final rekasi anafilaksis
Post on 18-Feb-2018
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 1/41
REFERAT
REAKSI ANAFILAKTIK
Disusun untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik
SMF Ilmu Kesehatan Anak
RSD dr. Soebandi Jember
Disusun oleh:
Michael Hostiadi
IM !"#"!!!"!"$%
Dokter &embimbing:
dr. H. Ahmad uri' Sp.A
dr. (eb)ar *ri +askara' Sp.A
dr. Ram,) S)amlan' Sp.A
dr. Saras-ati' Sp.A
dr. ukman /ktadianto' Sp.A
SMF/LAB ILMU KESEHATAN ANAK
RSD DR. SOEBANDI JEMBER
2015
i
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 2/41
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................i
Da0tar Isi............................................................................................................ 1
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................#
BAB 2. PEMBAHASAN...................................................................................1
#.! D2FIISI.............................................................................................1
#.# KASIFIKASI.....................................................................................1
#.1 2&ID2MI//(I.................................................................................3
#.3 2*I//(I...........................................................................................4
#.4 &A*/FISI//(I................................................................................%
#.4.! Reaksi Hipersensiti5itas *ipe I 6*ipe 7epat8 ...........................%
#.4.# Mekanisme Reaksi Ana0ilaktik................................................!"
#.4.1 Mediator Ana0ilaksis................................................................!#
#.% FAK*/R RISIK/...............................................................................!3
#.$ MAIF2S*ASI KIIS............................... .....................................!4
#.9 DIA(/SIS........................................................................................!9
#.9.! &enegakkan diagnosis................................................................!9
#.9.# &emeriksaan &enunang.............................................................##
#.; DIA(/SIS +ADI(.....................................................................#4
#.!" &2A*AAKSAAA...................................................................#%
#.!".! Alur &enatalaksanaan ana0ilaksis akut.....................................#%
#.!".# /bat<obatan pada reaksi ana0ilaksis.........................................#;
#.!".1 /bser5asi..................................................................................1!
#.!! &R/(/SIS......................................................................................11
#. !# &272(AHA....................................................................................11
BAB 3. PENUTUP.................................................................................................14
DAF*AR &=S*AKA..........................................................................................19
1
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 3/41
BAB 1. PENDAHULUAN
Insidensi ana0ilaksis secara pasti belum diketahui' sebagian besar
disebabkan oleh belum elasn)a de0inisi dari sindrom itu sendiri. Ana0ilaksis )ang
0atal relati0 arang' pada indi5idu )ang benar<benar mengalami ana0ilaksis' hampir
!> teradi kematian. +entuk )ang lebih ringan lebih sering teradi. Insidensi
ana0ilaksis di Amerika Serikat per tahun diperkirakan 1" kasus per !"".""" orang
per tahun 69!.""" kasus per tahun8. Suatu sur5e) di Australia men)ebutkan "'4;>
dari anak<anak berusia 1<!$ tahun mengalami sedikitn)a satu keadian ana0ilaksis
6Sampson' #""38.
Suatu penelitian epidemiologi men)ebutkan ana0ilaksis sekarang lebih
sering teradi pada komunitas daripada di pusat kesehatan. Angka keadiann)a
meningkat pada indi5idu dengan status sosioekonomi baik. Insiden tertinggi
teradi pada anak<anak dan remaa. Sampai usia !4 tahun' predileksin)a adalah
pada laki<laki' namun setelah usia !4 tahun' predileksin)a pada -anita. *erdapat
kecenderungan perbedaan 0aktor pencetus pada kelompok usia )ang berbeda<
beda' sebagai contoh' ana0ilaksis 0atal )ang dicetuskan oleh makanan puncakn)a
teradi pada remaa dan de-asa muda' sedangkan ana0ilaksis 0atal )ang dicetuskan
oleh sengatan serangga' ,at<,at )ang digunakan untuk diagnostik' dan obat<obatan
teradi terutama pada usia pertengahan dan de-asa lanut 6Sampson' #""38.
2
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 4/41
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Secara hara0iah' ana0ilaksis berasal dari kata ana )ang berarti balik dan
phylaxis )ang berarti perlindungan. Dalam hal ini respons imun )ang seharusn)a
melindungi 6proph)la?is8 ustru merusak aringan' dengan kata lain kebalikan dari
pada melindungi 6anti<ph)la?is atau anaph)la?is8 6ongecker' #""98.
Ana0ilaksis alergi adalah suatu respon klinis hipersensiti5itas tipe akut'
berat' dan men)erang berbagai macam organ. Reaksi hipersensiti5itas ini
merupakan suatu reaksi hipersensiti5itas tipe cepat 6reaksi hipersensiti5itas tipe I8'
)aitu reaksi antara antigen spesi0ik dan antibodi spesi0ik 6Ig28 )ang terikat pada
sel mast. Sel mast dan +aso0il akan mengeluarkan mediator )ang mempun)ai e0ek
0armakologik terhadap berbagai macam organ 6Rachman dkk' #""$8.
Selain itu dikenal pula istilah reaksi ana0ilaksis non alergi 6reaksi
ana0ilaktoid8 )ang secara klinis sama dengan ana0ilaksis alergi' akan tetapi tidak disebabkan oleh interaksi antara antigen dan antibodi. Reaksi ana0ilaksis nonalergi
disebabkan oleh ,at )ang bekera langsung pada sel mast dan baso0il sehingga
men)ebabkan terlepaskan mediator 6Rachman dkk' #""$8.
S)ok ana0ilaktik adalah suatu respons hipersensiti5itas )ang diperantarai
oleh Immunoglobulin 2 6hipersensiti5itas tipe I8 )ang ditandai dengan curah
antung dan tekanan arteri )ang menurun hebat. Hal ini disebabkan oleh adan)a
suatu reaksi antigen<antibodi )ang timbul segera setelah suatu antigen )ang
sensiti0 masuk dalam sirkulasi 6ongecker' #""98.
2.2 KLASIFIKASI
Reaksi Hipersensiti5itas oleh Robert 7oombs dan &hilip HH (ell 6!;%18
dibagi dalam 3 tipe reaksi' )aitu *ipe I 6Reaksi Ig 28' *ipe II 6Reaksi sitotoksik
Ig( atau IgM8' *ipe III 6Reaksi kompleks imun8' dan *ipe I@ 6Reaksi seluler8.
Reaksi hipersensiti5itas tipe I merupakan ikatan antara antigen dan Ig2 )ang
3
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 5/41
diikat sel mast dan baso0il melepas mediator 5asoakti0. Mani0estasin)a terbagi
atas reaksi ana0ilaksis sistemik dan reaksi ana0ilaksis lokal. Reaksi ana0ilaksis
sistemik dapat berupa s)ok' dan bentuk lokaln)a dapat berupa rhinitis' asma'
urtikaria' alergi makanan' dan ek,ema 6Rachman dkk' #""$8.
(ambar #.!. Klasi0ikasi reaksi ana0ilaksis berdasarkan etiologi 6F.2stelle' #""#8
+erdasarkan etiologin)a' reaksi ana0ilaksis terbagi meenadi tiga )aitu
ana0ilaksis alergi' ana0ilaksis non alergi' dan ana0ilaksis idiopatik.
a. Ana0ilaksis alergi
+ila reaksi diperantarai oleh suatu mekanisme imunologi. Ana0ilaksis
alergi diperantarai oleh Ig2 6Ig<2 mediated allergic anaph)la?is8.
b. Ana0ilaksis non alergi
+ila diperantarai oleh pen)ebab non imunologi 6dahulu disebut reaksi
ana0ilaktoid8
c. Ana0ilaksis idiopatik +ila alergen pen)ebab maupun 0aktor 0isik )ang merangsangn)a tak
teridenti0ikasi 6Rachman dkk' #""$8.
2.3 EPIDEMIOLOGI
Insidensi pasien ana0ilaksis di unit ga-at darurat diperkirakan ! hingga 3
per !""" pasien 6"'!> to "'3>8' han)a ! hingga 1 )ang mengetahui pencetus
reaksi ana0ilaktik. Makanan adalah pencetus paling utama' dilanmutkan dengan
4
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 6/41
sengatan dan obat<obatan. Makanan misaln)a kacang' ikan' susu' telur' dan
makanan laut adalah produk makanan )ang menimbulkan reaksi 0atal.
&re5alens alergi susu sapi sekitar #<$'4> dan reaksi alergi terhadap susu
sapi masih mungkin teradi pada "'4> pada ba)i )ang mendapat ASI eksklusi0.
Sebagian besar reaksi alergi susu sapi diperantarai oleh Ig2 dengan pre5alensi
!.4>' (eala )ang timbul sebagian besar adalah geala klinis )ang ringan sampai
sedang' han)a sedikit 6".!<!>8 )ang bermani0estasi klinis berat 6IDAI' #"!"8.
Meskipun geala klinis dan tanda klinis dapat mengarah ke sistem organ'
namun mani0estasi kutaneus misaln)a urtikaria' pruritus' angioedema' dan
kemerahan muncul pada keban)akan anak 69"<;">8 dengan ana0ilaksis. &ada
geala )ang lebih berat' gangguan na0as muncul sekitar %"<$"> pada anak. (eala
kardio5askular lebih sedikit teradi' )aitu sekitar !"<1"> dengan geala ana0ilaktik
anak misaln)a pusimg' hipotensi' hingga sinkop 67heng A' #"!!8.
2.4 ETIOLOGI
&en)ebab ana0ilaksis sangat beragam' diantaran)a adalah antibiotik'
ekstrak alergen' serum kuda' ,at diagnostik' bisa 65enom8' produk darah'
anastetikum lokal' makanan' en,im' hormon' dan lain<lain. Antibiotik dapat
berupa penisilin dan deri5atn)a' basitrasin' neomisin' tetrasiklin' streptomisin'
sul0onamid' dan lain<lain. 2kstrak alergen biasan)a berupa rumput<rumputan atau
amur' atau serum A*S' ADS' dan anti bisa ular 6Rachman dkk' #""$8.
