bahan ajar komunitas ekologi.pdf
TRANSCRIPT
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 1/24
1
Sumber: www.sridianti.com
Pendahuluan
Jika kamu pergi ke daerah pegunungan dan hutan, apakah yang dapat kamu nyatakan
mengenal pemandangan di sana? Apa yang akan terjadi bila salah satu komponen, misalnya
pepohonan ditiadakan, akankah menghasilkan pemandangan seperti di atas? Jawabannya
tentu tidak. Karena keberadaan komponen satu dengan komponen lainnya saling
membutuhkan dan mempengaruhi. Itulah ciptaan Tuhan yang menempatkan semua ciptaan-
Nya menjadi satu kesatuan yang saling mempengaruhi di alam kita ini.Dari gambaran di atas, kita ketahui di alam ini tidak ada satupun organisme yang
dapat hidup sendiri, terpisah dan terasing dari makhluk lainnya, termasuk manusia. Untuk
hidup kita perlu makan dan tempat hidup yang nyaman, maka kita memerlukan kehadiran
organisme lain sebagai penyedia makanan dan tempat untuk melakukan aktivitas kehidupan.
Dengan demikian, terjadilah interaksi antar organisme dengan sesamanya dan juga interaksi
antara organisme dengan lingkungannya. Hubungan ketergantungan yang saling
mempengaruhi antara organisme dengan lingkungannya terdapat dalam ekologi komunitasyang akan kita kaji selanjutnya.
BAB 51
EKOLOGI KOMUNITAS
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 2/24
2
BAB 51
EKOLOGI KOMUNITAS
Nurlaela Pujianti
A. Interaksi-Interaksi Antarspesies Memengaruhi Struktur Komunitas
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang
artinya rumah tangga atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antara makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan komunitas adalah kumpulan populasi yang
berada di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Jadi, komunitas ekologi adalah
sekelompok populasi spesies berbeda yang hidup cukup dekat hingga bisa berinteraksi.
Dalam komunitas, terdapat interaksi antara individu yang satu dengan yang
lainnya(1). Setiap interaksi-interaksi yang terjadi akan memberikan dampak bagi setiap
spesies yang saling berinteraksi yang akan memengaruhi kehidupan dan kecepatan
pertumbuhan populasi. Dampak dari interaksi tersebut dapat bersifat positif, negatif, netral,
atau juga kombinasi. Interaksi yang terjadi pada berbagai spesies yang berbeda atau populasi
yang berbeda disebut dengan interaksi antarspesies (interspesific interaction). Interaksi
TOKOH SAINS
Ernst Haeckel (1834-1919) adalah seorang
berkebangsaan jerman yang berprofesi sebagai
dokter, ahli biologi, filosofi, serta seniman. Haeckel
memberi nama ribuan spesies baru, membuat silsilah
yang menghubungkan semua makhluk hidup, serta
mencetuskan banyak istilah biologi, termasuk ‘filum’
dan ‘ekologi. Beliau lah yang pertama mencetuskan
istilah ekologi. Beliau disebut sebagai bapak ekologi.
Gambar 51.1 Ernest Haeckel
Sumber: Wikipedia.org
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 3/24
3
antarspesies terdiri atas kompetisi, predasi, herbivori, dan simbiosis (2). Berikut penjelasan
dari masing-masing interaksi antarspesies:
a. Kompetisi
Kompetisi adalah hubungan antara makhluk hidup dalam satu ekosistem di saat
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain saling bersaing
memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk kehidupannya, misalnya ruang (tempat),
makanan, air, sinar matahari, udara, dan pasangan kawin. Persaingan dapat
mengakibatkan organisme atau spesies yang kalah bersaing akan mati atau tersingkir
berpindah ke tempat lain.
Kompetisi terdiri atas:
a) Kompetisi intraspesifik merupakan kompetisi antara spesies yang sama. misalnya
antara spesies singa yang saling memperebutkan makanan, pasangan atau pun wilayah
(gambar 51.2)
b) Kompetisi interspesifik (kompetisi antarspesies) merupakan interaksi yang terjadi
ketika individu yang berbeda spesies saling bersaing untuk merebutkan sumber daya
yang membatasi pertumbuhan dan kesintasan (3). Misalnya antara populasi sapi dan
populasi kambing yang saling berkompetisi untuk memperebutkan makanan.,
tanaman padi dan rumput yang sama-sama tumbuh di ladang yang saling bersaing
memperebutkan nutrisi maupun cahaya (gambar 51.3). Kompetisi antarspesiesmempengaruhi banyak spesies dan dapat mempengaruhi struktur komunitas yang
berfungsi untuk mengatur kelimpahan relatif dan kekayaan spesies.
Gambar 51.2 contoh kompetisi
intraspesisfik
Gambar 51. 3 contoh kompetisi
interspesifik anatara sapi dan
kambing
Sumber: rickysetiawan96.blogspot.com
Sumber: amydahlia.wordpress.com
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 4/24
4
b. Predasi
Predasi adalah interaksi antara spesies predator (pemangsa) dan yang dimangsa (4).
Misalnya interaksi antara harimau dan zebra (gambar 51.4). Predator memiliki adaptasi
seperti cakar, gigi, taring, penyengat, atau racun yang membantu menangkap dan
melumpuhkan organisme yang akan dimakan. Seperti juga para predator memiliki
berbagai adaptasi untuk menangkap mangsa, hewan mangsa juga memiliki adaptasi yang
membantu menghindarkan mereka dari predasi. Sejumlah perilaku pertahanan yang
umum digunakan adalah bersembunyi, kabur, dan membentuk gerombolan atau kawanan.
