dr.hargono

31
7/23/2019 Dr.hargono http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 1/31 VIII. SISTEM KARDIOVASKULAR SISTEM KARDIOVASKULAR  Sudarmo Saleh Purmohudoyo Pendahuluan Foto dada merupakan pemeriksaan yang penting dalam penafsiran kelainan pada  jantung dan paru. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan rutin dan merupakan pemeriksaan  penyaring (screening) terhadap penderita dan orang sehat yang sedang menjalani  pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan dada akan menjadi petunjuk bagi pemeriksaan apa yang  perlu dilanjutkan mengenai paru atau jantungnya. Bila pemeriksaan foto toraks dilakukan secara teliti, maka tidak akan banyak kesalahan – kesalahan yang dibuat dan pemeriksaan lanjutannya dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, bila perlu. Penilaian jantung Pandanglah foto itu secara menyeluruh dan kemudian tetapkanlah !. "itus (kedudukan organ di dada dan di bawah diafragma) Periksalah letak jantung dan almbung #. Bentuk tulang punggung $. %kuran dan pembesaran jantung &. Pembuluh – pembuluh darah bsar (aorta dan arteri pulmonalis) '. Paru – paru seluruhnya . Pembuluh darah paru. !. "itus alam keadaan normal (gamb. VII.1.10, jantung berada di hemitoraks kiri dan fundus lambung berada di abdomen sisi kiri (situs solitus). Beberapa kelainan dapat terjadi menyangkut letak jantung. *elainan ini bersifat kongenital dan agak jarang. Biasanya juga jarang menyebabkan keluhan – keluhan. +etapi bila kelainan jantung  bawaan lainnya, maka keluhan sering terjadi bahkan lebih berat. *ombinasi yang sering terjadi adalah kelainan situs dengan tetralogi Fallot, kebocoran septum atrium dan ertrikel, dan lain – lain. *elainan situs, misalnya Fundus di kanan dan apeks di kanan disebut dekstrokardia (Gamb. VIII.1.1). Fundus dikiri dan apeks dikanan disebut dekstroersi. Fundus di kanan dan apeks di kiri disebut leoersi. "elain itu ada lagi kelainan yang ringan ialah jantung yang terdapat di tengah  – tengah toraks pada situs solitus yaitu mesoersi. 1

Upload: aisyiyah-alviana-a

Post on 17-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 1/31

VIII. SISTEM KARDIOVASKULAR 

SISTEM KARDIOVASKULAR 

 Sudarmo Saleh Purmohudoyo

Pendahuluan

Foto dada merupakan pemeriksaan yang penting dalam penafsiran kelainan pada

 jantung dan paru. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan rutin dan merupakan pemeriksaan

 penyaring (screening) terhadap penderita dan orang sehat yang sedang menjalani

 pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan dada akan menjadi petunjuk bagi pemeriksaan apa yang

 perlu dilanjutkan mengenai paru atau jantungnya. Bila pemeriksaan foto toraks dilakukan

secara teliti, maka tidak akan banyak kesalahan – kesalahan yang dibuat dan pemeriksaan

lanjutannya dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, bila perlu.

Penilaian jantung

Pandanglah foto itu secara menyeluruh dan kemudian tetapkanlah

!. "itus (kedudukan organ di dada dan di bawah diafragma)

Periksalah letak jantung dan almbung

#. Bentuk tulang punggung

$. %kuran dan pembesaran jantung

&. Pembuluh – pembuluh darah bsar (aorta dan arteri pulmonalis)

'. Paru – paru seluruhnya

. Pembuluh darah paru.

!. "itus

alam keadaan normal (gamb. VII.1.10,  jantung berada di hemitoraks kiri dan

fundus lambung berada di abdomen sisi kiri (situs solitus). Beberapa kelainan dapat

terjadi menyangkut letak jantung. *elainan ini bersifat kongenital dan agak jarang.

Biasanya juga jarang menyebabkan keluhan – keluhan. +etapi bila kelainan jantung

 bawaan lainnya, maka keluhan sering terjadi bahkan lebih berat. *ombinasi yang

sering terjadi adalah kelainan situs dengan tetralogi Fallot, kebocoran septum atrium

dan ertrikel, dan lain – lain.

*elainan situs, misalnya

Fundus di kanan dan apeks di kanan disebut dekstrokardia (Gamb. VIII.1.1).

Fundus dikiri dan apeks dikanan disebut dekstroersi.

Fundus di kanan dan apeks di kiri disebut leoersi.

"elain itu ada lagi kelainan yang ringan ialah jantung yang terdapat di tengah

 – tengah toraks pada situs solitus  yaitu mesoersi.

1

Page 2: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 2/31

#. Bentuk tulang punggung

  "koliosis dan kifosis dapat mengubah bentuk jantung bahkan juga

kedudukannya.

$. %kuran dan pembesaran jantung

 jantung yang kecil agak kurang diperhatikan. -antung yang kecil ini seringterletak di tengah tengah toraks yang emfisematus. *ecuali itu sering pula

terjadi pada penyakit /ddison dan malnutrisi.

0ang sering menjadi pertanyaaan dan sering meresahkan ialah, apakah

 jantung itu membesar1

Pengukuran jantung

ari segi radiologic, cara yang mudah untuk mengukur jantung apakah

membesar atau tidak, adalah dengan membandingkan lebar jantung dan lebar dada

 pada foto toraks P/ (cardiothoracis ratio 2 3+4).

Pada 5amb. 6777.!.#/ dan 6777.!.#B, diperlihatkan garis – garis untuk mengukur 

lebar jantung (a8b) dan lebar dada (c!c#).

 9 ': ;

(normal :48 !0 ")

Foto lateral berguna untuk menilai bentuk dada. ari foto lateral dapat dilihat apakah

orang ini mempunyai dada yang gepeng.

  Pada dada yang gelpeng, ruang untuk jantung menjadi sempit, sehingga jantung

melebar kesamping seolah menjadi besar (Gamb. VIII.1.#).

Foto berikutnya memperlihatkan sternum yang melengkung ke dalam. Bila

lengkungan ini cukup dalam, maka jantung tertekan ke samping dan member kesan jantung

yang membesar pada foto P/.

Pembesaran jantung pada foto dada dapat disebabkan oleh factor faali, misalnya pada

waktu sistolik atau diastolic. 5erakan pernapasan dan dalamnya pernapasan juga akan

mempengaruhi besarnya jantung. *ecuali factor faali, factor lainnya yang mempunyai peranan, misalnya umur dan pertumbuhan badan, berat dan tinggi badan, jenis kelamin, usia,

dan teknik pembuatan foto.

