relg
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 relg.
1/22
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITASDAN KONSEP DIRI DENGAN
KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA (STUDI KORELASI PADA
SISWA KELAS XI SMA BATIK 2 SURAKARTA) Mufna Rahman M!!a"na#Tu" Ha$%&a&an# A%"'a Nan%a P$'a"ama P$$am S"u% P*+! ,a+u!"a*
K-%+"-$an Un.-$*"a* S-/-!a* Ma$-" Su$a+a$"a ABSTRAK
Kenakalan remaja dewasa ini semakin mengkhawatirkan bagi orang tua, pendidik,
juga masyarakat mengingat kenakalan remaja semakin merebak di berbagai
lingkungan. Lebih mengkhawatirkan lagi, kenakalan remaja telah masuk lingkupsekolah dengan angka tertinggi tindak kenakalan ada pada usia 15-19 tahun, dimana
usia tersebut adalah saat-saat remaja menduduki bangku SM. !al ini menjadikan
ke"enderungan kenakalan remaja sebagai predisposisi mun"ulnya kenakalan pada
siswa SM perlu diwaspadai. #ada usia remaja, terjadi berbagai perubahan baik dari
dalam diri maupun tuntutan dari lingkungan yang pesat dan berbeda dari masa
sebelumnya. $erbagai perubahan yang terjadi menantang remaja dan untuk alasan
itulah remaja "enderung berperilaku melebihi batas yang diterima se"ara sosial. %ntuk
itulah, remaja memerlukan religiusitas sebagai kontrol untuk mengarahkan tingkah
lakunya serta konsep diri yang tinggi agar mampu berperilaku adapti& dan normati&
sehingga ke"enderungan untuk berperilaku nakal dapat di"egah. #enelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan konsep diri dengan
ke"enderungan kenakalan remaja. Subjek penelitian adalah siswa kelas '( SM $atik
) Surakarta, diambil dengan teknik cluster random sampling. lat ukur dalam
penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu skala ke"enderungan kenakalan remaja,
skala religiusitas, danskala konsep diri. nalisis yang digunakan adalah analisis
regresi ganda. !asil perhitungan menggunakan analisis regresi ganda menunjukkan
korelasi r*
y sebesar - +,+, p +,+5. rtinya terdapat korelasi negati& yang signi&ikan antara
religiusitas dengan ke"enderungan kenakalan remaja, dan korelasi r*1
y sebesar -+,/0, p +,+5 memiliki arti terdapat korelasi negati& yang signi&ikanantara konsep diri dengan ke"enderungan kenakalan remaja. Selain itu berdasarkan
hasil analisis data diketahui terdapat hubungan yang signi&ikan se"ara statistik antara
religiusitas dan konsep diri dengan ke"enderungan kenakalan remaja ditunjukkan
dengan nilai -test 2 9,)3/, p +,+5 dan nilai 4 2 +,19. ilai 4)
)
dalam penelitian ini sebesar +,51 atau 51,6, sumbangan e&ekti& religiusitas
terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar /1,06 dan sumbangan e&ekti&
konsep diri terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar )+,16. Sumbangan
relati& religiusitas terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar 01,)6 dan
sumbangan relati& konsep diri terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar
/3,36.
Ka"a +un01 ke"enderungan kenakalan remaja, religiusitas, dan konsep diri.
-
7/23/2019 relg.
