sigit bab ii ca colon
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
1/39
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi
Intestinum crassum terdiri dari caecum, appendix vermiformis, colon,
rectum, dan canalis analis. Intestinum crassum dapat dibedakan dari intestinum
tenue karena adanya :
Tiga pita otot yang menebal, dikenal sebagai taenia coli.
Sakulasi dinding intestinum crassum antara taenia coli, dikenal sebagai
haustra.
Kantong omentum yang kecil, berisi lemak, disebut appendices
epiploicae.4
. !aecum
!aecum adalah bagian pertama intestinum crassum dan beralih
men"adi colon asendens. !aecum terletak dalam kuadran kanan ba#ah,
yakni dalam fossa iliaca. $iasanya hampir seluruh caecum diliputi
peritoneum dan dapat diangkat dengan mudah, tetapi caecum tidak
memiliki mesenterium. Ileum memasuki caecum secara miring dan untuk
sebagian menyembul ke dalamnya dengan membentuk sebuah labium
superius dan labium inferius yan membentuk valva ileocecalis dan
mengantar ke ostium valvae ileocekalis.4
%. &ppendix 'ermiformis
$erupa pipa buntu yang berbentuk seperti cacing dan berhubungan
caecum disebelah caudal peralihan ileosekal (ileocecal junction).
3
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
2/39
4
&ppendix vermiformis memiliki meso(appendix yang menggantungnya
pada mesenterium bagian akhir ileum. )etak appendix vermiformis
berubah(ubah, tetapi biasanya appendix vermiformis terletak retrosekal.
)atak pangkal appendix vermiformis lebih ke dalam dari titik pada batas
antara bagian sepertiga lateral dan duapertiga medial garis miring antara
baguan spina iliaca anterior superior dan annulus umbilicalis *titik
+c$urney.4
-erdarahan caecum ter"adi melalui arteria ileocolica, cabang
arteria mesenterica superior, dan appendix vermiformis dipasok oleh
arteria appendicularis, cabang arteria ileocolica. Vena ileocolica, anak
cabang vena mesenterika superior, mengantar balik darah dari caecum dan
appendix vermiformis. -embuluh limfe dari caecum dan appendix
vermiformis menu"u ke kelen"ar limfe dalam meso(appendix dan ke nodi
lymphoidei ileocoliciyang teratur sepan"ang arteria ileocolica. -embuluh
limfe eferen ditampung oleh nodi lymphoidei mesenterici superiores.4
-ersarafan caecum dan appendix vermiformis berasal dari saraf
simpatis dan parasimpatis dari plexus mesenterica superior. Serabut saraf
simpatis berasal dari medulla spinalis torakal bagian kaudal, dan serabut
parasimpatis berasal dari kedua nervus vagus. Serabut saraf aferen dari
appendix vermiformis mengiringi saraf simpatis ke segmen medulla
spinalis T.4
/. !olon
!olon ascendens melintasi dari caecum ke arah cranial pada sisi
kanan cavitas abdominalis ke hepar, dan membelok ke kiri sebagai flexura
coli dextra. !olon ascendens terletak retroperitoneal sepan"ang sisi kanan
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
3/39
5
dinding abdomen dorsal, tetapi di sebelah ventral dan pada sisi(sisinya
tertutup oleh peritoneum. -eritoneum disebelah kanan dan sebelah kiri
colon ascendens membentuk fossa paracolica. !olon ascendens biasanya
terpisah dari dinding abdomen ventral oleh liku(liku intestinum tenue dan
omentum ma"us.4
-erdarahan colon ascendens dan flexura coli dextra ter"adi melalui
arteria ileocolica dan arteria colica dextra, cabang arteria mesenterica
superior. Vena ileocolica dan vena colica dextra, anak cabang dari vena
mesenterica superior, mengalirkan balik darah dari colon ascendens.
-embuluh limfe melintas ke nodi lymphoidei paracolici dan nodi
lymphoidei mesenterici superiores. Saraf untuk colon ascendens berasal
dariplexus mesentericus superior.4
!olon transversum adalah bagian intestinum crassum terbesar dan
paling mobil. $agian intestinum crassum ini melintasi abdomen dari
flexura coli dextra ke flexura coli sinistra, dan disini membelok ke arah
kaudal men"adi colon descendens. 0lexura coli sinistra pada bagian kaudal
ren sinistra dan di hubungkan pada diaphragma oleh ligamentum phrenico(
colicum. +esocolon transversum adalah mesentericum colon transvesum
yang mobil. 1adix mesenterii ini terletak sepan"ang tepi kaudal pancreas
dan sinambung dengan peritoneum parietale disebelah dorsal. Karena
mesenterium ini demikian mobil, letak colon transversum dapat berubah(
ubah. $iasanya colon transversum tergantung ke ba#ah sampai setinggi
annulus umbilicus. -ada orang yang tinggi dan kurus colon transversum
dapat sampai pelvis.4
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
4/39
6
-erdarahan arterial colon transversum ter"adi melalui arteria colica
media,cabang arteria mesenterica superior, tetapi memperoleh "uga darah
melalui arteria colica dextra et sinistra. -enyaluran balik darah dari colon
transversum ter"adi melalui vena mesenterica superior. )imfe dari colon
transversum disalurkan ke nodi lymphoidei colici mediiyang kemudian
ditampung oleh nodi lymphoidei mesenerici superiores. Saraf(saraf berasal
dari plexus mesenterica superior dan mengikuti arteria colica dextra et
sinistra. Saraf ini memba#a serabut saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf
yang mngikuti arteria colica sinistra berasal dari plexus mesenterica
inferior.4
!olon descendens melintas retroperitoneal dari flexura coli sinistra
ke fossa iliaca sinistra dan disini beralih men"adi colon sigmoideum.
-eritoneum menutupinya di sebelah ventral dan lateral, dan
menetapkannya pad dnding abdomen dorsal. -ada lintasannya ke kaudal
colon mele#ati tepi lateral ren sinister, ventral terhadapnya. Seperti "uga
pada colon ascendens, terdapat fossa paracolica di sebelah medial dan
lateral colon descendens.4
!olon sigmoideum, berbentuk S dengan pan"ang variabel.
