bab baru (14-10-2015)

Upload: aga-perdana

Post on 12-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    1/35

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Penyakit batu empedu sudah merupakan masalah kesehatan yang penting

    di negara barat Sedangkan di Indnesia baru mendapatkan perhatian di klinis!

    sementara publikasi penelitian batu empedu masih terbatas.Sebagian besar pasien

    dengan batu empedu tidak mempunyai keluhan. "isik penyandang batu empeduuntuk mengalami ge#ala dan kmplikasi relati$ ke%il. &alaupun demikian! sekali

    batu empedu mulai menimbulkan serangan nyeri klik yang spesi$ik maka resik

    untuk mengalami masalah dan penyulit akan terus meningkat.

    Batu empedu umumnya ditemukan di dalam empedu! tetapi batu tersebut

    dapat bermigrasi melalui duktus sistikus kedalam saluran empedu men#adi batu

    saluran empedu dan disebut batu saluran empedu sekunder. Di Negara barat 1'(

    1)* pasien dengan batu kandung empedu #uga disertai batu saluran empedu. Pada

    beberapa keadaan! batu saluran empedu dapat terbentuk primer di dalam saluran

    empedu intra(atau ekstra(hepatik tanpa melibatkan kandung empedu. Batu saluran

    empedu primer lebih banyak ditemukan pada pasien di +ilayah asia di bandingkan

    pasien di Negara barat.,,

    -iap tahun )''.''' kasus baru dari batu empedu ditemukan di Amerika

    Serikat. asus tersebut sebagian besar didapatkan di atas usia pubertas! sedangkan

    pada anak(anak #arang. /rang gemuk ternyata mempunyai resik tiga kali lipat

    untuk menderita batu empedu. Insiden pada laki(laki dan +anita pada batu pigmen

    tidak terlalu banyak berbeda.0

    Angka ke#adiannya lebih dari '* ppulasi dan insiden meningkat dengan

    bertambahnya usia. Di negara Barat! batu empedu mengenai 1'* rang de+asa.

    Angka pre2alensi rang de+asa lebih tinggi di negara Amerika Latin 3'*(4'*5

    dan rendah di negara Asia 36*(4*5. Sekitar 1 #uta pasien baru terdiagnsis

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    2/35

    mengidap batu empedu per tahun! dengan dua pertiganya men#alani pembedahan.

    Angka kematian akibat pembedahan untuk bedah saluran empedu se%ara

    keseluruhan sangat rendah! tetapi sekitar 1''' pasien meninggal setiap tahun

    akibat penyakit batu empedu atau penyulit pembedahan.7

    8enurut gambaran makrskpik dan kmpsisi kimianya! batu saluran

    empedu dapat di klasi$ikasikan men#adi tiga kategri mayr! yaitu9 15 batu

    klesterl dimana kmpsisi klesterl melebihi :'*! 5 batu pigmen %klat atau

    batu %al%ium bilirubinate yang mengandung ;a(bilirubinate sebagai kmpnen

    utama! dan 65 batu pigmen hitam yang kaya akan residu hitam tak terekstraksi. Di

    masyarakat barat kmpsisi utama batu empedu adalah klesterl! sedangkan

    penelitian di

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    3/35

    1.3. Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    Untuk mengetahui beberapa $aktr karakteristik yang berhubungan dengan

    batu empedu pada pasien di "umah Sakit HA

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    4/35

    c. Manfaat bagi Masyarakat

    Diharapkan masyarakat mengetahui gambaran penderita batu empedu

    3klelitiasis5 di "umah Sakit Diharapkan masyarakat mengetahui gambaran

    penderita batu empedu 3klelitiasis5 di "umah Sakit Ha#i 8edanperide

    Agustus '1).

    d. Manfaat agi !nstitusi Pen"i"ikan

    Sebagai bahan ba%aan dan re$erensi untuk menambah +a+asan khususnya

    mengenai gambaran penderita batu empedu 3klelitiasis5 di "umah Sakit Ha#i

    8edanperide

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    5/35

    # !!

    T!$%#U#$ PUST#K#

    2.1. &efenisi atu 'mpe"u

    lelitiasis disebut #uga Sinnimnya adalah batu

    empedu! gallstnes! biliary%al%ulus. Istilah klelitiasis dimaksudkan untuk

    pembentukan batu di dalam kandung empedu. Batu kandung empedu merupakan

    gabungan beberapa unsur yang membentuk suatu material mirip batu yang

    terbentuk di dalam kandung empedu.,7

    2.2. 'ti(l(gi atu 'mpe"u

    Etilgi batu empedu masih belum diketahui dengan sempurna namun

    yang paling penting adalah gangguan metablisme yang disebabkan leh

    perubahan susunan empedu! stasis empedu dan in$eksi kandung empedu.

    Sementara itu! kmpnen utama dari batu empedu adalah klesterl yang

    biasanya tetap berbentuk %airan.

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    6/35

    dilan#utkan sebagai duktus %ysti%us yang ber#alan dalam mentum minus untuk

    bersatu dengan sisi kanan du%tus hepati%us %munis membentuk duktus

    kledkus. Peritneum mengelilingi $undus 2esi%a $ellea dengan sempurna

    menghubungkan %rpus dan %llum dengan permukaan 2is%eral hati.

    Pembuluh arteri kandung empedu adalah a. %ysti%a! %abang a. hepati%a

    kanan. ?. %ysti%a mengalirkan darah lengsung kedalam 2ena prta. Se#umlah arteri

    yang sangat ke%il dan 2ena > 2ena #uga ber#alan antara hati dan kandung empedu.

