relg

Upload: ellayz-cabbiz

Post on 19-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 relg.

    1/22

    HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITASDAN KONSEP DIRI DENGAN

    KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA (STUDI KORELASI PADA

    SISWA KELAS XI SMA BATIK 2 SURAKARTA) Mufna Rahman M!!a"na#Tu" Ha$%&a&an# A%"'a Nan%a P$'a"ama P$$am S"u% P*+! ,a+u!"a*

    K-%+"-$an Un.-$*"a* S-/-!a* Ma$-" Su$a+a$"a ABSTRAK

    Kenakalan remaja dewasa ini semakin mengkhawatirkan bagi orang tua, pendidik,

    juga masyarakat mengingat kenakalan remaja semakin merebak di berbagai

    lingkungan. Lebih mengkhawatirkan lagi, kenakalan remaja telah masuk lingkupsekolah dengan angka tertinggi tindak kenakalan ada pada usia 15-19 tahun, dimana

    usia tersebut adalah saat-saat remaja menduduki bangku SM. !al ini menjadikan

    ke"enderungan kenakalan remaja sebagai predisposisi mun"ulnya kenakalan pada

    siswa SM perlu diwaspadai. #ada usia remaja, terjadi berbagai perubahan baik dari

    dalam diri maupun tuntutan dari lingkungan yang pesat dan berbeda dari masa

    sebelumnya. $erbagai perubahan yang terjadi menantang remaja dan untuk alasan

    itulah remaja "enderung berperilaku melebihi batas yang diterima se"ara sosial. %ntuk

    itulah, remaja memerlukan religiusitas sebagai kontrol untuk mengarahkan tingkah

    lakunya serta konsep diri yang tinggi agar mampu berperilaku adapti& dan normati&

    sehingga ke"enderungan untuk berperilaku nakal dapat di"egah. #enelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan konsep diri dengan

    ke"enderungan kenakalan remaja. Subjek penelitian adalah siswa kelas '( SM $atik

    ) Surakarta, diambil dengan teknik cluster random sampling. lat ukur dalam

    penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu skala ke"enderungan kenakalan remaja,

    skala religiusitas, danskala konsep diri. nalisis yang digunakan adalah analisis

    regresi ganda. !asil perhitungan menggunakan analisis regresi ganda menunjukkan

    korelasi r*

    y sebesar - +,+, p +,+5. rtinya terdapat korelasi negati& yang signi&ikan antara

    religiusitas dengan ke"enderungan kenakalan remaja, dan korelasi r*1

    y sebesar -+,/0, p +,+5 memiliki arti terdapat korelasi negati& yang signi&ikanantara konsep diri dengan ke"enderungan kenakalan remaja. Selain itu berdasarkan

    hasil analisis data diketahui terdapat hubungan yang signi&ikan se"ara statistik antara

    religiusitas dan konsep diri dengan ke"enderungan kenakalan remaja ditunjukkan

    dengan nilai -test 2 9,)3/, p +,+5 dan nilai 4 2 +,19. ilai 4)

    )

    dalam penelitian ini sebesar +,51 atau 51,6, sumbangan e&ekti& religiusitas

    terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar /1,06 dan sumbangan e&ekti&

    konsep diri terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar )+,16. Sumbangan

    relati& religiusitas terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar 01,)6 dan

    sumbangan relati& konsep diri terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar

    /3,36.

    Ka"a +un01 ke"enderungan kenakalan remaja, religiusitas, dan konsep diri.

  • 7/23/2019 relg.

    2/22

    AP-n%ahu!uan

    Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. #ada masa remaja,

    terjadi perubahan baik &isik, psikis, maupun sosial yang pesat dan berbeda dari masa

    sebelumnya. 4omero dan 4omero 7)+1+8 mengatakan bahwa berbagai perubahan yang

    terjadi menantang remaja dan untuk alasan itulah remaja "enderung berperilaku

    melebihi batas yang diterima se"ara sosial. !al ini dapat mengarahkan pada mun"ulnya

