analisis pengubah tingkah laku
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
1/26
BAB
I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
1 Pendekatan Psikologi Skinner (Teori Kepribadian)
Sebagian besar ahli psikologi, terutama dalam hal ini psikologi
kepribadian, dapat dibedakan menjadi dua perspektif :
a Yang berkomitmen pada studi atas perbedaan dan keunikan individu dan
b Yang mengandalkan pada konstruk konstruk hipotesis untuk
mempelajari variasi variasi dan kompleksitas tingkah laku.
1
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
2/26
Perspektif tersebut menemukan atau memberikan orak kepada teori
kepribadian !ang dikembangkan oleh para ahli !ang bersangkutan. Akan
haln!a Skinner, di sepanjang kariern!a ia mempertan!akan apakah teori
teori abstrak diperlukan atau tidak dalam rangka pendekatan !ang "laku dan
konsekuensi konsekuensin!a. #a menegaskan bah$a psikologi, terutama
lapangan belajar atau pembelajaran, tidak bisa mengandalkan han!a pada teori
teori !ang di infomalisasikan. Skinner menegaskan bah$a teori teori !ang
tentang tingkah laku manusia sering memberikan ketenteraman !ang keliru
kepada para ahli psikologi mengenai pengetahuan mereka bilamana dalam
ken!ataann!a mereka tidak memahami kaitan tentang tingkah laku !ang
munul dengan peristi$a !ang terjadi di lingkungan.
Sehubungan dengan sikap antiteorin!a !ang terang terangan itu menjadi
tanda tan!a apakah Skinner bisa dimasukan daftar teori kepribadian atau tidak.
Skinner akan dihadirkan sebagai seorang tokoh psikologi perkembangan teori
dengan pendekatan pembelajaran behavioristik sebagai irin!a !ang utama.
% Psikologi Sebagai Ilm Pengeta!an Tingka! Lak
&alam pendekatann!a terdapat studi tentang manusia, Skinner
beranggapan bah$a seluruh tingkah laku ditentukan oleh aturan'aturan, bisa
diramalkan, dan bisa diba$a ke dalam kontrol lingkungan atau bisa
dikendalikan. (emahami tingkah laku adalah dengan mengendalikann!a, dan
sebalikn!a. &engan tegas Skinner menolak anggapan bah$a manusia adalah
makhluk !ang bebas berkehendak, atau beranggapan bah$a tingkah laku bisa
munul tanpa sebab. (anusia, dengan sistem'sistemn!a adalah mesin !ang
rumit. )agi Skinner, ilmu pengetahuan tentang tingkah laku manusia !aknipsikologi, pada dasarn!a tidak berbeda dengan ilmu pengetahuan lainn!a
berorientasi kepada data. *ujuan ilmu pengetahuan itu sama, !akni
meramalkan dan mengendalikan fenomena !ang dipelajari "dalam psikologi
Skinner, fenomena !ang dipelajari itu adalah tingkah laku !ang nampak+.
(enambahkan bah$a seluruh ilmu pengetahuan berkembang dari sederhana
menuju kompleks dan oleh karenan!a logis mempelajari infra human ini
keuntungann!a mempengaruhi lingkungan he$an sebagai ini subjek
%
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
3/26
penelitiann!a bah$a antara prinsip'prinsip tingkah laku he$an dan
penerapann!a pada manusia terhadap hubungan !ang n!ata.
Kepribadian "enrt Perspekti# Be!a$iorisme
-ita telah membahas beberapa alasan atau pemikiran Skinner sehubungan
dengan pendekatan eksperimentaln!a dam mempelajari tingkah laku. Yang
akan kita bahas berikut ini adalah kepribadian dalam perspektif behaviorisme,
khususn!a behaviorisme skinner.
Sebagaimana telah kita ketahui, Skinner tidak menerima gagasan
mengenai kepribadian "personalit!+ atau diri "self+ sebagai pendorong atau
pengarah tingkah laku. #a men!ebutkan penguraian jalan buntu mengenai
tingkah laku. &ari perspektif behaviorisme Skinner, studi tentang kepribadian
melibatkan pengujian !ang sistematik dan pasti atas sejarah hidup atau
pengalaman belajar dan latar belakang genetik atau faktor ba$aan !ang khas
dari individu. menurut Skinner individu adalah organisme !ang memperoleh
perbendaharaan tingkah laku melalui belajar. &ia bukanlah agen pen!ebab
tingkah laku, melainkan tempat kedudukan atau suatu point di mana faktor'
faktor lingkungan dan ba$aan !ang khas seara bersama menghasilkan akibat
"tingkah laku+ !ang khas pada individu tersebut.
)%msan masala!