+enghubungkan colon descendens dengan rectum. $erakhirnya taenia coli
menun"ukkan permulaan rectum. -eralihan rectosigmoid terletak kira(kira
2 cm dari anus.4
-erdarahan arterial colon descendens dan colon sigmoidea superior
cabang dari arteria mesenterica inferior. Vena mesenterica inferior
memba#a balik darah dari colon sigmoideum ke colon descendens.4
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
5/39
7
-embuluh limfe dari colon descendens dan colon sigmoid melintas
ke nodi lymphoidei colici mediisepan"ang arteria colica sinistra ke nodi
lymphoidei mesenterica inferior. -ersarafan berasal dari truncus
symphatheticus dan parasimpatis berasal dari nervi splachnici pelvici.4
4. 1ectum dan !analis &nalis
1ectum adalah bagian akhir intestenum crassum yang terfiksasi.
Ke arah caudal rectum beralih men"adi canalis analis.4
3ambar: &natomi kolon
B. Histologi
Kolon memiliki lapisan epitel, "aringan ikat, dan otot polos pada
dindingnya, serupa dengan lapisan yang ada pada usus halus. +ukosa terdiri atas
epitel selapis silindris, kelen"ar intestinal, lamina propria, dan muskularis mukosa.
Submukosa di ba#ahnya mengandung sel dan serat "aringan ikat, berbagai
pembuluh darah dan saraf. Tampak kedua otot polos di muskularis ekserna. Serosa
menutupi daerah kolon transversum dan kolon sigmoid. &danya se"umlah
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
6/39
8
modifikasi nyata pada kolon memberikan perbedaan dengan bagian lain saluran
cerna.2
$erbeda dengan usus halus, kolon tidak memiliki vili atau plika sirkularis.
tidak diregangkan, mukosa serta submukosanya terlihat berlipat(lipat yang
bersifat sementara, di dalam lamina propria dan submukosa dinding kolon dapat
di"umpai limfonoduli berbagai ukuran.2
)apisan otot muskularis eksterna kolon "uga mengalami modifikasi.
)apisan sirkular dalam utuh, sedangkan lapisan longitudinal luar otot polos
terbagi dalam / untaian besar meman"ang yang disebut taenia koli. i bagian lain
dinding kolon, terdapat selapis tipis lapisan otot longitudinal luar diantara taenia
koli. )apisan ini sering tidak utuh. Sel(sel ganglion parasimpatis pleksus saraf
mienterikus *&uerbach terdapat di antara kedua lapisan otot muscular eksterna .2
$aik kolon transversum maupun kolon sigmoid melekat ke dinding tubuh
oleh mesenterium. 5leh karena itu, serosa men"adi lapisan terluar pada kedua
kolon ini. i dalam mesenterium terdapat "aringan ikat longgar, sel(sel lemak,
pembuluh darah dan saraf.2
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
7/39
9
3ambar : )apisan dinding kolon
C. Fisiologi
0ungsi utama kolon adalah absorbsi air dan elektrolit dari kimus untuk
membentuk feses yang padat dan penimbunan bahan feses sampai dapat
dikeluarkan. Setengah bagian proksimal kolon terutama berhubungan dengan
absorpsi, dan setengah bagian distal, berhubungan dengan penyimpanan. Karena
tidak diperlukan pergerakan kuat dari dinding kolon untuk fungsi(fungsi ini, maka
pergerakan kolon secara normal sangat lambat. +eskipun lambat, pergerakannya
masih mempunyai karakteristik yang serupa dengan pergerakan usus halus dan
dapat dibagi men"adi gerakan mencampur dan gerakan mendorong.6
-ada gerakan mencampur ter"adi konstriksi sirkular yang besar ter"adi
dalam usus besar. -ada setiap konstriksi ini, kira(kira %,2 cm otot sirkuler akan
berkontraksi, kadang menyempitkan lumen kolon sampai hampir tersumbat. -ada
saat yang sama, otot longitudinal kolon, yang terkumpul men"adi / pita
longitudinal yang disebut taenia coli, akan berkontraksi. Kontraksi gabungan dari
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
8/39
10
pita otot sirkular dan longitudinal menyebabkan bagian usus besar yang tidak
terangsang menon"ol keluar memberikan bentuk serupa kantong yang disebut
haustrasi.6
3erakan mendorong di dalam sekum dan kolon ascendens dihasilkan oleh
kontraksi haustrae yang lambat tetapi berlangsung persisten, yang membutuhkan
#aktu 7(2 "am untuk menggerakkan kismus dari katup ileosekal ke kolon,
sementara kismusnya sendiri men"adi feses dengan karakteristik lumpur setengah
padat. ari sekum sampai sigmoid, pergerakkan massa dapat mengambil alih
peran pendorongan untuk beberapa menit dalam #aktu. 3erakan ini biasanya
hanya ter"adi (/ x setiap hari pada kebanyakan orang, terutama untuk kira(kira
2 menit selama "am pertama sesudah makan pagi.6
&bsorpsi dan sekresi elektrolit dan air+ukosa usus besar mempunyai kemampuan absorpsi aktif natrium
yang tinggi, dan gradien potensial listrik yang diciptakan oleh absorpsi
natrium "uga menyebabkan absorpsi klorida. Taut erat diantara sel(sel
epitel dari epitel usus besar lebih erat dari pada taut erat di usus halus.
