ucha

Upload: siti-rahayu

Post on 10-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 ucha

    1/56

    Tugas Individu

    PERAN ASIA REGIONAL TRAFF ICKING IN PERSONS(ARTIP)DALAM

    MENANGGULANGI MASALAH PERDAGANGAN MANUSIA DI INDONESIA

    Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Kejahatan Transnasional

    Dosen :

    Dr. H. Obsatar Sinaga, S.IP,. M.Si.

    Disusun Oleh :

    Yusra B. Rahman 170210060099

    JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    JATINANGOR

    2013

  • 7/22/2019 ucha

    2/56

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur hanya bagi Allah S.W.T. atas segala nikmat, berkah, rahmat

    serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini

    dengan baik. Shalawat serta salam untuk Rasullullah Muhammad S.A.W dan keluarga

    serta sahabat atas contoh dari semangat keikhlasan dalam menyebarkan perintah-Nya.

    Melalui Tugas yang berjudul PERAN ASIA REGIONAL TRAFF ICKING IN

    PERSONS (ARTIP) DALAM MENANGGULANGI MASALAH PERDAGANGAN

    MANUSIA DI INDONESIA ini, penulis bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

    kelulusan pada mata kuliah Kejahatan Transnasional jurusan Hubungan Internasional,

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran. Selain itu, penulis juga

    berharap dapat memberikan sumbangan gagasan dan pemikiran keilmuan yang

    berkaitan dengan studi hubungan internasional sehingga tugas ini dapat dijadikan

    sebagai sebuah referensi tambahan bagi para penstudi maupun akademisi hubungan

    internasional lainnya, khususnya dalam kajian Kejahatan Internasional.

    Jatinangor, 31 Juli 2013Penulis

    Yusra B. Rahman

  • 7/22/2019 ucha

    3/56

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    B. Perumusan Masalah ..

    C. Pembatasan Masalah .

    D. Tujuan Dan Kegunaan Penulisan ..

    E. Kerangka Teori ..

    F. Skema Pemikiran ...

    G. Metodologi Penelitian ....

    H. Definisi Konseptual

    I. Sistematika Penulisan

    BAB II TINJAUAN UMUM PERDAGANGAN MANUSIA

    A. Perdagangan Manusia

    B. Sejarah Perdagangan Perempuan dan Perkembangannya Di Indonesia

    C. Bentuk dan Jenis Perdagangan Manusia

    1. Pekerja Rumah Tangga2. Pelacuran dan Eksploitasi Seksual

    3. Menjadi Buruh Migran Baik Legal Maupun Ilegal

    4. Kawin Kontrak/Pengantin Pesanan

    5. Sebagai Penari, Penghibur dan Pertukaran Budaya

    6. Pekerja Anak

    7. Perdagangan Bayi

    D. FaktorFaktor dan Sebab Terjadinya Perdagangan Manusia

    1. Masyarakat Kurang Menyadari Tentang Masalah Perdagangan Manusia

    2. Keinginan Untuk Cepat Mendapatkan Kekayaan

    FaktorFaktor Budaya

    1. Kurangnya Pendidikan

    2. AnakAnak Dalam Keluarga

    3. Peran Perempuan Dalam Keluarga

    4. Sejarah Pekerjaan Karena Jeratan Hutang

  • 7/22/2019 ucha

    4/56

    5. Tidak Ada Catatan Kelahiran

    6. Pernikahan Dini

    7. Korupsi dan Lemahnya Penegakan Hukum

    BAB III PROFIL ASIA REGIONAL TRAFFICKING IN PERSON (ARTIP)

    A. Sejarah Berdirinya ARTIP

    B. Misi Perencanaan

    C. Struktur ARTIP

    D. ARTIP di Indonesia

    1. Penasihat Kepolisian Kawasan

    2. Koordinator Proyek Negara

    3. Administrasi Pendukung

    BAB IV PERAN ARTIP DI INDONESIA

    A. Pemerintah Indonesia Dalam Menanggulangi Perdagangan Manusia

    B. Peran ARTIP Dalam Menanggulangi Masalah Perdagangan Manusia Di

    Indonesia

    1. Konsultan

    2. Motivator

    3. Komunikator

    4. Katalisator

    5. Pialang

    C. HambatanHambatan

    D. Perkembangan Hasil

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan

  • 7/22/2019 ucha

    5/56

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang MasalahPerdagangan manusia dianggap oleh masyarakat internasional sebagai bentuk

    perbudakan masa kini dan pelanggaran berat terhadap hak asasi dasar manusia. Gejala

    perdagangan manusia terus berkembang secara global, sehingga merupakan masalah

    internasional dan bagian integral dari proses migrasi internasional.

    Hampir seluruh wilayah di dunia telah terjadi praktek jual beli manusia. Catatan

    dari Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) Project menyebutkan, setiap

    tahunnya, sekitar 800 ribu orang diperdagangkan di lintas batas internasional. 1 Kawasan

    Asia tenggara dan Asia selatan, negaranegara Amerika latin, negaranegara pecahan

    Uni Soviet merupakan kawasan dengan mobilitas perdagangan yang sangat menonjol.2

    Masalah perdagangan manusia di Asia cukup serius dan besar kemungkinan

    akan terus meningkat. Di Asia, perempuan, laki laki dan anakanak diperdagangkan

    untuk tujuan yang bermacam macam. Hal seperti eksploitasi seksual, eksploitasi

    buruh di kapal nelayan dan di pabrikpabrik, serta untuk mengemis dan berjualan di

    jalanjalan.

    Di wilayah Asia Tenggara seperti thailand, Singapura, Filipina, Myanmar

    Indonesia dan Malaysia, bisnis perdagangan manusia juga memiliki mobilitas

    perdagangan manusia yang tinggi.

    Untuk pengertian perdagangan manusia, sampai sekarang sukar dicari

    pengertian yang universal tentang konsep perdagangan manusia atau trafficking ini.

    Menurut Soesilo, Perdagangan perempuan ialah melakukan perbuatan perbuatan

    dengan maksud menyerahkan perempuan kepada pihak lain untuk kepentingan

    pelacuran. Termasuk pula di sini adalah kegiatan mencari perempuan-perempuan untuk

    dikirim keluar negeri dan dijadikan pelacur.3 Konvensi PBB untuk Penindasan,

    Perdagangan Manusia dan Eksploitasi Pelacuran oleh Orang lain tahun 1949 membatasi

    1www.kabarindonesia.com, akses tanggal 19 November 2009.

    2Asia Regional Trafficking in Person ( ARTIP )project design document. 2005, hal. 13.

    3

    Soesilo, R., Kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) serta komentar komentarnya : Politica2,Bogor. 1994.

    http://www.kabarindonesia.com/http://www.kabarindonesia.com/
  • 7/22/2019 ucha

    6/56

    Tujuan

    Eksploitasi ataumengakibatkan orang

    tereksploitasi yangmeliputi namun tidak

    terbatas pada pelacuranatau kerja paksa atau

    perbudakan ataupenindasan ataupemerasan atau

    kekerasan seksual atautransplantasi organ

    pengertian traffickinghanya pada praktek prostitusi dan kejahatan yang menyertai yaitu

    perdagangan manusia untuk tujuan prostitusi.

    Tabel berikut ini telah dikembangkan oleh ACILs dan ICMC dengan berkonsultasi

    dengan pihak pemerintah. Dalam hal korban berusia 18 tahun atau lebih, suatu kasus

    harus memiliki salah satu unsur dari tiap kolom untuk dianggap sebagai perdagangan

    orang menurut hukum di Indonesia. Namun jika korban berusia kurang dari 18 tahun,

    suatu kasus sudah dapat disebut sebagai perdagangan orang jika sudah memenuhi salah

    satu unsur dari kolom pertama (proses) dan kolom terakhir (tujuan).4

    UNODC, United Nations Office on Drugs and Crime (Bagian dari Perserikatan

    Bangsa-Bangsa yang bertugas menangani Kejahatan dan Obat Bius) mendefinisikan

    perdagangan manusia sesuai dengan Lampiran II, Ketentuan Umum, Pasal 3, Ayat (a)

    [1] dari Protocol to Prevent, Suppress and Punish Trafficking in Persons (Protokoluntuk Mencegah, Menekan dan Menghukum Perdagangan Manusia) perdagangan

    manusia sebagai rekrutmen, transportasi, transfer, menadah atau menerima manusia,

    dengan cara ancaman atau penggunaan kekuatan atau bentuk-bentuk lain dari

    kekerasan, dari penculikan, dari penipuan, dari kecurangan, dari penyalahgunaan

    kekuasaan atau posisi kerentanan atau pemberian atau penerimaan pembayaran atau

    4

    Tim ACILS dan ICMC, BUKU SAKU BAGI ANGGOTA GUGUS TUGAS PENCEGAHAN DANPENANGANAN PERDAGANGAN ORANG DI INDONESIA. Jakarta. 2009

    Proses

    Perekrutan ataupenampunganatau pengirimanatau penerimaan

    seseorang

    Cara

    Ancamankekerasan atau

    penculikan ataupenyekapan ataupemalsuan ataupenipuan atau

    penyalahgunaankekuasaan atau

    posisi rentan atau

    jeratan utang ataumemberi bayaran

    atau manfaat

  • 7/22/2019 ucha

    7/56

    keuntungan untuk mencapai persetujuan dari orang yang memiliki kontrol terhadap

    orang lain, untuk tujuan eksploitasi.5

    Mengikut kepada Global Alliance Against Trafficking Women (GAATW), dalam

    definisinya menekankan adanya tiga elemen penting dalam konsep trafficking, yaitu

    rekrutmen, transportasi dan lintas batas negara. Dalam hal ini perdagangan manusia

    sebagai semua usaha atau tindakan yang berkaitan dengan perekrutan, transportasi di

    dalam atau melintasi perbatasan, pembelian, penjualan, transfer, pengiriman atau

    penerimaan seseorang dengan menggunakan penipuan atau tekanan termasuk

    penggunaan atau ancaman penggunaan kekerasan atau penyalahgunaan kekuasaan atau

    lilitan hutang dengan tujuan untuk menempatkan atau menahan orang tersebut, baik

    dibayar ataupun tidak, untuk kerja yang tidak diinginkannya (domestik atau seksual),

    dalam kerja paksa atau ikatan kerja atau dalam kondisi seperti perbudakan dalam suatu

    lingkungan lain dari tempat dimana orang itu tinggal pada waktu penipuan, tekanan atau

    lilitan hutang pertama kali.6

    Dari ketiga elemen dasar trafficking tersebut di atas, sangat terlihat perbedaan

    antara trafficking (perdagangan manusia) dan smuggling (penyelundupan). Dalam

    fenomena smuggling mengandung unsur-unsur ilegalitas transportasi, melintas batas

    negara dan sama sekali tidak ada unsur eksploitasi terhadap pekerja migran di negara

    tujuan. Sebaliknya, dalam kasus traffickingselalu berlaku tindakan yang mengeksploit

    pekerja migran. Bagaimanapun, di dalam perdagangan perempuan terkadang

    ditemukan juga unsur penyelundupan karena memasuki negara lain secara illegal.7

    Kemudian oleh Convention on the Elimination of All Form of Discrimination

    Againt Women (CEDAW) tahun 1979, ditambahkan satu elemen lagi yakni elemen

    persetujuan atau consent. Dalam hal ini, persetujuan korban merupakan elemen kunci

    dalam konsep trafficking. Sepanjang tujuannya tidak dimaksudkan untuk

    5Ketentuan Umum, Pasal 3, Ayat (a) [1] dari Protocol to Prevent, Suppress and Punish Trafficking in

    Persons6

    Lembaga Advokasi Buruh Migran Indonesia Solidaritas Perempuan, HAM Dalam Praktek PanduanMelawan Perdagangan Perempuan dan Anak, Jakarta, 2002.

