laporan tetap praktikum karet 2

Upload: gani

Post on 13-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    1/34

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik sebagai

    sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa, pendorong pertumbuhan ekonomi

    sentra-sentra baru di wilayah sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan

    dan sumberdaya hayati. Namun sebagai negara dengan luas areal terbesar dan

    produksi kedua terbesar dunia, Indonesia masih menghadapi beberapa kendala, yaitu

    rendahnya produktivitas, terutama karet rakyat yang merupakan mayoritas (91!

    areal karet nasional dan ragam produk olahan yang masih terbatas, yang didominasi

    oleh karet remah (crumb rubber!. "endahnya produktivitas kebun karet rakyat

    disebabkan oleh banyaknya areal tua, rusak dan tidak produkti#, penggunaan bibit

    bukan klon unggul serta kondisi kebun yang menyerupai hutan. $leh karena itu perlu

    upaya per%epatan peremajaan karet rakyat dan pengembangan industri hilir.

    Karet merupakan komoditas pertanian yang erat hubungannya dengan

    kebutahan sehari-hari manusia. &apat kita lihat dan rasakan olahan karet yang yang

    memberikan bayak man#aat, misalkan ban, sandal, peratan otomoti#, mainan dan lain-lain. 'nwar ())*! dalam +enny ()1!, menjelaskan bahwa saat ini, karet telah

    meluas di berbagai wilayah dunia termasuk telah dikembangkan di 'sia enggara

    karena #aktor lingkungan yang memiliki syarat tumbuh yang memadai. Namun

    sebagai negara dengan luas areal terbesar dan produksi kedua terbesar dunia,

    Indonesia masih menghadapi beberapa kendala, yaitu produktivitas, serta kualitas

    produk yang masih rendah (kpete, )11!. &i Indonesia perkebunan besar karet baru

    dimulai di /umatera pada tahun 19) dan di 0awa pada tahun 19)*. /edangkan

    perkebunan karet rakyat dimulai sekitar tahun 19) -191) (2amidah, ))3!.

    /ejumlah lokasi di Indonesia memiliki keadaan lahan yang %o%ok untuk

    pertanaman karet, sebagian besar berada di wilayah /umatera dan Kalimantan. 4uas

    area perkebunan karet tahun ))5 ter%atat men%apai lebih dari . juta ha yang

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    2/34

    2

    tersebar di seluruh wilayah Indonesia. &iantaranya 35 merupakan perkebunan karet

    milik rakyat, dan hanya 7 perkebunan besar negara serta 3 perkebunan besar

    milik swasta. 8roduksi karet se%ara nasional pada tahun ))5 men%apai . juta ton.

    0umlah ini masih akan bisa ditingkatkan lagi dengan melakukan peremajaan dan

    memberdayakan lahan-lahan pertanian milik petani serta lahan kosongtidak

    produkti# yang sesuai untuk perkebunan karet. &engan memperhatikan adanya

    peningkatan permintaan dunia terhadap komoditi karet ini dimasa yang akan datang,

    maka upaya untuk meningkatakan pendapatan petani melalui perluasan tanaman karet

    dan peremajaaan kebun bisa merupakan langkah yang e#ekti# untuk dilaksanakan.

    :una mendukung hal ini, perlu diadakan bantuan yang bisa memberikan modal bagi

    petani atau perkebunan swasta untuk membiayai pembangunan kebun karet danpemeliharaan tanaman se%ara intensi#.

    1.2 Tujuan

    6ntuk mengetahui teknik budidaya dan pengelolaan tanaman karet dari proses

    persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pas%a panen.

    6niversitas /riwijaya

    1

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    3/34

    3

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Sistematika Karet

    ;enurut Na

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    4/34

    4

    beriklim tropis, maka karet juga %o%ok ditanam di daerah ? daerah tropis lainnya.

    &aerah tropis yang baik ditanami karet men%akup luasan antara 15o 4intang 6tara

    sampai 1)o4intang /elatan. @alaupun daerah itu panas, sebaiknya tetap menyimpan

    kelembapan yang %ukup. /uhu harian yang diinginkan tanaman karet rata ? rata 5 ?

    )oA. 'pabila dalam jangka waktu panjang suhu harian rata ? rata kurang dari )oA,

    maka tanaman karet tidak %o%ok di tanam di daerah tersebut.

    8ada daerah yang suhunya terlalu tinggi, pertumbuhan tanaman karet tidak

    optimal (/etiawan, )))!. anaman karet dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian

    antara 1 ? *)) m dari permukaan laut. Aurah hujan yang %ukup tinggi antara ))) ?

    5)) mm setahun. 'kan lebih baik lagi apabila %urah hujan itu merata sepanjang

    tahun (Na

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    5/34

    5

    diperlukan pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara sistematis

    dapat menjamin kualitas lahan yang sesuai dengan persyaratan.

    eberapa diantara langkah tersebut antara lain !

    - pembabatan semak belukar,

    - penebangan dan penumbangan p"h"n

    - merencek dan pemangkasan

    - pend"ngkelan akar kayu

    - penumpukan dan pembakaran serta pembersihan

    - membajak tanah

    #ada lahan yang telah selesai tebas tebang dan lahan lain

    yang mempunyai $egetasi alang-alang, dilakukan pemberantasanalang-alang dengan menggunakan bahan kimia antara lain %"und

    up, &c"up, D"wp"n atau Dalap"n. 'egiatan ini kemudian diikuti

    dengan pemberantasan gulma lainnya, baik secara kimia maupun

    secara mekanis. #eng"lahan lahan untuk pertanaman karet dapat

    dilaksanakan dengan sistem minimum tillage, yakni dengan

    membuat larikan antara barisan satu meter dengan cara

    mencangkul selebar 2( cm. )amun demikian peng"lahan tanah

    secara mekanis untuk lahan tertentu dapat dipertimbangkan

    dengan tetap menjaga kelestarian dan kesuburan tanah.

    &eiring dengan pembukaan lahan ini dilakukan penataan

    lahan dalam bl"k-bl"k, penataan jalan-jalan kebun, dan penataan

    saluran drainase dalam perkebunan. #enataan bl"k-bl"k. Lahan

    kebun dipetak-petak menurut satuan terkecil dan ditata ke dalam

    bl"k-bl"k berukuran 1( -2( ha, setiap beberapa bl"k disatukan

    menjadi satu hamparan yang mempunyai waktu tanam yang relati*

    sama. +aringan jalan harus ditata dan dilaksanakan pada waktu

    pembangunan tanaman baru dan dikaitkan dengan penataan lahan

    ke dalam bl"k-bl"k tanaman. #embangunan jalan di areal datar dan

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    6/34

    berbukit dengan ped"man dapat menjangkau setiap areal terkecil,

    dengan jarak pikul maksimal sejauh 2(( m. &edapatkan mungkin

    seluruh jaringan ditumpukkan disambungkan, sehingga secara

    keseluruhan merupakan suatu p"la jaringan jalan yang e*ekti*.

