kimia analisis farmasi

24
 1 PENDAHULUAN Kimia Analisis merup ak an pe misahan suatu se n y awa k imia menjadi bagian-b agian s ampai bagian t erkeciln y a dan penetapan unsur-unsurn y a maupun z at-za t ya ng dikandung n y a. Hal ini mengikhtisarkan lingkup kimia analsis dalam istilah y ang sangat lu as. Bila suatu samp el yang s am a se ka li t ak diketahui diberikan kepada seorang analisis, persyaratan pertama biasanya adala h memastikan zat-za t apa ya ng t erdapat dalamn y a. Ya ng mendasar ini kadang-kadang dapat ditemui dalam bentuk yang diub ah, y akni ke t idak murnian y ang t erdapat dalamny a , at au memastikan ba h wa ke tidak mur nian tert ent u y ang kha s t idaklah terdapat di dalamn y a. Pe mecaha n semacam it u t erlet ak dala m dae rah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Setelah sif at dasar pen y usun-pen yusun dari sua t u sampel itu dipastikan, seringkali analisis itu kemudian diminta menetapkan bany akn y a tiap komponen , a tau komponen-kompon en khusu s y ang ada di dalamnya. Sala h sa t u ke put usan utama y ang diam bil oleh se orang anali s adalah memilih pro se dur y ang p aling efektif mengena i sua t u ana lisis tert entu, dan agar sa mpai pada ke put usan y ang benar ia tid ak hany a haru s mengena l perincian prakt is dari pelbagai teknik dan az as t eoritis y ang mendasari, tetapi juga harus mengetahui keterbatasan metode itu (meng anai kea ndalann y a) , harus waspada t erhadap ga ngg uan y ang mungkin timbul, dan harus mampu mereka cara untuk mengatasi masalah-masalah itu. Didalam setiap analisis, pemilihan metoda merup ak an ma sa lah y ang t erpent ing oleh karena metod a y ang aka n dipilih itu merupak an pencerminan dari beberapa faktor. F ak to r-f ak t or tersebut antara lain : 1. Tujuan analisa 2. Macamnya bahan/zat yang akan dianalisa

Upload: fatma-sari-masitha

Post on 04-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 1/24

1

PENDAHULUAN

Kimia Analisis merupakan pemisahan suatu senyawa kimia

menjadi bagian-bagian sampai bagian terkecilnya dan penetapan

unsur-unsurnya maupun zat-zat yang dikandungnya.

Hal ini mengikhtisarkan lingkup kimia analsis dalam istilahyang sangat luas. Bila suatu sampel yang sama sekali tak diketahui

diberikan kepada seorang analisis, persyaratan pertama biasanya

adalah memastikan zat-zat apa yang terdapat dalamnya. Yang

mendasar ini kadang-kadang dapat ditemui dalam bentuk yang

diubah, yakni ketidak murnian yang terdapat dalamnya , atau

memastikan bahwa ketidak murnian tertentu yang khas tidaklah

terdapat di dalamnya. Pemecahan semacam itu terletak dalam daerah

analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

Setelah sifat dasar penyusun-penyusun dari suatu sampel itu

dipastikan, seringkali analisis itu kemudian diminta menetapkanbanyaknya tiap komponen, atau komponen-komponen khusus yang

ada di dalamnya.

Salah satu keputusan utama yang diambil oleh seorang analis adalah

memilih prosedur yang paling efektif mengenai suatu analisis tertentu,

dan agar sampai pada keputusan yang benar ia tidak hanya harus

mengenal perincian praktis dari pelbagai teknik dan azas teoritis yang

mendasari, tetapi juga harus mengetahui keterbatasan metode itu

(menganai keandalannya), harus waspada terhadap gangguan yang

mungkin timbul, dan harus mampu mereka cara untuk mengatasi

masalah-masalah itu. Didalam setiap analisis, pemilihan metodamerupakan masalah yang terpenting oleh karena metoda y ang akan

dipilih itu merupakan pencerminan dari beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut antara lain :

1.  Tujuan analisa

2.  Macamnya bahan/zat yang akan dianalisa

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 2/24

2

3.  Jumlah bahan/zat yang dianalisa

4.  Ketepatan dan ketelitian yang diinginkan

5.  Lamanya waktu yang diperlukan untuk analisis

6.  Peralatan y ang tersedia

Dari sinilah kita dapat memperhatikan segi-segi kelebihan dan

kekurangan dari metoda analisis, apakah klasik dan instrumental.Dalam metoda instrumental kita dapat menggunakan sampel yang

sedikit , waktu yang relatif cepat, akan tetapi toleransi kesalahan yang

diperbolehkan harus cukup besar. Sedangkan jika kesalahan yang

diinginkan harus lebih kecil (ketepatannya harus tinggi) dan sampel

cukup banyak, maka digunakan metoda klasik, walaupun dalam hal

ini diper1ukan waktu lebih lama.

