tugas ujian dr desy

7/23/2019 Tugas Ujian Dr Desy

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-ujian-dr-desy 1/14

PEDOMAN PELAYANAN GIZI BAGI PASIEN TUBERKULOSIS

Table 1. Angka Kecukupan Gizi 2013



Table 2. angka kecukupan vitamin bagi orang Indonesia (per orang per ari!



Table 3. angka kecukupan mineral bagi orang Indonesia (per orang per ari!



"en#akit Tuberkulosis (T$! adala pen#akit in%eksi akibat kuman &#cobacterium tuberculosis

#ang ditularkan langsung dari manusia ke manusia melalui percikan daak. "en#akit ini

merupakan sala satu pen#ebab in%eksi kronik menular #ang masi men'adi masala keseatan."en#akit #ang suda cukup lama ada ini merupakan masala global di dunia dan diperkirakan

sekitar sepertiga penduduk dunia tela terin%eksi ole &#cobacterium tuberculosis. $erdasarkan

data $adan Keseatan dunia ()*! taun 2012+ 'umla pasien tuberkulosis di Indonesia sekitar ,-0.000 dan pada saat ini Indonesia berada di urutan ke , dari 22 negara di dunia #ang

mempun#ai beban Tuberkulosis tertinggi. "en#ebab utama meningkatn#a beban masala

Tuberkulosis antara lain adala kemiskinan seperti pada negaranegara sedang berkembang/ perubaan demogra%ik karena meningkatn#a penduduk dunia dan perubaan struktur umur

kependudukan serta dampak pandemic )I. aat ini prevalensi T$ pada pasien )I sangat

meningkat baik nasional maupun global+ seingga penatalaksanaan gizi pada pasien T$)I

'uga perlu mendapat peratian.elain itu pen#ebab semakin meningkatn#a beban masala Tuberkulosis tersebut adala

peningkatan potensi kegagalan program Tuberkulosis antara lain karena tatalaksana kasus #ang

tidak sesuai standar. ala satu pen#ebabn#a adala diagnosis dan paduan obat #ang tidak

standar serta peranan terapi dietetik #ang belum memadai. alam rangka mencapai target&illenium evelopment Goals (&Gs! pada taun 201- #akni prevalensi pen#akit Tuberkulosis

turun -0 dari data survei prevalensi taun 1440 sebesar ,,5 per 100.000 penduduk men'adisebesar 22, per 100.000 penduduk. 6ntuk itu dibutukan upa#a percepatan pengendalian

Tuberkulosis (T$! di Indonesia+ antara lain melalui upa#a pela#anan gizi #ang berkualitas bagi

pasien Tuberkulosis. $ila dikaitkan dengan status gizi ba7a gizi merupakan %aktor pendukung bagi penanggulangan pen#akit in%eksi seperti Tuberkulosis+ maka gizi #ang seimbang dapat

membantu mempercepat proses pen#embuan pen#akit Tuberkulosis.

8isiko komplikasi+ termasuk kematian pada pasien Tuberkulosis dipengarui ole status gizi

secara individual. tatus gizi dan utilisasi9penggunaan zat gizi men'adi terganggu akibat adan#ain%eksi. elain itu dengan adan#a in%eksi+ kebutuan zat gizi men'adi meningkat karena tubu

memerlukan energi untuk mela7an pen#akit. Adan#a ketidakmampuan memenui kebutuan zat

gizi #ang meningkat akan mengakibatkan tubu mengalami de%isiensi9 kekurangan zat giziterutama energi dan protein. Karena itula tubu menggunakan cadangan energi #ang

men#ebabkan penurunan berat badan+ lema dan status gizi menurun. *le karena itu kebutuan

baan makanan #ang mengandung antioksidan seperti vitamin :+ vitamin ; dan karotenmeningkat. Antioksidan sangat dibutukan untuk melindungi paru dari proses in%lamasi akibat

asap rokok dan polutan lainn#a #ang 'uga men'adi %aktor risiko ter'adin#a pen#akit Tuberkulosis

itu sendiri. *bat anti

tuberkulosis (rim%ampisin dan I<)! dan beberapa obat lini kedua dapat mengganggu absorpsi zatgizi apabila diminum bersamaan dengan makanan.

