pengelolaan sampah.docx

Upload: anonymous-oyqhc4xex

Post on 23-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    1/25

    PENGELOLAAN SAMPAH/LIMBAH RUMAHSAKIT DAN PERMASALAHANNYAPENGELOLAAN SAMPAH/LIMBAH RUMAH SAKIT DAN PERMASALAHANNYA

    oleh : Anshar Bonas Silfa

    A La!ar "ela#an$

    Rumah sakit bersih adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan

    dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan dan halaman baik

    fsik, sampah, limbah cair, air bersih, dan serangga/binatang pengganggu. Namun

    menciptakan kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan bersiat

    kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain budaya/kebiasaan, prilaku

    masyarakat, kondisi lingkungan, sosial dan teknologi.

    Jika di bandingkan dengan institusi lain mungkin jenis sampah dan limbah rumah sakit

    adalah yang terkomplit, tempat yang paling banyak di kunjungi oleh masyarakat ketika sakit

    ini mengeluarkan berbagai jenis sampah dan limbah. Masyarakat di dalam lingkungan

    rumah sakit yang terdiri dari pasien, pengunjung dan karyawan memberikan kontribusi kuat

    terhadap pengotoran lingkungan rumah sakit. kti!itas pelayanan dan perkantoran,

    pedagang asongan, prilaku membuang sampah dan meludah sembarangan, prilaku merokok

    dan sejumlah barang atau bingkisan yang dibawa oleh pengunjung/tamu menambah jumlah

    sampah dan mengotori lingkungan rumah sakit.

    "eberapa waktu lalu, pemberitaan mengenai sampah medis yang ditemukan di pasaran

    sebagai mainan anak#anak, menjadi perhatian publik. $eperti diketahui bahwa seharusnya

    sampah medis seperti alat inus, alat suntik, dan sarung tangan harus dimusnahkan setelah

    digunakan, jangan sampai jatuh ke tangan masyarakat. %al ini mendapat tanggapan

    langsung dari Menteri &esehatan R' waktu itu, dr. (ndang Rahayu $edyaningsih M)%, di sela#

    sela sambutannya saat membuka &onerensi Nasional ' )romosi &esehatan Rumah $akit

    bertema New *hallenges o %ealth )romoting %ospital in 'ndonesia di "andung, $elasa

    malam +/-/0. 1pabila rumah sakit belum memiliki alat penanganan medis sendiri, harus

    memiliki mekanisme kerjasama dengan rumah sakit yang lebih besar agar dapat ditangani.

    'ni harus diupayakan2, ujar Menkes.

    )ada kesempatan tersebut Menkes menegaskan, tiga hal yang harus diperhatikan oleh parapenyelenggara pelayanan kesehatan, khususnya penyelenggara rumah sakit, bahwa sarana

    pelayanan kesehatan harus menjadi tempat yang aman bagi para pekerjanya, pasiennya,

    dan masyarakat di sekitarnya.

    3anggapan mengenai permasalahan tersebut juga diungkapkan oleh 4irektur Jenderal "ina

    5paya &esehatan +"5&0, dr. $upriyantoro, $p.), MR$ saat melakukan inspeksi mendadak

    https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/
  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    2/25

    +$idak0 ke sejumlah rumah sakit di wilayah 4&' Jakarta dan 4epok, Jawa "arat, guna

    melakukan pengecekan secara langsung standar pembuangan dan pengolahan limbah yang

    dilakukan rumah sakit pada $elasa siang +/-/0. 1$ecara garis besar, sistem pembuangan

    dan pengolahan limbah rumah sakit sudah berjalan, tetapi masih harus disempurnakan.

    6ang harus diperhatikan adalah jangan sampai sampah medis tercecer, apalagi

    dimanaatkan oleh orang#orang yang tidak bertanggungjawab, bahkan sampai berdampakpada penyakit#penyakit yang dapat membahayakan masyarakat2, jelas 4irjen "5&. Menurut

    4irjen "5&, bila terdapat rumah sakit yang melanggar standar pembuangan limbah dan

    pengelolaannya, &ementerian akan menindak tegas pengelola rumah sakit tersebut.

    17imbah R$ berbeda dengan limbah rumah tangga. $ebab limbah R$ yang tidak dikelola

    dengan baik, dapat menimbulkan penyakit2, tandas 4irjen "5&. "erita ini disiarkan oleh

    )usat &omunikasi )ublik, $ekretariat Jenderal &ementerian &esehatan R'.

    7imbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang ineksius, belum dikelola dengan baik.

    $ebagian besar pengelolaan limbah ineksius disamakan dengan limbah medis nonineksius.

    $elain itu, kerap bercampur limbah medis dan nonmedis. )ercampuran tersebut justru

    memperbesar permasalahan limbah medis.

    7imbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini mengingat limbah medis

    termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. $ebagian limbah medis

    termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori

    ineksius. 7imbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah armasi, logam

    berat, limbah genoto8ic dan wadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan

    baik. $edangkan limbah ineksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran

    penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar

    lingkungan rumah sakit. 7imbah ineksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien, jarum

    suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang bersentuhan denganpenyakit menular atau media lainnya yang diperkirakan tercemari oleh penyakit pasien.

    )engelolaan lingkungan yang tidak tepat akan beresiko terhadap penularan penyakit.

    "eberapa resiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat keberadaan rumah sakit

    antara lain9 penyakit menular +hepatitis,diare, campak, '4$, in:uen;a0, bahaya radiasi

    +kanker, kelainan organ genetik0 dan resiko bahaya kimia.

    )enaganan limbah medis sudah sangat mendesak dan menjadi perhatian 'nternasional. 'su

    ini telah menjadi agenda pertemuan internasional yang penting. )ada tanggal < gustus

    ==> telah dilakukan pertemuan %igh 7e!el Meeting on (n!ironmental and %ealth $outh#

    (ast and (ast#sian *ountries di "angkok. 4imana salah satu hasil pertemuan awal

    3hematic ?orking @roup +3?@0 on $olid and %a;ardous ?aste yang akan menindaklanjuti

    tentang penanganan limbah yang terkait dengan limbah domestik dan limbah medis.

    $elanjutnya pada tanggal

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    3/25

    7imbah +menurut )) NC , AAD0 adalah bahan sisa suatu kegiatan dan atau proses

    produksi. $edangkan limbah rumah sakit menurut )ermenkes R' nomor9

    =E/M(N&($/$&/F/==E 3entang )ersyaratan &esehatan 7ingkungan Rumah $akit adalah

    semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas.

