kajian pragmatik studi kasus lagu “entit” karya andjar any

20
KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS: LAGU ENTIT” KARYA ANDJAR ANY INTERDISIPLIN ER II Unt uk memenuhi tugas anali sis pragmatik pada objek karya sen i Musik Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni Minat Studi Pengkajian Musik oleh MOHA MMAD TSAQIBUL FIKRI NIM. 14211125 PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA 2016

Upload: mohammadfikri15

Post on 13-Apr-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 1/20

KAJIAN PRAGMATIK

STUDI KASUS: LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY 

INTERDISIPLINER II

Untuk memenuhi tugas analisis pragmatik pada objek karya seni Musik

Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni

Minat Studi Pengkajian Musik

oleh

MOHAMMAD TSAQIBUL FIKRI

NIM. 14211125

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT SENI INDONESIA (ISI)

SURAKARTA

2016

Page 2: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 2/20

A.  LATAR BELAKANG ILMU PRAGMATIK

Pragmatik dewasa ini sangat dikenal dalam ilmu linguistik,mengaitkan bahasa sebagai sistem lambang atau simbol yang digunakan

oleh penutur bahasa dengan pengguna bahasa di dalam situasi interaksi.

Linguistik pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen yakni;

1. 

Fonologi yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa.

2.  Morfologi yang mempelajari satuan bahasa yang terbentuk dari

morfem (satuan bahasa terkecil yang mempunyai makna).

3. 

Sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan kata yang lebih

besar terbentuk.

4. 

Semantik yang mempelajari makna, baik makna; kata, frase,

makna klausa, dan kalimat. Semantik bersifat diadik dan

tuturannya hanya berada pada makna harafiah yang terbatas

pada apa yang diucapkan oleh penutur.

5.  Pragmatik yang merupakan perpanjangan semantik atau

semantisme yang mempelajari makna. Pragmatik bersifat

triadik atau mengaitkan dengan konteks tuturan –  dialog.

Pragmatik digunakan untuk mempelajari ujaran penutur dan

maksud di balik ujaran penutur yang juga melibatkan semantik.

Disadari atau tidak bahwa sulit mengerti sifat bahasa jika tanpa

menggunakan ilmu pragmatik; yaitu ketika bahasa digunakan sebagai

media interaksi. Gunarwan dalam Haryono (2010: 1) menjelaskan bahwapragmatik berkaitan dengan masyarakat tutur ketika menggunakan

bahasanya sebagai sebuah interaksi; berkaitan dengan bagaimana tindak

tutur diungkapkan di dalam suatu peristiwa tutur, berkaitan strategi

pengutaran tindak tutur yang bersifat langsung atau tidak, berkaitan

dngan perlu atau tidak dipakai strategi kesantunan, berkaitan dengan

perlunya atau tidak daya –  force diungkapkan secara lugas atau secara

tersirat pada ujaran tindak tutur.

Page 3: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 3/20

Haryono (2010: 3) menjelaskan bahwa pragmatik adalah cabang ilmu

bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitubagaimana bahasa digunakan dalam berkomunikasi. Leech (1993: 2)

menjelaskan bahwa kemunculan pragmatik bagi generasi Bloomfield;

linguistik berarti fonetik dan fonemik, dan juga bagi yang cukup berani

morfofonemik karena bagi mereka sintaksis dianggap terlalu abstrak

untuk dapat dipahami dan dipelajari. Pada akhir tahun 1950an Chomsky

menemukan titik pusat sintaksis; namun, sebagai seorang strukturalis,

Chomsky masih menganggap ‘makna’ terlalu rumit untuk dipikirkan

secara sungguh-sungguh.

Pada permulaan 1960an (pada saat itu kecepatan perkembangan

linguistik tampak meningkat), Katz dan kawan-kawannya (Katz dan

Foodor, 1963; Katz dan Postal, 1964; Katz, 1964) mulai menemukan cara

memasukkan makna ke dalam teori linguistik yang formal, dan tidak

lama kemudian ‘California atau bust’ membuat pragmatik mulai tercakup

pada ilmu linguistik. Lakoff dan lain-lainnya kemudian berargumentasi

(1971) bahwa sintaksis tidak dapat dipisahkan dari studi penggunaan

bahasa. Sejak saat itulah pragmatik masuk ke dalam peta linguistik.

