laporan final rukan

7/25/2019 Laporan Final Rukan

1/72

JL.TUKAD

PR

UMAH

LO

BADUN

YEK:

ANKAN

KASI:

XVIIDE

TOR

PASAR BALI


2/72

Perencanaan Kantor

Jl. Tukad Badung XVII Denpasar - Bali

DAFTAR ISI

BAB I KRITERIA DESIGN................................................................................................................ 1

I.1. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

I.2. PENJELASAN UMUM .......................................................................................................... 1

I.2.1. Sistem Struktur............................................................................................................ 1

I.2.2. Peraturan ..................................................................................................................... 1

I.2.3. Mutu Bahan................................................................................................................. 1

I.2.4. Pembebanan ................................................................................................................ 1

I.2.5. Beban Gempa.............................................................................................................. 2

I.3. Prosedur Perencanaan....................................................................................................... 4

I.3.1. Pelat Lantai.................................................................................................................. 4

I.3.2. Balok - balok Lantai dan Kolom.................................................................................... 4

BAB II PEMODELAN STRUKTUR.................................................................................................... 5

II.1. Denah dan Portal............................................................................................................... 5

II.2. Pembebanan Struktur ........................................................................................................ 8

II.2.1. Beban Mati (DL)........................................................................................................... 8

II.2.2. Beban Hidup (LL) .......................................................................................................... 9

II.2.3. Beban Gempa.............................................................................................................. 9

II.2.4. Kombinasi Pembebanan............................................................................................ 10

BAB III ANALISA STRUKTUR......................................................................................................... 11

III.1. Output Gaya - Gaya Dalam.............................................................................................. 11

III.2. Analisa Profil Balok ........................................................................................................... 12

III.3. Analisa Profil Kolom ......................................................................................................... 22

\


3/72

Perencanaan Kantor


BAB I

KRITERIA DESIGN

I.1.

PENDAHULUAN

Gedung Kantor terdiri dari 2 Lantai. Bentuk struktur adalah persegi panjang dengan arah x =

10.00 m dan arah y = 25.00 m

I.2.

PENJELASAN UMUM

I.2.1. Sistem Struktur

Sistem struktur bangunan Kantor direncanakan terbuat dari sistem struktur komposit.

Sistem pelat lantai menggunakan pelat (sistem oneway)beton konvensional dengan metal deck

sebagai tulangan positif. Sistem struktur bawah atau pondasi direncanakan dengan pondasi

telapak menerus.

I.2.2. Peraturan

Perencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua

peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya yang ditetapkan dalam

peraturan-peraturan berikut:

1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002

2. Tata Cara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002

3. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-

2002

4. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) - 1983

I.2.3. Mutu Bahan

Dapat dijelaskan pula bahwa struktur bangunan adalah struktur Komposit. Mutu

bahan/material struktur yang digunakan dalam perencanaan meliputi:

a. Mutu Beton

Kolom, Balok, Pondasi : K-250 (fc = 210 kg/cm2)

b. Mutu Baja Tulangan

Baja tulangan polos (BJTP-24), fy = 240 Mpa

Baja tulangan ulir (BJTD-32), fy = 320 Mpa

c. Mutu Baja Profil

Tegangan leleh baja (Fy) = 240 MpaTegangan putus baja (Fu) = 370 Mpa

Modulus Elastisitas baja = 200000 Mpa

d. Mutu Baut

Tegangan leleh baut (Fy) = 635 Mpa

Tegangan putus baut (Fu) = 825 Mpa

I.2.4. Pembebanan

Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :


4/72

Perencanaan Kantor


1. Beban Mati (DL): yaitu akibat berat sendiri struktur, beban finishing, beban plafon dan

beban dinding. Berat sendiri komponen struktur berupa balok dan kolom dihitung

secara otomatis oleh ETABS

Beban Mati Tambahan Lt 2 (MEP FInishing Lantai, dll) = 150 kg/m2

Beban Mati Tambahan Lt dack (MEP FInishing Lantai, dll) = 100 kg/m2

Beban Merata Dinding 1/2 batu = 250 kg/m2

2. Beban Hidup (LL)

Lantai 1 s/d Lantai 2.5= 250 kg/m2

Plat atap = 100 kg/m2

I.2.5. Beban Gempa

Mengenai respon spektrum dari analisa dinamik dan analisa statik ekuivalen sepenuhnya

mengikuti Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002

dengan ketentuan lokasi bangunan adalah zone 4 (Bali) dengan faktor keutamaan I = 1 danfactor reduksi gempa R= 8.5 dalam arah x dan arah y. Beban angin tidak ditinjau, karena tidak

menentukan dibandingkan dengan beban gempa.

Gambar 1. 1 Pembagian Wilayah Gempa

Percepatan puncak muka tanah untuk wilayah gempa 4 untuk masing-masing jenis tanah

ditunjukkan dalam tabel berikut ini.


5/72

Perencanaan Kantor


Tabel 1. 1 Percepatan Puncak Tanah Wilayah Gempa 4

Respon spektrum gempa rencana untuk wilayah gempa 4 ditetapkan menurut peraturan

kegempaaan SNI 1726 -2002 sebagai berikut,

Gambar 1.2 Respon Spektrum Gempa Rencana Untuk Wilayah Gempa 4

Respon spektrum merupakan grafik respon maksimum (perpindahan, kecepatan,

percepatan maksimum ataupun besaran yang diinginkan) dari fungsi beban tertentu untuk

semua kemungkinan sistem berderajat kebebasan tunggal (Mario Paz, 1985). Untuk menentukan

respon dari suatu grafik respon spektrum untuk suatu pengaruh tertentu, kita hanya perlu untuk

mengetahui frekuensi atau periode natural dari sistem tersebut. Gambar 1.2 merupakan grafik

respon spektrum percepatan C (sebagai ordinat) terhadap periode struktur T (sebagai absis)

untuk wilayah gempa 4 Indonesia. C merupakan pseudo acceleration (Sa) yang telahdinormalisasi terhadap satuan gravitasi ( C = Sa/g).

