blok 11 - metabolik endokrin 1

7/23/2019 Blok 11 - Metabolik Endokrin 1

1/11

Struktur, Pengaturan Sekresi dan Metabolisme Kelenjar Tiroid

Beby Pricilia Tanesia

102011011

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Pendahuluan

Sistem endokrin, salah satu dari dua sistem regulatorik utama tubuh, mengeluarkan

hormone yang bekerja pada sel sasaran untuk melaksanakan aktivitas homeostatik. Sistem

endokrin, melalui hormone yang disekresikan dan masuk ke dalam aliran darah, umumnya

mengatur aktivitas yang lebih memerlukan durasi daripada kecepatan. elenjar endokrin peri!er

salah satunya mencakup kelenjar tiroid, yang mengontrol laju metabolisme basal tubuh. Selain itu

untuk mengatur ekspresi gen, di!erensiasi jaringan dan perkembangan umum.

Masalah

Seorang laki " laki berusia #0 tahun mengalami pembesaran kelenjar tiroid.

Hipotesis

Sekresi hormone tiroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.

1


2/11

Tujuan

1. $ampu memahami dan menjelaskan struktur makroskopis dan mikroskopis kelanjar

tiroid.

2. $ampu memahami dan menjelaskan mekanisme pengaturan sekresi hormone tiroid dan

biosintesisnya.

%. $ampu memahami dan menjelaskan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang

hubungannya dengan tara! metabolisme basal.

elenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri.

eduanya dihubungkan oleh suatu struktur &isthmus'. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir.

elenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis danpretracheal fascia. Pada keadaan

tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi

tiroid. Terletak di atas trakesa, tepat di ba(ah laring.1

Pengaturan Sekresi Hormon Tiroid

Thyroid Stimulating Hormone& TS)', hormone tropic tiroid dari hipo!isis anterior adalah

regulatorik !isiologis terpenting sekresi hormone tiroid. )ampir semua tahap dalam sintesis dan

pelepasan hormon tiroid dirangsang TS).

Selain meningkatkan sekresi hormone tiroid, TS) juga mempertahankan integritas

structural kelenjar tiroid. Tanpa adanya TS), tiroid mengalami atro!i&ukuran berkurang' dan

mengeluarkan hormone tiroid dalam jumlah sangat rendah. Sebaliknya, kelenjar mengalami

hipertro!i &peningkatan ukuran setiap sel !olikel' dan hyperplasia &peningkatan jumlah sel

!olikel' sebagai respons terhdap TS) yang berlebihan.

2


3/11

Thyrotropin-releasing hormone &T*)' hipotalamus, melalui e!ek tropiknya,

+menyalakan sekresi TS) oleh hipo!isis anterior, sementara hormone tiroid, melalui mekanisme

umpan balik negative, +memadamkan sekresi TS) dengan menghambat hipo!isi anterior.

Seperti lengkung umpan balik lainnya, mekanisme antara hormone tiroid dan TS) ini cenderung

mempertahankan kestabilan sekresi hormone tiroid.

-mpan balik negative antara tiroid dan hipo!isis anterior melaksanakan regulasi kadar

hormone tiroid bebas sehari " hari, sementara hipotalamus memperantarai penyesuaian jangka

panjang. Tidak seperti kebanyakan sistem hormone lainnya, hormone " hormone di aksis tiroid

pada orang de(asa tiodak mengalami perubahan sekresi yang mendadak dan lebar. Sekresi

hormone tiroid yang relative tetap sesuai dengan respons lambat dan berkepanjangan yang di

induksi oleh hormone ini peningkatan atau penurunan mendadak kadar hormone tiroid tidak

memiliki man!aat adapti!.

Satu/satunya !aktor yang diketahui, meningkatkan sekresi T*) &dan karenanya sekresi

hormone TS) dan hormone tiroid' adalah pajanan ke cuaca dingin pada bayi baru lahir, suatu

mekanisme adapti!. Para ilmuan berpikir bah(a peningkatan drastic sekresi hormone tiroid yang

mengahsilkan panas membantu mempertahankan suhu tubuh se(aktu penurunan mendadak suhu

lingkungan pada saat lahir ketika bayi keluar dari tubuh ibunya yang hangat ke udara

lingkunngan yang lebih dingin. *espons TS) serupa dengan pajanan dingin tidak terjadi pada

orang de(asa, meskipun secara !isiologis masuk akal.