3ara pengukuran jantung kadangkadang memberi kesulitan dan tidak selalu tepat.

*ombinasi pemeriksaan yang paling baik

a) engan pengukuran 3+4 (cardio-thoracis rato)

b) Foto P/ dan lateral

c) <embuat perbandingan fotofoto sebelum sakit (bila ada), waktu sakit, dan sesudah

sakit.

/. Pengukuran 3+4 

2

Page 3: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 3/31

Pengukuran dengan 3+4 la=im dipergunakan pada foto P/ dengan jarak focus film #

meter untuk memperoleh hasil yang seakurat mungkin.

B. Foto P/ dan lateral

Foto P/ dan lateral akan memberi banyak informasi mengenai bentuk dada,

khususnya ruang dimana jantung berada. 4uang ini menjadi sempit bila dada orang itugepeng, apalagi bila sternum melengkung kedalam sehingga kemungkinan jantung akan

melebar ke kanan dan kiri, karena terjepit antara sternum dan kolumna ertebra.

3. Perbandingan hasil foto

%ntuk menetapkan jantung yang membesar selama dalam perawatan sakit, perlu

dilakukan pemeriksaan perbandingan dengan fotofoto yang dibuat sebelumnya. 3airan di

dalam kaum perikard misalnya, sering dapat diketahui dengan fotofoto perbandingan

ini.

Batas (dinding) jantung

"etelah pembesaran jantung diamati, maka dilanjutkan dengan meneliti batasbatas

 jantung (dinding jantung). Batas kiri jantung dimulai dari arkus aorta ke bawah sampai ke

diafragma kiri $Gamb. VII.1.4).

Batas kiri jantung

Batas kiri jantung terdiri atas tonjolan (mogul, bulge) yang bulat lonjong atau

setengah bulat, besarnya berariasi (Gamb. VII.1.4 %an VII.1.4.!).

+onjolan ! paling atas adalah tonjolan arkus aorta. +onjolan ini tampak disisi kiri

merupakan setengah bulatan, kirakira sebesar ibu jari orang dewasa. +onjolan ini ke

 bawah berhubungan langsung dengan aorta desendens yang pada foto baik dapat dilihat disisi kolumna ertebra.

+onjolan # disebabkan oleh arteri pulmonalis. +onjolan ini pada umumnya lebih kecil,

 berbentuk setengah lingkaran. *adangkadang tonjolan ini sukar dilihat, mendatar saja.

Pada sistolik jantung, tonjolan ini akan lebih nyata.

+onjolan $ biasanya tidak tampak. +onjolan ini disebabkan oleh aurikel atrium kiri. Bila

tampak, biasanya karena pembesaran atrium kiri.

+onjolan & tonjolan yang paling bawah dn paling besar yang dibentuk oleh dinding luar 

entrikel kiri. +onjolan ini mempunyai sudut dengan diafragma kiri yang disebut sulkus(sinus) kardiofrenik. *adangkadang sudut ini tidak nampak karena tertutup lemak.

+onjolan # dan $ biasanya merupakan lengkungan ke dalam (konkaf) disebut

 pinggang jantung. Pinggang jantung berubah menurut usia. Pada anakanak dan bayi,

merata atau kadangkadang sedikit cembung. Pada pembesaran entrikel kanan, pinggang

 jantung ini merata dan atau menonjol. Pada jantung yang letaknya mendatar (hori=ontal),

 pinggang biasanya lebih dalam> pada jantung ertical, jantung memanjang ke bawah,

 pinggang jantung merata.

 Batas kanan jantung 

3

Page 4: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 4/31

Pada batas ini juga terdapat & tonjolan yang letaknya hampir sama tingginya dengan

tonjolantonjolan sisi kiri.

+onjolan 7 disini lebih tepat disebut sebagai pelebaran di sisi mediastinum dan

disebabkan karena ena kaa superior.

+onjolan 77 juga merupakan garis lurus mengarah ke atas menuju ke arkus aorta. 7ni

adalah aorta, hampir berimpit dengan ena kaa superior. Batas ena kaa dengan aorta

asendens sukar ditetapkan dengan tepat tanpa aortogram.

+onjolan 777 di tempat ini kadangkadang ada tonjolan kecil yang disebabkan oleh ena

a=ygos. +empat ini merupakan pertemuan antara ena kaa superior dengan atrium kanan.

+onjolan 76 tonjolan yang besar adalah atrium kanan. Penonjolan 7 dan 77 merupakan

garis lurus ke bawah, sedangkan 777 dan 76 merupakan lengkungan koneks sampai ke

diafragma kanan. "udut antara atrium kanan dengan diafragma kanan disebut sulkus

kardiofrenik kanan.

?engkungan diluar batas jantung kanan ini biasanya bukan dari jantung melainkan

dari esophagus yang melebar (achalasia).

?engkungan konkaf (ke dalam) pada sisi kanan atau kiri bawah dapat disebabkan oleh

atelektasis paru segmen bawah lobus inferior.

Bila atrium kiri membesar, biasanya ke kanan, maka batas antrium kiri ini akan

tampak sebagai batas kembar di samping batas atrium kanan (Gamb. VIII.1.!).

Sifat pembesaran jantung 

Pada waktumengukur pembesaran jantung sekaligus dapat dinilai apakah pembesaran jantung itu menyeluruh atau hanya pembesaran local saja atau kombinasi pembesaran

menyeluruh (umum) dengan pembesaran local (pembesaran atrium saja atau entrikel saja).

Pembesaran yang bersifat menyeluruh atau umum, biasanya disebabkan karena kelainan pada

miokard atau perikard, misalnya kaum perikard yang berisi cairan ( pericardial effusion).

alam hal ini untuk memperoleh informasi lebih lanjut perlu dipertimbangkan untuk 

melakukan fluoroskopi atau membuat foto dalam beberapa posisi. Perlu diketahui bahwa

 pemeriksaan fluoroskopi tidak mutlak dan harus dilakukan dengan alat fluoroskopi yang

dilengkapi penguatbayangan (image intensifier) untuk mencegah bahaya radiasi. "elanjutnya

 penderita perlu diperiksa dengan alat lain yaitu ekakardiografi atau pemeriksaan canggih

lainnya.

 Pembesaran local atau spesifik 

Pembesaran local ini disebabkan oleh antrium atau entrikel atau pembuluh darah

 besar. *elainan katup dan kelainan sirkulasi darah dalam jantung paru dapat menjadi

 penyebab yang sering bagi timbulnya pembesaran atrium atau entrikel.

