sifatkoloid

Upload: aruniakp

Post on 21-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    1/33

    Sifat-sifat koloid

    1. Efek Tyndall

    Sifat pengahamburan cahaya oleh koloid di temukan oleh John Tyndall,oleh karena itu sifat inidinamakan Tyndall. Efek dari Tyndall digunakan untuk membedakan system koloid dari larutan

    sejati, contoh dalam kehidupan sehari hari dapat diamati dari langit yang tampak berwarna biru

    atau terkandang merah/oranye.Selain itu contoh lainnya adalah pada koloid kanji dan larutan a!"r!#$, maka sinar

    dihamburkan oleh system koloid tetapi tidak dihamburkan oleh larutan sejati hal ini dapat dilihat

    terdapat berkas sinar pada larutan. %arutan koloid kanji memiliki partikel&partikel koloid relatifbesar untuk dapat menhamburkan sinar dan sebaliknya a!"r!#$ memiliki partikel&partikel

    yang relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi sedikit kecil dan sulit diamati.

    2. Gerak Brown

    'ibawah mikroskop ultra, partikel koloid akan tampak sebagai titik cahaya. Jika pergerakan titik

    cahaya atau partikel tersebut diikuti, partikel itu bergerak terus&menerus dengan gerakan (ig(ag.

    )al ini pertama kali diamati oleh *obert +rown -$$&-01, seorang ahli botani inggris padatahun -!$. 2a sedang mengamati butiran sari tumbuhan pada permukaan air dengan mikroskop.

    3artikel koloid dalam medium pendispersinya disebut gerak brown.

    Bagaimana gerak brown dijelaskan?

    3artikel partikel suatu (at senantiasa bergerak. 4erakan tersebut bersifat acak seperti pada (at

    cair dan gas. Sistem koloid dengan medium pendipersi (at cair atau gas, partikel&partikel

    http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Tega%20rQ/link/tyndall.htmlhttp://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Tega%20rQ/link/tyndall.htmlhttp://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Tega%20rQ/link/tyndall.html
  • 7/24/2019 sifatkoloid

    2/33

    menghasilkan tumbukan. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. 3artikel koloid cukup

    kecil, tumbukan cenderung tidak seimbang. 'an menyebabkan perubahan arah partikel sehingga

    terjadi gerak (ig(ag atau gerak brown.Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak brown. Semakin besar ukuran

    partikel, semakin lambat gerak brown.

    4erak +rown dipengerahui oleh suhu. Semakin tinggi suhu system, koloid, semakin besar energikinektik yang dimiliki partikel medium. 5kibatnya, gerak +rown dari partikel fase terdispersinya

    semakin cepat. Semakin rendah suhu system koloid, maka gerak +rown semakin lambat.

    3. Adsorpsi koloid

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    3/33

    3artikel sol padat ditempatkan dalam (at cair atau gas, maka partikel (at cair atau gas akan

    terakumulasi. 6enomena disebut adsorpsi. Jadi adsorpsi terkait dengan penyerapan partikel pada

    permukaan (at. 3artikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikelpendispersi pada permukaanya. 'aya adsorpsi partikel koloid tergolong besar 7arenna

    partikelnya memberikan sesuatu permukaan yang luas. Sifat ini telah digunakan dalam berbagai

    proses seperti penjernihan air.

    4. Muatan koloid sol

    Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid. Semua partikel koloid memiliki muatan

    sejenis positif dan negatif1. 8aka terdapat gaya tolak menolak antar partikel koloid. 3artikelkoloid tidak dapat bergabung sehingga memberikan kestabilan pada sistem koloid. Sistem koloid

    secara keseluruhan bersifat netral.

    a. Sumber muatan koloid sol

    3artikel&partikel koloid mendapat mutan listrik melalui dua cara, yaitu dengan proses adsorpsi

    dan proses ionisasi gugus permukaan partikelnya.

    & 3roses adsorpsi3artikel koloid dapat mengadsorpsi partikel bermuatan dari fase pendispersinya. Jenis muatan

    tergantung dari jenis partikel yang bermuatan. 3artikel sol 6el #)1 kemampuan untuk

    mengadsorpsi kation dari medium pendisperinya sehingga bermuatan positif, sedangkal partikel

    sol 5s!S mengadsorpsi anion dari medium pendispersinya sehingga bermuatan negatif.