2/22
AP-n%ahu!uan
Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. #ada masa remaja,
terjadi perubahan baik &isik, psikis, maupun sosial yang pesat dan berbeda dari masa
sebelumnya. 4omero dan 4omero 7)+1+8 mengatakan bahwa berbagai perubahan yang
terjadi menantang remaja dan untuk alasan itulah remaja "enderung berperilaku
melebihi batas yang diterima se"ara sosial. !al ini dapat mengarahkan pada mun"ulnya
ke"enderungan kenakalan remaja. Sebagai sebuah ke"enderungan, maka kenakalan
remaja sewaktu-waktu dapat mun"ul ke permukaan sebagai perilaku yang
membahayakan remaja sendiri juga masyarakat. enomena kenakalan remaja maupun
ke"enderungannya juga telah memasuki lingkup sekolah. $erbagai bentuk kenakalan
yang dilakukan oleh diantaranya seperti yang telah dijaring oleh peneliti berdasarkan
wawan"ara yang dilakukan di SM $atik ) Surakarta. $entuk kenakalan yang
dilakukan oleh siswa sekolah diantaranya tidak memakai seragam sekolah sesuaidengan peraturan sekolah, membolos atau datang terlambat ke sekolah, berbi"ara kasar
pada guru, merokok, melakukan penyimpangan agama, serta berpa"aran melebihi batas
sehingga siswa terpaksa dikeluarkan dari sekolah karena hamil di luar nikah. Kartono
7)++08 menyebutkan bahwa, mayoritas pelaku kenakalan adalah remaja di bawah usia
)1 tahun dengan angka tertinggi tindak kenakalan ada pada usia 15-19 tahun, dimana
usia tersebut adalah saat remaja menempuh bangku SM. leh karena itu, pembahasan
mengenai ke"enderungan kenakalan remaja pada remaja yang sedang menduduki
bangku SM dinilai tepat. Setianingsih, dkk 7)++08, mende&inisikan ke"enderungan
kenakalan remaja sebagai perilaku remaja yang mengarah pada perilaku asosial akibat
ketidakmampuan remaja untuk menjalin hubungan baik dengan lingkungan dan
menjalankan norma masyarakat. Ke"enderungan kenakalan remaja dipengaruhi oleh&aktor internal dan eksternal 7Kartono, )++08. Salah satu &aktor internal penyebab
kenakalan remaja diduga terkait dengan ketidakmampuan remaja untuk mengontrol
tingkah lakunya dalam menghadapi berbagai pola perubahan kehidupan yang
bersamaan dengan perubahan &isik, psikis, sosial "ukup membingungkan 7!urlo"k,
)++8.
-
7/23/2019 relg.
3/22
gama dapat berperan sebagai mekanisme kontrol pada diri remaja 7:alaluddin, )++98.
4emaja yang memiliki pendalaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai ajaran agama
atau dengan kata lain memiliki religiusitas tinggi, akan berhati-hati dalam berpikir,beru"ap, dan bertindak sehingga terhindar dari bahaya kenakalan remaja maupun
ke"enderungannya. ;ikarenakan subjek dalam penelitian ini menganut agama (slam,
pembahasan religiusitas dalam penelitian ini akan menga"u pada religiusitas dalam
agama (slam. aktor internal lain yang dimungkinkan mempengaruhi ke"enderungan
kenakalan remaja adalah konsep diri. Menurut Sobur 7)++/8, konsep diri adalah apa
yang terlintas dalam pikiran indi
-
7/23/2019 relg.
4/22
menyalurkannya pada tindakan yang berguna. Setianingsih, dkk 7)++08,
mende&inisikan ke"enderungan kenakalan remaja sebagai perilaku remaja yang
mengarah pada perilaku asosial akibat ketidakmampuan remaja untuk menjalinhubungan baik dengan lingkungan dan menjalankan norma masyarakat. Si&at-si&at
remaja yang mengarahkan pada kenakalan menurut Kartono 7)++08 meliputi ? 7a8
ketiadaan orientasi 7tujuan hidup8, 7b8 ketidakstabilan emosi, 7"8 hubungan sosial yang
negati&, 7d8 ketertarikan pada kegiatan membahayakan. aktor-&aktor penyebab