1 Apa saja teknik'teknik konseling mengembangkan tingkah laku
"behavioral+% /elaskan apa itu penguatan "reinforeement+ Sebutkan jenis dan langkah'
langkahn!a0
/elaskan apa itu token eonom! Sebutkan langkah'langkahn!a0
/elaskan apa itu pembentukan tingkah laku "shaping+ Sebutkan langkah'
langkahn!a0
2 /elaskan apa itu pembentukan kontrak "ontingen! ontrating+
Sebutkan langkah'langkahn!a
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
4/26
3 /elaskan apa itu pengelolaan diri "self management+ Sebutkan langkah'
langkahn!a0
4TU&UAN
1 Agar mahasis$a mampu mengetahui apa saja teknik konseling dalam
mengembangkan tingkah laku
% Agar mahasis$a mampu menjelaskan apa itu reinforement dan langkah
pelaksanaann!a.
Agar mahasis$a mampu menjelaskan apa itu token eonom! dan langkah
pelaksanaann!a.
Agar mahasis$a mampu menjelaskan apa itu shaping dan langkah
pelaksanaann!a.
2 Agar mahasis$a mampu menjelaskan apa itu ontingen! ontrating dan
langkah pelaksanaann!a.
3 Agar mahasis$a mampu menjelaskan apa itu self management dan
langkah pelaksanaann!a.
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
5/26
BAB II
PE"BAHASAN
A Teknik'Teknik Konseling "engembangkan Tingka! Lak
(Be!a$ioral)
*eknik konseling behavioral terdiri dari dua jenis, !aitu teknik untuk
meningkatkan tingkah laku dan menurunkan tingkah laku. *eknik untuk
meningkatkan tingkah laku antara lain: penguatan positif, token eonom!,
pembentukan tingkah laku "shaping+, pembentukan kontrak "ontingen!
ontrating+. Sedangkan teknik konseling untuk menurunkan tingkah laku adalah:
penghapusan tingkah laku "e5tintion+, time out, pembanjiran "flooding+,
penjenuhan "satiation+, hukuman "punishment+, terapi aversi "aversive therap!+,
dan desensialisasi sistematis.
&alam hal ini, kami dari kelompok pada mata kuliah AP*6 "Analisis
Pengubah *ingkah 6aku+, akan membahas tentang teknik'teknik mengembangkan
"meningkatkan+ tingkah laku.
1 %ein#orement
&alam pergaulan sehari'hari, reinforment kurang lebih berarti 7hadiah8.
*etapi dalam dunia psikologi, reinforement mempun!ai arti lebih khusus9
reinforement adalah satu tipe konsekuensi. fek dari konsekuensi itu
menentukan apakah konsekuensi itu memberi reinforement atau tidak. Setiap
konsekuensi itu memberi reinforement "reinforer+ kalau dia memperkuat
tingkah laku berikutn!a. *ingkah laku tingkah laku !ang diikuti dengan
reinfoment akan diulang ' ulang di $aktu !ang akan datang. Singkatn!a,
reinforment adalah konsekuensi !ang memperkuat tingkah laku.Sebagai mana telah disinggung di depan, suatu peristi$a !ang
memperkuat tingkah laku itu bias men!enangkan atau tidak men!enangkan.
;einforement itu ditentukan oleh efekn!a memperkuat tingkah laku. (urid
!ang selalu dipanggil menghadap kepala sekolah karena berulang kali
melakukan pelanggaran disiplin misaln!a, dapat menjadi pertanda bah$a hal
itu memberikan reinforement kepadan!a. Apakah konsekuensi dari sesuatu
perbuatan itu memberikan reinforement atau tidak bergantung pada persepsi
2
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
6/26
seseorang terhadap peristi$a itu bagin!a. 4ara lain untuk menentukan
reinforer ialah bah$a reinforer itu dapat berupa peristi$a sesuatu !ang akan
diraih seseorang.
;einforement itu ada % maam, positif dan negative.
a %ein#orment positi#
&isebut reinforment positif apabila suatu stimulus tertentu "biasan!a !ang
men!enangkan+ ditunjukkan atau diberikan sesudah suatu perbuatan
dilakukan. (isaln!a uang atau pujian diberikan kepada seorang anak !ang
memperoleh nilai A pada mata pelajaran tertentu9 atau murid'murid pada
terta$a kegirangan, ketika seorang temann!a !ang suka meluu menja$ab
pertan!aan seara berseloroh ketika pelajaran sejarah berlangsung.
b %ein#orement negati$e
&inamakan reinforement negative apabila suatu stimulus tertentu "!ang
tidak men!enangkan+ ditolak atau dihindari. &engan perkataan lain,
reinforement negative itu memperkuat tingkah laku dengan ara menghindari
stimulus !ang tidak men!enangkan. -alau suatu perbuatan tertentu
men!ebabkan seseorang menghindari sesuatu !ang tidak men!enangkan, !ang
bersangkutan enderung mengulangi perbuatan !ang sama apabila pada suatu
saat menghadapi situasi !ang serupa. -alau kita tilik kembali ontoh tentang
murid !ang berulang kali panggil menghadap kepala sekolah tadi, pelanggaran
disiplin !ang dilakukann!a itu menjadi bertambah kuat karena dia tetap saja
melakukann!a.
