3335103331 001042 pemanfaatan limbah cangkang ud
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
1/24
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG UDANG SEBAGAI KITOSAN
UNTUK PEMBUATAN HIDROGEL DENGAN
PENAMBAHAN ALGINAT
BIDANG KEGIATAN :PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
NASIHIN 3335103331 Angkatan 2010
MELA WIDIAWATI 3335100745 Angkatan 2010M. TRESNA UMBARA 3335112116 Angkatan 2011
DINA PUJIANTI 3335131085 Angkatan 2013
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON
2013
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
2/24
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
3/24
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
RINGKASAN vi
BAB I PENDAHULUAN ..1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...2
BAB III METODE PERCOBAAN ...6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Biodata Ketua dan Anggota
Justifikasi Anggaran Kegiatan
Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Surat Pernyataan Ketua Peneliti
iii
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
4/24
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ................. 9
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 9
iv
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
5/24
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Proses penghilangan gugus asetil pada kitin ....................................4
Gambar 2. Struktur formaldehida, asetaldehida, dan glutaraldehida .................5
v
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
6/24
RINGKASAN
Kitosan merupakan polimer alam yang memiliki banyak manfaat di bidangindustri, karena sifat-sifatnya yang tidak beracun, biodegradable dan
biokompatibel, serta dapat dihasilkan dari limbah industri makanan laut salah
satunya udang. Modifikasi gel kitosan untuk memperbaiki sifatnya adalah dengan
menambahkan hidrokoloid alami, diantaranya alginat. Gel kitosan dengan
penambahan alginat dan glutaraldehida sebagai agen pengikat silang memiliki sifat
reologi yang paling baik dan stabil sebagai gel untuk digunakan dalam
mikroenkapsulasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kondisi
operasi demineralisasi dan deproteinasi terhadap rendemen kitin dan derajat
deasetilasi kitosan yang diperoleh, mendapat produk hidrogel kitosan dengan
penambahan alginat, mendapat pengaruh konsentrasi gultaraldehida terhadap fraksi
gel dan nilaiswellingdari produk hidrogel. Pembuatan kitosan dilakukan dengan
tiga tahap yaitu demineralisasi, deproteinasi dan deasetilasi. Tahap demineralisasi
dilakukan dengan penambahan HCl, dengan variasi konsentrasi 1; 1,5; dan 2 M
pada temperatur 55-650C selama 120 menit dan pengadukan 50 rpm. Tahap
deproteinasi menggunakan produk demineralisasi dengan penambahan NaOH,
pada variasi konsentrasi 1; 1,5; dan 2 M dan temperatur 45-550C selama 120 menit
dan pengadukan 50 rpm, sehingga diperoleh kitin. Tahap deasetilasi kitin dilakukan
dengan penambahan NaOH 60% pada temperatur 900C selama 120 menit, sehingga
diperoleh produk kitosan. Produk kitosan dilarutkan dengan HCl 1%, kemudian
dicampur dengan alginat dan gluataraldehida sehingga diperoleh hidrogel kitosan.
Parameter yang diamati terhadap kitin dan kitosan meliputi rendemen dan derajatdeasetilasi menggunakan FTIR.
vi
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
7/24
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Wilayah perairan Indonesia merupakan sumber hewan invertebrate laut
berkulit keras (crustacea) yang melimpah. Udang adalah binatang yang hidup
diperairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan hampir
disetiap genangan air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air
asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter
dibawah permukaan. Udang biasa dijadikan hidangan laut (seafood).
Kulit udang mengandung protein (25-40%), kitin (15-20%) dan kalsium
karbonat (45-50%). Kitin merupakan biopolimer yang dapat dikonversi menjadi
kitosan melalui proses deasetilasi menggunakan larutan basa. Proses utama dalam
isolasi kitin, meliputi penghilangan protein dan kandungan mineral melalui proses
deproteinasi dan demineralisasi, yang masing-masing dilakukan dengan
menggunakan larutan asam dan basa.
Kitosan merupakan polimer alam yang memiliki banyak manfaat di bidang
industri, selain karena sifat-sifat kitosan yang tidak beracun dan biodegradable,
juga karena limbah industri makanan laut begitu besar dan perlu diolah menjadi
sesuatu yang berguna. Kitosan antara lain dipakai sebagai koagulan dalam
pengolahan air limbah, bahan pelembab, pelapis benih yang akan ditanam,
adsorben ion logam, anti kanker, anti kolesterol, komponen tambahan pakan
ternak, pelarut lemak serta pengawet makanan (Kong dan Lee, 2010).