    ke"enderungan kenakalan remaja. Sebagai sebuah ke"enderungan, maka kenakalan

    remaja sewaktu-waktu dapat mun"ul ke permukaan sebagai perilaku yang

    membahayakan remaja sendiri juga masyarakat. enomena kenakalan remaja maupun

    ke"enderungannya juga telah memasuki lingkup sekolah. $erbagai bentuk kenakalan

    yang dilakukan oleh diantaranya seperti yang telah dijaring oleh peneliti berdasarkan

    wawan"ara yang dilakukan di SM $atik ) Surakarta. $entuk kenakalan yang

    dilakukan oleh siswa sekolah diantaranya tidak memakai seragam sekolah sesuaidengan peraturan sekolah, membolos atau datang terlambat ke sekolah, berbi"ara kasar

    pada guru, merokok, melakukan penyimpangan agama, serta berpa"aran melebihi batas

    sehingga siswa terpaksa dikeluarkan dari sekolah karena hamil di luar nikah. Kartono

    7)++08 menyebutkan bahwa, mayoritas pelaku kenakalan adalah remaja di bawah usia

    )1 tahun dengan angka tertinggi tindak kenakalan ada pada usia 15-19 tahun, dimana

    usia tersebut adalah saat remaja menempuh bangku SM. leh karena itu, pembahasan

    mengenai ke"enderungan kenakalan remaja pada remaja yang sedang menduduki

    bangku SM dinilai tepat. Setianingsih, dkk 7)++08, mende&inisikan ke"enderungan

    kenakalan remaja sebagai perilaku remaja yang mengarah pada perilaku asosial akibat

    ketidakmampuan remaja untuk menjalin hubungan baik dengan lingkungan dan

    menjalankan norma masyarakat. Ke"enderungan kenakalan remaja dipengaruhi oleh&aktor internal dan eksternal 7Kartono, )++08. Salah satu &aktor internal penyebab

    kenakalan remaja diduga terkait dengan ketidakmampuan remaja untuk mengontrol

    tingkah lakunya dalam menghadapi berbagai pola perubahan kehidupan yang

    bersamaan dengan perubahan &isik, psikis, sosial "ukup membingungkan 7!urlo"k,

    )++8.

  • 7/23/2019 relg.

    3/22

    gama dapat berperan sebagai mekanisme kontrol pada diri remaja 7:alaluddin, )++98.

    4emaja yang memiliki pendalaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai ajaran agama

    atau dengan kata lain memiliki religiusitas tinggi, akan berhati-hati dalam berpikir,beru"ap, dan bertindak sehingga terhindar dari bahaya kenakalan remaja maupun

    ke"enderungannya. ;ikarenakan subjek dalam penelitian ini menganut agama (slam,

    pembahasan religiusitas dalam penelitian ini akan menga"u pada religiusitas dalam

    agama (slam. aktor internal lain yang dimungkinkan mempengaruhi ke"enderungan

    kenakalan remaja adalah konsep diri. Menurut Sobur 7)++/8, konsep diri adalah apa

    yang terlintas dalam pikiran indi

  • 7/23/2019 relg.

    4/22

    menyalurkannya pada tindakan yang berguna. Setianingsih, dkk 7)++08,

    mende&inisikan ke"enderungan kenakalan remaja sebagai perilaku remaja yang

    mengarah pada perilaku asosial akibat ketidakmampuan remaja untuk menjalinhubungan baik dengan lingkungan dan menjalankan norma masyarakat. Si&at-si&at

    remaja yang mengarahkan pada kenakalan menurut Kartono 7)++08 meliputi ? 7a8

    ketiadaan orientasi 7tujuan hidup8, 7b8 ketidakstabilan emosi, 7"8 hubungan sosial yang

    negati&, 7d8 ketertarikan pada kegiatan membahayakan. aktor-&aktor penyebab

    kenakalan menurut Santro"k 7)++/ > )++8 antara lain ? 7a8 kekaburan identitas, 7b8

    distorsi kogniti& yang tinggi, 7"8 kontrol diri, 7d8 usia, 7e8 jenis kelamin, 7&8 harapan

    terhadap pendidikan dan nilai-nilai sekolah, 7g8 keluarga, 7h8 relasi dengan saudara

    kandung, 7i8 pengaruh teman sebaya, 7j8 status sosio-ekonomi rendah, 7k8 kelas sosial,

