9 viscositas 2
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 9 viscositas 2
1/23
LAPORAN PRAKTIKUM
SATUAN OPERASI INDUSTRI
(Viscositas 2)
Oleh:
Nama : Fathia Salsabila Emmaputri
NPM : 240110120071
Hari, Tanggal Praktikum : Jumat, 16 Mei 2014
Waktu : 13.00 14.40 WIB
Co.Ass : Dwi Rahayu
Farah Nuranjani
LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES
JUSRUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
Nilai:
-
7/24/2019 9 viscositas 2
2/23
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu fluida memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang
dimasukan kedalammya mendapat gaya tahanan yang diakibatkan peristiwagesekan antara permukaan padatan tersebut dengan fluida. Sebagai contoh,
apabila kita memasukkan sebuah bola kecil kedalam zat cair, terlihatlah batu
tersebut mula-mula turun dengan cepat kemudian melambat hingga akhirnya
sampai didasar zat cair. Bola kecil tersebut pada saat tertentu akan mengalami
sejumlah perlambatan hingga mencapai gerak lurus beraturan. erakan bola kecil
menjelaskan bahwa adanya suatu kemampuan yang dimiliki zat cair sehingga
kecepatan bola berubah. !ambatan-hambatan itulah yang kita namakan sebagai
kekentalan "#iskositas$.
%luida dibedakan berdasarkan #iskositasnya. &iskositas merupakan besarnya
gaya yang dibutuhkan untuk mengalirkan suatu fuida. 'erbedaan #ikositas pada
fuida sangat berpengaruh terhadap jenis perlakuan yang harus diberikan dalam
proses industri. (engan adanya perbedaan #iskositas fluida, maka dibutuhkan
suatu metode yang dapat mengukur besarnya #iskositas fluida tersebut. Salah satu
metoda pengukuran #iskisitas adalah dengan menggunakan alat #iskometer.
&iskositas akan banyak ditemukan pada teknologi proses dalam kaitannya
dengan industri pasca panen maupun pangan. )leh karena itu kita dituntut untuk
mengetahui dan memahami prinsip #iskositas untuk dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan untuk menganalisis suatu sistem operasi.
1.2 Tujuan Percobaan
*ujuan dilaksanakannya praktikum kali ini, yaitu:
-
7/24/2019 9 viscositas 2
3/23
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
+. ahasiswa dapat mempelajari #iskositas dalam unit operasi satuan
industri hasil pertanian secara umum
1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
+. ahasiswa dapat mengukur #iskositas beberapa bahan hasil pertanian
. ahasiswa dapat mempelajari dan menerapkan analisis operasi industry
hasil pertanian dalam satuan operasi industri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Viskositas
Menurut Audina (2011), viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang
menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu
fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda
bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh
gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul
sebagai akibat tumbukan antara molekul gas. Viskositas zat cair dapat ditentukan
secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien viskositas. Satuan SI
untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2atau pascal sekon (Pa s).
Viskositas dapat dengan mudah dipahami dengan meninjau satu lapisan tipis
fluida yang ditempatkan di antara dua lempeng logam yang rata. Satu lempeng
bergerak (lempeng atas) dan lempeng yang lain diam (lempeng bawah). Fluida
yang bersentuhan dengan lempeng ditahan oleh gaya adhesi antara molekul fluida
dan molekul lempeng. Dengan demikian, lapisan fluida yang bersentuhan denganlempeng yang bergerak akan ikut bergerak, sedangkan lapisan fluida yang
bersentuhan dengan lempeng diam akan tetap diam. (Purwoko, 2007)
Lapisan fluida yang bergerak mempunyai kelajuan sama dengan kelajuan
lempeng yang bergerak, yaitu sebesar v. lapisan fluida yang diam akan menahan
lapisan fluida di atasnya karena adanya gaya kohesi. Lapisan yang ditahan itu
menahan lapisan di atasnya lagi dan seterusnya sehingga kelajuan setiap lapisan
fluida bervariasi dari nol sampai v. Untuk menggerakkan lempeng diperlukan
-
7/24/2019 9 viscositas 2
4/23
gaya. Untuk membuktikannya, dapat dicoba dengan menggerakan sebuah
potongan kaca di atas tumpahan sirup. Semakin kental fluida, semakin besar gaya
yang diperlukan untuk mendorong. (Purwoko, 2007)
Aliran cairan viskositas dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu
(Hastriawan, 2013):
1. Aliran laminer atau aliran kental yang menggambarkan laju aliran kecil
melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil.
