bab 3 metode dan pelaksanaan konstruksi

7/24/2019 Bab 3 Metode Dan Pelaksanaan Konstruksi

1/9

BAB III METODE PELAKSANAN KONSTRUKSI

BAB III

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode pelaksanaan pekerjaan yang ada di

proyek pondasi Taman Anggrek Residence. Penjelasan ini merupakan hasil pengamatan

dan disamakan dengan teori-teori yang ada dari berbagai sumber. Dengan melakukan

pengamatan ini maka mahasiswa bisa mengetahui apakah materi kuliah yang diajarkan

sesuai dengan yang ada di lapangan.

3.1 Pekerjaan Persiapan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek konstruksi, pekerjaan yang

pertama harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan harus

direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu proyek konstruksi. ahkan, pekerjaan ini

harus telah disiapkan pada saat tender proyek dan dijadikan bagian dari penawaran

tender proyek bersangkutan. Perencanaan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat

diperoleh suatu hasil perencanaan yang e!isien, namun bisa mencakup segala pekerjaan

yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek tersebut.

Adapun pekerjaan persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan proyek konstruksi,

antara lain "

i. Pengukuran dan Sur#ey

ii. Perencanaan Site Plan $ Penempatan Site %!!ice, Penempatan &udang, dll '

iii. (ebutuhan Sumber daya $ )istrik (erja dan Air kerja '

i#. Pembuatan Shop Drawing

#. Pengadaan *aterial untuk Pekerjaan Persiapan

#i. *obilisasi Peralatan

3.2 Penentuan !kasi Diap"ra#$a %a &D'a(

)okasi pengerjaan Dwall di tentukan oleh sur#eyor dengan menggunakan alat

total stationyang sesuai dengan kordinat yang tercantum pada gambar rencana

PROYEK PONDASI TAMAN ANGGREK RESIDENCE 37


2/9


&ambar +.. Total Station

3.3 Peaksanaan Diap"ra#$a %a &D'a(

eberapa langakah dalam pembuatan dinding penahan tanah $d-wall' adalah

sebagai berikut"

A. Pe$)uatan *ui+e %a

pembuatan guide wall, guide wall ini ber!ungsi untuk menuntun wall grab

menggali tetap di jalurnya. erikut merupakan langkah langkah pembuatan &uide

all

&ambar +.. &uide all

i. *enggali lokasi &uide all dengan menggunakan e/ca#ator sepanjang Dwall

rencana.

ii. Penulangan dan pengecoran &uide all dilakukan segera dan bertahap setelah

penggalian &uide all sepanjang Dwall rencana selesai.

B. Pe$)erian ,airan Bent!nite

0airan entonite disini ber!ungsi agar dinding tanah tidak longsor saat

pembuatan dwall.



3/9

Gambar 3.4. Grab wall


&ambar +.+. (olam entonite

i. Persiapan cairan dan peralatan entonite.

ii. *ensirkulasi bentonite dari kolam bentonite menuju ke lokasi Dwall.

,. Pen#e)!ran

Pengeboran Dwall menggunakan alat

yang berbentuk seperti pencapit yang

bernama &rab all



4/9


D. Penuan#an

i. Tulangan dirakit sesuia dengan gambar kerja

ii. Pemasangan beton decking pada tulangan sehingga diperoleh tebal lindung sesuai

dengan perencanaan

iii. Tulangan Dwall tersusun mulai dari diameter 1 mm 2 mm, dan setiap

bagiannya disambung dengan cara las dan diikat dengan kawat.

&ambar +.3. Tulangan Dwall

i#. Tulangan diangkat menuju lokasi Dwall dengan menggunakan 0rawler 0rane

#. Setelah itu, pipa tremie disiapkan dan disambungkan sambil dimasukan ke dalam

lubang Dwall sampai dengan kedalaman tertentu.E. Pen#e-!ran

i. eton yang digunakan sudah sesuai dengan Slump Test yaitu,

ii. Pengecoran dilakukan melalui corong cor, dimana adukan beton dituang langsung

dari truck mixer.

iii. Setiap penuangan beton dari masing-masing truck mixer, dilakukan pengukuran

secara manual menggunakan meteran.

i#. Pengecoran dihentikan ketika ketinggian permukaan beton telah mencapai top of

guide wall#. Seluruh kegiatan pengecoran dicatat waktunya beserta kedalamannya.