    7l8 kualitas lingkungan sekitar tempat tinggal. Sedangkan menurut !awari 7)++8,

    terdapat tiga penyebab kenakalan remaja, yaitu ? 7a8 lingkungan keluarga, meliputi ? 18

    keluarga yang tidak utuh 7broken home by separation, death, and divorce),)8kesibukan orang tua sehingga kurang komunikasi dan kebersamaan antara orang tua

    dan remaja, /8 hubungan interpersonal keluarga yang tidak baik, 8 subsitusi ungkapan

    kasih sayang orang tua dalam bentuk materi daripada kejiwaan 7psikologis8, 58

    kurangnya kehidupan beragama. 7b8 Lingkungan sekolah, meliputi ? sarana prasarana

    yang tidak memadai, )8 kuantitas dan kualitas guru yang tidak memadai, /8 kuantitas

    dan kualitas nonguru yang tidak memadai, 8 kesejahteraan guru yang tidak memadai,

    58 kurikulum sekolah yang tidak konsisten dan muatan agama atau budi pekerti

    kurang, 08 lokasi sekolah di daerah rawan. "8 lingkungan masyarakat, meliputi ? 18

    &aktor rawan masyarakat 7lingkungan8 dan )8 &aktor daerah rawan 7kamtibmas8.

    2R-!u*"a*

    n"ok dan Suroso 7)++18 menyebutkan bahwa religiusitas berasal dari kata

    religiosity, dalam bahasa (ndonesia disebut keberagamaan. 4eligiusitas diwujudkan

    dalam berbagai sisi atau dimensi kehidupan manusia. kti

  • 7/23/2019 relg.

    5/22

    seseorang. ;imensi-dimensi religiusitas dalam (slam dikemukakan oleh n"ok dan

    Suroso 7)++18, yaitu ? 7a8 dimensi keyakinan 7akidah (slam8, 7b8 dimensi peribadatan

    7syariah8, 7"8 dimensi penghayatan atau pengalaman, 7d8 dimensi pengetahuan, dan 7e8dimensi pengamalan 7akhlak8. ungsi agama menurut ;aradjat 719918, antara lain ?

    7a8 agama sebagai pembimbing dalam hidup, 7b8 agama sebagai penolong dalam

    kesulitan, 7"8 agama sebagai penentram batin, dan 7d8 agama sebagai pengendali

    moral. :alaluddin 7)++98 menambahkan bahwa pengaruh agama dalam kehidupan

    indi

  • 7/23/2019 relg.

    6/22

    disetujui masyarakat, 7e8 mampu memperbaiki diri karena sanggup mengungkapkan

    aspek-aspek kepribadian yang tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Sedangkan

    konsep diri negati& dapat mengembangkan perasaan tidak mampu, ragu-ragu, danrendah diri, sehingga akan timbul penyesuaian diri yang buruk 7!urlo"k, )++08.

    CM-"%- P-n-!"an 36a$a/-! 5-n-!"an

    Aariabel dalam penelitian ini adalah religiusitas dan konsep diri sebagai

  • 7/23/2019 relg.

    7/22

    dalam (slam yang dinyatakan n"ok dan Suroso 7)++18 yaitu dimensi keyakinan

    7akidah (slam8, dimensi peribadatan 7syariah8, dimensi penghayatan atau pengalaman,

    dimensi pengetahuan, dan dimensi pengamalan 7akhlak8. ;imensi ini dipilih atasdasar kesesuaian dengan subjek penelitian yang keseluruhan beragama (slam.

    Seberapa tinggi religiusitas akan ditunjukkan oleh skor yang diperoleh subjek

    melalui alat ukur skala model Likert. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek

    menunjukkan semakin tinggi religiusitas dan sebaliknya. /.Konsep diri adalahpandangan atau keyakinan terhadap keseluruhan diri> meliputi konsep, asumsi, dan

    prinsip-prinsip yang dipegang selama hidup sehingga menjadi "ermin bagi indi

  • 7/23/2019 relg.

    8/22

    ini mengandung aitemfavourable 7mendukung8 dan unfavourable 7tidak mendukung8.

