insomnia rough
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Insomnia Rough
1/15
Insomnia adalah gejalakelainan dalam tidurberupa kesulitan berulang untuk
tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu.1Gejala tersebut
biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun dan beraktivitas di siang hari.
Sekitar sepertiga orang dewasa mengalami kesulitan memulai tidur dan/atau
mempertahankan tidur dalam setahun, dengan 17 di antaranya mengakibatkan
gangguan kualitas hidup.!Sebanyak "# orang $merika telah melaporkan sebuah
episode dari insomnia pada beberapa waktu selama hidup mereka. 1 %i Indonesia, pada
tahun !&1& terdapat 11,7 penduduk mengalami insomnia.
Insomnia merupakan kesulitan untuk masuk tidur, kesulitan dalam
memperthankan tidur, atau tidak 'ukup tidur. Insomnia merupakan satu gejala tidak
khas, dan bukan satu gangguan spesifik. (alaupun merupakan gejala dan keluhan
yang umum dikemukakan pada dokter, insomnia tidak mendapat perhatian yang
'ukup. Se'ara tipik, keluhan itu segera diobati dengan hipnotika sebelum evaluasi
yang 'ukup dilakukan. Insomnia dapat merupakan satu gejala dari berbagai gangguan
psikiatrik, termasuk gangguan depresi, mania, 'emas, psikosis, penyalah)gunaan *at,
dan insomnia primer. +ada lansia, keluhan insomnia dapat merupakan gejala sekunder
dari perubahan pola tidur yang normal yang terkait dengan usia lanjut. +endekatan
pertama adalah untuk menggambarkan perjalanan dan beratnya insomnia itu dan
hubungannya dengan faktor lain.1
Gangguan tidur berkaitan dengan angka kesakitan fisik- , fungsi sehari)hari,
ke'elakaan bahkan kematian oleh ke'elakaan lalu lintas. anyak dana yang
dihabiskan untuk gangguan yang berhubungan atau akibat dari gangguan tidur. Se'ara
umumnya diketahui kebutuhan tidur normal antara )" jam sehari. 0etapi dalam
kenyataan ada orang dengan kebutuhan tidur yang singkat misalnya kurang dari jam
sehari short sleepers-, sebaliknya ada orang dengan kebutuhan tidur yang lebih lama
yaitu lebih dari " jam long sleepers-. ita bisa menilai ke'ukupan masa tidur itu dari
kebugaran pada waktu bangun pagi segar se'ara fisik. ila benar)benar kurang tidur
maka pada siang hari akan kelihatan mengantuk, lelah, gangguan konsentrasi dan juga
mudah tersinggung moody-.
1. Anamnesis
0egakkan diagnosis gangguan dalam mengawali dan mempertahankan
tidur disorder of initiating and maintaining sleep, %I2S-
http://id.wikipedia.org/wiki/Tidurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tidur -
7/24/2019 Insomnia Rough
2/15
3atat riwayat penggunaan obat pasien, termasuk al'ohol, kafein, dan
stimulant lain, hipnotik 4 sedative, dan *at adiktif, hampir semua soal
diatas dapat menyebabkan insomnia.
erapa lama gejala itu sudah dialaminya5
$pa akibat dari gangguan yang dialaminya itu5
$dakah suatu perubahan di lingkungannya5
6anya terjadi di rumah sendiri atau hanya pada hari kerja5
(awan'arai pasangan tidurnya jika ada- tentang saat masuk tidur pasien5
0anyakan juga gejala penyerta, seperti mengorok, G8%, kaki goyang
restless legs-, dan kejutan mioklonik
$pa pasien jadi nokturia sebagai akibat sekunder dari minum terlalu
banyak semalam sebelumnya atau patologi saluran kemih5
agaimana hygiene tidur5 $pakah kamar tidur 'ukup menyenangkan dan
tenang5 0empat tidurnya bersih5
$pakah pasien berbuat sesuatu yang mengarahkan perhatian ke tempat lain
seperti menonton televisi, makan, memba'a5
$dakah keadaan yang se'ara psikologik merangsang saat mau tidur5
2akan banyak, latihan fisik yang melelahkan, dan minuman al'ohol lebih
dari satu ma'am harus dihindarkan sebelum tidur.
$pakah pasien tidur larut malam pada akhir minggu, sehingga tidak bisa
tidur malam pada hari minggunya5 ila demikian, hal tersebut menyatakanadanya suatu tidur yang tertunda.!