Pemangsa dapat mengubah struktur komuinitas dengan cara membatasi kompetisi
di antara spesies-spesies mangsa. Pemangsa bisa mengurangi atau meningkatkan
keanekaragaman dalam suatu komunitas. Pemangsa meningkatkan keanekaragaman
spesies dengan cara membatasi kepadatan spesies yang paling kompetitif dalam suatu
komunitas, yang memungkinkan lebih banyak spesies untuk hidup bersama.
c. Herbivori
Herbivori adalah interaksi dimana organisme
memakan bagian tumbuhan atau alga (5). Misalnya domba,
sapi, kambing, kerbau yang memakan rerumputan.
Herbivora memiliki adaptasi khusus. Banyak serangga
herbivora memiliki penginderaan kimiawi di kaki yang
memungkinkan hewan tersebut mengenali tumbuhan toksik
dan nontoksik. Herbivora mamalia menggunakan indra
penciuman untuk memeriksa tumbuhan apakah bisa
dimakan atau tidak. Herbivora mamalia mempunyai gigi
dan sistem pencernaan khusus yang teradaptasi untuk
mengolah tumbuhan.
Gambar 51. 4 contoh predasi
Sumber: www.temukanpengertian.com
Dalam komunitas terdapat
interaksi-interaksi makhluk
hidup. Interaksi-interaksi
dalam komunitas terdiri
dari kompetisi, predasi,
herbivori dan simbiosis
Ingatlah
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 5/24
5
d. Simbiosis
Simbiosis adalah hubungan yang erat antara dua atau lebih spesies (6). Simbiosis
terdiri dari parasitisme, mutualisme dan komensalisme.
a) Parasitisme adalah interaksi simbiosis dimana satu organisme (parasit) memperoleh
nutrien dari organisme lain (inang) yang dirugikan(7). Misalnya, simbiosis antara
cacing pita dengan tubuh manusia, jamur dengan tubuh manusia, kutu kepala dengan
tubuh manusia, dan benalu dengan tubuh manusia. Makhluk hidup yang diuntungkan
biasa disebut parasit dan makhluk hidup yang dirugikan disebut inang. Parasit yang
hidup di luar tubuh inang disebut dengan ektoparasit, sedangkan parasit yang tumbuh
di dalam tubuh inang disebut endoparasit.
1. Cacing pita dan tubuh manusia
Cacing pita hidup secara endoparasit di dalam
usus manusia. Manusia dirugikan karena cacing
pita mengisap darah dan sari makanan yang
dibutuhkan manusia sehingga manusia menjadi
kurus dan pucat karena kekurangan darah dan sari
makanan. Cacing pita menjadi diuntungkan karena
mendapat makanan untuk kelangsungan hidupnya.
2. Jamur dan tubuh manusia
Jamur seperti jamur panu hidupnya menempel pada kulit manusia. Jamur
diuntungkan karena mendapat makanan dari tubuh manusia. Manusia dirugikan
karena selain merasakan gatal, manusia juga kehilangan zat makanan yang
diambil oleh jamur.
3. Kutu kepala dan tubuh manusia
Kutu kepala hidup secara ektoparasit di kepala manusia. Kutu diuntungkan
karena mendapat makanan atau mengisap darah manusia. Manusia dirugikan
karena kehilangan darah dan rasa gatal yang ditimbulkan karena gigitan kutu
tersebut (gambar 51.5).
.Gambar 51. 5 contoh parasistismekutu kepala dan tubuh manusia
Sumber: irham93.blogspot.com
Simbiosis adalah hubungan
yang erat antara dua atau
lebih spesies. Simbiosis
terdiri atas parasitisme,
mutualisme dan
komensalisme
Ingatlah
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 6/24
6
4. Benalu dan pohon inang
Benalu diuntungkan karena mendapat makanan dengan mengisap sari
makanan dari tubuh pohon inang, sedangkan pohon inang dirugikan karena
kehilangan sari makanan yang diambil oleh benalu (gambar 51.6).
Simbiosis parasitisme dapat mempunyai dampak yang luas terhadap
komunitas, misalnya suatu infeksi parasitik yang mengurangi populasi satu spesies
bisa mempengaruhi spesies lain dan terkadang menghancurkan keseluruhan habitat.
b) Mutualisme adalah interaksi antarspesies yang saling menguntungkan kedua spesies
(8). Misalnya, simbiosis antara bunga dan lebah, jamur dan ganggang, burung jalak
dan badak, serta kacang tanah dan bakteri Rhizobium.
1. Lebah dengan bunga
Lebah mendapatkan madu sebagai makanannya, sedangkan bunga terbantu
penyerbukannya oleh lebah. Pada saat mengisap madu, benang sari akan terbawa
oleh lebah sehingga pada saat lebah mengisap madu bunga lain, benang sari
yang menempel tadi akan menempel di kepala putik bunga lain sehingga
terjadilah penyerbukan (gambar 51.7).
2. Jamur dan ganggang
Ganggang memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis sehingga
menghasilkan energi atau makanan yang dibutuhkan oleh jamur. Pada proses
Gambar 51. 6 contoh parasitisme
antara benalu dan pohon inang
Sumber: http://rickysetiawan96.blogspot.co.id/
Sumber: qadrymetamorphosis.blogspot.com
Gambar 51. 7 contoh
mutualisme antara
bunga dan lebah
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 7/24
7
fotosintesis diperlukan air dari dalam tanah. Untuk memperolehnya, dibantu oleh
jamur yang memiliki rizoid (bukan akar sejati). Tanpa air, tidak akan terjadi
fotosintesis dan tanpa klorofil juga tidak akan terjadi fotosintesis. Dapat
dikatakan bahwa antara jamur dan ganggang saling diuntungkan (gambar 51.8).