Tercakupnya pragmatik merupakan tahap terakhir dalam ekspansi

linguistik, dari sebuah disiplin sempit yang mengurusi data fisik bahasa,

menjadi suatu disiplin yang luas yang meliputi bentuk, makna, dan

konteks. Beberapa ahli filsuf yang bertahan pengaruhnya pada ilmupragmatik modern seperti Austin (1962), Searle (1969), dan Grice (1975).

Beberapa kebermanfaatan ilmu pragmatik pada ilmu seni

diantaranya; untuk mengkaji ungkapan verbal dan nonverbal. Objek yang

diteliti memiliki komponen verbal yang terintegrasi dengan komponen

nonverbal. Komponen verbal (bahasa) merupakan sistem bunyi atau

simbol dari ujaran yang memiliki sifat arbitrer (sewenang-wenang), makna

yang disampaikan dapat diterima oleh mitra tutur dan bersifat harafiah -

Page 4: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 4/20

 jelas serta tidak memiliki tafsir ganda. Sedangkan komponen nonverbal

(kinesik/bahasa isyarat) merupakan ungkapan pengalaman jiwa yangdiekspresikan atau diungkapkan melali media; gerak, bunyi/suara,

gambar, tindak laku ataupun sesuatu hal yang tidak diverbalkan.

Haryono (2010: 5) yang menyatakan bahwa dalam seni pertunjukan

tradisional, komponen verbal ‘biasanya’ (tidak mutlak) kurang menjadi

perhatian ‘ketimbang’ tampilan penyajian pertunjukkannya. Beberapa

contoh semisal pada pagelaran sendratari dengan asumsi berbagai faktor

penyebab, ketika sinden –  penyanyi melafalkan teks (lirik) komposisi

(lagu/ gending). Penonton lebih cenderung menikmati ‘garapan’ komposisi

daripada memahami teks. Beberapa kemungkinan lainnya; penonton

tidak paham dengan bahasa yang dilafalkan sinden (bahasa Jawa, sedang

penonton tidak paham dengan bahasa Jawa karena bukan orang Jawa) ,

kemungkinan lainnya adalah teks yang digunakan dalam komposisi

memiliki tingkat kesusateraan yang tinggi, sehingga penonton kesulitan

dalam mengartikan teks yang dilafalkan. Kemungkinan lainnya; biasanya

suara vokal sinden, volumenya terdengar lebih lirih –  pelan daripada

volume pengiringnya, bahkan penonton lebih tertarik dengan

kecantikan/ketampanan sinden  ketimbang isi pesan yang disampaikan

dari teks. Kemungkinan-kemungkinan lainnya dapat terjadi dengan faktor

yang berbeda-beda.

Pada pembahasan tulisan ini, penulis akan membatasi/fokus padasebuah karya seni musik. Karya yang akan menjadi bahasan adalah lagu

‘ENTIT’ karya Andjar Any dengan penyanyi Eddy Laras & Ami DS yang

diproduksi oleh IMC Duta Record. Lagu Entit ini diciptakan sebagai karya

Langgam Jawa yang juga sering dinyanyikan oleh Waldjinah, kemudian

diadopsi dan sering disajikan pada pertunjukan campursari. Lagu Entit ini

dapat diunduh pada situs laman youtube, agar pembaca tidak salah tafsir

dengan karya yang ditulis oleh penulis.

Page 5: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 5/20

B.  TEORI MEDIA ANALISIS PRAGMATIK

1.  Teks

Mengenai beberapa pendapat tentang kajian teks, dapat

disimpulkan bahwa teks pada lagu Entit ini adalah wujud fisik yang bisa

diamati oleh indra penglihatan dan pendengaran. Wujud fisik ini

memiliki makna yang utuh. Berikut adalah kajian teks pada lagu Entit.

Gambar 1. Lagu Entit pada situs laman YoutubeDiunduh pada 23 Desember 2015

Keunikan dari lagu Entit ini adalah; adanya dialog dalam lagu dan

menggambarkan isi cerita lagu tersebut. Dialog-dialog tersebut juga

menjawab pertanyaan lagu yang dilontarkan oleh ‘Ragil Kuning’.

Beberapa bahasa si Entit ini memiliki makna ganda dalam penyampaian

kata-katanya dan hal tersebut dibuktikan serta ditunjukkan dengan

ekspresi atau mimik/raut wajah si Entit, kemudian dalam tulisan ini akan

dijadikan sebagai bahan analisis pragmatik.