kenakalan menurut Santro"k 7)++/ > )++8 antara lain ? 7a8 kekaburan identitas, 7b8
distorsi kogniti& yang tinggi, 7"8 kontrol diri, 7d8 usia, 7e8 jenis kelamin, 7&8 harapan
terhadap pendidikan dan nilai-nilai sekolah, 7g8 keluarga, 7h8 relasi dengan saudara
kandung, 7i8 pengaruh teman sebaya, 7j8 status sosio-ekonomi rendah, 7k8 kelas sosial,
7l8 kualitas lingkungan sekitar tempat tinggal. Sedangkan menurut !awari 7)++8,
terdapat tiga penyebab kenakalan remaja, yaitu ? 7a8 lingkungan keluarga, meliputi ? 18
keluarga yang tidak utuh 7broken home by separation, death, and divorce),)8kesibukan orang tua sehingga kurang komunikasi dan kebersamaan antara orang tua
dan remaja, /8 hubungan interpersonal keluarga yang tidak baik, 8 subsitusi ungkapan
kasih sayang orang tua dalam bentuk materi daripada kejiwaan 7psikologis8, 58
kurangnya kehidupan beragama. 7b8 Lingkungan sekolah, meliputi ? sarana prasarana
yang tidak memadai, )8 kuantitas dan kualitas guru yang tidak memadai, /8 kuantitas
dan kualitas nonguru yang tidak memadai, 8 kesejahteraan guru yang tidak memadai,
58 kurikulum sekolah yang tidak konsisten dan muatan agama atau budi pekerti
kurang, 08 lokasi sekolah di daerah rawan. "8 lingkungan masyarakat, meliputi ? 18
&aktor rawan masyarakat 7lingkungan8 dan )8 &aktor daerah rawan 7kamtibmas8.
2R-!u*"a*
n"ok dan Suroso 7)++18 menyebutkan bahwa religiusitas berasal dari kata
religiosity, dalam bahasa (ndonesia disebut keberagamaan. 4eligiusitas diwujudkan
dalam berbagai sisi atau dimensi kehidupan manusia. kti
-
7/23/2019 relg.
5/22
seseorang. ;imensi-dimensi religiusitas dalam (slam dikemukakan oleh n"ok dan
Suroso 7)++18, yaitu ? 7a8 dimensi keyakinan 7akidah (slam8, 7b8 dimensi peribadatan
7syariah8, 7"8 dimensi penghayatan atau pengalaman, 7d8 dimensi pengetahuan, dan 7e8dimensi pengamalan 7akhlak8. ungsi agama menurut ;aradjat 719918, antara lain ?
7a8 agama sebagai pembimbing dalam hidup, 7b8 agama sebagai penolong dalam
kesulitan, 7"8 agama sebagai penentram batin, dan 7d8 agama sebagai pengendali
moral. :alaluddin 7)++98 menambahkan bahwa pengaruh agama dalam kehidupan
indi
-
7/23/2019 relg.
6/22
disetujui masyarakat, 7e8 mampu memperbaiki diri karena sanggup mengungkapkan
aspek-aspek kepribadian yang tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Sedangkan
konsep diri negati& dapat mengembangkan perasaan tidak mampu, ragu-ragu, danrendah diri, sehingga akan timbul penyesuaian diri yang buruk 7!urlo"k, )++08.
CM-"%- P-n-!"an 36a$a/-! 5-n-!"an
Aariabel dalam penelitian ini adalah religiusitas dan konsep diri sebagai
-
7/23/2019 relg.
7/22
dalam (slam yang dinyatakan n"ok dan Suroso 7)++18 yaitu dimensi keyakinan
7akidah (slam8, dimensi peribadatan 7syariah8, dimensi penghayatan atau pengalaman,
dimensi pengetahuan, dan dimensi pengamalan 7akhlak8. ;imensi ini dipilih atasdasar kesesuaian dengan subjek penelitian yang keseluruhan beragama (slam.
Seberapa tinggi religiusitas akan ditunjukkan oleh skor yang diperoleh subjek
melalui alat ukur skala model Likert. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek
menunjukkan semakin tinggi religiusitas dan sebaliknya. /.Konsep diri adalahpandangan atau keyakinan terhadap keseluruhan diri> meliputi konsep, asumsi, dan
prinsip-prinsip yang dipegang selama hidup sehingga menjadi "ermin bagi indi
-
7/23/2019 relg.
8/22
ini mengandung aitemfavourable 7mendukung8 dan unfavourable 7tidak mendukung8.
