mandiri 2

Upload: gary-rodriguez

Post on 10-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 mandiri 2

    1/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    1

    1. Memahami dan Menjelaskan tentang Anatomi Kelenjar Tiroid1.1 Makroskopis

    Kelenjar thyroid terletak di leher depan setentang vertebra cervicalis 5 sampai

    thoracalis 1, terdiri dari lobus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh isthmus. letak

    apex di atas sejauh linea oblique lamina cartilage thyroidea, dengan basis di bawah

    pada cincin trachea 5 atau 6.

    Berat kelenjar thyroid bervariasi antara 20-30 gr, rata-rata 25 gr.Dengan adanya

    ligamentum suspensorium Berry kelenjar thyroidea ditambatkan ke cartilage cricoidea

    dari facies posteromedial kelenjar. Jumlah ligamentum ini 1 di kiri dan kanan.

    Fungsinya sebagai ayunan/ gendongan kelenjar ke larynx dan mencegah jatuh/

    turunnya kelenjar dari larynx, terutama bila terjadi pembesaran kelenjar.

    Struktur di sekitar lobus

    Anterior lateral.m. sternothyroideus, Venter superior m. Omohyoideus, m.sternohyoideus, dan tepi

    anterior m. Sternocleidomastoideus.

    Posterolateral.Vagina carotica dengan a. Carotis communis, vena jugularis interna, dan nervus

    vagus.

    Medial.Laring, trakea, m. Constrictor faringis inferior, dan oesophagus.

    Posterior.Gld. Parathyroidea inferior dan superior.

    Perdarahan

    Kelenjar tiroid dialiri darah oleh pembuluh darah berikut:

    Thyroidea superior dan inferior, a. Thyroidea media (cabang langsung dari aorta) Aliran baliknya terdapat vena berupa:

    - V. Thyroidea superior ( bermuara di vena jugularis interna)- V. Thyroidea medialis ( bermuara di vena jugularis interna)- V. Thyrodea inferior ( bermuara di vena anonyma kiri)Aliran Limfa

    Ascending Lymphatic

    - Media, mengalir ke prelaryngeal lymph node yang terletak pada membranecricothyroidea

  • 7/22/2019 mandiri 2

    2/16

  • 7/22/2019 mandiri 2

    3/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    3

    o Hiperaktif : tinggiBerdiri di atas membrana basalis. Inti

    besar, vesikular, ditengah atau ke

    arah basal. Sitoplasma : bergranul

    halus, basofil, bnyk mitokondria.

    Dengan ME terlihat mikrovili. Fungsi

    untuk mensintesis , iodinasi,

    absorbsi, dan digesti thyroglobulin.

    Sel ParafolikularTerletak diantara sel-sel

    follicular (masih dlm

    membrana basalis). Inti

    eksentris. Sitoplasma :

    bnyk granula padat

    (terbungkus selaput).

    Mensekresi calsitonin

    2. Fisiologi Kelenjar Tiroid2.1 Biosintesis Hormon Thyroid

    Kelenjar tiroid ialahorgan endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya

    ialah mengeluarkanhormon tiroid.Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine

    (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisma

    (pengeluaran tenaga) manusia. Kerusakan atau kelainan pada kelenjar tiroid akan

    menyebabkan terganggunya sekresi hormon-hormon tiroid (T3 & T4), yang dimana

    dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan kelainan bagi manusia.Iodium adalah adalah bahan dasar yang sangat penting dalam biosintesis

    hormon thyroid. Iodium yang dikonsumsi diubah menjadi iodida kemudian

    diabsorbsi. Kelenjar thyroid mengkonsentrasikan iodida dengan mentransport aktif

    iodida dari sirkulasi ke dalam koloid. Mekanisme transport tersebut dikenal dengan

    iodide trapping mechanism. Na+dan I-ditransport dengan mekanisme cotransport

    ke dalam sel thyroid, kemudian Na+ dipompa ke interstisial oleh Na+-K+ATPase.

