proposal kp newmont nusa tenggara. binsa

Upload: daud-bramastasurya

Post on 19-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    1/26

    PROPOSAL KERJA PRAKTEK

    PENGAMATAN KEGIATAN PELEDAKAN PADA ORE

    BODY DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA,KABUPATEN SUMBAWA BARAT, PROVINSI NUSA

    TENGGARA BARAT

    Disusun Oleh :

    BINSAR L. SIOMBING DBD !!! "!#!

    LAMOT MANALU DBD !!! "!$#

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS PALANGKARAYA

    %AKULTAS TEKNIK

    JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

    #"!&

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    2/26

    KATA PENGANTAR

    Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

    berkat dan anugerahNya sehingga proposal kerja praktik dengan judul

    'Pen()*)+)n Ke(i)+)n Pele)-)n )) O/e B01 i PT. Ne2*0n+ Nus)

    Ten(()/), K)3. Su*3)2) B)/)+, P/04. Nus) Ten(()/) B)/)+5 dapat

    diselesaikan dengan baik dan lancar.

    Pada penyusunan laporan kerja praktik nantinya, penyusun melakukan

    pengamatan pada rancangan geometri peledakan dan hasil yang dicapai setelah

    melakukan kegiatan peledakan.

    Penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada para dosen selaku

    pembimbing kerja praktik yang akan kami laksanakan.

    Penyusun berharap proposal kerja praktik ini dapat bermanfaat baik bagi

    pembaca pada umumnya dan penyusun khususnya. engan penjelasan yang

    dipaparkan oleh penyusun, diharapkan pembaca dapat mengetahui kegiatan

    peledakan pada PT. Ne!mont Nusa Tenggara.

    Palangka "aya, #anuari $%&'

    Penyusun

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    3/26

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    4/26

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    5/26

    BAB I

    PENDAULUAN

    (erja Praktek )(P* merupakan program pendidikan yang menghubungkan

    antara pihak Perusahaan atau +ndustri dengan sebuah Perguruan Tinggi dimana

    dituntut untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama dibangku

    kuliah dengan keadaan lapangan yang sebenarnya. Penerapan ilmu yang diperoleh

    dibangku kuliah tersebut sering mengalami kendala dikarenakan terbatasnya ilmu

    yang diperoleh di Perguruan Tinggi yang bersangkutan, baik terbatas sarana dan

    prasarana sebagai penunjang kuliah yang disediakan oleh pihak Perguruan Tinggi

    maupun kemampuan dari Mahasis!a itu sendiri. (eterbatasan inilah yang

    diantisipasi dengan diharuskannya seorang Mahasis!a pada akhir studinya

    melaksanakan (erja Praktek )(P*. dapun pelaksanaan (erja Praktek )(P*

    tersebut dilakukan pada perusahaan yang bergerak pada bidang usaha sesuai atau

    rele-an dengan bidang ilmu yang dipelajari, dalam hal ini bidang Pertambangan

    )sesuai bidang ilmu dan jurusan yang dipraktekkan*.

    Perusahaan yang ditunjuk untuk kegiatan praktek tersebut adalah

    perusahaan yang diharapkan mampu membina dan mengarahkan serta bersedia

    memberikan pengalaman ilmu teori dan praktek secara langsung dilapangan

    kepada Mahasis!a yang melaksanakan praktek. al ini penting diperhatikan,

    karena melalui praktek lapangan diharapkan sumber daya manusia meningkat

    hingga mendapatkan pengalaman kerja yang dapat berguna nantinya pada masa

    mendatang serta dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan terhadap

    segala analisa yang akan dilakukan.

    !.!. LATAR BELAKANG

    alam dunia pertambangan, +ndonesia memang dikenal sebagai

    negara yang kaya dengan kandungan mineral yang siap ditambang kapan saja.

    +ndonesia menempati posisi produsen terbesar kedua untuk komoditas timah,

    posisi terbesar keempat untuk komoditas tembaga, posisi kelima untuk

    komoditas nikel, posisi terbesar ketujuh untuk komoditas emas, dan posisi

    kedelapan untuk komoditas batubara.

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    6/26

    /erbagai macam bahan tambang tersebar di +ndonesia dari sabang

    sampai merauke banyak kita temukan tambang0tambang yang

    mengeksploitasi sumberdaya alam +ndonesia, salah satunya adalah tambang

    bijih tembaga.

    Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom $1 dan nomor massa

    23,'4, merupakan unsur logam, dengan !arna kemerahan. 5nsur ini

    mempunyai titik lebur &.6%37 8elcius dan titik didih $.'1'7 8. dikenal sejak

    9aman prasejarah. Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam

    bentuk murni. Mudah didapat dari berbagai senya!a dan mineral.

    Penggunaan tembaga yaitu dalam bentuk logam merupakan paduan penting

    dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas dan perak. /anyak

    digunakan dalam pembuatan pelat, alat0alat listrik, pipa, ka!at, pematrian,

    uang logam, alat0alat dapur, dan industry. Senya!a tembaga juga digunakan

    dalam kimia analitik dan penjernihan air, sebagai unsur dalam insektida, cat,

    obat0obatan dan pigmen. (egunaan biologis untuk runutan dalam organism

    hidup dan merupakan unsur penting dalam darah binatang berkulit keras.

    +ndonesia mempunyai cadangan bijih tembaga )8u* yang sangat besar,

    sebagian besar dalam cadangan porphyry dengan kadar 8u dalam bijih

    beragam antara %,&0$:. disamping 8u, biasanya bijih berasosisasi dengan

    logam lain seperti emas )u*, Perak )g* dan logam jarang seperti Palladium

    )Pd*, Selenium )Se* dan lain0lain. /eberapa jenis bijih 8u yang ada adalah

    /ornite )8u';eS4*, 8alcopyrite )8u;eS$*, 8o-ellite )8uS* dengan beberapa

    pengotor seperti Pyrite );eS$*, Magnetite );e3

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    7/26

    pemboran dan peledakan yang dianjurkan, yang dalam hal ini dapat juga

    karena faktor pengisian bahan peledak.

    engan perencanaan yang baik yang mencakup pemilihan alat bor

    yang tepat, penentuan geometri peledakan, pola pemboran, pola peledakan

    dan pemilihan bahan peledak serta pelaksanaan di lapangan yang sesuai

    dengan prosedur dan penga!asan yang bertanggung ja!ab akan sangat

    menentukan keberhasilan proses pembongkaran sehingga akan diperoleh

    ukuran boulder yang dibutuhkan.

    Pada kesempatan ini, penyusun mengajukan judul >PEN?MTN

    (E?+TN PE@E(N P

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    8/26

    &. 5ntuk mengetahui peralatan dan perlengkapan pada kegiatan peledakan

    peledakan yang digunakan di PT. NEAMPEN?MTN

    (E?+TN PE@E(N P

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    9/26

    Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai rancangan

    geometri peledakan yang diterapkan di perusahaan pertambangan

    di +ndonesia.

    Membina kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan

    lingkungan kerja.

    b. Manfaat /agi Perusahaan

    asil analisa dan penelitian yang dilakukan selama kerja praktek

    dapat menjadi bahan masukan bagi pihak perusahaan untuk

    menentukan kebijaksanaan perusahaan di masa yang akan datang

    khususnya di bidang peledakan.

    c. Manfaat /agi Mahasis!a

    Mahasis!a dapat menyajikan pengalaman0pengalaman dan data0

    data yang diperoleh selama Praktek (erja @apangan ke dalam

    sebuah @aporan (erja Praktek.

    Mahasis!a dapat mengembangkan dan mengaplikasikan

    pengalaman di kerja lapangan untuk dijadikan sebagai bahan

    pertimbangan Tugas khir.

    Mahasis!a dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap

    suasana kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja

    yang baik, serta sebagai upaya untuk memperluas cakra!ala

    !a!asan kerja.

    Mahasis!a mendapat gambaran tentang kondisi real dunia kerja

    dan memiliki pengalaman terlibat langsung dalam akti-itas industri

    !.&. BATASAN MASALA

    5ntuk batasan masalah dalam pengamatan dan penyusunan kerja

    praktik dengan judul >PEN?MTN (E?+TN PE@E(N P

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    10/26

    $. Penyusun mengamati pola pengeboran PT. NEAM

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    11/26

    !.8. JADWAL PELAKSAAN KERJA PRAKTEK

    Setelah disesuaikan dengan jad!al akademik, maka jad!al kegiatan

    kerja praktek yang kami usulkan adalah dua bulan. Terhitung dari tanggal

    & februari $%&' sampai dengan 3& maret $%&'. Susunan langkah kerja

    yang diusulkanD

    No (egiatan

    #ad!al pelaksanaan

    Minggu

    & $ 3 4 ' 2 F 6

    &dministrasi dan orientasi

    lapangan

    $ Pengumpulan referensi dan data

    3 Pengolahan data

    4 (onsultasi dan bimbingan

    '