    Pembuluh lim$e ber#alan menu#u ke ndi lymphati%i %ysti%ae yang terletak

    dekat %llum 2esi%a $ellea. Dari sini! pembuluh lim$e ber#alan melalui ndi

    lymphati%i hepati%um sepan#ang per#alanan a. hepati%a menu#u ke ndi lymphati%i

    %elia%us. Sara$ yang menu#u kekandung empedu berasal dari pleus %elia%us.

    andung empedu merupakan kantng berbentuk seperti buah alpukat yang

    terletak tepat diba+ah lbus kanan hati. Empedu yang disekresi se%ara terus

    menerus leh hati masuk ke saluran empedu yang ke%il di dalam hati. Saluran

    empedu yang ke%il(ke%il tersebut bersatu membentuk dua saluran yang lebih besar

    yang keluar dari permukaan ba+ah hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri!

    yang akan bersatu membentuk duktus hepatikus kmunis. Duktus hepatikus

    kmunis bergabung dengan duktus sistikus membentuk duktus kledkus. Pada

    banyak rang! duktus kledkus bersatu dengan duktus pankreatikus membentuk

    ampula ?ateri sebelum bermuara ke usus halus. Bagian terminal dari kedua

    saluran dan ampla dikelilingi leh serabut tt sirkular! dikenal sebagai S$ingter

    /ddi.

    @ungsi utama kandung empedu adalah menyimpan dan memekatkan

    empedu. andung empedu mampu menyimpan sekitar 4) ml empedu yang

    dihasilkan hati. Empedu yang dihasilkan hati tidak langsung masuk ke dudenum!

    akan tetapi setelah mele+ati duktus hepatikus! empedu masuk ke duktus sistikus

    dan disimpan di kandung empedu. Pembuluh lim$e dan pembuluh darah

    mengabsrbsi air dan garam(garam anrganik dalam kandung empedu sehingga

    %airan empedu dalam kandung empedu akan lebih pekat 1' kali lipat daripada

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    7/35

    %airan empedu hati. Se%ara berkala kandung empedu akan mengsngkan isinya

    ke dalam dudenum melalui kntraksi simultan lapisan ttnya dan relaksasi

    s$ingter /ddi. "angsang nrmal kntraksi dan pengsngan kandung empedu

    adalah masuknya kimus asam dalam dudenum. Adanya lemak dalam makanan

    merupakan rangsangan terkuat untuk menimbulkan kntraksi. Hrmne ;;

    #uga memperantarai kntraksi.

    Dua penyakit saluran empedu yang paling sering $rekuensinya adalah

    pembentukan batu empedu 3klelitiasis5 dan radang krnik penyertanya

    3klesistitis5. Dua keadaan ini biasa timbul sendiri(sendiri! atau timbul

    bersamaan.

    2.4. Pat(fisi(l(gi atu 'mpe"u

    Pembentukan batu empedu dibagi men#adi tiga tahap9 315 pembentukan

    empedu yang supersaturasi! 35 nukleasi atau pembentukan inti batu! dan 365

    berkembang karena bertambahnya pengendapan. elarutan klesterl merupakan

    masalah yang terpenting dalam pembentukan semua batu! ke%uali batu pigmen.

    Supersaturasi empedu dengan klesterl ter#adi bila perbandingan asam empedu

    dan $s$lipid 3terutama lesitin5 dengan klesterl turun di ba+ah harga tertentu.

    Se%ara nrmal klesterl tidak larut dalam media yang mengandung air.

    Empedu dipertahankan dalam bentuk %air leh pembentukan klid yang

    mempunyai inti sentral klesterl! dikelilingi leh mantel yang hidr$ilik dari

    garam empedu dan lesitin.

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    8/35

    Pada tingkat saturasi yang lebih rendah! mungkin bakteri! $ragmen parasit! epitel

    sel yang lepas! atau partikel debris yang lain diperlukan untuk dipakai sebagai

    benih pengkristalan.

    2.). *akt(r Risik( atu 'mpe"u

    lelitiasis dapat ter#adi dengan atau tanpa $aktr risik di ba+ah

    ini. Namun! semakin banyak $aktr resik yang dimiliki seserang! semakin besar

    kemungkinan untuk ter#adinya klelitiasis. @aktr resik tersebut antara lain 9

    1.

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    9/35

    4. Penyakit didapat. 8eskipun penyakit saluran %erna dapat sangat

    mengganggu resrpsi garam empedu! terdapat peningkatan kmpensatrik

    kn2ersi klesterl men#adi garam empedu di hati sehingga eksresi

    klesterl berkurang dan tidak timbul ke%enderungan pembentukan batu

    klesterl. Akan tetapi! statis kandung empedu! baik akibat $aktr

    neurgenik maupun hrmn men%iptakan lingkungan yang memudahkan

    terbentuknya batu empedu klesterl dan pigmen.7

    ). 8akanan. Intake rendah klrida! kehilangan berat badan yang %epat

    3seperti setelah perasi gastrintestinal5 mengakibatkan gangguan terhadap

    unsur kimia dari empedu dan dapat menyebabkan penurunan kntraksi

    kandung empedu.

    . "i+ayat keluarga. /rang dengan ri+ayat keluarga klelitiasis mempunyai

    resik lebih besar dibandingkan dengan tanpa ri+ayat keluarga.