Berbagai jenis stress menghambat sekersi TS) dan hormone tiroid, mungkin melalui

pengaruh sara! pada hipotalamus, meskipun makna adapti! inhibisi ini masih belum jelas.2

3


4/11

ambar 1. *egulasi )ormon Tiroid2

Biosintesis Hormon Tiroid

elanjar tiroid berbentuk sel sekretorik utama tiroid, yang dikenal sebagai sel !olikel,

tersusun membentuk bola " bola berongga yang masing " masing membentuk satu unit

!ungsional yang dinamakan !olikel. Pada pemotongan mikroskopik, !olikel tampak sebagai cincin

sel " sel !olikel mengelilingi suatu lumen di bagian dalam yang terisi oleh koloid, bahan yang

ber!ungsi sebagai tempat penyimpanan ekstrasel untuk hormone tiroid.2elenjar tiroid ini terdiri

dari pseudolobuli yang tersusun atas !olikel " !olikel yang dibatasi oleh sel !olikel. Sel " sel

!olikel umumnya berbentuk kubis. Sel para!olikuler & sel !olikel yang lebih besar dan tampak

lebih pucat' terletak di antara sel !olikular dengan membrana basalis.%

4


5/11

ambar 2. elenjar Tiroid#

onstituen utama koloid adalah suatu molekul protein besar yang di kenal sebagai

tiroglobulin &Tg', yang berikatan dengan hormone " hormone tiroid dalam berbagai stadium

sintesis. Sel !olikel menghasilkan dua hormone yang mengandung iodium yang berasal dari asam

amino tirosin tetraiodotironin &T# atau tiroksin' dan triiodotironin & T%'. sam amino tirosin

dibentuk dalam jumlah yang memadai oleh tubuh sehingga bukan 3at essensial di dalam

makanan. Sebaliknya iodium yang dibutuhkan untuk sintesis hormone tiroid harus di perlukan

dari makanan. edua hormone yang secara kolekti! disebut hormone tiroid, adalah regulator

penting laju metabolisme basal &B$*' keseluruhan. Pembentukan , penyimpanan dan sekresi

hormone tiroid melibatkan langkah " langkah berikut

1. Semua tahap pembentukan hormone tiroid berlangsung di molekul tiroglobulin di dalam koloid.

Tiroglobulin itu sendirio di produksi di kompleks golgi4 retikulm endoplasma sel !olikel tiroid.

sam amino masuk tirosin masuk ke dalam molekul tiroglobulin yang jauh lebih besar se(aktu

yang terakhir ini sedang di produksi. Setelah terbentu, tiroglobulin yang sudah mengandung

tirosin di ekspor dari sel !olikel ke dalam koloid melalui proses eksositosis.

2. Tiroid menangkap iodium dari darah dan memindahkannya ke dalam koloid melalui pompa

iodium/ protein " protein pengangkut yang kuat dan memerlukan energy di membrane luar sel

5


6/11

!olikel. )ampir semua iodium di tubuh dipindahkan mela(an gradient konsentrasi untuk

disimpan di tiroid untuk membentuk hormone tiroid. 5odium tidak memiliki !ungsi lain ditubuh.

%. 6i dalam koloid, iodium cepat di lekatkan ke tirosin didalam molekul tiroglobulin. Perlekatan

satu iodium ke tirosin menghasilkan monoiodotirosin &$5T'. Perlekatan dua iodium ke tirosin

menghasilkan diiodotirosin &65T'.#. emudian, terjadi penggabungan antara milekul " molekul tirosin yang telah beriodium untuk

membentuk hormone tiroid. Penggabungan satu $5T &dengan satu iodium' dan satu 65T &dengan

dua iodium' menghasilkan triiodotironin atat T% &dengan tiga iodium'. Penggabungan dua 65T

&masing " masing menggunakan dua iodium' menghasilkan tetraiodotironin &T# atau tiroksin'.

ntara dua molekul $5T tidak terjadi penggabungan.

Semua produk ini melekat ke tiroglobulin. )ormon tiroid tetap tersimpan dalam bentuk

ini dikoloid sampai terurai dan disekresikan. 7umlah hormone tiroid yang tersimpan nomalnya

dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk beberapa bulan.