    Penyusunan dan

    pengumpulan draft laporan

    Tabel &.&. #ad!al Pelaksanaan (erja Praktek

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    12/26

    Pemborandengan lubang tembak tegak dan lubang tembak miring

    Lantai Atas

    Lantai Bawah450

    450

    Daerah bongkar besar

    Daerah backbreak

    Stemming

    Gel.Tekan diteruskan

    Gel.Tekan dipantulkan

    450

    450

    Lantai Atas

    Lantai Bawah

    Lubang tembak tegak

    Lubang tembak miring

    Daerah bongkar besar

    Gel.Tekan dipantulkan

    Daerah backbreak

    Stemming

    Gel.Tekan diteruskan

    BAB II

    DASAR TEORI

    #.!. Lu3)n( Te*3)-

    &. iameter @ubang Tembak

    iameter lubang tembak yang biasanya dipilih disesuaikan dengan sifat0

    sifat fisik batuan yang akan diledakkan. pabila batuan yang akan diledakkan

    sukar pecah maka penggunaan diameter lubang tembak yang kecil akan dapat

    menghasilkan energi peledakan yang lebih baik.

    $. (emiringan @ubang Tembak

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    13/26

    /erdasarkan besaran sudut maka kemiringan lubang tembak di bagi menjadiD

    a. @ubang Tembak Bertikal

    Suatu jenjang dengan arah lubang tembak -ertikal diledakkan, maka

    bagian lantai jenjang akan menerima gelombang tekan terbesar. ?elombang tekan

    tersebut sebagian akan dipantulkan pada bidang bebas dan sebagian lagi

    diteruskan pada bagian ba!ah lantai jenjang )lihat gambar diba!ah*.

    b. @ubang Tembak Miring

    ada lubang tembak miring! bidang bebas akan menerima

    gelombang tekan untuk dipantulkan lebih besar dan gelombang tekan

    "ang diteruskan pada bagian bawah lantai #en#ang lebih kecil $lihat

    gambar dibawah%. Dengan demikian sebagian besar gelombang tekan

    "ang dihasilkan oleh bahan peledak digunakan untuk membongkar

    batuan.

    #.#. P0l) Pe*30/)n

    Pola pemboran merupakan suatu pola pada kegiatan pemboran dengan

    menempatkan lubang G lubang tembak secara sistematis. /erdasarkan letak G letak

    lubang bor maka pola pemboran pada umumnya dibedakan menjadi dua macam,

    yaitu

    Pola pemboran sejajar (paralel pattern)

    Pola pemboran selang0seling )staggered pattern)

    Pola pemboran sejajar adalah pola dengan penempatan lubang0lubang

    tembak yang saling sejajar pada setiap kolomnya. Sedangkan pola pemboran

    selang0seling, adalah pola dengan penempatan lubang0lubang tembak secara

    selang G seling pada setiap kolomnya.

    alam penerapannya di lapangan, pola pemboran sejajar merupakan pola

    yang lebih mudah dalam melakukan pemboran dan untuk pengaturan lebih lanjut.

    Tetapi perolehan fragmentasi batuannya kurang seragam, sedangkan pola

    pemboran selang G seling lebih sulit penanganannya di lapangan namun

    fragmentasi batuannya lebih baik dan seragam.

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    14/26

    Pola pemboran

    &ree &ace

    B

    SPola pemboran sejajar (paralel).

    S' Spasi

    B ' Burden

    &ree &ace

    B

    SPola pemboran selang-seling (staggered).

    S' Spasi

    B ' Burden

    B

    Menurut hasil penelitian di lapangan pada jenis batuan kompak,

    menunjukan bah!a hasil produkti-itas dan fragmentasi peledakan dengan

    menggunakan pola pemboran selang0seling lebih baik dari pada pola pemboran

    sejajar, hal ini disebabkan energi yang dihasilkan pada pemboran selang0seling

    lebih optimal dalam mendistribusikan energi peledakan yang bekerja dalam

    batuan.

    #.$. P0l) Pele)--)n

    Pola peledakan merupakan urutan !aktu peledakan antara lubang G lubang

    bor dalam satu baris dengan lubang bor pada baris berikutnya ataupun antara

    lubang bor yang satu dengan lubang bor yang lainnya. Pola peledakan ini

    ditentukan berdasarkan urutan !aktu peledakan serta arah runtuhan material yang

    diharapkan.