    :. Akti2itas $isik. urangnya akti2itas $isik berhubungan dengan peningkatan

    resik ter#adinya klelitiasis. Ini mungkin disebabkan leh kandung

    empedu lebih sedikit berkntraksi.

    . Penyakit usus halus. Penyakit yang dilaprkan berhubungan dengan

    klelitiasis adalah %rhn disease! diabetes! anemia sel sabit! trauma! dan

    ileus paralitik.

    G. Nutrisi intra2ena #angka lama. Nutrisi intra2ena #angka lama

    mengakibatkan kandung empedu tidak terstimulasi untuk berkntraksi!

    karena tidak ada makananFnutrisi yang mele+ati intestinal. Sehingga

    resik untuk terbentuknya batu men#adi meningkat dalam kandung

    empedu.

    1'. Etnik(egra$ik. Angka pre2alensi batu empedu klesterl mendekati

    :)* pada rang Amerika asli dari migrasi pertama dari asia! yang

    men%akup Pima! Hpi dan Na2a# batu pigmen #arang di temukan. Batu

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    10/35

    empedu klesterl lebih pre2alensi di Negara industri dan #arang di Negara

    yang sedang berkembang. -ipe utama batu empedu di ppulasi nn(barat!

    #ika timbul! adalah batu empedu pigmen! yang terutama timbul berkaitan

    dengan in$eksi bakteri di saluran empedu serta parasit.7

    11. @aktr lingkungan. Pengaruh estergen! termasuk kntrasepsi ral dan

    kehamilan! meningkatnya ekspresi reseptr lipprtein hati merangsang

    akti2itas H8(A reduktase hati. /leh karena itu! baik penyerapan

    maupun bisintesis klesterl meningkat. l$ibrat! yang digunakan untuk

    menurunkan klesterl darah! meningkatkan H8(A reduktase hati

    dan mengurangi perubahan klesterl men#adi asam empedu dengan %ara

    mengurangi akti2itas klesterl :J(hidrksilase. Hasil akhir pengaruh(

    pengaruh ini adalah sekresi berlebihan klesterl. /besitas dan penurunan

    berat yang %epat #uga berkaitan dengan meningkatnya sekresi klesterl

    empedu.7

    2.+. Klasifikasi batu empe"u

    8enurut gambaran makrskpis dan kmpsisi kimianya! batu empedu di

    glngkankan atas 6 3tiga5 glngan yaitu yaitu batu pigmen! batu klesterl! dan

    batu %ampuran.

    1. Batu klesterl

    -erbentuk hanya di kandung empedu dan terdiri dari klesterl dengan

    kadar ber2ariasi dari )'* hingga 1''* murni. Batu klesterl murni tampak

    kuning pu%at! bulat hingga ln#ng! dan memiliki permukaan luar keras

    berbutir halus! yang pada transeksi mempelihatkan deretan ristal mema%ar

    dan berkilap. Dengan meningkatnya prprsi kalsium karbnat! $s$at! dan

    bilirubin! batu memperlihatkan disklrasi dan mungkin mempunyai lamella

    serta tampak abu(abu putih hingga hitam pada transeksi.

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    11/35

    Umumnya ditemukan banyak batu dengan garis tengah hingga

    beberapa sentimeter. 8eskipun #arang! terbentuknya satu batu besar yang

    mengisi hampir selurh $undus. Permukaan batu multiple mungkin bulat atau

    ber$aset! karena letak yang berdepetan.7

    Lebih dari G'* batu empedu adalah klesterl 3batu yang

    mengandung C )'* klesterl5. Untuk terbentuknya batu klesterl

    diperlukan 6 $aktr utama 9

    a. Supersaturasi klesterl

    b. Hipmtilitas kandung empedu

    %. NukleasiF pembentukan nidus %epat.

    . Batu pigmen

    Se%ara sederhana dibagi men#adi Khitam dan K%klat. Se%ara umum!

    batu pigmen hitam ditemukan di kandung empedu steril! dan batu pigmen%klat di temukan di saluran empedu intra( dan ekstrahepatik yang terin$eksi.

    Batu empedu hitam mengandung plimer terksidasi garam kalsium

    bilirubin tidak terkn#ugasi kalsium karbnat! kalsium $s$at dan glikprtein

    musin dalam #umlah lebih sedikit dan se#umlah ke%il ristal klesterl

    mnhidrat. ntur batu ini biasanya berduri dan berlipat(lipat. Batu %klat

    %enderung berlapis(lapis dan lunak serta knsistensinya mungkin seperti sabun

    atau terasa lemak. likprtein musin merupakan penyusun dan semen antar

    partikel semua #enis batu! baik batu pigmen maupun batu klesterl.7

    Batu(batu ini %enderung berukuran ke%il! multiple! dan ber+arna hitam

    ke%klatan. Batu pigmen yang ber+arna hitam berkaitan dengan hemlisis

    krnis. Batu pigmen ber+arna %klat berkaitan dengan in$eksi empedu krnis!

    batu sema%am ini lebih #arang di#umpai.

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    12/35

    Batu pigmen merupakan 1'* dari ttal #enis baru empedu yang

    mengandung M'* klesterl.

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    13/35

    Pasien dengan batu empedu dapat dibagi men#adi tiga kelmpk9 pasien

    dengan batu assimpmatik! pasien dengan batu empedu simtmatik! dan pasien

    dengan kmplikasi batu empedu 3klesistitis akut! ikterus! klangitis dan

    pan%reatitis5. Sebagian besar '* pasien dengan batu empedu tanpa ge#ala baik

    +aktu diagnsis maupun selama pamantauan.

