rangkuman koloid aziz

15
 24 Mei 2014 Mochammad Hibatul Aziz  | XI IPA 6  TUGAS KIMIA A!GKUMA! K"#"I$

Upload: dan-idan

Post on 02-Nov-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

koloid

TRANSCRIPT

RANGKUMAN KOLOID

24 Mei 2014

Mochammad Hibatul Aziz | XI IPA 6

1. KoloidKoloidadalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih, di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain. Ukuran koloid berkisar antara 1-100 nm ( 10-7 10-5 cm ).Sistem koloidadalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan atau suspensi. Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair, maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid.Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid. Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.2. Komponen Penyusun KoloidKoloid adalah suatu sistem campuran metastabil (seolah-olah stabil, tapi akan memisah setelah waktu tertentu). Koloid berbeda dengan larutan; larutan bersifat stabil.Di dalam larutan koloid secara umum, ada 2 zat sebagai berikut :- Zat terdispersi, yakni zat yang terlarut di dalam larutan koloid- Zat pendispersi, yakni zat pelarut di dalam larutan koloid- Fase kontinu : medium pendispersi jumlahnya lebih banyak.- Fase diskontinu : medium terdispersi jumlahnya labih banyak.Berdasarkan fase terdispersi maupun fase pendispersi suatu koloid dibagi sebagai berikut :Fase TerdispersiPendispersiNama koloidContoh

GasGasBukan koloid, karena gas bercampur secara homogeny

GasCairBusaBuih, sabun, ombak, krim kocok

GasPadatBusa padatBatu apung, kasur busa

CairGasAerosol cairObat semprot, kabut, hair spray di udara

CairCairEmulsiAir santan, air susu, mayones

CairPadatGelMentega, agar-agar

PadatGasAerosol padatDebu, gas knalpot, asap

PadatCairSolCat, tinta

PadatPadatSol PadatTanah, kaca, lumpur

3. Perbedaan Antara Larutan, Koloid dan SuspensiCampuran homogen disebut larutan, contoh: larutan gula dalam air. Campuran heterogen dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: Sistem koloid termasuk dalam bentuk campuran. Campuran terbagi menjadi 2, yaitu:1. Suspensi, contoh: pasir dalam air.2. Koloid, contoh: susu dengan air.

4. Beberapa Macam Koloid

Koloid yang mengandung fasa terdispersi padat disebut sol. Jadi ada 3 jenis sol, yaitu sol padat (padat dalam padat), sol cair (padat dalam cair), dan sol gas (padat dalam gas). Istilah sol biasa digunakan untuk menyatakan sol cair, sedangkan sol gas biasa disebut dengan istilah aerosol (aerosol padat). Koloid yang mengandung fasa terdispersi cair disebut emulsi. Emulsi juga ada 3 jenis, yaitu emulsi padat (cair dalam padat), emulsi cair (cair dalam cair), dan emulsi gas (cair dalam gas). Istilah emulsi biasa digunakan untuk emulsi cair , sedangkan emulsi gas juga dikenal dengan aerosol (aerosol cair). Koloid yang mengandung fasa terdispersi gas disebut buih. Hanya ada 2 jenis buih, yaitu buih padat dan buih cair. 1. Aerosoladalah sistem koloid di mana partikel padat atau cair terdispersi dalam gas.Contoh: aerosol padat: debu, asap. aerosol cair: kabut, awan.Dewasa ini banyak produk yang dibuat dalam bentuk aerosol. Untuk dapat menghasilkan aerosol suatu bahan pendorong, yang sering digunakan adalah Kloro Fluoro Karbon (CFC).2. Emulsiadalah sistem koloid di mana zat terdispersi dan pendispersi adalah zat cair yang tidak dapat bercampur. Emulsi dapat digolongkan dalam 2 bagian, yaitu emulsi minyak dalam air (M/A) atau emulsi air dalam minyak (A/M).

