bab ii kedkel kb selesai fix

7/24/2019 Bab II Kedkel Kb Selesai Fix

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-kedkel-kb-selesai-fix 1/18

BAB II

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

2.1. Penentuan Prioritas Masalah

Program Keluarga Berencana merupakan program kesehatan dasar yang

berhubungan dengan permasalahan lintas sektoral. Diputuskan untuk menggunakan

metode MCUA dalam penetapan prioritas masalah untuk program ini karena metode

ini memiliki parameter expanding scope, dimana parameter ini menunjukkan

seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain di luar sektor

kesehatan.Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masingmasing masalah

dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap masalah

tersebut diberikan nilai. Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk

menentukan prioritas masalah pada Puskesmas Kecamatan !ohar Baru, yaitu "

1. Emergency Emergency menunjukkan seberapa #atal suatu permasalahan sehingga

menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini

adalah C$% &Case Fatality Rate' jika masalah yang dinilai berupa penyakit. adapun

jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter

kuantitati# berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan

oleh permasalahan tersebut.

2. Greatest member Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena

masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa penyakit, maka

parameter yang digunakan adalah prevalence rate. (edangkan untuk masalah lain,

maka greatest member ditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu

kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.

3. Expanding ScopeMenunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain

diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa luas

)ilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di )ilayah tersebut,

44



serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan

masalah tersebut.

4. Feasibility

Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin

masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan sumber

daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, #asilitas terkait dengan kegiatan

bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan

tersebut.

5. olicyBerhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah

masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah

masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan

pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. *al tersebut dapat dinilai

dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yang concern terhadap

permasalahan tersebut, apakah ada lembaga atau organisasi masyarakat yang concern

terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di

berbagai media.

Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut diatas untuk penilaian

masalah dan masingmasing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk dikalikan

dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih obyekti#. Pada

metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan.

Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu

dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot yang

lebih tinggi. (etelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang mempunyai

nilai bobot yang lebih tinggi. +ilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang

tertinggi adalah kriteria yang mempunyai bobot lima.

Bobot " paling penting.

Bobot -" sangat penting sekali.

Bobot " sangat penting.

Bobot /" penting.

Bobot 0" cukup penting.

45



2.1.1. Emergency

Emergency menunjukkan besar kerugian yang ditimbulkan oleh masalah. 1ni

ditujukan dengan case !atality rate &C$%' masingmasing penyakit. (edangkan untuk

masalahmasalah yang tidak berhubungan dengan penyakit digunakan proxy. +ilai

proxy didapatkan dari berbagai sumber, sedangkan sistem scoring proxy C$%

ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta justi#ikasi.

Pada permasalahan ini, pengaruh jangka panjang KB adalah untuk

menurunkan angka kematian ibu &AK1', sehingga dalam laporan ini dipakai angka

kematian ibu sebagai proxy. Angka kematian ibu adalah 2 orang per 033.333

jumlah kelahiran hidup, menjadi 3,24 &sumber" (ur5ei Demogra#i dan Kesehatan

1ndonesia, /30'.

Tabel 2.1 Penentuan +ilai Emergency berdasarkan roxy AK1

Range (%) Nilai

/3.36 7 /-.-0 0

/-.-/ 7 /8.96 //8.99 7 .00

.0/ 7 9.-9 -

46



Tabel 2.2 (koring Emergency terhadap Program KB di :ilayah Kecamatan !ohar

Baru Periode !anuari 7 !uni /30

No Daftar Maala!"a#$a

&Tar'et

Selii!

Proxy Score

0. Cakupan peserta KB akti# di Kecamatan

!ohar Baru pada periode !anuari 7 !uni

/30 sebesar 6.--4.

6.-- /. /-.3 0

/. Cakupan peserta KB akti# dengan 1UD di

Kecamatan !ohar baru pada periode

!anuari 7 !uni /30 adalah sebesar

00.9/4.

00.9/ /. /0.0- 0

. Cakupan peserta KB akti# dengan 1mplandi Kecamatan !ohar baru pada periode

!anuari 7 !uni /30 adalah sebesar /.804.