3. kerbau dan burung jalak
Burung jalak akan memakan kutu-kutu yang terdapat pada kulit kerbau
sehingga kerbau terhindar dari rasa gatal yang disebabkan oleh kutu tersebut,
sedangkan burung jalak juga diuntungkan karena dapat memperoleh makanan
dengan memakan kutu tersebut (gambar 51.9).
4. Kacang tanah dan bakteri Rhizobium
Kacang tanah dan bakteri saling diuntungkan. Bakteri Rhizobium dapat
mengikat nitrogen dari udara yang kemudian dimanfaatkan oleh tanaman kacang
tanah, sedangkan bakteri terlindungi dan mendapatkan air dan nutrisi dari bintil-
bintil akar kacang tanah (gambar 51.10).
Sumber: www.artikelbiologi.com
Gambar 51. 9 contoh
mutualisme antara kerbau
dan burung jalak
Gambar 51. 8 contoh
mutualisme antara jamur
dan ganggang membentuk
lumut kerak
Sumber: samanthawerbrouck2010.blogspot.com
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 8/24
8
Simbiosis mutualisme dapat mempunyai dampak yang luas terhadap komunitas.
Misalnya fungi mikoriza dan bakteri pemfiksasian nitrogen membantu
mempertahankan proses pokok ekosistem.
c) Komensalisme adalah interaksi dimana spesies yang satu diuntungkan namun spesies
yang lainnya tidak dirugikan ataupun diuntungkan (9). misalnya, simbiosis antara
anggrek dan pohon mangga; antara ikan hiu dan ikan remora.
1. Anggrek dan pohon mangga
Anggrek dapat hidup dengan menempel pada batang pohon mangga dan
pohon mangga yang ditempelinya tidak dirugikan karena anggrek dapat
membuat makanan sendiri sehingga tidak mengisap makanan dari pohon mangga
yang ditumpanginya (gambar 51.11).
2. Ikan hiu dan ikan remora
Ikan remora yang selalu berdekatan dengan ikan hiu dapat memperoleh
makanan dari sisa-sisa makanan yang dimakan ikan hiu. Selain itu, ikan remora
mendapat tempat berlindung dari hewan-hewan pemangsa. Ikan hiu tidak
dirugikan karena keberadaan kawanan remora kecil ini (gambar 51.12).
Gambar 51. 10 contoh
mutualisme kacang tanahdan bakteri Rhizobium
Sumber: belajar.kemdikbud.go.id
Gambar 51. 11 contoh
komensalisme antara
anggrek dan pohon mangga
Sumber: asagenerasiku.blogspot.com
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 9/24
9
Berdasarkan penjelasan interaksi-interaksi antarspesies di atas dapat disimpulkan
bahwa kompetisi, predasi, herbivori dan simbiosis memengaruhi struktur komunitas (10).
Interaksi-interaksi antarspesies tersebut dapat disederhanakan dalam bentuk tabel berikut ini.
Tabel Interaksi Antarspesies dalam Komunitas
No InteraksiSpesies
1
Spesies
2Pengaruh pada kepadatan populasi
1 Predasi (termasuk
parasitisme)
+ - Interaksi ini menguntungkan bagi satu
spesies dan merugikan bagi spesies yang
lain
2 Kompetisi - - Interaksi ini merugikan bagi kedua
spesies
3 Komensalisme + 0 Satu spesies diuntungkan dari interaksi
itu akan tetapi spesies yang lainnya tidakterpengaruh
4 Mutualisme + + Interaksi ini menguntungkan bagi kedua
spesies
B. Relung Ekologi Berhubungan dengan Kompetisi Antarspesies
Konsep relung ekologis hampir tidak terpisahkan dari konsep kompetisi antarspesies,
akan tetapi sangat sulit untuk mendefinisikan secara tepat. Total penggunaan sumber daya
abiotik dan biotik suatu spesies dalam lingkungannya disebut relung ekologi (11). Salah satucara untuk menangkap konsep itu adalah melalui analogi yang dibuat oleh ahli ekologi
Eugene Odum: jika habitat suatu organisme adalah alamatnya, relung adalah pekerjaannya.
Dengan kata lain, relung suatu organisme adalah peranan ekologisnya - bagaimana spesies
tersebut turut serta dalam ekosistem.
Relung ekologi disebut juga dengan nisia (niche). Nisia merupakan status fungsional
dari organisme dalam ekosistemnya, sehubungan dengan tempat tinggal, tingkah laku, dan
sifat-sifat khas lainnya. Misalnya, nisia dari berudu dan siput pada air tenang yang banyak
tumbuhan air. Berudu dan siput mungkin menempati habitat yang sama, tetapi nisianya tidak
Sumber: pathtoglobalcitizenship.blogspot.com
Gambar 51. 12 contoh
komensalisme antara ikan
hiu dan ikan remora
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 10/24
10
sama karena siput tidak dapat berenang bebas, serta memiliki sifat-sifat serta aktivitas yang
berbeda dengan berudu.
Dalam ekosistem yang stabil, setiap spesies menempati nisia tersendiri. Dua spesies
tidak dapat hidup bersama-sama secara permanen dalam komunitas jika relung keduanya
identik(12). Apa yang terjadi seandainnya beberapa spesies berada pada relung yang sama?