Dalam prosedur SNI 1726-2002, struktur bangunan tahan gempa pada prinsipnya

direncanakan terhadap beban gempa yang direduksi dengan suatu faktor modifikasi struktur

(faktor R) yang merepresentasikan tingkat daktilitas yang dimiliki oleh struktur.

Faktor modifikasi struktur atau bisa dikatakan juga sebagai faktor reduksi gempa (R) untuk

Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) maksimum adalah 8,5. Beban pada struktur

gedung dapat berupa beban hidup (LL = LIVE LOAD), beban mati sendiri (SW = SELF WEIGHT),

beban mati tambahan (SIDL = SUPER IMPOSED DEAD LOAD), beban angin (W L = WIND LOAD),

beban gempa (E = EARTHQUAKE) dan beban-beban lainnya yang semuanya diatur dalam

Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) - 1983.


6/72

Perencanaan Kantor


I.3.

Prosedur Perencanaan

Pada tahap awal dari perencanaan, semua elemen struktur atas ditentukan terlebih

dahulu. Kemudian hasil ini dianalisa sehingga seluruh komponen struktur diharapkan dapat

mencapai hasil perencanaan

I.3.1.

Pelat Lantai

Analisa pelat lantai beton bertulang biasa dihitung menurut ketentuan-ketentuan yang

berlaku dalam PBI71 NI-2 yaitu pelat yang memikul beban dalam satu arah (onewayslab, arah x

dan y). Penulangan pelat dihitung berdasarkan kekuatan batas.

I.3.2. Balok - balok Lantai dan Kolom

Balok-balok induk (balok portal) dan balok-balok anak dianalisa secara 3 dimensi baik

terhadap beban vertikal maupun terhadap beban lateral (beban gempa) dengan

mempergunakan program ETABS .Untuk Cek ratio profil baja digunakan program Steel Design

yang ada dalam ETABS dengan menyesuaikan faktor reduksi kekuatan dan kombinasi

pembebanan sesuai dengan SNI 03-2847-2002. Program ETABS secara langsung dapat mengolahgaya-gaya yang terjadi pada elemen bangunan menghasilkan luas tulangan lentur, geser, torsi

yang diperlukan dan sekaligus dapat diketahui kombinasi beban mana yang paling dominan.

Kombinasi beban yang dimaksud adalah:

Tabel 1. 2 Kombinasi Beban

Kombinasi Beban Mati Beban Hidup Beban Gempa - x Beban Gempa - y

Kombinasi 1 1.4DL

Kombinasi 2 1.2DL 1.6LLKombinasi 3 1.2DL 1.0LL 1.0Ex 0.3Ey

Kombinasi 4 1.2DL 1.0LL 1.0Ex -0.3Ey

Kombinasi 5 1.2DL 1.0LL -1.0Ex 0.3Ey

Kombinasi 6 1.2DL 1.0LL -1.0Ex -0.3Ey

Kombinasi 7 1.2DL 1.0LL 1.0Ey 0.3Ex

Kombinasi 8 1.2DL 1.0LL 1.0Ey -0.3Ex

Kombinasi 9 1.2DL 1.0LL -1.0Ey 0.3Ex

Kombinasi 10 1.2DL 1.0LL -1.0Ey -0.3Ex


7/72

Perencanaan Kantor


BAB II

PEMODELAN STRUKTUR

II.1.

Denah dan Portal

Pemodelan dilakukan dengan custom grid yang jarak antara bentang disesuaikan dengandata perencanaan. Berikut adalah hasil pemodelan dengan ETABS:

Gambar 2.1

iew

3D pemodelan ETABS

Gambar 2.2 Denah Z=0.00m


8/72

Perencanaan Kantor


Gambar 2.3 Denah Z = 5.00 m




9/72


10/72

Perencanaan Kantor


II.2.

Pembebanan Struktur

II.2.1. Beban Mati (DL)

Beban mati sendiri (SW) dihitung secara otomatis oleh program ETABS. Beban mati tambahan

(SIDL) terdiri dari ME, keramik, spesi semen, dll :a. lantai 1 dan lantai 2, SIDL = 150 kg/m2

b. lantai dak atap, SIDL = 100 kg/m2

Beban dinding Bata= 250 kg/m2 ). Beban dinding dipisahkan karena pemodelan struktur bersifat

openframesehingga dinding dianggap sebagai beban garis pada balok.

Gambar 2.8 Beban Mati SIDL)

Gambar 2.9 Beban Dinding


11/72

Perencanaan Kantor


II.2.2. Beban Hidup (LL)

a. lantai 1 dan lantai 2, LL = 250 kg/m2

b. lantai dak atap, LL = 100 kg/m2

Gambar 2.9 Beban Hidup LL)

II.2.3. Beban Gempa

Berikut adalah Input data respon spektrum sesuai dengan SNI 03-1726-2002 pada

wilayah gempa 4

Gambar 2.10 Input Respon Spectrum


12/72

Perencanaan Kantor


II.2.4. Kombinasi Pembebanan

Mengacu pada SNI 2847-2002, maka definisikan semua kombinasi pembebanan berikut :

Gambar 2.11 Input Kombinasi Pembebanan


13/72

Perencanaan Kantor


BAB III

ANALISA STRUKTUR

Desain Struktur dan gaya-gaya dalam yang terjadi akibat beban luar dihitung dengan

menggunakan bantuan software ETABS. Hasil analaisa struktur terlampir berupa tabel gaya - gayadalam yang terjadi. (data terlampir)

III.1.

Output Gaya - Gaya Dalam

Gambar 3.1 Diagram Momen

\

Gambar 3.2 Diagram Gaya Geser


14/72

Perencanaan Kantor


Gambar 3.3 Diagram Gaya Axial

III.2.

