rhoeo

Upload: tedy-irawan

Post on 21-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 rhoeo

    1/2

    struktur dan morfologi:Rhoeo discolor atau perahu Adam Hawa adalah tanaman hias dengan daun berwarna ungu di bagian bawahnya. Rhoeo discolor biasa ditanam orang sebagai tanaman hias,tumbuh subur di tanah yang lembab. Tanaman ini termasuk anggota suku gawar-gawaran, berasal dari Meksiko dan Hindia Barat Tumbuhan rhoe discolor termasuk dalamklasifikasi: Spermatophyta,Divisi: Angiospermae,Subdivisi: Monocotyledoneae,Kelas: Bromeliales,Suku: BromeliaceaeMarga: Rhoeo.Tumbuhan ini berupa semak, tinggi 40-60 cm dengan batang: kasar, pendek, arah tumbuh tegak lurus (erectus), warna cokelat. Daun berupa daun tunggal, bangun daun seperti pedang (ensiformis), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun rata (truncatus) memeluk batang, tepi daun rata (integer), panjang daun 25-30 cm, lebar 3-6 cm, daging daun tipis lunak (herbaceous), permukaan daun licin suram (laevis opacus), tulang daun sejajar (rectivernis), permukaan atas daun hijau, permukaan bawah daun merah kecokelatan (ungu) (Tutik, 2011).fisiologi rhoeo discolor:Tanaman ini berkhasiat sebagai anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare dan membersihkan darah. Rhoeo discolor memiliki senyawa flavanoid yaitu, kelompok senyawa fenol terbesar yang terdapat di alam. Senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, biru dan sebagian zat warna kuning yang ditemukan pada tumbuh tumbuhan senyawa flavanoid yang ada dalam tanaman Adam Hawa yai

    tu Antosianidin. Antosianidin adalah aglikon antosianin yang terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan asam. Antosianidin yang paling umum dikenal adalah sianidin yang berwarna merah lembayung. Warna jingga disebabkan oleh pelargonidinyang gugus hidroksilnya kurang satu dibandingkan sianidin, sedang warna merah senduduk, lembayung, dan biru umumnya disebabkan oleh delfinidin yang gugus hidroksilnya lebih satu dibandingkan sianidin Kuersetin adalah senyawa kelompok flavonol terbesar, kuersetin dan glikosidanya berada dalam jumlah sekitar 60-75 % dari flavanoid. Perbedaan antosianidin dan kuersetin dapat disebabkan karena cara ekstraksi dan perlakuan pemurnian serta struktur kimia yang berbeda. Antosianidindan kuersetin termasuk dalam golongan flavanoid kelompok besar yang berfungsi sebagai antioksidan (Meidy, 2012)

    Faktor faktor yang mempengaruhi transpirasi:

    faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi antara lain faktor-faktor internal yang mempengaruhi mekanisme membuka dan menutupnya stomata, kelembaban udarasekitar, suhu udara, suhu daun tanaman. kelembaban berpengaruh terhadap laju transpirasi. Jika kelembaban udara lingkungan di sekitar tumbuhan tinggi maka difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan akan berlangsung lambat. Sebaliknya, jikakelembaban di sekitar tumbuhan rendah, difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan berlangsung cepat (Wandana, 2012)Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi transpirasi adalah :1. Kelembaban Gerakan uap air dari udara ke dalam daun akan menurunkan laju netodari air yang hilang, dengan demikian seandainya faktor lain itu sama, transpirasi akan menurun dengan meningkatnya kelembaban udara. Apabila stomata dalamkeadaan terbuka maka kecepatan difusi dari uap air keluar tergantung pada besarnya perbedaan tekanan uap air yang ada di dalam rongga-rongga antar seldengan tekanan

    uap air di atmosfer. Jika tekanan uap air di udara rendah, makakecepatan difusidari uap air di daun keluar akan bertambah besar begitu pula sebaliknya. Pada kelembaban udara relatif 50% perbedaan tekanan uap air didaundan atmosfer 2 kalilebih besar dari kelembaban relatif 70% (Jayamiharja, 1977).2. Suhu Kenaikan suhu dari 180 sampai 200F cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua kali. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih sama dengan suhuudara, tetapi daun yang terkena sinar matahari mempunyai suhu 100 200F lebih tinggi dari pada suhu udara (Dwijoseputro, 1986).3. CahayaCahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara yaitu:

  • 7/24/2019 rhoeo

    2/2

    a. Sehelai daun yang terkena sinar matahari langsung akan mengabsorbsi energi radiasi.b.Cahaya tidak usah selalu berbentuk cahaya langsung dapat pula mempengaruhi transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata, dengan mekanisme tertentu (Dwijoseputro, 1986).4. AnginAngin cenderung untuik meningkatkan laju transpirasi, baik didalam naungan ataucahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi di bawah sinar matahari, pengaruhangin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi, cenderung menjadi lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air.5. Kandungan air tanah Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebihlambat. Hal ini cenderung untuk meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan laju transpirasi lebih lanjut (Jayamiharja, 1977).Manfaat transpirasi bagi tumbuhan adalah : 1) dapat menyebabkan terbentuknya daya hisap daun. 2) mempercepat pengangkutan unsur hara melalui xilem; sebenarnya peran transpirasi terhadap pengangkutan unsur hara tidak begitu penting bagi tumbuhan karena laju kedatangan mineral di daun hanyaditentukan oleh laju pergerakannya ketika masuk ke dalam jaringan xilem, didalam tumbuhan, terdapat suatu putaran: Larutan bergerak melalui jaringan floem dari organ pengasimilasi ke organ pengguna. Bahkan ketika tidak ada transpirasi,air dalam larutan ini akan kembalike organ pengasimilasi melalui jaringan xilem.3) membantu penyerapan air dan unsur hara oleh akar. 4) menjaga turgiditas seltumbuhan agar tetap pada kondisi optimal. 5) mempertahankan suhu permukaandaun (Salisbury & Ross. 1995)

    Daftar Pustaka:-Dwidjoseputro. 1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada:Jakarta-Heddy, S. 1987. Biologi Pertanian Tinjauan Singkat Tentang Fisiologi,Sistematika, dan Genetika Dasar Tumbuh-tumbuhan. CV. Rajawali:Jakarta-Jayamiharja, Joni B. Ahmad. 1977. Diktat Fisiologi Tumbuhan Jilid I. FakultasPertanian UNSOED: Purwokerto.-Meidy, R.H.S, Adeanne C.W, Paulina V.Y.Y. 2012 "ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVANOID PADADAUN ADAM HAWA (Rhoeo discolor)" Manado: Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado.-Salisbury, B. F dan Ross, W. C. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. ITB: Bandung

    -Tutik, R. P. 2011 "KARAKTER EKSTRAK ZAT WARNA DAUN RHOEO DISCOLOR SEBAGAI INDIKATOR TITRASI ASAM BASA" Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.-Wandana, S. Chairani, H. Rosita S. 2012. PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR DENGAN PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN TRIAKONTANOL. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol. 1, No. 1