mandiri 2
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 mandiri 2
1/16
Novi Alvirahmi 1102010209
1
1. Memahami dan Menjelaskan tentang Anatomi Kelenjar Tiroid1.1 Makroskopis
Kelenjar thyroid terletak di leher depan setentang vertebra cervicalis 5 sampai
thoracalis 1, terdiri dari lobus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh isthmus. letak
apex di atas sejauh linea oblique lamina cartilage thyroidea, dengan basis di bawah
pada cincin trachea 5 atau 6.
Berat kelenjar thyroid bervariasi antara 20-30 gr, rata-rata 25 gr.Dengan adanya
ligamentum suspensorium Berry kelenjar thyroidea ditambatkan ke cartilage cricoidea
dari facies posteromedial kelenjar. Jumlah ligamentum ini 1 di kiri dan kanan.
Fungsinya sebagai ayunan/ gendongan kelenjar ke larynx dan mencegah jatuh/
turunnya kelenjar dari larynx, terutama bila terjadi pembesaran kelenjar.
Struktur di sekitar lobus
Anterior lateral.m. sternothyroideus, Venter superior m. Omohyoideus, m.sternohyoideus, dan tepi
anterior m. Sternocleidomastoideus.
Posterolateral.Vagina carotica dengan a. Carotis communis, vena jugularis interna, dan nervus
vagus.
Medial.Laring, trakea, m. Constrictor faringis inferior, dan oesophagus.
Posterior.Gld. Parathyroidea inferior dan superior.
Perdarahan
Kelenjar tiroid dialiri darah oleh pembuluh darah berikut:
Thyroidea superior dan inferior, a. Thyroidea media (cabang langsung dari aorta) Aliran baliknya terdapat vena berupa:
- V. Thyroidea superior ( bermuara di vena jugularis interna)- V. Thyroidea medialis ( bermuara di vena jugularis interna)- V. Thyrodea inferior ( bermuara di vena anonyma kiri)Aliran Limfa
Ascending Lymphatic
- Media, mengalir ke prelaryngeal lymph node yang terletak pada membranecricothyroidea
-
7/22/2019 mandiri 2
2/16
-
7/22/2019 mandiri 2
3/16
Novi Alvirahmi 1102010209
3
o Hiperaktif : tinggiBerdiri di atas membrana basalis. Inti
besar, vesikular, ditengah atau ke
arah basal. Sitoplasma : bergranul
halus, basofil, bnyk mitokondria.
Dengan ME terlihat mikrovili. Fungsi
untuk mensintesis , iodinasi,
absorbsi, dan digesti thyroglobulin.
Sel ParafolikularTerletak diantara sel-sel
follicular (masih dlm
membrana basalis). Inti
eksentris. Sitoplasma :
bnyk granula padat
(terbungkus selaput).
Mensekresi calsitonin
2. Fisiologi Kelenjar Tiroid2.1 Biosintesis Hormon Thyroid
Kelenjar tiroid ialahorgan endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya
ialah mengeluarkanhormon tiroid.Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine
(T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisma
(pengeluaran tenaga) manusia. Kerusakan atau kelainan pada kelenjar tiroid akan
menyebabkan terganggunya sekresi hormon-hormon tiroid (T3 & T4), yang dimana
dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan kelainan bagi manusia.Iodium adalah adalah bahan dasar yang sangat penting dalam biosintesis
hormon thyroid. Iodium yang dikonsumsi diubah menjadi iodida kemudian
diabsorbsi. Kelenjar thyroid mengkonsentrasikan iodida dengan mentransport aktif
iodida dari sirkulasi ke dalam koloid. Mekanisme transport tersebut dikenal dengan
iodide trapping mechanism. Na+dan I-ditransport dengan mekanisme cotransport
ke dalam sel thyroid, kemudian Na+ dipompa ke interstisial oleh Na+-K+ATPase.