2. Pemeriksaan fisik
+emeriksaan fisik misalnya pemeriksaan penyakit tertentu seperti hipertensi,
8$, gangguan hormonal dll. Sedangkan pemeriksaan psikologik misalnya
depresi, ansietas, gangguan kepribadian dll. $pabila terdapat gangguan fisik,
maka gangguan tersebut harus ditangani terlebih dahulu, baru kemudian terapi
farmakologi dengan memberikan obat yang aman 9 tidak menimbulkan
ketergantungan untuk mengatasi insomnia dapat diberikan. Selain terapifarmakologi, terapi non farmakologi seperti misalnya terapi tingkah laku
3ognitive ehavioral 0herapy- dapat pula diberikan untuk dapat merubah
prilaku 9 kognisi seseorang terkait dengan masalah tidur.!
3. Pemeriksaan penunjang
+SG polysomnogram-
+SG biasanya dilakukan saat anda menginap di pusat tidur. Sebuah +SG
akan men'atat aktivitas otak, gerakan mata, denyut jantung, dan tekanan
darah.
-
7/24/2019 Insomnia Rough
3/15
+SG juga men'atat jumlah oksigen dalam darah anda, berapa banyak
udara bergerak melalui hidung anda saat bernafas, mendengkur, dan
gerakan dada. Gerakan dada menunjukkan apakah anda sedang membuat
upaya untuk bernapas.!
6asil +SG digunakan untuk membantu diagnosis :
) 0idur terkait gangguan pernapasan sleep apnea-
) ;ar'olepsy
) 0idur terkait gangguan kejang!
) 2ultiple sleep laten'y test 2S
-
7/24/2019 Insomnia Rough
4/15
energi dan suasana hati tetapi juga kesehatan, kinerja dan
kualitas hidup.
2.3Klasifkasi Insomnia
Insomnia $rimer
Insomnia primer ini mempunyai aktor penyebab yang jelas.
insomnia atau susah tidur ini dapat mempengaruhi sekitar dari %&
orang yang menderita insomnia. $ola tidur, kebiasaan sebelum tidur
dan lingkungan tempat tidur seringkali menjadi penyebab dari jenis
insomnia primer ini.
Insomnia Sekunder
Insomnia sekunder biasanya terjadi akibat eek dari hal lain,
misalnya kondisi medis. Masalah psikologi seperti perasaan
bersedih, depresi dan dementia dapat menyebabkan terjadinya
insomnia sekunder ini pada ' dari %& orang. Selain itu masalah fsik
seperti penyakit arthritis, diabetes dan rasa nyeri juga dapatmenyebabkan terjadinya insomnia sekunder ini dan biasanya
mempengaruhi % dari %& orang yang menderita insomnia atau
susah tidur. Insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh eek
samping dari obat-obatan yang diminum untuk suatu penyakit
tertentu, penggunaan obat-obatan yang terlarang ataupun
penyalahgunaan alkohol. (aktor ini dapat mempengaruhi %-) dari %&
orang yang menderita insomnia.
Se*ara internasional insomnia masuk dalam sistem diagnostik
yaitu International *ode o diagnosis +ID %&, Diagnosti* and
Statisti*al Manual o Mental Disorders +DSM IV dan International
lassif*ation o Sleep Disorders +ISD.
Dalam ID %&, insomnia dibagi menjadi ) yaitu /rganik
-
7/24/2019 Insomnia Rough
5/15
0on organik) Dyssomnias +gangguan pada lama, kualitas dan #aktu
tidur) $arasomnias +ada episode abnormal yang mun*ul selama
tidur seperti mimpu buruk, berjalan sambil tidur, dll
Dalam ID %& tidak dibedakan antara insomnia primer atau
sekunder. Insomnia disini adalah insomnia kronik yang sudah
diderita paling sedikit % bulan dan sudah menyebabkan gangguan
ungsi dan sosial.
Dalam DSM IV, gangguan tidur +insomnia dibagi menjadi 1 tipe
yaitu
%. 2angguan tidur yang berkorelasi dengan gangguan mental
lain). 2angguan tidur yang disebabkan oleh kondisi medis umum. 2angguan tidur yang diinduksi oleh bahan-bahan atau
keadaan tertentu1. 2angguan tidur primer +gangguan tidur tidak berhubungan
sama sekali dengan kondisi mental, penyakit, ataupun obat-
obatan. 2angguan ini menetap dan diderita minimal % bulan.