Pembesaran atrium kanan dapat dilihat pada foto P/, yaitu jantung melebar ke kanan

dengan bentuk setengah bulatan. @arus di ingat pula bahwa pembesaran jantung ke kanan

dapat disebabkan oleh desakan entrikel kanan yang membesar, sedangkan atrium kanan

sendiri tidak membesar. Bila mediastinum tidak melebar, tetapi jantung melebar ke kanan

dengan bentuk setengah bulatan, ini kemungkinan disebabkan oleh atrium yang membesar.

Bila jantung dari atas secara perlahanlahan melebar ke kanan dan batas jantung sisi kanan4

Page 5: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 5/31

tidak merupakan setengah bulatan, biasanya atrium tidak membesar , tetapi hanya terdorong

ke kanan oleh entrikel kanan yang membesar. /trium kiri lebih mudah dilihat

 pembesarannya melalui posisi esophagus yang diisi dengan barium. Pada foto lateral,

 pendesakan esophagus ke belakang di bawah bronkus utama, menunjukkan pembesaran

atrium kiri. Batas kembar yang nampak di sisi kanan (double contour ) disebabkan karena

 pembesaran atrium kiri yang nampak disamping batas atrium kanan. Penonjolan aurikelatrium kiri dan bronkus utama kiri yang mendatar, juga menunjukkan pembesaran atrium kiri.

Pembesaran entrikel penilaiannya lebih sulit. Pembesaran entrikel kanan yang

klasik dapat dilihat dari foto lateral dimana jantung lebih banyak menempel ke sternum dan

menyebabkan mediastinum anterosuperior menjadi sempit. Pembesaran ertrikel kiri

menyebabkan jantung elebar ke kiri, tetapi juga kebelakang dan menutup ruangan

 Holzknecht . Beberapa hal yang mungkin terjadi, misalnya ertical kanan yang sangat besar,

dapat menekan entrikel kiri kebelakang, melewati atau berimpit dengan kolumna ertebra.

Begitu pula, entrikel kiri yang membesar dapat menekan entrikel kanan ke atas dan ke

depan sehingga memberi kesan seolah – olah entrikel kanan yang membesar. engan

 pengamatan yang seksama pada foto lateral dan foto P/, kesulitan ini dapat diatasi.Pembuatan foto oblik kanan atau kiri harus dipertimbangkan dahulu kegunaannya dan bukan

termasuk pemeriksaan rutin.

Pembesaran jantung umum dengan kombinasi pembesaran jantung local sering juga

terjadi. engan hasil – hasil pemeriksaan ini dapat diambil kesimpulan sementara, misalnya

- Pembesaran atrium kanan mungkin oleh insufisiensi tricuspid, anomali Ebstein.

- Pembesaran atrium kiri mungkin disebabkan oleh stenosis mitral, insufisiensi mitral,

6" (ventricular septal defect), dan lain – lainnya.

- Pembesaran entrikel kanan stenosis mitral, insufisiensi mitral, /" (atrial septal 

defect), 6", dan kelainan jantung bawaan lain seperti tetralogi fallot.- Pembesaran entrikel kiri oleh hipertensi, insufisiensi aorta, stenosis aorta, dan lain – 

lain.

@asil – hasil tersebut dapat mengarahkan perlunya pemeriksaan lebih lanjut dengan alat – 

alat canggih lainnya.

3ontoh Batas – batas pada kelainan mitral, <" dan <7 ( konfigurasi mitral ).

Pada batas sisi kiri tampak (L&'a( Gamb.VIII.1.!).

!. /orta mengecil atau normal#. /rteri pulmonalis membesar 

$. /urikel dan atrium kiri

&. 6entrikel kiri

Pada batas kanan

!. 6ena kaa

#. /orta

$. 6ena a=ygos tidak tampak jelas

&. /trium kanan dan dibelakannya atrium kiri

&. Pembuluh – pembuluh darah besar (aorta dan arteri pulmonalis)

5

Page 6: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 6/31

"etelah selesai pemeriksaan jantung secara singkat, maka sekarang beralih pada

 pemeriksaan aorta dan arteri pulmonalis. /rteri pulmonalis biasanya tidak nampak jelas.

letaknya dibawah arkus, sedikit menonjol. Penonjolan arteri pulmonalis ini sering dikacaukan

dengan pembesaran glandula timus (thymus).

%saha menghindari kesalahan ini, maka perlu diselidiki foto lateral. +imus yangmenyebar akan menonjol kedalam mediastrinum anterior superior.

/rteri pulmonalis yang mengecil akan menyebabkan pinggang jantung semakin

dalam. /rteri pulmonalis yang kecil ini dijumpai antara lain pada

- /tresia arteri pulmonalis

- +etralogi fallot 

- @ipoplasi paru kiri

Pembuluh darah paru juga harus diselidiki. /tresia atau stenosis arteri pulmonalis

 biasanya diikuti dengan ascular paru yang kecil – kecil. /rteri pulmonalis letaknya dapat

 berubah, misalnya pada transposisi pembuluh darah besar, sehingga kadang – kadang tidak nampak pada foto P/, karena arteri pulmonalis ini letaknya dibelakang sternum. /rteri

 pulmonalis yang menonjol, besar, dapat disebabkan karena adanya kebocoran septum dengan

arah kiri ke kanan (  !" shunt), misalnya /", 6" atau karena stenosis pulmonal terutama

stenonis alular. /orta pada umumnya nampak jelas pada orang dewasa.

 /rkus aorte menonjol kekiri kira – kira $ – $,'cm dari garis tengah yang ditarik 

ditengah – tengah kolumna ertebra. /rkus yang berada disisi kanan merupakan anomali

(right sided aorta). *ebanyakan arkus kanan ini menyertai kelainan bawaan jantung,

misalnya tetralogi fallot, kompleks  Eisenmenger. *eluhan yang sering terjadi ialah disfagia.

/orta yang lebar dijumpai pada jantung berbentuk sepatu, aortic configuration, misalnya

 pada /7 dan /". /orta kecil biasanya dijumpai pada <" dan <7, kebocoran dari sisi kiri kekanan pada foto toraks yang normal, arkus aorta nampak sebesar ujung ibu jari.

Pelebaran aorta menyebabkan arkus aorta lebih menonjolkan keluar. "elain aorta yang

melebar (Gamb.VIII.1.A, VIII.1.*, VIII.1.+), aorta desendens dapat menjadi panjang

(elongation aortae). @al – hal yang dapat mengubah bentuk aorta ialah

!. @ipertensi

#. %sia

$. *elainan katup (unsufisiensi aorta)

&. *elainan dinding aorta karena radang (tuberculosis, lues)

Pelebaran aorta harus diteliti dengan seksama, apakah pelebaran ini setempat dan bagaimana

 bentuknya. Pelebaran setempat ini biasanya disebabkan oleh aneurisma.