/.80 /. 3.3

-. Cakupan peserta KB akti# dengan (untik

di Kecamatan !ohar baru pada periode


62.604.

62.60 /. 9.-9 -

. Cakupan peserta KB akti# dengan

Kondom di Kecamatan !ohar baru pada periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar

/.824.

/.82 /. /2.29

6. Cakupan peserta KB akti# dengan Pil di

Kecamatan !ohar Baru pada periode

!anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 0/.84.

0/.8 /. /3.36 0

9. Cakupan peserta KB akti# dengan M;:

di Kecamatan !ohar baru pada periode

!anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 3.004.3.00 /. /.9

No Daftar Maala! "a#$a& Tar'etSelii!

Proxy Score

8. Cakupan peserta KB akti# dengan M;P di

Kecamatan !ohar baru pada periode

3.3- /. /.80

47



!anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 3.3-4.

2.1.2. Greatest Member

Greatest "ember menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena

masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalence . (emakin besar

selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.

Tabel 2. Pe&e&t$a& Nilai Greatest Member

Range &4' +ilai

02.9 7 /-.3 0

/-.36 7 /8.-3 /

/8.-0 7 /.9

/.96 7 9.00 -

Tabel 2.* (koring Greatest "ember terhadap Program KB di :ilayah Kecamatan

!ohar Baru Periode !anuari 7 !uni /30

No Daftar Maala! "a#$a& Tar'et Selii! Score

0. Cakupan peserta KB akti# di Kecamatan

!ohar Baru pada periode !anuari 7 !uni

/30 sebesar 6.--4.6.-- /. /.2- 0

/. Cakupan peserta KB akti# dengan 1UD

di Kecamatan !ohar Baru pada periode


00.9/4.

00.9/ /. /3.98 0

No Daftar Maala! "a#$a& Tar'et Selii! Score


1mplan di Kecamatan !ohar Baru pada

periode !anuari 7 !uni /30 adalah

sebesar /.804.

/.80 /. /2.62

-. Cakupan peserta KB akti# dengan KB

(untik di Kecamatan !ohar Baru pada

62.60 /. 9.00 -

48




sebesar 62.604.

. Cakupan peserta KB akti# denganKondom di Kecamatan !ohar Baru pada


sebesar /.824.

/.82 /. /2.60

6. Cakupan peserta KB akti# dengan Pil di

Kecamatan !ohar Baru pada periode


0/.84.

0/.8 /. 02.9 0

9. Cakupan peserta KB akti# dengan

M;: di Kecamatan !ohar Baru pada


sebesar 3.004.

3.00 /. /.2

8. Cakupan peserta KB akti# dengan M;P

di Kecamatan !ohar Baru pada periode


3.3-4.

3.3- /. /.-6

2.1.. Expanding Scope

Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan

terhadap sektor lain di luar sektor kesehatan. Dinilai melalui a<as keterpaduan

puskesmas, yaitu melalui lintas sektor. Adanya keterpaduan lintas sektor diberikan

nilai /, karena masalah pada suatu program memungkinkan untuk menimbulkan

masalah pada banyak sektor lainnya yang berhubungan langsung, sedangkan yang

tidak ada kaitan dengan sektor lain diberikan nilai 0.

Tabel 2.+ Penentuan +ilai Expanding Scope

Nilai ,etera-$a&

0 Keterpaduan lintas sektor atau lintas program

/ Keterpaduan lintas sektor dan lintas program

49



Tabel 2. (koring Expanding Scope terhadap Program KB di :ilayah Kecamatan

!ohar Baru Periode !anuari 7 !uni /30

No Daftar Maala! Score

0. Cakupan peserta KB akti# di Kecamatan !ohar Baru pada periode

!anuari 7 !uni /30 sebesar 6.--4.

/

/. Cakupan peserta KB akti# dengan 1UD di Kecamatan !ohar Baru

pada periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 00.9/4.

