70543029 modul pti 5 peramalan

Upload: cecilia-yeni

Post on 10-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    1/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    1.1 Tujuan Praktikum

    1. Mampu memahami manfaat dan posisi peramalan dalam sistem industri

    2. Mampu memahami definisi tentang beberapa hal yang berkaitan dengan metode peramalan.

    3. Memberikan pemahaman mengenai beberapa metode dan teknik peramalan .

    4. Mampu memahami dan menggunakan metode peramalan secara manual maupun dengan bantuan program

    MINITAB dari beberapa contoh kasus.

    5. Melatih mahasiswa untuk menentukan metode peramalan yang tepat untuk memprediksi kebutuhan yang

    diperlukan dalam proses produksi.

    1.2 Materi Pendukung

    Materi pendukung disini akan dipelajari perencanan dan pengendalian Produksi, peramalan

    1.2.1 Perencanan dan Pengendalian Produksi

    Input dari sistem perencanaan dan pengendalian produksi berupa informasi dalam bentuk pesanan

    (order), sumber daya (mesin, material, manusia dan modal) dan energi. Kegiatan perencanaan dan pengendalian

    produksi bertujuan sebagai berikut :

    1. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif.

    2. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal (sumber daya) secara optimal.

    3. Meningkatkan efisien sistem produksi.

    Sistem perencanaan dan pengendalian produksi terbagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu :

    1. Perencanaan jangka panjang (Long Range Planning).

    Meliputi kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi,

    perencanaan kebutuhan bahan dan perencanaan finansial.

    2. Perencanaan jangka menengah (Medium Range Planning).

    Meliputi kegiatan berupa perencanaan kebutuhan kapasitas (CRP), perencanaan kebutuhan material

    (MRP), jadwal induk produksi (MPS) dan perencanaan kebutuhan distribusi (DRP).

    3. Perencanaan jangka pendek (Short Range Planning).

    Terdiri dari kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir (FAS), perencanaan dan pengendalian input-

    output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian pembelian material (Purchasing)

    dan manajemen proyek.

    Aliran proses perencanaan dan pengendalian manufaktur.

    1. Peramalan

    a.Sumber data : data didapat dari permintaan (data aktual) sebelum tahun perhitungan. Oleh karena itu

    peramalan hanya diperlukan dalam sistem manufakturmake to stock.

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    2/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    b.Proses : peramalan kebutuhan yang akan datang dihitung dengan menggunakan metode-metode

    peramalan yang sesuai, dan dari metode-metode tersebut dipilih yang meberikan hasil terbaik. Langkah

    terpenting dalam menggunakan metode peramalan adalah kegiatan verifikasi model peramalan yang

    digunakan.

    c.Fungsi : Hasil peramalan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan jumlah produksi

    pada kurun waktu terteuntu dimasa yang akan datang, yang selanjutnya digunakan untuk kegiatan

    perencanaan produksi.

    2. Perencanaan Produksi.

    a. Sumber data : Data diperoleh dari hasil peramalan (make to stock) atau dari hasil negosiasi dengan

    calon konsumen (make to order). Data lain yang diperlukan diantaranya adalah data dari hasil kegiatan

    perencanaan dan perancangan produk (spesifikasi produk dan rancangan proses), data kapasitas yang

    dimiliki, dsb.

    b. Proses : Kegiatan perancangan produk mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, ongkos-ongkos

    yang diperlukan, waktu proses, dsb. Hasil dari kegiatan perencanaan produksi pada level ini adalah

    suatu jadwal induk produksi/JIP yang diperoleh melalui perencanaan agregat yang dilajutkan dengan

    proses disagregasi.

    c. Fungsi : Menentukan jadwal induk produksi, yang selanjutnya akan dijadikan acuan dalam melakukan

    proses perhitungan kebutuhan material dan kebutuhan sumber bahan baku.

    1.2.2 Peramalan

    Peramalan merupakan aktivitas pertama dalam menentukan jadwal produksi adalah suatu perkiraan tingkat

    permintaan yang diharapkan untuk suatu produk atau beberapa produk dalam periode waktu tertentu di masa yang

    akan datang. Peramalan merupakan tingkat permintaan produk-produk yang diharapkan akan terealisir untuk jangka

    waktu tertentu pada masa yang akan datang. Peramalan adalah suatu input yang sangat penting dalam

    perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena bagian operasional produksi bertanggung jawab terhadap

    pembuatan produk yang dibutuhkan oleh konsumen, maka keputusan-keputusan operasi produksi sangat

    dipengaruhi hasil dari peramalan . Peramalan ini digunakan untuk meramalkan permintaan dari produk yang bersifat

    bebas (tidak tergantung), seperti peramalan produk jadi.

    Secara garis besar, peramalan terbagi ke dalam dua kategori utama, yakni : Metode kuantitatif dan metode

    kualitatif. Atau dapat dilihat dalam diagram dibawah ini

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    3/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Klasifikasi Metode Peramalan ForecastingMethod

    Objective

    Forecasting Methods

    Subjective (Judgmental)

    Forecasting Methods

    Time SeriesMethods

    CausalMethods

    Analogies

    Delphi

    PERT

    Survey techniques

    Simple Regression

    Multiple Regres sion

    Neural Networks

    Nave Methods

    Moving Averages

    Exponential Smoothing

    Simple Regression

    ARIMA

    Neural Networks

    References :

    Makridakis et al. Hanke and Reitsch Wei, W.W.S. Box, Jenkins and Reinsel

    Peramalan dengan menggunakan metode kuantitatif dapat diterapkan apabila terdapat 3 kondisi yaitu : 1) tersedia

    informasi masa lalu, 2) informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk numerik dan 3) diasumsikan pola

    data masa lalu akan berulang dimasa mendatan. Dengan kata lain, jika asumsi tersebut tidak dipenuhi maka

    kemungkinan besar hasil ramalan menjadi tidak akurat.Pola data time series dikelompokkan menjadi empat komponen yaitu

    a. Trend/Kecenderungan (T)

    Trend merupakan sifat dari permintaan masa lalu terhadap waktu kejadian, permintaan cenderung

    naik,turun, konstan.

    b. Season/musiman (S)

    Fluktuasi permintaan produk dapat naik atau turun disekitar garis trend dan biasanya berulang setiap tahun

    (misalnya kuartalan, bulanan, mingguan dll). Pola musiman dapat dilihat bila pada plot data terkadang naik

    dan terkadang turun dalam jangka waktu atau periode tertentu. Panjang periode musiman dapat dilihat darijarak periode antar puncak atau antar lembah pada plot time series.

    c. Cycle/Siklus

    Permintaan suatu produk dapat memiliki siklus yang berulang secara periodik biasanya lebih dari satu

    tahun. datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus

    bisnis

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    4/37

    Laboratoriu

    d. Random/Variasi acak/ stationPermintaan suatu produk da

    disekitar nilai rata-rata yang k

    konstan dari waktu ke waktu.

    dapat dilihat dari plot. Bila da

    maka data telah stasioner.

