9 viscositas 2

Upload: adinda-rachmadhani

Post on 20-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    1/23

    LAPORAN PRAKTIKUM

    SATUAN OPERASI INDUSTRI

    (Viscositas 2)

    Oleh:

    Nama : Fathia Salsabila Emmaputri

    NPM : 240110120071

    Hari, Tanggal Praktikum : Jumat, 16 Mei 2014

    Waktu : 13.00 14.40 WIB

    Co.Ass : Dwi Rahayu

    Farah Nuranjani

    LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES

    JUSRUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

    Nilai:

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    2/23

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    2014

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Suatu fluida memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang

    dimasukan kedalammya mendapat gaya tahanan yang diakibatkan peristiwagesekan antara permukaan padatan tersebut dengan fluida. Sebagai contoh,

    apabila kita memasukkan sebuah bola kecil kedalam zat cair, terlihatlah batu

    tersebut mula-mula turun dengan cepat kemudian melambat hingga akhirnya

    sampai didasar zat cair. Bola kecil tersebut pada saat tertentu akan mengalami

    sejumlah perlambatan hingga mencapai gerak lurus beraturan. erakan bola kecil

    menjelaskan bahwa adanya suatu kemampuan yang dimiliki zat cair sehingga

    kecepatan bola berubah. !ambatan-hambatan itulah yang kita namakan sebagai

    kekentalan "#iskositas$.

    %luida dibedakan berdasarkan #iskositasnya. &iskositas merupakan besarnya

    gaya yang dibutuhkan untuk mengalirkan suatu fuida. 'erbedaan #ikositas pada

    fuida sangat berpengaruh terhadap jenis perlakuan yang harus diberikan dalam

    proses industri. (engan adanya perbedaan #iskositas fluida, maka dibutuhkan

    suatu metode yang dapat mengukur besarnya #iskositas fluida tersebut. Salah satu

    metoda pengukuran #iskisitas adalah dengan menggunakan alat #iskometer.

    &iskositas akan banyak ditemukan pada teknologi proses dalam kaitannya

    dengan industri pasca panen maupun pangan. )leh karena itu kita dituntut untuk

    mengetahui dan memahami prinsip #iskositas untuk dapat mengaplikasikannya

    dalam kehidupan untuk menganalisis suatu sistem operasi.

    1.2 Tujuan Percobaan

    *ujuan dilaksanakannya praktikum kali ini, yaitu:

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    3/23

    1.2.1 Tujuan Instruksional Umum (TIU)

    +. ahasiswa dapat mempelajari #iskositas dalam unit operasi satuan

    industri hasil pertanian secara umum

    1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

    +. ahasiswa dapat mengukur #iskositas beberapa bahan hasil pertanian

    . ahasiswa dapat mempelajari dan menerapkan analisis operasi industry

    hasil pertanian dalam satuan operasi industri.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Viskositas

    Menurut Audina (2011), viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang

    menyatakan besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu

    fluida, maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda

    bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh

    gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul

    sebagai akibat tumbukan antara molekul gas. Viskositas zat cair dapat ditentukan

    secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien viskositas. Satuan SI

    untuk koefisien viskositas adalah Ns/m2atau pascal sekon (Pa s).

    Viskositas dapat dengan mudah dipahami dengan meninjau satu lapisan tipis

    fluida yang ditempatkan di antara dua lempeng logam yang rata. Satu lempeng

    bergerak (lempeng atas) dan lempeng yang lain diam (lempeng bawah). Fluida

    yang bersentuhan dengan lempeng ditahan oleh gaya adhesi antara molekul fluida

    dan molekul lempeng. Dengan demikian, lapisan fluida yang bersentuhan denganlempeng yang bergerak akan ikut bergerak, sedangkan lapisan fluida yang

    bersentuhan dengan lempeng diam akan tetap diam. (Purwoko, 2007)

    Lapisan fluida yang bergerak mempunyai kelajuan sama dengan kelajuan

    lempeng yang bergerak, yaitu sebesar v. lapisan fluida yang diam akan menahan

    lapisan fluida di atasnya karena adanya gaya kohesi. Lapisan yang ditahan itu

    menahan lapisan di atasnya lagi dan seterusnya sehingga kelajuan setiap lapisan

    fluida bervariasi dari nol sampai v. Untuk menggerakkan lempeng diperlukan

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    4/23

    gaya. Untuk membuktikannya, dapat dicoba dengan menggerakan sebuah

    potongan kaca di atas tumpahan sirup. Semakin kental fluida, semakin besar gaya

    yang diperlukan untuk mendorong. (Purwoko, 2007)

    Aliran cairan viskositas dapat dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu

    (Hastriawan, 2013):

    1. Aliran laminer atau aliran kental yang menggambarkan laju aliran kecil

    melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil.

