bab i-iv dapus, sap

Upload: er-lentyna

Post on 10-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    1/54

    ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. K DENGAN

    SALAH SATU ANGGOTA IBU HAMIL TRIMESTER III RESIKO TINGGI

    DI DESA REMPOAH KECAMATAN BATURADEN KABUPATEN

    BANYUMAS

    TANGGAL 3-24 JANUARI 2014

    Disusun oleh :

    SUTRI

    P 17424513147

    KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

    PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN KOMUNITAS MAGELANG

    TAHUN 2014

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    2/54

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANGPria atau wanita dinyatakan menderita anemia apabila kadar

    hemoglobin dalam darahnya kurang dari 12 gr%. Anemia lebih sering

    dijumpai dalam kehamilan. Hal itu disebabkan karena dalam kehamilan

    keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan-

    perubahan dalam darah dan sumsum tulang (Hanifa, 2008).

    Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut

    hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang

    dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran

    darah.

    Keperluan akan besi bertambah dalam kehamilan, terutama dalam

    trimester terakhir. Apabila masuknya besi tidak ditambah dan kehamilan,

    maka mudah terjadi anemia defisiensi besi, lebih-lebih kehamilan kembar.

    Seorang wanita hamil yang memiliki Hb kurang 10gr/100 ml barulah

    disebut anemia dalam kehamilan.

    Upaya pencegahan kematian pada ibu hamil mencakup pemeriksaan

    kehamilan dan juga pengawasan antenatal sejak di dalam hamil muda

    sampai kelahiran dengan mengkaji perkembangan kehamilan. Pemberian

    makanan bergizi pada ibu hamil, penyuluhan kesehatan diberikan mulai

    hamil awal sampai hamil tua.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    3/54

    Disamping itu bidan harus mampu mengkaji masalah kebidanan

    yang timbul, memprioritaskan kemudian membuat alternatif pemecahan

    masalah dalam tingkat perorangan, keluarga dan masyarakat. Sehingga

    penulis tertarik untuk mengangkat masalah-masalah balita dalam satu

    keluarga untuk kami kupas secara lebih dalam. Penulis ingin mengetahui

    faktor-faktor penyebab / pendorong munculnya masalah tersebut, kemudian

    berusaha / mencoba mencari segi tehnis maupun klinis.

    B. TUJUAN1. Tujuan Umum

    Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dan pemberian

    asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia sedang menggunakan

    pendekatan manajemen kebidanan.

    2. Tujuan KhususSetelah belajar teori maupun praktek, mampu :

    a. Mengidentifikasi data yang relevan pada ibu hamilb. Menentukan diagnosa kebidanan berdasarkan data yang relevanc. Menentukan diagnosa potensial pada ibu hamild. Melaksanakan tindakan segera berdasarkan diagnosa potensiale. Menuliskan perencanaan yang akan dilakukan pada ibu hamilf. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamilg. Melaksanakan evaluasi dan tindakan yang telah diberikan

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    4/54

    h. Mendokumentasikan langkah-langkah berdasarkan metodologimanajemen kebidanan menurut tujuh langkah Hellen Varney

    C. RUANG LINGKUPRuang lingkup dalam penelitian ini adalah termasuk dalam

    kompetensi bidan ke 3 yaitu memberikan asuhan antenatal yang bermutu

    tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan dan kompetensi

    ke 8 yaitu bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan konprehensif

    pada keluarga,kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.

    Sasaran dari asuhan kebidanan ini adalah ibu hamil resiko tinggi dengan

    anemia sedang yang dilaksanakan pada bulan Januari 2014

    D. MANFAAT1. Manfaat Bagi Penulis

    Mampu mengembangkan pola pikir dan kreatifitas dalam

    berfikir serta menganalisa masalah dan mengembangkan wawasan,

    ilmu pengetahuan dan ketrampilan penulis dalam mengkaji serta

    memahami masalah yang dihadapi oleh ibu hamil dengan resiko

    tinggi.

    2. Manfaat Bagi Institusi / Pendidikan (Akbid Pemkab Kudus)Dapat dipertimbangkan sebagai bahan masukan untuk

    meningkatkan sistem pembelajaran dan aplikasi dari pembelajaran

    teori tentang kehamilan dengan resiko tinggi.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    5/54

    3. Manfaat Bagi KesehatanDapat digunakan untuk menambah wawasan, kajian dan

    literatur petugas kesehatan setempat dalam memberikan dan

    meningkatkan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat sebagai

    pengguna jasa pelayanan kesehatan masyarakat dan untuk memberikan

    penyuluhan.

    4. Manfaat Bagi MasyarakatSebagai sumber informasi untuk meningkatkan pengetahuan

    dan wawasan serta memperluas pola pikir dan sudut pandang

    masyarakat khususnya tentang perawatan pada kehamilan dengan

    anemia sedang.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    6/54

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    1. ANEMIA PADA IBU HAMILa. DEFINISI

    Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya

    janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan

    7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) (Saifuddin,

    2001). Menurut usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 trimester

    yaitu : kehamilan trimester pertama antara 0-14 minggu, kehamilan

    trimester kedua antara 14-28 minggu, kehamilan trimester ketiga

    antara 28-42 minggu. (Monsjoer Arif, 1999).

    Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan

    kadar hemoglobin (Hb) dibawah 11 gr % pada trimester 1 dan III atau

    kadar Hb, 10,5 gr % pada trimester II. (Saifuddin, 2001).

    Seorang wanita hamil yang memiliki Hb kurang dari 10,0

    gr/100ml barulah disebut menderita anemia dalam kehamilan.

    (Wiknjosastro, 2002)

    Anemia yang secara umum dapat diterima adalah turunnya

    kadar Hb 12,0 g/100ml darah pada wanita yang tidak hamil dan < 10,0

    g/100ml darah pada wanita hamil (Hellen Varney, 1997).

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    7/54

    b. INSIDENLaporan dari seluruh dunia menyebutkan bahwa frekuensi

    anemia dalam kehamilan cukup tinggi, terutama dinegara-negara

    berkembang yaitu 10-20 % (Mochtar, 1998). Frekuensi ibu hamil

    dengan anemia di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5 %. (Saifuddin,

    2001). Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20 %

    sampai 89 % dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya

    (Manuaba, 1998).

    c. ETIOLOGI1. Kurang gizi.2. Kurang zat besi dalam diet.3. Kehilangan darah yang banyak misalnya akibat pendarahan, haid

    dan lain-lain.

    4. Penyakit-penyakit kronik misalnya TBC, cacing usus, malariadan paru-paru. (Mochtar, 1998)

    a) Anemia yang didapat : anemi defisiensi zat besi, anemiaakibat perdarahan, anemia akibat radang atau keganasan,

    anemia hemolitik, anemia megaloblastik, anemia aplastik

    atau hipoplastik.

    b) Anemia yang diturunkan / herediter : thalasemia,hemogloinopati, anemia hemolitik herediter (Mansjoer

    Arif, 1999).

