fieldvisit kelompok 19
Post on 19-Feb-2018
240 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
1/45
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dokter Keluarga adalah dokter yang terutama bertangung jawab untuk
menyediakan pelayanan kesehatan yang komperhensif kepada setiap individu
yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan berkerja sama dengan tenaga
kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan jika diperlukan. Dokter
kerluarga merawat individu dalam konteks di keluarga, dan keluarga dalam
konteks masyarakat, tanpa memandang ras, kultur, atau kelas sosial. Dokter
keluarga secara klinis berkompeten untuk menyediakan pelayanan yang lebih,
dengan mempertimbangkan latar belakang budaya, sosial ekonomi dan psikologis.
Dokter keluarga secara personal bertanggung jawab untuk pelayanan yang
komperhensif dan kontinyu kepada pasiennya. Dokter keluarga menjalankan
profesionalitasnya dengan menyediakan perawatan kepada pasien atau melalui
pelayanan yang lain sesuai kebutuhan kesehatan dan sumber yang tersedia.
Berbagai study menunjukkan bahwa keluarga mempengaruhi kesehatan
sesorang secara keseluruhan. Dengan dukungan keluarga secara fisik dan
emosional akan terjadi pemulihan progresif yang lebih cepat secara fisik dan
psikososial daripada yang tidak mendapatkan dukungan serupa dari keluarganya.
Dengan demikian, sebelum memberikan rekomendasi kesehatan kepada
seseorang, seorang dokter harus melihat berbagai potensi dan hambatan yang akan
dihadapi oleh pasien dan keluarganya. Melalui pelayanan komperhensif tersebut
maka dokter penyedia jasa kesehatan telah dapat dikatan sebagai dokter keluarga.
E!"#$ membagi dalam % kompetensi inti kedokteran keluarga, dengan
aspek utama adalah sebagai berikut &
Primary care management& kemampuan untuk memanajemen kontak
pertama dengan pasien' melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam
pelayanan primer dan spesialis' menguasai kondisi kesehatan secara
1
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
2/45
keseluruhan'menguasai perawatan yang sesuai dan penggunaan sumber daya
yang efektif' pemberian pelayanan kesehatan yang sesuai kepada pasien
dalam system kesehatan' mampu menjadipendamping pasien.
Person-centred care& kemampuan untuk menciptakan hubungan baik
dokter(pasien, dan mampu mengembangkan pendekatanpatient-
centreddalam menghadapi permasalahan kesehatan pasien, mampu
mengaplikasikan model konsultasi yang bersifatpatient-centred,
berkomunikasi dan bertindak dalam hubungan dokter(pasien ' dapat
memberikan prioritas dalam komunikasi dan hubungan dokter pasien '
menyediakan perawatan kesehatan yang kontinue
Specific problem solving& kemampuan untuk menghubungkan pembuatan
keputusan yang spesifik sesuai dengan prevalensi dan insidensi kasus dalam
komunitas' membuat efektifdan efisien penggunaan intervensi diagnostik dan
terapeutik'dapat mengumpulkan, menginterpretasi dan menyimpulkan
informasi dari anamnesis,pemeriksaan fisik dan tambahan kemudian
mengaplikasikan dalam rencana medis kepada pasien' menyadari
ketidaksesuaian data, investigasi, toleransi dan waktu' dapat memberikan
intervensi yang urgen bila dibutuhkan' memanajemen kondisi yang tidak
menentu .
Comprehensive approach& untuk memanajemen bermacam keluhan yang
bersifat akut maupun kronis pada seorang individu' memberikan pelayanan
promotif dan preventif' mampu mengkoordinasikan berbagai elemen
perawatan preventif, kuratif, rehabilitative pada pasien
Community orientation&kemampuan untuk merekonsialisasikan kebutuhan
kesehatan individu pasien dan masyarakat secara seimbang dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada
Holistic approach ' kemampuan untuk menggunakan model pendekatan
bio(psiko(sosial dalam dimensi kultural dan eksistensial
Di beberapa negara Eropa, sistem kedokteran dengan pendekatan keluarga
telah diterapkan dan terbukti lebih mampu mengurangi beban biaya kesehata
nnasional daripada sistem dokter klinik yang ada di "merika )erikat. *egara yang
2
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
3/45
telah berhasil menggunakan sistem kedoktera keluarga ini memiliki kebijakan,
komitmen, prioritas kesehatan, dan tenaga kesehatan yang sama potensialnya
dengan "merika )erikat yang menunjukkan keunggulan sistem dokter keluarga
yang bersifat preventif daripada sistem dokter klinik yang bersifat kuratif.
Melihat berbagai masalah kesehatan nasional seperti transisi penyebab
kematian, kekurangan anggaran kesehatan nasional, dan pembiayaan kesehatan
sosial yang belum terkoordinasi secara nasional, maka sistem ini layak menjadi
salah satu alternatif pemecahan masalah yang tepat. +alauun demikian, tetap
diperlukan pembuktian dari pendekatan kedokteran keluarga dalam hal tingkat
komperhensifnya dalam mendalami kondisi pasien dan keluarga, efektivitas
layanan kesehatan berlandaskan upaya preventif, dan kemampuannya
mengupayakan lingkungan hidup masyarakat.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu upaya menunjukkan hasil dari
pelaksanaan kegiatan kedokteran keluarga khususnya dari segi pendalaman
kondisi pasien dan keluarga secara komperhensif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran latar belakang tersebut, maka rumusan masalah
dalam hasil laporan tersebut adalah &
. "pakah terdapat hubungan antara kondisi keluarga dengan kondisi
pasien-
. Bagaiamana pengaruh keadaan keluarga terhadap progresif penyakit
pasien-
/. Bagaimana peran dokter dalam pelayanan kesehatan pada kedokteran
keluarga-
1.3 Tujuan
./. $ujuan mum
Kegiatan Kedoketran Keluarga dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara profil keluarga dengan penyakit pasien
3
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
4/45
./. $ujuan Khusus
. Mengetahui profil keluarga pasien keluarga binaan Kedokteran
Keluarga 0akultas Kedokteran 1* 2eteran 3akarta
. Mengetahui pola penyakit pasien keluarga binaan Kedokteran
Keluarga 0akultas Kedokteran 1* 2eteran 3akarta
/. Mengetahui hubungan antara profil keluarga dengan pola penyakit
pasien keluarga binaan Kedokteran Keluarga 0akultas Kedokteran
1* 2eteran 3akarta
1.. Man!aat
.4. Bagi Mahasiswa
)emakin meningkatkan pemahaman peran dokter tentang pasien yang
ditangani serta pengetahuan mahasiswa mengenai hasil dari kegiatan yang telah
dilakukan
.4. Bagi masyrakat
. Memberikan gambaran pada masyarakat tentang peran keluarga
dalam upaya preventif sebuah penyakit
. Mengoptimalkan peran anggota keluarga sebagai pelak rawat
anggota keluarga lain yang sakit
/. Memberikan gambaran berbagi faktor risiko yang berpengaruh
terhadap kesehatan keluarga
.4./ Bagi 1enulis
. Meningkatka kemampuan penulis dalam memahami langkah(
langkah penelitian yang meliputi pembuatan proposal, proses
penelitian, dan pembuatan laporan penelitian
Menambah wawasan penulis mengenai masalah kesehatan
masyarakat serta hubungan interaksi keluarga dalam
menghadapinya
4
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
5/45
/. Menambah pengetahuan penulis tentang karakter dokter keluarga
yang baik dan mampu meningkatkan perilaku kesehtan keluarga
.4.4 Bagi 1erguruan $inggi
. Meningkatkan hubungan kerjasama dan saling memahami antara
pendidik dan mahasiswa
. )ebagai bahan referensi untuk melakukan kegiatan berikutnya
5
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
6/45
BAB II
TIN"AUAN PU#TA$A
2.1 HIPERTEN#I
2.1.1 Pengert%an H%&ertens%
5ipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 46 mm5g dan tekanan diastolik diatas 76 mm5g. 1ada
populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik %6 mm5g
dan tekanan diastolik 76 mm5g 8)heps,669:.
5ipertensi diartikan sebagai peningkatan tekanan darah secara terus
menerus sehingga melebihi batas normal. $ekanan darah normal adalah 6;76
mm5g. 5ipertensi merupakan produk dari resistensi pembuluh darah perifer dan
kardiak output 8+e
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
7/45
b. 5ipertensi sekunder atau !enal
5ipertensi yang disebabkan atau sebagai akibat dari adanya penyakit lain
8terdapat sekitar 9= ( 6= kasus: penyebabnya antara lain hipertensi akibatpenyakit ginjal 8hipertensi renal:, hipertensi endokrin, kelainan saraf pusat, obat(
obat dan lain(lain.
