kp t & w.docx

Upload: tiara-mahardika

Post on 08-Oct-2015

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Laporan Kerja Praktek Lapangan

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangProvinsi Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang maju,untuk mencermati perkembangan kota Pekanbaru yang mengalami perubahan dan peningkatan disegala bidang maka perlu kita sadari bahwa sangat penting adanya peningkatan sarana dan prasarana fisik yang nantinya akan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat banyak. Peningkatan prasarana fisik yang dimaksud berupa pembangunan gedung, jalan, jembatan, drainase dan lain-lain sebagainya. Untuk itu perlu adanya kerjasama yang baik antara pihak pemerintah dan swasta.Pembangunan-pembangunan yang ada harus diselesaikan dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Sebagai contoh pembangunan gedung kantor dan mess karyawan Grha Andalas yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru. Pembangunan gedung kantor ini sebagai sarana penunjang proses administrasi dan manajemen di bidang perkebunan. Pembangunan Kantor dan Mess Karyawan Grha Andalas di Pekanbaru perlu diperhatikan pelaksanaan konstruksinya, terutama pada tahap pekerjaan pondasi (tiang pancang). Kerja praktek ini menjadi menarik karena dalam pelaksanaan pekerjaan ini khususnya di kota Pekanbaru masih jarang menggunakan sistem jack-in seperti bangunan Kantor Grha Andalas (3 Lantai) dan Mess Karyawan (2 Lantai), dengan menggunakan alat type hydraulic static pile driver. Kerja praktek adalah mata kuliah wajib yang dalam pelaksanaannya menuntut mahasiswa untuk terjun dan berperan aktif dalam pelaksanaan suatu proyek dan sangat diperlukan agar mahasiswa mengetahui berbagai hal yang terjadi dilapangan serta metode-metode yang dilakukan oleh pelaksana proyek tersebut.

1.2Tujuan Dan Manfaat ProyekSetiap jenis pembangunan memiliki tujuan dan manfaat baik dari segi sosial maupun dari segi perekonomiannya sehingga bangunan tersebut harus memiliki nilai guna dan bukan pekerjaan yang sia-sia.1.2.1 TujuanAdapun tujuan dari pelaksanaan proyek pembangunan Kantor dan Mess Karyawan Grha Andalas antara lain :1. Sebagai sarana untuk menghasilkan berbagai macam bahan perkebunan.2. Sebagai tempat proses administrasi dan manajemen perkebunan1.2.2 ManfaatAdapun manfaat dari pelaksanaan proyek pembangunan Kantor dan Mess Karyawan Grha Andalas antara lain :1. Membantu orang-orang yang berada di kota Pekanbaru untuk memasarkan hasil perkebunan mereka.2. Sebagai cabang dari kantor pusat PT Eka Dura Indonesia yang berada di jakarta.1.2.3 Kerja Praktek (KP)Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kerja praktek pada dasarnya yaitu :1. Mempunyai pengalaman visual bentuk kegiatan fisik pembangunan di bidang rekayasa sipil.2. Mengetahui tahapan kegiatan fisik pembangunan.3. Mengetahui manajemen pelaksanaan di lapangan.4. Memahami praktek di lapangan sebagai hasil penerapan teori.

1.3.Ruang Lingkup Kerja PraktekRuang Lingkup kerja praktek yang ditinjau oleh penulis pada proyek pembangunan Kantor dan Mess Karyawan Grha Andalas ini meliputi Pekerjaan Pondasi tiang pancang. Kegiatan pengamatan ini dilakukan selama lebih kurang 2 bulan yaitu sejak 20 Oktober 2014 sampai 20 Desember 2014.

1.4.Metode Penyusunan Dan Pengumpulan DataPenyusunan Laporan Kerja Praktek ini adalah berdasarkan data-data yang diperoleh penulis selama melaksanakan Kerja Praktek pada proyek pembangunan Kantor dan Mess Karyawan Grha Andalas. Adapun data-data yang diperoleh dengan metodologi atau langkah-langkah pengumpulannya sebagai berikut :

1.4.1 Data Primer1.4.1.1 Pengamatan LangsungPengamatan ini dilakukan terhadap pekerjaan yang saat itu sedang dilaksanakan. Data-data visual hasil pengamatan tersebut sangat menunjang pemahaman terhadap data-data tertulis dari pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Pengamatan langsung dapat pula digunakan untuk mengetahui tahapan-tahapan dari pelaksanaan pekerjaan yang bersangkutan.Metode pengamatan langsung sangat memungkinkan untuk mendapatkan pengetahuan baru yang tidak didapat dari perkuliahan. Kondisi bervariasi pada setiap lapangan, memerlukan metode yang dapat mempermudah pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Pelaksanaan pekerjaan dilapangan selalu menerapkan hal-hal yang praktis untuk mengatasi permasalahan yang sering muncul. Kelancaran pelaksanaan pekerjaan sangat tergantung pada kreativitas dan metode-metode dari pelaksanaan.

1.4.1.2 Tanya Jawab/InterviewMetode ini sebagai tindak lanjut dari pengamatan langsung, karena tidak semua data-data visual dapat dimengerti. Penjelasan lebih lanjut terutama mengenai metode yang dilaksanakan untuk mengatasi suatu permasalahan, dapat diperoleh dengan melakukan tanya jawab dengan pihak proyek yang bersangkutan.