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    8/54

    Dua penyebab yang paling sering ditemukan adalah akibat

    difisiensi besi dan akibat perdarahan. (Mansjoer, 1999).

    d. FAKTORPREDISPOSISIKurang gizi, tingkat sosial ekonomi yang rendah dan

    kurangnya perhatian terhadap ibu selama hamil merupakan faktor

    predisposisi dari anemia ibu hamil di Indonesia. (Manuaba, 1998).

    e. PATOFISIOLOGIWanita hamil memerlukan tambahan zat besi untuk

    meningkatkan jumlah sel darah merah untuk dirinya dan membentuk

    sel darah merah untuk janin serta plasenta. Makin sering seorang

    wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak

    kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. Jika cadangan Fe

    sedikit, dan setiap tubuh dalam kehamilan memerlukan Fe yang lebih

    banyak dari biasanya, akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan

    berikutnya. Pada kehamilan relatif mengalami anemia karena darah ibu

    mengalami hemodifusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30-

    40 %. Puncaknya pada kehamilan 32 minggu sampai 34 minggu

    (Manuaba, 1998).

    Pada kehamilan 36 minggu volume darah meningkat rata-rata

    40-50 % di atas keadaan tidak hamil. Walaupun volume eritrosit

    meningkat namun lebih banyak plasma yang ditambahkan kedalam

    sirkulasi ibu akibatnya konsentrasi hemoglobin dan hematrokit

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    9/54

    menurun selama kehamilan. Anemia dalam kehamilan yang sering

    dijumpai adalah anemia defisiensi zat besi, kekurangan zat besi disini

    biasanya disebabkan oleh mal nutrisi, mal absorbsi, kekurangan zat

    besi dalam diet, kehilangan darah banyak serta penyakit-penyakit

    kronis, jika dimasukkan zat besi kurang maka sintesa hemoglobin pun

    akan menurun sehingga akan menyebabkan anemia (Saifuddin, 2001).

    f.

    MACAMANEMIA

    1) Menurut Penyebabnyaa) Anemia defisiensi besi

    Adalah anemia yang disebabkan karena

    kekurangan zat besi, anemia ini paling banyak dijumpai

    pada kehamilan yaitu hampir 95 % anemia pada kehamilan

    disebabkan karena defisiensi besi (Hellen Varney, 1997).

    Ibu hamil memerlukan tambahan zat besi yang cukup

    banyak untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan

    membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Jika

    persediaan Fe sedikit, maka setiap kehamilan akan

    mengalami anemia dan makin sering seseorang wanita

    mengalami kehamilan dan melahirkan akan mengalami

    banyak kehilangan zat besi dan menjadi semakin anemia

    (Manuaba, 1998).

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    10/54

    b) Anemia megaloblastikAnemia yang disebabkan karena kekurangan asam

    folok, jarang sekali akibat kekurangan vitamin B12.

    Biasanya karena mal nutrisi dan infeksi kronik (Mochtar,

    1998).

    c) Anemia hipoplastikAnemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum

    tulang untuk membentuk sel-sel darah merah baru.

    (Mochtar, 1998)

    d) Anemia hemolitikAnemia yang disebabkan oleh penghancuran atau

    pemecahan sel darah yang lebih cepat dari pembentukannya

    (Mochtar, 1998).

    2) Klasifikasi anemia berdasarkan tingkatannyaPembagian anemia berdasarkan tingkatannya dapat digolongkan

    sebagai berikut : Hb 11 gr % tidak, Hb 9-10 gr % anemia ringan,

    Hb 7-8 gr % anemia sedang, Hb < 7 gr % anemia berat

    (Manuaba, 1998)

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    11/54

    g. TANDA GEJALAa. Anemia ringan

    Biasanya pada wanita hamil dengan anemia ringan tanda

    dan gejala yang biasa dijumpai adalah lemah, mengantuk, pusing

    dan lelah (Wiknjosastro, 2002).

    b. Anemia sedangTanda anemia sedang adalah lemah, mengantuk, pusing,

    lelah serta ditambah anoreksia, mual, muntah juga conjugtiva

    yang pucat takhikardi. Saifuddin, 2001).

    c. Anemia beratTanda yang ada pada anemia ringan dan berat ditambah

    kulit pucat, mukosa, gusi dan kuku jari pucat, takhikardi

    (Mochtar, 1998).

    h. PENATALAKSANAANANEMIAa. Anemia Ringan

    Pemberian preparat Fe 60 mg/hari dapat menaikkan kadar

    Hb sebanyak 1 gr % dalam 1 bulan, pemberiaan vitamin. Kini

    program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg zat besi dan

    50 mg asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2001).

    b. Anemia Sedang

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    12/54

    Pemberian sulfas ferosus 3 x 60 mg per hari, asam folat

    15 30 mg per hari, vitamin C 3 x 25 mg per hari. (Mochtar

    Rustam, 1998)

    c. Anemia BeratPemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran

    sebanyak 1000 mg (20 ml) intra vena atau 2 x 10 ml / im pada

    gluteus maximus, dapat meningkatkan Hb relatif lebih cepat

    yaitu 2 gr % pemberian parenteral ini mempunyai indikasi

    intoleransi besi pada traktus gastrointestinal, anemia yang berat

    dan kepatuhan yang buruk (Saifuddin, 2001).

    i. PENCEGAHANANEMIA DALAM KEHAMILANPada setiap ibu hamil diberikan tablet besi (sulfa ferosus) 1

    tablet sehari selama 90 hari mulai minggu ke 20 (Manuaba, 1998).

    Selain itu wanita di nasehatkan pula untuk makan lebih banyak protein

    dan sayur sayuran yang mengandung banyak mineral serta vitamin

    (Wiknjosastro, 2008).

    j. PROGNOSISPrognosis anemia defisiensi besi dalam kehamilan umumnya

    baik bagi ibu dan anak. Persalinan dapat berlangsung seperti biasa

    tanpa perdarahan banyak atau komplikasi lain. Anemi berat yang tidak

    diobati dalam kehamilan muda dapat menyebabkan abortus dan dalam

    kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama, perdarahan post

    partum dan infeksi (Wiknjosastro, 2002).