    7

    Farid., Muhammad.Perdagangan (trafficking) anak dan perempuan : masalah definisi . Yogyakarta.2000.

  • 7/22/2019 ucha

    8/56

    mengeksploitasi pekerja migran atau masih dalam batas batas consent yang

    bersangkutan, maka hal itu tidak dapat dikategorikan sebagai trafficking.8

    Berdasarkan beberapa definisi yang diurai di atas, maka dapatlah dikatakan

    bahwa perdagangan perempuan ialah suatu kegiatan yang meliputi proses perekrutan,

    pemindahan, penampungan, persetujuan (consent) yang bersangkutan dan pengiriman

    perempuan baik di dalam wilayah negara maupun melintasi batas negara untuk

    pekerjaan atau pelayanan dengan menggunakan cara-cara kekerasan atau ancaman

    kekerasan, kebohongan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penghambaan

    dan penipuan untuk tujuan eksploitasi.

    Dalam peta migrasi lintas batas di Asia Tenggara dan Mekong, posisi Indonesia

    merupakan negara pemasok tenaga kerja terutama ke Malaysia dan negara negara di

    Asia tenggara. Sebagian besar migrasi Indonesia ke wilayahwilayah tersebut bersifat

    ilegal sehingga sarat dengan masalah seperti menjadi obyek perdagangan manusia untuk

    tujuan prostitusi. Data statistik komprehensif perdagangan perempuan dan anak di

    Indonesia tidak tersedia. Sulit untuk mengetahui data akurat mengenai perdagangan

    tersebut mengingat kegiatannya terselubung. Biarpun demikian, diperkirakan ratusan

    ribu orang telah mengalaminya. Pada tahun 2003, diperkirakan kasus perdagangan

    manusia telah mencapai angka yang sangat memprihatinkan sampai 7000 kasus. 9 Data

    perdagangan perempuan ini termasuk dark number. Artinya, data yang tersedia hanya

    berasal dari kasus yang dilaporkan, padahal tidak semua kasus dilaporkan.

    Menurut pimpinan International Labour Organization (ILO) untuk Indonesia

    Alan Bouton, bahwa perdagangan manusia di Indonesia meningkat pada tahun 2009.10

    Menurut Alan pengaruh krisis global memberikan tekanan yang cukup berat bagi

    Indonesia, banyak pabrik ditutup dan kesempatan kerja menjadi sempit. Menteri Hukum

    dan HAM, Andi Matalata (pada saat itu, 16 Desember 2008) menambahkan, faktor

    faktor yang menyebabkan perdagangan manusia di Indonesia meningkat yaitu karena,

    isu budaya, kesempatan kerja yang sempit dan kondisi geografis Indonesia yang

    8Global Alliance Against Trafficking Women (GAATW).Practical guide to assisting trafficked women,Bangkok. 1997.

    9

    www.ham.go.id/index_HAM. akses tanggal 29 oktober 2009.10 www.vivanews.com, akses tanggal 25 Oktober 2009.

    http://www.ham.go.id/index_HAMhttp://www.vivanews.com/http://www.vivanews.com/http://www.ham.go.id/index_HAM
  • 7/22/2019 ucha

    9/56

    menyulitkan pemerintah Indonesia untuk mengawasi kasus kasus perdagangan

    manusia.11

    Banyaknya kasus perdagangan manusia di Asia Tenggara yang tidak dapat

    dengan mudah diatasi oleh para pemerintahan negara negara di kawasan Asia

    Tenggara pada khususnya dan karena banyaknya celah yang membuat para pelaku

    perdagangan manusia meloloskan diri dari jerat hukum serta bersamaan dengan itu juga

    memberikan jaminan keamanan dan keadilan bagi mereka yang menjadi korbannya

    membuat pemerintah Australia berinisiatif untuk mengatasi masalah perdagangan

    manusia ini dengan mengembangkan proyek baru, yaitu Asia Regional Trafficking in

    Persons Project(ARTIP) Project.

    Asia tenggara yang menjadi negaranegara transit dan negara asal perdagangan

    manusia juga negara tujuan. Indonesia merupakan negara asal dan juga menjadi negara

    transit dalam jalur perdagangan manusia. Manusiamanusia yang diperdagangkan dari

    Thailand, Myanmar, dsb. Akan perdagangkan ke Indonesia begitu pula sebaliknya.

    Australia pun menjadi negara tujuan dalam jalur perdagangan ini. Dari wilayah

    wilayah di Asia tenggara menuju Australia untuk diperdagangkan. Karena itu

    pemerintah Australia pun berinisiatif untuk membantu negaranegara di Asia tenggara

    untuk menangani masalah perdagangan manusia ini.

    Pada tahun 2003, pemerintah Australia memprakarsai sebuah proyek bagi

    kawasan Asia Tenggara yang didanai oleh Australian Governments Agency for

    International Development(AusAID), yang dikenal denganAsia Regional Cooperation

    to Prevent People Trafficking (ARCPPT). Proyek tersebut selesai pada bulan Maret

    2006. Yang mana proyek tersebut berupaya menjadi wadah bagi langkah yang lebih

    efektif dan terkoordinasi guna menanggulangi kejahatan perdagangan manusia, baik

    dalam negeri maupun antar negara.12

    Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) bekerja

    bersama dengan badan-badan peradilan pidana tingkat nasional di Kamboja, Laos,

    Myanmar dan Thailand, serta menjalankan beberapa kegiatannya di Indonesia. Asia

    Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) menjalin kerja sama

    11

    www.ausaid.gov.au/media/release, akses tanggal 20 september 2009.12 www.humantrafficking.com. Akses tanggal 20 Oktober 2009

    http://www.ausaid.gov.au/media/releasehttp://www.ausaid.gov.au/media/release
  • 7/22/2019 ucha

    10/56

    erat dengan ASEAN dan forum-forum regional, Senior Officials Meeting on

    Transnational Organised Crime (SOMTC) yang memegang peranan penting dalam

    masalah perdagangan manusia.

    Prestasi luar biasa yang dihasilkan dari proyekAsia Regional Cooperation to

    Prevent People Trafficking(ARCPPT) di kawasan Asia Tenggara membuat pemerintah

    Australia mengambil keputusan untuk mengembangkan proyek baru untuk melanjutkan

    prestasi luar biasa yang telah dicapai oleh masing masing negara dan oleh kawasan

    tersebut secara keseluruhan. Pemerintah Australia mengambil keputusan untuk

    mengembangkan proyek lanjutan dari ARCPPT, yaitu proyekAsia Regional Trafficking

    in Persons Project(ARTIP) ini.

    ProyekAsia Regional Trafficking in Persons Project (ARTIP) ini diluncurkan

    pada bulan Agustus 2006. Asia Regional Trafficking in Persons Project (ARTIP)

    memusatkan perhatiannya pada upaya penegakan hukum pidana melawan perdagangan

    manusia dengan penekanan khusus pada upaya menutup celah yang memungkinkan

    para pelaku perdagangan manusia meloloskan diri dari jerat hukum dan menjamin

    keadilan bagi para korbannya.

    Polisi umum maupun polisi khusus, memegang peranan penting guna mencapai

    penegakan hukum pidana yang tegas dalam menghadapi perdagangan manusia. Polisi

    umum sering kali menjadi pihak pertama yang bersinggungan langsung dengan korban

    dan pelaku perdagangan manusia. Kemampuan mereka mengenali korban dengan tepat

    dan mengambil langkah awal merupakan hal yang sangat penting. Polisi khusus

    dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang rumit namun sangat penting, yaitu

    penyidikan tindak pidana perdagangan manusia. Asia Regional Trafficking in Persons

    Project (ARTIP) berupaya untuk memperlengkapi kedua aparat penegakan

    hukumumum dan khusus ini dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka

    butuhkan. Proyek ini memberikan perhatian khusus pada upaya mendukung satuan-

    satuan khusus penanggulangan perdagangan manusia serta upaya membina hubungan

    antar satuan-satuan tersebut guna menggalakkan kerja sama penyidikan antar negara.

    Asia Regional Trafficking in Persons Project (ARTIP) juga bekerja untuk

    meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang perdagangan manusia di kalangan

    para hakim dan jaksa. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa kasus perdagangan

  • 7/22/2019 ucha

    11/56

    manusia akan berhasil diajukan ke hadapan pengadilan dan dijatuhi hukuman. Di

    samping memberikan dukungan di tingkat nasional, hal ini juga mengikutsertakan

    kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan kerja sama antar negara dalam

    mengajukan tuntutan di pengadilan.

    Hukum yang baik merupakan landasan bagi upaya nasional penegakan hukum

    pidana yang tegas melawan perdagangan manusia. Asia Regional Trafficking in Persons

    Project (ARTIP) memberikan nasihat dan dukungan kepada pemerintah dalam

    mengembangkan dan/atau meninjau kembali kerangka hukum nasionalnya yang

    berkisar pada permasalahan perdagangan manusia. Pusat perhatian pengembangan dan

    peninjauan kembali ini diarahkan hingga melampaui kerangka undang undang khusus

    perdagangan manusia agar juga mencakup misalnya perundang undangan yang

    berkaitan dengan pencucian uang, bantuan hukum timbal balik dan ekstradisi.

    Asia Regional Trafficking in Persons Project (ARTIP) mendukung

    pengembangan dan penerapan kerangka kebijakan yang tegas tentang perdagangan

    manusia, baik di tingkat nasional maupun di tingkat regional. ASEAN merupakan mitra

    penting bagi Asia Regional Trafficking in Persons Project(ARTIP) di tingkat regional

    oleh karena ASEAN memainkan peran utama dalam mengembangkan norma-norma

    acuan umum, berbagi pengalaman dan kiat-kiat terbaik, serta kebijakan regional yang

    tegas tentang perdagangan manusia.

    B. Perumusan MasalahSetelah melihat dan meninjau hasil kerja yang menghasilkan prestasi yang luar

    biasa dari proyekAsia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking(ARCPPT)

    yang berakhir pada bulan Agustus 2006, yang bekerja bersama badanbadan peradilan

    pidana tingkat nasional di Kamboja, Laos, Myanmar dan Thailand, serta menjalankan

    beberapa kegiatannya di Indonesia, pemerintah Australia kembali memprakarsai untuk

    mengembangkan proyek baru dalam menanggulangi kasus perdagangan manusia di

    kawasan Asia Tenggara, yaitu Asia Regional Trafficking in Persons Project (ARTIP)

    Project.

    Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin merumuskan masalah, yaitu

    Apa peran ARTIP dalam mengatasi masalah perdagangan manusia di Indonesia?

  • 7/22/2019 ucha

    12/56

    C. Pembatasan MasalahDalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis akan mencoba membatasi

    masalah untuk menghindari pembahasan yang menjadi terlalu melebar dan bahkan

    keluar dari pembahasan yang sebenarnya akan dibahas. Dan pembatasan masalah yang

    penulis berikan, yaitu terbatas pada peranAsia Regional Trafficking in Persons Project

    (ARTIP) dalam mengatasi dan menanggulangi masalah perdagangan manusia di

    Indonesia. Dibatasi dengan batasanbatasan waktu antara 20062011. Karena proyek

    ini diproyeksikan untuk berjalan dalam kurun lima tahun ini. Juga pembatasan masalah

    pada perdagangan manusia, yang dalam hal ini berjenis kelamin perempuan yang

    berusia produktif antara 1530an. Karena kasus perdagangan manusia banyak dialami

    oleh para perempuan yang diperdagangkan untuk dieksploitasi seksualnya.

    D. Tujuan dan Kegunaan PenelitianPenulisan skripsi ini bertujuan untuk mencoba meneliti dan menganalisa tentang

    peran Asia Regional Trafficking in Persons Project (ARTIP) di dalam usahanya untuk

    mengatasi masalah perdagangan manusia di Indonesia, serta mendeskripsikan dan

    memberikan informasi mengenai peran tersebut.

