proses asteno

Upload: seno-arif-amrullah

Post on 27-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 proses asteno

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Asthenopia adalah gangguan fungsi penglihatan dengan penyebab dan

    gejala- gejala yang sangat majemuk yang melibatkan faktor fisik, fisiologis

    psikologis bahkan faktor sosial. Asthenopia atau kelelahan pada mata sering pula

    disebut sebagai Computer Eye Syndromeadalah suatu keadaan mata yang

    bermanifestasi tidak spesifik seperti lelah, nyeri, penglihatan kabur, diplopia dan

    sakit kepala. 1,2

    Pada tahun 2006 diperkirakan 15 juta penduduk dunia mengalami

    gangguan !isus akibat kelainan refraksi yang tidak terkoreksi. "ur!ei yang

    dilakukan optometris menunjukkan bah#a lebih 10 juta pemeriksaan mata per

    tahun di Amerika "erikat dilakukan untuk masalah penglihatan. $i %ndonesia

    sendiri, pada sebuah penelitian yang dilakukan di &"' (ut )yak $ien, A*eh pada

    tahun 1++ menunjukkan astenopia menempati urutan keempat dari 10 penyakit

    mata terbanyak dalam penelitian tersebut. enurut penelitian yang dilakukan oleh

    uhdahani yang dilakukan pada 5 operator komputer yang mengoperasikan

    komputer minimal jam sehari didapatkan //,5 mengalami astenopia

    akomodatif atau kelelahan.

    1

  • 7/25/2019 proses asteno

    2/16

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Anatomi dan Fisiologi mata

    ola mata merupakan organ penglihatan manusia. ola mata

    menempati bagian depan orbit. ola mata orang de#asa memiliki diameter

    sekitar 2,2-25 mm. ola mata dilapisi oleh fas*ia tenon. as*ia tenon adalah

    fas*ia yang menempel dari limbus sampai ke ner!us optikus. agian dalam

    fas*ia tenon menempel dengan episklera, sedangkan bagian luarnya

    merupakan tempat perlekatan otot. $i antara fas*ia tenon dengan s*lera

    terdapat ruang potensial.

    ola mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu3

    lapisan fibrosa, terdiri dari s*lera dan kornea, merupakan lapisan paling

    luar. 4apisan fibrosa merupakan rangka dari bola mata. "klera merupakan

    lapisan yang ber#arna putih, sedangkan kornea transparan dan menonjol

    kea rah basis. lapisan !as*ular, terdiri dari koroid, iris, dan badan siliaris. oroid

    merupakan lapisan yang terletak di antara s*lera dan kornea. oroid

    memiliki !askularisasi yang tinggi. adan siliaris adalah penebalan di

    sebelah posterior korneoskleral jun*tion, berfungsi sebagai tempat

    perlekatan lensa dan sekresi aueus humor. %ris adalah *in*in kontraktil

    yang terletak di anterior lensa. $i tengah iris terdapat pupil, yang berfungsi

    sebagai tempat masuknya *ahaya. %ris berfungsi mengatur lebar pupil.

    ungsi ini dapat dilakukan karena iris memiliki dua jenis otot, yaitu

    muskulus dilator pupil dan *onstri*tor pupil. 7tot konstriktor pupil

    memiliki persarafan parasimpatis, sedangkan dilator pupil simpatis.

    lapisan neural, paling dalam, terdiri dari retina. &etina terdiri dari pars

    opti*8yang berfungsi menerima rangsang *ahaya9 dan pars non-optik.

    $aerah tempat fokusnya *ahaya se*ara klinis disebut fundus opti*. Pada

    fundus opti* terdapat papil opti*, yaitu tempat masuknya ner!us optikus.

    2

  • 7/25/2019 proses asteno

    3/16

    $i lateral papil opti* terdapat ma*ula , yang merupakan daerah paling

    sensiti!e terhadap *ahaya.