    7imbah rumah sakit bisa mengandung bermacam#macam mikroorganisme bergantung padajenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang. 7imbah cair rumah

    sakit dapat mengandung bahan organik dan anorganik yang umumnya diukur dan

    parameter "C4, *C4, 3$$, dan lain#lain. $ementara limbah padat rumah sakit terdiri atas

    sampah mudah membusuk, sampah mudah terbakar, dan lain#lain. 7imbah#limbah tersebut

    kemungkinan besar mengandung mikroorganisme patogen atau bahan kimia beracun

    berbahaya yang menyebabkan penyakit ineksi dan dapat tersebar ke lingkungan rumah

    sakit yang disebabkan oleh teknik pelayanan kesehatan yang kurang memadai, kesalahan

    penanganan bahan#bahan terkontaminasi dan peralatan, serta penyediaan dan

    pemeliharaan sarana sanitasi yang masih buruk. 7imbah benda tajam adalah semua benda

    yang mempunyai permukaan tajam yang dapat melukai / merobek permukaan tubuh.

    7imbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan

    pembakaran di rumah sakit seperti insinerator, dapur, perlengkapan generator, anastesi,

    dan pembuatan obat citotoksik. 7imbah sitotoksis adalah limbah dari bahan yang

    terkontaminasi dari persiapan dan pemberian obat sitotoksis untuk kemoterapi kanker yang

    mempunyai kemampuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup.

    % Kara#!eris!i# Li&"ah R'&ah Sa#i!

    $ampah dan limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh

    kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. pabila dibanding dengan kegiatan

    instansi lain, maka dapat dikatakan bahwa jenis sampah dan limbah rumah sakit dapat

    dikategorikan kompleks. $ecara umum sampah dan limbah rumah sakit dibagi dalam dua

    kelompok besar, yaitu sampah atau limbah medis dan non medis baik padat maupun cair.

    7imbah medis adalah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, !eterinari,

    armasi atau sejenis, pengobatan, perawatan, penelitian atau pendidikan yang

    menggunakan bahan#bahan beracun, ineksius berbahaya atau bisa membahayakan kecuali

    jika dilakukan pengamanan tertentu. "entuk limbah medis bermacam#macam dan

    berdasarkan potensi yang terkandung di dalamnya dapat dikelompokkan sebagai berikut9

    . Li&"ah "en(a !a)a&

    7imbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau

    bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik,

    perlengkapan intra!ena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. $emua benda tajam ini

    memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan.

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    4/25

    "enda#benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan

    mikrobiologi, bahan beracun atau radioakti.

    . Li&"ah infe#si's

    7imbah ineksius mencakup pengertian sebagai berikut9

    7imbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular

    +perawatan intensi0

    7imbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik

    dan ruang perawatan/isolasi penyakit menular.

    -. Li&"ah )arin$an !'"'h

    7imbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh, biasanya

    dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi.

    E. Li&"ah si!o!o#si#

    7imbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi denganobat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. 7imbah

    yang terdapat limbah sitotoksik didalamnya harus dibakar dalam incinerator dengan suhu

    diatas ===oc

    D. Li&"ah far&asi

    7imbah armasi ini dapat berasal dari obat#obat kadaluwarsa, obat#obat yang terbuang

    karena batch yang tidak memenuhi spesifkasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat#

    obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat#obat yang tidak lagi

    diperlukan oleh institusi yang bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama produksi

    obat#obatan.

    . Li&"ah #i&ia

    7imbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan

    medis, !eterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.

    >. Li&"ah ra(ioa#!if

    7imbah radioakti adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari

    penggunaan medis atau riset radio nukleida. 7imbah ini dapat berasal dari antara lain 9

    tindakan kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologisG dapat berbentuk padat, cair

    atau gas. 7imbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai karakteristik tertentu baik

    fsik, kimia dan biologi.

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    5/25

    $elain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan sampah non

    medis atau dapat disebut juga sampah non medis. $ampah non medis ini bisa berasal dari

    kantor/administrasi kertas, unit pelayanan +berupa karton, kaleng, botol0, sampah dari ruang

    pasien, sisa makanan buanganG sampah dapur +sisa pembungkus, sisa makanan/bahan

    makanan, sayur dan lain#lain0. 7imbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai

    karakteristik tertentu baik fsik, kimia dan biologi. 7imbah rumah sakit bisa mengandungbermacam#macam mikroorganisme, tergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan

    yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada +laboratorium, klinik dll0.

    3entu saja dari jenis#jenis mikroorganisme tersebut ada yang bersiat patogen. 7imbah

    rumah sakit seperti halnya limbah lain akan mengandung bahan#bahan organik dan

    anorganik, yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor pada

    umumnya seperti "C4, *C4, 33$, p%, mikrobiologik, dan lainlain.

    Melihat karakteristik yang ditimbulkan oleh buangan/limbah rumah sakit seperti tersebut

    diatas, maka konsep pengelolaan lingkungan sebagai sebuah sistem dengan berbagaiproses manajemen didalamnya yang dikenal sebagai $istem Manajemen 7ingkungan

    +(n!ironmental Managemen $ystem0 dan diadopsi 'nternasional Crgani;ation or $tandar

    +'$C0 sebagai salah satu sertifkasi internasioanal di bidang pengelolaan lingkunan dengan

    nomor seri '$C E== perlu diterapkan di dalam $istem Manajemen 7ingkungan Rumah

    $akit.

    D Pen$ar'h Li&"ah R'&ah Sa#i! Terha(a* Lin$#'n$an (an Keseha!an

    )engaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat

    menimbulkan berbagai masalah seperti9

    . Gangguan kenyamanan dan estetika+ berupa warna yang berasal dari sedimen,

    larutan, bau phenol, eutrofkasi dan rasa dari bahan kimia organik.

    . Kerusakan harta benda, dapat disebabkan oleh garam#garam yang terlarut +korosi,

    karat0, air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas

    bangunan di sekitar rumah sakit.

    -. Gangguan/kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh !irus, senyawa

    nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrien tertentu dan osor.

    E. Gangguan terhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis

    bakteri, !irus, senyawa#senyawa kimia, pestisida, serta logam seperti %g, )b, dan *d

    yang berasal dari bagian kedokteran gigi.D. Gangguan genetik dan reproduksi

    Meskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya diketahui secara pasti, namun beberapa

    senyawa dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan sistem reproduksi

    manusia misalnya pestisida, bahan radioakti.

    E Pen$elolaan Li&"ah R'&ah Sa#i!

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    6/25

    . Li&"ah *a(a!

    5ntuk memudahkan mengenal jenis limbah yang akan dimusnahkan, perlu dilakukan

    penggolongan limbah. 4alam kaitan dengan pengelolaan, limbah medis dikategorikan

    menjadi D golongan sebabagi berikut 9

    Golongan A :

    Dressing bedah, swab dan semua limbah terkontaminasi dari kamar bedah.

