membedakan campuran dan senyawa

19
a. Tujuan praktikum : Membedakan campuran dan senyawa  b. Ta nggal praktikum : 03 mei 2013 c. Tuju an praktikum : Membedaka n campura n homogen dan heterogen ABSTRAK Telah dilakukan percobaan yang berjudul Membedakan Campuran dan enyawa dengan tujuan untuk membedakan campuran homogen dan heterogen. !ercobaan in i di la ku ka n de ng an me to delo gi pe nc ampu ran" #i lt er" da n pe ma nasan. !encampuran dilakukan pada air dengan pasir dan etanol dengan aseton" #ilter dilakukan pada camp uran air dan garam" dan pemanasan dilakukan pada #iltrat dari campuran air dengan garam. $ari hasil percobaan diperoleh bahwa campuran air dengan pasir dan campuran minyak kelapa sawit dengan air merupakan campuran campur an heterogen karena ked ua laru tan tersebut tidak ter campur sempur na. edan gkan campuran air deng an garam merupakan campuran homogen karena campuran tersebut larut secara sempurna dan terjadi rekristalisasi saat pemanasan. %ata %unci : Senyawa, Campuran Homogen, Campuran Heterogen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LAT AR BELAKANG 42

Upload: pupudmuslim

Post on 09-Oct-2015

161 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Membedakan Campuran Dan Senyawa

TRANSCRIPT

a. Tujuan praktikum

: Membedakan campuran dan senyawa

b. Tanggal praktikum: 03 mei 2013

c. Tujuan praktikum

: Membedakan campuran homogen dan heterogen

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan yang berjudul Membedakan Campuran dan Senyawa dengan tujuan untuk membedakan campuran homogen dan heterogen. Percobaan ini dilakukan dengan metodelogi pencampuran, filter, dan pemanasan. Pencampuran dilakukan pada air dengan pasir dan etanol dengan aseton, filter dilakukan pada campuran air dan garam, dan pemanasan dilakukan pada filtrat dari campuran air dengan garam. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa campuran air dengan pasir dan campuran minyak kelapa sawit dengan air merupakan campuran campuran heterogen karena kedua larutan tersebut tidak tercampur sempurna. Sedangkan campuran air dengan garam merupakan campuran homogen karena campuran tersebut larut secara sempurna dan terjadi rekristalisasi saat pemanasan.

Kata Kunci : Senyawa, Campuran Homogen, Campuran HeterogenBAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Senyawa adalah zat yang terdiri dari dua atau lebih unsure dan untuk massing-masing senyawa individu selalu ada dalam proporsi yang sama. Misalnya air terdiri dari dua unsure yaitu unsure hydrogen dan unsure oksigen. Unsur dan senyawa dianggap zat murni karena komposisinya selalu tetap. Senyawa dapat digambarkan sebagai zat dengan susunan (komposisi) tertentu, yang dapat diuraikan oleh proses kimia sederhana menjadi dua zat berlainan atau lebih. Campuran adalah bahan yang mengandung dua zat berlainan atau lebih yang bercampur kurang lebih dengan karib. Sifatnya adalah sifat dari zat-zat penyusunnya. Campuran homogeny disebut larutan dan sifat-sifatnya selalu seragam. Campuran heterogen tak sama. 1.2 TUJUAN PERCOBAANMembedakan campuran homogen dan heterogenBAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Secara umum, materi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu unsur, senyawa, dan campuran. Unsur merupakan jenis materi yang paling sederhana dengan sifat fisika dan kimia yang unik. Suatu unsur hanya memiliki satu jenis atom penyusun. Oleh karena itu, unsur tidak dapat dibagi-bagi lagi baik secara fisika maupun secara kimia. Senyawa merupakan jenis materi yang tersusun dari dua atau lebih unsur yang berikatan kimia. Air, garam dapur dan karbon dioksida merupakan contoh senyawa yang umum. Campuran merupakan gabungan dua atau lebih zat tanpa perbandingan tertentu. Campuran ada yang berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Baik unsur, senyawa dan campuran memiliki sifat-sifat dan masing-masing dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifatnya. Banyak unsur, senyawa maupun campuran yang dapat digunakan sehari-hari.

