bahan ajar komunitas ekologi.pdf

24
 1 Sumber: www.sridianti.com Pendahuluan Jika kamu pergi ke daerah pegunungan dan hutan, apakah yang dapat kamu nyatakan mengenal pemandangan di sana? Apa yang akan terjadi bila salah satu komponen, misalnya  pepohonan ditiadakan, akankah menghasilkan pemandangan seperti di atas? Jawabannya tentu tidak. Karena keberadaan komponen satu dengan komponen lainnya saling membutuhkan dan mempengaruhi. Itulah ciptaan Tuhan yang menempatkan semua ciptaan-  Nya menjadi satu kesatuan yang saling mempengaruh i di alam kita ini. Dari gambaran di atas, kita ketahui di alam ini tidak ada satupun organisme yang dapat hidup sendiri, terpisah dan terasing dari makhluk lainnya, termasuk manusia. Untuk hidup kita perlu makan dan tempat hidup yang nyaman, maka kita memerlukan kehadiran organisme lain sebagai penyedia makanan dan tempat untuk melakukan aktivitas kehidupan. Dengan demikian, terjadilah interaksi antar organisme dengan sesamanya dan juga interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Hubungan ketergantungan yang saling mempengaruhi antara organisme dengan lingkungannya terdapat dalam ekologi komunitas yang akan kita kaji selanjutnya. BAB 51 EKOLOGI KOMUNITAS

Upload: eya

Post on 27-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 1/24

 

1

Sumber: www.sridianti.com 

Pendahuluan

Jika kamu pergi ke daerah pegunungan dan hutan, apakah yang dapat kamu nyatakan

mengenal pemandangan di sana? Apa yang akan terjadi bila salah satu komponen, misalnya

 pepohonan ditiadakan, akankah menghasilkan pemandangan seperti di atas? Jawabannya

tentu tidak. Karena keberadaan komponen satu dengan komponen lainnya saling

membutuhkan dan mempengaruhi. Itulah ciptaan Tuhan yang menempatkan semua ciptaan-

 Nya menjadi satu kesatuan yang saling mempengaruhi di alam kita ini.Dari gambaran di atas, kita ketahui di alam ini tidak ada satupun organisme yang

dapat hidup sendiri, terpisah dan terasing dari makhluk lainnya, termasuk manusia. Untuk

hidup kita perlu makan dan tempat hidup yang nyaman, maka kita memerlukan kehadiran

organisme lain sebagai penyedia makanan dan tempat untuk melakukan aktivitas kehidupan.

Dengan demikian, terjadilah interaksi antar organisme dengan sesamanya dan juga interaksi

antara organisme dengan lingkungannya. Hubungan ketergantungan yang saling

mempengaruhi antara organisme dengan lingkungannya terdapat dalam ekologi komunitasyang akan kita kaji selanjutnya.

BAB 51

EKOLOGI KOMUNITAS

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 2/24

 

2

BAB 51

EKOLOGI KOMUNITAS

Nurlaela Pujianti

A. Interaksi-Interaksi Antarspesies Memengaruhi Struktur Komunitas

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos  yang

artinya rumah tangga atau tempat hidup, dan  logos  yang berarti ilmu. Ekologi diartikan

sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antara makhluk hidup maupun interaksi antara

makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan komunitas adalah kumpulan populasi yang

 berada di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Jadi, komunitas ekologi adalah

sekelompok populasi spesies berbeda yang hidup cukup dekat hingga bisa berinteraksi.

Dalam komunitas, terdapat interaksi antara individu yang satu dengan yang

lainnya(1). Setiap interaksi-interaksi yang terjadi akan memberikan dampak bagi setiap

spesies yang saling berinteraksi yang akan memengaruhi kehidupan dan kecepatan

 pertumbuhan populasi. Dampak dari interaksi tersebut dapat bersifat positif, negatif, netral,

atau juga kombinasi. Interaksi yang terjadi pada berbagai spesies yang berbeda atau populasi

yang berbeda disebut dengan interaksi antarspesies (interspesific interaction). Interaksi

TOKOH SAINS

Ernst Haeckel  (1834-1919) adalah seorang

berkebangsaan jerman yang berprofesi sebagai

dokter, ahli biologi, filosofi, serta seniman. Haeckel

memberi nama ribuan spesies baru, membuat silsilah

 yang menghubungkan semua makhluk hidup, serta

mencetuskan banyak istilah biologi, termasuk ‘filum’

dan ‘ekologi. Beliau lah yang pertama mencetuskan

istilah ekologi. Beliau disebut sebagai bapak ekologi. 

Gambar 51.1 Ernest Haeckel

Sumber: Wikipedia.org

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 3/24

 

3

antarspesies terdiri atas kompetisi, predasi, herbivori, dan simbiosis (2). Berikut penjelasan

dari masing-masing interaksi antarspesies:

a.  Kompetisi

Kompetisi adalah hubungan antara makhluk hidup dalam satu ekosistem di saat

makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain saling bersaing

memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk kehidupannya, misalnya ruang (tempat),

makanan, air, sinar matahari, udara, dan pasangan kawin. Persaingan dapat

mengakibatkan organisme atau spesies yang kalah bersaing akan mati atau tersingkir

 berpindah ke tempat lain.

Kompetisi terdiri atas:

a)  Kompetisi intraspesifik   merupakan kompetisi antara spesies yang sama. misalnya

antara spesies singa yang saling memperebutkan makanan, pasangan atau pun wilayah

(gambar 51.2)

 b)  Kompetisi interspesifik (kompetisi antarspesies) merupakan interaksi yang terjadi

ketika individu yang berbeda spesies saling bersaing untuk merebutkan sumber daya

yang membatasi pertumbuhan dan kesintasan (3). Misalnya antara populasi sapi dan

 populasi kambing yang saling berkompetisi untuk memperebutkan makanan.,

tanaman padi dan rumput yang sama-sama tumbuh di ladang yang saling bersaing

memperebutkan nutrisi maupun cahaya (gambar 51.3). Kompetisi antarspesiesmempengaruhi banyak spesies dan dapat mempengaruhi struktur komunitas yang

 berfungsi untuk mengatur kelimpahan relatif dan kekayaan spesies.