2.1.3 Pat'genes%s
1ada geriatri patogenesis terjadinya hipertensi usia lanjut sedikit berbeda
dengan yang terjadi pada dewasa muda. 0aktor yang berperan pada geriatri
adalah&
a. 1enurunan kadar rennin karena menurunya jumlah nefron akibat proses menua.
b. 1eningkatan sensitivitas terhadap asupan natrium.
c. 1enurunan elastisitas pembuluh darah perifer akibat proses menua akan
meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer yang pada akhirnya akan
mengakibatkan hipertensi
d. )istolik saja 8>)5 ? >solated )ystolic 5ypertension:. 8Darmojo dan Martono,
66%&49:
2.1. Man%!estas% $l%n%k
a. @ejala hipertensi
1eninggian tekanan darah kadang A kadang merupakan satu(satunya gejala
8Mansjoer, 66:. 5ipertensi tidak memberikan gejala khas, baru setelah beberapa
tahun adakalanya pasien merasakan nyeri kepala pagi hari sebelum bangun tidur,
nyeri ini biasanya hilang setelah bangun 8$an dan !aharja, 66:.
1ada survai hipertensi di >ndonesia tercatat berbagai keluhan yang
dihubungkan dengan hipertensi seperti pusing, cepat marah, telinga berdenging,
sukar tidur, sesak nafas, rasa berat ditekuk, mudah lelah, sakit kepala, dan mata
berkunang(kunang. @ejala lain yang disebabkan oleh komplikasi hipertensi
seperti & gangguan penglihatan, gangguan neurologi, gagal jantung dan gangguan
7
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
8/45
fungsi ginjal tidak jarang dijumpai. $imbulnya gejala tersebut merupakan
pertanda bahwa tekanan darah perlu segera diturunkan 8)usalit et al, 66&49/(
4:.
b. 5asil 1emeriksaan laboratorium
1emeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan pada pasien hipertensi meliputi&
: 1emeriksaan ureum dan kreatinin dalam darah dipakai untuk menilai
fungsi ginjal.
: 1emeriksaan kalium dalam serum dapat membantu menyingkirkan
kemungkinan aldosteronisme primer pada pasien hipertensi.
/: 1emeriksaan kalsium penting untuk pasien hiperparatiroidisme primer dan
dilakukan sebelum memberikan diuretik karena efek samping diuretik
adalah peningkatan kadar kalsium darah.
4: 1emeriksaan glukosa dilakukan karena hipertensi sering dijumpai pada
pasien diabetes mellitus.
9: 1emeriksaan urinalisis diperlukan untuk membantu menegakan diagnosis
penyakit ginjal, juga karena proteinuria ditemukan pada hamper separuh
pasien. sebaiknya pemeriksaan dilakukan pada urine segar.
%: 1emeriksaan elektrokardiogram dan foto pada yang bermanfaat untuk
mengetahui apakah hipertensi telah berlangsung lama. 1embesaran
ventrikel kiri dan gambaran kardiomegali dapat dideteksi dengan
pemeriksaan ini 8)uyono, 66&4%(4%:.
2.1.( D%agn's%s H%&ertens%
Diagnosis hipertensi didasarkan pada peningkatan tekanan darah yang
terjadi pada pengukuran yang berulang. 3oint *ational #ommittee 2>>menuliskan
diagnosis hipertensi ditegakan berdasarkan sekurang(kurangnya dua kali
pengukuran tekanan darah pada saat yang berbeda. pengukuran pertama harus
dikonfirmasi pada sedikitnya dua kunjungan lagi dalam waktu satu sampai
8
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
9/45
beberapa minggu 8tergantung dari tingginya tekanan darah tersebut:. Diagnosis
hipertensi ditegakan bila dari pengukuran berulang(ulang tersebut diperoleh nilai
rata(rata tekanan darah diastolik C 76 mm5g dan atau tekanan darah sistolik C 46
mm5g. Diagnosis hipertensi boleh ditegakan bila tekanan darah sistolik C 6
mm5g dan atau tekanan darah diastolik C 6 mm5g 8@aniswara, 779&/:.
Evaluasi pasien hipertensi mempunyai tiga tujuan&
a. Mengidentifikasi penyebab hipertensi.
b. Menilai adanya kerusakan organ target dan penyakit
kardiovaskuler,beratnya penyakit,serta respon terhadap pengobatan.
c. Mengidentifikasi adanya faktor resiko kardiovaskuler lain atau penyakit
penyerta, yang ikut menentukan prognosis dan ikut menentukan panduan
pengobatan. Data yang diperlukan untuk evaluasi tersebut diperoleh
dengan cara anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan
pemeriksaan penunjang 8)usalit et al, 66:.
2.1.) Tera&% H%&ertens%
$erapi pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya morbiditas
dan mortalitas akibat tekanan darah tinggi, ini berarti tekanan darah harus
diturunkan serendah mungkin yang tidak mengganggu fungsi, ginjal, otak, jantung
maupun kualitas hidup.$erapi hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
terapi *on farmakologi 8tanpa obat: dan terapi farmakologi 8dengan obat:
a. $erapi non farmakologi ditujukan untuk menurunkan tekanan darah
pasien dengan jalan memperbaiki pola hidup pasien. $erapi ini sesuai untuk segala
jenis hipertensi. Modifikasi pola hidup terbukti dapat menurunkan tekanan darah
lain penurunan tekanan darah pada kasus obesitas, diet asupan kalium dan
kalsium, pengurangan asupan natrium, melakukan kegiatan fisik, dan mengurangi
konsumsi alcohol 8#hobanian et al, 66/:.
b. $erapi farmakologi sedikit berbeda dibanding dengan pasien usia muda.
1erubahan(perubahan fisiologis yang terjadi pada usia lanjut menyebabkan
9
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
10/45
konsentrasi obat menjadi tinggi dan waktu eliminasi menjadi panjang. 3uga terjadi
penurunan fungsi dan respon organ(organ, adanya penyakit lain, adanya obat(obat
untuk penyakit lain yang sementara dikonsumsi, harus diperhitungkan dalam
pemberian obat anti(hipertensi.
1rinsip pemberian obat pada pasien usia lanjut&
: )ebaiknya dimulai dengan satu macam obat dengan dosis kecil.
: 1enurunan tekanan darah sebaiknya secara perlahan,untuk penyesuaian
autoregulasi guna mempertahankan perfusi ke organ vital.
/: !egimen obat harus sederhana dan dosis sebaiknya sekali sehari.
4: "ntisipasi efek samping obat.
9: 1emantauan tekanan darah itu sendiri di rumah untuk evaluasi efektivitas
pengobatan.
1engobatan harus segera dilakukan pada hipertensi berat dan apabila
terdapat kelainan target organ. leh karena itu fungsi ginjal telah menurun dan
terdapat gangguan metabolisme obat,sebaiknya dosis awal dimulai dengan dosis
yang lebih rendah pada hipertensi tanpa komplikasi.
5ipertensi pada usia lanjut perlu diobati seperti pada usia yang lebih
muda,secara hati(hati sampai tekanan sistolik 46 mm5g dan diastolik 6 mm5g
atau kurang. )elain itu perlu diobati faktor resiko kardiovaskuler yang lain&
dislipedemia, merokok, obesitas, diabetes melitus dan lain(lain
8)uharjono,)yakib,66& 44(49:.
2.1.* +,at-+,at Ant%h%&ertens%
)emua obat antihipertensi bekerja pada salah satu atau lebih dari empat
tempat kontrol anatomis dan efek tersebut terjadi dengan mempengaruhi
mekanisme normal regulasi tekanan darah. bat(obat antihipertensi yang sering
digunakan diklasifikasikan sebagai berikut&
10
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
11/45
a. Diuretik
Khasiat hipertensi diuretik berawal dari efeknya meningkatkan ekskresi
natrium, klorida, dan air, sehingga mengurangi volume plasma dan cairanekstrasel. $ekanan darah turun akibat berkurangnya curah jantung, sedangkan
resistensi perifer tidak berubah pada awal terapi. pada pemberian kronik, volume
plasma kembali tetapi masih kira(kira 9= dibawah nilai sebelum pengobatan
curah jantung kembali mendekati normal. $ekanan darah tetap turun karena
sekarang resistensi perifer menurun.
2asodilatasi perifer yang terjadi kemudian ini tampaknya bukan efek
langsung tetapi karena adanya penyesuaian pembuluh darah perifer terhadap
pengurangan volume plasma yang terus menerus. Kemungkinan lain adalah
berkurangnya volume cairan intestisial yang berakibat pada berkurangnya
kekakuan. Dinding pembuluh darah dan bertambahnya daya lentur 8@aniswara,
779:.
b. F(Bloker 8beta(bloker:.
Mekanisme kerja beta(bloker sebagai antihipertensi masih belum jelas,diperkirakan ada beberapa cara, cara pertama adalah pengurangan denyut jantung
dan kontraktilitas miokard menyebabkan denyut berkurang. !efleks baroreseptor
serta hambatan reseptor B 2askuler menyebabkan resistensi perifer menurun,
mungkin sebagai penyesuaian terhadap pengurangan curah jantung yang kronik.
#ara yang kedua adalah hambatan sekresi rennin melalui reseptor B di ginjal
8@aniswara, 779&//6:.
