insomnia rough

Upload: dessy

Post on 23-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    1/15

    Insomnia adalah gejalakelainan dalam tidurberupa kesulitan berulang untuk

    tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu.1Gejala tersebut

    biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun dan beraktivitas di siang hari.

    Sekitar sepertiga orang dewasa mengalami kesulitan memulai tidur dan/atau

    mempertahankan tidur dalam setahun, dengan 17 di antaranya mengakibatkan

    gangguan kualitas hidup.!Sebanyak "# orang $merika telah melaporkan sebuah

    episode dari insomnia pada beberapa waktu selama hidup mereka. 1 %i Indonesia, pada

    tahun !&1& terdapat 11,7 penduduk mengalami insomnia.

    Insomnia merupakan kesulitan untuk masuk tidur, kesulitan dalam

    memperthankan tidur, atau tidak 'ukup tidur. Insomnia merupakan satu gejala tidak

    khas, dan bukan satu gangguan spesifik. (alaupun merupakan gejala dan keluhan

    yang umum dikemukakan pada dokter, insomnia tidak mendapat perhatian yang

    'ukup. Se'ara tipik, keluhan itu segera diobati dengan hipnotika sebelum evaluasi

    yang 'ukup dilakukan. Insomnia dapat merupakan satu gejala dari berbagai gangguan

    psikiatrik, termasuk gangguan depresi, mania, 'emas, psikosis, penyalah)gunaan *at,

    dan insomnia primer. +ada lansia, keluhan insomnia dapat merupakan gejala sekunder

    dari perubahan pola tidur yang normal yang terkait dengan usia lanjut. +endekatan

    pertama adalah untuk menggambarkan perjalanan dan beratnya insomnia itu dan

    hubungannya dengan faktor lain.1

    Gangguan tidur berkaitan dengan angka kesakitan fisik- , fungsi sehari)hari,

    ke'elakaan bahkan kematian oleh ke'elakaan lalu lintas. anyak dana yang

    dihabiskan untuk gangguan yang berhubungan atau akibat dari gangguan tidur. Se'ara

    umumnya diketahui kebutuhan tidur normal antara )" jam sehari. 0etapi dalam

    kenyataan ada orang dengan kebutuhan tidur yang singkat misalnya kurang dari jam

    sehari short sleepers-, sebaliknya ada orang dengan kebutuhan tidur yang lebih lama

    yaitu lebih dari " jam long sleepers-. ita bisa menilai ke'ukupan masa tidur itu dari

    kebugaran pada waktu bangun pagi segar se'ara fisik. ila benar)benar kurang tidur

    maka pada siang hari akan kelihatan mengantuk, lelah, gangguan konsentrasi dan juga

    mudah tersinggung moody-.

    1. Anamnesis

    0egakkan diagnosis gangguan dalam mengawali dan mempertahankan

    tidur disorder of initiating and maintaining sleep, %I2S-

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tidurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tidur
  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    2/15

    3atat riwayat penggunaan obat pasien, termasuk al'ohol, kafein, dan

    stimulant lain, hipnotik 4 sedative, dan *at adiktif, hampir semua soal

    diatas dapat menyebabkan insomnia.

    erapa lama gejala itu sudah dialaminya5

    $pa akibat dari gangguan yang dialaminya itu5

    $dakah suatu perubahan di lingkungannya5

    6anya terjadi di rumah sendiri atau hanya pada hari kerja5

    (awan'arai pasangan tidurnya jika ada- tentang saat masuk tidur pasien5

    0anyakan juga gejala penyerta, seperti mengorok, G8%, kaki goyang

    restless legs-, dan kejutan mioklonik

    $pa pasien jadi nokturia sebagai akibat sekunder dari minum terlalu

    banyak semalam sebelumnya atau patologi saluran kemih5

    agaimana hygiene tidur5 $pakah kamar tidur 'ukup menyenangkan dan

    tenang5 0empat tidurnya bersih5

    $pakah pasien berbuat sesuatu yang mengarahkan perhatian ke tempat lain

    seperti menonton televisi, makan, memba'a5

    $dakah keadaan yang se'ara psikologik merangsang saat mau tidur5

    2akan banyak, latihan fisik yang melelahkan, dan minuman al'ohol lebih

    dari satu ma'am harus dihindarkan sebelum tidur.

