sifatkoloid
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 sifatkoloid
1/33
Sifat-sifat koloid
1. Efek Tyndall
Sifat pengahamburan cahaya oleh koloid di temukan oleh John Tyndall,oleh karena itu sifat inidinamakan Tyndall. Efek dari Tyndall digunakan untuk membedakan system koloid dari larutan
sejati, contoh dalam kehidupan sehari hari dapat diamati dari langit yang tampak berwarna biru
atau terkandang merah/oranye.Selain itu contoh lainnya adalah pada koloid kanji dan larutan a!"r!#$, maka sinar
dihamburkan oleh system koloid tetapi tidak dihamburkan oleh larutan sejati hal ini dapat dilihat
terdapat berkas sinar pada larutan. %arutan koloid kanji memiliki partikel&partikel koloid relatifbesar untuk dapat menhamburkan sinar dan sebaliknya a!"r!#$ memiliki partikel&partikel
yang relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi sedikit kecil dan sulit diamati.
2. Gerak Brown
'ibawah mikroskop ultra, partikel koloid akan tampak sebagai titik cahaya. Jika pergerakan titik
cahaya atau partikel tersebut diikuti, partikel itu bergerak terus&menerus dengan gerakan (ig(ag.
)al ini pertama kali diamati oleh *obert +rown -$$&-01, seorang ahli botani inggris padatahun -!$. 2a sedang mengamati butiran sari tumbuhan pada permukaan air dengan mikroskop.
3artikel koloid dalam medium pendispersinya disebut gerak brown.
Bagaimana gerak brown dijelaskan?
3artikel partikel suatu (at senantiasa bergerak. 4erakan tersebut bersifat acak seperti pada (at
cair dan gas. Sistem koloid dengan medium pendipersi (at cair atau gas, partikel&partikel
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Tega%20rQ/link/tyndall.htmlhttp://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Tega%20rQ/link/tyndall.htmlhttp://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Tega%20rQ/link/tyndall.html -
7/24/2019 sifatkoloid
2/33
menghasilkan tumbukan. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. 3artikel koloid cukup
kecil, tumbukan cenderung tidak seimbang. 'an menyebabkan perubahan arah partikel sehingga
terjadi gerak (ig(ag atau gerak brown.Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak brown. Semakin besar ukuran
partikel, semakin lambat gerak brown.
4erak +rown dipengerahui oleh suhu. Semakin tinggi suhu system, koloid, semakin besar energikinektik yang dimiliki partikel medium. 5kibatnya, gerak +rown dari partikel fase terdispersinya
semakin cepat. Semakin rendah suhu system koloid, maka gerak +rown semakin lambat.
3. Adsorpsi koloid
-
7/24/2019 sifatkoloid
3/33
3artikel sol padat ditempatkan dalam (at cair atau gas, maka partikel (at cair atau gas akan
terakumulasi. 6enomena disebut adsorpsi. Jadi adsorpsi terkait dengan penyerapan partikel pada
permukaan (at. 3artikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikelpendispersi pada permukaanya. 'aya adsorpsi partikel koloid tergolong besar 7arenna
partikelnya memberikan sesuatu permukaan yang luas. Sifat ini telah digunakan dalam berbagai
proses seperti penjernihan air.
4. Muatan koloid sol
Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid. Semua partikel koloid memiliki muatan
sejenis positif dan negatif1. 8aka terdapat gaya tolak menolak antar partikel koloid. 3artikelkoloid tidak dapat bergabung sehingga memberikan kestabilan pada sistem koloid. Sistem koloid
secara keseluruhan bersifat netral.
a. Sumber muatan koloid sol
3artikel&partikel koloid mendapat mutan listrik melalui dua cara, yaitu dengan proses adsorpsi
dan proses ionisasi gugus permukaan partikelnya.
& 3roses adsorpsi3artikel koloid dapat mengadsorpsi partikel bermuatan dari fase pendispersinya. Jenis muatan
tergantung dari jenis partikel yang bermuatan. 3artikel sol 6el #)1 kemampuan untuk
mengadsorpsi kation dari medium pendisperinya sehingga bermuatan positif, sedangkal partikel
sol 5s!S mengadsorpsi anion dari medium pendispersinya sehingga bermuatan negatif.
