modul 1 biologi rumput laut.ppt

Upload: sophy-erlang-anggrana

Post on 10-Feb-2018

260 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    1/44

    Kementerian Pendidikan Nasional

    U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

    M O D U L 1 :

    BIOLOGI DAN REPRODUKSIRUMPUT LAUT

    OLEH :K ELOMPOK

    BIOLOGI LAUT (BOTANI)

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    2/44

    RUMPUT LAUT adalah tumbuhan yang tidak

    dapat dibedakan antara bagian akar, batang

    dan daun. Semua bagian tumbuhannya disebut

    THALLUS. Karena bentuknya seperti rumput

    terutama yang berukuran besar dan hidupnya

    di laut, maka orang awam terutama kaum

    usahawan sering menyebutnya rumput laut

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    3/44

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

    Struktur Tubuh Rumput Laut secara taksonomi

    rumput laut tergolong dalam tanaman tingkat

    rendah yang masuk dalam divisi Thallophyta

    Berdasarkan kandungan pigmennya , thallophytadikelompokkan menjadi empat kelas . Dari segi

    morfologi , antara akar , batang dan daun tidak

    bisa dibedakan .

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    4/44

    RUMPUT LAUT ( SEA WEED)

    Bentuknya hanya menyerupai batang yang

    disebut thallus . Thalli ini ada yang tersusun

    uniseluler ( satu sel ) berbentuk benang atau pita

    atau ada yang multiseluler ( banyak sel ) berselbanyak berbentuk lembaran. Dalam perairan

    rumput laut merupakan penyusun fitoplankton

    yang biasanya melayang layang didalam air,

    tetapi juga dapat hidup melekat didasar perairandisebut neustonik

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    5/44

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    6/44

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    7/44

    Thallus :Percabangan thallus ada yang dichotomous (bercabang

    dua terus menerus), pectinate (berderet searah pada satu

    sisi thallus utama), pinnate (bercabang dua-dua pada

    sepanjang thallus utama secara berselang-seling),

    ferticillate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau

    sumbu utama) dan ada juga yang sederhana, tidak

    bercabang. Sifat substansi thalli juga beraneka ragam,

    ada yang lunak seperti gelatin (gellatinous), keras diliputiatau mengandung zat kapur (calcareous), lunak seperti

    tulang rawan (cartilagenous), berserabut (spongious) dan

    lain sebagainya (Aslan, 1998).

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    8/44

    Pigmen :Rumput laut memiliki pigmen hijau daun yang disebut

    klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Selain itu

    juga memiliki pigmen pigmen tambahan lain yang

    dominan. Dalam thallus rumput laut juga terdapat pigmen

    yang digunakan untuk membedakan kelas dari masing-

    masing rumput laut. Pigmen yang menentukan warna

    pada rumput laut adalah klorofil (hijau) karoten

    (keemasan), phycoerythrin (merah) dan phycocyanin(biru), fikosantin ( perang/ coklat ) dan xantofil (warna

    kuning). yang merupakan pigmen utama disamping

    pigmen-pigmen yang lainnya.

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    9/44

    REPRODUKSI :

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

    Pada tanaman rumput laut dikenal tiga macam pola

    reproduksi, yaitu:

    a. Reproduksi generatif (seksual) dengan gamet,

    b. Reproduksi vegetatif (aseksual) dengan spora, dan

    c. Reproduksi fragmentasi dengan potongan thallus

    (stek).

    Pergiliran keturunan antara seksual dengan aseksual

    merupakan pembiakan alami yang terjadi pada tanamanrumput laut, sedangkan pembiakan secara stek biasanya

    banyak dilakukan dalam usaha pembudidayaan rumput

    laut.

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    10/44

    REPRODUKSI :

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

    Rumput laut mempunyai 3 pola reproduksi :

    1. Reproduksi Seksual,

    Proses reproduksi seksual pada makroalga (termasuk

    rumput laut) pada umumnya berlangsung secara

    anisogami dan oogami yang mana keduanya lazim pula

    disebut heterogami. Pada makroalga termasuk rumput

    laut, gamet-gametnya dihasilkan oleh organ-organkhusus gametangia yang terdiri atas dua macam yaitu

    spermatangia (antheridium) yang menghasilkan sperma,

    dan oogonium yang menghasilkan sel telur.