Metoda apapun yang kita pilih, maka dalam analisa yang

dipentingkan adalah hasil akhir dari analisa itu. Setiap pekerjaan,

betapapun telitinya tentu tidak luput dari kesalahan, baik kesalahan

sistematik mupun kesalahan random. Ia harus memperhatikanketetapan dan kecermatan y ang diharapkan dari metode-metode

yang diketahui itu dan sebagai tambahan, tidak boleh mengabaikan

faktor seperti waktu dan biaya. Metode yang paling tepat untuk suatu

penetapan tertentu, mungkin ternyata berkepanjangan atau

melibatkan penggunaan reagensia yang mahal, dan demi kehematan

mungkin perlu dipilih suatu metode yang meskipun agak eksak

memberikan hasil dengan ketepatan yang cukup dalam waktu yang

singkat.

Faktor-faktor penting yang harus diperhitungkan bila memilih

suatu metode analisis yang tepat antara lain :

(a) sifat informasi yang dicari,

(b) ukuran contoh yang tersedia dan proporsi penyusun yang akan

ditetapkan

(c) tujuan diperlukannya data analisis itu.

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 3/24

3

Sifat informasi y ang dicari : ini mungkin berupa kebutuhan

akan data sangat terperinci, ataukah cukup hasil dengan sifat yang

umum.

Kimia Analisis Farmasi melibatkan penggunaan sejumlah

teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan

informasi struktur dari seny awa obat pada khususnya dan bahankimia pada umumnya.

Analisis kualitatif  merupakan analisis untuk melakukan

identifikasi elemen, Spesies, dan atau senyawa-senyawa yang ada di

dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan

cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju

dalam suatu sampel.

Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah

(kadar) absolut atau relatif dari suatu elemen a tau Spesies y ang ada

di dalam sampel.

Analisis struktur adalah penentuan letak dan pengaturan

ruang, tempat atom, dalam suatu elemen atau molekul, serta

identifikasi gugus-gugus karakteristik (gugus-gugus fungsional) dalam

suatu molekul.

Dalam bidang penelitian farmasi dan kedokteran serta kimia klinik,

kimia analisis farmasi digunakan untuk analisis, misalnya: senyawa

barbiturat yang digunakan sebagai obat penenang, analisis

kandungan logam terhadap keracunan makanan, serta analisis

kandungan arsen dalam makanan dan rambut dengan menggunakan

metode spektrofotometri, analisis kobalt dalam v itamin B12  analisis

besi dalam darah dan cara mengisolasinya menggunakanelektroforesis atau dengan permeasi gel dan sebagainya.

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 4/24

4

BAB I. ANALISIS KIMIA

Ilmu kimia analisis farmasi, secara kualitatif maupun

kuantitatif dapat didefinisikan sebagai penerapan berbagai metode

dan prosedur kimia analisis untuk melakukan analisis secara

terhadap bahan-bahan atau sediaan yang digunakan dalam farmasi,

maupun dalam jaringan tubuh, dan sebagainya.

Dengan tersedianya suatu contoh yang tepat, setelah

diketahui kandungannya, haruslah sekarang perhatian dipusatkan

pada pernyataan cara/metode yang paling sesuai untuk digunakan

bagi penetapan yang diminta itu. Salah satu keputusan utama yang

diambil oleh seorang analis adalah memilih prosedur yang paling

efektif mengenai suatu analisis tertentu dan agar sampai pada

keputusan yang benar ia tidak hanya harus mengenal perincian

praktis dari pelbagai teknik dan asas teoritis yang mendasari, tetapi

juga harus mengatahui keterbatasan metode itu (menganai

keandalannya), harus waspada terhadap gangguan y ang mungkin

timbul, dan harus mampu mereka cara untuk mengatasi masalah-masalah itu. Ia harus memperhatikan ketetapan dan kecermatan yang

diharapkan dari metode-metode yang diketahui itu dan sebagai

tambahan, tidak boleh mengabaikan faktor seperti waktu dan biaya.

Metode yang paling tepat untuk suatu penetapan tertentu,

mungkin ternyata berkepanjangan atau melibatkan penggunaan

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 5/24

5

reagensia yang mahal, dan demi kehematan mungkin perlu dipilih

suatu metode yang meskipun agak eksak memberikan hasil dengan

ketepatan yang cukup dalam waktu yang singkat.