    Studi per#alanan penyakit dari 16': pasien dengan batu empedu selama '

    tahun memperlihatkan bah+a sebanyak )'* pasuen tetap asimptmatik! 6'*

    pasien mengalami klik bilier! dan '* mendapat kmplikasi.,,

    e#ala batu empedu yang dapat di per%aya adalah klik bilier. eluhan ini

    di de$inisikan sebagai nyeri di perut hebat bagian atas berlangsung selama lebih

    dari 6' menit dan kurang dari 1 #am. Biasanya lkasi nyeri perut atas atau

    epigastrium tetapi bisa #uga di kiri dan prekrdial.,,

    Lalu nyeri men#alar ke punggung dan bahu kanan 38urphy sign5. Pasien

    dapat berkeringat banyak dan berguling ke kanan(kiri saat tidur. Nausea dan

    muntah sering ter#adi. Nyeri dapat berlangsung selama ber#am(#am atau dapat

    kembali terulang.

    e#ala(ge#ala klesistitis krnik mirip dengan $ase akut! tetapi beratnya

    nyeri dan tanda(tanda $isik kurang nyata. Sering kali terdapat ri+ayat dispepsia!

    intleransi lemak! nyeri ulu hati atau $latulen yang berlangsung lama. Setelah

    terbentuk! batu empedu dapat berdiam dengan tenang dalam kandung empedu dan

    tidak menimbulkan masalah! atau dapat menimbulkan kmplikasi.

    mplikasi yang paling sering adalah in$eksi kandung empedu

    3klesistitis5 dan bstruksi pada duktus sistikus atau duktus kledkus. /bstruksi

    ini dapat bersi$at sementara! intermitten dan permanent. adang(kadang batu

    dapat menembus dinding kandung empedu dan menyebabkan peradangan hebat!

    sering menimbulkan peritnitis! atau menyebakan ruptur dinding kandung

    empedu.

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    14/35

    2.-. &iagn(sa "an pemeriksaan atu empe"u

    2.-.1. #namnesis

    Setengah sampai duapertiga penderita klelitiasis adalah asimtmatis.

    eluhan yang mungkin timbul adalah dispepsia yang kadang disertai intleran

    terhadap makanan berlemak.

    Pada yang simtmatis! keluhan utama berupa nyeri hebat di daerahepigastrium! kuadran kanan atas atau perikmdrium. "asa nyeri lainnya adalah

    klik bilier yang mungkin berlangsung lebih dari 1) menit! dan kadang baru

    menghilang beberapa #am kemudian. -imbulnya nyeri kebanyakan perlahan(lahan

    tetapi pada 6'* kasus timbul tiba(tiba.

    Penyebaran nyeri pada punggung bagian tengah! skapula! atau ke pun%ak

    bahu! disertai mual dan muntah. Lebih kurang seperempat penderita melaprkan

    bah+a nyeri berkurang setelah menggunakan antasida. alau ter#adi klelitiasis!

    keluhan nyeri menetap dan bertambah pada +aktu menarik na$as dalam.

    2.-.2. Pemeriksaan *isik

    1. Batu kandung empedu

    Pada pemeriksaan ditemukan nyeri tekan dengan punktum maksimum

    didaerah letak anatmis kandung empedu. -anda 8urphy psiti$ apabila nyeritekan bertambah se+aktu penderita menarik na$as pan#ang karena kandung

    empedu yang meradang tersentuh u#ung #ari tangan pemeriksa dan pasien

    berhenti menarik na$as.

    2.-.3. Pemeriksaan Penunjang

    1. Pemeriksaan labratrium

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    15/35

    Batu kandung empedu yang asimtmatik umumnya tidak menun#ukkan

    kelainan pada pemeriksaan labratrium. Apabila ter#adi peradangan akut!

    dapat ter#adi leuksitsis. Apabila ter#adi sindrma mirii! akan ditemukan

    kenaikan ringan bilirubin serum akibat penekanan duktus kledukus leh batu.

    adar bilirubin serum yang tinggi mungkin disebabkan leh batu di dalam

    duktus kledukus. adar $s$atase alkali serum dan mungkin #uga kadar

    amilase serum biasanya meningkat sedang setiap setiap kali ter#adi serangan

    akut.

    Penyaringan bagi penyakit saluran empedu melibatkan penggunaan

    banyak tes bikimia yang menun#ukkan dis$ungsi sel hati yaitu yang dinamai

    tes $ungsi hati. Bilirubin serum yang di$raksinasi sebagai kmpnen tak

    langsung dan langsung dari reaksi ?an den bergh! dengan sendirinya sangat

    tak spesi$ik. &alaupun sering peningkatan bilirubin serum menun#ukkan

    kelainan hepatbiliaris! bilirubin serum bisa meningkat tanpa penyakit

    hepatbiliaris pada banyak #enis kelainan yang men%akup episde bermakna

    hemlisis intra2askular dan sepsis sistemik.