Kondisi diatas menun'ukkan pentingn#a perencanaan kebutuan gizi dan pemantauan teradap

asupan makanan serta status gizi pasien+ disamping pemantauan teradap pengobatanTuberkulosis.



HUBUNGAN KEBUTUHAN GIZI DENGAN TUBERKULOSIS

"ada orang terin%eksi kuman Mycobacterium Tuberculosis ter'adi gangguan s#stem kekebalan

pada tubu. Gangguan sistem kekebalan tubu pada kondisi #ang para akan men#ebabkan penurunan status gizi #ang dapat disebabkan ole karena kurangn#a asupan makanan #ang

disebabkan ole anoreksia+ malabsorpsi+ dan meningkatn#a penggunaan zat gizi dalam tubu.

tatus gizi #ang menurun sering di'umpai pada pasien Tuberkulosis termasuk keilangan lean bod# mass #ang ditandai dengan penurunan berat badan. "en#akit Tuberkulosis biasan#a

berubungan dengan rendan#a kadar mikronutrient serum seperti =inc+ itamin A+ itamin :+

itamin + itamin ;.

$agan 1. "eran gizi pada pasien tuberculosis

a. Kurang energy dan zat gz !a"r#

Kurang energi dan zat gizi makro (protein+ lemak+ dan karboidrat! merupakan %aktor

risiko berkembangn#a Tuberkulosis >aten men'adi Tuberkulosis Akti% #ang berkaitan dengan

sistem imunitas tubu dan status gizi+ serta mempermuda ter'adin#a in%eksi Tuberkulosis"rimer9baru. $eberapa tanda dan ge'ala utama antara lain kelaparan+ anemia+ ilangn#a

protein dan 'aringan otot serta lemak tubu. Anoreksia+ kaeksia dan tubu #ang lema dapat

meningkatkan risiko Tuberkulosis dan sebalikn#a Tuberkulosis dapat memperburuk statusgizi. "ada pasien dengan T$)I sering disertai diare #ang dapat men#ebabkan keilangan

zat gizi makro dan mikro. Kurang energi dan protein akan menurunkan imunitas seingga

dapat merusak e%ektivitas protekti% vaksin $:G.

$. Kurang zat gz !"r#

Kekurangan energi dan zat gizi makro men#ebabkan de%isiensi =inc+ vitamin A+ vitamin

:+ vitamin dan ?e+ serta mengakibatkan kerusakan imunitas sel #ang sangat kritis



untuk mela7an Tuberkulosis. =at gizi mikro tersebut 'uga sangat penting pada

pencegaan resistensi *AT. "ada pasien Tuberkulosis umumn#a ditemukan ge'ala

anemia+ namun pemberian ?e tidak dian'urkan. $eberapa penelitian melaporkan ba7a pemberian ?e dapat men#ebabkan multiplikasi kuman Tuberkulosis+ seingga

memperberat pen#akit.

%. Peran gz da&a! 'enye!$u(an 'a)en Tu$er"u&#))

"ada Tuberkulosis ter'adi peningkatan Resting Energy Expenditure (8;;! karena

metabolisme meningkat+ seingga kebutuan energi+ protein dan zat gizi mikro akanmeningkat. "emenuan energi+ protein dan zat gizi mikro tersebut perlu diperatikan+

mengingat pada pasien Tuberkulosis seringkali ter'adi gangguan gastrointestinal+ baik

karena pen#akitn#a maupun e%ek dari *AT serta penurunan na%su makan #ang akan

berdampak pada asupan makanan. elain itu penurunan konsentrasi zat gizi mikro akan berdampak pula teradap imunitas pasien Tuberkulosis+ seingga pasien lebi rentan

teradap reaktivasi pen#akit dan risiko komplikasi.

d. Intera") OAT dengan a)u'an !a"anan• I<)

