design and management of linkages for conservation

Upload: syarifah-nisa

Post on 04-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    1/30

    Syarifah Nisa28914006

    Program Studi Magister Arsitektur Lanskap

    Sekolah Arsitektur , Perencanaan dan Pengembangan

    Kebijakan ITB

    Chapter 7Design and Management of

    Linkages for Conservation

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    2/30

    Introduction

    Dalam konteks ini, adalah hal yang tidak mungkin

    untuk memberikan guideline untuk desain dan

    management dari habitat links karena hal ini akan

    sangat bergantung pada skala yang diusulkan dan

    fungsi tertentu yang ingin dicapai dari linkages.

    Bab ini akan membahas tentang isu biologi yang

    mempunyai pengaruh kuat terhadap fungsi linkages

    dan kemampuanya dalam mempengaruhi linkages.

    Management untuk landscape conectivity juga terjadi

    dalam konteks sosial dan politik, meskipun tidak selalu

    diakui oleh ahli biologi, faktor lokal dan pertimbangan

    sosial politik sering sama pentingnya dengan teori

    ekologi dan penelitian lapangan dalam desain dan

    kefektifan dari linkages.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    3/30

    Introduction

    Biological Issues Socio-political Issues

    Biological purpose of the

    linkage

    Status and tenure of the land

    Ecology and behaviour of

    species

    Management responsibility

    and adequacy of resources

    Structural connectivity Support from local

    communities

    Quality of habitat Integration with otherprogrammes in sustainable

    land

    management

    Edge effects Community education and

    awareness

    Width Strategic approach to

    planningLocation

    Monitoring the use of linkages

    Penting untuk menyadari bahwa didunia

    nyata hanya ada sedikit sekali

    kemungkinan untuk mendesain sebuahsistem habitat yang ideal, untuk

    mempertahankan landscape conenctivity.

    Tantangan yang paling sering terjadi

    adalah bagaimana untuk:

    Mengelola remnant linkages yang

    telah bertahan pada lanskap yang

    terganggu.

    Memaksimalkan landscape

    conectivity dengan menggunakan

    habitat yang bertahan untuk tujuan

    lain.

    Mengembalikan konektivitas antara

    sisa-sisa habitat alami yang tersisasetelah pembangunan.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    4/30

    Identifikasi yang jelas dari tujuan sebuah linktertentu, dalam hal bagaimana itu dimaksuskan untuk

    memberikan manfaat pada flora dan fauna, merupakan langkah awal dan dasar yang penting untukmengevaluasi desain dan persyaratan manajemen. Umumnya tujuan dari linkages mencakup :

    Biological Purpose of The Linkage

    Membantu pergerakan atau migrasi hewan didalam

    lanksap.

    Memfasilitasi penyebaran hewan dari habitat yang

    terisolasi.

    Meningkatkan keberlanjutan dan aliran gen diantara

    populasi pada dua area dengan mendukung keberadaan

    anggota populasi didalam linkage.

    Meningkatkan kelangsungan habitat alami, komunitas dan

    proses ekologi diantara dua area yang luas, seperti taman

    nasional dan cagar konservasi.

    Manyediakan kemungkinan pada populasi untuk

    berpindah ketika menanggapi perubahan dan bencana

    alam.

    Menyediakan habitat dan keberlangsungan satwa liar

    dalam berhubungan dengan lingkungan lain dan

    keuntungan sosial.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    5/30

    Mengingat penerimaan konsep greenway di dalam perencanaan lanksap

    sangatlah luas, karena itu kebutuhan untuk mengidentifikasikan secara jelas

    biological propose sangatlah penting, Secara teori, greenway diusulkan sebagai

    sistem penghubung area terbuka atau lingkungan alami sebagai strategi

    perencanaan dari konservasi keanekaragaman hayati.

    Namun sebenarnya, implementasi dari greenwaysdapat lebih dipengaruhi olehpertimbangan estetik, rekreasi dan pertimbangan budaya daripada nilai

    biologinya,

    Terdapat resiko dimana manfaat yang dirasakan dari konservasi

    keanekaragaman hayati akan menjadi pembenaran untuk pengembangan

    greenways, keinginan untuk memenuhi berbagai hasrat manusia menjadikan

    manfaat utama bagi satwa liar dikompromikan atau bahkan tidak pernah

    tercapai.

