bahan dkp2 aang
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Bahan DKP2 Aang
1/4
Faktor resiiko
Faktor yang dapat menimbulkan stroke dibedakan menjadi faktor risiko yang tidak
dapat diubah atau tidak dapat dimodikasi dan faktor risiko yang dapat diubah atau
dapat dimodikasi. Faktor risiko yang tidak dapat diubah diantaranya peningkatan
usia dan jenis kelamin lakilaki. Faktor risiko yang dapat diubah antara lainhipertensi,diabetes melitus, dan dislipidemia. 1
Hipertensi diartikan sebagai suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang
melebihi batas tekanan darah normal. Hipertensi merupakan faktor risiko yang
potensial pada kejadian stroke karena hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya
pembuluh darah otak atau menyebabkan penyempitan pembuluh darah otak.
Pecahnya pembuluh darah otak akan mengakibatkan perdarahan otak, sedangkan
jika terjadi penyempitan pembuluh darah otak akan mengganggu aliran darah ke
otak yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel-sel otak.2
iabetes melitus adalah suatu keadaan yang ditandai dengan hiperglikemia yangterjadi karena adanya gangguan sekresi insulin atau kerja insulin ataupun
keduanya, dan termasuk suatu kelompok penyakit metabolik. iagnosis diabetes
mellitus ditegakkan jika konsentrasi darah se!aktu "plasma #ena$ %2&& mg'dl atau
konsentrasi glukosa darah puasa (12) mg'dl atau konsentrasi glukosa darah (2&&
mg'dl pada 2 jam sesudah beban glukosa *+ gram pada "es oleransi
lukosa ral$. iabetes melitus menyebabkan stroke melalui kemampuannya
menebalkan pembuluh darah otak yang berukuran besar. Penebalan tersebut akan
mengakibatkan diameter pembuluh darah mengecil yang akhirnya menyebabkan
gangguan aliran darah ke otak yang berujung pada kematian sel-sel otak. 2
/olesterol 00 berfungsi memba!a kolesterol dari hati ke dalam sel. ika kadarkolesterol ini tinggi dapat mengakibatkan terjadinya penimbunan kolesterol di
dalam sel yang dapat memicu terjadinya pengerasan dinding pembuluh darah arteri
yang disebut sebagai proses atherosklerosis. edangkan kolesteol H0 memiliki
kerja yang berla!anan dengan kolesterol 00, yaitu memba!a kolesterol dari sel ke
hati. /adar H0 yang rendah justru memiliki efek buruk, memicu timbulnya
pembentukan plak di dinding pembuluh darah arteri.1
umber3
1. Harsono. ed. 2&&+. 4uku 5jar 6eurologi /linis. 7ogyakarta3 adjah 8ada
9ni#ersity Press.2. 8arks, a!n 4: 8arks, 5llan : mith, ;ollen 8. 2&&&. 4asic 8edical
4iochemistry 3 5 ;linical 5pproach. erjemahan: 4rahm 9. Pendit. 4iokimia
/edokteran asar ebuah Pendekatan /linis. akarta3
-
7/23/2019 Bahan DKP2 Aang
2/4
setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan
penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia.
8enurut 5merican Heart 5ssociation "5H5$, angka kematian penderita stroke di
5merika setiap tahunnya adalah +& = 1&& dari 1&&.&&& orang penderita. 1
i negara-negara 5lmu Penyakit araf Fakultas /edokteran
9ni#ersitas 5ndalas
iagnosis
Penanganan troke Prahospital
eteksi
Pengenalan cepat dan reaksi terhadap tanda-tanda stroke dan >5. /eluhan pertama
kebanyakan pasien "?+@$ mulai sejak di luar rumah sakit. Hal ini penting bagi
masyarakat luas "termasuk pasien dan orang terdekat dengan pasien$ dan petugas
kesehatan profesional "dokter umum dan resepsionisnya ,pera!at penerima telpon,
atau petugas ga!at darurat$ untuk mengenal stroke dan pera!atan kedaruratan.
enaga medis atau dokter terlibat di unit ga!at darurat atau pada fasiltas
prahospital harus mengerti tentang gejala stroke akut dan penanganan pertama
yang cepat dan benar. Pendidikan berkesinambungan perlu dilakukan terhadap
masyarakat tentang pengenalan atau deteksi dini stroke.
/onsep time is brain berarti pengobatan stroke merupakan keadan ga!at darurat.
adi, keterlambatan pertolongan pada fase prahospital harus dihindari dengan
pengenalan keluhan dan gejala stroke bagi pasien dan orang terdekat. Pada setiap
kesempatan, pengetahuan mengenai keluhan stroke, terutama pada kelompok
-
7/23/2019 Bahan DKP2 Aang
3/4
resiko tingi "hipertensi, atrial brilasi, kejadian #askuler lain dan diabetes$ perlu
disebarluaskan. /eterlambatan manajemen stroke akut dapat terjadi pada beberapa
tingkat. Pada tingkat populasi, hal ini dapat erjadi karena ketidaktahuan keluhan
stroke dan kontak pelayanan ga!at darurat.
4eberapa gejala atau tanda yang mengarah kepada diagnosis stroke antara lain
hemiparesis, ganguan sensorik satu sisi tubuh, hemianopia atau buta
mendadak,diplopia, #ertigo, afasia, disfagia, disatria, ataksia, kejang atau
penurunan kesadaran yang kesemuanya terjadi secara mendadak. 9ntuk
memudahkan digunakan istilah F5 "Fasial mo#ement, 5rm mo#ement, pech, est
al thre$. es ini sangat mudah. 4ila ada angota keluarga, rekan, kerabat, atau
tetanga yang dicurigai tekena stroke, dan menunjukan hasil tes yang positf
segeralah minta pertolongan medis. indakan yang tepat dan cepat diharapkan
akan membuahkan hasil yang lebih baik pula.
F5 merupakan suatu metode deteksi dini pasien stroke yang bisa dilakukan
secara cepat. F5 terdiri dari Facial 8o#ement, 5rm mo#ement dan pech. Facial
mo#ement merupakan penilaian pada otot !ajah, pemeriksan ini dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut3
1. 8inta pasien untuk tersenyum atau menunjukan giginya.2. 5mati simetrisitas dari bibir pasien, tandai pilhan E7
-
7/23/2019 Bahan DKP2 Aang
4/4
menyebutkan benda-benda yang terdapat di sekitar, seperti pulpen, gelas,
piring dan lain-lain.+. 5pabila terdapat ganguang penglihatan, letakan barang tersebut di tangan
pasien dan minta pasien menyebutkan nama benda tersebut..
umber3 5H5'55 uideline. uidelines for the early management of adults !ith
ischemic stroke. troke 2&*:AB31)+-1*11