laporan pendahuluan pemuktahiran data jalan dan jembatan kab.bangka barat

Upload: eddie-syamsir

Post on 22-Feb-2018

926 views

Category:

Documents


279 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    1/32

    PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

    DINAS PEKERJAAN UMUM

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    2/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab I - hal 1

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Jalan sebagai salah satu prasarana utama sektor perhubungan mempunyai peranan

    dalam mendukung terwujudnya sarana pembangunan terutama dalam mendukung

    kegiatan pembangunan sektor produksi dan jasa serta suatu wilayah sehingga

    terwujud keselarasan pembagian dan kesesuaian pertumbuhan wilayah regional,

    perkotaan dan perdesaan yang diselenggarakan secara berkelanjutan, berwawasan

    lingkungan dan memberdayakan masyarakat. Dalam mendukung inventarisasi jalan

    dan jembatan Kabupaten secara komprehensif, diperlukan kegiatan monitoring kondisi

    jalan dan jembatan yang up to-date dalam kerangka penyiapan solusi teknis dari

    permasalahan jalan yang ada, agar jaringan jalan dapat beroperasi secara optimal.

    Informasi ini dapat menjadi masukan bagi pihak terkait lainnya di lingkungan

    Pemerintah Kabupaten Bangka Barat dalam rangka penyusunan rencana dan program

    serta kegiatan pelaksanaan fisik jalan.

    Kabupaten Bangka Barat terdiri atas enam Kecamatan yaitu Muntok, SimpangTeritip, Jebus, Parittiga, Kelapa dan Tempilang. Setiap Kecamatan memerlukan

    sarana dan prasarana yang menunjang dan memadai untuk meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Program pembinaan jaringan jalan dan

    jembatan merupakan salah satu upaya pemerintah Kabupaten dalam menunjang

    pencapaian sasaran pembangunan di daerah, karena jaringan jalan sebagai prasarana

    yang memiliki kedudukan yang strategis dalam meningkatkan kegiatan ekonomi

    secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan inventarisasi atau pemutakhiran

    data jaringan jalan dan jembatan yang hasilnya akan dimanfaatkan sebagai masukan

    PEND HULU N

    B

    B

    B

    B

    111

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    3/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab I - hal 2

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    untuk penyusunan rencana dan program pembinaan jalan dan jembatan di wilayah

    Kabupaten Bangka Barat.

    1.2.

    MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN

    1.2.1. Maksud Dan Tujuan

    Pemutakhiran/ inventarisasi data jalan dan jembatan ini dimaksudkan untuk

    memperoleh gambaran yang akurat dan lengkap mengenai keadaan ruas jalan dan

    jembatan yang ada di Kabupaten Bangka Barat.

    Tujuan yang diharapkan adalah tersedianya data base jaringan jalan dan jembatan di

    Kabupaten Bangka Barat, yang datanya dapat digunakan sebagai masukan untuk

    penyusunan rencana dan program pembinaan jaringan jalan dan jembatan.

    1.2.2. SASARAN KEGIATAN

    Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan Pemutakhiran/ inventarisasi data jalan dan

    jembatan ini adalah :

    Tersusunnya pola jaringan jalan di Kabupaten Bangka Barat;

    Tersedianya pola penanganan skala prioritas sistem program pembangunan,

    peningkatan dan pemeliharaan/ Rehabilitasi jalan dan jembatan;

    Tersedianya sistem informasi database jaringan jalan dan jembatan sehingga

    memudahkan dalam pengelolaan jaringan jalan dan jembatan sebagai prasarana

    publik agar dapat berfungsi dengan baik.

    1.3. RUANG LINGKUP

    1.3.1. Lingkup Wilayah Perencanaan

    Wilayah perencanaan dalam Kegiatan Pemutakhiran Data Jalan dan Jembatan ini

    terletak di Wilayah Kabupaten Bangka Barat, yaitu di 6 (enam) kecamatan (gambar

    1.1). Keenam kecamatan yang dimaksud adalah:

    1. Kecamatan Muntok;

    2. Kecamatan Simpang Teritip;

    3. Kecamatan Jebus;

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    4/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab I - hal 3

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    4. Kecamatan Parittiga;

    5. Kecamatan Kelapa;

    6. Kecamatan Tempilang.

    1.3.2. Lingkup Kegiatan

    Lingkup kegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan tahapannya meliputi

    pengumpulan data jaringan jalan dan jembatan, menganalisa dan evaluasi data

    kemudian melakukan manual program database.

    1.3.3. Waktu Pelaksanaan

    Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah disepakati, maka pelaksanaan kegiatan

    pekerjaan inventarisasi data jalan dan jembatan berlangsung selama 3 bulan kalender

    kerja, terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

    1.4. KELUARAN

    Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah dokumen update data

    jalan dan jembatan.

    1.5. SISTEMATIKA PELAPORAN

    Laporan Pendahuluan ini disusun secara sistematis dan runtun bab per bab sesuai

    dengan materi pokoknya yang perlu diuraikan sebagaimana ditentukan dalam KAK.

    Uraian diawali dari :

    Bab I : Bab Pendahuluan yang di dalamnya menguraikan latar belakang

    penyusunan laporan, maksud dan tujuan, lingkup pekerjaan, dan sistematika

    penyajian Laporan pendahuluan ini.

    Bab II : Tinjuan Umum Wilayah Perencanaan berisi tentang gambaran umum

    kawasan perencanaan mencakup fisik, kependudukan, ekonomi dan kelembagaan di

    Kabupaten Bangka Barat.

    Bab III : Pendekatan dan Metodologi dalam bab ini diuraikan mengenai uraian

    metodologi pelaksanaan yang akan dilakukan untuk mencapai output studi

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    5/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab I - hal 4

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Bab IV : Organisasi Personil dan Rencana Kerja

    Pada bab ini berisi tentang tahapan pelaksanaan pekerjaan meliputi tahap persiapan,

    kunjungan lapangan, pengumpulan data, penyusunan dokumen rencana penataan

    lingkungan permukiman kumuh. Terakhir menguraikan tentang personil serta

    tanggung jawab dan penugasannya dalam kegiatan ini.

