analisis msalah

Upload: eko-roharto

Post on 24-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    1/22

    Nama : Rofaqo Hakki

    NIM : 04011281320049

    Kelas : PSPD 2013 A

    Analisis Masalah

    Bagaimana anatomi dan fisiologi dari jaras motorik?

    Sistem motorik merupakan suatu system yang mengurus hal ikhwal

    ketrampilan gerakan otot skeletal yang terdiri dari unsur saraf dan unsur muskuler.

    Sistem motorik mulai dari area spesifik di serebral corteks dan turun ke pyramids

    berakhir di alpha motor neuron. Traktus kortikospinal yang menghubungkan

    langsung dari korteks serebri ke medulla spinalis.

    System ini meliputi beberapa komponen :

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    2/22

    Neuron Sentral : merupakan neuron neuron dari korteks motorik ke inti inti saraf di

    batang otak dan medulla spinalis. Neuron sentral ini disebut UN !Upper otor

    Neuron".

    Neuron #erifer : merupakan neuron saraf dari inti motorik di batang otak dan medulla

    spinalis ke otot. Neuron #erifer ini disebut $N !$ower otor Neuron".

    otoric %nd #late merupakan penghubung antara neuron dan otot.

    &tot.

    U##%' &T&' N%U'&N !UN"

    Semua neuron di korteks serebri yang menyalurkan impuls motorik ke inti

    motorik di $N tergolong dalam UN.

    UN ini disusun oleh :

    (Susunan pyramidal

    (Susunan ekstra pyramidal

    SUSUN)N #*')+,)$

    -ambar ( #emetaan Somatotropik

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    3/22

    ulai di Sel sel neuron di lapisan ke / korteks presentralis !area 0 Broadman" dan

    akson aksonnya menyusun system pyramidalis. Neuron neuron tersebut tertata didaerah

    gyrus presentralis yang mengatur gerakan otot tubuh tertentu dinamakan #enataan

    Somatotropik. Serabut1serabut efferent berupa akson1 akson neuron di gyrus presentralis

    turun menuju ke neuron neuron yang menyusun inti saraf otakmotorik di Brainstem

    melalui traktus kortikobulbar dan neuron neuron yang terletak di kornu anterior medulla

    spinalis melalui traktus kortikospinalis. 2ubungan akson tersebut bersifat monosinaptik

    dan kontralateral. )kson ini membentuk suatu berkas yang disebut

    T')3TUS #*')+,)$+S yang terdiri dari:

    4 Serabut kortikospinalis !ke kornu anterior medulla spinalis"

    4 Serabut kortikobulbaris !ke inti motorik saraf otak"

    T')3TUS 3&'T+3&S#+N)$

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    4/22

    Serabut yang berasal dari korteks motorik akan berjalan secara kon5ergen melalui

    corona radiatamassa putih serebri

    menuju tungkai posterior capsula

    interna. $alu berkumpul merapat

    dalam susunan somatotropik dan

    memasuki bagian tengah

    pedunculus otak tengah. Serat1

    serat yang merupakan berkas padat

    berjalan turun ke bawah di tengah

    pons dan kemudian muncul

    melewati piramid. ,ari bagian

    5entral medula oblongata6 serabut

    saraf kortikospinal terlihat seperti

    gambaran piramid. +nilah yang

    menyebabkan penamaan traktus

    piramidalis.

    -ambar 7

    #ada piramid di daerah

    inferior dari medula6 8/19 ; serabut saraf kortikospinal menyilang ke sisi lain dari otak

    melalui garis tengah !decusasio piramidalis"..,isebut traktus kortikospinal lateralisatau

    traktus piramidalis lateralis. Sisanya 1/ ; terus berjalan ipsilateral dalamfuniculus

    anterior. 3arena berjalan turun sepanjang sisi korda spinalis6 serabut saraf yang tidak

    menyilang yang bersinaps dengan ner5us spinalis pada sisi ipsilateral dari tubuh disebut

    traktus piramidalis direk.