Keadaan tersebut mencegah difusi kembali ion dalam "umlah bermakna
melalui taut ini, sehingga memungkinkan mukosa usus besar untuk
mengabsorpsi ion natrium "auh lebih sempurna yaitu, mela#an gradien
konsentrasi yang "auh lebih tinggi daripada di usus halus. 8al ini terutama
ter"adi saat terdapat se"umlah besar aldosteron karena aldosteron sangat
meningkatkan kemampuan transport natrium.6
Selain itu mukosa usus besar menyekresikan ion bikarbonat
sementara secara bersamaan mengabsorpsi ion klorida dalam "umlah yang
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
9/39
11
sebanding. $ikarbonat membantu menetralisir produk akhir asam dari
ker"a bakteri di dalam usus besar.6&bsorpsi ion natrium dan klorida menciptakan gradien osmotik di
sepan"ang mukosa usus besar, yang kemudian akan menyebabkan absorpsi
air.6
9sus besar dapat mengabsorpsi maksimal 2 sampai 7 liter cairan
dan elektrolit setiap hari. $ila "umlah total cairan yang masuk usus besar
melalui katup ileosekal atau melalui sekresi usus besar melebihi "umlah
ini, kelebihan cairan akan muncul dalam feses sebagai diare. 6
Ker"a bakteri dalam kolon
$anyak bakteri, khususnya basil kolon, bahkan terdapat secara
normal pada kolon pengabsorpsi. $akteri(bakteri ini mampu mencernakan
se"umlah kecil selulosa, dengan cara ini menyediakan beberapa kalori
nutrisi tambahan untuk tubuh. -ada he#an(he#an herbivora, sumber
energi ini sangat berarti, #alaupun hal ini tidak penting pada manusia.6
at(;at lain yang terbentuk sebagai akibat aktifitas bakteri adalah
vitamn K, vitamin $%, tiamin, riboflavin, dan bermacam(macam gas yang
menyebabkan flatus di dalam kolon, khususnya karbondioksida, gas
hidrogen, dan metana. 'itamin K yang dibentuk oleh bakteri sangat
penting karena "umlah vitamin ini dalam makanan yang sehari(hari di
cerna normalnya kurang untuk mempertahankan koagulasi darah yang
adekuat.6
Komposisi feses
bahan(bahan padat yang
tersusun atas /? bakteri mati, (%? lemak, (%? bahan inorganik,
%(/? protein, /? serat(serat makanan yang tidak dicerna dan unsur(
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
10/39
12
unsur kering dari getah pencernaan, seperti pigmen empedu dan sel(sel
epitel yang terlepas. @arna coklat dari feses disebabkan oleh sterkobilin
dan urobilin, yang berasal dari bilirubin. $au feses terutama disebabkan
oleh produk ker"a bakteriA produk ini bervariasi tiap individu, bergantung
pada flora bakteri kolon masing(masing orang dan "enis makanan yang
dimakan. -roduk yang benar(benar mengeluarkan bau meliputi indol,
skatol, merkaptan, dan hidrogen sulfida.6
D. Definisi
&dalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan
menginvasi "aringan sekitarnya. imana sebagian besar *B7? kanker di usus
besar adalah adenokarsinoma.C
E. Epidemiologi
Karsinoma kolorektal adalah suatu keganasan paling sering ter"adi pada
saluran cerna. Sebanyak 4. kasus baru telah terdiagnosa di &merika Serikat,
dan lebih dari 2. penderitanya meninggal setiap tahunnya, kanker kolorektal
men"adi peringkat ke / yang paling sering menyebabkan kematian di &merika
Serikat.
Insidensi karcinoma kolorektal di Indonesia cukup tinggi, demikian "uga
angka kematiannya. i Indonesia, insidensi pada #anita sebanding dengan pria.
Sekitar C2? ditemukan di rektosigmoid. i
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
11/39
13
-enyakit ini berhubungan dengan usia dan ter"adi lebih sering pada usia diatas 2
tahun. eteksi dini dengan penanganan medikal dan operatif yang terus
berkembang dapat menurunkan mortalitas karcinoma kolorektal.%,/
F. Etiologi dan Fakto !esiko
@alaupun penyebab kanker usus besar *seperti kanker lainnya masih
belum diketahui, namun telah dikenali beberapa faktor risiko sebagai berikut :
. 9sia9sia adalah faktor risiko dominan ter"adinya kanker kolorektal,
dengan insidensi yang terus meningkat setelah usia 2 tahun. )ebih dari
B? diagnosa kasus adalah pada orang tua dengan usia yang lebih dari 2
tahun. Ini adalah alasan untuk memulai tes skrining pasien tanpa ge"ala
yang rata(rata berisiko mengembangkan kanker kolorektal pada usia 2
tahun. &kan tetapi, individu dengan usia berapapun dapat mengembangkan
ter"adinya kanker kolorektal, sehingga seperti ge"ala perubahan yang
signifikan dalam buang air besar, pendarahan rectum, melena, anemia
yang tidak dapat di"elaskan, atau berat badan turun memerlukan evaluasi.
%. 0aktor 8erediter
Kira(kira 7? kanker kolorektal ter"adi secara sporadis, sementara
%? timbul pada pasien dengan ri#ayat keluarga yang diketahui
mengalami kanker kolorektal.
/. 0aktor iet dan )ingkungan
-enelitian menun"ukkan bah#a karsinoma kolorektal lebih sering
ter"adi pada populasi yang mengkonsumsi diet tinggi lemak he#ani dan
rendah serat. iet lemak "enuh dan tidak "enuh yang tinggi meningkatkan
risiko karsinoma kolorektal, sedangkan diet asam oleat yang tinggi
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
12/39
14
*minyak ikan, minyak kelapa, minyak ;aitun tidak meningkatkan risiko.
)emak dapat secara langsung meracuni mukosa kolorektal dan
menginduksi perubahan ke arah keganasan. Sebaliknya, diet tinggi serat
dapat menurunkan risiko. iduga adanya hubungan antara konsumi
alkohol dengan insidensi karsinoma kolorektal. Konsumsi kalsium,
selenium, vitamin &, !, dan D, karotenoid, fenol tumbuhan dapat
menurunkan risiko karsinoma kolorektal. 5besitas dan gaya hidup
sedenter dapat meningkatkan mortalitas pasien karsinoma kolorektal.
-engaturan diet dan gaya hidup yang baik akan mencegah ter"adinya
karsinoma kolorektal.
4. Inflammarory bowel disease
-asien dengan Inflammatory bowel disease, khususnya kolitis
ulseratif kronis, berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker
kolorektal. 8al ini diduga bah#a inflamasi kronis merupakan predisposisi
perubahan mukosa ke arah keaganasan.
2. -olip
@alaupun pertanyaan apakah polip premaligna mematikan atau
tidak berfifat kontroversial, ada insiden kanker kolon yang lebih tinggi
pada pasien dengan polip. Tampaknya logis menganggap pasien polip
adenomatosa atau adenoma vilosa beresiko lebih tinggi bagi kanker kolon,
karena lebih banyak bukti menggambarkan bah#a kebanyakan karsinoma
daripada adenoma yang timbul de novo berkembang dari "aringan
adenomatosa.7
6. 0aktor risiko lainnya
+erokok berhubungan dengan meningkatnya risiko adenoma
colon, khususnya setelah penggunaan lebih dari /2 tahun. -asien dengan
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
13/39
15
ureterosigmoidostomy meningkatkan risiko ter"adinya adenoma dan
carcinoma. Tingginya kadar growth hormon dan insulin like growth
factor! akan meningkatkan risiko. Irradiasi pelvis dapat meningkatkan
risiko karsinoma rekti.