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    6/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab I - hal 5

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Gambar 1.1

    Peta Wilayah Perencanaan

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    7/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 2 - hal 1

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATANPEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN FISIK DAERAH

    Lingkup wilayah Kabupaten Bangka Barat secara geografis terletak pada 105o 00

    106o00 Bujur Timur dan 01o 00 02o10 Lintang Selatan dengan batas administrasi

    (gambar 2.1)sebagai berikut:

    Sebelah utara : Laut Natuna;

    Sebelah timur : Kabupaten Bangka;

    Sebelah selatan : Selat Bangka dan Kabupaten Bangka; dan

    Sebelah barat : Selat Bangka.

    Kabupaten Bangka Barat terdiri atas 6 (enam) Kecamatan, yaitu: Muntok,

    Simpangteritip, Kelapa, Jebus, Parittiga, dan Tempilang. Luas wilayah berdasarkan

    RTRW terbagi menjadi luas daratan di pulau utama 284.886,05 ha, luas daratan di

    pulau-pulau kecil 214,85 ha sehingga luas total daratan di Kabupaten Bangka Barat

    285.100,90 ha; dan Luas wilayah laut kewenangan 202.438,03 ha.

    Kondisi topografi dan morfologi di Kabupaten Bangka Barat sangat bervariasi. Puncak

    tertinggi adalah Gunung Menumbing terletak di Kecamatan Muntok dengan ketinggian

    sekitar 445 meter di atas permukaan laut sedangkan bukit-bukit lainnya relatif lebih

    rendah dari Gunung Menumbing antara lain adalah Bukit Kelumpang, Bukit Kukus

    (Kecamatan Muntok), Bukit Mayang, Bukit Penyabung (Kecamatan Simpangteritip),

    Bukit Kebon Kapit, Bukit Pasukan, Bukit Penyabung, Sinar Kelabat (Kecamatan Jebus),

    Bukit Galang (Kecamatan Kelapa), dan Bukit Telimpuk (Kecamatan Tempilang), yang

    ketinggiannya bervariasi antara 150 meter sampai 200 meter.

    TINJ U N WIL Y H

    PERENC N N

    B

    B

    B

    B

    222

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    8/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 2 - hal 2

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATANPEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Gambar 2.1Peta Wilayah Administrasi

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    9/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 2 - hal 3

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATANPEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    2.2. Iklim

    Kabupaten Bangka Barat memiliki iklim tropis tipe A dengan variasi curah hujan antara 11,8

    hingga 370,3 mm per bulan. Untuk tahun 2009, dengan curah hujan terendah pada bulan

    September. Suhu rata-rata berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi dan GeofisikaPangkalpinang menunjukan variasi antara 25,7 hingga 29,0 derajat Celcius. Sedangkan

    kelembaban udara bervariasi antara 66,0% hingga 83,6% pada tahun 2009 (Sumber:

    Bangka Barat Dalam Angka, 2010).

    2.3. Hidrologi

    Pada umumnya Sungai-sungai di Kabupaten Bangka Barat berhulu diperbukitan dan

    bermuara di pantai laut. Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Bangka Barat antara lain

    Sungai Dua, Sungai Kampak, Sungai Jering, Sungai Semubur. Sungai-sungai tersebut belum

    bermanfaat untuk pertanian dan perikanan karena para nelayan lebih cenderung mencari

    ikan ke laut.

    2.4. Demografi

    Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Bangka Barat Tahun 2013, jumlah penduduk pada

    tahun 2012 sebanyak 197.325 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 101.946 jiwa

    dan jumlah penduduk perempuan sebesar 95.379 jiwa, jumlah ini meningkat dibanding

    tahun 2011 yang berjumlah 189.526. Kecamatan Muntok memiliki jumlah penduduk paling

    besar yaitu 53.155 jiwa. Secara rinci jumlah penduduk menurut Kecamatan, dan jenis

    kelamin di Kabupaten Bangka Barat tahun 2012 sebagaimana tertera pada tabel 2.1.

    Tabel 2.1Jumlah Penduduk Di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2012

    No KecamatanJenis Kelamin

    JumlahLaki-laki Perempuan

    1 Muntok 27.357 25.798 53.155

    2 Simpang Teritip 14.575 13.731 28.306

    3 Kelapa 17.385 15.940 33.325

    4 Tempilang 14.089 13.319 27.408

    5 Jebus 10.590 9.935 20.525

    6 Parittiga 17.950 16.656 34.606

    Total 101.946 95.379 197.325Sumber: BPS Kabupaten Bangka Barat Tahun 2013

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    10/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 2 - hal 4

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATANPEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    2.5. Sosial Budaya

    Perkembangan sosial dan budaya merupakan faktor yang terpenting dalam pembangunan

    manusia di Kabupaten Bangka Barat, perkembangan sosial dan budaya dapat dilihat dari

    berbagai bidang salah satunya seperti pendidikan serta penduduk miskin di KabupatenBangka Barat. Tingkat pendidikan masyarakat merupakan investasi daerah baik untuk

    individu maupun kelompok. Melalui pendidikan diharapkan dapat terbentuk manusia yang

    berkualitas sebagaimana yang dicita-citakan yang memiliki kemampuan memanfaatkan,

    mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan untuk

    mendukung pembangunan ekonomi, sosial budaya dan berbagai bidang lainnya.

    Dengan demikian pendidikan merupakan salah satu cara untuk membangun manusia

    sebagai sumberdaya pembangunan. Gambaran sektor pendidikan di Kabupaten BangkaBarat dapat dilihat dari perkembangan sarana dan prasarana sekolah pada tingkat Sekolah

    Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkatan Pertama (SLTP), dan Sekolah Menengah

    Atas/Kejuruan (SMA/SMK). Dalam bidang pendidikan, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat

    terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, baik pada tingkat dasar

    hingga menengah.

    Perkembangan sosial budaya di suatu Kabupaten juga dapat dilihat dari jumlah penduduk

    miskin di daerahnya. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bangka Barat mengalami

    penurunan yang sangat besar dari tahun 2005 jumlah penduduk miskin 11.700 jiwa dan

    menjadi 2.013 jiwa di tahun 2011 yang tersebar di seluruh kecamatan. hal ini disebabkan

    oleh banyak faktor salah satunya adalah dengan adanya mata pencaharian melalui

    penambangan dan melalui program pemerintah dengan memberikan bantuan kepada

    penduduk miskin serta banyak hal lainnya yang mempengaruhi pendapatan masyarakat.

    2.6.