3erdasarkan International lassif*ation o Sleep Disordes yang
direvisi, insomnia diklasifkasikan menjadi
a. Acute insomnia
b. Psychophysiologic insomnia
c. Paradoxical insomnia sleep!state misperception"
d. Idiopathic insomnia
e. Insomnia due to mental disorder
. Inade#uate sleep hygiene
g. $eha%ioral insomnia o childhood
h. Insomnia due to drug or substance
i. Insomnia due to medical condition
&. Insomnia not due to substance or 'no(n physiologic
condition, unspecifed nonorganic"
'. Physiologic insomnia, unspecifed organic" )*
Insomnia diklasifikasikan sebagai insomnia sementara tidak lebih dari
beberapa malam-, akut kurang dari =)> minggu-, dan kronis lebih dari =)>
minggu-. Insomnia sementara atau akut biasanya terjadi pada orang yang tidak
-
7/24/2019 Insomnia Rough
6/15
memiliki riwayat gangguan tidur dan sering berhubungan dengan penyebab
yang dapat diidentifikasi. +en'etus insomnia akut termasuk penyakit medis
akut, perumahsakitan, perubahan pada lingkungan tidur, obat ) obatan,jet lag,
dan stresor psikososial akut atau berulang. Insomnia kronis atau jangka
panjang dapat dikaitkan dengan berbagai dasar kondisi medis, perilaku, dan
lingkungan dan berbagai obat)obatan, namun sering idiopatik.=
0idak semua insomnia didasari oleh adanya suatu kondisi psikopatologik.
Insomnia dapat pula disebabkan karena kondisi atau penyakit fisik dan karena
faktor ekstrinsik seperti suara atau bunyi, suhu udara, tinggi suatu daerah,
penggunaan bahan)bahan yang mengandung stimulansia susunan saraf pusat.=
1. Suara atau bunyi:biasanya orang dapat menyesuaikan dengan suara atau
bunyi sehingga tidak mengganggu tidurnya. ?ang penting bukan intensitasnyatetapi makna dan suara itu. 2isalnya seorang yang takut diserang atau
dirampok, pada malam hari ia terbangun berkali)kali hanya karena suara yang
halus sekalipun. ila intensitas rangsang 'ukup tinggi maka Arousal
Promoting System akan membangunkan kita.
2. Suhu udara : kebanyakan orang akan berusaha tidur pada suhu udara yang
menyenangkan bagi dirinya. ila suhu udara rendah ia memakai selimut, bila
suhu tinggi ia memakai pakaian tipis. Insomnia sering dijumpai di daerah
tropik.
3. Tinggi suatu daerah: Insomnia merupakan gejala yang sering dijumpai
pada mountain sickness, terjadi pada pendaki gunung yang lebih dan =#&&
meter di atas permukaan laut. 6ipoksia hipobanik dapat mempengaruhi Sleep
+romoting System se'ara langsung. %emikian juga nafas yang lebih 'epat
merupakan tambahan rangsang terhadapArousal Promoting System.
4. Penggunaan bahan-bahan yang mengandung stimulansia susunan
saraf pusat : Insomnia dapat terjadi karena penggunaan bahan)bahan seperti
kopi yang mengandung kafein, tembakau yang mengandung nikotin dan obat)
obat pengurus badan yang mengandung amfetamin atau yang sejenis.
. Penyakit jasmani tertentu: misalnya arteriosklerosis, tumor otak,
demensia presenil, tirotoksikosis, Sindrom 3ushing, demam, kehamilan
normal trimester ketiga, rasa nyeri, diabetes melitus, ulkus duodeni, artritis
reumatika, 'a'ing keremi pada anak, tuberkulosis paru yang berat, penyakit
jantung koroner tertentu.
-
7/24/2019 Insomnia Rough
7/15
!. Penyakit psikiatrik : beberapa penyakit psikiatrik ditandai antara lain
dengan adanya insomnia seperti pada gangguan afektif, gangguan neurotik,
beberapa gangguan kepribadian, gangguan stres pas'a)trauma dan lain)lain.=,>
>. pidemiologi
Gangguan tidur ini sering terjadi di masyarakat umum dan pada pasien
gangguan mental. 6ingga =& populasi menderita insomnia dan men'ari
pengobatan untuk itu. eadaan lain termasuk mengantuk berlebih di siang
hari, sulit tidur di waktu untuk tidur, dan kejadian luar biasa no'turnal seperti
mimpi buruk atau sleepwalking tidur jalan-.
