patologi penyakit infeksi

Upload: muhammad-zainul-arip

Post on 10-Feb-2018

255 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    1/27

    PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    DOSEN:

    K. Dewi Budiarti, M.Kep

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    2/27

    PENGERTIAN

    Infeksi adalah peristiwa masuk danpenggandaan mikroorganisme (agent)didalam tubuh penjamu (host)

    Penyakit infeksi adalah penyakit yg disebabkanoleh oleh suatu bibit penyakit seperti: bakteri,virus, riketsia, jamur, cacing, dsb ataumerupakan manifestasi klinis bila terjadikerusakan jaringan dan atau fungsi bila reaksiradang/imun penjamu terpanggil

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    3/27

    A. FAKTOR2 MIKROORGANISME

    PADA INFEKSI

    1. Transmisibilitas

    Kemampuan transport agen menular yghidup ke hospes.

    * secara langsung: batuk, bersin, ciuman, dsb

    * secara tidak langsung:indv yg terinfeksimengeluarkan organisme kelingkungan

    diendapkan kemudian ke hospes lain, dapatmelalui udara, air, makanan, serangga,transfusi, dll

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    4/27

    Transmisibilitas dipengaruhi oleh sifat intrinsik

    organisme, misalnya:

    - organisme berbentuk spora tahan terhadap

    kering

    - spirosaeta sifilis sangat sensitif terhadap

    kekeringan dan perubahan suhu

    - daya tahan terhadap antibiotika

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    5/27

    Masuknya agent infeksi melalui:

    1) kontak langsung, misalnya penyakit kelamin2) kontaminasi dan luka, misal infeksi luka danrabies

    3) inokulasi, misalnya gigitan serangga(malaria), serum (hepatitis)

    4) menelan makan dan minum ygterkontaminasi (hepatitis A, poliomiolitis,

    kolera)5) menghirup debu dan droplet, misalnyainfluensa, tbc

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    6/27

    2. Daya Invasi

    Kemampuan agent menular untuk bertahan

    atau didalam hospes untuk dapatmenimbulkan infeksi.

    contoh:

    - vibrio cholerae hanya melekat pada mukosausus

    - shigella dysentriae hanya dapat memasukilapisan superfisial usus

    - salmonela thypy mampu menembus sampaialiran darah dan menyebar

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    7/27

    3. Pathogenitas atau kemampuan untuk menimbulkanpenyakit

    Kemampuan mikroorganisme untuk menyebabkanperubahanpatologik atau penyakit, akibat pengaruh:

    - eksotosin yg dikeluarkan mikroorganisme

    - endotoksin yg dikeluarkan mikroorganisme saat lisis

    - proses imunologis, misal basil tuberkulosa dimanapenderita alergi dan mengalami nekrosis kaseosa

    - pembentukan antigen-antibodi yg dapatmenyebabkan kelainan

    - informasi genetik baru yg diwujudkan pada fungsi selyg berubah, misal pada infeksi firus

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    8/27

    B. FAKTOR2 HOSPES PADA INFEKSI

    Mekanisme pertahanan tubuh terhadap agen menular:

    1. barier mekanisme tubuh (pertahanan mekanik)

    a) kulit dan mukosa orofaring

    - Kulit dan mukosa orofaring yg utuh merupakak barier mekanismesederhana yg baik terhadap infeksi

    - dekontaminasi fisik, kulit dapat melepaskan mikroorgnisme ygmenempel ketika lapisan kulit mengelupas atau oleh aliran saliva ygmenghanyutkan partikel secara mekanis pada mukosa urofaring

    - dekontaminasi kimiawi, sekresi kelenjar sebasea dan zat-zat yg terdapatpada saliva akan membersihkan kulit dan mukosa orofaring darimikroorganisme penyebab infeksi

    - dekontaminasi biologis, kulit dan mukosa orofaring memiliki flora normalyg dapat menghambat perubahan mikroorganisme