Page 6: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 6/20

a.  TRANSKRIP TEKS/LIRIK LAGU ENTIT:

MIDERINGRAT, ANGELANGUTRAGIL KUNING, ANGUPADIMENDRANE PANJASMOROKANG MEMBO DADI WONG TANISANG DYAH AYU, SRU KASMARANANYAWANG, TEGALAN SABIN

WUSNAMUR SANG PANJI, SI ENTIT KANG NAMIANENGGO TEGALAN, BINDENG PISANRAGIL KUNING NGERTI, BAKAL BALI

MULANE YO DANGU, SI ENTIT KANG LAGI TURU

ENTE..E..E..ET

Entit : E e.. kaget aku jebul kowe to Ragil Kuning, Ragil Kuning.Kowe kok ra ketok-ketok ki nyang endi to cah Ayu.. Akuwis rindu lho cah manis, cah manis.

SING NANDUR PARI KUWI SOPO ENTITEntit : Ragil kuning... kuwi sing nandur aku cah ayu. Kowe

arepo, yen arep peken kabeh. Sokur yen gelem karo aku

sisan, peken aku...Ragil Kuning : Gemang gemang Entit, aku mung takon wae kok.

ENTE..E..E..ET

Entit : Waduh, mateng aku. Ragil kuning, kowe yen nyeluk-nyeluk jenengku rasane atiku mak nyus, mak nyus anjuknying koyo, wong entuk buntutan kae lho

SING NANDUR JAGUNG GEDE-GEDE, KAE SOPO ENTITSING NANDUR AKU YO WUK YO, PEKEN KABEH YO WUK YOSING NANDUR NANDUR AKU, ALAH YO WUK YOPEKEN PEKEN KABEH YO WUK YO, ANGGER DIIJOLI

Entit : Diijoli lho hayo...Ragil Kuning : Gemang gemang Entit, aku mung takon wae kok.

ENTE..E..E..ET

Page 7: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 7/20

Entit : Iyung iyung iyung, opo wuk cah ayu, opo....Kok ming njur celuk-celuk terus, sajak-sajake ada rasa

iki.

SING NANDUR TIMUN BLENEK-BLENEK, KUWI SOPO ENTITSING NANDUR AKU YO WUK YO, PEKEN KABEH YO WUK YO

SING NANDUR NANDUR AKU, ALAH YO WUK YOPEKEN PEKEN KABEH YO WUK YO, ANGGER DIIJOLI

Entit : Diijoli tenan lho, hayo...Ragil Kuning : Gemang gemang Entit, aku mung takon wae kok.

ENTE..E..E..ETEntit : Aduh iyung, aduh iyung, aduh iyung...

Kowe opo sido gelem tenan to wuk

SING NANDUR KACANG DOWO-DOWO, KUWI SOPO ENTITEntit : Ah pret.. Bocah kok crigis. Dikandai aku yo aku...

Ora Ragil Kuning, kowe gelem ora ngladeni aku, sak jum-juman wae.

Ragil Kuning : Ah emoh Entit, aku wis ono sing duwe kok.

Entit : Ah mbok gelemRagil Kuning : Ah mbok emohEntit : Mumpung aku isih gelem lho cah Ayu, yen aku emoh

kojur kowe. Yen kowe emoh, lha raiku arep tak delehkeendi coba...

Ragil Kuning : Yo selehno kono wae to Entit

Entit : Opo soal bondho, yen bondho aku sugih. Opo soal duit,yen duit nganti jamuren kabeh kae lho. Yen duite entek,he .. he .. tuku ngono..

Ragil Kuning : Gemang gemang Entit, aku mung takon wae kok.

SI ENTIT ATINE, RUMONGSO DIECENUBRUK SALAH PUTRI, DIENDANIKENO CUNDRIK SEKTI, BADAR DADIYO PANJI YO BALI, SUKO RENO SAK NAGARI

Page 8: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 8/20

b.  TRANSKRIP NOTASI CANTUS FIRMUS – MELODI POKOK

Gambar 2. Melodi pokok lagu EntitTranskrip oleh Moh. Tsaqibul Fikri, 01 Januari 2016

Analisis transkrip notasi balok:1.  Genre lagu : Langgam Jawa - Campursari

2.  Lagu ciptaan : Andjar Any

3.  Penyanyi : Eddy Laras dan Ami DS

4.  Nada dasar – key signature : Do = G

5.  Tempo lagu: Adagio = 70-75

6.  Akord yang digunakan : G, Am, Bm, D

7. 

