tutorial - kardiotopografi
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
Angka morbiditas dan mortalitas perinatal merupakan indikator kualitas
pelayanan obstetri disuatu tempat atau negara. Angka mortalitas perinatal
Indonesia masih jauh diatas rata- rata negara maju, yaitu 60 170 berbanding
kurang dari 10 per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab mortalitas perinatal
yang menonjol adalah masalah hipoksia intra uterin. ardiotokogra!i "#$% baik
intermiten maupun terus-menerus merupakan peralatan elektronik yang dapat
dipergunakan untuk mengidenti!ikasi janin yang mempunyai resiko mengalami
hipoksia dan kematian intrauterin atau mengalami kerusakan neurologi& dengan
menilai denyut jantung janin, sehingga dapat dilakukan tindakan untuk
memperbaiki nasib neonatus sehingga berperan penting dalam pemantauan
kesejahteraan janin.
'emantauan kesejahteraan janin merupakan hal penting dalam
penga(asan janin, terutama pada saat persalinan. )ukungan teknologi sangat
berperan dalam kemajuan pemantauan janin. Asuhan antenatal modern
memerlukan tatalaksana yang e!isien, e!ekti!, andal, dan komprehensi!.
'emantauan kesejahteraan janin sudah merupakan suatu kompetensi yang harus
dimiliki oleh tenaga medis dan paramedis yang melakukan asuhan antenatal dan
asuhan persalinan. Standarisasi pemantauan sudah merupakan suatu prasyarat
yang harus dipenuhi agar e*aluasi keberhasilan atau kegagalan pemantauan
kesejahteraan janin yang dikaitkan dengan luaran perinatal dapat dilaksanakan
dengan baik. +ila hal ini dapat dilakukan dengan baik, diharapkan angka kematian
ibu dan perinatal dapatditurunkan. Standarisasi memerlukan kegiatan yang
terstruktur dan berkesinambungan dengan e*aluasi berkala melalui suatu pelatihan
pemantauan kesejahteraan janin.
1
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
2/23
BAB II
PEMBAHASAN
PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN
'enilaian kesejahteraan janin yang kon*ensional umumnya dikerjakan
dengan &ara-&ara yang tidak langsung, seperti palpasi abdomen, pengukuran
tinggi !undus, maupun penilaian gejala atau tanda !isik ibu yang diduga dapat
mengan&am kesejahteraan janin "misalnya hipertensi, perdarahan per*aginam dan
sebagainya%. ara-&ara seperti itu seringkali tidak untuk memprediksi
kesejahteraan janin, sehingga sulit digunakan untuk membuat strategi yang
rasional dalam upaya pen&egahan dan inter*ensi penanganan janin yang
mengalami gangguan intrauterin
)alam konsep obstetri modern, khususnya di bidang perinatologi, janin
dipandang sebagai indi*idu yang harus diamati dan ditangani sebagaimanalayaknya seorang pasien. anin perlu mendapat pemeriksaan !isik untuk
mengetahui apakah kondisinya aman, atau dalam bahaya "as!iksia, pertumbuhan
terhambat, &a&at ba(aaan, dan sebagainya%. 'engetahuan akan hal itu akan
menentukan segi penanganan janin selanjutnya. 'enilaian pro!il bio!isik janin
merupakan salah satu &ara yang e!ekti! untuk mendeteksi adanya as!iksia janin
lebih dini, sebelum menimbulkan kematian atau kerusakan yang permanen pada
janin. 'emeriksaan tersebut dimungkinkan terutama dengan bantuan peralatan
elektronik, seperti ultrasonogra!i "S$% dan kardiotokogra!i "#$%.