+eberapa bahan )ang sering dipergunakan untuk prosedur diagnosis dan
dapat menimbulkan ana0ilaksis misaln)a adalah ,at radioopakm bromsul0alein'
ben,ilpenisilol<polilisin. Demikian pula dengan anastetikum lokal seperti prokain
atau lidokain. +isa )ang dapat menimbulkan ana0ilaksis misaln)a bisa ular'
ssemut' dan sengatan lebah. Darah lengkap atau produk darah seperti
gamaglobulin dan kriopresipitat dapat pula men)ebabkan ana0ilaksis. Makanan
)ang telah dikenal sebagi pen)ebab ana0ilaksis seperti misaln)a susu sapi' kerang'
kacang<kacangan' ikan' telur' dan udang 6Rachman dkk' #""$8.
Reaksi ana0ilaksis teradi ketika sistem imun tubuh berekasi dengan
antigen )ang dianggap sebagai pen)erang atau benda asing oleh tubuh. Sel darah
5
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 7/41
putih kemudian memproduksi antibodi dalm hal ini adalah Ig2 )ang bersirkulasi
pada peredaran darah dan bereaksi dengan benda asing )ang masuk. &erlekatan
antigen<antobodi ini merangsang pelepasan mediator<mediator seperti histamin
dan men)ebabkan berbagai reaksi dan geala pada berbagai organ dan aringan
6Musta0a' #"!18.
2.5 PATOFISIOLOGI
7oomb dan (ell 6!;%18 mengelompokkan ana0ilaksis dalam
hipersensiti5itas tipe I 6Immediate t)pe reaction8. Reaksi hipersensiti5itas tipe I
diklasi0ikasikan menadi reaksi atopi dan non<atopi. Kelainan atopi biasan)a
men)erang kulit atau traktus respiratorius contohn)a pada rhinitis alergi'
dermatitis atopi' dan asma alergi. Kelainan hipersensiti5itas non<atopi contohn)a
urtikaria' angioedema' dan ana0ilaksis. Ketika reaksi )ang teradi ringan' maka
han)a akan men)erang kulit 6urtikaria8 atau aringan subkutan 6angioedema8'
namun ketika reaksi )ang teradi berat maka akan berakibat men)eluruh
6generalisata8 dan bersi0at life-threatening medical emergency 6ana0ilaksis8
6+utter-orth' #"!18.
#.4.! Reaksi Hipersensiti5itas *ipe I 6*ipe 7epat8
Hipersensiti5itas tipe cepat terdiri dari serangkaian mekanisme e0ektor
tubuh )ang dialankan oleh Ig2. Reaksi berantai tersebut terdiri dari sensitisasi
atopik 6(ambar #.#8 dan reaksi atopik 6(ambar #.18. Rangkaian reaksi
hipesensiti5itas tipe cepat tersai pada *abel #.! berikut.
6
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 8/41
(ambar #.# Sensititasi atopik 6/ Frick' !;938
(ambar #.1 Reaksi atopik 6/ Frick' !;938
*abel #.! Rangkaian reaksi hipersensiti5itas tipe cepat 6Rachman' #""$8
Sensitisasi alergi Reaksi alergi
!. &aanan antigen 6alergen8
#. Respons pembentukan Ig2
1. *erikatn)a Ig2 pada sek
mast
3. *erpapar ulang dengan antigen )ang sama
4. Interaksi antigen Ig2 spesi0ik di sel mast
%. &elepasan mediator oleh sel mast
$. 20ek mediator pada berbagai organ
7
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 9/41
a8 Alergen
Imunogen adalah ,at )ang mampu menimbulkan respon imun spesi0ik berupa
pembentukan antibodi atau kekebalan selular' atau keduan)a. Antigen adalah ,at
)ang mampu beraksi dengan antibodi atau sel * )ang sudah sensiti0. Imunogen
selalu bersi0at antigenik tetapi antigen tidak perlu imunogenik' misaln)a hapten'
kecuali kalau bergabung dengan protein. Alergen adalah antigen khusus )ang
menginduksi reaksi hipersensiti5itas tipe cepat dan dapat dibagi dalam #
kelompok' )aitu alergen protein lengkap dan alergen dengan sel molekul rendah
6hapten8.
Alergen )ang terdiri dari protein lengkap mampu merangsang
pembentukan Ig2 tanpa bantuan ,at lain karena mempun)ai determinan antigen
)ang dikenal sel + dan gugus karier )ang merangsang makro0ag dan sel * untuk
mengembangkan akti5asi sel +. ang termasuk kelompok ini misaln)a serbuk
sarim bulu binatang' serum anti tetanus 6A*S8' dan serum antidi0teri 6ADS8.
Alergen dengan berat molekul redan tidak dapat menimbulkan respons
antibodi berupa Ig2 karena han)a ber0ungsi sebagai hapten. +iasan)a hapten
harus berikatan dengan protein aringan atau protein serum in 5i5o membentuk
kompleks hapten<karier untuk dapat menimbulkan respons antibodi Ig2. ang
termasuk kelompok ini misaln)a adalah obat<obatan 6Rachman' #""$8.
b8 Antibodi
&roduksi antibodi Ig2 spesi0ik memerlukan kera sama akti0 antar
makro0ag' sel * dans el +. Alergen )ang masuk melalui traktus respiratorius'
traktus gastrointestinalis atau kulit akan di0agosit oleh makro0ag untuk diproses
dan dipresentasikan kepada sel *. Sel * )ang tersensitisasi akan merangsang sel +
berkembang menadi sel plasma )ang mensintesis dan mensekresi Ig2 spesi0ik.
Sel plasma )ang memproduksi Ig2 terutama terdapat dalam lamina propria
traktus respiratorius dan traktus gastrointestinalis serta aringan lim0oid
bersangkutan. Kadar total Ig2 serum adalah umlah Ig2 )ang dihasilkan oleh
ketiga organ tersebut' )ang secara pasi0 berdi0usi ke dalam kompartemen 5askular.
Ig2 mempun)ai si0at biologik unik' )aitu dapat terikat pada sel mast untuk angka
-aktu )ang panang 6% minggu8.
8
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 10/41
&engikatan Ig2 oleh sel mast mempun)ai konsekuensi penting. Karena
Ig2 serum terikat pada sel mast diseluruh tubuh maka sel mast diba-ah kulit
lengan ba-ah uga sensiti0 terhadap alergen )ang masuk melalui traktus
gastrointestinalis atau traktus respiratorius. Disamping itu mungkin sebagian besar
sel mast telah sensiti0 terhadap alergen tertentu' sehingga paanan terhadap alergen
tersebut dapat memacu sel mast secara sistemik )ang akan melibatkan ban)ak
sistem dan akan menimbulkan s)ok ana0ilaktik. &engikatan oleh sel mast
men)ebabkan Ig2 merupakan suatu 0raksi dengan -aktu paruh )ang lebih panang
6#<1 hari8. Balaupun mempun)ai -aktu paruh )ang lama' Ig2 tidak dapat
mele-ati plasenta sehingga hipersensiti5itas ibu tidak dapat ditrans0er secara pasi0
kepada 0etus.
Akti5asi penting lainn)a adalah bila Ig2 berikatan dengan alergen. Hal ini
dapat mengakti0kan sistem komplemen melalui alur alternati0 sehingga dihasilkan
ana0ilaktoksin 671 dan 74a8 dan ,at kemotaktik lain )ang penting pada respons
in0lamasi 6Rachman' #""$8.
c8 Sel Mast
ang termasuk sel mediator adalah sel mast' baso0il' dan trombosit. Sel
mast diselimuti oleh Ig2 )ang terikat pada reseptor spesi0ik untuk bagian Fc rantai
epsilon. Setiap sel mast dapat mengikat bermacam Ig2 spesi0ik sehingga sel mast
dapat beraksi dengan berbagai macam antigen. Jumlah Ig2 pada satu sel baso0il
sangat ber5ariasi' dan diperkirakan berkisar diantara 4."""<4"".""" molekul per
sel baso0il.
Balaupun penderita alergi mempun)ai molekul Ig2 )ang tinggi pada
baso0iln)a bila dibandingkan dengan orang<orang )ang tidak alergi' terdapat suatu
o5erlapping )ang luas dalam umlah Ig2 )ang terdapat pada kedua golongan
tersebut. Jumlah Ig2 )ang terikat pada sel merupakan re0leksi kadar Ig2 dalam
serum' akan tetali ban)akn)a molekul Ig2 pada satu sel tidak berhubungan
dengan deraat sensiti5itas. Faktor )ang menentukan perbedaan besar sensiti5itas
seseorang sampai sekarang belum diketahui dengan pasti.
Sel mast dan baso0il mengandung mediator kimia )ang poten untuk reaksi
hipersensiti5itas tipe cepat. Mediator tersebut adalah histamin' ne-l) s)nthesi,ed
9
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 11/41
mediator' 27F<A' &AF' dan heparin. +eberapa mediator disimpan dalam lisosom
6heparin' histamin8 )ang berada dalam sitoplasma sel mast' dan dilepaskan bila
terdapat rangsangan )ang cukup. Rangsangan alergi dimulai dengan cross<linking
dua atau lebih Ig2 )ang terikat pada sel mast atau baso0il dengan alergen.
Rangsang ini meneruskan sin)al untuk mengakti0kan sistem nukleotida siklik
)ang meninggikan rasio c(M& terhadap cAM& dan masukn)a ion 7aCC kedalam
sel. &eristi-a ini akan men)ebabkan pelepasan mediator lain.
Degranulasi sel mast dapat diatur oleh seumlah ,at. at )ang menurunkan
cAM& atau menaikkan c(M& seperti adrenergik E' ,at kolinergik atau
prostaglandin F#a' memperhebat degranulasi sel mast. Sebalikn)a ,at )ang
meningkatkan cAM&' seperti epine0rin' teo0ilin' dan prostaglandin 2! dan 2#
menghalangi degranulasi sel 6Rachman' #""$8.
#.4.# Mekanisme Reaksi Ana0ilaktik
Mekanisme ana0ilaksis melalui # 0ase' )aitu 0ase sensitisasi dan akti5asi.
Fase sensitisasi merupakan -aktu )ang dibutuhkan untuk pembentukan Ig 2
sampai diikatn)a oleh reseptor spesi0ik pada permukaan mastosit dan baso0il.
Sedangkan 0ase akti5asi merupakan -aktu selama teradin)a pemaparan ulang
dengan antigen )ang sama sampai timbuln)a geala 62-an' !;;98.