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    9/27

    b) Saluran pencernaan

    - tingkat keasaman yg tinggi pada lambung merupakan

    kondisi yg tidak menguntungkan bagi kuman.- gerakan peristaltik usus dapat mempertahankan jmlpopulasi bakteri tetap sedikit

    - adanya mucus yg disekresi lapisan usus dapat sebagai

    pelindung yg viscus pada permukaan usus kemudiandidorong oleh peristaltik usus

    - sekret usus mengandung antibody yg menghambatbakteri

    - lapisan dalam usus besar yg banyak flora normalsebagai pesaing bakteri dalam mendapat makananserta mengeluarkan substansi antibaktery

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    10/27

    c) Saluran pernafasan

    - beberpa epitel saluran pernafasan

    menghasilkan mucus dan sebagian besar

    memiliki silia pada permukaan lumen yg

    mampu menangkap dan mengeluarkan

    bakteri, bacteri yg terhirup dikeluarkandengan cara digerakkan keluar, dibatukkan

    atau ditelan

    - adanya antibody didalam sekret

    - adanya makrofag dalam alveolus

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    11/27

    d) Sawar pertahanan lain

    Permukaan tubuh lain juga memiliki

    mekanisme pertahanan:

    - saluran kemih yaitu dengan lapisan epitel

    berlapis banyak dan adanya aliran urin

    - konjungtiva secara mekanis dan dengan air

    mata

    - vagina epitelnya kuat dan berlapis banyak

    serta banyak mengandung flora norma serta

    adanya sekresi mucus

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    12/27

    2. Radang sebagai Pertahanan

    3. Fagositosis oleh makrofag pada kelenjar limfe4. Makrofag dari sistem monosit makrofag

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    13/27

    C. REAKSI HOSPES

    DENGAN JASAD RENIK

    Cara interaksi hospest dengan mikroorganisme:

    - komensalisme, antara hospest dan agent

    menular tidak saling menyerang atau

    menguntungkan bagi yg satu tanpa menimbulkancidera pada yg lain

    - Mutualisme, interaksi hospest dan

    mikroorganisme saling menguntungkan- Parasitisme, menguntungkan bagi yg satu tapi

    merugikan bagi yg lain

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    14/27

    Klasifikasi agent infeksi

    1. Berdasrkan bangunan/struktur:

    virus DNA, virus RNA, bakteri kokus,bakteri batang

    2. Berdasarkan patogenitas

    3. Letak penggandaan, baik diluar ataupun

    didalam sel dibagi menjadi:- organisme intrasel obligat, hanya dapat tumbuhdan berkembang dalam sel penjamu

    - organisme intrasel fakultif, mampu tumbuh baik

    di dalam atau diluar sel- organisme ekstrasel, tumbuh dan berkembangdiluar sel

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    15/27

    Perubahan jaringan pada infeksi disebabkan

    oleh 3 hal:a. Kerusakan yg diinduksi agen

    b. Reaksi radang pejamu

    c. Reaksi imun penjamu

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    16/27

    Organisme intrasel obligat dapat

    menyebabkan:

    1) Nekrosis sel

    nekrosis akut terjadi jika penggandaan agen

    di dalam sel disertai perubahan ygmenghentikan fungsi sel: poliomyelitis,

    hepatitis.

    Penyembuhan terjadi bila reaksi imunpenjamu efektif sehingga menetralisisr agent

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    17/27

    2)Pembengkakan sel, misal pada sel hati ygbertahan hidup saat terjadi hepatitis vorus akut

    3) Pembentukan inclusion body, terbentuk padasaat replikasi virus dan clamidia dalam sel

    4) Pembentukan sel detia, terjadi pada beberapainfeksi virus. Misal virus measles (campak)

    5) Infeksi virus laten

    - reaktif akibat stress, imunodefisiensi misalnyapada virus herves simpleks dan varicellazoster

    - onkogenesis, beberapa virus didugamenyebabkan neoplasma

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    18/27

    Organisme intrasel Fakultif

    misalnya mycobacterium.