1enurunan tekanan darah oleh beta bloker yang diberikan peroral
berlangsung lambat. Efek ini mulai terlihat dalam 4 jam sampai minggu setelah
terapi dimulai, dan tidak diperoleh penurunan tekanan darah lebih lanjut setelah
minggu bila dosisnya tetap. Efek samping obat golongan beta bloker dapat
diperkirakan selain itu juga terdapat banyak pilihan sehingga beta bloker sering
digunakan sebagai obat pilihan pertama. Khususnya pada kasus hipertensi dengan
aritmia atau ischaemia heart disease. Kontra indikasi pemakaian beta bloker
11
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
12/45
adalah obstruksi saluran nafas 8asma bronkhial:, penyakit pembuluh darah perifer,
dan gagal jantung 8!aharjo, 66:.
c. G( Bloker 8"lfa(bloker:.
"ntagonis adrenoreseptorm G memblok reseptor adrenergic G dipembuluh
darah sehingga vasodilatasi. obat ini tidak menimbulkan toleransi pada
penggunaan janka panjang sebagai antihipertensi. "lfa bloker merupakan satu(
satunya golongan antihipertensi yang memberikan efek positif terhadap lipid
darah 8menurunkan kolesterol HDH dan trigliserida dan meningkatkan kolesterol
5DH:. "lfa bloker juga dapat menurunkan resistensi insulin 8disamping
penghambat "#E:, memberikan sedikit efek bronkodilatasi dan mengurangi
serangan asma akibat latihan fisik, dan tidak berinteraksi dengan ">*). Karena
itu, alfa bloker dianjurkan penggunaanya pada penderita hipertensi yang disertai
diabetes, dislipidemia, obesitas, gangguan resistensi perifer, asma, dan perokok.
Merokok meningkatkan trigliserida dan menurunkan kolesterol 5DH dalam darah.
"lfa bloker juga dapat dianjurkan untuk penderita muda yang aktif secara fisik,
dan mereka yang menggunakan ">*) 8@aniswara,779&/:.
d. "ntagonis kalsium
1ada otot jantung ada otot vaskuler, ion kalsium terutama berperan dalam
peristiwa kontraksi. Meningkatnya kadar ion kalsium dalam sitosol akan
meningkatkan kontraksi. Masuknya ion kalsium dalam ruang ekstrasel kedalam
ruang intrasel dipacu oleh perbedaan kadar 8kadar kalsium ekstrasel 6. 666 kali
lebih tinggi disbanding kadar ion kalsium intrasel sewaktu diastole:. bat
antihipertensi golongan antagonis kalsium bekerja dengan jalan memblok kanal
kalsium yang terletak pada otot polos sehingga mencegah terjadinya
vasokonstriksi 8@aniswara, 779&/9:.
"ntagonis kalsium makin banyak digunakan karena efek sampingnya pada
kardiovaskuler, bronkus, dan metabolism tubuh lebih kecil dibandingkan dengan
beta bloker. Berdasarkan efek tersebut, antagonis kalsium ini terutama digunakan
pada hipertensi, apabila diuretik dan atau beta bloker kurang efektif. @olongan
obat antihipertensi ini menurunkan darah secara efektif, dan umumnya dapat
12
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
13/45
ditoleransi dengan baik serta menekan kejadian stroke. >ndikasi terutama
hipertensi sistolik pada lansia.
e. 1enghambat EnIim konversi "ngiotensin 8"#E(inhibitor:
Mekanisme kerja penghambat "#E adalah mengurangi pembentukan
angiotensin >> sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldostero yang
menyebabkan terjadinya ekresi natrium dan air, serta retensi kalium. "kibatnya
terjadi penurunan tekanan darah akibat penghambat "#E disertai dengan
penurunan resistensi perifer. $ampaknya kerja golongan obat ini tidak hanya
melalui system rennin(angiotensinaldosteron, tetapi juga melalui system rennin.
5ambatan inaktivasi bradikinin oleh penghambat "#E meningkatkan
bradikinin dan prostaglandin vasodilator sehingga meningkatkan vasodilatasi
akibat hambatan pembentukan angiotensin >> 8@aniswara,779:.
f. bat "ntihipertensi Kerja )entral
Kelompok ini termasuk metildopa, yang mempunyai keuntungan karena
aman bagi pasien asma, gagal jantung, dan kehamilan. Efek sampingnya
diperkecil jika dosis perharinya dipertahankan tetap dibawahg. Klonidin
mempunyai kerugian karena penghentian pengobatan secara tiba(tiba bisa
menyebabkan krisis hipertensif. Maksonidin, obat yang bekerja sentral, belum
lama ini diperkenalkan untuk hipertensi esensial ringan sampai sedang 8DepKes
!>, 666:.
g. "ntagonis !eseptor "ngiotensin >>.
"da dua tipe reseptor angiotensin >>. tipe > Mengontrol vasokonstriksi dan
sintesis aldosteron, dan tipe yang aksinya kurang spesifik. "ntagonis
angiotensin >> menghambat pada reseptor tipe > dan memiliki tipe yang sama
dengan penghambat "#E dan menurunkan tekanan darah namun efek sampingnya
lebih kecil 8#larke and 5ebron, 777:.
13
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
14/45
h. 2asodilator
bat antihipertensi golongan ini dapat mengembangkan dindingdinding
arteriola sehingga daya tahan pembuluh perifer berkurang dan tekanan darahmenurun. Mekanisme kerjanya langsung terhadap obat(obat licin pembuluh yang
daya kontraksinya dikurangi, tanpa hubungan dengan saraf(saraf adrenergic. 8$an
!aharja, 66:.
Evaluasi pasien dengan riwayat hipertensi memiliki / tujuan yaitu&
: ntuk menilai gaya hidup dan mengidentifikasikan faktor resiko
kardiovaskuler atau dengan penyakit yang mungkin mempengaruhi
prognosis dan pedoman pengobatan.
: ntuk menyatukan penyebab tingginya tekanan darah.
/: Menilai parahnya kerusakan organ target dan penyakit kardiovaskuler.
1emberian dua atau lebih obat pada waktu bersamaan dapat memberikan efeknya
tanpa saling mempengaruhi atau bisa jadi saling berinteraksi. Kemungkinan
interaksi obat yang dapat terjadi pada terapi pasien hipertensi.
2.1. $'m&l%kas% H%&ertens%
1ada umumnya komplikasi terjadi pada hipertensi berat yaitu jika tekanan
darah 8$D: diastolik C /6 mm5g atau kenaikan tekanan darah 8$D: yang terjadi
mendadak dan tinggi. 1ada hipertensi ringan dan sedang komplikasi yang sering
terjadi adalah pada mata, ginjal, jantung, dan otak. 1ada mata berupa pendarahan
retina, gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan. @agal jantung merupakan
kelainan yang sering dijumpai pada hipertensi berat disamping kelainan koroner
dan miokard. pada otak sering terjadi pendarahan yang disebabkan pecahnya
mikroaneurisma yang dapat mengakibatkan kematian. Kelainan lain yang terjadi
adalah proses tromboemboli dan serangan iskemia otak sementara. @agal ginjal
sering dijumpai sebagai komplikasi hipertensi 8)usalit et al, 66:.
14
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
15/45
2.2 DIABETE# MELITU#
2.2.1 Pengert%an D%a,etes Mel%tus
Diabetes melitus 8DM: merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia 8meningkatanya kadar gula darah: yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
2.2.2 "en%s-jen%s /%a,etes mel%tus
... Diabetes mellitus tipe
Diabetes ini merupakan diabetes yang jarang atau sedikit populasinya,
diperkirakan kurang dari 9(6= dari keseluruhan populasi penderita diabetes.
Diabetes tipe ini disebabkan kerusakan sel(sel F pulau Hangerhans yang
disebabkan oleh reaksi otoimun. 1ada pulau Hangerhans kelenjar pankreas
terdapat beberapa tipe sel, yaitu sel F, sel G dan sel J. )el(sel F memproduksi
insulin, sel(sel G memproduksi glukagon, sedangkan sel(sel J memproduksi
hormon somastatin.
*amun demikian serangan autoimun secara selektif menghancurkan sel(sel F. Destruksi otoimun dari sel(sel F pulau Hangerhans kelenjar pankreas
langsung mengakibatkan defesiensi sekresi insulin. Defesiensi insulin inilah yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang menyertai DM $ipe . )elain
defesiensi insulin, fungsi sel(sel G kelenjar pankreas pada penderita DM tipe
juga menjadi tidak normal. 1ada penderita DM tipe ditemukan sekresi glukagon
yang berlebihan oleh sel(sel G pulau Hangerhans. )ecara normal, hiperglikemia
akan menurunkan sekresi glukagon, tapi hal ini tidak terjadi pada penderita
DMtipe , sekresi glukagon akan tetap tinggi walaupun dalam keadaan
hiperglikemia, hal ini memperparah kondisi hiperglikemia. )alah satu manifestasi
dari keadaan ini adalah cepatnya penderita DM tipe mengalami ketoasidosis
diabetik apabila tidak mendapatkan terapi insulin.