    -etapi lebih laim peningkatan bilirubin serum timbul sekunder

    terhadap klestatis intrahepatik! yang menun#ukkan dis$ungsi parenkim hati

    atau klestatis ekstrahepatik sekunder terhadap bstruksi saluran empedu

    akibat batu empedu! keganasan! atau pankreas #inak.O

    Bila bstruksi saluran empedu lengkap! maka bilirubin serum

    memun%ak ) sampai 6' mg per 1'' ml! yang pada +aktu itu eksresi bilirubinsama dengan prduksi harian. Nilai C6' mg per 1'' ml berarti ter#adi

    bersamaan dengan hemlisis atau dis$ungsi gin#al atau sel hati. eganasan

    ekstrahepatik paling sering menyebabkan bstruksi lengkap 3bilirubin serum

    ' mg per 1'' ml5! sedangkan batu empedu biasanya menyebabkan bstruksi

    sebagian! dengan bilirubin serum #arang melebihi 1' sampai 1) mg per 1''

    ml.O

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    16/35

    Alanin amintrans$erase 3dulu dinamai S/-! serum glutamat(ksalat

    transaminase5 dan Aspartat amintrans$erase 3dulu SP-! serum glutamat(

    piru2at transaminase5 merupakan enim yang disintesisi dalam knstelasi

    tinggi di dalam hepatsit.

    Peningkatan dalam akti2itas serum sering menun#ukkan kelainan sel

    hati! tetapi peningkatan enim ini 31(6 kali nrmal atau kadang(kadang %ukup

    tinggi tetapi sepintas5 bisa timbul bersamaan dengan penyakit saluran empedu!

    terutama bstruksi saluran empedu.O

    @s$atase alkali merupakan enim yang disintesisi dalam sel epitel

    saluran empedu. Pada bstruksi saluran empedu! akti2itas serum meningkat

    karena sel duktus meningkatkan sintesis enim ini. adar yang sangat tinggi!

    sangat menggambarkan bstruksi saluran empedu.

    2.. Penatalaksanaan atu empe"u

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    17/35

    /perasi ini merupakan standar terbaik untuk penanganan pasien denga

    klelitiasis simtmatik. mplikasi yang paling bermakna yang dapat ter#adi

    adalah %edera duktus biliaris yang ter#adi pada '!* pasien.

    Angka mrtalitas yang dilaprkan untuk prsedur ini kurang dari '!)*.

    Indikasi yang paling umum untuk klesistektmi adalah klik biliaris rekuren!

    diikuti leh klesistitis akut.

    . lesistektmi laparaskpi

    lesistektmi laparskpik mulai diperkenalkan pada tahun 1GG' dan

    sekarang ini sekitar G'* klesistektmi dilakukan se%ara laparskpi. '(G'*

    batu empedu di Inggris dibuang dengan %ara ini karena memperke%il resik

    kematian dibanding perasi nrmal 3'!1('!)* untuk perasi nrmal5 dengan

    mengurangi kmplikasi pada #antung dan paru. andung empedu diangkat

    melalui selang yang dimasukkan le+at sayatan ke%il di dinding perut.

    Indikasi a+al hanya pasien dengan klelitiasis simtmatik tanpa adanya

    klesistitis akut. arena semakin bertambahnya pengalaman! banyak ahli bedah

    mulai melakukan prsedur ini pada pasien dengan klesistitis akut dan pasien

    dengan batu duktus kledkus.

    Se%ara teritis keuntungan tindakan ini dibandingkan prsedur

    kn2ensinal adalah dapat mengurangi pera+atan di rumah sakit dan biaya yang

    dikeluarkan! pasien dapat %epat kembali beker#a! nyeri menurun dan perbaikan

    ksmetik.

    6. Dislusi medis

    8asalah umum yang mengganggu semua at yang pernah digunakan

    adalah angka kekambuhan yang tinggi dan biaya yang dikeluarkan. at dislusi

    hanya memperlihatkan man$aatnya untuk batu empedu #enis klesterl. Penelitian

    prspekti$ a%ak dari asam endeksiklat telah mengindikasikan bah+a dislusi

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    18/35

    dan hilangnya batu se%ara lengkap ter#adi sekitar 1)*.

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    19/35

    yang lengkap dapat dilaksanakan! ke%uali #ika kndisi pasien memburuk.

    8ana#emen terapi 9

    Q Diet rendah lemak! tinggi kalri! tinggi prtein

    Q Pemasangan pipa lambung bila ter#adi distensi perut

    Q /bser2asi keadaan umum dan pemeriksaan 2ital sign

    Q Dipasang in$us prgram %airan elektrlit dan gluksa untuk mengatasi syk

    Q Pemberian antibitik sistemik dan 2itamin 3anti kagulpati5

    2.1/. K(mplikasi atu 'mpe"u

    mplikasi yang dapat ter#adi pada penderita klelitiasis 9

    1. Asimtmatik

    . /bstruksi duktus sistikus

    6. lik bilier

    4. lesistitis akut

    ). Periklesistitis

    . Peradangan pankreas 3pankreatitis5

    :. Per$rasi! Per$rasi lkal biasanya tertahan leh adhesi yang ditimbulkan

    leh peradangan berulang kandung empedu. Per$rasi bebas lebih #arang

    ter#adi tetapi mengakibatkan kematian sekitar 6'*.

    . lesistitis krnis

    G. Hidrp kandung empedu

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    20/35

    1'. Empiema kandung empedu. -er#adi akibat perkembangan klesistitis

    akut dengan sumbatan duktus sistikus persisten men#adi superin$eksi

    empedu yang tersumbat disertai kuman kuman pembentuk pus.

