perubahan tren dalam pengelolaan epistaksis 1

7/23/2019 Perubahan Tren Dalam Pengelolaan Epistaksis 1

1/15

Perubahan Tren Dalam Pengelolaan

Epistaksis

Penulis Jurnal:

Henri Traboulsi, Elie Alam, dan Usamah Hadi

Disadur oleh :Aisyiyah Alviana Agustin

11!111!1!"#


2/15

1$ PE%DAHU&UA%

Epistaksis adalah ge'ala yang paling umum ditemukan Diduga mengenai 1!(1) populasi, 1!) diantaranya

butuh tindakan medis

Pilihan pengobatan epistaksis meliputi medikamentosa,

tindakan tanpa pembedahan dan tindakan dengan

pembedahan


3/15

Tu'uan dari ulasan ini adalah untuk menin'au perbedaan

modalitas pengelolaan epistaksis sekarang dan

mengusulkan algoritma pengelolaan epistaksis yang

sederhana dan komprehensi*$


4/15

1$ +ED-A+E%T./A

Dekongestan topikal 0oymeta2oline topikal3 mengobati

"4(54) kasus epistaksis posterior

E*ek samping terbatas

Hati(hati pada penderita hipertensi dan 6emas

Tidak mampu men'angkau daerah target ketika rongga

hidung penuh darah

Asam traneksamat lebih e*ekti* daripada tampon anterior


5/15

$ T%DA-A% TA%PA PE+7EDAHA%

2.1 Irigasi Air Hangat

-eberhasilan mengontrol epistaksis posterior

tanpa komplikasi sebesar 8)$

+enyebabkan edema mukosa hidung sehingga

menekan pembuluh darah dan merangsang

kaskade koagulasi$


6/15

2.2 Kauter Melalui Rhinoskopi Anterior

Pilihan kauter meliputi kauter kimia 0dengan silver

nitrat3 dan elektrik bipolar$

-auter kimia banyak digunakan 9isiko utama per*orasi septum

Angka keberhasilan kauter silver nitrat sebanyak

5) pada 55,1) kasus epistaksis anterior


7/15

2.3 Tampon Hidung

7anyak tersedia, mudah digunakan dan murah

-omplikasi : in*eksi lokal dan sistemik, abses dan

per*orasi septum, nekrosis konka in*erior,*raktur lamina papyra6ea, per*orasi palatum, dan

lain(lain$

-egagalan 4)


8/15

2.4 Embolisasi

-eberhasilan 51(4), -omplikasi 5)

-omplikasi : hemiplegia, ophtalmoplegia,

paralisis;paresthesia *asial, kebutaan, de*isitneurologis$

Dilakukan embolisasi hanya ketika prosedur

endoskopi gagal atau men'adi kontraindikasi$


9/15

ell(&u6

-omplikasi 8), -egagalan #)

-egagalan disebabkan karena ketidakmampuan

menemukan +A dan ketidakmampuan klip6abang

arteri maksila interna


10/15

3.2 igasi Arteri Etmoidalis Anterior

Penggunaan ligasi arteri etmoidalis anterior

hanya ketika arteri di mesenterium 'elas terlihat

-omplikasi : perdarahan, kebo6oran ?/@,pembentukan 'aringan parut, edema, ekimosis

>a'ah dan kerusakan ligamen kanthal medial


11/15

3.3 Endoskopi Kauter Hidung

-euntungan : menghindari rasa tidak nyaman

dipasang tampon, sederhana dan e*ekti*

7utuh endoskopi dan ahli bedah endoskopi -omplikasi: mati rasa pada palatum, kerusakan

termal struktur sara*, obstruksi duktus

nasolakrimal, trauma nervus optikus


12/15

3.4 Endoskopi igasi Arteri !phenopalatina

7isa di kauter atau di klip

-euntungan : terganggunya aliran darah di bagian

distal sehingga men6egah revaskularisasi arterimaksila interna

Dilakukan oleh ahli bedah endoskopik

-eberhasilan 4(1!!), kegagalan 4(1!)


13/15

=ambar 1: Endoskopi arteri

sphenpalatina kiri

=ambar : Endoskopi klip

arteri sphenpalatina kiri

i k i


14/15

Epistaksis

Evaluasi Rinoskopi Anterior

Anterior Posterior

Pengobatan

dengan tampon

kimia anterior/

kauter elektrik

Endoskopi tidak

tersedia

Tersedia Endoskopi

Pengobatan

dengan irigasi air

hangat

Kontrol dengan

endokkopi

Gagal

Berhasil

Kambuh

Tampon posterior

Berhasil

Gagal Gagal Berhasil

LEASP/ESPAL

Calon Bedah Lemah Embolisasi

U/U&A%A&=.9T+A


15/15

Terima -asih

perubahan tren dalam pengelolaan epistaksis 1

Documents