15
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
16/45
... Diabetes mellitus tipe
Diabetes Mellitus tipe merupakan tipe diabetes yang lebih umum, lebih
banyak penderitanya dibandingkan dengan DM tipe , terutama terjadi pada orangdewasa tetapi kadang(kadang juga terjadi pada remaja. 1enyebab dari DM tipe
karena sel(sel sasaran insulin gagal atau tak mampu merespon insulin secara
normal, keadaan ini disebut resietensi insulin. Disamping resistensi insulin, pada
penderita DM tipe dapat juga timbul gangguan gangguan sekresi insulin dan
produksi glukosa hepatik yang berlebihan. *amun demikian, tidak terjadi
pengrusakan sel(sel F langerhans secara autoimun sebagaimana terjadi pada DM
tipe .
Dengan demikian defisiensi fungsi insulin pada penderita DM tipe
hanya bersifat relatif, tidak absolut. besitas yang pada umumnya menyebabkan
gangguan pada kerja insulin, merupakan faktor risiko yang biasa terjadi pada
diabetes tipe ini, dan sebagian besar pasien dengan diabetes tipe bertubuh
gemuk. )elain terjadi penurunan kepekaan jaringan pada insulin, yang telah
terbukti terjadi pada sebagian besar dengan pasien diabetes tipe terlepas pada
berat badan, terjadi pula suatu defisiensi jaringan terhadap insulin maupun
kerusakan respon sel G terhadap glukosa dapat lebih diperparah dengan
meningkatya hiperglikemia, dan kedua kerusakan tersebut dapat diperbaiki
melalui manuve(manuver teurapetik yang mengurangi hiperglikemia tersebut
8Ditjen Bina 0armasi dan "lkes, 669:.
.../ Diabetes mellitus gestasional
Diabetes mellitus gestasional adalah keadaaan diabetes yang timbul
selama masa kehamilan, dan biasanya berlangsung hanya sementara. Keadaan ini
terjadi karena pembentukan hormon pada ibu hamil yang menyebabkan resistensi
insulin 8$andra, 66:.
2.2.3 D%agn's%s /%a,etes mell%tus
Diagnosis DM biasanya diikuti dengan adanya gejala poliuria, polidipsia,
polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
16
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
17/45
Diagonosis DM dapat dipastikan apabila hasil pemeriksaan kadar glukosa darah
sewaktu C 66 mg;dl dan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa C %
mg;dl
2.2. Penatalaksanaan /%a,etes mell%tus
1ada penatalaksanaan diabetes mellitus, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah penatalaksanaan tanpa obat berupa pengaturan diet dan olah
raga. "pabila dalam langkah pertama ini tujuan penatalaksanaan belum tercapai,
dapat dikombinasi dengan langkah farmakologis berupa terapi insulin atau terapi
obat hipoglikemik oral, atau kombinasi keduanya 8Ditjen Bina 0armasi dan "lkes,
669:.
..4.. 1engaturan diet
Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes.
Diet yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam
hal karbohidrat, protein dan lemak. $ujuan pengobatan diet pada diabetes adalah&
a. Mencapai dan kemudian mempertahankan kadar glukosa darah mendekatikadar normal.
b. Mencapai dan mempertahankan lipid mendekati kadar yang optimal.
c. Mencegah komplikasi akut dan kronik.
d. Meningkatkan kualitas hidup.
$erapi nutrisi direkomendasikan untuk semua pasien diabetes mellitus, yang
terpenting dari semua terapi nutrisi adalah pencapian hasil metabolis yang optimal
dan pencegahan serta perawatan komplikasi. ntuk pasien DM tipe , perhatian
utamanya pada regulasi administrasi insulin dengan diet seimbang untuk
mencapai dan memelihara berat badan yang sehat. 1enurunan berat badan telah
dibuktikan dapat mengurangi resistensi insulin dan memperbaiki respon sel(sel F
terhadap stimulus glukosa.
17
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
18/45
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
19/45
keseluruhan sebanyak 6(9= pasien DM tipe kemudian akan memerlukan
insulin untuk mengendalikan kadar glukosa darahnya. ntuk pasien yang sudah
tidak dapat dikendalikan kadar glukosa darahnya dengan kombinasi metformin
dan sulfonilurea, langkah selanjutnya yang mungkin diberikan adalah insulin
8+aspadji, 66:.
. bat "ntidiabetik ral
bat(obat antidiabetik oral ditujukan untuk membantu penanganan pasien
diabetes mellitus tipe . 0armakoterapi antidiabetik oral dapat dilakukan dengan
menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari dua jenis obat 8Ditjen Bina
0armasi dan "lkes, 669:.
a. @olongan )ulfonilurea
@olongan obat ini bekerja merangsang sekresi insulin dikelenjar pankreas,
oleh sebab itu hanya efektif apabila sel(sel F Hangerhans pankreas masih dapat
berproduksi 1enurunan kadar glukosa darah yang terjadi setelah pemberian
senyawa(senyawa sulfonilurea disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh
kelenjar pankreas. bat golongan ini merupakan pilihan untuk diabetes dewasabaru dengan berat badan normal dan kurang serta tidak pernah mengalami
ketoasidosis sebelumnya 8Ditjen Bina 0armasi dan "lkes, 669:.
b. @olongan Biguanida
@olongan ini yang tersedia adalah metformin, metformin menurunkan
glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin pada tingkat selular dan
menurunkan produksi gula hati. Metformin juga menekan nafsu makan hingga
berat badan tidak meningkat, sehingga layak diberikan pada penderita yang
overweight 8Ditjen Bina 0armasi dan "lkes, 669:.
c. @olongan $iaIolidindion
@olongan obat baru ini memiliki kegiatan farmakologis yang luas dan
berupa penurunan kadar glukosa dan insulin dengan jalan meningkatkan kepekaan
bagi insulin dari otot, jaringan lemak dan hati, sebagai efeknya penyerapan
19
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
20/45
glukosa ke dalam jaringan lemak dan otot meningkat. $iaIolidindion diharapkan
dapat lebih tepat bekerja pada sasaran kelainan yaitu resistensi insulin tanpa
menyebabkan hipoglikemia dan juga tidak menyebabkan kelelahan sel F pankreas.
#ontoh& 1ioglitaIone, $roglitaIon.
d. @olongan >nhibitor "lfa @lukosidase
bat ini bekerja secara kompetitif menghambat kerja enIim glukosidase
alfa di dalam saluran cerna sehingga dapat menurunkan hiperglikemia
postprandrial. bat ini bekerja di lumen usus dan tidak menyebabkan
hipoglikemia dan juga tidak berpengaruh pada kadar insulin. #ontoh& "carbose
8$jay dan !ahardja, 66:.
2.3 DI#L+$A#I #ENDI
2.3.1 Be,era&a Pengert%an D%sl'kas%0
Keadaan dimana tulang(tulang yang membentuk sendi tidak lagi
berhubungan secara anatomis 8tulang lepas dari sendi: 8Brunner
)uddarth:.
Keluarnya 8bercerainya: kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi
merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera.
8"rif Mansyur, dkk. 666:.
1atah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkanpatah
tulangdi sertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi. 8 Buku "jar
>lmu Bedah, hal /:.
3adi dislokasi adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempat yang
seharusnya. Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser
atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya 8dari
mangkuk sendi:.
2.3.2 Et%'l'g% D%sl'kas%
Dislokasi disebabkan oleh &
./... #edera olah raga
20
http://nursingbegin.com/fraktur-patah-tulang/http://nursingbegin.com/fraktur-patah-tulang/http://nursingbegin.com/fraktur-patah-tulang/http://nursingbegin.com/fraktur-patah-tulang/ -
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
21/45
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
22/45
mumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri akut dan
pembengkakan di sekitar sendi.
b: Dislokasi Kronik
c: Dislokasi Berulang
)ebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen(ligamennya
biasanya menjadi kendor. "kibanya, sendi itu akan mudah mengalami dislokasi
kembali. mumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint.
Dislokasi biasanya sering dikaitkan dengan patah tulang ; fraktur yang
disebabkan oleh berpindahnya ujung tulang yang patah oleh karena kuatnya
trauma, tonus atau kontraksi otot dan tarikan.
2.3. D%agn's%s D%sl'kas%
./.4.. "namnesis
( "da trauma
( Mekanisme trauma yang sesuai, misalnya trauma ekstensi dan eksorotasipada dislokasi anterior sendi bahu.
( "da rasa sendi keluar.
( Bila trauma minimal hal ini dapat terjadi pada dislokasi rekuren atau
habitual.
./.4.. 1emeriksaan klinis.
( Deformitas. terdapat kelainan bentuk misalnya hilangnya tonjolan tulang
normal, misalnya deltoid yang rata pada dislokasi bahu, 1erubahan panjang
ekstremitas, Kedudukan yang khas pada dislokasi tertentu, misalnya dislokasi
posterior sendi panggul kedudukan sendi panggul endorotasi, fleksi dan abduksi.
( *yeri
22
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
23/45
( 0untio laesa gerak terbatas.