a. Unsur

Sudah sejak zaman dulu, para ahli fikir menduga bahwa ada zat-zat yang berfungsi sebagai zat dasar atau zat penyusun dari seluruh zat yang ada di alam semesta ini. Zat semesta itu disebut unsur (element). Suatu unsur merupakan bentuk yang paling sederhana dari materi. Unsur tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu merupakan zat tunggal. Unsur adalah bentuk paling sederhana dari suatu zat, terdiri hanya dari satu jenis atom saja. Sampai saat ini sudah lebih dari 115 unsur yang dikenal. Unsur-unsur dikelompokkan pada suatu tabel yang disebut Tabel Periodik Unsur.

b. Senyawa

Senyawa merupakan jenis materi yang tersusun dari dua atau lebih unsur yang berikatan kimia atau senyawa dibentuk dari dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia. Sifat suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunnya. Contohnya adalah natrium klorida atau yang biasa dikenal dengan garam dapur. c. Campuran

Campuran merupakan gabungan dua atau Iebih zat tanpa perbandingan tertentu. Campuran ada yang berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran heterogen merupakan campuran yang masih memiliki batas yang dapat terlihat antara komponen-komponen penyusunnya. Campuran homogen merupakan campuran yang batas antar komponennya tidak terlihat. Campuran homogen dinamakan juga larutan, sedangkan campuran heterogen disebut juga suspense.

Larutan suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Menurut Johari, (2006:22) Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut :

a. Ukuran partikel

Bila ukuran partikel zat yang akan dipisahkan berbeda dengan zat pencampur maka campuran dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan). Jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyaring atau media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat yang lebih kecil akan melewati penyaring dan zat pencampurnya akan tertinggal pada penyaring.b. Titik didih

Bila antara zat yang ingin dipisahkan dari zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipisahkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat yang ingin dipisahkan lebih rendah daripada zat pencampur, maka pada saat campuran dipanaskan antara suhu didih zat tersebut dan di bawah suhu didih zat pencampur, zat tersebut akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campurannya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik didih campuran.

c. Pengendapan

Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentasi atau sentrifugasi. (http://luthfiya-blog.blogspot.com/2012/11/laporanpraktikum-kimia-dasar-perubahan.html )Campuran terbagi menjadi dua, yaitu homogeny dan heterogen. Campuran homogeny adalah campuran yang bersifat serba sama atau di sebut juga larutan, sedangkan campuran yang seba neka di sebut campuran heterogen.

Campuran adalah gabungan dari dua zat atau lebih yang hasil penggabungannya masih mempunyai sifat yang sama dengan zat aslinya. Misalnya, campuran antara air dan gula menghasilkan cairan yang berasa manis. Campuran dapat berupa gabungan unsure, senyawa, atau keduanya. Campuran homogeny memiliki komposisi yang tidak seragam. Misalnya, campuran antara air dan pasir. Campuran dapat di pisahkan menjasi zat-zat penyusun berdasarkann perbedaan sifat-sifat zat penyusunnya. Misalnya dengan penyaringan.Perbedaan campuran dan senyawa.

NoCampuranSenyawa

1Terbentuk tanpa melalui reaksi kimiaTerbentuk melalui reaksi kimia

2Perbandingan masa unsure dan senyawa tidak tetapPerbandingan masa unsure tetap

3Tersusun dari beberapa unsure atau beberapa senyawaTersusun dari beberapa unsure saja

4Sifat komponen penyusun campuran sesuai dengan sifat masing-masingSifat komponen penyusun senyawa berbeda dengan aslinya

5Melalui proses fisika komponen penyusun campuran dapat di pisahkanMelalui proses kimia komponen penyusun senyawa dapat di pisahkan