Sol 5g"2 dalam medium pendispersi dengan kation 5g9 berlebihan akan mengadsorpsi 5g9sehingga bermuatan positif. Jika anion "2& berlebih, maka sol 5g"2 akan mengadsorpsi ion "2&
sehingga bermuatan positif.
& 3roses ionisasi gugus permukaan partikel
+eberapa partikel koloid memperoleh muatan dari proses ionisasi gugus&gugus yang ada padapermukaan partikel koloid.
-
7/24/2019 sifatkoloid
4/33
: 7oloid protein
7oloid protein adalah jenis koloid sol yang mempunyai gugus yang bersifat asam &"##)1 dan
biasa &)!1. 7edua gugus ini dapat terionisasi dan memberikan muatan pada molekul protein.3ada ph rendah , gugus basa )! akan menerima proton dan membentuk gugus ). 3h
tinggi, gugus "##) akan mendonorkan proton dan membentuk gugus "##&. 3ada p)
intermediet partikel protein bermuatan netral karena muatan )9 dan "##& salingmeniadakan.
: 7oloid sabun dan deterjen3ada konsentrasi relatif pekat, molekul ini dapat bergabung membentuk partikel berukuran
koloid yang disebut misel. ;at yang molejulnya bergabung secara spontan dalam suatu fase
pendispersi dan membentuk partikel berukuran koloid disebut koloid terasosiasi.
Sabun adalah garam karboksilat dengan rumus *&"##&a9.5nion *&"##& terdiri dari gugus *& yang bersifat non pola. 4ugus *& atau ekor non&polar tidak
larut dalam air sehingga akan terorientasi ke pusat.
b. Kestabilan koloid8uatan partikel koloid adalah sejenis cenderung karena sering tolak&monolak.
c. Lapisan bermutar ganda
3ermukaan partikel 7oloid mendapat muatan bahwa partikel&partikel. lapisan bermuatan listrik
ini selanjutnya akan menarik ion&ion dengan
+agaimana sebenarnya struktur dari lapisan bermuatan ganda inialu %at-%at yang tergabung dalam suatu fase
pendispersi dan membentuk partikel-partikel berukuran koloid
disebut koloid terasosiasi.
!abun adalah garam karboksilat dengan partikel R-(-:a;. Di
dalam air partikel ini akan terionisasi.
R-(-:a; R-(- ; :a;
nion
nion-anion R-(- akan bergabung membentuk misel. ugus
R- tidak larut dalam air sehingga akan terorientasi ke pusat,
sedangkan (- larut dalam air sehingga berada di permukaan
-
7/24/2019 sifatkoloid
16/33
yang bersentuhan dengan air.
b. 9estabilan 9oloid
'artikel-partikel koloid ialah bermuatan se#enis. 8aka ter#adi
gaya tolak-menolak yang mencegah partikel-partikel koloid
bergabung dan mengendap akibat gaya gra5itasi. leh karena itu,
selain gerak &rown, muatan koloid #uga berperan besar dalam
men#aga kestabilan koloid.
c. >apisan &ermuatan anda
'ada awalnya, partikel-partikel koloid
mempunyai muatan yang se#enis yang
didapatkannya dari ion yang diadsorpsi dari
medium pendispersinya. pabila dalam larutan ditambahkan larutan
yang berbeda muatan dengan system koloid, maka sistem koloid itu
akan menarik muatan yang berbeda tersebut sehingga membentuk
lapisan ganda. >apisan pertama ialah lapisan padat di mana muatan
partikel koloid menarik ion-ion dengan muatan berlawanan dari
medium pendispersi. !edangkan lapisan kedua berupa lapisan difusi
dimana muatan dari medium pendispersi terdifusi ke partikel koloid.