    $pakah pasien tidur larut malam pada akhir minggu, sehingga tidak bisa

    tidur malam pada hari minggunya5 ila demikian, hal tersebut menyatakanadanya suatu tidur yang tertunda.!

    2. Pemeriksaan fisik

    +emeriksaan fisik misalnya pemeriksaan penyakit tertentu seperti hipertensi,

    8$, gangguan hormonal dll. Sedangkan pemeriksaan psikologik misalnya

    depresi, ansietas, gangguan kepribadian dll. $pabila terdapat gangguan fisik,

    maka gangguan tersebut harus ditangani terlebih dahulu, baru kemudian terapi

    farmakologi dengan memberikan obat yang aman 9 tidak menimbulkan

    ketergantungan untuk mengatasi insomnia dapat diberikan. Selain terapifarmakologi, terapi non farmakologi seperti misalnya terapi tingkah laku

    3ognitive ehavioral 0herapy- dapat pula diberikan untuk dapat merubah

    prilaku 9 kognisi seseorang terkait dengan masalah tidur.!

    3. Pemeriksaan penunjang

    +SG polysomnogram-

    +SG biasanya dilakukan saat anda menginap di pusat tidur. Sebuah +SG

    akan men'atat aktivitas otak, gerakan mata, denyut jantung, dan tekanan

    darah.

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    3/15

    +SG juga men'atat jumlah oksigen dalam darah anda, berapa banyak

    udara bergerak melalui hidung anda saat bernafas, mendengkur, dan

    gerakan dada. Gerakan dada menunjukkan apakah anda sedang membuat

    upaya untuk bernapas.!

    6asil +SG digunakan untuk membantu diagnosis :

    ) 0idur terkait gangguan pernapasan sleep apnea-

    ) ;ar'olepsy

    ) 0idur terkait gangguan kejang!

    ) 2ultiple sleep laten'y test 2S

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    4/15

    energi dan suasana hati tetapi juga kesehatan, kinerja dan

    kualitas hidup.

    2.3Klasifkasi Insomnia

    Insomnia $rimer

    Insomnia primer ini mempunyai aktor penyebab yang jelas.

    insomnia atau susah tidur ini dapat mempengaruhi sekitar dari %&

    orang yang menderita insomnia. $ola tidur, kebiasaan sebelum tidur

    dan lingkungan tempat tidur seringkali menjadi penyebab dari jenis

    insomnia primer ini.

    Insomnia Sekunder

    Insomnia sekunder biasanya terjadi akibat eek dari hal lain,

    misalnya kondisi medis. Masalah psikologi seperti perasaan

    bersedih, depresi dan dementia dapat menyebabkan terjadinya

    insomnia sekunder ini pada ' dari %& orang. Selain itu masalah fsik

    seperti penyakit arthritis, diabetes dan rasa nyeri juga dapatmenyebabkan terjadinya insomnia sekunder ini dan biasanya

    mempengaruhi % dari %& orang yang menderita insomnia atau

    susah tidur. Insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh eek

    samping dari obat-obatan yang diminum untuk suatu penyakit

    tertentu, penggunaan obat-obatan yang terlarang ataupun

    penyalahgunaan alkohol. (aktor ini dapat mempengaruhi %-) dari %&

    orang yang menderita insomnia.

    Se*ara internasional insomnia masuk dalam sistem diagnostik

    yaitu International *ode o diagnosis +ID %&, Diagnosti* and

    Statisti*al Manual o Mental Disorders +DSM IV dan International

    lassif*ation o Sleep Disorders +ISD.