    Biological Purpose of The Linkage

    Contoh :

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    6/30

    Biological Purpose of The Linkage

    Resiko dari penerimaan kelonggaran terhadap apa yang dimaksuddengan koridor satwa liar akan berlipat ganda. Pertama

    pemborosan lahan dan sumber daya jika tujuannya memiliki

    sedikit kesempatan untuk dicapai. Dan kedua, mengurangi nilai

    konsep dan kebutuhan pokok untuk konektifitas konservasi

    lanskap.

    Istilah seperti koridor satwa liar atau koridor pergerakan

    hewan tidak harus dicantumkan dalam strategi perencanaankecuali ada pertimbangan yang akan diberikan pada biological

    porpuse yang spesifik didalam linkages dan bagaimana

    mendesainnya, dimensi dan managemen yang langsung menuju

    tujuan.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    7/30

    Ecology dan Behaviour of SpeciesPengetahuan dasar tentang ekologi spesies

    atau tujuan dari konektifitas adalah hal

    penting dalam mengelola habitat. Pengetahuantentang skala pergerakan spasial merupakan

    informasi yang bernilai.

    Seberapa besar kisaran rumah atau

    wilayah spesies tertentu?

    Seberapa jauh hewan melakukan

    pergerakan yang teratur?

    Apakah mereka melakukan pergerakan

    musiman atau pergerakan nomaden?

    Informasi mengenai persyaratan habitat, diet,

    dan sumber daya lainnya akan membantu dalam

    mengelola habitat didalam linkages. Atributprilaku dan ekologi seperti, kemampuan untuk

    menyebrangi jurang pemisah habitat, tingkat

    toleransi terhadap habitat yang terganggu,

    sejarah penyebaran hidup, usia dan jenis kelamin

    yang melakukan persebaran; juga menentukan

    jenis linkages yang paling efektif (continuous

    corridor, stepping stones atau mosaic) dankemampuan efektif yang dimiliki spesies untuk

    menggunakan linkages tersebut.

    Organisasi sosial dan prilaku spesies didalam populasi juga penting. Biasanya, spesies yang hidup

    dalam kelompok atau koloni memerlukan wilayah habitat yang lebih besar daripada spesies yang

    hidup secara soliter. Karena itu mungkin memerlukan link yang lebih luas dan untuk memenuhi

    tuntutan ruang hidup. (Recher et al. 1987; Lindenmayer and Nix 1993)

    Linkages yang mencakup persyaratan untuk spesies yang paling rawan kepunahan,

    dalam banyak kasus juga berhasil untuk mayoritas spesies yang lebih umum.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    8/30

    Structural Connectivity

    Variabel yang mempengaruhi struktur konektifitas

    dari linkages antara lain : jumlah dan panjangnya gap,

    kehadiran jalur alternatif antara habitat yang sesuai

    dan kehadiran node habitat yang disukai dialam

    sistem (Forman 1983; Forman and Godron 1986;

    Noss and Harris 1986; Baudry and Merriam 1988;

    Bennett 1990)

    Struktur konektifitas yang disediakan oleh linkagesdipengaruhi oleh sejumlah faktor

    Termasuk (a,b) jumlah dan panjang gap, (c) adanyajalur alternatif dan (d) adanya node atau patch habitatyang terkait dengan

    link. (e) Sebuah linkage yang menyediakankeberlanjutan, beberapa jalur alternatif dan nodeyang terkait, mungkin menjadi cara yang paling efektifuntuk menjaga konektivitas. Digambar ulang dariBennett (1990).

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    9/30

    Structural ConnectivityGap didalam habitat yang baik dapat menggangu pergerakan dan keberlangsungan penghuni

    populasi. Apa yang merupakan gap dan seberapa berpengaruh itu bergantung pada jenis linkages,

    perilaku spesies, spesifikasi habitat dan skala pergerakan.

    Panjangnya gap dari kanopi pohon sebuah mosaik hutan akan mepengaruhi pergerakan mamalia

    arboreal, tetapi tidak mamalia terestrial yang bergerak melalui vegetasi tanah.

    Example :

    Efek penghalang yang dibentuk oleh gaps tergantung

    pada tingkat kontras yang hadir diantara habitatyang disukai hewan. Sebuah gaps sempit yang tidak

    layak atau habitat yang bertolak belakang dapat lebih

    membatasi pergerakan hewan daripada hamparan

    habitat yang berkualitas rendah.