-
7/24/2019 sifatkoloid
17/33
8odel lapisan berganda tersebut ti#elaskan pada lapisan ganda
!tern. danya lapisan ini menyebabkan secara keseluruhan bersifat
netral.
d. lektroforesis
leh karena partikel sol bermuatan
listrik, maka partikel ini akan bergerak dalam
medan listrik. 'ergerakan ini disebut
elektroforesis. "ntuk lebih #elas, mari kita lihat
tabung berikut di samping.
'ada gambar, terlihat bahwa partikel-partikel koloid
bermuatan positif tersebut bergerak menu#u elektrode dengan
muatan berlawanan, yaitu elektrode negatif. ika sistem koloid
bermuatan negatif, maka partikel itu akan menu#u elektrode positif.
e. 9oagulasi
ika partikel-partikel koloid tersebut bersifat
netral, maka akan ter#adi penggumpalan dan
pengendapan karena pengaruh gra5itasi. 'roses
penggumpalan dan pengendapan ini disebut
-
7/24/2019 sifatkoloid
18/33
koagulasi.
'enetralan partikel koloid dapat dilakukan dengan 4 cara,
yaitu
1. 8enggunakan prinsip elektroforesis
'roses elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikel
koloid yang bermuatan ke elektrode dengan muatan berlawanan.
9etika partikel ini mencapai elektrode, maka system koloid akan
kehilangan muatannya dan bersifat netral.
2. 'enambahan koloid lain dengan muatan berlawanan
9etika koloid bermuatan positif dicampur dengan koloid
bermuatan negatif, maka muatan tersebut akan saling menghilang
dan bersifat netral.
+. 'enambahan elektrolit
ika suatu elektrolit ditambahkan pada system koloid, maka
partikel koloid yang bermuatan negatif akan mengasorpsi ion positif
)kation* dari elektrolit. &egitu #uga sebaliknya, partikel positif akan
-
7/24/2019 sifatkoloid
19/33
mengasorpsi ion negati5e )anion* dari elektrolit. Dari adsorpsi
diatas, maka ter#adi proses koagulasi.
4. 'endidihan
9enaikan suhu sistem koloid menyebabkan #umlah
tumbukan antara partikel-partikel sol dengan molekul-molekul air
bertambah banyak. 6al ini melepaskan elektrolit yang teradsorpsi
pada permukaan koloid. kibatnya partikel tidak bermuatan.
f. 9oloid pelindung
!istem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai
daya adsorpsi relatif besar disebut koloid liol yang bersifat lebih
stabil. !edangkan #ika partikel terdispersinya mempunyai gaya
absorpsi yang cukup kecil, maka disebut koloid liofob yang bersifat
kurang stabil. ?ang berfungsi sebagai koloid pelindung ialah koloid
liol.
!ol liofob< hidrofob mudah terkoagulasi dengan sedikit
penambahan elektrolit, tetapi men#adi lebih stabil #ika ditambahkan
koloid pelindung yaiut koloid liol. &erikut ini pen#elasan yang lebih
lengkap mengenai koloid liol dan liofob$
-
7/24/2019 sifatkoloid
20/33
- 9oloid liol )suka cairan* adalah koloid di mana terdapat
gaya tarik-menarik yang cukup besar
antara fase terdispersi dan medium pendispersi. (ontoh,
disperse kan#i, sabun, deter#en.
- 9oloid liofob )tidak suka cairan* adalah koloid di mana
terdapat gaya tarik-menarik yang lemah atau
bahkan tidak ada sama sekali antar fase terdispersi dan
medium pendispersinya. (ontoh, disperse
emas, belerang dalam air.
!ifat-!ifat !ol >iol !ol >iofob
'embuatan Dapat dibuat
langsung dengan
mencampurkan fase
terdispersi dengan
medium
terdispersinya
/idak dapat dibuat
hanya dengan
mencampur fase
terdispersi dan
medium
pendisperinya
8uatan partikel 8empunyai muatan
yang kecil atau tidak
bermuatan
8emiliki muatan
positif atau negati5e
dsorpsi medium
pendispersi
'artikel-partikel sol
liol mengadsorpsi
medium
pendispersinya.