    Sol 5g"2 dalam medium pendispersi dengan kation 5g9 berlebihan akan mengadsorpsi 5g9sehingga bermuatan positif. Jika anion "2& berlebih, maka sol 5g"2 akan mengadsorpsi ion "2&

    sehingga bermuatan positif.

    & 3roses ionisasi gugus permukaan partikel

    +eberapa partikel koloid memperoleh muatan dari proses ionisasi gugus&gugus yang ada padapermukaan partikel koloid.

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    4/33

    : 7oloid protein

    7oloid protein adalah jenis koloid sol yang mempunyai gugus yang bersifat asam &"##)1 dan

    biasa &)!1. 7edua gugus ini dapat terionisasi dan memberikan muatan pada molekul protein.3ada ph rendah , gugus basa )! akan menerima proton dan membentuk gugus ). 3h

    tinggi, gugus "##) akan mendonorkan proton dan membentuk gugus "##&. 3ada p)

    intermediet partikel protein bermuatan netral karena muatan )9 dan "##& salingmeniadakan.

    : 7oloid sabun dan deterjen3ada konsentrasi relatif pekat, molekul ini dapat bergabung membentuk partikel berukuran

    koloid yang disebut misel. ;at yang molejulnya bergabung secara spontan dalam suatu fase

    pendispersi dan membentuk partikel berukuran koloid disebut koloid terasosiasi.

    Sabun adalah garam karboksilat dengan rumus *&"##&a9.5nion *&"##& terdiri dari gugus *& yang bersifat non pola. 4ugus *& atau ekor non&polar tidak

    larut dalam air sehingga akan terorientasi ke pusat.

    b. Kestabilan koloid8uatan partikel koloid adalah sejenis cenderung karena sering tolak&monolak.

    c. Lapisan bermutar ganda

    3ermukaan partikel 7oloid mendapat muatan bahwa partikel&partikel. lapisan bermuatan listrik

    ini selanjutnya akan menarik ion&ion dengan

    +agaimana sebenarnya struktur dari lapisan bermuatan ganda inialu %at-%at yang tergabung dalam suatu fase

    pendispersi dan membentuk partikel-partikel berukuran koloid

    disebut koloid terasosiasi.

    !abun adalah garam karboksilat dengan partikel R-(-:a;. Di

    dalam air partikel ini akan terionisasi.

    R-(-:a; R-(- ; :a;

    nion

    nion-anion R-(- akan bergabung membentuk misel. ugus

    R- tidak larut dalam air sehingga akan terorientasi ke pusat,

    sedangkan (- larut dalam air sehingga berada di permukaan

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    16/33

    yang bersentuhan dengan air.

    b. 9estabilan 9oloid

    'artikel-partikel koloid ialah bermuatan se#enis. 8aka ter#adi

    gaya tolak-menolak yang mencegah partikel-partikel koloid

    bergabung dan mengendap akibat gaya gra5itasi. leh karena itu,

    selain gerak &rown, muatan koloid #uga berperan besar dalam

    men#aga kestabilan koloid.

    c. >apisan &ermuatan anda

    'ada awalnya, partikel-partikel koloid

    mempunyai muatan yang se#enis yang

    didapatkannya dari ion yang diadsorpsi dari

    medium pendispersinya. pabila dalam larutan ditambahkan larutan

    yang berbeda muatan dengan system koloid, maka sistem koloid itu

    akan menarik muatan yang berbeda tersebut sehingga membentuk

    lapisan ganda. >apisan pertama ialah lapisan padat di mana muatan

    partikel koloid menarik ion-ion dengan muatan berlawanan dari

    medium pendispersi. !edangkan lapisan kedua berupa lapisan difusi

    dimana muatan dari medium pendispersi terdifusi ke partikel koloid.