Alergen )ang masuk le-at kulit' mukosa' saluran na0as atau saluran
makan ditangkap oleh Makro0ag. Makro0ag segera mempresentasikan antigen
tersebut kepada im0osit *' dimana ia akan mensekresikan sitokin 6I3' I!18
)ang menginduksi im0osit + berproli0erasi menadi sel &lasma 6&lasmosit8. Sel
plasma memproduksi Ig 2 spesi0ik untuk antigen tersebut kemudian terikat pada
reseptor permukaan sel Mast 6Mastosit8 dan baso0il.
Mastosit dan baso0il melepaskan isin)a )ang berupa granula )ang
menimbulkan reaksi pada paparan ulang. &ada kesempatan lain masuk alergen
)ang sama ke dalam tubuh. Alergen )ang sama tadi akan diikat oleh Ig 2 spesi0ik
dan memicu teradin)a reaksi segera )aitu pelepasan mediator 5asoakti0 antara
lain histamin' serotonin' bradikinin dan beberapa bahan 5asoakti0 lain dari granula
)ang di sebut dengan istilah pre0ormed mediators 6ongecker' #""98.
10
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 12/41
(ambar #.3 &ato0isiologi Reaksi Ana0ilaksis
Ikatan antigen<antibodi merangsang degradasi asam arakidonat dari
membran sel )ang akan menghasilkan leukotrien 6*8 dan prostaglandin 6&(8
)ang teradi beberapa -aktu setelah degranulasi )ang disebut newly formed
mediators. Fase 20ektor adalah -aktu teradin)a respon )ang kompleks
6ana0ilaksis8 sebagai e0ek mediator )ang dilepas mastosit atau baso0il dengan
akti5itas 0armakologik pada organ organ tertentu. Histamin memberikan e0ek
bronkokonstriksi' meningkatkan permeabilitas kapiler )ang nantin)a
men)ebabkan edema' sekresi mucus' dan 5asodilatasi. Serotonin meningkatkan
permeabilitas 5askuler dan +radikinin men)ebabkan kontraksi otot polos.
&latelet acti5ating 0actor 6&AF8 bere0ek bronkospasme dan meningkatkan
permeabilitas 5askuler' agregasi dan akti5asi trombosit. +eberapa 0aktor
kemotaktik menarik eosino0il dan neutro0il. &rostaglandin leukotrien )ang
dihasilkan men)ebabkan bronkokonstriksi 6ongecker' #""98.
@asodilatasi pembuluh darah )ang teradi mendadak men)ebabkan
teradin)a 0enomena maldistribusi dari 5olume dan aliran darah. Hal ini
men)ebabkan penurunan aliran darah balik sehingga curah antung menurun )ang
diikuti dengan penurunan tekanan darah. Kemudian teradi penurunan tekanan
per0usi )ang berlanut pada hipoksia ataupun anoksia aringan )ang berimplikasi
pada keaadan s)ok )ang membaha)akan penderita. Hipotensi dan s)ok dapat
11
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 13/41
teradi sebagai akibat dari kehilangan 5olume intra5askular' 5asodilatasi' dan
dis0ungsi miokard. &eningkatan permeabilitas 5askuler dapat men)ebabkan
pergeseran 4" > 5olume 5askuler ke ruang e?tra5askuler dalam !" menit
6Musta0a' #"!18.
&ato0isiologi ana0ilaksis akan lebih elas kalau kita lihat pengaruh
mediator pada organ target seperti sistem kardio5askular' traktus respiratorius'
traktus gastrointestinalis' dan kulit.
#.4.1 Mediator Ana0ilaksis
Rangsangan alergen pada sel mast men)ebabkan dilepaskann)a mediator
kimia )ang sangat kuat' memacu peristi-a 0isiologik )ang menghasilkan geala
ana0ilaksis.
a8 Histamin
Aksi histidin dekarboksilase pada histidin akan menghasilkan histamin.
Dalam tubuh kita sel )ang mengandung histamin dalam umlah besar adalah sel
gaster' trombosit' sel mast' dan baso0il. &ada sel mast dan baso0il' histamin
disimpan dalam lisosom dan dilepaskan melalui degranulasi setelah perangsang
)ang cukup. &engaruh histamin biasan)a berlangsung selama !" menit dan
inakti5asi histamin in 5i5o oleh histaminase teradi sangat cepat.
Histamin bereaksi pada ban)ak organ target melalui reseptor H! dan H#.
Reseptor H! terdapat terutama pada sel otot polos bronkiolo dan 5askular'
sedangkan reseptor H# terdapat pada sel parietal gaster' +eberapa tipe
antihistamin men)ukai reseptor H! 6misaln)a klor0eniramin8 dan antihistamin lain
men)ukai reseptor H# 6misaln)a simetidin8. Reseptor histamin terdapat pada
beberapa lim0osit 6terutama *s8 dan baso0il.
&engaruh 0isiologik histamin pada manusia dapat dilihat pada berbagai
organ. Histamin dapat men)ebabkan bronkokonstriksi. &ada sistem 5askuler
men)ebabkan dilatasi 5enula kecil' sedangkan pada pembuliuh darah )ang lebih
besar men)ebabkan konstriksi karena kontraksi otot polos. Selanutn)a histamin
meinggikan permeabilitas kapiler dan 5enula pasca kapiler. &erubahan 5askuler
ini men)ebabkan respon -heal<0lare 6triple respons dari e-is8' dan bila teradi
12
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 14/41
sistemik dapat menimbulkan hipotensi' urtikaria' dan angioedema. &ada traktus
gastrointestinalis histamin meninggikan sekresi mukosa lambung' dan bila
penglepasan histamin teradi sistemik maka akti5itas otot polos usus dapat
meningkat men)ebabkan diare dan hipermotilitas 6Rachman' #""$8.
b8 e-l) S)nthesi,ed Mediator 6eukotrien' &rostaglandin' *rombo?an8
e-l) S)nthesi,ed Mediator terdiri dari leukotrien' prostaglandin' dan
trombo?an. eukotrien dapat menimbulkan e0ek kontraksi otot polos' peningkatan
permeabilitas' dan sekresi mukus.
e-l) S)nthesi,ed Mediator berbeda dengan histamin' heparin' 27F<A'
mediator ini tidak ditemukan sebelumn)a dalam granula sel mast. e-l)
s)nthesi,ed mediator berasal dari 0os0olipid membran sel )ang disintesis oleh
en,im 0os0olipase A# menadi asam arakidonat dan l)so<platelet acti5ating 0actor
6)so<&AF8. Kemudian asam arakidonat disintesis menadi leukotrien oleh en,im
lipooksigenase serta prostaglandin dan tromboksan oleh en,im siklooksigenasem
sedangkan l)so<&AF menadi &AF. &engaruh dari mediator ini tidak dialankan
melalui reseptor histamin dan tidak dihambat oleh antihistamin. 2pine0rin dapat
menghalangi dan mengembalikan kontraksi )ang disebabkan oleh ne-l)
s)nthesi,ed mediator 6Rachman' #""$8.
c8 2osinoph)l chemotacting 0actor< anaph)la?sis 627F<A8
27F<A telah terbentuk sebelumn)a dalam granula sel mast dan dilepaskan
segera -aktu degranulasi. 27F<A menarik eosino0il ke daerah tempat reaksi
ana0ilaksis. &ada daerah tersebut eosino0il dapat memecah kompleks antigen<
antibodi )ang ada dan menghalangi aksi ne-l) s)nthesi,ed mediator dan histamin
6Rachman' #""$8.
d8 &latelets Acti5ating Factor 6&AF8
&AF men)ebabkan bronkokonstriksi dan meninggikan permeabilitas
pembuluh darah. &AF uga mengakti0kan 0aktor II dan 0aktor II )ang telah
diakti0kan akan menginduksi pembuatan bradikinin 6Rachman' #""$8.
e8 +radikinin
+radikinin tidak ditemukan dalam sel mast manusia' akti5itasn)a dapat
men)ebabkan kontraksi otot bronkus dan 5askular secara lambat' lama' dan hebat.
13
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 15/41
+radikinin uga men)ebabkan peningkatan permeabilitas kapiler dan 5enula pasca
kapiler )ang men)ebabkan timbuln)a edema aringan' serta merangsang serabut
sara0 dan men)ebabkan rasa n)eri. Selain itu bradikinin uga merangsang
peningkatan produksi mukus dalam traktus respiratorius dan lambung. +radikinin
menalankan pengaruhn)a melalui reseptor pada sel )ang berbeda dengan reseptor
histamin atau ne-l) s)nthesi,ed mediator 6Rachman' #""$8.
08 Serotonin
Serotonin tidak ditemukan dalam sel mast manusia tetapi dalam trombosit
dan dilepaskan -aktu agregasi trombosit atau melalui mekanisme lain. Serotonin
uga men)ebabkan kontraksi otot bronkus tetapi pengaruhn)a han)a sebentar'
sehingga tidak penting perann)a pada ana0ilaksis 6Rachman' #""$8.
g8 &rostaglandin
&rostaglandin memainkan peranan akti0 pada ana0ilaksis melebihi
pengaruh nukleotida siklik sel mast. &rostaglandin A dan F men)ebabkan
kontraksi otot polos dan uga meningkatkan permeabilitas kapiler' sedangkan
prostaglandin 2! dan 2# secara langsung men)ebabkan dilatasi otot polos
bronkus 6Rachman' #""$8.
h8 Kalikrein
Kalikrein baso0il menghasilkan kinin )ang mempengaruhi permeabilitas
pembuluh darah dan tekanan darah 6Rachman' #""$8.
2.6 FAKTOR RISIKO
Sedangkan 0aktor<0aktor )ang diduga dapat meningkatkan risiko
ana0ilaksis antara lain:
a8 Atopi
&ada studi berbasis populasi di /lmsted 7ount)' 41> dari pasien
ana0ilaksis memiliki ri-a)at pen)akit atopi. &enelitian lain menunukkan bah-a
atopi merupakan 0aktor risiko untukreaksi an0ilaksis terhadap makanan' reaksi
ana0ilaksis )ang diinduksi olehlatihan 0isik' ana0ilaksis idiopatik' reaksi terhadap
radiokontras' dan reaksi terhadap late?. Sementara' hal ini tidak didapati pada
reaksi terhadap penisilin dan gigitan serangga.