    Ekonomi

    Secara umum perekonomian Kabupaten Bangka Barat dalam beberapa tahun kedepan

    masih akan didominasi oleh empat sektor utama yang menjadi Unggulan Daerah. Masing-

    masing berdasarkan peringkatnya adalah: (1) pertambangan dan penggalian;(2)

    pertanian;(3) perdagangan, hotel dan restoran sebagai representasi sektor pariwisata; serta

    (4). industri pengolahan. Kontribusi keempat sektor ini sangat dominan dalam pembentukan

    Pendapatan Domestik Regional Bruto(PDRB) Kabupaten Bangka Barat.

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    11/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 2 - hal 5

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATANPEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    2.7. Kelembagaan Daerah

    Penataan ruang bukan merupakan komponen yang berdiri sendiri di dalam pembangunan

    Daerah, tentunya melibatkan berbagai komponen sektoral lainnya yang secara lansung

    membutuhkan keterlibatan kelembagaan baik dari pihak pemerintah, swasta maupunmasyarakat. Salah satu tolok ukur yang penting didalam menentukan keberhasilan

    penataan ruang adalah peran serta dari lembaga-lembaga yang terkait sangat diperlukan.

    Penataan ruang yang akan menjadi payung pembangunan di daerah harus mendapatkan

    apresiasi yang sama oleh seluruh lembaga yang ada, sehingga kepentingan-kepentingan

    yang bersifat sektoral tidak lagi menjadi penghambat didalam melaksanakan pembangunan

    melainkan harus dapat diupayakan untuk saling memberikan dukungan satu sama lain

    sehingga arah pembangunan dapat berjalan secara efektif dan terjadi proses percepatan

    pembangunan.

    Dalam pengembangan kelembagaan penataan ruang, terdapat pilihan-pilihan antara

    pembentukan lembaga-lembaga baru yang independen, atau pemanfaatan lembaga-

    lembaga yang sudah ada. Masing-masing pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan, dan

    tentunya masing-masing daerah memiliki karakteristik yang berbeda walaupun secara

    struktural terdapat keseragaman. Salah satu tantangan yang paling berat dihadapi dalam

    aspek kelembagaan dalam penataan ruang ini adalah melakukan koordinasi yang intensif

    antara lembaga yang ada, karena komunikasi menjadi aspek yang paling penting didalam

    pengembangan kelembagaan. Kegiatan penataan ruang yang memiliki tahapan penyusunan

    rencana tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang pada

    masing-masing tahapan kontribusi keterlibatan yang berbeda. Pada berbagai kasus di

    daerah telah dibentuk BKPRD yang melibatkan instansi-instansi penting yang ada, belum

    dapat berjalan secara maksimal dimana permasalahan pokok yang ada adalah masih

    terdapatnya perbedaan persepsi antar instasi, dan fungsi koordinasi yang tidak berjalan

    secara maksimal.

    Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4741), pemerintah Kabupaten Bangka Barat telah

    melakukan penataan kelembagaan Perangkat Daerah Kabupaten Bangka Barat. Organisasi

    dan tata kerja pemerintah Kabupaten Bangka Barat tersebut dibentuk berdasarkan

    Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

    Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    12/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 2 - hal 6

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATANPEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Bangka Barat, Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 4 Tahun 2008 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bangka Barat, dan Peraturan Daerah

    Kabupaten Bangka Barat Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah

    Kabupaten Bangka Barat.

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    13/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 1

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    3.1.

    PENDEKATAN STUDI

    3.1.1 Model Pendekatan

    Model pendekatan yang akan dilakukan dalam kegiatan ini adalah model deduktif

    eksploratif, agar diperoleh hasil proses perencanaan yang optimal sebagaimana

    diharapkan dari keluaran pelaksanaan pekerjaan ini.

    Selain itu kegiatan penyusunan ini juga, dilakukan dengan beberapa pendekatan :

    Pendekatan Strategis meliputi pengkajian kebijakan pemerintah terkait

    sebagai dasar penentuan fungsi, pengembangan kegiatan dan perencanaan

    promosi yang merupakan penjabaran atau pengisian dari rencana-rencana

    pembangunan daerah (provinsi/kabupaten/kota) dalam jangka menengah dan

    panjang.

    Pendekatan Teknis meliputi kebijaksanaan dasar yang ditujukan untuk

    menyerasikan dan mengoptimalkan, memberikan fasilitas dan utilitas secaratepat, mendayagunakan pola pergerakan dan meningkatkan kualitas lingkungan

    permukiman serta menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan aspirasi

    masyarakat.

    3.1.2 Kerangka Pola Pikir

    Pola pikir pelaksanaan studi ini dikembangkan atas dasar latar belakang, maksud dan

    tujuan, dan lingkup studi yang disampaikan pada KAK. Untuk dapat menyusun suatu

    studi yang komprehensif maka perlu dipahami konteks studi secara holistik yang

    PENDEK T N D N METODOLOGI

    B

    B

    B

    B

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    14/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 2

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    menyangkut semua issue, aspek normatif, lingkungan strategis, dan semua elemen

    sistem yang terkait dengan Inventarisai Data Jalan dan Jembatan Kabupaten Bangka

    Sealatan.

    Diagram pola pikir umum studi ini secara garis besar disampaikan pada Gambar 2.1.

    Dimulai dari cicilan hasil studi terdahulu dalam dokumen perencanaan eksisting

    (RTRW Provinsi /Kabupaten), dan studi terdahulu) sejumlah data eksisting serta

    rencana dan program eksisting dapat ditelusuri. Pemetaaan terhadap peran masing-

    masing stakeholders (Pemkab, Swasta, dan Masyarakat) dalam lingkungan strategis

    yang dikoridori oleh aspek normatif berupa peraturan perundangan yang berlaku

    merupakan langkah penting untuk dapat memahami konteks, lingkup, serta

    identifikasi masalah yang dihadapi dalam Inventarisai Data Jalan dan Jembatan

    Kabupaten Bangka Barat. Kolaborasi hasil pemetaan peran serta kondisi obyektif dari

    sistem transportasi yang ada saat ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam

    penyusuan Inventarisai Data Jalan dan Jembatan Kabupaten Bangka Barat yang

    komprehensif dan terpadu (antar-moda, antar-wilayah, antar-stakeholders, dll).

    Dalam strategi umum ini termasuk sejumlah program pokok (main programs) yang

    harus dijabarkan dalam tahapan jangka pendek, menengah dan panjang.