Misalnya: Emulsi minyak dalam air: santan, susu, lateks, minyak ikan. Emulsi air dalam minyak: mentega, minyak rambut, minyak bumi.Untuk membentuk emulsi digunakan zat pengemulsi atau emulgator yaitu zat yang dapat tertarik oleh kedua zat cair tersebut.Contoh: sabun untuk mengemulsikan minyak dan air. kasein sebagai emulgator pada susu.3. Sol adalah suatu sistem koloid di mana partikel padat terdispersi dalam zat cair. Koloid jenis sol banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari maupun industrycontoh: air sujgai yang mengandung lumpur, cat.4. Gel/Jel adalah koloid liofil setengah kaku (antara padat dan cair). Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya, sehingga terjadi koloid yang agak kakuContoh: agar-agar, lem kanji, selai, jelly untuk menata rambut.5. Buih adalah sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. Seperti halnya emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun, deterjen dan protein.Adapun zat-zat yang dapat memecah atau mencegah buih, antara lain eter, isoamil alcohol, dll.Contoh: sabun, detergen, protein.Zat-zat yang dapat memecah/mencegah buih yaitu eter, isoamil alkohol.5. Sifat Koloid

a. Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala jurusan. Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari : debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.b.Gerak BrownGerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan.c.Adsorbsi KoloidAdsorbsi Koloid adalah penyerapan zat atau ion pada permukaan koloid. Sifat adsorbsi digunakan dalam proses:1. Pemutihan gula tebu.2. Norit.3. Penjernihan air.Contoh: koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman penyebab diare.Koloid Fe(OH)3akan mengadsorbsi ion H+sehingga menjadi bermuatan +. Adanya muatan senama maka koloid Fe(OH), akan tolak-menolak sesamanya sehingga partikel-partikel koloid tidak akan saling menggerombol.Koloid As2S3akan mengadsorbsi ion OH-dalam larutan sehingga akan bermuatan dan tolak-menolak dengan sesamanya, maka koloid As2S3tidak akan menggerombol.d.Muatan Koloid dan ElektroforesisMuatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid. Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.Karena partikel koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam koloid dimasukkan arus searah melalui elektroda, maka koloid bermuatan positif akan bergerak menuju elektroda negatif dan sesampai di elektroda negatif akan terjadi penetralan muatan dan koloid akan menggumpal (koagulasi).Contoh: cerobong pabrik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik dengan tujuan untuk menggumpalkan debunya.e.Koagulasi KoloidKoagulasi koloid adalah penggumpalan koloid karena elektrolit yang muatannya berlawanan.Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.Faktor-faktor yang menyebabkan koagulasi:Perubahan suhu.Pengadukan.Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas).Pencampuran koloid positif dan koloid negatif.Koloid akan mengalami koagulasi dengan cara:1. MekanikCara mekanik dilakukan dengan pemanasan, pendinginan atau pengadukan cepat.2. KimiaDengan penambahan elektrolit (asam, basa, atau garam).Contoh: susu + sirup masam > menggumpalLumpur + tawas > menggumpalDengan mencampurkan 2 macam koloid dengan muatan yang berlawanan.Contoh: Fe(OH)3yang bermuatan positif akan menggumpal jika dicampur As2S3yang bermuatan negatif.f.Koloid Liofil dan Koloid Liofob- Koloid LiofilSuatu koloid disebut liofil apabila terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Koloid Liofil adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling koloid. Contoh: agar-agar.- Koloid LiofobKoloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni pemurnian medium pendispersi dari elektrolit.Jika medium dispersinya yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid diatas masing-masing disebut koloid hidrofob dan hidrofil.

