laporan praktikum ka uv vis

Upload: nancy-grace

Post on 04-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    1/16

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

    ANALISIS SPEKTROFOTOMETRI VIS

    PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT SECARA

    SPEKTROFOTOMETRI VIS

    Disusun oleh :

    Golongan / Kelo!o" : R / F

    Naa Anggo#a Kelo!o" :

    Moni$a Eas#i%in&a'M' ()**+,-+,.-

    Chin#ia Do%a R'M )**+,-+-.+

    Ma%ga%e#h P%illi P'M ()**+,-+)0,

    Nan$1 G%a$e S ()**+,-++,.

    Asi#en : Lann1 2a%#an#i

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS 3ID4A MANDALA

    SURA5A4A

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    2/16

    ANALISIS SPEKTROFOTOMETRI VIS

    PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT SECARA

    SPEKTROFOTOMETRI VIS

    A' DASAR TEORI

    Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spectrometer dan

    fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu

    dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi.

    Spektrofotometri UV-VIS ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible.

    Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible.

    Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai

    sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Untuk sistem

    spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. emudahan

    metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample ber!arna juga untuk sample tak ber!arna.

    Spektroskopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultraviolet-visible "UV-Vis atau UV # Vis$

    melibatkan spektroskopi dari foton dalam daerah UV-terlihat. Ini berarti menggunakan cahaya

    dalam terlihat dan berdekatan "dekat ultraviolet "UV$ dan dekat dengan inframerah "%I&$$

    kisaran. 'enyerapan dalam rentang yang terlihat secara langsung mempengaruhi !arna bahan

    kimia yang terlibat. (i !ilayah ini dari spektrum elektromagnetik, molekul mengalami transisi

    elektronik. )eknik ini melengkapi fluoresensi spektroskopi, di fluoresensi berkaitan dengan

    transisi dari ground state ke eksited state.

    Pen1e%a!an sina% u6 &an sina% #a!a" oleh ole"ul7 elalui + !%oses 1ai#u :

    a. 'enyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan.

    b. 'enyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks.

    c. 'enyerapan oleh perpindahan muatan.

    In#e%a"si an#a%a ene%gi $aha1a &an ole"ul &a!a# &iga8a%"an s88 :

    E 9 h6

    (imana , E = energy (joule/second)

    h = tetapan plank

    v = frekuensi foton

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    3/16

    'enyerapan sinar uv-vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional#gugus kromofor "gugus

    dengan ikatan tidak jenuh$ yang mengandung electron valensi dengan tingkat eksitasi yang

    rendah. (engan melibatkan * jenis electron yaitu + sigma, phi dan non bonding electron.

    romofor-kromofor organic seperti karbonil, alken, ao, nitrat dan karboksil mampu menyerap

    sinar ultraviolet dan sinar tampak. 'anjang gelombang maksimalnya dapat berubah sesuai

    dengan pelarut yang digunakan. uksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elekron

    bebas, seperti hidroksil, metoksi dan amina. )erikatnya gugus auksokrom pada gugus kromofor

    akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang lebih besar

    "bathokromik$ yang disertai dengan peningkatan intensitas "hyperkromik$.

    KEGUNAAN SPEKTROSKOPI UVVIS

    UV-Vis spektroskopi secara rutin digunakan dalam kuantitatif penentuan larutan dari

    logam transisi ion dan sangat dikonjugasikan senya!a organik.

    a. arutan ion logam transisi dapat ber!arna "misalnya, menyerap cahaya$ karena elektron dalam

    atom logam dapat tertarik dari satu negara elektronik lainnya. /arna larutan ion logam sangat

    dipengaruhi oleh kehadiran spesies lain, seperti anion tertentu atau ligan. Sebagai contoh, !arna

    larutan encer tembaga sulfat adalah biru yang sangat terang0 menambahkan amonia meningkat

    dan perubahan !arna panjang gelombang serapan maksimum "1 m a 2$.