Absorpsi I<) akan berkurang apabila pemberiann#a diberikan bersamaan denganmakanan ole sebab itu sebaikn#a I<) dikonsumsi sebelum atau 2 'am setela

makan. "emberian I<) sebaikn#a disertai dengan suplementasi vitamin $@

seubungan adan#a gangguan metabolisme energi pada de%isiensi vitamin $@ danuntuk mencega neuritis. "emakaian I<) akan mengganggu metabolisme vitamin

+ serta dapat menurunkan absorpsi kalsium dan %os%or. I<) dapat men#ebabkan

gangguan gastroinstestinal+ drug induced epatitis atau epatitis imbas obat

dengan keluan mual munta dan kuning ('aundice!. Ke'adian diatas akanmeningkat pada kelompok risiko usia lebi dari @- taun+ pengguna alkool+

keamilan+ dll.

• 8i%ampisin

8i%ampisin dapat men#ebabkan anoreksia+ gangguan gastrointestinal+ bersi%at

epatotoksik dan dapat men#ebabkan drug induced epatitis.

• "irazinamid

"irazinamid dapat men#ebabkan anoreksia+ mual+ munta+ bersi%at epatotoksik

dan dapat men#ebabkan drug induced epatitis.

• ;tambutol

;tambutol dapat men#ebabkan mual+ namun dapat diberikan dengan atau bersamamakanan+ tetapi pemberiann#a tidak bersamaan dengan obat antasida.



Gz 'a)en Tu$er"u&#))

a. Pr#)e) a)u(an gz ter)tandar

Antr#'#!etr

"engukuran status gizi pada de7asa dengan menggunakan Indeks &asa Tubu

(I&T!+ atau apabila pasien tidak dapat diukur $$ dan tuberkulosis dapat

menggunakan >ingkar >engan Atas (>i>A!. "enilaian I&T menggunakan batasambang

Table ,. penilaian I&T menggunakan ambang batas

B#"!a

)asil pemeriksaan biokimia terkait gizi #ang penting untuk dika'i pada pasien

tuberkulosis adala

- "emeriksaan )emoglobin+ kaitann#a dengan anemia

- Albumin+ kaitann#a dengan transport protein dara

- "emeriksaan ;lektrolit dara (<a+ K :l! pada pasien Tuberkulosis #ang

mengalami deidrasi (misaln#a karena diare+ munta+ dll! seingga rentankeilangan elektrolit dara

• Klinis

"emeriksaan klinis terkait gizi #ang penting untuk dika'i pada pasien tuberkulosisantara lain

- emam mengakibatkan peningkatan kebutuan gizi

- "enurunan <a%su &akan mempengarui 'umla asupan makanan #ang

dikonsumsi- &ual merupakan e%ek samping obat dan ge'ala komorbid dapat

mempengarui asupan makan- esak <a%as mempengarui asupan dan konsistensi makanan

- Keringat berlebi mempengarui pemenuan kebutuan cairan

- $atuk mempengarui 'umla asupan makan

- "enurunan berat badan mempengarui peningkatan kebutuan gizi



Kelompok ;nerg# "rotein >emak K) Keterangan

Anak Kebutuan

disesuaikan

dengan %aktor usia+ %aktor

pertumbuan

dan koreksi

%aktor stress

(1-0200

AKG!

Kebutuan

disesuaikan

dengan %aktor usia dan

%aktor

pertumbuan

Kebutuan

lemak

1.usia B 2 tndapat

mencapai

-- dari

total energi

2.usia C 2 tn

maksimal

30 dari

total energi

Kebutuan

karboidrat

1.usia B 2 tndapat

mencapai

,0-0 dari

total energi

2.usia C 2 tn

maksimal -0

@0 dari

total energi

"engurangan

K) dilakukan

pada kondisi

sesak untuk

mengurangi

penumpukan

:*2

"ada

pasien

anak dengan

kondisi

status gizi

buruk

mengacu

pada

tatalaksan

a gizi

buruk

e7asa 3- ,0 Kkal9

kg$$ ideal

1+2 D 1+-

gram9

kg $$ atau

1- daritotal energi

20 D 2-

dari total

energi

atauditamba

bisa sampai

,- apabila

karboidrat

diberikan

kurang

Kebutuan

karboidrat

@0 D E0

dari totalenergi atau

,0 D -0

(kondisi sesak

untuk

mengurangi

dampak

metabolism

K) (:*2 !.