". Patogenesis
Sekarang dipercayai bah#a terdapat % "alur pembentuk kanker kolon yang
secara patogenetis berbedaA keduanya melibatkan akumulasi bertahap mutasi.
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
14/39
16
gen, seperti +G! dan siklin , yang mendorong proliferasi sel. +utasi
&-! terdapat pada 7? kanker kolon sporadik.C
+utasi K(1&S. 3en K(1&S mengkode suatu molekul transduksi sinyal
yang berpindah(pindah antara keadaan aktif terikat guanosin trifosfat dan
keadaan inaktfi terikat guanosin difosfat. 1&S yang telah bermutasi
terperangkap dalam keadaan aktif dan mengeluarkan sinyal mitotik
sekaligus mencegah apoptosis. +utasi K(1&S biasanya ter"adi setelah
hilangnya &-!. 3en ini mengalami mutasi pada kurang dari ?
adenoma yang ukurannya kurang dari cm, pada 2? adenoma yang
lebih besar daripada cm, dan pada 2? karsinoma.C
'elesi !*!. 8ilangnya gen penekan kanker putatif di !*!ditemukan
pada 6? hingga C? kanker kolon. / gen diketahui terletak di lokasi
kromosom ini: '$$ *mengalami delesi pada karsinoma kolon,
'#$+%-"'+*mengalami delesi pada karsinoma pankreas dan -"'*.
$elum "elas gen mana yang relevan dengan karsinogenesis kolon. '$$
mengkode suatu molekul perekal sel yang disebut netrin(, yang berperan
dalam fungsi akson. '#$%-"'+ dan -"'* mengkode komponen(
komponen "alur sinyal transformating growth factor &*T30( F. Karena
sinyal T30( F biasanya menghambat siklus sel, hilangnya gen ini
memungkinkan sel tumbuh tak terkendali.C
8ilangnya #/0.8ilangnya gen penekan tumor ini ditemukan pada C?
hingga 7? kanker kolon, kehilangan serupa "arang ditemukan pada
adenoma, yang mengisyaratkan bah#a mutasi di #/0ter"adi belakangan
pada karsinogenesis kolorektum.C
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
15/39
17
Ealur kedua ditandai dengan lesi genetik di '1" mismatch repair genes
*gen untuk memperbaiki ketidakcocokan
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
16/39
18
mutasi pada gen ini dan gen pengatur pertumbuhan lain yang memuncak pada
timbulnya karsinoma kolorektal.C
+eskipun sekuensi adenoma(karsinoma yang menyebabkan terbentuknya
tumor dari defek pada sistem perbaikan ketidakcocokan belum teridentifikasi,
diketahui bah#a sbagian dari apa yang disebut polip hiperplastik di sisi kanan
kolon memperlihatkan instabilitas mikrosatelit dan mungkin bersifat prekanker.
Tumor yang telah terbentuk sempurna dan berasal dari "alur perbaikan
ketidakcocokan memang memperlihatkan beberapa gambaran morfologik khas,
termasuk lokasi di kolon proksimal, histologi musinosa, dan infiltrasi oleh
limfosit. Secara umum, tumor ini memiliki prognosis lebih baik dari pada tumor
yang berasal dari "alur"#$% &katenin.C
H. Patologi
+akroskopis
+eskipun semua karsinoma kolorektal bera#al sebagai lesi in situ,
lesi tersebut berkembang dengan pola morfologik yang berbeda(beda.
Tumor di kolon proksimal cenderung tumbuh sebagai massa polipoid
eksofitik yang meluas di sepan"ang salah satu dinding sekum dan kolon
ascendens. Earang ter"adi obstruksi. $ila terletak di kolon distal, karsinoma
cenderung berbentuk lesi anular melingkar yang menimbulkan apa yang
disebut sebagai konstriksi napkinringpada usus dan penyempitan lumen,
tepi cincin tersebut biasanya meninggi. Kedua bentuk neoplasma secara
langsung menembus dinding usus seiring dengan #aktu *mungkin setelah
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
17/39
19
bertahun(tahun dan mungkin tampak sebagai massa padat di permukaan
serosa.C
+ikroskopis
&papun penampakan makroskopiknya, semua karsinoma kolon
secara mikroskopis serupa. 8ampir semua adalah adenokarsinoma yang
berkisar dari berdiferensiasi baik hingga tidak berdifferensiasi dan "elas
anaplastik. $anyak tumor menghasilkan musin, yang disekresikan ke
dalam lumen kelen"ar atau ke dalam intestisium dinding usus. Karena
sekresi ini menyebabkan dinding usus merekah, kanker mudah meluas dan
memperburuk prognosis. Kanker di daerah anus umumnya berasal dari sel
skuamosa.C
I. Klasifikasi
&merican Eoint !ommittee on !ancer memakai sistem T
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
18/39
20
organ atau struktur lain
Stadium
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
19/39
21
& Terbatas di dinding usus BC?
$ +enembus lapisan muskularis mukosa 7?
!
!
!%
+etastasis ke kelen"ar limfe
$eberapa kelen"ar limfe dekat tumor primer
alam kelen"ar limfe "auh
62?
/2?
+etastasis "auh 2?