'. Paru

"etelah kita menilai keadaan jatung, maka sekarang kita mulai memeriksa paru,

dengan pembuluh darahnya (Gamb. VIII.I.A %an VIII.1.*). perikasalah warna paru ini

merupakan kombinasi warna udara yang hitam dan warna jaringan lunak yang putih. 3apuranwarna yang radiolusen dan radioopak ini memberi gambaran (image) paru yang kehitam – 

6

Page 7: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 7/31

hitaman, yang biasanya masih juga disebut radiolusen berupa kaitas atau bulla. Bila seluruh

aleoli berisi lebih banyak udara, paru – paru menjadi emfisematus, hiperradiolusen.

. 6askular paru

3orakan paru yang nampak pada foto disebabkan oleh pembuluh darah. Pembuluhdarah ini berasal dari arteri pulmonalis. ari hilus, pembuluh darah ini akan semakin

mengecil ke arah perifer. Pada foto yang kondisinya baik, pembuluh darah kecil – kecil masih

tampak di tepi toraks. Pembuluh darah ena tidak banyak yang tampak, hanya beberapa saja

yaitu didaeah parakardial kanan. -adi pada foto toraks yang normal, ena ini tidak banyak 

memberi sumbangan pada corakan paru kecuali bila ena itu melebar karena tebendung,

maka corakan ascular bertambah yaitu di daerah suprahilar kanan dan kiri (berupa inverted 

mustache # kumis terbalik).

Bronkus, pembuluh limfe, dan arteri bronchial, tidak nampak pada foto yang normal.

+imbulah beberapa istilah yang beraneka ragam misalnya corakan kasar, corakan ramai,

suram, perkabutan, dan lain – lain.

<enurut penulis, sebaiknya kelainan – kelainan itu dikelompokkan menjadi

!. *elainan ascular 

#. *elainan parenkim paru

1. *elainan ascular (Gamb. VIII.1.8 %an VIII.1.-)

3orakan ascular yang bertambah:  bertambah disini tidak berarti menculnya

 pembuluh darah yang baru, melainkan pembuluh darah yang ada menjadi lebih nyata

densitasnya. 7ni disebabkan karena jumlah darah di dalamnya bertambah dan biasanya juga kalibernya membesar.

3orakan ascular yang berkurang   berarti pembuluh sukar dilihat karena densitas

kurang akibat isinya berkurang. Pada beberapa kelainan bawaan memang ada

kemungkinan jumlah pembuluh darah sejak awal berkurang.

. *elainan parenkim

3orakan parenkim yang kasar, disebabkan oleh beberapa hal, misalnya karena

- -aringan fibrosis yang halus – halus sampai yang tebal.

- Penebalan dinding aleoli yang keseluruhannya menyebabkan densitas yang

meninggi dan tidak merata pada parenkim.- /danya bintik bintik perkapuran.

ari bentuk parenkim yang kasar ini akan meningkat menjadi bentuk bercak

suram, perkabutan, perselubungan dan lain lainnya.

"elama pembuluh paru dapat dilihat tegas dengan batas batas yang baik, biasanya

 parenkim paru itu normal. emikian juga batas jantung yang baik, licin, menunjukkan

 bahwa parenkim paru disekitarnya normal.

/da beberapa hal lagi yang dapat menyebabkan corakan parenkim paru kasar,

misalnya perkapuran pada dinding bronkus. Perkapuran ini tampak pada bronkus

yang besar dari karina sampai bronkus utama. 7ni sering terlihat pada orang orang

tua. "elain corakan ascular yang bertambah karena densitasnya meninggi, perlu

dinilai pula caliber pembuluh darah itu. Pembuluh darah paru secara berangsurangsur menjadi kecil kea rah tepi. /da pembuluh darah yang di hilus lebar, kemudian

7

Page 8: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 8/31

tiba tiba menyempit kearah tepi, misalnya pada gambaran paru dengan hipertensi

 pulmonal (arteri) 2 inerted koma signt.

ari perangai pembuluh darah itu dapat dicoba penafsiran fungsi fisiologik atau

 patofisiologiknya. ua hal yang perlu dipertimbangkan yaitu

!. "ifat perfusi pembuluh darah

#. "ifat kongesti pembuluh darah.

 Perfusi

Perfusi yang meninggi atau bertambah, biasanya diikuti dengan pembuluh darah

yang melebar dan corakan ascular yang bertambah.

3ontoh

!. Pada kebocoran dari kiri ke kanan (? 4 shunt) dijumpai olum darah yang

 bertambah pada sirkulasi paru. Pembuluh akan nampak melebar dari sentral

menuju ke tepi (/", 6", P/). 6ena pun melebar. Perfusi bertambah.#. /rus darah yang cepat karena pulsasi jantung meningkat hiperkinetik, misalnya

 pada hipertiroid.

$. @iperolemik pada suatu kondisi dimana olum darah bertambah, misalnya

 polisitemia.

Perfusi yang berkurang, pada umumnya disertai dengan pengecilan pembuluh

darah terutama pada bagian tepi, misalnya

a. Pada kelainan paru kronik dimana daerah aliran arah menjadi kecil, karena

 pembuluh pembuluh darah menjadi sempit, terjepit oleh kelainan kelainan paru

yang kronik. <isalnya penyakit paru obstruktif menahun.

 b. ekompensasi entrikel kanan. aya pompa entrikel kanan berkurang sehinggaaliran darah ke paru berkurang dan menjadi kecil.

c. Pada penyumbatan sirkulasi dari jantung ke paru (right sides obstruction),

misalnya stenosis pada cabang arteri pulmonalis.

 $ongesti

*arena kelambatan aliran darah dalam arteri atau ena, maka pembuluh darah

menjadi lebar. isini harus dicari tanda tanda kongesti pada paru yaitu berupa edema

interstisial, edema aleolar, sumbatan pada pembuluh limfe. itemukannya tanda

tanda ini pada paru dengan pelebaran pembuluh darah berarti ada kongesti pada

 pembuluh darah. *ongesti pada ena pulmonalis menyebabkan hipertensi pulmonal(enous). /khirnya berdasarkan penilaian pembuluh darah paru, dapat dicoba dibuat

diagnosis kelainan jantung

!. Paru dengan hiperaskular 

nonsianotik kemungkinannya ialah /", 6", P/ dengan arah kebocoran ?4.

sianotik transposisi pembuluh darah besar.