Modifikasi gel kitosan untuk memperbaiki sifat membrannya adalah dengan
menambahkan hidrokoloid alami, diantaranya dengan gom guar, alginat,
karboksimetil selulosa dan gom santan. Namun, gel kitosan dengan penambahan
alginat dan glutaraldehid memiliki sifat reologi yang paling baik dan stabil
sebagai gel untuk digunakan dalam mikroenkapsulasi (Herdini et al., 2010).
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penelitian Zhou et al., (2008), derajat deasetilasi kitosan
mempengaruhi karakterisktik dari hidrogel termosensitif dalam sistem
penghataran obat. Kualitas kitosan ditentukan dari seberapa besar derajat
deasetilasinya. Derajat deasetilasi pada pembuatan kitosan bervariasi tergantung
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
8/24
2
pada bahan dasar dan kondisi proses seperti konsentrasi larutan alkali, temperatur
dan waktu. Penghilangan gugus asetil menggunakan NaOH pada tahap deasetilasi
dipengaruhi oleh kandungan mineral dan protein yang kemungkinan masih
terdapat pada produk kitin. Rendemen dan kualitas kitin tergantung proses
demineralisasi dan deproteinasi yang dipengaruhi konsentrasi asam dan basa yang
digunakan. Penelitian mengenai pengaruh kondisi operasi demineralisasi dan
deproteinasi pada proses pembuatan kitosan terhadap kualitas hidrogel sangat
diperlukan untuk acuan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
1.3 TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan dari program ini, yaitu :
1. Mengetahui pengaruh kondisi operasi demineralisasi dan deproteinasi
terhadap rendemen kitin dan derajat deasetilasi kitosan yang diperoleh.
2.
Mendapat pengaruh konsentrasi glutaraldehid terhadap fraksi gel dan nilai
swellingdari produk hidrogel.
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Mendapatkan produk kitosan yang memiliki rendemen dan derajat deasetilasi
yang optimum. Mendapat produk hidrogel kitosan dengan penambahan alginat.
Jurnal ilmiah atau prosiding skala nasional.
1.5 Kegunaan Program
Adapun kegunaan dari program ini, yaitu :
1. Mengurangi polusi akibat limbah cangkang udang pada industri makanan
yang menggunakan udang sebagai bahan baku untuk operasional
usahanya.
2.
Meningkatkan nilai ekonomis atau nilai jual dari cangkang udang
3.
Mengembangkan IPTEK
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kitosan
Kitosan merupakan padatan amorf berwarna putih dengan struktur kristal
tetap dari bentuk awal kitinmurni, memiliki sifat biologi dan mekanik yang tinggi
diantaranya adalah biorenewable, biodegradable, dan biofungsional. Kitosan
mempunyai rantai yang lebih pendek daripada rantai khitin (Rokhati, 2006).
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
9/24
3
Kitosan yang disebut juga dengan -1,4-2-amino-dioksi-D-glukosa merupakan
turunan dari kitin melalui proses deasetilasi. Proses deasetilasi dilakukan dengan
penambahan natrium hidroksida 50% karena merupakan basa kuat yang reaktif
sehingga deasetilasi lebih cepat terjadi (Trimulyadi, 2007). Kitosan adalah hasil
proses deasetilasi dari senyawa kitin yang banyak terdapat dalam kulit luar hewan
golongan Crustaceaeseperti udang dan kepiting (Hargono, 2008). Kitosan sendiri
dapat disintesa dari kitin yang berasal dari kerangka luar crustacea(seperti udang,
kepiting, rajungan, dan lobster), serangga, dinding yeast dan jamur, serta mollusca
yang menjadi sumber kitin yang sangat potensial (Marganov, 2003).