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan berpikir bagi penulis dan

    para pemerhati masalah organisasi internasional untuk memahami peran Asia Regional

    Trafficking in Persons Project (ARTIP) dalam menangani masalah perdagangan

    manusia di Indonesia.

    E. Kerangka TeoriDalam penulisan skripsi ini diperlukan adanya suatu teori dan konsep yang tidak

    saja relevan dengan masalah yang akan diteliti, namun juga dapat diturunkan menjadi

    sejumlah variabel dan indikator yang diperlukan.13

    Hubungan internasional seringkali diidentikan dengan hubungan antar dua

    negara atau hubungan antar negara negara di dunia. Padahal, dalam kenyataannya

    13

    Bakry, Umar S., Pedoman Penulisan Skripsi, Bidang Studi HI, Universitas Jayabaya, Jakarta, 2002.hal. 12

  • 7/22/2019 ucha

    13/56

    masih banyak aktor aktor lain yang turut berperan dan berpengaruh terhadap

    hubungan internasional. Berikut definisi hubungan internasional yang mewakili aktor

    aktor selain negara (nonstate actor).

    Menurut charles McClelland seperti dikutip Umar S Bakry dalam bukunya

    pengantar Ilmu hubungan Internasional, hubungan internasional sebagai sebuah studi

    mengenai semua bentuk pertukaran, transaksi, hubungan, arus informasi, serta berbagai

    respon perilaku yang muncul diantara dan antar masyarakat yang terorganisir secara

    terpisah, termasuk komponenkomponennya.14

    Teori Organisasi

    Menurut A Leroy Bennet, organisasi internasional adalah merupakan struktur

    atau lembaga resmi yang saling bekerja sama dengan negara berdaulat lainnya di dunia

    sebagai suatu latihan yang berharga.15

    Menurut Daniel S Cheever dan H Field Haviland Jr, yang disadur dari buku

    Organizing for Peace: International Organization in World Affairs memberikan

    definisi secara sederhana mengenai organisasi internasional,16

    Any cooperative arrangement instituted among states, usually by a basic

    agreement to perdorm some mutually advantageous functions implemented through

    periodic meetings and staff activities

    Definisi menurut Daniel S Cheever dan H Field Haviland Jr tersebut bermakna

    bahwa organisasi internasional adalah pengaturan bentuk kerja sama internasional yang

    melembaga antara negara negara, umumnya berlandaskan suatu persetujuan dasar

    untuk melaksanakan fungsi fungsi yang memberikan manfaat timbal balik yang

    dilaksanakan melalui pertemuan pertemuan serta kegiatan kegiatan staf secara

    berkala.

    14 Bakry, Umar S,Pengantar Hubungan Internasional, JUP, Jakarta, 1999. hal. 315

    A. Leroy Bennet, International Organization: principles and Issues, New Jersey, Prentice Hall, 1995,hal. 2.

    16

    Daniel S Cheever & H Field Haviland Jr dari Ade Maman S, Organisasi Internasional & intergrasiEkonomi Regional Dalam Perspektif Hukum Dan Globalisasi, Jakarta, Ghalia Indonesia,1998, hal. 49.

  • 7/22/2019 ucha

    14/56

    Organisasi Internasional dapat dikategorikan yaitu antara lain, organisasi

    internasional antar pemerintah atau disebut juga Intergovernmental Organization (IGO)

    dan organisasi non pemerintah atau Non Governmental Organization (NGO). NGO

    merupakan organisasi swasta internasional yang terdiri dalam bidang bidang sosial

    seperti ekonomi, kebudayaan dan kelompok kelompok lain. Sedangkan IGO

    merupakan institusi yang beranggotakan delegasi resmi pemerintah negaranegara.

    Teori Peran

    Peran dapat diartikan sebagai orientasi atau konsepsi dari bagian yangdimainkan oleh suatu pihak dalam posisi sosialnya. Dengan peranan tersebut, sang

    pelaku peran baik itu individu maupun organisasi akan berperilaku sesuai dengan

    harapan orang atau lingkungannya.17

    Peran suatu organisasi menurut Karen OConnor and Larry J. Sabato

    menyatakan bahwa dalam perannya, suatu organisasi dapat melakukan berbagai

    tindakan, diantaranya sebagai Consultant Media, PollsterdanFree Media.18

    Peran sendiri merupakan seperangkat perilaku yang diharapkan dari pelaku yang

    dapat berwujud sebagai perorangan sampai dengan kelompok, baik kecil maupun besar,

    yang kesemuanya menjalankan berbagai peranan. Baik peranan yang bersifat individual

    maupun jamak dapat dinyatakan sebagai struktur.19

    Menurut William W. Biddle and Loureide J. Biddle, peran suatu lembaga dalam

    memberikan bantuan kepada pihak lain dapat dibedakan sebagai berikut : 20

    1. Peran sebagai motivator artinya bertindak untuk memberikan dorongan

    kepada orang lain untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan.

    2. Peran sebagai katalisator dalam memberikan bantuan dan berupaya untuk

    mempercepat proses dengan sedikit sekali campur tangan atau pengaruhnya

    terhadap kegiatan yang dilakukan.

    17Teuku May Rudi., Studi Strategis Dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca Perang Dingin. Bandung: Refika Aditarna. 2002.

    18 Karen OConnor and Larry J. Sabato,American Government, Contuinity and Change. United States ofAmerica: Allyn and Bacon. 1997, hal. 542543.

    19Teuku May Rudi, loc. cit.

    20

    William W. Bidle and Loureide J. Bidle. The Community Development Process : The Rediscovery ofLocal Initiative. United State of America. Holt: Rinehart and Winston, Inc. 1965

  • 7/22/2019 ucha

    15/56

    3. Peran sebagai komunikator (communicator) artinya menyampaikan

    informasi yang sebanyakbanyaknya secara benar dan dapat dipertanggung

    jawabkan.

    4. Peran sebagai pialang (resources broker), merupakan sumber dana, jasa dan

    keahlian yang diperlukan masyarakat, sedangkan di dalam masyarakat tersebut

    tidak memilikinya.

    5. Peran sebagai konsultan (consultant), memberikan jasa konsultasi terhadap

    badan, lembaga, institusi pemerintah untuk memperluas cakrawala pandang.

    6. Peran sebagai spesialis, dalam hal ini memberikan pelayanan keahlian sesuai

    dengan kebutuhan pelanggan.

    7. Peran sebagai agen pembangun (agent of development), yaitu menjadi juru

    bicara suatu lembaga agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara

    konsisten.

    Dalam penulisan skripsi ini, peran ARTIP dalam menanggulangi masalah

    perdagangan manusia di Indonesia, penulis menggunakan peran peran, yaitu peran

    sebagai konsultan, motivator, komunikator, katalisator dan pialang.

    F. Skema Pemikiran

  • 7/22/2019 ucha

    16/56

    Kasus perdagangan manusia (human trafficking) di Indonesia sudah mencapai

    taraf yang cukup mengkhawatirkan. Indonesia termasuk salah satu negara dengan kasus

    perdagangan manusia tertinggi di dunia.

    Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) Project merupakan sebuah

    organisasi non-pemerintah internasional hasil prakarsa pemerintah Australia yang

    berinisiatif untuk membantu Indonesia dalam hal penanggulangan kasus perdagangan

    manusia.

    Peran ARTIP dalammenanggulangi perdagangan

    manusia di Indonesia

    Konsultan

    Membantu fungsi peradilan dan kejaksaanpemerintah di seluruh wilayah untuk mengatasiperdagangan secara lebih efektif denganmemperkuat kesadaran dan dengan menyediakan

    petunjuk dan bantuan khusus.

    Katalisator

    Ikut serta dalam Proyek baru dan negara-negara

    mitra untuk memaksimalkan tujuan Proyekkawasan sambil memastikan konsolidasi

    pencapaian proyek sebelumnya.

    Pialang

    Melaksanakan dan mengelola Proyek denganmemberikan secara efektif penasihat jangka

    panjang dan jangka pendek, perencanaan,keuangan, kegiatan dan menghasilkan

    pengelolaan dan komunikasi dan koordinasi

    dengan para donor dan para pemegang saham.

    Komunikator

    Meningkatkan pendekatan yang inovatif dankolaboratif mengenai masalah perdaganganmanusia dengan mengembangkan kerangka kerjahukum dan peraturan yang baik, memperkuatkebijakan dan kemampuan penelitian, saling

    bertukar informasi dan kegiatan lainnya.

    Perdagangan Manusia diIndonesia

    Motivator

    Meningkatkan kinerja unit anti-trafficking danaparat penegak hukum dengan mengembangkan

    pengetahuan,keterampilan dalam menanggapimasalah perdagangan manusia.

  • 7/22/2019 ucha

    17/56

    Dalam perannya di Indonesia Asia Regional Trafficking in Persons Project

    (ARTIP) mempunyai strategi strategi peran yang dapat digolongkan menjadi : peran

    sebagai konsultan, peran sebagai motivator, peran sebagai komunikator, peran sebagai

    katalisator dan peran sebagai pialang. Melalui strategi strategi peran tersebut, ARTIP

    menjalankan programprogram yang sesuai.

    Seluruh strategi dan peran yang dijalankan oleh Asia Regional Trafficking in

    Persons Project (ARTIP) diharapkan dapat membantu Kawasan Asia Tenggara dalam

    mengatasi masalah perdagangan manusia yang semakin hari semakin marak terjadi.

    G. Metodologi PenelitianDalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif yang dapat

    diartikan sebagai penelitian yang berusaha menuturkan pemecahan masalah yang ada

    sekarang berdasarkan data data, menyajikan data, menganalisis dan

    menginterpretasi.21 Adapun teknik pengumpulan data yang dipilih oleh penulis adalah

    teknik library research yaitu dengan memperoleh data dari literature literature yang

    relevan, majalah, jurnal ilmiah serta hasilhasil penelitian terdahulu.22

    H. Definisi KonseptualDefinisi Konseptual adalah definisi yang menggambarkan atau menjelaskan

    konsep dengan menggunakan konsepkonsep lain agar lebih mudah untuk dipahami.

    1. Perdagangan Manusia (human trafficking)

    Segala jenis transaksi jual beli manusia baik disetujui atau tidak, juga

    termasuk di dalamnya pemindahan orang secara rahasia dan terlarang yang

    bertujuan mengeksploitasi dan hanya memberi keuntungan kepada perekrut,

    pelaku perdagangan dan sindikat kejahatan. Para korban paling banyak wanita

    yang berusia produktif antara 1530an.

    2. Kawasan Asia Tenggara

    21

    Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Hal. 44.22 Bakry, Umar S, Op. cit., Hal. 18

  • 7/22/2019 ucha

    18/56

    Dalam hal ini lima negara ASEAN yang telah membuka kerja sama dalam

    dengan ARTIP dalam menanggulangi perdagangan manusia yaitu Kamboja,

    Thailand, Laos, Myanmar dan Indonesia.

    3. Peran

    Merupakan seperangkat perilaku yang diharapkan dari pelaku yang dapat

    berwujud sebagai perorangan sampai dengan kelompok, baik kecil maupun

    besar, yang kesemuanya menjalankan berbagai peranan.

    4. Asia Regional Trafficking in Persons Project(ARTIP)

    Sebuah organisasi-non pemerintah inisiatif dari pemerintah Australia yang

    menanggulangi masalah yang berkaitan dengan kemanusiaan khususnya

    praktek jualbeli manusia.

    I. Sistematika PenulisanUntuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka penulis menyajikan

    penulisannya dengan sistem bab, penulis membagai dalam lima bab yang dapat

    menjelaskan konsep konsep yang penulis gunakan dalam skripsi ini. Seluruh isi

    skripsi ini terbagi dalam babbab sebagai berikut :

    BAB I Merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, perumusan

    masalah, pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka

    teori, kerangka pemikiran, definisi konseptual, metodologi penelitian serta

    sistematika penulisan.