    Dalam ID %&, insomnia dibagi menjadi ) yaitu /rganik

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    5/15

    0on organik) Dyssomnias +gangguan pada lama, kualitas dan #aktu

    tidur) $arasomnias +ada episode abnormal yang mun*ul selama

    tidur seperti mimpu buruk, berjalan sambil tidur, dll

    Dalam ID %& tidak dibedakan antara insomnia primer atau

    sekunder. Insomnia disini adalah insomnia kronik yang sudah

    diderita paling sedikit % bulan dan sudah menyebabkan gangguan

    ungsi dan sosial.

    Dalam DSM IV, gangguan tidur +insomnia dibagi menjadi 1 tipe

    yaitu

    %. 2angguan tidur yang berkorelasi dengan gangguan mental

    lain). 2angguan tidur yang disebabkan oleh kondisi medis umum. 2angguan tidur yang diinduksi oleh bahan-bahan atau

    keadaan tertentu1. 2angguan tidur primer +gangguan tidur tidak berhubungan

    sama sekali dengan kondisi mental, penyakit, ataupun obat-

    obatan. 2angguan ini menetap dan diderita minimal % bulan.

    3erdasarkan International lassif*ation o Sleep Disordes yang

    direvisi, insomnia diklasifkasikan menjadi

    a. Acute insomnia

    b. Psychophysiologic insomnia

    c. Paradoxical insomnia sleep!state misperception"

    d. Idiopathic insomnia

    e. Insomnia due to mental disorder

    . Inade#uate sleep hygiene

    g. $eha%ioral insomnia o childhood

    h. Insomnia due to drug or substance

    i. Insomnia due to medical condition

    &. Insomnia not due to substance or 'no(n physiologic

    condition, unspecifed nonorganic"

    '. Physiologic insomnia, unspecifed organic" )*

    Insomnia diklasifikasikan sebagai insomnia sementara tidak lebih dari

    beberapa malam-, akut kurang dari =)> minggu-, dan kronis lebih dari =)>

    minggu-. Insomnia sementara atau akut biasanya terjadi pada orang yang tidak

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    6/15

    memiliki riwayat gangguan tidur dan sering berhubungan dengan penyebab

    yang dapat diidentifikasi. +en'etus insomnia akut termasuk penyakit medis

    akut, perumahsakitan, perubahan pada lingkungan tidur, obat ) obatan,jet lag,

    dan stresor psikososial akut atau berulang. Insomnia kronis atau jangka

    panjang dapat dikaitkan dengan berbagai dasar kondisi medis, perilaku, dan

    lingkungan dan berbagai obat)obatan, namun sering idiopatik.=

    0idak semua insomnia didasari oleh adanya suatu kondisi psikopatologik.

    Insomnia dapat pula disebabkan karena kondisi atau penyakit fisik dan karena

    faktor ekstrinsik seperti suara atau bunyi, suhu udara, tinggi suatu daerah,

    penggunaan bahan)bahan yang mengandung stimulansia susunan saraf pusat.=

    1. Suara atau bunyi:biasanya orang dapat menyesuaikan dengan suara atau

    bunyi sehingga tidak mengganggu tidurnya. ?ang penting bukan intensitasnyatetapi makna dan suara itu. 2isalnya seorang yang takut diserang atau

    dirampok, pada malam hari ia terbangun berkali)kali hanya karena suara yang

    halus sekalipun. ila intensitas rangsang 'ukup tinggi maka Arousal

    Promoting System akan membangunkan kita.

    2. Suhu udara : kebanyakan orang akan berusaha tidur pada suhu udara yang

    menyenangkan bagi dirinya. ila suhu udara rendah ia memakai selimut, bila

    suhu tinggi ia memakai pakaian tipis. Insomnia sering dijumpai di daerah

    tropik.