    $alam bola mata terdapat beberapa struktur yang berperan dalam refraksi

    *ahaya. "truktur tersebut antara lain kornea, aueus humor, lensa, dan !itreus

    humor. Aueus humor adalah *airan yang terletak pada segmen anterior bola

    mata. "egmen anterior dibagi oleh iris dan pupil menjadi anterior dan posterior

    *hamber. Aueus humor diproduksi di badan siliaris, mun*ul di *hamber

    posterior, masuk ke anterior *hamber melalui pupil. $i sudut sklerokorneal

    terdapat daerah trabekular yang memiliki kanal "*hlemm, di sini aueus humor

    diserap. 4ensa adalah struktur transparan dan bikon!eks yang terletak di sebelah

    posterior iris. :ebalnya sekitar mm dan diameternya + mm. Posisi lensa

    dipertahankan oleh serat ;onule yang mun*ul dari badan siliaris.

  • 7/25/2019 proses asteno

    4/16

    Area yang berperan dalam fungsi sensorik penglihatan adalah area 1

    korteks serebri. $ari retina hingga korteks serebri terdapat banyak struktur yang

    harus dile#ati sinyal penglihatan.

    &etina dapat dibagi menjadi bagian nasal dan temporal. Akson dari bagian

    nasal akan menyilang ke sisi berla#anan pada kiasma optikum, sehingga berlajut

    pada traktus optikus sisi kontralateral. Akson bagian temporal tidak menyilang

    pada kiasma optikum, melainkan tetap pada bagian traktus optikus. :raktus

    optikus akan bersinaps dengan nukleus genikulatum lateralis 84>)9.

    Akson 4>) berjalan dalan kapsula interna sebagai radiation optika

    menuju korteks !isual. Akson yang berproyeksi untuk bagian atas lapang pandang

    masuk ke korteks di ba#ah sul*us *al*arina, dan sebaliknya untuk lapang pandang

    ba#ah. Akson yang memproyeksikan bagian perifer retina akan masuk ke korteks

    !isual bagian anterior, sedangkan untuk bagian ma*ula terletak pada kutub

    posterior.

    (ahaya yang datang dari jarak 20 kaki atau lebih dapat dianggap sebagai

    *ahaya paralel saat men*apai mata. "ementara itu, *ahaya yang datang dari jarak

    dekat masih di!ergen saat tiba di mata. $engan begitu, titik fokus yang terbentuk

    akan lebih jauh. $i sisi lain, jarak antara retina dan lensa tetap sama sehingga

    *ahaya semestinya jatuh di belakang retina. ayangan yang tidak jatuh pada

    retina, baik di depan maupun di belakang retina,tidak akan jelas8blur9. )amun,

    lensa memiliki mekanisme yang memungkinkan *ahaya jatuh pada retina dengan

    memperkuat kekuatan refraksinya, yaitu dengan akomodasi.

    Akomodasi "istem lensa mata terdiri atas empat perbatasan refraksi yaitu3

    Perbatasan antara permukaan anterior kornea dan udara

    Perbatasan permukaan posterior kornea dan aueous humor

    Perbatasan aueous humor dan permukaan anterior lensa

    Perbatasan permukaan posterior lensa dan !itreous humor

    :empat perlekatan lateral ligamen lensa pada bola mata juga dilekati otot

    siliaris. 7tot siliaris merupakan bagian dari korpus siliaris, yang merupakan

    lapisan koroid anterior yang mengalami spesialisasi. 7tot ini memiliki dua serabut

    otot polos yang terpisah, serabut meridional dan serabut sirkular.

    4

  • 7/25/2019 proses asteno

    5/16

    "erabut meridinal membentang dari ujung perifer ligamen suspensorium

    sampai peralihan kornea-sklera. ontraksi dari serabut ini menyebabkan bagian

    perifer dari lensa tertarik se*ara medial ke arah tepi kornea sehingga regangan

    ligamen akan berkurang. "erabut sirkular tersusun melingkar mengelilingi

    perlekatan ligamen sehingga terjadi gerak seperti sfingter saat berkontraksi.

    Akibatnya, diameter lingkar perlekatan ligamen akan berkurang sehingga

    regangan ligamen terhadap kapsul lensa berkurang.