    Kaitan antara pola data time s

    Langkah-langkah proses peramalan

    1. Kumpulkan data masa lalu da2. Buat plot data masa lalu baik3. Memilih model peramalan de

    sesuai dengan plot data traini

    4. Menghitung parameter-param5. Menghitung error dengan uku

    Nave ModelSimpleAveragesMovingAveragesSingleExponentialSmoothingNonseasonalstationary Models pdARIMA

    S

    st

    Modul 5 PTI (Peramalan, Ari

    m OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    r (R)

    pat mengikuti pola bervariasi secara acak/stationer. ni

    onstan. Data yang stasioner mempunyai rata-rata (mea

    Untuk dapat menentukan apakah suatu data time series

    a tidak menunjukkan adanya kenaikan atau penurunan

    eries dengan metode time series dapat dilihat dalam diag

    :

    bagi menjadi 2 yaitu data trainingdan data testing

    ata trainingdan data testing.

    ngan memilih 2 atau lebih metode yang memenuhi tu

    g.

    ter fungsi peramalan contoh (a, b, ).

    ran error yang ditentukan.

    Nave ModelDouble MovingAveragesDouble Exponential

    moothingRegresi untuk trend linierNonseasonal nonationary Models pd ARIMA

    Nave Modelwinters modelsRegresi untuk seasonaldataSeasonal andMultiplicative Models pdARIMA

    Nave Modwinters moRegresi uneffectInterventioARIMA

    a) 2010

    lai data berfluktuasi

    n) dan varians yang

    stasioner atau tidak,

    dari waktu ke waktu

    am dibawah ini

    uan peramalan dan

    eldeltuk cyclic

    n Models pd

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    5/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    6. Melakukan Validasi

    membandingkan hasil ramalan yang diperoleh dari data trainingdengan data testingdan diukur nilai error

    yang paling kecil menggunakan MAPE atau MSE.

    7. Melakukan verifikasi (membandingkan error tiap model peramalan), baik error dari data trainingdan data

    testing

    8. Memilih satu metode peramalan dengan error terkecil.

    9. Melakukan peramalan permintaan agregat n periode kedepan menggunakan metode peramalan yang

    terbaik dengan melibatkan seluruh data

    Uji Kesalahan Peramalan (Uji Verifikasi)

    Setiap metode peramalan mempunyai error

    i i ie Y Y=

    Dengan

    iY data actual/pengamatan pada periode ke-i

    iY : ramalan pada periode ke- i

    ie kesalahan pada periode ke-i

    n : banyak data

    Untuk menentukan metode peramalan yang terpilih dipilih yang error (kesalahan peramalan) terkecil.Ada beberapa

    uji kesalahan peramalan yaitu

    1.MSE/MSD (mean squared error)

    Adalah rata-rata kuadrat kesalahan (residual atau error).

    ( )2

    2

    1 1

    n n

    i i i

    i i

    Y Y e

    MSEn n

    = =

    = =

    2.MAD (mean absolute deviation)

    Adalah ukuran kesalahan peramalan dalam unit ukuran yang sama dengan data aslinya.

    1 1

    n n

    i i i

    i i

    Y Y e

    MADn n

    = =

    = =

    3.MAPE (mean absolute percentage error)

    Adalah persentase kesalahan absolut rata-rata.

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    6/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    ( )11

    100%

    nni i

    ii ii

    Y YPE

    YMAPE

    n n

    ==

    = =

    dengan

    iY : pengamatan pada waktu i

    iY : ramalan pada waktu i

    4.MPE (mean percentage error)

    Adalah persentase kesalahan rata-rata.

    1

    n

    ii

    e

    MPEn

    ==

    Uji Validasi

    Merupakan suatu tahapan untuk menguji apakah metode peramalan yang digunakan sesuai dengan kondisinyata atau tidak. Uji validasi dilakukan dengan membagi data penelitian menjadi 2 (tidak harus sama banyak), satubagian digunakan data training, yang dibuat model (model building) dan sisa data yang belum dipakai disebut datatesting digunakan untuk mengukur validasi, apakah hasil ramalan dari model (yang dibangun dari data training )memang memberikan hasil yang baik menghitung error peramalan. Model terbaik dipilih yang nilai kreteria MAPEterkecil.

    ( )11

    100%

    nni i

    ii ii

    Y YPE

    YMAPE

    n n

    ==

    = =

    dengan

    iX : pengamatan pada waktu i

    iF : ramalan pada waktu i

    n : banyak data testing

    Kriteria Pemilihan Model TerbaikUntuk memilih model terbaik digunakan beberapa kriteria pemilihan model,yaitu kriteria in sample (training) dan outsample (testing). Kriteria in sample dilakukan melalui MSE(Mean Square). Pada penentuan model terbaik melaluikriteria out sample dilakukan melalui MAPE(Mean Absolute Percentage Error).

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    7/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    JENIS METODE PERAMALAN

    A Model NaiveNaive Model merupakan metode paling sederhana yang digunakan untuk peramalan:

    i) Pola Data Stasioner

    Nave 1 adalah model yang paling sederhana untuk data yang stasioner dirumuskan :

    ii) Pola Data yang Mengandung TrendNaive 2 adalah model yang paling sederhana untuk data yang mengandung trend dirumuskan :

    iii) Pola Data Musiman atau Gabungan Musiman dan TrendNaive 3 adalah model yang paling sederhana untuk data yang mengandung pola musiman atau gabungan musiman

    dan trend dirumuskan sebagai berikut:

    B Model Average (Rata-Rata)

    Terdiri dari

    i)Simple average (SA)

    Metode ini menggunakan nilai rata-rata semua data time series untuk meramalkan masa mendatang. Metode ini

    digunakan untuk data yang stasioner, yaitu dirumuskan sebagai berikut:

    ii) moving average (MA)

    Metode ini menggunakan nilai rata-rata sejumlah data time series (di masa lalu) untuk meramalkan masa

    mendatang. Metode ini digunakan untuk data yang stasioner, yaitu dirumuskan sebagai berikut:

    iii) Double moving Average (DMA)