/

. Cakupan peserta KB akti# dengan 1mplant di Kecamatan !ohar Baru

pada periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar /.804

/

-. Cakupan peserta KB akti# dengan KB (untik di Kecamatan !ohar

Baru pada periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 62.604.

/

. Cakupan peserta KB akti# dengan Kondom di Kecamatan !ohar Baru

pada periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar /.824.

/

6. Cakupan peserta KB akti# dengan Pil di Kecamatan !ohar Baru pada

periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 0/.84.

/

No Daftar Maala! Score

9. Cakupan peserta KB akti# dengan M;: di Kecamatan !ohar Baru pada periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 3.004.

/

8. Cakupan peserta KB akti# dengan M;P di Kecamatan !ohar Baru

pada periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 3.3-4.

/

2.1.*. Feasibility

Feasibility menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang

terdapat di puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan. Untuk menilai hal tersebut

digunakan sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya manusia, programkerja, material, serta transportasi yang e#ekti# serta e#isien untuk mengatasi masalah

tersebut.

Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat

diselesaikan meliputi"

50



0. %asio tenaga kerja puskesmas terhadap jumlah penduduk &(umber Daya

Manusia= (DM'. (emakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah

penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar.

;leh karena itu, dilakukan perhitungan ratio tenaga kesehatan di puskesmas

kecamatan terhadap jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan

dimasingmasing )ilayah puskesmas.

Tabel 2./ Penentuan +ilai Feasibility berdasarkan %asio >enaga Kerja Puskesmas

terhadap !umlah Penduduk

Range Nilai

0"0 7 0"0333

0"0330 7 0"/333 /0"/330 7 0"333 0

/. Ketersediaaan #asilitas, nilai ketersediaan #asilitas terhadap setiap kegiatan

Puskesmas penilaiannya dibagi /, yaitu "?tersedia? dan @tidak tersedia?. Penilaian

berdasarkan )a)ancara dengan pemegang program terkait.

Tabel 2.0 Penentuan +ilai Feasibility berdasarkan Ketersediaan $asilitas

No ,ate'ori ,etere-iaa& Nilai

0 >empat >ersedia /

>idak tersedia 0/ Alat=obat >ersedia /

>idak tersedia 0

Tabel 2. (koring Feasibility terhadap Program KB di :ilayah Kecamatan !ohar

Baru Periode !anuari 7 !uni /30

No Daftar Maala!Te&a'a ,era

P$#e3a

4ailita

(Te3at

Alat5Obat)

Score

0. Cakupan peserta KB akti# di

Kecamatan !ohar Baru pada

periode !anuari 7 !uni /30

sebesar 6.--4.

0 -

51



/.

Cakupan peserta KB akti#

dengan 1UD di Kecamatan

!ohar Baru pada periode

!anuari 7 !uni /30 adalah

sebesar 00.9/4.

0 -

. Cakupan peserta KB akti#

dengan 1mplant di



adalah sebesar /.804.

0 -

No Daftar Maala!Te&a'a ,era

P$#e3a

4ailita(Te3at

Alat5Obat)

Score

-. Cakupan peserta KB akti#

dengan KB (untik di



adalah sebesar 62.604.

0 -

. Cakupan peserta KB akti#

dengan Kondom di




0 -

6. Cakupan peserta KB akti#

dengan Pil di Kecamatan



sebesar 0/.84.

0 -


dengan M;: di Kecamatan


0 /

52




sebesar 3.004.


dengan Pil di Kecamatan!ohar Baru pada periode


sebesar 3.3-4.

0 /

2.1.+. Policy

Untuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang harus

dipertimbangkan dari suatu masalah tersebut menjadi perhatian masyarakat dan

pemerintah. *al ini dapat dilihat dari bagaimana kebijakan yang dibuat oleh

pemerintah terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan sebagai hasil

justi#ikasi ditentukan bah)a untuk mengetahui hal tersebut dilihat dari seberapa

seringnya masalah tersebut dipublikasikan di berbagai media.

Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin

sampai ke masyarakat. Publikasi suatu in#ormasi kesehatan di media elektronik

memiliki jangkauan yang lebih luas. Kebijakan pemerintah berupa undangundang

yang mengatur jumlah anak juga berperan dalam publikasi program KB. Publikasi

in#ormasi dalam bentuk media cetak dan penyuluhan pun termasuk dalam penilaian

policy. Penjumlahan dari nilainilai tersebut dijadikan score penilaian.

Tabel. 2.16 Penentuan +ilai olicy

Parameter Score

Penyuluhan"

Ada

>idak ada

/

0

Media &Cetak dan=atau lektronik'lektronik dan Cetak lektronik atau Cetak

/0

Kebijakan pemerintah &+asional dan=atau Daerah'Dua kebijakan

(atu kebijakan

/

0

53



54



Tabel. 2.11 (koring olicy terhadap Program KB di :ilayah Kecamatan !ohar Baru

Periode !anuari 7 !uni /30

No Daftar Maala! Pe&7$l$!a& Me-ia,ebia#a&

Pe3eri&ta! Score

0. Cakupan peserta KB akti# di



sebesar 6.--4.

/ / / 6

/. Cakupan peserta KB akti#

dengan 1UD di Kecamatan !ohar

Baru pada periode !anuari 7 !uni

/30 adalah sebesar 00.9/4.

/ / / 6


1mplant di Kecamatan !ohar Baru

pada periode !anuari 7 !uni /30


/ / / 6

-. Cakupan peserta KB akti# dengan

KB (untik di Kecamatan !ohar Baru



/ / / 6


Kondom di Kecamatan !ohar Baru



/ / / 6

6. Cakupan peserta KB akti# dengan Pil

di Kecamatan !ohar Baru pada


sebesar 0/.84.

/ / / 6

No Daftar Maala! Pe&7$l$!a& Me-ia,ebia#a&

Pe3eri&ta! Score

9. Cakupan peserta KB akti# dengan / / / 6

55



M;: di Kecamatan !ohar Baru



8. Cakupan peserta KB akti# denganM;P di Kecamatan !ohar Baru pada


sebesar 3.3-4.

/ / / 6

2.1.. Pe&etaa& Priorita Maala!

Dari kelima aspek tersebut di atas, hasil nilai kemudian dikalikan dengan

bobot sehingga didapatkan bobot nilai. *asil perhitungan skor bobot nilai adalah

sebagai berikut"

Tabel 2.12. Penentuan Prioritas Masalah Menurut Metode MCUA di :ilayah

Kecamatan !ohar Baru Periode !anuari 7 !uni >ahun /30

No Para3eter BobotMS81 MS82 MS8 MS8* MS8+ MS8 MS8/ MS80

N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN N B

0.Greatest

"ember 0 0 0 - /3 0 0 0 0

/.

Emergenc

y - 0 - 0 - 0/ - 06 0/ 0 - 0/ 0

. Feasibility 0 0 0 0 0 0 2 2

-. olicy / 6 0/ 6 0/ 6 0/ 6 0/ 6 0/ 6 0/ 6 0/ 6 0

. Expanding

Scope0 / / / / / / / / / / / / / / / /

9$3la! 1+ 0 1+ 0 1 + 21 + 1 + 1+ 0 1/ +6 1/ +

MS81 Cakupan peserta KB akti# di Kecamatan !ohar Baru pada periode periode

!anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 6.--4 berada di atas target yaitu /.4.

MS82 Cakupan peserta KB akti# dengan 1UD di Kecamatan !ohar Baru pada periode

!anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 00.9/4 berada di ba)ah target yaitu /.4.

MS8 Cakupan peserta KB akti# dengan 1mplant di Kecamatan !ohar Baru pada

periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar /.804 berada di ba)ah target yaitu /.4

56



MS8* Cakupan peserta KB akti# dengan KB (untik di Kecamatan !ohar Baru pada

periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 62.604 berada di atas target yaitu /.4

MS8+ Cakupan peserta KB akti# dengan Kondom di Kecamatan !ohar Baru pada

periode !anuari7!uni /30 adalah sebesar /.824 berada di ba)ah target yaitu /.4

MS8 Cakupan peserta KB akti# dengan Pil di Kecamatan !ohar Baru pada periode

!anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 0/.84 berada di ba)ah target yaitu /.4.