Insomnia mempengaruhi semua kelompok umur. %i antara orang dewasa,
insomnia mempengaruhi perempuan lebih sering daripada pria. Insiden
'enderung meningkat dengan usia "& individu @& tahun mengeluh tidur
tak memuaskan-. 6al ini biasanya lebih umum pada orang di kelompok sosial
ekonomi rendah pendapatan-, alkoholik kronis, dan pasien gangguan mental.
Stres adalah hal yang paling sering memi'u insomnia jangka pendek atau
akut.1
eberapa survei menunjukkan bahwa =& sampai =# orang $merika
melaporkan kesulitan untuk jatuh tertidur selama tahun sebelumnya dan
sekitar 1& melaporkan masalah dengan insomnia yang sudah lama
dialaminya. $da juga tampaknya hubungan antara depresi, gelisah, dan
insomnia. 2eskipun sifat dasar ini tidak diketahui, orang dengan depresi atau
ke'emasan se'ara bermakna lebih 'enderung mengalami insomnia.
%i Indonesia sendiri, prevalensi penderita insomnia diperkirakan men'apai 1&
, yang artinya dari total !=A juta penduduk Indonesia, sekitar != juta jiwa
diantaranya menderita insomnia, baik untuk jenis insomnia transien kesulitan
tidur B seminggu-, jenis insomnia jangka pendek berlangsung 1)> minggu-
ataupun jenis insomnia kronik berlangsung @ > minggu-. 0etapi karena
kurang dianggap penting, maka banyak juga orang yang tidak menyadari
dirinya mengalami kesulitan tidur sehingga kurang men'ari pertolongan untuk
mengatasi masalah tersebut.1
#. +sikopatologi
a- %epresi erat +sikosa %epresi-: Seringkali ditandai dengan adanya
insomnia walau ada pula kasus depresi berat yang ditandai dengan
hipersomnia, di samping gejala)gejala lain seperti afek yang disforik,
hilangnya minat atau rasa senang, perasaan sedih, murung, putus asa,
-
7/24/2019 Insomnia Rough
8/15
rasa rendah diri, anoreksia, berat badan turun, gerakan serba lambat,
kurang bisa konsentrasi, pikiran tentang mati atau bunuh diri.
b- pisode 2anik +sikosa 2anik-: %itandai antara lain dengan adanya
afek yang meningkat, peningkatan aktivitas dalam pekerjaan,
hubungan sosial maupun seksual, banyak bi'ara, pikiran terbang flight
of ideas-, grandiositas dan insomnia karena kebutuhan tidurnya
berkurang.
'- Gangguan Ski*ofrenik Ski*ofrenia-: 0idak semua penderita gangguan
ski*ofrenik mengalami insomnia. +ada tipe furor katatonik, gangguan
ski*ofreniform episode ski*ofrenik akut- atau pada ski*ofrenika tipe
paranoid dengan waham kejar dan halusinasi berupa kejaran dapat
terjadi insomnia.d- Gangguan 3emas 2enyeluruh ;eurosa $nsietas-: %itandai dengan
ketegangan motorik sehingga tampak gemetar, nyeri otot, lelah, tak
dapat santai, hiperaktivitas saraf otonom berupa banyak berkeringat,
berdebar)debar, rasa dingin. tangan yang lembab, mulut kering, pusing,
rasa kuatir berlebihan, sukar konsentrasi dan insomnia.
e- Gangguan %istimik ;eurosa %epresi-: Sering ditandai dengan adanya
insomnia atau sebaliknya yaitu hipersomnia, di samping gejala depresi
lainnya walaupun tidak seberat pada %epresi erat. 0idak ada 'iri)'iri
psikotik.
f- Gangguan epribadian Sikiotimik $fektif-: aik pada periode
depresif maupun periode hipomanik dapat dijumpai adanya insomnia,
walaupun pada periode depresif dapat pula terjadi hipersomnia.
g- Gangguan Stres +as'a)trauma: Sesudah mengalami suatu trauma
psikologik yang pada umumnya berada di luar batasbatas pengalaman
manusia yang la*im terjadi, seringkali di jumpai penumpulan reaksi
terhadap dunia luar, pengurangan hubungan dengan dunia luar, disertai
gambaran penyerta berupa depresi dengan insomnia, ke'emasan,
kesulitan berkonsentrasi, emosi labil dan nyeri kepala.
h- Gangguan +enyesuaian: Sering diwarnai afek depresi atau afek 'emas
misalnya pada culture shock.
i- %elirium: +ada delirium kadang)kadang dijumpai gangguan siklus
tidur)bangun, berfluktuasi dan biasanya berlangsung untuk waktu yang
singkat saja, dapat berupa insomnia atau hipersomnia atau berfluktuasi
di antara keduanya.