    #emberian skor untuk aitemfavourablebergerak dari empat sampai satu untuk SS, S,

    CS dan SCS, sedangkan skor untuk aitem unfavourablebergerak dari satu sampaiempat untuk SS, S, CS dan SCS. %ji

  • 7/23/2019 relg.

    9/22

    dapat dilihat bahwaAsymp.Sig %tailed) ketiga

  • 7/23/2019 relg.

    10/22

    tabel, yang berarti terdapat heteroskedastisitas. ;ari hasil uji heteroskedastisitas

    menggunakan program SPSS 16. for 'indo!sdidapatkan nilai t

    2 1,93. Karena t hitung 7-+,9)3 dan - 1,)))8 berada pada -t tabel= t hitung= t

    tabel, sehingga -1,93= -+,9)3 dan - 1,)))= 1,93 maka !o diterima.

    $erdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan

    masalah heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini. ".%jiautokorelasi $ertujuan untuk mendeteksi apakah terjadi korelasi diantara data

    pengamatan atau tidak. #rasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya

    autokorelasi dalam model regresi 7Sudarmanto, )++58. ;alam penelitian ini

    digunakan uji ;urbin-Batson 7;-B8. Se"ara umum, panduan mengenai angka

    ;urbin-Batson 7;-B8 untuk mendeteksi autokorelasi dapat diambil patokan

    sebagai berikut 7Santoso, )+++8 ? 18ngka ;-B di bawah -) berarti terdapat

    autokorelasi positi&. )8ngka ;-B di antara -) sampai E) berarti tidak terdapatautokorelasi. /8ngka ;-B di atas E) berarti terdapat autokorelasi negati&. ;arihasil uji autokorelasi menggunakan program SPSS 16. for 'indo!sdidapatkan

    nilai ;-B sebesar 1,19. !asil tersebut menjelaskan bahwa tidak terdapat masalah

    autokorelasi dalam penelitian ini, karena nilai ;-B sebesar 1,19 berada diantara

    -) sampai dengan E) maka data tidak mengalami autokorelasi.

    2 -+,9)3 dan -1,))) dan thitung

    4U& h5"-**

    tabel

    a.%ji Simultan $erdasarkan hasil analisis menggunakan teknik analisis regresiganda diperoleh nilai 4 2 +,19 dan dari uji A atau -testmenunjukkanp#

    value+,+++ +,+5, artinya signi&ikan. Sedangkan hitung sebesar 9,)3/ D tabel

    /,+95, artinya signi&ikan. leh karena probabilitas lebih ke"il dari +,+5 maka model

    regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi ke"enderungan kenakalan remaja.

    rtinya, religiusitas dan konsep diri se"ara bersama-sama berpengaruh terhadap

    ke"enderungan kenakalan remaja. !al ini berarti

  • 7/23/2019 relg.

    11/22

    hipotesis pertama yang diajukan diterima kebenarannya, yaitu terdapat hubungan

    yang signi&ikan se"ara statistik antara religiusitas dan konsep diri dengan

    ke"enderungan kenakalan remaja. Melalui metode multiple regression

    diperoleh koe&isien determinasi yang menunjukkan nilai 4)74 sFuare8 sebesar +,51. rtinya, religiusitas dan konsep diri memberi sumbangan

    sebanyak 51,6 dengan ke"enderungan kenakalan remaja.

    bModel Summary

    Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

    1 .719a.517 .507 11.04928 a. Preditors! "#o$sta$t%& 'o$se(diri& reli)iusitas

    *. +e(e$de$t ,aria*le! 'ee$deru$)a$ 'e$a'ala$ remaja

    bANOVA

    Model Sum of Squares df Mea$ Square - Si).

    1 Re)ressio$ 120./52 2 /01/.82/ 49.28 .000a

    Residual 1121.9/9 92 122.087

    otal 22/5./21 94

    a. Preditors! "#o$sta$t%& 'o$se( diri& reli)iusitas

    *. +e(e$de$t ,aria*le! 'ee$deru$)a$ 'e$a'ala$remaja

    b.%ji korelasi 7parsial8 %ji korelasi parsial dilakukan untuk mengetahui hubunganantara dua

  • 7/23/2019 relg.