Analisa Profil Balok

Analisa Profile Baja akan dibandingkan dari hasil output ETABS dengan perhitungan

manual menggunakan MS Excel. Profil yang dibandinggkan adalah profil dengan bentang

terpanjang ( 6.00m)

Gambar 3.4 Output Profil Baja degan ETABS


15/72

Perencanaan Kantor


A. DATA BAHAN

Tegangan leleh baja (yield stress ), fy= 240 MPa

Tegangan sisa (residual stress ), fr= 70 MPa

Modulus elastik baja (modulus of elasticity), E = 200000 MPa

Angka Poisson (Poisson's ratio ), u= 0.3

B. DATA PROFIL BAJA

Profil : WF 300.150

ht= 300 mm

bf= 150 mm

tw= 6.5 mm

tf= 9 mm

r = 13 mm

A = 4678 mm2

Ix= 72100000 mm

Iy= 5080000 mm

rx= 124.1 mm

ry= 33 mm

Sx= 481000 mm

Sy= 68000 mm

Berat : w = 360 N/m

BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

tw

t f

ht

r

h2

bfh1

h


16/72

Perencanaan Kantor


C. DATA BALOK

Panjang elemen thd.sb. x, Lx= 6000 mm

Panjang elemen thd.sb. y ( jarak dukungan lateral ), Ly= 6000 mm

Jarak antara pengaku vertikal pada badan, a = 1200 mm

Tebal plat pengaku vertikal pada badan, ts= 10 mm

Momen maksimum akibat beban terfaktor, Mu= 51464474 Nmm

Momen pada 1/4 bentang, MA= 19489907 Nmm

Momen di tengah bentang, MB= 51464474 Nmm

Momen pada 3/4 bentang, MC= 19489907 Nmm

Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu= 76799.7 N

Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, fb= 0.90Faktor reduksi kekuatan untuk geser, ff= 0.75

D. SECTION PROPERTIES

G = E / [ 2 * ( 1 + u ) ] = 76923 MPah1= tf+ r = 22.00 mm

h2= ht- 2 * h1= 256.00 mm

h = ht- tf= 291.00 mm

J = S[ b * t /3 ] = 2 * 1/3 * bf* tf + 1/3 * (ht- 2 * tf) * tw = 98714.8 mmIw= Iy* h

2/ 4 = 1.075E+11 mm

6

X1= p/ Sx* [ E * G * J * A / 2 ] = 12309.9 MPaX2= 4 * [ Sx/ (G * J) ]

2* Iw/ Iy= 0.0003398 mm

2/N

2

Zx= tw* ht2

/ 4 + ( bf- tw ) * ( ht- tf ) * tf= 522076.5 mm3

Zy= tf* bf2

/ 2 + ( ht- 2 * tf ) * tw2/ 4 = 104228.6 mm

3

G = modulus geser, Zx= modulus penampang plastis thd. sb. x,

J = Konstanta puntir torsi, Zy= modulus penampang plastis thd. sb. y,

Iw= konstanta putir lengkung, X1= koefisien momen tekuk torsi lateral - 1,

h = tinggi bersih badan, X2= koefisien momen tekuk torsi lateral - 2,


17/72

Perencanaan Kantor


E. PERHITUNGAN KEKUATAN

Syarat yg harus dipenuhi untuk balok dengan pengaku, maka nilai : a / h 3.0

a / h = 4.124 > 3.00

t idak ber laku rum us balok dg pengaku

Ketebalan plat badan dengan pengaku vertikal tanpa pengaku memanjang harus meme-

nuhi : h / tw 7.07 * ( E / fy)44.769 < 204.09 tebal plat badan memenuhi (OK)

1. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKL ING

1.1. Pengaruh tekuk lokal (local buckl ing )pada sayap

Kelangsingan penampang sayap, l= bf/ tf = 16.667

Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact,

lp= 500 / fy = 32.275

Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact,

lr= 625 / fy = 40.344Momen plastis, Mp= fy* Zx= 125298360 Nmm

Momen batas tekuk, Mr= Sx* ( fy- fr) = 81770000 Nmm

Momen nominal penampang untuk :

a. Penampang compact, l lp Mn= Mp

b. Penampang non-compact, lp< l lr Mn= Mp- (Mp- Mr) * ( l- lp) / ( lr- lp)

c. Penampang langsing, l >lr Mn= Mr *( lr/ l )

2

l < lp dan l < lrBerdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang compact

Momen nominal penampang dihitung sebagai berikut :

compact : Mn= Mp= 125298360 Nmm

non-compact : Mn= Mp- (Mp- Mr) * ( l- lp) / ( lr- lp) = - Nmmlangsing : Mn= Mr *( lr/ l )

2= - Nmm

Momen nominal untuk penampang : compact Mn= 125298360 Nmm


18/72

Perencanaan Kantor


1.2. Pengaruh tekuk lokal (local buckl ing )pada badan

Kelangsingan penampang badan, l= h / tw = 44.769

Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact,lp= 1680 / fy = 108.444


lr= 2550 / fy = 164.602

l < lp dan l < lr

Berdasarkan nilai kelangsingan badan, maka termasuk penampang compact

Momen nominal penampang dihitung sebagai berikut :

compact : Mn= Mp= 125298360 Nmm

non-compact : Mn= Mp- (Mp- Mr) * ( l- lp) / ( lr- lp) = - Nmm

langsing : Mn= Mr *( lr/ l )2= - Nmm

Momen nominal untuk penampang : compact Mn= 125298360 Nmm

2. MOMEN NOMINAL BALOK PLAT BERDINDING PENUH

Kelangsingan penampang badan, l= h / tw= 44.769

Untuk penampang yang mempunyai ukuran : h / tw > lr

44.769 > 40.344

maka momen nominal komponen struktur, harus dihitung dengan rumus :

Mn= Kg* S * fcr

dengan, Kg= 1 - [ ar/ (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw- 2550 / fcr]

a. Untuk kelangsingan : lG lp fcr = fyb. Untuk kelangsingan : lp lr fcr= fc* ( lr/ lG)