2. Aliran turbulen yang menggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa
dengan diameter yang lebih besar.
Dengan kata lain pembagian ini ialah pertama bagian air yang mengalir
seakan-akan mengikuti suatu garis tak putus, bik lurus maupun melengkung. Ada
bagian-bagian yang alirannya berputar-putar dengan putaran yang tidak jelas
ujung dan pangkalnya.
Aliran yang mengikuti suatu garis (lurus ataupun melengkung) yang jelas
ujung dan pangkalnya disebut aliran garis arus atau dalam bahasa Inggris disebut
aliran Streamline. Secara lebih cermat dikatakan bahwa aliran garis arus adalah
aliran yang tiap partikel yang melalui suatu titik mengikuti suatu garis yang sama
seperti partikel-partikel lain melalui titik itu. Selain itu, pada aliran garis arus arah
gerak partikel-partikel itu sama dengan arah aliran secara keseluruhan. Garis yang
dilalui oleh partikel-partikel itu pada aliran seperti ini disebut garis arus.
Berbeda dengan aliran garis arus, ada aliran yang disebut aliran turbulent.
Aliran turbulent ditandai oleh adanya aliran berputar. Ada partikel-partikel yang
arah geraknya berbeda, bahkan berlawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida.
Jika aliran turbulent maka akan terdapat pusaran-pusaran dalam gerakannya danlintasan partikel-partikelnya senantiasa berubah. Aliran turbulent menggambarkan
laju aliran yang beasar melqlui pipa dengan diameter yang lebih besar.
Sifat dari fluida sejati adalah kompersibel, artinya volume dan massa jenisnya
akan berubah bila diberikan tekanan. Selain itu juga fluida sejati mempunyai
viskositas yaitu gesekan di dalam fluida sedangkan dalam anggapan fluida ideal
semua sifat-sifat ini diabaikan.
Viskositas di dalam zat cair disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul dan di
-
7/24/2019 9 viscositas 2
5/23
dalam gas disebabkan oleh pelanggaran-pelanggaran antar molekul yang bergerak
dengan cepat. Terutama dalam arus turbulent, viskositas ini naik dengan cepat
sekali hamper berbanding lurus dengan pangkat tiga kecepatannya. Makin besar
kecepatannya, makin besar viskositasnya.
Viskositas zat cair lebih besar daripada gas. Viskositas gas sedemikian
kecilnya sehingga sering diabaikan. Viskositas fluida bergantung kepada suhunya.
Viskositas ini pada umumnya yaitu zat cair, yang umumnya berkurang jika
suhunya naik. Tetapi sebaliknya viskositas gas lebih besar jika suhunya naik.
2.2 Viskometer
Menurut Anonim (2012), viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk
mengukur viskositas atau kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viscometer
mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler),
bila cairan itu mengalir cepat maka viskositas cairan itu rendah (misalnya cair)
dan bila cairan itu mengalir lambat maka dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya
madu). Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui
tabung berbentuk silinder. Ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dandapat digunakan baik untuk cairan maupun gas.
Ada beberapa viscometer yang sering digunakan untuk menentukan
viskositas suatu larutan, yaitu (Anonim, 2012):
1. Viskometer ostwald
Gambar 1. Viskometer Ostwald
(Sumber: http://tugasinstrumen.blogspot.com)
Viskometer Ostwald yaitu dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan
bagi cairan dalam melewati 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui
viskometer Ostwald.
Untuk mengkalibrasi viskometer Ostwald adalah dengan air
-
7/24/2019 9 viscositas 2
6/23
yang sudah diketahui tingkat viskositasnya.
2. Viskometer Hoppler
Gambar 2. Viskometer Hoppler
(Sumber: http://tugasinstrumen.blogspot.com)
Viskositas dapat juga ditentukan dengan cara hoppler, berdasarkan hukum
stokes (berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair).