    Di dalam kelenjar thyroid, iodida mengalami oksidasi menjadi iodium. Iodium

    kemudian berikatan dengan molekul tirosin yang melekat ke tiroglobulin.

    Tiroglobulin adalah molekul glikoprotein yang disintesis oleh retikulum endoplasma

    http://ms.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrinhttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Hormon_tiroid&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Hormon_tiroid&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin
  • 7/22/2019 mandiri 2

    4/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    4

    dan kompleks Golgi sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140

    asam amino tirosin.

    Enzim yang berperan dalam oksidasi dan pengikatan iodida adalah thyroid

    peroksidase. Senyawa yang terbentuk adalah monoiodotirosin (MIT) dan

    diodotirosin (DIT). Dua molekul DIT kemudian mengalami suatu kondensasi

    oksidatif membentuk tetraiodotironin (T4). Triiodotironin (T3) mungkin terbentuk

    melalui kondensasi MIT dengan DIT. Sejumlah kecil reverse triiodotironin (rT3)

    juga terbentuk, mungkin melalui kondensasi DIT dengan MIT. Dalam thyroid

    manusia normal, distribusi rata-rata senyawa beriodium adalah 23 % MIT, 33 %

    DIT, 35 % T4 dan 7 % T3. RT3 dan komponen lain terdapat hanya dalam jumlah

    yang sangat sedikit.

    2.2 Mekanisme Kerja Hormon TiroidTahap pertama yang penting adalah perubahan ion iodide menjadi bentuk

    yodium yang teroksidasi yang selanjutnya mampu langsung berikatan dengan asam

    amino tirosin. Proses oksidasi yodium ini ditingkatkan oleh enzim peroksidase dan

    penyertanya hydrogen peroksidase. Enzim peroksidase terletak di bagian apical

    membrane sel atau melekat pada membrane sel, sehingga menempatkan yodium

    yang teroksidasi tadi di dalam sel tepat pada tempat molekul tiroglobulin mula-mula

    dikeluarkan dari alat golgi dan melalui membrane sel masuk ke dalam penyimpanan

    koloid kelenjar tiroid. Bila sistem peroksidase ini terhambat, atau secara herediter

    tidak terdapat di dalam sel, maka kecepata pembentukan hormone tiroid turun

    sampai nol.

    Pengikatan iodine dengan tiroglobulin disebut organifikasi tiroglobulin. Bahkan

    sewaktu masih dalam bentuk molekul, yodium yang sudah teroksidasi ini sudah

    berikatan langsung tetapi sangat lambat dengan asam amino tirosin. Di dalam sel-sel

    tiroid, yodium yang sudah teroksidasi itu berikatan langsung dengan enzim iodinase

    yang menyebabkan proses di atas dapat berlangsung selama beberapa detik atau

    beberapa menit. Tirosin mula-mula diiodisasi menjadi monoiodotirosin dan

    selanjutnya menjadi diiodotirosin, kemudian selama beberapa menit, beberapa jam,

    bahkan beberapa hari makin banyak jumlah diioditrosin yang bergandengan

    (coupling) satu sama lain yang menghasilkan molekul tiroksin yang masih dalam

    bagian tiroglobulin. Atau dapat juga terjadi penggandengan monoiodotirosindengan

    diiodotirosin sehingga terbentuk triiodotironin (kira-kira 1/5 dari jumlah hormone

    akhir).

  • 7/22/2019 mandiri 2

    5/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    5

    Efek defisiensi hormone tiroid belum akan terlihat hingga beberapa bulan

    karena tepat setelah hormone disintesis, hormone disimpan di dalam folikel dalam

    jumlah yang cukup untuk menyuplai tubuh denga kebutuhan normal hormone tiroid

    selam 2 sampai 3 bulan.

    Pelepasan dan Pengangkutan Hormon Tiroid

    Sekitar 93% hormone tiroid yang dilepaskan oleh kelenjar tiroid biasanya

    adalah tiroksin dan hanya 7% adalah triiodotironin. Tapi selama beberapa hari

    berikutnya separuh dari tiroksin secara perlahan dideionisasi menjadi triiodotironin

    tambahan. Oleh karena itu hormone yang akhirnya diangkat dan digunakan oleh

    jaringan terutama adalah triiodotironin, dengan jumlah kira-kira 35 mikrogram/hari.

