proses asteno
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 proses asteno
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
Asthenopia adalah gangguan fungsi penglihatan dengan penyebab dan
gejala- gejala yang sangat majemuk yang melibatkan faktor fisik, fisiologis
psikologis bahkan faktor sosial. Asthenopia atau kelelahan pada mata sering pula
disebut sebagai Computer Eye Syndromeadalah suatu keadaan mata yang
bermanifestasi tidak spesifik seperti lelah, nyeri, penglihatan kabur, diplopia dan
sakit kepala. 1,2
Pada tahun 2006 diperkirakan 15 juta penduduk dunia mengalami
gangguan !isus akibat kelainan refraksi yang tidak terkoreksi. "ur!ei yang
dilakukan optometris menunjukkan bah#a lebih 10 juta pemeriksaan mata per
tahun di Amerika "erikat dilakukan untuk masalah penglihatan. $i %ndonesia
sendiri, pada sebuah penelitian yang dilakukan di &"' (ut )yak $ien, A*eh pada
tahun 1++ menunjukkan astenopia menempati urutan keempat dari 10 penyakit
mata terbanyak dalam penelitian tersebut. enurut penelitian yang dilakukan oleh
uhdahani yang dilakukan pada 5 operator komputer yang mengoperasikan
komputer minimal jam sehari didapatkan //,5 mengalami astenopia
akomodatif atau kelelahan.
1
-
7/25/2019 proses asteno
2/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi dan Fisiologi mata
ola mata merupakan organ penglihatan manusia. ola mata
menempati bagian depan orbit. ola mata orang de#asa memiliki diameter
sekitar 2,2-25 mm. ola mata dilapisi oleh fas*ia tenon. as*ia tenon adalah
fas*ia yang menempel dari limbus sampai ke ner!us optikus. agian dalam
fas*ia tenon menempel dengan episklera, sedangkan bagian luarnya
merupakan tempat perlekatan otot. $i antara fas*ia tenon dengan s*lera
terdapat ruang potensial.
ola mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu3
lapisan fibrosa, terdiri dari s*lera dan kornea, merupakan lapisan paling
luar. 4apisan fibrosa merupakan rangka dari bola mata. "klera merupakan
lapisan yang ber#arna putih, sedangkan kornea transparan dan menonjol
kea rah basis. lapisan !as*ular, terdiri dari koroid, iris, dan badan siliaris. oroid
merupakan lapisan yang terletak di antara s*lera dan kornea. oroid
memiliki !askularisasi yang tinggi. adan siliaris adalah penebalan di
sebelah posterior korneoskleral jun*tion, berfungsi sebagai tempat
perlekatan lensa dan sekresi aueus humor. %ris adalah *in*in kontraktil
yang terletak di anterior lensa. $i tengah iris terdapat pupil, yang berfungsi
sebagai tempat masuknya *ahaya. %ris berfungsi mengatur lebar pupil.
ungsi ini dapat dilakukan karena iris memiliki dua jenis otot, yaitu
muskulus dilator pupil dan *onstri*tor pupil. 7tot konstriktor pupil
memiliki persarafan parasimpatis, sedangkan dilator pupil simpatis.
lapisan neural, paling dalam, terdiri dari retina. &etina terdiri dari pars
opti*8yang berfungsi menerima rangsang *ahaya9 dan pars non-optik.
$aerah tempat fokusnya *ahaya se*ara klinis disebut fundus opti*. Pada
fundus opti* terdapat papil opti*, yaitu tempat masuknya ner!us optikus.
2
-
7/25/2019 proses asteno
3/16
$i lateral papil opti* terdapat ma*ula , yang merupakan daerah paling
sensiti!e terhadap *ahaya.