Gambar 51.2 contoh kompetisi

intraspesisfik

Gambar 51. 3 contoh kompetisi

interspesifik anatara sapi dan

kambing

Sumber: rickysetiawan96.blogspot.com 

Sumber: amydahlia.wordpress.com 

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 4/24

 

4

b.  Predasi

Predasi adalah interaksi antara spesies predator (pemangsa) dan yang dimangsa (4).

Misalnya interaksi antara harimau dan zebra (gambar 51.4). Predator memiliki adaptasi

seperti cakar, gigi, taring, penyengat, atau racun yang membantu menangkap dan

melumpuhkan organisme yang akan dimakan. Seperti juga para predator memiliki

 berbagai adaptasi untuk menangkap mangsa, hewan mangsa juga memiliki adaptasi yang

membantu menghindarkan mereka dari predasi. Sejumlah perilaku pertahanan yang

umum digunakan adalah bersembunyi, kabur, dan membentuk gerombolan atau kawanan.

Pemangsa dapat mengubah struktur komuinitas dengan cara membatasi kompetisi

di antara spesies-spesies mangsa. Pemangsa bisa mengurangi atau meningkatkan

keanekaragaman dalam suatu komunitas. Pemangsa meningkatkan keanekaragaman

spesies dengan cara membatasi kepadatan spesies yang paling kompetitif dalam suatu

komunitas, yang memungkinkan lebih banyak spesies untuk hidup bersama. 

c.  Herbivori

Herbivori adalah interaksi dimana organisme

memakan bagian tumbuhan atau alga (5). Misalnya domba,

sapi, kambing, kerbau yang memakan rerumputan.

Herbivora memiliki adaptasi khusus. Banyak serangga

herbivora memiliki penginderaan kimiawi di kaki yang

memungkinkan hewan tersebut mengenali tumbuhan toksik

dan nontoksik. Herbivora mamalia menggunakan indra

 penciuman untuk memeriksa tumbuhan apakah bisa

dimakan atau tidak. Herbivora mamalia mempunyai gigi

dan sistem pencernaan khusus yang teradaptasi untuk

mengolah tumbuhan.

Gambar 51. 4 contoh predasi

Sumber: www.temukanpengertian.com 

Dalam komunitas terdapat

interaksi-interaksi makhluk

hidup. Interaksi-interaksi

dalam komunitas terdiri

dari kompetisi, predasi,

herbivori dan simbiosis

Ingatlah

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 5/24

 

5

d.  Simbiosis

Simbiosis adalah hubungan yang erat antara dua atau lebih spesies (6). Simbiosis

terdiri dari parasitisme, mutualisme dan komensalisme.

a)  Parasitisme adalah interaksi simbiosis dimana satu organisme (parasit) memperoleh

nutrien dari organisme lain (inang) yang dirugikan(7). Misalnya, simbiosis antara

cacing pita dengan tubuh manusia, jamur dengan tubuh manusia, kutu kepala dengan

tubuh manusia, dan benalu dengan tubuh manusia. Makhluk hidup yang diuntungkan

 biasa disebut parasit dan makhluk hidup yang dirugikan disebut inang. Parasit yang

hidup di luar tubuh inang disebut dengan ektoparasit, sedangkan parasit yang tumbuh

di dalam tubuh inang disebut endoparasit.

1.  Cacing pita dan tubuh manusia

Cacing pita hidup secara endoparasit di dalam

usus manusia. Manusia dirugikan karena cacing

 pita mengisap darah dan sari makanan yang

dibutuhkan manusia sehingga manusia menjadi

kurus dan pucat karena kekurangan darah dan sari

makanan. Cacing pita menjadi diuntungkan karena

mendapat makanan untuk kelangsungan hidupnya.

2.  Jamur dan tubuh manusia

Jamur seperti jamur panu hidupnya menempel pada kulit manusia. Jamur

diuntungkan karena mendapat makanan dari tubuh manusia. Manusia dirugikan

karena selain merasakan gatal, manusia juga kehilangan zat makanan yang

diambil oleh jamur.

3.  Kutu kepala dan tubuh manusia

Kutu kepala hidup secara ektoparasit di kepala manusia. Kutu diuntungkan

karena mendapat makanan atau mengisap darah manusia. Manusia dirugikan

karena kehilangan darah dan rasa gatal yang ditimbulkan karena gigitan kutu

tersebut (gambar 51.5).

.Gambar 51. 5 contoh parasistismekutu kepala dan tubuh manusia

Sumber: irham93.blogspot.com 

Simbiosis adalah hubungan

 yang erat antara dua atau

lebih spesies. Simbiosis

terdiri atas parasitisme,

mutualisme dan

komensalisme

Ingatlah

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 6/24

 

6

4.  Benalu dan pohon inang

Benalu diuntungkan karena mendapat makanan dengan mengisap sari

makanan dari tubuh pohon inang, sedangkan pohon inang dirugikan karena

kehilangan sari makanan yang diambil oleh benalu (gambar 51.6).

Simbiosis parasitisme dapat mempunyai dampak yang luas terhadap

komunitas, misalnya suatu infeksi parasitik yang mengurangi populasi satu spesies

 bisa mempengaruhi spesies lain dan terkadang menghancurkan keseluruhan habitat.

 b)  Mutualisme adalah interaksi antarspesies yang saling menguntungkan kedua spesies

(8). Misalnya, simbiosis antara bunga dan lebah, jamur dan ganggang, burung jalak

dan badak, serta kacang tanah dan bakteri Rhizobium.