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    15/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 3

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Gambar 3.1

    Pola Pikir Pekerjaan

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    16/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 4

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    3.2.

    METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

    3.2.1 Tahap Persiapan

    Langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah menyiapkan semua

    sarana dan prasarana dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat menghasilkan

    pekerjaan secara efisien dan efektif sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja oleh pihak

    pemberi pekerjaan. Tahap Persiapan untuk kegiatan Pemutakhiran Data Jalan dan

    Jembatan akan dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:

    1. Persiapan Internal

    Persiapan internal dimaksudkan sebagai sarana untuk mengkoordinasikan dan

    mengkonsolidasikan seluruh tim pelaksana pekerjaan dengan tujuan sebagai berikut

    :

    Memobilisasikan tenaga pelaksana pekerjaan baik untuk tenaga ahli, tenaga

    surveyor dan tenaga pendukung sesuai dengan jadwal penugasan personil.

    Melaksanakan diskusi dengan seluruh tim guna menyamakan persepsi terhadap

    teknis pelaksanaan dan hasil pekerjaan.

    Mengidentifikasikan tugas dan tanggung jawab dari masing masing anggota tim

    sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Kerangka Acuan Kerja (KAK).

    Mengidentifikasikan data primer dan data sekunder yang harus dikumpulkan,

    serta mengidentifikasi instansi instansi sumber data untuk keperluan koordinasi.

    Mengidentifikasikan jenis survey dan pelaporan yang harus dilaksanakan oleh

    tim.

    Mengimplementasikan rencana kegiatan dan jadwal penugasan yang telah

    disusun dan disepakati oleh pemberi kerja kedalam tahapan-tahapan yang lebih

    detail.

    2. Persiapan Eksternal

    Melakukan koordinasi dengan pemberi pekerjaan sejak awal telah dilakukan untuk

    mendiskusikan semua aspek mulai dari persiapan, maksud dan tujuan, sasaran

    pekerjaan, output dan outcome, sampai pada ruang lingkup kegiatan. Koordinasi

    yang menyangkut perbaikan laporan pendahuluan dan persiapan survei. Sedangkan

    koordinasi internal antara tenaga ahli, asisten tenaga ahli dan personil pendukung

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    17/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 5

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    telah dilakukan untuk mempertegas batasan tugas dan pekerjaan yang akan

    dilakukan sesuai dengan keahlian masing-masing.

    Penentuan tenaga ahli yang terlibat dilakukan dengan pertimbangan tingkat efisiensi

    dan efektifitas kerja yang akan dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan harapan

    bahwa proses pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan secara efisien dan efektif. Pada

    sisi lain koordinasi tim internal telah menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan

    dengan pelaksanaan pekerjaan secara matang dan rinci. Kegiatan yang dimaksud

    meliputi penyusunan organisasi kerja, penyusunan rencana kerja, pembagian kerja,

    kebutuhan bahan dan peralatan yang akan dipergunakan dalam survei lapangan.

    3. Kajian Pustaka

    Kajian pustaka dilakukan dengan maksud untuk memperoleh pengetahuan, wawasan

    dan pemahaman awal mengenai lingkup materi studi serta aspek-aspek lain yang

    berkaitan dengan rona awal dan teknologi basis data spasial. Pada prinsipnya, kajian

    pustaka akan terus dibutuhkan selama pekerjaan ini berlangsung untuk kolaborasi

    materi secara mendalam agar bisa menghasilkan dokumen awal Pemutakhiran Data

    Jalan dan Jembatan lebih akurat.

    3.2.2 Pengumpulan Data

    Tahap Inventarisasi dan Pengumpulan data mencakup inventarisasi studi- studi,

    referensi, kebijakan dan rencana-rencana Pemda serta pengumpulan data yang

    mencakup data primer dan data sekunder.

    Tahapan inventarisasi ini juga dilakukan kaji ulang (review) terhadap studi- studi

    yang telah dilakukan, kajian literature, kajian terhadap rencana-rencana daerah

    termasuk RTRW/RUTR dan rencana pengembangan sistem transportasi serta aspek-

    aspek legal dan institusional yang berpengaruh terhadap pelaksana program dan

    rencana-rencana pengembangan sistim jaringan jalan.

    a) Pengumpulan Data Sekunder

    Data sekunder perlu dikumpulkan dari instansi-instansi terkait, seperti : Dinas PU,

    Bappeda, Dinas Perhubungan, Kantor Statistik dan lain-lain sebagai data tambahan

    untuk mendukung data primer dalam proses analisis. Data sekunder yang

    dikumpulkan diantaranya meliputi:

    1) Data tata guna lahan dan sarana pendukung di tiap wilayah studi

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    18/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 6

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Tata guna lahan yang ada meliputi: kehutanan, pertanian, perkebunan,

    perdagangan, perkantoran, pendidikan (sekolah dan kampus), industri rumah

    tangga. Selain besaran potensi, perlu diketahui juga pertumbuhannya selama

    rentang waktu tertentu, serta lokasi penyebaran potensi tersebut. Apabila

    potensi-potensi ini bisa dimanfaatkan, akan membangkitkan arus barang dan

    penumpang yang menuntut penyediaan sarana transportasi.

    2) Data demografi kependudukan

    Data Kependudukan meliputi: penyebaran penduduk, jumlah penduduk, mata

    pencaharian, penghasilan perkapita, tingkat pendidikan, serta parameter-

    parameter demografi lainnya. Keberadaan penduduk dapat dipandang sebagai

    sumber daya manusia yang akan mengelolah potensi wilayah yamg ada danterlibat dalam implementasi pembangunan prasarana. Selain itu, penduduk juga

    sebagai konsumen dari berbagai komoniti yang akan menimbulkan arus barang

    yang butuh penyediaan prasarana tranportasi

    3) Data dan peta jaringan jalan yang ada

    Perlu dikaji ketersediaan data prasarana transportasi jalan raya yang sudah ada

    (Existing). Hal yang khas didaerah pedalaman, selain jalan raya yang dibangun

    oleh pemerintah, terdapat jalan Logging yang dibangun para pengusaha HPH

    dan jalan setapak yang digunakan penduduk pedalaman, yang potensial untuk

    ditingkatkan menjadi jalan raya, pembuatan rute jalan baru akan dipengaruhi

    oleh tata guna tanah yang ada, yang akan menimbulkan bangkitan arus

    lalulintas. Di daerah pedalaman, sebagian besar tanah dimanfaatkan untuk area

    HPH. Adanya pemukiman transmigrasi yang dilengkapi dengan jalan poros dan

    jalan-jalan penghubung ke pusat kegiatan yang sudah berkembang merupakan

    pemacu pertumbuhan wilayah.Dimana keseluruhan jaringan jalan yang ada

    tergambar dalam peta jaringan jalan.