    Pengaturan akomodasi dilakukan oleh saraf parasimpatis yang mengatur

    otot siliaris melalui saraf kranial %%% dari nukleus saraf %%% pada batang otak.

    Perangsangan saraf parasimpatis akan menimbulkan kontraksi kedua set serabut

    otot siliaris, yang akan mengendurkan ligamen lensa sehingga lensa semakin tebal

    dan daya biasnya meningkat. $engan begitu, mata bisa melihat lebih dekat

    dibanding #aktu daya biasnya rendah. Perangsangan simpatis memberi efek

    tambahan terhadap relaksasi otot siliaris, tetapi efeknya sangat ke*il dan tidak

    terlalu berperan pada akomodasi normal.

    >ambar. Proses akomodasi mata

    B. Definisi

    5

  • 7/25/2019 proses asteno

    6/16

    Astenopia menurut US National Research Council / WHOadalah

    keluhan atau kelelahan !isual subjektif atau keluhan-keluhan yang dialami

    seseorang akibat menggunakan matanya. Astenopia atau kelelahan mata

    adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh penggunaan indera

    penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat

    dalam jangka #aktu yang lama dan biasanya disertai dengan kondisi

    pandangan yang tidak nyaman.

    >ejala-gejala yang ditimbulkan

    diakibatkan oleh adanya upaya berlebihan mata untuk memperoleh

    ketajaman binokuler yang sebaik-baiknya.enurut "uma?mur, kelelahan

    mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi- fungsi mata seperti

    terhadap otot- otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan

    se*ara teliti atau terhadap retina akibat ketidaktepatan kontras. %stilah lain

    dari astenopia adalah eye strain, !isual dis*omfort, dan o*ular fatigue

    >ambar. Astenopia atau eye fatigue

    C. Etiologi

    eluhan astenopia dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang

    melibatkan faktor fisik, fisiologis, psikologis, bahkan faktor sosial. Antara

    lain,,

    enggunakan komputer dan alat elektronik lain yang terlalu lama

    emba*a

    Akti!itas yang membutuhkan fokus dan konsentrasi dalam #aktu

    yang lama, misal berkendara

    :erpapar *ahaya terlalu terang atau silau

    erusaha untuk melihat dalam *ahaya yang redup

    6

  • 7/25/2019 proses asteno

    7/16

    Penggunaan *omputer dalam jangka #aktu yang lama merupakan

    penyebab tersering eye strainatau disebut dengan computer visionsyndrome.

    D. Epidemiologi

    Astenopia dapat terjadi baik pada orang yang tergolong normal

    ataupun dengan faktor-faktor resiko tertentu. eluhan ini lebih banyak

    dijumpai pada umur lebih dari 0 tahun, para pemakai ka*amata dan

    mereka yang bekerja menggunakan penglihatan dekat dalam #aktu lama.

    @anita lebih sering menderita astenopia daripada laki-laki.

    aktor risiko astenopia meliputi,

    Akti!itas yang memerlukan fokus dan konsentrasi dalam #aktu yang

    lama seperti menggunakan komputer, memba*a ataupun berkendara.

    Adanya masalah pada mata seperti kelaian pada otot mata maupun

    adanya kelaian refraksi.

    "tress dan kelelahan

    Perubahan suhu yang drastis2

    E. Fato! "isio

    aktor- faktor yang mempengaruhi kelelahan mata adalah, 2

    a. 'sia

    enurut >uyton, menyebutkan bah#a daya akomodasi menurun pada

    usia 5- 50 tahun

    b. 4amanya melihat

    melihat dalam #aktu lama berisiko terkena mata lelah atau astenopia.

    elelahan mata adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh

    penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan

    7

  • 7/25/2019 proses asteno

    8/16

    kemampuan untuk melihat dalam jangka #aktu yang lama dan disertai

    dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman.