./.4./. 1emeriksaan radiologis.
ntuk memastikan arah dislokasi dan apakah disertai fraktur, pada
dislokasi lama pemeriksaan radiologis lebih penting oleh karena nyeri dan spasme
otot telah menghilang.
2.3.( Penatalaksanaan D%sl'kas%
./.9.. 1enanganan yang dilakukan pada saat terjadi dislokasi adalah
melakukan reduksi ringan dengan cara menarik persendian yang bersangkutan
pada sumbu memanjang. $indakan reposisi ini dapat dilakukan ditempat kejadian
tanpa anasthesi, misalnya dislokasi siku, dislokasi bahu dan dislokasi jari.
./.9.. 3ika tindakan reposisi tidak bisa dilakukan dengan reduksi ringan,
maka diperlukan reposisi dengan anasthesi lokal dan obat A obat penenang
misalnya 2alium.
./.9./. 3angan memaksa melakukan reposisi jika penderita mengalami
rasa nyeri yang hebat, disamping tindakan tersebut tidak nyaman terhadappenderita, dapat menyebabkan syok neurogenik, bahkan dapat menimbulkan
fraktur.
./.9.4. Dislokasi sendi dasar misalnya dislokasi sendi panggul
memerlukan anasthesi umum. Dislokasi setelah reposisi, sendi diimobilisasi
dengan pembalut, bidai, gips atau traksi dan dijaga agar tetap dalam posisi stabil,
beberapa hari beberapa minggu setelah reduksi gerakan aktif lembut tiga sampai
empat kali sehari dapat mengembalikan kisaran sendi, sendi tetap disangga saat
latihan.
2.3.) Perhat%an Peraatan.
. Memberi rasa nyaman.
. Mengevaluasi status neuromuskuler.
2. RA$TUR
23
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
24/45
2..1 Pengert%an
Merupakan nama lain dari patahan yang biasanya terjadi pada tulang. "pabila
tulang yang patah menusuk kulit dan terpapar lingkungan luar maka disebut
fraktur terbuka atau compound fracture. mumnya fraktur terjadi karena
kecelakaan lalu lintas, jatuh, atau cedera olahraga. 1enyebab lain dari fraktur ialah
menurunnya densitas tulang osteoporosis. Disamping itu juga penggunaan salah
satu bagian tubuh secara terus menerus menimbulkanstress fractureyaitu retakan
A retakan kecil pada tulang.
Kemampuan tulang untuk mengatasi dan menolak gaya pada salah satu bagian
tulang tersebut dintentukan oleh beberapa faktor yaitu' kekuatan dan densitas
tulang, arah dan kecepatan gaya yang diterapkan, dan kemampuan otot dan
ligamen sekitar tulang untuk menyerap beban cedera. )etiap biomekanisme yang
berbeda akan menghasilkan pola fraktur yang berbeda juga. Misalkan, beban gaya
torsi pada tulang menghasilkan pola fraktur spiral, sedangkan pola fraktur oblik
pendek disebabkan oleh beban gaya yang datangnya a
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
25/45
)truktur tulang terdiri atas periosteum, kortikal, trabekular, sumsum tulang dan
lempeng epifisis. Bagian
kortikal dan trabekular
berperan dalam menerima
beban di saat suatu gaya
terjadi. Keduanya memiliki
peran berbeda untuk
mengatasi gaya yang diterima oleh tulang, namun keduanya berperan amat baik
mengatasi gaya kompresi dibanding gaya tegangan disepanjang garis longitudinal.
2..2 $las%!%kas%
Klasifikasi fraktur lebih lanjut dijelaskan. Berdasarkan hubungan tulang dengan
jaringan disekitar, bentuk patahan tulang, dan lokasi pada tulang fisis.
.4.. Berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar
0raktur dapat dibagi menjadi &
a. 0raktur tertutup 8closed:,bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang
dengan dunia luar.
b. 0raktur terbuka 8open;compound:, bila terdapat hubungan antara fragmen tulang
dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit. 0raktur terbuka terbagi atas
tiga derajat 8menurut !. @ustillo:, yaitu&
b.. Derajat > &
i. Huka L cm
ii. Kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk
iii. 0raktur sederhana, transversal, oblik, atau kominutif ringan
iv. Kontaminasi minimal
b.. Derajat >> &
i. Haserasi cm
ii. Kerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap; avulsi
iii. 0raktur kominutif sedang
iv. Kontaminasi sedang
b./. Derajat >>> &
25
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
26/45
$erjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot, dan
neurovaskular serta kontaminasi derajat tinggi. 0raktur terbuka derajat >>> terbagi
atas&
i. 3aringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun terdapat laserasi
luas;flap;avulsi atau fraktur segmental;sangat kominutif yang disebabkan oleh
trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka.
ii. Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar atau
kontaminasi masif.
iii. Huka pada pembuluh arteri;saraf perifer yang harus diperbaiki tanpa melihat
kerusakan jaringan lunak.
.4.. Berdasarkan bentuk patahan tulang
a. $ransversal
"dalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang
atau bentuknya melintang dari tulang. 0raktur semacam ini biasanya mudah
dikontrol dengan pembidaian gips.
b. )piral
"dalah fraktur meluas yang mengelilingi tulang yang timbul akibat torsi
ekstremitas atau pada alat gerak. 0raktur jenis ini hanya menimbulkan sedikit
kerusakan jaringan lunak.
c. blik
"dalah fraktur yang memiliki patahan arahnya miring dimana garis patahnya
membentuk sudut terhadap tulang.
d. )egmental
"dalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang, ada segmen tulang yang retak dan
ada yang terlepas menyebabkan terpisahnya segmen sentral dari suplai darah.e. Kominuta
"dalah fraktur yang mencakup beberapa fragmen, atau terputusnya keutuhan
jaringan dengan lebih dari dua fragmen tulang.
f. @reenstick
"dalah fraktur tidak sempurna atau garis patahnya tidak lengkap dimana korteks
tulang sebagian masih utuh demikian juga periosterum. 0raktur jenis ini sering
terjadi pada anak A anak.
26
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
27/45
g. 0raktur >mpaksi
"dalah fraktur yang terjadi ketika dua tulang menumbuk tulang ketiga yang
berada diantaranya, seperti pada satu vertebra dengan dua vertebra lainnya.
h. 0raktur 0issura
"dalah fraktur yang tidak disertai perubahan letak tulang yang berarti, fragmen
biasanya tetap di tempatnya setelah tindakan reduksi.
2..3 Pr%ns%& &enanganan !raktur
1rinsip(prinsip tindakan;penanganan fraktur meliputi reduksi, imobilisasi,
dan pengembalian fungsi dan kekuatan normal dengan rehabilitasi &
.4./. !eduksi,
( !eduksi fraktur 8setting tulang: berarti mengembalikan fragmen tulang
pada kesejajarannya dan rotasi anatomis
( )asarannya adalah untuk memperbaiki fragmen(fragmen fraktur pada
posisi anatomik normalnya.
( Metode untuk reduksi adalah dengan reduksi tertutup, traksi, dan reduksi
terbuka. Metode tertentu yang dipilih bergantung sifat fraktur, namun prinsip yang
mendasarinya tetap sama. Biasanya dokter melakukan reduksi fraktur sesegera
mungkin untuk mencegah jaringan lunak kehilangan elastisitasnya akibat infiltrasi
karena edema dan perdarahan. 1ada kebanyakan kasus, reduksi fraktur menjadi
semakin sulit bila cedera sudah mengalami penyembuhan.
!eduksi tertutup, pada kebanyakan kasus reduksi tertutup dilakukan
dengan mengembalikan fragmen tulang ke posisinya 8ujung(ujungnya saling
berhubungan: dengan NManipulasi dan $raksi manualO.)ebelum reduksi dan
imobilisasi, pasien harus dimintakan persetujuan tindakan, analgetik sesuai
ketentuan dan bila diperlukan diberi anestesia.Ektremitas dipertahankan dalam
posisi yang diinginkan sementara gips, bidai atau alat lain dipasang oleh dokter.
"lat imobilisasi akan menjaga reduksi dan menstabilkan ektremitas untuk
penyembuhan tulang. )inar(< harus dilakukan untuk mengetahui apakah fragmen
tulang telah dalam kesejajaran yang benar.
27
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
28/45
$raksi dapat digumnakan untuk mendapatkan efek reduksi dan
imobilisasi. Beratnya traksi disesuaikan dengan spasme otot yang terjadi.
!eduksi terbuka,pada fraktur tertentu memerlukan reduksi terbuka.Dengan pendekatan bedah, fragmen tulang direduksi. "lat fiksasi interna dalam
bentuk pin, kawat, sekrup, palt, paku atau batangan logam dapat digunakan untuk
mempertahan kan fragmen tulang dalam posisinya sampai penyembuhan tulang
yang solid terjadi.
.4./. >mobilisasi,
( )etelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus diimobilisasi, atau
dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan.