    BAB II Berisikan tinjauan umum dimulainya perdagangan manusia di Indonesia

    serta perkembangannya belakangan ini.

    BAB III Berisikan tentang profil organisasi yang penulis bahas yaitu Asia Regional

    Trafficking in Persons Project(ARTIP) Project.

    BAB IV Berisikan paparan tentang peran Asia Regional Trafficking in Persons

    Project (ARTIP) yang telah diterapkan di Indonesia untuk membantu

    menanggulangi perdagangan manusia.

    BAB V Berisikan kesimpulan dari apa yang telah penulis paparkan pada bab bab

    sebelumnya.

  • 7/22/2019 ucha

    19/56

    BAB III

    PROFIL ASIA REGIONAL TRAFFICKING IN PERSON (ARTIP)

    J. Sejarah Berdirinya ARTIPAsia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) Project, merupakan proyek

    lanjutan dariAsia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking(ARCPPT) yang

    didukung oleh Pemerintah AustraliaAustralian Governments Agency for International

    Development (AusAID), untuk membantu negara negara di kawasan Asia dalam

    menangani masalah perdagangan orang. Proyek awalan dari Asia Regional Trafficking

    in Persons (ARTIP) Project yaitu Asia Regional Cooperation to Prevent People

    Trafficking(ARCPPT) telah dijalankan pada tahun 2003, dan telah berakhir pada maret

    2006 yang lalu. Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT)

    merupakan proyek tiga tahun yang diupayakan oleh pemerintah Australia Australian

    Governments Agency for International Development(AusAID) yang bekerja sama juga

    dengan beberapa negara negara di kawasan asia untuk menjadi wadah bagi langkah

    yang efektif dan terkoordinasi guna menanggulangi kejahatan perdagangan manusia,

    baik dalam maupun luar negeri.

    Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) bekerja

    untuk mencegah perdagangan orang melalui penguatan respons peradilan pidana

    nasional dan meningkatkan kerjasama regional dan pengembangan kebijakan. Asia

    Regional Cooperation to Prevent People Trafficking(ARCPPT) telah bekerja di empat

    negara di kawasan asia tenggara, yaitu Thailand, kamboja, Laos dan Myanmar. Negara

    negara ini memiliki fokus geografis utama yang sudah ditetapkan oleh Asia Regional

    Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT), meskipun demikian beberapa

    kegiatan telah dilakukan dengan Indonesia dan pada tingkat yang lebih rendah dengan

    Cina dan Vietnam. Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking

    (ARCPPT) memiliki hubungan kerja sama yang erat dengan Association of South East

    Asian Nations (ASEAN) Secretariat (ASEC) dan melalui ASEC, Asia Regional

    Cooperation to Prevent People Trafficking(ARCPPT) juga bekerja sama dengan Senior

    Officials Meeting on Transnational Organised Crime(SOMTC).

  • 7/22/2019 ucha

    20/56

    Konsep tindak lanjut proyek ini dirancang pada pertengahan waktu proyekAsia

    Regional Cooperation to Prevent People Trafficking(ARCPPT), yaitu pada November

    2004, dimana proyek lanjutan dari Asia Regional Cooperation to Prevent People

    Trafficking (ARCPPT) di rekomendasikan. AusAid kemudian mengadakan kontrak

    dengan ACIL ( Australia Pty Ltd) untuk mempersiapkan desain baru ini. Wilayah kerja

    untuk desain, dikerjakan selama bulan Juli dan Agustus 2005. ACIL mendesain proyek

    lima tahun kedua setelah Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking

    (ARCPPT) dengan perkiraan dana sekitar $14juta.23

    Sejak Maret 2003, beberapa perkembangan yang cukup signifikan dan baik telah

    dicapai oleh Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT).

    Beberapa diantaranya,24 pertama adalah kerangka kerja resmi yang telah dimiliki oleh

    Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) di beberapa

    negara, pada permulaan Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking

    (ARCPPT), Kamboja dan Thailand merupakan negara negara yang telah

    memberlakukan hukum khusus perdagangan orang. Pada tahun 2005, dua negara lain

    yaitu Myanmar dan Laos juga memberlakukan undang undang perdagangan orang.

    Dan hukum yang mengatur tentang perdagangan orang tersebut di Kamboja dan

    Thailand pun juga sedang di perbaharui.

    Kedua adalah mengenai tanggapan terhadap penegakan hukum, Pada bulan

    Maret 2003, baru hanya dua negara, yaitu Kamboja dan Laos yang mendirikan Anti

    Trafficking Units (ATU) pada saat saat terakhir dalam persiapan didirikannya Asia

    Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT). Meskipun demikian,

    Anti Trafficking Units (ATU) yang berada di kedua negara tersebut masih memiliki

    keterbatasan keterbatasan dalam menyelidiki kasus kasus perdagangan orang. Pada

    bulan Agustus 2005, Myanmar, Thailand dan Indonesia telah juga mengatur dan

    mewacanakan masalah masalah tentang Anti Trafficking Units (ATU) tersebut dan

    unit unit yang berada di kelima negara tersebut diatas, telah menerima pelatihan

    23 Asia Regional Trafficking in Person ( ARTIP ) project design document. 2005, hal. 6. Saat timdesain mempersiapkan estimasi biaya pada phase kedua, hal ini menjadi tidak realistis ketikaperjanjian ini mencapai saat dimana perluasan wilayah kegiatan dan yang lebih mendalam

    selama 5 tahun kerja. Perkiraan biaya direvisi menjadi $20juta.24 www.chinapost.com.tw/asia/regional-news. Akses tanggal 20 Januari 2010.

  • 7/22/2019 ucha

    21/56

    pelatihan dasar yang ekstensif dan teknik teknik penyelidikan khusus menyangkut

    penyelesaian kasus kasus perdagangan orang di negara masing masing. Selain itu

    juga, pemimpinpemimpinAnti Trafficking Units (ATU) dari negaranegara tersebut

    juga melakukan pertemuan secara berkala dalam rangka mendiskusikan masalah

    masalah perdagangan orang dalam negara masing masing dan antar negara negara

    tersebut.

    Ketiga merupakan penyelesaian mengenai masalah gabungan dari kehakiman,

    jaksa dan agen agen bantuan bagi korban perdagangan, Pada bulan Maret 2003, di

    beberapa negara negara di kawasan yang telah di tinjau oleh Asia Regional

    Cooperation to Prevent People Trafficking(ARCPPT), pihak kehakiman dan kejaksaan

    masih belum terikat hubungan kerja yang lebih khusus dalam menanggapi masalah

    masalah perdagangan orang. Sistem peradilan pidana pun pada umumnya tidak bekerja

    sama dengan agenagen bantuan bagi korban perdagangan. Pada bulan Agustus 2005,

    upaya upaya yang lebih besar untuk menggabungkan ikatan kerja sama antara

    kehakiman dan kejaksaan terbukti cukup berhasil dalam menangani kasus kasus

    perdagangan orang, terutama di Kamboja, hal ini berhasil dengan adanya kerja sama

    antara dua departemen tersebut. Dengan adanya keberhasilan keberhasilan yang

    dicapai oleh penggabungan ikatan kerja sama kedua departemen tersebut, Sistem

    peradilan pidana pun juga mulai menyadari pentingnya bekerja sama dengan agen

    agen bantuan bagi korban korban perdagangan, terutama dalam hal peran mereka

    untuk mencari, mendukung dan melindungi para saksi saksi yang bisa membantu

    untuk mengungkap kasus kasus perdagangan orang yang pada awalnya sulit

    ditemukan karena tidak ada petunjuk ataupun para saksi yang tidak berani membantu

    karena takut tidak ada jaminan perlindungan bagi para saksi.

    Perkembangan yang keempat yang dicapai merupakan kebijakan pembangunan

    kawasan, pada bulan Maret 2003, kebijakan kebijakan pembangunan kawasan masih

    dalam tahap yang masih sangat baru, bisa dikatakan masih bayi. Karena kebijakan

    kebijakan yang dikeluarkan oleh para pemimpin di kawasan masih kurang berpengaruh

    banyak bagi perkembangan tanggapan terhadap perdagangan orang. Dalam artian,

    kebijakankebijakan yang ada belum bisa digunakan untuk mendukung dan membantu

    para korban dan menjerat para pelaku. Baru pada bulan Agustus 2005, situasi situasi

  • 7/22/2019 ucha

    22/56

    di kawasan berubah secara dramatikal, dengan adanya kebijakankebijakan di kawasan

    yang signifikan dari Association of South East Asian Nations (ASEAN) dan

    Coordinated Mekong Ministerial Initiative against Trafficking (COMMIT). Dari

    kemajuan kebijakan tersebut beberapa kasus perdagangan bisa keluar kepermukaan

    sehingga bisa di tangani oleh departemen departemen yang berwenang seperti,

    kepolisian, kehakiman, kejaksaan dan beberapa agen agen bantuan bagi para korban

    perdagangan manusia.

    Dari beberapa kemajuan kemajuan yang telah di capai oleh Asia Regional

    Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) tersebut dan prestasi prestasi

    luar biasa yang dihasilkan dari proyekAsia Regional Cooperation to Prevent People

    Trafficking (ARCPPT) di kawasan Asia Tenggara membuat pemerintah Australia

    mengambil keputusan untuk mengembangkan proyek baru untuk melanjutkan prestasi

    luar biasa yang telah dicapai oleh masing masing negara dan oleh kawasan tersebut

    secara keseluruhan. Pemerintah Australia mengambil keputusan untuk mengembangkan

    proyek lanjutan dari Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking

    (ARCPPT), dan pemerintah Australia melalui AusAid telah menandatangani kontrak

    dengan ACIL untuk mempersiapkan proyek lanjutan dalam rangka melanjutkan proyek

    kerja Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) yang telah

    mencapai perkembanganperkembangan yang signifikan sehingga bisa membantu para

    korban perdagangan orang dan para saksi, sehingga kasus kasus perdagangan orang

    bisa teratasi. Dan hasilnya adalah didirikannya Asia Regional Trafficking in Persons

    (ARTIP) Project dalam rangka proyek lanjutan dari keberhasilan perkembangan

    kemajuanAsia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking(ARCPPT).

    Pada bulan Agustus 2006 proyekAsia Regional Trafficking in Persons (ARTIP)

    Project diluncurkan dengan memusatkan kegiatan kegiatan kerjanya pada upaya

    upaya penegakan hukum pidana melawan perdagangan orang dengan penekanan khusus

    pada upaya menutup celah yang memungkinkan para pelaku perdagangan manusia

    meloloskan diri dari jerat hukum dan menjamin keadilan bagi para korbannya dan

    perlindungan bagi para saksi.

    K. Misi Perencanaan

  • 7/22/2019 ucha

    23/56

    AusAid sebelum menuju pada perencanaan misi ini telah mengambil sejumlah

    langkah langkah penting, termasuk beberapa tinjauan konsep tentang proyek ini

    dengan lebih teliti agar nantinya seiring berjalannya proyek ini segala macam jenis misi

    perencanaan dan konsep kerja dapat berjalan dengan baik. Langkah langkah penting

    tersebut pada umumnya telah disepakat bahwa proyek baru ini Asia Regional

    Trafficking in Persons (ARTIP) Project, haruslah tetap fokus pada peradilan pidana

    dalam menanggapi perdagangan manusia, memperluas fokus geografis secara seksama

    dan terus bekerja di dalam pembangunan hukum dan kebijakan seputar masalah

    perdagangan manusia.