Durasi lagu : 06 menit 13 detik

Page 9: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 9/20

2.  Konteks

Kajian konteks digunakan untuk menganalisis dari peristiwa senipertunjukan yang tidak tampak secara langsung dan dibutuhkan analisis

mendalam untuk mengungkapkannya. Seperti makna tuturan yang tidak

disampaikan secara langsung dalam bahasa verbal, atau diungkap dalam

ekspresi vokal tetapi dapat diketahui oleh mitra tutur dengan jelas dan

komunikatif. Makna konteks inilah yang akan diungkap penulis sebagai

kajian konteks.

3.  Tindak Tutur dan Jenisnya

Kreidler dalam Haryono (2010: 21) menjelaskan bahwa tindak

tutur dapat diklarifikasikan menjadi tujuh jenis tindak tutur, diantaranya:

asertive, performative, verdictive, expressive, directive, commissive, dan  phatic.

Penulis dalam hal ini menyadari; keterbatasan data, kesesuain objek lagu,

waktu pengerjaan dan belum memiliki pemahaman yang mendalam

tentang ilmu pragmatik akan menimbulkan bias dalam tulisan ini, maka

untuk menghindari hal tersebut maka penulis akan memilih beberapa

tindak tutur yang sesuai dengan lagu dan terfokus.

4.  Pengutaraan Tindak Tutur

Wijana dalam Haryono (2010: 28) menjelaskan bahwa ada lima

pengutaraan tindak tutur, diantaranya:a)  Tindak tutur langsung: kalimat perintah harafiah.

b)  Tindak tutur tidak langsung: kalimat ganda atau kalimat seperti

memerintah tapi tidak merasa diperintah.

c) 

Tindak tutur literal: kalimat sama dengan maknanya.

d)  Tindak tutur tidak literal: kalimat tidak sama dengan maknanya.

e) 

Integrasi dari tindak tutur (langsung, tidak langsung, literal, tidak

literal).

Page 10: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 10/20

10 

C.  TINDAK TUTUR VERBAL DAN APLIKASI PADA LAGU ENTIT

1. 

Tindak Tutur (TT)

DirektifTT direktif adalah ujaran penutur dengan maksud agar mitra tutur

melakukan/tidak melakukan, menjawab sesuai dengan maksud penutur.

Sedangkan latar cerita akan menggambarkan tempat peristiwa

berlangsung, suasana/situasi tutur, dan waktu peristiwa. TT direktif pada

lagu Entit dapat ditemukan sejumlah 6 jenis tuturan terbagi dalam dua

 jenis tuturan, yakni tuturan pertanyaan dan tuturan perintah positif

berupa permintaan (request).

a.  Tuturan Pertanyaan (4 tuturan)

Berdasarkan sumber data teks lagu Entit, dapat ditemukan 4

tuturan pertanyaan dari Ragil Kuning kepada si Entit, diantaranya;

1) “Sing nandur pari kuwi sopo Entit” (yang menanam padi itu siapa

Entit ?) ,

2) “Sing nandur jagung gede- gede kae sopo Entit” (yang menanam jagung

besar-besar itu siapa Entit ?) ,

3) “Sing nandur timun blenek-blenek kuwi sopo Entit”, dan

4) “Sing nandur kacang dowo-dowo kuwi sipo Entit” (yang menanam

kacang panjang itu siapa Entit ?).

Konteks : mempertanyakan mengenai tanaman di sawah.

Tema : Ragil Kuning bertanya pada Entit

Tujuan : mengetahui siapa yang menanam padi, jagung, timun,

kacang panjang di sawah.

Tempat : Tegalan Sabin – Perkebunan/persawahan

Waktu : Siang hari

Situasi tutur : situasi tutur adalah spontan, layaknya seperti

pertemuan/perjumpaan seseorang dengan temannya. 