$alam bola mata terdapat beberapa struktur yang berperan dalam refraksi
*ahaya. "truktur tersebut antara lain kornea, aueus humor, lensa, dan !itreus
humor. Aueus humor adalah *airan yang terletak pada segmen anterior bola
mata. "egmen anterior dibagi oleh iris dan pupil menjadi anterior dan posterior
*hamber. Aueus humor diproduksi di badan siliaris, mun*ul di *hamber
posterior, masuk ke anterior *hamber melalui pupil. $i sudut sklerokorneal
terdapat daerah trabekular yang memiliki kanal "*hlemm, di sini aueus humor
diserap. 4ensa adalah struktur transparan dan bikon!eks yang terletak di sebelah
posterior iris. :ebalnya sekitar mm dan diameternya + mm. Posisi lensa
dipertahankan oleh serat ;onule yang mun*ul dari badan siliaris.
-
7/25/2019 proses asteno
4/16
Area yang berperan dalam fungsi sensorik penglihatan adalah area 1
korteks serebri. $ari retina hingga korteks serebri terdapat banyak struktur yang
harus dile#ati sinyal penglihatan.
&etina dapat dibagi menjadi bagian nasal dan temporal. Akson dari bagian
nasal akan menyilang ke sisi berla#anan pada kiasma optikum, sehingga berlajut
pada traktus optikus sisi kontralateral. Akson bagian temporal tidak menyilang
pada kiasma optikum, melainkan tetap pada bagian traktus optikus. :raktus
optikus akan bersinaps dengan nukleus genikulatum lateralis 84>)9.
Akson 4>) berjalan dalan kapsula interna sebagai radiation optika
menuju korteks !isual. Akson yang berproyeksi untuk bagian atas lapang pandang
masuk ke korteks di ba#ah sul*us *al*arina, dan sebaliknya untuk lapang pandang
ba#ah. Akson yang memproyeksikan bagian perifer retina akan masuk ke korteks
!isual bagian anterior, sedangkan untuk bagian ma*ula terletak pada kutub
posterior.
(ahaya yang datang dari jarak 20 kaki atau lebih dapat dianggap sebagai
*ahaya paralel saat men*apai mata. "ementara itu, *ahaya yang datang dari jarak
dekat masih di!ergen saat tiba di mata. $engan begitu, titik fokus yang terbentuk
akan lebih jauh. $i sisi lain, jarak antara retina dan lensa tetap sama sehingga
*ahaya semestinya jatuh di belakang retina. ayangan yang tidak jatuh pada
retina, baik di depan maupun di belakang retina,tidak akan jelas8blur9. )amun,
lensa memiliki mekanisme yang memungkinkan *ahaya jatuh pada retina dengan
memperkuat kekuatan refraksinya, yaitu dengan akomodasi.
Akomodasi "istem lensa mata terdiri atas empat perbatasan refraksi yaitu3
Perbatasan antara permukaan anterior kornea dan udara
Perbatasan permukaan posterior kornea dan aueous humor
Perbatasan aueous humor dan permukaan anterior lensa
Perbatasan permukaan posterior lensa dan !itreous humor
:empat perlekatan lateral ligamen lensa pada bola mata juga dilekati otot
siliaris. 7tot siliaris merupakan bagian dari korpus siliaris, yang merupakan
lapisan koroid anterior yang mengalami spesialisasi. 7tot ini memiliki dua serabut
otot polos yang terpisah, serabut meridional dan serabut sirkular.
4
-
7/25/2019 proses asteno
5/16
"erabut meridinal membentang dari ujung perifer ligamen suspensorium
sampai peralihan kornea-sklera. ontraksi dari serabut ini menyebabkan bagian
perifer dari lensa tertarik se*ara medial ke arah tepi kornea sehingga regangan
ligamen akan berkurang. "erabut sirkular tersusun melingkar mengelilingi
perlekatan ligamen sehingga terjadi gerak seperti sfingter saat berkontraksi.
Akibatnya, diameter lingkar perlekatan ligamen akan berkurang sehingga
regangan ligamen terhadap kapsul lensa berkurang.