Pemisahan campuran

Berikut adalah contoh pemisahan pada campuran :

Prosen industri yang melibatkan proses pemisahan, antara lain pengelolahan minyak bumi, pemisahan logam dari mineralnya, penjernihan air, pengelolahan limbah industri. Pemisahan campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara :

1. Penyaringan atau lebih di kenal dengan filtrasi

Dalam proses penyaringan di lakukannya berdsasrkan perbedaan ukuran partikelnya. Dalam proses penyaringan menggunakan suatu penyaring contohnya seperti kertas saring, sehingga partikel-partikel yang sangat kecil dapat melewati penyaringan tersebut. Hasil penyaringan pada partikel-partikel di sebut dengan filtrate, sedangkan partikel-partikel yang lebih besar dan tertahan pada kertas saring dis ebut dengan residu.2. Penyulingan (destilasi)

Peyulingan adalah suatu teknik dalam suatu pemisahan campuran yang terjadi berdasarkan pada perbedaan suatu titik didih yang terdiri dari masing-masing komponen yang ada suatu campuran. Proses pemisahan campuran ini di lakukan dengan cara penyulingan dan penguapan pengmebunan.

Campuran itu mula-mula di panaskan sampai di atas titik didih zat yang akan dipisahkan karena titik didih zat yang akan di pisahkan lebih rendah dari titik rendah campuran maka zat tersebut akan menguap terlebih dahulu.

3. Kromatografi (pemisahan zat yang berwarna)

Cara pemisahn berdasrkan kesepakatan zat-zat terlarut yang sama dengan pelarutnya dalam permukaan suatu benda penyerap. Cara ini dilakukan pada pemisahan zat berwarna. (Irfan Anshary dan Hiskara Ahamd. 1999)

4. Kristalisasi

Zat padat tidak akan dapat di pisahkan dengan car di saring, zat padat dipisahkan dari larutan melalui proses kristalisasi. Kristalisasi dapat terbentuk jika uap dan partikel yang sudah mengalami sublimasi menjadi dingin.

5. Sublimasi

Meruapakn perubahan dari wujud zat padat menuju gas, atau sebaliknya. Tetapi untuk dapat dipisahkan dengan cara metode ini, zat terlarut harus dapat memiliki perbedaan titik didih yang tinggi sehingga dapat menghasilkan suatu uap dengan tingkat kemurniannya yang tinggi. zat yang dapat menyublin antara lain kapur barus, iodium dan kafein.

6. Ektraksi

Adalah pemisahan dalam suatu zat dari campurannya dengan cara melarutkan zat tersebut pada pelarut yang sesuai. Ektaksi biasanya dilakukan pada industri teh botol.

7. Adsorbsi

Merupakan penarikan yang dilakukan dengan kuat sehingga zat tersebut dapat menempel pada permukaan adsorbsi atau yang lebih dikenal dengan zat penyerap.

Senyawa adalah suatu gabungan yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang bergabung secara kimia dengan perbangingan tertentu dalam setiap molekulnya. Senyawa itu dapat di tuliskan dalam rumus kimia. Rumus kimia dari suatu senyawa dapat berupa rumus molekul dan rumus emperis.

Campuran Homogen

Campuran homogeny ini di sebut larutan dan mempunyai sifat selalu seragam. Bila kita periksa sedikit dari bagian larutan NaOH dalam air. Sifatnya akan sama dengan bagian lain dari larutan tersebut. Dapat juga di sebut bahwa larutan terdiri dari suatu fase (letak atau sifat sama).

Campuran Heterogen

Campuran heterogen adalah campuran yang serba beraneka dan tidak dapat larut di antara satu sama lain yang disebabkan oleh perbedaan sifat. Perbedaan ini sering di rasakan sebagai penguji kemurnaiannya saat suatu zat. (E-Brady. James.Kimia Universitas)Jenis-jenis campuran

Campuran terbagi 2 jenis yaitu capuran homogeny dan heterogen. Homogeny adalah campuran yang bersifat serba sama atau larut. Heterogen adalah campuran yang tidak larut / berbeda sifat. (Ralph. H. Petruci. Kimia Dasar).