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    11/44

    REPRODUKSI :

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

    Reproduksi Seksual rumput laut memiliki tiga pola siklus

    hidup secara seksual yaitu :

    1. Tipe Daur Hidup Reproduksi Seksual Haplobiontik

    2. Tipe Daur Hidup Reproduksi Haplobiontik Diploid

    3. Tipe Daur Hidup Reproduksi Seksual Diplobiontik

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    12/44

    REPRODUKSI :

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    13/44

    REPRODUKSI :

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    14/44

    REPRODUKSI :

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    15/44

    REPRODUKSI :

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

    2. Reproduksi Aseksual

    Pada alga, reproduksi aseksual berupa pembentukan

    suatu individu baru melalui perkembangan spora,pembelahan sel dan fragmentasi. Pembiakan dengan

    spora berupa pembentukan gametofit dari tertaspora

    yang dihasilkan dari tetrasporofit.

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    16/44

    REPRODUKSI :

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

    Tipe pembiakan ini umunya terdapat dapa alga merah.

    Pada alga yang bersel satu, setiap individu mempunyai

    kemampuan untuk membelah diri dan membetuk individu

    baru. Pada alga multiseluler seperti Enteromorpha,

    Polysiphonia, Glacilaria, dan Eucheuma, potongan

    thallusnya mempunyai kemampuan berkembang

    meneruskan pertumbuhan (Aslan, 1998).

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    17/44

    REPRODUKSI :

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

    3. Reproduksi Fragmentasi dengan potongan thallus

    Dalam usaha budidaya rumput laut, misalnya marga

    Eucheuma, Glacilaria, umumnya dilakukan dengan

    penyetekan sebagai bibit untuk dikembangbiakan secara

    produktif. Dalam hal ini rumpun thalli alga dibuat

    potongan-potongan dengan ukuran tertentu (30 50

    gram) untuk dijadikan bibit.

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    18/44

    REPRODUKSI :

    RUMPUT LAUT ( S E A WEED)

    Bibit stek ini ditanam dengan mengikatkannya pada

    benang-benang nilon diperairan dengan jarak tertentu

    atau pada rak apung. Pertumbuhannya dapat dilihat

    dengan bertambah besarnya bibit tersebut. Cepat atau

    lambatnya pertumbuhan tergantung pada jenis rumput

    laut dan mutu lingkungan penanaman (Aslan, 1998).

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    19/44

    Kementerian Pendidikan Nasional

    U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

    M O D U L 2 :

    EKOLOGI DAN DISTRIBUSIRUMPUT LAUT

    OLEH :K ELOMPOK

    BIOLOGI LAUT (BOTANI)

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    20/44

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

    Atmadja, et al., 1996

    Rumput laut hidup dengan cara

    menyerap zat makanan dari perairan dan

    melakukan fotosintesis. Jadipertumbuhannya membutuhkan faktor-

    faktor fisika dan kimia perairan seperti

    gerakan air, suhu, kadar garam, nitrat,dan fosfat serta pencahayaan matahari

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    21/44

    Nybakken (1992) :

    Rumput laut tumbuh melekat pada

    substrat yang keras, yang senanatiasa

    mendapat cahaya matahari. Padaperairan jernih rumput laut dapat hidup

    kedalaman 20-30 meter.

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    22/44

    Nybakken (1992) :

    Rumput laut ini memperoleh makanan

    berupa nutrient langsung dari air laut.

    Akibat peristiwa upwelling danturburensi, nutrient tersebut menjadi

    tersedia di kolam air. Sekitar 10% dari

    produktivitas bersih rumput lautmemasuki jaringan-jaringan makanan

    dalam bentuk detritus atau bahan

    organik terlarut.