    /erdasarkan arah runtuhan batuan, pola peledakan diklasifikasikan sebagai

    berikut

    a. Box Cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan dan

    membentuk kotak

    b. Corner cut )echelon cut* , yaitu pola peledakan yang arah runtuhan

    batuannya ke salah satu sudut dari bidang bebasnya.

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    15/26

    ( ) ) ) ) (

    c. >BC cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya kedepan dan

    membentuk huruf B.

    /erdasarkan urutan !aktu peledakan, maka pola peledakan diklasifikasikan

    sebagai berikut D

    a. Pola peledakan serentak, yaitu suatu pola yang menerapkan peledakan

    secara serentak untuk semua lubang tembak.

    b. Pola peledakan beruntun, yaitu suatu pola yang menerapkan peledakan

    dengan !aktu tunda antara baris yang satu dengan baris lainnya.

    Bidang Bebas BOX CUT

    )*&**)

    /idang /ebas

    )*0*)

    +eterangan ,

    *! )! - ' omor

    urutan peledakan

    ()*)(

    4()(4

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    16/26

    Setiap lubang tembak yang akan diledakkan harus memiliki ruang yang cukup

    kearah bidang bebas terdekat agar energi terkonsentrasi secara maksimal sehingga

    lubang tembak akan terdesak, mengembang, dan pecah.

    Secara teoritis, dengan adanya tiga bidang bebas )free face* maka kuat

    tarik batuan akan berkurang sehingga meningkatkan energi ledakan untuk

    pemecahan batuan dengan syarat lokasi dua bidang bebasnya memiliki jarak yang

    sama terhadap lubang tembak.

    #.6. Pe/hi+un()n Pele)-)n

    &. (ecepatan Pemboran

    0 8ycle Time

    8t H Pt I /t I St I ;t I t

    imana D

    8t H 8ycle time

    Pt H Aaktu untuk mengambil posisi )positioning time*

    /t H Aaktu untuk membor )boring time*

    St H Aaktu untuk menambah, mengganti batang bor

    ;t H Aaktu untuk mencabut rod dan membersihkan lubang

    t H Aaktu untuk mengatasi hambatan0hambatan )delay time*

    0 (ecepatan pemboran Vt=H

    Ct

    imana D Bt H (ecepatan pemboran

    H (edalaman lubang tembak

    8t H 8ycle time

    0 (ecepatan pemboran rata0rata )?"*

    Bt H Bt& I Bt$ I . . . I Btn

    n

    imana D n H #umlah pengamatan

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    17/26

    $. Bolume Setara Veq=A x L

    n x H

    imana D H luas daerah yang akan diledakkan

    @ H tinggi jenjang

    n H jumlah lubang tembak

    H kedalaman lubang tembak

    3.Produksi lat /or

    P H Bt J BeK J E

    imana D P H produksi alat bor

    Bt H kecepatan pemboran

    BeK H -olume setara

    E H effesiensi kerja alat bor

    4. ?eometri Peledakkan

    0 (onya Teori

    / H 3,&' e ) S?eLS?r *&L3

    imana D / H /urden

    S?e H S? bahan peledak

    S?r H S? batuan

    e H iameter lubang tembak

    0 ".@. sh Teori

    A&* ' [ EpEp st]

    A&) ' [SGbatuanstandartSGbatuanlempung ] /

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    18/26

    imana D

    Ep H energi potensial bahan peledak

    Epst H energi potensial peledak standart

    de H densitas batuan yang diledakkan

    dest H densitas batuan standart

    (/ terkoreksi H (/ standart J ;& J ;$

    / H [KB terkoreksi x De12 ]ubungan antar -ariabel ".@ sh D

    0 /urden "atio(b H [ 12BDe]0 ole epth "atio

    H (h J / (h H &,' 0 4,%

    0 Sub rilling "atio

    # H (j J / (j H %,$ 0 %,4

    0 Stemming "atio

    T H (t J / (t H %,F 0 &,%

    0 Spacing "atio

    S H (s J / (s H &,& 0 &,6

    '. Metode Peledakkan

    Sampai saat ini dikenal ada empat jenis metode peledakkan, yaitu D

    0 Metode sumbu api

    0 Metode sumbu ledak

    0 Metode @istrik

    0 Metode Non Electric )nonel*

    Sedangkan kebutuhan mengenai peralatan dan perlengkapan tergantung dari

    metode yang akan digunakan.