Indikasi Pemeriksaan
+eberapa keadaan diba(ah ini memerlukan pemantauan janin yang baik
arena berkaitan dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas perinatal,
misalnya pertumbuhan janin terhambat "'#%, gerakan janin berkurang, kehamilan
post-term "/ minggu%, preeklampsia2hipertensi kronik, diabetes mellitus pra
kehamilan, )3 yang memerlukan terapi insulin, ketuban pe&ah pada kehamilan
2
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
3/23
preterm, dan solusio plasentA. Identi!ikasi pasien yang memiliki risiko tinggi
mutlak dilakukan karena hal ini berkaitan dengan tatalaksana yang harus
dilakukan. egagalan mengantisipasi adanya !aktor risiko, dapat berakibat !atal.
KARDIOTOKOGRAFI
Alat kardiotokogra!i "#$% merupakan alat bantu didalam pemantauan
kesejahteraan janin, melalui penilaian pola denyut jantung janin dalam
hubungannya dengan adanya kontraksi ataupun akti*itas janin. 'ada #$ ada tiga
bagian besar kondisi yang dipantau, yaitu denyut jantung janin ")%, kontraksi
rahim, dan gerak janin serta korelasi diantara ketiga parameter tersebut.
'emeriksaan #$ biasanya dilakukan pada kehamilan resiko tinggi, dan
indikasinya terdiri dari 4
IBU
a. 're-eklampsia-eklampsia
b. etuban pe&ah
&. )iabetes melitus
d. ehamilan/ 0 minggu
!. Asthma bronkhiale
g. Inkompatibilitas 5hesus atau A+
h. In!eksi #5
i. +ekas S
j. Induksi atau akselerasi persalinan
k. 'ersalinan preterm
l. ipotensi
m. 'erdarahan antepartum
o. Ibu berusia lanjut
JANIN
a. 'ertumbuhan janin terhambat
"'#%
b. $erakan janin berkurang
&. Suspek lilitan tali pusat
d. Aritmia, bradikardi, atau takikardi
janin
e. idrops !etalis
!. elainan presentasi, termasuk
pas&a *ersi luar.
g. 3ekoneum dalam &airan ketuban
h. 5i(ayat lahir mati
i. ehamilan ganda
j. )an lain-lain
3
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
4/23
SYARAT PEMERIKSAAN KTG
1. sia kehamilan/ 8 minggu.
. Ada persetujuan tindak medik dari pasien "se&ara lisan%.
9. 'unktum maksimum denyut jantung janin ")% diketahui.
. 'rosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer "pada #$
terkomputerisasi% sesuai buku petunjuk dari pabrik
MEKANISME PENGATURAN DJJ
:rekuensi denyut jantung janin rata-rata sekitar 10 dpm dengan *ariasi normal 0
dpm di atas atau di ba(ah nilai rata-rata. adi, nilai normal denyut jantung janin antara 10
160 dpm "beberapa penulis menganut nilai normalnya antara 10 1;0 dpm%.
)enyut jantung janin diatur oleh banyak !aktor, yaitu 4
Sistem Sara Sim!atis
)istribusi sara! simpatis sebagian besar berada di dalam
miokardium.Stimulasi sara! simpatis, misalnya dengan obat beta-adrenergik,
akanmeningkatkan !rekuensi ), menambah kekuatan kontraksi jantung,
danmeningkatkan *olume &urah jantung. )alam keadaan stress, system sara! simpatis
ber!ungsi mempertahankan akti*itas pemompaan darah. Inhibisisara! simpatis,
misalnya dengan obat propranolol, akan menurunkan !rekuensi ) dan sedikit
mengurangi *ariabilitas ).
Sistem Sara Parasim!atis
Sistem sara! parasimpatis terutama terdiri dari serabut ner*us *agus
yangberasal dari batang otak. Sistem sara! ini akan mengatur nodus SA, nodus
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
5/23
Kem"rese!t"r
emoreseptor terdiri dari dua bagian, yaitu bagian peri!er yang terletak
didaerah karotid dan korpus aortik= dan bagian sentral yang terletak dibatang otak.5eseptor ini ber!ungsi mengatur perubahan kadar oksigendan karbondioksida dalam
darah dan &airan serebro-spinal. +ila kadaroksigen menurun dan karbondioksida
meningkat, akan terjadi re!leks darireseptor sentral berupa takikardia dan peningkatan
tekanan darah. al ini akan memperlan&ar aliran darah, meningkatkan kadar oksigen,
danmenurunkan kadar karbondioksida. eadaan hipoksia atau hiperkapnia akan
mempengaruhi reseptor peri!er dan menimbulkan re!leks bradikardia.Interaksi kedua
ma&am reseptor tersebut akan menyebabkan bradikardi dan hipotensi.