    11. @istel klesistenterik

    1. Batu empedu sekunder 3Pada (* penderita! saluran men%iut kembali

    dan batu empedu mun%ul lagi5

    16. Ileus batu empedu 3gallstne ileus5. lesistkinin yang disekresi leh

    dudenum karena adanya makanan menghasilkan kntraksi kandung

    empedu! sehingga batu yang tadi ada dalam kandung empedu terdrng

    dan dapat menutupi duktus sistikus! batu dapat menetap ataupun dapat

    terlepas lagi. Apabila batu menutupi duktus sitikus se%ara menetap maka

    mungkin akan dapat ter#adi mukkel! bila ter#adi in$eksi maka mukkel

    dapat men#adi suatu empiema! biasanya kandung empedu dikelilingi dan

    ditutupi leh alat(alat perut 3kln! mentum5! dan dapat #uga membentuk

    suatu $istel klesistdudenal. Penyumbatan duktus sistikus dapat #uga

    berakibat ter#adinya klesistitis akut yang dapat sembuh atau dapat

    mengakibatkan nekrsis sebagian dinding 3dapat ditutupi alat sekiatrnya5

    dan dapat membentuk suatu $istel klesistdudenal ataupun dapat ter#adi

    per$rasi kandung empedu yang berakibat ter#adinya peritnitis

    generalisata.

    Batu kandung empedu dapat ma#u masuk ke dalam duktus sistikus pada

    saat kntraksi dari kandung empedu. Batu ini dapat terus ma#u sampai duktus

    kledkus kemudian menetap asimtmatis atau kadang dapat menyebabkan klik.

    Batu yang menyumbat di duktus kledkus #uga berakibat ter#adinya ikterus

    bstrukti$! klangitis! klangilitis! dan pankretitis.

    Batu kandung empedu dapat lls ke dalam saluran %erna melalui

    terbentuknya $istel klesitdudenal. Apabila batu empedu %ukup besar dapat

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    21/35

    menyumbat pad bagian tersempit saluran %erna 3ileum terminal5 dan menimbulkan

    ileus bstruksi.

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    22/35

    # !!!

    K'R#$0K# K$S'P &'*!$!S! P'R#S!$#

    3.1. Kerangka K(nsep Penelitian

    erangka knsep dalam suatu penelitian adalah kerangka hubungan antara

    knsep(knsep yang ingin diamati atau di ukur melalui penelitian yang akan

    dilakukan. nsep hanya dapat diamati dan di ukur melalui knstruk atau yanglebih dikenal dengan nama 2ariabel. ?ariabel adalah ukuran atau %iri yang dimiliki

    leh anggta(anggta kelmpk yang berbeda dengan kelmpk lain. ?ariabel

    dibedakan men#adi dua! yaitu 2ariabel independent 3bebas! sebab! mempengaruhi5

    dan 2ariabel dependen 3tergantung! akibat! terpengaruh5.

    Dari beberapa $aktr yang men#adi penyebab batu empedu tersebut hanya

    sebagian diteliti sesuai data yang ada dikarenakan keterbatasan +aktu dan

    kemampuan peneliti. Data tersebut merupakan data sekunder dari status pasien di

    "S HA

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    23/35

    3.2 &efinisi perasi(nal

    -abel 6.1 -abel De$inisi /perasinal

    ?ariabel De$inisi

    /perasinal

    Alat ukur

    R ;ara

    ukur

    Skala SkringFhasil

    ukur

    a. Usia Umur hidup pasien

    yang ter%antum

    dalam rekam medis

    "ekam

    medik

    Inter2al 4'('

    C'

    b.

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    24/35

    a. H' 9 -idak ada hubungan $aktr usia dengan ter#adinya penyakit batu

    empedu.

    b. H' 9 -idak ada hubungan $aktr #enis kelamin dengan ter#adinya penyakit

    batu empedu.

    %. H' 9 -idak ada hubungan $aktr tingkat pendidikan dengan ter#adinya

    penyakit batu empedu

    # !

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    25/35

    M'T&' P'$'!T!#$

    4.1 &esain Penelitian

    Penelitian ini adalah #enis penelitian analitik dengan pendekatan %ase(

    %ntrl untuk mengetahui beberapa $aktr karakteristik yang men#adi penyebab

    batu empedu pada pasien di "umah Sakit HA

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    26/35

    Sampel adalah ppulasi yang diteliti yang dianggap me+akili seluruh

    ppulasi. Sampel penelitian terdiri dari9

    a. Sampel kasus adalah seluruh penderita penyakit batu empedu di "S Ha#i

    8edan yang datang pada tanggal 1 61 Agustus '1) se#umlah )

    rang. -eknik pengambilan sampel pada kasus adalah ttal sampling!

    dimana seluruh ppulasi kasus men#adi sampel.

    b. Sampel kntrl adalah pasien yang bukan penderita penyakit batu empedu

    di "S Ha#i 8edan pada tanggal 1 61 Agustus '1) se#umlah )

    rang dari ttal ppulasi 1)''. -eknik pengambilan sampel untuk %ntrl

    adalah simple randm sampling! dimana setiap unit ppulasi mempunyai

    kesempatan yang sama untuk di#adikan sampel.

    4.4 Teknik Pengumpulan &ata

    4.4.1. %enis "an met("e pengumpulan "ata

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    27/35

    8emeriksa dengan pemberian kde pada masing(masing 2ariable dan nilai

    pada setiap hasil ukur se%ara manual sebelum dilah ke prgram %mputer.

    %. 8emasukkan Data 3entry5

    8emasukkan data ke dalam prgram %mputer.

    d. Pembersihan Data 3cleaning5

    Data yang telah dimasukkan ke dalam %mputer diperiksa untuk

    menghindari ter#adinya kesalahan dalam pemasukkan data.

    e. 8enyimpan Data 3saving5

    Penyimpanan data.