Page 11: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 11/20

11 

b.  Tuturan Perintah Positif berupa Permintaan (2 tuturan)

TT direktif yang berbentuk permintaan adalah ungkapanmengenai apa yang diinginkan penutur agar dilakukan atau tidak

dilakukan. Pada lagu Entit dapat ditemukan 2 tuturan permintaan Entit

kepada Ragil Kuning, yakni;

1) 

“diijoli lho hayoo..” (diganti/ditukar loh yah),

2)  “diijoli tenan lho, hayoo..” (diganti/ditukar sungguhan (beneran)

lho yah).

Konteks : permintaan Entit.

Tema : Entit meminta Ragil Kuning untuk mengganti jika mau

mengambil jagung dari sawah Entit.

Tujuan : memberi tawaran kepada Ragil Kuning dan ini adalah

merupakan rayuan dari si Entit kepada Ragil Kuning.

Tempat : Tegalan Sabin – Perkebunan/persawahan

Waktu : Siang hari

Situasi tutur : situasi tutur adalah berharap, Entit berharap Ragil

Kuning mau menerima permintaannya.

2.  Tindak Tutur Asertif

Pada TT asertif, penutur dan mitra tutur menggunakan bahasa

untuk menceritakan apa yang mereka ketahui atau percaya yang terkaitdengan fakta. Tujuan TT asertif adalah memberikan informasi. Pada lagu

Entit ditemukan 6 TT asertif berupa tuturan yang memiliki kata kerja

asertif menyatakan, diantaranya:

1)  “kuwi sing nandur aku cah ayu” (itu aku yang menanam, gadis

cantik),

2) 

“kowe yen nyeluk-nyeluk jenengku rasane atiku mak nyus, mak nyus

anjuk nying, koyo wong entuk buntutan kae lho” (kamu kalau

Page 12: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 12/20

12 

panggil-panggil namaku, rasanya hatiku bergetar, mantap sekali,

seperti orang kalau dapat buntutan1

 itu loh),3)  3 tuturan yang hampir sama: “Sing nandur aku yo wuk yo, peken

kabeh yo wuk yo, sing nandur-nandur aku yoh wuk yo, peken-peken

kabeh angger diijoli” (yang menanam aku yah, ambil semuanya,

yang menanam aku yah, ambil semua tapi harus diganti/ditukar),

4) 

“opo soal bondho, yen bondho aku sugih. Opo soal duit, yen duit nganti

 jamuren kabeh kae lho, yen duite entek, tuku ngono..” (apa masalah

modal, kalau modal aku sudah kaya. Apa soal uang, kalau

masalah uang sampai-sampai uangnya jamuran (saking

banyaknya), kalau habis yah beli lagi). 

Konteks : pernyataan Entit.

Tema : Entit menjawab pertanyaan dari Ragil Kuning

Tujuan : memberi informasi kepada Ragil Kuning

Tempat : Tegalan Sabin – Perkebunan/persawahan

Waktu : Siang hari

Situasi tutur : situasi tutur adalah pernyataan yang berulangkali di

ucapkan oleh Entit dan ada harapan agar Ragil Kuning

percaya akan pernyataan Entit.

3. 

Tindak Tutur Komisif Tindak tutur komisif adalah tindakan pembicaraan yang

menunjukkan komitmen pembicara untuk melakukan tindakan tertentu

pada masa yang akan datang. Berdasarkan sumber data dapat ditemukan

TT komisif sejumlah 13 tuturan. 4 tuturan dengan kata kerja komisif

menawarkan, 7 tuturan dengan kata kerja komisif menolak, 1 tuturan

1 Bagian ekor kambing yang menjadi favorit pada sebuah makanan.

Page 13: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 13/20

13 

dengan kata kerja komisif meminta, dan 1 tuturan dengan kata kerja

mengancam. Diantaranya;

a.  Tuturan Menawarkan

TT komisif dengan kata kerja menawarkan pada sumber data

dapat ditemukan sejumlah 5 tuturan, diantaranya;

1)  “kowe arepo, yen arep peken kabeh. Sukur yen gelem karo aku sisan,

 peken aku” (apa kamu kepingin ? kalau mau ambil semuanya.

Syukur (lebih-lebih) dengan aku sekalian, ambil saja aku).

2)  2 tuturan yang sama: “peken-peken kabeh yo wuk2  yo, angger

diijoli” (ambillah semuanya yo wuk, jika mau menggantinya).