#. Paru dengan hipoaskular.

nonsiatik P"

8

Page 9: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 9/31

$. tanda dekompensasi jantung.

*elainan kelainan jantung didapat

1. "tenosis mitral $gambar VIII. 1. 10A %an VIII. 1. 10*)

Penyakit reuma atau infeksi oleh coccus,menimbulkan parut yang dapatmenyempitkan orifisium katup mitral. Penyempitan yang berat dengan diameter !cm

atau kurang, menyembabkan hambatan bagi darah yang mengalir dari paru melalui

ena ena pulmonalis. 6ena ena ini melebar karena bertambah isinya dan tampak 

 pada foto sebagai pembuluh darah lebardan pendek di atas hilus dengan arah ke atas.

"elain bertambahnya isi ena ena ini, tekanan atrium kiri dan ena pulmonalis juga

 bertambah tinggi sehingga menyebabkan tekanan di dalam sirkulasi paru juga

 bertambah tinggi. *eadaan ini disebut hipertensi pulmonal karena bendunganpada

ena.

Pekerjaan entrikel kanan menjadi bertambah. Atot entrikel kanan mengalami

hipertrofi. ?ama kelamaan hipertrofi ini akan diikuti olehdilatasi entrikel kanan.

ilatasi entrikel kanan ii akan tampak pada foto jantung pada posisi lateral dan pada posisi P/. askular paru, baik yang arterial ataupun yang eous tampak bertambah

melebar. Pembesaran entrikel kanan ini lama kelamaan dapat mempengaruhi fungsi

katup tricuspid. *atup ini akan mengalami insufisiensi. *alau entrikel kanan

mengalami kegagalan, maka arah yang mengalir ke paru berkurang. ilatasi entrikel

kanan akan bertambah, sehingga kemungkinan terjadinya insufisiensi katup tricuspid

semakin besar pula.

6entrikel kiri biasanya tidak banyak mengalami perubahan. Pada keadaan stinosis

mitral yang berat, entrikel kiri dapat menjadi kecil, begitu pula aorta, karena

kekurangan olum darah.

Pembuluh darah paru bertambah terutama di daerah suprahilar kanan. 6ena ena

tampak sebagai pembuluh darah yang pendek, lebar, di hilus kanan kiri bagian atas.. 7nsufiensi mitral $ regurgitasi mitral) 

Bila pada stenosis mitral katup menyempit, tetapi masih dapat menutup dengan

 baik, maka pada insufisiensi mitral (regurgitasi mitral) katup mitral tidak dapat

menutup dengan sempurna.

7ni disebabkan, antara lain

- Atot papilaris lemah karena meradang

- Atot papilaris putus karena truma

- *arena prolaps katup

- *arena cincin katup melebar mengikuti dilatasi atrium kiri atau entrikel kiri.

Pada waktu sistolik sebagian darah dari entrikel kiri masuk lagi kedalam atrium kiri.

arah balik ini jumlahnya dapat besar, bergantung pada parahnya kerusakan katup mitral.

Pada diastolic darah dari atrium yang jumlahnya menjadi besar ini mengalir ke dalam

entrikel kiri.

/kibat regurgitasi darah pada insufisiensi mitral ini terjadilah pembesaran entrikel kiri

an atrium kiri. arah yang mengalir melalui aorta menjadi berkurang jumlahnya.

@al ini dapat berakibat mengecilnya caliber /orta. Pembesaran atrium kiri ini akan

menghambat masuknya darah dari paru melalui ena – ena pulmonalis. 6ena – ena pulmonalis terbendung, melebar, dan ini menyebabkan tekanan di dalam ena meninggi.

9

Page 10: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 10/31

<aka terjadilah hipertensi pulmonal. 6entrikel kanan membesar karena hipertrofi dan

dilatasi, sebagaimana terlihat pada stenosis mitral.

Bentuk jantung pada insufisiensi mitral ini hampir sama dengan stenosis mitral dan

masih memiliki bentuk konfigurasi mitral. Pada insufisiensi mitral, entrikel kiri nampak 

 besar> sedang pada stenosis mitral, entrikel ini normal atau kecil. /orta pada insufisiensimitral besarnya bergantung pada darah yang mengalir melalui aorta. Bila regurgitasi itu

 besar, maka jumlah darah yang mengalir melalui aorta menjadi kecil. Pada kelainan mitral,

 baik yang bersifat stenosis atau insifisiensi sering terjadi kelainan – kelainan pada paru.

Perubahan ini akan nampak semakin jelas bila penderita menunjukkan tanda – tanda

dekompensasi.

Perubahan atau kelainan – kelainan yang terjadi pada paru adalah

!. Pelebaran pembuluh paru yaitu pembuluh darah ena dan kemudian juga akan terjadi

 pelebaran arteri. Pelebaran ini disebabkan karena bendungan pada ena pulmonalis.

"elama arteri pulmonalis masih nampak, biasanya entrikel kanan masih bekerja baik.

Bila arteri ini mulai kecil dan sukar dilihat, maka kemungkinan entrikel kanan sudah

menunjukkan gejala kegagalan.

#. +erjadinya bintik opak diparenkim paru. Biasanya dimulai sekitar hilus kanan dan

kiri. Bintik ini menunjukkan adanya edema di jaringan intertisial.

5ambaran paru menjadi lebih suram dari normal (tidak sebening paru yang normal).

<akin banyak edema, bercak – bercak ini makin bertambah lebar dan mengakibatkan

 perselubungan di sekitar hilus kanan dan kiri. 7ni adalah edema aleolar.

$. fusi pleura

Biasanya penimbunan cairan di kaum pleura ini agak jarang. fusi pleura dapat

terjadi terutama pada dekompensasi yang sudah lanjut.

&. Bintik perkapuran di paru hemosiderosis.

%. &nsufisiensi aorta ( regurgitasi aorta )

Pada insufisiensi aorta, katup aorta tidak dapat menutup dengan sempurna.

Penyebabnya banyak sekali, antara lain radang reuma, radang banalC sifilis, dan cincin katup

melebar karena dilatasi entrikel kiri.

Pada sistolik, darah dari entrikel kiri masuk kedalam aorta secara normal.

Pada diastolic, darah dari aorta sebagian masuk kembali ke dalam entrikel.

 -umlahnya bergantung pada parahnya katup aorta. alam keadaan parah yang lanjut. -umlah

darah yang kembali itu besar. arah yang bolak – balik ini disebut darah regurgitasi. engan

demikian penyakit katup ini disebut regurgitasi aorta atau insufisiensi aorta.