;einforement negative itu sering kali dikaaukan dengan hukuman.
Proses reinforement "positif atau pun negative+ selalu berupa memperkuattingkah laku. Sebalikn!a hukuman mengandung pengurangan atau penekanan
tingkah laku. Suatu perbuatan !ang diikuti oleh hukuman, keil
kemungkinann!a diulangi lagi pada situasi'situasi !ang serupa di saat lain.
Seperti haln!a renforement, hukuman juga dibedakan menjadi dua
maam, !aitu presentation punishment dan removal punishment.
3
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
7/26
a Presentation pnis!ment
Presentation punishment terjadi apabila stimulus !ang tidak
men!enangkan ditunjukan atau diberikan9 misaln!a guru memberikan
tugas'tugas tambahan karena kesalahan'kesalahan !ang dibuat oleh murid'
muridn!a.
b %emo$al pnis!ment
;emoval punishment terjadi apabila stimulus !ang tidak ditunjukan atau
diberikan, artin!a menghilangkan sesuatu !ang men!enangkan atau
diinginkan. 4ontoh, anak tidak diperkenalkan nonton televisi selama
seminggu kerena lalu tidak mau belajar.
&engan kedua ara hukuman tersebut, akibatn!a ialah berkurangn!a tingkah
laku !ang men!ebabkan dikenakann!a hukuman.
;ingkasann!a, empat maam proses tersebut dapat digambarkan sebagi
berikut:
Stimulus ffek
&itunjukan
*ingkah laku ditingkatkn *ingkah laku ditekan
;einforement positif.
4ontoh: nilai bagus.
Presentation punishment.
4ontoh9 diberi tugas tambahan
&ihilangka
n
;einforement negative.
4ontoh: tetap melanggar
disiplin.
;emoval punishment.
4ontoh: tidak boleh menonton tv
selama seminggu.
Prinsip'prinsip penerapan pengatan (rein#orement positi#)&alam menggunakan penguatan positif, konselor perlu memperhatikan
prinsip'prinsip reinforement agar mendapatkan hasil !ang maksimal. Prinsip'
prinsip reinforement antara lain :
a Penguatan positif "positif reinforement+ tergantung pada penampilan
tingkah laku !ang diinginkan.
b *ingkah laku !ang diinginkan diberi penguatan segera setelah tingkah laku
tersebut ditampilkan.
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
8/26
Pada tahap a$al, proses perubahan tingkah laku !ang di inginkan diberi
penguatan setiap kali tingkah laku tersebut ditampilkan.
d -etika tingkah laku !ang diinginkan sudah dapat dilakukan dengan baik,
penguatan diberikan seara berkala, dan pada akhirn!a dihentikan.
e Pada tahap a$al, penguatan soial selalu diikuti dengan penguatan !ang
berbentuk benda.
Hbngan pengatan (rein#orement) dan tingka! lak
a ;einforement diikuti oleh tingkah laku
b *ingkah laku !ang diharapkan harus diberikan reinforement segera
setelah ditampilkan.
;einforement harus sesuai dan bermakna bagi individu atau kelompok
!ang diberi reinforement.
d Pujian atau hadiah !ang keil tapi ban!ak lebih efektif dari !ang besar tapi
sedikit.
&enis'enis pengatan (rein#orement)
*erdapat tiga jenis reinforement !ang dapat digunakan untuk modifikasi
tingkah laku !aitu:
a Primar! reinfoer atau unondition reinforer, !aitu reinforement !ang
langsung dapat dinikmati misaln!a makanan dan minuman.
b Seondar! reinforer atau onditioned reinforer. Pada umumn!a tingkah
laku manusia berhubungan dengan ini, misaln!a uang, sen!uman, pujian,
medali, pin, hadiah, dan kehormatan.
4ontingen! rienforement, !aitu tingkah laku !ang tidak men!enangkandipakai sebagai s!arat agar anak melakukan tingkah laku men!enangkan,
misaln!a kerjakan dulu P; baru nonton *=. ;einforement ini sangat
efektif dalam modifikasi tingkah laku.
Penerapan pengatan positi# *ang e#ekti#
>ntuk menerapkan penguatan positif !ang efektif, konselor perlu
mempertimbangkan beberapa s!arat, di antaran!a adalah :
?
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
9/26
a (emberi penguatan dengan segera
b Penguatan akan memiliki efek !ang lebih bermakna bila diberikan segera
setelah tingkah laku !ang diinginkan dilakukan oleh konseli. Alasan
pemberian penguatan dengan segera adalah untuk menghindari terdapat
tingkah laku lain !ang men!ela tingkah laku !ang diharapkan. &engan
demikian tujuan pemberian penguatan terfokus pada tingkah laku !ang
diharapkan.