    Lebar jalan disesuaikan dengan jeniskelas jalan dan alat angkut

    yang akan digunakan. &etelah pemancangan jarak tanam selesai,

    maka pembuatan dan penataan saluran drainase /eld drain0

    dilaksanakan. Luas penampang disesuaikan dengan curah hujan

    pada satuan waktu tertentu, dan mempertimbangkan *akt"r

    peresapan dan penguapan. &eluruh kelebihan air pada /eld drain

    dialirkan pada parit-parit penampungan untuk selanjutnya dialirkanke saluran pembuangan "utlet drain0.

    ntuk mencegah terjadinya er"si dapat dilakukan dengan

    penanaman tanaman penutup tanah, selain itutanaman penutup

    tanah juga dapat melindungi tanah dari sinar matahari langsung,

    menekan pertumbuhan gulma. anaman penutup tanah juga

    mempercepat matang sadap dan mempertinggi hasil

    lateks.anaman penutup tanah dapat dipilih dari 3 tiga 0 jenis

    tanaman, yaitu tanaman merayap, tanaman semak dan tanaman

    p"h"n. anaman merayap terdiri atas rumput dan jenis legumin"sa

    seperti Pueraria javanica, Centrosema pubescens dan

    Calopogonium mucunoides. anaman merayap, tanaman semak

    yang biasa digunakan adalah Crotalaria usaramoensis, C juncea, C

    anagyrroides, Tephorosia Candida dan T. Vogelili sedangkan

    tanaman p"h"n yang digunakan sebagai tanaman penutup adalah

    petai cina namun sangatlah jarang kecuali pada daerah daerah

    yang sering terjadi angin kencang dan serangan babi

    hutan. anaman penutup tanah adalah tumbuhan atau tanaman

    yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    7/34

    kerusakan "leh er"si dan atau untuk memperbaiki si*at kimia dan

    si*at /sik tanah.

    anaman penutup tanah berperan! 10 menahan atau

    mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air

    di atas permukaan tanah, 20 menambah bahan "rganik tanah

    melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh, dan 30

    melakukan transpirasi, yang mengurangi kandungan air tanah.

    #eranan tanaman penutup tanah tersebut menyebabkan

    berkurangnya kekuatan dispersi air hujan, mengurangi jumlah serta

    kecepatan aliran permukaan dan memperbesar in/ltrasi air ke

    dalam tanah, sehingga mengurangi er"si. umbuhan atau tanamanyang sesuai untuk digunakan sebagai penutup tanah dan digunakan

    dalam sistem pergiliran tanaman harus memenuhi syarat-syarat

    sche et al, 110! a0 mudah diperbanyak, sebaiknya dengan biji,

    b0 mempunyai sistem perakaran yang tidak menimbulkan

    k"mpetisi berat bagi tanaman p"k"k, tetapi mempunyai si*at

    pengikat tanah yang baik dan tidak mensyaratkan tingkat

    kesuburan tanah yang tinggi, c0 tumbuh cepat dan banyak

    menghasilkan daun, d0 t"leransi terhadap pemangkasan, e0

    resisten terhadap gulma, penyakit dan kekeringan, *0 mampu

    menekan pertumbuhan gulma, g0 mudah diberantas jika tanah

    akan digunakan untuk penanaman tanaman semusim atau tanaman

    p"k"k lainnya, h0 sesuai dengan kegunaan untuk reklamasi tanah,

    dan i0 tidak mempunyai si*at-si*at yang tidak menyenangkan

    seperti duri dan sulur-sulur yang membelit. anaman penutup tanah

    atau tanaman pembantu dapat dig"l"ngkan dalam!

    -anaman penutup tanah rendah, tanaman penutup tanah rendah terdiri

    dari jenis rumput-rumputan dan tumbuhan merambat atau menjalar.

    -anaman #enutup anah sedang perdu0.

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    8/34

    6

    - anaman penutup tanah tinggi atau tanaman pelindung.

    8engajiran

    8ada dasarnya peman%angan air adalah untuk menerai tempat lubang tanaman

    dengan ketentuan jarak tanaman sebagai berikut =

    a! 8ada areal lahan yang relati# datar landai (kemiringan antara ) - 3! jarak

    tanam adalah 7 m B m (C 7* lubanghektar! berbentuk barisan lurus mengikuti

    arah imur - +arat berjarak 7 m dan arah 6tara - /elatan berjarak m

    b! 8ada areal lahan bergelombang atau berbukit (kemiringan 3 - 15! jarak tanam

    3 m B , 5 m (C5)) lubangha! pada teras-teras yang diatur bersambung setiap

    1,5 m (penanaman se%ara kontur!. +ahan ajir dapat menggunakan potonganbambu tipis dengan ukuran ) %m - ) %m. 8ada setiap titik peman%angan ajir

    tersebut merupakan tempat penggalian lubang untuk tanaman.

    8embuatan 4ubang anam

    6kuran lubang untuk tanaman dibuat *) %m B *) %m bagian atas , dan ) %m

    B ) %m bagian dasar dengan kedalaman *) %m. 8ada waktu melubang, tanah bagian

    atas (top soil! diletakkan di sebelah kiri dan tanah bagian bawah (sub soil! diletakkan

    di sebelah kanan. 4ubang tanaman dibiarkan selama 1 bulan sebelum bibit karet

    ditanam. 4ahan yang akan ditanami tanaman karet harus disiapkan terlebih dahulu

    dengan membuat lubang tanam berjarak antar lubang 7 B meter. 8embuatan lubang

    tanam dimulai dengan mengajir lubang tanam sesuai jarak yang dianjurkan. 0ika

    tanah yang disiapkan bentuk teras kontur jarak antar teras 7 meter ajir yang dipan%ang

    pada barisan berjarak meter. /edangkan pada tanah datar yang tanpa teras

    peman%angan dilakukan sesuai system penanamannya dengan jarak 7 meter kearah

    utara selatan dan meter kearah timur barat. 8erlu diperhatikan pada tanaman karet

    yang ditanam pada lokasi kemiringan tanah dibawah 1) . harus menggunakan

    larikan dan pada tanah yang kemiringannya lebih digunakan teras

    2.). Pem%i%itan

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    9/34

    8embibitan merupakan tempat penyiapan dan penyediaan bahan tanam (bibit!,

    baik yang berasal dari hasil perbanyakan generati# (benih! maupun vegetati# (klonal!.

    'da beberapa tahapan dalam kegiatan pembibitan karet, yaitu mulai dari pengadaan

    biji, persemaian biji, persemaian bibit rootsto%k, okulasi, pembuatan bibit polibag dan

    penanaman. 8embibitan sangat diperlukan untuk penyiapan dan penyediaan bibit

    tanaman perkebunan untuk memenuhi kebutuhan areal pertanaman dalam skala luas

    dan hanya satu kali dalam setiap satu siklus umur ekonomis tanaman () ? 5 tahun!.

    2.).1. Seleksi Biji

    +enih yang digunakan berupa biji diperoleh dari kebun sendiri dan berasal

    dari tanaman yang berumur lebih dari 1) tahun. +enih diperoleh pada saat musim bijiyang biasanya terjadi pada bulan 0anuari. +enih yang telah diperoleh harus diseleksi

    untuk mendapat benih berkualitas baik. 'da dua %ara seleksi benih yang biasa

    digunakan adalah metode pantul, dimana biji satu persatu dijatuhkan di atas alas yang

    keras, misal lantai, lembaran kayu. +iji yang baik adalah biji yang

    memantulmelenting, sementara biji yang a#kir adalah biji yang menggulir ke

    samping dengan bunyi hampa.

    2.).2. Persemaian Biji

    ujuan persemaian biji adalah untuk memperoleh bibit yang pertumbuhannya

    seragam dengan %ara seleksi dan mengelompokkan bibit yang tumbuh %epat dan baik

    serta memisahkan bibit yang tumbuh lambat dan kurang baik. /ebelum dilakukan

    persemaian, media persemaian (kimbed! harus dipersiapkan terlebih dahulu. 'da

    beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kimbed, yaitu =

    1. +uat bedengan dengan ukuran lebar 1, m, tinggi ), m dan panjang disesuaikan

    dengan kebutuhan.

    . +edengan dibuat dengan mengarah timur barat.

    . Aangkul tanah di dalam ukuran bedengan tersebut sedalam )-*) %m, bersihkan

    dari sisa-sisa akar dan kotoran lainnya.

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    10/34

    1(

    . 8ermukaan tanah setelah di%angkul halus, dilapisi pasir halus setebal 5-1) %m.

    5. +edengan dibuat diberi atapnaungan miring arah utara selatan dengan tinggi di

    sebelah utara 1,5 m dan sebelah selatan 1, m.

    *. Naungan dibuat dari rumbia, daun kelapa atau plastik.