Pengaturan akomodasi dilakukan oleh saraf parasimpatis yang mengatur
otot siliaris melalui saraf kranial %%% dari nukleus saraf %%% pada batang otak.
Perangsangan saraf parasimpatis akan menimbulkan kontraksi kedua set serabut
otot siliaris, yang akan mengendurkan ligamen lensa sehingga lensa semakin tebal
dan daya biasnya meningkat. $engan begitu, mata bisa melihat lebih dekat
dibanding #aktu daya biasnya rendah. Perangsangan simpatis memberi efek
tambahan terhadap relaksasi otot siliaris, tetapi efeknya sangat ke*il dan tidak
terlalu berperan pada akomodasi normal.
>ambar. Proses akomodasi mata
B. Definisi
5
-
7/25/2019 proses asteno
6/16
Astenopia menurut US National Research Council / WHOadalah
keluhan atau kelelahan !isual subjektif atau keluhan-keluhan yang dialami
seseorang akibat menggunakan matanya. Astenopia atau kelelahan mata
adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh penggunaan indera
penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat
dalam jangka #aktu yang lama dan biasanya disertai dengan kondisi
pandangan yang tidak nyaman.
>ejala-gejala yang ditimbulkan
diakibatkan oleh adanya upaya berlebihan mata untuk memperoleh
ketajaman binokuler yang sebaik-baiknya.enurut "uma?mur, kelelahan
mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi- fungsi mata seperti
terhadap otot- otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan
se*ara teliti atau terhadap retina akibat ketidaktepatan kontras. %stilah lain
dari astenopia adalah eye strain, !isual dis*omfort, dan o*ular fatigue
>ambar. Astenopia atau eye fatigue
C. Etiologi
eluhan astenopia dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang
melibatkan faktor fisik, fisiologis, psikologis, bahkan faktor sosial. Antara
lain,,
enggunakan komputer dan alat elektronik lain yang terlalu lama
emba*a
Akti!itas yang membutuhkan fokus dan konsentrasi dalam #aktu
yang lama, misal berkendara
:erpapar *ahaya terlalu terang atau silau
erusaha untuk melihat dalam *ahaya yang redup
6
-
7/25/2019 proses asteno
7/16
Penggunaan *omputer dalam jangka #aktu yang lama merupakan
penyebab tersering eye strainatau disebut dengan computer visionsyndrome.
D. Epidemiologi
Astenopia dapat terjadi baik pada orang yang tergolong normal
ataupun dengan faktor-faktor resiko tertentu. eluhan ini lebih banyak
dijumpai pada umur lebih dari 0 tahun, para pemakai ka*amata dan
mereka yang bekerja menggunakan penglihatan dekat dalam #aktu lama.
@anita lebih sering menderita astenopia daripada laki-laki.
aktor risiko astenopia meliputi,
Akti!itas yang memerlukan fokus dan konsentrasi dalam #aktu yang
lama seperti menggunakan komputer, memba*a ataupun berkendara.
Adanya masalah pada mata seperti kelaian pada otot mata maupun
adanya kelaian refraksi.
"tress dan kelelahan
Perubahan suhu yang drastis2
E. Fato! "isio
aktor- faktor yang mempengaruhi kelelahan mata adalah, 2
a. 'sia
enurut >uyton, menyebutkan bah#a daya akomodasi menurun pada
usia 5- 50 tahun
b. 4amanya melihat
melihat dalam #aktu lama berisiko terkena mata lelah atau astenopia.
elelahan mata adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh
penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan
7
-
7/25/2019 proses asteno
8/16
kemampuan untuk melihat dalam jangka #aktu yang lama dan disertai
dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman.
*. arak pandang
arak pandang akan mempengaruhi akomodasi mata. melihat ke layar
dengan jarak 20 in*hi dirasakan terlalu dekat, jarak yang sesuai adalah
0 in*hi.
d. asa kerja
masa kerja yang lama akan mempengaruhi kelelahan mata yang
mun*ul.
e. entuk dan ukuran objek kerja
F. Patofisiologi #$%$&
Astenopia terjadi karena gangguan yang komplek dan saling
mempengaruhi pada proses sistem penglihatan seperti berikut3
#. (ahayayang masuk ke dalam mata dari benda yang dilihat tidak *ukup.