    3. Tinggi suatu daerah: Insomnia merupakan gejala yang sering dijumpai

    pada mountain sickness, terjadi pada pendaki gunung yang lebih dan =#&&

    meter di atas permukaan laut. 6ipoksia hipobanik dapat mempengaruhi Sleep

    +romoting System se'ara langsung. %emikian juga nafas yang lebih 'epat

    merupakan tambahan rangsang terhadapArousal Promoting System.

    4. Penggunaan bahan-bahan yang mengandung stimulansia susunan

    saraf pusat : Insomnia dapat terjadi karena penggunaan bahan)bahan seperti

    kopi yang mengandung kafein, tembakau yang mengandung nikotin dan obat)

    obat pengurus badan yang mengandung amfetamin atau yang sejenis.

    . Penyakit jasmani tertentu: misalnya arteriosklerosis, tumor otak,

    demensia presenil, tirotoksikosis, Sindrom 3ushing, demam, kehamilan

    normal trimester ketiga, rasa nyeri, diabetes melitus, ulkus duodeni, artritis

    reumatika, 'a'ing keremi pada anak, tuberkulosis paru yang berat, penyakit

    jantung koroner tertentu.

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    7/15

    !. Penyakit psikiatrik : beberapa penyakit psikiatrik ditandai antara lain

    dengan adanya insomnia seperti pada gangguan afektif, gangguan neurotik,

    beberapa gangguan kepribadian, gangguan stres pas'a)trauma dan lain)lain.=,>

    >. pidemiologi

    Gangguan tidur ini sering terjadi di masyarakat umum dan pada pasien

    gangguan mental. 6ingga =& populasi menderita insomnia dan men'ari

    pengobatan untuk itu. eadaan lain termasuk mengantuk berlebih di siang

    hari, sulit tidur di waktu untuk tidur, dan kejadian luar biasa no'turnal seperti

    mimpi buruk atau sleepwalking tidur jalan-.

    Insomnia mempengaruhi semua kelompok umur. %i antara orang dewasa,

    insomnia mempengaruhi perempuan lebih sering daripada pria. Insiden

    'enderung meningkat dengan usia "& individu @& tahun mengeluh tidur

    tak memuaskan-. 6al ini biasanya lebih umum pada orang di kelompok sosial

    ekonomi rendah pendapatan-, alkoholik kronis, dan pasien gangguan mental.

    Stres adalah hal yang paling sering memi'u insomnia jangka pendek atau

    akut.1

    eberapa survei menunjukkan bahwa =& sampai =# orang $merika

    melaporkan kesulitan untuk jatuh tertidur selama tahun sebelumnya dan

    sekitar 1& melaporkan masalah dengan insomnia yang sudah lama

    dialaminya. $da juga tampaknya hubungan antara depresi, gelisah, dan

    insomnia. 2eskipun sifat dasar ini tidak diketahui, orang dengan depresi atau

    ke'emasan se'ara bermakna lebih 'enderung mengalami insomnia.

    %i Indonesia sendiri, prevalensi penderita insomnia diperkirakan men'apai 1&

    , yang artinya dari total !=A juta penduduk Indonesia, sekitar != juta jiwa

    diantaranya menderita insomnia, baik untuk jenis insomnia transien kesulitan

    tidur B seminggu-, jenis insomnia jangka pendek berlangsung 1)> minggu-

    ataupun jenis insomnia kronik berlangsung @ > minggu-. 0etapi karena

    kurang dianggap penting, maka banyak juga orang yang tidak menyadari

    dirinya mengalami kesulitan tidur sehingga kurang men'ari pertolongan untuk

    mengatasi masalah tersebut.1

    #. +sikopatologi

    a- %epresi erat +sikosa %epresi-: Seringkali ditandai dengan adanya

    insomnia walau ada pula kasus depresi berat yang ditandai dengan

    hipersomnia, di samping gejala)gejala lain seperti afek yang disforik,

    hilangnya minat atau rasa senang, perasaan sedih, murung, putus asa,

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    8/15

    rasa rendah diri, anoreksia, berat badan turun, gerakan serba lambat,

    kurang bisa konsentrasi, pikiran tentang mati atau bunuh diri.

    b- pisode 2anik +sikosa 2anik-: %itandai antara lain dengan adanya

    afek yang meningkat, peningkatan aktivitas dalam pekerjaan,

    hubungan sosial maupun seksual, banyak bi'ara, pikiran terbang flight

    of ideas-, grandiositas dan insomnia karena kebutuhan tidurnya

    berkurang.