Di dalam kelenjar thyroid, iodida mengalami oksidasi menjadi iodium. Iodium
kemudian berikatan dengan molekul tirosin yang melekat ke tiroglobulin.
Tiroglobulin adalah molekul glikoprotein yang disintesis oleh retikulum endoplasma
http://ms.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrinhttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Hormon_tiroid&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Hormon_tiroid&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin -
7/22/2019 mandiri 2
4/16
Novi Alvirahmi 1102010209
4
dan kompleks Golgi sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140
asam amino tirosin.
Enzim yang berperan dalam oksidasi dan pengikatan iodida adalah thyroid
peroksidase. Senyawa yang terbentuk adalah monoiodotirosin (MIT) dan
diodotirosin (DIT). Dua molekul DIT kemudian mengalami suatu kondensasi
oksidatif membentuk tetraiodotironin (T4). Triiodotironin (T3) mungkin terbentuk
melalui kondensasi MIT dengan DIT. Sejumlah kecil reverse triiodotironin (rT3)
juga terbentuk, mungkin melalui kondensasi DIT dengan MIT. Dalam thyroid
manusia normal, distribusi rata-rata senyawa beriodium adalah 23 % MIT, 33 %
DIT, 35 % T4 dan 7 % T3. RT3 dan komponen lain terdapat hanya dalam jumlah
yang sangat sedikit.
2.2 Mekanisme Kerja Hormon TiroidTahap pertama yang penting adalah perubahan ion iodide menjadi bentuk
yodium yang teroksidasi yang selanjutnya mampu langsung berikatan dengan asam
amino tirosin. Proses oksidasi yodium ini ditingkatkan oleh enzim peroksidase dan
penyertanya hydrogen peroksidase. Enzim peroksidase terletak di bagian apical
membrane sel atau melekat pada membrane sel, sehingga menempatkan yodium
yang teroksidasi tadi di dalam sel tepat pada tempat molekul tiroglobulin mula-mula
dikeluarkan dari alat golgi dan melalui membrane sel masuk ke dalam penyimpanan
koloid kelenjar tiroid. Bila sistem peroksidase ini terhambat, atau secara herediter
tidak terdapat di dalam sel, maka kecepata pembentukan hormone tiroid turun
sampai nol.
Pengikatan iodine dengan tiroglobulin disebut organifikasi tiroglobulin. Bahkan
sewaktu masih dalam bentuk molekul, yodium yang sudah teroksidasi ini sudah
berikatan langsung tetapi sangat lambat dengan asam amino tirosin. Di dalam sel-sel
tiroid, yodium yang sudah teroksidasi itu berikatan langsung dengan enzim iodinase
yang menyebabkan proses di atas dapat berlangsung selama beberapa detik atau
beberapa menit. Tirosin mula-mula diiodisasi menjadi monoiodotirosin dan
selanjutnya menjadi diiodotirosin, kemudian selama beberapa menit, beberapa jam,
bahkan beberapa hari makin banyak jumlah diioditrosin yang bergandengan
(coupling) satu sama lain yang menghasilkan molekul tiroksin yang masih dalam
bagian tiroglobulin. Atau dapat juga terjadi penggandengan monoiodotirosindengan
diiodotirosin sehingga terbentuk triiodotironin (kira-kira 1/5 dari jumlah hormone
akhir).
-
7/22/2019 mandiri 2
5/16
Novi Alvirahmi 1102010209
5
Efek defisiensi hormone tiroid belum akan terlihat hingga beberapa bulan
karena tepat setelah hormone disintesis, hormone disimpan di dalam folikel dalam
jumlah yang cukup untuk menyuplai tubuh denga kebutuhan normal hormone tiroid
selam 2 sampai 3 bulan.
Pelepasan dan Pengangkutan Hormon Tiroid
Sekitar 93% hormone tiroid yang dilepaskan oleh kelenjar tiroid biasanya
adalah tiroksin dan hanya 7% adalah triiodotironin. Tapi selama beberapa hari
berikutnya separuh dari tiroksin secara perlahan dideionisasi menjadi triiodotironin
tambahan. Oleh karena itu hormone yang akhirnya diangkat dan digunakan oleh
jaringan terutama adalah triiodotironin, dengan jumlah kira-kira 35 mikrogram/hari.