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    5/22

    distal tangan dan tungkai. Sedangkan traktus kortikospinal medial berakhir di motor

    neuron untuk pergerakkan otot aksial tubuh dan segmen proksimal tangan dan tungkai.

    Ner5us spinalis hanya menerima iner5asi kontralateral dari traktus

    kortikospinalis. +ni berarti lesi traktus piramidalis unilateral di atas titik persilangan pada

    piramid akan menyebabkan paralisis otot yang dipersarafi ner5us spinalis di sisi

    berlawanan dari tubuh. Sebagai contoh6 lesi di sisi kiri traktur piramidalis di atas titik

    persilangan dapat menyebabkan paralisis sisi kanan tubuh.

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    6/22

    T')3TUS 3&'T+3&BU$B)'

    -ambar =

    Traktus kortikobulbar membawa pesan motorik yang paling penting untuk

    bicara dan menelan. )kson kortikobulbar dari korteks berjalan turun diantara

    genuatau ikatan dari kapsula interna.

    Serabut traktus kortikobulbar meninggalkan traktus piramidalis pada

    daerah otak tengah dan melakukan perjalanan ke arah dorsal.. ,i dalam

    perjalanannya menuju nukleus saraf otak6 ada beberapa serabut saraf yang

    menyilang sedangkan sisanya tetap berjalan ipsilateral. Nukleus yang terlibat

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    7/22

    adalah saraf otak yang mengontrol persarafan 5olunter otot wajah dan mulut6 n.>6

    n.>++ !keluar dari pons"6 n.+6 n.6 n.+ dan n.++ !keluar dari medulla

    oblongata".

    Berkas saraf lain juga harus disebutkan. Berasal dari daerah mata area

    Broadmann 0 dan tidak pada girus presentralis. +mpuls1impulsnya menghasilkan

    gerakan konjugat dari mata. ,isebut traktus kortikomesensefalik6 tetapi ada

    persetujuan umum memasukkan traktus ini sebagai traktus kortikonuklearis.

    Setelah berkas ini meninggalkan area 86 serat bergabung dengan serat

    traktus piramidalisdalam corona radiata. 3emudian berjalan lebih 5entral dalam

    ekstremitas posterior capsula interna6 sampai akhirnya berbelok ke caudal dalam

    perjalanannya ke nuklei saraf motorik mata : N.+++6 N.+> !keluar dari

    mesencephalon"6 N.>+ !keluar dari pons". Tidak jelas di mana serat traktus

    kortikomesensefalikberakhir. 2anya diketahui bahwa serat tidak bersinaps secara

    langsung dengan nuklei okulomotor.

    2ampir semua ner5us kranialis menerima iner5asi bilateral dari serabut

    saraf traktus piramidalis. +ni berarti bahwa keduanya6 yakni anggota kanan dan

    kiri dari sepasang ner5us kranialis diiner5asi oleh daerah korteks motorik

    hemisfer kanan dan kiri. Sehingga jika ada lesi unilateral dari traktus piramidalis6

    kedua sisi tubuh yang terhubung dengan ner5us kranialis tetap menerima pesan

    motorik dari korteks. #esan untuk pergerakan ini mungkin tidak sekuat

    sebelumnya tapi tidak akan menyebabkan paralisis.

    ,ua pengecualian untuk pola ini adalah fungsi N ++ yang menginer5asi

    pergerakan lidah dan bagian dari N >++ yang menginer5asi otot muka bagian

    bawah. ereka hanya menerima iner5asi kontralateral dari traktus piramidalis. +ni

    berarti mereka menerima informasi hanya dari serabut saraf di sisi berlawanan

    dari otak. &leh sebab itu6 lesi unilateral upper motor neuron dapat menyebabkan

    @facial dropunilateral atau masalah dengan pergerakan lidah di sisi berlawanan

    dari tubuh. Sebagai contoh6 lesi di serabut saraf kiri traktus piramidalis

    menyebabkan @facial dropsisi kanan dan kesulitan gerak sisi kanan lidah.