1.  Lebah dengan bunga

Lebah mendapatkan madu sebagai makanannya, sedangkan bunga terbantu

 penyerbukannya oleh lebah. Pada saat mengisap madu, benang sari akan terbawa

oleh lebah sehingga pada saat lebah mengisap madu bunga lain, benang sari

yang menempel tadi akan menempel di kepala putik bunga lain sehingga

terjadilah penyerbukan (gambar 51.7).

2.  Jamur dan ganggang

Ganggang memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis sehingga

menghasilkan energi atau makanan yang dibutuhkan oleh jamur. Pada proses

Gambar 51. 6 contoh parasitisme

antara benalu dan pohon inang

Sumber: http://rickysetiawan96.blogspot.co.id/

Sumber: qadrymetamorphosis.blogspot.com 

Gambar 51. 7 contoh

mutualisme antara

bunga dan lebah

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 7/24

 

7

fotosintesis diperlukan air dari dalam tanah. Untuk memperolehnya, dibantu oleh

 jamur yang memiliki rizoid (bukan akar sejati). Tanpa air, tidak akan terjadi

fotosintesis dan tanpa klorofil juga tidak akan terjadi fotosintesis. Dapat

dikatakan bahwa antara jamur dan ganggang saling diuntungkan (gambar 51.8).

3.  kerbau dan burung jalak

Burung jalak akan memakan kutu-kutu yang terdapat pada kulit kerbau

sehingga kerbau terhindar dari rasa gatal yang disebabkan oleh kutu tersebut,

sedangkan burung jalak juga diuntungkan karena dapat memperoleh makanan

dengan memakan kutu tersebut (gambar 51.9).

4.  Kacang tanah dan bakteri Rhizobium 

Kacang tanah dan bakteri saling diuntungkan. Bakteri  Rhizobium  dapat

mengikat nitrogen dari udara yang kemudian dimanfaatkan oleh tanaman kacang

tanah, sedangkan bakteri terlindungi dan mendapatkan air dan nutrisi dari bintil-

 bintil akar kacang tanah (gambar 51.10).

Sumber: www.artikelbiologi.com 

Gambar 51. 9 contoh

mutualisme antara kerbau

dan burung jalak

Gambar 51. 8 contoh

mutualisme antara jamur

dan ganggang membentuk

lumut kerak

Sumber: samanthawerbrouck2010.blogspot.com 

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 8/24

 

8

Simbiosis mutualisme dapat mempunyai dampak yang luas terhadap komunitas.

Misalnya fungi mikoriza dan bakteri pemfiksasian nitrogen membantu

mempertahankan proses pokok ekosistem.

c)  Komensalisme adalah interaksi dimana spesies yang satu diuntungkan namun spesies

yang lainnya tidak dirugikan ataupun diuntungkan (9). misalnya, simbiosis antara

anggrek dan pohon mangga; antara ikan hiu dan ikan remora.

1.  Anggrek dan pohon mangga

Anggrek dapat hidup dengan menempel pada batang pohon mangga dan

 pohon mangga yang ditempelinya tidak dirugikan karena anggrek dapat

membuat makanan sendiri sehingga tidak mengisap makanan dari pohon mangga

yang ditumpanginya (gambar 51.11).

2.  Ikan hiu dan ikan remora

Ikan remora yang selalu berdekatan dengan ikan hiu dapat memperoleh

makanan dari sisa-sisa makanan yang dimakan ikan hiu. Selain itu, ikan remora

mendapat tempat berlindung dari hewan-hewan pemangsa. Ikan hiu tidak

dirugikan karena keberadaan kawanan remora kecil ini (gambar 51.12).

Gambar 51. 10 contoh

mutualisme kacang tanahdan bakteri Rhizobium

Sumber: belajar.kemdikbud.go.id  

Gambar 51. 11 contoh

komensalisme antara

anggrek dan pohon mangga

Sumber: asagenerasiku.blogspot.com 

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 9/24

 

9

Berdasarkan penjelasan interaksi-interaksi antarspesies di atas dapat disimpulkan

 bahwa kompetisi, predasi, herbivori dan simbiosis memengaruhi struktur komunitas (10).

Interaksi-interaksi antarspesies tersebut dapat disederhanakan dalam bentuk tabel berikut ini.

Tabel Interaksi Antarspesies dalam Komunitas

No InteraksiSpesies

1

Spesies

2Pengaruh pada kepadatan populasi

1 Predasi (termasuk

 parasitisme)

+ - Interaksi ini menguntungkan bagi satu

spesies dan merugikan bagi spesies yang

lain

2 Kompetisi - - Interaksi ini merugikan bagi kedua

spesies

3 Komensalisme + 0 Satu spesies diuntungkan dari interaksi

itu akan tetapi spesies yang lainnya tidakterpengaruh

4 Mutualisme + + Interaksi ini menguntungkan bagi kedua

spesies

B. Relung Ekologi Berhubungan dengan Kompetisi Antarspesies

Konsep relung ekologis hampir tidak terpisahkan dari konsep kompetisi antarspesies,

akan tetapi sangat sulit untuk mendefinisikan secara tepat. Total penggunaan sumber daya

abiotik dan biotik suatu spesies dalam lingkungannya disebut relung ekologi (11). Salah satucara untuk menangkap konsep itu adalah melalui analogi yang dibuat oleh ahli ekologi

Eugene Odum: jika habitat suatu organisme adalah alamatnya, relung adalah pekerjaannya.

Dengan kata lain, relung suatu organisme adalah peranan ekologisnya - bagaimana spesies

tersebut turut serta dalam ekosistem.