)amil dan

men#usui

Kebutuan

disesuaikandengan

kondisi

keamilan

dan men#usui

F %aktor stres

(120130

101- dari

total energi

da da



AKG!

T$)I Kebutuan

energi 120 D

130 AKG

1+2 D 1+-

gram9

kg $$ atau

1- dari

total energi

da da Kebutuan

energi

dapat

bertamba

lagi

apabila

ada in%eksi

lain selain

tuberkulosis

T$ dengan

&

2- 30 Kkal9

kg $$

dengan

ditamba

koreksi

in%eksi

2030

da da da "rinsip dan

#arat diet

mengacu

kepada

s#arat diet

pasien &

Table -. kebutuan energ# dan zat gizi makro

itamin A ipenui dari makanan sumber vitamin A seperti ati a#am+ ati sapi+ sa#ur

ber7arna i'au dan bua ber7arna 'ingga+

itamin : ipenui dari makanan sumber vitamin : seperti sa#ur dan bua misaln#a

'ambu batu+ pisang+ papa#a+ nanas+ 'ambu+ kelengkeng+ tomat+ ba#am.

itamin ipenui dari makanan sumber vitamin seperti susu+ makanan mengandung

susu misaln#a biscuititamin $@ ari suplementasi tablet vitamin $@ 100 mg. apat dipenui dari baan

makanan seperti kentang+ kacang D kacangan+ ati

=inc ipenui dari makanan sumber zinc seperti lauk e7ani dari asil laut+ sa#ur

sa7i puti

?e ipenui dari makanan sumber ?e seperti + ati+ daging mera+ ikan+ sa#uran

i'au+ kuning telur+ kacang D kacangan. ebaikn#a tidak

diberikan ?e dalam bentuk suplemen karena dapat men#ebabkan multiplikasi

kuman Tuberkulosis.

Kalsium ipenui dari makanan sumber kalsium seperti susu dan asil olaann#a+ bua

seperti 'eruk+ papa#a+ alpukatTable @. sumber zat gizi mikro

"rinsip diet pada pasien tuberculosis

• &akanan #ang diberikan mengandung energi dan protein tinggi (Tinggi ;nergi

Tinggi "rotein!.



• $entuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien+ misaln#a saat

mengalami batuk #ang terus menerus dian'urkan diberi makanan dalam bentuk

makanan lunak.

• Apabila asupan kurang dari -0 kebutuan+ perlu kombinasi pemberian

makanan+ misaln#a bentuk makanan lunak dan makanan cair (enteral!.

• ?rekuensi makan dapat sampai @ kali makanan utama dengan porsi kecil #ang padat gizi. &akanan padat gizi dapat dibuat dengan menambakan susu+ telur+tepung+ min#ak+ santan+ dll dalam makanan.

• &akanan berkua atau ban#ak cairan.

• 6tamakan sumber karboidrat kompleks misaln#a nasi+ kentang+ mi+ biun+ roti.

• )idangan makanan menarik dan mengundang selera makan.

• $ila memungkinkan konsumsi susu 2 D 3 gelas9ari.

• Konsumsi sa#ur dan bua seban#ak - D @ porsi9ari.

• )indari pengolaan makanan dengan digoreng+ terlalu manis (gula dan sirup!+

terlalu asam+ es dan pedas atau merangsang lainn#a seperti te dan kopi karena

akan merangsang batuk.• )indari alkool.

umber Kementerian Keseatan 8epublik Indonesia. "edoman "ela#anan Gizi "ada "asien

Tuberkulosis. 201,.