    "ahan#bahan kimia dari kasus penyakit ineksi.

    $eluruh jaringan tubuh manusia +terineksi maupun tidak0, bangkai/jaringan hewan

    dari laboratorium dan hal#hal lain yang berkaitan dengan swab dan dreesing.

    Golongan B :

    Syringe bekas, jarum, cartridge pecahan gelas dan benda#benda tajam lainnya.

    Golongan ! :

    7imbah dari ruang laboratorium dan postpartum kecuali yang termasuk dalam golongan .

    Golongan D :

    7imbah bahan kimia dan bahan#bahan armasi tertentu.

    Golongan " :

    #elapis Bed-pan Disposable urinoir incontinence-pad dan stomach.

    4alam pelaksanaan pengelolaan limbah medis perlu dilakukan pemisahan penampungan,

    pengangkutan, dan pengelolaan limbah pendahuluan.

    a Pe&isahan

    Golongan A

    Dressing bedah yang kotor, swab dan limbah lain yang terkontaminasi dari ruangpengobatan hendaknya ditampung dalam bak penampungan limbah medis yang mudah

    dijangkau bak sampah yang dilengkapi dengan pelapis pada tempat produksi sampah.

    &antong plastik tersebut hendaknya diambil paling sedikit satu hari sekali atau bila sudah

    mencapai tiga perempat penuh. &emudian diikat kuat sebelum diangkut dan ditampung

    sementara di bak sampah klinis.

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    7/25

    "ak sampah tersebut juga hendaknya diikat dengan kuat bila mencapai tiga perempat

    penuh atau sebelum jadwal pengumpulan sampah. $ampah tersebut kemudian dibuang

    dengan cara sebagai berikut 9

    $% Sampah dari haemodialisis

    $ampah hendaknya dimasukkan dengan incinerator. "isa juga digunakan autocla&ingtetapi

    kantung harus dibuka dan dibuat sedemikian rupa sehingga uap panas bisa menembus

    secara eekti.

    +*atatan9Autocla&ing adalah pemanasan dengan uap di bawah tekanan dengan tujuan

    sterilisasi terutama untuk limbah ineksius0.

    '% (imbah dari unit lain :

    7imbah hendaknya dimusnahkan dengan incinerator. "ila tidak mungkin bisa menggunakan

    cara lain, misalnya dengan membuat sumur dalam yang aman.

    $emua jaringan tubuh, plasenta dan lain#lain hendaknya ditampung pada bak limbah medis

    atau kantong lain yang tepat kemudian dimusnahkan dengan incinerator.

    )erkakas laboratorium yang terineksi hendaknya dimusnahkan dengan incinerator.

    )ncinerator harus dioperasikan di bawah pengawasan bagian sanitasi atau bagian

    laboratorium.

    Golongan B

    Syringejarum dan cartridges hendaknya dibuang dengan keadaan tertutup. $ampah ini

    hendaknya ditampung dalam bak tahan benda tajam yang bilamana penuh +atau dengan

    inter!al maksimal tidak lebih dari satu minggu0 hendaknya diikat dan ditampung di dalam

    bak sampah klinis sebelum diangkut dan dimasukkan denganincinerator.

    " Pena&*'n$an

    $ampah klinis hendaknya diangkut sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan. $ementaramenunggu pengangkutan untuk dibawa ke incinerator atau pengangkutan oleh dinas

    kebersihan +atau ketentuan yang ditunjuk0, sampah tersebut hendaknya 9

    0 4isimpan dalam kontainer yang memenuhi syarat.

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    8/25

    0 4i lokasi/tempat yang strategis, merata dengan ukuran yang disesuaikan dengan

    rekuensi pengumpulannya dengan kantong berkode warna yang telah ditentukan secara

    terpisah.

    -0 4iletakkan pada tempat kering/mudah dikeringkan, lantai yang tidak rembes, dan

    disediakan sarana pencuci.

    E0 man dari orang#orang yang tidak bertanggungjawabG dari binatang, dan bebas dari

    inestasi serangga dan tikus.

    D0 3erjangkau oleh kendaraan pengumpul sampah +bila mungkin0

    $ampah yang tidak berbahaya dengan penanganan pendahuluan +jadi bisa digolongkan

    dalam sampan klinis0, dapat ditampung bersama sampah lain sambil menunggu

    pengangkutan.

    , Pen$an$#'!an

    )engangkutan dibedakan menjadi dua yaitu pengangkutan intenal dan eksternal.

    )engangkutan internal berawal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau ke

    incinerator +pengolahanon-site0. 4alam pengangkutan internal biasanya digunakan kereta

    dorong.

    &ereta atau troli yang digunakan untuk pengangkutan sampah klinis harus didesain

    sedemikian rupa sehingga 9

    0 )ermukaan harus licin, rata dan tidak tembus

    0 3idak akan menjadi sarang serangga

    -0 Mudah dibersihkan dan dikeringkan

    E0 $ampan tidak menempel pada alat angkut

    D0 $ampan mudah diisikan, diikat, dan dituang kembali

    "ila tidak tersedia sarana setempat dan sampah klinis harus diangkut ke tempat lain 9

    0 %arus disediakan bak terpisah dari sampah biasa dalam alat truk pengangkut. 4an

    harus dilakukan upaya untuk men#cegah kontaminasi sampah lain yang dibawa.

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    9/25

    0 %arus dapat dijamin bahwa sampah dalam keadaan aman dan tidak terjadi kebocoran

    atau tumpah.

    . Li&"ah %air

    7imbah rumah sakit mengandung bermacam#macam mikroorganisme, bahan#bahan organik

    dan an#organik. "eberapa contoh asilitas atau 5nit )engelolaan 7imbah +5)70 di rumah sakitantara lain sebagai berikut9

    a. &olam $tabilisasi ir 7imbah *+aste Stabili,ation #ond System%

    $istem pengelolaan ini cukup eekti dan efsien kecuali masalah lahan, karena kolam

    stabilisasi memerlukan lahan yang cukup luasG maka biasanya dianjurkan untuk rumah sakit

    di luar kota +pedalaman0 yang biasanya masih mempunyai lahan yang cukup. $istem ini

    terdiri dari bagian#bagian yang cukup sederhana yakni 9

    0 #ump Swap +pompa air kotor0.