1.4.2 Data Sekunder1.4.2.1 Studi PustakaStudi pustaka merupakan buku-buku yang dipergunakan sebagai perbandingan dan rujukan dalam menganalisa hal-hal atau permasalahan-permasalahan yang timbul pada pelaksanaan proyek tersebut. Dari beberapa pustaka akan didapatkan hal-hal yang berguna sebagai pelengkap dari data-data yang telah diperoleh dilapangan, yang nantinya akan membantu dalam penyusunan dan penulisan laporan ini.1.4.2.2 Pengumpulan Data Tertulis ProyekPengumpulan data tertulis proyek meliputi pengumpulan gambar-gambar kerja serta ketentuan-ketentuan pelaksanaan proyek yang tercantum dalam spesifikasi teknis (spek). Data-data tersebut diperoleh dari pihak kontraktor pelaksana dan dari konsultan pengawas proyek.Data-data tersebut digunakan sebagai acuan pelaksanaan proyek, serta dapat digunakan untuk menyusun langkah-langkah suatu pekerjaan. Data-data tersebut oleh penulis dijadikan sebagai bahan awal untuk melakukan peninjauan dilapangan.

1.5 Data ProyekData proyek dapat dibagi dua yaitu data umum dan data khusus (berisikan material dan jenis struktur).1.5.1 Data UmumAdapun data umum dari proyek ini adalah:1. No. IP : 804/IP.DTRB/20142. No. SK : 752/IMB/DTRB/2014 3. Nama Proyek: PN Lantai Kantor 3 Lantai 1 Unit.Lokasi: Jl. Jend. Sudirman Kel. Simpang Tiga Kec. Bukit Raya, Pekanbaru4. Pemilik Proyek: Bonar Silitonga5. Kontraktor Pelaksana:Sendiri 6. Konsultan Perencana:Samani Huda,ST7. Konsultan Pengawas : 1. Pemilik2. Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Pekanbaru8. Konsultan Pengawas/MK: Wardoyo,ST9. Pemimpin Kegiatan : Ir.Bastian MS10. Pelaksana: PT. Bringin Karya Sejahtera11. Kuantitas Pekerjaana. Deskripsi Proyek: Gedung Kantor 3 Lantai 1 Unit dan Mess 2 lantai 1 unit b. Luas Bangunan: 649,19 m2 469,73 m2c. Luas Lahan: 2086,653 m212. Batasan Lokasi Sebelah Utara: Rumah Makan Puti BuanaSebelah Barat: Jl. Jendral SudirmanSebelah Selatan: Hotel Batika Sebelah Timur: Rumah Penduduk13. KontrakJenis Kontrak: Lump Sump dan Unit price (unit price untuk pekerjaan pancang)Nomor kontrak: 581/IP-DTRB/2010Nilai Kontrak: Rp. 9.700.000.000,-Tanggal kontrak: 22 Juni 200914. Sumber Dana: Pribadi 15. Jenis mata uang: Rupiah 16. Sistem Pelelangan: 17. Waktu Pelaksanaan: 16 Juli 2014 16 Maret 201518. Masa pemeliharaan: 180 hari kalender19. Jenis pekerjaan: Struktur

1.5.2 Data KhususAdapun data khusus pada proyek pembangunan adalah:1. Jenis Struktura) Pondasi: Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang ukuran 250 250 mm dan 200 200 mm dengan panjang tiang 6 m.

2. Material Struktura. Beton: K-450 untuk pancang.

BAB IIMANAJEMEN PROYEK

2.1 TINJAUAN UMUMDalam proyek struktur gedung bertingkat,dimana kegiatan-kegiatan yang dihadapi sudah sangat kompleks dengan berbagai macam permasalahan dan resiko yang cukup besar. Maka tata pelaksanaan pembangunan harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari perancangan, perencanaan dan pembangunan fisik. Agar efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi dengan baik, maka di dalam pelaksanaan proyek diperlukan manajemen proyek yang baik, sehingga kita dapat merencanakan dan mengendalikan waktu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan sebagainya sesuai dengan perjanjian tertulis didalam dokumen kontrak dengan biaya murah dan mutu yang baik.Manajemen proyek adalah tata sistem kerja dari pekerjaan konstruksi dalam mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan menggunakan metode-metode tertentu agar tercapai hasil yang maksimal.Tata cara tersebut memadukan tahapan-tahapan proyek,antara lain : Tepat waktu. Tepat quantity atau bentuk proyek. Tepat quality atau standar mutu yang diinginkan. Biaya sesuai yang direncanakan.

2.2 ORGANISASI DAN PERSONILOrganisasi merupakan suatu sistem dimana sekumpulan orang atau badan hukum bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan penyusunan organisasi proyek adalah untuk mengetahui posisi setiap unsur yang terlibat dalam proyek tersebut mencakup tugas, kewajiban dan deskripsi hubungan kerja.Adapun unsur-unsur yang berperan dalam struktur organisasi tersebut adalah:2.2.1 Pemilik Proyek (owner)Pemilik Proyek adalah yang memiliki dan menanggung pembiayaan proyek.Tugas Pemilik Proyek adalah:a Menyediakan seluruh biaya yang diperlukan selama perencanaan dan pelaksanaan proyek.b Memberikan informasi yang diperlukan oleh konsultan sehubungan dengan perencanaan proyek.c Memberikan pekerjaan dan surat perintah kerja (SPK).Wewenang Pemilik Proyek adalah:a) Menempatkan seorang ahli sebagai wakilnya untuk mengawasi pekerjaan.b) Menyetujui atau menolak perubahan kerja yang telah disepakati.c) Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek apabila tidak dapat melaksanakan proyek sesuai kontrak yang telah disepakati.2.2.2 Konsultan PerencanaKonsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh owner untuk bertindak selaku perencana pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, interior dan landscape dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administratif.Tugas konsultan perencana adalah:a. Merencanakan desain struktural,membuat gambar struktur serta menghitung anggaran biaya proyek.b. Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan perencanaan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menentukan spesifikasi teknis (persyaratan material,peralatan dan metode kerja).c. Menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) dan surat perjanjian dengan kontraktor.d. Memberi instruksi kepada kontraktor melalui konsultan manajemen kontruksi.e. Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek.f. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada pihak kontraktor.2.2.3 Konsultan Manajemen KontruksiManajemen kontrusi dipercayakan oleh owner (pemilik) guna mewakilinya untuk memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan proyek di lapangan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan baik administratif maupun teknis. Dalam proyek ini yang bertindak selaku konsultan manajemen kontruksi adalah PT. Management & Project Engineering Consult.Tugas konsultan manajemen kontruksi adalah:a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan menjadi dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.b. Mengawasi pemakaian bahan,peralatan dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi.c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume pekerjaan.d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalaan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawas, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh kontraktor.f. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor.h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.i. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima, mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan dan menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan.j. Bersama konsultan perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.k. Membantu pengelola proyek dalam menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.l. Wewenang Konsultan Manajemen kontruksi adalah mewakili pemilik proyek dalam memutuskan hal yang bersifat insidential.