*T ( Directly Observed Treatment, Short-course! adala penga7asan langsung pengobatan

'angka pendek+ #ang kalau kita 'abarkan pengertian *T dapat dimulai dengan kearusan

setiap pengelola program tuberkulosis untuk direct attention dalam usaa menemukan penderita

dengan kata lain mendeteksi kasus dengan pemeriksaan mikroskop. Kemudian setiap penderitaarus di observed dalam memakan obatn#a+ setiap obat #ang ditelan penderita arus di depan

seorang penga7as. elain itu tentun#a penderita arus menerima pengobatan #ang tertata dalam

sistem pengelolaan+ distribusi dengan pen#ediaan obat #ang cukup. Kemudian+ setiap penderita

arus mendapat obat #ang baik+ artin#a pengobatan short course standard #ang tela terbukti

ampu secara klinis. Akirn#a+ arus ada dukungan dari pemerinta #ang membuat program

penanggulangan tuberkulosis mendapat prioritas #ang tinggi dalam pela#anan keseatan.

Tu'uan dari pelaksanaan *T adala men'amin kesembuan bagi penderita+ mencega

penularan+ mencega resistensi obat+ mencega putus berobat dan segera mengatasi e%ek

samping obat 'ika timbul+ #ang pada akirn#a dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian

akibat tuberkulosis di dunia.

Strateg DOTS

*T mengandung lima komponen+ #aitu

1. Komitmen pemerinta untuk mendukung penga7asan tuberkulosis.

2. "enemuan kasus dengan pemeriksaan mikroskopik sputum+ utaman#a dilakukan pada

mereka #ang datang ke pasilitas keseatan karena keluan paru dan pernapasan.

3. :ara pengobatan standard selama @ D 5 bulan untuk semua kasus dengan pemeriksaan

sputum positi%+ dengan penga7asan pengobatan secara langsung+ untuk sekurang

kurangn#a dua bulan pertama.

,. "en#ediaan semua obat anti tuberkulosis secara teratur+ men#eluru dan tepat 7aktu.



-. "encatatan dan pelaporan #ang baik seingga memungkinkan penilaian teradap asil

pengobatan untuk tiap pasien dan penilaian teradap program pelaksanaan penga7asan

tuberkulosis secara keseluruan

Pene!uan Ka)u) dan Dagn#)a

"emeriksaan mikroskopis sputum adala metode #ang paling e%ekti% untuk pen#aringan teradaptersangka tuberkulosis paru. )* merekomendasikan strategi penga7asan tuberkulosis+

dilengkapi dengan laboratorium #ang ber%ungsi baik untuk mendeteksi dari mulai a7al+ tindak

lan'utan dan menetapkan pengobatann#a. ecara umum pemeriksaan mikroskop merupakan cara

#ang palingcost effective dalam menemukan kasus tuberkulosis. alam al ini+ pada keadaan

tertentu dapat dilakukan pemeriksaan %oto toraks+ dengan kriteriakriteria #ang 'elas #ang dapat

diterapkan di mas#arakat

Penga*a)an Peng#$atan Standard

"emberian obat #ang dia7asi secara langsung+ atau dikenal dengan istila *T ( Directly

Observed Therapy!+ pasien dia7asi secara langsung ketika menelan obatn#a+ dimana obat #ang

diberikan arus sesuai standard. alam aturan pengobatan tuberkulosis 'angka pendek #ang

berlangsung selama @ D 5 bulan dengan menggunakan kombinasi obat anti T$ #ang adekuat.

"emberian obat arus berdasarkan apaka pasien diklasi%ikasikan sebagai kasus baru atau kasus

lan'utan9kambu+ dan se#og#an#a diberikan secara gratis kepada seluru pasien tuberkulosis.

"enga7asan pengobatan secara langsung adala penting setidakn#a selama taap pengobatan

intensi% (2 bulan pertama! untuk me#akinkan ba7a obat dimakan dengan kombinasi #ang benar

dan 'angka 7aktu #ang tepat. engan penga7asan pengobatan secara langsung+ pasien tidak

memikul sendiri tanggung 'a7ab akan kepatuan penggunaan obat.

Penyedaan #$at

aminan tersedian#a obat secara teratur+ men#eluru dan tepat 7aktu+ sangat diperlukan guna

keteraturan pengobatan. &asala utama dalam al ini adala perencanaan dan pemeliaraan stok



obat pada berbagai tingkat daera. 6ntuk ini diperlukan pencatatan dan pelaporan penggunaan

obat #ang baik+ seperti misaln#a 'umla kasus pada setiap kategori pengobatan+ kasus #ang

ditangani pada 7aktu lalu (untuk memperkirakan kebutuan!+ data akurat stok masingmasing

gudang #ang ada+ dan lainlain.