-
7/24/2019 Insomnia Rough
9/15
j- Sindroma +utus Cat: Insomnia sering kali merupakan gejala yang
'ukup menonjol pada sindroma putus *at misalnya pada sindroma
putus opioida, sindroma putus alkohol. dan sindroma putus sedativa)
hipnotika.
k- Intoksikasi Cat: +ada penyalahgunaan *at sering tenjadi keadaan
intoksikasi yang ditandai antara lain dengan insomnia, misalnya pada
intoksikasi kokain, amfetamin, dan +3+.
l- Sindroma +ostkontusio : Sesudah mengalami kontusio. orang sering
mengalami insomnia di samping nyeri kepala. pusing dan perasaan
lelah.
m- Daktor psikik yang mempengaruhi kondisi fisik : 2isalnya nyeri
psikogenik, poliuria psikogen, pruritus psikogenik.
Diagnosis
4ntuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap
$ola tidur penderita. $emakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang. 5ingkatan stres psikis. 6i#ayat medis. 7ktivitas fsik Diagnosis berdasarkan kebutuhan tidur se*ara individual.
Sebagai tambahannya, dokter akan melengkapi kuisioner untuk
menentukan pola tidur dan tingkat kebutuhan tidur selama % hari.
"ika tidak dilakukan pengisian kuisioner, untuk men*apai tujuan
yang sama 7nda bisa men*atat #aktu tidur 7nda selama ) minggu.
$emeriksaan fsik akan dilakukan untuk menemukan adanya
suatu permasalahan yang bisa menyebabkan insomnia. 7da kalanya
pemeriksaan darah juga dilakukan untuk menemukan masalah pada
tyroid atau pada hal lain yang bisa menyebabkan insomnia.
"ika penyebab dari insomnia tidak ditemukan, akan dilakukan
pemantauan dan pen*atatan selama tidur yang men*angkup
gelombang otak, pernapasan, nadi, gerakan mata, dan gerakan
tubuh.8
Kriteria Diagnostik Insomnia Non-Organik berdasarkan
PPDGJ7
-
7/24/2019 Insomnia Rough
10/15
E 9al tersebut di ba#ah ini diperlukan untuk membuat diagnosis
pastia. :eluhan adanya kesulitan masuk tidur atau
mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang buruk
b. 2angguan minimal terjadi kali dalam seminggu selama
minimal % bulan*. 7danya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yang
berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan
sepanjang siang harid. :etidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur
menyebabkan penderitaan yang *ukup berat dan
mempengaruhi ungsi dalam sosial dan pekerjaan
E 7danya gangguan ji#a lain seperti depresi dan an;ietas tidak
menyebabkan diagnosis insomnia diabaikan.E :riteria ama gangguan yang tidak memenuhi kriteria di
atas +seperti pada
-
7/24/2019 Insomnia Rough
11/15
dini hari- mungkin akan membutuhkan ben*odia*epine yang berdaya)
kerja panjang, seperti yang digunakan untuk mengobati insomnia dengan
ansietas pada siang hari, 'ontoh dia*epam alium- #mg, flura*epam
%amane, %almadorm- 1#mg, dan Hua*epam %oral- 7,#mg.A
2ulai dengan dosis yang terendah dan naikkan sampai ada
efeknya. ebanyakan pasien memberi respon terhadap ben*odia*epine
bila dosis dinaikkan sampai 'ukup. ila dosis efektif telah ter'apai,
jangan dinaikkan lagi. ila tidak mempan pada dosis itu menunjukkan
adanya toleransi dan membutuhkan pengurasan obat dari tubuh. eritahu
pasien bahwa setelah menghentikan obat mereka akan mendapat
insomnia efek balik rebound insomnia-, yang tidak merupakan indikasi
untuk memberikan terapi terus.A
Drekuensi penggunaan hipnotika tidak boleh melebihi = dari empat
malam yang dilalui, dan penggunaannya tidak boleh melampaui
beberapa bulan.A
;onmedika mentosa
Insomnia primer bisa sangat sulit untuk diobati. etika pasien telah
mengalami pengkondisian)negatif untuk tidur, pengkondisian ulang
diperlukan. +rosedur ini termasuk memerintahkan mereka untukmenggunakan tempat tidur mereka hanya untuk tidur. ika mereka tidak
bisa tertidur setelah # menit, mereka harus bangun dan melakukan