Ketika dua spesies menempati relung yang sama dalam satu ekosistem, akan terjadi
persaingan yang sangat kuat. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan sumber daya yang ada
pada satu relung akan diperebutkan oleh spesies-spesies yang ada. Salah satu spesies akan
kalah dan hilang dari ekosistem tersebut, bahkan mungkin akan mencari nisia yang baru.
Spesies yang mirip secara ekologis dapat hidup bersama dalam satu komunitas jika
ada satu atau lebih perbedaan signifikan dalam hal relung (13). Misalnya tujuh spesies kadal
Anolis yang hidup berdekatan dan semuanya memakan serangga atau Arthropoda kecil
lainnya. Akan tetapi, kompetisi memperebutkan makanan berkurang karena setiap spesies
kadal memiliki tempat bertengger sndiri-sendiri, sehingga menempati relung yang berbeda
(gambar 51.13).
C. Adaptasi Pada Makhluk Hidup Dilakukan Untuk Mempertahankan Diri
Dalam mempertahankan hidup, setiap spesies dihadapkan pada masalah yang penting.
Misalnya, seekor hewan harus mendapat makanan, mempertahankan diri terhadap musuh
alaminya, dan memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus
memiliki struktur khusus, misalnya duri, sayap, kantong atau tanduk. Hewan juga
Sumber: Campbel, dkk. 2004
Gambar 51. 13 tujuh spesies kadal
Anolis hidup berdekatan dan
semuanya memakan serangga atau
Arthropoda kecil lainnya. Akan
tetapi, kompetisi memperebutkan
makanan berkurang karena setiap
spesies kadal memiliki tempat
bertengger sendiri-sendiri, sehingga
menmpati relung yang berbeda.
Anolis distichus bertengger
di tiang pagar dan
permukaan lain yang disinari
oleh makatahari
Anolis insolitus
berbertengger di cabang-
cabang teduh.
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 11/24
11
memperlihatkan perilaku tertentu, seperti membuat sarang,
melakukan migrasi untuk mencari makanan. Keadaan struktur
dan perilaku tersebut disebut dengan adaptasi. Jadi, adaptasi
adalah penyesuaian diri makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Adaptasi dilakukan oleh makhluk hidup untuk
mempertahankan diri. Adaptasi yang dimiliki hewan terdiri
atas adaptasi pertahanan morfologi dan fisiologi dan tingkah
laku (14).
a. Adaptasi pertahanan morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan
hidupnya. Salah satu contoh pertahanan morfologi pada hewan adalah Pewarnaan kriptik.
Pewarnaan kriptik atau kamuflase merupakan adaptasi yang menjadikan mangsa sulit
terlihat (15). Pewarnaan kriptik termasuk ke dalam pertahanan pasif yang membuat
hewan sulit ditemukan karena warna latar belakangnya yang hampir sama. seekor hewan
yang menyamar hanya perlu tetap diam di atas substrat yang sesuai untuk menghindari
ditemukan oleh pemangsanya. Pewarnaan kriptik misalnya pada katak pohon canyon
( Hyla arenicolor ) yang berkamuflase pada latar belakang granit (gambar 51. 14).
Selain pewarnaan kriptik, terdapat penandaan yang mengecoh (deceptive marking )
yang merupakan bentuk dari pewarnaan adaptif. Misalnya mata besar palsu, atau kepala
bohongan bisa mengelabui pemangsa untuk sementara waktu yang memungkinkan
pemangsa melarikan diri (gambar 51. 15).
Sumber: Campbell, dkk.2004
Gambar 51. 14 contoh
pewarnaan kriptik pada
katak pohon canyonSumber: Campbell, dkk.2004
Gambar 51. 15 contoh
decetive marking pada kupu-
kupu
Adaptasi adalah
penyesuaian diri makhluh
hidup terhadaplingkungannya. Adaptasi
terdiri dari adaptasi
morfologi, fisiologi dan
tingkah laku
Ingatlah
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 12/24
12
b. Adaptasi pertahanan fisiologi
Adaptasi pertahanan fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan hidupnya. Adaptasi pertahanan fisiologi disebut juga adapatasi
perhanan kimiawi. Salah satu contoh adaptasi ini adalah pewarnaan aposematik.
Pewarnaan aposematik merupakan melalui pewarnaan dengan warna cerah dan warna
peringatan (16). Umumnya hewan dengan warna yang cerah memiliki racun yang
berbahaya sehingga tidak bisa dimakan. Misalnya katak panah racun (gambar 51. 16).
c. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada perilaku makhluk
hidup. Sejumlah spesies memperoleh perlindungan dengan cara meniru penampilan
spesies lain. Salah satu contoh dari adaptasi tingkah laku adalah mimikri. Mimikri adalah
adaptasi dengan cara meniru penampilan spesies yang lain (17). Misalnya larva hawkmoth
( Hemeroplanes ornatus) mengangkat kepala dan dadanya jika terganggu, sehingga
terlihat seperti ular kecil berbisa (gambar 51.17)
Sumber: Campbell, dkk.2004
Gambar 51. 16 contoh
pewarnaan aposematik pada
katak panah racun
Sumber: Campbell, dkk.2004
larva hawkmoth Ular nuri hijau
Gambar 51. 17 contoh mimikri
pada larva hawkmoth
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 13/24
13
D. Keanekaragaman Spesies dan Rantai Makanan Memengaruhi Struktur Komunitas
Ciri mendasar struktur komunitas diantaranya keanekaragaman spesies dan hubungan
makan dan dimakan (18). Walaupun interaksi banyak spesies memengaruhi komunitas,
terkadang beberapa spesies memberikan kontrol yang kuat pada struktur suatu komunitas
terutama pada komposisi, kelimpahan reatif dan keanekaragaman spesies.