    Pada November 2004, ACIL yang telah menandatangani kontrak kerja dengan

    AusAid, membuat desain baru bagi lanjutan proyekAsia Regional Cooperation to

    Prevent People Trafficking (ARCPPT) dan membuat perencanaan perencanaan misi

    dengan pemerintah Australia dan dengan Negara Negara di Kawasan asia.25 ASEAN

    juga menjadi mitra kerja yang penting bagi terciptanya kerja proyek yang betulbetul

    matang. Beberapa kasus telah di alami Asia Regional Cooperation to Prevent People

    Trafficking (ARCPPT) selama masa proyek tersebut berjalan. Dan kasus kasus

    tersebut pun dapat dijadikan pelajaran untuk membentuk proyek yang baru akan

    dibentuk.

    Pelajaran dalam kasus kasus tertentu yang dipelajari oleh Asia Regional

    Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) juga diberikan dalam

    perencanaan misi ini. Langkah langkah kunci yang diambil dalam perencanaan misi

    ini termasuk di dalamnya26 :

    1. Pertemuan di Canberra yang melibatkan staf AusAid, polisi federal Australia

    dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan. Pertemuan menyimpulkan

    harapan-harapan dari Australian Governments Agency for International

    Development (AusAID) dan menegaskan pentingnya praktik dari keseluruhan

    departemen dan elemen.

    2. Pertemuan konsultasi dengan mitra kunci Pemerintah dipertemukan dengan

    negara negara Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking

    25

    www.artipproject.org. Akses tanggal 1 Maret 2010.26 Ibid.

  • 7/22/2019 ucha

    24/56

    (ARCPPT) untuk mendiskusikan kebutuhan masing-masing negara dan langkah

    langkah kedepan yang paling tepat untuk kawasan.

    3. Pertemuan dengan ASEC di Jakarta juga sangat penting dalam mengidentifikasi

    peluang untuk memperkuat kolaborasi dengan ASEC dan komite-komite

    fungsional yang relevan. Poinpoin kritik yang timbul dari konsultasi termasuk

    kekurangan - kekurangan politik dalam mengembangkan proyek ASEAN yang

    cakupannya luas, kebutuhan untuk menemukan cara-cara yang kreatif untuk

    melibatkan negara negara ASEAN yang telah kurang aktif dalam mengatasi

    masalah perdagangan manusia, dan pentingnya mempertahankan hubungan kuat

    dengan komite ASEAN fungsional seperti Senior Officials Meeting on

    Transnational Organised Crime (SOMTC). ASEC yang sudah memiliki

    hubungan yang dekat dengan Asia Regional Cooperation to Prevent People

    Trafficking (ARCPPT) berpartisipasi dalam perencanaan misi dan menjamin

    pemahaman penuh akan masalahmasalah ini.

    4. Serangkaian konsultasi informal di Indonesia, Malaysia, Filipina dan Vietnam

    melibatkan personil peradilan pidana yang bekerja di bidang perdagangan

    manusia dan petugas petugas Australian Governments Agency for

    International Development (AusAID) yang ditempatkan di masing masing

    daerah tersebut. Konsultasi ini menjelaskan isu isu utama bagi potensi

    partisipasi dari negara-negara ini dalam proyek masa datang.

    5. Presentasi dan diskusi informal dari temuan temuan perencanaan awal dengan

    wakil-wakil dari semua negara Asia Regional Cooperation to Prevent People

    Trafficking(ARCPPT), negara-negara dengan potensi untuk terlibat dengan Asia

    Regional Trafficking in Persons (ARTIP), ASEC dan AusAID. Hal ini

    mengkonfirmasikan ketepatan dari perencanaan perencanaan yang diusulkan

    dan menyediakan pengaruh pengaruh penting pada beberapa aspek kunci

    termasuk penerimaan dari strategi ekspansi geografis yang diusulkan dan

    kebutuhan untuk meningkatkan Mitra Pemerintah.

    Kelompok kerja yang membuat desain dari proyek baru ini (ACIL) telah

    melakukan beberapa diskusidiskusi dan penelitian dalam rangka mencari tantangan

  • 7/22/2019 ucha

    25/56

    tantangan yang akan dihadapi oleh proyek baru ini, hal ini dipelajari dari hasil pekerjaan

    Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) yang telah

    mendapat prestasi yang cukup baik. Dari temuan temuan tersebut dapat disimpulkan

    bahwa misi misi perencanaan bagi proyek baru akan menghadapi beberapa tantangan

    dan beberapa rencana yang akan dilakukan seiring berjalannya Asia Regional

    Trafficking in Persons (ARTIP), diantaranya27

    Untuk memperdalam dan memperluas visi ARCPPT yang diproyeksikan kepada

    ARTIP dengan tetap menjaga kualitas

    Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) mengkonsepkan

    dan mempromosikan visi dari suatu respon yang efektif bagi peradilan pidana terhadap

    perdagangan manusia dan memfokuskan perhatiannya pada beberapa elemen kunci dari

    respon tersebut. proyek Baru ini perlu memperluas fokus dan mencakupkan semua

    aspek utama dari respon peradilan pidana. Ini akan juga sangat penting untuk

    memperdalam fokus proyek di bidang pekerjaan saat ini dan sebagai cerminan

    ditingkatkannya pemahaman tentang apa yang benar-benar diperlukan. Proyek baru ini

    Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) juga harus berusaha untuk tetap

    mengikuti perkembangan terbaru dan untuk membentuk jalur-jalur baru. Beberapa visi

    Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) telah dijalankan

    dengan cukup berprestasi di kawasan asia dan dengan demikian dapat menjadi pelajaran

    bagiAsia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) sehinggaAsia Regional Trafficking

    in Persons (ARTIP) dapat menjalankan proyek ini dengan batu loncatan yang dapat

    disediakan oleh hasil kerja dan pengalaman pengalaman proyek yang telah di alami

    oleh Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT).28 Hal ini

    akan memerlukan pemeliharaan hubungan kedalam dan keluar kawasan, dengan

    melakukan penelitian mutakhir dan penempaan baru kemitraan dan aliansi.

    Untuk mengelola ekspansi geografis dengan teliti dan tanpa kompromi

    Ekspansi geografis cukup penting untuk proyek baru ini dalam hal mewujudkan tujuan

    yang lebih luas dari pengembangan kebijakan regional dan pemahaman umum dan

    pendekatan antara negara. Ekspansi tersebut juga akan membawa negara-negara yang

    27

    Asia Regional Trafficking in Person ( ARTIP )project design document. 2005, hal. 65.28www.humantrafficking.org/countries/indonesia. Akses tanggal 6 Mei 2010.

    http://www.humantrafficking.org/countries/indonesiahttp://www.humantrafficking.org/countries/indonesiahttp://www.humantrafficking.org/countries/indonesiahttp://www.humantrafficking.org/countries/indonesia
  • 7/22/2019 ucha

    26/56

    kurang bisa merespon/menanggapi masalah perdagangan manusia kepada negara

    negara Asia Regional Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) yang

    sudah siap dan sudah bisa menghadapi masalah tersebut. Sementara alasan untuk

    perluasan sudah jelas, yaitu, adalah penting untuk memastikan bahwa prestasi sejauh ini

    dijamin tidak terganggu. Dan tanpa kompromi, respon terhadap perdagangan manusia

    harus dapat diwujudkan bagi negaranegara di kawasan asia.

    Untuk mempromosikan keberlanjutan melalui peningkatan keterlibatan mitra

    dan pertanggung jawaban

    Meningkatnya keterlibatan mitra dan pertanggung jawaban adalah kunci untuk

    keberlanjutan yang sudah ada dan proses masa depan dan hasilnya. Ini akan sangat

    penting untuk mengelola pergeseran dalam cara yang sungguh-sungguh dan secara

    konsisten mendukung mitra dan yang mengakui perbedaan hal kapasitas sementara

    memberikan ruang untuk mengembangkan pendekatan individual dan cara kerja.

    Untuk membuat penggunaan yang paling efektif keahlian teknis untuk jangka

    panjang dan jangka pendek

    Sektor anti perdagangan manusia sedang berkembang dengan cepat. Namun, keahlian,

    terutama dalam kaitannya ke wilayah peradilan pidana, masih dalam penawaran jangka

    pendek. Dukungan kepada respon peradilan pidana nasional memerlukan berbagai

    keterampilan teknis yang tidak dapat ditemukan dalam satu pekerjaan kelompok atau

    individu. Proyek ini akan perlu bekerja untuk mengelola sumber daya manusia dengan

    cara memastikan fleksibilitas maksimal dalam ketersediaan staf teknis.

    Untuk mengembangkan hubungan baru dan cara baru untuk bekerja dengan dan

    melalui ASEAN

    Bagi Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP), (juga Asia Regional Cooperation

    to Prevent People Trafficking(ARCPPT) sebelumnya)Association of South East Asian

    Nations (ASEAN) sangat penting untuk pengembangan kebijakan regional pada

    perdagangan manusia.29 Proyek baru ini akan berada dalam posisi yang unik untuk

    membantu Association of South East Asian Nations (ASEAN) (baik Sekretariat dan

    Senior Officials Meeting on Transnational Organised Crime (SOMTC)) untuk

    membawa organisasi ke tingkat yang baru dalam hal menanggapi masalah perdagangan

    29www.ausaid.gov.au/media/release. Akses tanggal 2 Februari 2010.

  • 7/22/2019 ucha

    27/56

    manusia. Untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan berhasil, proyek baru perlu

    mengembangkan cara-cara baru dan menarik bekerja dengan Association of South East

    Asian Nations (ASEAN) dan Negaranegara anggota.

    Untuk meningkatkan koordinasi antar donor termasuk standar umum

    Seperti disebutkan di atas, respon peradilan pidana terhadap perdagangan manusia

    sekarang menarik minat perhatian dari para donor dan badan pelaksana. Asia Regional

    Cooperation to Prevent People Trafficking (ARCPPT) secara luas diakui sebagai

    pemimpin di sub sektor. Proyek baru ini akan berada dalam posisi unik untuk

    memanfaatkan posisi khususnya yang berkaitan dengan koordinasi dengan para donor,

    termasuk pengembangan standar persetujuan yang berkaitan dengan pemberian bantuan

    di kawasan yang penting tapi juga termasuk kedalam wilayah yang sensitif.

    L. Struktur ARTIPAsia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) dalam berjalannya proyek ini

    akan dikelola oleh pengelola kontraktor, atas namaAustralian Governments Agency for

    International Development(AusAID). Pengelolaan seharihari akan menjadi tanggung

    jawab Team Leader (TL) yang beroperasi diluar kantor regional yang berada di

    Bangkok. Team Leader(TL) akan didukung olehDeputy Team Leader(DTL) dan pada

    halhal teknis dan yang menyangkut kebijakan akan dikelola oleh Technical Director

    (TD).30 Kantor proyek satelit yang berada di Jakarta untuk mengembangkan dan

    menjaga hubungan yang kuat dengan ASEC dan juga untuk bekerja dengan sistem

    peradilan pidana Indonesia pada kegiatan anti-trafficking di tingkat nasional dan

    bilateral. Untuk memaksimalkan daya guna dan akuntabilitas sebagian besar pengaturan

    administrasi untuk kegiatan proyek di kamboja, Laos, Myanmar dan Thailand yang

    akan berkoordinasi melalui kantor regional di Bangkok.

    Meskipun kebanyakan para penasihat internasional jangka panjang lebih banyak

    akan berbasis di Bangkok, masing-masing akan terkait dan bertanggung jawab secara

    keseluruhan untuk kegiatan proyek di satu negara inti dan akan berbasis di negara itu

    untuk periode awal seperti diuraikan di atas. Penasihat internasional yang akan bekerja

    30www.artipproject.org. Akses tanggal 1 Maret 2010.

  • 7/22/2019 ucha

    28/56

    sama dengan kelompok kerja teknis negara tersebut, dan akan mendukung dan

    mengarahkan pekerjaan dari kantor Proyek nasional.

