miopati toksik koreksi
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
1/16
Refarat
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
2/16
MIOPATI TOKSIK
A. PENDAHULUANMiopati menunjukkan gejala kelemahan otot-otot batang tubuh dan ekstremitas
proksimal. Dapat pula terjadi kelemahan pada fleksi dan atau ekstensi leher, dan kelemahan
pada otot-otot ekspresi wajah. Pola berjalan yang khas adalah waddling (langkah sisi). Pada
penyakit yang didapat, atrofi otot dapat relatif ringan setidaknya pada tahap awal penyakit
dan refleks tendon masih baik. 1
Miopati mempunyai beberapa gambaran umum. Penyakit pada otot hampir selalu
bilateral dan seringkali bahkan simetris dalam penyebarannya di mana serabut otot tidak
dapat berfungsi normal, akibatnya otot mengalami kelemahan atau kelumpuhan, atau terjadi
sebaliknya, otot mengalami kekakuan, kram, atau tegang, ke uali pada miotonia kongenital,otot-otot, dan oleh karena itu juga kekuatan ototnya se ara perlahan berkurang. !anda-tanda
neurologis seperti gangguan sensorik, fasikulasi, fibrilasi, reaksi degenerasi dan fenomena
spastik tidak ditemukan (menghilang). 1,"
#uang lingkup miopati sangat luas. $ebanyakan miopati kongenital berlangsung
kronis dengan progresifitas yang lambat. Miopati metabolik, miopati inflamatorik, miopati
toksik dan miopati endokrin terjadi se ara subakut maupun akut, berlangsung tanpa disadari
dan kadang menyulitkan bagi klinisi untuk mengenali dan menegakkan diagnosis se ara dini.
%ntuk pasien gawat darurat sangat penting untuk bisa se ara epat dan tepat membedakan
antara disfungsi neurologis dengan disfungsi muskuler dan segera mendiagnosis pasti
kelainan miopati. &
Miopati toksik ( toxic myopathies ) adalah miopati yang disebabkan oleh obat dan
ra un. 'bat penurun kolesterol, khususnya jenis statin dapat menyebabkan miopati toksik.
ejala kelemahan dan nyeri sering berkembang selama periode waktu yang singkat, namun
biasanya dapat membaik dengan ept setelah obat dihentikan. 'nset juga dapat bertahap
selama beberapa minggu atau bulan, seringkali setelah memulai pengobatan baru.&
B. EPIDEMIOLOGIMiopati termasuk penyakit yang jarang terjadi. Pre alensi distrofi muskuler lebih
tinggi pada laki-laki. Di *merika +erikat, Duchenne dan becker MD mendekati angka 1 &&
anak. DMD memiliki pre alensi tertinggi dari kejadian miopati. nsidens keseluruhan dari
distrofi muskuler sekitar /& per 1 juta. &
nsidensi dan pre alensi dari miopati metabolik dan endokrin tidak diketahui. Miopati
kortikosteroid adalah miopati yang terbanyak pada miopati endokrin serta gangguan endokrin
2
http://kamuskesehatan.com/arti/miopati/http://kamuskesehatan.com/arti/statin/http://kamuskesehatan.com/arti/nyeri/http://kamuskesehatan.com/arti/statin/http://kamuskesehatan.com/arti/nyeri/http://kamuskesehatan.com/arti/miopati/ -
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
3/16
paling sering pada wanita. Miopati metabolik jarang terjadi tetapi diagnosis untuk kondisi
tersebut meningkat di *merika +erikat. &
$ejadian miopati herediter di seluruh dunia sekitar 10 . Dari keseluruhan penyakit