    2. Aliran turbulen yang menggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa

    dengan diameter yang lebih besar.

    Dengan kata lain pembagian ini ialah pertama bagian air yang mengalir

    seakan-akan mengikuti suatu garis tak putus, bik lurus maupun melengkung. Ada

    bagian-bagian yang alirannya berputar-putar dengan putaran yang tidak jelas

    ujung dan pangkalnya.

    Aliran yang mengikuti suatu garis (lurus ataupun melengkung) yang jelas

    ujung dan pangkalnya disebut aliran garis arus atau dalam bahasa Inggris disebut

    aliran Streamline. Secara lebih cermat dikatakan bahwa aliran garis arus adalah

    aliran yang tiap partikel yang melalui suatu titik mengikuti suatu garis yang sama

    seperti partikel-partikel lain melalui titik itu. Selain itu, pada aliran garis arus arah

    gerak partikel-partikel itu sama dengan arah aliran secara keseluruhan. Garis yang

    dilalui oleh partikel-partikel itu pada aliran seperti ini disebut garis arus.

    Berbeda dengan aliran garis arus, ada aliran yang disebut aliran turbulent.

    Aliran turbulent ditandai oleh adanya aliran berputar. Ada partikel-partikel yang

    arah geraknya berbeda, bahkan berlawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida.

    Jika aliran turbulent maka akan terdapat pusaran-pusaran dalam gerakannya danlintasan partikel-partikelnya senantiasa berubah. Aliran turbulent menggambarkan

    laju aliran yang beasar melqlui pipa dengan diameter yang lebih besar.

    Sifat dari fluida sejati adalah kompersibel, artinya volume dan massa jenisnya

    akan berubah bila diberikan tekanan. Selain itu juga fluida sejati mempunyai

    viskositas yaitu gesekan di dalam fluida sedangkan dalam anggapan fluida ideal

    semua sifat-sifat ini diabaikan.

    Viskositas di dalam zat cair disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul dan di

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    5/23

    dalam gas disebabkan oleh pelanggaran-pelanggaran antar molekul yang bergerak

    dengan cepat. Terutama dalam arus turbulent, viskositas ini naik dengan cepat

    sekali hamper berbanding lurus dengan pangkat tiga kecepatannya. Makin besar

    kecepatannya, makin besar viskositasnya.

    Viskositas zat cair lebih besar daripada gas. Viskositas gas sedemikian

    kecilnya sehingga sering diabaikan. Viskositas fluida bergantung kepada suhunya.

    Viskositas ini pada umumnya yaitu zat cair, yang umumnya berkurang jika

    suhunya naik. Tetapi sebaliknya viskositas gas lebih besar jika suhunya naik.

    2.2 Viskometer

    Menurut Anonim (2012), viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk

    mengukur viskositas atau kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viscometer

    mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler),

    bila cairan itu mengalir cepat maka viskositas cairan itu rendah (misalnya cair)

    dan bila cairan itu mengalir lambat maka dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya

    madu). Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui

    tabung berbentuk silinder. Ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dandapat digunakan baik untuk cairan maupun gas.

    Ada beberapa viscometer yang sering digunakan untuk menentukan

    viskositas suatu larutan, yaitu (Anonim, 2012):

    1. Viskometer ostwald

    Gambar 1. Viskometer Ostwald

    (Sumber: http://tugasinstrumen.blogspot.com)

    Viskometer Ostwald yaitu dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan

    bagi cairan dalam melewati 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui

    viskometer Ostwald.

    Untuk mengkalibrasi viskometer Ostwald adalah dengan air

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    6/23

    yang sudah diketahui tingkat viskositasnya.

    2. Viskometer Hoppler

    Gambar 2. Viskometer Hoppler

    (Sumber: http://tugasinstrumen.blogspot.com)

    Viskositas dapat juga ditentukan dengan cara hoppler, berdasarkan hukum

    stokes (berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair).