%. Pemusatan *ahaya pada retina mata tidak sempurna.
&. ekanisme penggabungan bayangan 8fusi9 oleh sistem penglihatan
yang lebih sentral 8otak9 dan upaya untuk mempertahankannya tidak
memadai.
e*ukupan *ahaya dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik, yaitu
keadaan iluminasi dan obyek yang dilihat. uantitas, kualitas, dan
distribusi iluminasi yang mengakibatkan *ahaya terlalu terang atau redup,
berfluktuasi, arah yang miring dan menyilaukan dapat mengurangi daya
sensifitas retina. 7byek berukuran ke*il, bentuk yang tidak teratur dan
kurang kontras atau bergerak, ternyata juga memudahkan timbulnya
astenopia.
Pemfokuskan *ahaya terganggu bila terjadi kelelahan otot siliaris
dan otot-otot luar bola mata 8aktor intristik9. elelahan otot siliaris
terjadi pada penggunaan ka*amata yang tidak sesuai ukurannya yang
menyebabkan kelemahan akomodasi dan kon!ergensi. "elain itu,
gangguan oleh masalah fusi dapat terjadi bila bayangan pada kedua mata
8
-
7/25/2019 proses asteno
9/16
tidak sama besar akibat perbedaan ukuran ka*amata kanan dan kiri terlalu
besar 8anisometropia9.
aktor intristik lainnya selain faktor okular 8mata9 adalah faktor
konstitusi. eadaan tersebut adalah kelelahan umum, kurang sehat, bekerja
diba#ah tekanan 8under pressure9, kurang tidur, pemakaian obat-obatan,
kelainan emosi dan gangguan psikogenik lainnya. "elain orang yang
berbakat neurotik, orang yang sehat pun 8terorginisis baik
kepribadiannya9, terutama jika mereka bergerak di bidang kehidupan
intelektual, dan selalu terus menerus meningkatkan dan memperbaiki diri,
dapat kehilangan sebagian energi kehidupannya yang akhirnya dapat
mengalami kondisi kelelahan.
eberapa hasil penelitian memperlihatkan adanya perubahan
temporer tonus akulomotorius dan meningkatnya tonus parasimpatis pada
penderita astenopia. Bal tersebut menyokong adanya hubungan antara
astenopia dengan gangguan-gangguan akomodasi dan kon!ergensi.
eningkatnya tonus parasimpatis terlihat dengan adanya diameter pupil
yang lebih ke*il pada penderita astenopia dan lebih lemahnya akomodasi
dibandingkan dengan orang normal. :onus parasimpatis yang meningkat
merupakan dasar beberapa keluhan pada penderita astenopia
elelahan mata disebabkan oleh stres yang terjadi pada fungsi
penglihatan. "tres pada otot yang berfungsi untuk akomodasi dapat terjadi
pada saat seseorang berupaya untuk melihat pada objek berukuran ke*il
dan pada jarak yang dekat dalam #aktu yang lama. Pada kondisi
demikian, otot- otot mata akan bekerja se*ara terus menerus dan lebih
dipaksakan. etegangan otot- otot pengakomodasi 8korpus siliaris9 makin
besar sehingga terjadi peningkatan asam laktat dan sebagai akibatnya
terjadi kelelahan mata, stres pada retina dapat terjadi bila terdapat kontras
yang berlebihan dalam lapangan penglihatan dan #aktu pengamatan yang
*ukup lama.
9
-
7/25/2019 proses asteno
10/16
'. 'e(ala Klinis #$)
eluhan astenopia dapat diklasifikasikan sebagai berikut3
#. 7kular, misalnya mata terasa pegal, berat, *epat lelah, pedas, panas, tak
nyaman atau sakit sekitar mata.