Relung ekologi disebut juga dengan nisia (niche). Nisia merupakan status fungsional

dari organisme dalam ekosistemnya, sehubungan dengan tempat tinggal, tingkah laku, dan

sifat-sifat khas lainnya. Misalnya, nisia dari berudu dan siput pada air tenang yang banyak

tumbuhan air. Berudu dan siput mungkin menempati habitat yang sama, tetapi nisianya tidak

Sumber:  pathtoglobalcitizenship.blogspot.com 

Gambar 51. 12 contoh

komensalisme antara ikan

hiu dan ikan remora

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 10/24

 

10

sama karena siput tidak dapat berenang bebas, serta memiliki sifat-sifat serta aktivitas yang

 berbeda dengan berudu.

Dalam ekosistem yang stabil, setiap spesies menempati nisia tersendiri. Dua spesies

tidak dapat hidup bersama-sama secara permanen dalam komunitas jika relung keduanya

identik(12). Apa yang terjadi seandainnya beberapa spesies berada pada relung yang sama? 

Ketika dua spesies menempati relung yang sama dalam satu ekosistem, akan terjadi

 persaingan yang sangat kuat. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan sumber daya yang ada

 pada satu relung akan diperebutkan oleh spesies-spesies yang ada. Salah satu spesies akan

kalah dan hilang dari ekosistem tersebut, bahkan mungkin akan mencari nisia yang baru.

Spesies yang mirip secara ekologis dapat hidup bersama dalam satu komunitas jika

ada satu atau lebih perbedaan signifikan dalam hal relung (13). Misalnya tujuh spesies kadal

 Anolis yang hidup berdekatan dan semuanya memakan serangga atau  Arthropoda  kecil

lainnya. Akan tetapi, kompetisi memperebutkan makanan berkurang karena setiap spesies

kadal memiliki tempat bertengger sndiri-sendiri, sehingga menempati relung yang berbeda

(gambar 51.13).

C. Adaptasi Pada Makhluk Hidup Dilakukan Untuk Mempertahankan Diri

Dalam mempertahankan hidup, setiap spesies dihadapkan pada masalah yang penting.

Misalnya, seekor hewan harus mendapat makanan, mempertahankan diri terhadap musuh

alaminya, dan memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus

memiliki struktur khusus, misalnya duri, sayap, kantong atau tanduk. Hewan juga

Sumber: Campbel, dkk. 2004

Gambar 51. 13 tujuh spesies kadal

 Anolis hidup berdekatan dan

semuanya memakan serangga atau

 Arthropoda kecil lainnya. Akan

tetapi, kompetisi memperebutkan

makanan berkurang karena setiap

spesies kadal memiliki tempat

bertengger sendiri-sendiri, sehingga

menmpati relung yang berbeda.

 Anolis distichus bertengger

di tiang pagar dan

 permukaan lain yang disinari

oleh makatahari

 Anolis insolitus

berbertengger di cabang-

cabang teduh.

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 11/24

 

11

memperlihatkan perilaku tertentu, seperti membuat sarang,

melakukan migrasi untuk mencari makanan. Keadaan struktur

dan perilaku tersebut disebut dengan adaptasi. Jadi, adaptasi

adalah penyesuaian diri makhluk hidup terhadap

lingkungannya. Adaptasi dilakukan oleh makhluk hidup untuk

mempertahankan diri. Adaptasi yang dimiliki hewan terdiri

atas adaptasi pertahanan morfologi dan fisiologi dan tingkah

laku (14).

a.  Adaptasi pertahanan morfologi

Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan

hidupnya. Salah satu contoh pertahanan morfologi pada hewan adalah Pewarnaan kriptik.

Pewarnaan kriptik atau kamuflase merupakan adaptasi yang menjadikan mangsa sulit

terlihat (15). Pewarnaan kriptik termasuk ke dalam pertahanan pasif yang membuat

hewan sulit ditemukan karena warna latar belakangnya yang hampir sama. seekor hewan

yang menyamar hanya perlu tetap diam di atas substrat yang sesuai untuk menghindari

ditemukan oleh pemangsanya. Pewarnaan kriptik misalnya pada katak pohon canyon

( Hyla arenicolor ) yang berkamuflase pada latar belakang granit (gambar 51. 14).

Selain pewarnaan kriptik, terdapat penandaan yang mengecoh (deceptive marking )

yang merupakan bentuk dari pewarnaan adaptif. Misalnya mata besar palsu, atau kepala

 bohongan bisa mengelabui pemangsa untuk sementara waktu yang memungkinkan

 pemangsa melarikan diri (gambar 51. 15).

Sumber: Campbell, dkk.2004

Gambar 51. 14 contoh

 pewarnaan kriptik pada

katak pohon canyonSumber: Campbell, dkk.2004

Gambar 51. 15 contoh

decetive marking pada kupu-

kupu

Adaptasi adalah

penyesuaian diri makhluh

hidup terhadaplingkungannya. Adaptasi

terdiri dari adaptasi

morfologi, fisiologi dan

tingkah laku

Ingatlah

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 12/24

 

12

b.  Adaptasi pertahanan fisiologi

Adaptasi pertahanan fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk

mempertahankan hidupnya. Adaptasi pertahanan fisiologi disebut juga adapatasi

 perhanan kimiawi. Salah satu contoh adaptasi ini adalah pewarnaan aposematik.

Pewarnaan aposematik merupakan melalui pewarnaan dengan warna cerah dan warna

 peringatan (16). Umumnya hewan dengan warna yang cerah memiliki racun yang

 berbahaya sehingga tidak bisa dimakan. Misalnya katak panah racun (gambar 51. 16).

c.  Adaptasi tingkah laku

Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada perilaku makhluk

hidup. Sejumlah spesies memperoleh perlindungan dengan cara meniru penampilan

spesies lain. Salah satu contoh dari adaptasi tingkah laku adalah mimikri. Mimikri adalah

adaptasi dengan cara meniru penampilan spesies yang lain (17). Misalnya larva hawkmoth

( Hemeroplanes ornatus) mengangkat kepala dan dadanya jika terganggu, sehingga

terlihat seperti ular kecil berbisa (gambar 51.17)

Sumber: Campbell, dkk.2004

Gambar 51. 16 contoh

 pewarnaan aposematik pada

katak panah racun

Sumber: Campbell, dkk.2004

larva hawkmoth  Ular nuri hijau 

Gambar 51. 17 contoh mimikri

 pada larva hawkmoth 

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 13/24

 

13

D. Keanekaragaman Spesies dan Rantai Makanan Memengaruhi Struktur Komunitas

Ciri mendasar struktur komunitas diantaranya keanekaragaman spesies dan hubungan

makan dan dimakan (18). Walaupun interaksi banyak spesies memengaruhi komunitas,

terkadang beberapa spesies memberikan kontrol yang kuat pada struktur suatu komunitas

terutama pada komposisi, kelimpahan reatif dan keanekaragaman spesies.