    3. Viskometer CupandBob

    Gambar 3. Viskometer Cup and Bob

    (Sumber: http://tugasinstrumen.blogspot.com)

    Dalam viskometer ini sampel dimasukkan dalam ruang antara dinding luar

    bob/rotor dan dinding dalam mangkuk (cup) yang pas dengan rotor tersebut.

    Berbagai alat yang tersedia berbeda dalam hal bagian yang berputar, ada alat

    dimana yang berputar adalah rotornya, ada juga bagian mangkuknya yang

    berputar. Prinsip pengukuran viskositas dengan alat ini adalah cairan uji

    dimasukkan kedalam mangkuk, rotor dipasang .kemudian alat dihidupkan.

    Viskositas zat cair dapat langsung dibaca pada skala .

    4. Viskometer Cone and Plate(Brookefield)

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    7/23

    Gambar 4. Viskometer Cone and Plate

    (Sumber: http://tugasinstrumen.blogspot.com)

    Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan,

    kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh

    motor dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit

    antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.

    Viscometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan

    peneliti suatu instrumen yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas

    absolut cairan dalam volume sampel kecil. Cone dan plate memberikan presisi

    yang diperlukan untuk pengembangan data rheologi lengkap.

    2.3 Viskositas Fluida (Cairan)

    %luida adalah substansi yang mengalami deformasi secara kontinyu jika

    dikenai tegangan geser sekecil apapun. *etapi fluida dalam kondisi diam jika tidak

    terdapat tegangan geser yang mengenainya. %luida dapat digolongkan kedalam

    cairan dan gas. 'erbedaan utama antar cairan dan gas adalah:

    a$ cairan praktis tak kompresibel, sedangkan gas kompresibel.

    b$ cairan mengisi #olume tertentu dan mempunyai permukaan-permukaan bebas

    sedangkan gas dengan massa tertentu mengembang sampai mengisi seluruh

    bagian wadah tempatnya.

    eologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku dan

    perubahan bentuk "deformasi$ fluida baik dalam keadaan statis maupun dinamis.

    %luida dapat dikarakterisasikan sebagai berikut:

    +. %luida Newtonian

    . %luida Non-Newtonian

    2.3.1. Fluida Newtonian

    http://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_Newtonianhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fluida_Non-Newtonian&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fluida_Non-Newtonian&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_Newtonian
  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    8/23

    %luida newtonian "istilah yang diperoleh dari nama /saac Newton$ adalah

    suatu fluida yang memiliki kur#a tegangan0regangan yang linier. 1ontoh umum

    dari fluida yang memiliki karakteristik ini adalah air. 2eunikan dari fluida

    newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir sekalipun terdapat gaya yang

    bekerja pada fluida. !al ini disebabkan karena #iskositas dari suatu fluida

    newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. &iskositas

    dari suatu fluida newtonian hanya bergantung pada temperatur dan tekanan.

    &iskositas sendiri merupakan suatu konstanta yang menghubungkan besar

    tegangan geserdangradienkecepatanpada persamaan:

    3 adalah tegangan geser fluida 4'a5

    6 adalah #iskositas fluida 7 suatu konstanta penghubung 4'a.s5

    adalah gradien kecepatan yang arahnya tegak lurus dengan arah geser 4s8+5

    'erbedaan karakteristik akan dijumpai pada fluida non-newtonian. 'ada

    fluida jenis ini, #iskositas fluida akan berubah bila terdapat gaya yang bekerja

    pada fluida "seperti pengadukan$.

    2.3.2 Fluida nonNewtonian

    %luida non-Newtonian adalah suatu fluida yang akan mengalami

    perubahan #iskositas ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida tersebut. !al

    ini menyebabkan fluida non-Newtonian tidak memiliki #iskositasyang konstan.

    Berkebalikan dengan fluida non-Newtonian, pada fluida Newtonian #iskositas

    bernilai konstan sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida.