2 fy

Untuk tekuk torsi lateral : fc= Cb* fy/ 2 fy

Untuk tekuk lokal : fc= fy/ 2

Koefisien momen tekuk torsi lateral,

Cb= 12.5 * Mu/ ( 2.5*Mu+ 3*MA+ 4*MB+ 3*MC ) = 1.42 < 2.3

diambil, Cb= 1.42

Perbandingan luas plat badan terhadap luas plat sayap,

ar= h * tw/ ( bf* tf) = 1.401

Momen inersia, I1= Iy/ 2 - 1/12 * tw3* 1/3 * h2= 2538047 mm

4


19/72

Perencanaan Kantor


Luas penampang, A1= A / 2 - 1/3 * tw* h2= 1784 mm

Jari-jari girasi daerah plat sayap ditambah sepertiga bagian plat badan yang mengalami

tekan, r1= ( I1/ A1) = 38 mm

2.1. Momen nominal berdasarkan tekuk torsi lateral

Jarak antara pengekang lateral, L = Ly= 6000 mm

Angka kelangsingan, lG= L / r1 = 159.089


lp= 1.76 * ( E /fy) = 50.807


lr= 4.40 * ( E / fy) = 127.017

Tegangan acuan untuk momen kritis tekuk torsi lateral,

fc= Cb* fy/ 2 = 170.99 MPa

fc < fy maka diambil, fc = 170.99 MPa

lG > lp dan lG > lrTegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut :

lG lp fcr = fy = - MPalp lG lr fcr= Cb* fy* [ 1 - ( lG- lp) / ( 2*( lr- lp) ) ] = - MPalG > lr fcr= fc* ( lr/ lG)

2= 109.00 MPa

fcr = 109.00 MPa

fcr < fy maka diambil, fcr = 109.00 MPa

Modulus penampang elastis, S = Sx= 481000 mm3

Koefisien balok plat berdinding penuh,

Kg= 1 - [ ar/ (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw- 2550 / fcr] = 1.172Momen nominal penampang, Mn= Kg* S * fcr= 61472361 Nmm

2.2. Momen nominal berdasarkan loca l buck l ingpada sayap

Kelangsingan penampang sayap, lG= bf/ ( 2 * tf ) = 8.33Faktor kelangsingan plat badan, ke= 4 / ( h / tw) = 0.598 < 0.763

diambil, ke = 0.598


lp= 0.38 * ( E / fy ) = 10.97


20/72

Perencanaan Kantor



lr= 1.35 * ( ke* E / fy ) = 30.13Tegangan acuan untuk momen kritis tekuk lokal, fc= fy/ 2 = 120.00 MPa

lG < lp dan lG < lrTegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut :

lG lp fcr = fy = 240.00 MPalp lG lr fcr= Cb* fy* [ 1 - ( lG- lp) / ( 2*( lr- lp) ) ] = - MPalG > lr fcr= fc* ( lr/ lG)

2= - MPa

Tegangan kritis penampang, fcr = 240.00 MPa

fcr < fy maka diambil, fcr = 240.00 MPa

Modulus penampang elastis, S = Sx= 481000 mm

Koefisien balok plat berdinding penuh,

Kg= 1 - [ ar/ (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw- 2550 / fcr] = 1.104Momen nominal penampang, Mn= Kg* S * fcr= 127401878 Nmm

3. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKL ING

Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :

a. Bentang pendek: L Lp Mn= Mp= fy* Zx

b. Bentang sedang: Lp Lr

Mn= Cb* p/ L*[ E * Iy* G * J + ( p* E / L )2* Iy* Iw] Mp

Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis,

Lp= 1.76 * ry* ( E / fy) = 1677 mmTegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL= fy- fr= 170 MPa

Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk

torsi lateral, Lr= ry* X1/ fL* [ 1 + ( 1 + X2* fL2) ] = 4949 mm

Koefisien momen tekuk torsi lateral,

Cb= 12.5 * Mu/ ( 2.5*Mu+ 3*MA+ 4*MB+ 3*MC ) = 1.42

Momen plastis, Mp= fy* Zx= 125298360 Nmm

Momen batas tekuk, Mr= Sx* ( fy- fr) = 81770000 Nmm

Panjang bentang thd.sb. y (jarak dukungan lateral), L = Ly= 6000 mm


21/72

Perencanaan Kantor


L > Lp dan L > Lr

Termasuk kategori : bentang panjang

Momen nominal dihitung sebagai berikut :

Mn= Mp= fy* Zx= - Nmm

Mn= Cb* [ Mr + ( Mp- Mr) * ( Lr- L ) / ( Lr- Lp) ] = - Nmm

Mn= Cb* p/ L*[ E * Iy* G * J + ( p* E / L )2* Iy* Iw] = 87348442 Nmm

Momen nominal balok untuk kategori : bentang panjang Mn= 87348442 Nmm

Mn < Mp

Momen nominal yang digunakan, Mn= 87348442.3 Nmm

4. TAHANAN MOMEN LENTUR

a. Momen nominal pengaruh local buckling:

Momen nominal pengaruh local bucklingpada sayap, Mn= 125298360 Nmm

Momen nominal pengaruh local bucklingpada badan, Mn= 125298360 Nmm

b. Momen nominal balok plat berdinding penuh :

Momen nominal berdasarkan tekuk torsi lateral, Mn= 61472361 Nmm

Momen nominal berdasarkan local bucklingpd. sayap, Mn= 127401878 Nmm

c. Momen nominal berdasarkan pengaruh lateral buckling, Mn= 87348442 Nmm

Momen nominal (terkecil) yang menentukan, Mn= 61472361 Nmm

Tahanan momen lentur, fb* Mn= 55325125 NmmMomen akibat beban terfaktor, Mu= 51464474 Nmm

Syarat yg harus dipenuhi : Mu fb * Mn51464474 < 55325125 AMAN (OK)

Mu/ ( fb* Mn) = 0.9302 < 1.0 (OK)


22/72

Perencanaan Kantor


5. TAHANAN GESER

Tahanan geser nominal plat badan dengan pengaku dihitung sebagai berikut :

Untuk nilai, h / tw 1.10 * ( kn* E / fy)Tahanan geser plastis:

Vn= 0.60 * fy* Aw

Untuk nilai, 1.10 * ( kn* E / fy) h / tw 1.37 * ( kn* E / fy)Tahanan geser elasto plastis:

Vn= 0.60 * fy* Aw* [ 1.10*( kn* E / fy) ] / ( h / tw)Untuk nilai, h / tw > 1.37 * ( kn* E / fy)

Tahanan geser elastis:

Vn= 0.90 * Aw* kn* E / ( h / tw)2

Luas penampang badan, Aw= tw* ht= 1950 mm

kn= 5 + 5 / ( a / h )2= 5.2940

Perbandingan tinggi terhadap tebal badan, h / tw = 44.769

1.10 * ( kn* E / fy) = 73.0631.37 * ( kn* E / fy) = 90.996

h / tw < 1.10*( kn*E / fy) dan h / tw < 1.37*( kn*E / fy)

Tahanan geserplast is

Tahanan geser nominal dihitung sebagai berikut :

Vn= 0.60 * fy* Aw= 280800 N

Vn= 0.60 * fy* Aw* [ 1.10*( kn* E / fy) ] / ( h / tw) = - NVn= 0.90 * Aw* kn* E / ( h / tw)

2= - N

Tahana geser nominal untuk geser : plastis Vn= 280800 N

Tahanan gaya geser, ff* Vn= 210600 NGaya geser akibat beban terfaktor, Vu= 76799.7 N

Syarat yg harus dipenuhi : Vu ff * Vn76799.7 < 210600 AMAN (OK)

6. INTERAKSI GESER DAN LENTUR

Elemen yang memikul kombinasi geser dan lentur harus dilakukan kontrol sbb. :

Syarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :

Mu/ ( fb*Mn) + 0.625 * Vu/ ( ff* Vn) 1.375


23/72

Perencanaan Kantor


Mu/ ( fb* Mn) = 0.9302Vu/ ( ff* Vn) = 0.3647

Mu/ ( fb*Mn) + 0.625 * Vu/ ( ff* Vn) = 1.15811.1581 < 1.375 AMAN (OK)

7. DIMENSI PENGAKU VERTIKAL PADA BADAN

Luas penampang plat pengaku vertikal harus memenuhi,

As 0.5 * D * Aw* (1 + Cv) * [ a / h - (a / h)2/ (1 + (a / h)2) ]Tebal plat pengaku vertikal pada badan (stiffner), ts= 10 mm

Tinggi plat pengaku, hs= ht- 2 * tf= 282 mm

Luas penampang plat pengaku, As= hs* ts= 2820 mm2

Untuk sepasang pengaku, D = 1

Cv= 1.5 * kn* E / fy* 1 / ( h /tw )2= 3.3017

0.5 * D * Aw* (1 + Cv) * [ a / h - (a / h)2/ (1 + (a / h)2) ] = 487 mm

Syarat yang harus dipenuhi :

As 0.5 * D * Aw* (1 + Cv) * [ a / h - (a / h)2/ (1 + (a / h)2) ]2820 > 487 AMAN (OK)

Pengaku vertikal pada plat badan harus mempunyai momen inersia :

Is 0.75 * h * tw3 untuk a / h 2Is 1.5 * h * tw / a untuk a / h > 2

Momen inersia plat pengaku, Is= 2/3 * hs* ts3= 188000 mm

4

untuk, a / h = 4.124 > 2

Batasan momen inersia pengaku vertikal dihitung sebagai berikut :

0.75 * h * tw3= - mm

4

1.5 * h3* tw

3/ a

2= 7049 mm

4

Momen inersia minimum = 7049 mm4

Kontrol momen inersia plat pengaku,

Is= 188000 > 7049 AMAN (OK)


24/72

Perencanaan Kantor


III.3.

Analisa Profil Kolom

A. DATA BAHAN

Tegangan leleh baja (yield stress ), fy= 240 MPa

Tegangan sisa (residual stress ), fr= 70 MPa

Modulus elastik baja (modulus of elasticity), E = 200000 MPa

Angka Poisson (Poisson's ratio ), u= 0.3

B. DATA PROFIL BAJA

Profil : WF 300.150

ht= 300 mm

bf= 150 mm

tw= 6.5 mm

tf= 9 mm

r = 13 mm

A = 4678 mm2

Ix= 72100000 mm

Iy= 5080000 mm

rx= 124.1 mm

ry= 33 mm

Sx= 481000 mm

Sy= 68000 mm3

C. DATA KOLOM

Panjang elemen thd.sb. x, Lx= 6000 mm

Panjang elemen thd.sb. y, Ly= 3650 mm

Gaya aksial akibat beban terfaktor, Nu= 108487 NMomen akibat beban terfaktor thd.sb. x, Mux= 34777029 Nmm

Momen akibat beban terfaktor thd.sb. y, Muy= 5479979 Nmm

Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu= 14067 N

Faktor reduksi kekuatan untuk aksial tekan, fn= 0.85Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, fb= 0.90Faktor reduksi kekuatan untuk geser, ff= 0.75

tw

t f

ht

r

h2

bfh1

h


25/72

Perencanaan Kantor


D. SECTION PROPERTIESG = E / [2*(1 + u)] = 76923.0769 MPa

h1= tf+ r = 22.00 mm

h2= ht- 2 * h1= 256.00 mm

h = ht- tf= 291.00 mm

J = S[ b * t3/3 ] = 2 * 1/3 * bf* tf3+ 1/3 * (ht- 2 * tf) * tw

3= 98714.8 mm

4

Iw= Iy* h2/ 4 = 1.075E+11 mm

6

X1= p/ Sx* [ E * G * J * A / 2 ] = 12309.9 MPaX2= 4 * [ Sx/ (G * J) ] * Iw/ Iy= 0.0003398 mm

2/N

2

Zx= tw* ht/ 4 + ( bf- tw ) * ( ht- tf ) * tf= 522076.5 mm

3

Zy= tf* bf/ 2 + ( ht- 2 * tf ) * tw / 4 = 104228.6 mm

3

G = modulus geser, Zx= modulus penampang plastis thd. sb. x,

J = Konstanta puntir torsi, Zy= modulus penampang plastis thd. sb. y,Iw= konstanta putir lengkung, X1= koefisien momen tekuk torsi lateral,

h = tinggi bersih badan, X2= koefisien momen tekuk torsi lateral,

KOLOM BIAXIAL BENDING


26/72

Perencanaan Kantor


FAKTOR PANJANG TEKUK UNTUK PORTAL BERGOYANG (SMITH, 1996)

thd.sb. X :

Ic3 = 237000000

Lc3= 4500

Ib3 = 34800000 Ib4 = 34800000

Lb3= 7000 B Lb4= 7000 Joint B :