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    13/54

    k. PENGARUHANEMIA1) Pengaruh anemia terhadap kehamilan

    a) Dapat terjadi abortusb) Persalinan prematurc) Hambatan tumbuh kembang janin dan rahimd) Mudah terjadi infeksie) Ancaman dekompensasi kordis (Hb

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    14/54

    d) Cacat bawaane) Intelegensi rendah

    4) Pengaruh anemia terhadap masa nifasa) Terjadi sub involusi uteri menimbulkan perdarahan post

    partum

    b) Memudahkan infeksi puerperiumc) Pengeluaran ASI berkurangd) Terjadi dekompensasio kordis mendadak setelah persalinane) Anemi kala nifasf) Mudah terjadi infeksi mammae(Manuaba, 1998)

    2. KEBIDANAN KOMUNITASa. Pengertian

    Kebidanan komunitas adalah konsep dasar bidan dalam melayani

    keluarga dan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas adalah upaya

    yang dilakukan bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu

    dan anak balita di dalam keluarga dan masyarakat (Ambarwati &

    Rismintari, 2009).

    b. Tahap-Tahap Asuhan Kebidanan Komunitas1) Pengkajian (Assessment)

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    15/54

    Adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh peraSat

    untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-

    norma kesehatan keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem

    yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengatasinya.

    a) Pengumpulan dataCara yang digunakan adalah :

    1)Wawancara2)Pengamatan3)Studi dokumentasi4)Pemeriksaan fisikData yang dikumpulkan adalah :

    a) Identitas keluargab)Riwayat kesehatan keluarga baik yang sedang dialami

    maupun yang pernah dialami

    c)Anggota keluargad)Jarak antara lokasi dengan fasilitas kesehatan masyarakat

    yang ada

    e)Keadaan keluarrga, meliputi :

    (1) Biologis(2) Psikologis(3) Sosial(4) Kultural(5) Spiritual

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    16/54

    (6) Lingkungan(7) Dan data penunjang lainnya

    b) Analisa dataAda 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat

    perkembangan kesehatan keluarga, yaitu :

    a) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggotakeluarga, meliputi :

    (1) Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial anggotakeluarga

    (2) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggotakeluarga

    (3) Keadaan gizi anggota keluarga(4) Status imunisasi anggota keluarga(5) Kehamilan dan keluarga berencana

    b) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, meliputi :(1)

    Rumah meliputi : ventilasi, penerangan, kebersihan,

    konstruksi, luas rumah dibandingkan dengan jumlah

    anggota keluarga dan sebagainya.

    (2) Sumber air minum(3) Jamban keluarga(4) Tempat pembuangan air limbah

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    17/54

    (5) Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainyac) Karakteristik

    (1) Sifaf-sifat keluarga(2) Dinamika dalam keluarga(3) Komunikasi dalam keluarga(4) Interaksi antar anggota keluarga(5) Kesanggupan keluarga dalam membaSa perkembangan

    anggota keluarga

    (6) Kebiasaan nilai-nilai yang berlaku dalam keluargac) Perumusan Masalah

    Perumusan masalah kesehatan dan keperaSatan keluarga

    yang diambil didasarkan kepada penganalisaan praktek lapangan

    yang didasarkan kepada analisa konsep, prinsip, teori dan

    standar yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisa sebelum

    mengambil keputusan tentang masalah kesehatan dan

    keperaSatan keluarga. Di samping melalui diskusi-diskusi di

    antara peraSat dengan mempertimbangkan situasi dan sumber

    daya yang ada pada keluarga.

    d) Tipologi masalah kesehatan dan asuhan kebidanan keluargaAda 3 kelompok masalah besar, yaitu :

    a) Ancaman kesehatan, adalah keadaan-keadaan yang dapatmemungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan dan

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    18/54

    kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Yang

    termasuk dalam ancaman kesehatan adalah :

    (1) Penyakit keturunan, seperti asma bronkiale, diabetesmellitus, dsb.

    (2) Keluarga/anggota keluarga yang menderita penyakitmenular, seperti TBC, gonore, hepatitis dsb.

    (3) Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuaidengan kemampuan dan sumber daya keluarga.

    Seperti anak terlalu banyak sdangkan penghasilan

    keluarga kecil.

    (4) Resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnyabenda tajam diletakkan sembarang, tangga rumah

    terlalu curam.

    (5) Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masinganggota keluarga.

    (6) Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress,antara lain :

    (a)

    Hubungan keluarga yang kurang harmonis

    (b) Hubungan orang tua dan anak tegang(c) Orang tua tidak dewasa

    (7) Sanitasi lingkungan buruk, diantaranya : kebisingan,populasi udara, ventilasi dan penerangan kurang baik

    dsb

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    19/54

    (8) Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan :minuman keras, merokok, makan obat tanpa resep,

    personal higiene kurang

    (9) Sifat kepribadian yang melekat(10) Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya anak

    Sanita memainkan peranan ibu karena meninggal.

    (11) Imunisasi tidak lengkapb) Kurang/tidak sehatadalah kegagalan dalam memantapkan

    kesehatan. Yang termasuk di dalamnya adalah :

    (1) keadaan sakit, sebelum atau sesudah didiagnosa(2) Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan

    anak yang tidak sesuai dengan pertumbuhan normal

    c) Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntutindividu atau keluarga dalam menyesuaikan diri termasuk

    juga dalam hal sumber daya keluarga. Yang termasuk dalam

    situasi krisis adalah :

    (1) PerkaSinan(2)

    Kehamilan

    (3) Persalinan(4) Masa nifas(5) Menjadi orang tua(6) Bayi baru lahir(7) Abortus

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    20/54

    (8) Anak masuk sekolah(9) Anak remaja(10) Kehilangan pekerjaan dsb

    Ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas

    kesehatan dan keperawatan

    a) Ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga,disebabkan karena :

    (1) Kurang pengetahuan/ketidaktahuan fakta.(2) Rasa takut akibat masalah yang diketahui.(3) Sikap dan falsafah.

    b) Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalammelakukan tindakan yang tepat, disebabkan karena :

    (1) Tidak memahami mengenai sifat, berat, dan luasnyamasalah.

    (2) Masalah kesehatan tidak begitu menonjol.(3) Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena

    kurangnya pengetahuan, kurangnya sumber daya keluarga.

    (4)

    Ketidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga.

    (5) Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada.(6) Takut dari akibat tindakan.(7) Fasilitas kesehatan tidak terjangkau.(8) Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    21/54

    c) Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit,disebabkan karena :

    (1) Tidak mengetahui keadaan penyakit, misalnya sifat,penyebab, penyebaran, perjalanan penyakit, gejala dan

    peraSatannya serta pertumbuhan dan perkambangan anak.

    (2) Tidak mengetahui tentang perkembangan peraSatan yangdibutuhkan.

    (3) Kurang atau tidak ada fasilitas yang diperlukan untukperaSatan.

    (4) Sikap dan pandangan hidup.(5) Perilaku yang mementingkan diri pribadi.

    d) Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapatmempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota

    keluarga, disebabkan karena :

    (1) Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranyakeuangan, tanggung jaSab/SeSenang, keadaan fisik rumah

    yang tidak memenuhi syarat.

    (2)

    Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat

    pemeliharaan lingkungan rumah.