2.2.4 Kontraktor PelaksanaKontraktor Pelaksana adalah pihak yang ditunjuk berdasarkan pelelangan untuk melaksanakan pembangunan proyek sesuai rencana, perhitungan dan persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan perencana. Tugas kontraktor pelaksana pada proyek ini adalah melaksanakan pekerjaan struktur bangunan. Adapun susunan organisasi adalah:a. Project Manager Project Manager dalam struktur organisasi kontraktor memegang posisi sebagai pemimpin dalam pelaksanaan proyek.Tugasnya adalah:1. Menguasai seluruh isi dokumen kontrak.2. Menjamin tersedianya seluruh sumber dana yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek.3. Memantau serta mengevaluasi pelaksanaan proyek.4. Melakukan negosiasi dengan sub kontraktor/suplier.5. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan untuk perencanaan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.6. Memberi pengarahan dalam tahap pembuatan RAPP (Rencana Anggaran Pelaksanaan Proyek).7. Memberi pengarahan pelaksanaan proyek.b. Project Enginer ManagerProject Enginer Manager dalam suatu proyek bekerja dengan dibantu oleh structure engineer,drafter dan arsitek engineer.Tugasnya adalah:1. Bertanggung jawab kepada project manager.2. Mengestimasi volume material, upah, alat yang digunakan.3. Mengkoordinasi seluruh pekerjaan dengan kepala pelaksana dan kepala surveyor.4. Bertanggung jawab atas pembuatan shop drawing,sebelum pekerjaan konstruksi dilaksanakan.5. Membuat analisa perhitungan kekuatan bahan apabila konsultan manajemen kontruksi menginginkannya, memberikan penjelasan atas gambar kerja kepada pihak pengawas,yaitu PT. Managemant & Project Engineering Consult.6. Bertanggung jawab atas pelaksanaan sistem ke-engineeringan.7. Memberikan masukan secara teknis atas pelaksanaan pekerjaan di lapangan.8. Mengarahkan dan memberikan informasi secara lengkap atas metode pelaksanaan, kondisi lapangan,kondisi buruh dan lain sebagainya kepada project manager.c. Project production ManagerProject production Manager bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan serta kelancaran schedule pekerjaan.1. Membuat rencana kerja dan operasi lapangan secara detail bersama dengan site engineer.2. Mengkoordinir pemakaian alat kerja dan tenaga kerja.3. Mengkoordinasi masalah-masalah antara operasional dengan engineering.4. Mengkoordinasi masalah-masalah lapangan dengan konsultan manajemen kontruksi/owner.5. Memimpin rapat rutin pelaksanaan guna pemberian petunjuk-petunjuk teknis.6. Mengatur penempatan personil operasional atas persetujuan Project Manager.7. Melaporkan kemajuan dan kemunduran pekerjaan, dengan menyusun laporan periodik.d. Project Planning Project Planning mempunyai tugas sebagai berikut:1. Merencanakan Detailed Design berdasarkan Design Calculation Sheet .2. Membuat Schedule Shop Drawing As Built Drawing. 3. Membuat detailed design berdasarkan design calculation sheet.4. Membuat shop drawing yang efisien dan menguntungkan.5. Membuat metode kerja yang efisien dan menguntungkan6. Membuat metode kerja yang efektif dan efisien koordinasi dengan Production Manager.7. Memonitoring Schedule Shop Drawing.8. Mengendalikan perubahan gambar.e. Cost ControllingBekerjasama dengan bagian keuangan dan Quantity Surveyor dalam melaksanakan tugasnya. Adapun tugas dari cost controlling adalah sebagai berikut: 1. Membuat master cost control sesuai PPB (Project Plan Book).2. Memonitoring,mengendalikan pelaksanaan RAP.3. Melakukan verifikasi volume,harga satuan dan posting upah, biaya umum, sisa bahan, alat yang terlah disetujui PEM.4. Melakukan pengecekan laporan (RAP dan RAB).5. Membuat laporan hasil pelaksanaan dan pengendalian biaya.6. Membuat evaluasi dan laporan yang meliputi :a. Over /minder b. Evaluasi bahan c. Laba rugid. Pencapaian sales7. Membuat laporan cost control untuk progess 100% atau proyek selesai.f. Drafter Drafter dalam proyek memiliki tugas :1. Mengisi DID (Data Induk Dokumen) dan mendistribusikan gambar.2. Membuat gambar As Built Drawing.3. Membuat detailed drawing berdasarkan detailed design.4. Membuat DPD (Daftar Penerimaan Dokumen) dan DID (Up dating).5. Mengendalikan perubahan barang.g. Logistis ProjectLogistis Project bertanggung jawab langsung kepada project manager dalam melaksanakan fungsinya.