    4) Pengumpulan kebijakan pemerintah terkait

    Pembuatan Klasifikasi Jalan Menurut Fungsinya ini merupakan turunan dari

    RTRW Kabupaten Bangka Barat. Kebijakan pemerintah daerah terkait yang perlu

    dipertimbangkan dalam hal ini termasuk peraturan-peraturan dan program

    pembangunanan yang sudah ada, seperti Rencana Tata Ruang Nasional,

    Rencana Tata Ruang Provinsi, Sistem Transportasi Nasional (Sistranas), Rencana

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    19/32

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    20/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 8

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Dalam survei titik referensi ini dilakukan pula pengecekan di lapangan atas

    perbedaan titik referensi data base jaringan jalan dengan Ruas jalan SK menteri

    376/KPTS/M/2004.

    Disamping itu survei data titik referensi dimaksudkan pula sebagai masukan data

    untuk leger jalan dan database jalan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat

    propinsi.

    2)Survei inventarisasi Jalan

    Tujuan survei inventarisasi jalan untuk mengumpulkan informasi mengenai prasarana

    transportasi jalan yang meliputi kondisi fisik dari jalan dan kualitas permukaaan jalan

    dalam kaitannya dengan kenyamanan berkendaraan. Ketelitian pengukuran harus

    diusahakan setinggi mungkin.

    Informasi yang dikumpulkan dalam survei inventarisasi jalan dapat meliputi:

    a. Panjang, lebar ruas jalan,

    b. Fasilitas pejalan kaki, bahu jalan dan drainase,

    c. Kondisi permukaan jalan

    d. Kondisi jalan

    Adapun acuan yang digunakan untuk pelaksanaan survei ini adalah menunjuk pada

    Buku Petunjuk Pengisian Bina Marga 12 Agustus 1998.

    Secara umum, data hasil survei inventarisasi jalan dapat berupa hasil dari

    pengamatan atau pengukuran sebagai berikut:

    Data Pengamatan

    Pengamatan kuantitatif, menggambarkan sketsa peta jalan, simpangan dan

    sekitarnya dengan menggunakan skala tertentu, pengamatan kualitatif denganmenggunakan skala yang sesuai dengan tingkat keseriusannya. Skala 5 angka biasa

    digunakan, yaitu :

    1 = buruk

    2 = tidak begitu baik

    3 = sedang

    4 = baik

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    21/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 9

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    5 = memuaskan

    Data Pengukuran

    Mengukur jarak dengan menggunakan pita ukur (meteran) atau dengan odometer

    pada kendaraan, alat ukur theodolite, peta/gambar teknik. Perkiraan jarak dapat

    dilakukan selain dari peta, langsung dari lapangan dengan menggunakan meteran

    atau dari dalam kendaraan. Objek yang diamati dicatat pada sketsa peta dengan

    menunjukkan koordinat (x,y) terhadap titik awal ruas pada sumbu jalan. Skala yang

    disarankan untuk survei ini adalah 1 : 1000. Hal ini berarti bahwa kertas berukuran

    A4 dapat mencatat data untuk jalan sepanjang 250 meter.

    3)Survei Kondisi Jalan

    Maksud dan tujuan survei kondisi jalan disingkat SKJ (Road Condition Survei, RCS)

    adalah untuk mendapatkan data kondisi dari bagian-bagian jalan yang mudah

    berubah; baik untuk jalan aspal maupun jalan tanah/kerikil, sesuai kebutuhan untuk

    penyusunan rencana dan program pembinaan jaringan jalan. Hasil survei kondisi

    jalan bersama dengan hasil survei jalan lainnya serta perhitungan lalu lintas

    digunakan untuk penyusunan rencana dan program pembinaan jaringan jalan, dan

    sebagai masukan dalam sistem perencanaan teknis jalan.

    Disamping itu survei kondisi jalan dimaksudkan pula untuk dapat memberikan

    masukan data pada leger jalan dan bank data jalan, baik dilingkat pusat, ditingkat

    Propinsi, serta ditingkat Kabupaten/Kota.

    Survei kondisi jalan dilakukan berdasarkan data titik referensi. Untuk pelaksanaan

    survei kondisi jalan pada jalan aspal agar diusahakan bersamaan waktunya dengan

    survei kekasaran permukaan jalan, sehingga hasil keduanya dapat saling

    melengkapi.Adapun survei kondisi jalan meliputi :

    a. Kondisi Fisik Jalan

    Survei ini dilakukan untuk menginventarisasi kondisi fisik jalan pada lokasi

    wilayah studi. Kondisi fisik jalan yang disurvei diantaranya meliputi data: kondisi

    geometrik jalan, kondisi perkerasan serta kondisi lingkungan (pemanfaatan

    lahan) disekitar jalan.

    b. Kondisi Visual Jalan

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    22/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 10

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Dilakukan pengambilan gambar dengan foto digital pada setiap ruas jalan,

    simpang dan jembatan.Dilakukan pengukuran koordinat geografis (dalam lintang

    dan bujur) dengan GPS, pada awal dan akhir ruas (simpang) sebagai bagian dari

    ground checkuntuk konfirmasi/validasi peta dasar.

    4)Survei Kekasaran Permukaan Jalan

    Maksud dan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk memberikan kejelasan mengenai

    pelaksanaan survei kekasaran permukaan jalan dengan alat ukur NAASRA Data yang

    diperoleh dari survei ini akan menjadi salah satu masukan dalam penyusunan

    rencana dan program pembinaan jalan.

    Survei kekasaran permukaan jalan dengan alat NAASRA hanya dilakukan pada jalan

    aspal/beton semen dengan kondisi rusak ringan. baik dan baik sekali. Survei ini tidak

    dilakukan pada jalan tanah, kerikil dan jalan aspal/beton semen dengan kondisi rusak

    berat.

