tugas 2 pengolahan minyak bumi

Upload: rizqi-pandu-sudarmawan

Post on 06-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

TUGAS 2 PENGOLAHAN MINYAK BUMI

TRANSCRIPT

  • HIDROGEN SEBAGAI SUMBER ENERGI

    Achmad Fathony 1106007602

    Riky Maulana Ikhwan 1106068522

    Rizqi Pandu Sudarmawan 0906557045

    Tulus Setiawan 1106015945

    DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK, 2013

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi ii

    KATA PENGANTAR

    Kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

    karena dengan berkat dan rahmat-Nya maka penyusunan makalah ini dapat

    diselesaikan tepat pada waktunya.

    Makalah yang berjudul Hidrogen Sebagai Sumber Energi ini bertujuan

    untuk memenuhi pembuatan tugas mata kuliah pengolahan minyak bumi semester

    genap tahun 2013/2014. Selain itu, tujuan dalam penulisan makalah ini adalah

    untuk memberikan informasi mengenai teknologi hidrogen, proses hidrogen

    sehingga menghasilkan energi, dan perkembangan teknologi hidrogen di

    Indonesia.

    Dalam penyelesaian makalah ini, kami mengalami beberapa kesulitan,

    terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan dan pengalaman. Namun,

    berkat bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat

    terselesaikan meskipun mungkin masih banyak kekurangan. Karena itu,

    sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Orang tua kami, yang telah memberikan dukungan moral maupun material

    kepada kami.

    2. Bapak Nelson, yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan untuk

    membuat makalah ini, serta memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada

    kami, dan

    3. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak

    langsung, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

    Kami berharap makalah yang sederhana ini dapat menambah pengetahuan

    pembaca mengenai bagaimana menerapkan ilmu-ilmu teknik kimia untuk

    pengembangan energi terbarukan, serta bermanfaat bagi rekan mahasiswa dan

    semua kalangan masyarakat. Apabila terdapat kekurangan kami mengharapkan

    adanya kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun agar makalah ini

    dapat menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.

    Depok, 24 Maret 2014

    Kelompok 9 Pengolahan Minyak Bumi

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

    1. Teknologi Hidrogen ........................................................................................ 1

    2. Proses Penghasilan Energi oleh Hidrogen ....................................................... 1

    2.1. Produksi Hidrogen .................................................................................... 1

    2.1.1. Produksi Hidrogen dari Gas Alam ..................................................... 1

    2.1.2. Produksi Hidrogen dari Batubara dan Biomassa ............................... 4

    2.1.3 Produksi Hidrogen dari Proses Elektrolisis......................................... 6

    2.2. Produksi Energi dari Hidrogen ................................................................. 8

    2.2.1. Hydrogen Internal Combustion Engine ............................................. 8

    2.2.2. Fuel Cell ........................................................................................... 10

    3. Penerapan Teknologi Hidrogen di Indonesia ................................................ 13

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 1

    Berkurangnya cadangan sumber energi di alam membuat para ilmuwan

    mencari sumber energi alternatif. Sumber energi alternatif yang dikembangkan

    saat ini ada yang berupa fosil dan ada yang berupa nonfosil. Sumber energi

    alternatif fosil yang ada adalah shale gas, shale oil, tight gas, dan CBM (Coalbed

    Methane). Sedangkan, sumber energi alternatif non-fosil yang ada adalah

    biomassa, sel surya, hidrogen, dan lain-lain. Pada makalah ini, saya akan

    membahas salah satu sumber energi alternatif non-fosil, tepatnya hidrogen.

    1. Teknologi Hidrogen

    Teknologi energi hidrogen adalah teknologi yang menggunakan hidrogen

    sebagai sumber energi untuk bahan bakar atau untuk fuel cell. Hidrogen adalah

    senyawa yang paling sederhana yang terdapat di alam. Dari segi susunan

    atomnya, hidrogen hanya memiliki satu proton dan satu elektron. Di alam,

    hidrogen terdapat dalam bentuk gas hidrogen. Gas hidrogen merupakan molekul

    diatomik hidrogen dengan rumus kimia H2. Gas hidrogen merupakan gas yang

    tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak beracun, dengan berat jenis

    0,08988 g/L pada kondisi standar. Hidrogen mempunyai kandungan energi per

    satuan berat dibandingkan semua jenis bahan bakar, yaitu sebesar 120 MJ/kg.