    '- Gangguan Ski*ofrenik Ski*ofrenia-: 0idak semua penderita gangguan

    ski*ofrenik mengalami insomnia. +ada tipe furor katatonik, gangguan

    ski*ofreniform episode ski*ofrenik akut- atau pada ski*ofrenika tipe

    paranoid dengan waham kejar dan halusinasi berupa kejaran dapat

    terjadi insomnia.d- Gangguan 3emas 2enyeluruh ;eurosa $nsietas-: %itandai dengan

    ketegangan motorik sehingga tampak gemetar, nyeri otot, lelah, tak

    dapat santai, hiperaktivitas saraf otonom berupa banyak berkeringat,

    berdebar)debar, rasa dingin. tangan yang lembab, mulut kering, pusing,

    rasa kuatir berlebihan, sukar konsentrasi dan insomnia.

    e- Gangguan %istimik ;eurosa %epresi-: Sering ditandai dengan adanya

    insomnia atau sebaliknya yaitu hipersomnia, di samping gejala depresi

    lainnya walaupun tidak seberat pada %epresi erat. 0idak ada 'iri)'iri

    psikotik.

    f- Gangguan epribadian Sikiotimik $fektif-: aik pada periode

    depresif maupun periode hipomanik dapat dijumpai adanya insomnia,

    walaupun pada periode depresif dapat pula terjadi hipersomnia.

    g- Gangguan Stres +as'a)trauma: Sesudah mengalami suatu trauma

    psikologik yang pada umumnya berada di luar batasbatas pengalaman

    manusia yang la*im terjadi, seringkali di jumpai penumpulan reaksi

    terhadap dunia luar, pengurangan hubungan dengan dunia luar, disertai

    gambaran penyerta berupa depresi dengan insomnia, ke'emasan,

    kesulitan berkonsentrasi, emosi labil dan nyeri kepala.

    h- Gangguan +enyesuaian: Sering diwarnai afek depresi atau afek 'emas

    misalnya pada culture shock.

    i- %elirium: +ada delirium kadang)kadang dijumpai gangguan siklus

    tidur)bangun, berfluktuasi dan biasanya berlangsung untuk waktu yang

    singkat saja, dapat berupa insomnia atau hipersomnia atau berfluktuasi

    di antara keduanya.

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    9/15

    j- Sindroma +utus Cat: Insomnia sering kali merupakan gejala yang

    'ukup menonjol pada sindroma putus *at misalnya pada sindroma

    putus opioida, sindroma putus alkohol. dan sindroma putus sedativa)

    hipnotika.

    k- Intoksikasi Cat: +ada penyalahgunaan *at sering tenjadi keadaan

    intoksikasi yang ditandai antara lain dengan insomnia, misalnya pada

    intoksikasi kokain, amfetamin, dan +3+.

    l- Sindroma +ostkontusio : Sesudah mengalami kontusio. orang sering

    mengalami insomnia di samping nyeri kepala. pusing dan perasaan

    lelah.

    m- Daktor psikik yang mempengaruhi kondisi fisik : 2isalnya nyeri

    psikogenik, poliuria psikogen, pruritus psikogenik.

    Diagnosis

    4ntuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap

    $ola tidur penderita. $emakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang. 5ingkatan stres psikis. 6i#ayat medis. 7ktivitas fsik Diagnosis berdasarkan kebutuhan tidur se*ara individual.