3. Viskometer CupandBob
Gambar 3. Viskometer Cup and Bob
(Sumber: http://tugasinstrumen.blogspot.com)
Dalam viskometer ini sampel dimasukkan dalam ruang antara dinding luar
bob/rotor dan dinding dalam mangkuk (cup) yang pas dengan rotor tersebut.
Berbagai alat yang tersedia berbeda dalam hal bagian yang berputar, ada alat
dimana yang berputar adalah rotornya, ada juga bagian mangkuknya yang
berputar. Prinsip pengukuran viskositas dengan alat ini adalah cairan uji
dimasukkan kedalam mangkuk, rotor dipasang .kemudian alat dihidupkan.
Viskositas zat cair dapat langsung dibaca pada skala .
4. Viskometer Cone and Plate(Brookefield)
-
7/24/2019 9 viscositas 2
7/23
Gambar 4. Viskometer Cone and Plate
(Sumber: http://tugasinstrumen.blogspot.com)
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan,
kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh
motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit
antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.
Viscometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan
peneliti suatu instrumen yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas
absolut cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan plate memberikan presisi
yang diperlukan untuk pengembangan data rheologi lengkap.
2.3 Viskositas Fluida (Cairan)
%luida adalah substansi yang mengalami deformasi secara kontinyu jika
dikenai tegangan geser sekecil apapun. *etapi fluida dalam kondisi diam jika tidak
terdapat tegangan geser yang mengenainya. %luida dapat digolongkan kedalam
cairan dan gas. 'erbedaan utama antar cairan dan gas adalah:
a$ cairan praktis tak kompresibel, sedangkan gas kompresibel.
b$ cairan mengisi #olume tertentu dan mempunyai permukaan-permukaan bebas
sedangkan gas dengan massa tertentu mengembang sampai mengisi seluruh
bagian wadah tempatnya.
eologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku dan
perubahan bentuk "deformasi$ fluida baik dalam keadaan statis maupun dinamis.
%luida dapat dikarakterisasikan sebagai berikut:
+. %luida Newtonian
. %luida Non-Newtonian
2.3.1. Fluida Newtonian
http://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_Newtonianhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fluida_Non-Newtonian&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fluida_Non-Newtonian&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_Newtonian -
7/24/2019 9 viscositas 2
8/23
%luida newtonian "istilah yang diperoleh dari nama /saac Newton$ adalah
suatu fluida yang memiliki kur#a tegangan0regangan yang linier. 1ontoh umum
dari fluida yang memiliki karakteristik ini adalah air. 2eunikan dari fluida
newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir sekalipun terdapat gaya yang
bekerja pada fluida. !al ini disebabkan karena #iskositas dari suatu fluida
newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. &iskositas
dari suatu fluida newtonian hanya bergantung pada temperatur dan tekanan.
&iskositas sendiri merupakan suatu konstanta yang menghubungkan besar
tegangan geserdangradienkecepatanpada persamaan:
3 adalah tegangan geser fluida 4'a5
6 adalah #iskositas fluida 7 suatu konstanta penghubung 4'a.s5
adalah gradien kecepatan yang arahnya tegak lurus dengan arah geser 4s8+5
'erbedaan karakteristik akan dijumpai pada fluida non-newtonian. 'ada
fluida jenis ini, #iskositas fluida akan berubah bila terdapat gaya yang bekerja
pada fluida "seperti pengadukan$.
2.3.2 Fluida nonNewtonian
%luida non-Newtonian adalah suatu fluida yang akan mengalami
perubahan #iskositas ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida tersebut. !al
ini menyebabkan fluida non-Newtonian tidak memiliki #iskositasyang konstan.
Berkebalikan dengan fluida non-Newtonian, pada fluida Newtonian #iskositas
bernilai konstan sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida.