    12/22

    =ontrol Aariables religiusitas ke"enderungan

    kenakalan

    remaja

    konsep diri religiusitas =orrelation 1.+++ -.+

    Signi&i"an"e 7)-tailed8 . .+++ d& + 9) ke"enderungan

    kenakalan

    remaja

    =orrelation -.+ 1.+++ Signi&i"an"e 7)-tailed8 .+++ .

    d& 9) +

    #ada tabel korelasi dapat dilihat hasil koe&isien korelasi antara religiusitas denganke"enderungan kenakalan remaja adalah -+,+. !al ini menunjukkan adanya korelasi

    negati& yang signi&ikan antara religiusitas dengan ke"enderungan kenakalan remaja.

    C$$-!a"n*

    =ontrol Aariables konsep diri

    ke"enderungankenakalan remaja

    religiusitas konsep diri =orrelation 1.+++ -./0 Signi&i"an"e 7)-tailed8 . .++1 d& +

    9) ke"enderungan

    kenakalan

    remaja

    =orrelation -./0 1.+++ Signi&i"an"e 7)-tailed8 .

    ++1 . d& 9) +

    #ada tabel korelasi dapat dilihat hasil koe&isien korelasi antara konsep diri dengan

    ke"enderungan kenakalan remaja adalah -+,/0. !al ini menunjukkan adanya korelasi

    negati& yang signi&ikan antara konsep diri dengan ke"enderungan kenakalan remaja.

    EP-m/aha*an

  • 7/23/2019 relg.

    13/22

    !asil pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis regresi ganda diperoleh p-

  • 7/23/2019 relg.

    14/22

    !ubungan antara religiusitasdengan ke"enderungan kenakalan remaja hasil penelitian

    di atas sejalan dengan pernyataan Summer 7dalam Sarwono, )+++8 bahwa agama

    berperan membantu remaja dalam mengatasi dorongan dan gejolak yang ada dalamdirinya tanpa berbuat hal-hal yang menyimpang atau melanggar aturan, yang dapat

    membahayakan diri sendiri dan orang lain. #ada masa remaja terjadi perubahan &isik

    serta perubahan psikologis yang sangat pesat. !al ini mengarahkan remaja pada

    tuntutan dalam diri maupun dari lingkungan se"ara berbeda, sehingga menempatkan

    remaja dalam kondisi yang sulit 7!urlo"k, )++8. ilai-nilai agama yang melekat

    dalam diri remaja sehingga menumbuhkan religiusitas, memungkinkan remaja dapat

    mengontrol dirinya. ;engan adanya kontrol yang memadai, remaja dimungkinkan

    mampu mengatasi kondisi sulit tersebut dan pada akhirnya remaja dapat berperilaku

    adapti& serta terhindar dari ke"enderungan kenakalan remaja. !asil analisis uji korelasi

    parsial menunjukkan bahwa nilai koe&isien korelasi antara

  • 7/23/2019 relg.

    15/22

    konsep, asumsi, dan prinsip-prinsip yang dipegang selama hidup sehingga menjadi

    "ermin bagi dirinya dalam memandang dan menilai dirinya sendiri. =ermin atau

    gambaran tentang diri inilah yang akan mengarahkan tingkah laku remaja. (nilah yangdisebut $er@onsky 719318 sebagai konsep diri. #enelitian yang dilakukan oleh 4ohany

    7)+118 membuktikan bahwa konsep diri yang rendah diikuti dengan distorsi kogniti&

    7pemikiran negati&8 yang tinggi, distorsi kogniti& yang tinggi adalah salah pemi"u

    mun"ulnya kenakalan remaja 7Santro"k, )++8. Sumbangan e&ekti& dari religiusitas

    terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar /1,06 sedangkan sumbangan

    e&ekti& dari konsep diri terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar )+,16.