Perbedaan Unsur, Senyawa danCampuran

Unsur, Senyawa dan Campuran dapat kita beda-bedakan dilihat dari sifat kimia dan fisikannya. Kita dapat menemukan unsur dalam keadaan bebas, artinya unsur tersebut tidak bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa. Namun demikian, di alam ini lebih banyak ditemukan unsur yang senantiasa mengadakan ikatan dengan unusr lain. Unsur-unsur demikian disebut dengan unsur yang reaktif. Apakah perbedaan antara unsur, senyawa dan campuran tersebut?

a. Perbedaan Unsur dan SenyawaUnsur merupakan penyusun senyawa. Meskipun demikian, sifat-sifat tidak dapat di temukan pada senyawa. Senyawa telah menjelma menjadi zat yang baru.

Contoh:Reaksi adalah pembakaran antara logam magnesium (Mg) dan oksigen (O2), diperoleh zat baru yang disebut senyawa, yaitu:

Mg + O2 > MgOPada reaksi tersebut, dihasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari unsur- unsur penyusunnya.

b. Perbedaan Unsur dan CampuranDalam suatu campuran yang terdiri dari beberapa unsur, sifat-sifat unusur dapat diidentifikasi/diketahui. Artinya, sifat-sifat unsur yang semula (awal) tidak berubah ketika unusur tersebut bercampur dengan unsur lain membentuk suatu campuran. hal ini dikarenakan proses pemebntukan campuran terjadi secara fisika.Ada dua sifat campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.c. Perbedaan Senyawa dan CampuranKomposisi unsur-unsur penyusun suatu campuran tidak tertentu sehingga kita tidak dapat menentukan rumus kimia suatu campuran. Berbeda halnya dengan senyawa yang memiliki komposisi penyusun yang tetap. Perbedaan senyawa dan campuran yang lain adalah pemisahan campuran pada umumnya dapat dilakukan secara fisika.d. Pemisahan Fisika Pemisahan secara fisika adalah pemisahan suatu zat berdasarkan sifat-sifat fisika suatu benda yang meliputi ukuran partikel dan titik didih.

Contoh, pemisahan campuran batu dan pasir dilakukan dengan pengayakan.Contoh lain, adalah pemisahan fraksi minyak bumi dilakukan dengan teknik Distilasi, yaitu pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih masing-masing komponen di dalam campuran.Sedangkan, cara pemisahan senyawa menjadi zat-zat penyusunnya yang berupa unsur-unsur dilakukan secara kimia, artinya reaksi gerjadi pada tingkat molekuler yang melibatkan pengubahan, penataan, dan pengaturan kembali atom-atom penyusun senyawa tersebut. Contohnya, untuk mendapatkan Hidrogen dan Oksigen dari air dapat dilakukan dengan elektrolisis.Reaksi elektrolisis, air secara sederhana dituliskan sbb:H20 > H + OJika sejumlah kecil garam (NaCl) dimasukkan ke dalam air komposisi sifat fase cairan air murni, larutan ini adalah homogen, karena terdiri dari dua buah zat yang dapat terlarut dan sifat-sifatnya sama diseluruh cairan.Jika pasir (SO2) ditambahkan kedalam air, pasir akan mengemdap ke dasar cairan yang tetap meripakan kepadatan tidak larut dalam air, pasir ini merupakan campuran dau fase.Partikel-Partikel Materi :

1. Atom > partikel terkecil yang menysun suatu unsur

2. Molekul > gabungan dari dua atau lebih atom.a. Molekul Unsur : gabungan dua atom atau lebih dari unsur yang samab. Molekul Senyawa : gabungan dua atom atua lebih dari unsur yang berbeda

Rumus Kimia

Rumus kimia menggambarkan jumlah dan jenis atom yang menyusun suatu molekul, baik molekul unsur maupun molekul senyawa. Rumus kimia dituliskan dengan menggunakan lambang unsur dan bilangan yang menyatakan jumlah atom masing masing unsur yang membentuk molekul. Bilangan ini disebut angka indeks.