(emilih penguatan !ang tepat
d (engatur kondisi situasional
e (enentukan kuantitas penguatan
f (emilih kualitas dan kebaruan penguatan
g (emberikan simpel penguatan
h (enangani persaingan asosiasi
i Pengatur jad$al penguatan
j (empertimbangkan efek penguatan terhadap kelompok
k (enangani efek ontrol kontra
Langka! + langka! pemberian pengatan (rein#orement)
Adapun langkah'langkah penerapan reinforement positif adalah sebagai
berikut :
a (engumpulkan informasi tentang permasalahan melalui analisis A)4
1 Anteedent "penetus perilaku+
% )ehavior "perilaku !ang dipermasalahkan9 intensitas, dan durasi+
b (emilih perilaku target !ang ingin ditingkatkan
(enetapkan data a$al "baseline+ perilaku a$ald (enentukan reinforement !ang bermakna
e (enetapkan jad$al pemberian reinforement
f Penerapan reinforement positif
% Kart ber!arga (Token Eonom*)
-artu berharga "token eonom!+ merupakan teknik konseling behavioral
!ang didasarkan pada prinsip operant. 4onditioning Skinner !ang termasuk di
@
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
10/26
dalamn!a adalah penguatan. *oken eonom! adalah strategi menghindari
pemberian reinforement seara langsung, token merupakan penghargaan
!ang dapat diukur kemudian dengan berbagai barang !ang diinginkan oleh
konseli. -artu berharga "token eonom!+ dapat diterapkan di berbagai seting
dan populasi seperti dalam seting individual, kelompok dan kelas, juga dapat
berbagai populasi mulai dari anak' anak hingga orang de$asa "ore!, 1@?3, p.
1?2+. *oken eonom! bertujuan untuk mengembangkan perilaku adaptif
melalui pemberian reinforement dengan token. -etika tingkah laku !ang
diinginkan telah enderung menetap, pemberian token dikurangi seara
bertahap "ore!,1@?3,p.1?2+
Agrass "1@
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
11/26
h *oken menjadi jabatan antara institusi dan kehidupan di luar sekolah.
A!llon dan ABrin "1@3?+ mengusulkan beberapa arahan untuk program
penerapan token eonom! !ang efektif dalam sebuah institusi, misaln!a
sekolah. Penerapan token eonom! harus diterapkan oleh seluruh staf sekolah
seara konsisten. Pada beberapa kasus, data penelitian menunjukkan efek
langsung dan memiliki kekuatan penerapan token untuk ban!ak masalah
tingkah laku. Selain itu, penerapan toke harus memiliki sistem !ang jelas
seperti tingkah laku spesifik !ang diharapkan dan token !ang didapatkan,
sehingga partisipan dapat mengetahui langkah'langkah !ang dapat dilakukan
untuk membantu diri mereka "4ore!, 1@?3, p. 1?3+.
>ntuk meningkatkan efektifitas token, token eonom! seara bertahap
dikurangi dan diganti dengan penguatan sosial, seperti pujian sebagai ara
peningkatan motivasi internal karena kehidupan n!ata individu tidak
menerapkan sistem token eonom!. Selain di institusi, token eonom! dapat
pula diterapkandi kelas dan di rumah "4ore!, 1@?3, p. 1?3+.
Langka!'langka! penerapan token eonom*, *ait -
a (embuat analisis A)4.
b (enetapkan target perilaku !ang akan diapai bersama konseli
Penetapan besaran harga atau point token !ang sesuai dengan perilaku
target
d Penetapan saat kapan token diberikan kepada konseli
e (enetapkan perilaku a$al program
f (emiliki reinforement !ang sesuai bersama konsili.g (emiliki tipe token !ang akan digunakan, misaln!a : bintang, stempel,
dan kartu
h (engidentifikasi pihak !ang terlibat dalam program seperti staf sekolah,
guru, rela$an, sis$a, dan anggota token eonom!
i (enetapkan jumlah dan frekuensi penukaran token misaln!a %2'
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
12/26
j (embuat pedoman pelaksanaan token eonom! "perilaku !ang akan
diberikan penguatan.
k Pedoman diberikan kepada konseli dan staf
l 6akukan (onitoring
Pembentkan (S!aping)
Yang dimaksud dengan shaping adalah pembentukan suatu respons
melalui pemberian perkuatan atas respons lain !ang mengarah mendekati
respons !ang ingin dibentuk itu. &engan teknik shaping, penelitan bisa
memperpendek $aktu !ang di perlukan untuk mengondisikan respons
menekan pengungkit itu. Salah satu ontoh dari keberhasilan penerapan teknik
shaping pada manusia itu adalah praktek !ang dilakukan oleh #saa, thomas
dan goldiamond "1@3+ berusaha membentuk kembali tingkah laku biara atau
keampuan bahasa dari seseorang.