    /etelah kimbed dapat digunakan, persemaian benih (pendederan! dapat segera

    dilaksanakan. 'da beberapa hal yang harus diperhatikan selama persemaian biji, yaitu

    =

    1. 0arak antar barisan biji 5 %m dan jarak antar biji dalam barisan %m. +ila jumlah

    biji yang dike%ambahkan lebih banyak, penanaman biji pada kimbed dapat lebih

    rapat.

    .

    4etakkan biji dengan bagian DperutE yang lebih rata mengarah ke bawah di ataspermukaan pasir dan tekan sampai bagian biji terbenam.

    . 'rah DmataE keluarnya lembaga mengarah ke satu arah.

    8emeliharaan kimbed dilakukan dengan melakukan penyiraman pagi dan sore.

    8enyiraman pada pagi hari dilakukan pada pukul )*.)) - )9.)) @I+, sementara

    penyiraman pada sore hari dilakukan pada pukul 15.)) - 13.)) @I+.+iji akan

    tumbuh menjadi ke%ambah setelah 1)-1 hari. 0ika biji tumbuh lebih dari 1 hari

    maka biji tersebut dia#kir. 8emindahan ke lokasi pembibitan untuk batang bawah

    sewaktu ke%ambah masih pendek dan sebelum membentuk daun (#ase pan%ing!.

    Ke%ambah yang telah di%abut dari kimbed harus ditanam di pembibitan pada hari itu

    juga.

    2.).#. Persemaian Bi%it (Main Nursery)

    8ersemaian bibit dilakukan adalah sebagai persemaian tempat pemeliharaan

    bibit sebagai batang bawah yang akan diokulasi. +ibit dipelihara untuk beberapa

    bulan sampai tiba saatnya untuk siap diokulasi. /ebelum pelaksanaan penanaman

    ke%ambah yang akan dijadikan bibit batang bawah, lahan yang akan digunakan

    sebagai areal pembibitan harus memenuhi beberapa syarat, yaitu=

    1. &atar atau agak miring sedikit.

    . &ekat sumber air dan %ukup subur.

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    11/34

    11

    . &ekat areal ren%ana tanam untuk memudahkan pengangkutan.

    . +ebas sisa-sisa akar dan gulma.

    5. +ebas penyakit akar.

    *. &rainase baik.

    7. ;udah untuk melakukan pengontrolan.

    /etelah memperoleh lahan yang sesuai, perlu dilakukan beberapa persiapan

    lahan, antara lain =

    1. 8engolahan lahan dengan menggunakan menggunakan %angkul kasar dengan

    kedalaman *)-7) %m dan berishkan lahan dari sisa-sisa akar, gulma dan kotoran

    lainnya.

    .

    8engolahan lahan dengan %angkul halus untuk meratakan tanah dan membentukpetak-petak.

    . 8embuatan terasan jika pembibitan dilakukan pada lahan miring

    . 8embuatan parit-parit untuk mengalirkan kelebihan air.

    5. 8embuatan jalan setapak untuk keperluan kontrol dan pekerja.

    ;edia tanah yang telah diratakan permukaannya dengan %angkul diberi tanda

    lubangjarak tanam dari ajir bambu ukuran pensil. +enih yang ditanam berada dalam

    #ase pan%ing dan harus dijaga akar tunggang dan bakal daun dari kerusakan. 0arak

    tanam yang digunakan adalah ) B ) %m untuk okulasi %oklat (brown budding!

    Kegiatan pemeliharaan benih di areal pembibitan batang bawah sebagai

    berikut =

    1. 8enyiraman dilakukan pada awal bibit ditanam selama F 1 minggu, pemulshingan

    dilakukan juga pada bibit yang baru ditanam, karena bibit yang baru ditanam

    sangat rentan terhadap sinar matahari yang terlalu terik.

    . 8enyulaman bibit rootsto%k dilakukan saat awal ? awal penanaman, penyulaman

    dilakukan pada bibit yang mati, tumbuh tidak normal, hal ini dilakukan agar bibit

    rootsto%k yang ditanam dapat memenuhi kebutuhan bibit untuk okulasi.

    . 8enyiangan dilakukan dengan %ara manual yaitu menggunakan sabit, biasanya

    penyiangan dilakukan sebelum dilakukan pemupukan, hal ini bertujuan untuk

    mengoptimalkan unsur hara dari pemupukan pada bibit.

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    12/34

    12

    . 8engendalian hama penyakit dilakukan dengan %ara pemberian #ungisida dan

    belerang. 6ntuk pengendalian penyakit akar dilakukan dengan mengisolasi

    tanaman yang terserang agar tidak menular pada tanaman lainnya dengan %ara

    men%abut bibit dengan akar ? akarnya dan memberi belerang pada lubang bekas

    bibit.

    5. 8emupukan bibit rootsto%k di 8erkebunan ugusari dilakukan bulan sekali

    menggunakan pupuk urea 3 gram, KAl gram dan /8 gram dosis per bibit.

    2.).'. *kulasi

    $kulasi merupakan %ara pembiakan vegetati# dengan tujuan meningkatkan

    si#at tanaman agar lebih baik, sehingga produktivitas menjadi lebih tinggi dan lebihtahan terhadap hama dan penyakit. $kulasi dilakukan di 8erkebunan +ayah

    adalahBrown Budding, yaitu okulasi pada batang yang sudah berwarna %oklat dan

    berusia 9 ? 1 bulan.6ntuk mendapatkan klon yang baik maka dalam pemilihan

    batang bawah dan entres harus memenuhi beberapa kriteria. Kriteria batang bawah

    yang baik antara lain = 1! berusia 9 ? 1 bulan, ! memiliki lingkaran batang G %m,

    dan ! daun tua dan tidak gundul. Kriteria entres yang baik antara lain, 1! entres

    berasal dari tanaman yang jelas klonnya, ! tidak terserang hama dan penyakit, !

    pertumbuhan tanaman lurus ke atas, ! mempunyai banyak mata tunas, 5! berdaun

    banyak dan agak tua, dan *! kulit berwarna %oklat, mudah dikelupas dan tidak mudah

    patah.

    +erikut langkah-langkah okulasi =

    1. ;embuat keretanjendela pada batang bawah.

    . ;embersihkan getah dari keretanjendela

    . Keretanjendela dibuka dan mata entres dimasukkan

    . Keretanjendela ditutup dan diikat dengan menggunakan plastik. 8engikatan

    keretanjendela tidak boleh longgar karena mata entres dapat bergeser dan mata

    entres dapat membusuk.

    Keberhasilan okulasi dipengaruhi oleh beberapa #aktor, yaitu =

    1. /i#at spesi#ik dan umur batang bawah dan entres

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    13/34

    13

    . @aktu pelaksanaan

    . Kebersihan

    . eknik $kulasi

    Kontrol okulasi dilakukan - minggu setelah okulasi dan pembalut dapat

    dibuka. 8emeriksaan dilakukan dengan menggores sedikit jendela okulasi, bila

    berwarna hijau segar, maka okulasi tersebut dinyatakan berhasil. /etelah okulasi

    dibuka, pemotongan batang bawah harus dilakukan dengan tujuan pangalihan

    transport unsur hara dari %abang atas ke mata tunas dan digunakan untuk

    pertumbuhan mata tunas. 8emotongan dilakukan dengan arah potongan miring G )H

    dengan bagian yang lebih tinggi terletak di atas mata okulasi. 8embongkaran tanaman

    induk dilakukan dilakukan G 1) hari setelah pemotongan atau ketika mata tunas mulaitumbuh dengan ukuran ). ? ).5 %m. pembongkaran dilakukan dengan di%angkul

    sampai terlihat akar tunggang dan dilakukan pemotongan dan pen%abutan.

    /elanjutnya benih berupa bibit hasil okulasi dapat segera ditanam dalam media dalam

    polibag.