    2.3.2.1. Klasi!ikasi !luida nonNewtonian

    *abel +. %luida non-Newtonian

    Ti"e !luida #erilaku Karakteristik Contoh

    http://id.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newtonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluidahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Regangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Linier&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_geser&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gradienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_non-newtonianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_Newtonianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newtonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluidahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Regangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Linier&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tegangan_geser&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gradienhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_non-newtonianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Fluida_Newtonian
  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    9/23

    'lastik padat

    'lastik

    sempurna

    *egangan tidak

    menghasilkan regangan

    yang berkebalikan

    9ogamduktil

    lewat titik

    yield; nya

    'lastik

    Bingham

    *egangan geser dan

    regangan memiliki

    hubungan linier bila

    batas tegangan geser

    mulai berpengaruh

    terlampaui

    9umpur,

    beberapa

    koloid

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    10/23

    &iskoelastis

    memiliki

    karakteristik

    #iskosdan

    elastis

    aterial

    a=well

    2ombinasi linier >seri>

    dari efek elastis dan

    #iskos

    logam,

    material

    komposit

    fluida

    )ldroyd-B

    kombinasi linier dari

    perilaku a=well dan

    Newtonian

    Bitumen,

    adonan,nilon

    aterial

    2el#in

    2ombinasi linier

    >paralel> efek elastis

    dan #iskos

    ?nelastis

    aterial kembali ke

    bentuk awal bila gaya

    yang bekerja

    dihilangkan

    &iskositas

    yang

    bergantug

    waktu

    heopektik

    'eningkatan #iskositas

    terlihat dengan jelas

    seiring dengan lama

    durasi tegangan

    beberapa

    lubrikan

    *iksotropik

    'enurunan #iskositas

    terlihat dengan jelas

    seiring dengan lama

    durasi tegangan

    Saus tomatdan

    beberapa jenis

    madu

    *abel . @enis 7 jenis fluida Non-Newtonian

    %luid 2 n

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Viskoelastis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Maxwell&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Maxwell&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposithttp://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bitumen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adonanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nilonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Kelvin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Kelvin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anelastis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rheopektik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lubrikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tiksotropik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Saus_tomathttp://id.wikipedia.org/wiki/Maduhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Viskoelastis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Maxwell&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Maxwell&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Logamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposithttp://id.wikipedia.org/wiki/Material_komposithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bitumen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adonanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nilonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Kelvin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Material_Kelvin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anelastis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rheopektik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lubrikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tiksotropik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Viskositashttp://id.wikipedia.org/wiki/Saus_tomathttp://id.wikipedia.org/wiki/Madu
  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    11/23

    !erschel-Bulkley A CnC A

    Newtonian A +

    (ilatent A +CnC

    'seudoplastic A CnC+

    Bingham 'lastic A + A

    +. Bingham atau 'lastic %luida yang resisten terhadap tegangan geser yang

    lebih kecil namun akan menaglir dengan mudah bila diberikan tegangan geser

    awal yang lebih besar, contoh : odol, jeli, pasta tomato, handcream, kecap

    kental manis, beberapa jenis slurries.

    . 'seudoplastic %luida jenis ini #iskositasnya akan menurun dengan

    meningkatnya laju geser, contoh : larutan polymer, darah, shampo, cat, kecap,

    slurries. %luida 'seudoplastic juga disebut Shear thinning fluids, dimana pada

    tegangan geser yang rendah fluida ini akan lebih kental dibandingkan fluida

    newtonian dan pada tegangan geser yang tinggi akan berkurang #iskositasnya.

    D. (ilatant &iskositas fluida meningkat dengan meningkatnya laju geser.

    %luida ini juga disebut Shear thickening fluids. 1ontoh :pasir basah,

    konsentrat suspensi pati.

    E. Bingham 'seudoplastic0!eschel Bulkley2ombinasi antara fluida bingham

    dengan pseudoplatic, dimana memerlukan tegangan geser awal untuk mulai

    bergerak dan setelah bergerak akan menurun #iskositasnya sejalan dengan

    meningkatnya laju geser.

    'ersamaanPower Law Model$F 2 "

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    12/23

    n F %low beha#iour inde=

    %luida tersebut umumnya merupakan campuran kompleks, seperti: slurries,

    pasta, gels, larutan polymer, dsb.

    &iskositas fluida ini tergantung pada suhu, laju geser dan waktu. *ergantung

    dari bagaimana #iskositasnya berubah karena waktu sejalan dengan

    diaplikasikannya tegangan geser, fluida ini mempunyai karakteristik, sebagai

    berikut:

    *hi=otropic "time thinning$#iskositas menurun terhadap waktu.