No.HidrofobHidrofil

a.Tidak menarik molekul air tetapi mengadsorbsi ionMenarik molekul air hingga menyelubungi partikel terdispersi

b.Tidak reversible, apabila mengalami koagulasi sukar menjadi sol lagiReversibel, bila mengalami koagulasi akan dapat membentuk sol lagi jika ditambah lagi medium pendispersinya

c.Biasanya terdiri atas zat anorganikBiasanya terdiri atas zat organik

d.Kekentalannya rendahKekentalannya tinggi

e.Gerak Brown terlihat jelasGerak Brown tidak jelas

f.Mudah dikoagulasikan oleh elektrolitSukar dikoagulasikan oleh elektrolit

g.Umumnya dibuat dengan cara kondensasiUmumnya dibuat dengan cara dispersi

h.Efek Tyndall jelasEfek Tyndall kurang jelas

i.Contoh: sol logam, sol belerang, sol Fe(OH)3, sol As2S3, sol sulfideContoh: sol kanji, sol protein, sol sabun, sol gelatin

g.EmulasiEmulasi adalah kolid cairan dalam medium cair. Agar larutan kolid stabil, ke dalam koloid biasanya ditambahkan emulsifier, yaitu zat penyetabil agar koloid stabil.Contoh: susu merupakan emulsi lemak di dalam air dengan kasein sebagai emulsifier.h.Kestabilan Koloida. Banyak koloid yang harus dipertahankan dalam bentuk koloid untuk penggunaannya.Contoh: es krim, tinta, cat.Untuk itu digunakan koloid lain yang dapat membentuk lapisan di sekeliling koloid tersebut. Koloid lain ini disebut koloid pelindung.Contoh: gelatin pada sol Fe(OH)3.b. Untuk koloid yang berupa emulsi dapat digunakan emulgator yaitu zat yang dapat tertarik pada kedua cairan yang membentuk emulsi Contoh: sabun deterjen sebagai emulgator dari emulsi minyak dan air.i.Pemurnian KoloidUntuk memurnikan koloid yaitu menghilangkan ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid, dapat dilakukan cara dialisis. Koloid yang akan dimurnikan dimasukkan ke kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel yaitu selaput yang hanya dapat dilewati partikel ion saja dan tidak dapat dilewati molekul koloid.Contoh: kertas perkamen, selopan atau kolodion.Kantong koloid dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir, maka ion-ion dalam koloid akan keluar dari kantong dan keluar dari bejana dan koloid tertinggal dalam kantong. Proses dialisis akan di percepat jika di dalam bejana diberikan arus listrik yang disebut elektro dialisis.Proses pemisahan kotoran hasil metabolisme dari darah oleh ginjal termasuk proses dialisis. Maka apabila seseorang menderita gagal ginjal, orang tersebut harus menjalani cuci darah dengan mesin dialisator di rumah sakit. Koloid juga dapat dimurnikan dengan penyaring ultra.6. Pembuatan Sistem Koloid

Cara KondensasiPembuatan sistem koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan cara penggumpalan partikel yang sangat kecil. Penggumpalan partikel ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:1.Reaksi PengendapanPembuatan sistem koloid dengan cara ini dilakukan dengan mencampurkan larutan elektrolit sehingga menghasilkan endapan. Contoh: AgNO3+ NaCl > AgCl(s) + NaNO32.Reaksi HidrolisisReaksi hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Sistem koloid dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat dengan air. Contoh: AlCl3+H2O > Al(OH)3(s) + HCl3.Reaksi RedoksPembuatan koloid dapat terbentuk dari hasil reaksi redoks.Contoh: pada larutan emasReaksi: AuCl3 + HCOH > Au + HCl + HCOOH Emas formaldehid4.Reaksi PergeseranContoh: pembuatan sol As2S3dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam laruatn H3AsO3encer pada suhu tertentu.Reaksi: 2 H3AsO3+ 3 H2S > 6 H2O + As2S35.Reaksi Pergantian PelarutContoh: pembuatan gel kalsium asetat dengan cara menambahkan alkohol 96% ke dalam larutan kalsium asetat jenuh.