    2.).). Bi%it P!li%ag

    8emindahan bibit hasil okulasi ke polybag bertujuan untuk memudahkan saat

    bibit akan ditanam dilahan, teknisnya dilakukan pembongkaran dengan %angkul pada

    bibit okulasian. 'kar tunggang dipotong dan disakan ) ? 5 %m kemudian dioles

    rootone yang merupakan

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    14/34

    14

    . 8enyiangan, dilakukan untuk membersihkan polibag dari gulma dengan %ara

    manual.

    . 8emupukan, jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk majemuk dengan dosis 5

    gram polybag.

    . 8engendalian hama penyakit, penyakit yang umum menyerang benih dalam

    polibag adalah penyakit mealdow, pengendalian biasanya dilakukan dengan

    pemberian belerang.

    5. 8ewiwilan, kegiatan ini bertujuan untuk mema%u pertumbuhan tunas utama

    dengan %ara membuang tunas liartunas palsu.

    2.+. Penanaman8enanaman dilakukan dengan %ara memasukkan bibit ketengah lubang

    kemudian ditimbun dengan tanah bawah (subsoil! dan selanjutnya tanah bagian atas

    (topsoil!.bila menggunakan bahan tanam stum mata tidur, mini dan tinggi pemadatan

    tanah dilakukan dengan %ara bertahap sehingga timbunan menjadi padat dan merata,

    sehingga apabila digoyang tidak mudah lepas ataupun ter%abut. &an jika bahan tanam

    yang digunakan bibit dalam polybag pemadatan disekeliling tanah %ukup dilakukan

    dengan tangan. 8enginjakan dengan menggunakan kaki disekeliling tanaman tidak

    dianjurkan karena akan menyebabkan bergesernya kolom tanah dan berakibat

    kematian tanaman. &ua minggu setelah penanaman, tanah disekeliling tanaman

    biasanya men%ekung hal ini perlu dilakukan penambahan tanah agar rata dengan

    permukaan tanah disekelilingnya.

    2.,. Pemeli&araan

    ;etode pemupukan pada tanaman karet diperlakukan dengan dua %ara, %ara

    yang pertama pemupukan terhadap tanaman belum menghasilkan (+;!, dan

    pemupukan tanaman karet yang menghasilkan (;!. 8ada pemupukan tanaman karet

    belum menghasilkan ber#ungsi untuk memper%epat tanaman sampai matang sadap.

    /edangkan pemupukan pada tanaman karet menghasilkan didasarkan pada analisis

    tanah dan daun yang dapat dilakukan 1 sampai tahun sekali. 2al ini dilakukan agar

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    15/34

    15

    pemupukan tersebut dilakukan agar kualitas lateks yang dihasilkan dari tanaman karet

    tetap terjaga. 8rogram pemupukan se%ara berkelanjutan pada tanaman karet harus

    dilakukan dengan dosis yang seimbang dua kali pemberian dalam setahun. 0adwal

    pemupukan pada semester 1 yakni dimulai pada bulan januari hingga >ebruari, pada

    semester dimulai pada bulan 0uli hingga 'gustus.

    anaman karet tentunya membutuhkan beberapa unsur hara yang sangat

    penting untuk pertumbuhan batang karet agar dapat subur dan %epat besar serta %epat

    produksi. 'dapun mengenai hal tersebut, pupuk yang sering digunakan untuk

    tanaman karet yaitu pupuk 6rea, /8-*, dan KAl. &alam pemupukan tanaman karet

    ada dua hal yang perlu di perhatikan dalam program pemupukan tanaman karet. ang

    pertama yaitu pemupukan yang diperlakukan terhadap tanaman karet belummenghasilkan (+;! dan yang kedua pemupukan terhadap tanaman karet yang

    menghasilkan (;!.

    2.,.1. Pemu(ukan (a-a tanaman %elum meng&asilkan TB/

    8emupukan pada +; ber#ungsi untuk memper%epat tanaman men%apai

    matang sadap. 8ada umumnya unsur yang diberikan adalah N, 8, K dan ;g dengan

    dosis sesuai anjuran pada daerah setempat. 8upuk ini diberikan dua kali dalam

    setahun yaitu pada awal dan akhir musim hujan. 0ika dirasa perlu, penggunaan pupuk

    daun juga dapat dilaksanakan. &osis pupuk untuk tanaman belum menghasilkan dapat

    dilihat tabel berikut=

    Ta%el 2.,.1.1 0ek!men-asi Pemu(ukan Tanaman Belum eng&asilkan

    6mur

    anaman

    6rea

    (gpohonth!/8 * KA4

    >rekuensi

    8emupukan

    8upuk dasar - 15 - -

    1

    5

    5)

    5)5)

    ))

    ))

    15)

    5)5)

    5)

    5)

    1))

    ))))

    5)

    5)

    kalith

    kalith kalith

    kalith

    k

    8emeliharaan pada tanaman karet juga meliputi penyulaman, pembuangan tunas

    palsu, pembuangan tunas %abang, dan perangsangan per%abangan.

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    16/34

    1

    2.,.1.2 Pen$ulaman

    +ibit yang baru ditanam harus diperiksa setiap dua minggu sekali selama tiga

    bulan pertama setelah penanaman. 8emeriksaan ini penting khususnya bila bahan

    tanam yang digunakan adalah stum matta tidur. +ibit yang mati harus segera diganti

    atau disulam dengan bibit yang baru agar populasi tanaman dapat dipertahankan dan

    seragam.

    8enyulaman sebaiknya dilakukan dengan bahan tanam yang mempunya umur

    relati# sama atau lebih tua dari tanaman yang disulam. 6ntuk memperoleh bahan

    tanam yang seumur, haruslah disediakan bibit terlebih dahulu bahan tanam dalam

    bentuk polibag dan disulam pada tahun yang sama. 0ika penyulaman masih harusdilakukan pada tahun ke-dua atau tahun ke-tiga penyulaman harus dilakukan dengan

    bahan tanam berupa stum mata tinggi.

    2.,.1.#. Pem%uangan Tunas Palsu

    unas palsu pada tanaman karet adalah tunas yang tumbuh bukan dari mata okulasi.

    unas ini banyak dijumpai pada bibit stum mata tidur, sedangkan pada bibit stum

    mini atau bibit polibag, tunas palsu relati# jarang ditemui.

    unas palsu dapat menghambat tumbuhnya mata okulasi bahkan dapat menyebabkan

    mata okulasi tidak tumbuh, karena pasokan #otosintat yang dihasilkan diserap

    seluruhnya untuk pertumbuhan tunas palsu. $leh karena itu, tunas palsu harus

    dibuang agar pertumbuhan dan populasi tanaman tetap optimal. 8embuangan tunas

    sebaiknya dilakukan ketika tunastersebut belum mengayu atau dilakukan pada awal-

    awal pertumbuhan bibit

    2.,.2. Pemu(ukan (a-a Tanaman eng&asilkan T/

    8emupukan pada tanaman menghasilkan didasarkan pada analisa tanah dan

    daun yang dapat dilakukan 1 sampai tahun sekali. $leh karena itu untuk masing-

    masing daerah dosis pupuk yang diberikan sangat bervariasi. 8upuk diberikan dengan

    %ara disebar disekitar daerah perakaran tanaman lalu di%ampur dengan tanah.

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    17/34

    1

    8emupukan dilakukan dua kali dalam setahun yaitu pada awal dan akhir musim

    hujan. "ekomendasi umum untuk pemupukan tanaman menghasilkan dapat dilihat

    tabel seperti dibawah ini=

    Ta%el 2.,.2 0ek!men-asi Pemu(ukan Tanaman eng&asilkan

    6mur

    anaman

    6rea

    (gpohonth!