Sewaktu memasuki darah, 99% hormone tersebut segera berikatan dengan
beberapa protein plasma, yang semuanya disintesis oleh hati. Tiroksin dan
triiodotironin ini terutama berikatan dengan globulin binding-tiroksin, tapi dalam
jumlah lebih sedikit dengan prealbumin binding-tiroksin dan albumin.
Karena besarnya afinitas protein pengikat plasma terhadap hormone tiroksin,
maka hormone ini dilepas secara lambat ke sel jaringan. Kira-kira setiap 6 hari,
setengah dari jumlah tiroksin yang ada di dalam darah dilepaskan ke dalam sel-sel
jaringan, sedangkan triiodotironi sekitar 1 hari karena afinitasnya rendah. Di dalam
sel targetnya sendiri kedua hormone ini berikatan dengan protein intrasel (tiroksin
berikatan lebih kuat). Hormon ini disimpan di dalam sel targetnya sendiri dan
digunakan secara lambat selama berhari-hari atau berminggu-minggu. (kerja
triiodotironin lebih cepat daripada tiroksin karena afinitasnya yang lebih rendah).
2.3 Faktor yang mempengaruhi sekresi hormonTerdapat dua faktor yang mempengaruhi produksi dan sekresi hormon tiroid,
yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor internal adalah hipotalamus, hipofisis, dan kelenjar tiroid. Sebagian besaraktivitas kelenjar tiroid dipengaruhi oleh lobus anterior adenohipofisis yang
mensekresikan. Thyroid Stimulating Hormone ( TSH). Sekresi TSH dipengaruhi
langsung oleh Thyritropin Releasing Hormone ( TRH ) yang disekresikan oleh
hipotalamus dan dapat mencapai hipofisis melalui sistem portae hipotalamus.
Selanjutnya TRH yang sampai pada reseptornya di dalam hipofisis akan
menyebabkan terjadinya perubahan c-AMP pada permeabilitas membran, dan hal
inilah yang selanjutnya menyebabkan TSH disekresikan oleh adenohipofisis.
TSH selanjutnya menstimulasi sel epitelium dengan caramembentuk ikatan
-
7/22/2019 mandiri 2
6/16
Novi Alvirahmi 1102010209
6
dengan permukaan reseptor TSH dan keadaan ini menyebabkan kadar c-AMP
dalam sel meningkat. Peningkatan c-AMPdisebabkan adanya ikatan TSH dengan
reseptor pengikatnya yang terdapat pada membran sel yang selanjutnya
menstimulasi adenyl cyclase untuk memproduksi c-AMP. Sebagai akibat adanya
pengikatan antara TSH dan reseptor pengikatnya diatas antara lain adalah sebagai
berikut:
- Menstimulasi pompa iodida, dengan demikian terjadi peningkatan prosesIonTrapping
- Efek yang terjadi di dalam inti yaitu peningkatan Apo Thyroglobulin(ATG).Iodinasi ATG nampak pada membran luminal sel epitelium.Enzim yang
mengkatalisis iodinasi adalah kelompok tiroid peroksidaseyang berhubungan
dengan membran luminal
- Menstimulasi oksida iodida menjadi iodium sehingga meningkatkan prosesorganifikasi
- Menstimulasi metabolisme glukosa melalui jalur pentosa yangmenyebabkanproduksi NADPH meningkat. NADPH selanjutnya berperansebagai faktor
dalam produksi H2O2dan juga pada proses deiodinasi
- Menstimulasi endositosis, atau pencaplokan Thyroglobulin untuk disimpan.Kadar hormon di dalam darah akan mengatur sekresi TSH dan TRH. Apabila T3
dan T4 pada jaringan jumlahnya sudah mencukupi sekresi TSH dan TRH akan
dihambat, sedang bila T3 dan T4 berkurang sekresi TSH dan TRH meningkat.
Faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid antara lainadalahsuhu, lokasi, fotoperiodisitas dan kebisingan.Sistem pendengaran sebagai organ
yang menerima suara (kebisingan)memiliki hubungan langsung dengan sistem
saraf simpatis pada hipotalamus,dan melalui hubungan yang demikian suara dapat
ditanggapi oleh suatuorganisme. Bila terjadi pemberian suara secara terus-
menerus dapatmengakibatkan terjadi gangguan secara fisiologis, disamping juga
adanyagangguan secara langsung pada sistem alat pendengar. Gangguan
fisiologik tersebut dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara
sistemalat pendengaran dan sistem saraf-otot-kelenjar. Dalam hal demikian
dengansendirinya saraf otonom akan tanggap sebagai jawaban terhadap
adanyasesuatu (suara) disekitarnya. Respon tersebut dapat berupa adanya
gangguan fungsi fisiologik pada organ tertentu, misalnya kelenjar tiroid.
-
7/22/2019 mandiri 2
7/16
Novi Alvirahmi 1102010209
7
2.4 Fungsi Hormon Fungsi Hormon Tiroid di Dalam Meningkatkan Metabolisme di Dalam Jaringan
Hormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme di dalam hampir semua
jaringan tubuh. Basal Metabolisme Rate (BMR) dapat meningkatsebanyak 60-
100%. Bila sejumlah besar hormon tiroid dihasilkan, maka akanmeningkatkan
bahan makanan untuk energi, sintesis protein, pertumbuhan, danaktivitas kelenjar
endokrin.
Pengaruh Hormon Tiroid terhadap PertumbuhanHormon tiroid mempunyai pengaruh khusus dan pengaruh umum
terhadap pertumbuhan. Pada manusia, pengaruh hormon tiroid terhadap
pertumbuhan terutama pada anak-anak. Bila seorang anak kehilangan hormon
tiroid(hipotiroid), maka pertumbuhannya akan terhambat. Tetapi bila terlalu
banyak hormon tiroid (hipertiroid), maka pertumbuhan tulang akan semakin
cepat,sehingga menyebabkan anak tumbuh lebih tinggi dari biasanya. Sebaliknya kelebihan
hormon tiroid dapat menyebabkan katabolisme lebih cepat dari pada sintesis
protein, sehingga asam amino dilepaskan ke dalam cairan ekstraseluler.
Pengaruh hormon tiroid terhadap mekanisme tubuh- Pengaruhnya terhadap metabolisme karbohidrat yaitu meningkatkan absorbsi
glukosa oleh usus, menyebabkan penurunan glikogen di dalam hati, dan
meningkatkan glikolisis.
- Pengaruhnya terhadap metabolisme darah dan lemak hati yaitu bila hormontiroid meningkat maka akan menurunkan jumlah kolesterol, fosfolipid, dan
trigliserida (triglyceride) di dalam darah, walaupun menaikkan asam lemak
bebas. Selain itu, sekresi hormon tiroid yang menurun akan meningkatkan
konsentrasi kolesterol, fosfolipid, dan trigliserida.
Pengaruh hormon tiroid terhadap fungsi ototBila kenaikan hormon tiroid hanya sedikit biasanya otot-otot menunjukkan
kegiatan, tetapi bila terlalu banyak akan kelebihan, otot-otot akan menjadi lemah
karena kelebihan katabolisme protein. Sebaliknya bila kekurangan hormon tiroid
menyebabkan otot-otot akan menjadi lemah dan refleksnya sangat lambat setelah
berkontraksi.
Pengaruh hormon tiroid terhadap pernafasan
-
7/22/2019 mandiri 2
8/16
Novi Alvirahmi 1102010209
8
Dengan meningkatnya metabolisme maka meningkat pula penggunaanoksigen
dan pembentukan karbondioksida. Pengaruh ini mengaktifkankecepatan dan
kedalaman pernafasan.