    Setelah sejumlah moving average dihitung, maka dihiutng lagi sejumlah moving average yang kedua. Hasil moving

    average yang kedua akan digunakan untuk melakukan peramalan. Metode ini digunakan untuk data yang

    mengandung trend linier. Peramalan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu

    1)

    2)

    1

    1

    n

    tt

    t

    YY

    n+

    =

    =

    1 11

    ( ) t t t nt t

    Y Y YM Y

    n

    ++

    + + += =

    K

    1 11

    ( ) t t t nt t

    Y Y YM Y

    n

    ++

    + + += =

    K

    1 1( )

    t t t nt

    M M MM

    n

    ++ + + =K

    1t tY Y+ =

    1 1 ( )t t t t

    Y Y Y Y + = +

    1 ( 1)t t sY Y+ + =

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    8/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    3)

    4)

    Peramalan dilakukan menggunakan model berikut ini:

    C Model-model Eksponensial Smoothing

    Pada metode pemulusan eksponensial, pada dasarnya data masa lalu dimuluskan dengan cara melakukan

    pembobotan menurun secara eksponensial terhadap nilai pengamatan yang lebih tua. Atau nilai yang lebih baru

    diberikan bobot yang relatif lebih besar dibanding nilai pengamatan yang lebih lama. Nilai digunakan untuk

    menghaluskan perbedaan permintaan dari periode ke periode. Jadi bila selisih jumlah permintaan dari periode satu

    ke periode yang lain semakin besar, maka nilai alpha yang dipilih mendekati 1.

    i) Single eksponensial smoothing (SES)

    Model ini biasa juga disebut model eksponensial sederhana. Model ini digunakan untuk memodelkan

    data dengan pola stasioner. Model ini ditulis secara matematis sebagai berikut:

    dengan 0 1< <

    ii) Double eksponensial smoothing (DES) atau Hold method

    Model eksponensial sederhana ganda biasa disebut juga model Holt atau metode Brown. Model inidigunakan untuk memodelkan data yang mengandung pola trend. Metode Double ExponentialSmoothing memberikan pembobotan pada observasi masa lalu secara berganda. Pada dasarnya,

    Double Exponential Smoothing tetap menggunakan pembobotan model Single Exponential Smoothingnamun terdapat penambahan pembobot untuk mengestimasi adanya trend pada data. Tahapan yangharus dilakukan adalah sebagai berikut:

    1) Pemulusan secara eksponensial (Taksiran Level)

    At = Yt + (1) (At-1+ Tt-1) dengan 0 1

    2)Taksiran trend

    Tt = (At At-1) + (1 ) Tt-1 dengan 0 1

    3)Peramalan untukp periode ke depan

    Nilai tA menyatakan estimasi besarnya (level) nilai ramalan pada waktu t, nilai tTmenyatakan nilai

    slope pada waktu t. Nilai pembobotan dan dapat ditentukan oleh user, namun dalam beberapa

    software telah dilakukan optimisasinya.

    2t t t

    a M M=

    2( )

    1t t t

    b M Mn

    =

    t p t t

    Y a b p+ = +

    1 (1 )t t t

    Y Y Y + = +

    t p t t Y A pT + = +

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    9/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    iii) Model Winter atau triple eksponensial smoothing

    Model Holt-Winters digunakan untuk memodelkan data dengan pola musiman, baik mengandung trend

    maupun tidak. Winters Method memberikan tiga pembobotan dalam prediksinya, yaitu , dan

    yang bernilai antara 0 dan 1. Pembobotan memberikan pembobotan pada nilai ramalan,

    memberikan pembobotan pada efek trend, dan memberikan pembobotan pada efek musiman

    D Regresi Time Series

    i) Model Regresi untuk Linier trend

    Yt = a + b.t + error t = 1, 2, (dummy waktu)

    ii) Model Regresi untuk Data seasonal (variasi konstan)

    Yt = a + b1 D1 + + bS-1 DS-1 + error

    dengan : D1, D2, , DS-1 adalah dummy waktu dalam satu periode seasonal.

    Iii Model Regresi untuk Data dengan Linier trend dan seasonal (variasi konstan)

    Yt = a + b.t + c1 D1 + + cS-1 DS-1 + error

    Gabungan model 1 dan 2.

    E Model ARIMA Box Jenkins

    Model ARIMA (AutoregressiveIntegreated

    Moving Average) pertama kali dikembangkan oleh George Box

    dan Gwilym Jenkins pada tahun 1976, untuk itu pemodelan ARIMA sering juga disebut BoxJenkins models. Seperti

    halnya pada metode analisis sebelumnya, model ARIMA dapat digunakan untuk analisis data deret waktu dan

    peramalan data. Pada model ARIMA diperlukan penetapan karakteristik data deret berkala seperti : stasioner,

    musiman dan sebagainya, yang memerlukan suatu pendekatan sistematis, dan akhirnya akan menolong untuk

    mendapatkan gambaran yang jelas mengenai model-model dasar yang akan ditangani. Hal utama yang mencirikan

    dari model ARIMA dalam rangkan analisis data deret waktu dibandingkan metode pemulusan adalah perlunya

    pemeriksaan keacakan data dengan melihat koefisien autokorelasinya. Model ARIMA juga bisa digunakan untuk

    mengatasi masalah sifat keacakan, trend, musiman bahkan sifat siklis data data deret waktu yang dianalisis.

    Ada empat pemodelan mewakili ARIMA yaitu

    a) ModelAutoregressive (AR(p))

    ModelAutoregressive (AR) menunjukkan nilai prediksi variabel dependen Zt hanya merupakan fungsi linier

    dari sejumlah Zt aktual sebelumnya. Sebagai contoh, nilai variabel dependen Z t hanya dipengaruhi oleh nilai variabel

    tersebut satu periode sebelumnya maka model tersebut disebut dengan model autoregresif tingkat pertama atau

    disingkat AR(1). Sehingga bentuk model AR(1) dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut (Wei, 1994).

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    10/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    ( ) tt aZB = 1 1 (2.1)

    ttt aZZ = 11 (2.2)

    Secara umum model AR(p) adalah (Cryer, 1986) :

    tptpttaZZZ +++=

    ... 11 (2.3)

    dengan :

    Z = variabel dependen

    Zt-1, Zt-p = kelambanan (lag) dari Z

    ta = residual (kesalahan pengganggu)

    p = tingkat AR (orde dari AR)

    b)

    Model Moving Average (MA(q))

    Model Moving Average (MA) menunjukkan bahwa nilai prediksi variabel dependen Z t hanya dipengaruhi

    oleh nilai residual pada periode sebelumnya. Sebagai contoh, nilai variabel dependen Zt hanya dipengaruhi oleh nilai

    residual pada satu periode sebelumnya maka disebut dengan model MA tingkat pertama atau disingkat dengan

    model MA(1).