Kitin (C8H
13NO
5)n
merupakan biopolimer dari unitN-asetil-D-glukosamin
yang saling berikatan dengan ikatan (14). Di alam, kitin merupakan senyawa
yang tidak berdiri sendiri tetapi bergabung dengan senyawa lain. Pada crustacea,
kitin bergabung dengan protein, garam anorganik (CaCO3), dan pigmen
(Trimulyadi, 2007). Bahan baku yang banyak digunakan untuk mendapatkan kitin
dan kitosan adalah kepiting (Tanasale, 2010; Harianingsih, 2010; Handayani,
2011) dan udang (Rokhati, 2006; Hargono, 2008; Puspawati, 2010). Dari
penelitian Puspawati dan Simpen (2010) tentang optimasi deasetilasi kitin dari
kulit udang dan cangkang kepiting, menunjukan bahwa limbah kulit rajungan
memiliki kandungan mineral dan protein yang sangat besar, dimana rendemen
yang dihasilkan yaitu sebesar 62,76% sedangkan pada kulit udang memiliki
kandungan protein dan mineral lebih rendah, dimana rendemen yang dihasilkan
yaitu sebesar 54,90%. Secara umum proses pembuatan kitosan meliputi 3 tahap,
yaitu deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Proses deproteinasi bertujuan
mengurangi kadar protein dengan menggunakan larutan alkali encer dan
pemanasan yang cukup. Proses demineralisasi dimaksudkan untuk mengurangi
kadar mineral (CaCO3) dengan menggunakan asam konsentrasi rendah untuk
mendapatkan kitin, sedangkan proses deasetilasi bertujuan menghilangkan gugus
asetil dari kitin melalui pemanasan dalam larutan alkali kuat dengan konsentrasi
tinggi (Hargono dkk., 2008). Gambar 2 memperlihatkan proses penghilangan
gugus asetil (deasetilasi) pada kitin dengan alkali kuat NaOH.
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
10/24
4
Proses deasetilasi dengan menggunakan alkali pada suhu tinggi akan
menyebabkan terlepasnya gugus asetil (CH3CHO
-
) dari molekul kitin. Gugus
amida
pada kitin akan berikatan dengan gugus hidrogen yang bermuatan positif sehingga
membentuk gugus amina bebasNH2.
Gambar 1. Proses penghilangan gugus asetil pada kitin
Pada sebuah penelitian (Puspawati, dkk., 2010) menunjukkan, kondisi
optimum untuk deasetilasi kitin dari kulit udang pada suhu 120oC selama 4 jam,
dicapai dengan menggunakan NaOH 60%.yang menghasilkan kitosan dengan
rendemen dan derajat deasetilasi tertinggi yaitu 54,90% dan 88,04%. Pada
penelitian yang lain menunjukkan bahwa derajat deasetilasi kitosan paling tinggiadalah 82,98% yang didapat dari proses deasetilasi menggunakan konsentrasi
NaOH 50%,
2.2 Hidrogel
Hidrogel merupakan jaringan polimer hidrofilik yang dapat menyerap
sejumlah besar air sehingga dapat menyebabkan peningkatan volume secara
drastis. Hidrogel merupakan suatu jaringan rantai polimer hidrofilik yang terikat
silang satu sama lain, dapat mengembang dalam larutan air, dan memiliki
kemampuan absorpsi yang tinggi, hingga lebih dari 99,9% (Erizal, dkk., 2010).
Hidrogel memiliki biokompatibilitas yang sangat baik. Karena memiliki beberapa
sifat unik yang menjadikannya sangat biokompatibel. Hidrogel memiliki tegangan
antarmuka yang rendah dengan cairan biologis dan jaringan disekitarnya,
sehingga menurunkan gaya yang digunakan untuk adsorpsi pelarut dan gaya
adhesi sel. Kandungan air hidrogel juga sangat tinggi karena permukaannya
sangat hidrofilik dan mampu menstimulasi beberapa jaringan dari alam dengan
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
11/24
5
kadar air yang tinggi, sehingga sangat biokompatibel. Sifat-sifat tersebut membuat
hidrogel sangat potensial untuk membawa makromolekul bioaktif dalam keadaan
mengembangnya (Rohindra, dkk., 2004), sehingga hidrogel juga dapat digunakan
untuk aplikasi diberbagai bidang kesehatan.