Pengaruh hormon tiroid terhadap sistem peredaran darahDengan meningkatnya metabolisme di dalam jaringan-jaringanmenyebabkan
penggunaan oksigen lebih cepat daripada normal,menyebabkan jumlah hasil
metabolisme yang dibebaskan dari jaringan lebih besar dari normal
2.5 Hipertiroid dan HipotiroidHipertiroid
Keadaan yang disebabkan oleh berlebihannya produksi hormon tiroid yang
teriodinasi, produksi dan sekresi hormon tiroid meningkat akibat hiperfungsi
kelenjar tiroid. Pada keadaan ini uptake yodium oleh kelenjar meningkat, ini
dibuktikan dengan tes uptake yodium radioaktif selama 24 jam.
Pada kebanyakan pasien hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar 2-3 kali dari
ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel
folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini sangat meningkat. Selain itu
setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat; dan penelitian
ambilan yodium radioaktif menunjukan bahwa kelenjar-kelenjar hiperplastik ini
mensekresi hormon tiroid dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.
Hipertiroidisme dapat timbul secara spontan atau akibat asupan hormone tiroid
secara berlebihan. Terdapat 2 tipe hipertiroidisme spontan yang paling sering
dijumpai, yaitu (1) penyakit Graves dan (2) goiter nodular toksik.
Gejala yang sering muncul adalah sangat mudah terangsang, intoleransi terhadap
panas, berkeringat banyak, berat bada berkurang sedikit atau banyak, berbagai
derajat keparahan diare, kelemahan otot, kecemasan atau kelainan psikis lainnya,
rasa capai yang sangat, namun pasien tidak dapat tidur, dan tremor pada tangan.
Manifestasi klinis khasnya adalah exofthalus, yaitu akibat pembengkakan pada
jaringan retroorbita dan timbulnya perubahan degenerative pada otot-otot
ekstraokular.
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah defisiensi aktivitas tiroid, ditandai dengan penurunan laju
metabolisme basal, kelelahan, dan letargi; bila tidak diobati dapat berkembagn
menjadi myxedema. Pada orang dewasa ini lebih sering mengenai wanita daripada
-
7/22/2019 mandiri 2
9/16
Novi Alvirahmi 1102010209
9
pria, dan pada bayi dapat menyebabkan kretinisme. Disebut juga athyria,
athyroidosis, hypothyrosis, thyroprivia, dan thyroid insufficiency.
Kretinisme merupakan suatu kondisi akibat hipotiroidisme ekstrem yang diderita
janin, bayi, atau kanak-kanak yang ditandai dengan gagalnya pertumbuhan tubuh
anak tersebut dan retardasi mental. Kretinisme bisa disembuhkan jika diobati
sebelum terlambat yaitu dua minggu setelah kelahiran.
Miksedema adalah keadaan dimana asam hialorunat sangat meningkat dan
bersama dengan kondroitin sulfat yang terikat dengan protein membentuk jaringan
gel yang berlebihan di ruang interestrial dan jaringan gel ini menyebabkan jmlah
total cairan interestrial meningkat. Ditandai dengan adanya pelonggaran di bawah
mata dan pembengkakan di wajah.
4. Struma Nodusa
4.1 Definisi
Kelainan kelenjar tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan susunan
kelenjar dan morfologinya. Struma atau goiter adalah setiap pembesaran dari kelenjar
tiroid.
4.2 Klasifikasi
Pembesaran kelenjar tiroid (kecuali keganasan), menurut American society for Study
of Goiter membagi :
Struma non toxic diffusa Struma non toxic nodusa Struma toxic diffusa Struma toxic nodusa
Istilah Toxic (hipertiroid) dan non toxic (eutiroid dan hipotiroid) dipakai karena
adanya perubahan dari segi fungsi fisiologis kelenjar tiroid seperti hipertiroid dan
hipotiroid. Sedangkan istilah nodusa dan diffusa lebih kepada perubahan bentuk anatomi.