/erdapat proses
sol5asi< hidrasi, yaitu
terbentuknya lapisan
medium pendispersi
yang teradsorpsi di
sekeliling partikel
'artikel-partikel sol
liofob tidak
mengadsorpsi
medium
pendispersinya.
8uatan partikel
diperoleh dari
adsorpsi partikel-
partikel ion yang
bermuatan listrik
-
7/24/2019 sifatkoloid
21/33
sehingga
menyebabkan
partikel sol liol tidak
saling bergabung
@iskositas
)kekentalan*
@iskositas sol liol A
5iskositas medium
pendispersi
@iskositas sol
hidrofob hampir
sama dengan
5iskositas medium
pendispersi
'enggumpalan /idak mudah
menggumpal dengan
penambahan
elektrolit
8udah menggumpal
dengan penambahan
elektrolit karena
mempunyai muatan.
!ifat re5ersibel Re5ersibel, artinya
fase terdispersi sol
liol dapat
dipisahkan dengan
koagulasi, kemudian
dapat diubah kembali
men#adi sol denganpenambahan
medium
pendispersinya.
3rre5ersibel artinya
sol liofob yang telah
menggumpal tidak
dapat diubah men#adi
sol
fek /yndall 8emberikan efek
/yndall yang lemah
8emberikan efek
/yndall yang #elas
8igrasi dalam
medan listrik
Dapat bermigrasi ke
anode, katode, atau
tidak bermigrasisama sekali
kan bergerak ke
anode atau katode,
tergantung #enismuatan partikel
-
7/24/2019 sifatkoloid
22/33
C. Pembuatan Koloid Sol
da dua dasar metode pembuatan koloid sol, yaitu metodekondensasi dan metode dispersi.
1. 8etode 9ondensasi
8etode di mana partikel-partikel kecil larutan se#ati bergabungmembentuk partikel-partikel berukuran koloid. 'roses ini melibatkan
penggabungan partikel-partikel larutan )atom, ion*. 6al ini dilakukan
melalui beberapa reaksi kimia, yaitu dekomposisi rangkap,
hidrolisis, redoks, dan penggantian pelarut.
a. a. 8etode kondensasi
i.
dekompi. Reaksi dekomposisi rangkap
- !ol s2!+ dibuat dengan mengalirkan gas 62! perlahan
melalui larutan s2+dingin sampai terbentuk sol s2!+ yang
berwarna kuning terang
-
7/24/2019 sifatkoloid
23/33
s2+ ; + 62! s2!+ )koloid* ; +62
- !ol g(l dibuat dengan mencampurkan larutan g:+
dan larutan 6(l encer.
g:+ ; 6(l g(l )koloid* ; 6:+
ii. ii. Reaksi 6idrolisis
- !ol l)6*+ dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam
l dalam air mendidih
l(l+ ; +62 l)6*+ )koloid* ; +6(l
- !ol 7e)6*+ dapat diperoleh dari rekasi hidrolisis garam
7e dalam air mendidih
7e(l+ ; +62 7e)6*+ )koloid* ; +6(l
-
7/24/2019 sifatkoloid
24/33
iii. iii. Reaksi redoks
!ol u daoat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya
menggunakan pereduksi organik formaldehida 6(6
2u(l+ ; +6(6 ; +62 2u )koloid* ; B6(l ;
+6(6
i5. i5. 'enggantian pelarut
&elerang sukar larut dalam air, tetapi mudah larut
dalam alcohol seperti etanol. adi, untuk membuat sol belerang
dengan medium pendispersi air, belerang dilarutkan terlebih
dahulu dalam etanol sampai #enuh. !telah iut, larutan belerang
dalam etanol ini ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air
sambil diaduk. &elerang akan menggumpal men#adi partikel
koloid akibat penurunan kelarutan belerang dalam air.