    %luida thi=otropic sangat umum terdapat dalam industri pangan dan kimia,

    sedangkan fluida rheopectic sangat jarang. Beberapa fluida menunjukkan

    tingkah laku time thinning karena struktur fluida tersebut pecah, dan

    fenomena ini disebut dengan rheomalaxis.

    heopectic "time thickening$&iskositas meningkat terhadap waktu.

    &isco 7 elastic fluids akan kembali kebentuk semula jika tegangan geser

    dihentikan.

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    13/23

    BAB III

    METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN

    3.1 %lat dan &ahan

    3.1.1 %lat

    +. elas plastik DD ml

    2. Oven

    D. Refrigerator

    4. Spindel

    H. Thermometer

    I. *isu

    J. &iskometer

    3.1.2 &ahan

    +. 2ecap ?B1

    . 2ecap Bango

    D. 2ecap Superindo

    E. Saus /ndofood "saus tomat$

    H. Saus Suiz "saus cabai$

    3.2 #rosedur #er'oaan

    3.2.1 #rosedur #er'oaan Ke'a"

    +. emasang peralatan #iskometer secara benar.

    . enyiapkan bahan yaitu sample kecap ?B1, kecap Bango, serta kecap

    Superindo

    D. emasukkan masing-masing kecap kedalam tiga wadah gelas plastik DD

    ml untuk setiap bahannya

    E. emasukkan gelas pertama pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi

    dingin ke dalam refrigerator

    H. emasukkan gelas kedua pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi

    panas ke dalam oven

    I. endiamkan gelas ketiga pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi suhu

    ruangan

    J. engukur suhu setiap bahan pada tiga kondisi yaitu dingin, normal "suhu

    ruangan$, dan panas menggunakan thermometer

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    14/23

    K. eletakkan gelas ukur sesuai dengan #iskometer dan memasukkan

    spindleke dalam bahan

    L. engukur #iskositas bahan dengan #iskometer

    +. encatat hasil pengukuran #iskometer ke dalam tabel pengamatan.

    ++. engulangi kegiatan di atas untuk setiap bahan.

    3.2.1 #rosedur #er'oaan aus

    +. emasang peralatan #iskometer secara benar.

    . enyiapkan bahan yaitu sample saus Suiz dan saus /ndofood

    D. emasukkan masing-masing saus kedalam tiga wadah gelas plastik DD

    ml untuk setiap bahannya

    E. emasukkan gelas pertama pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi

    dingin ke dalam refrigerator

    H. emasukkan gelas kedua pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi

    panas ke dalam oven

    I. endiamkan gelas ketiga pada tiap bahan untuk pengukuran kondisi suhu

    ruangan

    J. engukur suhu setiap bahan pada tiga kondisi yaitu dingin, normal "suhu

    ruangan$, dan panas menggunakan thermometer

    K. eletakkan gelas ukur sesuai dengan #iskometer dan memasukkan

    spindleke dalam bahan

    L. engukur #iskositas bahan dengan #iskometer

    +. encatat hasil pengukuran #iskometer ke dalam tabel pengamatan.

    ++. engulangi kegiatan di atas untuk setiap bahan.

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    15/23

    BAB IV

    HASIL PERCOBAAN

    4.1 Tabel Hasil Praktikum

    Tabel 3. Tabel Hasil Pengukuran Volume Kondensat Daun Salam

    Bahan Perlakuan Suhu (oC) Pembacaan Viskositas (MPa s)

    Kecap ABC

    Dingin 22.4 25 25 x 100

    Sedang 25.6 20 20 x 100

    Panas 41.5 8.4 8.4 x 100

    Kecap Bango

    Dingin 20.65 23 23 x 100

    Sedang 26 13 13 x 100

    Panas 41.1 6 6 x 100

    Kecap

    Superindo

    Dingin 17.9 26.75 26.75 x 100

    Sedang 26.4 15 15 x 100

    Panas 43.2 9.5 9.5 x 100

    Saus

    Indofood

    (Saus Cabai)

    Dingin 18.7 61.6 61.6 x 2000

    Sedang 26.4 43.5 43.5 x 2000

    Panas 39.7 49 49 x 2000

    Saus Suiz

    (Saus Tomat)