sesuatu yang lain di ruangan lain. +elatihan relaksasi seperti meditasi dan
biofeedba'k dapat membantu. Darmakoterapi dapat bermanfaat dalam
jangka pendek dan termasuk penggunaan ben*odia*epine, *olpidem, atau
*aleplon. Fbat ini tidak boleh digunakan berturut)turut selama lebih dari
! minggu karena toleransi dan withdrawal dapat terjadi. 0eknik sleep
hygiene juga dapat membantu. elaskan pada pasien bahwa kesehatan
mereka tidak akan teran'am jika mereka mendapatkan kurang dari jam
tidur per malam untuk waktu yang singkat, dapat mengurangi frustrasi
dan ke'emasan tentang tidur mereka, yang sering memperberat insomnia
mereka.1,=
Sleep hygiene
1. makan dengan jadwal yang teratur sepanjang hari dan juga tidak
boleh terlambat makan menjelang malam hari
-
7/24/2019 Insomnia Rough
12/15
!. mendekati waktu tidur, upayakan berendam dengan air panas
dalam waktu 'ukup lama
=. minumlah segelas susu hangat menjelang tidur
>. hindari tidur berlebih pada siang atau sore hari
#. bangun pagi pada jam yang sama setiap hari
. tidur pada jam yang sama setiap malam
7. jangan mengkonsumsi *at / bahan yang dapat mengganggu tidur
anda, seperti kafein, al'ohol, nikotin, bahkan stimulant
A. mulailah punya jadwal untuk berolahraga se'ara teratur
". hindari aktivitas yang dapat menstimulus, seperti mendengarkan
radio atau bahkan memba'a buku.>
Terapi perilaku
ertujuan mengubah kebiasaan tidur maladaptif, mengurangi gairah
ototnom, dan mengubah keyakinan disfungsional dan sikap yang bisa
melanggengkan insomnia. Intervensi perilaku termasuk terapi relaksasi,
pembatasan tidur, kendali rangsangan, dan terapi kognitif. 8elaksasi otot
progresif bertujuan untuk mengurangi gairah somati', sedangkan teknik
fo'us)perhatian pelatihan 'itra, mediasi- dimaksudkan untuk
menurunkan gairah kognitif pra)tidur. +rosedur relaksasi sangat 'o'ok
untuk individu dengan ketegangan dan ke'emasan. 0erapi pembatasan
tidur digunakan ketika waktu yang berlebihan dihabiskan di tempat tidur.
0erapi membutuhkan > sampai minggu untuk menimbulkan kehilangan
tidur ringan yang meningkatkan kemampuan untuk jatuh tertidur dan
tetap tidur.>
0erapi kendali rangsangan terdiri dari membatasi penggunaan
kamar tidur untuk tidur dan aktivitas seksual sehingga waktu tidur yang
akan dianggap sebagai waktu untuk tidur. 0ehnik ini diindikasikan untuk
pasien yang jadwal tidur)bangun tidak teratur atau yang terlibat dalam
kegiatan yang bertentangan dengan tidur. 0ujuan terapi kognitif adalah
untuk memberikan jaminan kepada pasien yang tidur kurang dari A jam
semalam tidak perlu tak)sehat dan tidak selalu menyebabkan
konsekuensi dramatis keesokan harinya. +asien harus memahami bahwa
jika mereka tidak bisa tidur, bolehlah bangun, mandi, atau memba'a dan
kemudian kembali ke tempat tidur untuk upaya lain untuk tidur.>
2orin dkk, melakukan uji 'oba klinis se'ara a'ak, pla'ebo)
'ontrol dikendalikan atas 7A orang dewasa rata)rata # tahun- dengan
insomnia kronis dan primer. 0erapi kognitif)perilaku dibandingkan
-
7/24/2019 Insomnia Rough
13/15
dengan tema*epam dan pla'ebo. +enurunan waktu bangun setelah awitan
tidur adalah lebih besar dalam terapi kognitif)perilaku ##-
dibandingkan dengan tema*epam >,#-. 0indak lanjut menunjukkan
bahwa perbaikan tidur adalah berkelanjutan dari waktu ke waktu lebih
baik dengan terapi kognitif)perilaku. Suatu meta)analisis perbandingan
dari terapi farmakologis dan terapi perilaku menunjukkan hasil yang
sama pengobatan jangka pendek insomnia primer.>
6al ini sekarang sudah mapan bahwa irama sirkadian seseorang
sangat dipengaruhi oleh paparan 'ahaya. 0erapi 'ahaya)terang adalah
'ara yang efektif untuk membuat suatu siklus tidur)bangun sehat.