    3arena sebagian besar ner5us kranialis menerima iner5asi bilateral6 lesi

    upper motor neurondi traktus piramidalis pasti bilateral sehingga menyebabkan

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    8/22

    kesulitan bicara yang serius ! efek dari ketidakmampuan menggerakkan lidah dan

    paralisis bagian bawah muka ".

    ,i lain pihak lesi unilateral lower motor neuron dapat menyebabkan

    paralisis. 2al ini terjadi karena lower motor neuronmerupakan jalur terakhir dari

    perjalanan pesan neural ke otot tubuh. #ada tingkat lower motor neuron tidak ada

    rute alternatif untuk penyampaian pesan dari otak ke perifer. &tot di sisi yang

    sama dengan lesi akan terpengaruh.

    $esi di nukleus ner5us kranialis di batang otak disebut lesi bulbar.

    enyebabkan paralisis yang disebut @bulbar palsy.

    $esi pada akson ner5us kranialis disebut lesi perifer.

    3arena ner5us kranialis adalah lower motor neuronmaka lesi bulbar dan lesi

    perifer merupakan lesi pada jalur akhir.

    Bila terjadi lesi bilateral di upper motor neuron6 menyebabkan paralisis

    yang mirip dengan @bulbar palsy.Sehingga disebut denganpseudo-bulbar palsy..

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    9/22

    berkembang. 2al ini menunjukkan faktor usia dan perkembangan ikut

    mempengaruhi terjadinya epilepsi pada anak. #ada kelompok epilepsi jenis

    bangkitan umum tidak didapatkan pasien epilepsi jenis bangkitan umum klonik6

    sedangkan jumlah pasien epilepsi jenis umum tonik dan jenis umum tonik1klonik

    sebanding. 2asil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian enkes dan Aowan

    dkk. yang mendapatkan epilepsi jenis bangkitan umum tonik1klonik merupakan

    manifestasi epilepsi yang paling sering terdapat pada masa anak. $ebih kurang

    ; bangkitan epilepsi pada anak merupakan bangkitan umum tonik1klonik.

    Bagimana mekanisme kejang pada kasus?

    ekanisme dasar terjadinya kejang adalah peningkatan aktifitas listrik yang

    berlebihan pada neuron1neuron dan mampu secara berurutan merangsang sel

    neuron lain secara bersama1sama melepaskan muatan listriknya. 2al tersebut

    diduga disebabkan olehC

    kemampuan membran sel sebagai pacemaker neuron untuk melepaskan

    muatan listrik yang berlebihanC

    berkurangnya inhibisi oleh neurotransmitter asam gama amino butirat

    !-)B)"C atau

    meningkatnya eksitasi sinaptik oleh transmiter asam glutamat dan aspartat

    melalui jalur eksitasi yang berulang.

    Status epileptikus terjadi oleh karena proses eksitasi yang berlebihan

    berlangsung terus menerus6 di samping akibat inhibisi yang tidak

    sempurna.

    2anya sebagian kecil kasus epilepsi !kejang" yang diketahui jelas

    penyebabnya. Beberapa penyebab utama epilepsi meliputi:

    kurangDrendahnya oksigen saat dilahirkan

    3epala mengalami cedera dalam proses kelahiran

    3epala cedera saat anak1anakDdewasa

    tumor otak

    kondisi genetik yang mengakibatkan cedera otak6 seperti tuberous

    sclerosis

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    10/22

    infeksi seperti meningitis atau ensefalitis

    stroke atau jenis lain dari kerusakan otak

    kadar abnormal Eat1Eat dalam tubuh seperti natrium atau gula darah

    Sekitar ; dari semua kasus epilepsi !kejang" pada orang dewasa dan anak1anak6 penyebabnya tidak pernah dapat ditemukan.

    Bagimana +T normal pada kasus?

    BB+ pada anak umur !1 tahun"

    BB+ F !umur !tahun" G 7" H 8 F !=6/ G 7" H 8 F /

    Bagaimana klasifikasi kejang?