-
7/24/2019 sifatkoloid
25/33
2. 8etode Dispersi
8etode di mana partikel-partikel besar dipecah men#adi
partikel-partikel berukuran koloid yang kemudian didispersikan
dalam medium pendispersinya. (aranya dapat berupa cara mekanik
maupun peptisasi
i.(ar i. 8ekanik
'engertian dengan cara mekanik adalah penghalusan
partikel-partikel kasar %at padat dengan penggilingan untuk
membentuk partikel-partikel berukuran koloid. lat yang
digunakan disebut penggilingan koloid.
lat penggilingan koloid terdiri dari 2 pelat ba#a dengan
arah rotasi berlawanan. 'artikel kasar akan dimasukkan ke ruang
antara kedua pelat tersebut dan selan#utnya digiling. 'artikel
berukuran koloid yang terbuntuk kemudian didispersikan dalam
medium pendispersinya untuk membuat system koloid. (ontoh
koloid yang dibuat dalam proses ini ialah koloid grat untuk
pelumas, tinta cetak, cat, dan sol belerang.
-
7/24/2019 sifatkoloid
26/33
ii. ii. (ara peptisasi
(ara peptisasi adalah proses dispersinya
endapan men#adi system koloid dengan
penambahan %at pemecah. Cat pemecah yang
dimaksud adalah elektrolit, terutama yang
mengandung ion se#enis, atau pelarut tertentu.
!ebagai contoh$ ika pada endapan 7e)6*+
ditambahkan elektrolit 7e(l+ )mempunyai ion
7e+; yang se#enis* maka 7e)6*+ maka 7e)6*+ akan mengadsorpsi
ion-ion 7e+; tersebut. !ehingga, endapan men#adi bermuatan positif
dan memisahkan diri untuk membentuk partikel-partikel koloid.
&eberapa contoh lain $
- !ol :i! dibuat dengan penambahan 62! kedalam endapan
:i!
- !ol g(l dibuat dengan penambahan 6(l ke dalam endapan
g(l
- !ol l)6*+ dibuat dengan penambahan l(l+ke dalamendapan l)6*+
-
7/24/2019 sifatkoloid
27/33
iii. (ara busur &redig
(ara busur &redig digunakan untukmembuat sol logam seperti g, u, dan 't.
lat yang digunakan dapat disimak pada
gambar berikut.
>ogam yang akan diubah men#adi partikel-partikel koloid
digunakan sebagai elektrode. Dua elektrode logam dicelupkan ke
dalam medium pendispersi )air dingin* sedemikian sehingga
kedua u#ungnya saling berdekatan. 9emudian kedua elektrode
diberi loncatan listrik. 'anas yang timbul akan menyebabkan
logam menguap. "apnya kemudian akan terkondensasi dalam
medium pendispersi dingin. 6asil kondensasi ini berupa partikel-
partikel koloid.
D. Pemurnian Koloid Sol
'artikel dari %at pelarut bisa mengganggu kestabilan koloid
sehingga harus dimurnikan. da + metode yang dapat digunakan,
yaitu dialisis, elektrodialisis, dan penyaring ultra.
-
7/24/2019 sifatkoloid
28/33
1. Dialisis
'ergerakan ion-ion dan molekul kecil
melalui selaput semipermeabel )yang tidak dapat
dilalui partikel koloid* disebut diasis.
'ercobaannya dengan menaruh sistem koloid pada selaput
semipermeabel, lalu menaruhnya di air. Cat yang terlarut di dalam
air kemudian akan keluar dari selaput itu, sedangkan system koloid
tidak. >alu air dialirkan sehingga mengambil %at-%at yang terlarut.
2. lektrodialisis
lektrodialisis merupakan proses dialisis di
bawah pengaruh medan listrik.
>istrik tegangan tinggi dialirkan melalui 2
layar logam yang menyokong selaput semipermeabel. 9emudian,
partikel-partikel %at terlarut dalam system koloid berupa ion-ion
akan bergerak menu#u electrode dengan muatan berlawanan.
danya pengaruh medan listrik pempercepat proses pemurnian.
+. 'enyaring "ltra
-
7/24/2019 sifatkoloid
29/33
pabila kertas saring tersebut diresapi dengan selulosa
seperti selofan, maka ukuran pori-pori akan berkurang. 9ertas
saring ini telah dimodikasi men#adi penyaring ultra.