    Dingin 14.4 95.5 95.5 x 2000

    Sedang 25.6 96 96 x 2000

    Panas 38.6 96.5 96.5 x 2000

    20 25 30 35 40 450

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    Grafik Viskositas terhadap Suhu pada Kecap ABC

    Suhu (oC)

    Viskositas (MPa s)

    4.2

    Grafik Hasil Praktikum

    Gambar 5. Grafik Viskositas Terhadap Suhu pada Kecap ABC

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    16/23

    15 20 25 30 35 40 45

    0

    500

    1000

    15002000

    2500

    Grafik Viskositas terhadap Suhu pada Kecap Bango

    Suhu (oC)

    Viskositas (MPa s)

    Gambar 6. Grafik Viskositas Terhadap Suhu pada Kecap Bango

    15 20 25 30 35 40 45

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    Grafik Viskositas terhadap Suhu pada Kecap Superindo

    Suhu (oC)

    Viskositas (MPa s)

    Gambar 7. Grafik Viskositas Terhadap Suhu pada Kecap Superindo

    15 20 25 30 35 40 45

    0

    50000

    100000

    150000

    Grafik Viskositas terhadap Suhu pada Saus Indofood (Saus Cabai)

    Suhu (oC)

    Viskositas (MPa s)

    Gambar 8. Grafik Viskositas Terhadap Suhu pada Saus Indofood

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    17/23

    10 15 20 25 30 35 40 45

    190000

    191000

    192000

    193000

    194000

    Grafik Viskositas terhadap Suhu pada Saus Suiz (Saus Tomat)

    Suhu (oC)

    Viskositas (MPa s)

    Gambar 9. Grafik Viskositas Terhadap Suhu pada Saus Suiz

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    18/23

    BAB V

    PEMBAHASAN

    Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan mengenai nilai

    viskositas pada beberapa bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini

    merupakan kecap dan saus dengan berbagai merk. Praktikum kali ini dilakukan

    untuk mengetahui dan membandingkan tingkat viskositas yang terkandung pada

    tiap-tiap bahan.

    Tiap bahan yang digunakan pada praktikum kali ini diberikan perlakuan

    terlebih dahulu. Perlakuan tersebut merupakan pendinginan dan pemanasan sertadidiamkan dalam suhu ruangan sehingga diketahui berapa nilai viskositas pada

    tiap bahan namun dalam suhu yang berbeda-beda.

    Pada bahan kecap dan bahan saus dilakukan perlakuan yang berbeda pula

    pada viskometer. Pada bahan kecap, pergerakan spindlemencapai 3 rpm dengan

    faktor pengali 100 dan menggunakan spindle berukuran 62. Sedangkan pada

    bahan saus pergerakan spindle mencapai 1.5 rpm dengan faktor pengali 2000 dan

    menggunakan spindle berukuran 63. Hal ini kemungkinan dikarenakan saus

    mempunyai kekentalan yang lebih tinggi sehingga diperlukan kecepatan putaran

    yang lebih tinggi pula untuk memperlancar perlakuan pada saus.

    Dari hasil yang didapat, dapat disimpulkan bahwa bahan yang mempunyai

    kekentalan paling tinggi adalah saus tomat Suiz sedangkan yang memiliki

    kekentalan paling rendah adalah kecap Bango. Namun, kekentalan yang sangat

    tinggi pada saus Suiz menyebabkan pergerakan spindlemenjadi lebih sulit.

    Hasil pada praktikum kali ini menunjukkan bahwa pada kecap terjadi

    penurunan nilai viskositas seiring dengan bertambahnya suhu. Sedangkan pada

    bahan saus terjadi kenaikan nilai viskositas seiring dengan bertambahnya suhu.

    Dapat disimpulkan dari hasil yang didapat bahwa ketika kecap dipanaskan maka

    kekentalan pada kecap akan berkurang sehingga menjadi lebih cair dan mudah

    mengalir. Sebaliknya pada saus tomat yang digunakan dalam praktikum ini terjadi

    peningkatan kekentalan ketika suhu menurun. Sedangkan pada saus Indofood

    terjadi penurunan viskositas dan peningkatan kembali pada saat suhu bahan naik.

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    19/23

    Hal ini menunjukkan penyimpangan pada perolehan data yang dapat disebabkan

    oleh banyak faktor.