3ambar : penyebaran karsinoma
J. #etastasis
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
20/39
22
!arcinoma colorectal mulai berkembang pada mukosa dan bertumbuh
sambil menembus dinding dan meluas secara sirkuler ke arah oral dan aboral ke
"aringan dan organ visceral lainnya. -enyebaran perkontinuitatum menembus
"aringan sekitar atau organ sekitarnya seperti ureter, vesica urinaria, uterus,
vagina, atau prostat.4
Keterkaitan nodus limfatikus regional merupakan bentuk yang paling
sering pada penyebaran carcinoma colorectal dan biasanya mendahului metastasis
"auh atau menyebabkan carcinomatosis. -enyebaraan ke nodus limfatikus
meningkat dengan pertambahan ukuran tumor, diferensiasi histologis yang buruk,
invasi limfovaskular dan kedalaman invasi.4
-ada carcinoma colon, penyebaran limfatik biasanya mengikuti aliran
vena besar dari segmen colon yang terkait. -enyebaran limfatik dari rectum
mengikuti % "alur. -ada rectum bagian atas, pengaliran ascendens sepan"ang
pembuluh rectalis superior ke kelen"ar mesenterica inferior. -ada rectum bagian
ba#ah, pengaliran limfatik ter"adi sepan"ang pembuluh rectalis media. -enyebaran
sepan"ang pembuluh rectalis inferior ke kelen"ar iliaca interna atau inguinal "arang
ter"adi kecuali "ika tumor mengenai canalis analis atau aliran limfatik proximal
diblok oleh tumor.4
Tempat yang paling sering terkena pada metastasis "auh carcinoma
colorectal adalah hepar. +etastasis ini timbul dari penyebaran hematogen melalui
system vena portal. Seperti pada penyebaran ke nodus limfatikus, risiko
metastasis ke hepar meningkat dengan peningkatan ukuran tumor dan grade
tumor, namun tumor yang kecil pun dapat menyebabkan metastasis "auh. -aru(
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
21/39
23
paru "uga merupakan tempat penyebaran hematogen carcinoma colorectal, namun
"arang ter"adi. -enyebaran ke peritoneal mengakibatkan carcinomatosis
*metastasis peritoneal difus dengan atau tanpa ascites.4
K. "e$ala Klinis
3e"ala dan tanda dini karsinoma kolorectal tidak ada. 9mumnya ge"ala
pertama timbul karena penyulit, yaitu gangguan faal usus, obstruksi, perdarahan
atau akibat metastasis./
. Karsinoma Kolon kanan
Earang ter"adi stenosis dan feses masih cair sehingga tidak ada
faktor obstruksi. 3ambaran klinis tumor sekum dan kolon ascendens tidak
khas, ge"ala umumnya berupa dyspepsia, kelemahan umum, penurunan
berat badan, dan anemia. 5leh karena itu pasien sering datang dalam
keadaan terlambat.
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
22/39
24
kolon sigmoideum lebih "elas teraba daripada massa di bagian lain kolon.
-emeriksaan colok dubur merupakan keharusan./
Tabel 4. 0aktor yang menentukan tanda dan ge"ala
!olon kanan !olon kiri 1ectum
Tipe tumor 'egetative
ulseratif
Stenotik Infiltratif
9lseratif
'egetatif
Kaliber viskus $esar KecilHpipih $esar
Isi viskus Setengah cair Setengah padat -adat
0ungsi utama &bsorbsi -enyimpanan efekasi
Tabel 2. 3e"ala klinis
!olon kanan !olon kiri 1ectum
&spek klinis !olitis 5bstruksi -roktitis
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
23/39
25
efekasi iare atau diare
berkala
konstipasi
progresif
Tenesmus terus
menerus
5bstruksi Earang 8ampir selalu Tidak "arang
arah pada
faeces
Samar Samar atau
makroskopis
+akroskopis
0aeces
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
24/39
26
1ectosigmoid C2
%. Pemeiksaan Pen&n$ang
. Tes untuk darah feses
Tes terbaik bagi penyaring asimptomatik mencakup penggunaan
kertas yang diimpregnasi guaiak darah samar. -enting agar pasien diet
tinggi serat yang bebas daging merah sekurang(kurangnya selama 47 "am.
ua contoh diambil dari tiap tiga contoh feses dan preparat dibentuk
dalam / hari. Eika hanya satu dari enam preparat positif, maka pasien di
evaluasi lebih lan"ut. Keuntungan tes ini mencakup biaya yang murah,
kemudahan melakukannya dan angka positif palsu relatif rendah *?.7
%. -roktosigmoidoskopi
+erupakan bantuan diagnostik yang penting dalam penga#asan
lesi yang terlihat dalam tes lain dan dalam pasien simptomatik. Tetapi
manfaatnya rendah dalam psien yang asimptomatik, karena hasil survey
prospektif menun"ukkan hanya sekitar satu kanker dalam setiap 66C pasien
yang diperiksa. Tetapi pembuangan rutin polip adenomatosa dengan
proktosigmoiddoskopi, telah terbukti menurunkan insiden kanker
berikutnya. -olip telah dilaporkan dalam 4(B? pasien diatas usia 4 tahun.
-eralatan fleksibel yang lebih baru telah dikembangkan, yang memberikan
toleransi pasien yang "auh lebih baik dan peningkatan "elas dalam
ketepatan diagnostik.7
/. Dnema barium
-emeriksaan enama barium kolon penuh telah dilaporkan gagal
megidentifikasi seperlima sampai seperempat dari seluruh kanker kolon
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
25/39
27
dan duaperlima dari semua lesi polipoid. Tetapi enema barium kontras
udara akan mendeteksi hampir semua lesi kolon dengan diameter
minimum 2 mm dan harus dipertimbangkan sebagai tindakan radiologi
terpilih. Kontraindikasi mencakup penyakit usus peradangan parah akuta,
kecurigaan perforasi dan biopsi dinding usus belakangan ini.7
4. Kolonoskopi
Kolonoskopi setelah barium enema kontras udara sering
digunakan, dan lesi dapat dideteksi dan dibiopsi atau dieksisi atau
keduanya. ua teknik ini saling melengkapi dan bermanfaat. -embatasan
mencakup kegagalan mencapai atau memeriksa fleksura koli sinistra
secara lengkap *?, fleksura koli dextra *2? atau sekum *%?.