    Sewaktu memasuki darah, 99% hormone tersebut segera berikatan dengan

    beberapa protein plasma, yang semuanya disintesis oleh hati. Tiroksin dan

    triiodotironin ini terutama berikatan dengan globulin binding-tiroksin, tapi dalam

    jumlah lebih sedikit dengan prealbumin binding-tiroksin dan albumin.

    Karena besarnya afinitas protein pengikat plasma terhadap hormone tiroksin,

    maka hormone ini dilepas secara lambat ke sel jaringan. Kira-kira setiap 6 hari,

    setengah dari jumlah tiroksin yang ada di dalam darah dilepaskan ke dalam sel-sel

    jaringan, sedangkan triiodotironi sekitar 1 hari karena afinitasnya rendah. Di dalam

    sel targetnya sendiri kedua hormone ini berikatan dengan protein intrasel (tiroksin

    berikatan lebih kuat). Hormon ini disimpan di dalam sel targetnya sendiri dan

    digunakan secara lambat selama berhari-hari atau berminggu-minggu. (kerja

    triiodotironin lebih cepat daripada tiroksin karena afinitasnya yang lebih rendah).

    2.3 Faktor yang mempengaruhi sekresi hormonTerdapat dua faktor yang mempengaruhi produksi dan sekresi hormon tiroid,

    yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

    Faktor internal adalah hipotalamus, hipofisis, dan kelenjar tiroid. Sebagian besaraktivitas kelenjar tiroid dipengaruhi oleh lobus anterior adenohipofisis yang

    mensekresikan. Thyroid Stimulating Hormone ( TSH). Sekresi TSH dipengaruhi

    langsung oleh Thyritropin Releasing Hormone ( TRH ) yang disekresikan oleh

    hipotalamus dan dapat mencapai hipofisis melalui sistem portae hipotalamus.

    Selanjutnya TRH yang sampai pada reseptornya di dalam hipofisis akan

    menyebabkan terjadinya perubahan c-AMP pada permeabilitas membran, dan hal

    inilah yang selanjutnya menyebabkan TSH disekresikan oleh adenohipofisis.

    TSH selanjutnya menstimulasi sel epitelium dengan caramembentuk ikatan

  • 7/22/2019 mandiri 2

    6/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    6

    dengan permukaan reseptor TSH dan keadaan ini menyebabkan kadar c-AMP

    dalam sel meningkat. Peningkatan c-AMPdisebabkan adanya ikatan TSH dengan

    reseptor pengikatnya yang terdapat pada membran sel yang selanjutnya

    menstimulasi adenyl cyclase untuk memproduksi c-AMP. Sebagai akibat adanya

    pengikatan antara TSH dan reseptor pengikatnya diatas antara lain adalah sebagai

    berikut:

    - Menstimulasi pompa iodida, dengan demikian terjadi peningkatan prosesIonTrapping

    - Efek yang terjadi di dalam inti yaitu peningkatan Apo Thyroglobulin(ATG).Iodinasi ATG nampak pada membran luminal sel epitelium.Enzim yang

    mengkatalisis iodinasi adalah kelompok tiroid peroksidaseyang berhubungan

    dengan membran luminal

    - Menstimulasi oksida iodida menjadi iodium sehingga meningkatkan prosesorganifikasi

    - Menstimulasi metabolisme glukosa melalui jalur pentosa yangmenyebabkanproduksi NADPH meningkat. NADPH selanjutnya berperansebagai faktor

    dalam produksi H2O2dan juga pada proses deiodinasi

    - Menstimulasi endositosis, atau pencaplokan Thyroglobulin untuk disimpan.Kadar hormon di dalam darah akan mengatur sekresi TSH dan TRH. Apabila T3

    dan T4 pada jaringan jumlahnya sudah mencukupi sekresi TSH dan TRH akan

    dihambat, sedang bila T3 dan T4 berkurang sekresi TSH dan TRH meningkat.

    Faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid antara lainadalahsuhu, lokasi, fotoperiodisitas dan kebisingan.Sistem pendengaran sebagai organ

    yang menerima suara (kebisingan)memiliki hubungan langsung dengan sistem

    saraf simpatis pada hipotalamus,dan melalui hubungan yang demikian suara dapat

    ditanggapi oleh suatuorganisme. Bila terjadi pemberian suara secara terus-

    menerus dapatmengakibatkan terjadi gangguan secara fisiologis, disamping juga

    adanyagangguan secara langsung pada sistem alat pendengar. Gangguan

    fisiologik tersebut dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara

    sistemalat pendengaran dan sistem saraf-otot-kelenjar. Dalam hal demikian

    dengansendirinya saraf otonom akan tanggap sebagai jawaban terhadap

    adanyasesuatu (suara) disekitarnya. Respon tersebut dapat berupa adanya

    gangguan fungsi fisiologik pada organ tertentu, misalnya kelenjar tiroid.

  • 7/22/2019 mandiri 2

    7/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    7

    2.4 Fungsi Hormon Fungsi Hormon Tiroid di Dalam Meningkatkan Metabolisme di Dalam Jaringan

    Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme di dalam hampir semua

    jaringan tubuh. Basal Metabolisme Rate (BMR) dapat meningkatsebanyak 60-

    100%. Bila sejumlah besar hormon tiroid dihasilkan, maka akanmeningkatkan

    bahan makanan untuk energi, sintesis protein, pertumbuhan, danaktivitas kelenjar

    endokrin.

    Pengaruh Hormon Tiroid terhadap PertumbuhanHormon tiroid mempunyai pengaruh khusus dan pengaruh umum

    terhadap pertumbuhan. Pada manusia, pengaruh hormon tiroid terhadap

    pertumbuhan terutama pada anak-anak. Bila seorang anak kehilangan hormon

    tiroid(hipotiroid), maka pertumbuhannya akan terhambat. Tetapi bila terlalu

    banyak hormon tiroid (hipertiroid), maka pertumbuhan tulang akan semakin

    cepat,sehingga menyebabkan anak tumbuh lebih tinggi dari biasanya. Sebaliknya kelebihan

    hormon tiroid dapat menyebabkan katabolisme lebih cepat dari pada sintesis

    protein, sehingga asam amino dilepaskan ke dalam cairan ekstraseluler.

    Pengaruh hormon tiroid terhadap mekanisme tubuh- Pengaruhnya terhadap metabolisme karbohidrat yaitu meningkatkan absorbsi

    glukosa oleh usus, menyebabkan penurunan glikogen di dalam hati, dan

    meningkatkan glikolisis.

    - Pengaruhnya terhadap metabolisme darah dan lemak hati yaitu bila hormontiroid meningkat maka akan menurunkan jumlah kolesterol, fosfolipid, dan

    trigliserida (triglyceride) di dalam darah, walaupun menaikkan asam lemak

    bebas. Selain itu, sekresi hormon tiroid yang menurun akan meningkatkan

    konsentrasi kolesterol, fosfolipid, dan trigliserida.

    Pengaruh hormon tiroid terhadap fungsi ototBila kenaikan hormon tiroid hanya sedikit biasanya otot-otot menunjukkan

    kegiatan, tetapi bila terlalu banyak akan kelebihan, otot-otot akan menjadi lemah

    karena kelebihan katabolisme protein. Sebaliknya bila kekurangan hormon tiroid

    menyebabkan otot-otot akan menjadi lemah dan refleksnya sangat lambat setelah

    berkontraksi.

    Pengaruh hormon tiroid terhadap pernafasan

  • 7/22/2019 mandiri 2

    8/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    8

    Dengan meningkatnya metabolisme maka meningkat pula penggunaanoksigen

    dan pembentukan karbondioksida. Pengaruh ini mengaktifkankecepatan dan

    kedalaman pernafasan.