    Sebagai tambahannya, dokter akan melengkapi kuisioner untuk

    menentukan pola tidur dan tingkat kebutuhan tidur selama % hari.

    "ika tidak dilakukan pengisian kuisioner, untuk men*apai tujuan

    yang sama 7nda bisa men*atat #aktu tidur 7nda selama ) minggu.

    $emeriksaan fsik akan dilakukan untuk menemukan adanya

    suatu permasalahan yang bisa menyebabkan insomnia. 7da kalanya

    pemeriksaan darah juga dilakukan untuk menemukan masalah pada

    tyroid atau pada hal lain yang bisa menyebabkan insomnia.

    "ika penyebab dari insomnia tidak ditemukan, akan dilakukan

    pemantauan dan pen*atatan selama tidur yang men*angkup

    gelombang otak, pernapasan, nadi, gerakan mata, dan gerakan

    tubuh.8

    Kriteria Diagnostik Insomnia Non-Organik berdasarkan

    PPDGJ7

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    10/15

    E 9al tersebut di ba#ah ini diperlukan untuk membuat diagnosis

    pastia. :eluhan adanya kesulitan masuk tidur atau

    mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang buruk

    b. 2angguan minimal terjadi kali dalam seminggu selama

    minimal % bulan*. 7danya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yang

    berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan

    sepanjang siang harid. :etidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur

    menyebabkan penderitaan yang *ukup berat dan

    mempengaruhi ungsi dalam sosial dan pekerjaan

    E 7danya gangguan ji#a lain seperti depresi dan an;ietas tidak

    menyebabkan diagnosis insomnia diabaikan.E :riteria ama gangguan yang tidak memenuhi kriteria di

    atas +seperti pada

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    11/15

    dini hari- mungkin akan membutuhkan ben*odia*epine yang berdaya)

    kerja panjang, seperti yang digunakan untuk mengobati insomnia dengan

    ansietas pada siang hari, 'ontoh dia*epam alium- #mg, flura*epam

    %amane, %almadorm- 1#mg, dan Hua*epam %oral- 7,#mg.A

    2ulai dengan dosis yang terendah dan naikkan sampai ada

    efeknya. ebanyakan pasien memberi respon terhadap ben*odia*epine

    bila dosis dinaikkan sampai 'ukup. ila dosis efektif telah ter'apai,

    jangan dinaikkan lagi. ila tidak mempan pada dosis itu menunjukkan

    adanya toleransi dan membutuhkan pengurasan obat dari tubuh. eritahu

    pasien bahwa setelah menghentikan obat mereka akan mendapat

    insomnia efek balik rebound insomnia-, yang tidak merupakan indikasi

    untuk memberikan terapi terus.A

    Drekuensi penggunaan hipnotika tidak boleh melebihi = dari empat

    malam yang dilalui, dan penggunaannya tidak boleh melampaui

    beberapa bulan.A

    ;onmedika mentosa

    Insomnia primer bisa sangat sulit untuk diobati. etika pasien telah

    mengalami pengkondisian)negatif untuk tidur, pengkondisian ulang

    diperlukan. +rosedur ini termasuk memerintahkan mereka untukmenggunakan tempat tidur mereka hanya untuk tidur. ika mereka tidak