Pelepasan hormone tiroid ke dalam sirkulasi sistemik adalah suatu prose yang agak rumit

karena dua alasan. Pertama, sebelum pembebasannya, T% dan T# masih terikat di dalam molekul

tiroglobulin. edua, kedua hormone tersimpan ditempat ekstrasel, lumen !olikel, sehingga harus

di angkut menembus sel !olikel untuk mencapai kapiler yang berjalan diruang intestinum di

antara !olikel " !olikel.Pada sekresi hormone tiroid, sel !olikel +menggigit sepotong koloid, menguraikan

molekul tiroglobulin menjadi bagian " bagiannya dan +meludahkan T% dan T# yang telah di

bebaskan kedalam darah. Pada stimulasi yang sesuai untuk sekresi hormone tiroid, sel " sel

!olikel menginternalisasi sebagian kompleks tiroglobulin/ hormone dengan meng!agosit sepotong

koloid. 6i dalam sel, butir " butir koloid terbungkus membrane menyatu dengan lisosom, yang

en3im " en3imnya memisahkan hormone " hormone tiroid, yang secara biologis, T % dan T# , serta

iodotirosin yang inakti!, $5T dan 65T. )ormone tiroid, karena sangat lipo!ilik, mudah mele(ati

membrane luar sel !olikel dan masuk ke dalam membrane darah.

6


7/11

$5T dan 65T tidak memiliki nilai endokrin. Sel " sel !olikel mengandung suatu en3im

yang secara cepat mengeluarkan iodium dari $5T dan 65T sehingga iodium yang telah bebas ini

dapat didaur ulang untuk membentuk lebih banyak hormone. 8n3im yang sangat spesi!ik ini akan

mengeluarkan iodium hanya dari $5T dan 65T bukan dari T% dan T#.

Setelah dikeluarkan ke dalam darah, molekul " molekul hormone tiroid yang sangat

lipo!ilik &dan karenanya tak larut air' berikatan dengan beberapa protein plasma. Sebagian besar

T% dan T# di angkut oleh thyro9ine/binding globulin &TB, globulin pengikat tiroksin' suatu

protein plasma yang secara selekti! berikatan hanya dengan hormone tiroid. urang dari 0,1: T#

dan kurang dari 1: T%, tetap berada dalam bentuk bebas &tidak terikat'. )al ini luar biasa

mengingat hanya bentuk bebas dari keseluruhan hormone tiroid, yang memiliki akses ke reseptor

sel sasaran dan menimbulkan e!ek. 2

ambar %. Pembentukan , penyimpanan dan sekresi hormone tiroid;

Efek Fisiologis Hormon Tiroid

8!ek


8/11

)ormon tiroid meningkatkan aktivitas metabolisme di dalam hampir semua jaringan

tubuh. Basal $etabolisme *ate &B$*' dapat meningkat sebanyak =0/100:. Bila sejumlah besar

hormon tiroid dihasilkan, maka akan meningkatkan bahan makanan untuk energi, sintesis protein,

pertumbuhan, dan aktivitas kelenjar endokrin. 8!ek metabolik hormone tiroid berkaitan erat

dengan e!ek kalorinergik. Peningkatan aktivitas metabolik dapat menyebabkan peningkatan

produksi panas. Produksi panas di dapat dari makanan atau pemecahan dari karbohidrat, protein

dan lemak. 6engan meningkatnya metabolisme maka meningkat pula penggunaan oksigen dan

pembentukan karbondioksida. Pengaruh ini mengakti!kan kecepatan dan kedalaman perna!asan.

Pengaruhnya terhadap metabolisme karbohidrat yaitu meningkatkan absorbsi glukosa

oleh usus, menyebabkan penurunan glikogen di dalam hati, dan meningkatkan glikolisis.

Selain itu metabolisme karbohidrat akan memberikan respons terhadap sistem

kardiovaskular. Beban panas yang dihasilkan e!ek kolinergik hormone tiroid, terjadi

vasodilatasi peri!er untuk memba(a kelebihan panas ke permukaan tubuh untuk

dikeluarkan ke lingkungan. $elalui e!ek meningkatkan kepekaan jantung terhadap

katekolamin dalam darah, hormone tiroid meningkatkan kecepatan jantung dan kekuatan

kontraksi sehingga curah jantung meningkat.