2.3.2.1. Klasi!ikasi !luida nonNewtonian
*abel +. %luida non-Newtonian
Ti"e !luida #erilaku Karakteristik Contoh
http://id.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newtonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluidahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Regangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Linier&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_geser&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gradienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_non-newtonianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_Newtonianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newtonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluidahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Regangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Linier&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_geser&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gradienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_non-newtonianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_Newtonian -
7/24/2019 9 viscositas 2
9/23
'lastik padat
'lastik
sempurna
*egangan tidak
menghasilkan regangan
yang berkebalikan
9ogamduktil
lewat titik
yield; nya
'lastik
Bingham
*egangan geser dan
regangan memiliki
hubungan linier bila
batas tegangan geser
mulai berpengaruh
terlampaui
9umpur,
beberapa
koloid
-
7/24/2019 9 viscositas 2
10/23
&iskoelastis
memiliki
karakteristik
#iskosdan
elastis
aterial
a=well
2ombinasi linier >seri>
dari efek elastis dan
#iskos
logam,
material
komposit
fluida
)ldroyd-B
kombinasi linier dari
perilaku a=well dan
Newtonian
Bitumen,
adonan,nilon
aterial
2el#in
2ombinasi linier
>paralel> efek elastis
dan #iskos
?nelastis
aterial kembali ke
bentuk awal bila gaya
yang bekerja
dihilangkan
&iskositas
yang
bergantug
waktu
heopektik
'eningkatan #iskositas
terlihat dengan jelas
seiring dengan lama
durasi tegangan
beberapa
lubrikan
*iksotropik
'enurunan #iskositas
terlihat dengan jelas
seiring dengan lama
durasi tegangan
Saus tomatdan
beberapa jenis
madu
*abel . @enis 7 jenis fluida Non-Newtonian
%luid 2 n
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Viskoelastis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Maxwell&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Maxwell&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposithttp://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bitumen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adonanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nilonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Kelvin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Kelvin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anelastis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rheopektik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lubrikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tiksotropik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Saus_tomathttp://id.wikipedia.org/wiki/Maduhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Viskoelastis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Maxwell&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Maxwell&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposithttp://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bitumen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adonanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nilonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Kelvin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Kelvin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anelastis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rheopektik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lubrikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tiksotropik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Saus_tomathttp://id.wikipedia.org/wiki/Madu -
7/24/2019 9 viscositas 2
11/23
!erschel-Bulkley A CnC A
Newtonian A +
(ilatent A +CnC
'seudoplastic A CnC+
Bingham 'lastic A + A
+. Bingham atau 'lastic %luida yang resisten terhadap tegangan geser yang
lebih kecil namun akan menaglir dengan mudah bila diberikan tegangan geser
awal yang lebih besar, contoh : odol, jeli, pasta tomato, handcream, kecap
kental manis, beberapa jenis slurries.
. 'seudoplastic %luida jenis ini #iskositasnya akan menurun dengan
meningkatnya laju geser, contoh : larutan polymer, darah, shampo, cat, kecap,
slurries. %luida 'seudoplastic juga disebut Shear thinning fluids, dimana pada
tegangan geser yang rendah fluida ini akan lebih kental dibandingkan fluida
newtonian dan pada tegangan geser yang tinggi akan berkurang #iskositasnya.
D. (ilatant &iskositas fluida meningkat dengan meningkatnya laju geser.
%luida ini juga disebut Shear thickening fluids. 1ontoh :pasir basah,
konsentrat suspensi pati.
E. Bingham 'seudoplastic0!eschel Bulkley2ombinasi antara fluida bingham
dengan pseudoplatic, dimana memerlukan tegangan geser awal untuk mulai
bergerak dan setelah bergerak akan menurun #iskositasnya sejalan dengan
meningkatnya laju geser.
'ersamaanPower Law Model$F 2 "
-
7/24/2019 9 viscositas 2
12/23
n F %low beha#iour inde=
%luida tersebut umumnya merupakan campuran kompleks, seperti: slurries,
pasta, gels, larutan polymer, dsb.
&iskositas fluida ini tergantung pada suhu, laju geser dan waktu. *ergantung
dari bagaimana #iskositasnya berubah karena waktu sejalan dengan
diaplikasikannya tegangan geser, fluida ini mempunyai karakteristik, sebagai
berikut:
*hi=otropic "time thinning$#iskositas menurun terhadap waktu.