. Pen/eesaian



5/9


i. Setelah selesai penuangan beton, maka pipa tremie diangkat kembali dengan

menggunakan crawler crane.

ii. (emudian pipa tremie dibersihkan dari sisa sisa beton.

*. Pen-atatan

Setelah pekerjaan selesai maka data-data diperoleh selama pengecoran seperti

waktu persiapan, pengecoran, penyelesaian, kubikasi, kedalaman lubang baik teori

maupun aktual, mutu beton, panjang tremie yang dibutuhkan, dan laporan lain dari

lapangan dimasukkan ke dalam satu !ormulir laporan yang disebutpiling record.

Setelah itu, data-data tersebut dimasukkan ke dalam laporan harian kegiatan

pelaksanaan pengecoran Dwall.3.0 Penentuan L!kasi B!rpie

Penentuan titik bor dilakukan sebelum memulai proses pengeboran dengan

menggunakan alat total station. Tujuannya agar letak titik 2 titik pondasi yang akan

di bor sesuai dengan gambar rencana.

3. Peaksanaan P!n+asi

Tahap pengerjaan borpile adalah sebagai berikut4

A. Pen#e)!ran

i. Pengeboran menggunakan soilmec mechanic dengan mata bor berupa core

barellsuntuk pengeboran awal $lantai kerja'.



6/9


&ambar +.5. Pengeboran Awal

ii. Core barells $mata bor' diganti dengan auger,kemudian pengeboran dilanjutkan

kira-kira sampai kedalaman 6 m.

iii. Pemasangan casingsementara yang dilakukan untuk mencegah longsornya tanah

ke dalam lubang. Diameter casing tidak boleh lebih kecil dari diameter bor.

&ambar +.7. Pemasangan 0asing

i. Pada saat pengeboran dirasa telah mencapai kedalaman yang ditentukan,

dilakukan pengecekan kedalaman menggunakan meteran secara manual.

. Dasar lubang bor dibersihkan dari sisa 2 sisa lumpur menggunakan cleaning

bucket.

B. Penuan#ani. Perakitan tulangan sesuai dengan gambar perencanaan

ii. Pemasangan beton decking pada tulangan sehingga diperoleh tebal lindung sesuai



7/9


dengan perencanaan.

iii. Dalam lubang pondasi,terdapat +-6 section tulangan. Penulangan disambung

dengan cara dilas. Penulangan dimasukkan ke dalam lubang menggunakan

crawler craneper section sesuai gambar perencanaan.

&ambar +.8. Tulangan Dilas dan Dimasukkan dalam )ubang

i#. Pipa tremie disambung atau dirangkai sambil di masukkan ke dalam lubang

sampai kedalaman yang ditentukan.

&ambar +.9. Pemasangan Pipa Tremie

,. Pen#e-!rani. eton yang digunakan sudah sesuai denganslump testyaitu 1 : cm.



8/9


ii. Pengecoran dilakukan melalui corong cor, dimana adukan beton dituang langsung

dari truck mixer.

&ambar +.1. Proses Pengecoran

iii. Setiap penuangan beton dari masing-masing truck mixer, dilakukan pengukuran

secara manual menggunakan meteran.

i#. Pengecoran dihentikan apabila ketinggian permukaan beton telah mencapai 0%)

yang ber#ariasi $ 0ut %! )e#el '

#. Seluruh kegiatan selama pengecoran dicatat waktunya beserta kedalaman aktual

padapiling record.

D. Pen/eesaian

i. Setelah selesai penuangan beton, maka pipa tremie diangkat menggunakan

crawler crane.

ii. Setelah itu casinglangsung diangkat sebelum beton mengering.

iii. )ubang bor diurug lagi dengan tanah.



9/9


&ambar +.. Pengurugan )ubang orpile

E. Pen-atatan

Setelah pekerjaan selesai maka data-data diperoleh selama pengecoran seperti

waktu persiapan, pengecoran, penyelesaian, kubikasi, kedalaman lubang baik teori

maupun aktual, mutu beton, panjang tremie yang dibutuhkan, dan laporan lain dari

lapangan dimasukkan ke dalam satu !ormulir laporan yang disebutpiling record.

Setelah itu, data-data tersebut dimasukkan ke dalam laporan harian kegiatan

pelaksanaan pengecoran tiang pondasi.


bab 3 metode dan pelaksanaan konstruksi

Documents