    Sehingga bentuk model MA(1) dapat ditulis sebagai berikut (Wei, 1994) .

    ( ) tt aBZ 11 = (2.4)

    11

    = ttt aaZ (2.5)

    Secara umum bentuk model MA(q) adalah (Cryer, 1986) :

    qtqtttaaaZ = ...

    11 (2.6)

    dengan :

    ta = residual

    ptt aa ,1 = kelambanan (lag) dari residual

    q = tingkat MA (orde MA)

    c) ModelAutoregressive Moving Average (ARMA(p,q))

    Seringkali perilaku data time series dapat dijelaskan dengan baik melalui penggabungan antara model AR

    dan model MA. Model gabungan ini disebut Autoregressive Moving Average (ARMA). Misalnya nilai variabel

    dependen Zt dipengaruhi oleh nilai variabel tersebut satu periode sebelumnya dan nilai residual pada satu periode

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    11/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    sebelumnya maka modelnya disebut dengan model ARMA(1,1). Model ARMA(1,1) dapat ditulis dalam bentuk

    persamaan sebagai berikut (Wei, 1994).

    ( ) ( ) tt aBZB 11 11 = (2.7)

    1111 += tttt aaZZ (2.8)

    Secara umum model ARMA(p,q) dapat ditulis dalam bentuk :

    qtqttptptt aaaZZZ +++= ...... 1111 (2.9)

    d) ModelAutoregressive Integrated Moving Average (ARIMA(p,d,q))

    Asumsi dasar yang digunakan dalam pembahasan proses time series model AR, MA, ARMA, dan ARIMA

    adalah proses yang stasioner baik dalam mean maupun varians. Jika data belum stasioner dalam varians maka

    dilakukan transformasi. Transformasi yang digunakan adalah Box-Cox (Wei, 1994).Namun bila data belum stasionerdalam mean maka dilakukan proses differencing. Proses differencingmerupakan suatu proses mencari perbedaan

    antara data satu periode dengan periode yang lainnya secara berurutan. Secara umum bentuk ARIMA(p,d,q) adalah

    :

    ( )( ) ( ) ttd

    aBZBB =1 (2.10)

    dengan :

    ( ) ppBBB = ...1 1

    ( ) qp

    BBB = ...11

    2.3 Prosedur Box Jenkins

    Prosedur Box Jenkins adalah suatu prosedur standar yang biasanya digunakan dalam analisis time series

    dengan model ARIMA, untuk mendapatkan model time series terbaik dari suatu data dengan mempertimbangkan

    prinsipparsimony, menyatakan model yang lebih ekonomis yang melibatkan lebih sedikit parameter lebih disenangi

    daripada model dengan parameter yang banyak.Prosedur Box-Jenkins ada empat tahap, yaitu: identifikasi, estimasi,

    dan uji diagnostik (verifikasi), peramalan.

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    12/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Flow Diagram of Box-Jenkins methodology

    1. Tentative IDENTIFICATION

    2. Parameter ESTIMATION

    3. DIAGNOSTIC CHECKING[ Is the model adequate? ]

    4. FORECASTING

    NO

    YES

    Stationary and non-stationary time series

    ACF dan PACF

    (theoritical)

    White noise of residual

    Normal Distribution of

    residual

    Testing parameters

    Forecast calculation

    a. Tahap Identifikasi

    Tahap identifikasi dilakukan dengan mengamati kestasioneran data dapat dilihat secara visual melalui plot

    time series, pola estimasi fungsi autokorelasi (ACF), pola fungsi autokorelasi parsial (PACF). Data stationer jika plot

    time series cenderung membentuk trend sejajar dengan sumbu horizontal dengan fluktuasi yang relative konstan.

    Menurut Wei(1994) data time series tidak stasioner jika nilai autokorelasi mulai lag 1 pada plot ACF turun dengan

    lamban dan nilai autokorelasi parsial pada plot PACF cut off setelah lag 1. Dan mengamati dan yang diperoleh daridata yang selanjutnya digunakan untuk mendapatkan. Tabel 1 memperlihatkan karakteristik ACF dan PACF yang

    bisa digunakan untuk mengidentifikasi dugaan model yang sesuai.

    Tabel 1 Karakteristik ACF dan PACF

    Model ACF PACF

    AR(p) Dies down Cut of after lag p

    MA(q) Cut of after lag p Dies down

    ARMA (p,q) Dies down after lag (q-p) Dies down after lag (p-q)

    White Noise Semua 0 = k Semua 0 = kk

    Keterangan

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    13/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Dies down = turun cepat secara eksponensial (sinusoida)

    Cut ofafter lag p = terputus setelah lagp

    stationary time series

    1

    -1

    0Lag k8

    1

    -1

    0Lag k8

    1

    -1

    0Lag k8

    1

    -1

    0Lag k8

    cuts off

    dies down

    (exponential)

    dies down

    (exponential)

    dies down

    (sinusoidal)

    no oscillation

    oscillation

    b.

    Tahap Estimasi ParameterSetelah dilakukan identifikasi model sementara dan telah diketahui p dan q, tahap selanjutnya adalah

    mengestimasi parameter-parameter model. Secara umum penaksiran parameter model ARIMA dengan

    menggunakan beberapa metode yaitu metode Moment, metode Least Squares, dan metode Maximum Likelihood.

    c. Tahap Pemeriksaan Diagnostik

    Pemeriksaan disgnostik dapat dibagi dalam dua bagian yaitu uji signifikansi parameter dan uji kesesuaian model,

    i) Uji Signifikansi Parameter

    Model ARIMA yang baik adalah model yang menunjukkan bahwa taksiran parameternya signifikan berbeda

    dengan nol. Misalkan adalah suatu parameter pada model, Hipotesisnya adalah

    H0 : 0^

    =

    H1 : 0^

    Statistik uji :

    =

    ^

    ^

    SE

    t(2.11)

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    14/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Daerah penolakan : tolak H0 jika pnndftt => ;2

    , pn = banyaknya parameter atau dengan menggunakan

    nilai-p (p-value), yakni tolak H0 jikap-value < .

    ii)