Tugasnya adalah:1. Melakukan survey harga satuan bahan/material dari toko/suplier serta lokasi terdekat proyek.2. Pengadaan material alat untuk sample serta harga satuan dan alamat toko,pabrik dan lain-lain.3. Bertanggung jawab atas harga dan mutu bahan/alat yang digunakan,melaporkan data harga satuan,jenis bahan,mutu,merek bahan yang akan digunakan,serta fluktuasi kenaikan harga satuan bahan dan alat-alat.4. Membuat laporan penggunaan keuangan untuk pembelian tunai secara periodik.

2.3 ADMINISTRASI PELAKSANAAN PROYEKAgar pelaksanaan proyek dapat dicapai sesuai dengan target dan rencana, dalam pelaksanaan pembangunan proyek harus tepat waktu, biaya dan mutu, maka seorang pimpinan proyek harus dapat melaksanakan fungsi manajemen dengan baik, yang meliputi hal-hal sebagai berikut :a. PerencanaanMeliputi penentuan strategi, kebijaksanaan proyek, program maupun metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, meliputi perencanaan waktu, gambar, pengadaan bahan, pengadaan peralatan dan perencanaan keuangan.b. PengarahanMerupakan bagian dari koordinasi proyek yang bertujuan agar masing masing bagian mengetahui tanggung jawabnya masing-masing.c. PengawasanUntuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan perencanaan mutu, biaya dan waktu.d. EvaluasiMenilai hasil pekerjaan apakah sudah sesuai atau belum.

e. Perencanaan ulangDilakukan terhadap pekerjaan yang menyimpang dari perencanaan dengan tujuan untuk merumuskan penyelesaian yang terbaik agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Pengendalian proyek dilakukan dengan pengawasan dan pemantauan langsung selama masa pelaksanaan melalui rapat koordinasi dengan tujuan untuk mengoptimalkan kerja seluruh unsur yang terlibat didalam proyek. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara :2.3.1 Rencana Kerja (Time Schedule)Time Schedule / master schedule merupakan uraian pekerjaan dari awal sampai akhir proyek secara global. Time Schedule ini disusun berdasarkan urutan langkah-langkah kerja (network planning). Masing-masing pekerjaan diatur sedemikian rupa dengan memperhatikan urutan kerja, pengaturan waktu, tenaga, peralatan dan material agar dicapai efektifitas kerja yang baik. Dari time schedule, tiap pekerjaan diberi bobot masing-masing, sehingga diperoleh kurva S.2.3.2 PelaporanPelaporan pada proyek Pembangunan Hotel Grand Central ini dapat dibagi menjadi :a. Laporan Harian Laporan harian dibuat setiap hari secara tertulis dengan ditandatangani oleh pihak Kontraktor Utama dan pihak Direksi. Laporan harian berisikan antara lain :1. Waktu dan jam kerja.2. Pekerjaan yang telah dilaksanakan maupun yang belum.3. Keadaan cuaca.4. Bahan-bahan yang masuk ke lapangan. 5. Peralatan yang tersedia di lapangan.6. Jumlah tenaga kerja dilapangan. 7. Hal-hal yang terjadi di lapangan.Dengan adanya laporan harian ini, maka segala kegiatan proyek yang dilakukan tiap hari dapat dipantau.

b. Laporan MingguanLaporan mingguan bertujuan untuk memperoleh gambaran kemajuan pekerjaan yang telah dicapai dalam satu minggu, disusun berdasarkan laporan harian selama satu minggu tersebut. Laporan mingguan berisikan antara lain :1.Jenis pekerjaan yang telah diselesaikan.2.Volume dan persentase pekerjaan dalam satu minggu itu.3.Catatan-catatan lain yang diperlukan.Persentase pekerjaan yang telah dicapai sampai dengan minggu tersebut dapat diketahaui dengan memperhitungkan semua laporan mingguan yang telah dibuat,ditambah dengan bobot prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan pada minggu itu. Dari persentase pekerjaan yang telah dicapai pada minggu ini kemudian dibandingkan dengan prosentase pekerjaan yang telah dicapai pada minggu yang bersangkutan,maka akan diketahui prosentase keterlambatan atau kemajuan yang telah diperoleh.Laporan mingguan tidak dapat dipisahkan dengan time schedule pelaksanaan pekerjaan yang telah disusun oleh pihak Kontraktor Utama dengan persetujuan Pimpinan Proyek.c. Laporan BulananLaporan bulanan pada prinsipnya sama dengan laporan mingguan, yaitu untuk memberikan gambaran tentang kemajuan proyek. Untuk tujuan itu dibuatlah rekapitulasi laporan mingguan maupun laporan harian dengan dilengkapi foto-foto pelaksanaan pekerjaan selama bulan yang bersangkutan. Laporan bulanan dilaporkan kepada Pemilik Proyek (Owner).d. Shop Drawing Rencana gambar kerja yang telah dibuat terkadang masih perlu dijelaskan dengan gambar-gambar dan detail-detail agar memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan menghindari kesalahan serta memperlancar jalannya pekerjaan. Selain untuk memperjelas gambar kerja, terkadang juga dalam pelaksanaan apabila terjadi perubahan-perubahan dari rencana semula,maka perlu perubahan gambar kerja yang lebih lengkap dan disetujui oleh perencana dan pengawas.

e. Rapat Koordinasi Bulanan Rapat koordinasi bulanan diadakan dengan dihadiri oleh panitia pembangunan, Owner, Konsultan Perencana, Pengawas dan Kontraktor Utama.Dalam rapat ini dibahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan serta masalah-masalah teknis yang timbul di lokasi proyek dan perkembangan proyek yang sedang berjalan serta koordinasi masing-masing unsur proyek yang terlibat langsung.