%. ejala- gejala kelelahan mata penyebab utamanya adalah
penggunaan otot- otot di sekitar mata yang berlebihan, kelelahan matadapat dikurangi dengan memberikan pen*ahayaan yang baik di tempat
kerja. "edangkan sidharta, menyebutkan bah#a gejala kelelahan mata
antara lain3
1. %ritasi pada mata 8mata pedih, merah berair9
2. Penglihatan ganda
. "akit sekitar mata
. erkurangnya kemampuan akomodasi
5. enurunnya ketajaman penglihatan, kepekaan kontras dan ke*epatam
persepsi
10
-
7/25/2019 proses asteno
11/16
H. Diagnosis %
'ntuk mendiagnosis astenopia diperlukan anamnesis, ditanyakan
mengenai gejala- gejala yang dikeluhkan oleh pasien. >ejala yang
dikeluhkan biasanya mun*ul akibat akti!itas mata yang intensif, beberapa
gejala yang mun*ul adalah pandangan kabur, melihat dobel, dry eyes, ,
pusing, kelopak mata terasa berat, nyeri pada mata dan mata berair.
"etelah ditanyakan mengenai gejala, tanyakan pula akti!itas yang
sebelumnya dilakukan oleh pasien. >ejala yang timbul dapat terjadi
setelah mata melakukan aktifitas yang intens dan memerlukan konsentrasi.
$ari anamnesis dapat diketahui akti!itas apa yang menyebabkan eye strain
atau astenopia. "etelah dilakukan anamnesis, dilanjutkan dengan
melakukan pemeriksaan fisik. $iperlukan pemeriksaan fisik mata yang
lengkap, pemeriksaan tajam penglihatan atau !isus, men*ari kelainan
refraksi, dan pemeriksaan lain untuk mengetahui keadaan anatomi mata
adakah kelaian organik. Pasien miopia mempunyai pungtum remotum
yang dekat sehingga mata selalu dalam atau berkedudukan kon!ergensi
yang akan menimbulkan keluhan astenopia kon!ergensi. Astenopia
didapatkan pada kelaian refraksi yang tidak dikoreksi dengan betul,
presbiopia, anisometropia yang berat, insufisien kon!ergen, paresis otot
penggerak mata dan penerangan #aktu ba*a yang tidak baik. Pada pasien
hipermetropia apapun penyebabnya akan mengeluh matanya lelah dan
sakit karena terus menerus harus berakomodasi untuk melihat atau
memfokuskan bayangan yang terletak di belakang makula agar terletak di
daerah makula lutea. eadaan ini disebut astenopia akomodatif. :idak adatest diagnostik spesifik tertentu untuk mendiagnosis astenopia.
11
-
7/25/2019 proses asteno
12/16
>ambar. agan astenopia
I. Penatalasanaan%
Prinsip penatalaksanaan astenopia adalah dengan menghindari
penggunaan mata yang berlebihan dalam #aktu yang lama. 'ntuk
mengatasi astenopia bisa digunakan obat tetes air mata 8artifi*ial tears9,
dan mengobati kelainan yang ada misal kelainan refraksi dengan
menggunakan ka*a mata. Astenopia dapat di*egah dengan *ara
memberikan penerangan yang *ukup di ruang kerja, menggunakan prinsip
20-20-20 ketika bekeja, setiap bekerja 20 menit, lihat ke arah hori;ontal
dengan jarak sekitar 20 kaki selama 20 detik, istirahat se*ara reguler ketika
bekerja dengan komputer. $apat pula diberikan kompres air hangat dengan
mata tertutup, dan berikan artifi*ial tears untuk menyegarkan mata. ila
gejala eye strain atau astenopia berlangsung terus menerus perlu dilakukan
pemeriksaan mata lengkap untuk mengetahui adanya kelaian refraksi.