( )asarannya adalah mempertahankan reduksi di tempatnya sampai terjadi
penyembuhan
( Metode untuk mempertahankan imobilisasi adalah dengan alat(alat
NeksternalO bebat, brace, case, pen dalam plester, fiksator eksterna, traksi, balutan:
dan alat(alat NinternalO 8nail, lempeng, sekrup, kawat, batang, dll:
2.( Penatalaksanaan
2.(.1 Penatalaksanaan se4ara umum
0raktur biasanya menyertai trauma. ntuk itu sangat penting untuk
melakukan pemeriksaan terhadap jalan napas 8airway:, proses pernafasan
8breathing: dan sirkulasi 8circulation:, apakah terjadi syok atau tidak. Bila sudah
dinyatakan tidak ada masalah lagi, baru lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis
secara terperinci. +aktu tejadinya kecelakaan penting ditanyakan untuk
mengetahui berapa lama sampai di !), mengingat golden period (% jam. Bila
lebih dari % jam, komplikasi infeksi semakin besar. Hakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisis secara cepat, singkat dan lengkap. Kemudian lakukan foto
radiologis. 1emasangan bidai dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan
mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada jaringan lunak selain
memudahkan proses pembuatan foto.
2.(.2 Penatalaksanaan ke/aruratan
28
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
29/45
)egera setelah cedera, pasien berada dalam keadaan bingung, tidak
menyadari adanya fraktur dan berusaha berjalan dengan tungkai yang patah, maka
bila dicurigai adanya fraktur, penting untuk mengimobilisasi bagain tubuh segara
sebelum pasien dipindahkan. Bila pasien yang mengalami cedera harus
dipindahkan dari kendaraan sebelum dapat dilakukan pembidaian, ekstremitas
harus disangga diatas dan dibawah tempat patah untuk mencegah gerakan rotasi
maupun angulasi. @erakan fragmen patahan tulang dapat menyebabkan nyeri,
kerusakan jaringan lunak dan perdarahan lebih lanjut.
*yeri sehubungan dengan fraktur sangat berat dan dapat dikurangi dengan
menghindari gerakan fragmen tulang dan sendi sekitar fraktur. 1embidaian yangmemadai sangat penting untuk mencegah kerusakan jaringan lunak oleh fragmen
tulang
Daerah yang cedera diimobilisasi dengan memasang bidai sementara
dengan bantalan yang memadai, yang kemudian dibebat dengan kencang.
>mobilisasi tulang panjang ekstremitas bawah dapat juga dilakukan dengan
membebat kedua tungkai bersama, dengan ektremitas yang sehat bertindak
sebagai bidai bagi ekstremitas yang cedera. 1ada cedera ektremitas atas, lengan
dapat dibebatkan ke dada, atau lengan bawah yang cedera digantung pada sling.
1eredaran di distal cedera harus dikaji untuk menntukan kecukupan perfusi
jaringan perifer.
1ada fraktur terbuka, luka ditutup dengan pembalut bersih 8steril: untuk
mencegah kontaminasi jaringan yang lebih dalam. 3angan sekali(kali melakukan
reduksi fraktur, bahkan bila ada fragmen tulang yang keluar melalui luka.1asanglah bidai sesuai yang diterangkan diatas.
1ada bagian gawat darurat, pasien dievaluasi dengan lengkap. 1akaian
dilepaskan dengan lembut, pertama pada bagian tubuh sehat dan kemudian dari
sisi cedera. 1akaian pasien mungkin harus dipotong pada sisi cedera. Ektremitas
sebisa mungkin jangan sampai digerakkan untuk mencegah kerusakan lebih
lanjut.
29
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
30/45
2.(.3 Penatalaksanaan ,e/ah 'rt'&e/%
Banyak pasien yang mengalami disfungsi muskuloskeletal harus menjalani
pembedahan untuk mengoreksi masalahnya. Masalah yang dapat dikoreksi
meliputi stabilisasi fraktur, deformitas, penyakit sendi, jaringan infeksi atau
nekrosis, gangguan peredaran darah 8mis' sindrom komparteman:, adanya tumor.
1rpsedur pembedahan yang sering dilakukan meliputi !eduksi $erbuka dengan
0iksasi >nterna atau disingkat !>0 (Open Reduction and Fixation
BAB III
BER$A# $ELUAR5A
BERKAS KELUARGA
PROGRAM PENINGKATAN BELAJAR MAHASISWA
DI LAPANGAN
FK UPN VETERAN JAKARTA
8berkas ini merupakan rekam medik yang harus dijaga kerahasiaannya, identitas
keluarga hanya boleh dicantumkan inisial dalam penulisan laporan dan presentasi,
namun dicantumkan lengkap dalam berkas ini:
*ama dan *>M &
Poga 5endrico 86 6 %:
"nQumillah "rini Ridna 8 6 6%%:
@eraldo 1rimaman #offee 8 6 676:
>llina Dewinur 8 6 9:
Meitika 8 6 69:
Kelompok & 6
Durasi pembinaan & jam
$gl bertemu & > & 9 Desember 64
30
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
31/45
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
32/45
b. 3enis lantai & ubin
c. 3enis atap & genteng
d. 3enis dinding & tembok dilapisi cat
e. "pakah dapat membaca tulisan;huruf di dalam rumah tanpa bantuan
sinar lampu listrik pada siang hari - ya
f. 1erbandingan luas jendela;lantai di ruang tidur & 6 =
1erbandingan luas jendela;lantai di ruang keluarga & 6 =
g. Deskripsi mengenai keadaan rumah& rumah keluarga berada di
lingkungan perumahan yang padat dan merupakan rumah tua yang
sepertinya belum pernah dilakukan renovasi. )inar dalam ruangan
cukup terang sehingga tidak diperlukan lampu pada siang hari. 3endela
dan ventilasi dalam jumlah yang cukup sehingga ruangan cukup terangdan tidak lembab. Barang(barang dalam rumah terlihat teratur
memperlihatkan bahwa pemilik rumah peduli pada kerapian dan
keteraturan. )elain itu lantai rumah juga cukup bersih. Dengan
keadaan rumah tersebut, resiko penyakit terkait kondisi rumah seperti
penyakit paru(paru dan kulit dapat ditekan.
III. $ea/aan $eluarga
a. 1erencanaan keluarga
. "pakah pasangan orang tua di keluarga melakukan perencanaan dalam
berkeluarga - $idak. Keluarga tidak melakukan perencanaan dalam
berkeluarga, hal ini terbukti dari dekatnya jarak usia anak pertama dan
kedua. Halu setelah anak ketiga barulah keluarga menggunakan
kontrasepsi suntik dilanjutkan dengan pil.
. 1engambil keputusan perencanaan keluarga adalah & Berdua
/. "pakah menggunakan kontrasepsi KB - ya dengan metode suntik dan
pil,b. 5ubungan anggota keluarga
. @ambar hubungan tiap anggota keluarga 8family map: & hubungan
antar anggota keluarga sama 8eSual:.
. 0rekuensi berkumpulnya anggota keluarga & setiap hari
/. Keputusan dalam keluarga berdasarkan & diskusi ayah(ibu
c. Deskripsi mengenai Keadaan Keluarga& "yah dan >bu merupakan
pensiunan yang sehari(harinya selalu ada di rumah. "nak pertama dari
pasangan tersebut tinggal bersama orang tuanya dengan tujuan untuk
membantu dan menjaga orang tuanya. )elain itu, cucu yang tinggal dengan
32
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
33/45
pasangan tersebut sangat dekat kakek dan neneknya. 5al ini membuktikan
bahwa hubungan keluarga tersebut dekat dan harmonis.
I6. Pemenuhan ke,utuhan keluarga
a. Kebutuhan ekonomi & hingga tersier
b. Kebutuhan pendidikan& pendidikan tinggi
c. Kebutuhan spiritual & orang tua mengarahkan kegiatan ibadah keluarga
d. Kebutuhan kesehatan & datang ke pelayanan kesehatan ; dokter tertentu
untuk kuratif saja
e. Deskripsi mengenai pemenuhan kebutuhan keluarga& Kepala keluarga dan
istri berpendidikan cukup, namun sebelum istri terdiagnosis kencing manis
keluarga ini jarang sekali membuat perencanaan khusus dalam kesehatan
ataupun datang ke pelayanan kesehatan saat sakit. *amun, setelah istri
terdiagnosis kencing manis dan darah tinggi, istri dan KK menjadi sangat
memperhatikan kesehatan, menjaga pola makan, bahkan sampai membuat
buku catatan kesehatan. Dari segi spiritual, KK dan istri memberikan
contoh yang baik kepada anak dan cucunya dengan rajinnya ibadah. )elain
itu, dari segi ekonomi kebutuhan keluarga sudah terpenuhi sampai
kebutuhan tersier terbukti dari telah naik haji dan umrohnya KK dan istri.
6. 5a7a h%/u& keluarga
a. Kebiasaan makan dalam keluarga&. )umber & makanan disiapkan dan dihidangkan di rumah
. 3enis & lebih banyak sayur(sayuran dan buah
/. 3umlah & masing(masing anggota keluarga kelebihan intake kalori
protein
b. Kebiasaan berolah raga&
Beberapa anggota keluarga jarang berolah raga, yaitu istri KK 85j.