/orta pada sistolik membesar, sedangkan pada diastolic mengecil, lebih kecil

daripada aorta yang normal sebagai akibat regurgitasi. 6entrikel kiri mengalami hipertrofi

dan juga dilatasi. Pada Gamb. VIII.1.1A %an VIII.1.1*  tampak pembesaran aorta dan

entrikel kiri, sedang pinggang jantung bertambah mendalam. Bentuk jantung semacam ini

disebut konfigurasi aorta (aortic configuration) atau bentuk sepatu.

Bila entrikel kiri mengalami kegagalan, maka atrium kiri dan pembuluh darah parumelebar, terutama ena pulmonalis (Gamb.VIII.1.1A %an VIII.1.1*).

10

Page 11: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 11/31

4. S(/no& aor(a

"tenosis katup aorta menyebabkan terjadinya dilatasi pascastenotik pada aorta asendens.

/orta desenden tidak berubah, tetapi kadang – kadang menjadi lebih kecil daripada

normal. 6entrikel kiri mengalami hipertrofi dan kemudian disertai dilatasi (5amb.

VIII.1.1#A %an VIII.1.1#*).

"elama entrikel kiri cukup kompeten, keadaan askular paru tidak berubah. Bila

entrikel kiri mengalami kegagalan, maka darah tidak dapat dipompa ke aorta secara biasa,

dan akibat timbunan darah di entrikel kiri ini terjadilah pembesaran atrium kiri dan

 bendungan ena pulmonalis.

3ontoh kasus pada gamb. VIII.1.1# A. 6askular paru nampak normal.

P/ pembesaran entrikel kiri.

Pelebaran aorta asendens, aorta desendens tidak membesar. Pada gamb. VIII.1.1# *. 

P/ jantung tidak nampak membesar. alam hal ini belum ada dilatasi entrikel kiri, tetapi

masih dalam taraf hipertrofi.

/orta asendens melebar sebagai dilatasi pascastenontik. /orta desendens normal. 6askular 

 paru nampak normal.

K/la&nan an(2ng ba3aan

1. "tenosis Pulmonal

$5ambar.6777.!.!&)

"tenosis pulmonal untuk sebagian besar merupakan kelainan kongenital. "ebagian

lain disebabkan oleh pengisutan katup akibat redang reuma.

Penyempitan pada arteri pulmonalis dapat terjadi di beberapa tempat yang penting

yaitu

!. Penyempitan pada infundibular, mengakibatkan stenosis infundibular.

#. Penyempitan di katup pulmonal sendiri, steonoisis entular.

$. Penyempitan di cabangcabang arteri pulmonalis, stenosis supraalular. <isalnya

di cabang utama arteri pulmonalis kiri atau kanan.

"tenosis dapat terjadi pada dua tempat, misalnya stenosis infundibular dan stenosis

alular atau stenosis supraalular.

"tenosis alular

?ubang katup menjadi kecil karena tidak berkembang. /rus darah yang kecil dan

keras dari ertikel kanan menyebabkan arus bergolak di belakang katup dan menekan

dinding.

/rus yang bergolak ini menyebabkan dilatasi dari bagian arteri pulmonalis di

 belakang katup. Pelebaran ini disebut dilatasi pascastenotik. Pada foto, dilatsi ininnampak sebagian penonjolan pada arteri pulmonalis (tonjolan 77). "tenosis

11

Page 12: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 12/31

infundibular juga menyebabkan pelebaran ruang antara indubulum dan katup. ilatasi

ini sukar dilihat pada foto P/. "tenosis supraalular, alular, dan infundibular,

dapat dilihat lebih jelas dengan pemeriksaan angiografi. /rus darah ke dalam paru

karena stenosis menjadi kecil. Aleh karena itu pembuluh darah paru kecilkecil, hilus

kecil dan corakan askular pada paru menjadi berkurang. %ntuk menegakkan

diagnosis yang tepat, maka perlu dilakukan pemeriksaan dengan angiografi. Padfaangiografi dapat dilihat jenis stenosis dan kualitas pembuluh darah paru.

. efek pada sekat atrium $ASD a(r&al /5(al %/6/7()

(Gambar.VIII.1.1!A %an VIII.1.1!*).

efek pada sdekat atrium dapat terjadi pada septum primum yang tidak menutup.

/tau terjadi pada septum sekundum (foramen oale), karena foramen ini terlalu lebar 

atau penutupnya kurang sempurna.

Pada kebocoran jantung dengan arah arus dari kiri ke kanan ini ( -" shunt ) hilus

membesar, tebal dan tampak pulsasi hilus. Pulsasi ini disebut hilar dance. @ilar danceini terjadi karena arteri pulmonalis penuh darah dan melebar, sehingga pulsasi

entrikel kanan merambat sampai ke hilus. @ilar dance dapat dilihat pada kedua hilus

dengan fluoroskopi.

arah dari atrium kiri mengalir ke dalam atrium kanan ( -" shunt   atau kebocoran

dari kiri ke kanan). Bersama dengan darah dari atrium kanan, darah tersebut masuk ke

dalam entrikel kanan lalu ke arteri pulmonalis. -umlah darah pada entrikel kanan

dan arteri pulmonalis menjadi besar dan terjadi dilatasi entrikel kanan dan arteri

 pulmonalis. arah yang masuk ke entrikel kiri berkurang.

<akin besar defeknya, makin kecil jumlah darah yang mengalir ke entrikel kiri,karena sebagian besar darah dari atrium kiri mengalir ke atrium kanan melalui defek.

/orta menjadi kecil, hampir sukar dilihat, sedangkan arteri pulmonalis menjadi $'

kali nlebih besar. Pembuluh dasar hilus melebar demikian juga cabangcabangnya.

?ambat laun pembuluh darah paru bagian tepi menyempit dan tinggal pembuluh

darah sentral (hilus) saja yang melebar. Bentuk hilus lebar, meruncing kebawah

 berbentuk sebagai tanda koma terbalik.

5ambaran ini menunjukan adanya tekanan yang meninggi dari pembuluh darah paru

hipertensi pulmonal (arterial). +ingginya hipertensi pulmonal ini akan membawa

 perubahan pada arah kebocoran. +ekanan di entrikel kanan dan atrium kanan

 berangsur menjadi tinggi. Bila tekanan atrium kanan lebih tinggi dari atrium kiri,kebocoran menjadi terbalik arahnya yaitu kebocoran dari kanan ke kiri '" to shunt).