2.Cara DispersiPembuatan sistem koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel koloid, pemecahan partikel-partikel kasar menjadi koloid.1.Cara MekanikUkuran partikel suspensi diperkecil dengan cara penggilingan zat padat, dengan menghaluskan butiran besar kemudian diaduk dalam medium pendispersi.Contoh: Gumpalan tawas digiling, dicampurkan ke dalam air akan membentuk koloid dengan kotoran air.Membuat tinta dengan menghaluskan karbon pada penggiling koloid kemudian didispersikan dalam air.Membuat sol belerang dengan menghaluskan belerang bersama gula (1:1) pada penggiling koloid, kemudian dilarutkan dalam air, gula akan larut dan belerang menjadi sol.2.Cara PeptisasiPembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan koloid dengan menambahkan ion sejenis, sehingga partikel endapan akan dipecah. Contoh: sol Fe(OH)3dengan menambahkan FeCl3.sol NiS dengan menambahkan H2S.karet dipeptisasi oleh bensin.agar-agar dipeptisasi oleh air.endapan Al(OH)3dipeptisasi oleh AlCl3.3.Cara Busur Bredia/BredigPembuatan koloid dengan cara busur Bredia/Bredig dilakukan dengan mencelupkan 2 kawat logam (elektroda) yang dialiri listrik ke dalam air, sehingga kawat logam akan membentuk partikel koloid berupa debu di dalam air.4.Cara UltrasonikCara ini hampir sama dengan cara busur Bredig, yaitu sama-sama untuk pembuatan sol logam. Ka1au busur Bredig menggunakan arus listrik tegangan tinggi, maka cara ultrasonik menggunakan energi bunyi dengan frekuensi sangat tinggi yaitu penghancuran butiran besar dengan ultrasonik (frekuensi > 20.000 Hz)5. HomogenisasiPembuatan koloid jenis emulsi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin penghomogen sampai berukuran koloid. Cara ini digunakan pada pembuatan susu. Partikel lemak dari susu diperkecil sampai berukuran koloid dengan cara melewatkan melalui lubang berpori dengan tekanan tinggi. Jika ukuran partikel sudah sesuai ukuran koloid, selanjutnya didispersikan ke dalam medium pendispersi.7. Bentuk Partikel Koloid1. Bulatan : misalnya virus, silika.2. Batang : misalnya virus.3. Piringan : misalnya globulin dalam darah.4. Serat : misalnya selulosa.8. Penggunaan Sistem Koloid1) Bahan Kosmetik

Bahan-bahan kosmetik hampir 90% dibuat dalam bentuk koloid. Bahan berbentuk koloid mempunyai beberapa kelebihan seperti:

a.Mudah dibersihkan

b. Tidak merusak kulit dan rambut

c. Mudah menyerap berbagai bahan yang berfungi sebagai pewangi, pelembut, dan pewarna

d. Mengandung dua jenis bahan yang tidak saling melarutkan.

Beberapa tipe koloid yang digunakan dalam kosmetik sebagai berikut.

a. Sol padat, contoh: kosmetik lipstick, mascara, dan pensil alis.

b. Sol, contoh: kosmetik cat kuku, susu pembersih muka dan kulit, cairan mascara.

c. Emulsi, contoh: kosmetik pembersih muka.

d. Aerosol: kosmetik parfum semprot, hair spray, penyegar mulut bentuk semprot.

e. Buih, contoh: sabun cukur

f. Gel, kosmetik minyak rambut.2) Industri Tekstil

Pewarna tekstil berbentuk koloid karena mempunyai daya serap yang tinggi, shg dapat melekat pada tekstil.

3) Industri Farmasi

Obat-obatan dikemas dalam bentuk koloid agar stabil dan tidak mudah rusak.

4) Industri Sabun dan Detergen

Keduanya merupakan emuglator utk membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan air, sehingga sabun dan detergen dapat membersihkan kotoran terutama dari minyak.

5) Industri Makanan

Dikemas dalam bentuk koloid untuk kestabilan dalam jangka waktu lama.

6) Pemutihan GulaGula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.7) Penjernihan AirAir keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan.DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org

esdikimia.wordpress.com

andikismyname.blogspot.comTUGAS KIMIARANGKUMAN KOLOID