    !asil di atas menunjukkan bahwa religiusitas memberikan pengaruh yang lebih besar

    daripada pengaruh yang diberikan konsep diriterhadap ke"enderungan kenakalan

    remaja pada siswa kelas '( SM $atik ) Surakarta. #ada masa remaja terjadi

    perubahan anatomi, &aal, intelektual, emosional, dan sosial se"ara bersamaan 7!urlo"k,

    )++8. ;itambahkan oleh 4omero dan 4omero 7)+1+8, perubahan pesat dan drastisyang terjadi se"ara bersamaan dapat menantang remaja dan untuk alasan itulah remaja

    "enderung berperilaku melebihi batas yang diterima se"ara sosial. pabila tidak

    terdapat kontrol yang memadai, mun"ullah ke"enderungan untuk berperilaku nakal.

    Menurut Sudarsono 7)++38, salah satu bentuk kontrol yang dapat dijadikan pegangan

    bagi remaja adalah agama. leh karena itu, remaja memerlukan sikap keberagamaan

    atau religiusitas sebagai wujud dari penghayatan dan pendalaman akan nilai-nilai

    ajaran agamanya. ;engan adanya religiusitas, remaja dimungkinkan mampu untuk

    mengontrol tingkah lakunya sehingga terhindar dari ke"enderungan untuk berperilaku

    nakal. Se"ara umum, hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signi&ikan

    negati& antara religiusitas dan konsep diri dengan ke"enderungan kenakalan remaja

    pada siswa SM $atik ) Surakarta. #enelitian ini memiliki kelemahan dan

    keterbatasan, antara lain dalam hal strategi pengambilan data dan penelitian ini hanya

    dapat digeneralisasikan se"ara terbatas pada populasi saja, sedangkan penerapan

    penelitian untuk populasi yang lebih luas, memerlukan

  • 7/23/2019 relg.

    16/22

    penelitian lebih lanjut dengan menggunakan atau menambah

  • 7/23/2019 relg.

    17/22

    psikologis. b.$agi orang tua rang tua diharapkan dapat menumbuhkan maupunmeningkatkan religiusitas dan konsep diri pada anak sebagai upaya pen"egahan

    masalah kenakalan remaja. !al tersebut dapat dilakukan dengan "ara menanamkannilai- nilai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari sehingga nilai-nilai ajaran agama

    tersebut melekat kuat dalam diri anak. rang tua diharapkan tidak terlalu memberikan

    penekanan dan tuntutan berlebihan kepada anak justru sebaliknya diharapkan terus

    memberikan dukungan dan moti

  • 7/23/2019 relg.

    18/22

    aspek perkembangan remaja. danya pengajaran, pendidikan, pendekatan interaksi,

    dan kemampuan membina hubungan yang baik dengan siswa dapat memupuk serta

    mengembangkan religiusitas dan konsep diri yang dimiliki oleh siswa. d.$agi penelitilain #eneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih menyempurnakan penelitian ini.

    #enelitian ini hanya meninjau sebagian hubungan saja, sehingga peneliti selanjutnya

    yang tertarik untuk mengadakan penelitian serupa atau penelitian dengan topik yang

    sama, diharapkan dapat memperhatikan &aktor-&aktor lain yang mempengaruhi

    kenakalan remaja maupun ke"enderungannya sepertilocus of control, kualitas

    komunikasi orang tua-anak, penyesuaian diri, dan kemampuan mengambil keputusan.

    #eneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi dan memperbanyak

    sampel, agar ruang lingkup dan generalisasi penelitian menjadi lebih luas, serta mampu

    men"apai proporsi yang seimbang, sehingga kesimpulan yang diperoleh akan lebih

    komprehensi&. #enelitian berulang-ulang disertai perubahan dan penyempurnaan dalam

    teknik pengukuran, pemakaian alat ukur, prosedur penelitian, maupun perluasan ruanglingkup populasi penelitian, diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih

    baik.

    DA,TAR PUSTAKA

    gustiani, !. )++9.Psikologi Perkembangan + Pendekatan tiologi "aitannya

    dengan "onsep -iri dan Penyesuaian -iri pada ema/a.$andung ? 4e&ika ditama.

    n"ok, ; dan Suroso, .. )++1.Psikologi slam + Solusi slam atas Problem#

    Problem Psikologi. Gogyakarta ? #ustaka #elajar. rikunto, S. )+1+.Prosedur

    Penelitian. Gogyakarta ? #C. 4ineka =ipta. @war, S. )++. 4eliabilitas dan Aaliditas.Gogyakarta ? #ustaka #elajar. IIIIIII. )+1+.0etode Penelitian. Gogyakarta ?