    3ejang Tonik3ejang ini biasanya terdapat pada bayi baru lahir dengan berat badan

    rendah dengan masa kehamilan kurang dari =0 minggu dan bayi dengan

    komplikasi prenatal berat. Bentuk klinis kejang ini yaitu berupa pergerakan tonik

    satu ekstrimitas atau pergerakan tonik umum dengan ekstensi lengan dan tungkai

    yang menyerupai deserebrasi atau ekstensi tungkai dan fleksi lengan bawah

    dengan bentuk dekortikasi. Bentuk kejang tonik yang menyerupai deserebrasi

    harus di bedakan dengan sikap epistotonus yang disebabkan oleh rangsang

    meningkat karena infeksi selaput otak atau kernikterus3ejang 3lonik

    3ejang 3lonik dapat berbentuk fokal6 unilateral6 bilateral dengan

    pemulaan fokal dan multifokal yang berpindah1pindah. Bentuk klinis kejang

    klonik fokal berlangsung ( = detik6 terlokalisasi dengan baik6 tidak disertai

    gangguan kesadaran dan biasanya tidak diikuti oleh fase tonik. Bentuk kejang ini

    dapat disebabkan oleh kontusio cerebri akibat trauma fokal pada bayi besar dan

    cukup bulan atau oleh ensepalopati metabolik.

    3ejang ioklonik

    -ambaran klinis yang terlihat adalah gerakan ekstensi dan fleksi lengan

    atau keempat anggota gerak yang berulang dan terjadinya cepat. -erakan tersebut

    menyerupai reflek moro. 3ejang ini merupakan pertanda kerusakan susunan saraf

    pusat yang luas dan hebat. -ambaran %%- pada kejang mioklonik pada bayi tidak

    spesifik.!$umbang Tebing6 99"

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    11/22

    Bagaimana farmakologi diaEepam?

    Inikasi

    #emakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia6 tambahan pada

    putus alkohol akut6 status epileptikus6 kejang demam6 spasme otot.

    Kon!"ainikasi

    ,epresi pernafasan6 gangguan hati berat6 miastenia gra5is6 insufisiensi

    pulmoner akut6 glaukoma sudut sempit akut6 serangan asma akut6 trimester

    pertama kehamilan6 bayi prematurC tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal

    pada depresi atau ansietas yang disertai dengan depresi

    Mekanisme Ke"#a $%a!

    Bekerja pada sistem -)B)6 yaitu dengan memperkuat fungsi hambatan

    neuron -)B). 'eseptor BenEodiaEepin dalam seluruh sistem saraf pusat6 terdapat

    dengan kerapatan yang tinggi terutama dalam korteks otak frontal dan oksipital6 dihipokampus dan dalam otak kecil. #ada reseptor ini6 benEodiaEepin akan bekerja

    sebagai agonis. Terdapat korelasi tinggi antara akti5itas farmakologi berbagai

    benEodiaEepin dengan afinitasnya pada tempat ikatan. ,engan adanya interaksi

    benEodiaEepin6 afinitas -)B) terhadap reseptornya akan meningkat6 dan dengan

    ini kerja -)B) akan meningkat. ,engan aktifnya reseptor -)B)6 saluran ion

    klorida akan terbuka sehingga ion klorida akan lebih banyak yang mengalir masuk

    ke dalam sel. eningkatnya jumlah ion klorida menyebabkan hiperpolarisasi sel

    bersangkutan dan sebagai akibatnya6 kemampuan sel untuk dirangsang berkurang.

    engapa bangkitan pada kasus berulang?

    3erusakan &tak yang disebabkan oleh trauma6 epilepsi6 infeksi6 dll dapat

    meningkatkan eksitabilitas korteks sehingga meningkatkan kesempatan untuk

    terjadi. #ada epilepsi terjadi lepas muatan !discharge" yang difasilitasi karena

    kekurangan transmisi sinapsis inhibitory yang dimediasi oleh gamma1amino

    butyric acid !-)B)"#ada epilepsi terjadi paroGysmal depolariEation shift !#,S" yang

    merupakan fenomena seluler yang mendasari kejang epilepsi dan membentuk

    gambaran %%- epilepsi. #,S adalah kejadian seluler dengan aksi potensial yang

    berulang tanpa diikuti oleh periode refraktif sehingga depolarisasi membran

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    12/22

    menjadi berkepanjangan. +nterictal spike disebabkan #,S yang mengenai banyak

    neuron yang berhububungan pada saat waktu yang sama.