S#s#nan Sara P#sat
Akti*itas otak meningkat sesuai dengan bertambahnya *ariabilitas ) dan
gerakan janin. 'ada keadaan janin tidur, akti*itas otak menurun, dan*ariabilitas )-
pun akan berkurang. 5angsangan hipotalamus akan menyebabkan takhikardi.
Sistem Pen$at#ran H"rm"na%
'ada keadaan stres, misalnya hipoksia intrauterin, medula adrenal akan
mengeluarkan epine!rin dan nor-epine!rin. al ini akan menyebabkan takikardia,peningkatan kekuatan kontraksi jantung dan hipertensi.
Sistem k"m!%eks !r"!ri"se!t"r& sera'#t sara n(eri& 'ar"rese!t"r& stret)*
re)e!t"rs dan !#sat !en$at#ran
Akselerasi ) dimulai bila ada sinyal a!eren yang berasal dari salah satu dari
tiga sumber, yaitu "1% proprioseptor dan ujung serabut sara! pada jaringan sendi= "%
serabut sara! nyeri yang terutama banyak terdapat di jaringankulit= dan "9%
baroreseptor di aorta askendens dan arteri karotis, danstret&h re&eptors di atrium
kanan. Sinyal-sinyal tersebut diteruskan ke&ardioregulatory &enter "+R+% kemudian
ke &ardia& *agus dan sara! simpatis, selanjutnya menuju nodus sinoatrial sehingga
timbullah akselerasi ) "lihat gambar dan 9%.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
6/23
$ambar . :aktor yang mempengaruhi ) ">auren :errara, :rank 3anning, 00;%
$ambar 9. ubungan gerak janin dengan akselerasi ) ">auren :errara, :rank
3anning, 00;%
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
7/23
KARAKTERISTIK GAMBARAN DJJ
$ambaran ) dalam pemeriksaan #$ dapat digolongkan ke dalam bagian besar, yaitu4
1. )enyut jantung janin dasar "baseline fetal heart rate%. ?ang termasuk disini adalah
!rekuensi dasar dan *ariabilitas ) saat uterus dalam keadaan istirahat "relaksasi%.
. 'erubahan periodik 2 episodik ) "reactivity%. ?ang dimaksud dengan perubahan
periodik ) adalah perubahan ) yang terjadi akibat kontraksi uterus atau ada
gerakan janin.
Frek#ensi Dasar Den(#t Jant#n$ Janin ,Base Line Rate-
:rekuensi dasar ) adalah !rekuensi rata-rata ) yang terlihat selama periode 10
menit, tanpa disertai periode *ariabilitas ) yang berlebihan "lebih dari ; dpm%, tidak
terdapat perubahan periodik atau episodik ), dan tidak terdapat perubahan !rekuensi dasar
yang lebih dari ; denyut per menit "dpm%.
)alam keadaan normal, !rekuensi dasar ) berkisar antara 10 160 dpm "pendapat
ini yang dianut di Indonesia%. :rekuensi dasar ) yang lebih dari 160 dpm disebut
takikardia= bila kurang dari 10 dpm disebut bradikardia. Ada juga yang memakai batasan
normal 11; 160 dpm atau 110 160 dpm.
#akikardia dapat terjadi pada keadaan hipoksia janin, akan tetapi gambaran tersebut
biasanya tidak berdiri sendiri. +ila takikardia diserta dengan *ariabilitas ) yang normal,
biasanya janin masih dalam keadaan baik. #akikardia dapat juga terjadi oleh sebab lain yang
bukan hipoksia, seperti4
1. anin pada kehamilan kurang dari 90 minggu.