Struma nodosa juga dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal :
Berdasarkan jumlah nodul- Struma nodosa soliter / uninodosa ( bila jumlah nodul hanya satu )- Multinodosa ( bila lebih dari satu )
Berdasarkan kemampuan menangkap iodium aktif:
-
7/22/2019 mandiri 2
10/16
Novi Alvirahmi 1102010209
10
- Hot nodul- Warm nodul- Cold nodul
Berdasarkan konsistensinya ( nodul lunak, kistik, keras dan sangat keras )
4.3 Etiologi
Defisiensi iodium. Pada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat didaerah yang kondisi air minum dan tanahnya kurang mengandung iodium,
misalnya daerah pegunungan.
Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid. Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (seperti substansi dalam kol, lobak,
kacang kedelai).
Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya: thiocarbamide,sulfonylurea dan litium).
4.4 Patofisiologi
Gangguan pada jalur TRH-TSH hormon tiroid ini menyebabkan perubahan dalam
struktur dan fungsi kelenjar tiroid gondok. Rangsangan TSH reseptor tiroid oleh TSH,
TSH-Resepor Antibodi atau TSH reseptor agonis, seperti chorionic gonadotropin, akan
menyebabkan struma diffusa. Jika suatu kelompok kecil sel tiroid, sel inflamasi, atau sel
maligna metastase ke kelenjar tiroid, akan menyebabkan struma nodusa.
Defesiensi dalam sintesis atau uptake hormon tiroid akan menyebabkan
peningkatan produksi TSH. Peningkatan TSH menyebabkan peningkatan jumlah dan
hiperplasi sel kelenjar tyroid untuk menormalisir level hormon tiroid. Jika proses ini terus
menerus, akan terbentuk struma. Penyebab defisiensi hormon tiroid termasuk inborn error
sintesis hormon tiroid, defisiensi iodida dan goitrogen.
Struma mungkin bisa diakibatkan oleh sejumlah reseptor agonis TSH. Yangtermasuk stimulator reseptor TSH adalah reseptor antibodi TSH, kelenjar hipofise yang
resisten terhadap hormon tiroid, adenoma di hipotalamus atau di kelenjar hipofise, dan
tumor yang memproduksi human chorionic gonadotropin.
4.5 Manifestasi Klinis
Biasanya penderita tidak mengalami keluhan karena tidak ada hipo atau
hipertiroidisme. Sebagian kecil pasien, khususnya yang dengan struma nodosa besar,
mengeluh adanya gejala mekanis, yaitu penekanan pada esofagus atau trakea sehingga
pasien merasa sakit untuk menelan (disfagra) dan sesak nafas. Penyempitan yang berarti
-
7/22/2019 mandiri 2
11/16
Novi Alvirahmi 1102010209
11
menyebabkan gangguan pernafasan sampai akhirnya terjadi dispnea dengan stridor
inspiratoar. Biasanya tidak disertai rasa nyeri kecuali bila timbul perdarahan di dalam
nodul.
4.6 Diagnosis
Anamnesis
Perlu ditanyakan :
Umur, sex, asalPenting sekali menanyakan asal penderita, apakah penderita tinggal di daerah
pegunungan atau dataran rendah, bertujuan apakah berasal dari daerah endemik struma.
PembengkakanMulainya kapan (jangka waktu) dan kecepatan tumbuh.
Keluhan penekananAdakah dysphagia, dyspnea dan suara serak.
Keluhan toksikTremor, banyak keringat, BB turun, nafsu makan, palpitasi, nervous/gelisah tidak
tenang.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi- Posisi penderita duduk dengan leher terbuka, sedikit hiperekstensi.- Pembengkakano Bentuk : diffus atau lokalo Ukuran : besar dan kecilo Permukaan : halus atau modularo Gerakan : pada waktu menelan
Adanya pembesaran tiroid dapat dipastikan dengan menelan ludah dimana
kelenjar tiroid akan mengikuti gerakan naik turunnya trakea untuk menutup
glotis. Karena tiroid dihubungkan oleh ligamentum cartilago dengan thyroid yaitu
ligamentum Berry.