    -ambar 0

    Bagaimana mekanisme lengan tungkai kanan nampak lemah dan penderita sering

    tersedak?

    #ada saat terjadinya kejang6 maka diperlukan )T# lebih untuk memompa

    Na keluar. 2al ini akan membuat kebutuhan oksigen dan glukosa meningkat.

    )pabila kejang terjadi sebentar6 hal ini bisa terpenuhi. Bila kejang berlangsung

    lama6 maka oksigen dan glukosa tidak terpenuhi sehingga terjadi hipoksia sel

    neuron6 dan dapat menyebabkan nekrosis. #ada kasus kita sel1sel neuron yang

    mengalami nekrotik tersebut adalah pada ner5us >++ dan ++ . $esi di ner5us >++

    menyebabkan lengan dan tungkai kanan lemah sementara lesi di ner5us ++

    menyebabkan penderita sering tersedak.

    )pa dampak bangkitan pada kasus?

    'angkaian kejadian di atas adalah faktor penyebab terjadinya kerusakan

    neuron otak pada kejang yang lama. Iaktor yang terpenting adalah gangguan

    peredaran darah yang mengakibatkan hipoksia sehingga berakibat meningkatnya

    permeabilitas 5askular dan edem otak serta kerusakan sel neuron. 3erusakan

    anatomi dan fisiologi yang bersifat menetap bisa terjadi di daerah medial lobus

    temporalis setelah ada serangan kejang yang berlangsung lama. 2al ini diduga

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    13/22

    kuat sebagai faktor yang bertanggung jawab terhadap terjadinya epilepsi !demam

    kejang yang berlangsung lama dapat menyebabkan kelainan anatomis di otak

    hingga terjadi epilepsi".

    Bagaimana mekanisme terjadi radang selaput otak pada kasus?

    eningitis pada umumnya sebagai akibat dari penyebaran penyakit di

    organatau jaringan tubuh yang lain. >irus D bakteri menyebar secara hematogen

    sampai ke selaput otak6 misalnya pada penyakit Iaringitis6 Tonsilitis6 #neumonia6

    Bronchopneumonia dan %ndokarditis. #enyebaran bakteriD5irus dapat pula secara

    perkontinuitatum dari peradangan organ atau jaringan yang ada di dekat selaput

    otak6 misalnya )bses otak6 &titis edia6 astoiditis6Trombosis sinus ka5ernosus

    dan Sinusitis. #enyebaran kuman bisa juga terjadi akibat trauma kepala denganfraktur terbuka atau komplikasi bedah otak. +n5asi kuman1kuman ke dalam ruang

    subaraknoid menyebabkan reaksi radang pada pia dan araknoid6 ASS !Aairan

    Serebrospinal" dan sistem 5entrikulus.ula1mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang mengalami

    hiperemiC dalam waktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel1sel leukosit

    polimorfonuklear ke dalam ruang subarakhnoid6 kemudian terbentuk eksudat.

    ,alam beberapa hari terjadi pembentukan limfosit dan histiosit dan dalam minggu

    kedua sel1sel plasma. %ksudat yang terbentuk terdiri dari dua lapisan6 bagian luar

    mengandung leukosit polimorfonuklear dan fibrin sedangkan di lapisaan dalam

    terdapat makrofag.

    #roses radang selain pada arteri juga terjadi pada 5ena15ena di korteks dan

    dapat menyebabkan trombosis6 infark otak6 edema otak dan degenerasi neuron1

    neuron. Trombosis serta organisasi eksudat perineural yang fibrino1purulen

    menyebabkan kelainan kraniales. #ada eningitis yang disebabkan oleh 5irus6

    cairan serebrospinal tampak jernih dibandingkan eningitis yang disebabkan oleh

    bakteri.