    #ustaka #elajar. IIIIIII. )+1+. Sikap 0anusia+ $eori dan Pengukurannya.

    Gogyakarta? #ustaka #elajar &&set.

  • 7/23/2019 relg.

    19/22

    $er@onsky, M.;. 1931.Adolescent -evelopment. ew Gork ? Ma"millan #ublishing

    =o. $rown&ield, ; dan Chompson, K. )++5. Sel& =on"ept and ;elinFuen"y ? Che

    J&&e"ts o& 4e&le"ted ppraisals by #arent and #eers. 'estern Criminology evie!, 0,1, ))-)9. $urns, 4.$. 199/."onsep -iri + $eori, Pengukuran, Perkembangan, dan

    Perilaku. lih $ahasa ? Jddy. :akarta ? #enerbit r"an. =alhoun, :.. dan "o"ella,

    :.4. 1995.Psikologi tentang Penyesuaian dan ubungan "emanusiaan.#enerjemah ?

    Satmoko. Semarang ? (K(# Semarang #ress. =haplin, :.#. )++3."amus 2engkap

    Psikologi. #enerjemah ? Kartono, K. :akarta ? #C. 4aja Hra&indo #ersada. ;aradjat,

    ., Handadipura, M., ;jumhana, ., Malik, . 1991.slam dan lmu 3i!a + 4uku

    -ars Pendidikan Agama slam pada Perguruan $inggi 5mum.:akarta ? ;irektorat

    #embinaan #erguruan Cinggi gama (slam ;irektorat :enderal Kelembagaan gama

    (slam ;epartemen gama 4(. ;epartemen gama 4epublik (ndonesia. )++).0ushaf

    Al#uran $er/emah. :akarta ? =A. Karya (nsan (ndonesia. ;ewi, J.. )++3. #ersepsi

    terhadap Komunikasi J&ekti& dalam Keluarga, Stres, dan Ke"enderungan Kenakalanpada 4emaja.ntisari Skripsi. Gogyakarta ? akultas #sikologi dan (lmu Sosial $udaya

    %ni

  • 7/23/2019 relg.

    20/22

    !awari, ;. )++).-imensi eligi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi. :akarta ?

    akultas Kedokteran %ni

  • 7/23/2019 relg.

    21/22

    lih $ahasa ? !endri, J dan %lum M.$. :akarta ? #enerbit l-!uda. a&iah, G. )+1+.

    !ubungan 4eligiusitas dan #engetahuan Kesehatan 4eproduksi dengan #erilaku

    Seksual pada 4emaja. Skripsi. Surakarta ? akultas Kedokteran %ni

  • 7/23/2019 relg.

    22/22

    Sarwono, S.B. )+++.Psikologi ema/a. :akarta ? #C. 4aja Hra&indo #ersada.

    Setyaningsih, J., %yun, ., dan Guwono, S. )++0. !ubungan antara #enyesuaian

    Sosial dan Kemampuan Menyelesaikan Masalah dengan Ke"enderungan #erilaku;elinkuen pada 4emaja.3urnal Psikologi 5niversitas -iponegoro. /, 1, )9-/5.

    Sobur, . )++/.Pengantar Psikologi 5mum.$andung ? #ustaka Setia. Solopos. )+11.

    Pencurian 0endominasi "enakalan Anak#Anak. ;alam harian Solopos, 1 :anuari

    )+11. . )+11.-ibunuh :ara#:ara ;ggleyer 0otor. ;alam harian Solopos, :anuari

    )+11. . )+11. :eng "riminal Specialis Pembobol Counter P dan Copet -ibekuk

    Polisi.;alam harian Solopos, 1) ebruari )+11. Sudarmanto, 4.H. )++5.Analisis

    egresi 2inier :anda dengan SPSS. Gogyakarta ? #enerbit Hraha (lmu. Sudarsono.

    )++3."enakalan ema/a + Prevensi, ehabilitasi, dan esosialisasi. :akarta ? 4ineka

    =ipta. Sugiyono, )++0.0etode Penelitian "uantitatif, "ualitatif, dan