spl_06

17
INCINERATION SPL_05 Fitria Ika Aryanti, M. Eng

Upload: hudhori-sukma

Post on 23-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 1/17

INCINERATION SPL_05

Fitria Ika Aryanti, M. Eng

Page 2: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 2/17

I ncineration 

teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang menarik dalam

teknologi pengolahan limbah.

Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90%

(volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final

dari sistem pengolahan limbah cair karena pada dasarnya hanyamemindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas

yang tidak kasat mata.

Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun,

insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana sebagian besar dari

komponen limbah b3 dapat dihancurkan dan limbah berkurang dengan

cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang relatif kecil.

Page 3: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 3/17

Teknologi insinerasi merupakan teknologi yang

mengkonversi materi padat menjadi materi gas (gas buang),

serta materi padatan yang sulit terbakar, yaitu abu (bottom

ash) dan debu ( fly ash).

Panas yang dihasilkan dari proses insinerasi juga dapat

dimanfaatkan untuk mengkonversi suatu materi menjadi

materi lain dan energi, misalnya untuk pembangkitan listrikdan air panas.

Aspek penting dari metode insinerasi adalah heating

value limbah, yang mana nilai tersebut akan menentukan

kemampuan mempertahankan berlangsungnya prosespembakaran dan banyaknya energi yang dapat diperoleh

dari sistem insinerasi.

Page 4: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 4/17

Kelebihan metode insinerasi:

Sebagian besar komponen limbah B3 dapat dihancurkan

Limbah dapat berkurang dengan cepat

Dapat dilakukan di lahan yang relatif kecil

Jenis insinerator yang umum digunakan:

Rotary kiln

Multiple Hearth

Fluidized Bed

Open Pit

Single/Multiple Chamber

Aqueous Waste Injection

Starved Air Unit

Dari semuanya yang paling

banyak digunaka ialah Rotary

Kiln karena memiliki kelebihan

dapat mengolah limbah padat,

cair, dan gas secara simultan.

Page 5: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 5/17

Teknologi insinerasi

mempunyai beberapa

sasaran, yaitu:

Mengurangi massa / volume: proses insinerasi adalah proses oksidasi

(dengan oksigen atau udara) limbah combustible pada temperatur tinggi.

 Akan dikeluarkan abu, gas, limbah sisa pembakaran dan abu, dan

diperoleh pula energi panas. Bila pembakaran sempurna, akan tambah

sedikit limbah tersisa dan gas yang belum sempurna terbakar (seperti

CO). Panas yang tersedia dari pembakaran limbah sebelumnya akan

berpengaruh terhadap jumlah bahan bakar yang dipasok. Insinerator

yang bekerja terus menerus akan menghemat bahan bakar.

Mendestruksi komponen berbahaya: insinerator tidak hanya untukmembakar sampah kota. Sudah diterapkan untuk limbah non-domestik,

seperti dari industri (termasuk limbah B3), dari kegiatan medis (untuk

limbah infectious). Insinerator tidak hanya untuk membakar limbah

padat. Sudah digunakan untuk limbah non-padat, seperti sludge dan

limbah cair yang sulit terdegradasi. Teknologi ini merupakan sarana

standar untuk menangani limbah medis dari rumah sakit. Sasaran

utamanya adalah mendestruksi patogen yang berbahaya seperti kuman

penyakit menular. Syarat utamanya adalah panas yang tinggi

(dioperasikan di atas 800o C). Dalam hal ini limbah tidak

harus combustible, sehingga dibutuhkan subsidi bahan bakar dari luar

Insinerasi adalah identik dengan combustion , yaitu dapat menghasilkan enersi yang

dapat dimanfaatkan. Faktor penting yang harus diperhatikan adalah kuantitas dan

kontinuitas limbah yang akan dipasok. Kuantitas harus cukup untuk menghasilkan enersisecara kontinu agar suplai enersi tidak terputus.

Page 6: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 6/17

 Aspek keterbakaran:

menyangkut nilai kalor, kadar

air, dan kadar abu dari

buangan padat, khususnya

sampah.

Aspek keamanan: menyangkut titik

nyala, tekanan uap, deteksi logam

berat, dan operasional insinerator.

Aspek pencegahan pencemaran

udara : menyangkut penanganan

debu terbang, gas toksik, dan uap

metalik.