    Sebagai pembanding, kandungan energi gas alam adalah 54,4 MJ/kg, LPG 48,8

    MJ/kg, bensin 45,6 MJ/kg, solar 45,3 MJ/kg, arang 30 MJ/kg, dan kayu kering

    15,5 MJ/kg (Panut, 2009).

    2. Proses Penghasilan Energi oleh Hidrogen

    2.1. Produksi Hidrogen

    Proses produksi hidrogen bisa dari berbagai macam cara. Secara garis

    besar, ada empat cara untuk memproduksi hidrogen yaitu dari gas alam,

    dari batubara dan biomassa, dari proses elektrolisis, dan dari metrode-

    metode baru.

    2.1.1. Produksi Hidrogen dari Gas Alam

    Produksi hidrogen dari gas alam adalah dengan melakukan proses

    pembuatan syngas (synthetic gas). Syngas adalah campuran gas

    karbon monoksida dan gas hidrogen. Proses pembuatan syngas bisa

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 2

    dilakukan dengan tiga macam reaksi, yaitu reaksi oksidasi parsial

    (POX), reaksi steam reforming (SRM), dan reaksi CO2 reforming

    (CO2RM).

    Partial Oxidation

    Reaksi oksidasi parsial adalah mereaksikan gas metana dengan

    oksigen. Berikut ini reaksinya:

    4 +1

    22 + 22

    Reaksi ini merupakan reaksi eksotermis dengan hasil panas

    sebesar 35,9 kJ/mol (Dijan, Kuliah TPG, 2014). Syngas yang

    merupakan produk dari reaksi POX memiliki perbandingan H2/CO

    sebesar 2:1.

    Steam Reforming

    Reaksi steam reforming adalah mereaksikan gas metana dengan

    superheated steam. Berikut ini reaksinya:

    4 + 2 + 32

    Reaksi ini merupakan reaksi endotermis dengan kebutuhan panas

    sebesar 205,9 kJ/mol (Dijan, Kuliah TPG, 2014). Kelemahan reaksi

    ini adalah membutuhkan panas dan harga steam yang mahal, karena

    ada biaya proses pembuatan steam.

    CO2 Reforming

    Selain itu, ada reaksi CO2 reforming, namun tidak dipakai untuk

    produksi hidrogen. Reaksi CO2 reforming adalah mereaksikan gas

    metana dengan CO2. Berikut ini reaksinya:

    4 + 2 2 + 22

    Reaksi ini juga merupakan reaksi endotermis dengan kebutuhan

    panas sebesar 247,1 kJ/mol (Dijan, Kuliah TPG, 2014). Kelemahan

    reaksi ini adalah kebutuhan panas yang sangat tinggi, rasio H2/CO

    1:1 yaitu menghasilkan sedikit sekali hidrogen, juga sering terjadi

    deposisi karbon (Boudouard):

    2 () + 2

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 3

    Oleh karena itu, reaksi CO2 reforming tidak digunakan untuk

    memproduksi hidrogen.

    Auto-Thermal Reforming (ATR)

    Untuk mengatasi kelemahan dari reaksi steam reforming yaitu

    kebutuhan panas yang tinggi, reaksi steam reforming (endotermis)

    dilakukan bersamaan dengan reaksi oksidasi parsial (eksotermis).

    Proses ini disebut dengan proses autothermal reforming (ATR).

    Berikut ini sistem reaktor ATR:

    (Sumber: Moulijn et al., 2003)

    Ada tiga zona tempat terjadinya reaksi pada reaktor ATR. Berikut

    ini tabelnya:

    Peralatan Reaktor Zona Reaksi

    Burner Tempat terjadinya pencampuran

    antara natural gas dan oksigen.

    Combustion

    Chamber

    Tempat terjadinya reaksi oksidasi

    parsial

    Catalyst Bed Tempat terjadinya reaksi steam

    reforming.

    (Sumber: Direproduksi oleh author)

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 4

    Dari semua proses di atas, untuk menghasilkan lebih banyak

    produk berupa gas hidrogen, dilakukanlah reaksi Water-Gas Shift

    (WGS).

    Reaksi Water-Gas Shift (WGS)

    Berikut ini reaksi WGS:

    + 2 2 +2

    Tujuan dari WGS adalah memperbanyak produk berupa gas

    hidrogen. Produk samping berupa gas karbon monoksida biasanya

    dipisahkan lalu diinjeksi ke dalam bumi (CO2 sequestration) untuk

    menimalisasi efek rumah kaca. Berikut ini PFD dari proses WGS:

    Proses terbagi atas dua bagian yaitu HTS (High Temperature

    Shift) dan LTS (Low Temperature Shift). Fungsi HTS adalah untuk

    memenuhi aspek kinetik dari WGS dan LTS adalah untuk memenuhi

    aspek termodinamika dari WGS.