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    17/33

    8odel lapisan berganda tersebut ti#elaskan pada lapisan ganda

    !tern. danya lapisan ini menyebabkan secara keseluruhan bersifat

    netral.

    d. lektroforesis

    leh karena partikel sol bermuatan

    listrik, maka partikel ini akan bergerak dalam

    medan listrik. 'ergerakan ini disebut

    elektroforesis. "ntuk lebih #elas, mari kita lihat

    tabung berikut di samping.

    'ada gambar, terlihat bahwa partikel-partikel koloid

    bermuatan positif tersebut bergerak menu#u elektrode dengan

    muatan berlawanan, yaitu elektrode negatif. ika sistem koloid

    bermuatan negatif, maka partikel itu akan menu#u elektrode positif.

    e. 9oagulasi

    ika partikel-partikel koloid tersebut bersifat

    netral, maka akan ter#adi penggumpalan dan

    pengendapan karena pengaruh gra5itasi. 'roses

    penggumpalan dan pengendapan ini disebut

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    18/33

    koagulasi.

    'enetralan partikel koloid dapat dilakukan dengan 4 cara,

    yaitu

    1. 8enggunakan prinsip elektroforesis

    'roses elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikel

    koloid yang bermuatan ke elektrode dengan muatan berlawanan.

    9etika partikel ini mencapai elektrode, maka system koloid akan

    kehilangan muatannya dan bersifat netral.

    2. 'enambahan koloid lain dengan muatan berlawanan

    9etika koloid bermuatan positif dicampur dengan koloid

    bermuatan negatif, maka muatan tersebut akan saling menghilang

    dan bersifat netral.

    +. 'enambahan elektrolit

    ika suatu elektrolit ditambahkan pada system koloid, maka

    partikel koloid yang bermuatan negatif akan mengasorpsi ion positif

    )kation* dari elektrolit. &egitu #uga sebaliknya, partikel positif akan

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    19/33

    mengasorpsi ion negati5e )anion* dari elektrolit. Dari adsorpsi

    diatas, maka ter#adi proses koagulasi.

    4. 'endidihan

    9enaikan suhu sistem koloid menyebabkan #umlah

    tumbukan antara partikel-partikel sol dengan molekul-molekul air

    bertambah banyak. 6al ini melepaskan elektrolit yang teradsorpsi

    pada permukaan koloid. kibatnya partikel tidak bermuatan.

    f. 9oloid pelindung

    !istem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai

    daya adsorpsi relatif besar disebut koloid liol yang bersifat lebih

    stabil. !edangkan #ika partikel terdispersinya mempunyai gaya

    absorpsi yang cukup kecil, maka disebut koloid liofob yang bersifat

    kurang stabil. ?ang berfungsi sebagai koloid pelindung ialah koloid

    liol.

    !ol liofob< hidrofob mudah terkoagulasi dengan sedikit

    penambahan elektrolit, tetapi men#adi lebih stabil #ika ditambahkan

    koloid pelindung yaiut koloid liol. &erikut ini pen#elasan yang lebih

    lengkap mengenai koloid liol dan liofob$

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    20/33

    - 9oloid liol )suka cairan* adalah koloid di mana terdapat

    gaya tarik-menarik yang cukup besar

    antara fase terdispersi dan medium pendispersi. (ontoh,

    disperse kan#i, sabun, deter#en.

    - 9oloid liofob )tidak suka cairan* adalah koloid di mana

    terdapat gaya tarik-menarik yang lemah atau

    bahkan tidak ada sama sekali antar fase terdispersi dan

    medium pendispersinya. (ontoh, disperse

    emas, belerang dalam air.

    !ifat-!ifat !ol >iol !ol >iofob

    'embuatan Dapat dibuat

    langsung dengan

    mencampurkan fase

    terdispersi dengan

    medium

    terdispersinya

    /idak dapat dibuat

    hanya dengan

    mencampur fase

    terdispersi dan

    medium

    pendisperinya

    8uatan partikel 8empunyai muatan

    yang kecil atau tidak

    bermuatan

    8emiliki muatan

    positif atau negati5e

    dsorpsi medium

    pendispersi

    'artikel-partikel sol

    liol mengadsorpsi

    medium

    pendispersinya.