Beberapa aspek yang

harus diperhatikan

dalam menjalankan

suatu insinerator,antara lain:

Page 7: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 7/17

TERDAPAT 3 PARAMETER UTAMA DALAM OPERASI INSINERATOR YANG

HARUS DIPERHATIKAN, YAITU :

Temperature (Suhu): Berkaitan dengan pasokan oksigen (melaluiudara). Udara yang dipasok akan menaikkan temperature karenaproses oksidasi materi organik bersifat eksotermis. Temperaturideal untuk sampah kota tidak kurang dari 800 oC.

Time (waktu): Berkaitan dengan lamanya fasa gas yang harusterpapar dengan panas yang telah ditentukan. Biasanya sekitar 2detik pada fase gas, sehingga terjadi pembakaran sempurna.

Turbulensi: Limbah harus kontak sempurna dengan oksigen. Insinerator besar

diatur dengan kisi-kisi atau tungku yang dapat bergerak, sedang insinerator kecil(modular) tungkunya adalah statis.

Page 8: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 8/17

Page 9: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 9/17

MULTIPLE HEARTH

Multiple hearth incinerator, yang telah digunakan sejak

 pertengahan tahun 1900-an, terdiri dari suatu kerangka

lapisan baja tahan api dengan serangkaian tungku

(hearth) yang tersusun secara vertikal, satu di atas yang

lainnya dan biasanya berjumlah 5-8 buah tungku dengankecepatan putaran ¾ – 2 rpm.

Umpan sampah dimasukkan dari atas tungku secara

terus menerus dan abu hasil proses pembakaran

dikeluarkan melalui silo. Burner dipasang pada sisidinding tungku pembakar di mana pembakaran terjadi.

Udara diumpan masuk dari bawah, dan sampah

diumpan masuk dari atas.

Page 10: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 10/17

Page 11: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 11/17

ROTARY KILN INCINERATOR

Rotary kiln incinerator merupakan suatu kerangka

silindris yang dilapisi bahan tahan api yang terpasang

pada sudut kemiringan yang rendah. Rotasi dan sudut

kemiringan dari tanur (kiln) menyebabkan bergeraknya

limbah melalui tanur sambil juga untuk meningkatkanpencampuran limbah tersebut dengan udara.

Sistem insinerator jenis rotary kiln merupakan sistem

pengolahan limbah yang paling universal dari segi jenis

dan kondisi limbah yang dikelola. Insinerator jenis ini dapat digunakan untuk mengolah

berbagai jenis limbah padat dan sludge, cair maupun

limbah gas.

Page 12: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 12/17

Rotary kiln secara normal memerlukan suatu ruang

bakar sekunder (after burner) untuk memastikan

hancurnya unsur-unsur yang berbahaya secara

menyeluruh.

Ruang utama berfungsi untuk terjadinya pirolisis atau

pembakaran limbah padat menjadi gas.

Reaksi pembakaran fasa gas disempurnakan di dalam

ruang sekunder.

Kedua ruang utama dan sekunder secara umum

dilengkapi dengan sistem bahan bakar pembantu.

Page 13: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 13/17

Page 14: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 14/17

F LUIDIZED BED

Fluidized bed incinerator adalah sebuah tungku

 pembakar yang menggunakan media pengaduk

berupa pasir seperti pasir kuarsa atau pasir

silika, sehingga akan terjadi pencampuran(mixing) yang homogen antara udara dengan

butiran butiran pasir tersebut.

Pembakaran dengan teknologi fluidized bed

merupakan satu rancangan alternatif untukpembakaran limbah padat.

Page 15: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 15/17

Page 16: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 16/17

Pasir ini digunakan sebagai media pentransfer panas dari

bahan bakar sampah yang akan dibakar.

Fungsi partikel dalam fluidized bed incinerator ialah

untuk membantu pembakaran di dalam ruang bakar dan

membantu mempertahankan temperatur ruang bakar.

Pasir yang digunakan harus memenuhi persyaratan

teknik di antaranya yaitu memiliki konduktivitas termal

yang tinggi, kalor jenis yang rendah, titik lebur yang

tinggi, serta tahan terhadap panas pada temperatur

tinggi dalam waktu yang lama.

Page 17: SPL_06

7/24/2019 SPL_06

http://slidepdf.com/reader/full/spl06 17/17

O PEN  P IT 

Multiple Chamber