S( Ic/ Lc) = 105333Ic2 = 237000000 S( Ib/ Lb) = 9943Lc2= 4500 GBx= S(Ic/ Lc) / S( Ib/ Lb) = 10.6

Ib1 = 34800000 Ib2 = 34800000

Lb1= 7000 A Lb2= 7000 Joint A :S( Ic/ Lc) = 105333

Ic1 = 237000000 S( Ib/ Lb) = 9943Lc1= 4500 GAx= S(Ic/ Lc) / S( Ib/ Lb) = 10.6

Faktor panjang tekuk efektif thd.sb. x,

kx= [ 3*GAx*GBx+ 1.4*(GAx+ GBx) + 0.64 ] / [ 3*GAx*GBx+ 2.0*(GAx+ GBx) + 1.28 ]

kx= 0.96489thd.sb. Y :

Ic3 = 17400000

Lc3= 4500

Ib3 = 12500000 Ib4 = 12500000

Lb3= 5000 B Lb4= 5000 Joint B :

S( Ic/ Lc) = 7733Ic2 = 17400000 S( Ib/ Lb) = 5000Lc2= 4500 GBy= S(Ic/ Lc) / S( Ib/ Lb) = 1.5

Ib1 = 1250000 Ib2 = 12500000

Lb1= 5000 A Lb2= 5000 Joint A :

S( Ic/ Lc) = 7733Ic1 = 17400000 S( Ib/ Lb) = 2750Lc1= 4500 GAy= S(Ic/ Lc) / S( Ib/ Lb) = 2.8

Faktor panjang tekuk efektif thd.sb. y,

ky= [ 3*GAy*GBy+ 1.4*(GAy+ GBy) + 0.64 ] / [ 3*GAy*GBy+ 2.0*(GAy+ GBy) + 1.28 ]

kY= 0.85875


27/72


28/72

Perencanaan Kantor


Tegangan tekuk :

Tegangan tekuk terhadap sumbu x, fcrx= fy/ wx= 210.689 MPa

Tegangan tekuk terhadap sumbu y, fcry= fy/ wy= 150.761 MPaTahanan aksial tekan :

Tahanan aksial tekan nominal thd.sb. x, Nnx= A * fcrx= 985601 N

Tahanan aksial tekan nominal thd.sb. y, Nny= A * fcry= 705261 N

Tahanan aksial tekan nominal terkecil, Nn= 705261 N

Tahanan aksial tekan, fn* Nn= 599472 N

2. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLINGPADA SAYAP

Momen nominal penampang akibat pengaruh local buckling pada sayap untuk :

a. Penampang compact: l lp Mn= Mp

b. Penampang non-compact : lp< l lr Mn= Mp- (Mp- Mr) * ( l- lp) / ( lr- lp)

c. Penampang langs ing : l >lr Mn= Mr *( lr/ l )

2

Momen plastis thd.sb. x, Mpx= fy* Zx= 125298360 Nmm

Momen batas tekuk thd.sb. x, Mrx= Sx* ( fy- fr) = 81770000 Nmm

Momen plastis thd.sb. y, Mpy= fy* Zy= 25014870 Nmm

Momen batas tekuk thd.sb. y, Mry= Sy* ( fy- fr) = 11560000 Nmm

Kelangsingan penampang sayap, l= bf/ tf = 16.667


lp= 170 / fy = 10.973


lr= 370 / ( fy - fr) = 28.378l > lp dan l < lrBerdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang non-compact

Momen nominal thd.sb. x :

compact : Mnx= Mpx= - Nmm

non-compact : Mnx= Mpx- (Mpx- Mrx) * ( l- lp) / ( lr- lp) = 111059525 Nmmlangsing : Mnx= Mrx *( lr/ l ) = - NmmMomen nominal untuk penampang : non-compact Mnx= 111059525 Nmm


29/72

Perencanaan Kantor


Momen nominal thd.sb. y :

compact : Mny= Mpy= - Nmm

non-compact : Mny= Mpy- (Mpy- Mry) * ( l- lp) / ( lr- lp) = 20613563 Nmmlangsing : Mny= Mry *( lr/ l ) = - NmmMomen nominal untuk penampang : non-compact Mny= 20613563 Nmm

3. MOMEN NOMINAL PENGARUHLOCAL BUKLINGPADA BADAN

Kelangsingan penampang badan, l= h / tw= 44.769Gaya aksial leleh, Ny= A * fy= 1122720 N

Nu/ ( fb* Ny ) = 0.107 N

a. Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact:

Untuk nilai, Nu/ ( fb* Ny ) 0.125 lp= 1680 / fy* [ ( 1 - 2.75 * Nu/ ( fb* Ny) ]

Untuk nilai, Nu/ ( fb* Ny ) > 0.125 lp= 500 / fy* [ ( 2.33 - Nu/ ( fb* Ny) ] 665 / fy

b. Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact:

lr= 2550 / fy* [ ( 1 - 0.74 * Nu/ ( fb* Ny) ]

Untuk nilai : Nu/ ( fb* Ny ) < 0.125lp= 1680 / fy* [ ( 1 - 2.75 * Nu/ ( fb* Ny) ] = 76.425

lp= 500 / fy* [ ( 2.33 - Nu/ ( fb* Ny) ] = -lp= 665 / fy= -

Batas kelangsingan maksimum penampang compact, lp= 76.425

Batas kelangsingan maksimum penampang non-compact,

lr= 2550 / fy* [ ( 1 - 0.74 * Nu/ ( fb* Ny) ] = 151.524l < lp dan l < lr

Berdasarkan nilai kelangsingan badan, maka termasuk penampang compactMomen nominal thd.sb. x :

compact : Mnx= Mpx= 125298360 Nmm

non-compact : Mnx= Mpx- (Mpx- Mrx) * ( l- lp) / ( lr- lp) = - Nmmlangsing : Mnx= Mrx *( lr/ l ) = - NmmMomen nominal thd.sb. x : penampang compact Mnx= 125298360 Nmm