    Setiap kantor Proyek nasional akan terdiri dari tiga orang: Country Project

    Coordinator (CPC) lokal yang terlibat, seorang Counterpart Project Officer (CPO)

    yang memberikan laporan dan yang ditunjuk oleh mitra pemerintah, dan Country Office

    Assistant(COA) lokal yang terlibat. Penasihat teknis internasional akan ditempatkan di

    masing-masing negara seperti biasa dan akan dipindahkan ke Bangkok berikut

    penilaian.

  • 7/22/2019 ucha

    29/56

    Struktur ARTIP di negaranegara kawasan Asia31

    Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) akan mengembangkan rencana

    tahunan dan akan dikirimkan kepada Regional Project Coordinating Committed

    (RPCC) dan Australian Governments Agency for International Development

    (AusAID). Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) juga akan mengembangkanrencana kerja dengan berkonsultasi dengan kelompok kerja teknis nasional di tiap

    negara. Proses rencana tahunan ini akan dilengkapi dengan laporan kemajuan tiap enam

    bulan, yang akan memastikanAsia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) merespon

    dengan cepat untuk memunculkan pemerintahan Australia dan mitra pemerintah

    sehingga dapat dipastikan bahwa output dan kegiatan tetap berjalan relevan.

    31Asia Regional Trafficking in Person ( ARTIP )project design document. 2005, hal. 101.

    Laos

    CPC

    CPO COA

    ITA untuk 3 bulan

    Myanmar

    CPC CPO COA ITA untuk 3 bulan

    BangkokRegional Office

    Team Leader Deputy Team Leader Regional Finance and

    Administration Manager

    Information Officer Admin and Logistic OfficerInternational Technical Adviser(ITA)(located in Bangkok followinginitial period in nominated

    project country)

    Regional Police Advisers(x2)

    Judicial and ProsecutorialAdviser

    Indonesia

    CPC CPO COA ITA

    Short Term Advisers Technical Director Senior AdviserLaw

    Enforcement

    Transnational OrganisedCrime Adviser

    Research Coordinator

    Unallocated STA

    Kamboja

    Country Project Coordinator(CPC)

    Counterpart Project Officer(CPOreport to Counterpartagency)

    Country Office Assinstant(COA)

    International Technical

  • 7/22/2019 ucha

    30/56

    M.ARTIP di IndonesiaDi Indonesia, Jakarta juga menjadi tempat dimana kantor satelit milik proyek

    Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) ditempatkan. Dari struktur yang ada di

    Indonesia berikut merupakan beberapa bagian pekerjaan yang ada di kantor satelit

    Indonesia.32

    Kantor satelitIndonesia

    1. Penasihat Kepolisian KawasanPosisi sebagai Penasihat Kepolisian di Kawasan (2 ditempatkan di Bangkok dan

    1 di Jakarta). Mereka memiliki tanggung jawab untuk melapor kepada Team

    Leader (TL).

    Tujuan

    Penasehat Kepolisian Kawasan (Regional Police Adviser/RPA) akan membantu

    Koordinator Proyek Negara, Mitra Pejabat Proyek dan Kelompok Kerja Teknis

    (Technical Working Groups/TWG) dengan semua saran teknis dan pelatihan yang

    berkaitan dengan penyelidikan kejahatan perdagangan manusia. (Regional Police

    Adviser/RPA) juga akan memberikan saran dan unit mentor spesialis dan polisi garis

    depan.

    Setiap (Regional Police Adviser/RPA) juga akan bertanggung jawab untuk

    mendukung salah satu program negara dengan memberikan bantuan konsultasi yang

    diperlukan dan dukungan secara umum.

    Kegiatan

    a. Memberikan saran dan pendampingan unit spesialis dan polisi garis depan.

    b. Memberikan masukan ke dalam kurikulum Proyek dan membantu dalam

    penyampaian dan evaluasi pelatihan.

    c. Mempertahankan keakraban dengan situasi perdagangan manusia di tingkat

    nasional untuk menjamin penyediaan saran tingkat tinggi kepada Pos AusAID

    dan pemangku kepentingan lainnya di negara yang fokus.

    d. Menyediakan link antara program nasional dan kegiatan dan orang-orang yang

    dilakukan oleh Proyek di negara-negara lain.

    e. Bekerja sama dengan Sekretariat ASEAN.

    32Ibid.

  • 7/22/2019 ucha

    31/56

    Kompetensi Kompentensi yang Diinginkan

    a. Memperluas pengalaman operasional kepolisian.

    b. Memperlancar dan Membuktikan pengalaman dalam investigasi yang sukses

    (termasuk penyelidikan internasional) kejahatan serius dan / atau struktur

    kejahatan terorganisasi, lebih baik lagi termasuk pengalaman investigasi

    kejahatan perdagangan manusia.

    c. Menyuarakan pengetahuan prosedur operasional investigasi, struktur dan

    manajemen penyidikan tindak pidana yang serius, manajemen intelijen kriminal,

    penyelidikan keuangan, penerapan bantuan hukum timbal balik dan

    perlindungan saksi.

    d. Pengalaman yang luas dan / atau keahlian dalam setidaknya salah satu bidang

    berikut; penyelidikan kejahatan seksual serius; korupsi sektor publik, pelatihan

    penegakan hukum; perdagangan manusia, hak asasi manusia dalam administrasi

    peradilan pidana.

    e. Membuktikan catatan dalam penyusunan dan penyampaian materi pelatihan

    inter-aktif.

    f. Pemahaman dan apresiasi terhadap isu gender dan isu-isu hak asasi manusia.

    g. Keterampilan komunikasi lisan dan tertulis yang baik.

    h. Keterampilan teknologi informasi yang kompeten.

    Lamanya bekerja bagian ini bervariasi dari 2, 3.5 dan 5 tahun.

    2. Koordinator Proyek NegaraPosisi sebagai Koordinator Proyek Negara dan Memiliki tanggung jawab untuk

    melapor kepada Team Leader(TL).

    Tujuan

    Koordinator Proyek Negara merupakan titik penghubung utama antara Proyek dan

    Kelompok Kerja Teknis (Technical Working Groups/TWGs) di setiap negara.

    Koordinator Proyek Negara juga wakil Proyek di setiap negara.

    Kegiatan

    a. Penghubung antara ARTIP dan Technical Working Groups / TWGs.

    b. Memberikan informasi tentang Technical Working Groups / TWGs untuk

  • 7/22/2019 ucha

    32/56

    Penasehat Proyek.

    c. Memberikan informasi kepada Direktur Riset.

    d. Koordinasi donor dalam negeri.

    e. Memberikan bimbingan dan pelatihan yang berlangsung di tempat kerja untuk

    pendamping unit dan stafTraining of Trainers (ToT) yang terlatih.

    f. Berpartisipasi dalam pelatihan yang diperlukan; mengawasi produksi bahan

    pelatihan dan pengiriman paket pelatihan.

    g. Membantu dalam penyusunan laporan yang dibutuhkan.

    h. Bekerja sama dengan mitra dan penasihat, menyiapkan Rencana Tahunan dan

    Laporan Enam Bulanan.

    i. Bekerja sama dengan lembaga-lembaga mitra dalam perencanaan dan

    pelaksanaan proyek.

    j. Memastikan pelaksanaan Proyek tetap konsisten dengan tujuan.

    k. Dalam bekerjasama dengan penasihat internasional yang berdedikasi dan Team

    Leader (TL), mengatur kedatangan penasihat jangka pendek, memberikan

    penerangan singkat kepada mereka dalam kaitannya dengan tugas mereka dan

    membantu mereka seperti yang diperlukan.

    l. Mengatur dan mempersiapkan agenda untuk Technical Working Groups /

    TWGs, mendistribusikan materi yang relevan dan menyiapkan notulen rapat

    secara tepat waktu.

    m. Hadir dan berpartisipasi dalam pertemuan Komite Koordinasi Proyek Daerah,

    dan membantu Team Leader(TL) dalam persiapan pertemuan-pertemuan seperti

    yang diperlukan.

    Kompetensi

    Kompetensi yang Diinginkan

    a. Pemahaman situasi perdagangan manusia di tingkat nasional dan sektor

    pembangunan di negeri.

    b. Kemampuan untuk mewakili Proyek di tingkat nasional.

    c. Pemahaman dan apresiasi terhadap isu gender dan isu-isu hak asasi manusia.

    d. Memiliki keterampilan komunikasi tertulis dan lisan dan interpersonal yang

    sangat baik. Sebaiknya dengan keterampilan bahasa Inggris lisan dan tertulis

    secara baik.

  • 7/22/2019 ucha

    33/56

    e. Keterampilan yang kompeten dalam teknologi informasi.

    Lamanya bekerja bagian ini selama 5 tahun.

    3. Administrasi PendukungPosisi sebagai Administrasi Pendukung yang berkerja untuk memastikan

    lancarnya bekerjanya proyek dalam hal hal manajemen umum, keuangan dan

    administrasi. Bagian ini akan bekerja lebih dekat kepada Team Leader(TL) dan

    bertanggung jawab kepada Team Leader(TL).

    Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) menyadari pentingnya bekerja

    sama dengan mitra mitra nasional dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam skala

    nasional dan Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) berupaya untuk

    menjalankan kegiatannya dengan cara bekerja sama dan memberikan nasihat serta

    memberikan informasi informasi yang dibutuhkan, bahkan juga membantu aparat

    aparat hukum untuk bisa bekerja lebih baik dalam menanggapi masalah perdagangan

    manusia.

    Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) berusaha menjalankan proyeknya

    dan memusatkan perhatiannya pada upaya upaya penegakan hukum pidana melawan

    perdagangan manusia dengan penekanan khusus pada upaya menutup celah yang

    memungkinkan para pelaku perdagangan manusia meloloskan diri dari jerat hukum dan

    menjamin keadilan dan keamanan bagi para korban serta saksinya.

    Berikut juga merupakan tugastugas yang terkait,33

    Memperkuat upaya penegakan hukum khusus dan umum dalam memerangi

    perdagangan manusia

    Aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian, baik polisi umum maupun

    polisi khusus, memegang peranan yang cukup penting dalam mencapai penegakan

    hukum pidana yang tegas dalam menghadapi perdagangan manusia di Indonesia. Polisi

    umum sering kali menjadi pihak pertama yang bersinggungan langsung dengan korban

    dan pelaku perdagangan manusia. Kemampuan mereka mengenali korban dengan tepat

    dan mengambil langkah awal merupakan hal yang sangat penting. Polisi khusus

    33STOP Trafficking, www.stoptrafficking.go.id, akses tanggal 29 Maret 2010.

  • 7/22/2019 ucha

    34/56

    dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang rumit namun sangat penting, yaitu

    penyidikan tindak pidana perdagangan manusia. Asia Regional Trafficking in Persons

    (ARTIP) berupaya untuk memperlengkapi kedua aparat penegakan hukum umum dan

    khusus ini dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan. Proyek ini

    memberikan perhatian khusus pada upaya mendukung satuan-satuan khusus

    penanggulangan perdagangan manusia serta upaya membina hubungan antar satuan-

    satuan tersebut guna menggalakkan kerja sama penyidikan antar negara.

    Memperkuat upaya mengadili dan menuntut pelaku perdagangan manusia

    Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) bekerja untuk meningkatkan

    kesadaran dan pemahaman tentang perdagangan manusia di kalangan kehakiman dan

    kejaksaan. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa kasus perdagangan manusia akan

    berhasil diajukan ke hadapan pengadilan dan dijatuhi hukuman. Karena selama

    beberapa waktu ke belakang sebelumnya, kasuskasus perdagangan manusia hanyalah

    menjadi kasus yang mengambang, dengan tidak ada kejelasan apakah sang pelaku akan

    dijerat hukuman atau tidak, atau bahkan hanya dijerat dengan hukuman yang sangat

    ringan. Di samping memberikan dukungan di tingkat nasional, hal ini juga

    mengikutsertakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan kerja sama antar

    negara dalam mengajukan tuntutan di pengadilan.