MS8/ Cakupan peserta KB akti# dengan M;: di Kecamatan !ohar Baru pada

periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 3.004 berada di ba)ah target yaitu /.4

MS80 Cakupan peserta KB akti# dengan M;P di Kecamatan !ohar Baru pada periode

!anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 3.3-4 berada di ba)ah target yaitu /.4

2.2. Me&:ari ,e3$&'#i&a& Pe&7ebab Maala!

(etelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya

ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian yang

ada terlebih dahulu. Pada tahap ini telah dicoba mencari apa yang menjadi akar

permasalahan dari setiap masalah yang merupakan prioritas. Pada tahap ini digunakan

diagram sebab akibat yang disebut juga diagram tulang ikan & !is#bone

diagram$is#i%a&a'. Dengan meman#aatkan pengetahuan dan dibantu dengan data

yang tersedia dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.Penyebab masalah dapat timbul dari bagian inp't maupun proses. (np't , yaitu

sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. (umber daya sistem adalah"0. "an " jumlah sta#=petugas, keterampilan, pengetahuan, dan moti5asi kerja.

/. "oney " jumlah dana tersedia.

. "aterial " jumlah peralatan medis dan jenis obat.

-. "et#od " cara penggunaan obat.

Proses adalah kegiatan sistem. Melalui proses, inp't akan diubah menjadi

o'tp't . >ahapan proses terdiri dari"

0. lanning &perencanaan'" sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan

tujuan organisasi, sampai dengan menetapkan alternati# kegiatan unuk mencapainya./. )rgani*ing &pengorganisasian'" rangkaian kegiatan manajemen untuk

menghimpun semua sumber daya &potensi' yang dimiliki organisasi dan

meman#aatkannya secara e#isien untuk mencapai tujuan organisasi.

57



. +ct'ating &pelaksana'" proses bimbingan kepada sta# agar mereka mampu

bekerja secara optimal menjalankan tugastugas pokoknya sesuai dengan

keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya yang tersedia.

-. Controlling &monitoring '" proses untuk mengamati secara terusmenerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan

mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.

Pada tahapan proses, inp't selanjutnya akan diubah menjadi o'tp't . Adapun

tahapan proses tersebut terjadi dalam suatu lingkungan &environment ', sehingga

keadaan lingkungan pun dapat mempengaruhi suatu sistem.

Masalah prioritas untuk program KB di )ilayah Kecamatan !ohar Baru yang

akan ditetapkan penyebab masalah dengan menggunakan diagram !is#bone adalah

sebagai berikut"

1. MS8 Cakupan peserta KB akti# dengan 1mplant di Kecamatan !ohar Baru pada

periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar /.804 berada di ba)ah target yaitu

/.4.

2. MS8* Cakupan peserta KB akti# dengan KB (untik di Kecamatan !ohar Baru

pada periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar 62.604 berada di atas target yaitu

/.4

1.. Me&e&t$#a& Pe&7ebab Maala! Ya&' Do3i&a&

Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari

sembilan prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode 1shika)a

atau lebih dikenal dengan !is#bone &diagram tulang ikan', yang telah dikon#irmasi

dengan data menjadi akar penyebab masalah &yang terdapat pada lingkaran'. Dari

akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling

dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang

apabila diselesaikan, maka secara otomatis sebagian besar masalahmasalah yang

lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan

dengan cara diskusi, argumentasi, justi#ikasi dan pemahaman program yang cukup.

Di ba)ah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program KB pada

58



puskesmas di )ilayah Kecamatan !ohar Baru.

1..1. "a#$a& eerta ,B a#tif -e&'a& I3la&t -i ,e:a3ata& 9o!ar Bar$

a-a erio-e 9a&$ari ; 9$&i 261+ a-ala! ebear 2.01% bera-a -i ba<a! tar'et

7ait$ 2.+%.