Palpasi- Diperiksa dari belakang dengan kepala diflexikan diraba perluasan dan tepinya.- Ditentukan lokalisasi benjolan terhadap trakea (mengenai lobus kiri, kanan atau
keduanya).
- Ditentukan ukuran (diameter terbesar dari benjolan).
-
7/22/2019 mandiri 2
12/16
Novi Alvirahmi 1102010209
12
- Konsistensi (lunak, kistik, keras atau sangat keras).- Mobilitas.- Pembesaran kelenjar getah bening disekitar tiroid ( ada atau tidak )- Nyeri pada penekanan atau tidak.
PerkusiJarang dilakukan . Hanya untuk mengetahui apakah pembesaran sudah sampai ke
retrosternal.
AuskultasiJarang dilakukan. Dilakukan hanya jika ada pulsasi pada pembengkakan.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Sidik TiroidHasil pemeriksaan dengan radioisotop adalah teraan ukuran, bentuk, lokasi, dan
yang utama ialah fungsi bagian-bagian tiroid. Pada pemeriksaan ini pasien diberi Tc-
99m pertechnetate dengan cara injeksi atau 3-24 jam setelah menelan Iodium (I-131),
tetapi yang sering digunakan untuk pemeriksaan tiroid ialah Tc-99m sedangkan I-131
untuk kasus post thyroidektomi untuk melihat ada tidaknya sisa tiroid. Kemudian
ditentukan konsentrasi yodium radioaktif yang ditangkap oleh tiroid.
Dari hasil sidik tiroid dapat dibedakan 3 bentuk yaitu :
- Nodul dingin (cold nodul)Bila penangkapan iodium nihil atau kurang
dibandingkan sekitarnya. Hal ini
menunjukkan fungsi yang rendah.
- Nodul panas (hot nodul)Bila penangkapan iodium lebih banyak dari
sekitarnya. Keadaan ini memperlihatkan
aktivitas yang berlebih.
- Nodul hangat (warm nodul)- Bila penangkapan iodium banyak dari
sekitarnya. Ini berarti fungsi nodul sama
dengan bagian tiroid yang lain.
Dari hasil pemeriksaan sidik tiroid tidak dapat dibedakan apakah yang kita hadapi
itu suatu keganasan atau sesuatu yang jinak.
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
-
7/22/2019 mandiri 2
13/16
-
7/22/2019 mandiri 2
14/16
Novi Alvirahmi 1102010209
14
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Bedah
Indikasi untuk eksplorasi bedah glandula tiroidea meliputi :
Terapi untuk pengurangan masa fungsional dan pengurangan massa yang menekan. Ekstirpasi (tindakan pengangkatan seluruh massa tumor beserta kapsulnya) untuk
penyakit keganasan
Paliasi untuk eksisi massa tumor yang tidak dapat disembuhkan, yang menimbulkangejala penekanan mengganggu.
- Pengobatan untuk nodul tiroid yang bukan tiroiditis atau keganasan :o Apabila didapatkan nodul hangat, dapat diberikan preparat l-thyroxin selama 4-5
bulan dan kemudian sidik tiroid dapat diulang. Apabila nodul mengecil maka
terapi dapat diteruskan namun apabila tidak mengecil dilakukan biopsi aspirasi
atau operasi.
oNodul panas dengan diameter < 2,5 cm observasi saja, tetapi kalau > 2,5 mmterapinya ialah operatif karena dikhawatirkan mudah timbul hipertiroidisme.
- Reseksi SubtotalReseksi subtotal akan dilakukan identik untuk lobus kanan dan kiri, dengan
mobilitas sama pada tiap sisi. Reseksi subtotal dilakukan dalam kasus struma
multinodular toksik, struma multinodular non toksik.