    b. Senya!a organik, terutama mereka yang memiliki tingkat tinggi konjugasi, juga menyerap

    cahaya pada daerah UV atau terlihat dari spektrum elektromagnetik. 'elarut untuk penentuan ini

    sering air untuk senya!a larut dalam air, atau etanol untuk senya!a organik yang larut. "'elarut

    organik mungkin memiliki penyerapan sinar UV yang signifikan0 tidak semua pelarut yang

    cocok untuk digunakan dalam spektroskopi UV. 3thanol menyerap sangat lemah di paling

    panjang gelombang.$.'olaritas pelarut dan p4 dapat mempengaruhi penyerapan spektrum

    senya!a organik. )irosin, misalnya, peningkatan penyerapan maksimum dan koefisien molar

    kepunahan ketika p4 meningkat 5-6* atau ketika polaritas pelarut berkurang.

    c. Sementara kompleks transfer biaya juga menimbulkan !arna, !arna sering terlalu kuat untuk

    digunakan dalam pengukuran kuantitatif. 4ukum 7eer-ambert menyatakan bah!a absorbansi

    larutan berbanding lurus dengan konsentrasi spesies menyerap dalam larutan dan panjang jalan.

    8adi, untuk tetap jalan panjang, UV # VIS spektroskopi dapat digunakan untuk menentukan

    konsentrasi dalam larutan penyerap. 'erlu untuk mengetahui seberapa cepat perubahan

    absorbansi dengan konsentrasi. Ini dapat diambil dari referensi "tabel koefisien molar

    kepunahan$, atau lebih tepatnya, ditentukan dari kurva kalibrasi.

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    4/16

    INSTRUMENTASI UVVIS

    Spektroskofi UV-VIS memiliki instrumentasi yang terdiri dari lima komponen utama, yaitu 0

    -'Sumber radiasi

    Sumber energy cahaya yang biasa untuk daerah tampak dari spectrum itu maupun daerah

    ultraviolet dekat dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan ka!at ranbut terbuat

    dari !olfram. 'ada kondisi operasi biasa, keluaran lampu !olfram ini memadai dari sekitar 9*:

    atau *:; nm ke sekitar *

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    5/16

    ! "etektor

    (etektor dapat memberikan respons terhadap radiasi pada berbagai panjang gelombang

    da beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah mele!ati kolom. Metode umum yang

    mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet. 7anyak senya!a-

    senya!a organik menyerap sinar UV dari beberapa panjang gelombang.

    8ika anda menyinarkan sinar UV pada larutan yang keluar melalui kolom dan sebuah

    detektor pada sisi yang berla!anan, anda akan mendapatkan pembacaan langsung berapa besar

    sinar yang diserap. 8umlah cahaya yang diserap akan bergantung pada jumlah senya!a tertentu

    yang mele!ati melalui berkas.

    #! $ekorder

    (an di dalam rekorder signal tersebut direkam sebagai spektrum yang berbentuk puncak-puncak. Spektrum absorpsi merupakan plot antara absorbans sebagai ordinat dan panjang

    gelombang sebagai absis.

    PRINSIP KER;A UVVIS

    'ada prinsipnya spektroskopi UV-Vis menggunakan cahaya sebagai tenaga yang

    mempengaruhi substansi senya!a kimia sehingga menimbulkan cahaya.=ahaya yang digunakan

    merupakan foton yang bergetar dan menjalar secara lurus dan merupakan tenaga listrik dan

    magnet yang keduanya saling tagak lurus. )enaga foton bila mmepengaruhi senya!a kimia,maka akan menimbulkan tanggapan "respon$, sedangkan respon yang timbul untuk senya!a

    organik ini hanya respon fisika atau 'hysical event. )etapi bila sampai menguraikan senya!a

    kimia maka dapat terjadi peruraian senya!a tersebut menjadi molekul yang lebih kecil atau

    hanya menjadi radikal yang dinamakan peristi!a kimia atau =hemical event.

    Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk cairan ber!arna. Sehingga sampel yang akan

    diidentifikasi harus diubah dalam senya!a kompleks. nalisis unsur berasal dari jaringan

    tanaman, he!an, manusia harus diubah dalam bentuk larutan, misalnya destruksi campuran asam

    "49S>?@ 4%>* @ 4=l>?$ pada suhu tinggi. arutan sample diperoleh dilakukan preparasi

    tahap berikutnya dengan pereaksi tertentu untuk memisahkan unsur satu dengan lainya, misalanalisis 'b dengan ekstraksi dithion pada p4 tertentu. Sampel 'b direaksikan dengan amonium

    sitrat dan natriun fosfit, p4 disesuaikan dengan penambahan amonium hidroksida kemudian

    ditambah =% dan %49>4.4=l dan ekstraksi dengan dithion.

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    6/16

    CARA KER;A

    =ara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari sumber radiasi diteruskan

    menuju monokromator, =ahaya dari monokromator diarahkan terpisah melalui sampel dengan

    sebuah cermin berotasi, (etektor menerima cahaya dari sampel secara bergantian secara

    berulang A ulang, Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah ke digital dan dilihat hasilnya,perhitungan dilakukan dengan komputer yang sudah terprogram.

    PROSEDUR PEMAKAIAN UVVIS

    'rosedur 'emakaian Spektrofotometer UV-Vis sebagai berikut+

    6. Sampel dilarutkan dalam pelarut

    9. Sampel dimasukkan dalam kuvet

    *. (alam keadaan tertutup, atur ) B ;C "dalam beberapa instrumen, ini disebut ;C). (ark

    current control$.

    ?. (alam keadaan terbuka, atur ) B 6;;C "B;$. Dunakan cell penuh dengan pelarut murni

    :. Masukkan sampel dan ukur C) "atau $

    5' DASAR REAKSI

    C' SIFAT 5A2AN

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    7/16

    SM SISI) B =I(UM SI=EI=UM FI III 2AL 0*

    5M : 6*G,69

    Pee%ian : hablur ringan tidak ber!arna atau serbuk ber!arna

    putih0 hampir tidak berbau0 rasa agak manis dan tajam.

    Kela%u#an : arut dalam ::; bagian air dan dalam ? bagian etanol

    "H:C$ '0 mudah larut dalam kloroform ' dan dalam eter '0 larut dalam larutan

    ammonium asetat ', dinatrium hidrogenfosfat '0 kalium sitrat '0 dan natrium sitrat

    '.

    (FI IV hal 0- elarutan + Sukar larut dalam air dan dalam benene0 mudah

    larut dalam etanol dan dalam eter0 larut dalam air mendidih0 agak sukar larut

    dalam kloroform '.

    Da#a A8so%8ansi Sali$1li$ A$i& (AOAC7 P' )=,7 No'0.)

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    8/16

    (ata absorbansi yang kami pakai adalah data absorbansi dengan pelarut H:C

    3t>4, dengan > a? *;? nm, dan dengan 6C#6 cm sebesar 9FF.

    D' PROSEDUR

    Pene#a!an Ka&a% Asa Salisila# se$a%a S!e"#%o@o#oe#%i Vis

    a' La%u#an 5a"u

    :; mg asam salisilat @ etanol 6; ml encerkan dengan air suling hingga 9:; ml

    "larutan baku induk$. 'ipet ke ? buah labu takar 6;; ml masing-masing 6;0 6:0 9;0

    dan 9: ml larutan baku induk. e masing-masing labu takar tambahkan : ml larutan

    e=l*6C dalam 4=l 6C dan encerkan dengan air suling hingga tepat 6;; ml.

    8' P'K' Asa Salisila# &ala Se&iaan

    6;; mg cuplikan @ etanol 6; ml dan encerkan dengan air suling hingga 6;; ml. saring

    bila perlu. akukan penimbangan "replikasi$ sebanyak *2. emudian pipet 9; ml dan

    tambahkan : ml larutan e=l*6C dalam 4=l 6C dan encerkan dengan air suling

    hingga tepat 6;; ml.

    $' La%u#an 5lan"o

    : ml larutan e=l*6C dalam 4=l 6C, diencerkan dengan air suling hingga tepat 6;;

    ml.