2.4 PELELANGAN/ TENDERAdapun langkah-langkah persiapan yang harus dilalui sebelum pelaksanaan proses tender yaitu sebagai berikut:1. Mempersiapkan dokumen tender.2. Mempersiapkan pelaksanaan tender.Anggaran biaya beserta perinciannya tercantum dalam dokumen tender, menentukan besarnya harga yang diajukan pemborong/kontraktor peserta lelang. Dokumen tender harus disusun dan dijilid rapi dalam 3 (tiga) set yang terdiri dari 1 (satu) penawaran asli 2 (dua) set salinan penawaran. Satu set dokumen penawaran harus terdiri dari:Dokumen terdiri dari:1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),2. Gambar dan data-data keterangan lain.Adapun sebelum pelaksanaan tender dimulai maka dilakukan tahap-tahap sebagai berikut:1. Pengumuman Tender.Sebelum tender dilaksanakan terlebih dulu harus diadakan pengumuman, namun pada proyek ini tidak dilaksanakan karena tender yang diadakan adalah pelelangan terbatas.2. Proses PrakualifikasiPada proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa setelah memasukkan penawaran. Prakualifikasi diperlukan untuk mengidentifikasikan kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan antara :a. Modal kerja.b. Jumlah tenaga ahli.c. Pengalaman kerja.d. Fasilitas kerja.Sedang ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang keahlian pekerjaan dikuasai oleh badan-badan tersebut.Hasil dari proses ini meliputi:a) Penilaian terhadap segi administrasi.b) Penilaian terhadap segi teknis.c) Penilaian terhadap segi keuangan.Adapun perusahaan-perusahaan yang mengikuti Prakualifikasi ini adalah sebagai berikut :1) PT. Geotehnik Lestari Utama3. Pengambilan Dokumen Pelelangan UmumDokumen pelelangan meliputi dokumen sebagai berikut :a) Surat keputusan pemberian pekerjaan.b) Surat perjanjian pemborongan.c) Uraian dan syarat-syarat pelaksanaan.d) Gambar-gambar/brosur yang secara teknis ada kaitannya.e) Berita acara pelelangan.f) Petunjuk-petunjuk dan perintah teknis tertulis serta penjelasan-penjelasan Perencanaan atau pengawasan selama pekerjaan berlangsung.g) Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya.Dokumen-dokumen tambahan lainnya yang dikeluarkan sebelumnya adanya kontrak kerja dan atas persetujuan pihak pemilik dan kontraktor.4. Rapat Penjelasan (Aanwijzing)Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para kontraktor dengan pihak pemilik.Pertemuan ini dilaksanakan untuk menjelaskan masalah teknis maupun administrasi yang tercantum dalam dokumen tender.Pada bidang administrasi dijelaskan akan persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam dokumen tender. Seandainya terdapat hal-hal yang masih meragukan misalnya tentang syarat-syarat peserta lelang, bentuk surat penawaran, referensi bank dan lain-lain.Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain tentang modifikasi baru atau ukuran-ukuran gambar yang tidak cocok, gambar konstruksi yang sulit dimengerti/dibaca, serta kesalahan-kesalahan tulis yang terjadi.Hasil temu wicara ini dibuatkan berita acara penjelasan (aanwijzing) dan ditandatangani oleh wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari peraturan pelelangan setempat. Pada proyek ini yang ditunjuk sebagai wakil dari calon peserta lelang adalah semua wakil dari perusahaan yang ikut mengajukan penawaran. Dokumen berita acara ini kemudian menjadi bagian pengikat sebagai dokumen tender tambahan.2.4. 1 Pelaksanaan TenderPelaksanaan Tender diawali pembukaan tender (Bid-Opening), semua calon peserta membawa penawarannya dan dimasukan ke dalam kotak pelelangan yang telah disediakan yang dilakukan sebelum tender dibuka. Selanjutnya masing-masing amplop penawaran dibuka satu persatu dihadapan yang hadir.Harga penawaran beserta dengan kelengkapan-kelengkapan dokumen administratif dibaca dan ditulis pada papan tulis. Apabila terdapat kelalaian pada salah satu persyaratan administratifnya, maka calon peserta dapat dinyatakan gagal dan diskulifikasi dari calon pemborong dan penawarannya dianggap gugur.Rekan yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborong ini diharuskan untuk memberikan jaminan tender (tender bond) pemilik.Besar jaminan tender diatur dalam dokumen tender, umumnya berkisar antara 1% sampai 3% dari biaya total pekerjaan fisik proyek, pada proyek ini jaminan tender sebesar 1% dari total pekerjaan struktur proyek. 2.4.2 Proses Evaluasi TenderSistem pengevaluasian bisa bermacam-macam cara dan umumnya yang banyak dipakai yaitu bobot (pakai angka)/scoring system.Masing-masing aspek dari calon kontraktor diberi nilai yaitu :a. Metode kerjanya.b. Peralatan yang akan dipakai.c. Kualifikasi personil yang akan dipakai.d. Bonafiditas perusahaan.e. Harga penawaran.f. Kelengkapan administrasi.Harga penawaran tidak selalu menentukan pemenang. Calon kontraktor yang paling banyak mengumpulkan nilai tertinggi yang ditunjuk sebagai calon pemenang.2.4.3 Penetapan dan Penunjukan PemenangPada proyek ini, perusahaan atau kontraktor yang memenangkan tender ini adalah PT. dengan harga penawaran yang diajukan. Pengumuman disampaikan melalui media surat dan e-mail.Sistem KontrakKontrak adalah perjanjian secara tertulis antara pemberi tugas dan kontraktor dimana kewajiban masing-masing pihak diatur dalam pasal-pasal surat perjanjian. Suatu kontrak mulai berfungsi pada waktu kontrak tersebut ditandatangani. Kontraktor baru boleh bekerja secara fisik setelah ada SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja).Kontrak konstruksi dapat digolongkan dalam tiga kontrak yaitu:1) Lump-Sum Contract (kontrak pembayaran sekaligus)Artinya pemilik pemberi tugas akan membayar sejumlah uang yang disetujui kepada kontraktor untuk menyelesaikan suatu proyek yang sesuai dengan rencana-rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan dan dibuat oleh perencana.Biasanya pemilik membayar sebagian dari jumlah uang tersebut kepada kontraktor pada selang waktu atau menurut bobot pekerjaan.