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    14/22

    -ambar /

    )pa hubungan usia dengan meningitis?#enyakit ini bias mengenai segala usia. Namun banyak kasus meningitis

    terjadi pada usia dibawah / tahun.3ebanyakan meningitis bakteri pada anak1anak usia 7 bulan17 tahun

    disebabkan oleh 2.influenEae6 Streptococcus pneumoniae6 atau Nesseria

    meningitidis.

    engapa keluhan demam berkurang pada usia 8 bulan?

    3ejang tanpa demam menunjukkan tidak terjadi proses inflamasi akibat

    infeksi. #ada kasus ini6 meningitis telah sembuh sehingga tidak ditemukan demam

    yang tinggi saat kejang.

    Bagaimana farmakologi asam 5alproat?

    )sam 5alproat adalah obat pilihan utama untuk pengobatan epilepsi umum

    seperti serangan umum lena !petit mal"6 untuk serangan mioklonik6 serangan

    tonik1klonik umum6 dan juga epilepsi parsial misalnya bangkitan parsial

    kompleks6 terutama bila serangan ini merupakan bagian dari sindrom epilepsiumum primer. Sedangkan terhadap epilepsi fokal lain efekti5itasnya kurang

    memuaskan. &bat ini juga dapat digunakan untuk semua jenis serangan lainnya.

    #enggunaan untuk anak kecil harus dibatasi karena obat ini bersifat hepatotoksik.#ada sebuah studi didapatkan bahwa asam 5alproat merupakan pilihan

    utama pada penderita epilepsi usia sekolah karena penggunaan asam 5alproat

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    15/22

    jarang menyebabkan terjadinya gangguan fungsi kognitif. Selain itu6 kelebihan

    asam 5alproat juga memiliki potensi rendah dalam menimbulkan eksaserbasi

    kejang.

    &a"makoinamik:

    #rinsip mekanisme kerja asam 5alproat diyakini menghambat -)B)transaminasi. >alproat juga diyakini untuk membalikkan proses transaminasi

    untuk membentuk lebih -)B).

    Bagaimana dampak penghentian pengobatan pada kasus?

    #emakaian obat asam 5alproat selama 9 bulan menyebabkan peningkatan

    produksi -)B) sehingga pasien terasa sehat !tidak kejang lagi". Sehingga untuk

    sekarang ini pemberian obat berupa asam 5alproat dapat kita teruskan atau kita

    gunakan terlebih dahulu6 dimulai dari dosis terakhir yang pernah diberikan kepada

    pasien atau jika lupa boleh diberikan dari dosis terendah. Namun yang menjadi

    sisi negatifnya adalah bahwa pemberhentian obat dilakukan tidak tepat waktu6

    karena konsumsi obat jangka panjang dilakukan dalam jangka waktu 7 tahun.

    Sedangkan pada pasien ini hanya dalam jangka waktu 9 bulan. &leh karena itu6

    terjadi bangkitan berulang.

    #emeriksaan Neurologis

    Bagimana interpretasi dan mekanisme abnormal pada kasus?ulut penderita mengot ke sebelah kiri. $ipatan dahi masih nampak dan

    kedua kelopak mata dapat menutup penuh saat dipejamkan

    3eadaan di atas merupakan penanda adanya lesi pada ner5us fasialis.

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    16/22

    mulut. #asien tidak dapat menutup matanya dan tidak dapat memperlihatkan gigi

    geliginya pada sisi lesi.

    -ambar J #erbedaan lesi perifer dan sentral ner5us fasialis

    -ambar #erbedaan terjadinya lesi perifer dan sentral ner5us fasialis

    Saat penderita diminta mengeluarkan lidah terjadi de5iasi ke kanan dan

    tremor lidah: Terjadi kelumpuhanDparese pada N. ++ !hipoglossal"

    #atofisiologi ner5us fasialis

    +mpuls motorik yang dihantarkan oleh ner5us fasialis bisa mendapat

    gangguan di lintasan supranuklear6 nuklear6 dan infranuklear. $esi supranuklear

    bisa terletak di daerah wajah korteks motorik primer atau di jaras kortikobulbari

    ataupun di lintasan asosiasi yang berhuungan dengan daerah somatotopik wajah di

    koreks motorik primer.