    0 Stabili,ation #ond +kolam stabilisasi0 buah.

    -0 "ak &lorinasi

    E0 !ontrol room +ruang kontrol0

    D0 )nlet

    0 )ncinerator antara kolam stabilisasi

    >0 utlet dari kolam stabilisasi menuju sistem klorinasi.

    b. &olam oksidasi air limbah *+aste idation Ditch reatment System%

    $istem ini terpilih untuk pengolahan air limbah rumah sakit di kota, karena tidak

    memerlukan lahan yang luas. &olam oksidasi dibuat bulat atau elips, dan air limbah dialirkan

    secara berputar agar ada kesempatan lebih lama berkontak dengan oksigen dari udara

    +aerasi0. &emudian air limbah dialirkan ke bak sedimentasi untuk mengendapkan bendapadat dan lumpur. $elanjutnya air yang sudah jernih masuk ke bak klorinasi sebelum

    dibuang ke selokan umum atau sungai. $edangkan lumpur yang mengendap diambil dan

    dikeringkan pada Sludge drying bed +tempat pengeringan 7umpur0. $istem kolam oksidasi

    ini terdiri dari 9

    0 #ump Swap+pompa air kotor0

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    10/25

    0 idation Ditch+pompa air kotor0

    -0 Sedimentation ank+bak pengendapan0

    E0 !hlorination ank+bak klorinasi0

    D0 Sludge Drying Bed+ tempat pengeringan lumpur, biasanya # petak0.

    0 !ontrol 0oom+ruang kontrol0

    c. naerobic1ilter reatment System

    $istem pengolahan melalui proses pembusukan anaerobik melalui flter/saringan, air limbah

    tersebut sebelumnya telah mengalamipretreatment dengan septic tank *incha2

    tank%. )roses anaerobic 3lter treatment biasanya akan menghasilkan e4uent yangmengandung ;at#;at asam organik dan senyawa anorganik yang memerlukan klor lebih

    banyak untuk proses oksidasinya. Cleh sebab itu sebelum e4uentdialirkan ke bak klorida

    ditampung dulu di bak stabilisasi untuk memberikan kesempatan oksidasi ;at#;at tersebut di

    atas, sehingga akan menurunkan jumlah klorin yang dibutuhkan pada proses klorinasi nanti.

    $istemAnaerobic reatmentterdiri dari komponen#komponen antara lain sebagai berikut 9

    0 #ump Swap +pompa air kotor0

    0 Septic ank *inha2 tank%

    -0 Anaerobic 3lter.

    E0 Stabili,ation tank+bak stabilisasi0

    D0 !hlorination tank +bak klorinasi0

    0 Sludge drying bed +tempat pengeringan lumpur0

    >0 !ontrol room+ruang kontrol0

    $esuai dengan debit air buangan dari rumah sakit yang juga tergantung dari besar kecilnya

    rumah sakit, atau jumlah tempat tidur, maka kontruksiAnaerobic 1ilter reatment

    Systemdapat disesuaikan dengan kebutuhan tersebut, misalnya 9

    0 Holume septic tank

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    11/25

    0 Jumlah anaerobic 3lter

    -0 Holumestabili,ation tank

    E0 Jumlah chlorination tank

    D0 Jumlah sludge drying bed

    0 )erkiraan luas lahan yang diperlukan

    $ecara singkat pengelolaan pengelolaan dan pembuangan limbah medis adalah sebagai

    berikut 9

    . Pen$'&*'lan - Pe&isahan Dan Pen$'ran$an .

    )roses pemilahan dan reduksi sampah hendaknya merupakan proses yang kontinyu yangpelaksanaannya harus mempertimbangkan 9 kelancaran penanganan dan penampungan

    sampah, pengurangan !olume dengan perlakuan pemisahan limbah "- dan non "- serta

    menghindari penggunaan bahan kimia "-, pengemasan dan pemberian label yang jelas dari

    berbagai jenis sampah untuk efsiensi biaya, petugas dan pembuangan.

    . Pena&*'n$an

    )enampungan sampah ini wadah yang memiliki siat kuat, tidak mudah bocor atau

    berlumut, terhindar dari sobek atau pecah, mempunyai tutup dan tidak o!erload.

    )enampungan dalam pengelolaan sampah medis dilakukan perlakuan standarisasi kantong

    dan kontainer seperti dengan menggunakan kantong yang bermacam warna seperti telah

    ditetapkan dalam )ermenkes R' no. A

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    12/25

    Metoda yang digunakan untuk megolah dan membuang sampah medis tergantung pada

    aktor#aktor khusus yang sesuai dengan institusi yang berkaitan dengan peraturan yang

    berlaku dan aspek lingkungan yang berpengaruh terhadap masyarakat. 3eknik pengolahan

    sampah medis +medical waste0 yang mungkin diterapkan adalah 9

    'ncinerasi $terilisasi dengan uap panas/ autocla!ing +pada kondisi uap jenuh bersuhu *0I

    $terilisasi dengan gas +gas yang digunakan berupa ethylene o8ide atau

    ormaldehyde0

    4esineksi ;at kimia dengan proses grinding +menggunakan cairan kimia sebagai

    desinektan0

    'nakti!asi suhu tinggi

    Radiasi +dengan ultra!iolet atau ionisasi radiasi seperti *o=

    Microwa!e treatment

    @rinding dan shredding +proses homogenisasi bentuk atau ukuran sampah0

    )emampatan/pemadatan, dengan tujuan untuk mengurangi !olume yang terbentuk.

    D. In,inera!or

    "eberapa hal yang perlu diperhatikan apabila incinerator akan digunakan di rumah

    sakit antara lain9 ukuran, desain, kapasitas yang disesuaikan dengan !olume sampah

    medis yang akan dibakar dan disesuaikan pula dengan pengaturan pengendalian

    pencemaran udara, penempatan lokasi yang berkaitan dengan jalur pengangkutan

    sampah dalam kompleks rumah sakit dan jalur pembuangan abu, serta perangkap

    untuk melindungi incinerator dari bahaya kebakaran.

    &euntungan menggunakan incinerator adalah dapat mengurangi !olume sampah,

    dapat membakar beberapa jenis sampah termasuk sampah "- +toksik menjadi non

    toksik, ineksius menjadi non ineksius0, lahan yang dibutuhkan relati tidak luas,

    pengoperasinnya tidak tergantung pada iklim, dan residu abu dapat digunakan untukmengisi tanah yang rendah. $edangkan kerugiannya adalah tidak semua jenis

    sampah dapt dimusnahkan terutama sampah dari logam dan botol, serta dapat

    menimbulkan pencemaran udara bila tidak dilengkapi dengan pollution control

    berupa cyclon +udara berputar0 atau bag flter +penghisap debu0. %asil pembakaran

    berupa residu serta abu dikeluarkan dari incinerator dan ditimbun dilahan yang

    rendah. $edangkan gas/pertikulat dikeluarkan melalui cerobong setelah melalui

    sarana pengolah pencemar udara yang sesuai.