2. Koloid Emulsi
!eperti yang telah di#elaskan, emulsi merupakan #enis koloid
dimana fase terdispersinya merupakan %at cair. 9emudian,
berdasarkan medium pendispersinya, emulsi dapat dibagi men#adi$
1. mulsi as )erosol (air*
mulsi gas merupakan emulsi di dalam medium pendispersi
gas. erosol cair seperti hairspray dan baygon, dapat membentuk
system koloid dengan bantuan bahan pendorong seperti (7(. !elain
itu #uga mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu efek /yndall, gerak
&rown.
2. mulsi (air
-
7/24/2019 sifatkoloid
30/33
mulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi
cair. mulsi cair melibatkan campuran dua %at cair yang tidak dapat
saling melarutkan #ika dicampurkan yaitu %at cair polar dan %at cair
non-polar. &iasanya salah satu %at cair ini adalah air dan %at lainnya
seperti minyak.
!ifat emulsi cair yang penting ialah$
1. Demulsikasi
9estabilan emulsi cair dapat rusak akibat pemanasan,
pendinginan, proses sentrifugasi, penambahan elektrolit, dan
perusakan %at pengelmusi.
2. 'engenceran
mulsi dapat diencerkan dengan penambahan se#umlah
medium pendispersinya.
+. mulsi 'adat atau el
el merupakan emulsi didalam medium pendispersi %at padat.
el dapat dianggap terbentuk akibat penggumpalan sebagian sol
-
7/24/2019 sifatkoloid
31/33
cair. 'ada penggumpalan ini, partikel-partikel sol akan bergabung
membentuk suatu rantai pan#ang. Rantai ini kemudian akan saling
bertaut sehingga terbentuk suatu struktur padatan di mana medium
pendispersi cair terperangkap dalam lubung-lubang struktur
tersebut.
&erdasarkan sifat keelastisitasnya, gel dapat dibagi men#adi$
1. el elastis
el yang bersifat elastis, yaitu dapat berubah
bentuk #ika diberi gaya dan kembali ke bentuk
awal #ika gaya ditiadakan. (ontoh adalah sabun
dan gelatin.
2. el non-elastis
el yang bersifat tidak elastis, artinya tidak berubah #ika diberi
gaya. (ontoh adalah gel silika.
3. Koloid Bui
-
7/24/2019 sifatkoloid
32/33
&uih merupakan koloid dimana fase terdispersinya merupakan
gas. 9emudian, berdasarkan medium pendispersinya, buih dapat
dibagi men#adi$
1. &uih (air )&uih*
&uih cair adalah sistem
koloid dengan fase terdispersi
gas dan medium pendispersi %at
cair. &iasanya fase terdispersi
gas berupa udara atau (2. 9estabilan buih diperoleh karena adanya
%at pembuih )surfaktan*. Cat ini teradsorpsi ke daerah antar fase
dan mengikat gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh
kestabilan. (ontohnya adalah buih yang dihasilkan alat pemadam
kebakaran dan kocokan putih telur.
!ifat-sifat buih cair ialah$
!truktur buih cair berubah dengan waktu karena drainase
)pemisahan medium pendispersi* akibat kerapatan fas dan %at cair
yang #auh berbeda, rusaknya lm antara dua gelembung gas, dan
ukuran gelembung gas men#adi lebih besar akibat difusi.
!truktur buih cair dapat berubah #ika diberi gaya dari luar.
-
7/24/2019 sifatkoloid
33/33
2. &uih 'adat
&uih padat adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas
dan medium pendispersi %at padat. 9estabilan buih padat diperoleh
dari %at pembuih )surfaktan*. &eberapa buih padat yang kita kenal
adalah roti, styrofoam, batu apung,dll.
!ebagai catatan, tidak terdapat buih gas, dimana medium
pendispersi dan fase terdispersi sama-sama berupa gas. 6al itu
karena campuran dari keduanya tergolong sebagai larutan.