    &' La&a Pengu"u%an

    )entukan >maksimum antara :6: A :*: nm.

    Pela%u# > a? A-/- $

    ;,: % 49S>? 9*: , *;; 5G; , -

    ;,: % %a>4 *;; 9F:

    H:C 3t>4 *;? 9FF

    =4=l* *;G 9H?

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    9/16

    E' CARA KER;A

    Pe8ua#an La%u#an FeCl+- &ala 2Cl -

    arutan e=l*6C dalam 4=l 6C diencerkan dengan air suling tepat 66; ml.

    'erhitungan +

    4=l 6C

    Eang ada di ab 4=l 'ekat e=l*6C

    Eang ada di lab sudah dalam bentuk cair.

    (i ukur : ml e=l*

    =ara 'embuatan + : ml e=l*di tambahkan dengan 9,: ml 4=l pekat

    )ambahkan air suling, hingga 6;; ml

    Pe8ua#an La%u#an 5a"u In&u"

    o )imbang teliti :; mg asam salisilat

    o )ambahkan etanol 6; mladuk ad larut

    o Masukkan ke dalam labu takar 9:; ml.

    o d-kan dengan air suling "aJuadest$ sampai tanda miniskus

    o ocok ad hommogen

    Konsen#%asi Ku%6a 5a"u : :; mg B B :;

    9:; ml ;,9:

    B 9;; ppm

    Penen#uan !anBang gelo8ang a? La%u#an Asa Salisila#

    6. onsentrasi pipet 6; ml B 6; ml 2 9;; ppm B 9; ppm

    6;; ml

    9. onsentrasi pipet 6: ml B 6: ml 2 9;; ppm B *; ppm

    6;; ml

    *. onsentrasi pipet 9; ml B 9; ml 2 9;; ppm B ?; ppm

    6;; ml

    ?. onsentrasi pipet 9: ml B 9: ml 2 9;; ppm B :; ppm

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    10/16

    6;; ml

    =ara erja +

    arutan 7aku

    "9;; ppm$

    C-

    C) C+ C*

    'ipet 6; ml 'ipet 6: ml 'ipet 9; ml 'ipet 9: ml

    (alam labu (alam labu (alam labu (alam labu

    takar 6;; ml takar6;; ml takar 6;; ml takar 6;; ml

    )ambahkan : ml e=l*6C dalam 4=l 6C

    d-kan sampai tanda miniskus "6;; ml$

    Masukkan dalam kuvet, baca absornbansinya, dan tentukan > ma2

    Pene#a!an Ka&a% Sa!el (Asa Salisila#

    o Derus sampel ad halus dan homogen

    o )imbang teliti asam salisilat 6;; mg "&eplikasi *2$

    o )ambahkan etanol 6; mllarutkan aduk sampai larut

    o Masukkan kedalam labu takar 6;; ml

    o )ambahkan air suling "aJuadest$ sampai tanda miniskus

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    11/16

    o Saring

    o 'ipet6; ml hasil saringan

    o Masukkan ke dalam labu takar 6;; ml

    o )ambahkan : ml larutan e=l*6C dalam 4=l 6C.

    o d-kan dengan air suling sampai tanda miniskus

    o ocok ad homogeno akukan pengamatan absorbansi pada spektro

    o Masukkan ke dalam kuvet, baca dan catat absorbansi yang terpilih

    La%u#an Sa!el :

    'enimbangan )eoritis + 6;; mg

    onsentrasi B 6;; mg B 6;; mg B -,,, !! 6;; ml 6;; ml

    Misal kadar sampel itu 9;C, maka konsentrasi B 9; 2 9;;; ppm B ?;; ppm6;;

    Misal absorbansi terbesar pada =*maka?;; B 6;2 'engeceran

    ?;

    ' B 6;2 pengenceran

    rtinya6 ml ---------- 6; ml

    K --------- 6;; mlMaka K B 6;; B 6; ml dalam 6;; ml

    6;