    Kesi&*'lan

    &eberagaman sampah/limbah rumah sakit memerlukan penanganan yang baik sebelum

    proses pembuangan. $ayang sebagian besar pengelolaan limbah medis +medical waste0 R$

    masih di bawah standar lingkungan karena umumnya dibuang ke tempat pembuangan akhir

    +3)0 sampah dengan sistem open dumping atau dibuang di sembarang tempat. "ila

    pengelolaan limbah tak dilaksanakan secara saniter, akan menyebabkan gangguan bagi

    masyarakat di sekitar R$ dan pengguna limbah medis. gen penyakit limbah R$ memasuki

    manusia +host0 melalui air, udara, makanan, alat, atau benda. gen penyakit bisa ditularkan

    pada masyarakat sekitar, pemakai limbah medis, dan pengantar orang sakit.

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    13/25

    "erbagai cara dilakukan R$ untuk mengolah limbahnya. 3ahap penanganan limbah adalah

    pewadahan, pengumpulan, pemindahan pada transer depo, pengangkutan, pemilahan,

    pemotongan, pengolahan, dan pembuangan akhir. )embuangan akhir ini bisa berupa

    sanitary fll, secured landfll, dan open dumping.

    Mencegah limbah R$ memasuki lingkungan dimaksudkan untuk mengurangi keterpajanan+e8posure0 masyarakat. 3indakan ini bisa mencegah bahaya dan risiko ineksi pengguna

    limbah. 3indakan pencegahan lain yang mudah, jangan mencampur limbah secara bersama.

    5ntuk itu tiap R$ harus berhati#hati dalam membuang limbah medis.

    da beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai resiko untuk mendapat gangguan

    karena buangan rumah sakit. )ertama, pasien yang datang ke Rumah $akit untuk

    memperoleh pertolongan pengobatan dan perawatan Rumah $akit. &elompok ini merupakan

    kelompok yang paling rentan. &edua, karyawan Rumah sakit dalam melaksanakan tugas

    sehari#harinya selalu kontak dengan orang sakit yang merupakan sumber agen penyakit.

    &etiga, pengunjung/pengantar orang sakit yang berkunjung ke rumah sakit, resiko terkenagangguan kesehatan akan semakin besar. &eempat, masyarakat yang bermukim di sekitar

    Rumah $akit, lebih#lebih lagi bila Rumah sakit membuang hasil buangan Rumah $akit tidak

    sebagaimana mestinya ke lingkungan sekitarnya. kibatnya adalah kualitas lingkungan

    menjadi menurun dengan akibat lanjutannya adalah menurunnya derajat kesehatan

    masyarakat di lingkungan tersebut. Cleh karena itu, rumah sakit wajib melaksanakan

    pengelolaan buangan rumah sakit yang baik dan benar dengan melaksanakan kegiatan

    $anitasi Rumah $akit.

    spek pengelolaan limbah telah berkembang pesat seiring lajunya pembangunan. &onsep

    lama yang lebih menekankan pengelolaan limbah setelah terjadinya limbah +end#o#pipe

    approach0 membawa konsekuensi ekonomi biaya tinggi. &ini telah berkembang pemikiran

    pengelolaan limbah dikenal sebagai $istem Manajemen 7ingkungan. 4engan pendekatan

    sistem itu, tak hanya cara mengelola limbah sebagai by product +output0, tetapi juga

    meminimalisasi limbah. )engelolaan limbah R$ ini mengacu )eraturan Menkes No

    A

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    14/25

    bersih dan bebas dari sumber penyakit. &ebersihan yang dimaksud adalah keadaan atau

    kondisi yang bebas dari bahaya dan resiko minimal bagi terjadinya ineksi silang.

    Rumah sakit juga harus menjadi contoh bagi masyarakat untuk membudayakan kebersihan

    dan upaya peningkatan kebersihan rumah sakit harus terus#menerus dilaksanakan dengan

    menggiatkan program super!isi, monitoring dan e!aluasi agar kebersihan dapatdipertahankan dan ditingkatkan dari waktu ke waktu.

    DATAR PUSTAKA

    rifn, M., ==, (!aluasi )engelolaan $ampah Rumah $akit )usat ngkatan 4arat @atot

    $oebrotoK, Jurnal )resipitasi 0ol No. Maret ==>, 'ssn A=>#8, $emarang

    )ermenkes R' nomor9 =E/M(N&($/$&/F/==E 3entang )ersyaratan &esehatan 7ingkungan

    Rumah $akit

    )usat &omunikasi )ublik, $ekretariat Jenderal &ementerian &esehatan

    R'.http9//www.depkes.go.id

    $hoyan, M., ==, Jenis 7imbah Rumah $akit 4an 4ampaknya 3erhadap &esehatan $erta

    7ingkunganK, 5)'

    $uripto, ., ==, )engelolaan 7imbah Radioterapi (ksternal Rumah $akitK, "uletinlara, 0ol'&eE +(disi &husus0, $erpong

    Laenab, ==A, K3eknologi )engolahan 7imbah 1Medis2 *airK, Makassar

    http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/
  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    15/25

    PEN%EGAHAN DAN PENGENDALIAN INEKSITERKAIT PELAYANAN KESEHATAN DILAHAN PRAKTIK

    PEN%EGAHAN DAN PENGENDALIAN INEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN DI

    LAHAN PRAKTIK

    (isa&*ai#an (ala& se&inar *en,e$ahan infe#si noso#o&ial (i Pol!e##es

    Ke&en#es RI Pa(an$ Min$$'+ 12 A*ril 3415

    A Pen(ah'l'an

    https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/04/14/pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-terkait-pelayanan-kesehatan-di-lahan-praktik/https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/04/14/pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-terkait-pelayanan-kesehatan-di-lahan-praktik/https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/04/14/pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-terkait-pelayanan-kesehatan-di-lahan-praktik/https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/04/14/pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-terkait-pelayanan-kesehatan-di-lahan-praktik/https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/04/14/pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-terkait-pelayanan-kesehatan-di-lahan-praktik/https://ansharcaniago.wordpress.com/2013/04/14/pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-terkait-pelayanan-kesehatan-di-lahan-praktik/
  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    16/25

    25ealth-care Associated )n6ections *5A)s%2 merupakan komplikasi yang paling sering terjadi

    di pelayanan kesehatan. %'s selama ini dikenal sebagai 'neksi Nosokomial atau disebut

    juga sebagai 'neksi di rumah sakit 25ospital-Ac7uired )n6ections2 merupakan persoalan

    serius karena dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien.

    &alaupun tak berakibat kematian, pasien dirawat lebih lama sehingga pasien harus

    membayar biaya rumah sakit yang lebih banyak.