    Menguatkan kerangka hukum dan kebijakan

    Hukum yang baik merupakan landasan bagi upaya nasional penegakan hukum

    pidana yang tegas melawan perdagangan manusia. Asia Regional Trafficking in Persons

    (ARTIP) memberikan nasihat dan dukungan kepada pemerintah dalam mengembangkan

    dan/atau meninjau kembali kerangka hukum nasionalnya yang berkisar pada

    permasalahan perdagangan manusia. Pusat perhatian pengembangan dan peninjauan

    kembali ini diarahkan hingga melampaui kerangka undang-undang khusus perdagangan

    manusia agar juga mencakup misalnya perundang-undangan yang berkaitan dengan

    pencucian uang, bantuan hukum timbal balik dan ekstradisi.

    Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) mendukung pengembangan dan

    penerapan kerangka kebijakan yang tegas tentang perdagangan manusia, baik di tingkat

    nasional maupun di tingkat regional. ASEAN merupakan mitra penting bagi Asia

    Regional Trafficking in Persons (ARTIP) di tingkat regional oleh karena ASEAN

  • 7/22/2019 ucha

    35/56

    memainkan peran utama dalam mengembangkan norma-norma acuan umum, berbagi

    pengalaman dan kiat-kiat terbaik, serta kebijakan regional yang tegas tentang

    perdagangan manusia.

    Sebuah program penelitian berlingkup kecil namun diarahkan dengan cermat

    bermaksud mengupayakan dan atau menugaskan pelaksanaan penelitian inovatif

    menjelajahi sisi upaya penegakan hukum pidana melawan perdagangan manusia yang

    relatif belum terselidiki.

  • 7/22/2019 ucha

    36/56

    BAB IV

    PERAN ARTIP DI INDONESIA

    A. Pemerintah Indonesia Dalam Menanggulangi Perdagangan ManusiaIndonesia adalah sumber, transit dan negara tujuan bagi perdagangan

    perempuan, anak-anak, dan laki-laki yang diperdagangkan untuk tujuan eksploitasi

    seksual dan kerja paksa. Bentuk bentuk perdagangan seperti beberapa jumlah

    perempuan yang diperdagangkan ke Jepang dengan kedok "penari duta budaya".

    Perempuan dari Kalimantan Barat yang bermigrasi ke Taiwan dan Hong Kong sebagai

    pengantin kontrak-an sering dipaksa untuk melakukan pekerjaan prostitusi. Sejumlah

    besar perempuan dari Indonesia yang pergi setiap tahun ke luar negeri untuk bekerja

    sebagai pembantu rumah tangga kemudian menjadi korban eksploitasi dan masuk

    kedalam kondisi perbudakan di Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Jepang, Suriah,

    Kuwait, Taiwan, dan Hong Kong.34

    Beberapa dari agen perekrut buruh migran yang berlisensi dan tidak berlisensi

    yang merekrut tenaga kerja dioperasikan dengan cara yang mirip dengan 'Sindikat

    perdagangan manusia. Membawa pria dan wanita untuk menjadi pekerja perbudakan

    dan buruh kasar. Riau merupakan salah satu kepulauan yang menjadi tempat transit dan

    tujuan bagi perempuan dan gadis Indonesia yang diperdagangkan untuk seksual.

    Perempuan dan gadis muda diperdagangakan dari kepulauan Riau ke Malaysia

    dan Singapura oleh mucikari untuk dijadikan pekerja seks disana. Malaysia dan

    Singapura merupakan wisata sex terbesar dan kepulauan Riau dan wilayah di sekitarnya

    menjalankan perputaran ekonomi prostitusi tersebut. Perdagangan perempuan Indonesia

    dalam jumlah angka yang menggelisahkan dari penyelundupan ke Malaysia dan Arab

    Saudi, mereka menjadi sasaran kekerasan fisik, mental dan kekerasan seksual yang

    cukup parah. Perdagangan perempuan ke Taiwan juga untuk eksploitasi seks, juga

    masih terus berlangsung. Wanita dari Republik Rakyat Cina, Thailand, Hong Kong,

    Uzbekistan, Belanda, Polandia, Venezuela, Spanyol, dan Ukraina dijual ke Indonesia

    34

    The 2007 Trafficking in Persons Report. Department Of State. United State Of America.2007.

  • 7/22/2019 ucha

    37/56

    untuk eksploitasi seksual, meskipun jumlahnya kecil dibandingkan dengan jumlah

    Indonesia yang diperdagangkan untuk tujuan ini.35

    Hal yang cukup mengejutkan adalah ketika Pemerintah Amerika Serikat pada

    tahun 2002 mencatat fakta dalam laporannya bahwa :36

    Indonesia is a source country for domestic and internationally trafficked

    person, primarily young women and girls.

    Indonesia yang dicap menjadi Negara sumber, transit dan Negara tujuan

    perdagangan perempuan yang diperdagangkan untuk tujuan eksploitasi seksual tidakingin terus menerus menjadi Negara yang seakan akan menutup mata dari masalah

    masalah perdagangan manusia ini. Indonesia tidak ingin menjadi lahan basah bagi para

    sindikat perdagangan perempuan di Asia. Dalam langkah langkah Indonesia

    mencegah dan menanggulangi masalah masalah perdagangan perempuan ini,

    Indonesia telah mensahkan beberapa undang undang anti perdagangan manusia

    diantaranya :

    1. UndangUndang No. 26 Tahun 2000Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Dalam Pasal 9 ayat g, Perkosaan,

    perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan hamil, pemandulan

    atau sterilisasi secara paksa atau bentukbentu kekerasan seksual lain yang

    setara.

    2. UndangUndang No. 39 Tahun 1999Tentang Hak Asasi Manusia. Didalam ketentuan pasal 20 menyebutkan

    larangan terhadap praktek perbudakan, praktek serupa perbudakan,

    perdagangan budak, perdagangan perempuan dan semua tindakan lain

    dengan tujuan serupa. Sebagai tambahan ketentuan pasal 65 Undang

    Undang ini menyatakan bahwa setiap anak berhak mendapat perlindungan

    dari pelecehan dan eksploitasi seksual, penculikan, perdagangan anak dan

    35www.migrantcare.net. Akses tanggal 10 Februari 2010.

    36

    US Departement of State, Victims of Trafficking and Violence Act of 2000 Protection Trafficking inPerson Report, Washington, 2001. hal. 87.

  • 7/22/2019 ucha

    38/56

    bentuk bentuk penyalahgunaan lain berkaitan dengan obat obatan

    terlarang.

    3. Pasal 297 KUHPSecara khusus mengancam sanksi pidana terhadap perbuatan pelacuran,

    sebanding dengan perdagangan manusia untuk tujuan eksploitasi pelacur

    atau orang lainnya yang diatur dalam UN Trafficking Protocol. Namun tidak

    berarti perdagangan manusia untuk tujuan tujuan eksploitasi lainnya tidak

    dapat dituntut ke muka pengadilan.

    4. UndangUndang No. 14 Tahun 2009Tentang pengesahan Protokol untuk Mencegah, Menindak, dan Menghukum

    Perdagangan Orang, Terutama Perempuan dan Anak-Anak, Melengkapi

    Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Tindak Pidana

    Transnasional yang Terorganisasi.

    5. UndangUndang Nomor 21 Tahun 2007Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Secara khusus

    dijelaskan tentang perdagangan orang dan penindakan pidana kepada para

    pelaku, mulai dari perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman,

    pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan,

    penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan,

    penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau

    memberi bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang

    yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di

    dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau

    mengakibatkan orang tereksploitasi.

    B. Peran ARTIP Dalam Menanggulangi Masalah Perdagangan Manusia diIndonesia

    Dalam penelitian yang dilakukan, ARTIP mengemukakan, setidaknya sekitar

    800.000 orang diperdagangkan lintas batas internasional setiap tahunnya, dan

    kebanyakan dari korbannya adalah perempuan dan anak-anak. Menurut Team Leader

    (TL) ARTIP, Willem Pretorius, pada saat ini para pemuda dan laki laki pun bisa

  • 7/22/2019 ucha

    39/56

    menjadi korban perdagangan manusia. Dan angka tersebut mungkin saja lebih tinggi

    pada kenyataannya. Korban diambil dari negara lain untuk dijadikan pekerja seks dan

    tenaga kerja illegal. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah Indonesia dan

    Australia sangat penting juga kerjasama antara pemerintah Australia dengan pemerintah

    regional. 37

    Asia Regional Trafficking in Persons (ARTIP) diluncurkan pada Agustus 2006,

    yang kemitraan awalnya dimulai dengan Thailand, Kamboja, Laos, dan Myanmar.

    Kemudian Indonesia bergabung dengan inisiatif ini untuk membantu negara-negara di

    Asia menangkap dan menghukum mereka yang mendukung atau melakukan

    perdagangan manusia.

    Proyek ini berfokus pada peningkatan kapasitas lembaga lembaga penegakan

    hukum, penuntut hukum dan pengadilan untuk secara lebih efektif menangani kasus

    perdagangan manusia sementara melindungi hak para korban. Proyek ini bertujuan

    memperkuat kerjasama antar negara dalam menangani kasus ini dan mendukung

    pengembangan standar yang sama antar negara dengan bekerjasama dengan badan-

    badan regional seperti Sekretariat ASEAN dan Pertemuan Pejabat Tinggi ASEAN di

    bidang Kejahatan Transnasional.38

    Proyek ini pun menjalankan peran perannya dalam beberapa bagian bagian

    yang terbagi menjadi lima bagian. Peran sebagai Konsultan dimana berusaha

    memberikan jasa konsultasi terhadap badan, lembaga, institusi pemerintah untuk

    memperluas cakrawala pandang, peran sebagai motivator dimana bertindak untuk

    memberikan dorongan kepada orang lain (dalam hal ini Negara Negara mitra,

    termasuk Indonesia di dalamnya), peran sebagai komunikator dimana berusaha

    menyampaikan informasi yang sebanyak banyaknya secara benar dan dapat

    dipertanggung jawabkan, peran sebagai katalisator dimana berusaha memberikan

    bantuan dan berupaya mempercepat proses dengan sedikit campur tangan, peran sebagai

    pialang dimana menjadi sumber dana, jasa dan keahlian yang diperlukan masyarakat,

    sedangkan di dalam masyarakat tersebut tidak memilikinya. Dan berikut peran peran

    37

    www.depkominfo.go.id. Akses tanggal 2 Maret 201038 www.indonesia.embassy.gov.au. Akses tanggal 2 April 2010

  • 7/22/2019 ucha

    40/56

    ARTIP dalam menanggulangi perdagangan manusia di Indonesia yang terbagi kedalam

    beberapa bagianbagian :

    1. KonsultanPeran sebagai konsultan, dimana ARTIP memberikan jasa konsultasi terhadap

    badan, lembaga, institusi pemerintah untuk memperluas cakrawala pandang. ARTIP

    memberikan lokakarya, pelatihan dan lain sebagainya, sebagai salah satu cara untuk

    memberikan jasa konsultasi kepada lembagalembaga yang yang sudah ada.

    ARTIP akan membantu fungsi peradilan, kehakiman dan kejaksaan pemerintah

    di seluruh wilayah untuk mengatasi perdagangan secara lebih efektif dengan

    memperkuat pengetahuan akan perkembangan regional dan internasional dan dengan

    menyediakan petunjuk dan bantuan khusus. Memperkuat kehakiman dan Kejaksaan

    dalam menanggapi masalah perdagangan manusia. Komponen ini meningkatkan

    pengetahuan dan pemahaman tentang isu-isu perdagangan antara hakim dan jaksa,

    untuk memastikan bahwa kasus - kasus perdagangan manusia berhasil dituntut dan

    diadili. Sedapat mungkin, korban jangan sampai dituntut atau dihukum sehubungan

    dengan kejahatan yang mereka lakukan yang merupakan konsekuensi langsung dari sutu

    tindakan kejahatan perdagangan orang. Para korban kejahatan perdagangan orang, harus

    memiliki akses untuk perlindungan dan rumah aman. Bagian ini mempromosikan

    berbagai pemahaman dan pendekatan antara berbagai lembaga peradilan nasional.