14
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 16/41
b8 7ara dan -aktu pemberian
+erpengaruh terhadap teradin)a reaksi ana0ilaksis. &emberian secara oral
lebih sedikit kemungkinann)a menimbulkan reaksi dan kalaupun ada biasan)a
tidak berat' meskipun reaksi 0atal dapat teradi pada seseorang )ang memang
alergi setelahmenelan makanan. Selain itu' semakin lama inter5al paanan pertama
dan kedua' semakin kecil kemungkinan reaksi ana0ilaksis akan muncul kembali.
Hal ini berhubungan dengan katabolisme dan penurunan sintesis dari Ig2 spesi0ik
seiring -aktu.
c8 Asma
Merupakan 0aktor risiko )ang 0atal berakibat 0atal. ebih dari ;">
kematian karena ana0ilaksis makanan teradi pada pasien asma 6ongecker' #""98.
2.7 MANIFESTASI KLINIS
Mani0estasi klinis ana0ilaksis sangat ber5ariasi. (eala klinisn)a dapat
berupa reaksi lokal dan sistemik. Reaksi lokal terdiri dari urtikaria dan
angioedema pada daerah )ang kontak dengan antigen. Reaksi lokal dapat berat
tetapi arang sekali 0atal. Reaksi sistemik teradi pada organ target seperti traktus
respiratorius' sistem kardio5askular' traktus gastrointestinalis' dan kulit. Reaksi ini
biasan)a teradi dalam -aktu 1" menit sesudah kontak dengan pen)ebab
6Musta0a' #"!18.
(eala dapat teradi segera setelah terpapar dengan antigen dan dapat
teradi pada satu atau lebih organ target' antara lain kardio5askuler' respirasi'
gastrointestinal' kulit' mata' susunan sara0 pusat dan sistem saluran kencing' dan
sistem )ang lain. Keluhan )ang sering diumpai pada 0ase permulaan ialah rasa
takut' perih dalam mulut' gatal pada mata dan kulit' panas dan kesemutan pada
tungkai' sesak' serak' mual' pusing' lemas dan sakit perut 6ongecker' #""98.
&ada mata terdapat hiperemi konungti5a' edema' sekret mata )ang
berlebihan. &ada rhinitis alergi dapat diumpai allergic shiners' )aitu daerah di
ba-ah palpebra in0erior )ang menadi gelap dan bengkak. &ada kulit terdapat
eritema' edema' gatal' urtikaria' kulit terasa hangat atau dingin' lembabGbasah' dan
diaphoresis 6Musta0a' #"!18.
15
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 17/41
&ada sistem respirasi teradi hiper5entilasi' aliran darah paru menurun'
penurunan saturasi oksigen' peningkatan tekanan pulmonal' gagal na0as' dan
penurunan 5olume tidal. /bstruksi saluran napas )ang komplit adalah pen)ebab
kematian paling sering pada ana0ilaksis. +un)i napas mengi teradi apabila saluran
napas ba-ah terganggu karena bronkospasme atau edema mukosa 6Musta0a'
#"!18.
Keadaan bingung dan gelisah diikuti pula oleh penurunan kesadaran
sampai teradi koma merupakan gangguan pada susunan sara0 pusat. &ada sistem
kardio5askular teradi hipotensi' takikardia' pucat' keringat dingin' tanda<tanda
iskemia otot antung 6angina8' kebocoran endotel )ang men)ebabkan teradin)a
edema' disertai pula dengan aritmia. Sementara pada ginal' teradi hipoper0usi
ginal )ang mengakibatkan penurunan pengeluaran urine 6oligouri atau anuri8
akibat penurunan (FR' )ang pada akhirn)a mengakibatkan teradin)a gagal ginal
akut 6Sampson' #""%8.
Hipoper0usi pada sistem hepatobilier mengakibatkan teradin)a nekrosis
sel sentral' peningkatan kadar en,im hati' dan koagulopati. (eala )ang timbul
pada sistem gastrointestinal merupakan akibat dari edema intestinal akut dan
spasme otot polos' berupa n)eri abdomen' mual<muntah atau diare 6Sampson'
#""%8.
Depresi sumsum tulang )ang men)ebabkan teradin)a koagulopati'
gangguan 0ungsi trombosit' dan DI7 dapat teradi pada sistem hematologi.
Sementara gangguan pada s)stem neuroendokrin dan metabolik' teradi supresi
kelenar adrenal' resistensi insulin' dis0ungsi tiroid' dan perubahan status mental.
&ada keadaan s)ok teradi perubahan metabolisme dari aerob menadi anaerob
sehingga teradi peningkatan asam laktat dan piru5at. Secara histologis teradi
keretakan antar sel' sel membengkak' dis0ungsi mitokondria' serta kebocoran sel .
6Sampson' #""%8.
(eala dapat dimulai dengan geala prodormal baru menadi berat' tetapi
kadang<kadang langsung berat. +erdasarkan deraat keluhan sistemik' ana0ilaksis
uga dibagi dalam deraat ringan' sedang' dan berat.
a8 Reaksi sistemik ringan
16
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 18/41
(eala a-al reaksi sistemik ringan adalah rasa gatal dan panas di bagian
peri0er tubuh' biasan)a disertai perasaan penuh dalam mulut dan tenggorokan.
(eala permulaan ini dapat disertai dengan hidung tersumbat dan pembengkakan
peri orbita. Dapat uga disertai rasa gatal pada membran mukosa' keluarn)a air
mata' dan bersin. (eala ini biasan)a timbul dalam # am sesudah kontak dengan
antigen. aman)a geala bergantung pada pengobatan' umumn)a beralan !<# hari
atau lebih pada kasus kronik.
b8 Reaksi sistemik sedang
Reaksi sistemik sedang mencakup semua geala dan tanda )ang ditemukan
pada reaksi sistemik ringan ditambah dengan bronkospasme dan atau edema alan
napas' dispnu' batuk' dan mengi. Dapat uga teradi angioedema' urtikaria umum'
mual' dan muntah. +iasan)a penderita mengeluh gatal men)eluruh' merasa panas'
dan gelisah. Masa a-itan dan laman)a reaksi sistemik sedang hampir sama
dengan reaksi sistemik ringan.
c8 Reaksi sistemik berat
Masa a-itan biasan)a pendek' timbul mendadak dengan tanda dan geala seperti
reaksi sistemik ringan dan reaksis sistemik sedang' kemudian dengan cepat dalam
beberapa menit 6kadang tanpa geala permulaan8 timbul bronkospasme hebat dan
edema laring disertai serak' stridor' dispnu beratm sianosism dan kadangkala
teradi henti napas. 2dema 0aring gastrointestinal dan hipermotilitas men)ebabkan
dis0agia' keang perut hebat' diare' dan muntah. Keang umum dapat teradi' dapat
disebabkan oleh rangsangan sistem sara0 pusat atau karena hipoksia. Kolaps
kardio5askular men)ebabkan hipotensi' aritmia antung' s)ok' dan koma.
Rangkaian peristi-a )ang men)ebabkan gagal na0as dan kolaps
kardio5askular sering sangat cepat dan mungkin merupakan geala ob)ekti0
pertama pada ana0ilaksis. +eratn)a reaksi berhubungan langsung dengan cepatn)a
masa a-itan. Reaksi 0atal umumn)a teradi pada orang de-asa' &ada anak
pen)ebab kematian paling sering adalah edema laring 6Rachman' #""$8.
2.8 DIAGNOSIS
17
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 19/41
#.9.! &enegakkan diagnosis
Diagnosis ana0ilaksis ditegakkan secara klinis. &erlu dicari ri-a)at
penggunaan obat' makanan' gigitan binatang' atau trans0usi. &ada beberapa
keadaan dapat timbul keraguan terhadap pen)ebab lain sehingga perlu dipikirkan
diagnosis banding. &ada reaksi sitemik ringan dan sedang diagnosis bandingn)a
adalah diagnosis banding urtikaria dan angioedema.
18
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 20/41
&ada pasien dengan reaksi ana0ilaksis biasan)a diumpai keluhan # organ
atau lebih setelah terpapar dengan alergen tertentu. =ntuk membantu menegakkan
diagnosis maka American Academ) o0 Allerg)' Asthma and Immunolog) telah
membuat suatu kriteria.
19
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 21/41
Kriteria pertama adalah onset akut dari suatu pen)akit 6beberapa menit
hingga beberapaam8 dengan terlibatn)a kulit' aringan mukosa atau kedua<duan)a
6misaln)a bintik<bintik kemerahan pada seluruh tubuh' pruritus' kemerahan'
pembengkakan bibir' lidah' u5ula8' dan salah satu dari respirator) compromise
6misaln)a sesak na0as' bronkospasme' stridor' -hee,ing ' penurunan &2F'
hipoksemia8 dan penurunan tekanan darah atau geala )ang berkaitan dengan
dis0ungsi organ sasaran 6misaln)a hipotonia' sinkop' inkontinensia8.
Kriteria kedua' dua atau lebih geala berikut )ang teradi secara mendadak
setelah terpapar alergen )ang spesi0ik pada pasien tersebut 6beberapa menit
hingga beberapa am8' )aitu keterlibatan aringan mukosa kulit 6misaln)a bintik<
bintik kemerahan pada seluruh tubuh' pruritus' kemerahan' pembengkakan bibir<
lidah<u5ula8 Respirator) compromise 6misaln)a sesak na0as' bronkospasme'
stridor' -hee,ing' penurunan &2F' hipoksemia8 penurunan tekanan darah atau
geala )ang berkaitan 6misaln)a hipotonia' sinkop' inkontinensia8 dan geala
gastrointestinal )ang persisten 6misaln)a n)eri abdominal' kram' muntah8.
Kriteria ketiga )aitu teradi penurunan tekanan darah setelah terpapar pada
alergen )ang diketahui beberapa menit hingga beberapa am 6s)ok ana0ilaktik8.
&ada ba)i dan anak<anak' tekanan darah sistolik )ang rendah 6spesi0ik umur8 atau
penurunan darah sistolik lebih dari 1"> 6Sampson' #""%8.