    (3) Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan.e) Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna

    memelihara kesehatan, disebabkan karena :

    (1) Tidak tahu bahSa fasilitas kesehatan itu ada.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    22/54

    (2) Tidak memahami keuntungan yang diperoleh.(3) Pengalaman kurang baik dari petugas kesehatan.(4) Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan.(5) Tidak adanya fasilitas yang diperlukan.(6) Diagnosa Keperawatan pada Tingkat Keluarga

    Diagnosa adalah pernyataan tentang faktor-faktor yang

    mempertahankan respons/tanggapan yang tidak sehat dan

    menghalangi perubahan yang diharapkan.

    (7)Prioritas MasalahHalhal yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah

    adalah sebagai berikut :

    d) Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dankeperaSatan yang ditemukan dalam keluarga dapat diatasi

    sekaligus.

    e) Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapatmengancam kehidupan keluarga seperti masalah penyakit

    f) Perlu mempertimbangkan respons dan perhatian keluargaterhadap asuhan keperaSatan yang akan diberikan.

    g) Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yangmereka hadapi.

    h) Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahanmasalah kesehatan/peraSatan keluarga.

    i) Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    23/54

    Skala Prioritas Dalam Menyusun Masalah Kesehatan Keluarga

    Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan dan keperaSatan

    perlu disusun skala prioritas seperti berikut ini :

    KRITERIA NILAI

    BOBOT

    1. Sifat masalah ....................................................................Skala :

    Ancaman kesehatan ........................................................... 2

    Tidak/kurang sehat .............................................................. 3Krisis ................................................................................... 1

    2. Kemungkinan masalah dapat dicegah ..............................Skala :Dengan mudah .................................................................... 2Hanya sebagian ................................................................... 1Tidak dapat ......................................................................... 0

    3. Potensi masalah untuk diubah ..........................................Skala :Tinggi ................................................................................. 3Cukup ................................................................................. 2Rendah ................................................................................ 1

    4. Menonjolnya masalah .......................................................Skala :Masalah berat harus ditangani ............................................ 2Masalah yang tidak perlu segera ditangani ........................ 1Masalah tidak dirasakan ..................................................... 0

    1

    2

    1

    1

    Sumber : Setiadi, 2008

    Skoring :

    a) Tentukan skor untuk setiap kriteriab) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan bobot

    BobotTertinggiAngka

    Skorx

    c) Jumlahkan skor untuk semua kriteriad) Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    24/54

    e) Perencanaan Asuhan Kebidanan KomunitasPerencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian

    dalam proses keperaSatan keluarga yang meliputi penentuan

    tujuan peraSatan (jangka panjang/pendek), penetapan standar,

    dankriteria serta menentukan perencanaan untuk mengatasi

    masalah keluarga.

    a) Tujuan(1) Tujuan jangka panjang, menekankan pada perubahan

    perilaku dan mengarah pada kemampuan mandiri.

    (2) Tujuan jangka pendek, ditekankan pada keadaan yangbisa dicapai setiap harinya yang dihubungkan dengan

    keadaan yang mengancam kehidupan.

    b) Kriteria dan standar(1) Berfokus pada keluarga, outcomes harus ditujukan

    kepada keadaan keluarga apa yang harus dilakukan

    keluarga, kapan, dan sejauh mana tindakan akan

    dilaksanakan.

    (2) Singkat dan jelas, untuk memudahkan peraSat dalammengidentifikasikan tujuan dan rencana tindakan.

    (3) Dapat diobservasi dan diukur, tanpa hasil yang dapatproses keperaSatan tidak dapat diselesaikan.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    25/54

    (4) Realistik, ini harus disesuaikan dengan sarana danprasarana yang tersedia di rumah.

    f) Implementasi/Tindakan Asuhan Kebidanan KomunitasImplemetasi atau tindakan adalah pengelolaan dan

    perSujudan dari rencana asuhan yang telah disusun pada tahap

    perencanaan.

    g) Evaluasi Asuhan Kebidanan KomunitasEvaluasi adalah perbandingan yang sistimatis dan

    terencana tentang kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah

    ditetapkan. Tahap evaluasi adalah sebagai berikut :

    a) Evaluasi berjalan (sumatif)Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisian formal

    catatan perkembangan dengan berorientasi kepada masalah

    yang dialami oleh keluarga.

    b) Evaluasi akhir (formatif)Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan

    antara tujuan yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangan

    diantara keduanya, mungkin semua tahap dalam proses

    asuhan perlu ditinjau kembali, agar didapat data-data,

    masalah atau rencana yang perlu dimodifikasi.

    (Ambarwati dan Rismintari, 2009)

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    26/54

    BAB III

    ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. K DENGAN

    SALAH SATU ANGGOTA IBU HAMIL TRIMESTER III RESIKO TINGGI

    DI DESA REMPOAH KECAMATAN BATURADEN KABUPATEN

    BANYUMAS

    A. PENGKAJIAN DATA KELUARGADilaksanakan pada hari Sabtu, Tanggal 4 Januari 2014

    1. Data dan Identitas Keluargaa. Biodata

    Nama KK : Tn. K

    Umur : 39 tahun

    Agama : Islam

    Pendidikan : SMA

    Pekerjaan : Swasta

    Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia

    Alamat : Desa Rempoah Rt 8 Rw IV Kecamatan

    Baturaden Kabupaten Banyumas

    b. Susunan Anggota KeluargaNo Nama JK Umur Agama Status Pendidikan Pekerjaan Ket

    1

    2

    Ny.S

    An.A

    p

    P

    35 th

    10 th

    Islam

    Islam

    Kawin

    Belum

    kawin

    SMP

    SD

    IRT

    Belum

    Bekerja

    Istri

    Anak

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    27/54

    c. Genogram

    Keterangan

    Suami

    Ibu/sasaran

    Abortus

    Anak

    d. Riwayat Kesehatan KeluargaSeluruh anggota keluarga mengatakan bahwa tidak memiliki riwayat

    penyakit (Seperti : Hipertensi, DM, Hepatits) baik dahulu maupun

    sekarang.

    e. Pengambilan keputusanTn. K mengatakan pengambilan keputusan pertama dalam keluarga

    adalah Tn. K dan apabila ada kegawatdaruratan masalah kesehatan

    Ny. S menjadi alternatif pengambilan keputusan jika Tn. K sedang

    bekerja diluar kota.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    28/54

    f. Hubungan dalam keluargaTn. K mengatakan dinamika dan interaksi di dalam keluarga baik,

    komunikasi di dalam keluarga lancar, didalam keluarga tetap

    menaati nilai dan norma yang dianut oleh orang Jawa.

    g. Keadaan Psikososial dan SpiritualTn. K mengatakan di dalam keluarga baik dirinya maupun istrinya

    Ny. S selalu berdoa sesuai dengan kepercayaan yang dianut, kadang

    Ny. S mengikuti pengajian yang diadakan di RT setiap 1 minggu

    sekali.

    h.SosiokulturalTn. K mengatakan di dalam keluarga mengikuti budaya dan adat

    Jawa yang ada di dalam masyarakat, dan tidak menghambat perilaku

    keluarga di dalam kesehatan.

    i. Kebiasaan Sehari-hari1) Kebiasaan Tidur

    a)Tn. K : tidak pernah tidur siang, tidur malam 7 jam/ harib)Ny. S : tidur siang 1 jam/hari, tidur malam 7 jam/haric)

    An. A : tidur siang 1 jam/hari, tidur malam 8 jam/hari

    2) Kebiasaan makan sehari-hariSemua anggota keluarga makan 3x sehari dengan makanan

    pokok beras, lauk pauk sesuai kemampuan keluarga(tahu, tepme,

    telor, daging). Tn. K jarang makan bersama kerena bekerja di

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    29/54

    luar kota sedangkan Ny. S dan anaknya membiasakan diri untuk

    selalu makan bersama-sama.

