studi observasi

Post on 08-Jul-2016

33 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Studi Observasi

TRANSCRIPT

STUDI OBSERVASI

Suprihati

Studi Observasional

Merupakan penelitian untuk mengamati

subyek yang akan diteliti tanpa

melakukan suatu intervensi apapun

Umumnya digunakan untuk membuktikan

adanya suatu hubungan

Macam studi Observasional

Causation : Hubungan sebab-akibat

Prognostik : Efek suatu faktor terhadap

perjalanan suatu penyakit

HUBUNGAN ANTARA DUA KATEGORI

KEJADIAN,

PERUBAHAN SUATU KATEGORI DIIKUTI

OLEH PERUBAHAN KATEGORI YANG

LAIN

HUBUNGAN KAUSAL

1. Urutan waktu

2. Kuatnya hubungan

3. Konsistensi

4. Biologic/ epidemiologic plausibility

5. Insidens

6. Paparan

7. Eliminasi

8. Dapat dicegah

(prevention plausability)

HUBUNGAN KAUSAL

Disain Penelitian Causation

Belah Lintang (Cross sectional )

Kasus Kontrol (Case control)

Kohort (Cohort)

Analisis Kuatnya Hubungan

1. Studi Belah lintang:

Rasio Prevalen (Prevalency Rate)

2. Studi Kasus Kontrol:

Odds Ratio

3. Studi Kohort:

Risiko relatif (Relative Risk)

Analisis kemaknaan kuatnya

hubungan

Interval Kepercayaan

(Confidence Interval)

PR = 2,3 ( 90% C.I. =1,78 – 4,99)

Bila CI meliputi nilai/ angka 0 Tidak

bermakna ( 95% C.I = 0,875-5,9)

Mendeskripsikan korelasi (hubungan)

antara faktor risiko dengan efek dengan

melakukan observasi ke 2 variabel

tersebut dalam satu saat tertentu (point time approach)

STUDI BELAH LINTANG

Belah Lintang

Setiap subyek penelitian hanya diobservasi 1X saja untukmendapatkan data adanya paparan sekaligus efek

Belah Lintang/ Cross Sectional

Efek +

Efek -

Paparan + / -

Waktu

Penelitian

No direction of inquiry

Penyakit

Ya Tidak

a b

c d

a + b

c + d

a + c b + d a + b + c + d

Paparan +

Paparan -

PR = a / a + b

c / c + d

Tabel 2 X 2

KEUNTUNGAN BELAH LINTANG

Cepat

Murah

Feasible

Menentukan hubungan (Asosiasi)

antara variabel penelitian

( var bebas dan var tergantung)

KELEMAHAN BELAH LINTANG

Tidak dapat menentukan hubungan

sebab-akibat

Tidak dapat digunakan pada kasus-kasus

yang prevalensinya rendah

Tidak dapat digunakan pada kasus yang

akut dan rekuren

Tdk dpt digunakan pd kondisi epidemik

STUDI KASUS KONTROL

CASE CONTROL STUDY

Mengidentifikasi subyek yang memiliki karakter efek (+) atau kasus kemudian ditelusuri secara retrospektif ada/ tidaknya faktor risiko yang diduga berperan

Mengidentifikasi subyek yang memilki karakter efek (-) atau kontrol, kemudian ditelusuri secara retrospektif ada/ tidaknya faktor risiko yang sama

Menentukan kasus dan kontrol yang terpapar maupun yang tidak terpapar bandingkan

Kasus Kontrol

Merupaan pilihan disain penelitian untuk kasus-kasus yang penyakitnya jarang, medical check up, onsetnya lama

Kelemahan: - Bias/ kesalahan dalam menseleksi

kasus dan kontrol- Bias dalam mengingat paparan

(Recall bias)

Matching Kelompok kontrol dipilih dari subyek yang

memiliki karakteristik serupa dengan

kasus (Ingat ”kasus” sudah memiliki efek

+, “kontrol” belum miliki efek atau efek –)