    /8 * KA4 >rekuensi 8emupukan

    *-15

    1*-5J5 sampai

    tahun sebelum

    perema jaan

    5)))

    ))

    *)19)

    -

    ))5)

    15)

    kalith

    kalith kalith

    /ebelum melakukan pemupukan pada tanaman karet yang telah menghasilkan

    yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan pembersihan kebun. Kebun

    karet yang baik adalah kebun yang bebas dari tanaman pengganggu agar tidak terjadi

    persaingan kompetiti# dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. 'pabila tanaman

    pokok terganggu dalam pen%arian makanan atau dalam penyerapan unsur hara

    tanaman, maka proses reproduksi terganggu sehingga hasil produksi getah akan

    berkurang. 8upuk 6rea mengandung unsur hara N (nitrogen! * dalam setiap berat1)) gram, #ungsi dari pupuk urea ini adalah membuat daun karet menjadi hijau

    mengkilat serta meningkatkan pertumbuhan batang agar menjadi besar serta %abang

    pohon karet dan juga peningkatan jumlah hasil sadap tanaman karet. 8upuk /8*

    merupakan sumberdaya pos#or untuk tanaman karet serta mudah larut dalam air,

    #ungsi dari pupuk ini adalah memper%epat pertumbuhan akar agar pohon karet tahan

    terhadap kekeringan di musim kemarau, meningkatkan hasil produksi getah karet,

    menambah ketahanan terhadap hama penyakit tanaman karet.

    8ada pupuk KAl memiliki #ungsi dalam memper%epat proses unsur

    metabolisme unsur nitrogen dan

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    18/34

    16

    melakukan pemupukan di saat hujan turun maka akan terjadi pen%un%ian unsur hara,

    sehingga unsur hara yang di serap oleh akar tanaman akan diperoleh sedikit, dan juga

    kadar dosis untuk pemupukan tanaman per hektar perlu diperhatikan agar dapat

    mengurangi perkembangbiakan organisme pengganggu tanaman ($8!, serta

    memahami si#at #isik, kimia dan biologi tanah atau dengan kata lain tingkat

    kesburannya, agar pertumbuhan tanaman karet bisa memberikan hasil yang produkti#.

    2..Panen

    2..1.Pem%erian Stimulan

    6ntuk mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja, beberapa dekade ini telah

    lalo-tek, :reen $mega, dan lain-lain. +ahan ini akan terhidrolisis

    dan mengeluarkan hormon berupa gas etilen (AC2!. :as etilen merupakan bahan

    akti# yang dapat mendorong stabilitas lateks untuk mengalir lebih lama (misalnya dari

    - jam menjadi 9 -1) jam!, sehingga produksi lateks harian dapat meningkat

    khususnya pada klon yang responsi#. >aktor utama dalam aplikasi stimulan adalah

    konsentrasi bahan, dosis dan aplikasinya. 'dapun aplikasi stimulan tergantung pada

    %aranya, dosisnya dan #rekuensinya.

    Notasi aplikasi stimulan=

    .5 = tepon (threl! konsentrasi ,5

    5.) = tepon (threl! konsentrasi 5,)

    :a = Aara membuang skrep dan dioles pada alur sadap (groove! dengan pelarut air

    +a = Aara dikerok dan dioles pada kulit bidang sadap (bark! dengan pelarut minyak

    sawit mentah (A8$!

    8a = Aara dioles pada panel sadap dengan pelarut air

    9y(m! = 8emberian 9 kali dalam setahun, diaplikasi sebulan sekali

    13y(w! = 8emberian 13 kali dalam setahun, diaplikasi sebulan dua kali

    &alam pelaksanaan aplikasi stimulan perlu diperhatikan beberapa hal berikut =

    6niversitas /riwijaya

    http://info-perkebunan.blogspot.com/2010/12/kapan-waktu-menyadap-dan-kenapa-waktu.htmlhttp://info-perkebunan.blogspot.com/2010/12/kapan-waktu-menyadap-dan-kenapa-waktu.htmlhttp://info-perkebunan.blogspot.com/2010/05/botani-dan-syarat-tumbuh-karet.htmlhttp://info-perkebunan.blogspot.com/2010/05/botani-dan-syarat-tumbuh-karet.htmlhttp://info-perkebunan.blogspot.com/2010/12/kapan-waktu-menyadap-dan-kenapa-waktu.html
  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    19/34

    1

    n ;aks. 9 bulantahun, gugur daun dihentikan

    n 8ada #rekuensi rendah (d, d!

    n anaman tidak sakit

    n anaman dipupuk

    Konsentrasi stimulan yang dianjurkan adalah ,5, bila di pasaran tidak terdapat

    konsentrasi ,5, maka perlu dilakukan pengen%eran dengan persamaan sebagai

    berikut =

    v1B m1 C vB m

    1 C olume sebelum dien%erkan

    ;1C Konsentrasi sebelum dien%erkan

    vC Konsentrasi sesudahm C Konsentrasi sesudah

    2..2. Sistem Pen$a-a(an

    'dapun teknik penderesanpenyadapan karet meliputi=

    2..2.1. Penentuan atang Sa-a(

    ;atang sadap anaman karet akan siap apabila sudah matang sadap pohon,

    artinya tanaman karet telah sanggup disadap untuk dapat diambil lateksnya tanpa

    menyebabkan gangguan yang berarti terhadap pertumbuhan dan kesehatannya.

    a. 6mur anaman

    &alam keadaan pertumbuhan normal, tanaman karet akan siap disadap pada umur ?

    * tahun. Namun demikian seringkali dijumpai tanaman belum siap disadap walau

    umurnya sudah lebih dari * tahun. 2al ini terjadi akibat kondisi lingkungan dan

    pemeliharaan yang kurang mendukung pertumbuhan tanaman. /ebenarnya

    8enyadapan karet dapat dilakukan pada usia kurang dari 5 tahun dengan syarat

    kondisi lingkungan dan pemeliharaan dilakukan dengan sangat baik sehinggapertumbuhan tanaman akan lebih %epat.

    b. 8engukuran 4ilit +atang

    anaman karet dikatakan matang sadap apabila lilit batang sudah men%apai %m

    atau lebih. 8engukuran lilit batang untuk menentukan matang sadap mulai dilakukan

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    20/34

    2(

    pada waktu tanaman berumur tahun. 4ilit batang diukur pada ketinggian batang 1))

    %m dari pertautan mata okulasi.

    %. ;atang /adap Kebun

    Kebun dikatakan matang sadap kebun apabila jumlah tanaman yang sudah matang

    sadap pohon sudah men%api *) atau lebih. 8ada kebun yang terpelihara dengan

    baik, jumlah tanaman yang matang sadap pohon biasanya telah men%apai *)-7)

    pada umur -5 tahun.

    2..2.2 Persia(an Pem%ukaan Bi-ang Sa-a(

    /ebelum melakukan pembukaan bidang sadap dilakukan 8enggambaran bidang sadap

    pada kebun yang sudah men%apai matang sadap. Kriteria yang ditetapkan dalampenggambaran bidang sadap terdiri dari tinggi bukaan sadap, arah dan sudut

    kemiringan irisan sadap, panjang irisan sadap, dan letak bidang sadap.

    a. inggi +ukaan /adap

    inggi bukaan sadap adalah 1) %m diatas pertautan okulasi. Ketinggian ini berbeda

    dengan ketinggian pengukuran lilit batang untuk penentuan matang sadap.

    b. 'rah dan /udut Kemiringan Irisan /adap

    'rah dan sudut kemiringan irisan sadap diharapkan dapat memotong pembuluh lateks

    sebanyak mungkin agar lateks yang keluar maksimal. 8osisi pembuluh lateks pada

    umumnya tidak sejajar dengan batang tanaman tetapi agak miring dari kanan atas

    kekiri bawah membentuk sudut ,7 derajat dengan bidang tegak. 'gar pembuluh yang

    terpotong maksimal jumlahnya, arah irisan sadap harus dari kiri atas kekanan bawah

    tegak lurus terhadap pembulu lateks. /udut kemiringan irisan sadap berpengaruh

    terhadap produksi. /udut kemiringan yang paling baik berkisar antar ) ? ) derajat

    terhadap bidang datar untuk bidang sadap bawah dan 5 derajat pada bidang sadap

    atas. /udut kemiringan sadap juga berpengarug pada aliran lateks kearah mangkuk

    sadap.