    Gas yang tinggi kandungan karbon monoksida nya masuk ke unit

    HTS dengan suhu sekitar 400 oC. Proses ini mengurangi konsentrasi

    karbon monoksida dalam campuran sampai sekitar 2,5% dalam basis

    kering. Selanjutnya, umpan didinginkan sampai penurunan

    temperatur sebesar 200 oC, lalu gas masuk ke dalam unit LTS.

    Tujuannya adalah mencegah sintering katalis unit LTS. Pada unit

    LTS, karbon monoksida berkurang sampai sekitar 0,3%. Karbon

    monoksida yang merupakan by product di-treat dengan

    menggunakan kolom absorbsi dengan larutan tembaga sebagai

    absorbennya, atau dengan pemisahan secara kriogenik (Seddon, Gas

    Usage and Value, 2006).

    2.1.2. Produksi Hidrogen dari Batubara dan Biomassa

    Berikut ini diagram alir yang menunjukkan produksi hidrogen dari

    biomassa:

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 5

    Perbedaannya dengan produksi hidrogen dari natural gas adalah

    produksi hidrogen dari batubara dan biomassa melalui tahap pirolisis

    terlebih dahulu (lingkaran merah). Proses pirolisis adalah proses

    dekomposisi biomassa dengan melakukan pemanasan tanpa

    melibatkan oksigen sama sekali atau di lingkungan yang tidak cukup

    oksigen (Ronsse, 2013).

    Setelah itu, hasil pirolisis masuk ke dalam proses gasifikasi,

    dimana pada proses gasifikasi terjadi reaksi-reaksi berikut:

    (Sumber: Dijan, Kuliah TPG, 2014)

    Dari banyak reaksi tersebut dapat kita lihat bahwa terdapat

    dua reaksi yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 6

    yaitu reaksi steam reforming (7.9) dan reaksi CO2 reforming

    (7.13). Ditambah dengan reaksi pembakaran (7.1). Proses

    pirolisis, gasifikasi, dan pembakaran ini dilakukan dalam satu

    unit yang disebut gasifier.

    2.1.3 Produksi Hidrogen dari Proses Elektrolisis

    Produksi hidrogen dari proses elektrolisis terbagi lagi menjadi

    lima tipe, yaitu elektrolisis air, elektrolisis larutan alkali,

    elektrolisis Polymer Electrolyte Membrane (PEM), elektrolisis

    suhu tinggi, fotolisis, dan biofotolisis.

    Elektrolisis air

    Elektrolisis air adalah proses pemecahan molekul air

    menjadi molekul hidrogen dan oksigen. Semakin tinggi

    temperatur elektrolit, semakin rendah jumlah listrik yang

    dibutuhkan untuk melakukan proses ini. Oleh karena itu, untuk

    meningkatkan efisiensi pabrik pengolahan energi fossil,

    diharapkan pada beberapa tahun ke depan, panas yang hilang di

    pengolahan digunakan untuk proses elektrolisis air agar bisa

    menghasilkan gas hidrogen. Berikut ini persamaan reaksinya:

    2 + 2 +1

    22

    Elektrolisis larutan alkali

    Sama dengan elektrolisis air, namun larutan elektrolit yang

    digunakan buan air tapi larutan alkali. Biasanya, senyawa yang

    digunakan adalah KOH. Elektrolisis larutan alkali ini, biasanya

    digunakan pada tempat-tempat yang stasioner, tidak bergerak

    seperti mobil. Berikut ini reaksi yang terjadi pada proses

    elektrolisis larutan alkali:

    Reaksi di elektrolit:

    42 4+ + 4

    Sehingga terjadi reaksi di katoda dan anoda

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 7

    Reaksi di katoda (Reduksi):

    4+ + 4 22

    Reaksi di anoda (Oksidasi):

    4 2 + 22 + 4

    Jika dijumlahkan maka

    22 22 + 2

    Unit elektrolisis alkali prosesnya digambarkan pada BFD

    berikut:

    (Sumber: International Energy Agency. Hydrogen

    Production and Storage. 2006)

    Elektrolisis PEM

    Pada proses elektrolisis PEM, tidak ada larutan elektrolit

    yang terlibat. Sebagai penggantinya, elektrolit yang digunakan

    berupa acidic polymer membrane. Berikut ini reaksi yang terjadi:

    Di anoda:

    2 1

    22 + 2

    + + 2

    Di katoda:

    2+ + 2 2

    Elektrolisis bisa digunakan pada unit yang diam ataupun

    yang mobile seperti mobil. Namun, karena capital cost dari

    elektrolisis PEM mahal serta umur dan efisiensi yang rendah

    maka elektrolisis PEM tidak diaplikasikan.