    3) Pola ElimasiSeluruh anggota keluarga mengatakan BAB 1 kali/hari dan

    BAK 4-5 kali/hari

    a) Tn. K : BAB 1x/hari, BAK 4-5x/harib) Ny.S : BAB 1 x/hari, BAK 6-7x/haric) An. K : BAB 1x/hari, BAK 4-5 x/hari,

    4) Kebersihan Perorangan/Personal hyginea)Tn. K : mandi, gosok gigidan ganti baju 2x/hari

    b)Ny. S : mandi, gosok gigidan ganti baju 2x/haric)An. A : mandi, gosok gigidan ganti baju 3x/hari

    5) Pola Kebiasaana) An. K : mengatakan dirinya perokok aktif

    b) Ny. S : mengatakan jarang berolahraga6) Penggunaan waktu senggang

    Tn. K mengatakan seluruh keluarga jika ada waktu senggang

    dihabiskan dirumah saja untuk menomton TV dan bercengkrama

    dengan keluarga, rekreasi hanya dilakukan kadang-kadang saja

    kreasi

    7) Rekreasi keluargaTn. K mengatakan di dalam keluarga hanya kadang-kadang saja

    rekreasi bahkan jarang sekali untuk berrekreasi.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    30/54

    8) Keadaan Sosial EkonomiTn. K mengatakan rata-rata keluarga cukup, jumlah tersebut bisa

    dipergunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan

    membangun rumah.

    9) LingkunganSituasi lingkungan

    a) Rumah Milik sendiriDenah Rumah

    Lantai Bawah

    Tangga

    De

    Rjhnjj

    Lantai Atas

    SEseSE

    Km. Tidur Dapur

    Anak

    WC

    R .makan

    R. Keluarga

    Km. Tidur

    R. Tamu

    Teras

    Sedang dalam Rehap

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    31/54

    Rumah dekat dengan jalan Desa, tidak mempunyai halaman,

    terdiri dari 2 Lantai dengann 4 kamar tidur, 2 kamar mandi dan

    1 dapur yang tergabung dengan ruang makan.

    b) Jenis Rumah : Seuruh bagian rumah terbuat dari tembok.c) Atap rumah : Gentingd) Lantai : keramike) Ventilasi : Ada jendela diruang tamu dan tiap kamar. Akan tetapi

    jarang dibuka karena dekat sekali dengan jalan desa.

    f) Kebersihan dan Kerapian : Kebersihan dan Kerapian cukupg) Pembuangan Sampah : ada dibelakang rumahh) Sumber Air

    Sumber air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari adalah air

    sumur.

    (1)Penggunaan Air : dimasak(2)Tempat Penyerapan Air : terbuka(3)Pengurasan tempat air Minum : setiap hari(4)Kualitas air : tidak berasa dan tidak berbau

    i)

    Saluran pembuangan Air Limbah (SPAL) : Terbuka

    (1)Jarak Sumber pembuangan Limbah(2)Keadaan Cukup terpelihara

    j) Jamban(1) Kondisi : cukup terpelihara(2) Jarak Jamban dengan sumber air : 10 m

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    32/54

    k) Kandang TernakTidak ada

    l) Pemanfaatan fasilitas Kesehatan : jika ada anggota Keluarga yangsakit diperiksakan ke Puskesmas atau ke dokter Swasta

    m)Keluarga Tidak mempunyai asuransi kesehatan

    n) Fasilitas KesehatanMeliputi pemanfaatan Fasilitas Kesehatan, jarak rumah dengan

    puskesmas : jika ada keluarga yang sakit dibawa berobat ke

    puskesmas Baturaden dengan rumah 1km, jika ada yang melahirkan

    ke BPS terdekat yang ada di desa tersebut dengan jarak 300m

    o) Keadaan kesehatan Keluarga1) Riwayat Perkawinan : Lamanya 11 tahun yang merupakan

    perkawinan pertama bagi Tn. K dan Ny. S dan hubungan keluarga

    cukup harmonis.

    2) Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu

    No

    Kehamilan persalinan Bayi Nifas KB

    UK Penyulit jenis Penyakit empat/Penolong

    L/P BB/PB

    Penyulit

    laktasi

    1 8mg AB RS

    2 28 mg Sponta

    Tdk ada RSMS P 1,7/42

    Tdkada

    2 th

    3 8 mg AB

    4 HAMIL INI

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    33/54

    3) Riwayat GinekologiNy. S mengatakan tidak pernah menderita penyakit radang

    panggul, ataupun penyakit yang berhubungan dengan organ

    reproduksi, ibu tidak pernah menerita penykit tumor payudara

    ataupun kanker sistem reproduksi.

    f) Riwayat Makanan tambahanNy. S mengatakan anaknya yaitu An. A sewaktu baru lahir

    langsung diberikan ASI formula.

    2. Pengkajian Data1. Data Subyektif Sasaran

    a. BiodataNama : Ny. S

    Umur : 35 tahun

    Agama : Islam

    Pendidikan : SMP

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

    Alamat : Desa Rempoah Rt 8 Rw IV Kecamatan

    Baturaden Kabupaten Bayumas

    b. Keluhan utamaIbu mengatakan kepala sering pusing dan mata berkunang-kunang.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    34/54

    c. Riwayat Kesehatan1) Dulu ibu tidak pernah menderita penyakit menular dan keturunan

    seperti DM, hipertensi dan asma.

    2) Sekarang ibu tidak sedang menderita penyakit apapun.3) Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menular.

    d. Riwayat KebidananMenarche : 14 tahun

    Lama : 7 hari

    Siklus : teratur

    Jumlah : 2x ganti pembalut

    Warna : Merah segar

    Dismenorhoe : (-)

    HPHT : 13-5-2013

    HPL : 20-2-2014

    GPA : G4 P1 A2, hamil 34 mgg

    e. Riwayat KBIbu pernah menggunakan alat kontrasepsi suntik selama 3,5 tahun

    2. Data Obyektifa. Tn.K

    1)Pemeriksaan UmumKeadaan umum : Baik.