    pengaruh agen terhadap jaringanmenggambarkan peradangan (granulomatosa)reaksi imun (nekrosis kaseosa) dan fibrosis ygmerupakan proses penyembuhan

    Organisme EkstraselBeberapa mekanisme yg menyebabkan kerusakan

    jaringan oleh organisme ini:

    1) pelepasan enzim yg bekerja local, misal

    streptococcus pyogenes menghasilkanhialurodinase shg infeksi mudah menyebar,streptococcus yg menyebabkan eritrosit lisis

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    19/27

    2) Menghasilkan vaskulitis local misalnya bacillus

    antacis

    3) Menghasilkan toksin dan merusak sel yg jauh

    dari infeksi:

    - enditoksin yg menyebabkan vasodilatasi

    perifer dan syok. Kerusakan sel endotel dan

    mengaktifkan rangkaian koagulase,juga

    menimbulkan demam

    - eksotosin, misalnya pada tetanus

    - enterotoksin, misal pada vibrio cholerae

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    20/27

    Perubahan jarinngan akibat respon penjamu

    terhadap infeksi:- penggandaan agen infeksi menyebabkan

    reaksi imun dan peradangan.

    - reaksi peradangan berfungsi membuat ageninfeksi tidak aktif

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    21/27

    JENIS2 PENYAKIT INFEKSI

    1. Bakteri

    a. Infeksi bakteri non spesifik

    - mengenai banyak tempat

    - dapat menimbulkan peradangan

    misal: stafilococcus, streptococcus, koliformgol. Haemofilus B proteus

    b. Infeksi bakteri spesifikmisal: kolera, disentri, demam enteric,gonore, tuberkulosis, sifilis

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    22/27

    2. Virus

    - memerlukan penjamu untuk bereproduksi

    - terdiri dari satu RNA atau DNA yg terkandungdalam selubung protein: kapsid

    - virus harus berikatan dengan membrane selpenjamu

    misal: ensefalitis, demam kuning, rubella,gondongan

    3. Mikoplasma

    mirip bakteri tetapi lebih kecil dan mengandung

    peptidoglikanmisal: pneumonia mikoplasma

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    23/27

    4. Riketsia

    - memerlukan penjamu untuk bereproduksi secara seksual

    - mengandung DNA dan RNA

    - memiliki dinding petidoglikan

    - ditularkan melalui gigitan kutu

    misal: tifus

    5. Klamidia

    - organisme unisel- bereproduksi secara aseksual dalam penjamu dan mengalamisiklus replikasi

    misal: infeksi urogenital

    6. Jamur

    - mencakup ragi (yeast) dan kaapang (mold)- memiliki intisel dan dinding sel

    misal: candidasi mulut dan vagina, kurap

    7. Parasit: protozoa, cacing dan artopoda

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    24/27

    GAMBARAN KLINIS

    Tergantung vector, tempat infeksi dan keadaan

    kesehatan awal penjamu

    1. Infeksi oleh virus, bakteri dan mikoplasma

    sering menimbulkan:

    - pembesaran KGB regional

    - demam (biasanya ringan pada virus)

    - nyeri tubuh

    - ruam atau erupsi kulit t.u pada infeksi virus

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    25/27

    2. Infeksi oleh klamidia

    - disertai pengeluaran mukopurulen, gatal danrasa terbakar sat berkemih, misal pada

    servisitis

    3. Riketsia- ruam kulit

    - demam menggigil

    - mialgia- pembentukan trombud di organ

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    26/27

    4. Infeksi jamus

    - gatal di kulit atau kepala (superficial)

    - ruam atau perubahan warna kuku

    - plak putih pada rongga mulut

    - tanda-tanda pneumonia5. Infeksi parasit

    - diare oleh parasit saluran cerna

    - demam disertai malaria- gatal dan ruam pada infeksi kulit

  • 7/22/2019 PATOLOGI PENYAKIT INFEKSI

    27/27

    TERIMAKASIH