Keseluruhannya mencakup: Objek analisis, proses kalibrasi,

penyiapan alat dan wadah untuk sampling, sampling, penyiapan

sampel yang pertama (misal homogenisasi, pengawetan), penyiapansampel, penyiapan sampel kedua (misal penyaringan, pengasaman).

Penyiapan sampel lanjut (digesti, pengkayaan)

Metode analisis, pengukuran, teknik analisis, Evaluasi,

Informasi analisis

 A. 

PENYIAPAN SAMPEL

Peny iapan Sampel dimulai dengan pengambilan sampel.

Pengambilan sampel dengan memperhatikan pada cara pengambilan.

Sampel berwujut zat padat sangat berbeda dengan cara pengambilanzat cair, dan akan berbeda pula dengan gas. Namun, pada prinsipnya

sampel yang dianalisis harus bersifat representatif artinya sampel

yang akan dianalisis benar-benar mewakili populasinya.

Aturan umum yang pasti mengenai cara pengambilan

sampel dan berapa besarnya sampel yang harus diambil tidak dapat

dirumuskan secara umum, sebab cara pengambilan sampel

(sampling) sangat tergantung pada sifat dan jumlah bahan yang

dianalisa. Cara sampling zat padat akan berbeda dengan cara

sampling zat cair dan akan berbeda pula dengan gas tetapi prinsipnya

sampel yang dianalisa haruslah bersifat repesentatif, artinya sampel

yang dianalisa benar-benar bersifat mewakili terhadap populasinya.

Berdasarkan prinsip ini dikenal 2 macam pengambilan

sampel dalam analisis kimia :

1.  Sampling random (acak), cara sampling ini dilakukan terhadap

bahan yang serba sama atau dianggap serba sama. Misalnya

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 6/24

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 7/24

7

Gambar 1.1: Skema pengambilan sampel dalam analisis

Dalam menaksir hasil akhir suatu penetapan kadar, kedua

istilah ini memegang peranan penting. Kedua istilah ini mempunyai

arti yang hampir sama dan oleh karenanya pengertiannya sering

dikacaukan. Seperti telah dimaklumi bahwa untu mengetahui kadar

suatu senyawa tertentu dalam sampel, hampir selalu dilakukan satu

seri penetapan kadar dan hasilnya dinyatakan dengan meannya (nilai

rata-rata = purata).

Suatu hasil dikatakan tepat apabila hasil satu seri

pengukuran, sangat kecil perbedaaannya satu dengan yang lain,sedang suatu hasil dikatakan teliti apabila (nilai rata-rata) mean yang

diperoleh dari satu seri penetapan kadar, sangat dekat dengan nilai

sebenarnya.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas akan

perbedaan antara ketepatan dan ketelitian dapat ditunjukan dengan

gambar berikut.

Gambar 1.2: Perbedaa ketepatan dan ketelitian dalam suatu hasilpengukuran

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 8/24

8

Pada gambar diatas titil-titik menujukan hasil tiap penetapan

kadar, garis penuh tegak lurus dengan menunjukan kadar sebenarnya

dan garis tegak lurus terputus-putus menyatakan nilai rata-rata

masing-masing cara penetapan kadar.

Dari gamber tersebut dapat dinyatakan :

Hasil A teliti tetapi kurang tepat.

Hasil B tepat tetapi kurang teliti.

Hasil C tetap dan teliti.

Hasil D kurang tepat dan kurang teliti.

Tentu saja metoda yang baik adalah metoda yang

memberikan hasil yang tepat dan teliti (hasil C), dimana masing-

masing hasil penetapan hampir sama sedang selisih antara mean

dengan nilai sebenarnyaangat kecil. Hasil A teliti artinya selisih antara

rata-rata dengan nilai sebenarnya kecil tetapi kurang tepat sebab

antara hasil pengukuran yang satu terhadap y ang lain cukup besar.

Hasil B dikatakan tepat, artinya selisih antara hasil pengukuran yang

satu terhadap yang lain kecil, tetapi hasil ini kurang teliti karena

perbadaan antara mean dengan nilai sebenarnya cukup besar, hasil

demikian biasanya menggandung ralat sistimatis tertentu.

Dalam praktek hasil yang tepat walaupun kurang teliti lebih

bermanfaat dari pada hasil y ang teliti tetapi ketepatannya rendah.

Dalam hal pertama, kita dapat mengetahui dengan pasti seandainya

hasilnya agak tinggi atau rendah, sehingga dapat ditentukan berapa

selisih antara mean dengan kadar sebenarnya. Sedangkan dalam hal

kedua, kita tidak dapat mengetahui dengan pasti tentang mean y ang

diperoleh. Dengan perkataan lain, mean yang didapat tidak reliable.