    Pe8ua#an La%u#an 5lan"o

    o : ml larutan e=l*6C dalam 4=l 6C di labu takar 6;; ml

    o d-kan dengan air suling "aJuadest$ sampai tanda miniskus

    5' DATA PENIM5ANGAN

    Peni8angan 5a"u Asa Salisila# : 0,70 g

    onsentrasi B :;,: mg B :;.: B 9;9 ppm9:; ml ;,9: l

    Peni8angan Sa!el

    o Sampel 6

    ;.6;6; gr

    o Sampel 9

    ;,6;;9 gr

    o Sampel *

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    12/16

    ;,6;;* gr

    &ata- rata penimbangan + 6;;: gr

    C' PER2ITUNGAN

    Pe%hi#ungan 2asil Pengaa#an 5a"u Asa Salisila#

    Di!e%oleh : > a? 9 0)070 !!

    Konsen#%asi

    Teo%i#is

    Konsen#%asi

    Sesungguhn1a

    A8so%8ansi

    C- 9; ppm 9;,9 ppm ;,9?6

    C) *; ppm *;,* ppm ;,*::

    C+ ?; ppm ?;,? ppm ;,?FG

    C* :; ppm :;,: ppm ;,:H?

    Ca%a !e%hi#ungan un#u" "onsen#%asi sesungguhn1a 5a"u Asa Saisila#:

    C- 6; 2 9;9 ppm B 9;,9 ppm

    6;;

    C) 6: 2 9;9 ppm B *;,* ppm

    6;;

    C+ 9; 2 9;9 ppm B ?;,? ppm

    6;;

    C* 9: 2 9;9 ppm B :;,: ppm

    6;;

    Di!e%oleh Pe%saaan Ga%is :

    a B - ;,;;?H5

    b B ;,;665F

    r B ;,HHHH

    Pe%hi#ungan 2asil Pengaa#an Pene#a!an Ka&a% Sa!el

    No 3 A8so%8ansi $a!ing Fa"#o%

    Pengen$e%

    Konsen#%asi

    Aal

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    13/16

    6 6;6 mg ;,*?: 9H,6GF5 6;2 9;;,9 ppm

    9 6;;,9 mg ;,?5H *H,FG9F 6;2 9;;,? ppm

    * 6;;,* mg ;,:55 ?G.;F:? 6;2 9;;,5 ppm

    Ca%a !e%hi#ungan Ka&a% ( :

    o C adar I B K caping 2 ' 2 6;; C

    = mula-mula

    B 9H,6GF5 2 6; 2 6;;C B -70

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    14/16

    9

    ?dB ;,::?G

    'erhitungan untuk dL

    B 9*,H5:G- 6H,F69H B ?,9:9H

    (iperoleh dL ?. N

    ?,9:9H 6,?G

    Sehingga data 9*,H5:G C tersebut dibuang, dalam pengertian data tersebut jelek,

    maka tidak dipakai, karena berdasarkan aturan ?. N data tersebut mele!ati batas

    lebih besar dari hasil ?d.

    8adi adar yang diperoleh +

    6H,:F?9 @ 6H,G:6; B -7

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    15/16

    etika suatu senya!a menyerap suatu radiasi, maka pengurangan kekuatan energi

    radiasi yang mencapai detektor diabsorpsi oleh molekul atau senya!a dalam sampel

    yang terbaca sebagai absorbansi dengan batasan konsentrasi tertentu yang nilainya

    sebanding dengan banyaknya molekul untuk mengabsorpsi radiasi atau cahaya sehingga

    dapat menjadi bahan informasi untuk analisis senya!a secara kualitatif maupunkuantitatif. (alam analisis atau identifikasi suatu senya!a, dikenal istilah kromofor dan

    ausokrom.

    romofor adalah gugus yang terdapat pada suatu senya!a yang dapat menyerap

    atau mengabsorpsi radiasi ultraviolet dan daerah sinar tampak. Senya!a-senya!a yang

    memiliki gugus kromofor dapat melakukan transisi elektronik karena hamper semua

    senya!a yang memiliki gugus kromofor dalam strukturnya memiliki ikatan yang tidak

    jenuh.

    usokrom adalah gugus yang terdapat pada suatu senya!a atau sampel yangdiamati. Dugus ausokrom tidak memiliki kemampuan untuk mengabsorpsi atau

    menyerap cahaya, akan tetapi berpengaruh dalam peningkatan intensitas cahaya. 8ika

    gugus ausokrom terikat dengan gugus kromofor, maka panjang gelombangnya akan

    beregeser ke panjang gelombang yang lebih panjang sehingga terjadi efek hiperkromik.