Pada awalnya penderita tidak sianotik, sekarang dengan pembalikan arah arus darah

 penderita menjadi sianosis. *eadaan ini disebut sindrom Eisenmenger .

#. *ebocoran septum entrikel $VSD /n(r&92lar /5(al %/6/7()

(Gamb. VIII. 1. 1)

*elainan kongenital ini paling sering dijumpai pada anakanak. *ebocoran ini

terjadi di septum interentrikular. *ebocoran ini terjadi karena kelambatan dalam

 pertumbuhannya. Biasanya terjadi di pars muskularis atau di pars membranasea dari

septum. Besarnya kebocoran berariasi, mulai dari ukuran kecil sampai besar. arahdari entrikel kiri mengalir melalui defek ke dalam entrikel kanan ' ! " shunt).

12

Page 13: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 13/31

Bersamasama darah yang datang dari atrium kanan, darah di entrikel kanan

 jumlahnya menjadi bertambah besar. "eluruh pembuluh darah arteri pulmonalis

 beserta pembuluhpembuluh di paru melebar. @ilus melebar.

/rteri pulmonalis menonjol. /orta menjadi kecil, karena darah yang

seharusnya ke aorta, sebagian mengalir kembali ke entrikel kanan. /trium kiri yang

menampung darah dari ena pulmonalis yang jumlahnya banyak, akan melebar dari biasa dan dapat mengalami dilatasi. 6entrikel kiri ototototnya mengalami hipertrofi.

@ipertrofi ini agak sukar dilihat pada foto polos. /rah arus dari kiri ke kanan dapat

 berbalik menjadi dari kanan ke kiri bila terjadi kelainan pada pembuluh darah paru

 paru, yaitu pembuluh darah paru lumennya menjadi sempit terutama di bagian perifer.

@al ini berakibat tekanan di arteri pulmonalis menjadi tinggi. +ekanan di entrikel

kanan juga meninggi. Bila tekanan di entrikel kanan menjadi lebih tinggi daripada

tekanan di entrikel kiri, maka terjadilah pembalikan arah kebocoran menjadi  "-

 shunt.

Perubahan arah kebocoran ini menyebabkan penderita menjadi sianosis, sesuai

dengan gejalagejala Eisenmenger  (lihat /")

4. Patent uctus /rterios (P/)(gamb. VIII. 1. 18)

Pada kelainan kongenital ini, terdapat hubungan antara aorta dengan arteri

 pulmonalis. Penghubungannya adalah duktus arteriosus  Botali. Pada kehidupan intra

uterin duktus itu berfungsi untuk sirkulasi darah dari arteri pulmonalis ke aorta. Pada

waktu lahir duktus ini menutup. Bila duktus ini besar, maka ia akan tetap merupakan

hubungan antara aorta dan arteri pulmonalis. arah dari aorta mengalir ke arteri

 pulmonalis (kebocoran dengan arah kirikanan, -" shunt ). *elainan ini disebut P/.

/orta asenden terisi normal dengan darah entrikel kiri. *alibar arkus nampak normal. "etelah sampai duktus, sebagian darah mengalir ke arteri pulmonalis. /rteri

 pulmonalis dan cabangcabangnya menjadi lebar, sedangkan aorta desendens

mengecil. Pembuluh darah paru melebar, hilus melebar, dan pada fluoroskopi sering

nampak hilar dance.

Bila kemudian terjadi penyempitan pembuluh darah paru bagian tepi, maka

tekanan di arteri pulmonalis akan meninggi. *eadaan ini memungkinkan arah arus

kebocoran berbalik menjadi dari kananke kiri '"- shunt), dari arteri pulmonalis ke

aorta. Pada saat itu orang menjadi biru. *eadaan ini sama dengan sindrom

 Eissenmenger  yang sering terjadi pada 6" dan /".

!. +etralogi Fallot (Gamb. VIII.1.1-)

Pada kelainan bawaan tetralogi (allot terdapat empat kelainan pokok, yaitu

!. @ipertrofi entrikel kanan

#. 6" dengan arah kebocoran kanan ke kiri

$. "tenosis pulmonial

&. "emitransposisi letak aorta

/kibat dari kelainan ini, sejak lahir timbul sianosis (biru). "ianosis dapat dilihat

 pada bibir, kelopak mata, jarijari dan selaput mukosa. Pertumbuhan bayi menjadi

sukar sekali atau lambat. "ianosis ini kadangkadang sukar dilihat. Baru terlihat

kalau bayi menangis atau sesudah menyusu.

13

Page 14: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 14/31

Pada foto polos tampak paru yang lebih radiolusen daripada biasa. Pembuluh

darah paru berkurang dan pembuluh yang nampak mempunyai kaliber kecil. -antung

membesar ke kiri dengan pinggang jantung yang mendalam, konkaf. /rkus aorta

sering nampak disebelah kanan kolumna ertebra> kirakira sebanyak $:; kasus

tetralogi (allot  menunjukkan arkus aortae dekstra ini. /rkus aorta dekstra ini sering

menjadi sebab terjadinya disfagi, karena aorta menekan esofagus dari sisi kanan belakang. *elainan di dalam jantung sendiri dapat dilihat pada pemeriksaan

kardiongiografi, sebagai berikut *ontras dimasukkan melalui kateter ke dalam

entrikel kanan. "irkulasi di dalam jantung paru dapat dilihat dengan pembuatan foto

serial dengan kecepatan & film per detik. *eempat unsur pada tetralogi  (allot 

dapat dilihat jelas, yaitu

!. "tenosis pulmonal "tenosis pulmonal dapat bersifat alular, infundibular, atau

kombinasi alular dan infundibular. *etigatiganya dapat dilihat dengan baik 

 pada kardiongiografi. *ecuali pada angigram, sifat dari tiaptiap stenosis itu

dapat juga diselidiki dengan merekam tekanan di setiap tempat pada arteri

 pulmonalis. Beratnya stenosis dapat dinilai dari sempitnya lumen arteri pulmonalis dan juga dari sempitnya pembuluh darah paru. i atas penyempitan

ini dapat dilihat dilatasi pascastenosis.

#. efek pada septum entrikular (6") ?umen 6" kadangkadang dapat

terlihat jelas pada angiografi. Bila ujung dari kateter dapat masuk dari entrikel

kanan ke dalam entrikel kiri, maka tanda adanya 6" menjadi pasti. -uga

adanya kontras di dalam entrikel kiri, sebelum atrium kiri terisi dengan kontras,

menunjukkan adanya hubungan antara entrikel kanan dan entrikel kiri dan

sekaligus dapat ditetapkan adanya kebocoran dari kanan ke kiri melalui 6".