    Jalan yang memisahkan jalur lanskap merupakan

    masalah serius. Tidak hanya celah diantara dualanskap alami, tetapi suara lalu lintas, lampu, emisi

    kimia, dan potensi kematian hewan oleh kendaraan

    saat menyebrang. Menyebabkan bahaya yang

    komplek bagi hewan.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    10/30

    Structural Connectivity

    Terdapat beberapa infromasi empiris tentang pengaruh dari gaps terhadap pergerakan hewan,

    terutama dalam skala lanskap. Studi tentang pengaruh keberadaan jalan yang membagi habitatmamalia darat kecil . Gaps yang sempit sekitar 10 meter dapat menghambat pergerakan mereka,

    tetapi belum tentu mencegahnya.

    Panjang sebuah linkages mempengaruhi kemampuannya dalam beberapa cara. Dengan

    memperpanjang jarak, ada kemungkinan untuk hewan-hewan kecil tidak melakukan perjalanan

    utuh, sehingga meningkatkan kebergantungan hidupnya didalam linkages.

    Dengan demikian semakin besar jarak yang akan terhubung, penting bagi linkages untukmeyediakan habitat yang sesuai dan persediaan makanan yang cukup.

    Memperpanjang jarak linkages, juga menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap bahaya

    (seperti predator, kebakaran, penebangan ilegal). Beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini

    adalah dengan menyediakan beberapa jalur alternatif yang terhubung dengan habitat yang dituju

    dan memaksimalkan lebar linkages untuk memperbesar habitat dan meminimalisasi gangguan dariluar.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    11/30

    Structural Connectivity

    Penggabungan beberapa node yang digemari hewan sebagai bagian dari linkages dapat

    meningkatkan kemampuan linkages dengan cara menyediakan habitat tambahan dimana hewandapat berlindung ketika menempuh perjalanan yang jauh.

    Node dapat berupa:

    Cagar alam yang terkait dengan

    jalur lanskap.

    Pelebaran daratan banjirdisepanjang tepian sungai.

    Vegetasi tambahan pada

    persimpangan disepanjang pagar

    tanaman.

    Patch hutan kecil yang berdekatan

    dengan pinggi jalan.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    12/30

    Quality of Habitat

    Beberapa studi telah menunjukkan hubungan antara kelimpahan hewan dengan ketersediaan

    komponen didalam habitat tertentu.Beberapa isu penting didalam desain dan manajemen linkages terkait penyediaan habitat yang

    berkualitas tinggi, adalah :

    Pertama, kualitas habitat adalah isu yang penting bagi landscape linkagesyang membentuk bagianterpadu dari jaringan konservasi pada skala regional. Landscape linkagesyang menampung populasiharus menyediakan sumber daya untuk makan, tinggal dan berkembang biak selama sepanjangtahun.

    Linkages, dimana hewan menetap harus menyediakan sumber daya (makan, tempat tinggal danberkembang biak) yang lebih daripada linkages yang hanya digunakan untuk pergerakan singkat.

    Kedua, untuk menyediakan keberlangsungan yang efektif diantara dua cagar alam yang mencakup

    beberapa habitat yang berbeda, landscape linkages harus cukup beragam dalam menyediakan

    kebutuhan untuk spesies dari setiap habitat. Hal ini dapat dicapai dengan sistem penghubung yang

    mencakup setiap rentang dari habitat yang ada atau dengan duplikasi; untuk menyediakan berbagai

    jenis vegetasi.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    13/30

    Quality of HabitatKetiga, jika memungkinkan linkages terletak pada keadaan yang mempunyai vegetasi alami daripada vegetasi yang telah rusak atau direkontruski. Sebuah habitat yang berkualitas tinggi untuk

    satwa liar membutuhkan keragaman vegetasi alami yang utuh, yang dikelola oleh proses ekologialami. Sumberdaya hutan, seperti sampah dedaunan, cekungan pohon, pohon-pohon besar yangmati, jamur hypogeal dan komunitas invetebrata yang beragam, tidak dapat dibuat hanyak denganmenanam pohon dan semak.

    Merupakan hal yang mendesak untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan melindungi naturallink yang masih ada di dalam lanksap sebelum mereka hilang.