    Uji kesesuaian model

    Pengujian terhadap residual untuk mengetahui ketepatan model tersebut. Pemeriksaan residual terbagi

    menjadi 2 yaitu pemeriksaan white noise dan kenormalan residual.Suatu model bersifat white noise artinya residual

    dari model tersebut telah memenuhi asumsi identik (variasi residual homogen) serta independen (antar residual tidak

    berkorelasi). Pengujian asumsi white noise dilakukan dengan menggunakan uji Ljung-Box. Hipotesis :

    H0 : 0... k21 ====

    H1 : Minimal ada satu 0j , j = 1 , 2 , ..., k

    Statatistik uji : Q*

    Q* = n(n+2) =

    K

    k

    k

    kn

    r

    1

    2

    (2.12) Statistik Q* dianggap

    berdistribusi 2 sehingga perumusan untuk perhitungan white noise adalah (Wei, 1994).

    d. Tahap Peramalan

    Tahap peramalan bisa dilakukan jika seluruh parameter model signifikan dan seluruh asumsi residualnya terpenuhi.

    2.4 Pemilihan Model Terbaik

    Pemilihan model terbaik dapat dilakukan berdasarkan kriteria in sampel(data training) yang meliputi : MeanSquare Error (MSE), Akaikes Information Criterion (AIC) dan Schwatzs Bayessian Criterion (SBC). Berdasarkan

    kriteria out sampel (data testing), pemilihan model dapat dilakukan dengan memperhatikan nilai Mean Absolute

    Percentage Error (MAPE) merupakan salah satu ukuran ketepatan peramalan yang berkaitan dengan galat

    persentase (Makridakis, 1998). Model terbaik dipilih yang nilai kreteria kecil.

    ( )

    n

    X

    FX

    n

    PE

    MAPE

    n

    i i

    iin

    i

    i ==

    ==11

    %100

    (2.13)

    denganiX : pengamatan pada waktu i

    iF : ramalan pada waktu i

    n : banyak data testing

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    15/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Alat dan bahan Praktikum

    Pada praktikum ini dilakukan proses peramalan dengan menggunakan software Minitab Release 15.0.

    Model-model peramalan time series yang digunakan antara lain :

    1. Naive Model

    2. Moving Average

    3. Single Exponential Smoothing

    4. ARIMA

    Prosedur Praktikum

    A.Nave Model

    1. Masukkan data dalam minitab

    2. Plot data time series

    Stat > time series plot >simple ok

    3. Hitung sesuai rumus Naive 1, Naive 2 dan Naive 3 dan hitung nilai error dengan Excell

    4. Validasi dengan membandingkan plot data dengan plot model naive

    5. Hitung nilai MSE dengan Excell dan pilih yang terkecil

    6. Buat peramalan

    Studi kasus 1

    Suatu perusahaan ABC ingin meramalkan penjualan suatu produk yang datanya dalam kuartalan. Dengan data

    sebagai berikut :

    1.Entry Data

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    16/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    2) Plot data time series

    Stat > time series plot >simple ok

    Pilih Series Sales Time/scale ok

    Time Calendar Quarter Year

    Year

    Quarter

    2004200320022001

    Q3Q1Q3Q1Q3Q1Q3Q1

    900

    800

    700

    600

    500

    400

    300

    200

    Sales

    Time Series Plot of Sales

    3. Hitung sesuai rumus Naive 1 (Y1_hat), Naive 2 (Y2_hat) dan Naive 3 (Y3_hat)dan error

    4.Validasi dengan membandingkan plot data dengan plot model naive. Pilih yang paling sesuai dengan plot data

    sales

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    17/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Year

    Quarter

    20052004200320022001

    Q3Q1Q3Q1Q3Q1Q3Q1Q3Q1

    1000

    800

    600

    400

    200

    Data

    Sales

    Naive1

    Naive 2

    Naive 3

    Variable

    Time Series Plot of Sales, Naive1, Naive2, Naive3

    5.Hitung nilai MSE dengan menggunakan Excell

    Dipilih model naive 3 dengan MSE =7612,5

    6.Peramalan pada kuartal 1,2,3,4 tahun 2005 diperoleh 850, 600, 450 dan 700

    B. Model Average

    Prosedur praktikum Moving Average

    1. Masukkan data dalam minitab

    2. Plot data time series

    Stat > time series plot >simple ok

    3. Pilih Stat > time series > moving average ok

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    18/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    4. Pilih Variable, masukkan data time series. In MA length, enterangka yang sesuai.5. Check Generate forecasts, and enter4in Number of forecasts. Click OK.

    Studi kasus 2:

    Gunakan data studi kasus 1 dan bandingkan nilai MSE atau MSD nya

    Jawab

    1.Dengan plot time series yang sama dengan kasus 1 maka langsung ke langkah 3

    2.Pilih Stat > time series > moving average ok

    3.Pilih Variable, masukkan data time series. In MA length, enter4

    4.

    Check Generate forecasts, and enter4in Number of forecasts. Click OK.

    5.Diperoleh hasilnya

    42424242

    1000

    900

    800

    700

    600

    500

    400

    300

    200

    quarter

    Sales

    Length 4

    Moving Average

    M AP E 20.4

    M AD 116.7

    MSD 21478.6

    Accur acy Measures

    Actual

    Fits

    Forecasts

    95.0% PI

    Variable

    Moving Average Plot for Sales

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    19/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Dari model moving average diperoleh MSE 21478,6 dan Peramalan pada kuartal 1,2,3,4 tahun 2005

    diperoleh dengan nilai yang sama yaitu 650

    C. Model model Eksponensial

    Dalam minitab ada 3 model yaitu single eksponensial smoothing, double eksponensial smoothing dan

    Winters.

    i) Prosedur praktikum SES

    1. Masukkan data dalam minitab

    2. Plot data time series

    Stat > time series plot >simple ok

    3.