Ukuran Ketepatan

Seperti telah diutarakan dimuka, hasil yang tepat akan

mempunyai selisih yang kecil antara masing-masing dalam satu seri

penetapan kadar. Dengan kata lain suata hasil dikatakan tepat

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 9/24

9

apabila penyebaran (dispersi) hasil dalam satu seri penetapan kecil.

Dari pengertian ini, dapat dikemukakan 3 macam ukuran ketepatan:

Range, yaitu selisih antara hasil penetapan yang paling

besar dengan hasil yang paling kecil. Makin kecil range berarti

hasilnya makin tepat.

Deviasi rata-rata y aitu rata-rata dev iasi masing-masing ahsil

penetapan terhadap mean, dengan tidak memperhatikan tanda

dev iasinya (positif atau negatif)

Rumus : =  

Standar dev iasi yaitu akar jumlah kuadrat deviasi masing-

masing penetapan tehadap mean dibagi dengan derajat

kebebasannya.

Dengan rumus dapat dinyatakan :

. =  ∑  

Dimana :X = Masing-masing hasil penetapanX = Rata-rata hasil penetapan

N = Frekwensi penetapanN – 1 = Derajat kebebasan

=

∑  − 2

− 1 

Jadi S.D. = √   

Standar dev iasi lebih banyak digunakan sebagai ukuran

kwantitatif ketepa tan, terutama bila diperlukan untuk membandingkan

ketepatan suatu hasil terhadap hasil lain.

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 10/24

10

Kesalahan Dalam Analisa Kuantitatif

Analisa kuantitatif pada hakekatnya adalah pengukuran

(volume, berat, serapan sinar, dsb.), sedang pada setiap pengukuran

akan selalu terjadi kesalahan. Adanya kesalahan selalu terjadi pada

hasil analisa dapat ditunjukan dengan melakukan penetapan kadar

yang berulang-ulang terhadap sampel yang benar-benar homogendan diketahui kadrnya secara pasti. Hal ini disebabkan pada setiap

langkah analisa akan terjadi kesalahn yang tidak sama sehingga

hasilnya tidak tepat sama.

Kesalahan semacam ini pada prinsipnya dapat dibedakan

atas 2 macam, yaitu kesalahan random dan kesalahan sistimatis.

a. Kesalahan Random

Kesalahan random merupakan tipe kesalahan yang selalu

terjadi dalam analisa sebagai akibat danya sedikit variasi yang tidak

dapat ditentukan atau dikontrol dalam pelaksanaan prosedur analisa.

Kesalahan ini pada umumnya kecil sehingga mean yang diperoleh

tidak terlalu menyimpang dari nilai sebenarnya. Apabila dilakukan

pengukuran dengan frekuensi yang sangat besar (secara teoritos N

tak terhingga) terhadap suatu objek tertentu yang sudah diketahui

nilai sebenarnya, kesalahan random dapat digambarkan sebagai

kurva normal. (Gb. 3)

Gambar 1.3. Kesalahan random

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 11/24

11

Dari kurva ini dapat dikemukakan : Bahwa kesalahan yang

kecil sering terjadi dan kesalahan yang bersar dapat dikatakan jarang

terjadi.Bbesarnya kesalahan positif dan negatif sama.

b. Kesalahan Sistematik

Berbeda dengan kesalahan random, kesalahan sistematik

bersifat ajeg (konstan). Kesalahan ini mengakibatkan penyimpangan

tertentu dari mean.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesalahan

sistematik :

-  Kesalahan personil dan operasi, kesalahan ini disebabkan oleh

cara pelaksanaan dari analis, bukan karena metoda. Kesalahan

operasi pada umumnya bersifat fasis misalnya berkurangnya

endapan sebagai akibat kekeliruan cara pencucian, pemijaran

pada suhu yang tidak tepat bertambah beratnya z at-zat

higroskopis, kesalahan pengamatan titik akhir pada titrasi visuilpada zat. Jadi kesalahan ini bersifat individuil dan makin tranpil

analis yang melakukan pekerjaan analisa, makin kecil kesalahan

personilnya.

-  Kesalahan alat dan preaksi, kesalahan ini dapat disebabkan oleh

pereaksi yang kurang murni, alat yang kurang valid atau

pemakaian alat yang kurang tepat walaupun alatnya sendiri lain.

Sebagai misal, pengambilan volume tepat dengan pipet ukur atau

gelas ukur, penggunaan buret 50 ml pada analisa mikro,

menimbang tepat 500 mg sampel dengan neraca milligram, dsb.