Contoh :

a. Molekul hidrogen tersusun dari 2 atom unsur hidrogen, maka rumus kimianya H2. Huruf H merupakan lambang unsur hidrogen, sedangkan angka 2 merupakan angka indeks

b. Molekul Air tersusun dari 2 atom unsur hidrogen dan 1 atom unsur oksigen, maka rumus kimianya H2O

Catatan : angka indeks 1 tidak perlu dituliskan

Cara menghitung jumlah atom dalam rumus kimia adalah :

1. Jumlah atom dalam 5 molekul unsur belerang S8 adalah S = 5 x 8 = 40 atom

2. Jumlah atom masing masing unsur dalam 3 molekul senyawa metana CH4 adalah :

CH4 : atom karbon, C = 3 x 1 = 3 atom

atom hodrogen, H = 3 x 4 = 12 atomTata nama senyawa :Tata cara penamaan senyawa dibagi menjadi dua, yaitu :

1. senyawa non logam non logam > diberi akhiran -ida

2. senyawa logam non logam > selalu ditulis pertama unsur logam baru non logam dan diberi akhiran ida

(http://nazwadzulfa.wordpress.com/2009/10/06/perbedaan-unsur-senyawa-dan-campuran/ )BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM3.1. Alat dan bahan

3.1.1. Alata. Gelas ukur 250 ml 1 buah

b. Lampu spritus 1 buah

c. Corong 1 buah

d. Cawan penguap 1 buah

3.1.2. Bahana. Lartuan Etanol dan Aseton 5 ml

b. Garam dapur 3 gram

c. Pasir secukupnya3.2. Cara kerja

1. Ambil sedikit pasir, dan masukan ke dalam gelas dan kemudian tambahkan 10 ml air suling. Aduk secara perlahan-lahan dan biarkan beberapa saat. Amati apakah air dapat kembali jernih.

2. Kertas saring dilipat sehingga berbentuk kerucut, kemudian masukan ke dalam corong. Lalu basahi sedikit kertas saring tersebut. Supaya kertas melengket pada corong.

3. Percobaan 1 di aduk kembali tambah 3 gram NaCl dan di aduk kembali. Lalu aring larutan tersebut dan kumpulkan filtratnya kemudian amati.

4. Filtrat dimasukan ke dalam cawan penguap dan dipanaskan pada tungku kaki tiga.

5. Larutan etanol 5 ml di tambahkan dengan 5 ml aseton dan amati. Kemudian kocok campuran tersebut dan biarkan beberapa saat. Amati campuran tersebut, larut atau tidak.BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL1. Pasir ditambah air, pasir tidak larut dalam air.

2. Air ditambah pasir ditambah lagi garam. Garam terlarut tapi pasir tidak. Air berubah keruh.

3. Disaring dengan kertas saring. Air kembali jernih. Pasir terhambat di atas corong. Sementara air terasa asin.

4. Filtrate dipanaskan / diuapkan terbentuk Kristal garam.

5. Minyak makan ditambah air. Minyak dengan air tidak saling terlarut.

4.2. PEMBAHASANKetika pasir dan air dicampurkan, dan kemudian diaduk, pasir tidak terlarut dalam air. Oleh karena itu campuran ini merupakan campuran heterogen. Untuk beberapa saat air menjadi keruh. Hal ini disebabkan kecepatan dari adukan. Tetapi setelah seluruh pasir mengendap air jernih kembali.

Saat ditambahkan garam air menjadi sedikit keruh keputihan. Hal ini disebabkan oleh garam yang telah larut dalam air, sehingga garam mempengaruhi warana pada air.