    %'s adalah penyakit ineksi yang pertama muncul +penyakit ineksi yang tidak berasal dari

    pasien itu sendiri0 dalam waktu antara E< jam dan empat hari setelah pasien masuk rumah

    sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya, atau dalam waktu -= hari setelah pasien

    keluar dari rumah sakit. 4alam hal ini termasuk ineksi yang didapat dari rumah sakit tetapi

    muncul setelah pulang dan ineksi akibat kerja terhadap pekerja di asilitas pelayanan

    kesehatan.

    ngka kejadian terus meningkat mencapai sekitar A +!ariasi-#0 atau lebih dari ,E juta

    pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia.&ondisi ini menunjukkan penurunan mutupelayanan kesehatan. 3ak dipungkiri lagi untuk masa yang akan datang dapat timbul

    tuntutan hukum bagi sarana pelayanan kesehatan, sehingga kejadian ineksi di pelayanan

    kesehatan harus menjadi perhatian bagi Rumah $akit.

    )asien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang

    berisiko mendapat %'s. 'neksi ini dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada

    petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun

    dari petugas kepada pasien. 4engan demikian akan menyebabkan peningkatan angka

    morbiditas, mortalitas, peningkatan lama hari rawat dan peningkatan biaya rumah sakit.

    )rogram )encegahan dan )engendalian 'neksi +))'0 sangat )enting untuk melindungi

    pasien, petugas juga pengunjung dan keluarga dari resiko tertularnya ineksi karena dirawat,

    bertugas juga berkunjung ke suatu rumah sakit atau asilitas pelayanan kesehatan lainnya.

    &eberhasilan program ))' perlu keterlibatan lintas proesional9 &linisi, )erawat,

    7aboratorium, &esehatan 7ingkungan, Barmasi, @i;i, ')$R$, $anitasi 5ousekeeping dan

    lain#lain sehingga perlu wadah berupa &omite )encegahan dan )engendalian 'neksi.

    "eberapa rumah sakit atau asilitas pelayanan kesehatan merupakan lahan praktik bagi

    mahasiswa/siswa serta peserta magang dan pelatihan yang berasal dari berbagai jenjang

    pendidikan dan institusi yang berbeda#beda. 3ak diragukan lagi bahwa semua

    mahasiswa/siswa dan peserta magang/pelatihan mempunyai kontribusi yang cukup besardalam penularan ineksi dan akan beresiko mendapatkan %'s. Cleh karena itu penting bagi

    mahasiswa/siswa, peserta magang/pelatihan, termasuk juga karyawan baru memahami

    proses terjadinya ineksi, mikroorganisme yang sering menimbulkan ineksi, serta

    bagaimana pencegahan dan pengendalian ineksi di rumah sakit. $ebab bila sampai terjadi

    ineksi nosokomial akan cukup sulit mengatasinya, pada umumnya kuman sudah resisten

    terhadap banyak antibiotika. $ehingga semua mahasiswa/siswa, peserta magang/pelatihan

    yang akan mengadakan praktik di rumah sakit dan asilitas pelayanan kesehatan lainnya,

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    17/25

    termasuk juga karyawan baru yang akan bertugas harus diberikan 7ayanan Crientasi dan

    'normasi +7C'0 tentang )encegahan dan )engendalian 'neksi.

    B Ran!ai Pen'laran Infe#si

    )engetahuan tentang rantai penularan ineksi sangat penting karena apabila satu mata

    rantai dihilangkan atau dirusak, maka ineksi dapat dicegah atau dihentikan. &omponen

    yang diperlukan sehingga terjadi penularan adalah9

    . A$en infe#si -infe,!io's a$en!. adalah Mikroorganisme yang dapat

    menyebabkan ineksi. )ada manusia dapat berupa bakteri , !irus, ricketsia, jamur

    dan parasit. 4ipengaruhi oleh - aktor, yaitu9 patogenitas, !irulensi, dan jumlah

    +dosis, atau load0

    . Reser6oir atau tempat dimana agen ineksi dapat hidup, tumbuh, berkembang biak

    dan siap ditularkan kepada orang. Reser!oir yang paling umumadalah manusia,

    binatang, tumbuh#tumbuhan, tanah, air dan bahan#bahan organik lainnya. )adamanusia9 permukaan kulit, selaput lendir saluran naas atas, usus dan !agina

    -. Por! of e7i! - Pin!' #el'ar. adalah jalan darimana agen ineksi meninggalkan

    reser!oir. )intu keluar meliputi 9 saluran pernaasan, saluran pencernaan, saluran

    kemih dan kelamin, kulit dan membrana mukosa, transplasenta dan darah serta

    cairan tubuh lain.

    E. Trans&isi -,ara *en'laran.adalah mekanisme bagaimana transport agen ineksi

    dari reser!oir ke penderita +yang suseptibel0. da beberapa cara penularan yaitu 9

    a. &ontak +contact transmission09

    0 4irect/7angsung9 kontak badan ke badan transer kuman penyebab secara fsik pada

    saat pemeriksaan fsik, memandikan pasen

    0 'ndirect/3idak langsung +paling sering OOO09 kontak melalui objek +benda/alat0

    perantara9 melalui instrumen, jarum, kasa, tangan yang tidak dicuci

    b. 4roplet 9 partikel droplet P D Qm melalui batuk, bersin, bicara, jarak sebar pendek, tdk

    bertahan lama di udara, 1deposit2 pada mukosa konjungti!a, hidung, mulut

    contoh 9 Di6teria #ertussis 8ycoplasma 5aemophillus in9uen,a type b *5ib% irus

    )n9uen,a mumps rubella , irborne 9 partikel kecil ukuran D Qm, bertahan

    lama di udara, jarak penyebaran jauh, dapat terinhalasi, contoh98ycobacterium

    tuberculosis &irus campak arisela *cacar air% spora ;amur

    d. Melalui Hehikulum: "ahan yang dapat berperan dalam mempertahankan kehidupan

    kuman penyebab sampai masuk +tertelan atau terokulasi0 pada pejamu yang rentan.

    *ontoh9 air, darah, serum, plasma, tinja, makanan

    e. Melalui Hektor: rtropoda +umumnya serangga0 atau binatang lain yang dapat

    menularkan kuman penyebab cara menggigit pejamu yang rentan atau menimbun kuman

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    18/25

    penyebab pada kulit pejamu atau makanan. *ontoh9 nyamuk, lalat, pinjal/kutu, binatang

    pengerat

    D. Por! of en!r8 -Pin!' &as'#.adalah 3empat dimana agen ineksi memasuki

    pejamu +yang suseptibel0. )intu masuk bisa melalui9 saluran pernaasan, saluran

    pencernaan, saluran kemih dan kelamin, selaput lendir, serta kulit yang tidak utuh+luka0.