    Pilih Stat > time series > single eksponensial smoothing

    4. Pilih Variable, masukkan data time series. In Weight you smoothing, enterangka alpha yang

    sesuai. Check Generate forecasts, and enter4in Number of forecasts. Click OK

    Studi kasus : Sama dengan data kasus 1

    2018161412108642

    900

    800

    700

    600

    500

    400

    300

    200

    Index

    Sales

    Alpha 0.1

    Smoothing Constant

    MA PE 26.5

    MA D 137.2

    MSD 26283.5

    Accu racy Measures

    Actual

    Fits

    Forecasts

    95.0% PI

    Variable

    Smoothing Plot for SalesSingle Exponential Method

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    20/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    ii) Prosedur praktikum DES

    1. Masukkan data dalam minitab

    2. Plot data time series

    Stat > time series plot >simple ok

    3. Pilih Stat > time series > Double Eksp smoothing.

    4. Pilih Variable, masukkan data time series. In pilih alpha dan gamma enterangka yang sesuai.5. Buat ramalannya

    Studi kasus : Data sama dengan data kasus 1

    Pilih Variable, masukkan sales. In pilih alpha=0.3 dan gamma =0.1

    Klik Ok dan diperoleh hasilnya seperti ini

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    21/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    2018161412108642

    1100

    1000

    900

    800

    700

    600

    500

    400

    300

    200

    Index

    Sales

    Alpha (level) 0.3

    Gamma (trend) 0.1

    Smoothing Constants

    M AP E 31.0

    M AD 147.6

    MSD 25171.4

    Acc uracy M easures

    Actual

    Fits

    Forecasts

    95.0% PI

    Variable

    Smoothing Plot for SalesDouble Exponential Method

    iii) Prosedur praktikum Winters

    1. Masukkan data dalam minitab

    2. Plot data time series

    Stat > time series plot >simple ok

    3. Pilih Stat > time series > Winters Method

    4. Pilih Variable, masukkan data time series. In seasonal length, enterangka yang sesuai. Tentukan

    nilai alpha, gamma dan delta

    Check Generate forecasts, and enter4in Number of forecasts. Click OK

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    22/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    2018161412108642

    1100

    1000

    900

    800

    700

    600

    500

    400

    300

    200

    Index

    S

    ales

    Alpha (level) 0.4

    Gamma (trend) 0.1

    Delta (seasonal) 0.3

    Smoothing C onstants

    M AP E 9. 67

    M AD 52. 29

    MSD 4372.69

    Accur acy Measures

    Actual

    Fits

    Forecasts

    95.0% PI

    Variable

    Winters' Method Plot for SalesMultiplicative Method

    D. Model-model regresi Time series

    Ada model Regresi untuk Linier trend, Model Regresi untuk Data seasonal (variasi konstan), Model Regresi

    untuk Data dengan Linier trend dan seasonal (variasi konstan)

    i)

    Prosedur Praktikum model Regresi untuk Linier trend

    1.Masukkan data dalam minitab

    2.Plot data time series

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    23/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Stat > time series plot >simple

    3.Pilih Stat > time series > trend analysis.

    Pilih Model Type sesuai plot data time series

    4.forecasting

    Studi kasus:

    Seperti data pada kasus 1

    quarter

    year

    42424242

    20042004200320032002200220012001

    900

    800

    700

    600

    500

    400

    300

    200

    Sales

    MA PE 24.9

    MA D 116.6

    MSD 18202.4

    Accu racy Measures

    Actual

    Fits

    Forecasts

    Variable

    Trend Analysis Plot for SalesLinear Trend Model

    Yt = 387.0 + 16.7*t

    ii) Prosedur Model Regresi untuk Data seasonal (variasi konstan)

    1.Masukkan data dalam minitab

    2.Plot data time series

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    24/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Stat > time series plot >simple

    Analisis ada seasonal ? jika ada sampai berapa

    3. Buat dummy variabel sesuai jumlah seasonal

    4.Pilih Stat > regression< regression

    5. forecasting

    Studi kasus:

    Seperti data pada kasus 1. Dari plot ada sesonal 4 sesuai kuartal. Dibuat dummy variabel

    Stat > regression< regression

    Respon : sales

    Prediktor : kuartal 1 sd 4

    The regression equation is

    Sales = 610 + 71.3 kuartal1 - 147 kuartal2 - 247 kuartal3

    Predictor Coef SE Coef T P

    Constant 610.00 53.75 11.35 0.000

    kuartal1 71.25 76.01 0.94 0.367

    kuartal2 -147.50 76.01 -1.94 0.076

    kuartal3 -247.50 76.01 -3.26 0.007

    S = 107.498 R-Sq = 64.1% R-Sq(adj) = 55.1%

    Analysis of Variance

    Source DF SS MS F P

    Regression 3 247542 82514 7.14 0.005

    Residual Error 12 138669 11556

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    25/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Total 15 386211

    Source DF Seq SS

    kuartal1 1 123526

    kuartal2 1 1504

    kuartal3 1 122512

    2018161412108642

    900

    800

    700

    600

    500

    400

    300

    200

    Index

    Data

    Sales

    FITS1

    Variable

    Time Series Plot of Sales, FITS1

    iii) Prosedur Model Regresi untuk Data dengan Linier trend dan seasonal (variasi konstan)

    1.Masukkan data dalam minitab

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    26/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    2.Plot data time series

    Stat > time series plot >simple

    Analisis ada trend dan seasonal ? jika ada sampai berapa

    3. Buat dummy variabel sesuai jumlah seasonal

    4.Pilih Stat > regression< regression

    5. forecasting

    The regression equation is

    Sales = 413 + 19.7 t + 130 kuartal1 - 108 kuartal2 - 228 kuartal3

    Predictor Coef SE Coef T P

    Constant 412.81 26.99 15.30 0.000

    t 19.719 2.012 9.80 0.000

    kuartal1 130.41 26.15 4.99 0.000

    kuartal2 -108.06 25.76 -4.19 0.001

    kuartal3 -227.78 25.52 -8.92 0.000

    S = 35.9841 R-Sq = 96.3% R-Sq(adj) = 95.0%

    Analysis of Variance

    Source DF SS MS F P

    Regression 4 371967 92992 71.82 0.000

    Residual Error 11 14243 1295

    Total 15 386211

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    27/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    2018161412108642

    900

    800

    700

    600

    500

    400

    300

    200

    Index

    Data

    Sales

    FITS1

    Variable

    Time Series Plot of Sales, FITS1

    Analisa : Dari data yang ada bila dibuat plot time series menunjukkan adanya pola trend dan

    seasonal dan dari pemilihan model yang baik memang menunjukkan model yang terbaik adalah

    winters model dan regresi dengan trend dan seasonal.