Keanekaragaman spesies dalam komunitas

Keanekaragaman spesies merupakan

 berbagai macam organisme berbeda yang

menyusun komunitas (19). Keanekeragaman

spesies memiliki dua komponen yaitu kekayaan

spesies dan kelimpahan relatif. Kekayaan

spesies adalah jumlah spesies berbeda dalam

komunitas. Sedangkan kelimpahan relatif

spesies yang berbeda adalah proporsi yang

direpresentasikan oleh masing-masing spesies

dari seluruh individu dalam komunitas.

Misalnya, bayangkan dua komunitas hutan kecil

(Perhatikan gambar 51.18)., masing-masing

dengan 100 individu yang berasal dari empat

spesies pohon berbeda (A, B, C, dan D) sebagai

 berikut:

Komunitas 1: 25A, 25B, 25C, 25D

Komunitas 2: 80A, 5B, 5C, 10D

Kekayaan spesies sama pada ke dua komunitas, karena

keduanya sama-sama memiliki empat spesies pohon, namun

kelimpahan relatifnya sangat berbeda. Kalian akan dengan

mudah mengenali ke empat pohon di komunitas 1, namun jika

tidak mengamati dengan teliti, kalian mungkin akan melihat

spesies A yang melimpah di hutan ke dua.

Gambar 51.18 Hutan

manakah yang lebih

beraneka ragam?

 S  u m b  e r  :  C  a m p b  e l   , d  k  k  .2  0  0  4 

 

Ciri mendasar struktur

komunitas diantaranya

keanekaragaman spesies

dan hubungan makan dan

dimakan.

Ingatlah

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 14/24

 

14

Sumber: Sulistyorini. 2009

KEGIATAN SISWA 51.1

Tujuan:

Menghitung jumlah individu dan populasi yang menyusun suatu komunitas 

Alat dan Bahan:

1. tali kenur atau rafia,

2. patok kayu 4 buah, dan

3. kertas dan pensil.

Cara Kerja:

1. Buatlah kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 4 –  5 siswa. Kemudian,

pergilah ke lapangan rumput, kebun sekolah, atau halaman sekolah.

2. Tiap-tiap kelompok menentukan daerah pengamatan dengan cara melemparkan

batu ke sembarang arah untuk dijadikan titik pusat pengamatan.

3. Setelah itu, buatlah bujur sangkar dengan ukuran 1 × 1 m2 dan batu tersebutdijadikan titik tengahnya. Tandailah bujur sangkar tersebut dengan tali kenur

atau rafia dan patoklah agar tidak berubahukurannya.

4. Amatilah apa saja yang ada dalam batasan bujur sangkar tersebut, lalu catatlah

populasi makhluk hidup yang ada di dalam bujur sangkar dan hitunglah jumlah

individu dalam tiap-tiap populasi.

5. Isikan dalam tabel pengamatan yang telah kalian buat berdasarkan macam

individu yang kalian temukan!

Tabel Pengamatan

Jumlah Populasi Penyusun Komunitas di petak ..., tanggal ..., bulan ..., dan tahun ....

No Populasi Jumlah individu keterangan

1

2

3

4

5

6. Berapakah jumlah populasi makhluk hidup yang menyusun komunitas dalam

petak bujur sangkar yang kalian amati? Berapakah jumlah populasi makhluk

hidup yang menyusun komunitas dalam semua petak dalam satu lapanganrumput, kebun sekolah, atau halaman sekolah?

7. Hitung pula kerapatan per petak bujur sangkar?

8. Berdasarkan hasil pengamatanmu terhadap jumlah populasi yang ada di lapangan,

kebun, atau halaman, bagaimana keanekaragaman populasinya?

9. Buatlah laporan hasil praktikum!

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 15/24

 

15

Rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan

 Pernahkah kalian berjalan-jalan di suatu persawahan di pagi

hari? Selain tanaman padi, apakah kalian menemukan makhluk hidup

lain? Apakah belalang, tikus, ular, katak, dan elang dapat kalian

 jumpai di tempat itu? Dapatkah kalian menemukan hubungan antara

makhluk hidup tersebut? Lalu, bagaimana hubungan antara makhluk

hidup tersebut dengan lingkungan hidupnya?

Struktur dan dinamikan sebuah komunitas sangat bergantung

 pada hubungan makan dan dimakan antara organisme struktur tropik

komunitas tersebut. Hubungan makan dan dimakan disebut dengan

rantai makanan (20) (gambar 51.19). Organismedalam kelompok ekologi yang terlibat dalam rantai

makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik

yang berbeda, yang bergantung pada sumber nutrien

utamanya. Organisme autotrof adalah produsen

 primer, sedangkan organismen heterotrof adalah

konsumen. Herbivora adalah konsumen primer yang

memakan organisme autotrof. Karnivora adalah

konsumen sekunder atau tersier. Detritivor

memakan limbah organik dan organisme yang mati

dari semua tingkat trofik. Rantai makanan

menghubungkan tingkat-tingkat tropik dari

 produsen sampai karnivora puncak (21) (gambar 51.