. In!eksi pada ibu atau janin "khorioamnionitis%.
9. Anemia janin.
. Ibu gelisah.
;. ontraksi uterus yang terlampau sering "takhisistolik%.
6. Ibu hipertiroid.
7. bat "atropin, skopolamin, ritrodrin, iso@suprin, dsb%.
8. #akiaritmia janin "biasanya di atas 00 dpm%
+radikardia dapat terjadi sebagai respons a(al keadaan hipoksia akut. 'ada hipoksia
ringan !rekuensi ) berkisar antara 100-10 dpm dan *ariabilitas ) masih normal. al inimenunjukkan bah(a janin masih mampu mengadakan kompensasi terhadap stres hipoksia.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
8/23
+ila hipoksia semakin berat janin akan mengalami dekompensasi terhadap stres tersebut.
'ada keadaan ini akan terjadi bradikardia yang kurang dari 100 dpm, disertai dengan
berkurang atau menghilangnya *ariabilitas ).
+radikardia yang tidak disertai perubahan gambaran ) lainnya bukan petunjuk
bah(a janin mengalami hipoksia. +radikardia dapat juga disebabkan oleh keadaan lain yang
bukan hipoksia, seperti4
1. ehamilan postterm.
. ipotermia.
9. anin dalam posisi oksiput posterior atau oksiput melintang.
. bat "propranolol, analgetika golongan kain%.
;. +radiaritmia janin.
.aria'i%itas DJJ ,.aria'i%it(-
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
9/23
$ambar .
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
10/23
+eberapa perubahan periodik2episodik ) yang dapat dikenali pada pemeriksaan #$
adalah4
1. Akselerasi.
. )eselerasi dini.
9. )eselerasi lambat.
. )eselerasi *ariabel.
Akse%erasi ,Accelerations-
Akselerasi merupakan respon simpatetik, dimana terjadi peningkatan !rekuensi denyut
jantung jnain, suatu repon !isiologik yan gbaik "reakti!%. iri-&iri akselerasi yang normal
adalah peningkatan djj "amplitudo% sebesar 1; dpm atau lebih, berlangsung selama 1; detik
atau lebih dan terjadi paling tidak kali dalam (aktu rekaman 0 menit, yang terjadi akibat
gerakan atau stimulasi janin. Akselerasi yang berlangsung selama 10 menit disebut
akselerasi memanjang "prolonged a&&eleration%.
?ang 'enting dibedakan antara akselerasi oleh kontraksi dan gerakan janin
Akselerasi yang sergam "ni!orm a&&eleration%. #erjadinya akselerasi sesuai dengan
kontraksi uterus.
Akselerasi yang ber*ariasi "
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
11/23
$ambaran akselerasi yang terlihat pada kontraksi uterus dan deselerasi *ariabelmenunjukkan adanya kompresi parsial pada tali pusat. $ambaran akselerasi yang menghilang
dapat menjadi pertanda adanya hipoksia janin, apalagi bila disertai dengan tanda-tanda
lainnya, seperti *ariabilitas djj yang berkurang, takikardia, atau bradikardia.