Pada contoh-contoh diatas, meskipun alat-alat sendiri baik

menurut spesifikasinya, jelas aka terjadi kesalahan yang cukupbesar sebab ketelitian alat tersebut tidak memenuhi kriteria yang

diminta dalam prosedur analisa.

-  Kesalahan metoda, kesalahn ini dapat dikarnakan kesalahan

sampling dan kealahan akibat reaksi kimia yang tidak sempurna.

Seperti telah diterangkan dimuka sampling merupakan langkah

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 12/24

12

pertam setiap proses analisa. Oleh sebab itu kesalahan sampling

akan mengakibatkan kesalahan hasil analisa hasil yang didapat.

Misalnya pengambilan sampel secara random, pada bahan yang

dianalisa tidak homogen sehingga hasilnya akan terlalu besar atau

terlalu kecil.

Kesalahan metoda pada analisa gravimetri pada umumnyadikarnakan larutan endapan, terjadinya kopresifitasi, peruraian pada

pemijaran, dsb. Sedang pada analisa volumetri kesalahan sering

disebabkan terjadinya reaksi sampling, pengaruh konsitituen lain yang

ada serta pengamatan titik akhir yang tidak tepat.

Memperkecil Kesalahan Sistematik.

Adanya kesalahan sistematik, kadang-kadang menyebabkan

mean yang didapat menyimpan agak besar terhadap nilai

sebenarnya. Walaupun kesalahan ni tidak mungkin dihindari secara

mutlak, tetapi dengan cara tertentu dapat diperkecil sehingga hasil

yang diperoleh tidak terlalu menyimpang dari nilai sebenarnya.

Untuk memperkecil kesalahan sistematik dapat dilakukan

beberapa cara :

Kalibrasi  atau peneraan alat yang dipakai, cara ini

dimaksudkan untuk memperkecil kesalahan alat. Dilakukan

penetapan blangko, disini dilakukan pekerjaan seperti pada

percobaan sebenarnya, tetapi denga tidak menggunakan sampel

yang diselidiki. Cara ini dimaksudkan untuk memperkecil kesalahan

metoda. Titrasi balngko banyak dianjurkan pada titrasi bromometri,

dodometri, penetapan bilangan penyabunan serta titrasi dengan

larutan baku dengan normalitas yang sangat kecil. Dilakukan

penetapan control, disini dilakukan pekerjaan sama seperti percobaan

sebenarnya, tetapi sebagai pengganti sampel, digunakkan zat standar

yang sama berat atau isinya dengan sampel yang diselidiki.

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 13/24

13

Penetapan kontrol  dimaksudkan untuk mengurangi

kesalahan akibat ketidak murnian pereaksi ataupun adanya reaksi

samping. Kadar sampel dapat dihitung berdasarkan persamaan :

  =  

dimana :x = kadar sampel yang dianalisa

s = kadar yang diperoleh dari sampel

st = kadar yang diperoleh dari standar

cst = kadar standar sebenarnya.

Dilakukan satu seri penetapan kadar, secara umum dapat

dikatakan bahwa hasil yang didapat dari penetapan dengan frekuensi

besar lebih reliable dari pada hasil penetapan tunggal. Dengan

perkataan lain kesalahannya lebih kecil.

Dilakukan penetapan kadar dengan berbagai macam

metoda. Kalau dari beberapa macam metoda memberikab hasil

sama, atau perbedaaan kecil, dapat disimpulkan bahwa kesalahannya

kecil.

B. 

PENYIMPANAN SAMPEL

Dalam peny impanan sampel, yag diperhatikan adalah :

-  Adanya suhu yang meningkat akan menyebabkan: hilangnya

sampel yang bersiat volatile (mudah menguap), degradasi baik

oleh panas atau oleh agen biologis, atau dapat juga terjadi

peningkatan reaktifitas kimiawi.-  Suhu yang rendah akan menyebabkan terdepositnya atau

terendapkannya sampel yang mempunyai kelarutan yang rendah

dalam pelarut tertentu.

-  Adanya perubahan kelembaban akan berpengaruh pada

kandungan air pada sampel padat higroskopis atau dapat juga

menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis.

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 14/24

14

-  Radiasi ultraviolet, khususnya dari sinar matahari secara langsung

akan menginduksi reaksi-reaksi fotokimia,fotodekomposisi, atau

polimerisasi.