tersebut, penyakit central core (1/ ), nemaline rod ( " ), centranuclear berjumlah (10 ),
dan multicore (1 ). &
Pre alensi distrofi muskular lebih tinggi pada laki-laki. Di *merika +erikat, distrofi
muskular Du henne dan 2e ker terdapat 1 dari && laki-laki. $eseluruhan insiden distrofi
muskular adalah sekitar /& 1 juta. &
Data 3ood Drug *dministration (3D*) hingga tahun " " men atat bahwa bahwa
tingkat pelaporan resep statin adalah ,&4 kasus miopati dan 1, 5 kasus rhabdomiolisis,
namun sumber data ini mungkin bersifat bias karena pelaporan efek samping ini bersifat
sukarela. &
C. PATOFISIOLOGI
+ebagian miopati kongenital atau miopati herediter adalah penyakit kronik dengan
progresifitas yang lambat. Miopati herediter disebabkan adanya mutasi kode-kode genetik
untuk berbagai komponen dari kompleks distrofin-glikoprotein menyebabkan distrofi otot,
suatu sindroma yang ditandai oleh kelemahan otot progresif. +ebagian basar dari bentuk
penyakit ini menimbulkan ke a atan berat dan berakhir fatal. 0
Mutasi gen-gen yang mengkode en6im-en6im yang terlibat dalam metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein menjadi 7' " dan 8 " ' di otot serta proses pembentukan *!P,
akan menyebabkan miopati metabolik. 1,0
Miotonia disebabkan oleh gen-gen abnormal pada kromosom 5,15, atau 19 yang
menyebabkan kelainan saluran-saluran ion :a ; atau 7l -.1,0
Miopati akibat induksi obat penurun kolesterol (statin). olongan statin bekerja
sedikitnya melalui " mekanisme. Pertama, statin menghambat kerja en6im yang berperan
dalam biosintesis kolesterol, yaitu en6im 3-hidroxy 3-metilglutaryl coenzyme ( 8M -7o*)
redu tase, jadi se ara langsung menghambat biosintesis kolesterol. $edua, statin merangsang
peningkatan pengaturan reseptor Low Density Lipoprotein (
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
4/16
ini antara lain #as, #a dan #ho, yang berperan dalam mempertahankan kehidupan sel,
pertumbuhan sel dan keberlangsungan komunikasi sel serta menghambat
apoptosis. *poptosis yang terjadi akibat pengaruh pemberian statin dapat mengurangi olume
plak aterosklerosis melalui regulasi terhadap proliferasi sel otot polos. Proses yang sama juga
terjadi didalam otot rangka, dimana se ara teoritis pada pemberian statin akan menimbulkan
kerusakan sel-sel otot rangka, sehingga menimbulkan miositis dan rhabdomiolisis. =
D. GEJALA MIOPATI
ejala miopati se ara umum antara lain adalah otot mengalami kelumpuhan,
melemah, menge il, nyeri, bengkak atau kram. >alaupun demikian, setiap penyebab
memberikan pola gejala yang berbeda. Pada penyakit polio misalnya, gejalanya adalah
lumpuh layu, sedangkan pada penyakit tetanus gejalanya kaku otot dan kejang-kejang. ?ika
tubuh kekurangan airan atau dehidrasi, timbul gejala kram otot, dimana otot tegang, kaku,
rasa tertarik dan nyeri. /
+elain itu, pada setiap orang gejala bisa berbeda walaupun penyebabnya sama.
Misalnya pada penyakit stroke, ada yang mengalami gejala lumpuh sesisi, ada yang bi ara
pelo, ada yang kehilangan penglihatan, ada yang terganggu daya pikirnya, dan sebagainya.
2iasanya, jika lumpuh berlangsung lama dan otot jarang digunakan, otot enderung menge il.