    anifestasi lesi supranuklear

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    17/22

    #ada kerusakan karena sebab apapun di jaras kortikobulbar atau bagian

    bawah korteks motorik primer6 otot wajah muka sisi kontralateral akan

    memperlihatkan kelumpuhan jenis UN. +ni berarti bahwa otot wajah bagian

    bawah tampak lebih jelas lumpuh daripada bagian atasnya. Sudut mulut sisi yang

    lumpuh tampak lebih rendah. $ipatan nasolabial sisi yang lumpuh mendatar. jika

    kedua sisi mulut disuruh diangkat6 maka sudut mulut yang sehat saja yang dapat

    terangkat. &tot wajah bagian dahi tidak menunjukkan kelemahan yang berarti.

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    18/22

    Stimulus : ketukan pada tendon otot triseps brachii6 posisi lengan fleksi pada

    sendi siku dan sedikit pronasi.'espons : eGtensi lengan bawah disendi siku

    )fferent : n. radialis !A J118"

    %fferenst : idem

    KPR

    Stimulus : ketukan pada tendon patella

    'espons : ekstensi tungkai bawah karena kontraksi m. Kuadriceps emoris.%fferent : n. femoralis !$ 71=10"

    )fferent : idem

    PR

    Stimulus : ketukan pada tendon achilles

    'espons : plantar fleksi kaki karena kontraksi m. -astrocnemius%fferent : n. tibialis ! $. /1S6 17 "

    )fferent : idem

    Periosto-radialisStimulus : ketukan pada periosteum ujung distal os radii6 posisi lengan

    setengah fleksi dan sedikit pronasi'espons : fleksi lengan bawah di sendi siku dan supinasi karena kontraksi m.

    Brachioradialis

    )fferent : n. radialis !A /1J"%fferenst : idem

    Periosto-ulnarisStimulus : ketukan pada periosteum proc. styloigeus ulnea6 posisi lengan

    setengah fleksi L antara pronasi ( supinasi.

    'espons : pronasi tangan akibat kontraksi m. pronator Kuadratus)fferent : n. ulnaris !A81T"

    %fferent : idem

    2ipotesis : seorang anak laki laki = tahun J bulan mengalami kejang dan hemiparase kanan

    Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus ini?

    Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    19/22

    . $aboratorium6 cari penyebabnya

    7. Ioto sinar G kepala

    =. %%-

    0. ATscan: diketahui adanya kelainan organik otak

    /. #emeriksaan cairan serebrospinal untuk deteksi infeksi

    Bagaimana diagnosis kerja pada kasus ini?

    %pilepsi

    Bagaimana definisi pada kasus ini?

    Status epileptikus !akti5itas kejang lama yang akut" merupakan suat rentetan

    kejang umum yang terjadi tanpa perbaikan kesadaran penuh diantara serangan. +stilah ini

    telah diperluas untuk mencakup kejang klinis atau listrik kontinu yang berakhir

    sedikitnya = menit6 meskipun tanpa kerusakan kesadaran. 3eadaan ini dipertimbangkan

    sebagai kedaruratan medis mayor. Status epileptikus menimbulkan kebutuhan metabolik

    besar dan memengaruhi pernapasan. Terdapat beberapa kejadian henti nafas pada puncak

    setiap kejang yang menimbulkan kongesti 5ena dan hipoksia otak. %pisode berulang

    anoksia dan pembengkakan serebri dapat menimbulkan kerusakan otak janin yang

    permanen dan fatal. Iaktor1faktor yang mencetuskan status epileptikus meliputi gejala

    putus obat antikon5ulsan6 demam6 serta infeksi penyerta.

    Bagaimana epidemiologi pada kasus ini?

    3ejang merupakan kelainan neurologi yang paling sering terjadi pada anak6 di

    mana ditemukan 0 ( ; anak1anak mengalami setidaknya satu kali kejang pada J

    tahun pertama kehidupan. Studi yang ada menunjukkan bahwa /. anak mengalami

    kejang tiap tahun6 di mana terdapat =. anak yang berkembang menjadi penderita

    epilepsi.