-asien asimptomatik dengan darah samar terdokumentasi baik di dalam
tin"a dan pasien simptomatik harus men"alani pemeriksaan kolonoskopi
seluruh kolon, bahkan pasien dengan gambaran sigmoidoskopi normal dan
enema barium normal atau samar(samar. Kepentingan hal ini digambarkan
oleh hasil seri pemeriksaan kolonoskopi yang dilakukan dalam 46 pasien
yang mempunyai enema barium kontras udara yang menggambarkan
penyakit polipoid "inak. /6 *%2? tidak menderita lesi neoplastik pada
tempat yang dicurigai. C dari /6 *B? menderita adenoma polipoid "inak
yang dicurigai di tempat lain, serta 4 *? menderita lesi neoplastik "inak
pada area yang dicurigai dan lesi ganas yang tak dicurigai ditempat lain.
ari sisanya yang menderita lesi neoplastik yang diidentifikasi secara
tepat pada tempat yang dicurigai, C *2? merupakan adenokarsinoma
atau polip neoplastik dengan kanker invasif.7
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
26/39
28
3ambar : !olonoskopi carcinoma colorectal
2. Tes lain
Teknik sitologi pada tin"a telah berkembang baik dan tepat. Tetapi
keperluan akan bilas dan penyimpanan feses yang teliti dan memakan
#aktu telah membatasi pemakaiannya serta mungkin akan terus demikian.
beban tumor dan prognosis, tetapi manfaat informasi ini tetap akan
ditentukan. Tes konvensional seperti hitung darah lengkap, panel biokimia
darah, foto toraks, sidik hati dan dalam kasus tertentu pielogram intravena,
memberikan informasi tentang luas penyakit yang memerlukan intervensi
bedah yang tepat. Tes biokimia, imunologi dan radiologi mempunyai nilai
tak pasti dalam kebanyakan kasus.7
+. Diagnosis 'anding
Tabel.C iagnosis banding
!olon kanan !olon tengah !olon kiri 1ectum
&pendicular
abscess
+assa
periappendicular
&muboma
Dnteritis regionalis
9lcus pepticum
!arcinoma gaster
&bscess hepar
8epatocellular
carcinoma
!olitis ulcerative
-olip
iverticulitis
Dndometriosis
-olip
-rokitis
0issura ani
8aemorrhoid
!arcinoma
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
27/39
29
!holecystitis
Kelainan pancreas
Kelainan saluran
empedu
ani
N. Penatalaksanaan. -embedahan
-embedahan dapat dikategorikan men"adi curative, palliative, bypass,
fecal diversion,atau openandclose.B
$urative, tindakan ini dapat dilakukan bila tumor terlokalisir. Karsinoma
yang sangat dini seperti polip biasanya dapat disembuhkan dengan
polypectomy pada saat colonoscopy. Tumor yang lebih lan"ut
membutuhkan sebagian colon yang mengandung tumor dibuang hingga
batas tertentu *contohnya colectomy dan reseksi radikal enbloc dari
mesenterium dan lymph node untuk mengurangi resiko rekurensi. Eika
mungkin bagian yang tersisa dari colon dilakukan anastomosis, "ika tidak
memungkinkan anus buatan *stoma harus dibuat. -embedahan terhadap
metastase ke hepar yang terisolasi dapat menyembuhkan pada pasien
tertentu. engan semakin ma"unya kemoterapi, maka semakin banyak
pasien yang dita#arkan pembedahan terhadap metastasis ke hepar yang
terisolasi.
#alliative, dilakukan "ika terdapat metastasis yang multipel. 1eseksi dari
tumor primer masih dian"urkan untuk menghindari kematian akibat
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
28/39
30
perdarahan, invasi, ataupun efek katabolik. ilakukan bila tumor tidak
dapat direseksi untuk mencegah dan mengatasi obstruksi atau
menghentikan perdarahan supaya kualitas hidup penderita baik. Eika tumor
tidak dapat diangkat maka dapat dilakukan bedah pintas atau anus
pretenaturalis. -ada metastasis ke hepar yang tidak lebih dari % atau /
nodul dapat dipertimbangkan eksisi metastasi. -emberian sitostatika
melalui arteri hepatica, yaitu perfusi secara selektif, kadang disertai terapi
embolisasi
Eika tumor menginvasi struktur disekitarnya sehingga eksisi sulit dilakukan,
maka ahli bedah lebih menyukai melakukan bypass dari tumor
*ileotransverse bypass atau melakukanfecal diversiondengan pembuatan
stomapada tempat yang lebih proximal.
-ada kasus terburuk dapat dilakukan pembedahan openandclose. 8al ini
dilakukan "ika ahli bedah menemukan tumor tidak dapat direseksi dan usus
kecil sudah terinvasi, dan tindakan lebih lan"ut akan lebih membahayakan
pasien. engan ma"unya teknik pencitraan hal ini sudah "arang ter"adi.
4aparoscopicassisted colectomyadalah teknik yang kurang invasif yang
dapat mengurangi ukuran sayatan dan nyeri pasca operasi.
Komplikasi dari pembedahan antara lainB,:
Infeksi luka
Impotensi
ehiscence atau hernia
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
29/39
31
&nastomosis bocor atau terlepas, menyebabkan pembentukan abscess atau
fistula, dan atau peritonitis
-erdarahan dengan atau tanpa pembentukan hematom
&dhesi menyebabkan obstruksi usus
!edera organ di sekitarnya *seringnya usus kecil, ureter, limpa, dan vesica
urinaria
Komplikasi !ardiopulmonal seperti infark miocard, pneumonia, aritmia
cordis, emboli paru dan sebagainya.
Tu"uan utama tindakan bedah adalah memperlancar saluran cerna, baik
bersifat kuratif maupun nonkuratif. Kemoterapi dan radiasi bersifat paliatif dan
tidak memberikan manfaat kuratif. $edah kuratif dilakukan bila tidak ditemukan
ge"ala penyebaran lokal maupun "auh.
Tindakan bedah terdiri atas reseksi luas carcinoma primer dan kelen"ar
limfe regional. $ila sudah ada metastasis "auh, tumor primer akan direseksi "uga
dengan maksud mencegah obstruksi, perdarahan, anemia, inkontinensia, fistel dan
nyeri.
-ada carcinoma caecum atau colon ascendens dilakukan hemicolectomy
kanan. -embuluh darah ileocolica, colica dextra, dan cabang kanan dari colica
media diligasi dan dipisahkan. Ileum terminal sekitar cm ikut direseksi,
kemudian dibuat anastomosis ileum dengan colon transversum.