    *. arak pandang

    arak pandang akan mempengaruhi akomodasi mata. melihat ke layar

    dengan jarak 20 in*hi dirasakan terlalu dekat, jarak yang sesuai adalah

    0 in*hi.

    d. asa kerja

    masa kerja yang lama akan mempengaruhi kelelahan mata yang

    mun*ul.

    e. entuk dan ukuran objek kerja

    F. Patofisiologi #$%$&

    Astenopia terjadi karena gangguan yang komplek dan saling

    mempengaruhi pada proses sistem penglihatan seperti berikut3

    #. (ahayayang masuk ke dalam mata dari benda yang dilihat tidak *ukup.

    %. Pemusatan *ahaya pada retina mata tidak sempurna.

    &. ekanisme penggabungan bayangan 8fusi9 oleh sistem penglihatan

    yang lebih sentral 8otak9 dan upaya untuk mempertahankannya tidak

    memadai.

    e*ukupan *ahaya dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik, yaitu

    keadaan iluminasi dan obyek yang dilihat. uantitas, kualitas, dan

    distribusi iluminasi yang mengakibatkan *ahaya terlalu terang atau redup,

    berfluktuasi, arah yang miring dan menyilaukan dapat mengurangi daya

    sensifitas retina. 7byek berukuran ke*il, bentuk yang tidak teratur dan

    kurang kontras atau bergerak, ternyata juga memudahkan timbulnya

    astenopia.

    Pemfokuskan *ahaya terganggu bila terjadi kelelahan otot siliaris

    dan otot-otot luar bola mata 8aktor intristik9. elelahan otot siliaris

    terjadi pada penggunaan ka*amata yang tidak sesuai ukurannya yang

    menyebabkan kelemahan akomodasi dan kon!ergensi. "elain itu,

    gangguan oleh masalah fusi dapat terjadi bila bayangan pada kedua mata

    8

  • 7/25/2019 proses asteno

    9/16

    tidak sama besar akibat perbedaan ukuran ka*amata kanan dan kiri terlalu

    besar 8anisometropia9.

    aktor intristik lainnya selain faktor okular 8mata9 adalah faktor

    konstitusi. eadaan tersebut adalah kelelahan umum, kurang sehat, bekerja

    diba#ah tekanan 8under pressure9, kurang tidur, pemakaian obat-obatan,

    kelainan emosi dan gangguan psikogenik lainnya. "elain orang yang

    berbakat neurotik, orang yang sehat pun 8terorginisis baik

    kepribadiannya9, terutama jika mereka bergerak di bidang kehidupan

    intelektual, dan selalu terus menerus meningkatkan dan memperbaiki diri,

    dapat kehilangan sebagian energi kehidupannya yang akhirnya dapat

    mengalami kondisi kelelahan.

    eberapa hasil penelitian memperlihatkan adanya perubahan

    temporer tonus akulomotorius dan meningkatnya tonus parasimpatis pada

    penderita astenopia. Bal tersebut menyokong adanya hubungan antara

    astenopia dengan gangguan-gangguan akomodasi dan kon!ergensi.

    eningkatnya tonus parasimpatis terlihat dengan adanya diameter pupil

    yang lebih ke*il pada penderita astenopia dan lebih lemahnya akomodasi

    dibandingkan dengan orang normal. :onus parasimpatis yang meningkat

    merupakan dasar beberapa keluhan pada penderita astenopia

    elelahan mata disebabkan oleh stres yang terjadi pada fungsi

    penglihatan. "tres pada otot yang berfungsi untuk akomodasi dapat terjadi

    pada saat seseorang berupaya untuk melihat pada objek berukuran ke*il

    dan pada jarak yang dekat dalam #aktu yang lama. Pada kondisi

    demikian, otot- otot mata akan bekerja se*ara terus menerus dan lebih

    dipaksakan. etegangan otot- otot pengakomodasi 8korpus siliaris9 makin

    besar sehingga terjadi peningkatan asam laktat dan sebagai akibatnya

    terjadi kelelahan mata, stres pada retina dapat terjadi bila terdapat kontras

    yang berlebihan dalam lapangan penglihatan dan #aktu pengamatan yang

    *ukup lama.

    9

  • 7/25/2019 proses asteno

    10/16

    '. 'e(ala Klinis #$)

    eluhan astenopia dapat diklasifikasikan sebagai berikut3

    #. 7kular, misalnya mata terasa pegal, berat, *epat lelah, pedas, panas, tak

    nyaman atau sakit sekitar mata.

