ilusi buku ilusi negara islam

Upload: alfan-edogawa

Post on 24-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Ilusi Buku Ilusi Negara Islam

    1/7

    Ilusi Buku Ilusi Negara Islam

    Pengantar

    Sebuah buku dengan judulIlusi Negara Islamtelah diterbitkan The Wahid Institute beberapawaktu lalu, bekerjasama dengan Maarif Institute dan Gerakan Bhineka Tunggal Ika. Buku yang

    disponsori oleh ib!or"ll !ondation ditujukan untuk menghentikan laju perkembangan

    pengaruh gerakan Islam yang diistilahkan dalam buku itu dengan #Islam Transnasional$.

    Buku ini diragukan dasar metodeloginya. Bahkan beberapa peneliti yang ter%antum dalam bukutersebut menolak buku ini karena namanya di%atut. &ika buku tersebut merupakan penelitian

    yang akurat maka telaah kitab'kitab resmi yang dikeluarkan oleh gerakan yang menjadi obyek

    penelitian menjadi suatu keharusan sehingga pernyataan'pernyataan mereka memiliki dasar yang(alid.

    Sayang, hal tersebut tidak terjadi. )ntuk meneliti *T, misalnya, penulis hanya menggunakansatu referensi yang dikeluarkan oleh gerakan tersebut, yakni Selamatkan Indonesia dengan

    Syariah. Itu pun alakadarnya. Selebihnya lebih banyak mengutip +eno Baran dariInternationalCrisis Groupdan d *usein yang dianggap sebagai mantan pimpinan *T di ondon, padahal

    faktanya bukan. Berikut adalah sekilas tentang isi buku tersebut, sekaligus kritik terhadapnya.

    Pendapat yang benar

    Buku tersebut menganggap bahwa umat Islam yang bermaksud menegakkan syariah Islam

    se%ara menyeluruh dalam -hilafah Islam selalu memonopoli kebenaran yang mengarah pada

    penyalahan pihak lain dan bahkan berujung pada pertumpahan darah.

    -esimpulan tersebut jelas salah karena telah melakukan generalisasi (fallacy of hastygeneralization)terhadap seluruh kelompok Islam yang bermaksud menegakkan /egara Islam.

    0ada faktanya tidak semua gerakan Islam di Indonesia membenarkan tindakan kekerasan dalam

    memperjuangkan tegaknya syariah Islam. *T, misalnya, sejak berdirinya tahun 12'an hingga hariini tidak pernah mengadopsi %ara'%ara kekerasan. selain itu, penulis tidak sadar ketika mereka

    mengatakan bahwa umat yang berupaya menegakkan /egara Islam memonopoli kebenaran,

    pada saat yang sama mereka justru berupaya memaksakan pendapat mereka bahwa /egara Islam

    itu tidak wajib.

    3alam Islam sangat jelas, dalam persoalan akidah dan hukum syariah yang bersumber dari dalilyang qathidan maknanya juga qathitidak ada toleransi, sementara dalam masalah hukum'

    hukumfuryang dalilnyazhanni, perbedaan pendapat tidak dapat dinafikan. Sikap ini telah

    dilestarikan oleh para ulama "hlus Sunnah. Ini, misalnya, dapat dilihat dari penjelasan "bu+ahrah dalam -itab !r"khal#$adz!hi% al#Isl!miyyah&

    0ara fukaha berbeda pendapat dan perbedaan tersebut menghasilkan sekolah'sekolah fikih yang

    kemudian menjadi ma4hab. *al yang wajib diterangkan di sini adalah perbedaan tersebut bukan

    http://hizbut-tahrir.or.id/2009/07/04/ilusi-buku-ilusi-negara-islam/http://hizbut-tahrir.or.id/2009/07/04/ilusi-buku-ilusi-negara-islam/
  • 7/25/2019 Ilusi Buku Ilusi Negara Islam

    2/7

    pada masalah akidah dan pokok syariah, tetapi dalam memahami nash dalam menerapkan yang

    pokok kepada %abang. Semua yang berbeda paham menghormati nash'nash al'5uran dan as'

    Sunnah67 dalil yang qathimenjadi pemutus 8untuk menyelesaikan9 perselisihan mereka6:;

    Ini pula yang dijadikan pegangan oleh *i4but Tahrir sebagaimana yang ter%antum dalam kitab

    $af!h"m 'iz% at#ahr"r&ika pendapat itu sahih maka itulah pendapatku dan buanglah pendapatku di balik tembok.:

    3emikian pula dengan pengemban dakwah7 ia memandang pendapat yang diadopsinya sebagai

    pendapat yang benar yang berpotensi salah, sementara keimanan mereka terhadap Islammerupakan akidah yang tidak boleh ada keraguan sedikit pun.:?

    Negara Islam

    Buku tersebut juga menuduh bahwa pengusung ideologi transnasional dan para pendukungnya

    tidak memahami substansi Islam sebagaimana yang dipahami oleh para wali, ulama dan pendiribangsa.

    0ernyataan ini merupakan salah satu bentuk kesalahan logika yang sangat akut (fallacy of appeal

    to authority). Sebab, untuk menjustifikasi pendapatnya penulis mengatasnamakan wali, ulama

    dan pendiri bangsa tanpa menyebut alasannya. Seakan'akan pendapat yang mengatakan /egaraIslam tidak wajib sejalan dengan pendapat para ulama dan pendiri bangsa.

    0adahal para wali, ulama dan pendiri bangsa memiliki ragam pemikiran. Bahkan sebagian besar

    pendapat mereka justru berseberangan dengan logika penulis yang beraliran sekular'liberaltersebut. Sebagai %ontoh di dalam kitabl#$aardy dinyatakan