)itti 5usni:
Beberapa anggota keluarga berolah raga ( < dalam seminggu, yaitu
Kepala Keluarga 85. 1aino "fiandi:c. Kebiasaan minum alkohol& tidak iiii
d. Kebiasaan merokok& tidak
e. Deskripsi mengenai gaya hidup keluarga& Keluarga memiliki pola makan
yang teratur dan cukup giIi. *amun terkadang istri KK sering konsumsi
makanan sehari A hari dalam kuantitas yang sangat sedikit karena khawatir
gula darahnya naik. 1ada beberapa bulan terakhir, istri KK kurang
berolahraga karena sulit berjalan akibat jatuh yang mengakibatkan patah
tulang dan ketidaksejajaran sendi panggul yang dideritanya.
33
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
34/45
6I. L%ngkungan h%/u& keluarga
a. Hingkungan perumahan keluarga &
. 3enis perumahan & area tempat tinggal permanen
. 5igiene lingkungan rumah & sangat bersih dan teratur
/. Keamanan lingkungan perumahan & lainnya& aman tanpa penjagaan4. 1aparan Iat ; partikel yang mungkin terjadi di lingkungan rumah
adalah& debu
b. Hingkungan pekerjaan anggota keluarga&
. 3enis pekerjaan & bekerja di rumah sakit, lainnya& pensiunan
. !esiko pekerjaan yang dapat terjadi sesuai dengan pekerjaannya
adalah& paparan Iat berbahaya 8anak yang bekerja di rumah sakit:
/. 1aparan Iat ; partikel yang mungkin terjadi di lingkungan pekerjaan
adalah& lainnya& kuman dan Iat beracun dari rumah sakit.
c. Hingkungan sosial keluarga&. Keluarga menjadi anggota perkumpulan sosial di lingkungannya & ya,
bila ya sebutkan organisasi perkumpulannya & . pengajian;
perkumpulan agama di rt;rw
. Kedudukan keluarga di tengah lingkungan sosialnya & dihormati
sewajarnya
/. 1aparan stress sosial yang mungkin terjadi di lingkungan sosial
adalah & lainnya
d. Deskripsi mengenai lingkungan hidup keluarga& KK yang sudah berusia
lanjut dihormati sewajarnya oleh warga sekitar rumahnya. )alin itu
keluarga akrab dengan tetangga sekitar terbukti dari istri KK yang sering
ikut pengajian dan semenjak istri KK jatuh dan tidak bisa berjalan
pengajian diadakan di rumah keluarga tersebut.
6II. Masalah kesehatan 7ang a/a /alam keluarga
8disusun sesuai dengan prioritas masalah yang akan dibahas:
. Huka, yang diduga fistula, pada dubur istri KK. 5al ini menjadi masalah
prioritas utama karena pasien memiliki kencing manis yang dapat
memperparah kondisi luka dan menyulitkan penyembuhan luka.
. 5igienitas luka
/. Kesalahan dan kekeliruan dalam pemahaman pasien dalam waktu minum
obatnya, khususnya obat kencing manis.
4. Efek dari posisi dekubitus pasien, terutama dengan adanya kencing manis
pada pasien.
34
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
35/45
9. Konsumsi obat dari pengobatan alternatif, yang diduga merupakan obat
anti(radang. 5al ini penting karena pasien memiliki kencing manis.
%. $ekanan darah istri KK yang sering tinggi.
. Kadar asam urat KK yang tetap tinggi, walaupun tidak menimbulkan
gejala.
6III. Ren4ana &emel%haraan kesehatan &a/a keluarga
8dapat dilanjutkan pada halaman berikutnya:
Tujuan $eg%atan Mater% $eg%atan 8ara Pem,%naan #asaran In/%9%/u
Mengobati luka pada
dubur istri KK
sehingga dapat
mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan istri
KK
Kencing manis dan
komplikasinya
Memintakan surat
rujukan tindakan dan
penjelasan serta
edukasi mengenai
kencing manis dan
komplikasinya.
Kepala keluarga,
istri, dan anak.
Menjaga higienitas
luka dan mencegah
timbulnya luka pada
pasien
Kebersihan luka,
kencing manis dan
komplikasinya
Memotivasi keluarga
serta pasien untuk
menjaga kebersihan
luka pasca tindakan
pada pasien serta
memotivasi kelurga
untuk memperhatikan
kondisi pasien supaya
terhindar dari luka baru
Kepala keluarga,
istri, dan anak.
Mencegah dan
meluruskan
kesalahpahaman pasien
mengenai obat(obat
yang dikonsumsinya
0ungsi masing(masing
obat, waktu minum
obat, cara kerja obat,
efek samping obat
Meyakinkan dan
meluruskan
kesalahpahaman pasien
mengenai obat yang
telah diresepkan
dokter, terutama
mengenai waktu
minum obat.
>stri KK
Membuat keluarga
mengetahui mengenai
obat anti(radang
bat anti(radang&
definisi, fungsi, cara
kerja, dan efek
Meyakinkan keluarga,
terutama pasien,
mengenai bahayanya
>stri KK, Kepala
Keluarga, dan anak
35
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
36/45
samping konsumsi obat steroid
terlebih pada pasien
kencing manis.
Kepala keluarga dan
istri memiliki pola
makan yang sehat dan
sesuai dengan
kebutuhan masing(
masing
1ola diet untuk pasien
kencing manis dan
pasien artritis gout
Edukasi pola makan
dengan memberi
contoh makanan yang
boleh dan tidak boleh
dimakan
Kepala keluarga
dan istri
BAB I6
LAP+RAN $A#U#
>. Kasus
A. I/ent%tas Pas%en
*ama & ) 5
$empat;tanggal lahir & "ceh, / 3uni 796
sia & %4 tahun
"lamat &
1ekerjaan & 1ensiunan;>bu !umah $angga
B. R%a7at Pen7ak%t Dahulu
5ipertensi sejak usia muda, dengan tekanan darah umumnya 6;66
mm5g.
1ada tahun 666, mengalami stroke ringan.
)ejak tahun 669, menderita Diabetes Mellitus dengan gula darah
pertama kali saat terdiagnosis DM 96% g;dl. 1ada tahun 669, sempat pingsan karena hipoglikemia dengan gula
darah sewaktu /6 g;dl. 1ada tahun 669, mengalami BellQs palsy
sinistra 81alsy *. 2>> perifer sinistra:.
1ada tahun 66%, mengalami BellQs palsy de> perifer
de
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
37/45
pil macam dan obat seduh yang diminum kali sehari, siang dan
malam. )etelah itu, pasien merasa membaik dan dapat berjalan sedikit.
8. R%a7at Pen7ak%t $eluarga
"yah pasien memiliki hipertensi
D. R%a7at Pen7ak%t #ekarang
1asien masih kesulitan berjalan dan lebih banyak duduk.
1ada 9 *ovember 64, mulai merasa terdapat benjolan di dubur
yang mengeluarkan cairan nanah dan berbau serta mengeluh keluarnya
darah saat B"B. 1asien menduga hemorrhoid.
E. R%a7at Peng',atan
$ahun 669, setelah terdiagnosis DM diresepkan oleh dokter
Metformin dan #aptopril serta diberikan menu diet.
)etelah mengalami drop, obat DM diganti menjadi Diamicron.
1ada tahun 6(6/, obat hipertensi diganti dan ditambah menjadi
#anderin, "dalat, dan "ptor.
1ada tahun 64, obat kembali diganti menjadi Diaformin 8untuk
DM:, "dalat, dan #anderin 8untuk hipertensi:.
)etelah jatuh, pasien sempat berobat ke tukang urut namun tidak
mengalami perbaikan. Kemudian berobat ke alternatif dan diberikan
obat pil macam dan obat seduh yang diminum kali sehari, siang
dan malam. )etelah itu, pasien merasa baikan dan dapat berjalan
sedikit.
)etelah mengeluh terdapat benjolan yang mengeluarkan cairan, anak
pasien memberikan 1aracetamol, De. Kasus
A. I/ent%tas Pas%en
*ama & 1 "
$empat;tanggal lahir & @ombong, 4 "pril 747
sia & %9 tahun
"lamat &
1ekerjaan & 1ensiunan Departemen $enaga Kerja
B. R%a7at Pen7ak%t Dahulu
37
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
38/45
"sam urat T nyeri sendi dan nyeri saat berjalan.
$erkadang tensi tinggi saat sedang banyak pikiran.
8. R%a7at Pen7ak%t $eluarga
"dik pasien menderita hipertensi.
D. R%a7at Pen7ak%t #ekarang
Kadar asam urat masih sering tinggi, walau tidak lagi memberikan
gejala.
E. R%a7at Peng',atan
$idak mengkonsumsi obat untuk asam urat
. R%a7at $e,%sasaan
1asien menyukai makanan yang berpotensi meningkatkan asam urat
seperti daging kambing, jeroan, dan sayuran hijau.