Contoh:

Bila mendapatkan kasus laki-laki usia 56

tahun, carilah kasus juga laki-laki usia 50

an

KASUS KONTROL

WAKTU PENELITIANRetrospektif

KONTROL

KASUS

Paparan +

Paparan -

Paparan +

Paparan -

Penyakit

Ya Tidak

a b

c d

a + b

c + d

a + c b + d a + b + c + d

Paparan +

Paparan -

OR = b / d

Tabel 2 X 2

a / c

Pelaksanaan Studi Kasus kontrol

• Sebutkan research question

• Mendefinisikan dengan jelas penyakit dan

paparan yang akan diteliti

• Seleksi kasus

• Seleksi kontrol

• Kembangkan dan ujikan instrumen

penelitian

• Melakukan penelitian dan merencanakan

analisis

SELEKSI KASUS

Menseleksi dari pasien yang datang

berobat dengan keluhan penyakit yang

akan diteliti

Pasien yang baru didiagnosis memiliki

penyakit yang diteliti

Yakinkan bahwa paparan datang

terlebih dahulu daripada efek/ penyakit

Kriteria diagnosis harus sudah

established

Contoh Research Question Penelitian

Kasus Kontrol

Apakah risiko terjadinya Infark Myocard pada wanita diakibatkan oleh penggunaan oral kontrasepsi?

Apakah paparan sinar matahari yang berlebihan mengakibatkan kanker kulit?

Apakah hormone replacement treatment (HRT) pada wanita meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara?

Apakah penderita hipertensi berat yang lama memiliki risiko terjadinya dementia dini?

Menentukan kelompok Kontrol

Kontrol harus bebas dari penyakit yang

sedang diteliti

Sebagian perbedaan karakteristik antara

kontrol dengan kasus dapat dianalisis

dengan statistik

Kontrol dapat diambil dari RS, masyarakat,

teman, saudara, tetangga

Kriteria eksklusi untuk kontrol

Kontrol memiliki latar belakang penyakit

yang berhubungan dengan paparan yang

sedang diteliti

Contoh:

Penelitian konsumsi aspirin dengan

myocard infark Pasien dengan ulkus

peptikum kronis harus diekslusi dari

kelompok kontrol

CONTOH PERTANYAAN PENELITIAN

Apakah paparan terhadap asap

memiliki asosiasi dengan kejadian

kanker saluran nafas?

Apakah paparan terhadap

asbestosis berhubungan dengan CA

bronchus?

Mengembangkaninstrumen penelitian

Membuat kuesioner

Mulai dari daftar variabel yang akan

diteliti, termasuk hal-hal yang lebih detil

dari variabel tsb (level, durasi)

Tulis pertanyaan sesuai dengan analisis

yang akan dilakukan (Apakah anda

menggunakan pil kontrasepsi?)

VALIDITAS Kuesioner yang valid benar-benar mengukur

apa yang seharusnya diukur !

3 komponen:

1. Relevance:

Apakah pertanyaan pd kuesioner relevan

dg pertanyaan penelitian?

2. Completeness:

Apakah sudah mengandung semua

informasi yang diperlukan?

3. Accuracy:

Apakah pertanyaan sudah cukup akurat

RELIABILITAS

Melakukan wawancara ulang dan membandingkan jawabannya apakah masih sama (Yang melakukan wawancara bisa orang yang sama maupun berbeda)

Mengulangi pertanyaan dengan kalimat yang sedikit berbeda untuk mencek konsistensi dari jawaban

Tips

Tuliskan pertanyaan yang dapat dimengerti

oleh responden

Jangan membuat pertanyaan yang meragukan:

Apakah anda mendapatkan masalah dengan

otot anda?