    4.+ #nalisis &ata

    Analisis data dilakukan dengan melihat persentase data yang terkumpul

    dan disa#ikan dalam bentuk table uni2ariat dan bi2ariat yang dilan#utkan dengan

    membahas hasil penelitian berdasarkan teri dan kepustakaan yang ada.

    4.).1 #nalisis Uni6ariat

    Analisis data uni2ariat digunakan untuk melihat distribusi $rekuensi dari

    2ariable dependen penyakit batu empedu dan 2ariable independent yaitu umur dan

    #enis kelamin.

    4.).2 #nalisis i6ariat

    Analisis bi2ariat ini dilakukan untuk melihat se#auh mana hubungan

    2ariabel bebas 3umur dan #enis kelamin5 terhadap 2ariabel terikat ke#adian

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    28/35

    penyakit batu empedu dengan menggunakan u#i ;hi(Suare dan menggunakan

    statisti%al and ser2i%e slutin 3SPSS5.

    #

    7#S! P'$'!T!#$

    ).1. 7asil #nalisis Uni6ariat

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    29/35

    ).1.1. &istribusi *rekuensi Usia Resp(n"en

    Usia *rekuensi Persentase89:

    4' > ' tahun 1: 6!:

    C' tahun 6) :!6

    T(tal )2 1//;/

    Tabel ).1. &istribusi *rekuensi Usia Resp(n"en

    Berdasarkan tabel ).1. diatas umur respnden terbanyak adalah pada usia C'

    tahun yaitu sebanyak 6) respnden 3:!6*5 dan pada usia 4'(' tahun sebanyak

    1: respnden 36!:*5.

    ).1.2. &istribusi *rekuensi %enis Kelamin Resp(n"en

    %enis kelamin *rekuensi Persentase 89:

    Laki(laki 1: 6!:

    Perempuan 6) :!6

    T(tal )2 1//;/

    Tabel ).2. &istribusi *rekuensi %enis Kelamin Resp(n"en

    Berdasarkan tabel ).. diatas #enis kelamin respnden terbanyak adalah

    perempuan sebanyak 6) respnden 3:!6*5! dan #enis kelamin laki(laki sebanyak

    1: respnden 36!:*5.

    ).1.3. &istribusi *rekuensi Tingkat Pen"i"ikan Resp(n"en

    Status *rekuensi Persentase 89:

    "endah ' 6!)

    Sedang 1: 6!:

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    30/35

    -inggi 1) !

    T(tal )2 1//;/

    Tabel ).3. &istribusi *rekuensi Tingkat pen"i"ikan Resp(n"en

    Berdasarkan tabel ).6. diatas! respnden dengan tingkat pendidikan rendah

    sebanyak ' respnden 36!)*5! respnden dengan tingkat pendidikan sedang

    sebanyak 1: respnden 36!:*5! dan respnden dengan tingkat pendidikan tinggi

    sebanyak 1) respnden 3!*5.

    ).2 7asil #nalisis i6ariat

    ).2.1. *akt(r Usia Resp(n"en &engan atu 'mpe"u

    $( Usia

    Kasus K(ntr(l T(tal""s

    rasi(

    P

    6alue*rek 9 *rek 9 *rek 9

    1 4'(' tahun 1: 6!: 6 1!) 4G 4:!1

    C' tahun 6) :!6 ' 6!) )) )!G

    T(tal )2 )/;/ )2 )/;/ 1/4 1//;/ 6!G4 '!''6

    Tabel ).4. *akt(r Usia Resp(n"en "engan atu 'mpe"u

    Dari tabel ).4. diatas diketahui bah+a usia C' tahun yang menderita batu

    empedu sebanyak 6) rang 3:!6*5 dan yang tidak menderita batu empedu

    sebanyak 1: rang 36!: *5. Pada usia 4'(' tahun yang menderita batu empedu

    sebanyak ' rang 36!)*5 dan yang tidak menderita batu empedu sebanyak 6

    rang 31!)*5. Dari hasil u#i %hi(suare diperleh nilai p T '!''6 dan rasi dds

    diperleh nilai 6!G4.

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    31/35

    ).2.2. *akt(r %enis Kelamin Resp(n"en &engan atu 'mpe"u

    $( Usia

    Kasus K(ntr(l T(tal""s

    rasi(

    P

    6alue*rek 9 *rek 9 *rek 9

    1 Laki(laki 1: 6!: 6 1!) 4G 4:!1

    Perempuan 6) :!6 ' 6!) )) )!G

    T(tal )2 )/;/ )2 )/;/ 1/4 1//;/ 6!G4 '!''6

    Tabel ).). *akt(r %enis Kelamin Resp(n"en "engan atu 'mpe"u

    Dari tabel ).) diatas diketahui bah+a perempuan yang menderita batu

    empedu sebanyak 6) rang 3:!6*5 dan yang tidak menderita batu empedu

    sebanyak 1: rang 36!: *5. Pada laki(laki yang menderita batu empedu

    sebanyak ' rang 36!)*5 dan yang tidak menderita batu empedu sebanyak 6

    rang 31!)*5. Dari hasil u#i %hi(suare diperleh nilai p T '!''6 dan rasi dds

    diperleh nilai 6!G4.

    ).2.3. *akt(r Tingkat Pen"i"ikan Resp(n"en "engan batu empe"u

    $(

    Usia

    Kasus K(ntr(l T(tal

    P 6alue

    *rek 9 *rek 9 *rek 9

    1 "endah ' 6!) 1 6'! 6 64!