    Elektrolisis suhu tinggi

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 8

    Semakin tinggi suhu larutan elektrolit, maka semakin

    sedikit listrik yang dibutuhkan untuk melangsungkan proses.

    Kendala dari penggunaan elektrolisis suhu tinggi adalah

    penggunaan material yang kuat menahan suhu tinggi.

    Fotolisis

    Fotolisis adalah singkatan dari kata foto dan elektrolisis,

    artinya melakukan proses elektrolisis dengan bantuan cahaya.

    Unit elektrolisis disambungkan dengan sistem photovoltaic

    sehingga output dari proses ini bisa berupa listik dari photovoltaic

    cell, atau bisa berupa hidrogen dari proses elektrolisis.

    Keuntungan dari sistem ini ialah tidak menggunakan listrik untuk

    menghasilkan hidrogen.

    2.2. Produksi Energi dari Hidrogen

    Produksi energi dari hidrogen bisa melalui pembakaran langsung

    pada mesin atau bisa juga dengan fuel cell (Panut, 2009).

    2.2.1. Hydrogen Internal Combustion Engine

    Tahap-tahap operasi mesin pembakaran dalam untuk

    hidrogen sama dengan mesin pembakaran untuk bahan bakar

    lain. Berikut ini empat tahap operasi mesin pembakaran dalam:

    1. Intake Stroke

    (Sumber: Anonim,

    http://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Intern

    al_combustion_engine.html, diakses pada tanggal 22 Maret

    2014)

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 9

    Pada tahap intake, piston bergerak membentuk volume

    dalam mesin maksimum. Dengan valve yang terbuka, dan

    tekanan dalam mesin rendah, campuran antara uap bahan

    bakar dan udara masuk ke dalam mesin.

    2. Compression Stroke

    (Sumber: Anonim,

    http://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Intern

    al_combustion_engine.html, diakses pada tanggal 22 Maret

    2014)

    Pada tahap kompresi, sesuai namanya, piston mulai

    mengkompresi dengan bergerak ke atas sambil menutup

    valve tempat masuk pada tahap intake. Pada proses kompresi,

    tekanan, densitas, dan temperatur campuran meningkat.

    3. Power Stroke

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 10

    (Sumber: Anonim,

    http://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Intern

    al_combustion_engine.html, diakses pada tanggal 22 Maret

    2014)

    Pada step ini, piston bergerak ke atas sampai hampir

    menyentuh bagian atas mesin. Ketika mencapai

    maksimumnya, terjadilah penyalaan. Lalu piston turun lagi ke

    bawah akibat adanya ekspansi volume karena penyalaan.

    4. Exhaust Stroke

    (Sumber: Anonim,

    http://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Intern

    al_combustion_engine.html, diakses pada tanggal 22 Maret

    2014)

    Pada tahap ini, valve exhaust terbuka ketika piston

    melakukan ekspansi maksimum. Ketika sudah terbuka, piston

    melakukan dorongan ke atas. Energi keluar dalam bentuk

    panas. Lalu kembali ke step pertama untuk melakukan siklus

    berikutnya.

    2.2.2. Fuel Cell

    Pada dasarnya, prinsip kerja fuel cell sama dengan prinsip

    kerja baterai, yaitu mengubah energi kimia menjadi energi

    listrik searah (DC) dengan tegangan rendah. Selain itu, fuel

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 11

    cell juga memiliki anoda dan katoda yang kontak langsung

    dengan elektrolit seperti baterai.

    Gas hidrogen bergerak menuju lapisan elektrolit melewati

    katalis untuk bertemu dengan gas oksigen yang bergerak

    melewati katalis juga menuju lapisan elektrolit. Dari reaksi

    tersebut, dihasilkan dua elektron. Kedua elektron tadi

    bergerak lagi menuju lapisan bipolar untuk diubah menjadi

    listrik dengan tegangan rendah.