3)  “kowe opo sido gelem tenan to wuk” (apakah kamu ini benar-benar

mau/ingin ?).

4)  “ora Ragil Kuning, kowe gelem ora ngeladeni aku, sak jum-juman

wae” (tidak Ragil Kuning, kamu mau tidak melayani aku,

sedikit saja tapi memuaskan).

Konteks : Tawaran Entit untuk Ragil Kuning.

Tema : Entit menawarkan sesuatu hal pada Ragil Kuning

Tujuan : memberi tawaran kepada Ragil Kuning

Tempat : Tegalan Sabin – Perkebunan/persawahan

Waktu : Siang hariSituasi tutur : situasi tutur adalah pernyataan Entit yang berulangkali

di ucapkan dan ada harapan agar Ragil Kuning

menerima tawaran Entit.

2

 Wuk adalah panggilan untuk wanita. Pada bagian ini wuk untuk dimaksudkan untuksebagai kata ganti Ragil Kuning.

Page 14: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 14/20

14 

b.  Tuturan Menolak

TT komisif dengan kata kerja menolak pada sumber data dapatditemukan sejumlah 7 tuturan, diantaranya;

1)  4 tuturan yang sama: “gemang-gemang Entit, aku mung takon wae

kok” (tidak kok Entit, aku cuman bertanya saja kok).

2) 

“ah emoh Entit, aku wis ono sing duwe kok” (aku tidak mau Entit,

aku sudah ada yang punya kok).

3) 

“ah mbok emoh” (ah aku tidak mau).

4) 

“yo selehno kono wae to Entit” (ya taruhlah sana sajalah Entit).

Konteks : Penolakan Ragil Kuning.

Tema : Ragil menolak permintaan Entit.

Tujuan : Memberi jawaban/menolak tawaran Entit

Tempat : Tegalan Sabin – Perkebunan/persawahan

Waktu : Siang hari

Situasi tutur : situasi tutur adalah pernyataan yang berulangkali di

ucapkan oleh Ragil Kuning dan ada harapan agar Entit

menerima penolakan Ragil Kuning.

c.  Tuturan Meminta

TT komisif dengan kata kerja meminta pada sumber data dapat

ditemukan sejumlah 1 tuturan, yakni; “ah mbok gelem” (ayolah, mau dong).

Konteks : Pernyataan penegasan Entit.

Tema : Entit meminta Ragil Kuning untuk menerima tawaran.

Tujuan : Meminta kepada Ragil Kuning agar menerima tawaran.

Tempat : Tegalan Sabin – Perkebunan/persawahan

Waktu : Siang hari

Situasi tutur : situasi tutur adalah pernyataan/penegasan oleh Entit

dan berharap agar Ragil Kuning menerimanya.

Page 15: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 15/20

15 

d.  Tuturan Mengancam

TT komisif dengan kata kerja mengancam pada sumber datadapat ditemukan sejumlah 1 tuturan, yakni; “mumpung aku isih gelem lho

cah ayu, yen aku emoh kojur kowe. Yen kowe emoh, lha raiku arep tak delehke endi

coba” (selagi aku masih mau loh yah, kalau aku tidak mau, bakalan apes

kamu, kalau kamu tidak mau, lah mau ditaruh mana mukaku ini coba ?).

Konteks : Pernyataan Entit.

Tema : Entit mengancam dengan pernyataan

Tujuan : memberi ancaman kepada Ragil Kuning

Tempat : Tegalan Sabin – Perkebunan/persawahan

Waktu : Siang hari

Situasi tutur : situasi tutur adalah pernyataan yang mengancam

dengan harapan agar Ragil Kuning menerima tawaran

Entit.

4.  Tindak Tutur Verdiktif 

TT verdiktif merupakan tindakan pembicaraan di mana pembicara

membuat suatu penaksiran atau penilaian terhadap tindakan orang lain.

Pada lagu Entit terdapat 1 tindak tutur verdiktif menilai, yakni; “kok ming

njur celuk-celuk terus, sajak-sajake ada rasa iki” (kok cuman memanggil aku

terus-terusan, jangan-jangan ada perasaan ini).

Konteks : Prediksi Entit.Tema : Entit memprediksi sikap/ucapan Ragil Kuning

Tujuan : Menilai apa yang dikehendaki Ragil Kuning

Tempat : Tegalan Sabin – Perkebunan/persawahan

Waktu : Siang hari

Situasi tutur : situasi tutur adalah pernyataan yang memprediksi

maksud dan tujuan Ragil Kuning.