    Sedang 1: 6!: ' 6!) 6: 6)!

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    32/35

    6 -inggi 1) ! 1 6'! 61 G!

    T(tal )2 )/;/ )2 )/;/ 1/4 1//;/ /;+-

    Tabel ).+. *akt(r tingkat pen"i"ikan "engan batu empe"u

    Dari tabel ).. diatas diketahui bah+a respnden tingkat pendidikan

    rendah yang menderita batu empedu sebanyak ' rang 36!)*5 dan yang tidak

    menderita batu empedu sebanyak 1 rang 36'!*5. "espnden tingkatpendidikan sedang yang menderita batu empedu sebanyak 1: rang 36!:*5 dan

    yang tidak menderita batu empedu sebanyak ' rang 36!)*5. "espnden tingkat

    pendidikan tinggi yang menderita batu empedu sebanyak 1) rang 3!*5 dan

    yang tidak menderita batu empedu sebanyak 1 rang 36'!*5. Dari hasil u#i %hi(

    suare diperleh nilai pT'!G.

    # !

    P'M#7#S#$

    +.1. 7ubungan *akt(r Usia Resp(n"en &engan atu 'mpe"u

    Hasil analisa data menun#ukkan bah+a usia C' tahun yang menderita

    batu empedu sebanyak 6) rang 3:!6*5 dan yang tidak menderita batu empedu

    sebanyak 1: rang 36!: *5. Pada usia 4'(' tahun yang menderita batu empedu

    sebanyak ' rang 36!)*5 dan yang tidak menderita batu empedu sebanyak 6

    rang 31!)*5. Dari hasil u#i %hi(suare diperleh nilai p T '!''6 3pM'!')5 yang

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    33/35

    artinya H ditlak sedangkan Ha diterima. Hal ini menun#ukkan adanya hubungan

    statistik antara usia dengan timbulnya penyakit batu empedu. "asi dds

    diperleh nilai 6!G4 yang artinya usia C' tahun beresik 6!G4 kali lebih besar

    terkena batu empedu dibandingkan usia 4'(' tahun. Hal ini sesuai dengan teri

    yang ada yang menyatakan bah+a usia C' tahun memiliki resik untuk terkena

    klelitiasis. eadaan ini disebabkan karena pada usia C' tahun rentan terkena

    penyakit(penyakit penyerta yang dapat menimbulkan terbentuknya batu pada

    katung maupun saluran empedu seperti penyakit dyslipidemia.

    +.2. 7ubungan *akt(r %enis Kelamin Resp(n"en &engan atu 'mpe"u

    Hasil analisa data menun#ukkan bah+a perempuan yang menderita batu

    empedu sebanyak 6) rang 3:!6*5 dan yang tidak menderita batu empedu

    sebanyak 1: rang 36!: *5. Pada laki(laki yang menderita batu empedu

    sebanyak ' rang 36!)*5 dan yang tidak menderita batu empedu sebanyak 6

    rang 31!)*5. Dari hasil u#i %hi(suare diperleh nilai p T '!''6 3pM'!')5 yangartnya H ditlak sedangkan Ha diterima. Hal ini menun#ukkan adanya

    hubungan statisti% antara #enis kelamin dengan timbulnya penyakit batu empedu.

    "asi dds diperleh nilai 6!G4 yang artinya perempuan beresik 6!G4 kali lebih

    besar terkena batu empedu dibandingkan laki(laki. Hal ini sesuai dengan teri

    yang menyatakan bah+a +anita memiliki resik 6 kali lipat terkena klitiasis

    dibandingkan pria. Ini dikarenakan hrmn estrgen berpengaruh terhadap

    peningkatan ekskresi klesterl leh kandung empedu. ehamilan! yang

    meningkatkan kadar estrgen #uga meningkatkan resik terkena klelitiasis.

    Penggunaan pil kntrasepsi dan terapi hrmn 3estrgen5 dapat meningkatkan

    klesterl dalam kandung empedu dan penurunan akti2itas pengsngan kandung

    empedu.

    +.4. 7ubungan Tingkat Pen"i"ikan Resp(n"en &engan atu 'mpe"u

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    34/35

    Hasil analisa data menun#ukkan bah+a respnden dengan tingkat

    pendidikan rendah yang menderita batu empedu sebanyak ' rang 36!)*5 dan

    yang tidak menderita batu empedu sebanyak 1 rang 36'!*5. "espnden tingkat

    dengan pendidikan sedang yang menderita batu empedu sebanyak 1: rang

    36!:*5 dan yang tidak menderita batu empedu sebanyak ' rang 36!)*5.

    "espnden dengan tingkat pendidikan tinggi yang menderita batu empedu

    sebanyak 1) rang 3!*5 dan yang tidak menderita batu empedu sebanyak 1

    rang 36'!*5. Dari hasil u#i %hi(suare diperleh nilai pT'!G 3pC'!')5. Hal ini

    menun#ukkan tidak ada hubungan statistik antara tingkat pendidikan dengan

    timbulnya penyakit batu empedu.

    # !!

    K'S!MPU#$ $ S#R#$

    ,.1. Kesimpulan

    1. Adanya hubungan antara usia dengan timbulnya penyakit batu empedudi

    "umah Sakit HA

  • 7/23/2019 BAB baru (14-10-2015)

    35/35

    6. -idak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan timbulnya penyakit

    batu empedudi "umah Sakit HA