    Terakhir, habitat yang liner biasanya lebih rentan terhadap efek tepi. Konsekuensinya diperlukan

    tingkat manajemen yang lebih tinggi untuk menjaga integritas vegetasi di dalam linkagesdibandingkan dengan lingkungan alam yang luas.

    Keempat, habitat satwa liar tidak diam namum berubah. Beberapa sumberdaya seperti pohon besar,cekungan pohon dan pohon besar yang mati hanya terbentuk setelah jangka waktu yang lama.

    Sedangkan sumber daya yang lain hanya terjadi pada tahap awal suksesi.

    Setiap spesies hewan mempunyai pola yang berbeda terkait usia vegetasi sebagai habitat, yang dapat

    mempengaruhi nilai dari sebuah linkages.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    14/30

    Edge Effects

    Bentuk linear dari koridor habitat dan ukuran yang kecil dari stepping stones menandakan bahwa

    rasio tepi untuk area tersebut cenderung tinggi di dalam linkages. Akibatnya, linkages menjadirentan terhadap yang disebut edgeeffectatau efek tepi. Perkembangan penelitian menunjukkan

    bahwa berbagai efek fisik dan biologis terjadi sepanjang tepi yang berdampak pada satwa liar, baik

    secara langsung maupun tidak langsung melalui perubahan habitat (Harris 1988a; Yahner 1988;

    Bierregard et al. 1992; Angelstam 1992; Murcia 1995).

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    15/30

    Edge EffectsPerubahan iklim mikro yang terjadi sepanjang tepi dari habitat, termasuk radiasi sinar matahari,

    intensitas cahaya, kelembapan, temperatus dan kecepatan angin. (Forman and Godron 1986; Lovejoy

    et.al. 1986; Young and Mitchell 1994). Akibatnya, perubahan terjadi pada tepi yang baru terbentukmengikuti pembukaan lahan. Contohnya, blow down dan akar pohon yang terangkat akibat

    meningkatnya kecepatan angin.

    Perubahan komposisi dan struktur dari

    komunitas tumbuhan terjadi pada tepi

    habitat, sehingga karaketeristis tumbuhanyang ada di tepi berbeda dari tumbuhan di

    interior (Ranney et al. 1981;Laurance 1991b;

    Malcolm 1994).

    Perubahan ini muncul akibat respon

    terhadap perubahan iklim mikro dan dari

    invasi serta pembentukan spesies tanaman

    dari habitat terdekat. Dimana biasanya padaperbatasan daerah yang dibersihkan,

    terdapat ilalang dan tanaman pioner yang

    dapat menjajah dan mengantikan native

    plants dan mengubah habitat.

    Sum

    ber:ktoo.wpengine.ne

    tdna-cdn.comc

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    16/30

    Edge EffectsMengubah komunitas tumbuhan berarti mengubah habitat untuk hewan dapat menguntungkan

    bagi beberapa spesies, juga dapat merugikan untuk beberaa spesies.

    Example : Red-backed Voley

    Sumber : www.globalspecies.org

    Spesies satwa liar yang merupakan spesialis tepi atau jenis

    yaang berasal dari area yang terganggu dapat menyerbu

    linkages dan menjadi predator, kompetitor atau parasit bagi

    spesies interior.

    Habitat yang dekat dengan tepi, predator asal dapat

    dilengakapi oleh predator yang berasal dari area

    terganggu yang berdekatan dengan habitat. Spesies tepi akan berkompetensi dengan spesies

    interior untuk makanan dan sumberdaya lainnya.

    Perubahan habitat pada tepi dapat berakibat pada

    berubahan hubungan antara tuan rumah dan parasit.

    Habitat tepi rentan terhadap berbagai gangguan, biasa merupakan akibat dari aktifitas daripengembangan lahan yang terdekat. Termasuk pemupukan dan bahan kimia dari pertanian, kegiatan

    pengembala, kebakaran hutan, penempatan akses dan kegiatan rekreasi disepanjang tepi.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    17/30

    Edge Effects

    Seberapa jauh perpanjangan dari efek tepi? Seberapa lebar efek

    tepi terjadi? Seberapa lebar linkages dari sebuah lanskap ataustepping stone untuk mengurangi efek tepi untu meningkatkan

    kualitas habitat?

    Pertanyaan-pertanyaan ini sulit dijawab terkait konservasi satwa liar.

    Solusinya harus mempertimbangkan hubungan pada proses dan

    parameter tertentu.