Keanekaragaman spesies dalam komunitas
Keanekaragaman spesies merupakan
berbagai macam organisme berbeda yang
menyusun komunitas (19). Keanekeragaman
spesies memiliki dua komponen yaitu kekayaan
spesies dan kelimpahan relatif. Kekayaan
spesies adalah jumlah spesies berbeda dalam
komunitas. Sedangkan kelimpahan relatif
spesies yang berbeda adalah proporsi yang
direpresentasikan oleh masing-masing spesies
dari seluruh individu dalam komunitas.
Misalnya, bayangkan dua komunitas hutan kecil
(Perhatikan gambar 51.18)., masing-masing
dengan 100 individu yang berasal dari empat
spesies pohon berbeda (A, B, C, dan D) sebagai
berikut:
Komunitas 1: 25A, 25B, 25C, 25D
Komunitas 2: 80A, 5B, 5C, 10D
Kekayaan spesies sama pada ke dua komunitas, karena
keduanya sama-sama memiliki empat spesies pohon, namun
kelimpahan relatifnya sangat berbeda. Kalian akan dengan
mudah mengenali ke empat pohon di komunitas 1, namun jika
tidak mengamati dengan teliti, kalian mungkin akan melihat
spesies A yang melimpah di hutan ke dua.
Gambar 51.18 Hutan
manakah yang lebih
beraneka ragam?
S u m b e r : C a m p b e l , d k k .2 0 0 4
Ciri mendasar struktur
komunitas diantaranya
keanekaragaman spesies
dan hubungan makan dan
dimakan.
Ingatlah
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 14/24
14
Sumber: Sulistyorini. 2009
KEGIATAN SISWA 51.1
Tujuan:
Menghitung jumlah individu dan populasi yang menyusun suatu komunitas
Alat dan Bahan:
1. tali kenur atau rafia,
2. patok kayu 4 buah, dan
3. kertas dan pensil.
Cara Kerja:
1. Buatlah kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 4 – 5 siswa. Kemudian,
pergilah ke lapangan rumput, kebun sekolah, atau halaman sekolah.
2. Tiap-tiap kelompok menentukan daerah pengamatan dengan cara melemparkan
batu ke sembarang arah untuk dijadikan titik pusat pengamatan.
3. Setelah itu, buatlah bujur sangkar dengan ukuran 1 × 1 m2 dan batu tersebutdijadikan titik tengahnya. Tandailah bujur sangkar tersebut dengan tali kenur
atau rafia dan patoklah agar tidak berubahukurannya.
4. Amatilah apa saja yang ada dalam batasan bujur sangkar tersebut, lalu catatlah
populasi makhluk hidup yang ada di dalam bujur sangkar dan hitunglah jumlah
individu dalam tiap-tiap populasi.
5. Isikan dalam tabel pengamatan yang telah kalian buat berdasarkan macam
individu yang kalian temukan!
Tabel Pengamatan
Jumlah Populasi Penyusun Komunitas di petak ..., tanggal ..., bulan ..., dan tahun ....
No Populasi Jumlah individu keterangan
1
2
3
4
5
6. Berapakah jumlah populasi makhluk hidup yang menyusun komunitas dalam
petak bujur sangkar yang kalian amati? Berapakah jumlah populasi makhluk
hidup yang menyusun komunitas dalam semua petak dalam satu lapanganrumput, kebun sekolah, atau halaman sekolah?
7. Hitung pula kerapatan per petak bujur sangkar?
8. Berdasarkan hasil pengamatanmu terhadap jumlah populasi yang ada di lapangan,
kebun, atau halaman, bagaimana keanekaragaman populasinya?
9. Buatlah laporan hasil praktikum!
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 15/24
15
Rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan
Pernahkah kalian berjalan-jalan di suatu persawahan di pagi
hari? Selain tanaman padi, apakah kalian menemukan makhluk hidup
lain? Apakah belalang, tikus, ular, katak, dan elang dapat kalian
jumpai di tempat itu? Dapatkah kalian menemukan hubungan antara
makhluk hidup tersebut? Lalu, bagaimana hubungan antara makhluk
hidup tersebut dengan lingkungan hidupnya?
Struktur dan dinamikan sebuah komunitas sangat bergantung
pada hubungan makan dan dimakan antara organisme struktur tropik
komunitas tersebut. Hubungan makan dan dimakan disebut dengan
rantai makanan (20) (gambar 51.19). Organismedalam kelompok ekologi yang terlibat dalam rantai
makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik
yang berbeda, yang bergantung pada sumber nutrien
utamanya. Organisme autotrof adalah produsen
primer, sedangkan organismen heterotrof adalah
konsumen. Herbivora adalah konsumen primer yang
memakan organisme autotrof. Karnivora adalah
konsumen sekunder atau tersier. Detritivor
memakan limbah organik dan organisme yang mati
dari semua tingkat trofik. Rantai makanan
menghubungkan tingkat-tingkat tropik dari
produsen sampai karnivora puncak (21) (gambar 51.
20). Adanya peran produsen, konsumen, dan
dekomposer menimbulkan aliran energi dari
produsen, konsumen hingga ke dekomposer. Proses
Gambar 51. 20. Tingkat-tingkat
trofik pada rantai makanan
Sumber : Biological science. 1986
Interaksi komponen
ekosistem
membentuk trofik
yang
menyatakan
perpindahan zat
dan mengalirnya
energi melalui
hubungan
makan dan
dimakan.
In atlah
Sumber: pengetahuan-dan-hiburan.blogspot.com Gambar 51. 19 contoh rantai makanan
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 16/24
16
aliran energi ini terjadi pada peristiwa rantai makanan.