    . Pe)a&' ren!an -s'se*!i"el. adalah orang yang tidak memiliki daya tahan tubuh

    yang cukup untuk melawan agen ineksi serta mencegah ineksi atau penyakit.

    Baktor yang mempengaruhi9 umur, status gi;i, status imunisasi, penyakit kronis, luka

    bakar yang luas, trauma atau pembedahan, pengobatan imunosupresan. $edangkan

    aktor lain yang mungkin berpengaruh adalah jenis kelamin, ras atau etnis tertentu,

    status ekonomi, gaya hidup, pekerjaan dan herediter.

    % Pen,e$ahan (an Pen$en(alian Infe#si

    )roses terjadinya ineksi bergantung kepada interaksi antara suseptibilitas penjamu, agenineksi +pathogenesis, !irulensi dan dosis0 serta cara penularan. 'dentifkasi actor resiko

    pada penjamu dan pengendalian terhadap ineksi tertentu dapat mengurangi insiden

    terjadinya ineksi +%'s0, baik pada pasien ataupun pada petugas kesehatan.

    $trategi pencegahan dan pengendalian ineksi terdiri dari9

    . )eningkatan daya tahan penjamu, dapat pemberian imunisasi akti +contoh !aksinasi

    hepatitis "0, atau pemberian imunisasi pasi +imunoglobulin0. )romosi kesehatan

    secara umum termasuk nutrisi yang adekuat akan meningkatkan daya tahan tubuh.

    . 'nakti!asi agen penyebab ineksi, dapat dilakukan metode fsik maupun kimiawi.

    *ontoh metode fsik adalah pemanasan +pasteurisasi atau sterilisasi0 dan memasak

    makanan seperlunya. Metode kimiawi termasuk klorinasi air, disineksi.

    -. Memutus mata rantai penularan. Merupakan hal yang paling mudah untuk mencegah

    penularan penyakit ineksi, tetapi hasilnya bergantung kepeda ketaatan petugas

    dalam melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan.

    3indakan pencegahan ini telah disusun dalam suatu 1)solation #recautions2 +&ewaspadaan

    'solasi0 yang terdiri dari pilar/tingkatan, yaitu 1Standard #recautions2 +&ewaspadaan

    $tandar0 dan 1ransmission based #recautions2 +&ewaspadaan berdasarkan cara penularan0

    E. 3indakan pencegahan paska pajanan *

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    19/25

    Mikroba penyebab %'s dapat ditransmisikan oleh pasien terineksi/kolonisasi kepada pasien

    lain dan petugas. "ila kewaspadaan isolasi diterapkan benar dapat menurunkan risiko

    transmisi dari pasien ineksi/kolonisasi. 3ujuan kewaspadaan isolasi adalah menurunkan

    transmisi mikroba ineksius diantara petugas dan pasien. &ewaspadaan 'solasi harus

    diterapkan kewaspadaan isolasi sesuai gejala klinis,sementara menunggu hasil laboratorium

    keluar.

    &ewaspadaan 'solasi merupakan kombinasi dari 9

    Standard Precautions/Ke9as*a(aan S!an(ar

    gabungan dari9

    5ni!ersal )recautions/&ewaspadaan 5ni!ersal

    Body Substance )solation/'solasi substansi/cairan tubuh

    berlaku untuk semua pasien, kemungkinan atau terbukti ineksi, setiap waktu di semua unit

    pelayanan kesehatan

    Transmission-based precautions/ Ke9as*a(aan "er"asis !rans&isi

    dipakai bila rute transmisi tidak dapat diputus sempurna hanya Standard precautions.

    1;4

    Tehni# isolasi 'n!'#*en$$'naan (i RS+e(isi 1

    Me&*er#enal#an ; #a!a$ori #e9as*a(aanisolasi #ar!' "er9arna: Strict, Respiratory,Protective, Enteric, Wound and Skin,Discharge,and Bood

    A#%

    "erkembang dari epidemi %'H/'4$4itujukan aplikasi kewaspadaan terhadap 4arah dan*airan 3ubuh pada pasien pengidap ineksi

    3idak diterapkan terhadapeses,ingus,sputum,keringat,air mata,urin,muntahan

    ABody Substance )solation*BS)%

    Menghindari kontak terhadap semua cairan tubuhdan yang potensial ineksius kecuali keringat

    AA

    )edoman &ewaspadaan'solasi dalam Rumah$akit

    4ibuat oleh he 5ealthcare )n6ection !ontrol #racticesAd&isory!ommittee *5)!#A!% !D!

    Menggabungkan materi inti dari 5) and "$'dalamKe9as*a(aan S!an(ar( 'n!'# (i!era*#an!erha(a* se&'a *asien *a(a se!ia* 9a#!'

    ==> )edoman &ewaspadaan'solasiG )encegahan

    3ransmisi penyebabineksi pada $arana

    4ibuat oleh %'*)*, *4*.tambahan 9

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    20/25

    &esehatan.

    "#$s

    H8an$iene res*irasi/E!i#a "a!'#+

    Pra#!e# &en8'n!i# 8an$ a&an

    Pen,e$ahan infe#si 'n! *rose('r L'&"al

    *'n$si

    Se)arah Ke9as*a(aan Isolasi

    Ke9as*a(aan S!an(ar

    &ewaspadaan standar diberlakukan terhadap semua pasien, tidak tergantung

    terineksi/kolonisasi. &ewaspadaan standar disusun untuk mencegah kontaminasi silang

    sebelum diagnosis diketahui dan beberapa merupakan praktek rutin, meliputi9

    . &ebersihan tangan/5andhygiene

    . lat )elindung 4iri +)40 9 sarung tangan, masker, goggle +kaca mata

    pelindung0, 6ace shield+pelindungwajah0, gaun

    -. )eralatan perawatan pasien

    E. )engendalian lingkunganD. )emrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen

    . &esehatan karyawan / )erlindungan petugas kesehatan

    >. )enempatan pasien

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    21/25

    &amar tersendiri atau kohorting +)enelitian tidak terbukti kamar tersendiri mencegah

    %'s0

    &ohorting +management M4Ro 0

    b0 )4 petugas9

    $arung tangan bersih non steril, ganti setelah kontak bahan ineksius, lepaskansarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan cuci tangan menggunakan

    antiseptik

    @aun, lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan

    c0 3ransport pasien

    "atasi kontak saat transportasi pasien

    3 Ke9as*a(aan !rans&isi dropet

    a0 )enempatan pasien 9

    &amar tersendiri atau kohorting, beri jarak antar pasien Pm

    )engelolaan udara khusus tidak diperlukan, pintu boleh terbuka

    b0 )4 petugas9

    Masker "edah/)rosedur, dipakai saat memasuki ruang rawat pasien

    c0 3ransport pasien

    "atasi transportasi pasien, pasangkan masker pada pasien saat transportasi

    3erapkan hyangiene respirasi dan etika batuk

    5 Ke9as*a(aan !rans&isi '(ara/airborne

    a0 )enempatan pasien 9

    4i ruangan tekanan negati

    )ertukaran udara P # 8/jam,aliran udara yang terkontrol

    Jangan gunakan * sentral, bila mungkin * T flter %()