    Pengaruh hormon tiroid terhadap sistem peredaran darahDengan meningkatnya metabolisme di dalam jaringan-jaringanmenyebabkan

    penggunaan oksigen lebih cepat daripada normal,menyebabkan jumlah hasil

    metabolisme yang dibebaskan dari jaringan lebih besar dari normal

    2.5 Hipertiroid dan HipotiroidHipertiroid

    Keadaan yang disebabkan oleh berlebihannya produksi hormon tiroid yang

    teriodinasi, produksi dan sekresi hormon tiroid meningkat akibat hiperfungsi

    kelenjar tiroid. Pada keadaan ini uptake yodium oleh kelenjar meningkat, ini

    dibuktikan dengan tes uptake yodium radioaktif selama 24 jam.

    Pada kebanyakan pasien hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar 2-3 kali dari

    ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel

    folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini sangat meningkat. Selain itu

    setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat; dan penelitian

    ambilan yodium radioaktif menunjukan bahwa kelenjar-kelenjar hiperplastik ini

    mensekresi hormon tiroid dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.

    Hipertiroidisme dapat timbul secara spontan atau akibat asupan hormone tiroid

    secara berlebihan. Terdapat 2 tipe hipertiroidisme spontan yang paling sering

    dijumpai, yaitu (1) penyakit Graves dan (2) goiter nodular toksik.

    Gejala yang sering muncul adalah sangat mudah terangsang, intoleransi terhadap

    panas, berkeringat banyak, berat bada berkurang sedikit atau banyak, berbagai

    derajat keparahan diare, kelemahan otot, kecemasan atau kelainan psikis lainnya,

    rasa capai yang sangat, namun pasien tidak dapat tidur, dan tremor pada tangan.

    Manifestasi klinis khasnya adalah exofthalus, yaitu akibat pembengkakan pada

    jaringan retroorbita dan timbulnya perubahan degenerative pada otot-otot

    ekstraokular.

    Hipotiroidisme

    Hipotiroidisme adalah defisiensi aktivitas tiroid, ditandai dengan penurunan laju

    metabolisme basal, kelelahan, dan letargi; bila tidak diobati dapat berkembagn

    menjadi myxedema. Pada orang dewasa ini lebih sering mengenai wanita daripada

  • 7/22/2019 mandiri 2

    9/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    9

    pria, dan pada bayi dapat menyebabkan kretinisme. Disebut juga athyria,

    athyroidosis, hypothyrosis, thyroprivia, dan thyroid insufficiency.

    Kretinisme merupakan suatu kondisi akibat hipotiroidisme ekstrem yang diderita

    janin, bayi, atau kanak-kanak yang ditandai dengan gagalnya pertumbuhan tubuh

    anak tersebut dan retardasi mental. Kretinisme bisa disembuhkan jika diobati

    sebelum terlambat yaitu dua minggu setelah kelahiran.

    Miksedema adalah keadaan dimana asam hialorunat sangat meningkat dan

    bersama dengan kondroitin sulfat yang terikat dengan protein membentuk jaringan

    gel yang berlebihan di ruang interestrial dan jaringan gel ini menyebabkan jmlah

    total cairan interestrial meningkat. Ditandai dengan adanya pelonggaran di bawah

    mata dan pembengkakan di wajah.

    4. Struma Nodusa

    4.1 Definisi

    Kelainan kelenjar tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan

    kelenjar dan morfologinya. Struma atau goiter adalah setiap pembesaran dari kelenjar

    tiroid.

    4.2 Klasifikasi

    Pembesaran kelenjar tiroid (kecuali keganasan), menurut American society for Study

    of Goiter membagi :

    Struma non toxic diffusa Struma non toxic nodusa Struma toxic diffusa Struma toxic nodusa

    Istilah Toxic (hipertiroid) dan non toxic (eutiroid dan hipotiroid) dipakai karena

    adanya perubahan dari segi fungsi fisiologis kelenjar tiroid seperti hipertiroid dan

    hipotiroid. Sedangkan istilah nodusa dan diffusa lebih kepada perubahan bentuk anatomi.