2) Turn Key ContractPada kontrak tipe ini, semua pembiayaan pelaksanan proyek sampai selesai dan masa pemeliharaan ditanggung semuanya oleh pihak kontraktor. Pemilik proyek baru akan membayar kepada kontraktor setelah proyek selesai dengan sistem pembayaran yang telah disepakati bersama.3) Unit Price Contract (kontrak harga satuan)Artinya pemilik akan membayar sejumlah uang yang telah disetujui kepada pihak kontraktor untuk unit pekerjaan yang telah diselesaikan dalam satu proyek. Pembayaran biasanya dilakukan oleh pemilik kepada kontraktor pada selang waktu yang telah ditentukan selama konstruksi proyek tergantung pada pekerjaan yang telah diselesaikan. Misalnya setiap bulan atau berdasarkan bobot pekerjaan.Tahap Pelaksanaan di LapanganBanyak hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan di lapangan. Diantaranya personil dan organisasi yang terlibat di dalamnya, peralatan dan logistik yang digunakan, waktu kerja, metode kerja, pengawasan di lapangan serta manajemen proyek. Rencana kerja Kontraktor terlihat pada gambar dibawah ini :

BAB IIIKRITERIA PERENCANAAN

3.1 TINJAUAN UMUMPerencanaan adalah suatu proses dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan proyek, sehingga didapat hasil akhir yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Kegiatan perencanaan adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam suatu proyek. Kesalahan dalam perencanaan akan mengakibatkan kegagalan konstruksi yang dapat menimbulkan kerugian. Proses perencanaan suatu proyek dilaksanakan melalui beberapa tahap. Dimulai dengan melaksanakan survei lapangan dan penyelidikan tanah yang merupakan tahap awal dari pelaksanaan suatu proyek. Tahap perencanaan merupakan tahap lanjutan dari proses studi kelayakan proyek yang dibuat berdasarkan data-data studi kelayakan. Data tersebut dapat mengalami perubahan setelah ditinjau dari segi pembiayaan proyek.Pada umumnya dalam suatu proyek pembangunan gedung terdiri dari beberapa macam proses perencanaan yaitu :1. Perencanaan letak konstruksi.2. Perencanaan struktur (struktur bawah dan struktur atas).Dari beberapa proses perencanaan tersebut saling berkaitan untuk mewujudkan suatu bangunan yang kuat dan stabil, yang menjamin keamanan dan kenyamanan. Secara umum perencanaan bertujuan untuk memperkirakan bentuk suatu proyek, tahap-tahap pekerjaan yang akan dilaksanakan dan juga untuk memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang akan dikeluarkan.

3.2 PERENCANAAN LETAK KONSTRUKSIPembangunan Hotel Grand Central ini direncanakan terletak di Lingkungan kota Pekanbaru tepatnya berada di Jalan Jendral Sudirman. Sebelumnya merupakan bangunan gedung yang digunakan untuk perkantoran Jamsostek dengan kondisi tanah lunak. Pembangunan Hotel Grand Central ini terletak ditengah kota supaya lebih mudah dijangkau oleh masyarakat. Pembangunan Hotel Grand Central memungkinkan menggunakan pondasi jack in pile.

3.3 PERENCANAAN STRUKTURStruktur yang digunakan pada bangun gedung umumnya mengacu pada Peraturan Beton Indonesia ( SK SNI 1991) yang memberikan ketentuan bahwa perhitungan perencanaan diutamakan pada beban kerja (Servis Load) yang diperbesar dan dikalikan suatu faktor beban dengan maksud untuk memperhitungkan terjadinya beban pada saat terjadinya keruntuhan atau bahaya gempa.

3.3.1 Perencanaan Struktur BawahStruktur bawah atau sub structure merupakan bagian struktur yang mempunyai fungsi menerima dan meneruskan beban dari struktur yang ada di atasnya ke dalam tanah. Perencanaan struktur bagian bawah harus benar-benar optimal, sehingga keseimbangan struktur secara keseluruhan dapat terjamin dengan baik dan dengan biaya yang ekonomis. Selain itu, beban struktur yang disalurkan harus dapat ditahan oleh lapisan tanah yang kuat agar tidak terjadi penurunan diluar batas ketentuan, yang dapat menyebabkan kegagalan pada struktur. Oleh karena itu, ketepatan pemilihan jenis dan metode pelaksanaan merupakan sesuatu yang penting karena menyangkut faktor resiko, efisiensi biaya dan waktu. Perencanaan struktur bawah pada proyek pembangunan Hotel Grand Central ini meliputi beberapa perencanaan, yang terdiri dari : Perencanaan pondasiPondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan diameter 300 mm dan 400 mm, dengan panjang 14m,dan 9m. Pemancangan dilakukan sampai menemui lapisan tanah keras,tiang pancang menggunakan K-500. .3.3.2 Perencanaan Struktur AtasStruktur bangunan bagian atas merupakan struktur bangunan yang berada diatas permukaan tanah. Struktur bangunan atas ini tersusun atas beberapa elemen yang saling berhubungan akan tetapi mempunyai fungsi berbeda. Struktur bagian atas pada pembangunan Hotel Grand Central ini antara lain :a. KolomKolom merupakan struktur utama dari bangunan portal yang berfungsi untuk memikul beban axial, beban dari balok lantai, beban dinding, beban atap serta beban hidup diatas lantai dan beban gempa. Oleh karena itu kolom harus didesain cukup kuat.b. Balok lantaiBalok lantai berfungsi memikul beban yang diterima dari plat lantai, dan meneruskan ke kolom. Balok juga menahan beban horizontal yang bekerja akibat angin dan gempa yang didistribusikan melalui kolom. Dimensi balok tergantung dari besarnya beban yang bekerja.c. Pelat lantai Pelat lantai merupakan bagian struktur yang langsung menerima beban mati (berat lantai sendiri) dan beban hidup, sehingga dalam perencanaan pelat lantai harus diperhitungkan bebannya. d. TanggaTangga berfungsi sebagai sarana penghubung antar lantai yang menjadi satu kesatuan dengan struktur gedung.e. AtapAtap merupakan struktur yang berfungsi untuk melindungi bangunan dari berbagai cuaca. Terkadang atap mempunyai keunikan dan menjadi ciri khas bangunan yang dibangun.