    Sebagai acuan untuk pelaksanaan survei ini menunjuk pada Buku Panduan Survei

    Kekasaran Permukaan Jalan dengan Alat Ukur NAASRA, Ditjen Bina Marga 29 Juli

    1998, dan Buku Petunjuk Pelaksanaan Survei Kekasaran Permukaan Jalan secara

    Visual, Ditjen Bina Marga 12 Agustus 1998.

    3.2.3 Pengolahan Data

    Hasil penilaian kinerja setiap ruas jalani saat ini juga digunakan sebagai parameter

    dalam pengklasifikasian jalan.Untuk keperluan tersebut juga dilakukan pembentukan

    sistem zona dan sistem jaringan jalan.

    Sistem Zona

    Sebelum data-data hasil pengamatan dianalisa dan ditentukan hasilnya, maka

    terlebih dahulu perlu disiapkan suatu sistem zona lalu lintas sebagai basis tempatasal dan tujuan perjalanan dan juga sebagai bangkitan perjalanan dimana dalam hal

    ini penzonaan dengan membagi kecamatan terhadap desa-desa yang ada yang ada

    dalam kecamatan tersebut, yang kemudian memperhatikan tata guna lahan dan

    sarana-sarana pendukung di tiap desa yang dilewati oleh suatu ruas jalan dalam tiap

    kecamatan, sehingga dapat ditentukan hierarki pusat pelayanannya.

    Penzonaan (zoning system) yang diterapkan untuk wilayah studi di Kabupaten

    Bangka Barat dimana zoning system dilakukan disetiap kecamatan dengan tetap

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    23/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 11

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    memperhatikan hubungannya dengan dengan kecamatan lain diluar kecamatan

    tersebut dengan menganggapnya sebagai external zone.

    Sistem Jaringan

    Disamping penentuan zona lalu lintas dibutuhkan pula pembuatan sistem jaringan

    jalan yang sudah ada yang menghubungkan zona-zona yang telah dianalisa sebagai

    alat bantu dalam pengklasifikasian dari ruas-ruas jalan.

    Untuk mempertajam kajian/analisa, sistem " Survey dan Penetapan Ruas Jalan

    Kabupaten akan diberi nama pada ruas- ruas jalan, yang dalam tahap ini

    diprioritaskan pada jalan jalan Kabupaten yang berada dalam wilayah Kabupaten

    Bangka Barat.

    Sebelum menuju output beberapa hal yang perlu disepakati pengertiannya antara

    lain :

    a. Ruas Jalan

    Adalah jalan antara dua simpul yang mempunyai karakteristik lalu-lintas yang

    relatif sama.

    b. Daerah

    Adalah wilayah yang mempunyai batas administrasi.

    c. Persimpangan

    Adalah persimpangan antara dua atau lebih ruas jalan yang dimaksudkan yang

    mempunyai karakteristik lalu-lintas hampir sama. Persimpangan dimana salah

    satu kakinya mempunyai volume lalu-lintas kurang dari 25 % terhadap kaki

    lainnya tidak dikodefikasikan sebagai simpul.

    d. Peta Ruas Jalan

    Adalah peta yang menggambarkan ruas-ruas jalan yang berada pada wilayah survey.

    3.2.4 Penyusunan Tabulasi

    1) Tabel ruas jalan

    Berdasarkan data kondisi jaringan jalan saat ini, maka dapat disusun suatu

    sistim tabel yang memuat Nomor Ruas Jalan, Nama Jalan, Panjang Fungsi serta

    status jalan itu sendiri.

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    24/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 12

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    2) Tabel kondisi eksisting jalan

    Dan dengan merujuk ke tabel penomoran diatas maka dapatlah disusun tabel

    yang memuat kondisi eksisting jalan. Ditabel ini termuat kondisi umum jalan

    terebut

    3) Penyusunan Program dan Anggaran

    Setelah penyusunan kodefikasi dan melihat kondisi eksisting jalan,maka dapat

    disusun suatu program penanganan jaringan jalan serta jumlah anggaran yang

    diperlukan.

    Program penanganan dan anggaran yang diperlukan adalah untuk pemeliharaan

    dan peningkatan jalan, bukan untuk pembuatan jalan baru.

    4) Dokumentasi / visualisasi,

    Dokumentasi ini memberikan gambaran visualisasi terhadap kondisi existing

    jalan yang ada.

    5) Penyiapan Rekomendasi Biaya Penanganan

    Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka akan disusun suatu rekomendasi

    studi, termasuk studi lanjut untuk implementasi perencanaan sistem jaringan

    jalan.

    3.3. SISTEMATIKA PELAPORAN

    Sistematika laporan pekerjaan ini adalah seluruh produk yang dihasilkan melalui

    kegiatan tersebut yang dipresentasikan dalam format-format buku laporan. Secara

    substansi/materi laporan meliputi narasi, tabel, perhitungan analisis kuantitatif, dan

    gambar (peta, foto, grafik, bagan).

    Sasaran fungsional laporan ini adalah untuk mendapatkan kesepakatan dengan

    instansi pemerintah terkait mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi

    laporan. Sasaran produk laporan adalah untuk menghasilkan laporan atau buku

    sebagai media informasi dan komunikasi serta media pertanggungjawaban

    pelaksanaan pekerjaan.

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    25/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 13

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    3.3.1 Jenis Dan Substansi Pelaporan

    Dalam melaksanakan pekerjaan Pemutakhiran Data Jalan dan Jembatan di

    Kabupaten Bangka Barat, tim kerja harus menyerahkan 4 (empat) macam produk

    disesuaikan dengan proses dan waktu pelaksanaan. Secara umum jenis laporan ini,

    meliputi :

    1. Laporan Pendahuluan

    Laporan Pendahuluan merupakan laporan pelaksanaan pekerjaan tahap awal

    yang akan dikerjakan oleh Pelaksana. Substansi yang disajikan minimal

    memuat rencana pelaksana pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan yang

    dilakukan meliputi persiapan waktu, tenaga ahli, rencana lokasi survei,metodologi yang digunakan, metode analisis yang akan digunakan dan

    rencana pelaporan.

    Pengumpulan data sekunder dan bahan peta dasar (data bentang alam laut

    dan daratan) serta peta tematik sesuai skala peta yang telah ditentukan.

    Laporan pendahuluan disusun berdasar pengumpulan data-data sekunder

    dan bahan peta dasar tentang sumberdaya dan isu-isu perencanaan.