    Kesadaran : Composmentis.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    35/54

    TD : 120/80 mmHg

    Nadi : 82x/menit

    Suhu : 360C

    BB : 67 kg.

    Tinggi badan : 170 cm

    2)Pemeriksaan FisikRambut : Bersih, tidak mudah rontok..

    Mata : Conjungtiva tidak anemis,sklera tidak ikterik

    Kepala : Bentuk mesocephal.

    Hidung : Tidak ada sekret.

    Telinga : Tidak ada serumen.

    Lidah : Bersih.

    Gigi : Tidak ada caries dentis

    Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

    Dada : Simetris.

    Abdomen : Tidak ada pembesaran hati dan lien.

    Genetalia : Tidak diperiksa

    Ekstremitas : Tidak oedem, tidak ada varises, simetris

    b.Ny. S1)Pemeriksaan Umum

    Keadaan umum : Baik.

    Kesadaran : Composmentis.

    TD : 100/60 mmHg

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    36/54

    Nadi : 82x/menit

    Suhu : 360

    C

    BB : 54 kg.

    Tinggi badan : 150 cm

    2) Pemeriksaan FisikRambut : Bersih, tidak mudah rontok..

    Mata : Conjungtiva anemis,sklera tidak ikterik

    Kepala : Bentuk mesocephal.

    Hidung : Tidak ada sekret.

    Telinga : Tidak ada serumen.

    Lidah : Bersih.

    Gigi : Tidak ada caries dentis

    Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

    Dada : Simetris.

    Abdomen : Tidak ada pembesaran hati dan lien.

    Ekstremitas : Tidak oedem

    3) Status Obstetrikusa)

    Palpasi

    Leopold I : TFU Pertengaha Sympisis-Pusat

    Leopold II : Bagian kanan teraba bagian-bagian kecil janin, bagian

    kiri teraba tahanan keras memanjang (punggung

    janin), letak janin memanjang

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    37/54

    Leopold III : Teraba bagian bulat, keras (kepala) dapat

    digoyangkan

    Leopold IV : Kepala janin belum masuk pintu atas panggul

    (konvergen)

    TFU : 27 cm

    TBJ menurut Johson-Tausak (2711) x 155 = 2480 gram

    b) Auskultasi : DJJ (+) irama teratur, 148x/menitc) Perkusi : Reflek patella +/+

    4) Pemeriksaan penunjangHB 9gr%

    c. An. A1) Pemeriksaan Umum

    Keadaan umum : Baik.

    Kesadaran : Composmentis.

    TD : 100/60 mmHg

    Nadi : 79x/menit

    Suhu : 36

    0

    C

    BB : 41 kg.

    Tinggi badan : 148 cm

    2)Pemeriksaan FisikRambut : Bersih, tidak mudah rontok..

    Mata : Conjungtiva tidak anemis,sklera tidak ikterik

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    38/54

    Kepala : Bentuk mesocephal.

    Hidung : Tidak ada sekret.

    Telinga : Tidak ada serumen.

    Lidah : Bersih.

    Gigi : Tidak ada caries dentis

    Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

    Dada : Simetris.

    Abdomen : Tidak ada pembesaran hati dan lien.

    Genetalia : Tidak diperiksa

    Ekstremitas : Tidak oedem, tidak ada varises, simetris

    3. Analisa DataMasalah kesehatan terutama kesehatan ibu yang dialami oleh

    keluarga Tn K disebabkan faktor ketidaktahuan tentang kesehatan dan

    ketidaktahuan ibu tentang resiko tinggi pada kehamilan , ketidaktahuan

    terhadap makanan bergizi Faktor ketidaktahuan keluarga tentang

    makanan bergizi menimbulkan masalah. Masalah kesehatan yang timbul

    dalam keluarga dianggap menjadi suatu hal yang wajar oleh keluarga ini.

    Hal ini mungkin masih sulit untuk diubah karena masih merupakan

    tradisi atau budaya masyarakat.

    4.Perumusan Masalah

    No Data Masalah

    1 Ibu kurang tahu tentang Ketidaktahuan keluarga

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    39/54

    faktor resiko tinggi pada

    kehamilan

    Ibu kurang tahu tentangmakanan bergizi.

    Ibu merasa selama inidirinya sehat

    tentang makanan bergizi.

    2 Ibu pernah memeriksakan

    kehamilannya ke bidan tapi

    tidak mau minum tablet Fe.

    Ketidakmampuan keluarga

    mengambil keputusan dalam

    melakukan tindakan yang

    tepats dikarenakan tingkatpendidikan yang rendah.

    3 Ibu mengatakan tidak minum

    tablet Fe tidak masalah asal

    bisa menjaga kehamilannya

    dengan baik.

    Ketidaktahuan keluarga

    tentang akibat tidak

    mengkonsumsi tablet Fe.

    4 Jarak rumah tidak terlalu jauh

    dari pelayanan kesehatan tapi

    ibu malas memeriksakan

    kesehatannya.

    Ketidakmampuan keluarga

    memanfaatkan fasilitas

    pelayanan kesehatan yang ada.

    5.Prioritas Masalah

    a. Ketidaktahuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ibuhamil karena kurangnya pengetahuan tentang makanan bergizi.

    No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

    1 Sifat masalah

    - Ancaman Kesehatan

    2/3 X 1 2/3 Ibu hamil yang

    kurang gizi atau

    tidak mengkonsumsi

    Fe dapat menderita

    anemia

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    40/54

    2 Kemungkinan masalah

    dapat diubah

    - Hanya sebagian

    X 2 1 Dengan mengikuti

    penyuluhan tentang

    gizi seimbang akan

    menambah

    pengetahuan ibu.

    3 Potensi masalah untuk

    dapat dicegah

    - Cukup

    1/3 X 1 2/3 Ketidak tahuan

    keluarga dapat

    diatasi dengan

    pemberian

    penjelasan yang

    mudah diterima oleh

    keluarga tentang

    manfaat pemberian

    makanan bergizi

    seimbang.

    4 Menonjolnya masalah

    - Masalah dirasakan

    dan harus segera diatasi

    2/2 X 1 1 Untuk merubah

    sikap dan pendangan

    hidup mengenai

    kesehatan terutama

    gizi untuk ibu hamil

    dan cara memasak

    sayuran yang benar.

    Total Skor 3 1/3

    b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dalam melakukantindakan yang tepat untuk memelihara kesehatan ibu hamil, itu

    dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah.

    No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

    1 Sifat masalah 3/3 X 1 1 Budaya setempat yang masih

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    41/54

    - Kurang sehat dipertahankan dan kesalahan

    informasi menyebabkan

    ketidakpercayaan pada tenaga

    kesehatan.

    2 Kemungkinan

    masalah dapat

    diubah

    - Hanya sebagian

    X 2 1 Menambah pengetahuan

    melalui penyuluhan tentang

    pemeliharaan kesehatan ibu

    hamil dapat meningkatkan

    pengetahuan ibu.