    Akibat dari proses gangguan tepi terbesar terjadi ketika terdapat

    kontras yang sangat signifikan antara dua habitat, seperti hutan dan

    lahan pertanian. Gangguan tepi sedikit terlihat pada dua tipe hutan

    yang berbeda atau pada hutan yang berbeda secara umur, di dalam

    hutan yang berkelanjutan.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    18/30

    Width of Linkages

    Memaksimalkan lebar linkages adalah salah satu pilihan yang paling efektif yang dapat dilakukan

    perencana untuk meningkatkan kemapuan dari lingkages untuk konservasi satwa liar.

    Setidaknya ada 3 manfaat dari memperlebar konektifitas habitat.

    Cara mengurangi efek tepi yang paling efektif adalah dengan

    meningkatkan lebar atau ukuran habitat. Linkages yang lebih

    lebar cenderung untuk mempertahan habitat dari gangguan efek

    tepi.

    Linkages yang lebih lebar ataupun lebih panjang, dapat

    menggabungkan wilayah yang lebih luas dan lebih

    berpotensi untuk keanekaragaman yang lebih beragam.

    Wilayah yang lebih luas cenderung lebih mendukung lebih

    banyak spesies daripada wilayah yang kecil.

    Lebar yang lebih besar meningkatkan kemungkinan bahwalinkages akan menyediakan area yang lebih besar, kebutuhan

    makanan dan habitat yang khusus untuk berbagai spesies.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    19/30

    Width of Linkages

    Seberapa lebar harusnya sebuah linkages? Pertanyaan ini sering dijawab dengan lebih lebar

    lebih baik.

    Lebar sebuah linkages dikatakan cukup ketika mampu mempertahankan konektifitas spesies atauhewan yang dimaksudkan. Lebar optimum dari sebuah linkages bergantung pada tujuan danfungsinya, prilaku ekologi dan pergerakan dari spesies utama dan penggunaan lahan di sekitarnya.

    Untuk memastikan bahwa linkages dapat mempertahankan beberapa bagian yang bebas dari

    gangguan, lebar harus lebih dari dua kali lipat dari efek tepi yang mempengaruhi proses-proses

    ekologis.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    20/30

    Location of Linkages

    Lokasi juga merupakan faktor penting di dalam lanskap dimana

    perencanaan sedang dilakukan untuk menumbuhkan atau membangunlinkages yang baru. Secara umum, linkages harus terletak disepanjangtopografi, daripada menyilang topografi untuk menjamin kelangsunganhabitat hewan.

    Linkages paling efektif ketika melindungi jalur pergerakan yang dilalui

    oleh hewan, seperti berbagai rute migrasi, rute mencari makan atau

    habitat yang biasanya digunakan untuk persinggahan populasi.

    Jika memungkinkan, lingkage harus dijauhkan dari sumber gangguan

    manusia, atau gangguan harus dipindahkan dari linkage yang ingin

    dibentuk. Jika gangguan tidak dapat dihindari, maka dampaknya akan

    berkurang, apabila hanya terletak disatu sisi daripada terletaj didalam

    link.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    21/30

    Location of Linkages

    Penetapan buffer area atau pembentukan vegetasi buffer mungkin dapat membantu melindungi

    habitat yang sensitif di dalam linkages. Dapat didesain dalam beberapa bentuk. Untuk melindungilinkages pada lanskap yang luas, sistem zonasi dapat dilakukan untuk mengizinkan penggunaan

    lahan terbatas, sehingga tidak mengganggu aktifitas inti dari linkages.

    Bentuk lain dari buffer adalah

    penanaman vegetasi yang berdekatan

    dengan linkages untuk melindungimereka dari perubahan lingkungan

    dan gangguan lainnya. Buffer yang

    sempit juga dapat menjadi penanda

    yang jelas dari batas linkages. Jika

    buffer yang digunakan adalah vegetasi,

    maka harus dipastikan bahwa vegetasi

    yang digunakan adalah vegetasi asli,

    bukan jenis yang akan menyerang

    menurunkan kualitas linkages.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    22/30

    Monitoring the Use of Linkages

    Program monitoring dapat dilakukakan secara tiga tahap.