    )intu harus selalu tertutup rapat.

    kohorting

    $eharusnya kamar terpisah, terbukti mencegah transmisi, atau kohorting jarak P m

    )erawatan tekanan negati sulit, tidak membuktikan lebih eekti mencegahpenyebaran

    Hentilasi airlockU &entilated anteroom terutama pada &aricella +lebih mahal0

    3erpisah jendela terbuka +3"* 0, tak ada orang yang lalu lalang

    b0 )4 petugas9

    Minimal gunakan Masker "edah/)rosedur

    Masker respirator +NAD0 saat petugas bekerja pada radius m dari pasien,

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    22/25

    @aun

    @oggle

    $arung tangan

    +bila melakukan tindakan yang mungkin menimbulkan aerosol0

    c0 3ransport pasien

    "atasi transportasi pasien, )asien harus pakai masker saat keluar ruangan

    3erapkan hyangiene respirasi dan etika batuk

    *atatan:

    Kohortingadalah menempatkan pasien terineksi atau kolonisasi patogen yang sama di

    ruang yang sama, pasien lain tanpa patogen yang sama dilarang masuk.

    Pera!'ran Un!'# Ke9as*a(aan Isolasi

    %arus dihindarkan transer mikroba pathogen antar pasien dan petugas saat perawatan

    pasien rawat inap, perlu diterapkan hal#hal berikut 9

    . &ewaspadaan terhadap semua darah dan cairan tubuh ekskresi dan sekresi dari

    seluruh pasien

    . 4ekontaminasi tangan sebelum dan sesudah kontak diantara pasien satu lainnya

    -. *uci tangan setelah menyentuh bahan ineksius +darah dan cairan tubuh0

    E. @unakan teknik tanpa menyentuh bila memungkinkan terhadap bahan ineksius

    D. )akai sarung tangan saat atau kemungkinan kontak darah dan cairan tubuh serta

    barang yang terkontaminasi, disineksi tangan segera setelah melepas sarungtangan. @anti sarung tangan antara pasien.

    . )enanganan limbah eses, urine, dan sekresi pasien lain di buang ke lubang

    pembuangan yang telah disediakan, bersihkan dan disineksi bedpan, urinal

    dan obtainer/containerpasien lainnya.

    >. 3angani bahan ineksius sesuai $tandar )rosedur Cperasional +$)C0

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    23/25

    &ebersihan tangan merupakan prosedur terpenting untuk mencegah transmisi penyebab

    ineksi +orang ke orangGobjek ke orang0. "anyak penelitian menunjukkan bahwa cuci tangan

    menunjang penurunan insiden MR$, HR( di '*5.

    Ka*an Men,',i Tan$an=9

    S )ada tempat dimana akses wastael dan air bersih terbatas

    S 3idak mahal, mudah didapat dan mudah dijangkau

    S 4apat dibuat sendiri +gliserin ml == ml alkohol >= 0

    Jika tangan terlihat kotor, mencuci tangan air bersih mengalir dan sabun harus

    dilakukan

    %andrub antiseptik tidak menghilangkan kotoran atau ;at organik, sehingga jika

    tangan kotor harus mencuci tangan sabun dan air mengalir

    $etiap D kali aplikasi %andrub harus mencuci tangan sabun dan air mengalir

    Mencuci tangan sabun biasa dan air bersih mengalir sama eektinya mencuci

    tangan sabun antimikroba +)ereira, 7ee dan ?ade AA>.

    $abun biasa mengurangi terjadinya iritasi kulit

    Ena& lan$#ah #e"ersihan !an$an :

    7angkah 9 @osokkan kedua telapak tangan

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    24/25

    7angkah 9 @osok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan, dan lakukan

    sebaliknya

    7angkah - 9 @osokkan kedua telapak tangan dengan jari#jari tangan saling menyilang

    7angkah E 9 @osok ruas#ruas jari tangan kiri dengan ibu jari tangan kanan dan

    lakukan sebaliknya

    7angkah D 9 @osok 'bu Jari tangan kiri dengan telapak tangan kanan secara memutar,

    dan lakukan sebaliknya

    7angkah 9 @osokkan semua ujung#ujung jari tangan kanan di atas telapak tangan

    kiri, dan lakukan sebaliknya

    Pen'!'*

    Memutus mata rantai penularan merupakan hal yang paling mudah untuk mencegah

    penularan penyakit ineksi, tetapi harus didukung dengan kepatuhan dan ketaatan dalam

    melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan dalam $tandar )rosedur Cperasional. dapun

    cara memutus mata rantai penularan ineksi tersebut adalah dengan penerapan 1)solation

    #recautions=+&ewaspadaan 'solasi0 yang terdiri dari pilar/tingkatan, yaitu 1Standard

    #recautions2 +&ewaspadaan $tandar0 dan 1ransmission based #recautions2 +&ewaspadaan

    berdasarkan cara penularan0.

    )romosi secara umum termasuk nutrisi yang adekuat akan dapat meningkatkan daya tahan

    tubuh. $elanjutnya perlu perlindungan bagi petugas minimal dengan imunisasi %epatitis ",

    dan diulang tiap D tahun paska imunisasi.

    &ewaspadaan yang konstan dalam penanganan benda tajam harus dilaksanakan sesuai

    dengan $tandar )rosedur Cperasional +$)C0. 7uka tertusuk Jarum merupakan bahaya yang

    sangat nyata dan membutuhkan program manajemen paska pajanan *

  • 7/24/2019 PENGELOLAAN SAMPAH.docx

    25/25

    4epkes R'. ==. #edoman #enatalaksanaan 1lu Burung di #elayanan Kesehatan. 4epkes R'9

    4itjen "ina 6an Med

    VVVVV. ==>. #edoman 8ana;erial #encegahan dan #engendalian )n6eksi di 0umah Sakit dan

    1asiltas #elayanan Kesehatan (ainnya. $& Menkes No >=/M(N&($/==>. Jakarta9 4epkes

    R'

    Notoatmodjo $. ==>. )lmu Kesehatan 8asyarakat. Jakarta 9 Rhineka *ipta

    $iegel J4 et al. and %'*)* *4*. ==>. Guideline 6or )solation #recaution: #re&enting

    ransmission o6 )n6ectious Agent in 5ealthcare Setting. *4* hal #A

    By ansharbonassilfa