-  Oksidasi yang diiinduksi oleh udara yang dapat menyebabkan

kerusakan sampel terutama untuk sampel-sampel yang sensitive

terhadap oksidasi.-  Untuk sampel yang mengandung senyawa anorganik harus

disimpan dalam wadah plastik karena kalium, boron, dan silikat

dapat dilepaskan oleh wadah-wadah gelas ke dalam larutan

sampel. Sebaliknya untuk sampel yang mengandung pelarut-

pelarut organik atau cairan-cairan organik harus disimpan dalam

wadah gelas.

C. 

PRA PERLAKUAN SAMPEL

Sampel mempunyai kandungan yang bervarasi dan

komponen yang beraneka ragam. Pra-perlakuan sampel seringdigunakan untuk mengkondisikan sampel sehingga siap untuk

dilakukan analisis dengan kondisi tertentu. Contoh pra-prlakuan

sampel, adalah :

Pemekatan dengan kadar analit yang sangat rendah.

Pemanasan sampel yangmngandung analit yang tahan

panas pada suhu 100-120 C untuk menghilangkan pengaruh variasi

kandungan air.

Penimbangan sampel sebelum dan sesudah pemanasan

sehingga kandungan air dapat diketahui.

Pemisahan analit dengan tekhnik pemisahan

distilasi,sentrifugasi,filtrasi,ekstraksi pelarut,dan ekstraksi fase padat.

Menghilangkan komponen matriks sampel.

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 15/24

15

D. 

Prosedur Analisis

Istilah prosedur analisis seringkali dikacaukan dengan istilah

teknik analisis dan dengan istilah metode analisis. Skema untuk

membedakan ketiga istilah tersebut disajikan oleh gambar 1.1

Teknik analisis hanya merujuk pada pengukuran danev aluasi hasil pengukuran. Metode analisis merujuk pada penetapan

kadar senyawa tertentu dan evaluasi hasil pengukuran, sedangkan

prosedur analisis merupakan serangkaian proses mulai dari

peny iapan sampel sampai evaluasi hasil pengukuran. Keseluruhan

tahap atau langkah prosedur analisis dapat diringkas sebagai berikut:

Defenisi Masalah

Defenisi masalah ini terkait dengan informasi analisis yang

berhubungan dengan tingkat akurasi y ang dibutuhkan. Selain itu juga

menyangkut berapa lama waktu yang dibutuhkan, biaya yang

diperlukan, ketersediaan alat, bahan, dan pelarut yang dibutuhkanuntuk analisis.

Pemilihan teknik dan metode analisis

Pemilihan teknik dan metode analisis sampel harus

diperhatikan, apakah akan menggunakan kromotografi,

spektrofotometri, titrimetri, atau dengan yang lainnya.

Pengambilan sampel

Sampel haruslah dapat mewakili materi yang akan dianalisis

secara utuh. Masalah pengambilan sampel merupakan hal yang tidak

boleh dipandang ringan karena dari cara kita mengambil sampel itulahdiperoleh hasil analisis. Persoalannya adalah apakah sampel yang

dianalisis itu representatif, artinya mewakili semua barang (populasi)

yang akan dianalisis. Pra-perlakuan sampel atau pengkondisian

Pengubahan sampel ke bentuk yang sesuai sehingga analit

dapat di deteksi atau dapat diukur harus juga diperhatikan .

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 16/24

16

Tahapan ini berkaitan dengan metode pemindahan.

Pemilihan teknik-teknik pemisahan untuk suatu situasi yang spesifik

tergantung pada sejumlah faktor. Pemilihan teknik ini umumnya

didasari pada ketelitian dan ketepatan hasil analisis yang diperlukan.

Pengukuran

Berbagai sifat fisika atau kimia dapat digunakan sebagai

suatu cara identifikasi kualitatif dan pengukuran kuantitatif atau

keduanya. Jika sifatnya (pengukuran sampel) adalah spesifik dan

selektif, maka tahap pemisahan dan perlakuan awal sampel dapat

disederhanakan.

E. 

Penghitungan dan interprestasi data analisis

Suatu analisis dapat dikatakan selesai bila hasil-hasilnya

dinyatakan sedemikian rupa sehingga si peminta analisis (Customer)

dapat memahami artinya. Teknik-teknik statistik di tahun-tahun

belakangan ini banyak digunakan baik dalam pengembangan maupun

dalam pengolahan data untuk memperoleh hasil akhir analisis.

Prosedur analisis dapat digunakan untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan berikut:

-  Apakah identitas sampel/obat yang terdapat dalam suatu formulasi

produk benar?

-  Apakah kandungan senyawa aktif/obat yang dinyatakan dalam

formulasi benar?

-  Apakah formulasi produk hanya mengandung zat aktif saja atau

juga bahan-bahan penambah yang dikehendaki dan adanya suatupengotor (impurities).