BAB IVMATERIAL PERALATAN DAN TENAGA KERJA

4.1.UmumSetiap pekerjaan pembangunan apalagi proyek pembangunan yang besar, perlu mempersiapkan segala faktorfaktor pendukung dalam pembangunan tersebut. Material, peralatan dan tenaga kerja serta metode pelaksanaan yang benar merupakan faktor yang paling penting dalam pelaksanaan suatu proyek. Pengadaan material dan peralatan sangat berpengaruh pada pelaksanaan proyek, baik dari segi kualitas, biaya, maupun saat pelaksanaan proyek, sehingga diperlukan pengawasan yang sangat cermat agar dicapai hasil yang optimal. Kekurangan akan persediaan material dan peralatan akan menyebabkan pelaksanaan pekerjaan tidak effisien sehingga terjadinya kemunduran waktu pelaksanaan dari jadwal yang telah ditentukan. Hal ini jelas berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan sehingga berdampak negatif terhadap tingkat effisiensi pelaksanaan pekerjaan tersebut.Pemilihan material, peralatan serta tenaga kerja yang terampil sangat berpengaruh terhadap hasil pengerjaan proyek pembangunan. Pemakaian material yang tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dapat mengakibatkan terjadinya kegagalan konstruksi. Kualitas dan kuantitas tenaga kerja juga sangat menentukan bagaimana jalannya pelaksanaan konstruksi serta hasil dari pelaksanaan konstruksi tersebut karena merekalah yang bertugas untuk mengerjakan proyek pembangunan tersebut.

4.2.MaterialMaterial merupakan komponen penting dalam pelaksanaan proyek pembangunan. Kualitas bahan bangunan sangat berpengaruh pada kualitas bangunan yang akan dikerjakan. Pada proyek Pembangunan Hotel Grand Central bahan bangunan yang digunakan seperti Semen, Batu bata, Pasir Pasang, Pasir Cor, Kerikil, Sertu, Batu Gunung, Batu Kelapa, Splide. Material harus diperiksa terlebih dahulu. Setelah materialmaterial atau Bahan tersebut diperiksa dan telah memenuhi persyaratan, maka masingmasing material dikumpulkan pada tempat yang telah ditentukan, sehingga bahan tersebut terhindar dari kerusakan.0. Tiang Pancang dan BesiPada Proyek Pembangunan Hotel Grand Central ini tiang pancang yang digunakan adalah jenis cetakan dari pabrik yaitu dicetak di Pabrik Perkasa Medan.Tabel 4.2 Tipe dan Ukuran Tiang PancangNoTipeUkuran

1.A40014 Meter

2.A4009 Up

3.A4009 Bp

4.A30010 Bp

5.A3008 Bp

6.A3009 Bp

7.A3009 Up

Sedangkan untuk material besi yang digunakan yaitu Besi Ulir Deli yang juga dicetak dari pabrik yaitu Pabrik Besi Ulir di Deli yang standar nya adalah SNI. Ukuran yang digunakan dalam proyek pembangunan Grand Central Hotel ini adalah ukuran diameter 8, 10, 13, 16, 19, dan 25 mm.

4.3PeralatanPada pengerjaan Pembangunan Hotel Grand Central, pekerjaan yang akan dilakukan umumnya dalam volume besar. Jika hanya menggunakan tenaga manusia akan memakan waktu yang sangat lama sehingga terjadi peningkatan biaya dan keterlambatan pekerjaan sehingga effisiensi kerja tidak tercapai. Selain itu banyak pekerjaan lain yang sulit dilakukan oleh manusia. Karena alasan itulah penggunaan peralatan akan sangat membantu pekerjaan sehingga menjadi lebih mudah dan cepat.Pemakaian peralatan sangat mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek sehingga dibutuhkanlah suatu managemen peralatan yang baik untuk membantu kelancaran proyek. Manajemen peralatan tersebut antara lain meliputi pemilihan jenis peralatan, penentuan jumlah peralatan yang digunakan serta cara pemeliharaannya. Disamping hal tersebut, sangat diperlukan faktor keterampilan dari operator dalam menjalankan alat tersebut.Adapun Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Hotel Grand Central dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.

Tabel 4.3. Peralatan Yang Ditemui Dilapangan (Hasil Survey Di Lokasi)

NoJenis PeralatanJumlah (unit)Tipe/MerkKapasitas

1

234567891011121314151617181920212223242526Dongkrak Hidraulis (Hydraulic Pile System Driver)EksavatorBar bendingBar cuttingMesin LasGrindaGinsetMolenCangkulScopeLinggisPaluGergajiCompressorStamperPompa SummersiwelPompa EngineDumtruckVibrorollerCirle SawCutting WellBorTheodolitWaterpassBak UkurTripod1

111221210551051152411111112-

--------------------------

--------------2 ,3 dan 8 inc--8 ton-------

4.3.1 Dongkrak HidraulisDongkrak Hidraulis adalah alat yang digunakan untuk melakukan sistem pemancanagan dengan jack in pile system. Dongkrak Hidraulis ini diberi beban counterweight sehingga tidak menimbulkan getaran dan gaya tekan dongkrak langsung dapat dibaca melalui manometer sehingga gaya tekan tiang setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui.

