ilusi buku ilusi negara islam
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Ilusi Buku Ilusi Negara Islam
1/7
Ilusi Buku Ilusi Negara Islam
Pengantar
Sebuah buku dengan judulIlusi Negara Islamtelah diterbitkan The Wahid Institute beberapawaktu lalu, bekerjasama dengan Maarif Institute dan Gerakan Bhineka Tunggal Ika. Buku yang
disponsori oleh ib!or"ll !ondation ditujukan untuk menghentikan laju perkembangan
pengaruh gerakan Islam yang diistilahkan dalam buku itu dengan #Islam Transnasional$.
Buku ini diragukan dasar metodeloginya. Bahkan beberapa peneliti yang ter%antum dalam bukutersebut menolak buku ini karena namanya di%atut. &ika buku tersebut merupakan penelitian
yang akurat maka telaah kitab'kitab resmi yang dikeluarkan oleh gerakan yang menjadi obyek
penelitian menjadi suatu keharusan sehingga pernyataan'pernyataan mereka memiliki dasar yang(alid.
Sayang, hal tersebut tidak terjadi. )ntuk meneliti *T, misalnya, penulis hanya menggunakansatu referensi yang dikeluarkan oleh gerakan tersebut, yakni Selamatkan Indonesia dengan
Syariah. Itu pun alakadarnya. Selebihnya lebih banyak mengutip +eno Baran dariInternationalCrisis Groupdan d *usein yang dianggap sebagai mantan pimpinan *T di ondon, padahal
faktanya bukan. Berikut adalah sekilas tentang isi buku tersebut, sekaligus kritik terhadapnya.
Pendapat yang benar
Buku tersebut menganggap bahwa umat Islam yang bermaksud menegakkan syariah Islam
se%ara menyeluruh dalam -hilafah Islam selalu memonopoli kebenaran yang mengarah pada
penyalahan pihak lain dan bahkan berujung pada pertumpahan darah.
-esimpulan tersebut jelas salah karena telah melakukan generalisasi (fallacy of hastygeneralization)terhadap seluruh kelompok Islam yang bermaksud menegakkan /egara Islam.
0ada faktanya tidak semua gerakan Islam di Indonesia membenarkan tindakan kekerasan dalam
memperjuangkan tegaknya syariah Islam. *T, misalnya, sejak berdirinya tahun 12'an hingga hariini tidak pernah mengadopsi %ara'%ara kekerasan. selain itu, penulis tidak sadar ketika mereka
mengatakan bahwa umat yang berupaya menegakkan /egara Islam memonopoli kebenaran,
pada saat yang sama mereka justru berupaya memaksakan pendapat mereka bahwa /egara Islam
itu tidak wajib.
3alam Islam sangat jelas, dalam persoalan akidah dan hukum syariah yang bersumber dari dalilyang qathidan maknanya juga qathitidak ada toleransi, sementara dalam masalah hukum'
hukumfuryang dalilnyazhanni, perbedaan pendapat tidak dapat dinafikan. Sikap ini telah
dilestarikan oleh para ulama "hlus Sunnah. Ini, misalnya, dapat dilihat dari penjelasan "bu+ahrah dalam -itab !r"khal#$adz!hi% al#Isl!miyyah&
0ara fukaha berbeda pendapat dan perbedaan tersebut menghasilkan sekolah'sekolah fikih yang
kemudian menjadi ma4hab. *al yang wajib diterangkan di sini adalah perbedaan tersebut bukan
http://hizbut-tahrir.or.id/2009/07/04/ilusi-buku-ilusi-negara-islam/http://hizbut-tahrir.or.id/2009/07/04/ilusi-buku-ilusi-negara-islam/ -
7/25/2019 Ilusi Buku Ilusi Negara Islam
2/7
pada masalah akidah dan pokok syariah, tetapi dalam memahami nash dalam menerapkan yang
pokok kepada %abang. Semua yang berbeda paham menghormati nash'nash al'5uran dan as'
Sunnah67 dalil yang qathimenjadi pemutus 8untuk menyelesaikan9 perselisihan mereka6:;
Ini pula yang dijadikan pegangan oleh *i4but Tahrir sebagaimana yang ter%antum dalam kitab
$af!h"m 'iz% at#ahr"r&ika pendapat itu sahih maka itulah pendapatku dan buanglah pendapatku di balik tembok.:
3emikian pula dengan pengemban dakwah7 ia memandang pendapat yang diadopsinya sebagai
pendapat yang benar yang berpotensi salah, sementara keimanan mereka terhadap Islammerupakan akidah yang tidak boleh ada keraguan sedikit pun.:?
Negara Islam
Buku tersebut juga menuduh bahwa pengusung ideologi transnasional dan para pendukungnya
tidak memahami substansi Islam sebagaimana yang dipahami oleh para wali, ulama dan pendiribangsa.
0ernyataan ini merupakan salah satu bentuk kesalahan logika yang sangat akut (fallacy of appeal
to authority). Sebab, untuk menjustifikasi pendapatnya penulis mengatasnamakan wali, ulama
dan pendiri bangsa tanpa menyebut alasannya. Seakan'akan pendapat yang mengatakan /egaraIslam tidak wajib sejalan dengan pendapat para ulama dan pendiri bangsa.
0adahal para wali, ulama dan pendiri bangsa memiliki ragam pemikiran. Bahkan sebagian besar
pendapat mereka justru berseberangan dengan logika penulis yang beraliran sekular'liberaltersebut. Sebagai %ontoh di dalam kitabl#$aardy dinyatakan