2.3 Alginat
Alginat adalah polisakarida anionikberasal dari rumput laut coklat yang
bersifat biokompatibel dan biodegradable dimana terdiri dari D manuronat
(M) dan L guluronat (G) yang dihubungkan dengan ikatan (1 4) dengan
berbagai perbandingan G / M. Alginat yang tersedia secara komersial adalah
dalam bentuk garamnya yaitu natrium alginat (Wang et al., 2006). Asam alginat
diperoleh dari Rhodophyceae (alga cokelat) yang merupakan tumbuhan laut,
dihasilkan di Amerika Serikat dan pada umumnya dalam jenis Macrocytis
Pirefera. Yang artinya tumbuhan laut yang besar (Robinson, 1987). Fungsi utama
alginat adalah sebagai zat pengatur kestabilan termal pada proses pembentukan
gel. Pembentukan gel alginat terjadi pada konsentrasi yang jauh lebih rendah
dibandingkan gelatin. Meskipun gel ini cepat terdegradasi, ia dapat dipanaskan
tanpa meleleh.
2.4 Agen Pengikat Silang
Agen pengikat silang dibutuhkan dalam membuat polimer jaringan
hidrogel karena struktur jaringan ini dapat menentukan daya absorb terhadap
medium cair dan kemampuan mengembang (swelling) suatu hidrogel. Terdapat
berbagai macam agen pengikat silang yang dapat mengikatsilang kitosan,
diantaranya adalah aldehida, dan anhidrida, seperti formaldehida, asetaldehida,
gluataraldehida, anhidrida asetat dan lainnya karena biaya yang murah dan mudah
didapatkan. (Singh, et al., 2005).
Formaldehida Asetaldehida Glutaraldehida
Gambar 2. Struktur formaldehida, asetaldehida, dan glutaraldehida
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
12/24
6
Glutaraldehida banyak digunakan sebagai agen pengikat silang (Herdini,
2010; Prilia, 2012) karena memiliki dua gugus fungsi karbonil (C=O) yang
disukai oleh gugus amina pada kitosan untuk membentuk ikat silang. Reaksi
pembentukan ikat silang antara hidrogel kitosan dan agen pengikat silang
glutaraldehida berlangsung lebih cepat sehingga struktur yang dihasilkan menjadi
lebih rapat dan rigiddibandingkan dengan hidrogel kitosan terikat silang dengan
formaldehida dan asetaldehida (Prilia, 2012). Sintesa kitosan hidrogel pernah
dilakukan oleh Herdini (2010) dengan penambahan alginat untuk aplikasi
mikrokapsul. Pada penelitian ini, digunakan glutaraldehida sebagai agen pengikat
silang dan diperolah hasil penelitian dengan menggunakan metode respon
permukaan, diperoleh kondisi optimum mikrokapsul pada nisbah konsentrasi
alginat 0,62% (b/v) dan glutaraldehida 4,63% (v/v), sedangkan konsentrasi
kitosan dibuat tetap 1,75% (b/v).
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
3.1.1 Tahap Persiapan Bahan Baku
Limbah cangkang udang bersihkan, kemudian dicuci dengan air agar
kotoran yang melekat hilang, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 110-120oC
selama kurang lebih satu jam. Setelah kering digiling dan diayak menggunakan
ayakan 2 mm sehingga diperoleh serbuk dengan ukuran partikel yang lebih kecil
dari 2 mm. Hasil ayakan digunakan sebagai sampel.
3.1.2 Tahap Pembuatan Kitosan
a.
Penghilangan Mineral (Demineralisasi)
Serbuk cangkang udang dimasukkan ke dalam gelas beaker 2 L dan
ditambahkan dengan HCL (1, 1,5 dan 2) M dengan perbandingan 1:15 (b/v) antara
sampel dengan pelarut. Campuran dipanaskan pada suhu 55-65oC selama 120
menit dengan dilakukan pengadukan menggunakan magnetic stirrerpada 50 rpm,
kemudian penyaringan. Padatan yang diperoleh dicuci dengan aquadest untuk
menghilangkan HCL yang tersisa. Selanjutnya padatan yang diperoleh
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
13/24
7
dikeringkan menggunakan oven pada temperatur 100oC selama 60 menit sehingga
diperoleh serbuk cangkang udang tanpa mineral.
b. Penghilangan Protein (Deproteinasi)
Serbuk udang kering bebas mineral dimasukkan ke dalam gelas beaker dan
ditambahkan dengan larutan NaOH (1, 1,5 dan 2) M dengan perbandingan 1:10
(b/v) antara sampel dengan pelarut. Campuran tersebut dipanaskan pada suhu 45-
55oC selama 120 menit dengan dilakukan pengadukan menggunakan magnetic
stirrer pada 50 rpm. Selanjutnya padatan disaring dan didinginkan sehingga
diperoleh kitin, kemudian dicuci dengan aquadest sampai pH netral.
c. Deasetilasi Kitin Menjadi Kitosan
Kitin yang diperoleh, kemudian dideasetilasi dengan menambahkan NaOH
pekat dengan konsentrasi 60% pada tiap bagian kitin dengan perbandingan 1:20
(b/v) antara kitin dengan pelarut. Campuran diaduk dan dipanaskan pada suhu
90oC selama 120 menit. Hasil berupa slurrydisaring, kemudian dicuci dengan
aquadest sampai pH netral lalu dikeringkan. Maka terbentuklah kitosan.