Pengaruhnya terhadap metabolisme lemak hati yaitu meningkatkan metabolisme lemak

dimana lipid akan di angkut dari jaringan lemak kemudian akan meningkatkan

konsentrasi asam lemak bebas dalam plasma. Bila hormon tiroid meningkat maka akan

menurunkan jumlah kolesterol,!os!olipid, dan trigliserida &triglyceride' di dalam darah,

(alaupun menaikkan asam lemak bebas. Selain itu, sekresi hormon tiroid yang menurun

akan meningkatkan konsentrasi kolesterol, !os!olipid, dan trigliserida.

Pengaruh terhadap katabolisme protein yaitu mempengaruhi sintesis dan penguraian

protein. Pengaruh protein ini adalah ke otot. Bila kenaikan hormon tiroid hanya sedikit

8


9/11

biasanya otot/otot menunjukkan kegiatan, tetapi bila terlalu banyak akan kelebihan, otot

otot akan menjadi lemah karena kelebihan katabolisme protein. Sebaliknya bila

kekurangan hormon tiroid menyebabkan otot/otot akan menjadi lemah dan re!leksnya

sangat lambat setelah berkontraksi.

8!ek )ormon Tiroid pada $etoblisme >itamin

arena hormon tiroid meningkatkan sejumlah besar en3im yang berbedadan karena

vitamin adalah bagian pokok dari en3im dan koen3im maka hormon tiroid menyebabkan

kebutuhan terhadap vitamin. ?leh karena itu kekurangan vitamin dapat terjadi apabila kelebihan

sekresi hormon tiroid, jika tidak maka pada (aktu yang sama jumlah vitamin akan

bertambah banyak.

8!ek astrointestinal

)ormon tiroid merangsang motilitas usus, yang dapat menimbulkan peningkatan

motilitas dan diare pada hipertiroid dan memperlambat transit usus serta konstipasi pada

penderita hipotiroid. )al ini juga menyumbang timbulnya penurunan berat badan pada hipertiroid

sedangkan pada hipotiroid terjadi peningkatan berat.=

8!ek Simpatomimetik

)ormone tiroid meningkatkan responsivitas sel sasaran terhadap katekolamin &epine!rin

dan norepine!rin', pemba(a pesan kimia(i yang di gunakan oleh sistem sara! simpatis dan

medulla adrenal. )ormon tiroid melaksanakan e!ek permiti! ini dengan menyebabkan proli!erasi

reseptor sel sasaran spesi!ik katekolamin. arena pengaruh ini, banyak e!ek di amati ketika

sekresi hormone tiroid memingkat adalah serupa dengan yang menyertai pengakti!an sistem sara!

simpatis.

8!ek pada Pertumbuhan dan Sistem Sara!

9


10/11

)ormon tiroid penting bagi pertumbuhan normal karena e!eknya pada pertumbuhan &)'

dan 5@. )ormon tiroid tidak saja merangsang sekresi ) dan meningkatkan produksi 5@/5

oleh hati tetapi juga mendorong e!ek ) dan 5@/5 pada sintesis protein structural baru dan pada

pertumbuhan tulang. nak dengan de!isiensi tiroid mengalami hambatan pertumbuhan yang

dapat dipulihkan dengan terapi sulih tiroid. Aamun, tidak seperti kelebihan ), kelebihan

hormone tiroid tidak menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan.

)ormon tiroid berperan penting dalam perkembangan normal sistem sara!, khususnya

SSP, suatu e!ek yang tergganggu pada anak dengan de!isiensi tiroid sejak lahir. )ormon tiroid

juga essensial untuk aktivitas normal SSP pada orang de(asa.2

Kesimpulan

Sintesis hormone tiroid berasal dari iodium yang diperoleh dari makanan dan asam amino

tirosin. )ormon tiroid ini ber!ungsi dalam regulator bagi laju metabolisme basal keseluruhan

&pemecahan karbohidrat, lemak dan protein', pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta !ungsi

sistem sara!.

Daftar Pustaka

1. oodburne *T. 8ssential o! human anatomy. =th ed. Ae( Cork ?9!ord -niversty

200D.p. 1E1.

10


11/11

2. Sher(ood

blok 11 - metabolik endokrin 1

Documents