    2. Laporan Bulanan

    Aktifitas penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan di bulan yang dijalani.

    Rekap Laporan hasil pelaksanaan pekerjaan lapangan (dilampirkan barchart).

    3. Laporan kendala dan hambatan selama pelaksanaan pekerjaan (jika ada).

    3.

    Laporan Akhir

    Latar belakang pekerjaan

    Ruang lingkup pekerjaan

    Maksud dan tujuan

    Hasil akhir/ kesimpulan/ resume/ analisis pekerjaan

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    26/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 3 - hal 14

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Gambar/Album peta dengan dilengkapi nama jalan dan

    jembatan dicetak dengan ukuran kertas ukuran A3

    Album inventaris data jalan dan jembatan

    Data-data survei pengukuran, dijilid dengan rapi.

    Semua berbentuk hardcopy dan softcopy (dalam bentuk CD)

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    27/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 4 - hal 1

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    4.1 ORGANISASI PERSONIL

    Selain organisasi perusahaan, untuk memudahkan dan memelihara efisiensi kerja,

    perlu disusun suatu organisasi kerja, sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar sesuai

    dengan tujuan dan jadwal yang telah ditetapkan. Pada dasarnya, penyusunan

    organisasi kerja tersebut menyangkut hubungan kerja antara pemberi kerja (Dinas

    Kelautan dan Perikanan Prov Sulut) dan penerima/ pelaksana pekerjaan (Konsultan).

    Dalam melaksanakan pekerjaan, penerima kerja akan selalu mengadakan hubungan

    kerja dengan pemberi kerja dalam bentuk diskusi atau konsultasi, khususnya para ahli

    yang ditunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Hal ini sangat diperlukan terutama

    dalam penelaahan yang berhubungan dengan penerapan kebijaksanaan pemerintah

    serta persyaratan-persyaratan teknis operasional dalam bidang perencanaan sehingga

    penerima kerja akan mendapatkan manfaat dan masukan dengan baik dari hasil

    diskusi atau konsultasi tersebut. Keefektifan dan efisiensi kerja merupakan suatu

    persyaratan yang harus dipenuhi dalam menangani pekerjaan. Kedua hal tersebut

    perlu diterapkan agar tidak terjadi pemborosan materi, tenaga, dan waktu serta agar

    pekerjaan dapat diselesaikan menurut jadwal yang sudah ditetapkan.

    Penerapan mekanisme kerja, terutama antar komponen dan struktur organisasi

    pelaksana kerja, dilakukan secara terpadu, saling mengisi dan menunjang, terutama

    menyangkut kerjasama tim. Untuk menangani pekerjaan tersebut, dibutuhkan tim

    kerja yang kuat/solid sehingga dapat saling mengisi satu sama lain. Tim Kerja akan

    terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :

    ORG NIS SI PERSONIL

    D N RENC N KERJ

    B

    B

    B

    B

    444

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    28/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 4 - hal 2

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Koordinator Proyek (Team Leader)

    Tenaga Ahli dan Asisten

    Bidang-bidang lainnya (staf pendukung).

    Penetapan struktur organisasi kerja yang bersifat khusus ini bertujuan untuk menjamin

    kualitas pekerjaan, sehingga pekerjaan berjalan lancar dalam mencapai target

    pekerjaan seperti yang diharapkan. Adapun tugas dan tanggungjawab serta

    wewenang masing-masing unsur dalam organisasi tersebut dirinci sebagai berikut :

    1. Team Leader/Ketua Tim

    Sarjana Teknik Planologi yang berpengalaman minimal 6 tahun dalam bidang

    teknik perencanaan jalan dan jembatan, mengetahui dengan baik proses

    perencanaan dan permasalahannya dan pernah menjadi team leader.

    Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

    Menyusun dan menyiapkan rencana kerja kegiatan;

    Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli atas penelahaahan sistem survey

    jalan dan jembatan;

    Melakukan koordinasi dengan Tenaga Ahli terhadap hasil kajian dan evaluasi

    penyusunan informasi database jalan dan jembatan;

    Melakukan koordinasi dengan pejabat pembuat komitmen;

    Bertanggung jawab penuh di bidang teknis atas pelaksanaan kegiatan

    inventarisasi data jalan dan jembatan.

    Bertanggungjawab kepada Direktur Utama dan Pemberi Kerja;

    Bersama-sama dengan tenaga ahli dan asisten pelaksana menyelesaikan

    pekerjaan sesuai dengan materi dan waktu yang telah ditentukan dalam

    kontrak perjanjian kerjasama.

    2. Tenaga Ahli Jalan

    Seorang Sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman dalam pekerjaan teknik jalan

    raya, mempunyai pengalaman minimal 8 tahun dibidangnya.

    Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

    Memeriksa hasil pengumpulan data lapangan dan menganalisanya;

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    29/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 4 - hal 3

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Melakukan pengumpulan data ruas jalan baik dalam bentuk soft copy maupun

    hard copy;

    Menyusun rencana skala prioritas penanganan jalan dan jembatan;

    merencanakan jaringan jalan baru yang memungkinkan pengembangan

    wilayah dan jembatan baru yang diperlukan untuk mobilitas masyarakat

    setempat dengan tidak melupakan kondisi dari status wilayah dan potensi

    setempat;

    Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua Tim.

    3. Ahli Pemetaan

    Memiliki latar pendidikan S1 Geodesi. Mempunyai pengalaman minimum 5 (lima)

    tahun, tugas dan tanggung jawabnya antara lain:

    Melakukan penyusunan Sistem Informasi Database Jalan dan Jembatan;

    Melakukan penelaahan sistem database jalan dan jembatan

    dankonstruksinyang telah dikembangkan;

    Melakukan fasilitasi pemasukan data konstruksi;

    Pembuatan Manual Operasi dan Manual Program Database. Database ini

    meliputi sekurang kurangnya :

    a. Seluruh ruas jalan hasil survey terkini baikjalan kolektor, jalan poros desa

    maupun jalan lokal dan rencana jalan baru;

    b. Seluruh bangunan jembatan hasil survey terkini dan rencana jembatan

    baru.

    4. Bidang-Bidang Lainnya (staf pendukung)

    Merupakan pendukung terhadap lancarnya proses pekerjaan seperti dalam hal

    pengetikan, pendigitasian peta, pengurusan administrasi, dan lain sebagainya.