Peristiwa perpindahan energi terjadi melalui proses
makan dan dimakan di dalam suatu rantai makanan. Peristiwa
tersebut membentuk struktur trofik . Struktur trofik terdiri atas
tingkat-tingkat trofik. Setiap tingkat trofik terdiri atas
kumpulan berbagai organisme. Tingkat trofik pertama ditempati
oleh produsen atau organisme autotrof. Pada tingkat ini,
produsen ekosistem darat adalah tumbuhan, sedangkan pada
ekosistem perairan adalah ganggang dan fitoplankton. Tingkat
trofik kedua ditempati oleh organisme heterotrof atau konsumen.
Konsumen adalah organisme yang bergantung kepada organisme lain sebagai sumber
makanannya. Konsumen pada tingkat trofik kedua ini adalah herbivora. Konsumen juga
terdiri atas tingkat trofik ketiga, keempat, dan seterusnya.
Dalam ekosistem tiap trofik dapat dimakan atau memakan lebih dari satu organisme
pada tingkat trofik yang lain. Dari hal tersebut dimungkinkan terjadi proses makan dan
dimakan dengan rangkaian yang kompleks. Bila beberapa rantai makanan saling
berhubungan terbentuk jalinan yang kompleks akan membentuk jaring-jaring makanan
(perhatikan Gambar 51. 21). Jadi, Kumpulan dari rantai makanan akan membentuk jejaring
makanan (22).
Gambar 51. 21 Contoh
jaring-jaring makanan
Sumber: Essential of Biology, 1999
Hubungan makan dan
dimakan disebut dengan
rantai makanan. Kumpulan
dari rantai makanan akan
membentuk jaring-jaring
makanan
Ingatlah
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 17/24
17
Subardi, dkk. 2009
E. Gangguan memengaruhi keanekaragaman dan komposisi spesies
Bayangkan jika sebuah kebun dibiarkan saja dalam jangka waktu bertahun-tahun?
Perubahan apa yang akan terjadi. Apakah jenis-jenis tumbuhan yang berada di dalamnya
senantiasa tetap sepanjang tahun atau kah akan mengalami
perubahan?
KEGIATAN SISWA 51.2
Menyusun Rantai Makanan dan Jaring jaring Makanan
Tujuan:
Memahami konsep rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Langkah kerja:
1. Lakukan pengamatan pada:
a. Ekosistem sawah
b. Ekosistem kebun
c. Ekosistem kolam
2. Tuliskan minimal tiga rantai makanan yang mungkin terjadi pada
masing-masing ekosistem.
3. Buatlah jaring-jaring makanan berdasarkan rantai makanan yang telahdisusun pada masing-masing ekosistem.
4. Buatlah kesimpulan yang menyatakan hubungan antara rantai makanan
dengan jaring-jaring makanan.
Pertanyaan:
1. Samakah komponen produsen dan konsumen dalam ketiga ekosistem
tersebut?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa makan dan dimakan dalam
ekosistem3. Apakah antara rantai makanan satu dengan yang lain dalam satu
ekosistem terdapat komponen yang sama?
4. Bisakah dibuat garis penghubung antara rantai makanan satu dengan
yang lain dalam satu ekosistem?
5. Apa kesimpulanmu tentang hubungan rantai makanan dengan jaring-
jaring makanan?
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 18/24
18
Suatu komunitas keadaannya tidak akan
selalu tetap, tetapi selalu mengalami perubahan.
Perubahan ini biasanya terjadi dari suatu komunitas
menuju bentuk komunitas lainnya. Misalnya,
perkebunan kelapa sawit yang dibiarkan setelah
masa panen dan tidak ditanami lagi, apabila
dibiarkan akan tumbuh tanaman spesies lain yang
akan menggantikan formasi kelapa sawit. Hal
tersebut menyebabkan perubahan di komunitas
tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi di
komunitas biasanya disebabkan oleh gangguan.
Gangguan dapat menyingkirkan organisme dari komunitasnya, mengubah ketersedian sumber
daya dan menciptakan relung kosong yang dapat ditempati oleh spesies lain. Manusia adalah
penyebab gangguan yang paling besar. Perubahan-perubahan dalam komposisi dan struktur
komunitas setelah gangguan yang parah disebut dengan suksesi ekologi (23). Tahap-tahap
terjadinya suksesi adalah
Agar lebih jelas perhatikan contoh berikut ini!
Di kebun yang telah lama ditinggalkan, akan ditumbuhi berbagai jenis rumput. Dalam
hal ini sudah terjadi invasi benih, dimulailah kolonisasi rumput pada tempat tersebut.
Kemudian muncul semak, perdu, dan pohon-pohon, sehingga di kebun tersebut terjadilah
kompetisi untuk mendapatkan zat makanan, ruang, dan cahaya. Dalam komunitas yang
terbentuk itu kompetensi akan berkurang, yang melalui penyesuaian terhadap lingkungan
yang berubah-ubah. Jenis-jenis yang dapat bertahan akan terjadi interaksi dan saling
ketergantungan, stabilitas dan keseimbangan komunitas dapat tercapai sehingga terbentuk
menjadi hutan. Proses perubahan dalam suksesi dari awal sampai mencapai keseimbangan
yang mantap akan memakan waktu yang sangat lama.