Sedangkan kriteria dari S)ok Ana0ilaksis adalah sebagai berikut:
!. Secara tiba<tiba onsetn)a dan progres0i )ang cepat dari geala
- &asien terlihat baik atau tidak baik
- Keban)akan reaksi teradi dalam beberapa menit' arang reaksi teradi
lebih lambat dari onset
-/nset reaksi an0ilaksis tergantung tipe trigger. *rigger intra5ena akan
lebih cepat onsetn)a daripada sengatan' dan cenderung disebabkan
lebih cepat onsetn)a dari trigger ingesti oral.
- &asien biasan)a cemas dan dapat mengalami sense o0 impending
2. Life-threatening Airway and/or Breathing and/or Circulation Problems
&asien dapat mengalami masalah A atau + atau 7 atau kombinasin)a.
A!"#$ P!%&'() :
20
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 22/41
- &embengkakan alan na0as seperti tenggorokan dan lidah membengkak
60aringGlaring edem8. &asien sulit berna0as dan menelan dan merasa
tenggorokan tertutup.
- Suara Hoarse
- Stridor' tinggin)a suara inspirasi karena saluran na0as atas )ang
mengalami obstruksi.
B!(#*+,- P!%&'()
- a0as pendek' pengingkatan 0rekuensi na0as
- Bhee,ing
- &asien menadi lelah
-Kebingungan karena hipoksia
- Sianosis 6muncul biru8' ini biasan)a pada late sign
- Respirator) arrest
!'#*%, P!%&'()
- *anda s)ok' pucat' berkeringat.
- &eningkatan 0rekuensi nadi 6takikardi8
- *ekanan darah rendah 6hipotensi8' merasa ingin atuh 6di,,iness8'
kolaps.
- &enurunan tingkat kesadaran atau kehilangan kesadaran
- Ana0ilaksi dapat men)ebabkan iskemik m)okardial dan 27( berubah
-alaupun indi5idu dengan normal arteri kononer.
- 7ardiac arrest
1. &erubahan Kulit danGatau Mukosa
Sering muncul gambaran pertama dan muncul lebih dari 9"> dari reaksi
ana0ilaksis.
- Dapat berlangsung halus atau secara dramatis.
- Mungkin han)a perubahan kulit' han)a perubahan mukosa' atau
keduan)a
-Mungkin eritema setengahn)a atau secara general' rash merah.
- Mungkin urtikaria )ang muncul dimana saa pada tubuh' ber-arna
pucar' merah muda' atau merah dan mungkin menunukan seperti
sengatan.
- Angioedema mungkin seperti urtikaria tetapi termasuk pada aringan
lebih dalam sering pada kelopak mata dan bibir' kadang pada mulut
dan tenggorokan 6Simons and 7amargo' #"!18.
#.9.# &emeriksaan &enunang
21
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 23/41
&emeriksaan laboratorium arang diperlukan untuk membantu menentukan
diagnosis pada reaksi ana0ilaktik karena reaksi ana0ilaksis umumn)a didiagnosis
secara klinis' namun ika diperlukan penegasan diagnosis terutama pada sindrom
)ang berulang atau untuk mengeliminasi kelainan lainn)a' maka pemeriksaan
penunang ini menadi salah satu indikasi. Hitung eosino0il darah tepi dapat
normal atau meningkat' demikian haln)a dengan Ig2 total sering kali
menunukkan nilai normal. &emeriksaan lain )ang lebih bermakna )aitu Ig2
spesi0ik dengan RAS* 6radioimmunosorbent test8 ata u 2ISA 62n,)m inked
Immunosorbent Assa) test 8' namun memerlukan bia)a )ang mahal 6Musta0a'
#"!18.
=ntuk membedakan reaksi ana0ilaktik alergi dan non alergi dapat
dilakukan hitung eosino0il peri0er maupun nasal dan pemeriksaan konsentrasi
tr)ptase serum' apabila konsentrasin)a !" mgGml menunukkan adan)a akti5asi
dari sel mast. =ntuk alergi )ang diperantarai Ig2' dilakukan pemeriksaan Ig2 total
serum. =ntuk alergen protein 6inhalanGmakanan8 dan obat perlu dilakukan ui
tusuk kulit' sedangkan untuk alergi obat uga dapat menggunakan ! tetes larutan
obat : !""" cc a 7l disertai kontrol positi0 dan negati0. &enguian intradermal
menggunakan "'"# ml larutan obat dibanding !""" cc a 7l disertai kontrol
positi0 dan negati0 6Rachman' #""$8.
&emeriksaan secara in5i5o dengan ui kulit untuk mencari alergen
pen)ebab )aitu dengan ui cukit 6prick test8' ui gores 6scratch test8' dan ui
intrakutan atau intradermal )ang tunggal atau berseri 6skin end<point
titrationG S2*8. &emeriksaan lainn)a antara lain analisa gas darah' elektrolit' dan
gula darah' tes 0ungsi hati' tes 0ungsi ginal' 0eses lengkap' elektrokardiogra0i'
rontgen thorak' dan lain<lain 62-an' !;;98.
#.9.#.! *eknik &emeriksaan untuk Menegakkan Diagnosis &en)akit Alergi
Diagnosis alergi ditegakkan berdasarkan anamnesis geala )ang dialami
dan kemungkinan alergen pen)ebab' pemeriksaan 0isik untuk melihat geala alergi
)ang tampak' dan apabila masih terdapat keraguan harus dilakukan pemeriksaan
22
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 24/41
penunang. &emeriksaan penunang tersebut dapat dilakukan secara in io
ataupun in itro.
P()(!##, in vitro
!. Hitung eosino0il total
&emeriksaan hitung eosino0il total perlu dilakukan untuk menunang
diagnosis dan menge5aluasi pengobatan pen)akit alergi. Disebutkan
eosino0ilia apabila diumpai umlah eosino0il darah lebih dari 34"
eosino0ilGL. 2osino0ilia sedang 6!4><3">8 didapatkan pada pen)akit
alergi' in0eksi parasit' paanan obat' keganasan' dan de0isiensi imun'
sedangkan eosino0ilia )ang berlebihan 64"><;">8 ditemukan pada
migrasi lar5a. Dibandingkan Ig2' eosino0ilia menunukkan korelasi )ang
lebih kuat dengan sinusitis berat maupun sinusitis kronis.
#. Hitung eosino0il dalam secret
&eningkatan umlah eosino0il dalam apusan sekret hidung merupakan
indikator )ang lebih sensiti0 dibandingkan eosino0ilia darah tepi' dan dapat
membedakan rinitis alergi dari rinitis akibat pen)ebab lain. 2osino0ilia
nasal pada anak apabila ditemukan eosino0il lebih dari 3> dalam apusan
sekret hidung' sedangkan pada remaa dan de-asa bila lebih dari !">.
Hitung eosino0il uga dapat dilakukan pada sekret bronkus dan
konungti5a.
1. Kadar serum Ig2 total
&eningkatan kadar Ig2 serum sering didapatkan pada pen)akit alergi
sehingga seringkali dilakukan untuk menunang diagnosis pen)akitalergi.!'# &asien dengan dermatitis atopi memiliki kadar Ig2 tertinggi dan
pasien asma memiliki kadar Ig2 )ang lebih tinggi dibandingkan rinitis
alergi.
3. &emeriksaan kadar Ig2 spesi0ik untuk suatu alergen tertentu dapat
dilakukan secara in io dengan ui kulit atau secara in itro dengan
metode RAS* 6 !adio Allergosorbent "est 8' 2ISA #$n%yme-lin&ed
'mmunosorbent Assay8' atau RAS* en,im.
23
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 25/41
P()(!##, in vivo
!. =i kulit
*erdapat 1 cara untuk melakukan ui kulit' )aitu cara intradermal' ui tusuk
6skin prick testGS&*8' dan ui gores 6scratch test8.
- =i kulit intradermal
"'"!<"'"# ml ekstrak alergen disuntikkan ke dalam lapisan dermis
sehingga timbul gelembung berdiameter 1 mm. Dimulai dengan
konsentrasi terendah )ang menimbulkan reaksi' lalu ditingkatkan
berangsur dengan konsentrasi !" kali lipat hingga berindurasi 4<!4
mm. *eknik ui kulit intradermal lebih sensiti0 dibanding s&in pric&
test 6S&*8' namun tidak direkomendasikan untuk alergen makanan
karena dapat mencetuskan reaksi ana0ilaksis.
- =i gores 6 scratch test 8 sudah ban)ak ditinggalkan karena kurang
akurat
- =i tusuk 6 s&in pric& test GS&*8
Setetes ekstrak alergen dalam gliserin diletakkan pada permukaan
kulit. apisan super0isial kulit ditusuk dan dicungkit ke atas dengan
arum khusus untuk ui tusuk. Hasil positi0 bila -heal )ang terbentuk
# mm. okasi terbaik adalah daerah 5olar lengan ba-ah dengan arak
minimal # cm dari lipat siku dan pergelangan tangan.
#. =i pro5okasi
=i pro5okasi dilakukan untuk melihathubungan antara paparan alergen
dengan geala pada berbagai organ 6kulit' konungti5a' saluran cerna'
paru8' maka dapat dilakukan ui pro5okasi.
• =i pro5okasu bronkial' ekstrak alergen dengan konsentrasi )ang
makin tinggi dihirup melalui nebuli,er untuk melihat obstruksi
alan napas. Atkins dalam penelitian menunukkan bah-a ui
pro5okasi bronkial berkorelasi baik dengan ui kulit maupun ui
alergi in 5itro.
24
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 26/41
• =i pro5okasi makanan' dilakukan berdasarkan ri-a)at makanan
)ang dicurigai serta hasil ui kulit ataupun RAS* terhadapmakanan tersebut. &elaksanaann)a dapat dilakukan secara terbuka'
single-blind( double-blind( atau double blind placebo-controlled.
Jika ui kulit negati0 dan ri-a)at reaksi terhadap makanan
meragukan maka ui pro5okasi makanan terbuka dapat dilakukan
setelah melakukan diet eliminasi selama tiga minggu.
• =i pro5okasi sekum 6colonoscopic allergen proocation/ 7/A&8'
dilakukan melalui kolonoskopi dengan men)untikkan ekstrak
alergen ke dalam mukosa sekum. Hasil positi0 berupa pembentukan
wheal dan kemerahan pada mukosa.