Shaping adalah pembentukan tingkah laku baru !ang sebelumn!a
ditampilkan dengan memberikan reinforement seara sistematik dan
langsung setiap kali tingkah laku ditampilkan. Pada anak autistik !ang tingkah
laku motorik, verbal, emosional, dan sosial kurang adaptif. -onselor
membentuk tingkah laku !ang lebih adaptif dengan memberikan
reinforement primer maupun sekunder.
Langka!'langka! penerapan s!aping
6angkah'langkah pembentukan tingkah laku "shaping+ adalah sebagai
berikut:
a (embuat analisis A)4.b (enetapkan target perilaku spesifik akan diapai bersama konseli.
*entukan bersama jenis reinforement positif !ang akan dilakukan.
d (embuat perenanaan dengan membuat tahapan penapaian perilaku
mulai dari perilaku a$al sampai perilaku akhir "misaln!a bolos menjadi
tidak bolos+.
e Perenanaan dapat dimodifikasi selama berlangsungn!a program shaping.
1%
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
13/26
f Penetapan $aktu pemberian reinforement pada setiap tahap program,
misal setelah beberapa kali perobaan perilaku target dalam satu tahap.
Penerapan perenanaan s!aping
a -onseli harus diberi tahu sebelum perenanaan dilakukan
b )eri penguatan segera pada saat a$al perilaku
/angan pindah ke tahap berikut sebelum konseli menguasai perilaku pada
satu tahap
d )ila belum !akin penguasaan perilaku konseli, dapat digunakan aturan
perpindahan tahap bila sudah benar 3 dari 1 perobaan.
e /angan terlalu sering memberi penguatan pada satu tahap, dan tidak
memberikan penguatan pada tahap lainn!a.
f -alau konseli berhenti bekerja, konselor dapat berpindah epat ke tahap
berikutn!a. (ungkin tahap tidak tepat atau reinforement tidak efektif
g 4ek efektifitas penguatan
h Atau apakah tahapan terlalu rendah
i Atau perpindahan tahap terlalu epat, sehingga harus kembali kepada
tahap sebelumn!a
j )ila untuk melanjutkan konseli mendapat kesulitan, maka dilatih ulang
pada tahan !ang dirasa sulit
.aktor *ang mempengar!i e#ekti$itas s!aping
a Spesifikan perilaku akhir !ang ingin diapai, ketepatan pemilihan perilaku
!ang spesifik akan mempengaruhi ketepatan hasil.
b (emilih perilaku a$al. Cal ini bertujuan untuk menetapkan levelpenapaian a$al !ang dimiliki, karena program shaping bertujuan untuk
menapai perilaku seara bertahap.
(emilih tahap shaping, mulai perilaku a$al bergerak ke perilaku akhir.
4ontoh: pada anak belajar menguap kata &add!. (ulai dari daa'da'da'
dad'dad'ee'dadd!.
1 *idak ada pedoman !ang ideal: berapa kali perobaan dari satu
langkah ke langkah berikutn!a.
1
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
14/26
% *idak ada pedoman !ang ideal: berapa ban!ak tahapan !ang harus
digunakan pada program shaping.
Penetapan ditentukan fleksibel sesuai keepatan belajar konseli
d -etepatan jarak $aktu perpindahan tahapan.
1 Perpindahan dari langkah pertama ke langkah berikutn!a harus
sesuai dengan tahapan, jangan terlalu epat dan jangan terlalu
lambat. >pa!akan pindah saat perilaku sudah mantap.
% Penetapan setiap tahapan jangan terlalu dekatDkeil jarakn!a.
*api kalau terlanjur epat pindah tahap dan perilaku !ang
diharapkan hilang atau tidak munul, maka kembali ke tahap
sebelumn!a.
Pembatan Kontrak
Pembuatan kontrak adalah mengatur kondisi sehingga konseli
menampilkan tingkah laku !ang diinginkan berdasarkan kontrak konseli dan
konselor.
Prinsip dasar kontrak
a -ontrak disertai dengan penguatan.
b ;einforement diberikan dengan segera.
-ontrak harus dinegosiasikan seara terbuka dan bebas serta disepakati
antara konseli dan konselor.
d -ontrak harus fair.
e -ontrak harus jelas " target tingkah laku, frekuensi, laman!a kontrak +.
f -ontrak dilaksanakan seara terintegrasi dengan program sekolah.
Langka!'langka! pembatan kontrak
a Pilih tingkah laku !ang akan diubah dengan melakukan analisis A)4.
b *entukan data a$al " baseline data + " tingkah laku !ang akan diubah +.