Ditinjau dari asal terjadinya, Suksesi ekologi terdiri atas suksesi primer dan suksesi
sekunder (24).
a. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika komunitas awal habis total kemudian pada akhirnya
terbentuk kolonisasi tumbuhan yang menjadi bentuk dominan vegetasi di komunitas
Lahan kosong invasi benihkolonisasikompetisi interaksiantarkomunitas dan
lingkunganstabilisasi dan tercapainya keseimbangan yang mantap
Gambar 51. 22 Lichens merupakan
organisme perintis di suatu ekosistem.
Sumber : Biological science. 1986
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 19/24
19
tersebut (25). Terjadinya suksesi primer dapat kita amati pada daerah yang baru saja
mengalami letusan gunung berapi. Mula-mula daerah tersebut gersang dan tandus.
Setelah beberapa saat tanah akan ditumbuhi oleh spesies pionir (perintis), misalnya lumut
kerak (gambar 51.22). Spesies pionir ini akan melapukkan batuan dan menggemburkan
tanah sehingga tanah dapat ditumbuhi rumput-rumputan yang tahan kekeringan. Setelah
rumput-rumput ini tumbuh dengan suburnya, tanah akan semakin gembur karena akar-
akar rumput dapat menembus dan melapukkan tanah, juga karena rumput yang mati akan
mengundang datangnya dekomposer (pengurai) untuk menguraikan sisa tumbuhan yang
mati.
Dengan semakin subur dan gemburnya tanah maka
biji-biji semak yang terbawa dari luar daerah itu akan
tumbuh sehingga proses pelapukan akan semakin banyak.
Dengan makin gemburnya tanah, pohon-pohon akan
mulai tumbuh. Kehadiran pohon-pohon akan mendesak
kehidupan rumput dan semak sehingga akhirnya tanah
akan didominasi oleh pepohonan. Sejalan dengan
perubahan vegetasi, hewan-hewan yang menghuni
daerah tersebut juga mengalami perubahan tergantung
pada perubahan jenis vegetasi yang ada. Ada hewan
yang datang dan ada hewan yang pergi. Akhirnya
terbentuklah komunitas klimaks atau ekosistem seimbang yang tahan terhadap perubahan.
b. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi ketika komunitas yang ada disingkirkan oleh gangguan yang
tidak merusak tanah dan terkadang daerah tersebut mulai kembali ke kondisi yang mirip
dengan aslinya (26). Suksesi ini dapat terjadi karena kebakaran, perusakan oleh manusia,
dan gempa bumi. Proses suksesi sekunder ini lebih cepat dibandingkan dengan suksesi
primer. Hal ini dikarenakan pada suksesi sekunder tidak diperlukan lagi adanya tahapan
pembentukan komunitas pionir (gambar 51. 23).
Gempa bumi dan tsunami di
Aceh tahun 2004 telah
membuat porak poranda
sekitar 250.000 hektar batu
karang dan menghancurkan
25.000 hektar hutan bakau
(mangrove) serta habitat
rumput laut di sepanjang
pantai sebanyak 12 hektar.
Dibutuhkan waktu bertahun-
tahun untuk memulihkan tulang
punggung ekosistem kelautan
ini.
Perlu diketahui
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 20/24
20
F. Faktor-faktor biogeografi memengaruhi keanekaragaman hayati komunitas
Efek-efek interaksi spesies dan berbagai macam gangguan dapat mempengaruhi
keanekaragaman hayati komunitas, selain faktor tersebut terdapat faktor-faktor biogeografis
yang memengaruhi keanekaragaman hayati komunitas diantaranya letak garis lintang dan
luas daerah komunitas (27).
KEGIATAN SISWA 51.3
Tujuan: Mendeskripsikan suksesi suatu komunitas
Jelaskan proses terbentuknya komunitas klimaks yang terjadi di rawa dengan memberi
keterangan gambar (a, b, c, d). Termasuk suksesi manakah? Lengkapi dengan alasannya.
Gunakan literatur dari berbagai sumber!
Gambar 51. Skema komunitas klimaks
pada ekosistem rawa.
Sumber: Anshori,dkk.2009
Sumber: http://zonabiokita.blogspot.co.id/Gambar 51. 23 Contoh suksesi sekunder yang
terjadi akibat kebakaran hutan
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 21/24
21
Gradien Garis Lintang
Pada tahun 1850, Charles Darwin dan Alfred Wallace menunjukan bahwa kehidupan
tumbuhan dan hewan secara umum lebih berlimpah dan beranekaragam di wilayah tropis (30)
Misalnya salah satu penelitian menemukan bahwa sebuah plot seluas 6,6 hektar di wilayah
tropis malaysia mengandung 711 spesies pohon, sementara plot hutan meranggas seluas 2 ha
di Michigan umumnya mengandung 10 sampai 15 spesies pohon saja. Faktor kunci dalam hal
kekayaan spesies di gradien garis lintang adalah sejarah evolusi dan iklim (28). Selama
perguliran masa evolusi, keanekaragaman spesies mungkin meningkat dalam suatu komunitas
seiring semakin banyak pristiwa spesiasi terjadi. Komunitas tropis umumnya lebih tua
daripada komunitas diwilayah beriklim sedang atau kutub
(29). Perbedaan umur ini sebagian disebabkan oleh fakta
bahwa musim tumbuh sekitar lima kali lebih panjang di
hutan tropis daripada di komunitas tundra di garis lintang
tinggi. Oleh karena itu peristiwa spesiasi, berlangsung kira-
kira lebih cepat di wilayah tropis daripada di kutub.
Iklim merupakan salah satu penyebab utama gradien garis lintang dalam
keanekaragaman komunitas. Di komunitas darat, dua faktor iklim utama yang berhubungan
dengan keanekaragaman adalah masukan energi surya dan ketersediaan air. Masukan energi
surya dan ketersediaan air relatif banyak di wilayah tropis (31).