Selanjutnya kitosan ditimbang hingga diperoleh berat konstan. Kitosan yang
diperoleh kemudian dimurnikan lalu dihitung rendemennya. Dilakukan
pengujian dikarakterisasi dengan FTIR untuk ditentukan derajat deasetilasinya.
3.1.3 Tahap Pembuatan Hidrogel
Metode pembuatan hidrogel mengikuti penelitian dari Yamada, et. al.,
(2001) dan Tiyaboonchai, et. al., (2003), dengan beberapa modifikasi. Mula-mula
dibuat larutan kitosan 2% (b/v) dengan pelarut asam asetat 1% (v/v), sebanyak 20
ml larutan. Kemudian ditambahkan 38,1 ml larutan alginat dengan konsentrasi
0,5% (b/v) dan dilakukan pengadukan dengan kecepatan 70 rpm hingga homogen.
Setelah itu dilakukan penambahan 2 ml glutaraldehida ke dalam campuran
tersebut dengan ragam konsentrasi 4%, 4,5% dan 5% (v/v). Penambahan
dilakukan tetes demi tetes dengan pengadukan selama 60 menit untuk
penyeragaman. Larutan hidrogel yang telah dihasilkan dituangkan ke dalam
wadah pencetak, dikeringkan selama 24 jam pada suhu ruang, kemudian
dikeringkan menggunakan oven pada suhu 60oC untuk menyempurnakan proses
pengeringan.
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
14/24
8
3.2. Variabel Penelitian
Variabel berubah dalam penelitian ini yaitu konsentrasi HCl (proses
demineralisasi) dan NaOH (proses deproteinasi) yang digunakan pada tahap
pembuatan kitosan. Konsentrasi glutaraldehida pada pembuatan kitosan.
Kondisi operasi yang tetap adalah pada proses deasetilasi yaitu sebesar
90oC selama 120 menit, ukuran serbuk cangkang udang awal yaitu 2 mm, dan
konsentrasi serta volume larutan kitosan yaitu 2% dan 2 ml. Volume
glutaraldehida yaitu 2 ml dengan konsentrasi alginat 0,5% (b/v).
3.5. Teknik pengumpulan data dan analisis data
3.5.1
Analisa Gugus Fungsi
Analisa yang dilakukan pada serbuk kitosan menggunakan peralatan
instrument yaitu Spektrofotometer Fourier Transform Inframerah (FTIR)
untuk menganalisa gugus fungsi.
3.5.2 Analisa Kuantitatif
Data yang dianalisis meliputi rendemen tahap demineralisasi dan
deproteinasi, fraksi gel, dan rasio swelling terhadap waktu dalam aquadest
dengan menggunakan persamaan berikut :
Fraksi Gel (%) = (W1/W0) x 100% .......... (1)
Dimana :
W1= Bobot kering setelah perendaman
W0 = Bobot awal sebelum perendaman
Nilai Swelling= [{ Mm}/M] x 100% .......... (2)
Dimana :
M = Bobot dalam keadaan basah
m = Bobot awal sebelum perendaman
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
15/24
9
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN PROGRAM
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Biaya Kebutuhan Penunjang Rp 2.262.000,00
2 Biaya untuk kebutuhan bahan dan analisa Rp 8.238.000,00
3 Biaya Aktivitas dan lainnya Rp 2.000.000,00
Jumlah Rp 12.500.000,00
4.2 Jadwal Penelitian
Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian ini akan dilaksanakan setelah
proposal ini resmi didanai kemudian dibiayai untuk masa 5 bulan, penelitian ini
akan dilaksanakan di Laboratorium Kimia Organik Teknik Kimia.