-ada carcinoma di flexura hepatica atau di proximal colon transversum
dilakukan hemicolectomy kanan yang diperluas. !aranya sama dengan
hemicolectomy kanan namun dilakukan ligasi pembuluh darah colica media pada
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
30/39
32
pangkalnya. !olon kanan dan proximal colon transversum direseksi dan dilakukan
anastomosis ileum dengan colon transversum distal. Eika aliran darah diragukan,
maka reseksi dapat diperluas sampai flexura lienalis dan dilakukan anastomosis
ileum dengan colon descendens.
-ada carcinoma colon transversum tengah dan distal dilakukan colectomy
transversum. ilakukan ligasi pembuluh darah colica media. Kemudian dilakukan
anastomosis colocolonik.
-ada carcinoma colon transversum distal, flexura lienalis, dan colon
descendens dilakukan hemicolectomy kiri. !abang kiri pembuluh darah colica
media, colica kiri, dan cabang pertama pembuluh darah sigmoid diligasi.
Kemudian dibuat anastomosis colocolonik.
-ada carcinoma colon transversum distal dapat dilakukan hemicolectomy
kiri yang diperluas. !aranya sama dengan hemicolectomy kiri, namun dilakukan
ligasi pada cabang kanan pembuluh darah colica media.
-ada carcinoma colon sigmoideum dilakukan colectomy sigmoideum.
ilakukan ligasi dan pemisahan cabang sigmoig dari arteri mesenterica inferior.
!olon sigmoideum direseksi sampai batas refleksi peritoneum dan dibuat
anastomosis colon descendens dengan rectum bagian atas.
!olectomy total dan subtotal dilakukan pada pasien dengan familial
adenomatous poliposis. -ada prosedur ini, pembuluh darah ileocolica, colica
dextra, colica media, dan colica sinistra diligasi dan dipisahkan. -embuluh darah
rectalis superior dipertahankan. Eika diperlukan untuk mempertahankan colon
sigmoideum, maka pembuluh darah sigmoid distal dipertahankan dan anastomosis
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
31/39
33
dibuat antara ileum dan colon sigmoideum distal *subtotal colectomy dengan
anastomosis ileosigmoid. Eika colon sigmoideum direseksi, pembuluh darah
sigmoidf diligasi dan dipisahkan, dan dibuat anastomosis ileum dengan rectum
bagian atas *total abdominal colectomy dengan anastomosis ileorectal. Eika
anastomosis dikontraindikasikan, maka dibuat end(ileostomy dan rectum atau
colon sigmoideum digunakan sebagai fistula mucus atau 8artmann pouch.
1eseksi colon &. carcinoma caecum, $. carcinoma flexura hepatica, !.
carcinoma colon transversum, . carcinoma flexura lienalis, D. carcinoma colon
descendens, 0. carcinoma colon sigmoideum.%
Tipe(tipe terminologi reseksi colorectal: &! ileocecectomyA &L$
ascending colectomyA &L$0 hemicolectomy kananA &L$3 hemicolectomy
kanan diperluasA DL03L8 colectomy transversusA 3I hemicolectomy kiriA
0I hemicolectomy kiri diperluasA ELK colectomy sigmoidA &L$E colectomy
subtotalA &L$K colectomy totalA &L$) proctocolectomy total.
-ada carcinoma rectum, teknik pembedahan dipilih tergantung dari
letaknya, khususnya "arak batas ba#ah carcinoma dan anus. Sedapat mungkin
anus dengan sphincter ani eksternus dan sphincter ani internus akan dipertahankan
untuk menghindari anus preternaturalis. -ada carcinoma recti H/ proximal
dilakukan reseksi anterior. -ada carcinoma recti H/ tengah dilakukan reseksi
dengan mempertahankan sphincter anus. -ada carcinoma recti H/ distal dilakukan
amputasi rectum melalui reseksi abdominoperineal Muenu(+iles.
1eseksi anterior
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
32/39
34
ilakukan reseksi proximal rectum melalui incisi abdominal sampai pelvis
tanpa melakukan incisi pada perineal, sacral dan daerah lainnya. Terdapat /
tipe reseksi anterior yaitu:
a. 8igh anterior resection
1eseksi bagian distal colon sigmoideum dan bagian atas rectum. $iasanya
digunakan untuk tumor "inak pada rectosigmoid "unction. 1ectum tidak
seluruhnya dibebaskan dari kelengkungan sacrum, bagian atas rectum
dibebaskan namun peritoneum pelvis tidak dipisahkan. &rteri mesenterica
inferior dan vena mesenterica inferior diligasi pada pangkalnya secara
terpisah. ibuat anastomosis antara colon dan u"ung rectum *biasanya u"ung
ke u"ung.
b. )o# anterior resection
igunakan untuk carcinoma recti atas dan tengah. 1ectosigmoid
dibebaskan, peritoneum pelvis dibuka, dan arteri mesenterica inferior diligasi
dan dipisahkan. 1ectum dipisahkan dari sacrum. iseksi dilakukan distal dari
batas anorectal, diperluas ke posterior melalui fascia rectosacral sampai
coccyx dan ke anterior melalui fascia enonvilier sampai vagina pada #anita
atau vesicular seminalis dan prostat pada pria. 1ectum dan mesorectum
dipisahkan. &nastomosis rectum letak rendah biasanya memerlukan
pembebasan flexura lienalis dan ligasi serta pemisahan vena mesenterica
inferior dengan pancreas. &lat stapler sirkuler dapat digunakan untuk
membuat anastomosis. -enyulit yang sering ter"adi dalah gangguan fungsi
seks.
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
33/39
35
c. Dxtended lo# anterior resection
Dxtended lo# anterior resection diperlukan untuk membuang tumor yang
berada di distal rectum, beberapa centimeter di atas sphincter ani. 1ectum
dibebaskan seluruhnya sampai batas musculus levator ani, diseksi ke anterior
diperluas sepan"ang septum rectovaginal pada #anita dan distal vesicular
seminalis dan prostat pada pria. Setelah reseksi, dibuat anastomosis coloanal.
Karena adanya risiko bocornya anastomosis dan ter"adinya sepsis ketika
anastomosis dibuat pada distal rectum atau canalis analis, maka dapat dibuat
ileostoma semetara.