    Bagaimana faktor resiko pada kasus ini?

    Iaktor resiko terjadinya epilepsi sangat beragam6 di antaranya adalah infeksi SS#6

    trauma kepala6 tumor6 penyakit degeneratif6 dan penyakit metabolik. eskipun terdapat

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    20/22

    bermacam1macam faktor resiko tetapi sekitar J ; kasus epilepsi tidak dapat ditemukan

    penyebab yang pasti. Berdasarkan jenis kelamin6 ditemukan bahwa insidensi epilepsi

    pada anak laki ( laki lebih tinggi daripada anak perempuan.

    Bagaimana patofisiologi pada kasus ini?

    3ejang adalah manifestasi klinis khas yang berlangsung secara intermitten dapat

    berupa gangguan kesadaran6 tingkah laku6 emosi6 motorik6 sensorik6 dan atau otonom

    yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik yang berlebihan di neuron otak. Status

    epileptikus adalah kejang yang terjadi lebih dari = menit atu kejang berulang lebih dari

    = menit tanpa disertai pemulihan kesadaran. ekanisme dasar terjadinya kejang adalah

    peningkatan aktifitas listrik yang berlebihan pada neuron1neuron dan mampu secara

    berurutan merangsang sel neuron lain secara bersama1sama melepaskan muatan

    listriknya. 2al tersebut diduga disebabkan olehC M kemampuan membran sel sebagai

    pacemaker neuron untuk melepaskan muatan listrik yang berlebihanC 7M berkurangnya

    inhibisi oleh neurotransmitter asam gama amino butirat -)B)MC atau =M meningkatnya

    eksitasi sinaptik oleh transmiter asam glutamat dan aspartat melalui jalur eksitasi yang

    berulang. Status epileptikus terjadi oleh karena proses eksitasi yang berlebihan

    berlangsung terus menerus6 di samping akibat ilnhibisi yang tidak sempurna.

    Bagaimana komplikasi pada kasus ini?

    o )sidosis metaboliko )spirasi

    o Trauma kepala

    Bagaimana penatalaksanaan farmakologi dan non1farmakologi pada kasus ini?

    Status epileptikus pada anak merupakan suatu kegawatan yang mengancam jiwa

    dengan resiko terjadinya gejala sisa neurologis. akin lama kejang berlangsung makin

    sulit menghentikannya6 oleh karena itu tatalaksana kejang umum yang lebih dari / menit

    adalah menghentikan kejang dan mencegah terjadinya status epileptikus. 9 #enghentian

    kejang: 1 / menit:1 *akinkan bahwa aliran udara pernafasan baik

    1onitoring tanda 5ital6 pertahankan perfusi oksigen ke jaringan6 berikan oksigen

    1Bila keadaan pasien stabil6 lakukan anamnesis terarah6 pemeriksaan umum dan

    neurologi secara cepat

    1 Aari tanda1tanda trauma6 kelumpuhan fokal dan tanda1tanda infeksi

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    21/22

    / ( menit:

    1#emasangan akses intar5ena

    1#engambilan darah untuk pemeriksaan: darah rutin6 glukosa6 elektrolit1#emberian diaEepam 67 ( 6/ mgDkgbb secara intra5ena6 atau diaEepam rektal 6/

    mgDkgbb !berat badan O kg F / mgC berat badan P kg F mg". ,osis diaEepam

    intra5ena atau rektal dapat diulang satu ( dua kali setelah / ( menit..

    1

  • 7/24/2019 Analisis Msalah

    22/22

    ,aftar #ustaka

    2uff6 Ste5en. !tatus "pilepticus. )5ailable from: http:DDemedicine.medscape.comD diakses = )pril

    7.

    Penatalaksanaan status epileptikus6 )5ailable at: http:DDowthey.blogspot.comD diakses )pril

    7.

    -insberg6 $ionel.#ecture $otes $eurologi. 7.