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    23/44

    Parameter ekologis yang perlu diperhatikan antaralain: arus, kondisi dasar perairan, kedalaman, kadar

    garam, kecerahan, ketersediaan bibit dan organisme

    pengganggu.

    a. Arus; Gerakan air akan membawa unsur hara,

    menghilangkan kotoran yang menempel pada

    thallus, membantu pengudaraan, dan mencegah

    adanya fluktuasi suhu air yang besar. Kecepatan

    arus yang baik adalah 20-40 cm/detik dengan suhu

    berkisar 20-28oC dan pH berkisar 7,3-8,2

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    24/44

    b. Dasar Perairan; Dasar perairan yang sesuai adalahberupa pecahan-pecahan karang dan pasir kasar.

    Dasar perairan yang hanya terdiri dari pasir

    menunjukkan pergerakan air yang sedikit, dan

    lumpur menunjukkan pergerakan air yang lebihrendah lagi. Perairan dengan dasar karang ataupun

    karang mati

    c. Kedalaman; Kedalaman perairan sangat tergantung

    dari metode budi daya yang akan dipilih. Metode

    lepas dasar dilakukan pada kedalaman perairan

    tidak kurang dari 30-60 cm pada waktu surut

    terendah, sedangkan metode rakit apung, rawai dan

    jalur pada perairan dengan kedalaman sekitar 2-15

    m.

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    25/44

    d. Kadar Garam; Kadar garam yang sesuai untukpertumbuhannya adalah berkisar 28-35 ppt.

    Penurunan salinitas akibat masuknya air tawar akan

    menyebabkan pertumbuhan rumput laut menjadi

    tidak normal. Untuk memperoleh perairan dengankondisi salinitas tersebut harus dihindari lokasi

    yang berdekatan dengan muara sungai

    e. Kecerahan; Lokasi budi daya rumput laut sebaiknya

    pada perairan yang jernih atau tingkat kecerahan

    yang tinggi sekitar 2-5 m. Air keruh mengandung

    lumpur dapat menghalangi cahaya matahari ke

    dalam air serta dapat menutupi permukaan thallus

    yang dapat menyebabkan thallus membusuk

    sehingga mudah patah.

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    26/44

    f. Ketersediaan Bibit; Bibit rumput laut yangberkualitas sebaiknya tersedia di sekitar lokasi

    yang dipilih, baik yang bersumber dari alam

    maupun dari budi daya. Apabila di lokasi tersebut

    tidak tersedia bibit maka sebaiknya didatangkandari daerah terdekat dengan memperhatikan kaidah-

    kaidah penanganan bibit dan pengangkutan yang

    baik

    g. Organisme Pengganggu; Lokasi budidaya

    diusahakan pada perairan yang tidak banyak

    terdapat organisme pengganggu misalnya ikan

    beronang, bintang laut, bulu babi dan penyu serta

    tanaman penempel

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    27/44

    Secara umum dapat disimpulkan bahwa ekologi yangtepat untuk pertumbuhan rumput laut adalah sebagai

    berikut :

    1. Adanya bibit

    2. Habitat terlindung dari arus dan ombak yang kuat3. Kedalaman pada pasang surut terendah antara 0,30

    - 1 meter.

    4. Keadaan air cukup jernih

    5. Salinitas sekitar 27 - 30 per mil

    6. Jauh dari sumber air awar

    7. Suhu perairan antara 2527oC

    8. Terdapat pegerakan air yang baik, sehingga

    mempermudah transportasi serta percampuran

    nutrisi

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    28/44

    A. Eucheuman

    Secara alami rumput laut jenis Eucheuma memerlukan beberapa syarat

    untuk tumbuh dengan baik, diantaranya adalah :

    Dasar perairan berupa pasir kasar bercampur pecahan-pecahan koral.

    Keadaan air cukup jernih, kecerahan tinggi.

    Salinitas antara 27 - 34 per mil

    Suhu air sekitar 25 - 27oC

    Terdapat pergerakan air yang cukup baik.

    Kedalaman pada pasang surut terendah antara 0,30 - 1 meter.