#emberian skor untuk aitemfavourablebergerak dari empat sampai satu untuk SS, S,
CS dan SCS, sedangkan skor untuk aitem unfavourablebergerak dari satu sampaiempat untuk SS, S, CS dan SCS. %ji
-
7/23/2019 relg.
9/22
dapat dilihat bahwaAsymp.Sig %tailed) ketiga
-
7/23/2019 relg.
10/22
tabel, yang berarti terdapat heteroskedastisitas. ;ari hasil uji heteroskedastisitas
menggunakan program SPSS 16. for 'indo!sdidapatkan nilai t
2 1,93. Karena t hitung 7-+,9)3 dan - 1,)))8 berada pada -t tabel= t hitung= t
tabel, sehingga -1,93= -+,9)3 dan - 1,)))= 1,93 maka !o diterima.
$erdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan
masalah heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini. ".%jiautokorelasi $ertujuan untuk mendeteksi apakah terjadi korelasi diantara data
pengamatan atau tidak. #rasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya
autokorelasi dalam model regresi 7Sudarmanto, )++58. ;alam penelitian ini
digunakan uji ;urbin-Batson 7;-B8. Se"ara umum, panduan mengenai angka
;urbin-Batson 7;-B8 untuk mendeteksi autokorelasi dapat diambil patokan
sebagai berikut 7Santoso, )+++8 ? 18ngka ;-B di bawah -) berarti terdapat
autokorelasi positi&. )8ngka ;-B di antara -) sampai E) berarti tidak terdapatautokorelasi. /8ngka ;-B di atas E) berarti terdapat autokorelasi negati&. ;arihasil uji autokorelasi menggunakan program SPSS 16. for 'indo!sdidapatkan
nilai ;-B sebesar 1,19. !asil tersebut menjelaskan bahwa tidak terdapat masalah
autokorelasi dalam penelitian ini, karena nilai ;-B sebesar 1,19 berada diantara
-) sampai dengan E) maka data tidak mengalami autokorelasi.
2 -+,9)3 dan -1,))) dan thitung
4U& h5"-**
tabel
a.%ji Simultan $erdasarkan hasil analisis menggunakan teknik analisis regresiganda diperoleh nilai 4 2 +,19 dan dari uji A atau -testmenunjukkanp#
value+,+++ +,+5, artinya signi&ikan. Sedangkan hitung sebesar 9,)3/ D tabel
/,+95, artinya signi&ikan. leh karena probabilitas lebih ke"il dari +,+5 maka model
regresi ini dapat dipakai untuk memprediksi ke"enderungan kenakalan remaja.
rtinya, religiusitas dan konsep diri se"ara bersama-sama berpengaruh terhadap
ke"enderungan kenakalan remaja. !al ini berarti
-
7/23/2019 relg.
11/22
hipotesis pertama yang diajukan diterima kebenarannya, yaitu terdapat hubungan
yang signi&ikan se"ara statistik antara religiusitas dan konsep diri dengan
ke"enderungan kenakalan remaja. Melalui metode multiple regression
diperoleh koe&isien determinasi yang menunjukkan nilai 4)74 sFuare8 sebesar +,51. rtinya, religiusitas dan konsep diri memberi sumbangan
sebanyak 51,6 dengan ke"enderungan kenakalan remaja.
bModel Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .719a.517 .507 11.04928 a. Preditors! "#o$sta$t%& 'o$se(diri& reli)iusitas
*. +e(e$de$t ,aria*le! 'ee$deru$)a$ 'e$a'ala$ remaja
bANOVA
Model Sum of Squares df Mea$ Square - Si).
1 Re)ressio$ 120./52 2 /01/.82/ 49.28 .000a
Residual 1121.9/9 92 122.087
otal 22/5./21 94
a. Preditors! "#o$sta$t%& 'o$se( diri& reli)iusitas
*. +e(e$de$t ,aria*le! 'ee$deru$)a$ 'e$a'ala$remaja
b.%ji korelasi 7parsial8 %ji korelasi parsial dilakukan untuk mengetahui hubunganantara dua
-
7/23/2019 relg.