    /erdapat proses

    sol5asi< hidrasi, yaitu

    terbentuknya lapisan

    medium pendispersi

    yang teradsorpsi di

    sekeliling partikel

    'artikel-partikel sol

    liofob tidak

    mengadsorpsi

    medium

    pendispersinya.

    8uatan partikel

    diperoleh dari

    adsorpsi partikel-

    partikel ion yang

    bermuatan listrik

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    21/33

    sehingga

    menyebabkan

    partikel sol liol tidak

    saling bergabung

    @iskositas

    )kekentalan*

    @iskositas sol liol A

    5iskositas medium

    pendispersi

    @iskositas sol

    hidrofob hampir

    sama dengan

    5iskositas medium

    pendispersi

    'enggumpalan /idak mudah

    menggumpal dengan

    penambahan

    elektrolit

    8udah menggumpal

    dengan penambahan

    elektrolit karena

    mempunyai muatan.

    !ifat re5ersibel Re5ersibel, artinya

    fase terdispersi sol

    liol dapat

    dipisahkan dengan

    koagulasi, kemudian

    dapat diubah kembali

    men#adi sol denganpenambahan

    medium

    pendispersinya.

    3rre5ersibel artinya

    sol liofob yang telah

    menggumpal tidak

    dapat diubah men#adi

    sol

    fek /yndall 8emberikan efek

    /yndall yang lemah

    8emberikan efek

    /yndall yang #elas

    8igrasi dalam

    medan listrik

    Dapat bermigrasi ke

    anode, katode, atau

    tidak bermigrasisama sekali

    kan bergerak ke

    anode atau katode,

    tergantung #enismuatan partikel

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    22/33

    C. Pembuatan Koloid Sol

    da dua dasar metode pembuatan koloid sol, yaitu metodekondensasi dan metode dispersi.

    1. 8etode 9ondensasi

    8etode di mana partikel-partikel kecil larutan se#ati bergabungmembentuk partikel-partikel berukuran koloid. 'roses ini melibatkan

    penggabungan partikel-partikel larutan )atom, ion*. 6al ini dilakukan

    melalui beberapa reaksi kimia, yaitu dekomposisi rangkap,

    hidrolisis, redoks, dan penggantian pelarut.

    a. a. 8etode kondensasi

    i.

    dekompi. Reaksi dekomposisi rangkap

    - !ol s2!+ dibuat dengan mengalirkan gas 62! perlahan

    melalui larutan s2+dingin sampai terbentuk sol s2!+ yang

    berwarna kuning terang

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    23/33

    s2+ ; + 62! s2!+ )koloid* ; +62

    - !ol g(l dibuat dengan mencampurkan larutan g:+

    dan larutan 6(l encer.

    g:+ ; 6(l g(l )koloid* ; 6:+

    ii. ii. Reaksi 6idrolisis

    - !ol l)6*+ dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam

    l dalam air mendidih

    l(l+ ; +62 l)6*+ )koloid* ; +6(l

    - !ol 7e)6*+ dapat diperoleh dari rekasi hidrolisis garam

    7e dalam air mendidih

    7e(l+ ; +62 7e)6*+ )koloid* ; +6(l

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    24/33

    iii. iii. Reaksi redoks

    !ol u daoat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya

    menggunakan pereduksi organik formaldehida 6(6

    2u(l+ ; +6(6 ; +62 2u )koloid* ; B6(l ;

    +6(6

    i5. i5. 'enggantian pelarut

    &elerang sukar larut dalam air, tetapi mudah larut

    dalam alcohol seperti etanol. adi, untuk membuat sol belerang

    dengan medium pendispersi air, belerang dilarutkan terlebih

    dahulu dalam etanol sampai #enuh. !telah iut, larutan belerang

    dalam etanol ini ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air

    sambil diaduk. &elerang akan menggumpal men#adi partikel

    koloid akibat penurunan kelarutan belerang dalam air.