-rosedur 8artmann dan fistula mukus
$iasanya dilakuan pada pasien dengan carcinoma rectum dimana
anastomosis pada pelvis tidak dapat dibuat. -rosedur 8artmann ditu"ukan
untuk reseksi colon atau rectum tanpa anstomosis dimana colostomi atau
ileostomi dibuat dan distal colon atau rectum ditinggalkan sebagai kantung
tertutup. Kondisi ini biasanya digunakan ketika colon kiri atau sigmoideum
direseksi dan sisa rectum ditutup dan ditinggalkan di pelvis. Eika colon distal
cukup pan"ang untuk mencapai dinding abdominal. +aka dapat dibuat fistula
mucus dengan membuka usus yang tak berfungsi dan men"ahitnya ke kulit.
1eseksi abdominoperineal menurut Muenu(+iles
1eseksi ini membuang rectum, canalis analis, dan anus dengan pembuatan
permanen colostoma dari colon descendens atau sigmoideum. -rosedur pada
abdomen dan pelvis sama dengan extended lo# anterior resection. 1ectum
dan sigmoid dengan mesosigmoid dilepaskan, termasuk kelen"ar limfe
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
34/39
36
pararectum dan retroperitoneal sampai kelen"ar limfe retroperitoneal.
Kemudian melalui incisi perineal anus dieksisi dan dikeluarkan seluruhnya
dengan rectum melalui abdomen. iseksi perineal dibuat dengan eksisi canalis
analis dengan batas sirkumferensial yang lebar. iseksi perineal dapat dapat
dilakukan dengan posisi lithhotomy atau posisi prone setelah penutupan
abdomen dan pembuatan colostoma. -enutupan luka meninggalkan defek
perineal yang besar, khususnya bila telah digunakan radiasi, maka diperlukan
penutupan dengan flap pada beberapa pasien. -enyulit yang sering ter"adi
dalah gangguan fungsi seks.%,/,%
%. Kemoterapi
Kemoterapi berguna untuk mengurangi kemungkinan metastasis,
mengecilkan ukuran tumor, atau memperlambat pertumbuhan tumor.
$iasanya diberikan setelah pembedahan *adjuvant, atau sebelum
pembedahan *neoadjuvant, atau sebagai terapi primer *palliative.
Kemoterapi sesudah pembedahan biasanya diberikan setelah karsinoma
menyebar ke lymph node*stadium III. $eberapa obat yang disetu"ui oleh
5 6ood and 'rug "dministration adalah :
&d"uvant *setelah pembedahan kemoterapi :
Kombinasi dengan infusan 2(fluorouracil, leucovorin, dan oxaliplatin
*05)05J
2(fluorouracil *2(09 atau !apecitabine *Jeloda
)eucovorin *)', 0olinic &cid
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
35/39
37
5xaliplatin *Dloxatin
Kemoterapi untuk yang sudah metastasisB:
5bat pilihan utamanya adalah kombinasi 2(fluorouracil, leucovorin, dan
oxaliplatin *05)05J dengan bevaci;umab atau infusan 2(fluorouracil,
leucovorin, and irinotecan *05)0I1I dengan bevaci;umab
2(fluorouracil *2(09 atau !apecitabine
90T atau Tegafur(uracil
)eucovorin *)', 0olinic &cid
Irinotecan *!amptosar
5xaliplatin *Dloxatin
$evaci;umab *&vastin
!etuximab *Drbitux
-anitumumab *'ectibix
Sedang dalam percobaan untuk yang karsinoma metastasis yang tidak
efektif dengan kemoterapi di atas :
$orte;omib *'elcade
5blimersen *3enasense, 3//B
3efitinib dan Drlotinib *Tarceva
Topotecan *8ycamtin.B
/. 1adioterapi
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
36/39
38
1adioterapi tidak digunakan secara rutin pada karsinoma colon,
karena dapat menyebabkan radiation enteritis, dan sulit untuk membidik
daerah spesifik dari colon. $iasanya lebih sering diberikan radioterapi
pada karsinoma rectal karena rectum tidak bergerak sebanyak colon maka
lebih mudah untuk dibidik.
Indikasi radioterapi adalah :
Karsinoma colon :
+enghilangkan nyeri dan palliative, ditargetkan pada deposit
tumor "ika menekan struktur vital atau menyebabkan sakit.
Karsinoma rectal
$iasanya diberikan sebelom pembedahan *neoadjuvant pada tumor
yang tumbuh keluar dari rectum atau telah menyebar ke nodus
limfatikus, dengan tu"uan menurunkan resiko rekurensi.
"djuvant, "ika tumor menyebabkan perforasi dari rectum atau karsinoma
sudah menyebar ke nodus limfatikus.
#alliative, untuk mengurangi ukuran tumor untuk meringankan ge"ala.B
4. Immunoterapi
$acillus !almette(3uNrin *$!3 sedang diteliti sebagai campuran
adjuvant untuk terapi colorectal.B
2. 'aksin
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
37/39
39
-ada
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
38/39
40
*+etastasis "auh
1eseksi hepar bila terdapat metastasis
ke hepar
Terapi -aliatif
(. Pognosis
-rognosis tergantung dari ada tidaknya metastasis "auh, yaitu klasifikasi
penyebaran carcinoma dan tingkat keganasan sel tumor. $ila disertai diferensiasi
sel tumor yang buruk, maka prognosisnya sangat buruk.% &ngka harapan hidup
pada stadium a#al adalah 2 kali lipat lebih besar dari stadium akhir. !D& "uga
secara langsung berhubungan dengan prognosis dari penyakit.
P. Follo)*&p
5.. 1ational $omprehensive $ancer 1etworkdan"merican ociety of $linical
7ncology memberikan panduan untukfollowupkarsinoma colon :
-emeriksaan fisik setiap / sampai 6 bulan selama % tahun., lalu setiap 6
bulan selama 2 tahun.
$scan dada, abdomen, dan pelvis dapat dipertimbangkan untuk
dilakukan secara rutin selama / tahun pertama pada pasien dengan
resiko tinggi ter"adi rekurensi.
$olonoscopy dapat dilakukan tahun setelahnya, kecuali belum
dilakukan pada sebelum pembedahan karena adanya massa yang
-
7/23/2019 sigit BAB II ca colon
39/39
41
menghalangi. alam kasus tersebut sebaiknya dilakukan setelah /
Sampai 6 bulan.
#8 or ultrasound scanning, chest 9rays, pemeriksaan darah lengkap
atau tes fungsi hati tidak disarankanB.