    %. 8anjang Irisan /adap

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    21/34

    21

    8anjang irisan sadap sangat berpengaruh terhadap produksi dan pertumbuhan

    tanaman. 8anjang irisan sadap yang dianjurkan untuk karet rakyat adalah L / ( irisan

    miring sepanjang L spiral !

    d. 8enentuan 4etak +idang /adap

    +idang sadap harus diletakkan pada arah yang sama dengan arah pergerakan

    penyadap waktu menyadap. 0adi bidang sadap diletakkan pada arah timur-barat

    ( pada jarak antar tanaman yang pendek !

    e. 8emasangan alang /adap

    8emasangan talang sadap dilakukan bertujuan supaya tidak mengganggu pelaksanaan

    penyadapan sehingga lateks dapt mengalir dengan baik dan tidak terlalu banyak

    meninggalkan getah bekuan pada batang,. alang sadap baiknya dibuat dari sengdengan lebar ,5 %m dan panjang F- 3 %m dipasang pada jarak 5-1)%m dari ujung

    irisan bagian bawah.

    #. 8emasangan ;angkuk /adap

    8emasangan mangkuk sadap dilakukan pada jarak 15 %m ? ) %m dibawah talang

    sadap hal ini dilakukan agar lateks dapat mengalir sampai ke mangkuk dengan baik.

    2..2.#. Pelaksanaan Pen$a-a(an

    a. Kedalaman irisan sadap

    8embuluh lateks dalam kulit batang tersusun berupa barisan dan terdapat pada bagian

    luar sampai bagian dalam kulit, semakin kedalam jumlah pembuluh kateks semakin

    banyak. Kedalaman irisan sadap yang dianjurkan adalah 1 mm ? 1,5 mm agar pohon

    dapat disadap 5 ? ) tahun.

    b. Ketebalan irisan sadap

    4ateks akan mengalir dengan %epat pada awalnya, dan semakin lama akhirnya akan

    semakin lambat hingga akhirnya terhenti sama sekali. 2al ini disebabkan

    tersumbatnya ujung pembuluh lateks dengan gumpalan lateks. /umbatan berupa

    lapisan yang sangat tipis. 4ateks akan mengalir bila sumbatan dibuang dengan %ara

    mengiris kulit pada hari sadap berikutnya dengan ketebalan 1,5 mm ? mm setiap

    penyadapan .

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    22/34

    22

    >rekuensi penyadapan adalah jumlah penyadapan yang dilakukan dalam

    jangka waktu tertentu. 8enentuan #rekuensi penyadapan sangat erat kaitannya dengan

    panjang irisan dan intensitas penyadapan. &engan panjang irisan L spiral (1 /! ,

    #rekuensi penyadapan yang dianjurkan untuk karet rakyat adalah satu kali dalam

    hari (d! untuk tahun pertama penyadapan, dan kemudian diubah menjadi satu kali

    dalam dalam hari (d! untuk tahun selanjutnya. ;enjelang peremajaan tanaman,

    panjang irisan dan #rekuensi penyadapan dapat dilakukan se%ara bebas. @aktu

    penyadapan jumlah lateks yang keluar ke%epatan alirannya dipengaruhi oleh tekanan

    turgor sel. ekanan turgor men%apai maksimum pada saat menjelang #ajar, dan akan

    menurun bila hari semakin siang. $leh karena itu penyadapan sebaiknya dilakukan

    sepagi mungkin setelah penyadap dapat melihat tanaman dengan jelas, yaitu jam)5.)) ? )7.)).

    2..Pas3a Panen

    6ntuk memperoleh bahan olah karet yang bermutu baik beberapa persyaratan

    teknis yang harus diikuti yaitu =

    1. idak ditambahkan bahan-bahan non karet.

    . &ibekukan dengan asam semut dengan dosis yang tepat.

    . /egera digiling dalam keadaan segar.

    . &isimpan di tempat yang teduh dan terlindung dan tidak direndam. 0enis bahan

    olah karet (bokar! yang dapat diproduksi yaitu =

    a. 4ateks 8ekat

    4ateks pekat adalah lateks kebun yang dipekatkan dengan %ara sentri#us atau

    didadihkan dari KKK 3 - ) menjadi KKK *) - *. 8eralatan yang

    diperlukan adalah tangki dadih dari plastik, pengaduk kayu, dan saringan lateks *)

    mesh. +ahan-bahan yang diperlukan berupa bahan pendadih yaitu %ampuran

    amonium alginat dan karboksi metil selulose, bahan pemantap berupa amonium laurat

    dan pengawet berupa gas atau larutan amoniak. 8engolahan lateks pekat melalui

    beberapa tahap yaitu penerimaan dan penyaringan lateks kebun, pembuatan larutan

    pendadih, pendadihan dan pemanenan.

    b. 4ump ;angkok

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    23/34

    23

    4ump mangkok adalah lateks kebun yang dibiarkan menggumpal se%ara

    alamiah dalam mangkok. 8ada musim penghujan untuk memper%epat proses

    penggumpalan lateks dapat digunakan asam semut yang ditambahkan ke dalam

    mangkok.

    %. /lab ipis :iling

    /lab tipis dibuat dari lateks atau %ampuran lateks dengan lump mangkok yang

    dibekukan dengan asam semut di dalam bak pembeku yang berukuran *) B ) B *

    %m, tanpa perlakuan penggilingan. 8roses pembuatan slab tipis dapat diuraikan

    sebagai berikut =

    1. ;asukkan dan susun lump mangkok se%ara merata di dalam bak pembeku.

    . ambahkan larutan asam semut 1 ke dalam lateks kebun, dengan dosis 11) mlper liter lateks, kemudian diaduk.

    . uangkan %ampuran tersebut ke dalam bak pembeku yang telah diisi lump

    mangkok.

    . +iarkan sekitar jam, lalu gumpalan diangkat dan disimpan di atas rak dalam

    tempat yang teduh. 6ntuk meningkatkan kadar karet kering menjadi sekitar 7),

    slab tipis dapat digiling dengan menggunakan handmangle dan hasilnya disebut

    dengan slab giling. /lab tipis dapat diolah menjadi blanket melalui penggilingan

    dengan mesin %reper. 8roses penggilingan dilakukan sebanyak -* kali sambil

    disemprot dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang terdapat di dalam

    slab. 2asil blanket mempunyai ketebalan sekitar ),* %m ? 1 %m, dengan KKK

    sekitar 75.

    d. /it 'ngin

    /it angin adalah lembaran karet hasil penggumpalan lateks yang digiling dan

    dikeringanginkan sehingga memiliki KKK 9) - 95. 8engolahan sit angin

    dilakukan melalaui berbagai tahap yaitu penerimaan dan penyaringan lateks,

    pengen%eran, penggumpalan, pemeraman, penggilingan, pen%u%ian, penirisan dan

    pengeringan.

    e. /it 'sap ("ibbed /moked /heet"//!

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    24/34

    24

    8roses pengolahan sit asap hampir sama dengan sit angina. +edanya terletak

    pada proses pengeringan, dimana pada sit asap dilakukan pengasapan pada suhu yang

    bertahap antara )o- *)o A selama hari, dengan pengaturan sebagai berikut =

    1. 2ari pertama, suhu )o - 5oA, ventilasi ruang asap lebar.. 2ari kedua, suhu )o - 5)oA, ventilasi ruang asap sedang.

    . 2ari ketiga, suhu 5)o- 55oA, ventilasi ruang asap tertutup. 2ari keempat, suhu 55o-*)oA.