    %. ejala- gejala kelelahan mata penyebab utamanya adalah

    penggunaan otot- otot di sekitar mata yang berlebihan, kelelahan matadapat dikurangi dengan memberikan pen*ahayaan yang baik di tempat

    kerja. "edangkan sidharta, menyebutkan bah#a gejala kelelahan mata

    antara lain3

    1. %ritasi pada mata 8mata pedih, merah berair9

    2. Penglihatan ganda

    . "akit sekitar mata

    . erkurangnya kemampuan akomodasi

    5. enurunnya ketajaman penglihatan, kepekaan kontras dan ke*epatam

    persepsi

    10

  • 7/25/2019 proses asteno

    11/16

    H. Diagnosis %

    'ntuk mendiagnosis astenopia diperlukan anamnesis, ditanyakan

    mengenai gejala- gejala yang dikeluhkan oleh pasien. >ejala yang

    dikeluhkan biasanya mun*ul akibat akti!itas mata yang intensif, beberapa

    gejala yang mun*ul adalah pandangan kabur, melihat dobel, dry eyes, ,

    pusing, kelopak mata terasa berat, nyeri pada mata dan mata berair.

    "etelah ditanyakan mengenai gejala, tanyakan pula akti!itas yang

    sebelumnya dilakukan oleh pasien. >ejala yang timbul dapat terjadi

    setelah mata melakukan aktifitas yang intens dan memerlukan konsentrasi.

    $ari anamnesis dapat diketahui akti!itas apa yang menyebabkan eye strain

    atau astenopia. "etelah dilakukan anamnesis, dilanjutkan dengan

    melakukan pemeriksaan fisik. $iperlukan pemeriksaan fisik mata yang

    lengkap, pemeriksaan tajam penglihatan atau !isus, men*ari kelainan

    refraksi, dan pemeriksaan lain untuk mengetahui keadaan anatomi mata

    adakah kelaian organik. Pasien miopia mempunyai pungtum remotum

    yang dekat sehingga mata selalu dalam atau berkedudukan kon!ergensi

    yang akan menimbulkan keluhan astenopia kon!ergensi. Astenopia

    didapatkan pada kelaian refraksi yang tidak dikoreksi dengan betul,

    presbiopia, anisometropia yang berat, insufisien kon!ergen, paresis otot

    penggerak mata dan penerangan #aktu ba*a yang tidak baik. Pada pasien

    hipermetropia apapun penyebabnya akan mengeluh matanya lelah dan

    sakit karena terus menerus harus berakomodasi untuk melihat atau

    memfokuskan bayangan yang terletak di belakang makula agar terletak di

    daerah makula lutea. eadaan ini disebut astenopia akomodatif. :idak adatest diagnostik spesifik tertentu untuk mendiagnosis astenopia.

    11

  • 7/25/2019 proses asteno

    12/16

    >ambar. agan astenopia

    I. Penatalasanaan%

    Prinsip penatalaksanaan astenopia adalah dengan menghindari

    penggunaan mata yang berlebihan dalam #aktu yang lama. 'ntuk

    mengatasi astenopia bisa digunakan obat tetes air mata 8artifi*ial tears9,

    dan mengobati kelainan yang ada misal kelainan refraksi dengan

    menggunakan ka*a mata. Astenopia dapat di*egah dengan *ara

    memberikan penerangan yang *ukup di ruang kerja, menggunakan prinsip

    20-20-20 ketika bekeja, setiap bekerja 20 menit, lihat ke arah hori;ontal

    dengan jarak sekitar 20 kaki selama 20 detik, istirahat se*ara reguler ketika

    bekerja dengan komputer. $apat pula diberikan kompres air hangat dengan

    mata tertutup, dan berikan artifi*ial tears untuk menyegarkan mata. ila

    gejala eye strain atau astenopia berlangsung terus menerus perlu dilakukan

    pemeriksaan mata lengkap untuk mengetahui adanya kelaian refraksi.