Efek Luasan
Pada tahun 1807, naturalis dan penjelajah Alexander
von Humboldt menjabarkan tentang kurva spesies luas
daerah yaitu: jika semua faktor lain sama maka semakin
luas wilayah geografi suatu komunitas, makin banyak
spesies dalam komunitas tersebut (32). Hal ini berarti
bahwa wilayah yang lebih luas memberikan banyak ragam
habitat dan mikrohabitat daripada wilayah yang lebih kecil.
Robert MacArthur dan E.O Wilson,
mengembangkan model umum biogeografi pulau yang
mengidentifikasi penentu-penentu kunci keanekaragaman
spesies di sebuah pulau dengan ciri-ciri fisik tertentu.
Faktor yang menentukan jumlah spesies di pulau adalah tingkat imigrasi dan tingkat
kepunahan spesies. Pulau kecil umumnya memiliki laju imigrasi yang lebih kecil. Misalnya
burung-burung yang terbawa badai ke laut lebih mungkin mendarat secara kebetulan di pulau
Faktor kunci dalam hal
kekayaan spesies di gradien
lintang adalah sejarah evolusi
dan iklim
Ingatlah
Semakin luas suatu wilayah
geografi suatu komunitas,
makin banyak spesies dalam
komunitas tersebut. Pulau
kecil umumnya memiliki lajuimigrasi yang lebih kecil dan
laju kepunahan lebih tinggi.
Pulau yang lebih dekat ke
daratan utama umumnya
memiliki tingkat imigrasi lebih
tinggi dan tingkat kepunahan
yang lebih rendah.
Ingatlah
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 22/24
22
berukuran besar daripada di pulau kecil. Pulau kecil juga memiliki laju kepunahan lebih
tinggi, karena umumnya mengandung lebih sedikit sumber daya dan habitat yang tidak terlalu
beranekaragam untuk partisi spesies-spesies pengkoloni. Jarak dari daratan utama pun
penting, sebab untuk dua pulau berukuran setara, pulau yang lebih dekat ke daratan utama
umumnya memiliki tingkat imigrasi yang lebih tinggi daripada pulau yang lebih jauh.
Rangkuman:
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 23/24
23
Latihan soal
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Sebutkan dan jelaskan interaksi-interaksi yang terjadi dalam komunitas?
2. Apakah hasil yang diperoleh ketika dua spesies dengan relung yang identik hidup pada
habitat yang sama?
3. Sebutkan dan jelaskan bentuk pertahanan diri makhluk hidup?
4. Perhatikan rantai makanan berikut ini!
Paditikus ular elang
Berdasarkan rantai makanan tersebut, apa yang terjadi jika populasi tikus pada komunitas
tersebut berkurang?
5. Sebutkan dan jelaskan macam-macam suksesi ekologi?
6. Mengapa keanekaragaman spesies di wilayah tropis lebih banyak dibandingkan di wilyah-
wilayah lainnya?
Rambu-Rambu Jawaban
1. Dalam komunitas, terdapat interaksi antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Setiap interaksi-interaksi yang terjadi akan memberikan dampak bagi setiap spesies yang
saling berinteraksi yang akan memengaruhi kehidupan dan kecepatan pertumbuhan
populasi. Dampak dari interaksi tersebut dapat bersifat positif, negatif, netral, atau juga
kombinasi..
2. Dalam ekosistem yang stabil, setiap spesies menempati nisia (relung) tersendiri.
3. Adaptasi adalah penyesuaian diri makhluk hidup terhadapa lingkungannya. Adaptasi
dilakukan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan diri dari serangan musuh alaminya.
4. Rantai makanan adalah hubungan makan dan dimakan. Rantai makanan menghubungkan
tingkat-tingkat tropik dari produsen sampai karnivora puncak. Adanya
ketidakseimbangan pada populasi dalam rantai makanan akan mempengaruhi populasi
yang lainnya.
5. Suatu komunitas keadaannya tidak akan selalu tetap, tetapi selalu mengalami perubahan
Perubahan-perubahan dalam komposisi dan struktur komunitas setelah gangguan yang
parah disebut dengan suksesi ekologi. Suksesi ekologi dapat terjadi karena gunung
meletus yang menyebabkan komunitas awal habis total ataupun karena kebakaran hutan
namun masih tersisa komunitas awal.
6. Faktor-faktor biogeografis yang memengaruhi keanekaragaman hayati komunitas
diantaranya letak garis lintang dan luas daerah komunitas. Letak garis lintang berhubungan dengan iklim, salah satunya iklim tropis.
7/25/2019 BAHAN AJAR KOMUNITAS EKOLOGI.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-ajar-komunitas-ekologipdf 24/24
DAFTAR PUSTAKA
Buku rujukan: Campbell, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Sumber Kegiatan siswa:
Anshori,moch. dkk.2009. Biologi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Subardi, dkk. 2009. Biologi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sulistyorini., Ari. 2009. Biologi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Sumber gambar:
amydahlia.wordpress.com
asagenerasiku.blogspot.com
belajar.kemdikbud.go.id Biological science. 1986
Campbel, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Essential of Biology, 1999
http://zonabiokita.blogspot.co.id/
irham93.blogspot.com
pathtoglobalcitizenship.blogspot.com
pengetahuan-dan-hiburan.blogspot.com qadrymetamorphosis.blogspot.com
rickysetiawan96.blogspot.com
samanthawerbrouck2010.blogspot.com
Wikipedia.org
www.artikelbiologi.com
www.sridianti.com
www.temukanpengertian.com