Dese%erasi
3erupakan respon parasimpatis "n.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
12/23
Dese%erasi Lam'at ,Late Decelerations-
)eselerasi lambat merupakan penurunan djj yang terjadi beberapa saat setelah
kontraksi dimulai. )eselerasi terjadi lebih lambat dari pun&ak kontraksi= dan deselerasi
menghilang lebih lambat dari saat menghilangnya kontraksi. iri-&iri deselerasi lambat
adalah sebagai berikut 4
#imbulnya sekitar 0 90 detik setelah kontraksi uterus dimulai
+erakhirnya sekitar 0 90 detik setelah kontraksi uterus menghilang
>amanya kurang dari C0 detik " rata-rata 0 60 detik%
#imbul berulang pada setiap kontraksi dan beratnya sesauai dengan intensitas
kontraksi uterus
:rekuensi dasar denyut jantung janin biasanya normal atau takikardi ringan,
akan tetapi pada keadaan hipoksia yang berat bisa brakdikardi.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
13/23
$ambar 8. )eselerasi lambat "+ambang arsono%
Adapun deselerasi lambat dapat terjadi pada beberapa keadaan yang pada dasarnya
semuanya bersi!at patologis. 'enurunan aliran darah pada sirkulasi ibu akan menyebabkan
janin mengalami hipoksia. Apabila janin masih mempunyai &adangan oksigen yang
men&akupi dan masih mampu mengadakan kompensasi keadaan tersebut, maka tidak tampak
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
14/23
adanya gangguan pada gambaran kardiotokogra!i selama tidak ada stres yang lain. +ila
terjadi kontraksi uterus, maka aliran darah ke plasenta akan semakin berkurang dan akan
memperberat keadaan hipoksia janin. eadaan terakhir ini akan menyebabkan rangsangan
pada kemoreseptor dan n.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
15/23
+iasanya terjadi akselerasi sebelum "akselerasi pradeselerasi% atau sesudah "akselerasi
pas&adeselerasi% terjadinya deselerasi
)eselerasi *ariable diaggap berat apabila memenuhi rule o! si@ty yaitu deselerasi
men&apai 60 dpm atau lebih di ba(ah !rekuensi dasar denyut jantung janin danlamanya deselerasi lebih dari 60 detik. +ila terjadi deselerasi *ariabel yang berulang
terlalu sering atau deselerasi *ariabel yang memanjang "prolonged% harus (aspada
terhadap kemungkinan terjadinya hipoksia janin yang berlanjut.
+erbeda dengan deselerasi dini dan deselerasi lambat, gambaran deselerasi *ariabel
berbentuk run&ing oleh karena timbul dan menghilangnya deselerasi berlangsung &epat.
)eselerasi *ariabel digolongkan ke dalam 9 kategori4
1. )eselerasi *ariabel ringan, apabila penurunan djj tidak men&apai 80 dpm dan
lamanya kurang dari 90 detik.
. )eselerasi *ariabel sedang "moderat%, apabila penurunan djj men&apai 70-80 dpm
dan lamanya antara 90-60 detik.
9. )eselerasi *ariabel berat, apabila djj menurun sampai di ba(ah 70 dpm dan
lamanya lebih dari 60 detik.
Istilah deselerasi *ariable memanjang "prolonged *ariable de&elerations% digunakan untuk
menyatakan penurunan djj lebih dari 90 dpm dan lamanya lebih dari ,; menit
)eselerasi *ariabel ini sering terjadi akibat penekanan tali pusat pada masa hamil atau
kal I. 'enekanan tali pusat ini bisa oleh karena lilitan tali pusat, tali pusat tumbung, atau
jumlah air ketuban berkurang "oligohidramnion%. Selama *ariabilitas denyut jantung janin
masih baik, biasanya janin tidak mengalami hipoksia yang berarti.
)eselerasi *ariabel merupakan jenis deselerasi yang paling sering dijumpai, yaitu
pada sekitar ;0F - 80F partus kala II= dan kebanyakan tidak berbahaya bagi janin. #anda-
tanda deselerasi *ariabel yang tidak berbahaya bagi janin adalah4
1. #imbul dan menghilangnya deselerasi berlangsung &epat.
.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
16/23
$ambar 10. )eselerasi *ariabel berat
#anda-tanda deselerasi *ariabel yang berbahaya bagi janin adalah4
1. #erjadinya lebih lambat dari saat timbulnya kontraksi.
. 'emulihan "menghilangnya% deselerasi berlangsung lambat.