-  Bagaimana stabilitas zat aktif/obat dalam formulasi dan beberapa

lama waktu hidup (self life-nya)?

-  Seberapa cepat zat aktif/obat dilepaskan dari bentuk sediaannya

sehingga dapat diabsorbsi oleh Tubuh.

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 17/24

17

-  Apakah Identitas dan Kemurnian Senyawa obat yang digunakan

untuk pembuatan formulasi sesuai dengan spesifikasinya.

-  Apakah identitas dan kemurnian zat aktif/obat tambahan untuk

pembuatan formulasi sesuai dengan spesifikasinya.

-  Berapakah konsentrasi bahan pengotor yang dapat dalam bahan

obat murni.-  Berapakah konsentrasi zat aktif/obat dalam sampel, jaringan, atau

dalam cairan biologis.

-  Berapakah nilai pKa, koefisien partisi, kelarutan dan juga stabilitas

obat yang sedang dikembangkan.

F. 

TEKNIK ANALISIS

Ada beberapa proses fisika-kimia yang dapat digunakan

untuk memberikan informasi analisis. Proses ini berkaitan dengan

sejumlah sifat atom dan molekul serta fenomena-fenomena yang

mampu menjadikan elemen-elemen atau senyawa-senyawa tersebutdapat dideteksi atau dapat diukur secara kuantitatif pada kondisi yang

dikontrol. Proses-proses yang mendasari ini semua menentukan

berbagai macam teknik analisis.

Berbagai macam teknik analisis bersama-sama dengan sifat

yang diukur disajikan pada tabel 1.1

Spektofotometrik atomik dan molekuler serta kromatografi

merupakan teknik analisis yang digunakan secara luas untuk analisis

kimia (termasuk di dalamnya analisis senyawa obat). Teknik-teknik ini

dibagi lebih lanjut berdasarkan pada sifat fisika-kimianya. Teknik

spektroskopi dapat melibatkan emisi atau absorpsi radiasialektromagnetik pada kisaran energi yang luas dan dapat

memberikan informasi struktural analit-analit dari lev el mayor sampai

level sekelumit.

Berdasarkan banyaknya sampel, metode analisis seringkali

dikelompokkan sebagai : 

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 18/24

18

Makro, penetapan kuantitas 0,1 g atau lebih

Semi makro, menangani kuantitas antara 0.01 g ke 0,1 g

Mikro, untuk kuantitas tak melebihi 0,001 g. Istilah semi-

mikro tidaklah sangat kena, karena semi-mikro menangani kuantitas

yang justru lebih besar daripada mikro dan diusulkan agar sebaiknya

diganti dengan meso.

Konstituen utama ialah penyusun yang adanya lebih dari 1

persen, konstituen minor ialah antara 0,01-1 persen dari contoh, dan

konstituen runutan ialah yang adanya kurang daripada 0,01 persen

contoh.

Tujuan diperlukannya data mungkin dikaitkan dengan

pengendalian proses dan pengendalian kualitas. Dalam keadaan

semacam itu sasaran adalah memeriksa bahan baku dan produk jadi

sesusai dengan spesifikasi, dan mungkin juga dikatikan dengan

memonitor pelbagai tahap dalam suatu proses pembikinan. Untukpenetapan macam ini, metode yang harus digunakan adalah yang

cepat dan mudah disesuaikan dengan kerja rutin; dalam hal ini

metode instrumental memegang peranan pemting, dan dalam hal-hal

tertentu metode ini dikaitkan dengan automasi. Di pihak lain, masalah-

masalahnya mungkin memerlukan pertimbangan yang terperinci dan

dapat digolongkan dalam sifat penelitian.

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 19/24

19

Tabel 1.1: Berbagai macam teknik analisis bersama-sama dengan

sifat yang diukur (Sumber Kealey and haines, 2002)

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 20/24

20

G. 

Teknik Spektrometri Dan PenggunaanUtamanya

Tabel 1.2: Beberapa teknik spektrometri dan penggunaan utamanya(Sumber Kealey and haines, 2002)

Teknik kromotografi dapat digunakan sebagai alat untuk

pemisahan komponen-komponen dalam suatu campuran, yang

secara simulat dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 21/24

21

kuantitatif. Suatu gabungan teknik kromotografi dengan spektrometri

memberikan suatu cara yang sangat baik untuk pemisahan dan

identifikasi senyawa yang belum diketahui, sebagai contoh

kromotografi cair yang digabung dengan spektrometri massa atau

dikenal dengan LC-MS (liquid chromagraphy- mass spectrometer)

dan kromotografi gas yang digabung dengan spektrometri massaatau dikenal dengan GC-MS (gas chromatography-mass

spectrometer).