12/22
=ontrol Aariables religiusitas ke"enderungan
kenakalan
remaja
konsep diri religiusitas =orrelation 1.+++ -.+
Signi&i"an"e 7)-tailed8 . .+++ d& + 9) ke"enderungan
kenakalan
remaja
=orrelation -.+ 1.+++ Signi&i"an"e 7)-tailed8 .+++ .
d& 9) +
#ada tabel korelasi dapat dilihat hasil koe&isien korelasi antara religiusitas denganke"enderungan kenakalan remaja adalah -+,+. !al ini menunjukkan adanya korelasi
negati& yang signi&ikan antara religiusitas dengan ke"enderungan kenakalan remaja.
C$$-!a"n*
=ontrol Aariables konsep diri
ke"enderungankenakalan remaja
religiusitas konsep diri =orrelation 1.+++ -./0 Signi&i"an"e 7)-tailed8 . .++1 d& +
9) ke"enderungan
kenakalan
remaja
=orrelation -./0 1.+++ Signi&i"an"e 7)-tailed8 .
++1 . d& 9) +
#ada tabel korelasi dapat dilihat hasil koe&isien korelasi antara konsep diri dengan
ke"enderungan kenakalan remaja adalah -+,/0. !al ini menunjukkan adanya korelasi
negati& yang signi&ikan antara konsep diri dengan ke"enderungan kenakalan remaja.
EP-m/aha*an
-
7/23/2019 relg.
13/22
!asil pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis regresi ganda diperoleh p-
-
7/23/2019 relg.
14/22
!ubungan antara religiusitasdengan ke"enderungan kenakalan remaja hasil penelitian
di atas sejalan dengan pernyataan Summer 7dalam Sarwono, )+++8 bahwa agama
berperan membantu remaja dalam mengatasi dorongan dan gejolak yang ada dalamdirinya tanpa berbuat hal-hal yang menyimpang atau melanggar aturan, yang dapat
membahayakan diri sendiri dan orang lain. #ada masa remaja terjadi perubahan &isik
serta perubahan psikologis yang sangat pesat. !al ini mengarahkan remaja pada
tuntutan dalam diri maupun dari lingkungan se"ara berbeda, sehingga menempatkan
remaja dalam kondisi yang sulit 7!urlo"k, )++8. ilai-nilai agama yang melekat
dalam diri remaja sehingga menumbuhkan religiusitas, memungkinkan remaja dapat
mengontrol dirinya. ;engan adanya kontrol yang memadai, remaja dimungkinkan
mampu mengatasi kondisi sulit tersebut dan pada akhirnya remaja dapat berperilaku
adapti& serta terhindar dari ke"enderungan kenakalan remaja. !asil analisis uji korelasi
parsial menunjukkan bahwa nilai koe&isien korelasi antara
-
7/23/2019 relg.
15/22
konsep, asumsi, dan prinsip-prinsip yang dipegang selama hidup sehingga menjadi
"ermin bagi dirinya dalam memandang dan menilai dirinya sendiri. =ermin atau
gambaran tentang diri inilah yang akan mengarahkan tingkah laku remaja. (nilah yangdisebut $er@onsky 719318 sebagai konsep diri. #enelitian yang dilakukan oleh 4ohany
7)+118 membuktikan bahwa konsep diri yang rendah diikuti dengan distorsi kogniti&
7pemikiran negati&8 yang tinggi, distorsi kogniti& yang tinggi adalah salah pemi"u
mun"ulnya kenakalan remaja 7Santro"k, )++8. Sumbangan e&ekti& dari religiusitas
terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar /1,06 sedangkan sumbangan
e&ekti& dari konsep diri terhadap ke"enderungan kenakalan remaja sebesar )+,16.