    BAB #

    PELAKSANAAN P0AKTIKU

    #.1. 4aktu -an Tem(at

    'dapun waktu dan tempat pelaksanaan 8raktikum 8engelolaan 8erkebunan

    karet ini dilakukan dari bulan /eptember ? November )1 di 4ahan 8raktikum

    8erkebunan Karet, >akultas 8ertanian, 6niversitas /riwijaya, Indralaya.

    #.2.Alat -an Ba&an

    'lat dan +ahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah (1! Aangkul (!

    8isau okulasi (! mber (! 'jir (5! tali ra##ia (*! plastik okulasi (7! meteran. &an

    bahan yang digunakan adalah (1! biji karet (! pupuk anorganik (! 'ir

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    25/34

    25

    #.#.5ara Kerja

    #.#.1 Pengajiran

    'dapun %ara kerja dalam pelaksanaan praktikum pengajiran ini adalah sebagai

    berikut =

    1. 8raktikan membawa ajir sebanyak 7) buah

    . /etiap kelompok mendapatkan lahan seluas 5) m B 1 m dengan jarak tanam * m

    B m.

    . /ebelumnya tali ra#ia dengan ukuran 5) m telah dibagi menjadi 3 titik ukuran * m

    di bentangkan utara ke selatan di pasang ajir utamanya di setiap ujung tali

    tersebut.

    . ali ra#ia dengan ukuran 1 m yang telah di bagi menjadi titik di setiap ukuran

    m membentang dari timur ke barat dan di pasang ajir utamanya di ujung tali.5. Kemudian diikuti dengan pembuatan ajir ke arah selatan dan ke arah timur, pada

    tiap ? tiap titik jarak tanam di pasanglah kayu ajir,

    *. 6ntuk membantu agar pola ajiran tersebut lurus maka digunakan kompas

    #.#.2 Penanaman Bi%it Karet -i La(angan

    'dapun %ara kerja dalam pelaksanaan praktikum penanaman bibit tanaman karet di

    lapangan ini adalah sebagai berikut =

    1. +uat lubang tanam berukuran ) B ) B ) %m pada lahan yang telah dilakukan

    pengajiran.

    . 4ubang dibuat di sisi kanan ajir.

    . +uka polybag dari bibit dengan hati-hati agar akar tanaman tidak stress.

    . ;asukkan bibit beserta tanahnya kedalam lubang dan tutup kembali dengan

    tanah.

    5. /iram dengan air.

    #.#.# Penanaman Stum ata Ti-ur -i P!li%ag

    'dapun %ara kerja dalam pelaksanaan praktikum 8enanaman stum mata tidur di

    dalam polybag ini adalah sebagai berikut =

    1. Isi polybag dengan tanah liat yang diambil di lahan botum 6N/"I menggunakan

    %angkul.. Aelupkan tanah kedalam ember yang berisi air.

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    26/34

    2

    . anamnkan stum mata tidur ke dalam polybag.. 4etakkan di bawah naungan.

    #.#.' *kulasi Tanaman Karet

    'dapun %ara kerja dalam pelaksanaan praktikum mengenai persiapan bahan tanam

    yaitu okulasi adalah sebagai berikut =

    1. ;empersiapkan batang bawah dengan lilit batang tanaman berkisar 5-7 %m diukur

    pada ketinggian 5 %m dari permukaan tanah dan tunas ujung dalam keadaan tidur

    atau daun tua.

    . ;empersiapkan mata tunas dari batang atas.. 8embuatan jendela okulasi, mengiris vertikal sejajar batang bawah (%m! dan

    irisan melintang (%m! di atas irisan vertikal untuk bukaan jendela dari atas, irisan

    melintang di bawah irisan vertikal untuk bukaan jendela dari bawah.

    . 8embuatan 8erisai ;ata $kulasi, pengambilan perisai mata okulasi pada jendela

    bukaan atas dan pengambilan perisai mata okulasi pada jendela bukaan bawah,

    melepas bagian kulit perisai mata okulasi dari bagian kayunya, dan perisai mata

    okulasi yang baik ditandai dengan titik putih yang menonjol pada bagian kulitnya

    (mata tidak berlubang!.

    5. 8emasangan mata okulasi pada jendela bukaan atas atau pemasangan mata

    okulasi pada jendela bukaan bawah, penutupan jendela okulasi,

    *. 8embalutan jendela okulasi dengan plastik okulasi.

    7. /etelah minggu dilakukan pembukaan dan pemeriksaan okulasi, balutan plastik

    dibuka, diperiksa hasil okulasi dengan di%ongke untuk dilihat kalau hijau pada

    okulasinya berarti berhasil kalau %oklat berarti okulasi gagal.

    #.#.) Pemeli&araan Tanaman Karet

    +eberapa %ara pemeliharaan tanaman karet, yaitu=

    1. 8emeliharaan tanaman karet yang dipraktekan dalam praktikum adalah

    penyiangan gulma.

    . /etiap kelompok diharuskan menyiangi 5 tanaman karet

    . 8enyiangan dilakukan dengan membersikan tanaman dengan diameter 1,5 meter

    setiap pohon dengan menggunakan %angkul

    #.#.+ Pen-e-eran

    +eberapa %ara kerja pendederan tanaman karet, yaitu=

    1. +enih disemai di bedengan dengan lebar 1-1, m, panjang sesuai tempat.

    . &i atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 %m.

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    27/34

    2

    . +edengan dinaungi jeramidaun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 3) %m di sisi

    +arat.

    . +enih direndam 8$A N'/' selama -* jam (1 tutupliter air!.

    5. +enih disemaikan langsung disiram larutan 8$A N'/' ),5 tutupliter air.

    *. 0arak tanam benih 1- %m.7. /iram benih se%ara teratur, dan benih yang normal akan berke%ambah pada 1)-1

    hss dan selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit.

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    28/34

    26

    BAB '

    HASIL DAN PEBAHASAN

    '.1 Hasil

    'dapun hasil yang diperoleh pada praktikum 8engelolaan 8erkebunan Karet ini

    antara lain sebagai berikut=

    '.1.1. Ta%el Praktikum Pemeli&araan Ke%un Entres

    No 8raktikan 0umlah ;ata unas

    1 rlina

    >adhil amamin

    >risdani /imatupang 13

    0esika ;anurung

    5 ;ika velin 8 9

    * ;. Kudus 8erdana

    7 /anggam &odi ./

    3 /antryani /imanjuntak 17

    9 ulus 'ngkumiharja

    1) ohana 8oppy /amantha /

    '.1.2. Ta%el Praktikum Penanaman Karet

    No anaman inggi 0umlah 8a0umlah 8ayung 0umlah

    &aun

    1 ' 3 %m 3 7

    + 55%m 1 3

    '.1.#. Praktikum Pen-e-eran

    ;inggu Ke- inggi /tadia 8ersentase yang tumbuh

    1 %m /tadia ;entis ),

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    29/34

    2

    7-9 %m /tadia 0arum ),5

    1) %m /tadia 8an%ing ),5

    1* %m /tadia payung ),5

    '.1.'. Ta%el Praktikum *kulasi

    ;inggu ke- anaman 1 anaman

    1 anaman ;ati anaman ;ati

    '.2. Pem%a&asan

    +erdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum pemeliharaan kebun entres di

    dapat data bahwa pada kebun entres tersebut memiliki jumlah mata tunas diatas )

    dalam rentang 1)) %m, dengan demikian kebun entres tersebut dapat dikatakan baik

    karena pada suatu kebun entres harus memiliki minimal ) mata tunas dalam rentang

    1)) %m. 8emeliharaan kebun karet dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu

    pemeliharaan tanaman belum menghasilkan dan pemeliharaan tanaman

    menghasilkan. 8ada pemeliharaan tanaman sebelum menghasilkan terdapat beberapa

    tahapan yang harus dilakukan diantaranya pemotongan tunas palsu, pemupukan, dan

    pengendalian hama dan penyakit tanaman. /edangkan pada pemeliharaan tanaman

    menghasilkan diantaranya adalah pemupukan, pengendalian penyakit kering alur

    sadap dan pengendalian penyakit gugur daun.