    3 Potensi masalahuntuk dapat

    dicegah

    - Cukup

    1/3 X 1 1/3 Ketidak tahuan keluarga tentangasuhan kebidanan pada ibu

    hamil dengan anemia sedang

    4 Menonjolnya

    masalah

    - Masalah

    dirasakan dan

    harus ditangani

    2/2 X 1 1 Dengan seringnya ibu

    memeriksakan kehamilan ke

    tenaga

    kesehatan/Puskesmas/Posyandu,

    maka ibu akan tahu tentang

    keadaan kesehatan dan

    kehamilannya.

    Total skor 3 1/3

    c. Ketidaktahuan keluarga tentang manfaat tablet Fe karena KurangnyaInformasi

    No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

    1 Sifat masalah

    - Ancaman kesehatan

    2/3 X 1 2/3 Kurangnya informasi

    tentang manfaat Fe

    menyebabkan ibu

    menderita anemia

    2 Kemungkinan masalah X 2 1 Dengan memberikan

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    42/54

    dapat diubah

    - Hanya sebagian

    penyuluhan tentang

    manfaat tablet Fe akan

    meningkatkan

    pengetahuan ibu yang

    masih kurang

    3 Potensi masalah untuk

    dapat dicegah

    - Cukup

    1/2 x 1 Dengan pemberian

    informasi yang jelas ibu

    akan mengerti dan mau

    minum tablet Fe.

    4 Menonjolnya masalah

    - Masalah ada tetapi

    tidak perlu penanganan

    segera

    1/2 x 1 Dengan meningkatkan

    pengetahuan, keluarga

    mengerti tentang bahaya

    yang mungkin terjadi

    akibat anemia sedang

    yang tidak segera

    ditangani.

    Skor Total 2 2/3

    d. Ketidakmampuan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas pelayanankesehatan secara rutin karena kesibukan suami.

    No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

    1 Sifat masalah- Kurang sehat

    3/3 X 1 1 Situasi daerah yang tidakterlalu jauh dari pelayaan

    kesehatan dan sarana

    transportasi yang mudah

    dijangkau memudahkan

    ibu untuk memeriksakan

    diri tanpa diantar suami.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    43/54

    2 Kemungkinan masalah

    dapat diubah

    - Dengan mudah

    2/2 X 2 2 Kemungkinan masalah

    dapat diubah dengan

    mudah karena jarak

    fasilitas kesehatan dengan

    rumah tidak terlalu

    jauh/mudah dijangkau.

    3 Potensi masalah untuk

    dapat dicegah

    - Rendah

    0/2 X 1 0 Kesibukkan suami tidak

    menjadi masalah ibu

    dapat pergi sendirian

    karena lokasi fasilitaspelayanan kesehatan

    dekat dengan rumah.

    4 Menonjolnya masalah

    - Masalah dirasakan

    0/2 X 1 0 Dengan mengadakan

    kunjungan rumah

    diharapkan ibu akan

    sadar untuk sering

    memeriksakan

    kehamilannya ke tenaga

    kesehatan

    Total Skor 3

    Berdasarkan pembobotan masalah diatas maka urutan prioritas

    masalah kesehatan dan keperawatan pada keluarga Tn. K dapat disusun

    sebagai berikut :

    a. Prioritas I : Ketidaktahuan keluarga dalam mengenal masalahkesehatan ibu hamil, karena kurangnya pengetahuan

    tentang makanan bergizi.

    b. Prioritas II : Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusandalam melakukan tindakan yang tepat untuk

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    44/54

    memelihara kesehatan ibu hamil, karena tingkat

    pendidikan yang rendah.

    c. Periorita III : Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitaskesehatan secara rutin karena kesibukkan suami

    bekerja..

    d. Prioritas IV : Ketidaktahuan keluarga tentang manfaat tablet Fekarena kurangnya informasi.

    6.Intervensi Prioritas Masalah

    a. Prioritas IBeri penjelasan yang tepat dan mudah mengenai makanan bergizi

    untuk ibu hamil termasuk cara memasak sayuran.

    b. Prioritas IIAnjurkan ibu untuk mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang

    diadakan lewat PKK, pengajian dan Posyandu.

    c. Prioritas IIIAdakan kunjungan rumah agar ibu sadar dan mau memeriksakan

    kehamilannya ke bidan desa atau bidan swasta yang terdekat

    d. Prioritas IVBeri informasi/penyuluhan tentang manfaat tablet Fe.

    7.Implementasi Prioritas Masalah

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    45/54

    a. Prioritas IMemberikan penjelasan yang tepat dan mudah mengani makanan

    bergizi untuk ibu hamil termasuk cara memasak sayuran yang benar

    b. Prioritas IIMenganjurkan ibu untuk sering mengikuti penyuluhan-penyuluhan

    tentang kesehatan ibu hamil melalui Posyandu, PKK dan pengajian

    c. Prioritas IIIMengadakan kunjungan rumah agar ibu sadar dan mau

    memeriksakan kehamilannya secara rutin ke bidan /Puskesmas.

    d. Prioritas IVMemberikan informasi tentang manfaat minum tablet Fe

    8.Evaluasi

    Setelah diberikan penjelasan-penjelasan, pada setiap prioritas baik

    prioritas I, prioritas II, prioritas III dan prioritas IV sikap keluarga.

    a. Ibu hamil dan keluarga mengerti tentang makanan bergizi atau giziseimbang bagi ibu hamil.

    b. Ibu bersedia mengikuti penyuluhan-penyuluhan untuk meningkatkanpengetahuan tentang kesehatan ibu hamil dan anemia pada

    kehamilan.

    c. Ibu bersedia memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas/Bidandesa/Bidan Swasta yang terdekat secara rutin.

    d. Ibu bersedia minum tablet Fe secara rutin untuk mencegah anemia.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    46/54

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    47/54

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Bahwa untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil, perlu diberikan

    tablet besi (sulfas ferosus) minimal 1 tablet sehari selama 90 hari mulai minggu ke

    20 (Manuaba, 1998). Selain itu wanita hamil di nasehatkan pula untuk makan

    lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang mengandung banyak mineral serta

    vitamin (Wiknjosastro, 2008).

    Asuhan yang dilakukan pada Ny. S. G4 P1 A2, umur 35 tahun hamil 34

    minggu dengan anemia sedang yaitu memberikan penjelasan pada ibu tentang

    anemia pada Ibu hamil, makanan bergizi untuk Ibu hamil, menyarankan ibu untuk

    mengikuti penyuluhan-penyuluhan untuk menambah pengetahuan, mengadakan

    kunjungan rumah agar ibu sadar dan mau memeriksakan kehamilanya secara

    rutin dan memberikan informasi tentang manfaat tablet Fe.