Pertanyaan2 yang membuat malu harus dibuat

dengan cara yang tidak seperti menuduh

Pertimbangkan antara kuesioner yang dijawab

sendiri oleh responden ataukah dibutuhkan

seseorang yang dilatih untuk melakukan

interview

PENELITIAN KOHORT

KEUNTUNGAN STUDI KOHORT

Satu2nya cara untuk menentukan

insidensi langsung (risiko absolut)

Mengikuti pertanyaan klinis yang logis:

Jika orang2 terpapar oleh faktor risiko X

apakah akan menjadi sakit Y?

Dapat menilai antara paparan dengan

banyak penyakit

KERUGIAN STUDI KOHORT

Tidak efisien karena butuh waktu yang

relatif lama (tergantung jenis penyakit

yang akan diteliti)

Mahal

Sering tidak dapat memenuhi kaidah

ethical clearance

COHORT STUDY

Penelitian dimulai dari sekelompok subyek

bebas dari penyakit yang akan diteliti Dibagi

menjadi 2 kelompok :

1. Paparan faktor risiko (+)

2. Paparan faktor risiko (-)

Diikuti sp kurun waktu tertentu untuk

menentukan insidensi terjadinya penyakit pada

kelompok dengan paparan (+) maupun

paparan (-)

Disain Kohort

Penyakit +

Penyakit -

Penyakit +

Penyakit -

Paparan +

Paparan -

Penelitian

dimulai timeDirection of inquiry

Historical Cohort

Penyakit (+)Paparan (+)

Paparan ( -)Catatan Medik

Penelitian dimulai

Direction of inquiry

Penyakit (-)

Penyakit (+)

Penyakit (-)

RETROSPECTIVE COHORT

RETROSPECTIVE CASE-CONTROL

Retrospective cohort study: study subjects are

selected based on their exposure status

(Good for exposures of extremely low

prevalence)

Case-control study: study subjects are

selected according to whether or not they

have the disease ( Good for rare diseases)

Penyakit

Ya Tidak

a b

c d

a + b

c + d

a + c b + d a + b + c + d

Exposure +

Exposure -

RR = a / a + b

c / c + d

Relative Risk = RR

ANALISIS

Tabel 2 X 2 (Two by two Table):

Relative Risk; Survival analysis

Faktor perancu (Confounding factor):

** Stratified table

** Logistic regression

Tahap penyakit

Etiologi

Lingkungan

Prognosis

Terapi

Pendapat Pakar

Text Book

Pengalaman Kliniik

Bagaimana mengetahui prognosis st penyakit?

Penelitian

Orang lain(Critical Appraisal)

Sendiri

Beda pendapat antar pakar

• Tidak menggambarkan situasi penderita berada

• Mengacu temuan 5 – 10 tahun terakhir

• Keterbatasan memori• Butuh banyak kasus utk menyimpulkan

SEHAT

SERANGAN INFARKSAKIT (KELUARAN)MENINGGAL, DLL

FAKTOR RISIKOFAKTOR PROGNOSTIK

• Umur bertambah• Jenis kelamin• Meningkatnya LDL• Menurunnya HDL• Merokok• Hipertensi• Kurangnya aktifitas

• Umur bertambah• Jenis kelamin• Infark anterior• Hipotensi• Gagal Jantung kongestif• Aritmia ventrikuler

Prognosis p.u digambarkan dalam RATE (banyaknya kasus dalam kurun waktu ttt )

Angka Definisi

Harapan Hidup 5 th % penderita yg mampu hidup selama 5 th dari saat ttt dlm perjlnan penyakitnya

Kasus - fatal % penderita yg meninggal krn penyakitnya

Respon % penderita yg membaik setelah intervensi

Remisi % penderita yg mencapai fase dimana penyakit tak dpt dideteksi

Kambuh % penderita yg sakit lagi setelah fase bebas penyakit

Research question:

Apakah x merupakan faktor prognostik (+) terhadap penyakit A?

Apakah y merupakan faktor prognostik (-) terhadap penyakit A?