*entukan jenis penguatan !ang akan diterapkan.
d )erikan reinforement setiap kali tingkah laku !ang diinginkan
ditampilkan sesuai jad$al kontrak.
e )erikan penguatan setiap saat tingkah laku !ang ditampilkan menetap.
1
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
15/26
4ontoh kontrak 1
Senin Selasa ;abu -amis /umat jumlah
*idak telambat
4ontoh kontrak %
Kontrak tingka! lak
*ingkah laku bermasalah
................................................................................................................
................................................................................................................
*ingkah laku !ang diinginkan
................................................................................................................
................................................................................................................
Sangsi
................................................................................................................
................................................................................................................
Cadiah
...............................................................................................................
...............................................................................................................
*anda tangan
Sis$a : ..................................................................................................
Euru : ...................................................................................................
Pihak !ang terlibat : ..............................................................................
12
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
16/26
4ontoh kontrak
Kontrak tingka! lak
Sa!a..........pada tanggal.....men!atakan bah$a sa!a setuju melakukan hal'hal
diba$ah ini:
.............................................................................................................
............................................................................................................
13
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
17/26
.................................... ...................................
*anda tangan sis$a *anda tangan Euru
>saha sa!a dianggap berhasil bila :
............................................................................................................
............................................................................................................
)ila sa!a berhasil melakukan hal di atas, maka sa!a akan mendapatkan
............................................................................................................
...........................................................................................................
*anggal berakhir kontrak,................................
....................................... .....................................
*anda tangan sis$a *anda tangan Euru
1
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
18/26
2 "emberi /onto! ("odeling)
Pemberian ontoh merupakan teknik !ang sering dilakukan oleh konselor.
-euntungan memberikan ontoh adalah konseli tidak merasa ketakutan
terhadap objek !ang dihadapin!a. )andura dalam 4ore! "1@?3+ men!atakan,
bah$a semua pengalaman !ang didapat dari hasil belajar dapat dilakukan
dengan ara melakukan pengamatan seara langsung atau tidak langsung
kepada objek berikut konsekuensin!a.
&engan pemberian ontoh, konseli akan belajar dari orang lain !ang
menjadi objek. -onseli akan belajar dari sisi negatif dan positif !ang dimiliki
oleh objek. /ika objek memperoleh ban!ak sisi negatif terhadap suatu
kejadian, maka konseli belajar untuk tidak mendekati sisi negatif objek !angdiontoh.
(odeling berakar dari teori Albert bandura dengan teori belajar sosial.
penggunaan teknik modeling "penokohan+ telah dimulai pada akhir tahu 2'an
penokohan istilah !ang menunjukkan terjadin!a proses belajar melalui
pengamatan atau "observational learning+ terhadap orang lain dan perubahan
terjadi melalui peniruan. Proses belajar melalui pengamatan menujukan
terjadin!a proses belajar setelah mengamati perilaku pada orang lain.
1?
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
19/26
(odeling merupakan belajar melalui observasi dengan menambahkan atau
mengurangi tingkah laku !ang teramati. (enggeneralisir berbagai pengamatan
sekaligus, melibatkan proses kognitif beberapa tipe modeling, !aitu:
a (odeling tingkah laku baru !ang dilakukan melalui observasi terhadap
model tingkah laku !ang diterima seara sosial individu memperoleh
tingkah laku baru.
b (odeling mengubah tingkah laku lama !aitu dengan meniru tingkah laku
model !ang tidak diterima sosial akan memperkuat atau memperlemah
tingkah laku.
(odeling simbolik !aitu modeling melalui film dan televisi men!ajikan
ontoh tingkah laku, berpontesi sebagai model tingkah laku.
d (odeling kondisioning ban!ak dipakai untuk mempelajari respons
emosional.
Proses penting modeling
a Perhatian, harus fokus model. Proses ini di pengaruhi asosiasi pengamatan
dengan model, sifat model !ang atraktif, arti penting tingkah laku !ang
diamati bagi si pengamat.
b ;epresentasi, !aitu tingkah laku !ang akan di tiru harus di simbolisasi
dalam ingatan.
Peniruan tingkah laku model,!aitu bagaimana melakukann!a apa !ang
harus di kerjakan apakah sudah benar hasil lebih pada penapaian tujuan
belajar dan efikasi pembelajaran.
d (otivasi dan penguatan. (otivasi tinggi untuk melakukan tingkah laku
model membuat belajar menjadi efektif. #mitasi lebih kuat pada tingkahlaku !ang diberi penguatan dari pada hukum.
Hal'!al *ang perl di per!atikan dalam penarapan penoko!an
(modeling)
a 4iri model seperti 9 usia, status sosial, jenis kelamin, keramahan dan
kemapuan, penting dalam meningkatkan imitasi.
b Anak lebih senang meniru model seusian!a dari pada model de$asa.