    Dari teori dan asuhan kebidanan yang telah dilakukan terdapat kesesuaian

    walaupun terdapat asuhan-asuhan lain.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    48/54

    BAB V

    PENUTUP

    A. KesimpulanIbu hamil berisiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi

    optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. Faktor-faktor

    yang termasuk resiko tinggi pada kehamilan dalam keluarga misalnya,

    tingkat ekonomi keluarga rendah, umur ibu hami1 kurang dari 19 tahun atau

    lebih dari 35 tahun,menderita kurang gizi atau anemia, keluarga dengan

    keturunan yang kurang baik, atau keluarga dengan penyakit.

    Dengan melaksanakan asuhan kebidanan dalam penanganan ibu

    hamil dengan anemia sedang dapat disimpulkan sebagai berikut.

    1. Kebutuhan oksigenasi pada ibu hamil cukup.2. Perbandingan TFU sebanding dengan usia kehamilan.3. Kebutuhan traveling/ refreshing terpenuhi4. Kebutuhan mobilisasi terpenuhi5. Kebutuhan exercise terpenuhi6.

    Tidak terjadi keputihan

    7. Pemenuhan kebutuhan sexual tidak mengalami gangguan8. Personal hygiene pada ibu hamil terpenuhi9. Kebutuhan dukungan/ support pada ibu hamil terpenuhi10. Tida ada masalah-masalah penyerta kehamilan

    .

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    49/54

    A. Saran1. Bagi Penulis

    Mampu mengembangkan pola pikir dan kreatifitas dalam

    berfikir serta menganalisa masalah dan mengembangkan wawasan,

    ilmu pengetahuan dan ketrampilan penulis dalam mengkaji serta

    memahami masalah yang dihadapi oleh ibu hamil dengan resiko

    tinggi.

    2. Bagi Institusi PendidikanDapat dipertimbangkan sebagai bahan masukan untuk

    meningkatkan sistem pembelajaran dan aplikasi dari pembelajaran

    teori tentang kehamilan dengan resiko tinggi.

    3. Bagi Tenaga KesehatanDapat digunakan untuk menambah wawasan, kajian dan

    literatur petugas kesehatan setempat dalam memberikan dan

    meningkatkan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat sebagai

    pengguna jasa pelayanan kesehatan masyarakat dan untuk memberikan

    penyuluhan.

    4.

    Bagi Masyarakat

    Sebagai sumber informasi untuk meningkatkan pengetahuan

    dan wawasan serta memperluas pola pikir dan sudut pandang

    masyarakat khususnya tentang perawatan pada kehamilan dengan

    anemia sedang.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    50/54

    DAFTAR PUSTAKA

    IBI, 2001, 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan, Jakarta :

    Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.

    Manuaba Ida Bagus Gde, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan

    Keluarga Berencana, Jakarta : EGC.

    Mansjoer Arif, Et all, 1999, Kapi ta Selekta Kedokteran, Edisi 3 Jilid I, Media

    Aesculapius, Jakarta.

    Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, Edisi 2 Jilid I, Jakarta : Buku

    Kedokteran, EGC.

    Saifuddin Abdul Bari, dkk, 2001, Pelayanan Kesehatan M aternal dan

    Neonatal, Jakarta : JNPKKR-POGI, Yayasan Bina Pustaka Sarwono

    Prawirohardjo.

    Winkjosastro Hanifa, 2002, I lmu Kebidanan, Edisi 3, Jakarta : Yayasan Bina

    Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    51/54

    SATUAN ACARA PENYULUHAN

    Acara : Penyuluhan

    Pokok Bahasan : Ibu Hamil Dengan Anemi

    Sub Pokok Bahasan : Anemia Sedang.

    Sasaran : Ny. S

    Hari / Tanggal : Kamis, 9 Januari 2014

    Tempat : Tn. K Ds. Rempoah Rt 8/IV Kec

    Baturaden.

    Waktu : 30 Menit

    Penyuluh : SUTRI

    A. TIUSetelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu dapat mengerti, memahami,

    mengetahui tentang anemi pada kehamilan.

    B. TIKDengan adanya penyuluhan, diharapkan :

    1. Ibu dan keluarga dapat mengetahui tentang pengertian anemia.2. Ibu dan keluarga dapat mengetahuai tentang tanda-tanda anemia pada

    kehamilan.

    3. Ibu dan keluarga dapat mengetahui sebab-sebab anemia pada kehamilan.4. Ibu dan keluarga dapat mengetahui tentang bahaya anemia pada kehamilan

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    52/54

    C. MATERI1. Pengertian anemia2. Tanda-tanda anemia pada kehamilan3. Sebab-sebab terjadinya anemia pada kehamilan4. Bahaya anemia pada kehamilan

    D. ProsesNo Tahapan Waktu egiatan Penyuluhan Sasaran

    1 Pembukaan 5 menit 1. Pemberian salam2. Menyampaikan TIU

    dan TIK

    3. Pre test lisan

    1. Menjawab salam2. Mendengarkan

    3. Menjawab

    2 Kegiatan inti 20 menit 1. Menjelaskan materi2. Membuka pertanyaan3. Menjawab pertanyaan

    1. Mendengarkan2. Bertanya3. Mendengarkan

    3 Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan2. Post test lisan3. Memberikan salam

    1.Mendengarkan2.Menjawab3.Menjawab salam

    E. METODE1. Ceramah2. Tanya jawab

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    53/54

    F. MEDIA1. Lembar Balik2. Buku KIA

    G. SUMBERMochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri, Jilid I, EGC, Jakarta.

    Buku KIA.

    H. EVALUASIBentuk soal : pertanyaan singkat

    Teknik : Tanya jawab lisan

    Waktu : 15 menit

    Jumlah soal : 4 soal

    1. Sebutkan pengertian anemia2. Sebutkan tanda-tanda anemia pada kehamilan !3. Sebutkan sebab-sebab anemia pada kehamilan !4. Sebutkan bahaya anemia pada kehamilan !Kunci Jawaban :

    1. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar haemoglobin (Hb) seseorang,wanita hamil kurang dari 11 gr % dan wanita tidak hamil kurang dari 12

    15 gr %.

    2. Tanda-tanda anemia pada kehamilana. Conjungtiva anemis / pucat.

    b. Lemah, letih, lesu.

  • 7/22/2019 BAB I-IV dapus, SAP

    54/54

    c. Sering mengantuk.d. Pusing.e. Mata berkunang-kunang.

    3. Sebab-sebab anemia pada kehamilan adalah sebagai berikut :a. Kurang gizi atau mal nutrisi.

    b. Kurang zat besi dalam nutrisi.c. Malabsorbsi.d. Penyakit kronik, seperti : TBC, paru, malaria, cacing usus.

    4. Bahaya anemia pada kehamilan adalah sebagai berikut :a. Keguguran.

    b. Partus prematurus.c. Janin kecil.