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi pustaka
Penyiapan alat dan bahan
Pengambilan Data
Analisis hasil dan
Pengolahan data percobaan
Penyusunan laporan
Bulan 5Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
16/24
DAFTAR PUSTAKA
Abdel, A.M., Aly, A.S., Hardina, R., Montaser, A.S., Hebeish, A.. 2011. Ecosynthesis of
PVA/ghitosan hydrogel for biomedical application.J-polym environ, 19:1005-1012.
Erizal, Redja, I. W.. 2010. Sintesis hidrogel superabsorbent polieetilen oksida-alginat
dengan teknik radiasi gamma dan karakteristiknya. Jurnal ilmu kefarmasian
Indonesia, 8, 11-7.
Hargono, Abdullah, Indro, S.. 2008. Pembuatan Kitosan Dari Limbah Cangkang
Udang Serta Aplikasinya Dalam Mereduksi Kolesterol Lemak Kambing.
Semarang : Teknik Kimia UNDIP.
Handayani, D.. 2011. Penyediaan dan karakterisasi kitosan dari cangkang kepiting
(callinectes sapidus) Sebagai adsorben untuk Menurunkan kadar Kolesterol.
Medan : Fmipa Univesitas Sumatera Utara.
Harianingsih. 2010. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kepiting Menjadi Kitosan Sebagai
Bahan Pelapis ( Coater) Pada Buah Stroberi. Semarang : Teknik Kimia UNDIP.
Herdini, Darusman, L.K., Sugita, P.. 2010. Disolusi Mikroenkapsulasi Kurkumin Tersalut
Gel Kitosan-Alginat-Glutaraldehida. Jurnal Makara Seri Sains (to published). Bogor:
Fmipa IPB.
Marganov. 2003. Potensi Limbah Udang Sebagai Penyerap Logam Berat (Timbal,
Kadmium, Dan Tembaga) Di Perairan.
[http://rudyct.topicities.com/pps702_71034/marganof.htm] dikunjungi 17
maret 2013.
Puspawati, N.M., Simpen, N.I.. 2010. Optimasi Deasetilasi Kitin dari Kulit Udang dan
Cangkang Kepiting Limbah Restoran Seafood menjadi Kitosan melalui Variasi
Konsentrasi NaoH. Jurnal Kimia : Universitas Udayana.
Prilia, M.. 2012. Sintesis polimer superabsorben dari hidrogel kitosan terikat silang. Depok :
Fmipa Universitas Indonesia.
Robinson, W.J, Lembi, C.. 1987. Algae and Human Fair.New York :Canbridge University;
206-217.
vii
http://rudyct.topicities.com/pps702_71034/marganof.htmhttp://rudyct.topicities.com/pps702_71034/marganof.htm -
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
17/24
Rohindra, D.R., Nand, A.V., Khurma, J.R.. 2004. Swelling properties of chitosan hidrogels.
The south pacific jurnal of natural science, 22, 34-35.
Rokhati, N.. 2006. Pengaruh Derajat Deasetilasi Khitosan Dari Kulit Udang
Terhadap Aplikasinya Sebagai Pengawet Makanan. Semarang : Jurnal
Reaktor Teknik Kimia UNDIP.
Singh, A., Narvi, S.S., Dutta, P.K., Pandey, N.D.. 2006. External stimuli response
on a novel chitosan hydrogel crosslinked with formaldehyde. Bull mater
sci, 29, 233-238
Sutriyo, D.R., Joshita, R., Indah. 2005. Perbandingan Pelepasan Propranolol
Hidroklorida dari Matriks Kitosan, Etil Selulosa (EC) dan Hidroksi Propil Metil
Selulosa (HPMC). Majalah Ilmu Kefarmasian 2 (145).
Tanasale, Matheis, F.J.D.P., Killay, A., Laratmase, Marsela, S.. 2012. Kitosan dari Limbah
Kulit Kepiting Rajungan (Portunus sanginolentus L.) sebagai Adsorben Zat Warna
Biru Metilena. Jurnal Natur Indonesia, 165-171.
Trimulyadi, Gatot, R., Sunarni, A.. 2007. Karakteristik Hidrogel Polivinil Alkohol-Kitosan
Hasil Iradiasi Sinar Gamma. Jakarta : Lipi.
Yamada, T., Onishi, H., Machida, Y., Zasshi, Y.. (2001). In Vitro and In Vivo
Evaluation of Sustained Release Chitosan-Coated Ketoprofen Microparticle.