• =i tempel 6 patch test 8' pada umumn)a digunakan pada kasus
dermatitis kontak. Allergen )ang dicurigai diletakkan pada kulit
dan hasil positi0 berupa reaksi eksatema dalam 39<$# am. Selain
pada dermatitis kontak' ui tempel uga dilakukan untuk
mendiagnosis alergi makanan pada anak dengan dermatitis atopi
dan eso0agitis eosino0ilik.
• 'mmuno CAP Phadiatop 'nfant 6&I8' berguna untuk mendeteksi Ig2
pada ba)i hingga usia # tahun. *erdapat korelasi )ang bermakna
secara statistik antara eksim dan hasil &I )ang positi0' namun
korelasi dengan geala asma dan rinokonungti5itis tidak
me)akinkan karena di atas usia dua tahun telah terdapat peran
in0eksi 5irus. Dengan demikian &I dapat digunakan sebagai
pemeriksaan alergi pada ba)i karena dapat menggtikan S&* dan
tidak memerlukan seleksi antigen spesi0ik baik pada S&* maupun
RAS*.
• )icroarrayed Allergen )olecules( dapat diketahui molekul alergen
pen)ebab sehingga dapat memberi in0ormasi tentang pro0it
reakti5itas alergi dan dapat mengidenti0ikasi dengan tepat molekul
)ang digunakan dalam imunoterapi. +eberapa dekade )ang lampau
25
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 27/41
terdapat berbagai metode pemeriksaan alergi )ang saat ini telah
ditinggalkan karena tidak sesuai dengan pato0isiologi pen)akit
alergi' antara lain ui alergi sitotoksik 6cytotoxic allergy testing 8' ui
pro5okasi' dan netralisasi 6 proocatie and neutrali%ation testing 8
secara subkutan ataupun sublingual' imunoterapi dengan titrasi
kulit 6 s&un titration method of in%inunotlwrapy8' urine
autoin*ection 6autogenous urine immuni%ation8' dan pemeriksaan
kadar Ig( serum terhadap makanan tertentu.
*es kulit untuk preparat penisilin diperlukan metabolit imunogenn)a'
maor antigenic determinant )aitu penic)lloil. untuk obat dan antibiotika lain'
belum ada preparat khusus untuk tes kulit. =ntuk beberapa enis antibiotika )ang
sering digunakan dan kita ragu apakah pasien alergi atau tidak' dapat dilakukan
tes kulit dengan pengenceran )ang tidak menimbulkan iritasi. Meskipun
demikian' tes kulit untuk diagnosis alergi obat terutama antibiotika tidak
dianurkan karena nilai prediksi lemah.kalau hasil tes positi0' masih mungkin
alergi terhadap obat tersebut'tetapi kalau negati0 belum tentu tidak alergi.
#.; DIA(/SIS +ADI(
+eberapa keadaan dapat men)erupai reaksi ana0ilaktik. (ambaran klinis
)ang tidak spesi0ik dari ana0ilaksis mengakibatkan reaksi tersebut sulit dibedakan
dengan pen)akit lainn)a )ang memiliki geala )ang sama. Hal ini teradi karena
ana0ilaksis mempengaruhi seluruh s)stem organ pada tubuh manusia sebagai
akibat pelepasan berbagai macam mediator dari sel mast dan baso0il' dimana
masing<masing mediator tersebut memiliki a0initas )ang berbeda pada setiap
reseptor pada sistem organ.
&ada reaksi sitemik ringan dan sedang diagnosis bandingn)a adalah
diagnosis banding urtikaria dan angioedema' )aitu sengatan serangga multipel dan
angioedema herediter. &ada sengatan serangga' terlihat titik ditengah bentol. &ada
angioedema herediter' terdapat edema subkutan atau submukosa periodik disertai
rasa sakit dan terkadang disertai edema laring' disertai keluhan sama pada
keluarga 6Matondang dkk' #""$8.
26
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 28/41
+eberapa kondisi )ang men)erupai reaksi ana0ilaksis dan s)ok ana0ilaktik
adalah reaksi 5aso5agal' in0ark miokard akut' reaksi hipoglikemik' reaksi histeris'
7arsinoid s)ndrome' 7hinese restaurant s)ndrome' asma bronkiale' dan rhinitis
alergika.
Reaksi 5aso5agal sering diumpai setelah pasien mandapat suntikan.
&asien tampak pingsan' pucat dan berkeringat. *etapi dibandingkan dengan reaksi
ana0ilaktik' pada reaksi 5aso5agal nadin)a lambat dan tidak teradi sianosis.
Meskipun tekanan darahn)a turun tetapi masih mudah diukur dan biasan)a tidak
terlalu rendah seperti ana0ilaktik. Sementara in0ark miokard akut' geala )ang
menonol adalah n)eri dada' dengan atau tanpa penalaran. (eala tersebut sering
diikuti rasa sesak tetapi tidak tampak tanda<tanda obstruksi saluran napas.
Sedangkan pada ana0ilaktik tidak ada n)eri dada .
Reaksi hipoglikemik' disebabkan oleh pemakaian obat antidiabetes atau
sebab lain. &asien tampak lemah' pucat' berkeringat' sampai tidak sadar. *ekanan
darah kadang<kadang menurun tetapi tidak diumpai tanda<tanda obstruksi saluran
napas. Sedangkan pada reaksi ana0ilaktik ditemui obstruksi saluran napas.
Sedangkan pada reaksi histeris' tidak diumpai adan)a tanda<tanda gagal napas'
hipotensi' atau sianosis. &asien kadang<kadang pingsan meskipun han)a
sementara. Sedangkan tanda<tanda diatas diumpai pada reaksi ana0ilaksis.
7arsinoid s)ndrome' diumpai geala<geala seperti muka kemerahan'
n)eri kepala' diare' serangan sesak napas seperti asma. 7hinese restaurant
s)ndrome' dapat diumpai beberapa keadaan seperti mual' pusing' dan muntah
pada beberapa menit setelah mengkonsumsi MS( lebih dari !gr' bila penggunaan
lebih dari 4 gr bisa men)ebabkan asma. amun tekanan darah' kecepatan den)ut
nadi' dan pernapasan tidak berbeda n)ata dengan mereka )ang diberi makanan
tanpa MS(.
Asma bronkiale' geala<gealan)a dapat berupa sesak napas' batuk
berdahak' dan suara napas mengi 6-hee,ing8. Dan biasan)a timbul karena 0aktor
pencetus seperti debu' akti5itas 0isik' dan makanan' dan lebih sering teradi pada
pagi hari. Rhinitis alergika' pen)akit ini men)ebabkan geala seperti pilek' bersin'
27
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 29/41
buntu hidung' gatal hidung )ang hilang<timbul' mata berair )ang disebabkan
karena 0aktor pencetus seperti debu' terutama di udara dingin 6Musta0a' #"!18.
2.10 PENATALAKSANAAN
#.!".! Alur &enatalaksanaan ana0ilaksis akut
Jika teradi komplikasi s)ok ana0ilaktik setelah kemasukan alergen baik
peroral maupun parenteral' maka tindakan pertama )ang paling penting dilakukan
adalah mengidenti0ikasi dan menghentikan kontak dengan alergen )ang diduga
men)ebabkan reaksi ana0ilaksis. Segera baringkan penderita pada alas )ang keras.
Kaki diangkat lebih tinggi dari kepala untuk meningkatkan aliran darah balik
5ena' dalam usaha memperbaiki curah antung dan menaikkan tekanan darah
6Mulkus et al ' #"!18
*indakan selanutn)a adalah penilaian air-a)' breathing' dan circulation
dari tahapan resusitasi antung paru untuk memberikan kebutuhan bantuan hidup
dasar.
a8 A!"#$ / penilaian alan napas. Jalan napas harus diaga tetap bebas agar
tidak ada sumbatan sama sekali. =ntuk penderita )ang tidak sadar' posisi
kepala dan leher diatur agar lidah tidak atuh ke belakang menutupi alan
napas' )aitu dengan melakukan triple air-a) manu5er )aitu ekstensi
kepala' tarik mandibula ke depan' dan buka mulut. &enderita dengan
sumbatan alan napas total' harus segera ditolong dengan lebih akti0'
melalui intubasi endotrakea' krikotirotomi' atau trakeotomi.
b8 B!(#*+,- %!* segera memberikan bantuan napas buatan bila tidak
ada tanda<tanda bernapas spontan' baik melalui mulut ke mulut atau mulut
ke hidung. &ada s)ok ana0ilaktik )ang disertai udem laring' dapat
mengakibatkan teradin)a obstruksi alan napas total atau parsial.
&enderita )ang mengalami sumbatan alan napas parsial' selain ditolong
dengan obat<obatan' uga harus diberikan bantuan napas dan oksigen 4<!"
literGmenit melalui masker 6Mulkus et al ' #"!18. /ksigen harus diberikan
28
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 30/41
pada penderita )ang mengalami sianosis' dispnu )ang elas' atau penderita
dengan mengi 6Rachman' #""$8.
c8 !'#*%, %!* )aitu bila tidak teraba nadi pada arteri besar 6a.
karotis atau a. 0emoralis8' segera lakukan kompresi antung luar 6Mulkus
et al ' #"!18.
Apabila ana0ilaksis teradi karena suntikan pada ekstrimitas atau
sengatanGgigitan he-an berbisa maka dipasang turniket proksimal dari daerah
suntikan atau tempat gigitan tersebut. Setiap !" menit turniket ini dilonggarkan
elama !<# menit.
29
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 31/41
Algoritma penatalaksanaan ana0ilaksis akut 6iberman' #""48
=ntuk mengatasi s)ok pada anak dapat diberikan cairan a7l 0isiologis
atau Ringer aktat seban)ak #" mlGkg++ secepatn)a sampai s)ok teratasi' lalu
dilanutkan dengan cairan maintenance. &emberian cairan akan meningkatkan
tekanan darah dan curah antung serta mengatasi asidosis laktat. &emilihan enis
cairan antara larutan kristaloid dan koloid tetap merupakan mengingat teradin)a
peningkatan permeabilitas atau kebocoran kapiler. &ada dasarn)a' bila
30
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 32/41
memberikan larutan kristaloid' maka diperlukan umlah 1<3 kali dari perkiraan
kekurangan 5olume plasma. +iasan)a' pada s)ok ana0ilaktik berat diperkirakan
terdapat kehilangan cairan #"<3"> dari 5olume plasma 6Mulkus et al ' #"!18.