$eadaan ini disebut atrofi otot. Penge ilan otot juga dapat ditemukan pada mereka yang
kurang gi6i, terutama kekurangan 6at protein. /
+e ara umum gambaran klinik dari miopati, antara lain@ 5
- ejala utama dari miopati (dan penyakit neuromuskuler) adalah kelemahan, $elemahan
ini dapat menyebabkan kelainan gaya berjalan (tanda Duchenne , tanda Trendelenburg ,
langkap pendek-pendek dan mengayun dari sisi ke sisi !ddl"ng ) dan membuatnya
sulit bagi pasien untuk menaiki tangga, naik ke kursi, berdiri dari duduk atau posisi
berbaring, memfokuskan objek, menjaga lengan tetap direntangkan, atau menyisir
rambut.- $elemahan biasanya simetris, mengenai bagian proksimal lebih dominan daripada
bagian distal, bisa juga terkena otot wajah, leher, dan pernapasan. $adang-kadang bisa
mengenai asimetris atau distal.- Manifestasi kelemahan itu sendiri berbeda-beda tergantung umurnya@
o Penurunan pergerakan fetus di dalam rahimo A Floppy infant neonatally B
4
http://www.patient.co.uk/DisplayConcepts.asp?WordId=FLOPPY%20INFANT&MaxResults=50http://www.patient.co.uk/DisplayConcepts.asp?WordId=FLOPPY%20INFANT&MaxResults=50 -
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
5/16
o $eterlambatan aktifitas motorik pada usia anak-anak
o Menurunnya kekuatan dan tenaga dari otot pada anak remaja dan orang dewasa
- *trofi otot biasanya ada, tapi terkadang juga tidak ada- Pseudohipertropi, otot yang mengalami distropi penggantian otot dilakukan oleh
jaringan lemak dan ikat menyebabkan membesarnya otot, terutama otot gastronemi us
dan deltoid.- rue !ipertropy of Muscle , terlihat dalam miotonia kongenital dan jarang. Dilain tipe
miopati yang mana ada akti itas spontan yang terus-menerus pada serat otot.- !onus otot bisa menurun atau normal- #efleks fisiologis bisa berkurang atau tidak ada, kira-kira sejajar dengan tingkat
kelemahan.- :yeri, hanya beberapa tipe mipati yang terdapat nyeri. banyak pada infeksi
mipati(miositis) dengan nyeri terus menerus, seperti halnya nekrosis iskemik di otot.- #eaksi miotonik, se ara klinis didapati pada miotonia. $etidakmampuan otot rangka
rileks segera setelah kontraksi- $ontraktur, pemendekan otot. seperti proses patologi di dalam dan sekitar sendi,
terbatasnya gerakan pasif. $ontraksi otot menunjukan tidak ada akti itas CM- 3asikulasi bisa ada atau tidak, gerakan keduan yang singkat dan ireguler yang terlihat
melalui kulit dan terjadi pada bagian tengah otot.- #efleks somatosensorik terhambat- ariasi kekuatan dengan latihan dapat berupa@
o $ekuatan otot yang fluktuatif akibat miopati metabolik (misalnya penyakit Mc"rdle )
o 3atigabilitas (atau kelemahan progresif yang dapat kembali dengan istirahat) adalah
gambaran miastenia gra is dimana kerusakannya terletak pada transmisi
neuromuskuler.
E. PEME#IKSAAN PENUNJANG $
7reatinin kinase dengan isoen6im Clektrolit, kalsium, magnesium
+erum mioglobin
$reatinin serum dan #lood $rea %itrogen (2%:)
%rinalisis@ Mioglobinuria diindikasikan bila urinalisis positif dengan sedikit &ed
#lood 'ells (#27s) pada e aluasi mikroskopik.
8itung darah lengkap
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
6/16
!es fungsi tiroid
"spartate "minotransferase (*+!)
!est lainnya@
- Clektrokardiogram, untuk menemukan tanda-tanda hipokalemia di bawah ini@Perubahan nonspesifik difus gelombang +!-!Peningkatan inter al P#
elombang %E#+ lebar
- !erapi steroid, sebaiknya diberikan sampai diagnosis pasti ditegakkan, tetapi banyak tes
penting untuk menggambarkan ragam penyebab dari miopati yang tidak bersifat
emergensi. 2erikut ini diantaranya@!es enetik *ntibodi antinuklir (*:*)
Magnetic &esonance maging (M# )Clektromiogram (CM )2iopsi otot
F. DIAGNOSIS BANDING
2eberapa penyakit lain yang dapat menyebabkan kelemahan otot@ &
- +indrom )uillain-#arr*
- +indrom +aton-Lambert Myasthenic- Myastenia ra is- 'erebral Palsy - *trofi Muskular +pinalis- 8ipomielinasi neuropati kongenital- $emungkinan sulit untuk membedakan antara miopati dengan neuropati perifer. *dapun
gambaran klinis dari neuropati perifer antara lain sebagai berikut@
o $elemahan terjadi pada otot bagian distal F walaupun ada beberapa penge ualian@
Miopati dimana otot bagian distalnya yang mengalami (distrofi miotonik ,
miopati >elander) :europati perifer yang justru terjadi pada otot bagian proksimal
(amiotropi diabetik, penyakit motor neuron ).
o Penurunan refleG otot
o 3asikulasi
o *bnormalitias somatosensorik.