30/72

Perencanaan Kantor


Momen nominal thd.sb. y :

compact : Mny= Mpy= 25014870 Nmm

non-compact : Mny= Mpy- (Mpy- Mry) * ( l- lp) / ( lr- lp) = - Nmm

langsing : Mny= Mry *( lr/ l ) = - NmmMomen nominal thd.sb. y : penampang compact Mny= 25014870 Nmm

4. TAHANAN MOMEN LENTUR

Momen nominal berdasarkan pengaruh local bucklingpada sayap,

Momen nominal thd.sb. x, Mnx= 111059525 Nmm

Momen nominal thd.sb. y, Mny= 20613563 Nmm

Momen nominal berdasarkan pengaruh local bucklingpada badan,Momen nominal thd.sb. x, Mnx= 125298360 Nmm

Momen nominal thd.sb. y, Mny= 25014870 Nmm

Momen nominal (terkecil) yang menentukan,

Momen nominal thd.sb. x, Mnx= 111059525 NmmMomen nominal thd.sb. y, Mny= 20613563 NmmTahanan momen lentur thd.sb. x, fb* Mnx= 99953573 NmmTahanan momen lentur thd.sb. y, fb* Mny= 18552207 Nmm

5. INTERAKSI AKSIAL TEKAN DAN MOMEN LENTUR

Gaya aksial akibat beban terfaktor, Nu= 108487 N

Momen akibat beban terfaktor thd.sb. x, Mux= 34777029 Nmm

Momen akibat beban terfaktor thd.sb. y, Muy= 5479979 Nmm

Tahanan aksial tekan, fn* Nn= 599472 NTahanan momen lentur thd.sb. x, fb* Mnx= 99953573 NmmTahanan momen lentur thd.sb. y, fb* Mny= 18552207 Nmm

Kolom yang menahan gaya aksial tekan dan momen lentur harus memenuhi

persamaan interaksi aksial tekan dan momen lentur sbb :

Untuk nilai, Nu/ ( fn*Nn ) > 0.20 Nu/ ( fn*Nn) + 8 / 9 * [ Mux/ ( fb* Mnx) + Muy/ ( fb* Mny) ] 1.0

Untuk nilai, Nu/ ( f*Nn) 0.20 Nu/ ( 2 * fn*Nn) + [ Mux/ ( fb* Mnx) + Muy/ ( fb* Mny) ] 1.0


31/72

Perencanaan Kantor


Untuk nilai : Nu/ ( fn*Nn) = 0.1810 < 0.20Nu/ ( fn*Nn) + 8/9*[ Mux/ ( fb* Mnx) + Muy/ ( fb* Mny) ] = -Nu/ ( 2 * fn*Nn) + [ Mux/ ( fb* Mnx) + Muy/ ( fb* Mny) ] = 0.7338

Nilai interaksi aksial tekan dan momen lentur = 0.7338

0.7338 < 1.0 AMAN (OK)

6. TAHANAN GESER

Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat,

h2/ tw 6.36 * ( E / fy)39.38462 < 183.60 Plat badan memenuh i syarat (OK)

Kontrol tahanan geser nominal plat badan tanpa pengaku :

Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu= 14067 N

Luas penampang badan, Aw= tw* ht= 1950 mm2

Tahanan gaya geser nominal, Vn= 0.60 * fy* Aw= 280800 N

Tahanan gaya geser, ff* Vn= 210600 NSyarat yg harus dipenuhi : Vu ff * Vn

14067 < 210600 AMAN (OK)

Vu/ ( ff* Vn) = 0.0668 < 1.0 (OK)

7. INTERAKSI GESER DAN LENTUR

Elemen yang memikul kombinasi geser dan lentur harus dilakukan kontrol sbb. :

Sayarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :

Mux/ ( fb*Mnx) + Muy/ ( fb* Mny) + 0.625 * Vu/ ( ff* Vn) 1.375

Mux/ ( fb* Mnx) = 0.3479Muy/ ( fb* Mny) = 0.2954

Vu/ ( ff* Vn) = 0.0668Mux/ ( fb*Mnx) + Muy/ ( fb* Mny) + 0.625* Vu/ ( ff* Vn) = 0.6851

0.6851 < 1.375 AMAN (OK)


32/72

Perencanaan Kantor


min 40 mmmin 50 mm

hr < 75 mm

Shear connectorPelat beton

Dek baja bergelombang

Wr

min 50 mm

tp

III.4.

Analisa pelat

Beban guna pada pelat untuk menentukan tebal pelat :

Beban Mati :

Berat beton basah(0,13 x 2400) = 312 kg/m2

Berat Plafond = 11 kg/m2

Berat Pengantung = 7 kg/m2

Berat Ducting AC + pipa-pipa = 25 kg/m2

Berat Spesi 2.5 = 55 kg/m2

Berat Keramik = 21 kg/m2

Berat Lainnya = 31 kg/m2

+

Total = 462 kg/m2

Beban Hidup = 250 kg/m2

Kombinasi Beban :

Kombinasi 1 : 1,4 D = 646.80 kg/m2

Kombinasi 2 : 1,2 D + 1,6 L = 954.40 kg/m2(menentukan)

Gambar 3.5 Plat Dek Baja

Dari hasil analisa dengan mengunakan program ETABS, didapat :

Mu+= 451,32 kgm = 4513200 Nmm

Mu-

= 595,77 kgm = 5957700 Nmm

Gambar 3.6 Input Beban


33/72

Perencanaan Kantor


1000 mm

yt

Dptp

a

0,85.f'c

c

T

Gambar 3.7 Output Diagram Momen Kgf m)

Dari hasil analisa dengan mengunakan program ETABS, didapat :

Mu+ = 3572506.24 Nmm

Mu- = 7075947.95 Nmm

Kontrol pelat satu arah Lantai

Kontrol momen positif :

Tebal effektif pelat (Dp) :

Dp = tpyt = 13015,4 = 114,6 mm

Kuat tarik dek baja ( T ) :

Ap = 1241 mm , Fy dek baja = 550 MPa

T = Ap . Fy = 1241 . 550 = 682550 N

Gambar 3.8Penampang dan tegangan pelat daerah lapangan.