%luida thi=otropic sangat umum terdapat dalam industri pangan dan kimia,
sedangkan fluida rheopectic sangat jarang. Beberapa fluida menunjukkan
tingkah laku time thinning karena struktur fluida tersebut pecah, dan
fenomena ini disebut dengan rheomalaxis.
heopectic "time thickening$&iskositas meningkat terhadap waktu.
&isco 7 elastic fluids akan kembali kebentuk semula jika tegangan geser
dihentikan.
-
7/24/2019 9 viscositas 2
13/23
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN
3.1 %lat dan &ahan
3.1.1 %lat
+. elas plastik DD ml
2. Oven
D. Refrigerator
4. Spindel
H. Thermometer
I. *isu
J. &iskometer
3.1.2 &ahan
+. 2ecap ?B1
. 2ecap Bango
D. 2ecap Superindo
E. Saus /ndofood "saus tomat$
H. Saus Suiz "saus cabai$
3.2 #rosedur #er'oaan
3.2.1 #rosedur #er'oaan Ke'a"
+. emasang peralatan #iskometer secara benar.
. enyiapkan bahan yaitu sample kecap ?B1, kecap Bango, serta kecap
Superindo
D. emasukkan masing-masing kecap kedalam tiga wadah gelas plastik DD
ml untuk setiap bahannya
E. emasukkan gelas pertama pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi
dingin ke dalam refrigerator
H. emasukkan gelas kedua pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi
panas ke dalam oven
I. endiamkan gelas ketiga pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi suhu
ruangan
J. engukur suhu setiap bahan pada tiga kondisi yaitu dingin, normal "suhu
ruangan$, dan panas menggunakan thermometer
-
7/24/2019 9 viscositas 2
14/23
K. eletakkan gelas ukur sesuai dengan #iskometer dan memasukkan
spindleke dalam bahan
L. engukur #iskositas bahan dengan #iskometer
+. encatat hasil pengukuran #iskometer ke dalam tabel pengamatan.
++. engulangi kegiatan di atas untuk setiap bahan.
3.2.1 #rosedur #er'oaan aus
+. emasang peralatan #iskometer secara benar.
. enyiapkan bahan yaitu sample saus Suiz dan saus /ndofood
D. emasukkan masing-masing saus kedalam tiga wadah gelas plastik DD
ml untuk setiap bahannya
E. emasukkan gelas pertama pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi
dingin ke dalam refrigerator
H. emasukkan gelas kedua pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi
panas ke dalam oven
I. endiamkan gelas ketiga pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi suhu
ruangan
J. engukur suhu setiap bahan pada tiga kondisi yaitu dingin, normal "suhu
ruangan$, dan panas menggunakan thermometer
K. eletakkan gelas ukur sesuai dengan #iskometer dan memasukkan
spindleke dalam bahan
L. engukur #iskositas bahan dengan #iskometer
+. encatat hasil pengukuran #iskometer ke dalam tabel pengamatan.
++. engulangi kegiatan di atas untuk setiap bahan.