    Kedua, program monitoring untuk menilai kemampuan linkages. Apakah linkages berhasil mencapai

    tujuannya atau tidak. Program monitoring dapat dilakukan dengan beberapa cara :

    Pemantauan rutin terkait status dan keadaan fauna didalam linkages yang menyediakan

    informasi tentang bagaimana linkages digunakan dan identitas spesies yang menggunakannya. Pemantauan hewan secara individu dalam sistem terkait (misalnya dengan menggunakan

    radiotelemtry) untuk memperoleh data frekuensi, arah dan jenis pergerakan yang dibuat melalui

    lingkages.

    Pemantauan dari status populasi dan komunitas di dalam habitat yang terhubung oleh link

    untuk menilai perubahan akibat peningkatan konektifitas

    Ketiga, pemantauan terhadap penggunaan linkages oleh hewan, merupakan cara yang penting untukmemberikan umpan balik mengenai desain yang paling sesuai, terkait dimensi dan kegiatan

    manajemen

    Pertama, survey dasar dan inventory terkait dengan pembentukan landscape linkages atau jaringan,untuk memastikan informasi dasar lokasi dan implementasi.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    23/30

    Sosial-Political Issue

    Keberhasilan konservasi membutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan biologi.

    Untuk mencapai hasil sebuah konservasi dibutuhan pemahaman dan aspirasi orang-orang,kesadaran akan keadaan politik serta ekonomi, dan keahlian dalam pelaksanaan program

    yang efektif.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    24/30

    Status and Tenure of The Land

    Koridor habitat, stepping stones dan linkages lainnya membutuhkan lahan. Bagi setiap linkages,

    untuk beroperasi dibutuhkan pengelolaan lahan yang efektif, untuk memastikan bahwa kondisinya

    sesuai untuk hewan agar terus menggunakan linkages.

    Dengan demikian. Kepemilikan lahan dan kemampuan untuk mengelola lahan secara efektif untuk

    mencapai hasil yang diinginkan merupakan hal yang penting. Tanah yang diperlukan untuk

    mempertahankan atau membangun linkages mungkin tidak berada didalam satu kepemilikan.

    Sehingga, idealnya pengaturan jangka panjang dengan pemilik lahan yang bertanggung jawab

    diperlukan untuk memastikan komitmen akan terus berlanjut.

    Mengamankan komitmen untuk pengolahan lahan dapat dicapai dalam beberapa cara. Termasuk

    pembelian lahan oleh pemerintah atau asosiasi konservasi, perjanjian pengelolaan lahan,

    perencanaan mengenai penggunaan lahan yang diizinkan, atau dengan kesepakatan informal

    dengan masyarakat lokal. Dalam beberapa situasi, kompromi akan menghadapi keperluan dari

    pemilik lahan atau masyarakat lokal.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    25/30

    Management Responsibility and Adequacy of Resources

    Manajemen yang berlangsung terus menerus untuk mempertahankan nilai-nilai ekologis dan

    mengevaluasi apakah linkages mencapai tujuannya. Tingkat manajemen yang dibutuhkan bervariasi

    bergantung pada fungsi, lokasi dan penggunaan lahan disekitarnya.

    Manajemen pasif mungkin cukup untuk menjaga integritas dari linkages dibeberapa kondisi, seperti

    bentang alam yang luas dan tidak terganggu yang menghubungkan antara dua cagar alam atau

    sistem habitat yang dipertahankan didalam pengelolaan hutan.

    Disituasi lain, manajemen aktif dan kewaspadaan yang terus menerus dibutuhkan jika fungsi ekologi

    dari linkages tidak boleh dikompromikan dan akhirnya hancur.

    Sumber daya yang memadai (finansial maupun manusia) harus tersedia untuk mencapai tujuan dari

    manajemen. Untuk proyek-proyek besar lembaga manajemen memerlukan anggota dengan berbagai

    keterampilan yang saling melengkapi, termasuk keahlian biologi, keahlihan memanajemen proyek,

    dan pengalaman sosiologis.

    Keahlian didalam mengelola proyek dibutuhkan untuk memastikan perencanaan dan pelaksanaandilakukan secara efektif.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    26/30

    Support from Local Communities

    Dukungan dan keterlibatan masyarakat adalah elemen penting didalam pengembangan pekerjaan

    masyarakat dan konservasi (Sayer 1991; Blyth et al. 1995; Saunders et al. 1995). Dalam banyak

    situasi, kecuali pihak stakeholder, lembaga manajemen dan kelompok masyarakat mempunyaisimpati, akan sangat sulit untuk mencapai tujuan yang direncanakan dari linkages.