9.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
17/23
)erajat beratnya deselerasi *ariabel ditentukan oleh amplitudo,!rekuensi, dan
lamanya deselerasi. )eselerasi *ariabel yang terjadi hanyasekali tidak berarti abnormal, oleh
karena mungkin terjadi akibat pemeriksaan dalam "')%, atau akibat perubahan posisi.
'enanganan yang dianjurkan pada keadaan ini adalah perubahan posisi ibu, reposisi
tali pusat bila ditemukan adanya tali pusat terkemukan atau menumbung, pemberian oksigen
pada ibu, amnio-in!usion untuk mengatasi oligohidramnion bila memungkinkan, dan
terminasi persalinan bila diperlukan.
Dalam praktik sehari-hari sering dijumpai gambaran kardiotokografi yang menyimpang
dari normal. Namun, saat lahir bayi dalam kondisi baik, sebaliknya juga ditemukan keadaan
dimana hasil kardiotokografi normal, tetapi ternyata baayi lahir dalam kondisi asfiksia. Hal
ini menunjukan bahwa kesalahan dalam memberikan kesimpulan pada hasil kardiotokografi
sering terjadi. leh karena itu, diperlukan kemampuan yang memadai untuk dapat
menyimpulkan hasil pemeriksaan kardiotokografi, sehingga pemeriksaan kardiotokografi
mempunyai nilai ketepatan yang cukup memadai dalam menentuka diagnosis.!
KONTRA INDIKASI KTG
Sampai saat ini belum ditemukan kontra-indikasi pemeriksaan #$ terhadap ibu maupun
janin.
+ARA MENGINTERPRETASI HASIL KTG
Non-stress Test,NST-
'emeriksaan ini dilakukan untuk menilai hubungan gambaran ) dan akti*itas janin.
ara pemeriksaan ini dikenal juga dengan nama aktokardiogra!i, atau !etal a&ti*ity
a&&eleration determination ":A)= :AA)%. 'enilaian dilakukan terhadap !rekuensi dasar ),
*ariabilitas, dan timbulnya akselerasi yang menyertai gerakan janin.
Te*nik !emeriksaan NST
1. 'asien berbaring dalam posisi semi-:o(ler, atau sedikit miring ke kiri. alini
berguna untuk memperbaiki sirkulasi darah ke janin dan men&egahterjadinya
hipotensi.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
18/23
. Sebelum pemeriksaan dimulai, dilakukan pengukuran tensi, suhu, nadi,dan
!rekuensi perna!asan ibu.emudian selama pemeriksaan dilakukan,tensi diukur
setiap 10-1; menit "hasilnya di&atat pada kertas #$%.
9. Akti*itas gerakan janin diperhatikan dengan &ara4
a. 3enanyakan kepada pasien.
b. 3elakukan palpasi abdomen.
&. 3elihat gerakan tajam pada rekaman tokogram "kertas #$%.
+ila dalam beberapa menit pemeriksaan tidak terdapat gerakan janin,dilakukan
perangsangan janin, misalnya dengan menggoyang kepala ataubbagian janin
lainnya, atau dengan Gntrau rangsang *ibro-akustik"dengan membunyikan bel, atau
dengan menggunakan alat khusus untukbkeperluan tersebut%.
. 'erhatikan !rekuensi dasar ) "normal antara 10 160 dpm%.
;. Setiap terjadi gerakan janin diberikan tanda pada kertas #$.
6. 'erhatikan *ariabilitas ) "normal antara ; ; dpm%.
7. >ama pemeriksaan sedikitnya 0 menit.
Inter!retasi NST
Reakti/
a. #erdapat gerakan janin sedikitnya kali dalam 0 menit, disertai dengan akselerasi
sedikitnya 1; dpm.
b. :rekuensi dasar djj di luar gerakan janin antara 10 160 dpm.