    Struma nodosa juga dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal :

    Berdasarkan jumlah nodul- Struma nodosa soliter / uninodosa ( bila jumlah nodul hanya satu )- Multinodosa ( bila lebih dari satu )

    Berdasarkan kemampuan menangkap iodium aktif:

  • 7/22/2019 mandiri 2

    10/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    10

    - Hot nodul- Warm nodul- Cold nodul

    Berdasarkan konsistensinya ( nodul lunak, kistik, keras dan sangat keras )

    4.3 Etiologi

    Defisiensi iodium. Pada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat didaerah yang kondisi air minum dan tanahnya kurang mengandung iodium,

    misalnya daerah pegunungan.

    Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid. Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (seperti substansi dalam kol, lobak,

    kacang kedelai).

    Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya: thiocarbamide,sulfonylurea dan litium).

    4.4 Patofisiologi

    Gangguan pada jalur TRH-TSH hormon tiroid ini menyebabkan perubahan dalam

    struktur dan fungsi kelenjar tiroid gondok. Rangsangan TSH reseptor tiroid oleh TSH,

    TSH-Resepor Antibodi atau TSH reseptor agonis, seperti chorionic gonadotropin, akan

    menyebabkan struma diffusa. Jika suatu kelompok kecil sel tiroid, sel inflamasi, atau sel

    maligna metastase ke kelenjar tiroid, akan menyebabkan struma nodusa.

    Defesiensi dalam sintesis atau uptake hormon tiroid akan menyebabkan

    peningkatan produksi TSH. Peningkatan TSH menyebabkan peningkatan jumlah dan

    hiperplasi sel kelenjar tyroid untuk menormalisir level hormon tiroid. Jika proses ini terus

    menerus, akan terbentuk struma. Penyebab defisiensi hormon tiroid termasuk inborn error

    sintesis hormon tiroid, defisiensi iodida dan goitrogen.

    Struma mungkin bisa diakibatkan oleh sejumlah reseptor agonis TSH. Yangtermasuk stimulator reseptor TSH adalah reseptor antibodi TSH, kelenjar hipofise yang

    resisten terhadap hormon tiroid, adenoma di hipotalamus atau di kelenjar hipofise, dan

    tumor yang memproduksi human chorionic gonadotropin.

    4.5 Manifestasi Klinis

    Biasanya penderita tidak mengalami keluhan karena tidak ada hipo atau

    hipertiroidisme. Sebagian kecil pasien, khususnya yang dengan struma nodosa besar,

    mengeluh adanya gejala mekanis, yaitu penekanan pada esofagus atau trakea sehingga

    pasien merasa sakit untuk menelan (disfagra) dan sesak nafas. Penyempitan yang berarti

  • 7/22/2019 mandiri 2

    11/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    11

    menyebabkan gangguan pernafasan sampai akhirnya terjadi dispnea dengan stridor

    inspiratoar. Biasanya tidak disertai rasa nyeri kecuali bila timbul perdarahan di dalam

    nodul.

    4.6 Diagnosis

    Anamnesis

    Perlu ditanyakan :

    Umur, sex, asalPenting sekali menanyakan asal penderita, apakah penderita tinggal di daerah

    pegunungan atau dataran rendah, bertujuan apakah berasal dari daerah endemik struma.

    PembengkakanMulainya kapan (jangka waktu) dan kecepatan tumbuh.

    Keluhan penekananAdakah dysphagia, dyspnea dan suara serak.

    Keluhan toksikTremor, banyak keringat, BB turun, nafsu makan, palpitasi, nervous/gelisah tidak

    tenang.

    Pemeriksaan Fisik

    Inspeksi- Posisi penderita duduk dengan leher terbuka, sedikit hiperekstensi.- Pembengkakano Bentuk : diffus atau lokalo Ukuran : besar dan kecilo Permukaan : halus atau modularo Gerakan : pada waktu menelan

    Adanya pembesaran tiroid dapat dipastikan dengan menelan ludah dimana

    kelenjar tiroid akan mengikuti gerakan naik turunnya trakea untuk menutup

    glotis. Karena tiroid dihubungkan oleh ligamentum cartilago dengan thyroid yaitu

    ligamentum Berry.