    Model Kriteria kesalahan ramalan

    MSE MAD MAPE

    Winters Method 4372.69 52.29 9.67

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    28/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Regresi Trend &

    Seasonal

    11556

    E.Model ARIMA

    Prosedur praktikum pada ARIMA

    1.Tahap identifikasi

    a)Menggambar/plot data

    Pilih menu Stat > Time series > time series plot

    Lihat pola datanya apakah sudah stationer atau belum

    b)Menggambar ACF dan PACF

    Pilih menu Stat > Time series > Autocorerrelation (untuk menggambar ACF) dan pilih > Partial

    Autocorerrelation (untuk menggambar PACF). Setelah itu muncul tampilan seperti dibawah ini

    Klik data yang akan dicari pada kotak series klik store ACF , store t statistic dan Ljung Box

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    29/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    2) Tahap Estimasi parameter dan pemeriksaan diagnostik

    Langkah-langkahnya

    a. Pilih menu Stat > Time series > ARIMA.

    Setelah itu muncul tampilan seperti dibawah ini

    b. Klik data yang akan diramal kemudian isi kolom autoregressive, difference dan moving average sesuai model

    yang cocok . Misal model yang cocok AR (1) maka isi kolom autoregressive dengan 1 yang lainnya 0.

    c. Pilih Graph pilihACF for residuals fungsinya untuk mendeteksi proses whitenoise pada residual klik Ok

    d. Klik kotak Forcasts maka akan muncul tampilan sebagai berikut

    3) Tahap peramalan

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    30/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Jika akan meramalkan 5 ke depan periode maka isi lead dengan angka 5 dan isi origin untuk data 5 periode

    sebelumnya, jika diisi dengan angka 65 artinya akan meramalkan data dari 65 sampai 75.

    Abaikan yang lain klik ok

    Studi kasus:

    data jumlah barang tertentu yang terjual per hari disuatu supermarket yang diamati mulai periode Maret sampai

    Juni 2010 (110 hari), terdapat 100 data in sampel, yang dibuat model dan 10 data out sampeluntuk validasi.

    Data training

    1008 1026 1036 984 1019

    1015 1015 1049 992 1014

    1006 1019 1039 967 1014

    1017 1034 1040 966 1018

    1015 1033 1019 970 998

    1006 1021 1007 982 996

    1013 1017 1008 995 994

    1009 1008 1020 981 983

    1011 1009 1022 990 994

    1009 984 1023 1003 992

    995 964 1031 1005 997

    1024 964 1011 1016 990

    1008 976 1019 1028 993

    999 985 1009 1003 988

    997 997 1005 993 1004

    999 1008 1012 995 995

    1004 999 1017 1003 995

    1001 1003 1000 1003 1011

    1003 1024 997 1013 991

    1018 1029 983 1020 994

    outsampel

    991 1010

    999 1016

    995 1017

    996 1029

    1002 1036

    1.Menggambar/plot data

    Pilih menu Stat > Time series > time series plot

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    31/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Lihat pola datanya apakah sudah stationer atau belum

    1009080706050403020101

    1050

    1040

    1030

    1020

    1010

    1000

    990

    980

    970

    960

    Index

    penjualan

    Time Series Plot of penjualan

    10987654321

    1040

    1030

    1020

    1010

    1000

    990

    Index

    outsampel

    Time Series Pl ot of outsampel

    (a) (b)

    Gambar 1 Plot data in sampel (a) dan data out sampel (b)

    pola yang terjadi adalah stasioner

    2.Menggambar ACF dan PACF

    Pilih menu Stat > Time series > Autocorerrelation (untuk menggambar ACF) dan pilih > Partial

    Autocorerrelation (untuk menggambar PACF).

    24222018161412108642

    1.0

    0.8

    0.6

    0.40.2

    0.0

    -0.2

    -0.4

    -0.6

    -0.8

    -1.0

    Lag

    Autocorrelation

    Autocorrelation Function for penjualan(with 5% significance limits for the autocorrelations)

    Autocorrelation Function: penjualan

    Lag ACF T LBQ

    1 0.794599 7.95 65.05

    2 0.617238 4.10 104.713 0.471629 2.71 128.10

    4 0.286020 1.54 136.79

    5 0.153650 0.81 139.32

    6 0.016496 0.09 139.35

    7 -0.093885 -0.49 140.32

    8 -0.160515 -0.83 143.18

    9 -0.237627 -1.23 149.50

    10 -0.294575 -1.50 159.34

    11 -0.256342 -1.28 166.87

    12 -0.236943 -1.16 173.38

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    32/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    13 -0.198734 -0.96 178.01

    14 -0.125915 -0.60 179.89

    15 -0.091112 -0.43 180.88

    16 -0.089039 -0.42 181.85

    17 -0.094879 -0.45 182.95

    18 -0.134745 -0.64 185.21

    19 -0.164512 -0.78 188.62

    20 -0.162432 -0.76 191.98

    21 -0.151605 -0.71 194.95

    22 -0.085545 -0.40 195.91

    23 -0.062547 -0.29 196.43

    24 -0.046048 -0.21 196.71

    25 -0.022154 -0.10 196.78

    Plot ACF menunjukkan korelasi pada lag 1, 2, dan 3 melewati garis merah. Garis merah

    adalah selang kepercayaan yang merupakan batas signifikan autokorelasi. Berdasarkan

    diagram ACF dapat dikatakan bentuk ACF turun secara eksponensial.

    24222018161412108642

    1.0

    0.8

    0.6

    0.4

    0.2

    0.0

    -0.2

    -0.4

    -0.6

    -0.8

    -1.0

    Lag

    PartialAutocorrelation

    Partial Autocorrelation Function for penjualan(with 5% significance limits for the partial autocorrelations)

    Partial Autocorrelation Function: penjualan

    Lag PACF T

    1 0.794599 7.95

    2 -0.038387 -0.38

    3 -0.019434 -0.19

    4 -0.199851 -2.00

    5 0.002079 0.02

    6 -0.134982 -1.35

    7 -0.034338 -0.34

    8 -0.027074 -0.27

    9 -0.103400 -1.03

    10 -0.076066 -0.76

    11 0.150969 1.51

    12 -0.061913 -0.62

    13 0.019754 0.20

    14 0.034193 0.34

    15 -0.047514 -0.48

    16 -0.144361 -1.44

    17 -0.051322 -0.51

    18 -0.121423 -1.21

    19 -0.063143 -0.63

    20 0.028791 0.29

    21 0.058204 0.58

    22 0.106625 1.07

    23 -0.080739 -0.81

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    33/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    24 0.007396 0.07

    25 -0.069271 -0.69

    Dari Plot PACF menunjukkan hanya pada lag 1 keluar dari garis merah. Berdasarkan ACF

    dan PACF menujukkan data telah stasioner

    Identifikasi awal dengan melihat plot data, nilai sampel ACF dan PACF-nya mengindikasikan

    bahwa data penjualan ini mengikuti model ARIMA(1,0,0) atau AR(1),karena bentuk ACF yang

    turun secara eksponensial dan PACF yang terputus setelahdi lag 1.