Prinsip reseksi untuk mengeksisi sebagian besar tiap lobus, yang memotong pembuluh
darah tiroidea superior, vena dan hyroidea media dan vena tiroidea inferior utuh.
Bagian kelenjar yang dieksisi merupakan sisi anterolateral tiap lobus, isthmus dan lobus
piramidalis. Ligasi pembuluh darah tiroidea superior harus hati-hati untuk tidak
mencederai ramus externus nervus laryngeus superior dapat menimbulkan perubahan
suara yang bermakna.
Sisa thyroidea dari lobus kiri harus sekitar 3 sampai 4 gram. Ini dapat dinilai
dengan menilai berbagai ukuran thyroidea pada timbangan. Lobus dapat dieksisi
lengkap dengan memotong isthmus atau ia dapat dijaga kontinyu dengan isthmus yang
dikupas bebas dari tracea di bawahnya.
- Lobektomi TotalDilakukan untuk tumor ganas glandula tiroidea dan bila penyakit unilobaris
yang mendasari tidak pasti. Bila dilakukan pengupasan suatu lobus, untuk tumor ganas
maka pembuluh darah tiroidea superior, vena tiroidea media dan vena tiroidea inferior
-
7/22/2019 mandiri 2
15/16
Novi Alvirahmi 1102010209
15
perlu dipotong. Glandula paratiroidea dan nervus laryngeus diidentifikasi dan
dilindungi. Lobus tiroidea diretraksi ke medial dengan dua glandula paratiroidea terlihat
dekat cabang terminal fasia (ligamentum Berry). Nervus ini diidentifikasi sebagai
struktur putih tipis yang berjalan di bawah ligamentum dan biasanya di bawah cabang
terminal arteria tiroidea inferior. Pada sejumlah tumor ganas seperti varian folikularis
dan meduler direkomendasikan lobektomi total bilateral dengan pengupasan kelenjar
limfe sentral.
6. Manajemen Stress dalam menghadapi Operasi ditinjau secara Islam
Stres adalah suatu kondisi yang dialami oleh manusia, berupa kumpulan-kumpulan
gangguan fisik dan psikis, yang disebabkan ketidakmampuan manusia menghadapi tekanan-
tekanan fisik dan terutama tekanan psikologis. Penyebab utama stres adalah perubahan yang
drastis (ekstrim) dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Manajemen stres adalahkemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian
yang ada memeberi tuntutan yang berlebihan.
Terapi stres Islamiy dapat dilakukan melalui tiga kisi:
Kisi konseptual, bagaimana Islam melihat makna kehidupan bagi manusia- Memahami tujuan hidup- Memahami nilai dunia dibanding akhirat.- Memahami makna tawakal, syukur dan sabar Memahami takdir dengan benar. (yaitu)
bagi siapa diantara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak
dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan
semesta alam.(QS. At-Takwir 81:28-29)
Kisi kontekstual menyangkut sikap dan gaya hidup (life style) Kisi kuratif bagaimana usaha terapi stres setelah berdampak buruk kepada fisik dan jiwa
seseorang.
Kunci pengobatan stres adalah: Wastainu bishabri washalat , jadikan shalat dan shabar
sebagai penolonglmu. Ada empat aspek terapeutik dalam shalat: aspek olah raga, aspek
meditasi, aspek autosugesti, dan aspek kebersamaan.
-
7/22/2019 mandiri 2
16/16
Novi Alvirahmi 1102010209
16
DAFTAR PUSTAKA
Sylvia A. Price, Lorraine M.Wilson, 2006, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-ProsesPenyakit, Jilid 2, Edisi 6, Jakarta, EGC
Sjamsuhidayat, R, 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta,EGC
Sherwood, Laurelee.2001.fisiologi manusia dari sel ke sistem Edisi 2.jakarta.EGC http://emedicine.medscape.com/article/120034-overview
http://emedicine.medscape.com/article/120034-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/120034-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/120034-overview