!asil di atas menunjukkan bahwa religiusitas memberikan pengaruh yang lebih besar
daripada pengaruh yang diberikan konsep diriterhadap ke"enderungan kenakalan
remaja pada siswa kelas '( SM $atik ) Surakarta. #ada masa remaja terjadi
perubahan anatomi, &aal, intelektual, emosional, dan sosial se"ara bersamaan 7!urlo"k,
)++8. ;itambahkan oleh 4omero dan 4omero 7)+1+8, perubahan pesat dan drastisyang terjadi se"ara bersamaan dapat menantang remaja dan untuk alasan itulah remaja
"enderung berperilaku melebihi batas yang diterima se"ara sosial. pabila tidak
terdapat kontrol yang memadai, mun"ullah ke"enderungan untuk berperilaku nakal.
Menurut Sudarsono 7)++38, salah satu bentuk kontrol yang dapat dijadikan pegangan
bagi remaja adalah agama. leh karena itu, remaja memerlukan sikap keberagamaan
atau religiusitas sebagai wujud dari penghayatan dan pendalaman akan nilai-nilai
ajaran agamanya. ;engan adanya religiusitas, remaja dimungkinkan mampu untuk
mengontrol tingkah lakunya sehingga terhindar dari ke"enderungan untuk berperilaku
nakal. Se"ara umum, hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signi&ikan
negati& antara religiusitas dan konsep diri dengan ke"enderungan kenakalan remaja
pada siswa SM $atik ) Surakarta. #enelitian ini memiliki kelemahan dan
keterbatasan, antara lain dalam hal strategi pengambilan data dan penelitian ini hanya
dapat digeneralisasikan se"ara terbatas pada populasi saja, sedangkan penerapan
penelitian untuk populasi yang lebih luas, memerlukan
-
7/23/2019 relg.
16/22
penelitian lebih lanjut dengan menggunakan atau menambah
-
7/23/2019 relg.
17/22
psikologis. b.$agi orang tua rang tua diharapkan dapat menumbuhkan maupunmeningkatkan religiusitas dan konsep diri pada anak sebagai upaya pen"egahan
masalah kenakalan remaja. !al tersebut dapat dilakukan dengan "ara menanamkannilai- nilai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari sehingga nilai-nilai ajaran agama
tersebut melekat kuat dalam diri anak. rang tua diharapkan tidak terlalu memberikan
penekanan dan tuntutan berlebihan kepada anak justru sebaliknya diharapkan terus
memberikan dukungan dan moti
-
7/23/2019 relg.
18/22
aspek perkembangan remaja. danya pengajaran, pendidikan, pendekatan interaksi,
dan kemampuan membina hubungan yang baik dengan siswa dapat memupuk serta
mengembangkan religiusitas dan konsep diri yang dimiliki oleh siswa. d.$agi penelitilain #eneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih menyempurnakan penelitian ini.
#enelitian ini hanya meninjau sebagian hubungan saja, sehingga peneliti selanjutnya
yang tertarik untuk mengadakan penelitian serupa atau penelitian dengan topik yang
sama, diharapkan dapat memperhatikan &aktor-&aktor lain yang mempengaruhi
kenakalan remaja maupun ke"enderungannya sepertilocus of control, kualitas
komunikasi orang tua-anak, penyesuaian diri, dan kemampuan mengambil keputusan.
#eneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi dan memperbanyak
sampel, agar ruang lingkup dan generalisasi penelitian menjadi lebih luas, serta mampu
men"apai proporsi yang seimbang, sehingga kesimpulan yang diperoleh akan lebih
komprehensi&. #enelitian berulang-ulang disertai perubahan dan penyempurnaan dalam
teknik pengukuran, pemakaian alat ukur, prosedur penelitian, maupun perluasan ruanglingkup populasi penelitian, diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih
baik.
DA,TAR PUSTAKA
gustiani, !. )++9.Psikologi Perkembangan + Pendekatan tiologi "aitannya
dengan "onsep -iri dan Penyesuaian -iri pada ema/a.$andung ? 4e&ika ditama.
n"ok, ; dan Suroso, .. )++1.Psikologi slam + Solusi slam atas Problem#
Problem Psikologi. Gogyakarta ? #ustaka #elajar. rikunto, S. )+1+.Prosedur
Penelitian. Gogyakarta ? #C. 4ineka =ipta. @war, S. )++. 4eliabilitas dan Aaliditas.Gogyakarta ? #ustaka #elajar. IIIIIII. )+1+.0etode Penelitian. Gogyakarta ?