+ewaktuan terapi 'ahaya tergantung pada pola gangguan siklus tidur)
bangun.>
7. omplikasi
Gangguan dalam pekerjaan atau di sekolah.
Saat berkendara, reaksi refleJ akan lebih lambat. Sehingga
meningkatkan reaksi ke'elakaan.
2asalah kejiwaan, seperti ke'emasan atau depresi
elebihan berat badan atau kegemukan
%aya tahan tubuh yang rendah
2eningkatkan resiko dan keparahan penyakit jangka panjang, 'ontohnya
tekanan darah yang tinggi, sakit jantung, dan diabetes.
A. +en'egahan
a. 2iliki jadwal tidur yang rutin
b. 6indari aktivitas berlebihan menjelang tidur
'. 6indari makanan dan minuman yang membangunkan kafein dan
rokok- menjelang tidur
d. 6indari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan masalah
pen'ernaan pedas, asam, berkarbonat- menjelang tidur
e. 6indari makan berat ! jam sebelum tidur
-
7/24/2019 Insomnia Rough
14/15
f. $tur kamar tidur dengan suasana yang nyaman sesuai sleep hygene
perabotan tanpa televisi, telepon, meja kerja, 'omputerK warna lembutK
pen'ahayaan yang redup-
g. 0idak ada suara dari luar yang menggangguK suhu udara yang nyaman,
miliki jiwa yang sehat mampu menangani stressor dengan mekanisme
yang baik- dan tubuh sehat
h. agi yang berisiko insomnia: sebelum waktu tidur jangan minum kopi,
manfaatkan sinar matahari pagi karena itu mempengaruhi vaskuler atau
pembuluh darah sehingga membuat kadar oksigen 'ukup. juga tidak
boleh tidur siang hari agar tidur malam lebih mudah, lebih baikmenyibukkan diri pada siang hari dengan aktivitas yang bermanfaat
i. angan mengobati diri sendiri dengan obat)obatan yang tidak jelas atau
dari pengalaman teman. misalnya 'oba obat $ lama)lama
ketergantungan obat itu, akhirnya semakin tidak bisa tidur, ini artinya
kita harus mengatasi ketergantungan dua kali dan terapinya akan lebih
lama
j. auhi alkohol. memang alkohol bisa menginduksi tidur tetapi tidak bisa
mempertahankannya, 'epat tidur 'epat juga bangunnya.
k. un'i hidup teratur bagaimana menikmati hidup dalam segala hal,
makanan dijaga supaya tetap sehat, olahraga teratur setiap hari,
kehidupan psikologik harus baik, dan bagaimana kita bisa beradaptasi
dengan masalah
l. elajar antipasi, jangan begadang, bangun teratur setiap hari. jangan
membawa masalah pekerjaan atau lainnya ke tempat tidur, jangan
bertengkar di tempat tidur, tidak bekerja di tempat tidur, hal)hal seperti
itu harus diperhatikan sehingga tidak memi'u insomnia.>,
". +rognosis
Lntuk insomnia sementara tidak lebih dari beberapa malam- dan akut kurang
dari 1 bulan- prognosisnya masih sangat baik. 6ipnotik sedative akan sangat
-
7/24/2019 Insomnia Rough
15/15
membantu. Lntuk insomnia kronis lebih dari 1 bulan- perlu identifikasi fa'tor
penyebab yang mendasari. +asien juga perlu didukung dengan hipnotik
sedative dan terapi perilaku. Lntuk insomnia yang resisten, sulit ditangani,
bisa se'ara bertahap diatasi dengan ketekunan dan kesabaran. 0erapi perilaku
membantu untuk mengubah dan memperkuat pola tidur. +ada umumnya
prognosis baik bila 'epat teratasi.#