    Namun, ada perbedaan di antara keduanya. Untuk melihat

    lebih jelas, berikut ini skema kerja dari fuel cell dan baterai:

    (Sumber:Anonim. Fuel Cell Technology. 2001)

    Perbedaan antara fuel cell dan baterai:

    Baterai Fuel Cell

    Anoda dan katodanya

    berupa logam.

    Anoda dan katoda

    tersimpan dalam bentuk

    logam dan terkonsumsi

    selama pemakaian.

    Jika elektroda habis

    digunakan, harus dibuang

    atau dicharge.

    Anoda dan katodanya

    berupa gas, hidrogen

    sebagai anoda dan

    oksigen sebagai katoda.

    Elektroda dikontakkan

    dengan katalis logam

    (biasanya platina).

    Elektroda disuplai secara

    kontinyu.

    Fuel cell akan tetap

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 12

    beroperasi selama reaktan

    (elektroda) disuplai.

    (Sumber: Disusun ulang oleh pembuat)

    Fuel cell digolongkan atas temperatur kerjanya. Fuel cell

    dengan temperatur rendah dan fuel cell dengan temperatur

    tinggi.

    Fuel cell temperatur tinggi adalah fuel cell yang bisa bekerja

    pada temperatur lebih dari 600 oC. Biasanya, fuel cell

    temperatur tinggi menggunakan katalis dengan logam tidak

    mulia seperti nikel. Fuel cell dengan temperatur tinggi

    menghasilkan panas lebih daripada fuel cell temperatur rendah.

    Keuntungan dari fuel cell temperatur tinggi adalah terjadi

    internal reforming yang membuat fuel cell bisa digunakan

    dengan sumber bahan bakar selain hidrogen. Hal ini membuat

    fuel cell menghasilkan panas lebih sekitar 15% karena ada

    reaksi antara karbon monoksida dengan oksigen. Selain itu,

    fuel cell temperatur tinggi mudah bereaksi tanpa katalis logam

    mulia seperti platinum.

    Keterbatasan dari fuel cell temperatur tinggi adalah hanya

    sedikit material yang bisa bekerja pada temperatur tinggi

    dengan zat kimia, dan start-up yang lambat karena butuh suhu

    tinggi terlebih dahulu untuk start-up sehingga tidak bisa

    digunakan untuk skala besar.

    Fuel cell temperatur rendah adalah fuel cell yang bekerja

    dengan suhu di bawah 250 oC. Fuel cell dengan temperatur

    rendah adalah alkaline fuel cell, phosphoric acid fuel cell, dan

    Proton Exchange Membrane (PEM) fuel cell. Keuntungan dari

    fuel cell temperatur rendah adalah start up yang lebih cepat,

    sedikit masalah material, dan lebih mudah digunakan untuk

    kendaraan.

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 13

    3. Penerapan Teknologi Hidrogen di Indonesia

    Menurut Buku Putih Energi Indonesia yang dibuat oleh BATAN (Badan

    Tenaga Atom Nasional) terbitan tahun 2006, diproyeksikan akan dibuat Proton

    Exchange Fuel Cell (PEFC) dengan kapasitas hingga 50 kW di Indonesia pada

    tahun 2011-2015. PEFC tersebut akan digunakan untuk pembangkit listrik

    skala rumah tangga, unit emergency, telekomunikasi, dan transportasi. Instalasi

    produksi dan pendistribusian hidrogen juga seharusnya sudah dibuat.

    Sedangkan, industri manufaktur untuk fuel cell diharapkan dilakukan oleh

    sektor swasta. Sasarannya pada tahun 2015, hidrogen sudah digunakan hingga

    50 MW. Namun, pada kenyataannya, sampai saat ini belum ada informasi lebih

    lanjut tentang kemajuan dari proyek fuel cell ini di masyarakat.

  • Hidrogen Sebagai Sumber Energi 14

    DAFTAR PUSTAKA

    Mulyono, Panut. 2009. Prospek dan Potensi Energi Hidrogen Sebagai Energi

    Tebarukan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

    Lodgberg, Sarah.2005. Natural Gas Conversion. Norwegia

    Anonim. 2006. Hydrogen Production and Storage. Paris: International Energy

    Agency

    Supramono, Dijan. 2014. Kuliah Transportasi dan Pemanfaatan Gas Bumi

    Anonim.

    http://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Internal_combustion_en

    gine.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2014