Berdasarkan data yang ditemukan dari Cakupan peserta KB akti# dengan

1mplant di Kecamatan !ohar Baru pada periode !anuari 7 !uni /30 adalah sebesar

/.804 berada di atas target yaitu /.4. *al demikian dapat terjadi karena beberapa

hal, seperti"

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada inp't adalah"

0. Kurangnya pelatihan kerja untuk tenaga kesehatan di program KB ,man-./. Ketidaksesuaian penggunaan dana dalam program KB dengan perkiraan

pembiayaan kegiatan program KB ,"oney-.

. >ingginya minat masyarakat terhadap pemilihan alat kontrasepsi tertentu

,"aterial-.-. Kurangnya sosialisasi tentang jenisjenis alat kontrasepsi.,met#od-

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah"

0. Anggapan petugas perencanaan bah)a program sebelumnya cukup baik

,lanning-.

/. Pengorganisasian yang kurang jelas tentang pembagian tugas program KB

,)rgani*ing-.

. Komunikasi yang kurang antar petugas pelaksana program KB ,+ct'ating-.

-. Koordinasi yang masih belum baik dalam proses penga)asan ,Controlling-.

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan ,Environtment- adalah"

0. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis kontrasepsi hormonal

,Environment-.

Dari sembilan akar penyebab masalah di atas, maka ditetapkan empat akar

penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, in#ormasi, obser5asi

59



langsung juga pemahaman yang cukup. Keempat akar penyebab masalah yang paling

dominan tersebut adalah"

0. Kurangnya pelatihan kerja untuk tenaga kesehatan di program KB ,man-.

/. Ketidaksesuaian penggunaan dana dalam program KB dengan perkiraan pembiayaan kegiatan program KB ,"oney-.

. >ingginya minat masyarakat terhadap pemilihan alat kontrasepsi tertentu

,"aterial-.

-. Kurangnya sosialisasi tentang jenisjenis alat kontrasepsi.,met#od-

1..2. "a#$a& eerta ,B a#tif -e&'a& ,B S$&ti# -i ,e:a3ata& 9o!ar Bar$

a-a erio-e 9a&$ari ; 9$&i 261+ a-ala! ebear .1% bera-a -i ata tar'et

7ait$ 2.+%

Berdasarkan data yang ditemukan dari Cakupan peserta KB akti# dengan

suntik di Kecamatan !ohar Baru pada periode !anuari7!uni /30 adalah sebesar

62.604 berada di atas target yaitu /.4.. *al demikian dapat terjadi karena

beberapa hal, seperti"

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada inp't adalah"

1. Alokasi dana untuk program KB suntik terlalu besar ,"oney-.

2. Minat masyarakat yang lebih tinggi terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik

,"aterial-.

3. Kurangnya pelatihan bagi petugas KB mengenai pencatatan data yang

baik ,"et#od-.

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah"

1. Koordinasi dalam proses penga)asan masih belum baik ,controlling-

2. Komunikasi yang kurang antar pimpinan dengan sta# pelaksanaan ,organi*ing-3. Perencanaan program dan anggaran puskesmas tidak sesuai dengan target dan

sasaran ,lanning-.

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan ,Environtment- adalah"

0. Kurangnya penyediaan #asilitas dalam penyampaian in#ormasi ,Environment-.

Dari tujuh akar penyebab masalah di atas, maka ditetapkan empat akar

penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, in#ormasi, obser5asi

60



langsung juga pemahaman yang cukup. Keempat akar penyebab masalah yang paling

dominan tersebut adalah"

0. Alokasi dana untuk program KB suntik terlalu besar &Money'.

/. Minat masyarakat yang lebih tinggi terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik&Material'.

. Kurangnya pelatihan bagi petugas KB mengenai pencatatan data yang

baik&Method'.

-. Koordinasi dalam proses penga)asan masih belum baik &controlling'

61

bab ii kedkel kb selesai fix

Documents