-
7/24/2019 9 viscositas 2
15/23
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
4.1 Tabel Hasil Praktikum
Tabel 3. Tabel Hasil Pengukuran Volume Kondensat Daun Salam
Bahan Perlakuan Suhu (oC) Pembacaan Viskositas (MPa s)
Kecap ABC
Dingin 22.4 25 25 x 100
Sedang 25.6 20 20 x 100
Panas 41.5 8.4 8.4 x 100
Kecap Bango
Dingin 20.65 23 23 x 100
Sedang 26 13 13 x 100
Panas 41.1 6 6 x 100
Kecap
Superindo
Dingin 17.9 26.75 26.75 x 100
Sedang 26.4 15 15 x 100
Panas 43.2 9.5 9.5 x 100
Saus
Indofood
(Saus Cabai)
Dingin 18.7 61.6 61.6 x 2000
Sedang 26.4 43.5 43.5 x 2000
Panas 39.7 49 49 x 2000
Saus Suiz
(Saus Tomat)
Dingin 14.4 95.5 95.5 x 2000
Sedang 25.6 96 96 x 2000
Panas 38.6 96.5 96.5 x 2000
20 25 30 35 40 450
500
1000
1500
2000
2500
3000
Grafik Viskositas terhadap Suhu pada Kecap ABC
Suhu (oC)
Viskositas (MPa s)
4.2
Grafik Hasil Praktikum
Gambar 5. Grafik Viskositas Terhadap Suhu pada Kecap ABC
-
7/24/2019 9 viscositas 2
16/23
15 20 25 30 35 40 45
0
500
1000
15002000
2500
Grafik Viskositas terhadap Suhu pada Kecap Bango
Suhu (oC)
Viskositas (MPa s)
Gambar 6. Grafik Viskositas Terhadap Suhu pada Kecap Bango
15 20 25 30 35 40 45
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Grafik Viskositas terhadap Suhu pada Kecap Superindo
Suhu (oC)
Viskositas (MPa s)
Gambar 7. Grafik Viskositas Terhadap Suhu pada Kecap Superindo
15 20 25 30 35 40 45
0
50000
100000
150000
Grafik Viskositas terhadap Suhu pada Saus Indofood (Saus Cabai)
Suhu (oC)
Viskositas (MPa s)
Gambar 8. Grafik Viskositas Terhadap Suhu pada Saus Indofood
-
7/24/2019 9 viscositas 2
17/23
10 15 20 25 30 35 40 45
190000
191000
192000
193000
194000
Grafik Viskositas terhadap Suhu pada Saus Suiz (Saus Tomat)
Suhu (oC)
Viskositas (MPa s)
Gambar 9. Grafik Viskositas Terhadap Suhu pada Saus Suiz
-
7/24/2019 9 viscositas 2
18/23
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan mengenai nilai
viskositas pada beberapa bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
merupakan kecap dan saus dengan berbagai merk. Praktikum kali ini dilakukan
untuk mengetahui dan membandingkan tingkat viskositas yang terkandung pada
tiap-tiap bahan.
Tiap bahan yang digunakan pada praktikum kali ini diberikan perlakuan
terlebih dahulu. Perlakuan tersebut merupakan pendinginan dan pemanasan sertadidiamkan dalam suhu ruangan sehingga diketahui berapa nilai viskositas pada
tiap bahan namun dalam suhu yang berbeda-beda.
Pada bahan kecap dan bahan saus dilakukan perlakuan yang berbeda pula
pada viskometer. Pada bahan kecap, pergerakan spindlemencapai 3 rpm dengan
faktor pengali 100 dan menggunakan spindle berukuran 62. Sedangkan pada
bahan saus pergerakan spindle mencapai 1.5 rpm dengan faktor pengali 2000 dan
menggunakan spindle berukuran 63. Hal ini kemungkinan dikarenakan saus
mempunyai kekentalan yang lebih tinggi sehingga diperlukan kecepatan putaran
yang lebih tinggi pula untuk memperlancar perlakuan pada saus.
Dari hasil yang didapat, dapat disimpulkan bahwa bahan yang mempunyai
kekentalan paling tinggi adalah saus tomat Suiz sedangkan yang memiliki
kekentalan paling rendah adalah kecap Bango. Namun, kekentalan yang sangat
tinggi pada saus Suiz menyebabkan pergerakan spindlemenjadi lebih sulit.
Hasil pada praktikum kali ini menunjukkan bahwa pada kecap terjadi
penurunan nilai viskositas seiring dengan bertambahnya suhu. Sedangkan pada
bahan saus terjadi kenaikan nilai viskositas seiring dengan bertambahnya suhu.
Dapat disimpulkan dari hasil yang didapat bahwa ketika kecap dipanaskan maka
kekentalan pada kecap akan berkurang sehingga menjadi lebih cair dan mudah
mengalir. Sebaliknya pada saus tomat yang digunakan dalam praktikum ini terjadi
peningkatan kekentalan ketika suhu menurun. Sedangkan pada saus Indofood
terjadi penurunan viskositas dan peningkatan kembali pada saat suhu bahan naik.
-
7/24/2019 9 viscositas 2
19/23
Hal ini menunjukkan penyimpangan pada perolehan data yang dapat disebabkan
oleh banyak faktor.