20). Adanya peran produsen, konsumen, dan

dekomposer menimbulkan aliran energi dari

 produsen, konsumen hingga ke dekomposer. Proses

Gambar 51. 20. Tingkat-tingkat

trofik pada rantai makanan

Sumber : Biological science. 1986

Interaksi komponen

ekosistem

membentuk trofik

 yang

menyatakan

perpindahan zat

dan mengalirnya

energi melalui

hubungan

makan dan

dimakan. 

In atlah

Sumber: pengetahuan-dan-hiburan.blogspot.com Gambar 51. 19 contoh rantai makanan

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 16/24

 

16

aliran energi ini terjadi pada peristiwa rantai makanan.

Peristiwa perpindahan energi terjadi melalui proses

makan dan dimakan di dalam suatu rantai makanan. Peristiwa

tersebut membentuk struktur trofik . Struktur trofik terdiri atas

tingkat-tingkat trofik. Setiap tingkat  trofik terdiri atas

kumpulan berbagai organisme. Tingkat trofik pertama ditempati

oleh produsen atau organisme autotrof. Pada tingkat ini,

 produsen ekosistem darat adalah tumbuhan, sedangkan pada

ekosistem perairan adalah ganggang dan fitoplankton. Tingkat

trofik kedua ditempati oleh organisme heterotrof atau konsumen.

Konsumen adalah organisme yang bergantung kepada organisme lain sebagai sumber

makanannya. Konsumen pada tingkat trofik kedua ini adalah herbivora. Konsumen juga

terdiri atas tingkat trofik ketiga, keempat, dan seterusnya.

Dalam ekosistem tiap trofik dapat dimakan atau memakan lebih dari satu organisme

 pada tingkat trofik yang lain. Dari hal tersebut dimungkinkan terjadi proses makan dan

dimakan dengan rangkaian yang kompleks. Bila beberapa rantai makanan saling

 berhubungan terbentuk jalinan yang kompleks akan membentuk  jaring-jaring makanan

(perhatikan Gambar 51. 21). Jadi, Kumpulan dari rantai makanan akan membentuk jejaring

makanan (22).

Gambar 51. 21 Contoh

 jaring-jaring makanan

Sumber: Essential of Biology, 1999

Hubungan makan dan

dimakan disebut dengan

rantai makanan. Kumpulan

dari rantai makanan akan

membentuk jaring-jaring

makanan

Ingatlah

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 17/24

 

17

Subardi, dkk. 2009

E. Gangguan memengaruhi keanekaragaman dan komposisi spesies

 Bayangkan jika sebuah kebun dibiarkan saja dalam jangka waktu bertahun-tahun?

 Perubahan apa yang akan terjadi. Apakah jenis-jenis tumbuhan yang berada di dalamnya

 senantiasa tetap sepanjang tahun atau kah akan mengalami 

 perubahan?

KEGIATAN SISWA 51.2

Menyusun Rantai Makanan dan Jaring jaring Makanan

Tujuan:

Memahami konsep rantai makanan dan jaring-jaring makanan

Langkah kerja:

1. Lakukan pengamatan pada: 

a. Ekosistem sawah

b. Ekosistem kebun

c. Ekosistem kolam

2. Tuliskan minimal tiga rantai makanan yang mungkin terjadi pada

masing-masing ekosistem.

3. Buatlah jaring-jaring makanan berdasarkan rantai makanan yang telahdisusun pada masing-masing ekosistem.

4. Buatlah kesimpulan yang menyatakan hubungan antara rantai makanan

dengan jaring-jaring makanan.

Pertanyaan: 

1. Samakah komponen produsen dan konsumen dalam ketiga ekosistem

tersebut?

2. Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa makan dan dimakan dalam

ekosistem3. Apakah antara rantai makanan satu dengan yang lain dalam satu

ekosistem terdapat komponen yang sama?

4. Bisakah dibuat garis penghubung antara rantai makanan satu dengan

yang lain dalam satu ekosistem?

5. Apa kesimpulanmu tentang hubungan rantai makanan dengan jaring-

 jaring makanan?

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 18/24

 

18

Suatu komunitas keadaannya tidak akan

selalu tetap, tetapi selalu mengalami perubahan.

Perubahan ini biasanya terjadi dari suatu komunitas

menuju bentuk komunitas lainnya. Misalnya,

 perkebunan kelapa sawit yang dibiarkan setelah

masa panen dan tidak ditanami lagi, apabila

dibiarkan akan tumbuh tanaman spesies lain yang

akan menggantikan formasi kelapa sawit. Hal

tersebut menyebabkan perubahan di komunitas

tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi di

komunitas biasanya disebabkan oleh gangguan.

Gangguan dapat menyingkirkan organisme dari komunitasnya, mengubah ketersedian sumber

daya dan menciptakan relung kosong yang dapat ditempati oleh spesies lain. Manusia adalah

 penyebab gangguan yang paling besar. Perubahan-perubahan dalam komposisi dan struktur

komunitas setelah gangguan yang parah disebut dengan suksesi ekologi (23). Tahap-tahap

terjadinya suksesi adalah

Agar lebih jelas perhatikan contoh berikut ini!

Di kebun yang telah lama ditinggalkan, akan ditumbuhi berbagai jenis rumput. Dalam

hal ini sudah terjadi invasi benih, dimulailah kolonisasi rumput pada tempat tersebut.

Kemudian muncul semak, perdu, dan pohon-pohon, sehingga di kebun tersebut terjadilah

kompetisi untuk mendapatkan zat makanan, ruang, dan cahaya. Dalam komunitas yang

terbentuk itu kompetensi akan berkurang, yang melalui penyesuaian terhadap lingkungan

yang berubah-ubah. Jenis-jenis yang dapat bertahan akan terjadi interaksi dan saling

ketergantungan, stabilitas dan keseimbangan komunitas dapat tercapai sehingga terbentuk

menjadi hutan. Proses perubahan dalam suksesi dari awal sampai mencapai keseimbangan

yang mantap akan memakan waktu yang sangat lama.