    'ada praktikum ini, sample yang di gunakan adalah sam Salisilat, dimana asam

    salisilat ini sukar larut dalam air dan mudah larut dalam etanol sehingga untuk

    melarutkan asam salisilat menggunakan etanol terlebih dahulu.

    angkah pertama yang dilakukan yaitu membuat larutan baku induk asam salisilat.

    Untuk membuat baku induk dibutuhkan :; mg asam salisilat untuk 9:; ml larutan

    sehingga ditemukan konsentrasi baku induk 9;; ppm. (ari baku induk ini akan dibuat ?

    konsntrasi yang berbeda dengan memipet larutan induk secara berurutan yaitu 6; ml, 6:

    ml, 9; ml dan 9: ml yang tiap-tiap pemipetan di larutkan kedalam labu ukur 6;; ml.

    onsentrasi yang didapatkan yaitu 9; ppm, *; ppm, ?; ppm dan :; ppm. Sebelum

    masing- masing konsentrasi di addkan 6;; ml, maka perlu ditambah pereaksi !arna

    yaitu e=l*dalam 4=l 6C untuk memberikan reaksi !arna. /arna yang ditimbulkan

    yaitu ungu. &eaksi !arna ungu terjadi karena asam salisilat mempunyai gugus fenol

    yang dapat membentuk !arna yang khas yaitu ungu. Setelah ditambahkan kemudiaan di

    add kan sampai garis miniscus pada labu ukur 6;; ml.

    Untuk pembacaan 1 ma2 dibutuhkan suatu blanko. (imana blanko berisi etanol 9 ml

    ditambah dengan campuran e=l*6C dalam 4=l 6C yang di addkan dengan aJuadest

    add 6;; ml. Setelah dibuat larutan blanko, dilakukan pembacaan 1 ma2. 'anjang

    gelombang yang terbaca yaitu :9:,: nm. Setelah dibaca panjang gelombangnya,

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Ka Uv Vis

    16/16

    dilakukan pembacaan absorbansi =6- =?. 4asil absorbansi =6-=? yaitu ;,9?60 ;,*::0

    ;,?FG dan ;.:H?. (ari data tersebut didapat hasil regresinya yaitu aB -;,;;?H50 bB

    ;,;665F0 r B;.HHHH.

    emudian dilakukan penetapan kadar sampel asam salisilat. (itimbang 6;; mg

    sampel asam salisilat ang dilarutkan dalam etanol 6; ml yang d addkan dengan aJuadest

    pada labu takar 6;; ml. (ilakukan sebanyak *2 replikasi. emudian dilakukan

    pengenceran dengan memipet 9; ml masing-masing larutan kedalam labu ukur 6;; ml.

    Sama seperti larutan baku, sebelum di addkan ditambah perekasi !arna sebanyak : ml

    kemudiaan di addkan sampai tanda miniscus. emudian dibaca absorbansi. bsorbansi

    yang terbentuk tiap-tiap masing sampel yaitu ;,*?:0 ;,?5H dan ;,:55. Sehingga

    diperoleh konsentrasi 9H,6GF50 *H,FG9F dan ?G,;F:?. (idaptkan kadar 6H,:F?9 C 0

    6H,G:65 C dan 9*,H5:G C sehingga rata-rata kadar yang diperoleh yaitu 6H,F69H C.

    adar sebenarnya yaitu 65,9* C sehingga persen kesalahan 96,?: C.

    E' KESIMPULAN

    adar sampel B 6H,F69H C

    adar sebenarnya B 65, 9* C

    esalahan kadar B 96,?: C