Saat disaring pasir tinggal, dan filtratnya adalah air. Setelah dicicipi air terasa asin. Ini bebrarti garam mengikut menjadi filtrat bersama air. Hal ini membuktikan garam telah larut dalam air, sehingga tidak tersangkut pada kertas saring.

Setelah filtrat dipanaskan terbentuk Kristal Kristal bewarna putih. Kristal Kristal ini adalah garam. Hal ini membuktikan bahwa garam yang telah laurt di dalam air dapat dikembalikan lagi dengan cara menguapkan airnya. Dalam suatu kasus bias saja terjadi bahwa garam yang tertinggal setelah air menguap tidak sama massanya atau berkurang massanya dari massa semula sebelum dilarutkan dalam air. Pada percobaa kali ini, ternyata garam yang terbentuk setelah air menguap jumlah massanya tidak sama dengan jumlah massa garam sebelum dilarutkan. Ada dua dugaan yang menyebabkan mengapa garam jumlahnya semakin sedikit.

Degaan pertama adalah karena adanya garam yang ikut menguap. Kasus seperti ini bisa kita lihat pada pembuatan garam dari air laut secara tradisional. Dari banyaknya air laut hanya sedikit garam yang dihasilkan.

Dugaan kedua mengapa junmlah garam setelah air menguap lebih sedikit adalah karena garam tersangkut di kertas saring bersama pasir. Hal ini mungkin saja terjadi karena ada garam yang tidak larut disebabkan karena pasir yang juga berada dalam air menghambat garam untuk larut.

BAB VKESIMPULANBerdasarkan hasil percobaan pada saat praktikum, maka dapat disimpulkan:

1. Air dan pasir tidak bias saling terlarut, oleh sebab itu campuran ini disebut heterogen.

2. Air dengan garam saling terlarut, oleh sebab itu campuran ini disebut homogen.

3. Filtrate terasa asin, ini membuktikan garam yang padat benar berubah menjadi cair bersama air sehingga melewati kertas saring.DAFTAR PUSTAKAAnshary, Irfan, Ahmad, Hiskia. 1999.Kimia SMU 1. Jakarta

Erlangga. James. A, Brady. 1999. Kimia Universitas Bina rupa aksara. Jakarta.

http://nazwadzulfa.wordpress.com/2009/10/06/perbedaan-unsur-senyawa-dan-campuran/http://luthfiya-blog.blogspot.com/2012/11/laporanpraktikum-kimia-dasar-perubahan.htmlPetrucci H.Ralph, 1997. Kimia Dasar. Erlangga.

Lampiran BJawaban dan Tugas

1. Tiliskan rumus molekul minyak?

2. Mengapa terjadi homogeny dan heterogen?

3. Sebutkan jenis-jenis reaksi yang terjadi percobaan tersebut?

4. Jelaskan bagaimana keadaan atau kondisi air setelah bercampur?

Jawaban

1. CH3(CH12)16COOH

2. Homogen terjadi karena kedua senyawa yang dilarutkan terlarut, dan membentuk larutan yang baru. Sedangkan dikatakan terjadi heterogen karena kedua senyawa yang dilarutkan tidak terlarut akibat sifat dari kedua zat / senyawa berbeda.3. Pasir + air

( heterogen (reaksi revesibel)

Garam + air( homogen (reaksi iirevelsibel)

Keton + aseton( heterogen (reaksi revelsibel)

4. Air + pasir Saat air bercampur dengan pasir, air menjadi keruh karena kecepatan adukan yang dilakukan. Namun setelah seluruh pasir mengendap, air jernih kembali. Hal ini karena pasir tidak dapat larut dalam air. Saat air bercampur dengan garam, air berubah menjadi sedikit keruh keputihan, hal ini karena garam telah larut dalam air sehingga mempengaruhi warna air.

Lampiran CGambar Alat

Pipet ukur

Gelas ukur Corong Pisah

Lampu Spiritus

Cawan Porselin

GelasUkur

Bola Penghisap

Kawat Kasa

Pengaduk43