    Palpasi- Diperiksa dari belakang dengan kepala diflexikan diraba perluasan dan tepinya.- Ditentukan lokalisasi benjolan terhadap trakea (mengenai lobus kiri, kanan atau

    keduanya).

    - Ditentukan ukuran (diameter terbesar dari benjolan).

  • 7/22/2019 mandiri 2

    12/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    12

    - Konsistensi (lunak, kistik, keras atau sangat keras).- Mobilitas.- Pembesaran kelenjar getah bening disekitar tiroid ( ada atau tidak )- Nyeri pada penekanan atau tidak.

    PerkusiJarang dilakukan . Hanya untuk mengetahui apakah pembesaran sudah sampai ke

    retrosternal.

    AuskultasiJarang dilakukan. Dilakukan hanya jika ada pulsasi pada pembengkakan.

    Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan Sidik TiroidHasil pemeriksaan dengan radioisotop adalah teraan ukuran, bentuk, lokasi, dan

    yang utama ialah fungsi bagian-bagian tiroid. Pada pemeriksaan ini pasien diberi Tc-

    99m pertechnetate dengan cara injeksi atau 3-24 jam setelah menelan Iodium (I-131),

    tetapi yang sering digunakan untuk pemeriksaan tiroid ialah Tc-99m sedangkan I-131

    untuk kasus post thyroidektomi untuk melihat ada tidaknya sisa tiroid. Kemudian

    ditentukan konsentrasi yodium radioaktif yang ditangkap oleh tiroid.

    Dari hasil sidik tiroid dapat dibedakan 3 bentuk yaitu :

    - Nodul dingin (cold nodul)Bila penangkapan iodium nihil atau kurang

    dibandingkan sekitarnya. Hal ini

    menunjukkan fungsi yang rendah.

    - Nodul panas (hot nodul)Bila penangkapan iodium lebih banyak dari

    sekitarnya. Keadaan ini memperlihatkan

    aktivitas yang berlebih.

    - Nodul hangat (warm nodul)- Bila penangkapan iodium banyak dari

    sekitarnya. Ini berarti fungsi nodul sama

    dengan bagian tiroid yang lain.

    Dari hasil pemeriksaan sidik tiroid tidak dapat dibedakan apakah yang kita hadapi

    itu suatu keganasan atau sesuatu yang jinak.

    Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

  • 7/22/2019 mandiri 2

    13/16

  • 7/22/2019 mandiri 2

    14/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    14

    5. Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan Bedah

    Indikasi untuk eksplorasi bedah glandula tiroidea meliputi :

    Terapi untuk pengurangan masa fungsional dan pengurangan massa yang menekan. Ekstirpasi (tindakan pengangkatan seluruh massa tumor beserta kapsulnya) untuk

    penyakit keganasan

    Paliasi untuk eksisi massa tumor yang tidak dapat disembuhkan, yang menimbulkangejala penekanan mengganggu.

    - Pengobatan untuk nodul tiroid yang bukan tiroiditis atau keganasan :o Apabila didapatkan nodul hangat, dapat diberikan preparat l-thyroxin selama 4-5

    bulan dan kemudian sidik tiroid dapat diulang. Apabila nodul mengecil maka

    terapi dapat diteruskan namun apabila tidak mengecil dilakukan biopsi aspirasi

    atau operasi.

    oNodul panas dengan diameter < 2,5 cm observasi saja, tetapi kalau > 2,5 mmterapinya ialah operatif karena dikhawatirkan mudah timbul hipertiroidisme.

    - Reseksi SubtotalReseksi subtotal akan dilakukan identik untuk lobus kanan dan kiri, dengan

    mobilitas sama pada tiap sisi. Reseksi subtotal dilakukan dalam kasus struma

    multinodular toksik, struma multinodular non toksik.