Peranan keluarga /alam meng',at% &en7ak%t &as%en0
)emua individu dengan diabetes mellitus harus berusaha mencapai kadar
glukosa darah mendekati normal. paya yang dilakukan untuk mengendalikan
kadar gula darah dalam rentang normal, dipengaruhi oleh berbagai faktor, di
antaranya tingkat pengetahuan, sosial ekonomi dan fasilitas layanan yang tersedia
termasuk perawatan mandiri pasien di rumah.
1eran keluarga sangat dibutuhkan untuk meminimalisir dampak dari
penyakit DM. 1engaturan pola makan, aktifitas sehari(hari dan olahraga,
pengobatan yang teratur serta menghindari stress merupakan hal(hal yang perlu
diperhatikan dalam menjaga atau mengontrol kondisi pasien dan menurunkan
resiko terjadinya komlikasi.
1eran keluarga dalam membantu menjaga kondisi pasien sudah baik,
terlihat saat melakukan kunjungan, KK memperhatikan dan menemani pasien baik
saat di rumah maupun saat pasien dirawat di rumah sakit saat dilakukan tindakan
pada luka di dubur pasien."nak pasien pun ikut berperan dalam menjaga pasien serta membantu
pasien dalam perawatan luka seperti mencuci dubur dengan sabun tiap sehabis
B"B dan mengganti perban < sehari. )elain itu, pengawasan terhadap konsumsi
obat telah dilakukan dengan baik.
1eran lainnya ialah dengan mengontrol pola makan pasien, mengingatkan
waktu minum obat, mengecek gula darah sewaktu sehingga gula darah pasien
dapat dikontrol dengan baik.
38
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
39/45
1asien dan keluarga memiliki kesadaran untuk memeriksakan diri secara
tepat dan tidak menunda penyakit sampai parah. Keadaan sosialisasi pasien
dengan kerabat masyarakat sekitar cukup baik. 5al ini dapat menjadi salah satu
faktor positif bagi kesehatan pasien.
Pen%la%an $emam&uan Mengatas% Masalah :$'&%ng $eluarga;
1enilaian kemampuan mengatasi masalah secara keseluruhan dan
kemampuan adaptasi dengan skala&
77 & tidak dapat dinilai.
& tidak ada partisipasi, menolak, tidak ada penyelesaian walaupun
sarana tersedia
& partisipasi keluarga hanya berupa keinginan saja karena tidak
mampu, tidak ada sumber, penyelesaian sepenuhnya dilakukan
oleh orang lain;dokter;pelayanan kesehatan
/ & ada keinginan untuk penyelesaian, terdapat sumber namun perlu
penggalian yang belum dimanfaatkan, hanya sedikit atas partisipasi
keluarga dan sebagian besar masih dilakukanprovider.
4 & penyelesaian hampir seluruhnya oleh keluarga dengan sedikit
petunjuk dari orang lain ; dokter ; pelayanan kesehatan
9 & dapat diselesaikan sepenuhnya oleh pasien dan keluarganya
Ta,el 3.2. Pen%la%an $emam&uan Mengatas% Masalah :$'&%ng $eluarga;
*
oMasalah !encana >ntervensi 5asil
*ilai Koping
"wal "khir
Mengobati luka
pada dubur istri
Memintakan surat 1ada kunjungan pertama
luka belum diobati, pasien
/ 9
39
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
40/45
KK sehingga
dapat
mengurangi rasa
nyeri yang
dirasakan istri
KK
rujukan tindakan
Memberi
penjelasan sertaedukasi mengenai
DM dan
komplikasinya
hanya minum analgetik.
1ada saat kunjungan
kedua istri KK berada dirumah sakit menjalani
perawatan pasca operasi
luka di duburnya.
/ 1ada saat kunjungan
ketiga istri KK sudah
pulang ke rumah dan
kondisi luka sudah
membaik.
Menjaga
higienitas luka
dan mencegah
timbulnya luka
pada pasien
Memotivasi
keluarga serta
pasien untuk
menjaga
kebersihan luka
pasca tindakan
pada pasien serta
memotivasi
kelurga untuk
memperhatikan
kondisi pasien
supaya terhindar
dari luka baru
Keluarga memahami kondisi
yang dialami pasien, bertindak
langsung dalam menjaga
kebersihan luka 8mencuci
dubur dengan sabun setiap
selesai B"B dan mengganti
perban < sehari:, serta
memperhatikan berbagai faktor
yang mungkin berperan dalam
timbulnya luka baru.
/ 9
/ Mencegah dan
meluruskan
kesalahpahaman
pasien mengenai
obat(obat yang
dikonsumsinya
Meyakinkan dan
meluruskan
kesalahpahaman
pasien mengenai
obat yang telah
diresepkan dokter,
terutama mengenai
1asien masih belum mengikuti
beberapa anjuran;aturan dalam
meminum obat yang telah
diresepkan dokter.
*amun, setelah dijelaskan dan
diyakinkan kembali, pasien
/ 4
40
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
41/45
waktu minum
obat.
bersedia untuk mengikuti
aturan.
4 Membuat
keluarga
mengetahui
mengenai obat
steroid
Meyakinkan
keluarga, terutama
pasien, mengenai
bahayanya
konsumsi obat
steroid terlebih
pada pasien DM.
>stri KK sudah berhenti
meminum obat yang diberikan
pada pengobatan alternatif.
/ 4
9 Kepala keluarga
dan istri
memiliki pola
makan yang
sehat dan sesuai
dengan
kebutuhan
masing(masing
Edukasi pola
makan dengan
memberi contoh
makanan yang
boleh dan tidak
boleh dimakan
>stri KK
paya pengendalian pola
makan sudah baik, istri KK
sudah mengurangi konsumsi
karbohidrat, makanan yang
asin, berlemak dan manis.
@D) 5(& % mg;dH
@D) 5(/& 9% mg;dH
KK
/ 9
41
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
42/45
"sam urat 5(& %,
mg;dH
"sam urat 5(/& 4,%
mg;dH
$otal koping9;9?
/
/;9?
4,%
Kesan dari kemampuan penyelesaian masalah awal dalam keluarga adalah
/ yaitu ada keinginan untuk penyelesaian, terdapat sumber namun perlu
penggalian yang belum dimanfaatkan, hanya sedikit atas partisipasi keluarga dan
sebagian besar masih dilakukan provider. 1ada akhir studi dilakukan penilaian
kembali kemampuan keluarga menyelesaikan masalahnya. *ilai akhir koping
keluarga yang didapat adalah 9, dimana dapat diselesaikan sepenuhnya oleh
pasien dan keluarganya.
Has%l Inter9ens%
. Huka yang diduga fistula pada dubur istri KK sudah dilakukan tindakan
8operasi: sehingga kondisi luka istri KK sudah membaik.
. "nak pasien sudah mengerti dan ikut berperan dalam merawat dan
menjaga higenitas luka seperti membantu mencuci dubur dengan sabun
setiap sehabis B"B dan mengganti perban < sehari.
/. )etelah diberi edukasi mengenai obat(obatan yang diminum pasien, pasien
sudah mengerti adanya kesalahan dan kekeliruan dalam pemahaman waktu
minum obat, khususnya obat DM. *amun pasien belum sepenuhnya
mengikuti aturan, masih ada beberapa aturan yang belum diikuti dalam
meminum obat.
4. Efek dari posisi dekubitus pasien sudah dapat diminimalisir karena pasien
sudah mengerti cara dan pentingnya mobilisasi.
9. Konsumsi obat dari pengobatan alternatif, yang diduga merupakan obat
steroid sudah dihentikan oleh istri KK.
%. $ekanan darah KK dan istri KK dalam batas normal.
. Kadar asam urat KK sudah dalam batas normal.
42
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
43/45
E9aluas% Has%l Inter9ens%
Masih sulitnya menyarankan agar pasien meminum obat sesuai dengan
aturan yang telah dijelaskan.
>stri KK sudah menghentikan konsumsi obat alternatif yang diduga
steroid, namun beliau mengaku terkadang masih mengkonsumsi obat
tersebut jika sakit pada kakinya kambuh.
43
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
44/45
-
7/23/2019 Fieldvisit Kelompok 19
45/45
DATAR PU#TA$A
. Brashers 2.H. "plikasi Klinis 1atofisiologi 1emeriksaan Manajemen.
Ed. .3akarta & 1enerbit Buku Kedokteran E@#' 66.
. 1rice ).", +ilson HM, editors. 1atofisiologi Konsep Klinis 1roses(proses
1enyakit. 3akarta& 1enerbit Buku Kedokteran E@#' 669.
/. 5arrison. 1rinsip(1rinsip >lmu 1enyakit Dalam. Ed./. 3akarta & 1enerbit Buku
kedokteran E@#' 666.
4. )udoyo "ru +, )etiyohadi Bambang, "lwi >drus, et al. Buku "jar >lmu
1enyakit Dalam. Ed.4. 3ilid >>>. 3akarta & 1usat 1enerbitan Departemen >lmu1enyakit Dalam 0K>' 66%.
top related