&.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
19/23
asil BS# yang reakti! biasanya diikuti dengan keadaan janin yang baik sampai 1
minggu kemudian "spesi!isitas C;F - CCF%. asil BS# yangnon-reakti! disertai dengan
keadaan janin yang jelek "kematian perinatal, nilaiApgar rendah, adanya deselerasi
lambat intrapartum%, dengan sensiti*itas sebesar 0F. asil BS# yang meragukan harus
diulang dalam (aktu jam. leh karena rendahnya nilai sensiti*itas BS#, maka setiap
hasil BS# yang non-reakti! sebaiknya die*aluasi lebih lanjut dengan &ontra&tion stress
test "S#%, selama tidak ada kontraindikasi.
Contraction Stress Test,+ST-
'emeriksaan ini menilai hubungan gambaran djj dan kontraksi uterus.
)alampemeriksaan ini dilakukan pengamatan terhadap !rekuensi dasar ), *ariabilitas, dan
perubahan Gntraute ) akibat kontraksi uterus.
Te*nik Pemeriksaan +ST
1. 'asien berbaring dalam posisi semi-:o(ler, atau sedikit miring ke kiri.
. Sebelum pemeriksaan dimulai, dilakukan pengukuran tensi, suhu, nadi,dan !rekuensi
perna!asan ibu. emudian selama pemeriksaan dilakukan,tensi diukur setiap 10-1;
menit "di&atat pada kertas #$%.
9. 'erhatikan timbulnya kontraksi uterus, yang dapat dilihat pada kertas #$. ontraksi
uterus dianggap adekuat bila terjadi 9 kali dalam 10 menit.
. +ila tidak terjadi kontraksi uterus setelah beberapa menit pemeriksaan,dilakukan
stimulasi, misalnya dengan &ara 'emberian oksitosin "inhalasi,sublingual, atau
Gntrau%. Stimulasi dilakukan sampai timbul kontraksi yangadekuat. Apabila selama
stimulasi terjadi deselerasi lambat meskipunkontraksi belum adekuat, maka
pemeriksaan harus segera dihentikan danhasilnya dinyatakan positi!.
;. 'engamatan dilakukan terhadap !rekuensi dasar ), *ariabilitas, dan perubahan
Gntraute djj akibat kontraksi.
6. 'emeriksaan dianggap &ukup bila didapatkan kontraksi yang adekuatselama 10 menit.
Stimulasi oksitosin harus segera dihentikan, dan pasiendia(asi terus sampai kontraksi
menghilang.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
20/23
Inter!retasi +ST
12 Ne$ati/
a. :rekuensi dasar djj normal.
b.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
21/23
K"ntraindikasi +ST
1. 3utlak4
a. Adanya risiko Gntrauteri4 bekas seksio sesarea klasik, ri(ayat
b. 3iomektomi Gntrauteri, dsb.
&. 'erdarahan antepartum4 plasenta pre*ia, solusio plasenta.
d. etuban pe&ah dini.
e. #ali pusat terkemuka.
!.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
22/23
BAB III
KESIMPULAN
'emantauan kesejahteraan janin sudah merupakan suatu kompetensi yang harus
dimiliki oleh tenaga medis dan paramedis yang melakukan asuhan antenatal dan
asuhan persalinan
Alat kardiotokogra!i "#$% merupakan alat bantu didalam pemantauan kesejahteraan
janin, melalui penilaian pola denyut jantung janin dalam hubungannya dengan adanya
kontraksi ataupun akti*itas janin.
'ada #$ ada tiga bagian besar kondisi yang dipantau, yaitu denyut jantung janin")%, kontraksi rahim, dan gerak janin serta korelasi diantara ketiga parameter
tersebut.
'emberian kesimpulan pada hasil kardiotokogra!i sering terjadi. leh karena itu,
diperlukan kemampuan yang memadai untuk dapat menyimpulkan hasil pemeriksaan
kardiotokogra!i, sehingga pemeriksaan kardiotokogra!i mempunyai nilai ketepatan
yang &ukup memadai dalam menentukan diagnosis.
-
7/23/2019 Tutorial - Kardiotopografi
23/23
DAFTAR PUSTAKA
1. 1.Agus Abadi 4 ardiotokogra!i anin dan