POPULASi

KRITERIA

SAMPEL

Faktor Prognostik (+)

FaktorPrognostik (-)

Keluaran (-)

Keluaran (+)

Keluaran (+)

Keluaran (-)

Skema Penelitian Prognostik

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penelitian Prognostik

1.Inception cohort

2. Bias: - Referral filter bias- Diagnostic access bias- Immigration bias

3. Kelengkapan pengamatan kasus

4. Blinding

5. Analisis faktor prognostik lain

100

0 1 2 3 4 5

ANALISIS: LIFE TABEL

Time

PROBALBILITAS

Contoh

Judul : Hubungan timbulnya kekambuhan RA pd penderita yg merokok dan tidak merokok

Masalah : Apakah ada hubungan antara merokok dg kekambuhan kekambuhan RA ?

Hipotesis : Ada hubungan antara merokok terhdp timbulnya kekambuhan RA.

Kerangka konsep

MerokokKekambuhan pend RA

Var perancu ?

Ranc penelitian : cross secsional

Variabel bebas : perokok / bukanperokok

Var tergantung : kekambuhan pend RAVar perancu : kel anatomis yg nyata, usia,

jenis alergen yg sensitif ,pekerjaan, dapat IT, infeksi

Kriteria eklusi :

Ada tanda infeksi Sedang mendapat IT Kel anatomis yg nyata

Jumlah sampel : ?

Analisa hasil : tabel 2X2 PR ?

Kriteria inklusi :

Pend RA ( dx SPT) Usia 17-40th pekerjaan

Judul :Perbandingan tingkat depresi pd mahsw S1 Kedokt UNDIP ( Usia remaja akhir-dewasa) yg tinggal di rumah kost

Masalah :Faktor2 apa yg berperan terhdp kejadian depresi mhsw S1 FK Undip yg tinggal di rumah dibandingkan di kost ?.

Tujuan :Mengetahui faktor yg berperan terhdp kejadian depresi mhsw S1 FK Undip yg tinggal di rumah dibandingkan di kost.

Hipotesis :Terdapat perbedaan tingkat depresi antara mhsw S1 FK Undip yg tinggal di rmh sendiri dibanding di kost

Kerangka konsep

Tinggal kost

Depresi

Pertama pisah ORTUKost sendiri

Sekamar dg teman

Disain : cross sectional

Sampel : 50 mhsw kost dan 50 mhsw tinggal di rumah

Alat kwesener : Hamilton D RS

Kajian kritis penelitian

Beberapa pedoman untuk memilih artikelprognosis yang baik adalah sebagai berikut :

1. Apakah inception cohort dilakukan dengan baik ?

2. Apakah pasien bisa dideteksi dan dimulaipengamatan pada saat yang sama / seragamdalam perjalanan penyaktinya ?

3. Apakah kriteria diagnosa, derajat penyakit,morbiditas, keadaan demografi yang digunakanuntuk inklusi dijabarkan dengan jelas ?

4. Apakah pola rujukan dijabarkan dengan baik?

Apakah telah dihindari : referral filter bias,

diagnostic access bias.

5. Apakah semua kasus diikuti dan diamati

dengan lengkap ?

a. apakah semua pasien yang diikutkan

dalam penelitian cocok dengan pada

laporan hasil ?

b. Apakah keadaan klinis semua pasien

diketahui ?

6. Apakah kriteria keluaran telah ditetapkan

dan digunakan dengan baik ?

Apakah kriteria dapat digunakan /

diterapkan pada pelayanan kesehatan

kita dengan akurat?

7. Apakah keluaran diukur secara membuta

(blind) ?

Apakah faktor prognosis lain telah diukur

dan dianalisis dgn baik ?

TERIMAKASIH

Tugas :

• Cari artikel penelitian prognosis

• Buat critical appraisal sesuai kuliah

Identifikasi faktor prognosis pd artikel

tsb.

33

top related