#ustaka #elajar. IIIIIII. )+1+. Sikap 0anusia+ $eori dan Pengukurannya.
Gogyakarta? #ustaka #elajar &&set.
-
7/23/2019 relg.
19/22
$er@onsky, M.;. 1931.Adolescent -evelopment. ew Gork ? Ma"millan #ublishing
=o. $rown&ield, ; dan Chompson, K. )++5. Sel& =on"ept and ;elinFuen"y ? Che
J&&e"ts o& 4e&le"ted ppraisals by #arent and #eers. 'estern Criminology evie!, 0,1, ))-)9. $urns, 4.$. 199/."onsep -iri + $eori, Pengukuran, Perkembangan, dan
Perilaku. lih $ahasa ? Jddy. :akarta ? #enerbit r"an. =alhoun, :.. dan "o"ella,
:.4. 1995.Psikologi tentang Penyesuaian dan ubungan "emanusiaan.#enerjemah ?
Satmoko. Semarang ? (K(# Semarang #ress. =haplin, :.#. )++3."amus 2engkap
Psikologi. #enerjemah ? Kartono, K. :akarta ? #C. 4aja Hra&indo #ersada. ;aradjat,
., Handadipura, M., ;jumhana, ., Malik, . 1991.slam dan lmu 3i!a + 4uku
-ars Pendidikan Agama slam pada Perguruan $inggi 5mum.:akarta ? ;irektorat
#embinaan #erguruan Cinggi gama (slam ;irektorat :enderal Kelembagaan gama
(slam ;epartemen gama 4(. ;epartemen gama 4epublik (ndonesia. )++).0ushaf
Al#uran $er/emah. :akarta ? =A. Karya (nsan (ndonesia. ;ewi, J.. )++3. #ersepsi
terhadap Komunikasi J&ekti& dalam Keluarga, Stres, dan Ke"enderungan Kenakalanpada 4emaja.ntisari Skripsi. Gogyakarta ? akultas #sikologi dan (lmu Sosial $udaya
%ni
-
7/23/2019 relg.
20/22
!awari, ;. )++).-imensi eligi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi. :akarta ?
akultas Kedokteran %ni
-
7/23/2019 relg.
21/22
lih $ahasa ? !endri, J dan %lum M.$. :akarta ? #enerbit l-!uda. a&iah, G. )+1+.
!ubungan 4eligiusitas dan #engetahuan Kesehatan 4eproduksi dengan #erilaku
Seksual pada 4emaja. Skripsi. Surakarta ? akultas Kedokteran %ni
-
7/23/2019 relg.
22/22
Sarwono, S.B. )+++.Psikologi ema/a. :akarta ? #C. 4aja Hra&indo #ersada.
Setyaningsih, J., %yun, ., dan Guwono, S. )++0. !ubungan antara #enyesuaian
Sosial dan Kemampuan Menyelesaikan Masalah dengan Ke"enderungan #erilaku;elinkuen pada 4emaja.3urnal Psikologi 5niversitas -iponegoro. /, 1, )9-/5.
Sobur, . )++/.Pengantar Psikologi 5mum.$andung ? #ustaka Setia. Solopos. )+11.
Pencurian 0endominasi "enakalan Anak#Anak. ;alam harian Solopos, 1 :anuari
)+11. . )+11.-ibunuh :ara#:ara ;ggleyer 0otor. ;alam harian Solopos, :anuari
)+11. . )+11. :eng "riminal Specialis Pembobol Counter P dan Copet -ibekuk
Polisi.;alam harian Solopos, 1) ebruari )+11. Sudarmanto, 4.H. )++5.Analisis
egresi 2inier :anda dengan SPSS. Gogyakarta ? #enerbit Hraha (lmu. Sudarsono.
)++3."enakalan ema/a + Prevensi, ehabilitasi, dan esosialisasi. :akarta ? 4ineka
=ipta. Sugiyono, )++0.0etode Penelitian "uantitatif, "ualitatif, dan