    Prinsip reseksi untuk mengeksisi sebagian besar tiap lobus, yang memotong pembuluh

    darah tiroidea superior, vena dan hyroidea media dan vena tiroidea inferior utuh.

    Bagian kelenjar yang dieksisi merupakan sisi anterolateral tiap lobus, isthmus dan lobus

    piramidalis. Ligasi pembuluh darah tiroidea superior harus hati-hati untuk tidak

    mencederai ramus externus nervus laryngeus superior dapat menimbulkan perubahan

    suara yang bermakna.

    Sisa thyroidea dari lobus kiri harus sekitar 3 sampai 4 gram. Ini dapat dinilai

    dengan menilai berbagai ukuran thyroidea pada timbangan. Lobus dapat dieksisi

    lengkap dengan memotong isthmus atau ia dapat dijaga kontinyu dengan isthmus yang

    dikupas bebas dari tracea di bawahnya.

    - Lobektomi TotalDilakukan untuk tumor ganas glandula tiroidea dan bila penyakit unilobaris

    yang mendasari tidak pasti. Bila dilakukan pengupasan suatu lobus, untuk tumor ganas

    maka pembuluh darah tiroidea superior, vena tiroidea media dan vena tiroidea inferior

  • 7/22/2019 mandiri 2

    15/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    15

    perlu dipotong. Glandula paratiroidea dan nervus laryngeus diidentifikasi dan

    dilindungi. Lobus tiroidea diretraksi ke medial dengan dua glandula paratiroidea terlihat

    dekat cabang terminal fasia (ligamentum Berry). Nervus ini diidentifikasi sebagai

    struktur putih tipis yang berjalan di bawah ligamentum dan biasanya di bawah cabang

    terminal arteria tiroidea inferior. Pada sejumlah tumor ganas seperti varian folikularis

    dan meduler direkomendasikan lobektomi total bilateral dengan pengupasan kelenjar

    limfe sentral.

    6. Manajemen Stress dalam menghadapi Operasi ditinjau secara Islam

    Stres adalah suatu kondisi yang dialami oleh manusia, berupa kumpulan-kumpulan

    gangguan fisik dan psikis, yang disebabkan ketidakmampuan manusia menghadapi tekanan-

    tekanan fisik dan terutama tekanan psikologis. Penyebab utama stres adalah perubahan yang

    drastis (ekstrim) dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Manajemen stres adalahkemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian

    yang ada memeberi tuntutan yang berlebihan.

    Terapi stres Islamiy dapat dilakukan melalui tiga kisi:

    Kisi konseptual, bagaimana Islam melihat makna kehidupan bagi manusia- Memahami tujuan hidup- Memahami nilai dunia dibanding akhirat.- Memahami makna tawakal, syukur dan sabar Memahami takdir dengan benar. (yaitu)

    bagi siapa diantara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak

    dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan

    semesta alam.(QS. At-Takwir 81:28-29)

    Kisi kontekstual menyangkut sikap dan gaya hidup (life style) Kisi kuratif bagaimana usaha terapi stres setelah berdampak buruk kepada fisik dan jiwa

    seseorang.

    Kunci pengobatan stres adalah: Wastainu bishabri washalat , jadikan shalat dan shabar

    sebagai penolonglmu. Ada empat aspek terapeutik dalam shalat: aspek olah raga, aspek

    meditasi, aspek autosugesti, dan aspek kebersamaan.

  • 7/22/2019 mandiri 2

    16/16

    Novi Alvirahmi 1102010209

    16

    DAFTAR PUSTAKA

    Sylvia A. Price, Lorraine M.Wilson, 2006, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-ProsesPenyakit, Jilid 2, Edisi 6, Jakarta, EGC

    Sjamsuhidayat, R, 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta,EGC

    Sherwood, Laurelee.2001.fisiologi manusia dari sel ke sistem Edisi 2.jakarta.EGC http://emedicine.medscape.com/article/120034-overview

    http://emedicine.medscape.com/article/120034-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/120034-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/120034-overview