Page 16: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 16/20

16 

5. 

Tindak Tutur Ekspresif 

Ucapan ekspresif berpijak pada tindakan yang telah dilakukan

atau gagal dilakukan pembicara sendiri. Sifat ekspresif bersifat

retrospektif dan melibatkan pembicara. Terdapat 1 tindak tutur ekspresif

dengan kata kerja mengakui pada lagu Entit, yakni; “e ee.. kaget aku, jebul

kowe to Ragil Kuning, Ragil Kuning. Kowe kok ra ketok-ketok ki nyang endi to

cah ayu.. aku wis rindu lho cah manis, cah manis” (e.. ee. Terkejut aku,

ternyata kamu Ragil Kuning. Kamu tidak pernah terlihat lagi, di mana

kamu beberapa waktu ini ?, aku rindu loh Ragil Kuning).

Konteks : Pengakuan Entit.

Tema : Entit mengakui sedang rindu kepada Ragil Kuning

Tujuan : Menyatakan kerinduan kepada Ragil Kuning

Tempat : Tegalan Sabin – Perkebunan/persawahan

Waktu : Siang hari

Situasi tutur : Situasi tutur adalah pernyataan yang mengandung

pengakuan Entit.

D.  PENGUTARAAN TINDAK TUTUR VERBAL DAN APLIKASI

PADA LAGU ENTIT

Pada bagian ini, pengutaran tindak tutur verbal oleh penutur (Entit)

mengekspresikan sikap dalam menyampaikan sesuatu dengan

menghendaki maksud dan tujuan penutur, agar mitra tutur (Ragil

Kuning) menyikapi ujaran penutur sebagai alasan untuk menerima

tawaran penutur. Sikap penutur yang terekspresikan melalui beberapa

dialog yang berulang, merupakan tanda berharap dan keseriusan dari

penutur. Dengan demikian maka penutur mengekspresikan tidak saja

Page 17: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 17/20

17 

sikap yang dimilikinya terhadap isi proporsi pesan, tetapi juga mitra tutur

mengerti maksud penutur dan membentuk sikap yang sesuai dengandialog yang diucapkan.

Pada lagu Entit ini juga dapat ditemukan strategi pengutaran pada

dialog antara Entit dan Ragil Kuning. Strategi pengutaran tersebut dapat

ditemukan dan dibagi menjadi tindak tutur literal dan tindak tutur tidak

literal. Haryono (2010: 29) menjelaskan bahwa Tindak tutur literal (literal

speech act) adalah tindak tutur yang maksudnya sama dengan makna kata-

kata yang menyusunnya, sedangkan tindak tutur literal adalah tindak

tutur yang maksudnya tidak sama dengan yang dituturkan atau memiliki

makna ganda. Strategi pengutaraan dapat dijelaskan sebagai berikut.

1.  Tindak Tutur Literal

Pada dasarnya percakapan Entit dan Ragil Kuning ini merupakan

percakapan sehari-hari yang mudah dipahami oleh pembaca. Dialog dari

Entit dan Ragil Kuning ini juga dapat diidentifikasikan sebagai

percakapan antara dua orang dan fokus pada satu tujuan yakni

meyakinkan Ragil Kuning agar bersedia menjadi pendamping Entit. Tidak

ditemukan dialog untuk membicarakan orang lain dalam percakapan

anatara Ragil Kuning dengan Entit dan keduanya berdialog tentang diri

mereka masing-masing.

Penggunaan strategi tindak tutur pada lagu Entit adalah bahasantindak tutur literal; kalimat yang diucapkan tidak memiliki makna ganda,

sedangkan lawan bicara/mitra tutur atau penulis dapat mudah

memahami teks/lirik yang tertulis. Dicontohkan sebagi berikut:

Entit : E e.. kaget aku jebul kowe to Ragil Kuning, Ragil Kuning.Kowe kok ra ketok-ketok ki nyang endi to cah Ayu.. Akuwis rindu lho cah manis, cah manis.

Ragil Kuning : Gemang gemang Entit, aku mung takon wae kok.