Saus dan kecap tergolong kepada fluida binghamatauplastic yangresisten
terhadap tegangan geser yang lebih kecil namun akan menaglir dengan mudah bila
diberikan tegangan geser awal yang lebih besar. Sehingga hasil yang diperoleh
dari saus menyimpang dari teori yang ada yaitu seharusnya viskositas menurun
seiring bertambahnya suhu.
Pada praktikum kali ini, terdapat beberapa kesulitan yang terjadi. Bahan-
bahan yang diberikan pada saat praktikum terlalu sedikit sehingga ketika
dilakukan pengukuran pada viskometer, spindle tidak tertutup seluruhnya oleh
bahan. Hal ini mempersulit pembacaan nilai viskositas sehingga memungkinkan
terjadinya kesalahan-kesalahan dalam perolehan hasil praktikum. Selain itu, jarum
tanda pembacaan tidak berhenti secara bersamaan dengan alat nya sehingga angka
pembacaan tidak tepat dengan yang seharusnya. Nivo yang terletak pada alat yang
berfungsi untuk menjadi patokan keseimbangan juga tidak dipasang dengan baik.
Posisi gelembung nivo yang tidak tepat di tengah menunjukkan bahwa posisi alat
tidak seimbang sehingga menyebabkan kesalahan dalam penyajian hasil oleh alat
dan tentunya pembacaan hasil.
-
7/24/2019 9 viscositas 2
20/23
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
2esimpulan dari praktikum yang telah dilakukan yaitu:
+. Tiap bahan yang digunakan pada praktikum kali ini diberikan perlakuan
terlebih dahulu yaitu pendinginan, pemanasan, serta didiamkan dalam suhu
ruangan
. Pada bahan kecap yang digunakan pada saat praktikum terjadi penurunan
nilai viskositas seiring dengan bertambahnya suhu
D. Pada bahan saus yang digunakan pada saat praktikum terjadi kenaikan nilai
viskositas seiring dengan bertambahnya suhu
E. Bahan yang mempunyai kekentalan paling tinggi adalah saus tomat Suiz
sedangkan yang memiliki kekentalan paling rendah adalah kecap Bango
H. Spindle yang tidak tertutup secara keseluruhan oleh bahan menyebabkan
kesulitan pembacaan nilai viskositas dan dapat menyebabkan kekeliruan
perolehan hasil
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum adalah:
+. 2etelitian sangat dibutuhkan dalam praktikum ini, terutama dalam
membaca nilai #iskositas
. (alam melaksanakan praktikum, praktikan harus memahami prosedur
serta cara kerja percobaan
D. 'eralatan dan bahan yang memadai sangat mendukung hasil yang sesuai
dalam praktikum
E. (ibutuhkan kerja sama yang baik dalam satu tim agar mencapai hasil yang
baik
-
7/24/2019 9 viscositas 2
21/23
DAFTAR PUSTAKA
?udina, &i#i. ++. Viskositas. *erdapat pada:
http:00er#iaudina.wordpress.com0++00K0#iskositas0 "(iakses padatanggal ei +E pukul +. M/B$
?nonim. +D. Viskometer. *erdapat pada:
http:00tugasinstrumen.blogspot.com0+0+0#iskometer.html "(iakses
pada tanggal ei +E pukul +.+ M/B$
?nonim. +. Visometer. *ersedia di:
http:00www.schleibinger.com0cottbus+0nodeD.html "(iakses pada tanggal
ei +E pukul .EK M/B$
!astriawan, !edi. +D. Viskositas. *erdapat pada:
http:00hedihastriawan.wordpress.com0kimia-fisika0#iskositas0 "(iakses
pada tanggal ei +E pukul +.+E M/B$
-
7/24/2019 9 viscositas 2
22/23
LAMPIRAN
Gambar 2. Spindle pada
Bahan KecapGambar 1. Viskometer
Gambar 3. Bahan yang
DigunakanGambar 4. Viskometer
Gambar 5. Bahan yang
Digunakan (Kecap)
-
7/24/2019 9 viscositas 2
23/23
Gambar 9. Pengukuran
dengan Thermometer
Gambar 8. Pembacaan pada
ThermometerGambar 7. Alat Pemanas
Bahan