- Pada beberapa kasus kompleks dapat terjadi gangguan neurogenik dan miopatik se ara
bersamaan, dimana diagnosisnya dapat disatukan@
o Diabetes mellitus dapat menyebabkan neuropati dan miopati inflamatorik
6
http://www.patient.co.uk/showdoc/40024674/http://www.patient.co.uk/DisplayConcepts.asp?WordId=MYOTONIC%20DYSTROPHY&MaxResults=50http://www.patient.co.uk/DisplayConcepts.asp?WordId=DIABETIC%20AMYOTROPHY&MaxResults=50http://www.patient.co.uk/DisplayConcepts.asp?WordId=MOTOR%20NEURONE%20DISEASE&MaxResults=50http://www.patient.co.uk/showdoc/40000914/http://www.patient.co.uk/showdoc/40024674/http://www.patient.co.uk/DisplayConcepts.asp?WordId=MYOTONIC%20DYSTROPHY&MaxResults=50http://www.patient.co.uk/DisplayConcepts.asp?WordId=DIABETIC%20AMYOTROPHY&MaxResults=50http://www.patient.co.uk/DisplayConcepts.asp?WordId=MOTOR%20NEURONE%20DISEASE&MaxResults=50http://www.patient.co.uk/showdoc/40000914/ -
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
7/16
o $anker dapat menyebabkan dermatomiositis dan neuropati perifer akibat kemoterapi
pada satu pasien
o #adikulopati (penyakit degeneratif sendi) dapat terjadi pada pasien dengan miopati.
7
http://www.patient.co.uk/DisplayConcepts.asp?WordId=RADICULOPATHY&MaxResults=50http://www.patient.co.uk/DisplayConcepts.asp?WordId=RADICULOPATHY&MaxResults=50 -
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
8/16
G. KLASIFIKASI MIOPATI 5
$elompok Penyakit ?enis Penyakit 7ara PenurunanDistropi Muskular
Miotonik dan periodik
paralisis
( hannelopatihes)
Distorpi Muskular progresif@
!ipe Du hene!ipe 2eker
!ipe Cmery-Dreifuss
Dilated 7ardiomiopaty
2entuk + apulopereonal
Distropi +teinertHs miotonik
Distropi miotonik, bentuk
proksimal
Distropi
3a ios apulohumeral
Distropi + apuloperenoeal
Limb )ridle Forms
Miopati Distal (hereditery
late onset distal myophaties
of ,elander and Marksberry
)riigs
Distropi ' ulopharingeal
Limb )ridle Forms
Miopati Distal (!ipe :onaka,
!ipe Miyoshi)
Miopati Euadri eps
Distropi $ongenital
Miotonik $ongenital
(!homsen)
Paramiotonik $ongenital
(Culenburg)
$ongenital Miotonik lainya
I-
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
9/16
Miopati Metabolik
Miopati Mitokondrial dan
en ephalomiopati
Miopati $ongenital
Miopati nflamatori
Paralisis periodik
hipokalemia
Paralisis periodik
hiperkalemia
angguan Metabolisme
$arbohidrat
Miopati penyimpanan lipid
angguan siklus nukleotida
purin
.rogressi/e external
ophthalmoplegia
and ragged red fibers
+indrom $erns-+ayre
+indrom MC##3
+indrom Melas
+indrom :*#3
Miopati 7entral 7ore
Miopati :emaline (rod)
Miopati 7entranu lear
Polimiositis
Dermatomiositis
Dermatomiositis ?u enil
Poly-dan Dermatomyositis in
Malignan y
Polimiositis akibat gangguan
kolagen
+ar oidosis
+indrom Cosinophilia-
myalgianfeksi Miositis
*utosomal rsesif
Maternal
*utosomal Dominan
I-
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
10/16
Miopati akibat gangguan
Cndokrin
T%&"c !nd Drug Induced
M'%(h!)'