    J. Kompliasi

    12

  • 7/25/2019 proses asteno

    13/16

    :idak ada komplikasi yang serius atau berdampak panjang pada

    astenopia, tetapi astenopia dapat mengganggu dan menyebabkan lelah

    sehingga kemampuan untuk berkonsentrasi berkurang.

    K. P!ognosis

    Penanganan yang tepat, pemeriksaan yang lengkap dan perubahan

    kebiasaan dapat mengurangi gejala pada astenopia.

    13

  • 7/25/2019 proses asteno

    14/16

    BAB III

    KESI*PULAN

    Astenopia menurut US National Research Council / WHOadalah

    keluhan atau kelelahan !isual subjektif atau keluhan-keluhan yang dialami

    seseorang akibat menggunakan matanya. Astenopia atau kelelahan mata

    adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh penggunaan indera

    penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat

    dalam jangka #aktu yang lama dan biasanya disertai dengan kondisi

    pandangan yang tidak nyaman. eluhan astenopia dapat disebabkan oleh

    berbagai faktor yang melibatkan faktor fisik, fisiologis, psikologis, bahkan

    faktor sosial.

    Astenopia terjadi karena gangguan yang komplek dan saling

    mempengaruhi pada proses sistem penglihatan seperti berikut3

    #. (ahayayang masuk ke dalam mata dari benda yang dilihat tidak *ukup.

    %. Pemusatan *ahaya pada retina mata tidak sempurna.

    &. ekanisme penggabungan bayangan 8fusi9 oleh sistem penglihatan

    yang lebih sentral 8otak9 dan upaya untuk mempertahankannya tidak

    memadai.

    eluhan astenopia dapat diklasifikasikan sebagai berikut3

    #. 7kular, misalnya mata terasa pegal, berat, *epat lelah, pedas, panas, tak

    nyaman atau sakit sekitar mata.

    %.

  • 7/25/2019 proses asteno

    15/16

    DAFTA" PUSTAKA

    1. %lyas "idharta. 200/. %lmu Penyakit ata Cdisi etiga. akarta3 akultas

    edokteran 'ni!ersitas %ndonesia

    2. >uyton A(. 200/. isiologi edokteran edisi 11 $iterjemahkan oleh Adji

    $harma, akarta3 C>( uku edokteran

    . Cye strain dete*tion and diagnosis. http3==optometrist.*om.au=eye-strain-

    dete*tion-diagnosis=diakses tanggal / anuari 201

    . &iordan-C!a P, @hit*her P. 200. (hapter 13 Anatomy and Cmbriology

    of the Cye, in3eneral 7pthalmology.

    5. Cye strain from ayo *lini*

    http3==###.mayo*lini*.*om=health=eyestrain=$"010/=$"C(:%7)Dsympt

    omsdiakses tanggal 6 anuari 201

    6. Cye fatigue *auses, symptomp, treatment. http3==###.#ebmd.*om=eye-

    health=eye-fatigue-*auses-symptoms-treatmentEpageD2diakses tanggal 6

    anuari 201

    15

    http://optometrist.com.au/eye-strain-detection-diagnosis/http://optometrist.com.au/eye-strain-detection-diagnosis/http://www.mayoclinic.com/health/eyestrain/DS01084/DSECTION=symptomshttp://www.mayoclinic.com/health/eyestrain/DS01084/DSECTION=symptomshttp://www.webmd.com/eye-health/eye-fatigue-causes-symptoms-treatment?page=2http://www.webmd.com/eye-health/eye-fatigue-causes-symptoms-treatment?page=2http://www.mayoclinic.com/health/eyestrain/DS01084/DSECTION=symptomshttp://www.mayoclinic.com/health/eyestrain/DS01084/DSECTION=symptomshttp://www.webmd.com/eye-health/eye-fatigue-causes-symptoms-treatment?page=2http://www.webmd.com/eye-health/eye-fatigue-causes-symptoms-treatment?page=2http://optometrist.com.au/eye-strain-detection-diagnosis/http://optometrist.com.au/eye-strain-detection-diagnosis/
  • 7/25/2019 proses asteno

    16/16

    16