#.!".# /bat<obatan pada reaksi ana0ilaksis
a8 Adrenalin
&emberian adrenalin secara intramuskuler pada lengan atas' paha' ataupun
sekitar lesi pada sengatan serangga merupakan pilihan pertama pada
penatalaksanaan s)ok ana0ilaktik. Adrenalin memiliki onset )ang cepat setelah
pemberian intramuskuler. &ada pasien dalam keadaan s)ok' absorbsi
intramuskuler lebih cepat dan lebih baik dari pada pemberian subkutan. +erikan
"'4 ml larutan !:!""" 6"'1<"'4 mg8 untuk orang de-asa dan "'"! mlGkg ++ untuk
anak. Dosis diatas dapat diulang beberapa kali tiap 4<!4 menit' sampai tekanan
darah dan nadi menunukkan perbaikan 6Mulkus et al ' #"!18.
arutan adrenalin 6epine0rin8 seban)ak "'"! mgGkg++' maksium "'1 mg
6larutan !:!"""8 diberikan secara intramuskular atau subkutan pada lengan atas
atau paha. +ila ana0ilaksis teradi karena suntikan' berikan suntikan adrenalin
kedua "'!<"'1 ml 6larutan !:!"""8 secara subkutan pada daerah suntikan untuk
mengurangi absorbsi antigen. Dosis adrenalin pertama dapat diulangi dengan
arak -aktu 4 menit bila diperlukan. Kalau terdapat s)ok atau kolaps 5askular atau
tidka bersepon dengan medikasi intramuskular' dapat diberikan adrenalin "'"!<
"'"4 mgGkg++6larutan!:!"."""8 secara intra5ena dengan kecepatan lambat 6!<#
menit8 serta dapat diulang dalam 4<!" menit 6Rachman' #""$8.
Adrenalin sebaikn)a tidak diberikan secara intra5ena kecuali pada keadaan
tertentu saa misaln)a pada saat s)ok 6mengancam n)a-a8 ataupun selama
anestesia. &ada saat pasien tampak sangat kesakitan serta kemampuan sirkulasi
dan absorbsi ineksi intramuskuler )ang benar<benar diragukan' adrenalin
mungkin diberikan dalam ineksi intra5ena lambat 6Mulkus et al ' #"!18.
b8 Di0enhidramin
&emberian antihistamin berguna untuk menghambat proses 5asodilatasi
dan peningkatan peningkatan permeabilitas 5askular )ang diakibatkan oleh
31
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 33/41
pelepasan mediator dengan cara menghambat pada tempat reseptor<mediator
tetapi bukan bukan merupakan obat pengganti adrenalin 6Rachman' #""$8.
Di0enhidramin dapat diberikan secara intra5ena 6kecepatan lambat 4<!"
menit8' intramuskular atau oral 6!<# mgGkg++8 sampai maksimum 4" mg sebagai
dosis tunggal' tergantung beratn)a reaksi. Di0enhidramin bukan merupakan
substitusi adrenalin. /bat ini dapat diteruskan secara oral setiap % am selama #3
am untuk mencegah reaksi berulang' terutama pada urtikaria dan angioedema.
Jika penderita tidak berspon dengan tindakan tersebut' dalam artian tetap hipotensi
dan dispnu' maka perlu dilakukan pera-atan intensi0.
c8 Amino0ilin
Apabila bronkospasme menetap' diberikan amino0ilin intra5ena 3<$
mgGkg++ )ang dilarutkan dalam cairan intra5ena 6dekstrosa 4>8 dengan umlah
paling sedikit sama. 7ampuran ini diberikan intra5ena secara lambat 6!4<#"
menit8. *ergantung dari tingkat bronkospasme' amino0ilin dapat diteruskan
melalui in0us dengan kecepatan "'#<!'# mgGkg++ atau 3<4 mgGkg++ intra5ena
selama #"<1" menit setiap % am 6Rachman' #""$8.
&ilihan )ang lain adalah bronkodilator aerosol 6terbutalin' salbutamol8.
arutan salbutamol atau agonis # )ang lain seban)ak "'#4 cc<"'4 cc dalam #<3
ml a7l "';;> diberikan melalui nebulisasi 6Mulkus et al ' #"!18.
d8 @asopresor
+ila cairan intra5ena saa tidak dapat mengontrol tekanan darah' berikan
metaraminol bitartrat 6Aramine8 "'"! mgGkg++ 6maksimum 4 mg8 sebagai
suntikan tunggal secara lambat dnegan memonitor aritmia antung' bila teradi
aritmia antung' pengobatan dihentikan segera. Dosis ini dapat diulangi ika
diperlukan' untuk menaga tekanan darah. Dapat uga diberikan 5asopresor lain
seperti le5aterenol bitartrat 6e5ophed8 ! mg 6!ml8 dalam #4" ml cairan intra5ena
dengan kecepatan "'4 mlGmenit atau dopamin 6Intropine8 )ang diberikan bersama
in0us' dengan kecepatan "'1<!'# mgGkg++Gam.
e8 Kortikosteroid
Kortikosteroid digunakan untuk menurunkan respon keradangan'
kortikosteroid tidak ban)ak membantu pada tata laksana akut ana0ilaksis dan
32
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 34/41
han)a digunakan pada reaksi sedang hingga berat untuk memperpendek episode
ana0ilaksis atau mencegah ana0ilaksis berulang. Kortikosteroid uga berguna
untuk mencegah geala lama )ang rekuren. Mula<mula diberikan Hidrokortison
intra5ena $<!" mgGKg ++' dilanutkan dengan 4 mgGkg++ setiap % am' atau
deksametason #<% mgGkg ++ 6Mulkus et al ' #"!18. &engobatan dihentikan
sesudah #<1 hari 6Rachman' #""$8.
#.!".1 /bser5asi
Dalam keadaan ga-at' sangat tidak biaksana bila penderita s)ok
ana0ilaktik dikirim ke rumah sakit' karena dapat meninggal dalam peralanan.
Kalau terpaksa dilakukan' maka penanganan penderita di tempat keadian harus
seoptimal mungkin sesuai dengan 0asilitas )ang tersedia dan transportasi penderita
harus dika-al oleh dokter. &osisi -aktu diba-a harus tetap dalam posisi telentang
dengan kaki lebih tinggi dari antung. Kalau s)ok sudah teratasi' penderita angan
cepat<cepat dipulangkan' tetapi harus diobser5asi dulu selama selama #3 am' %
am berturut<turut tiap # am sampai keadaan 0ungsi membaik.
Hal<hal )ang perlu diobser5asi adalah keluhan' klinis 6keadaan umum'
kesadaran' 5ital sign' dan produksi urine8' analisa gas darah' elektrokardiogra0i'
dan komplikasi karena edema laring' gagal na0as' s)ok dan cardiac arrest.
Kerusakan otak permanen karena s)ok dan gangguan cardio5askuler. =rtikaria
dan angoioedema menetap sampai beberapa bulan' in0ark miokard' aborsi' dan
gagal ginal uga pernah dilaporkan. &enderita )ang telah mendapat adrenalin
lebih dari #<1 kali suntikan' harus dira-at di rumah sakit 6Mulkus et al ' #"!18.
33
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 35/41
34
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 36/41
2.11 PROGNOSIS
&enanganan )ang cepat' tepat' dan sesuai dengan prinsip
kega-atdaruratan' reaksi ana0ilaksis arang men)ebabkan kematian. amun reaksi
ana0ilaksis tersebut dapat kambuh kembali akibat paparan antigen spesi0ik )ang
sama. Maka dari itu perlu dilakukan obser5asi setelah teradin)a serangan
ana0ilaksis untuk mengantisipasi kerusakan sistem organ )ang lebih luas lagi.
*erdapat beberapa 0aktor )ang mempengaruhi prognosis dari reaksi
ana0ilaksis )ang akan menentukan tingkat keparahan dari reaksi tersebut' )aitu
umur' tipe alergen' atopi' pen)akit kardio5askular' pen)akit paru obstrukti0 kronis'
asma' keseimbangan asam basa dan elektrolit' obat<obatan )ang dikonsumsi
seperti <blocker dan A72 Inhibitor' serta inter5al -aktu dari mulai terpaan oleh
alergen sampai penanganan reaksi ana0ilaksis dengan ineksi adrenalin.
2. 12 PENEGAHAN
&encegahan merupakan langkah terpenting dalam penetalaksanaan s)ok
ana0ilaktik terutama )ang disebabkan oleh obat<obatan. Melakukan anamnesis
ri-a)at alergi penderita dengan cermat akan sangat membantu menentukan
etiologi dan 0aktor risiko ana0ilaksis. Indi5idu )ang mempun)ai ri-a)at pen)akit
asma dan orang )ang mempun)ai ri-a)at alergi terhadap ban)ak obat'
mempun)ai resiko lebih tinggi terhadap kemungkinan teradin)a s)ok ana0ilaktik .
Melakukan skin test bila perlu uga penting' namun perlu diperhatian
bah-a tes kulit negati0 pada umumn)a penderita dapat mentoleransi pemberian
obat<obat tersebut' tetapi tidak berarti pasti penderita tidak akan mengalami reaksi
ana0ilaksis. /rang dengan tes kulit negati0 dan mempun)ai ri-a)at alergi positi0
mempun)ai kemungkinan reaksi sebesar !<1> dibandingkan dengan
kemungkinan teradin)a reaksi %">' bila tes kulit positi0.
Dalam pemberian obat uga harus berhati<hati' encerkan obat bila
pemberian dengan alur subkutan' intradermal' intramuskular' ataupun intra5ena
dan obser5asi selama pemberian. &emberian obat harus benar<benar atas indikasi
)ang kuat dan tepat. Hindari obat<obat )ang sering men)ebabkan s)ok ana0ilaktik.