Tinggi tekan beton ( a ) :

c.b0,85.f'

Ta mm15,04

000,85.20.10

682550

Momen nominal positif pelat, Mn+:

Nmm645180392

26,776,141825506

2

aDTMn

P

Momen Ultimate positif pelat (fMn+) :

Mn+

= 0,8.64518039 = 51614431 Nmm > Mu

+

..................... OK)

Tulangan susut pada daerah dek baja dipasang sejajar dan tegak lurus bentang terpendek

balok :

Sesuai dengan SNI 03-2847-2002, Pasal 9.12.1.c :

Pelat dengan mengunakan tulangan dengan tegangan leleh melebihi 400 MPa yang

diukur pada regangan leleh sebesar 0,35 % yaitu :


34/72

Perencanaan Kantor


550

.b.d0,0018.400susutAS

Tulangan sejajar dan tegak lurus bentang terpendek balok :

2

S mm150,022550

6.1000.114,0,0018.400

550

.b.d0,0018.400susutA

Dipakai tulangan susut8-250 (As = 201 mm2)

Kontrol momen negatif :

Gambar 3.9Penampang dan tegangan pelat daerah tumpuan.

Tebal selimut beton diambil 20 mm

Tebal effektif beton diambil d = 114,620 10 = 79,6 mm

MPa1,102,6,8.1000.790

7075947.95

.b.d

MR

22

u

n f

18,82

0,85.20

320

c0,85.f'

fm

y

0,0069320

,8502.15,686.111

15,686

1

f

2.m.R11

m

1

y

n

0,0221320600

600.

320

200,85.0,85.0,75.

f600

600.

f

c.f'0,85.0,75.

yy

1

max

0,0044f

1,4

y

min ,atauyf

cf

.4

'min

= 0,0035 ,dipakai min= 0,0044

min 315.39 mm2 OK)

1000 mm

yt

Dptp

a

0,85.f'c

c

T

AS AS bagi


35/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

Story3 B8 1 ENVELOPEMax 0.15 60.17 79.47





Story3 B8 1 ENVELOPEMin 0.15 503.13 784.43






















Story3 B49 2 ENVELOPE

Min 3.93

31.15

100.86Story1 B3 3 ENVELOPEMax 0.10 560.74 164.75

Story1 B3 3 ENVELOPEMax 0.58 1,014.72 817.36

Story1 B3 3 ENVELOPEMax 1.05 1,468.70 1,254.34

Story1 B3 3 ENVELOPEMin 0.10 1,600.92 51.41


Story1 B3 3 ENVELOPEMin 1.05 692.96 1,015.39














TABLE: BeamForces

Story Beam Label LoadCase/Combo


36/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces






Story3 B28 5 ENVELOPEMax 1.49

230.05 157.56













302.38

55.94












Min 2.43 134.84 20.21Story3 B35 6 ENVELOPEMin 2.90 244.14 151.72











Story3 B42 7 ENVELOPEMin 1.50

98.14 90.34









37/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces






Story3 B47 8 ENVELOPEMin 1.45 31.66

4.37






Story1 B58 9 ENVELOPEMax 2.02 421.45 2,039.84







5,321.64

3,927.86

Story1 B58 9 ENVELOPEMin 0.62 4,189.21 1,772.86











Max 0.55

93.81 0.02Story1 B59 10 ENVELOPEMax 0.95 792.84 704.86




















38/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces







609.99













202.58 329.18












Max 1.98 215.37 125.35Story3 B16 14 ENVELOPEMax 2.45 424.73 6.83




















39/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces






























Min 4.00 2,296.38 0.00Story1 B54 18 ENVELOPEMax 0.00 2,670.87 0.00




















40/72


41/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces



















207.25












Max 0.56

1,325.51 1,017.36Story1 B1 59 ENVELOPEMax 1.04 655.00 1,528.04




















42/72


43/72


44/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces



















1,006.62 11.35












Min 2.45 993.45

234.39Story1 B26 117 ENVELOPEMin 2.93 1,561.43 970.30












282.21 541.91









45/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces







859.16

190.82













405.35 331.43












Min 0.13

1,534.69

42.22Story1 B4 130 ENVELOPEMin 0.59 1,092.65 326.66




















46/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces






Story1 B5 132 ENVELOPEMax 0.35 2,016.09

586.02
























Min 2.48 1,671.11 2,045.37Story1 B49 135 ENVELOPEMin 2.96 2,342.47 1,000.66












82.97

120.95









47/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces







690.70

13.07













781.20

656.95












Max 2.46 390.64 65.23Story1 B27 147 ENVELOPEMax 2.93 402.55 207.27












102.19 182.22









48/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces



















1,648.15












Min 1.40

821.39

903.34Story1 B61 150 ENVELOPEMin 1.84 810.02 564.64












1,319.66

555.03









49/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces







106.65 455.19













1,156.56

278.45












Max 2.45 1,235.32

311.28Story1 B43 161 ENVELOPEMax 2.93 1,764.96 871.33












177.17

337.73









50/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces







2,136.44 187.70













1,542.58 1,633.00












Max 2.00 638.69 801.94Story1 B63 183 ENVELOPEMax 2.46 1,122.76 581.69











Story1 B63 183 ENVELOPEMin 3.39 1,227.75

1,148.77









51/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces







3,011.83

1,087.79
























Min 2.93 1,552.44

183.11Story1 B44 185 ENVELOPEMin 3.39 2,212.77 1,426.42












4,554.71

2,360.38









52/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces







464.24 1,509.48













63.34












Max 3.93 5,395.25

2,366.19Story1 B23 188 ENVELOPEMin 0.15 4,658.97 2,393.43












1,479.46 1,087.98









53/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces



















2,066.60












Max 0.56

1,716.61

387.13Story1 B51 191 ENVELOPEMax 1.04 1,702.15 670.77












2,604.70 435.51









54/72

LAMPIRAN

Station V2 M3

TABLE: BeamForces







1,278.72 1,197.37













2,600.06

856.14












Max 0.15

4,985.97

3,757.25Story1 B45 195 ENVELOPEMax 0.63 4,164.74 1,238.29












3,253.21



laporan final rukan

Documents