J. Kompliasi
12
-
7/25/2019 proses asteno
13/16
:idak ada komplikasi yang serius atau berdampak panjang pada
astenopia, tetapi astenopia dapat mengganggu dan menyebabkan lelah
sehingga kemampuan untuk berkonsentrasi berkurang.
K. P!ognosis
Penanganan yang tepat, pemeriksaan yang lengkap dan perubahan
kebiasaan dapat mengurangi gejala pada astenopia.
13
-
7/25/2019 proses asteno
14/16
BAB III
KESI*PULAN
Astenopia menurut US National Research Council / WHOadalah
keluhan atau kelelahan !isual subjektif atau keluhan-keluhan yang dialami
seseorang akibat menggunakan matanya. Astenopia atau kelelahan mata
adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh penggunaan indera
penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat
dalam jangka #aktu yang lama dan biasanya disertai dengan kondisi
pandangan yang tidak nyaman. eluhan astenopia dapat disebabkan oleh
berbagai faktor yang melibatkan faktor fisik, fisiologis, psikologis, bahkan
faktor sosial.
Astenopia terjadi karena gangguan yang komplek dan saling
mempengaruhi pada proses sistem penglihatan seperti berikut3
#. (ahayayang masuk ke dalam mata dari benda yang dilihat tidak *ukup.
%. Pemusatan *ahaya pada retina mata tidak sempurna.
&. ekanisme penggabungan bayangan 8fusi9 oleh sistem penglihatan
yang lebih sentral 8otak9 dan upaya untuk mempertahankannya tidak
memadai.
eluhan astenopia dapat diklasifikasikan sebagai berikut3
#. 7kular, misalnya mata terasa pegal, berat, *epat lelah, pedas, panas, tak
nyaman atau sakit sekitar mata.
%.
-
7/25/2019 proses asteno
15/16
DAFTA" PUSTAKA
1. %lyas "idharta. 200/. %lmu Penyakit ata Cdisi etiga. akarta3 akultas
edokteran 'ni!ersitas %ndonesia
2. >uyton A(. 200/. isiologi edokteran edisi 11 $iterjemahkan oleh Adji
$harma, akarta3 C>( uku edokteran
. Cye strain dete*tion and diagnosis. http3==optometrist.*om.au=eye-strain-
dete*tion-diagnosis=diakses tanggal / anuari 201
. &iordan-C!a P, @hit*her P. 200. (hapter 13 Anatomy and Cmbriology
of the Cye, in3eneral 7pthalmology.
5. Cye strain from ayo *lini*
http3==###.mayo*lini*.*om=health=eyestrain=$"010/=$"C(:%7)Dsympt
omsdiakses tanggal 6 anuari 201
6. Cye fatigue *auses, symptomp, treatment. http3==###.#ebmd.*om=eye-
health=eye-fatigue-*auses-symptoms-treatmentEpageD2diakses tanggal 6
anuari 201
15
http://optometrist.com.au/eye-strain-detection-diagnosis/http://optometrist.com.au/eye-strain-detection-diagnosis/http://www.mayoclinic.com/health/eyestrain/DS01084/DSECTION=symptomshttp://www.mayoclinic.com/health/eyestrain/DS01084/DSECTION=symptomshttp://www.webmd.com/eye-health/eye-fatigue-causes-symptoms-treatment?page=2http://www.webmd.com/eye-health/eye-fatigue-causes-symptoms-treatment?page=2http://www.mayoclinic.com/health/eyestrain/DS01084/DSECTION=symptomshttp://www.mayoclinic.com/health/eyestrain/DS01084/DSECTION=symptomshttp://www.webmd.com/eye-health/eye-fatigue-causes-symptoms-treatment?page=2http://www.webmd.com/eye-health/eye-fatigue-causes-symptoms-treatment?page=2http://optometrist.com.au/eye-strain-detection-diagnosis/http://optometrist.com.au/eye-strain-detection-diagnosis/ -
7/25/2019 proses asteno
16/16
16