angguan !ransmisi
:euromus ular
8ipotiroidism
8ipertiroidism
7ushing Disease
+teroid Myophaty
*kromegali
8ipoparatirodism
8iperparatiroidism
7edera otot karena
penyalahgunaan alkohol
(rhamdomiolisis, miopati
alkohol akut, subaakut dan
kronis)
$okain
8eroin
01elf 'rush2 drug-induced
coma
a olar miopati karena
ol hi ine
$loroJuin
'r in ristin
8ipokalemia akbiat obat
diuretik
Miopati nflamasi akbiat obat
golongan peni ilin atau
imetidine
Ob!) (enurun *%le+)r%l
Defisiensi itamin C
Miastenia ra is
Pseudoparalisis
Miastenia ra is $ongenital+indrom Miastenia
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
11/16
!umor
!rauma
skemik
Caton
#otulism
2ungarotoksin
Miastenia 3amilial- nfatile
+indrom +low hannel
*utosomal resesif atau
dominan
MIOPATI TOKSIK
Miopati akbiat induksi obat penurun kolestro (+!*! :)
'bat golongan penghambat &-hidroksi-&-metilglutaril koen6im * reduktase (8M
7o* redu tase), atau statin merupakan obat penurun lipid andalan karena khasiatnya yang
mapan dalam mengurangi resiko morbiditas penyakit kardio askular. +e ara umum, terapi
statin dianggap aman karena efek samping merugikan berat yang jarang terjadi. $endati
demikian pada beberapa kasus pasien mungkin akan mengalami intoleransi terhadap statin.
+e ara khusus, statin menginduksi terjadinya miopati, yang merupakan salah satu efek
samping yang paling merugikan pada penggunaan statin. +elain ini adanya peningkatan
aminotransferase serum, dianggap sebagai manif estasi adanya toksisitas hati. 5
Pada dasarnya efek samping merugikan statin dapat dihentikan dengan penghentian
penggunaan obat statin tersebut. :amun sebagian pasien menolak terapi dengan statin karena
adanya kekhawatiran adanya toksisitas hati dan otot. 8al ini menjadi hambatan untuk
mengurangi resiko penyakit kardio askular pada pasien dengan hiperlipidemia. 5
'bat-obat golongan statin digunakan se ara luas untuk menurunkan kadar kolesterol
dalam darah. Penelitian-penelitian besar memperlihatkan kemampuan statin dalam
menurunkan risiko kematian karena kardio askular, infark (proses kematian sel karena
kurangnya suplai oksigen dan 6at makanan) miokard nonfatal, stroke dan menurunkan
perlunya tindakan re askularisasi. +emua pengaruh menguntungkan ini dikarenakan
kemampuan statin dalam menurunkan kadar
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
12/16
dengan obat golongan statin, pemberian terapi statin terjadi penghambatan progresifitas
penebalan pembuluh darah, sehingga pemberian statin. 4
Penelitian yang dilakukan oleh Dr ?ane *rmitage dan rekan melakukan penelitian
terhadap data-data penelitian yang dipublikasikan dari tahun 194= hingga " / mengenai
efektifitas, efek samping dan keamanan obat golongan statin. 8asil dari penelitain yang
dilakukan dr. ?ane memperlihatkan efektifitas statin dalam menurunkan angka kejadian
kematian karena kardio askular, infark miokard nonfatal, stroke dan menurunkan perlunya
tindakan re askularisasi. +edangkan efek samping yang sering terjadi dalam penelitian adalah
toksisitas pada otot, diantaranya miopati dan rabdomiolisis (proses han urnya sel otot skeletal
karena benturan pada jaringan otot), dan gangguan en6im pen ernaan. 4
Presentasi klinis miopati akibat statin ber ariasi mulai dari kelelahan ringan hingga
rhabdomyolisis yang memerlukan perawatan di rumah sakit. ejala yang paling sering
dilaporkan adalah myalgia, kelelahan, kelemahan, nyeri umum, dan nyeri otot proksimal.
$eluhan lain yang lebih jarang adalah nyeri tendon dan kram otot nokturnal. Myalgia
didefinisikan sebagai gejala otot tanpa disertai adanya peningkatan 'reatinin inase (7$),
myosiitis menga u pada gejala otot dengan peningkatan 7$, sedangkan rhabdomyolisis
didefinisikan sebagai gejala otot yang ditandai dengan peningkatan 7$ (hingga 1 kali batas
normal) dengan peningkatan kreatinin serum sesekali juga ditandai dengan adanya urin yang
berwarna ke oklatan.