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    25/33

    2. 8etode Dispersi

    8etode di mana partikel-partikel besar dipecah men#adi

    partikel-partikel berukuran koloid yang kemudian didispersikan

    dalam medium pendispersinya. (aranya dapat berupa cara mekanik

    maupun peptisasi

    i.(ar i. 8ekanik

    'engertian dengan cara mekanik adalah penghalusan

    partikel-partikel kasar %at padat dengan penggilingan untuk

    membentuk partikel-partikel berukuran koloid. lat yang

    digunakan disebut penggilingan koloid.

    lat penggilingan koloid terdiri dari 2 pelat ba#a dengan

    arah rotasi berlawanan. 'artikel kasar akan dimasukkan ke ruang

    antara kedua pelat tersebut dan selan#utnya digiling. 'artikel

    berukuran koloid yang terbuntuk kemudian didispersikan dalam

    medium pendispersinya untuk membuat system koloid. (ontoh

    koloid yang dibuat dalam proses ini ialah koloid grat untuk

    pelumas, tinta cetak, cat, dan sol belerang.

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    26/33

    ii. ii. (ara peptisasi

    (ara peptisasi adalah proses dispersinya

    endapan men#adi system koloid dengan

    penambahan %at pemecah. Cat pemecah yang

    dimaksud adalah elektrolit, terutama yang

    mengandung ion se#enis, atau pelarut tertentu.

    !ebagai contoh$ ika pada endapan 7e)6*+

    ditambahkan elektrolit 7e(l+ )mempunyai ion

    7e+; yang se#enis* maka 7e)6*+ maka 7e)6*+ akan mengadsorpsi

    ion-ion 7e+; tersebut. !ehingga, endapan men#adi bermuatan positif

    dan memisahkan diri untuk membentuk partikel-partikel koloid.

    &eberapa contoh lain $

    - !ol :i! dibuat dengan penambahan 62! kedalam endapan

    :i!

    - !ol g(l dibuat dengan penambahan 6(l ke dalam endapan

    g(l

    - !ol l)6*+ dibuat dengan penambahan l(l+ke dalamendapan l)6*+

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    27/33

    iii. (ara busur &redig

    (ara busur &redig digunakan untukmembuat sol logam seperti g, u, dan 't.

    lat yang digunakan dapat disimak pada

    gambar berikut.

    >ogam yang akan diubah men#adi partikel-partikel koloid

    digunakan sebagai elektrode. Dua elektrode logam dicelupkan ke

    dalam medium pendispersi )air dingin* sedemikian sehingga

    kedua u#ungnya saling berdekatan. 9emudian kedua elektrode

    diberi loncatan listrik. 'anas yang timbul akan menyebabkan

    logam menguap. "apnya kemudian akan terkondensasi dalam

    medium pendispersi dingin. 6asil kondensasi ini berupa partikel-

    partikel koloid.

    D. Pemurnian Koloid Sol

    'artikel dari %at pelarut bisa mengganggu kestabilan koloid

    sehingga harus dimurnikan. da + metode yang dapat digunakan,

    yaitu dialisis, elektrodialisis, dan penyaring ultra.

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    28/33

    1. Dialisis

    'ergerakan ion-ion dan molekul kecil

    melalui selaput semipermeabel )yang tidak dapat

    dilalui partikel koloid* disebut diasis.

    'ercobaannya dengan menaruh sistem koloid pada selaput

    semipermeabel, lalu menaruhnya di air. Cat yang terlarut di dalam

    air kemudian akan keluar dari selaput itu, sedangkan system koloid

    tidak. >alu air dialirkan sehingga mengambil %at-%at yang terlarut.

    2. lektrodialisis

    lektrodialisis merupakan proses dialisis di

    bawah pengaruh medan listrik.

    >istrik tegangan tinggi dialirkan melalui 2

    layar logam yang menyokong selaput semipermeabel. 9emudian,

    partikel-partikel %at terlarut dalam system koloid berupa ion-ion

    akan bergerak menu#u electrode dengan muatan berlawanan.

    danya pengaruh medan listrik pempercepat proses pemurnian.

    +. 'enyaring "ltra

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    29/33

    pabila kertas saring tersebut diresapi dengan selulosa

    seperti selofan, maka ukuran pori-pori akan berkurang. 9ertas

    saring ini telah dimodikasi men#adi penyaring ultra.