$. Posisi aorta Posisi dari aorta dapat dilihat dari posisi septum. "eptum tampak 

sebagai bayangan hitam antara entrikel kanankiri. "emitransposisi aorta

'overiding aorta) akan tampak dari posisi aorta yang pangkalnya sebagian beradadi entrikel kiri dan sebagian berada di entrikel kanan. emikian juga posisi

dari arkus dan aorta desendens dengan mudah dapat dilihat pada angiografi.

*elainan letak arkus, yaitu aorta dekstra 'right side aorta), juga akan nampak 

 jelas pada angiografi.

&. 6entrikel kanan yang membesar entrikel kanan mengalami dilatasi dan

 penebalan otot (hipertofi) yang dapat dilihat pada proyeksi lateral.

"elain keempat unsur yang harus diselidiki, juga pembuluh darah paru perlu

diperiksa. Pembuluh darah ini dapat menjadi kecil sekali karena adanya stenosis

yang berat.

"tenosis yang ringan masih dapat memberi pengisisan yang baik pada

 pembuluh darah paru untuk dapat mengambil oksigen dari jaringan paru.

*elainan pada perikard dan miokard

Pembesaran dari bayangan jantung pada foto toraks dapat juga disebabkan karena

kelainan perikard atau miokard. -adi selain kelainan katub dan kelainan bawaan, dua bagian

dari jantung ini juga mempunyai peranan dalam memberikan bentuk dan besarnya bayangan

 jantung.

14

Page 15: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 15/31

Perikard

"elaput perikard yang merupakan bagian luar jantung adalah membran yang kuat,

tipis, membungkus kedua entrikel dan atrium dan sebagian dari arteri pulmonalis dan aorta.

/ntara perikard dan miokard terdapat celah yang selalu merapat. 3elah ini dapat berupa

rongga atau kaum, bila diantara perikard dan miokard ini terdapat benda cair atau udara. @alini sama saja dengan keadaan pleura iseral dan parietal pada rongga dada.

Peradangan perikard dapat menyebabkan terjadinya timbunan cairan jernih, keruh,

atau kental, di dalam kaum perikard ini. 3airan perikard ini bila cukup banyak dapat

menyebabkan bayangan jantung pada foto toraks membesar. "elain peradangan, trauma dada

dan tumor perikard atau miokard dapat menyebabkan penimbunan cairan di kaum perikard.

+rauma dan tumor menyebabkan cairan yang terdiri atas darah atau cairan yang kemerah

merahan.

Bila cairan yang terbentuk di dalam perikard berlangsung secara kronik dan perlahan

lahan, maka perikard ini menjadi lemas, sehingga cairan akan berkumpul dibagian bawah jantung pada saat penderita berdiri atau duduk. 3airan bergerak ke tempat yang rendah. Bila

 penderita tidur telentang, maka cairan berkumpul di bagian samping dan belakang jantung.

-antung akan tampak lebar dengan dinding yang licin. Bila penderita berdiri, maka cairan

 berkumpul dibagian bawah jantung sehingga bentuk jantung seperti kendi.

3airan yang terjadi secara akut, mendadak, misalnya pendarahan karena trauma,

cairan ini akan tertekan antara perikard dan miokard dengan ketat, karena perikard masih

keras.

engan demikian jantung seolaholah tertekan dan menyulitkan denyut jantung. Baik 

sistolik maupun diastolik terganggu 'cor tamponade). 3airan perikardinal yang banyak, lebihdari !:: ml mudah dilihat pada foto toraks dengan kombinasi posisi berdiri dan posisi

tiduran. Pada foto berdiri bentuk jantung sebagai kendi, melebar di bagian bawah. Pada foto

tiduran, bagian tengah jantung jantung melebar. "udut dari sulkus kardiofrenik pada foto

 berdiri kecil, sedangkan pada posisi tiduran menjadi lebar. 3airan yang kurang dari !:: ml di

dalam kaum perikard sukar dilihat pada foto toraks. %ntuk ini pemeriksaan dilakukan

dengan alatalat lain, misalnya %"5 (kardiosonografi), dengan kontras angiografi

(kardiongiografi) dan atau dengan pemeriksaan scanning  nuklir.

M&o9ar%

Atot jantung dapat menebal karena beberapa sebab, mengakibatkan jantung

membesar. Penebalan miokard dapat menyeluruh, tetapi ada juga yang lokal terbatas pada

satu entrikel atau atrium saja. @al ini kadangkadang sukar dibedakan pada foto polos

toraks.

Beberapa penyebab kelainan miokard ialah

!. 4adang miokarditis, menyebabkan penebalan miokard, biasanya secara umum, baik 

otot entrikel atau atrium.

#. @ipertrofi idiopatik sebabsebabnya belum jelas diketahui. +erjadi penebalan ototsetempat dari entrikel kiri atau entrikel kanan. Paling banyak terjadi hipertrofi

15

Page 16: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 16/31

miokard entrikel kiri di bawah pangkal aorta. Penebalan ini dapat menyebabkan

olum entrikel mengecil sehingga terjadi stenosis di dalam entrikel.

$. *ardiomiopati penebalan miokard yang penyebabnya belum diketahui pasti,

misalnya kardiomiopati oleh kelainankelainan darah uremia, intoksikasi,

aitaminosis B, dan lainlain. -uga dijumpai pada multipara, keracunan obat bius, dan

 peminum alkohol.

Pada foto, pembesaran jantung nampak secara umum. Perbedaan dengan pembesaran

oleh efusi perikardial adalah

Bentuk jantung tidak mudah berubah pada perubahan posisi.

Pulsasi jantung masih nampak pada fluoroskopi, sedangkan pada efusi perikardial

yang berat pulsasi jantung tidak nampak sama sekali.

%ntuk kardiomiopati idiopatik diperlukan pemeriksaan kardioangiografi ataukardiosonografi.

16

Page 17: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 17/31

17

Page 18: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 18/31

18

Page 19: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 19/31

19

Page 20: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 20/31

20

Page 21: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 21/31

21

Page 22: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 22/31

22

Page 23: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 23/31

23

Page 24: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 24/31

24

Page 25: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 25/31

25

Page 26: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 26/31

26

Page 27: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 27/31

27

Page 28: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 28/31

28

Page 29: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 29/31

29

Page 30: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 30/31

30

Page 31: Dr.hargono

7/23/2019 Dr.hargono

http://slidepdf.com/reader/full/drhargono 31/31