Ditinjau dari asal terjadinya, Suksesi ekologi terdiri atas suksesi primer dan suksesi

sekunder (24).

a.  Suksesi Primer

Suksesi primer terjadi jika komunitas awal habis total kemudian pada akhirnya

terbentuk kolonisasi tumbuhan yang menjadi bentuk dominan vegetasi di komunitas

Lahan kosong invasi benihkolonisasikompetisi interaksiantarkomunitas dan

lingkunganstabilisasi dan tercapainya keseimbangan yang mantap

Gambar 51. 22 Lichens merupakan

organisme perintis di suatu ekosistem. 

Sumber : Biological science. 1986

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 19/24

 

19

tersebut (25). Terjadinya suksesi primer dapat kita amati pada daerah yang baru saja

mengalami letusan gunung berapi. Mula-mula daerah tersebut gersang dan tandus.

Setelah beberapa saat tanah akan ditumbuhi oleh spesies pionir (perintis), misalnya lumut

kerak (gambar 51.22). Spesies pionir ini akan melapukkan batuan dan menggemburkan

tanah sehingga tanah dapat ditumbuhi rumput-rumputan yang tahan kekeringan. Setelah

rumput-rumput ini tumbuh dengan suburnya, tanah akan semakin gembur karena akar-

akar rumput dapat menembus dan melapukkan tanah, juga karena rumput yang mati akan

mengundang datangnya dekomposer (pengurai) untuk menguraikan sisa tumbuhan yang

mati.

Dengan semakin subur dan gemburnya tanah maka

 biji-biji semak yang terbawa dari luar daerah itu akan

tumbuh sehingga proses pelapukan akan semakin banyak.

Dengan makin gemburnya tanah, pohon-pohon akan

mulai tumbuh. Kehadiran pohon-pohon akan mendesak

kehidupan rumput dan semak sehingga akhirnya tanah

akan didominasi oleh pepohonan. Sejalan dengan

 perubahan vegetasi, hewan-hewan yang menghuni

daerah tersebut juga mengalami perubahan tergantung

 pada perubahan jenis vegetasi yang ada. Ada hewan

yang datang dan ada hewan yang pergi. Akhirnya

terbentuklah komunitas klimaks atau ekosistem seimbang yang tahan terhadap perubahan.

b.  Suksesi Sekunder

Suksesi sekunder terjadi ketika komunitas yang ada disingkirkan oleh gangguan yang

tidak merusak tanah dan terkadang daerah tersebut mulai kembali ke kondisi yang mirip

dengan aslinya (26). Suksesi ini dapat terjadi karena kebakaran, perusakan oleh manusia,

dan gempa bumi. Proses suksesi sekunder ini lebih cepat dibandingkan dengan suksesi

 primer. Hal ini dikarenakan pada suksesi sekunder tidak diperlukan lagi adanya tahapan

 pembentukan komunitas pionir (gambar 51. 23).

Gempa bumi dan tsunami di

Aceh tahun 2004 telah

membuat porak poranda

sekitar 250.000 hektar batu

karang dan menghancurkan

25.000 hektar hutan bakau

(mangrove) serta habitat

rumput laut di sepanjang

pantai sebanyak 12 hektar.

Dibutuhkan waktu bertahun-

tahun untuk memulihkan tulang

punggung ekosistem kelautan

ini.

Perlu diketahui

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 20/24

 

20

F. Faktor-faktor biogeografi memengaruhi keanekaragaman hayati komunitas

Efek-efek interaksi spesies dan berbagai macam gangguan dapat mempengaruhi

keanekaragaman hayati komunitas, selain faktor tersebut terdapat faktor-faktor biogeografis

yang memengaruhi keanekaragaman hayati komunitas diantaranya letak garis lintang dan

luas daerah komunitas (27).

KEGIATAN SISWA 51.3

Tujuan: Mendeskripsikan suksesi suatu komunitas

Jelaskan proses terbentuknya komunitas klimaks yang terjadi di rawa dengan memberi

keterangan gambar (a, b, c, d). Termasuk suksesi manakah? Lengkapi dengan alasannya.

Gunakan literatur dari berbagai sumber!

Gambar 51. Skema komunitas klimaks

pada ekosistem rawa. 

Sumber:  Anshori,dkk.2009 

Sumber: http://zonabiokita.blogspot.co.id/Gambar 51. 23 Contoh suksesi sekunder yang

terjadi akibat kebakaran hutan

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 21/24

 

21

Gradien Garis Lintang

Pada tahun 1850, Charles Darwin dan Alfred Wallace menunjukan bahwa kehidupan

tumbuhan dan hewan secara umum lebih berlimpah dan beranekaragam di wilayah tropis (30)

Misalnya salah satu penelitian menemukan bahwa sebuah plot seluas 6,6 hektar di wilayah

tropis malaysia mengandung 711 spesies pohon, sementara plot hutan meranggas seluas 2 ha

di Michigan umumnya mengandung 10 sampai 15 spesies pohon saja. Faktor kunci dalam hal

kekayaan spesies di gradien garis lintang adalah sejarah evolusi dan iklim (28). Selama

 perguliran masa evolusi, keanekaragaman spesies mungkin meningkat dalam suatu komunitas

seiring semakin banyak pristiwa spesiasi terjadi. Komunitas tropis umumnya lebih tua

daripada komunitas diwilayah beriklim sedang atau kutub

(29). Perbedaan umur ini sebagian disebabkan oleh fakta

 bahwa musim tumbuh sekitar lima kali lebih panjang di

hutan tropis daripada di komunitas tundra di garis lintang

tinggi. Oleh karena itu peristiwa spesiasi, berlangsung kira-

kira lebih cepat di wilayah tropis daripada di kutub.