    Tempat terlindung dari arus dan ombak yang kuat

    Jauh dari sumber air tawar

    Perairaan bebas dari populasi baik limbah domestik maupun limbah

    industri.

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    29/44

    B. Gracilar ia sp .

    Secara umum syarat-syarat untuk tumbuhnya rumput laut jenis Gracilaria

    adalah sebagai berikut :

    Tersedianya sumber air tawar untuk menurunkan salinitas

    Areal terlindung dari angin, arus dan ombak

    Perbedaan pasang surut yang cukup sehingga memudahkan

    pergantian air

    Dasar perairan terdiri dari pasir dan lumpur

    Temperatur optimum berkisar antara 20 - 28o C

    PH air antara 6 dan 9 dengan nilai optimum 8,2 - 8,7

    Kedalaman sekitar 30 cm selama bulan-bulan berawan, dan 60 cm

    selama bulan-bulan tak berawan.

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    30/44

    C. Caulerpa sp .

    Persyaratan ekologi untuk tumbuhnya rumput laut jenis Caulerpa sp. ini

    adalah :

    Areal terlindung dari pengaruh angin dan ombak

    Areal harus bebas dari populasi

    Substrat terdiri dari clay-loan

    Salinitas antara 30 32 per mil

    Temperatur air berkisar antara 27 - 32 C

    Kedalaman antara 60 - 100 cm (tergantung pada kekeruhan air)

    Pond-level sedikit di bawah garis nol dari pasang

    PH optimum 7 8

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    31/44

    Pada perairan laut rumput laut dijumpai di

    perairan yang berasosiasi dengan keberadaan

    ekosistem terumbu karang. Rumput laut di

    alam biasanya dapat hidup di atas substratpasir dan karang mati. Di beberapa daerah

    pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat

    Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup

    di atas karang-karang terjal yang melindungi

    pantai dari deburan ombak.

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    32/44

    Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis

    rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh

    sebagian masyarakat pesisir Indonesia.

    Contoh jenis rumput laut yang banyakdibudidayakan di antaranya adalah Euchema

    cot toni i dan Gracilaria sp. Beberapa daerah

    dan pulau di Indonesia yang masyarakat

    pesisirnya banyak melakukan usaha budidayarumput laut ini di antaranya berada di wilayah

    pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan

    Seribu, Provinsi Kepulauan Riau, Pulau

    Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua.

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    33/44

    Rumput laut atau Algae laut tumbuh hampir

    diseluruh bagian hidrosfer sampai batas

    kedalaman sinar matahari masih dapat

    mencapainya. Beberapa jenis rumput lauthidupnya kosmopolit, mendunia. Rumput laut

    hidup sebagai fitobenthos dengan

    menancapkan atau melekatkan dirinya pada

    substrat lumpur, pasir, karang, fragmen karangmati, batu , kayu dan benda keras lainnya. Ada

    pula yang menempel pada tumbuhan lain

    secara epifitik.

    DISTRIBUSI RUMPUT LAUT

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    34/44

    Kementerian Pendidikan Nasional

    U N I V E R S I T A S D I P O N E G O R O

    M O D U L 3 :

    PRODUKTIVITAS PRIMERRUMPUT LAUT

    OLEH :KELOMPOK

    BIOLOGI LAUT (BOTANI)

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    35/44

    PRODUKTIVITAS TANAMAN LAUT

    Tanaman laut merupakan bagian dari

    keanekaragaman hayati yang hadir

    dalam bentuk sebuah ekosistem.

    Berdasarkan kepada ekosistem tersebut,

    maka tanaman laut mempunyai peran

    sebagai salah satu sumberdaya pesisir.

    Rokhmin Dahuri ( 2003 )

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    36/44

    PRODUKTIVITAS TANAMAN LAUT

    Produktivitas Ekosistem Tanaman Laut

    dinilai berdasarkan nilai effisiensifotosintesis dalam mengubah energi

    matahari menjadi energi kimia yang

    tersimpan dalam molekul makanan.