Elektroforesis merupakan teknik pemisahan yang lain yang

serupa dengan kromotografi dan  secara khusus berguna untuk

pemisahan Spesies-spesies yang bermuatan. Prinsip pemisahan

dengan kromotografi dan kegunaan utamanya diringkas pad tabel 1.3

Tabel 1.3: Teknik Pemisahan Dengan Kromatografi dan kegunaan

utamnya (Sumber Kealey and haines, 2002).

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 22/24

22

H. 

METODE ANALISIS

Suatu metode analisis terdiri atas serangkaian langkah yang

harus diikuti untuk tujuan analisis kualitatif, kuantitatif, dan informasi

struktur dengan menggunakan teknik tertentu.Berbagai macam metode analisis baku telah dipublikasikan

dalam berbagai jurnal ilmiah, atau dalam berbagai bentuk buku teks.

Dalam setiap analisis, pemilihan metode merupakan

masalah yang terpenting. Pemilihan suatu metode analisis harus

memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

-  Tujuan analisis, biaya yang dibutuhkan, serta waktu yang

diperlukan Level analit yang diharapkan dan batas deteksi yang

diperlukan.

-  Macam sampel yang akan dianalisis serta pra-perlakuan sampel

yang dianalisis.-  Jumlah sampel yang dianalisis

-  Ketepatan dan ketelitian yang diinginkan untuk analisis kuantitatif.

-  Ketersediaan bahan rujukan, senyawa baku, bahan-bahan kimia,

dan pelarut yang dibutuhkan. Peralatan yang tersedia.

-  Kemungkinan adanya gangguan pada saat deteksi atau pada saat

pengukuran sampel.

Metode yang baik seharusnya memenuhi beberapa kriteria,yaitu metode harus:

- Peka  (Sensitif), artinya metode harus dapat digunakan untukmenetapkan kadar senyawa dalam konsentrasi yang kecil.

Misalnya pada penetapan kadar zat-zat racun, metabolit obat

dalam jaringan dan sebagainya.

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 23/24

23

-  Tepat  (Prescise), artinya metode tersebut menghasilkan suatu

hasil analisis yang sama atau hampir sama dalam satu seri

pengukuran (penetapan).

-  Teliti  (Accurate), artinya metode dapat menghasilkan nilai rata-

rata (mean)  yang sangat dekat dengan nilai sebenarnya (true

value) -  Selektif, artinya untuk penetapan kadar senyawa tertentu,

metode tersebut tidak banyak terpengaruh oleh adanya senyawa

lain.

-  Kasar (rugged ), artinya adanya perubahan komposisi pelarut atau

variasi lingkungan tidak menyebabkan perubahan hasil analisis.

-  Praktis, artinya metode tersebut mudah dikerjakan serta tidak

banyak memerlukan waktu dan biaya. Syarat ini diperlukan sebab

banyak senyawa-senyawa yang tidak mantap (stabil) apabila

waktu penetapan terlalu lama.

Dalam praktek penetapan sangatlah sulit memperoleh

metode yang memenuhi kriteria diatas. Syarat mana yang

diutamakan, sangat tergantung pada sifat sampel yang dianalisis.

Apabila senyawa yang dianalisis dalam sampel konsentrasinya

sangat kecil, misalnya zat racun, maka kepekaan metode merupakan

syarat utama. Tetapi, jika dalam sampel terdapat banyak senyawa

misalnya dalam sediaan farmasi, maka diperlukan metode dengan

selektifitas yang tinggi.

Walaupun untuk memenuhi semua persyaratan diatas sulit

dicapai , namun sekurang-kurangnya suatu metode analisis harus

memenuhi syarat ketepatan, ketelitian dan selektifitas. Dalam

hubungan ini, farmakope Indonesia mensyaratkan: suatu metode batu

hanya dapat digunakan apabila metode tersebut sekurang-kurangnya

memberikan ketepatan, ketelitian, dan selektifitas yang sama dengan

metode resmi dalam farmakope Indonesia.

7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI

http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 24/24

24

Metode apapun yang kita pilih, dalam analisis yang

dipentingkan adalah hasil akhir analisis itu. Setiap pekerjaan,

betapapun telitinya tentu tidak luput dari kesalahan, baik kesalahan

sistematik ataupun kesalahan random. oleh karena itu, selain metode

analisis masih ada dua hal lain yang harus diperhatikan y aitu cara

pengambilan sampel dan pengolahan data hasil analisis untukmendapatkan hasil akhirnya.