1@
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
20/26
Anak enderung meniru model standar presentasin!a dalam jangkauann!a.
d Anak enderung mengimitasi orang tuan!a !ang hangat dan terbuka.
Prinsip'prinsip modeling
a )elajar bisa di peroleh melalui pengamatan langsung dan bisa tidak
langsung dengan mengamati tingkah laku orang lain berikut
konsekuensin!a.
b -eakapan sosial tertentu bisa di peroleh dengan mengamati dan
menontoh tingkah laku model !ang ada.
;eaksi'reaksi emosional !ang terganggu bisa di hapus dengan mengamati
orang lain !ang mendekati ob!ek atau situasi !ang di takuti tanpa
mengalami akibat menakutkan dengan tindakan !ang dilakukann!a.
d Pengendalian diri dipelajari melalui pengamatan atas model !ang di kenai
hukuman.
e Status kehormatan model sangat berarti.
f individu mengamati seorang model dan dikuatkan untuk menontoh
tingkah laku model.
g (odeling dapat di lakukan dengan model simbol melalui film dan alat
visual lain.
h Pada konseling kelompok terjadi model ganda karena peserta bebas
meniru perilaku pemimpin atau peserta lain.
i Prosedur modeling dapat menggunakan berbagai teknik dasar modifikasi
perilaku.
-asus !ang di terapi dengan modeling antara lain: penderita fobia,
ketergantungan obat'obatan, keanduan alkohol, gangguan kepribadian beratfisikosis, kesulitan anak adaptasi di sekolah, dan takut sekolah.
Pengar! "odeling
a Pengambilan respons atau keterampilan baru dan memperlihatkann!a
dalam perilaku baru
%
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
21/26
b Cilangn!a respons takut setelah melihat tokoh melakukan sesuatu !ang
menimbulkan rasa takut konseli, tidak berakibat buruk bahkan berakibat
positif
(elalui pengamatan terhadap tokoh, seseorang terdorong untuk
melakukan sesuatu !ang mungkin sudah diketahui atau dipelajari dan tidak
ada hambatan
"aam + "aam Penoko!an
a Penokohan n!ata "live model+ seperti: terapis, guru, anggota keluarga atau
tokoh !ang dikagumi dijadikan model oleh konseli
b Penokohan simbolik "s!mboli model+ seperti: tokoh !ang dilihat melalui
film, video atau media lain
Penokohan ganda "multiple model+ seperti: terjadi dalam kelompok,
seorang anggota mengubah sikap dan mempelajari sikap baru setelah
mengamati anggota lain bersikap
Langka! + Langka!
a (enetapkan bentuk penokohan "live, model, s!mboli model, multiple
model+
b Pada live model, pilih model !ang bersahabat atau teman seba!a konseli
!ang memiliki kesamaan seperti : usia, status ekonomi, dan penampilan
fisik. Cal ini penting terutama bagi anak'anak
)ila mungkin gunakan lebih dari satu model
d -ompleksitas perilaku !ang dimodelkan harus sesuai dengan tingkat
perilaku konselie -ombinasikan modeling dengan aturan, intruksi, behavioral rehearsal dan
penguatan
f Pada saat konseli memperhatikan penampilan tokoh berikan penguatan
alamiah
g )ila mungkin buat desain pelatihan untuk konsili menirukan model seara
tepat, sehingga akan mengarahkan konseli pada penguatan alamiah. )ila
%1
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
22/26
tidak maka buat perenanaan pemberian penguatan untuk setiap peniruan
tingkah laku !ang tepat
h )ila perilaku bersifat kompleks, maka episode modeling dilakukan mulai
dari !ang paling mudah ke !ang lebih sukar
i Skenario modeling harus dibuat realisti
j (elakukan pemodelan di mana tokoh menunjukkan perilaku !ang
menimbulkan rasa takut bagi konseli "dengan sikap manis, perhatian,
bahasa !ang lembut dan perilaku !ang men!enangkan konseli+
*ingkah laku !ang dimodifikasi dengan modeling adalah agresif, merokok,
membolos, tidak mengerjakan tugas, terlambat masuk sekolah, berbiara
sembarangan "n!eletuk+, meminjam barang teman tanpa iBin, fobia dan takut.
3 Pengelolaan Diri ( Sel# "anagement)
Pengelolaan diri "self management+ adalah prosedur dimana individu
mengatur perilakun!a sendiri. Pada teknik ini individu terlibat dalam beberapa
atau keseluruhan komponen dasar !aitu : menentukan perilaku sasaran,
memonitor perilaku tersebut, memilih prosedur !ang akan diterapkan,
melaksanakan prosedur tersebut dan mengevaluasi efektifitas prosedur
tersebut "Sukadji, 1@?,p.@3+.