Gambar 4.3.1 Dongkrak Hidraulis (Hydraulic Pile System Driver)4.3.2 EksavatorEksavator adalah sebuah mesin konstruksi besar didesain untuk menggali dan memindahkan bahan seperti tanah, batu bara, pasir, batu dan lain lain. Jenis eskavator yang digunakan dalam proyek pembangunan Hotel Grand Central ini yaitu jenis eksavator yang memiliki sekop di depan/eksavator sekop dimuka.

4.3.3 Bar Bending dan Bar CuttingBar Bending adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan tulangan besi sedangkan Bar Cutting adalah alat yang digunakan untuk memotong besi tulangan.

(a) (b)Gambar 4.3.3 (a) Bar Bending (b) Bar Cutting4.3.4 GinsetGenerator berfungsi untuk menyediakan listrik bagi keperluan alat bor maupun alat-alat lain yang membutuhkan tenaga listrik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.3.4 Genset

4.3.5 Dump TruckDump truck merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut tanah pada pekerjaan cut and fill, atau sebagai pengangkut agregat dari quarry ke lokasi proyek ataupun sebagai alat angkut bahan lain dan juga peralatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Kapasitas bucket bervariasi antara 320 ton. Pada pengerjaan Pembangunan Hotel Grand Central, dump truck yang digunakan sebanyak 1 unit dan lebih banyak digunakan sebagai alat penganggut lumpur hasil pengeboran untuk pondasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat Gambar 4.5 dibawah ini.

Gambar 4.3.5. Dump Truck4.3.6 TheodolitTheodolit digunakan untuk menentukan titiktitik acuan pekerjaan dan mengontrol pergeseran titiktitik tersebut pada ketinggian tertentu. Penggunaan alat ini sangat menentukan keberhasilan pengukuran secara teknis.Pada pelaksanaan proyek Pembangunan Hotel Grand Central, theodolit digunakan untuk menentukan areal pekerjaan serta untuk menentukan As masingmasing pier, pelurus as pier dan pengukuran jarak antara pier yang akan dibuat secara optik.

4.3.7Peralatan PertukanganYang termasuk peralatan pertukangan adalah cangkul, sekop, palu dan gergaji kayu. Cangkul dan sekop dipakai untuk melakukan galian tanah yang volume galiannya kecil seperti galian untuk pondasi. Fungsinya yang lain adalah digunakan dalam pekerjaan penghamparan campuran beton.

4.4.Tenaga KerjaTenaga kerja merupakan orangorang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek dilapangan. Suatu pelaksanaan proyek terdiri dari berbagai bidang. Tenaga kerja bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan dilapangan sesuai dengan bidangbidang yang dikelola. Karena itu tenaga kerja merupakan salah satu faktor utama yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan.Dalam pelaksanaan proyek Pembanguna Hotel Grand Central. PT. Geotehnik Lestari Utama sebagai main kontraktor memiliki tenaga kerja yang sebagian besar merupakan tukangtukang yang berasal dari Jawa, Medan serta juga ada berasal dari kota Pekanbaru. selain tenagatenaga ahli yang merupakan karyawan tetap PT. Geotehnik Lestari Utama untuk tenaga kerja disediakan rumah sewa sebagai tempat tinggal selama pekerjaan berlangsung.

4.4.1Macam Tenaga KerjaTenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan pada proyek Pembangunan Hotel Grand Central terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:1. Tenaga Kerja TetapTenaga kerja tetap adalah karyawan PT. Geotehnik Lestari Utama yang menempati posisi antara lain sebagai Project Manager, Site Manager, Koordinator Pelaksana, Drafter, Survey, Logistik, Metode, Planning, Administrasi dan lainlain. Karyawan menerima gaji bulanan dari perusahaan sesuai status yang dimiliki.1. Tenaga Kerja HarianTenaga kerja harian adalah tenaga kerja yang digaji berdasarkan jumlah harian selama bekerja. Tenaga kerja ini bukanlah karyawan dari PT. Geotehnik Lestari Utama ataupun karyawan dari perusahaan pemborong, melainkan tenaga kerja yang diambil dan bekerja pada proyek selama proyek berlangsung. Bila proyek belum selesai dan ternyata tidak dibutuhkan lagi, maka tenaga kerja ini dapat diberhentikan sebagai tenaga proyek tanpa kompensasi apapun.1. Tenaga Kerja BoronganTenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang dikoordinir oleh mandor sebagai pimpinan proyek kelompok. Tenaga kerja ini terdiri dari beberapa tenaga kerja yang tidak ditentukan jumlahnya. Pembayaran gaji berdasarkan volume pekerjaan yang telah diselesaikan dan dibayar melalui mandor masingmasing.

4.4.2. Pengelompokan Tenaga KerjaDisamping ketiga jenis tenaga kerja diatas, pengelompokan tenaga kerja juga dapat berdasarkan keahlian pekerjaan yang dimiliki oleh pekerja, yaitu:1. Tenaga Kerja AhliTenaga kerja ini mengelola bidangbidang pekerjaan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan berperan dalam memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Project Manager dan Site Manager adalah salah satu contoh jenis pekerjaan yang dapat digolongkan sebagai tenaga kerja ahli karena menuntut keahlian dan tanggung jawab besar.1. Tenaga Kerja MenengahTenaga kerja menengah harus memiliki pengetahuan yang baik dalam pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan sebagai mandor dapat digolongkan dalam jenis ini. c. Tenaga PekerjaTenaga pekerja dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus dan membutuhkan fisik yang kuat. Tukang gali, tukang kayu dapat digolongkan kedalam jenis ini.

2