Iklim merupakan salah satu penyebab utama gradien garis lintang dalam

keanekaragaman komunitas. Di komunitas darat, dua faktor iklim utama yang berhubungan

dengan keanekaragaman adalah masukan energi surya dan ketersediaan air. Masukan energi

surya dan ketersediaan air relatif banyak di wilayah tropis (31).

Efek Luasan

Pada tahun 1807, naturalis dan penjelajah Alexander

von Humboldt menjabarkan tentang kurva spesies luas

daerah yaitu: jika semua faktor lain sama maka semakin

luas wilayah geografi suatu komunitas, makin banyak

spesies dalam komunitas tersebut (32). Hal ini berarti

 bahwa wilayah yang lebih luas memberikan banyak ragam

habitat dan mikrohabitat daripada wilayah yang lebih kecil. 

Robert MacArthur dan E.O Wilson,

mengembangkan model umum biogeografi pulau yang

mengidentifikasi penentu-penentu kunci keanekaragaman

spesies di sebuah pulau dengan ciri-ciri fisik tertentu.

Faktor yang menentukan jumlah spesies di pulau adalah tingkat imigrasi dan tingkat

kepunahan spesies. Pulau kecil umumnya memiliki laju imigrasi yang lebih kecil. Misalnya

 burung-burung yang terbawa badai ke laut lebih mungkin mendarat secara kebetulan di pulau

Faktor kunci dalam hal

kekayaan spesies di gradien

lintang adalah sejarah evolusi

dan iklim

Ingatlah

Semakin luas suatu wilayah

geografi suatu komunitas,

makin banyak spesies dalam

komunitas tersebut. Pulau

kecil umumnya memiliki lajuimigrasi yang lebih kecil dan

laju kepunahan lebih tinggi.

Pulau yang lebih dekat ke

daratan utama umumnya

memiliki tingkat imigrasi lebih

tinggi dan tingkat kepunahan

 yang lebih rendah.

Ingatlah

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 22/24

 

22

 berukuran besar daripada di pulau kecil. Pulau kecil juga memiliki laju kepunahan lebih

tinggi, karena umumnya mengandung lebih sedikit sumber daya dan habitat yang tidak terlalu

 beranekaragam untuk partisi spesies-spesies pengkoloni. Jarak dari daratan utama pun

 penting, sebab untuk dua pulau berukuran setara, pulau yang lebih dekat ke daratan utama

umumnya memiliki tingkat imigrasi yang lebih tinggi daripada pulau yang lebih jauh.

Rangkuman:

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 23/24

 

23

Latihan soal

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Sebutkan dan jelaskan interaksi-interaksi yang terjadi dalam komunitas?

2. Apakah hasil yang diperoleh ketika dua spesies dengan relung yang identik hidup pada

habitat yang sama?

3. Sebutkan dan jelaskan bentuk pertahanan diri makhluk hidup?

4. Perhatikan rantai makanan berikut ini!

Paditikus ular  elang

Berdasarkan rantai makanan tersebut, apa yang terjadi jika populasi tikus pada komunitas

tersebut berkurang?

5. Sebutkan dan jelaskan macam-macam suksesi ekologi?

6. Mengapa keanekaragaman spesies di wilayah tropis lebih banyak dibandingkan di wilyah-

wilayah lainnya?

Rambu-Rambu Jawaban

1.  Dalam komunitas, terdapat interaksi antara individu yang satu dengan yang lainnya.

Setiap interaksi-interaksi yang terjadi akan memberikan dampak bagi setiap spesies yang

saling berinteraksi yang akan memengaruhi kehidupan dan kecepatan pertumbuhan

 populasi. Dampak dari interaksi tersebut dapat bersifat positif, negatif, netral, atau juga

kombinasi.. 

2.  Dalam ekosistem yang stabil, setiap spesies menempati nisia (relung) tersendiri.

3.  Adaptasi adalah penyesuaian diri makhluk hidup terhadapa lingkungannya. Adaptasi

dilakukan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan diri dari serangan musuh alaminya. 

4.  Rantai makanan adalah hubungan makan dan dimakan. Rantai makanan menghubungkan

tingkat-tingkat tropik dari produsen sampai karnivora puncak. Adanya

ketidakseimbangan pada populasi dalam rantai makanan akan mempengaruhi populasi

yang lainnya. 

5.  Suatu komunitas keadaannya tidak akan selalu tetap, tetapi selalu mengalami perubahan

Perubahan-perubahan dalam komposisi dan struktur komunitas setelah gangguan yang

 parah disebut dengan suksesi ekologi. Suksesi ekologi dapat terjadi karena gunung

meletus yang menyebabkan komunitas awal habis total ataupun karena kebakaran hutan

namun masih tersisa komunitas awal.

6.  Faktor-faktor biogeografis yang memengaruhi keanekaragaman hayati komunitas

diantaranya letak garis lintang dan luas daerah komunitas. Letak garis lintang berhubungan dengan iklim, salah satunya iklim tropis.

7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 24/24

DAFTAR PUSTAKA

Buku rujukan: Campbell, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Sumber Kegiatan siswa:

  Anshori,moch. dkk.2009. Biologi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional 

  Subardi, dkk. 2009. Biologi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

  Sulistyorini., Ari. 2009. Biologi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional 

Sumber gambar:

  amydahlia.wordpress.com

  asagenerasiku.blogspot.com

   belajar.kemdikbud.go.id  Biological science. 1986

  Campbel, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.

  Essential of Biology, 1999

  http://zonabiokita.blogspot.co.id/

  irham93.blogspot.com

   pathtoglobalcitizenship.blogspot.com

   pengetahuan-dan-hiburan.blogspot.com  qadrymetamorphosis.blogspot.com

  rickysetiawan96.blogspot.com

  samanthawerbrouck2010.blogspot.com

  Wikipedia.org

  www.artikelbiologi.com

  www.sridianti.com

  www.temukanpengertian.com