    Saus dan kecap tergolong kepada fluida binghamatauplastic yangresisten

    terhadap tegangan geser yang lebih kecil namun akan menaglir dengan mudah bila

    diberikan tegangan geser awal yang lebih besar. Sehingga hasil yang diperoleh

    dari saus menyimpang dari teori yang ada yaitu seharusnya viskositas menurun

    seiring bertambahnya suhu.

    Pada praktikum kali ini, terdapat beberapa kesulitan yang terjadi. Bahan-

    bahan yang diberikan pada saat praktikum terlalu sedikit sehingga ketika

    dilakukan pengukuran pada viskometer, spindle tidak tertutup seluruhnya oleh

    bahan. Hal ini mempersulit pembacaan nilai viskositas sehingga memungkinkan

    terjadinya kesalahan-kesalahan dalam perolehan hasil praktikum. Selain itu, jarum

    tanda pembacaan tidak berhenti secara bersamaan dengan alat nya sehingga angka

    pembacaan tidak tepat dengan yang seharusnya. Nivo yang terletak pada alat yang

    berfungsi untuk menjadi patokan keseimbangan juga tidak dipasang dengan baik.

    Posisi gelembung nivo yang tidak tepat di tengah menunjukkan bahwa posisi alat

    tidak seimbang sehingga menyebabkan kesalahan dalam penyajian hasil oleh alat

    dan tentunya pembacaan hasil.

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    20/23

    BAB VI

    PENUTUP

    6.1 Kesimpulan

    2esimpulan dari praktikum yang telah dilakukan yaitu:

    +. Tiap bahan yang digunakan pada praktikum kali ini diberikan perlakuan

    terlebih dahulu yaitu pendinginan, pemanasan, serta didiamkan dalam suhu

    ruangan

    . Pada bahan kecap yang digunakan pada saat praktikum terjadi penurunan

    nilai viskositas seiring dengan bertambahnya suhu

    D. Pada bahan saus yang digunakan pada saat praktikum terjadi kenaikan nilai

    viskositas seiring dengan bertambahnya suhu

    E. Bahan yang mempunyai kekentalan paling tinggi adalah saus tomat Suiz

    sedangkan yang memiliki kekentalan paling rendah adalah kecap Bango

    H. Spindle yang tidak tertutup secara keseluruhan oleh bahan menyebabkan

    kesulitan pembacaan nilai viskositas dan dapat menyebabkan kekeliruan

    perolehan hasil

    6.2 Saran

    Saran yang dapat diberikan pada praktikum adalah:

    +. 2etelitian sangat dibutuhkan dalam praktikum ini, terutama dalam

    membaca nilai #iskositas

    . (alam melaksanakan praktikum, praktikan harus memahami prosedur

    serta cara kerja percobaan

    D. 'eralatan dan bahan yang memadai sangat mendukung hasil yang sesuai

    dalam praktikum

    E. (ibutuhkan kerja sama yang baik dalam satu tim agar mencapai hasil yang

    baik

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    21/23

    DAFTAR PUSTAKA

    ?udina, &i#i. ++. Viskositas. *erdapat pada:

    http:00er#iaudina.wordpress.com0++00K0#iskositas0 "(iakses padatanggal ei +E pukul +. M/B$

    ?nonim. +D. Viskometer. *erdapat pada:

    http:00tugasinstrumen.blogspot.com0+0+0#iskometer.html "(iakses

    pada tanggal ei +E pukul +.+ M/B$

    ?nonim. +. Visometer. *ersedia di:

    http:00www.schleibinger.com0cottbus+0nodeD.html "(iakses pada tanggal

    ei +E pukul .EK M/B$

    !astriawan, !edi. +D. Viskositas. *erdapat pada:

    http:00hedihastriawan.wordpress.com0kimia-fisika0#iskositas0 "(iakses

    pada tanggal ei +E pukul +.+E M/B$

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    22/23

    LAMPIRAN

    Gambar 2. Spindle pada

    Bahan KecapGambar 1. Viskometer

    Gambar 3. Bahan yang

    DigunakanGambar 4. Viskometer

    Gambar 5. Bahan yang

    Digunakan (Kecap)

  • 7/24/2019 9 viscositas 2

    23/23

    Gambar 9. Pengukuran

    dengan Thermometer

    Gambar 8. Pembacaan pada

    ThermometerGambar 7. Alat Pemanas

    Bahan