8ubungan temporal antara inisisasi statin dengan mulai timbulnya gejala, ber ariasi
se ara luas, sebagaimana halnya waktu mulai penghentian pengobatan dengan
menghilangnya gejala. Penjelasan mengenai adanya induksi statin terhadap miopati adalah
adanya induksi sel apoptosis atau kematian sel miosit terprogram dengan mengurangi
isoprenoidnya. soprenoid adalah lemak yang diproduksi oleh 8M -7o* reduktase.
soprenoid terhubung dengan protein melalui farnesilasi. Menurut teori ini statin memblokir
produksi farnesil pirofosfat dan men egah prenilasi ikatan protein !P protein #as, #a dan
#ho. Penurunan tingkat terprenilasi ini menyebabkan peningkatan kadar kalsium sitosol yang
selanjutnya mengakti asi en6im proteolitik apsase-& dan apsase-9 yang memiliki peran
sentral dalam kematian sel.
+emua obat golongan statin dapat menyebabkan miopati, yang dapat berkembang
menjadi rabdomiolisis. :amun angka kejadian miopati kurang dari 1 per 1 pasien
dengan penggunaan dosis standar statin. #isiko miopati meningkat seiring dengan
peningkatan dosis, namun risiko ini tetap rendah dengan ator astatin 4 mg. +elain itu
12
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
13/16
diketahui bahwa miopati dan rabdomiolisis ini biasanya terjadi bila obat-obat statin
digunakan bersamaan dengan obat lainnya, seperti golongan fibrat.
Dalam penelitian Dr. ?ane mengatakan bahwa nyeri otot sering terjadi pada pasien
paruh baya dan jika pasien tersebut diterapi dengan statin, statinlah yang menjadi penyebab
nyeri ini. Pemeriksaan menggunakan kreatinin kinase pada pasien-pasien tersebut dapat
menyingkirkan adanya miopati dan terapi statin dapat diteruskan. 4
$adar normal kreatinin kinase 1 -1" mikrogram per liter (m g
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
14/16
o 8ipokalemia@
+uplementasi oral Pemberian kalium intra ena se ara seksama 'bat profilaksis (spironolakton danaseta6olamide).
o 8iperkalemia@
Diterapi dengan karbohidrat (segera bila serangan disertai hiperkalemi paralisis
periodik) 2eri glukosa dan insulin.
- #habdomiolisis@
o Menyebabkan komplikasi ginjal yang mengan am jiwa dan gangguan metabolik
(hiperkalemia)
o +eringkali membutuhkan penanganan intensif.
- Polimialgia reumatik@
o !angani dengan kortikosteroid
o >aspada adanya arteritis temporal.
b. Penanganan ?angka Panjang@ 9
- Miopati yang berhubungan dengan kegagalan pernafasan@
o Monitor fungsi paru (restriksi dini dapat terjadi sebelum mun ul gejala)
o >aspada gejala hipoksia nokturnal (kurang tidur, mimpi buruk, sakit kepala)
o 3isioterapio Mungkin membutuhkan trakeostomi dan entilasi permanen.
- Pengobatan spesifik mungkin berguna dalam situasi tertentu untuk sebagian miopati- $onseling genetik - 2edah@
o !erapi dengan bedah lepas tendon misalnya untuk memeperpanjang kemampuan
berjalan.
-
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
15/16
#eferensi
1. insberg . " &. #uku "4ar Fisiologi edokteran . ?akarta@ C 7.=. *meri an Diabetes *sso iation. " 1. Management of dyslipidemia in adults with
diabetes. *merika +erikat@Diabetes 7are./. *nggreyani D. " 10. +ar openia. Kogyakarta@#+% 2ethesda
-
7/24/2019 MIOPATI TOKSIK koreksi
16/16
of the international so iety of nephrology * ialable at@
http@ www.nature. om kisup journal & n& full kisup" 1&&/a.html(Diakses tanggal "1
mei " 1=)
16
http://www.nature.com/kisup/journal/v3/n3/full/kisup201336a.htmlhttp://www.nature.com/kisup/journal/v3/n3/full/kisup201336a.html