Pen%atatan dan Pe&a'#ran

istem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika evaluasi kema'uan pasien dan

asil pengobatan. istem ini terdiri dari da%tar laboratorium #ang berisi catatan dari semua pasien

#ang diperiksa sputumn#a+ kartu pengobatan pasien #ang merinci penggunaan obat dan

pemeriksaan sputum lan'utan.

etiap pasien tuberkulosis #ang diobati arus mempun#ai kartu identitas penderita #ang tela

tercatat di catatan tuberkulosis #ang ada di kabupaten. Kemanapun pasien ini pergi+ dia arus

menggunakan kartu #ang sama seingga dapat melan'utkan pemgobatann#a dan tidak sampaitercatat dua kali.

i luar lima komponen penting ini+ tentu 'uga ada beberapa kegiatan lain #ang penting+ seperti

pelatian+ supervisi+ 'aringan laboratorium+ proses 'aga mutu (uality control !+ dll.

DOTS+ Se$e&u! Peng#$atan Perta!a D!u&a

eperti kita ketaui pengobatan tuberkulosa memakan 7aktu @ bulan. etela memakan obat

selama 2 atau 3 bulan+ tidak 'arang keluan pasien tela mengilang+ ia merasakan dirin#a tela

seat dan megentikan pengobatann#a. Karena itu arus ada suatu sistem #ang men'amin pasienmau men#elesaikan seluru masa pengobatann#a sampai selesai.

iapa #ang arus meliat pasien menelan obatn#a H Tentun#a arus ditun'uk seorang "enga7as

&enelan *bat ("&*!+ #aitu bila

• "enderita dira7at 'alan

"enga7asan dilakukan

1. >angsung di depan dokter

2. "etugas keseatan

3. "emuka mas#arakat atau orang #ang disegani

,. uami9istri9keluarga9orang seruma

• "enderita dira7at

ika dira7at di 8+ #ang bertindak sebagai "&* adala petugas 8. ebagai pera7atan

pengobatan lan'utan+ liat cara berobat 'alan diatas.



Ketentuan diatas pun arus disesuaikan dengan sumber da#a manusia+ dana serta lingkungan

geogra%is mas#arakatn#a. ebelum pelaksanaan *T dimulai arus dilakukan langka sebagai

berikut. "enderita diberitaukan tentang cara pengobatan serta menetapkan terlebi daulu

seorang "&*. Kemudian "&* itu arus diadirkan di poliklinik9tempat pela#anan keseatan

untuk diberi pelatian mengenai *T.

#arat dan tugas men'adi "&* adala

• eorang #ang dikenal+ diperca#a+ dan disetu'ui ole petugas keseatan maupun pederita.

• $ersedia dengan sukarela membantu penderit tuberkulosis sampai sembu selama @

bulan.

• $ersedia dilati.

• &au meru'uk kalau ada ge'ala e%ek samping obat.

• $ersedia antar 'emput *AT sekeli seminggu atau dua kali seminggu 'ika penderita tidak

bisa datang ke 8.

• $ersedia antar 'emput pemeriksaan ulang sputum bulan ke2+ - dan @ pengobatan.

• &enga7asi penderit tuberkulosis agar menelan obat secara teratur sampai selesai

pengobataan.

• &emberi dorongan kepada penderita agar mau minum obat secara teratur.

• &emberi pen#uluan kepada anggota keluarga penderita tuberkulosis #ang mempun#ai

ga'alage'ala tersangka tuberkulosis untuk segara memeriksakan diri ke pusat keseatan

Su!$er, Kementrian Keseatan 8epublik Indonesia. irektorat enderal "engendalian "en#akit

dan "en#eatan >ingkungan. trategi <asional "engendalian T$ di Indonesia 2010201,. 2011.

tugas ujian dr desy

Documents