    bisa tertidur setelah # menit, mereka harus bangun dan melakukan

    sesuatu yang lain di ruangan lain. +elatihan relaksasi seperti meditasi dan

    biofeedba'k dapat membantu. Darmakoterapi dapat bermanfaat dalam

    jangka pendek dan termasuk penggunaan ben*odia*epine, *olpidem, atau

    *aleplon. Fbat ini tidak boleh digunakan berturut)turut selama lebih dari

    ! minggu karena toleransi dan withdrawal dapat terjadi. 0eknik sleep

    hygiene juga dapat membantu. elaskan pada pasien bahwa kesehatan

    mereka tidak akan teran'am jika mereka mendapatkan kurang dari jam

    tidur per malam untuk waktu yang singkat, dapat mengurangi frustrasi

    dan ke'emasan tentang tidur mereka, yang sering memperberat insomnia

    mereka.1,=

    Sleep hygiene

    1. makan dengan jadwal yang teratur sepanjang hari dan juga tidak

    boleh terlambat makan menjelang malam hari

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    12/15

    !. mendekati waktu tidur, upayakan berendam dengan air panas

    dalam waktu 'ukup lama

    =. minumlah segelas susu hangat menjelang tidur

    >. hindari tidur berlebih pada siang atau sore hari

    #. bangun pagi pada jam yang sama setiap hari

    . tidur pada jam yang sama setiap malam

    7. jangan mengkonsumsi *at / bahan yang dapat mengganggu tidur

    anda, seperti kafein, al'ohol, nikotin, bahkan stimulant

    A. mulailah punya jadwal untuk berolahraga se'ara teratur

    ". hindari aktivitas yang dapat menstimulus, seperti mendengarkan

    radio atau bahkan memba'a buku.>

    Terapi perilaku

    ertujuan mengubah kebiasaan tidur maladaptif, mengurangi gairah

    ototnom, dan mengubah keyakinan disfungsional dan sikap yang bisa

    melanggengkan insomnia. Intervensi perilaku termasuk terapi relaksasi,

    pembatasan tidur, kendali rangsangan, dan terapi kognitif. 8elaksasi otot

    progresif bertujuan untuk mengurangi gairah somati', sedangkan teknik

    fo'us)perhatian pelatihan 'itra, mediasi- dimaksudkan untuk

    menurunkan gairah kognitif pra)tidur. +rosedur relaksasi sangat 'o'ok

    untuk individu dengan ketegangan dan ke'emasan. 0erapi pembatasan

    tidur digunakan ketika waktu yang berlebihan dihabiskan di tempat tidur.

    0erapi membutuhkan > sampai minggu untuk menimbulkan kehilangan

    tidur ringan yang meningkatkan kemampuan untuk jatuh tertidur dan

    tetap tidur.>

    0erapi kendali rangsangan terdiri dari membatasi penggunaan

    kamar tidur untuk tidur dan aktivitas seksual sehingga waktu tidur yang

    akan dianggap sebagai waktu untuk tidur. 0ehnik ini diindikasikan untuk

    pasien yang jadwal tidur)bangun tidak teratur atau yang terlibat dalam

    kegiatan yang bertentangan dengan tidur. 0ujuan terapi kognitif adalah

    untuk memberikan jaminan kepada pasien yang tidur kurang dari A jam

    semalam tidak perlu tak)sehat dan tidak selalu menyebabkan

    konsekuensi dramatis keesokan harinya. +asien harus memahami bahwa

    jika mereka tidak bisa tidur, bolehlah bangun, mandi, atau memba'a dan

    kemudian kembali ke tempat tidur untuk upaya lain untuk tidur.>

    2orin dkk, melakukan uji 'oba klinis se'ara a'ak, pla'ebo)

    'ontrol dikendalikan atas 7A orang dewasa rata)rata # tahun- dengan

    insomnia kronis dan primer. 0erapi kognitif)perilaku dibandingkan

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    13/15

    dengan tema*epam dan pla'ebo. +enurunan waktu bangun setelah awitan

    tidur adalah lebih besar dalam terapi kognitif)perilaku ##-

    dibandingkan dengan tema*epam >,#-. 0indak lanjut menunjukkan

    bahwa perbaikan tidur adalah berkelanjutan dari waktu ke waktu lebih

    baik dengan terapi kognitif)perilaku. Suatu meta)analisis perbandingan

    dari terapi farmakologis dan terapi perilaku menunjukkan hasil yang

    sama pengobatan jangka pendek insomnia primer.>

    6al ini sekarang sudah mapan bahwa irama sirkadian seseorang

    sangat dipengaruhi oleh paparan 'ahaya. 0erapi 'ahaya)terang adalah

    'ara yang efektif untuk membuat suatu siklus tidur)bangun sehat.