    Kepemilikan lahan atau kewenangan manajemen untuk linkages tertentu mungkin sebagian terletak

    atau bahkan seutuh nya berada di kepemilikan masyarakat bukan pemerintah. Kecuali orang-orang

    ini mendukung atau setidakmya tidak menentang, tujuan dari linkages memiliki sedikit peluang

    untuk tercapai.

    Dukungan dan keterlibatan aktif dari masyarakat lokal memerlukan komitmen tambahan yang tidak

    tercakup dalam tujuan biologis dari linkages tertentu. Isu yang penting bagi masyarakat setempat,

    seperti kehilangan akses menuju sumber daya alam (kayu bakar, buah-buahan dan hasil hutan

    lainnya), masalah yang timbul akibat spesies hewan yang merusak perkebunan dan lahan pertanian;

    harus ditanggapi dengan sikap bersahabat untuk mencegah oposisi masyarakat.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    27/30

    Integration with Other Programmes in Sustainable Land

    Management

    Salah satu cara yang paling efektif untuk mendapatkan dukungan yang luas terhadap linkages

    biologis adalah mengaitkan perencanaan dan manajemennya dengan program lain yang memberikan

    manfaat pengelolaan lahan yang keberlanjutan (seperti perlindugan sumber daya air atau

    penggunaan yang berkelanjutan dari produk alam). Tantangannya adalah bagaimana untuk

    mencapai tujuan keduanya tanpa harus mengorbankan tujuan konservasi.

    Peluang untuk menjaga konektifitas lanskap dengan mengaitkan linkages dengan tujuan lain dalam

    pengelolaan lahan yang berkelanjutan sangat penting karena hampir semua pola pengembangan

    pembukaan hutan dilanskap telah mengakibatkan hilangnya sebagian besar wilayah alami.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    28/30

    Community Education and Awareness

    Bentuk pendidikan dan komunikasi yang paling efektif untuk memberikan informasi kepada

    masyarakat adalah dengan melibatkan mereka dalam kegiatan yang terkait proyek.Hal ini mungkin melalui partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan perencanaan,

    membantu pelaksanaan survei dan pemantauan flora fauna, atau keterlibatan dalam restorasi

    habitat.

    Sebagai contoh, manajemen perencanaan untuk jaringan vegetasi pinggir jalan di selatan Australia

    telah sangat bergantung pada keterlibatan relawan masyarakat untuk mengukur nilai pinggir jalan;

    sedangkan relawan dari kelompok-kelompok seperti Earthwatch telah memberi kontribusi pada

    survei burung yang terjadi di jaringan pinggir jalan (Saunders dan de Rebeira 1991; Lynch et al

    1995.).

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    29/30

    Strategic Approach to Planning Linkages

    Seperti apa lanskap yang ingin kita lihat dalam 20, 50, atau

    100 tahun waktu? Bisakah kita mengidentifikasi habitat kritis dan

    hubungan yang diperlukan untuk mempertahankankonektivitaslandscape sebelum tekanan perkembangan yang akan

    menghancurkan mereka?

    Hal ini sederhana, lebih baik dan lebih efektif secara ekologis

    untuk melindungi habitat

    sebelum mereka hilang, daripada mencoba untuk mengembalikan

    konektivitas landscape sesudahnya.

    Wajar untuk mengharapkan bahwa proses perencanaan untuk

    cadangan konservasi baru harus mempertimbangkan baik konteks

    kekinian dan masa depan cadangan, dan bagaimana konektivitas

    masa depan alam lingkungan akan tercapai.

  • 7/21/2019 Design and Management of Linkages for Conservation

    30/30

    Summary

    Linkages ditetapkan untuk berbagai tujuan dan akibatnya tidak ada pedoman yang sama untuk

    desain dan manajemennya. Untuk situasi tertentu, linkages yang paling jenis efektif dan dimensi

    optimum tergantung pada spesies hewan atau proses ekologis yang terkait dan persyaratan

    mereka untuk konektivitas landscape.

    Manajemen yang palingsesuai manajemen untuk link tertentu tergantung pada konteks geografis

    dan sosial. Untuk menentukan desain yang paling cocok dan manajemen untuk linkage, maka

    perlu memahami kedua masalah biologi dan isu-isu sosial-politik yang dapat mempengaruhi

    efektivitas dalam situasi tertentu