Yakugaku Zasshi-Journal of The Pharmaceutical Society of Japan. 121 : 239.
Wang, T., Turhan, M., Gunasekaram, S.. 2004. Selected properties of pH-sensitive,
biodegradable chitosan-poly(vinyl alcohol) hydrogel.Polym Int 53:911- 918.
Zhou, H.Y., Chen, X.G., Kong, M., Liu, C.S., Cha, D.S., Kennedy, J.F.. 2008. Effect of
Molecular Weight and Degree of Chitosan Deasetilation on Preparation and
Characteristic of Chitosan Thermosensitive Hydrogel as Delivery System . Science
Direct Carbohydrate Polimer 265-273.
viii
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
18/24
(Ketua)
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
19/24
(Anggota 1)
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
20/24
((Anggota 2)
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
21/24
a. Identitas Diri
1 NamaLengkap Dina Pujianti2 JenisKelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 3335131085
5 TempatdanTanggalLahir Serang, 08 April 1995
6 E-mail [email protected]
7 NomorTelepon / HP
b. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
NamaInstitusi SDN
PASIR
JAKSA
SMPN 3
PANDEGLANG
SMAN 8
PANDEGLANG
Jurusan - - IPA
TahunMasuk
Lulus
2001 -2007
2007
2010 2010
2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerimasanksi. Demikian biodata
ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKM - P
Cilegon, 24 Oktober 2013
Pengusul,
(Dina Pujianti)
(Anggota 3)
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
22/24
Justifikasi Anggaran Kegiatan
Rancangan Biaya Kebutuhan Penunjang (dalam Rp)No. Item Satuan Qty Harga satuan Harga Total
1 Gelas Ukur 10 ml Buah 1 42.000 42.000
2 Gelas Ukur 25 ml Buah 2 42.750 85.500
3 Gelas Ukur 100 ml Buah 2 55.000 110.000
4 Erlenmeyer 250 ml Buah 2 61.750 123.500
5 Gelas Kimia 250 ml Buah 2 60.000 120.000
6 Gelas Kimia 500 ml Buah 2 57.000 114.000
7Gelas Kimia 1000
ml Buah 1 150.000 150.000
8Gelas Kimia 2000
ml Buah 1 250.000 250.000
9 Corong Buah 1 65.000 65.000
10 Stirrer Magnetic Buah 2 68.000 136.000
12 Oven Buah 1 724.000 724.000
13 Kertas pH indikator Pcs 1 168.000 168.000
14 Kertas Saring Lembar 5 14.000 70.000
15 Termometer Buah 2 22.000 44.000
18 Aluminium Foil Buah 4 15.000 60.000Jumlah 2.262.000
Rancangan Biaya Untuk Kebutuhan Bahan dan Analisa (dalam Rp)
No. Item satuan Qty Harga satuan Harga Total
1 Analisa FTIR sampel 9 250.000 2.250.000
2 Analisa Swelling sampel 9 275.000 2.475.000
3 Analisa SEM sampel 9 250.000 2.250.000
4 HCl L 2,5 192.400 481.000
5 NaOH Kg 1 22.000 22.000
6 Aquadest L 300 1500 450.000
7 CH3COOH L 2,5 24.000 60.000
8 Sodium Alginat kg 1 150.000 150.000
9 Glutaraldehida L 1 100.000 100.000
Jumlah 8.238.000
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
23/24
Rancangan Biaya Aktivitas dan Lainnya (dalam Rp)
No. Item Qty Harga satuan Harga Total
1 Transportasi pembelian
Bahan dan alat2 200.000 200.000
2 Monitoring Evaluasi 5 200.000 1.000.000
3 ATK & penjilidan 1 300.000 300.000
4 Publikasi 1 500.000 500.000
Jumlah 2.000.000
Biaya Total = 2.262.000 + 8.238.000 + 2.000.000
= Rp. 12.500.000
Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas
No NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
Uraian
Tugas
1 3335103331 S1 Teknik
Kimia
36 jam /
Minggu
Ketua
2 3335100745 S1 Teknik
Kimia
36 jam /
Minggu
Koordinator
Lab
3 3335112116 S1 Teknik
Kimia
36 jam /
Minggu
Sekertaris
4 3335131085 S1 Teknik
Kimia
36 jam /
Minggu
Bendahara
-
7/23/2019 3335103331 001042 Pemanfaatan Limbah Cangkang Ud
24/24