(asalah masalah !ang dapat ditangani dengan menggunakan teknik
pengelolaan diri "self management+ di antaran!a adalah:
a Perilaku !ang tidak berkaitan dengan orang lain tetapi mengganggu orang
lain dan diri sendiri
b Perilaku !ang sering munul tanpa diprediksi $aktu kemunulann!a,sehingga ontrol dari orang lain menjadi kurang efektif. Seperti
menghentikan merokok dan diet
Perilaku sasaran berbentuk verbal dan berkaitan dengan evaluasi diri dan
ontrol diri. (isaln!a terlalu mengkritik diri sendiri
d *anggung ja$ab atas perubahan atau pemeliharaan tingkah laku adalah
tanggung ja$ab konseli. 4ontohn!a adalah konseli !ang sedang menulis
skripsi "Sukadji, 1@?,p.@2+
%%
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
23/26
&alam penerapan teknik pengelolaan diri "self management+ tanggung
ja$ab keberhasilan konseling berada ditangan konseli. -onselor berperan
sebagai penetus gagasan, fasilitator !ang membantu meranang program
serta motivator bagi konseli "Sukadji,1@?,p.@3+
&alam pelaksanaan pengelolaan diri biasan!a diikuti dengan pengaturan
lingkungan untuk mempermudah terlaksanan!a pengelolaan diri. Pengaturan
lingkungan dimaksudkan untuk menghilangkan faktor pen!ebab "anteedent+
dan dukungan untuk perilaku !ang akan dikurangi. Pengaturan lingkungan
dapat berupa:
a (engubah lingkungan fisik sehingga perilaku !ang tidak dikehendaki sulit
dan tidak mungkin dilaksanakan. (isaln!a orang !ang suka 7ngemil8
mengatur lingkungan agar tidak tersedia makanan !ang memaning
keinginan untuk 7ngemil8
b (engubah lingkungan soial sehingga lingkungan soial ikut mengontrol
tingkah laku konseli
(engubah lingkungan atau kebiasaan sehingga menjadi perilaku !ang
tidak dikehendaki han!a dapat dilakukan pada $aktu dan tempat tertentu
saja "Sukadji,1@?,p.@
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
24/26
konseli. Perbandingan ini bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas dan
efisiensi program. )ila program tersebut tidak berhasil, maka perlu
ditinjau kembali program tersebut, apakah target tingkah laku !ang
ditetapkan memiliki ekspektasi !ang terlalu tinggi, perilaku !ang
ditargetkan tidak ook, atau penguatan !ang diberikan tidak sesuai
*ahap pemberian penguatan, penghapusan atau hukuman
Pada tahap ini konseli mengatur dirin!a sendiri, memberikan penguatan,
menghapus dan memberikan hukuman pada diri sendiri. *ahap ini
merupakan tahap !ang paling sulit karena membutuhkan kemauan !ang
kuat dari konseli untuk melaksanakan program !ang telah dibuat seara
kontin!u "Sukadji,1@?,p. @@'11+
%
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
25/26
BAB III
PENUTUP
A -esimpulan
Skinner tidak menerima gagasan mengenai kepribadian "personalit!+ atau diri
"self+ sebagai pendorong atau pengarah tingkah laku. #a men!ebutkan penguraian
jalan buntu mengenai tingkah laku. &ari perspektif behaviorisme Skinner, studi
tentang kepribadian melibatkan pengujian !ang sistematik dan pasti atas sejarah
hidup atau pengalaman belajar dan latar belakang genetik atau faktor ba$aan
!ang khas dari individu. menurut Skinner individu adalah organisme !ang
memperoleh perbendaharaan tingkah laku melalui belajar. &ia bukanlah agen
pen!ebab tingkah laku, melainkan tempat kedudukan atau suatu point di mana
faktor'faktor lingkungan dan ba$aan !ang khas seara bersama menghasilkan
akibat "tingkah laku+ !ang khas pada individu tersebut.
*eknik konseling behavioral terdiri dari dua jenis, !aitu teknik untuk
meningkatkan tingkah laku dan menurunkan tingkah laku. *eknik untuk
meningkatkan tingkah laku antara lain: penguatan positif, token eonom!,
pembentukan tingkah laku "shaping+, pembentukan kontrak "ontingen!
ontrating+. Sedangkan teknik konseling untuk menurunkan tingkah laku adalah:
penghapusan tingkah laku "e5tintion+, time out, pembanjiran "flooding+,
penjenuhan "satiation+, hukuman "punishment+, terapi aversi "aversive therap!+,
dan desensialisasi sistematis.
%2
-
7/22/2019 analisis pengubah tingkah laku
26/26
DA.TA% PUSTAKA
-omalasari. E, Fah!uni ka, -arsih "%11+. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta:
P*. #ndeks
-oes$ara ndang "1@?3+. Teori-Teori Kepribadian. )andung: P*. reso
(ahmud &im!ati "1@?@+. Psikologi Pendidikan. Yog!akarta: )PG Yog!akarta