Page 18: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 18/20

18 

SING NANDUR JAGUNG GEDE-GEDE, KAE SOPO ENTITSING NANDUR AKU YO WUK YO, PEKEN KABEH YO WUK YO

SING NANDUR NANDUR AKU, ALAH YO WUK YOPEKEN PEKEN KABEH YO WUK YO, ANGGER DIIJOLI

Entit : Aduh iyung, aduh iyung, aduh iyung...Kowe opo sido gelem tenan to wuk

Ragil Kuning : Ah emoh Entit, aku wis ono sing duwe kok.

Entit : Ah mbok gelemRagil Kuning : Ah mbok emoh

2.  Tindak Tutur Tidak Literal

Penggunaan strategi tindak tutur pada lagu Entit dalam bahasan

tindak tutur tidak literal adalah karena kalimat yang diucapkan memiliki

makna ganda dan maksud dibalik kalimatnya. Tindak tutur tidak literal

ini sering dimunculkan oleh Entit dengan maksud merayu Ragil Kuning

agar bersedia mendampinginya. Dicontohkan sebagi berikut:

Entit : Ragil kuning... kuwi sing nandur aku cah ayu. Kowearepo, yen arep peken kabeh. Sokur yen gelem karo akusisan, peken aku...

Entit : Ah pret.. Bocah kok crigis. Dikandai aku yo aku...Ora Ragil Kuning, kowe gelem ora ngladeni aku, sak

 jum-juman wae.

Entit : Mumpung aku isih gelem lho cah Ayu, yen aku emohkojur kowe. Yen kowe emoh, lha raiku arep tak delehkeendi coba...

Entit : Opo soal bondho, yen bondho aku sugih. Opo soal duit,yen duit nganti jamuren kabeh kae lho. Yen duite entek,he .. he .. tuku ngono..

Page 19: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 19/20

19 

E.  TEMUAN DAN KESIMPULAN

Penulis menyadari bahwa; analisis pragmatik pada lagu Entit inimerupakan analisis sederhana dan pengerjaannya hanya pada tahap

perenungan dari pemahaman penulis. Makalah ini banyak berbicara

mengenai tindak tutur dan strategi tindak tutur pada dialog lagu Entit.

Penekenan pada tulisan ini adalah pemahaman penulis dalam

mengaplikasikan teori yang ada pada ilmu pragmatik, sedangkan

kedalaman analisis jauh lebih mendalam jika bahan ini dijadikan sebagai

bahan tesis atau penelitian yang lebih lanjut.

Temuan-temuan sementara pada lagu Entit.

1. 

Tindak Tutur Verbal

a.  Tindak Tutur Direktif sebanyak 6 tuturan

b.  Tindak Tutur Asertif sebanyak 6 tuturan

c. 

Tindak Tutur Komisif sebanyak 13 tuturan

d. 

Tindak Tutur Verdiktif sebanyak 1 tuturan 

e.  Tindak Tutur Ekspresif sebanyak 1 tuturan 

2.  Strategi pengutaraan tindak tutur pada lagu Entit adalah tindak

tutur literal dan tindak tutur tidak literal.

Menarik tujuan yang sudah disampaikan penulis bahwa; Ilmu

pragmatik dapat bermanfaat untuk mengkaji ungkapan verbal dan

nonverbal, dalam hal ini dapat diartikan objek yang diteliti memilikikomponen verbal yang terintergratif/terintegrasi dengan komponen

nonverbal. Komponen verbal (bahasa) merupakan sistem bunyi atau

simbol dari ujaran yang memiliki sifat arbitrer (sewenang-wenang), makna

yang disampaikan dapat diterima oleh mitra tutur dan bersifat jelas serta

tidak memiliki tafsir ganda.

Page 20: KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

7/23/2019 KAJIAN PRAGMATIK STUDI KASUS LAGU “ENTIT” KARYA ANDJAR ANY

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pragmatik-studi-kasus-lagu-entit-karya-andjar-any 20/20

20 

DAFTAR RUJUKAN

Haryono, Sutarno. 2010. Kajian Pragmatik: Seni Pertunjukan Opera Jawa.

Surakarta: ISI Press Solo.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip pragmatik. Terj. M.D.D. Oka;

pendamping, Setyadi Setyapranata. Jakarta: UI-Press.

SUMBER YOTUBE

Entit. https://www.youtube.com/watch?v=WPWd0U4q7Hk. Diunduh

pada 28 Desember 2015.