    8ada praktek budidaya tanaman karet, terdapat berbagai hal yang perlu

    diperhatikan diantaranya adalah bibit batang bawah, batang atas, kondisi media

    tanam, kelembaban, syarat tumbuh, dan sebagainya. 'da #ungsi media tanam yang

    harus mendukung pertumbuhan tanaman yang baik, yaitu sebagai tempat unsur hara,

    harus dapat memegang air yang tersedia bagi tanaman dapat melakukan pertukaran

    udara antara kardari atmos#er di atas media dan berakhir harus dapat menyokong

    tanaman asal tidak kokoh (/etiawan, )))!. 8ada awalnya seluruh karet dikumpulkan

    dari tanaman liar, awalnya karet dari +ra

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    30/34

    3(

    8emeliharaan tanaman karet yang belum menghasilkan dapat berupa

    pembersihan gulma, ;asalah gulma di perkebunan karet dianggap serius karena bisa

    mengakibatkan terjadinya persaingan dalam penyerapan unsure hara, air, %ahaya, dan

    ruang tempat tumbuh. &i samping itu, juga ada beberapa jenis gulma yang bisa

    mengeluarkan

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    31/34

    31

    +udidaya anaman Karet digunakan sebagai a%uan bagi pihak-pihak yang terkait

    pengolahan komoditi tersebut.

    8ertumbuhan tanaman karet pada #asebelum menghasilkan umumnya mengikuti

    sebuah siklus, artinya pada suatu saat tanaman karetakan tumbuh tinggi tanpa

    membentuk paying daun dan pada suatu saat pertumbuhan tinggi tanaman akan

    terhenti dan membentuk paying daun. /elama payung daun yang terbentuk belum

    benar-benar tua, tinggi tanaman tidak bertambah, dan apabila daun-daun pada payung

    daun tersebut sudah benar-benar tua tanaman akan tumbuh tinggi tanpa membentuk

    paying daun, begitu seterusnya. 8ertumbuhan tanaman yang demikian apabila

    dibiarkan dapat menyebabkan batang tanaman mudah patah karena tiupan angin.

    $leh karena itu, pertumbuhan tinggi batang haruslah dibatasi dengan %aramerangsang per%abangan tanaman pada ketinggian J meter dari permukaan tanah.

    &engan terbentuknya per%abangan, tanaman akan lebih kuat menahan terpaan angin.

    8erangsangan per%abangan bisa dilakukan dengan berbagai %ara yang diantaranya

    adalah penyanggulan, pemangkasan daun, dan pemenggalan batang.

    8ada praktikum pendederan ,jumlah biji karet yang tumbuh sangatlah sedikit.

    8ada lahan pendederan terjadi serangan hama dan penyakit tanaman. 2ama yang

    menyerang tanaman karet adalah tikus yang menyebabkan adanya lubang- lubang

    pada media tanam tersebut. 2al lain yang menyebabkan tanaman ini tidak tumbuh

    adalah kondisi biji yang tidak baik serta waktu penanaman yang tidak tepat. 8ada

    praktikum okulasi tidak ada okulasi yang tumbuh dikarenakan lahan yang terbakar.

    6ntuk bisa disadap, tanaman karet yang berada dalam suatu hamparan lahan

    harus sudah matang sadap pohon dan matang sadap kebun. ;atang sadap pohon

    adalah suatu kondisi di mana tanaman karet akan memberikan hasil lateks maksimal

    ketika disadap tanpa menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan kesehatan pohon

    karet tersebut . &engan perawatan yang baik, matang sadap pohon umumnya bisa

    di%apai pada saat tanaman karet berusia -5 tahun. Airi utama tanaman karet yang

    sudah matang sadap pohon adalah lilit batang yang sudah men%apai 5 %m pada

    ketinggian 1)) %m dari pertautan okulasi (kaki gajah!. ;atang sadap kebun adalah

    jumlah tanaman yang sudah matang sadap pohon dalam suatu areal pertanaman karet

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    32/34

    32

    sudah men%apai *)?7) ketika berusia -5 tahun. 8ada saat matang sadap pohon,

    diharapkan ketebalan kulit kayu sudah men%apai *-7 mm./aat men%apai umur 5

    tahun, dilakukan pe-lejer-an pada tanaman karet yang berada di hamparan lahan

    karet. 8e-lejer-an adalah pemberian tanda pada tanaman karet, apakah tanaman karet

    sudah matang sadap pohon atau belum. 4ilit batang yang berukuran 5%m diberi

    tanda (!. ang lebih dari 5 %m diberi tanda (F!.

    BAB )

    KESIPULAN DAN SA0AN

    ).1. Kesim(ulan

    'dapun kesimpulan yang dapat diambil dari 8raktikum 8engelolaan

    8erkebunan Karet adalah sebagai berikut =

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    33/34

    33

    1. Karet adalah salah satu komoditas penting di Indonesia yang menyumbang devisa

    bagi negara dan berguna untuk dijadikan bahan baku keperluan sehari-hari.

    . +udidaya tanaman karet adalah 8ersiapan 4ahan, 8embibitan, 8enanaman,

    8emeliharaan anaman +elum ;enghasilkan (+;! dan anaman ;enghasilkan(;!, 8roses 8anen meliputi 8emberian /timulan dan 8enyadapan dan 8as%a

    8anen.3. 8ada 8raktikum 8emeliharaan Kebun ntres beberapa memiliki mata tunas diatas

    ), yang mengartikan pohon karet memiliki tunas yang baik dalam rentang

    ketinggian 1)) %m, 8ada 8raktikum 8endederan dilakukan pengamatan biji karet

    dengan tinggi %m, stadia mentis untuk bii yang tumbuh serta presentase

    pertumbuhan sebesar ). dan biji karet stadia jarum dengan tinggi 7-9 %m

    dengan presentase pertumbuhan ),5. 8raktikum $kulasi tidak dapat diketahui hasilnya dikarenakan lahan perkebunan

    karet terbakar habis pada minggu berikutnya.

    5. 6ntuk bisa disadap, tanaman karet yang berada dalam suatu hamparan lahan

    harus sudah matang sadap pohon dan matang sadap kebun.

    ).2. Saran

    /aran yang dapat diberikan dalam praktikum ini, agar tiap praktikan dapat

    melakukan pengamatan setiap minggu agar didapat hasil data yang lebih akurat.

    DA6TA0 PUSTAKA

    'nwar, Ahairil, ))*. urnal Manajemen dan !eknologi Budidaya "aret. ;edan.$leh 8. >'+' Indonesia Konsultan

    +enny, dkk. )1. #ji $osis dan Cara %plikasi Bio&ungisida Bacillus 'p !erhadapenyakit amur %kar utih (*igidoporus +ignosus) pada !anaman "aret di

    embibitan. 'groekoteknologi 1 (! = 53-**.

    kpete, et all. )11.,ied Bed %dsorption o& Chlorophenol on to ,luted umpkin

    and Commercial %ctivated Carbon. +asi% and 'pplied /%ien%es 5 (11!= 119-

    1155.

    6niversitas /riwijaya

  • 7/23/2019 Laporan Tetap Praktikum Karet 2

    34/34

    34

    2amidah. ))3. engaruh engendalian .ulma dan emberian upukN" honska !erhadap ertumbuhan !anaman "aret (Hevea Brasiliensis Muell

    %rg)Klon 8b *).8engaruh 8engendalian :ulma tanaman Karet1 (!= 1-1).

    Nasaruddin dan 8aimin. ))*.roduksi !anaman "aret pada emberian'timulan /tephon.'grisistem 5 (! = 39-1)1.

    /etiawan, '. I., ))). enghijauan $engan !anaman otensial. Kanisius,ogyakarta