    2. Koloid Emulsi

    !eperti yang telah di#elaskan, emulsi merupakan #enis koloid

    dimana fase terdispersinya merupakan %at cair. 9emudian,

    berdasarkan medium pendispersinya, emulsi dapat dibagi men#adi$

    1. mulsi as )erosol (air*

    mulsi gas merupakan emulsi di dalam medium pendispersi

    gas. erosol cair seperti hairspray dan baygon, dapat membentuk

    system koloid dengan bantuan bahan pendorong seperti (7(. !elain

    itu #uga mempunyai sifat seperti sol liofob yaitu efek /yndall, gerak

    &rown.

    2. mulsi (air

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    30/33

    mulsi cair merupakan emulsi di dalam medium pendispersi

    cair. mulsi cair melibatkan campuran dua %at cair yang tidak dapat

    saling melarutkan #ika dicampurkan yaitu %at cair polar dan %at cair

    non-polar. &iasanya salah satu %at cair ini adalah air dan %at lainnya

    seperti minyak.

    !ifat emulsi cair yang penting ialah$

    1. Demulsikasi

    9estabilan emulsi cair dapat rusak akibat pemanasan,

    pendinginan, proses sentrifugasi, penambahan elektrolit, dan

    perusakan %at pengelmusi.

    2. 'engenceran

    mulsi dapat diencerkan dengan penambahan se#umlah

    medium pendispersinya.

    +. mulsi 'adat atau el

    el merupakan emulsi didalam medium pendispersi %at padat.

    el dapat dianggap terbentuk akibat penggumpalan sebagian sol

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    31/33

    cair. 'ada penggumpalan ini, partikel-partikel sol akan bergabung

    membentuk suatu rantai pan#ang. Rantai ini kemudian akan saling

    bertaut sehingga terbentuk suatu struktur padatan di mana medium

    pendispersi cair terperangkap dalam lubung-lubang struktur

    tersebut.

    &erdasarkan sifat keelastisitasnya, gel dapat dibagi men#adi$

    1. el elastis

    el yang bersifat elastis, yaitu dapat berubah

    bentuk #ika diberi gaya dan kembali ke bentuk

    awal #ika gaya ditiadakan. (ontoh adalah sabun

    dan gelatin.

    2. el non-elastis

    el yang bersifat tidak elastis, artinya tidak berubah #ika diberi

    gaya. (ontoh adalah gel silika.

    3. Koloid Bui

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    32/33

    &uih merupakan koloid dimana fase terdispersinya merupakan

    gas. 9emudian, berdasarkan medium pendispersinya, buih dapat

    dibagi men#adi$

    1. &uih (air )&uih*

    &uih cair adalah sistem

    koloid dengan fase terdispersi

    gas dan medium pendispersi %at

    cair. &iasanya fase terdispersi

    gas berupa udara atau (2. 9estabilan buih diperoleh karena adanya

    %at pembuih )surfaktan*. Cat ini teradsorpsi ke daerah antar fase

    dan mengikat gelembung-gelembung gas sehingga diperoleh

    kestabilan. (ontohnya adalah buih yang dihasilkan alat pemadam

    kebakaran dan kocokan putih telur.

    !ifat-sifat buih cair ialah$

    !truktur buih cair berubah dengan waktu karena drainase

    )pemisahan medium pendispersi* akibat kerapatan fas dan %at cair

    yang #auh berbeda, rusaknya lm antara dua gelembung gas, dan

    ukuran gelembung gas men#adi lebih besar akibat difusi.

    !truktur buih cair dapat berubah #ika diberi gaya dari luar.

  • 7/24/2019 sifatkoloid

    33/33

    2. &uih 'adat

    &uih padat adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas

    dan medium pendispersi %at padat. 9estabilan buih padat diperoleh

    dari %at pembuih )surfaktan*. &eberapa buih padat yang kita kenal

    adalah roti, styrofoam, batu apung,dll.

    !ebagai catatan, tidak terdapat buih gas, dimana medium

    pendispersi dan fase terdispersi sama-sama berupa gas. 6al itu

    karena campuran dari keduanya tergolong sebagai larutan.