    Kimball ( 1999 )

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    37/44

    PRIMARY PRODUCTION

    Bahan organik yang terdapat didalam kolom

    air laut dan mendukung aktivitas biologis

    merupakan hasil sintesa biota yang dapatmelakukan fotosintesis

    Biota produser disebut autotrof karena mampu

    memproduksi sendiri bahan organik yangdibutuhkannya, dan terdiri dari karbon,

    hidrogen dan oksigen, serta dilengkapi

    berbagai elemen / unsur yang lain

    Barnes & Mann ( 2001 ) :

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    38/44

    PRIMARY PRODUCTION

    Hubungan antara intensitas cahaya dan

    produktivitas primer. Berdasarkan penelitian

    menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitascahaya maka semakin tinggi produktivitas

    sampai batas tertentu kemudian turun kembali

    seiring dengan kenaikan intensitas cahaya .

    Ada batasan tertentu bahwa peningkatanintensitas cahaya tidak selamanya

    meningkatkan produktivitas .

    Sunarto ( 2002 ) :

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    39/44

    PRODUKTIVITAS RUMPUT LAUT

    Rumput laut hidup di wilayah pesisir dan laut

    berdampingan dengan terumbu karang. Biasanya mampu

    melekat dan hidup di substrat pasir dan karang mati.

    Produktivitas rumput laut yang berlebih dapat merusakekosistem terumbu karang. Rumput laut memiliki peranan

    penting bagi kehidupan manusia. Saat ini rumput laut

    menjadi komoditi ekspor utama di Indonesia. Dan

    menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat di pesisir

    pantai. Disamping itu rumput laut yang hidup di karang-karang terjal juga mampu melindungi pantai dari abrasi

    akibat gelombang laut.

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    40/44

    PRODUKTIVITAS RUMPUT LAUT

    Dalam budidaya rumput laut produktivitas tergantung

    pada tiga hal yaitu sifat-sifat inheren dari strain yang

    dibudidayakan, metoda yang digunakan dan kondisi

    lingkungan perairan. Produksi per hektar per tahunbervariasi, dan dicatat produktivitas yang tinggi hingga 74

    ton untuk jenis spinosum dan 104 ton untuk E. cottonii.

    Namun produktivitas biasanya berada pada kisaran

    antara 15 30 ton/ha/thn (Doty, 1987). Mubarak dkk,

    (1990) mengemukakan bahwa produktivitas budidaya E.spinosum di Indonesia antara 30 - 37,5 ton/ha/thn.

    Kondisi perairan dan bibit serta teknik budidaya juga

    menentukan produktivitas.

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    41/44

    PRODUKTIVITAS RUMPUT LAUT

    Rumput laut juga memerlukan sinar matahari untuk

    melakukan proses fotosintesis. Tidak seperti tumbuhan

    pada umumnya mendapatkan unsur hara dari tanah,

    rumput laut mendapat zat hara dari air disekelilingnya.

    Umumnya fotosintesis bertambah sejalan dengan

    peningkatan intensitas cahaya sampai pada suatu nilai

    optimum tertentu ( cahaya saturasi ). Peningkatan laju

    fotosintesis oleh rumput laut bergantung pada lajupenangkapan kuantum cahaya .

    Fotosintesis :

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    42/44

    PRODUKTIVITAS RUMPUT LAUT

    Dari hasil fotosintesa rumput laut menghasilkan beberapa

    zat yang penting dan mempunyai nilai ekonomis. Rumput

    laut merah (Rhodophyceae) menghasilkan floridin starch,

    mannoglycerate dan floridosida. Lebih spesifik lagi

    dikenal dengan polisakarida berupa agar-agar dan

    karaginan. Rumput laut cokelat (Phaeophyceae)

    menghasilkan alginat. Rumput laut hijau (Chlorophyceae)

    menghasilkan kanji dan lemak.

    Fotosintesis :

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    43/44

    ProsesPenyediaan

    Bahan

    padaEkosistemRumput

    Laut

  • 7/22/2019 Modul 1 Biologi Rumput Laut.ppt

    44/44

    Terimaasih