    2. (apasitas Produksi

    F. #umlah batuan yang diledakkan

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    19/26

    A H J @ J dr

    imana D A H berat batuan

    H luas daerah yang akan diledakkan

    @ H tinggi jenjang

    dr H densitas batuan

    6. Penentuan Tingkat ;ragmentasi /atuan asil Peledakan

    Penentuan tingkat fragmentasi batuan hasil peledakan dengan cara

    membandingkan antara -olume nyata batuan hasil peledakan dengan -olume

    batuan yang tidak memerlukan pemecahan ulang.

    ;ragmentasi batuan yang memerlukan pemecahan ulang dinyatakan sebagai

    bongkah )boulder* dari hasil peledakan, sehingga diperlukan upaya pemecahan

    ulang agar batuan tersebut bisa digunakan.

    alam menentukan tingkat fragmentasi batuan hasil peledakan ada beberapa

    metode yang bisa digunakan, seperti D

    Metodephotography

    Metodephotogrametry

    Metodephotographyberkecepatan tinggi

    nalisa produti-itas alat muat

    nalisa -olume material pada pemecahan ulang

    nalisa -isual komputer

    nalisa kenampakan kualitatif

    nalisa produkti-itas alat peremuk

    1. /ahan peledak yang diperlukan

    E H de J Pc J N

    imana D E H jumlah bahan peledak yang diperlukan

    de H densitas bahan peledak

    Pe H tinggi kolom isian bahan peledak

    N H jumlah lubang tembak

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    20/26

    &%. Po!der ;actor )Pf*

    Pf H

    [W

    E

    ]imana D Pf H Po!der ;actor

    A H berat batuan

    E H jumlah bahan peledak yang diperlukan

    &&. /lasting "atio )/r*

    /r H

    E

    V

    imana D /r H /lasting "atio

    E H #umlah /ahan Peledak yang digunakan

    B H Bolume batuan yang diledakkan

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    21/26

    BAB IV

    PENUTUP

    engan adanya proposal (erja Praktik dengan judul >PEN?MTN

    (E?+TN PE@E(N P

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    22/26

    LAMPIRAN

    REN9ANA PENYUSUNAN ISI LAPORAN KERJA PRATEK

    KATA PENGANTAR

    LEMBAR PENGESAAN

    DA%TAR ISI

    DA%TAR GAMBAR

    DA%TAR TABEL

    DA%TAR LAMPIRAN

    BAB I PENDAULUAN

    &.&. @atar /elakang Masalah

    &.$. Maksud dan Tujuan

    &.3. "umusan Masalah

    &.4. /atasan Masalah

    &.'. Metode Penelitian

    BAB II TINJAUAN UMUM

    $.&. Sejarah Singkat Perusahaan

    $.$. (eadaan an (ondisi rea tau Pit @okasi Tambang

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    23/26

    $.3. @okasi an (esampaian aerah

    $.4. +nstrument Yang igunakan

    BAB III DASAR TEORI

    3.&. Teknisi Peledakan Pada Tambang /atubara alam 5paya

    Pencapaian Target Produksi

    3.$. Peledakan

    3.3.Metode Peledakan Yang igunakan

    BAB IV ANALISA DATA DAN EVALUASI

    4.&. ata Yang iperlukan

    4.$. Metode Pengolahan ata Yang i ?unakan

    BAB V PENUTUP

    '.&. (esimpulan

    '.$. Saran

    DA%TAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    (eterangan D

    * DISI/!"B#$#S#% disesuaikan dengan pihak perusahaan

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    24/26

    !"T!# #$%!&!T '$UP

    !. !T! P#$B!$

    ama lengkap , BSA1 LA22A1T3A S2BG

    Tempat tanggal lahir , Doloksaribu! 0* Agustus *66(

    Alamat , 7l. Bukit 1a"a 8 o.*(

    +el. alangka +ec. 7ekan 1a"a! alangka 1a"a

    7enis kelamin , Laki9laki

    +ewarganegaraan , ndonesia

    Agama , +risten rotestan

    dentitas , +T $*)0)*00*0:6(000)%

    o , 0:5)6;46(*6(

    Alamat )005 , ramuka

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    25/26

    . P+!L!,! B*#!

    73 )0*( > D

  • 7/23/2019 Proposal Kp Newmont Nusa Tenggara. Binsa

    26/26

    Demikian Da@tar 1iwa"at idup ini sa"a buat dengan sebenarn"a.

    alangka 1a"a! 7anuari )0*5

    $Lamhot 2analu%