    3.Tahap estimasi parameter dan pemeriksaan diagnostik

    ARIMA Model: penjualan

    Estimates at each iteration

    Iteration SSE Parameters

    0 24200.4 0.100 904.662

    1 18907.5 0.250 753.866

    2 14888.4 0.400 603.070

    3 12143.1 0.550 452.277

    4 10671.5 0.700 301.488

    5 10398.7 0.793 207.706

    6 10397.9 0.798 202.921

    7 10397.9 0.798 202.678

    Relative change in each estimate less than 0.0010

    Final Estimates of Parameters

    Type Coef SE Coef T P

    AR 1 0.7983 0.0612 13.04 0.000

    Constant 202.678 1.030 196.72 0.000

    Mean 1004.78 5.11

    Number of observations: 100

    Residuals: SS = 10395.5 (backforecasts excluded)

    MS = 106.1 DF = 98

    menunjukkan taksiran parameter model AR(1) tersebut signifikan berbeda dari nol dengan

    tingkat kepercayaan 95%. Hal ini dapat dilihat dari t hitung atau nilai p = 0,00 < = 0,05.

    Setelah dilakukan pengujian kesignifikan parameter langkah selanjutnya adalah uji

    kesesuaian model yang meliputi kecukupan model ( uji apakah residualnya white noise) dan

    uji asumsi distribusi normal

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    34/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic

    Lag 12 24 36 48

    Chi-Square 11.8 19.2 31.3 39.7

    DF 10 22 34 46

    P-Value 0.296 0.634 0.600 0.732

    terlihat bahwa dengan Statistik uji Ljung Box, pada lag 12 p value adalah 0,296, lag24 p

    value = 0,634 dan seterusnya. Nilai p tersebut lebih besar dari = 0,05. artinya bahwa

    residual telah memenuhi syarat white noise ( tidak ada korelasi antara residual pada lag t

    dengan residual pada lag 12, lag 24 dan seterusnya).

    403020100-10-20-30-40

    99.9

    99

    95

    90

    80

    7060504030

    20

    10

    5

    1

    0.1

    RESI1

    Percent

    Mean -0.04616

    S tD ev 10.25

    N 100

    KS 0.054

    P-Value >0.150

    Probability Plot of RESI1Normal

    Berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai p > 0,15 yang lebih besar dari nilai

    = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual memenuhi asumsi berdistribusi normal

    Karena semua parameter dalam model signifikan dan residualnya telah memenuhi syarat

    white noise dan berdistribusi normal maka model dugaan awal sesuai. Secara matematis model

    ARIMA (1,0,0) dapat dituliskan dalam bentuk matematis adalah1202,679 0,7983t t tZ Z a= + +

    dengan MSE = 106,1.

    4. Tahap peramalan dilakukan karena seluruh parameter model signifikan dan seluruh asumsiresidualnya terpenuhi.Hasil ramalan in sample dan out sample dapat dilihat pada Gambar 4.

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    35/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    1009080706050403020101

    1050

    1040

    1030

    1020

    1010

    1000

    990

    980

    970

    960

    Index

    Da

    ta

    penjualan

    FITS1

    Variable

    Time Series Plot of penjualan, FITS1

    10987654321

    1040

    1030

    1020

    1010

    1000

    990

    980

    970

    Index

    Da

    ta

    outsampel

    forcast

    lower

    upper

    Variable

    Time Series Plot of outsampel, forcast, lower, upper

    (a) (b)

    Gambar 4 Plot ramalan in-sample (a), dan out-sample (b)

    Pemilihan model terbaik yaitu ARIMA (1,0,0) dapat dilakukan berdasarkan kriteria in sampel(data training) dengan Mean Square Error (MSE) = 106,1 dan Berdasarkan kriteria out sampel(data testing), pemilihan model dapat dilakukan dengan memperhatikan nilai Mean Absolute

    Percentage Error(MAPE) yang kecil, diperoleh

    ( )1

    100%0,106835621

    100% 1,0684%10

    ni i

    i i

    X F

    XMAPE x

    n

    =

    = = =

    Dalam penelitian ini akan dilakukan prediksi penjualan pada hari ke-111 sampai 115, hasil

    prediksi menggunakan ARIMA (1,0,0). Berdasarkan Tabel 4 ditunjukkan pertumbuhan nominal

    penjualan mengalami peningkatan.

    Tabel 4 Output Minitab Prediksi Penjualan

    Hari Prediksi Penjualan 95% Limits

    Batas bawah Batas Atas

    111 1003,88 970,47 1037,28

    112 1004,06 970,61 1037,51

    113 1004,20 970,73 1037,68

    114 1004,32 970,83 1037,81

    115 1004,41 970,91 1037,92

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    36/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Laboratorium OSI & K | FT. UNTIRTA | Cilegon - Banten

    Tugas Pendahuluan 1

    Modul I

    Peramalan

    1. Jelaskan definisi peramalan?

    2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam peramalan!

    3. Jelaskan perlunya peramalan kaitkan dengan PPC ?

    4. Sebutkan pola data di peramalan dan sebutkan metode yang dipakai!

    5. Jelaskan langkah-langkah / cara melakukan peramalan?

    6. Selesaikan perhitungan dari data dibawah ini menggunakan moving average dan single eksponensial smoothing

    Tugas Pendahuluan 2

    Modul I

    Peramalan menggunakan ARIMA

    1. Jelaskan definisi ARIMA ?

    2. Jelaskan perbedaan AR, MA, ARMA dan ARIMA?

    3. Jelaskan metode Box Jenkins ?Sebutkan !

    III. DAFTAR PUSTAKA

  • 7/22/2019 70543029 Modul PTI 5 Peramalan

    37/37

    Modul 5 PTI (Peramalan, Arima) 2010

    Aswi dan Sukarna. 2006.Analisis Deret Waktu. Makassar :Andira Publisher.

    Box, G.E.P., Jenkins, G.M., dan Reissel, G.C. 1994. Time Series Analysis Forecasting and Control, 3 rd Edition.

    Englewood Cliffs: Prentice Hall.

    Makridakis, Wheelwright, Gee Mc. 1999. Metode dan Aplikasi Peramalan, Edisi kedua. Jakarta : Bina Rupa Aksara.

    Wei, W.W.S. 1994. Time Series Univariate and Multivariate Methods. Canada: Addison Wesley Publishing Company,

    Inc.