    ARTIP mengembangkan dan menyelenggarakan lokakarya peningkatan

    kesadaran dengan menggunakan praktisi internasional terbaik dan akan menyediakan

    materi referensi utama pada perdagangan manusia kepada para hakim dan jaksa. Bagi

    para jaksa yang menangani beberapa kasus-kasus perdagangan manusia, ARTIP akan

    memberikan tambahan tambahan pada saran teknis dan dukungan. ARTIP juga akan

    memberikan kebijakan khusus dan saran teknis, serta informasi. ARTIP akan

    memastikan keterlibatan lembagalembaga dukungan bagi para korban dalam kegiatan

    peningkatan kesadaran bagi para hakim dan jaksa dalam rangka untuk mempromosikan

    dan ditingkatkannya kerjasama.39

    39www.artipproject.org. Akses tanggal 1 Maret 2010

    http://www.artipproject.org/http://www.artipproject.org/http://www.artipproject.org/http://www.artipproject.org/
  • 7/22/2019 ucha

    41/56

    Hakim dan jaksa memiliki kesadaran yang disempurnakan di dalam kawasan

    dan perkembangan internasional pada perdagangan manusia dan standar internasional

    yang relevan untuk pekerjaan mereka di kawasan ini.

    Jaksa menangani berbagai macam kasus kasus perdagangan manusia, maka

    dari itu mereka memiliki akses kepada bantuan berupa saran saran khusus dan

    pelatihan. Pelatihan teknis ditargetkan akan dikembangkan dan disampaikan, dan bahan

    referensi dan panduan kerja akan dikembangkan. ARTIP akan membekali jaksa khusus

    dengan kebijakan yang sedang berlangsung dan saran saran teknis tentang

    perdagangan manusia yang diperlukan dan akan secara aktif mempromosikan hubungan

    dengan agen agen pendukung korban. Harus terdapat aturan aturan hukum dan

    administrasi yang mengatur hal-hal mengenai persetujuan dan kerjasama saksi korban

    untuk tetap tinggal didalam negeri dengan tujuan membantu penyidikan dan/atau

    bersaksi di dalam proses persidangan.

    ARTIP juga akan membantu mengidentifikasi dan mendanai kunjungan

    eksposur untuk dan dari mitra strategis secara nasional dan di seluruh kawasan.

    Kegiatan ini akan mencakup pengembangan dan penyampaian lokakarya tentang

    peningkatan pengetahuan dan penyusunan materi referensi terkait.

    Tugastugas terkait :40

    a. Lokakarya umum untuk peningkatan pengetahuan bagi para hakim dan jaksa

    yang dikembangkan,

    b. Lembaga Kejaksaan juga harus mengembangkan kapasitas respon spesialis.

    Sejumlah jaksa penuntut - baik yang sedang menangani kasus ataupun yang

    akan menangani kasus - harus mendapatkan pelatihan khusus dan selanjutnya

    ditugaskan untuk melakukan persiapan dan penanganan kasus TIP dan kasus

    terkait lainnya,

    c. Pelatihan modul yang dikembangkan dalam konsultasi dengan hakim dan jaksa,

    d. Prioritas harus diberikan untuk pengembangan dan pelaksanaan pelatihan khusus

    untuk para jaksa penuntut yang ditunjuk,

    e. Sejumlah hakim, baik yang sedang menangani kasus ataupun yang akan

    menangani kasus, harus dipersiapkan secara khusus dan selanjutnya ditugaskan

    40Asia Regional Trafficking in Person ( ARTIP )project design document. 2005, hal. 18

  • 7/22/2019 ucha

    42/56

    untuk memproses dan memutuskan kasus kejahatan terkait perdagangan

    manusia.

    2. MotivatorPeran sebagai motivator dimana ARTIP akan bertindak untuk membentuk unit-

    anti perdagangan manusia dan memberikan dorongan kepada unit unit tersebut dan

    juga kepada agenagen dan lembagalembaga. Untuk berbuat sesuatu guna mencapai

    tujuan.

    Unit anti-perdagangan manusia telah dibentuk (prinsipnya, pada kasus di

    Indonesia) di kesemua lima negara inti yang diusulkan. Namun, ada perbedaan yang

    cukup signifikan antara kelima negara negara tersebut dalam tahap pembangunan,

    mandat, fungsi, kapasitas teknis dan sumber daya. Asia Regional Trafficking in Persons

    (ARTIP) akan bekerja dengan dan memperkuat kemampuan unit anti-perdagangan

    manusia untuk memastikan bahwa mereka memainkan peran penting dalam tingkat

    nasional dan kawasan respon terhadap peradilan pidana.41Asia Regional Trafficking in

    Persons (ARTIP) akan mendukung unit-anti perdagangan manusia dalam:

    pengembangan struktur manajemen yang sesuai, sistem dan proses, mentoring,

    perencanaan, memberikan pelatihan baik keterampilan teknis dan non-teknis dan

    menyediakan peralatan dan sumber daya fisik lainnya.

    Keberhasilan respon unit-anti perdagangan manusia tergantung pada penegak

    hukum garis depan untuk mengidentifikasi korban dan pelaku dan untuk

    mengkomunikasikan informasi ini secara efektif. Penegak hukum garis depan perlu

    meningkatkan pemahaman mereka tentang perdagangan manusia dan kemampuan

    mereka untuk memberikan tanggapan awal yang dapat diterima. Unit-anti perdagangan

    manusia perlu membangun dan memelihara hubungan dengan aparat penegak hukum

    garis depan nasional. ARTIP akan berbagi pemahaman tentang isu isu perdagangan

    dan akan menerapkan pendekatan bersama untuk mendeteksi dan pencegahan yang

    efektif. ARTIP juga akan mengembangkan dan memberikan pelatihan bagi aparat

    penegak hukum garis depan dan lembaga, termasuk melalui lembaga-lembaga pelatihan

    polisi nasional, dan akan mendukung pengembangan identifikasi dan protokol untuk

    41www.indonesia.embassy.gov.au Loc. Cit.

  • 7/22/2019 ucha

    43/56

    berbagi informasi. ARTIP juga akan membantu dalam memperkuat hubungan antara

    agen pendukung korban dan badan-badan peradilan pidana untuk memberikan keadilan

    bagi korban dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam penyelidikan dan penuntutan.

    Akan ada beberapa penekanan pada penguatan struktur manajemen, sistem dan

    prosedur dari unit spesialis.

    Tugastugas terkait :42

    a. Dilengkapi dan diberdayakannya unit anti-perdagangan manusia,

    b. Kapasitas penyidik spesialis di dalam lembaga Kepolisian Nasional merupakan

    kunci dari respon penegakan hukum yang kuat dan efektif terhadap tindak

    pidana perdagangan orang. Para penegak hukum di garis depan juga diberikan

    pemahaman tentang kejahatan perdagangan orang dan mengerti akan tanggung

    jawab mereka dalam memberikan tanggapan awal,

    c. Struktur, sistem dan prosedur yang tepat,

    d. Rencana pelatihan teknis untuk staf unit-anti perdagangan manusia yang

    dikembangkan dan disepakati,

    e. Rencana pelatihan teknis untuk staf unit-anti perdagangan manusia yang

    dikembangkan dan disepakati,

    f. Kontribusi terhadap pelatihan yang dilakukan oleh badan badan lain yang

    disusun dan disampaikan,

    g. Pelatihan teknis yang ditargetkan bagi aparat penegak hukum garis depan, yang

    telah dikembangkan agar dapat memberikan tanggapan awal bagi para korban

    dan saksi juga para pelaku.

    3. KomunikatorSebagai komunikator ARTIP menyampaikan informasi yang benar dan tepat

    kepada negaranegara yang bekerja sama dalam menanggulangi perdagangan manusia,

    khususnya juga kepada Indonesia.

    ARTIP memberikan pendekatan lain dengan menyatukan berbagai aspek yang

    mendukung suatu peradilan pidana yang efektif dalam menanggapi perdagangan

    42(ARTIP). Loc. Cit.

  • 7/22/2019 ucha

    44/56

    manusia, yang mendukung dan memandu pekerjaan aparat penegak hukum, jaksa dan

    peradilan.

    Kerangka hukum dan peraturan peraturan pemerintah adalah kunci untuk

    pekerjaan bagi lembaga peradilan pidana. Secara nasional, ARTIP akan menilai situasi

    dan akan mempromosikan sebuah kerangka hukum yang menyediakan optimalisasi

    fondasi yang efektif, berpusat pada tanggapan peradilan pidana terhadap korban

    perdagangan manusia. Dukungan ARTIP terhadap reformasi hukum akan diperluas

    dengan cara mengkriminalisasikan perdagangan manusia termasuk juga memasukkan

    pelanggaran yang terkait dan juga pencucian uang. ARTIP memberikan perhatian

    khusus pada hukum dan mekanisme yang mengatur pertukaran bukti dan tersangka

    antara negara negara di kawasan dan negara negara terkait. ARTIP juga akan

    mendukung pembangunan Memorandum of Understanding (MOU) bilateral yang

    memiliki potensi untuk menjadi sumber penting bagi komitmen antar negara dalam

    menanggapi masalah perdagangan manusia dan masalahmasalah terkait.43

    Kegiatan mencakup identifikasi dan kemudian memberikan bantuan teknis untuk

    mengatasi kesenjangan dalam hukum nasional, kerjasama dan peraturan kerangka kerja

    terutama yang berkaitan dengan penuntutan dari tindak pidana perdagangan manusia

    dan pelanggaran pelanggaran terkait termasuk eksploitasi tenaga kerja. ARTIP juga

    akan membantu dengan penyebaran informasi tentang kerangka kerja hukum dan

    peraturan untuk para pemangku kepentingan di luar dari sistem peradilan pidana.

    Memperkuat pertukaran informasi, kerjasama dan pengembangan kebijakan

    melalui forum forum lain, ARTIP akan memberikan nasihat dan bantuan kepada

    forum regional dan forum lain yang terkait dengan perdagangan manusia.

    Tugas

    tugas terkait :44

    a. Pemberian pemahaman akan kerangka kerja hukum terkait seperti misalnya,

    segala bentuk perdagangan orang beserta kejahatan terkait lainnya harus

    dihukum sesuai dengan standar internasional yang berlaku,

    43

    www.mediacorpradio.com, akses tanggal 2 Maret 201044 (ARTIP). Loc. Cit.

  • 7/22/2019 ucha

    45/56

    b. Untuk menjamin tidak adanya tempat berlindung bagi para pelaku kejahatan,

    negara-negara didorong untuk melakukan ekstradisi atau melaksanakan proses

    penuntutan terhadap para pelaku kejahatan,

    c. Ekstradisi atau Bantuan Hukum Timbal Balik di antara dua negara atau lebih

    pada saat ini dan dimasa datang diterapkan kedalam penanganan kejahatan

    perdagangan orang lainnya yang berkaitan dengan perdagangan orang,

    d. Kerangka kerja hukum yang harus memuat hak korban untuk meminta dan

    mendapatkan ganti rugi termasuk kompensasi dari sumber yang tepat termasuk

    dari pihak pelaku kejahatan perdagangan orang dan kejahatan terkait lainnya.

    4. KatalisatorPeran sebagai katalisator, ARTIP memberikan bantuan kepada negara negara

    kerjasama dalam menanggulangi perdagangan manusia. AR