    Tenaga Ahli dalam melaksanakan tugasnya akan dibantu oleh tenaga pendukung dan

    penunjang baik di bidang teknis maupun administrasi, semua dibawah kendali Ketua

    Tim. Adapun tenaga pendukung yang akan dilibatkan adalah cad operator, surveyor

    dan sekretaris.

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    30/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 4 - hal 4

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    4.2 RENCANA KERJA

    Pelaksanaan suatu pekerjaan (proyek) pada dasarnya ditentukan oleh komponen-

    komponen dari sistem kerja yang baik, dimana didalamnya disusun rencana kerja

    sesuai dengan kedalaman materi dan waktu yang sudah ditetapkan. Rencana KerjaKonsultan meliputi beberapa hal antara lain tahapan pelaksanaan pekerjaan,

    organisasi pelaksana pekerjaan dan lain sebagainya yang akan dijelaskan pada bab ini,

    disesuaikan dengan pendekatan dan metodologi yang telah dijelaskan pada bab

    sebelumnya, serta lingkup pekerjaan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja

    (KAK) yang diberikan pada saat pendaftaran pekerjaan dan proses penjelasan

    pekerjaan (Aanwijzing), dengan tujuan akhir terimplementasinya hasil rencana yang

    sudah disusun. Mengingat pentingnya hal tersebut, berikut ini akan diuraikan secara

    singkat beberapa rencana kerja dalam Pemutakhiran Data Jalan dan Jembatan di

    Kabupaten Bangka Barat.

    Langkah-Langkah Pelaksanaan Pekerjaan

    Dalam pelaksanaan pekerjaan Pemutakhiran Data Jalan dan Jembatan, konsultan akan

    membagi kegiatan dalam beberapa tahapan pekerjaan. Pentahapan pekerjaan ini

    dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan dan evaluasi hasil pekerjaan sehingga

    ketepatan waktu, mutu atau kualitas dan sasaran pekerjaan akan selalu terkontrol.

    Pembagian tahapan pekerjaan secara global dijelaskan sebagai berikut :

    a. Persiapan

    Pada tahapan ini dilakukan persiapan pelaksanaan kegiatan yang meliputi:

    Penyiapan personil dalam tim kerja (tenaga ahli dan tenaga pendukung

    sesuai dengan tata laksana personil),

    Penyiapan administrasi,

    Studi literatur sebagai awal atau referensi untuk pelaksanaan kegiatan.

    Melakukan diskusi untuk menyamakan persepsi tentang rencana kegiatan

    yang dilakukan.

    Melakukan diskusi tentang format dan mekanisme konsultasi rutin.

    Menyusun jadual rencana kegiatan yang telah dilengkapi dengan matrik

    rincian keterlibatan tenaga ahli dalam setiap jenis dan tahap kegiatan beserta

    target yang akan dicapai.

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    31/32

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Bab 4 - hal 5

    PEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Menyiapkan list data yang akan dicari serta lembaga/insitusi yang akan

    dikunjungi.

    Menyiapkan metode dan jenis survey.

    menyiapkan formulir survey dan form isian.

    menyusun format pengolahan data survey.

    menyiapkan peralatan pendukung lainnya.

    b. Pengumpulan Data Sekunder Dan Primer

    Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data sekunder dan primer untuk

    mengidentifikasi data ruas jalan dan jembatan, inventarisasi studi- studi,

    referensi, kebijakan dan rencana-rencana Pemda.

    Pengumpulan bahan peta dasar dan peta tematik sesuai skala peta yang telah

    ditentukan.

    c. Penyusunan Laporan Pendahuluan

    Penyusunan laporan pendahuluan berdasar pengumpulan data sekunder dan

    selanjutnya akan memuat latar belakang penyusunan laporan, maksud dan

    tujuan, lingkup pekerjaan, dan sistematika penyajian Laporan pendahuluan.

    d. Laporan Bulanan

    Aktifitas penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan di bulan yang dijalani.

    Rekap Laporan hasil pelaksanaan pekerjaan lapangan (dilampirkan barchart).

    Laporan kendala dan hambatan selama pelaksanaan pekerjaan (jika ada).

    e. Penyusunan Laporan Akhir

    Latar belakang pekerjaan

    Ruang lingkup pekerjaan

    Maksud dan tujuan

    Hasil akhir/ kesimpulan/ resume/ analisis pekerjaan

    Gambar/Album peta dengan dilengkapi nama jalan dan

    jembatan dicetak dengan ukuran kertas ukuran A3

    Album inventaris data jalan dan jembatan

  • 7/24/2019 Laporan Pendahuluan Pemuktahiran Data Jalan Dan Jembatan Kab.bangka Barat

    32/32

    LAPORAN PENDAHULUANPEMUKTAHIRAN DATA JALAN DAN JEMBATAN

    Data-data survei pengukuran, dijilid dengan rapi.

    Semua berbentuk hardcopy dan softcopy (dalam bentuk CD)

    4.3 JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

    Keterlibatan tenaga ahli dialokasikan berdasarkan jadwal kegiatan yang telah

    ditentukan. Keterlibatan tenaga ahli ditunjukkan dengan jumlah bobot keterlibatan

    masing-masing tenaga ahli dalam satu jenis komponen kegiatan, dan lama jumlah

    keterlibatan setiap personil untuk keseluruhan kegiatan mulai dari awal hingga akhir

    pekerjaan (ditunjukkan dengan orang bulan/Man Month). Setiap tenaga ahli ke dalam

    satu satuan waktu kegiatan di antara 3 bulan waktu pelaksanaan pekerjaan, yang

    diturunkan berdasarkan jadwal kegiatan. Untuk lebih jelasnya, Jadwal Penugasan

    Tenaga Ahli dapat dilihat pada Tabel 4.1berikut.

    Tabel 4.1Jadwal Penugasan Personil

    BULAN

    No. Posisi I II III KET

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    I TENAGA AHLI

    1 Team Leader2 Highway Engineer

    3 Ahli Pengukuran

    II ASS. TENAGA AHLI

    1 Ass. Team Leader

    2 Operator CAD/GIS

    III TENAGA PENDUKUNG

    1 Drafter CAD

    2 Pembantu Ukur

    3 Pembantu Ukur4 Pembantu Ukur

    5 Pembantu Ukur

    6 Sekretaris

    Keterangan :

    Tugas Lapangan

    Tugas Di kantor