    +ewaktuan terapi 'ahaya tergantung pada pola gangguan siklus tidur)

    bangun.>

    7. omplikasi

    Gangguan dalam pekerjaan atau di sekolah.

    Saat berkendara, reaksi refleJ akan lebih lambat. Sehingga

    meningkatkan reaksi ke'elakaan.

    2asalah kejiwaan, seperti ke'emasan atau depresi

    elebihan berat badan atau kegemukan

    %aya tahan tubuh yang rendah

    2eningkatkan resiko dan keparahan penyakit jangka panjang, 'ontohnya

    tekanan darah yang tinggi, sakit jantung, dan diabetes.

    A. +en'egahan

    a. 2iliki jadwal tidur yang rutin

    b. 6indari aktivitas berlebihan menjelang tidur

    '. 6indari makanan dan minuman yang membangunkan kafein dan

    rokok- menjelang tidur

    d. 6indari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan masalah

    pen'ernaan pedas, asam, berkarbonat- menjelang tidur

    e. 6indari makan berat ! jam sebelum tidur

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    14/15

    f. $tur kamar tidur dengan suasana yang nyaman sesuai sleep hygene

    perabotan tanpa televisi, telepon, meja kerja, 'omputerK warna lembutK

    pen'ahayaan yang redup-

    g. 0idak ada suara dari luar yang menggangguK suhu udara yang nyaman,

    miliki jiwa yang sehat mampu menangani stressor dengan mekanisme

    yang baik- dan tubuh sehat

    h. agi yang berisiko insomnia: sebelum waktu tidur jangan minum kopi,

    manfaatkan sinar matahari pagi karena itu mempengaruhi vaskuler atau

    pembuluh darah sehingga membuat kadar oksigen 'ukup. juga tidak

    boleh tidur siang hari agar tidur malam lebih mudah, lebih baikmenyibukkan diri pada siang hari dengan aktivitas yang bermanfaat

    i. angan mengobati diri sendiri dengan obat)obatan yang tidak jelas atau

    dari pengalaman teman. misalnya 'oba obat $ lama)lama

    ketergantungan obat itu, akhirnya semakin tidak bisa tidur, ini artinya

    kita harus mengatasi ketergantungan dua kali dan terapinya akan lebih

    lama

    j. auhi alkohol. memang alkohol bisa menginduksi tidur tetapi tidak bisa

    mempertahankannya, 'epat tidur 'epat juga bangunnya.

    k. un'i hidup teratur bagaimana menikmati hidup dalam segala hal,

    makanan dijaga supaya tetap sehat, olahraga teratur setiap hari,

    kehidupan psikologik harus baik, dan bagaimana kita bisa beradaptasi

    dengan masalah

    l. elajar antipasi, jangan begadang, bangun teratur setiap hari. jangan

    membawa masalah pekerjaan atau lainnya ke tempat tidur, jangan

    bertengkar di tempat tidur, tidak bekerja di tempat tidur, hal)hal seperti

    itu harus diperhatikan sehingga tidak memi'u insomnia.>,

    ". +rognosis

    Lntuk insomnia sementara tidak lebih dari beberapa malam- dan akut kurang

    dari 1 bulan- prognosisnya masih sangat baik. 6ipnotik sedative akan sangat

  • 7/24/2019 Insomnia Rough

    15/15

    membantu. Lntuk insomnia kronis lebih dari 1 bulan- perlu identifikasi fa'tor

    penyebab yang mendasari. +asien juga perlu didukung dengan hipnotik

    sedative dan terapi perilaku. Lntuk insomnia yang resisten, sulit ditangani,

    bisa se'ara bertahap diatasi dengan ketekunan dan kesabaran. 0erapi perilaku

    membantu untuk mengubah dan memperkuat pola tidur. +ada umumnya

    prognosis baik bila 'epat teratasi.#