7atat obat penderita pada status )ang men)ebabkan alergi. Jelaskan kepada
35
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 37/41
penderita supa)a menghindari makanan atau obat )ang men)ebabkan alergi. Hal
)ang paling utama adalah harus selalu tersedia obat pena-ar untuk mengantisipasi
reaksi an0ilaksis serta adan)a alat<alat bantu resusitasi kega-atan 6Mulkus et al(
#"!18.
36
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 38/41
BAB III PENUTUP
Ana0ilaksis alergi adalah suatu respon klinis hipersensiti5itas tipe akut'
berat' dan men)erang berbagai macam organ. Reaksi hipersensiti5itas ini
merupakan suatu reaksi hipersensiti5itas tipe cepat 6reaksi hipersensiti5itas tipe I8'
)aitu reaksi antara antigen spesi0ik dan antibodi spesi0ik 6Ig28 )ang terikat pada
sel mast. Sel mast dan +aso0il akan mengeluarkan mediator )ang mempun)ai e0ek
0armakologik terhadap berbagai macam organ. +erdasarkan etiologin)a' reaksi
ana0ilaksis terbagi meenadi tiga )aitu ana0ilaksis alergi' ana0ilaksis non alergi' dan
ana0ilaksis idiopatik.
Meskipun geala klinis dan tanda klinis dapat mengarah ke sistem organ'
namun mani0estasi kutaneus misaln)a urtikaria' pruritus' angioedema' dan
kemerahan muncul pada keban)akan anak 69"<;">8 dengan ana0ilaksis. &ada
geala )ang lebih berat' gangguan na0as muncul sekitar %"<$"> pada anak. (eala
kardio5askular lebih sedikit teradi' )aitu sekitar !"<1"> dengan geala ana0ilaktik
anak misaln)a pusimg' hipotensi' hingga sinkop
&en)ebab ana0ilaksis sangat beragam' diantaran)a adalah antibiotik'
ekstrak alergen' serum kuda' ,at diagnostik' bisa 65enom8' produk darah'
anastetikum lokal' makanan' en,im' hormon' dan lain<lain. 2kstrak alergen
biasan)a berupa rumput<rumputan atau amur' atau serum A*S' ADS' dan anti bisa
ular
Mekanisme ana0ilaksis melalui # 0ase' )aitu 0ase sensitisasi dan akti5asi.
Fase sensitisasi merupakan -aktu )ang dibutuhkan untuk pembentukan Ig 2
sampai diikatn)a oleh reseptor spesi0ik pada permukaan mastosit dan baso0il.
Sedangkan 0ase akti5asi merupakan -aktu selama teradin)a pemaparan ulang
dengan antigen )ang sama sampai timbuln)a geala
Diagnosis ana0ilaksis ditegakkan secara klinis. &erlu dicari ri-a)at
penggunaan obat' makanan' gigitan binatang' atau trans0usi. &ada beberapa
keadaan dapat timbul keraguan terhadap pen)ebab lain sehingga perlu dipikirkan
diagnosis banding. &ada reaksi sitemik ringan dan sedang diagnosis bandingn)a
adalah diagnosis banding urtikaria dan angioedema.
37
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 39/41
&emeriksaan laboratorium arang diperlukan. Hitung eosino0il darah tepi
dapat normal atau meningkat' demikian haln)a dengan Ig2 total sering kali
menunukkan nilai normal. &emeriksaan lain )ang lebih bermakna )aitu Ig2
spesi0ik dengan RAS* 6radioimmunosorbent test8. &emeriksaan secara in5i5o
dengan ui kulit untuk mencari alergen pen)ebab )aitu dengan ui cukit 6prick
test8' ui gores 6scratch test8' dan ui intrakutan atau intradermal )ang tunggal atau
berseri 6skin end<point titrationG S2*8.
+eberapa kondisi )ang men)erupai reaksi ana0ilaksis dan s)ok ana0ilaktik
adalah reaksi 5aso5agal' in0ark miokard akut' reaksi hipoglikemik' reaksi histeris'
7arsinoid s)ndrome' 7hinese restaurant s)ndrome' asma bronkiale' dan rhinitis
alergika.
Jika teradi komplikasi s)ok ana0ilaktik setelah kemasukan alergen baik
peroral maupun parenteral' maka tindakan pertama )ang paling penting dilakukan
adalah mengidenti0ikasi dan menghentikan kontak dengan alergen )ang diduga
men)ebabkan reaksi ana0ilaksis. Segera baringkan penderita pada alas )ang keras
dan kaki diangkat lebih tinggi dari kepala untuk meningkatkan aliran darah balik
5ena' dalam usaha memperbaiki curah antung dan menaikkan tekanan darah
*indakan selanutn)a adalah penilaian air-a)' breathing' dan circulation dari
tahapan resusitasi antung paru untuk memberikan kebutuhan bantuan hidup dasar.
=ntuk mengatasi s)ok pada anak dapat diberikan cairan a7l 0isiologis
atau Ringer aktat seban)ak #" mlGkg++ secepatn)a sampai s)ok teratasi'.
arutan adrenalin 6epine0rin8 seban)ak "'"! mgGkg++' maksium "'1 mg 6larutan
!:!"""8 diberikan secara intramuskular atau subkutan pada lengan atas atau paha.
+ila ana0ilaksis teradi karena suntikan' berikan suntikan adrenalin kedua "'!<"'1
ml 6larutan !:!"""8 secara subkutan pada daerah suntikan untuk mengurangi
absorbsi antigen. Dosis adrenalin pertama dapat diulangi dengan arak -aktu 4
menit bila diperlukan. Kalau terdapat s)ok atau kolaps 5askular atau tidka
bersepon dengan medikasi intramuskular' dapat diberikan adrenalin "'"!<"'"4
mgGkg++6larutan!:!"."""8 secara intra5ena dengan kecepatan lambat 6!<# menit8
serta dapat diulang dalam 4<!" menit
38
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 40/41
Di0enhidramin dapat diberikan secara intra5ena 6kecepatan lambat 4<!"
menit8' intramuskular atau oral 6!<# mgGkg++8 sampai maksimum 4" mg sebagai
dosis tunggal' tergantung beratn)a reaksi. Apabila bronkospasme menetap'
diberikan amino0ilin intra5ena 3<$ mgGkg++ )ang dilarutkan dalam cairan
intra5ena 6dekstrosa 4>8 dengan umlah paling sedikit sama. 7ampuran ini
diberikan intra5ena secara lambat 6!4<#" menit8. *ergantung dari tingkat
bronkospasme' amino0ilin dapat diteruskan melalui in0us dengan kecepatan "'#<
!'# mgGkg++ atau 3<4 mgGkg++ intra5ena selama #"<1" menit setiap % am. +ila
cairan intra5ena saa tidak dapat mengontrol tekanan darah' berikan metaraminol
bitartrat 6Aramine8 "'"! mgGkg++ 6maksimum 4 mg8 sebagai suntikan tunggal
secara lambat dnegan memonitor aritmia antung' bila teradi aritmia antung'
pengobatan dihentikan segera. Kortikosteroid tidak ban)ak membantu pada tata
laksana akut ana0ilaksis
*erdapat beberapa 0aktor )ang mempengaruhi prognosis dari reaksi
ana0ilaksis )ang akan menentukan tingkat keparahan dari reaksi tersebut' )aitu
umur' tipe alergen' atopi' pen)akit kardio5askular' pen)akit paru obstrukti0 kronis'
asma' keseimbangan asam basa dan elektrolit' obat<obatan serta inter5al -aktu
dari mulai terpaan oleh alergen sampai penanganan reaksi ana0ilaksis dengan
ineksi adrenalin.
39
7/23/2019 Final Rekasi Anafilaksis
http://slidepdf.com/reader/full/final-rekasi-anafilaksis 41/41
DAF*AR &=S*AKA
+ro-n S(A. 7linical Feature and Se5erit) (rading o0 Anaph)la?is. Allerg)
7linical Immunolog). Hobart' Australia #""3. p.1$!<1$%.
+utter-orth JF' Macke) D7' Basnick JD. &erioperati5e and 7ritical 7are
Medicine. In: +el5al +' ebo-it, H. Morgan N MikhailOs 7linical
Anesthesiolog). 4th edition. =nited States: Mc(ra-<Hill #"!1. p. !#!$<##.
Cheng, A. Emergency treatment of anaphya!i" in infant" an#chi#ren$ %e#iatric Chi# &eath. 'anco()er. 2011* +an 161$ 35-
402-an' &B. Anaph)la?is dalam A+7 o0 Allergies !;;9. +MJ. @ol 1!%. Hal !33#<
!334.
ongecker' D2. Anaph)lactic Reaction and Anesthesia dalam Anesthesiolog).
#""9 7hapter 99' hal !;39<!;%1.
Matondang' 7S.' Soepriadi' M.' Setiabudia-an' +. =rtikaria<Angioedema dalam
+uku Aar Alergi Imunologi Anak. 2disi Kedua. #""$. Jakarta: +alai &enerbit
IDAI
Mullins RJ' (old MS' +ro-n S(A. Anaph)la?is: Diagnosis and Management.#""%. A5ailable at: https:GG---.ma.com.auGournalG#""%G!94G4G#<anaph)la?is<
diagnosis<and<management . Accessed on /ctober !;' #"!1
Musta0a' SS. Anaph)la?is. April 9' #"!1. A5ailable at:
http:GGemedicine.medscape.comGarticleG!14"%4<o5er5ie- . Accessed on /ctober
!9' #"!1.
Rachman /' Soepriadi M' Setiabudia-an +. Ana0ilaksis dalam +uku Aar Alergi
Imunologi Anak. 2disi Kedua. #""$. Jakarta: +alai &enerbit IDAI
Sampson HA' et al. 7linical Immunolog) and Allerg). Margaret and Fremantle
Hospitals' Bestern Australia #""%.
Sampson HA' eung D. Anaph)la?is. Dalam: +ehrman R2' Kliegman RM'
Jenson H+' pen)unting. elson te?tbook o0 pediatric. 2disi ke<!9.&hiladelphia:
B+ Saunders 7o #""3. h. ;91<4.
Simons F2R' 7amargo Jr 7A. Anaph)la?is: Rapid recognition and *reatment. In:
+ochner +S. August 9' #"!1. A5ailable at:
http:GG---.uptodate.comGcontentsGanaph)la?is<rapid<recognition<and<treatment .
top related