electrosurgery unit

Upload: han

Post on 26-Feb-2018

688 views

Category:

Documents


71 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    1/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.

    JUDUL

    Laporan Praktikum Elektrosurgery Unit (ESU)

    B. TUJUAN

    1. Mahasiswa dapat memahami elekctrosurgery beserta prinsip kerjanya

    2.

    Mahasiswa dapat menganalisa kerusakan yang terjadi pada electrosurgery

    unit3. Mahasiswa dapat menentukan langkah-langkah yang harus diambil dalam

    mengatasi kerusakan yang terjadi

    C. ALAT DAN BAHAN

    1.

    1 unit ESU Radiotom 704

    2.

    Obeng

    3. Solder

    4. Osiloskop

    5.

    Multimeter

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    2/21

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    1. Prinsip dasar

    ESU (Electrosurgery Unit) adalah suatu alat bedah dengan

    memanfaatkan arus listrik frekwensi tinggi. Prinsip yang paling mendasar

    dari suatu ESU adalah mengalirkan arus listrik melalui suatu jaringan.

    Apabila arus listrik mengalir melalui jaringan biologis, maka akan terjadi

    efek-efek sebagai berikut :

    Gambar 1. Efek aliran arus pada jaringan biologis

    a. Efek Panas (Thermal)

    Arus listrik yang dialirkan melalui jaringan biologis akan menimbulkan

    panas, besarnya panas yang timbul tergantung pada tahanan spesifik

    dari jaringan, besarnya arus dan lamanya arus mengalir.

    b.

    Efek Stimulasi (Faradic)

    Faradic

    Effect

    Electrolytic

    Effect

    Thermal

    Effect

    i

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    3/21

    Sel-sel jaringan yang sensitif, seperti sel syaraf dan sel otot akan

    dirangsang (distimulasi) oleh arus listrik, sehingga akan terjadi

    kontraksi jaringan.

    c.

    Efek Elektrolitik

    Arus listrik mengakibatkan pergerakan ion-ion didalam jaringan

    biologis. Dengan arus searah, ion-ion bermuatan positif akan bergerak

    ke kutub negatif (katoda), dan ion-ion bermuatan negatif ke kutub

    positif (anoda), kemudian terjadi peningkatan konsentrasi yang

    berakibat bahaya elektrolitik pada jaringan.

    Pada penggunaan Electrosurgery Unit, dipakai arus listrik dengan

    frekwensi tinggi yang berguna untuk memaksimalkan efek panas (thermal)

    dan meredam terjadinya efek faradik dan efek ektrolitik, oleh karena itu

    dipergunakan frekwensi diatas 300 KHz.

    Arus frekwensi tinggi yang dihasilkan oleh rangkaian akan terjadi

    pada saat tombol elektroda katif atau foot switch ditekan, sehingga arus

    listrik frekwensi tinggi mengalir dari elektroda aktif kejaringan tubuh dan

    tersalur menuju elektroda netral.

    Maksud dari penggunaan arus listrik didalam pembedahan adalah

    untuk mengurangi pendarahan karena darah pada jaringan yeng terpotong

    dapat dengan segera membeku, serta mengurangi kontaminasi bakteri.

    Kerugian penggunaan arus frekwensi tinggi dalam pembedahan yaitu

    mengakibatkan sel-sel yang ada sekitarnya menjadi mati, terjadinya luka

    bakar, sehingga penyembuhan relatif lama dan dapat menimbulkan bekas

    luka yang menganga dan kemungkinan terjadi ledakan dalam ruangan jika

    terdapat gas yang bersifat mudah terbakar.2. Pengertian istilah

    1. Blend / Cutting adalah pemotongan pada jaringan tubuh

    2.

    Contact coagulation adalah elektroda aktif yang bersentuhan dengan

    jaringan.

    3. Spray Coagulation (fulguration) adalah coagulasi untuk permukaan

    yang luas, dimana elektroda aktif tidak menyentuh jaringan tubuh.

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    4/21

    4. Monopolar adalah kegiatan pembedahan dengan menggunakan

    elektroda netral dan elektroda aktif, sehingga proses pemanasan terjadi

    hanya pada satu sisi dari elektroda.

    5.

    Bipolar adalah kegiatan pembedahan tanpa menggunakan elektroda

    netral, elektroda berupa pinset, sehingga proses pemanasan terjadi pada

    kedua sisi dari elektroda.

    6. Elektroda netral adalah elektroda yang berpenampang luas berfungsi

    untuk menampung arus frekwensi tinggi dari elektroda aktif. Istilah lain

    adalah dispersive electroda, passive elektroda, plate elektroda,

    indefferent elektroda.

    7.

    Nessy electroda/disposable patient plate adalah elektroda netral yang

    dipergunakan sekali pakai, untuk menjamin sterilisasi.

    8. Foot switch adalah saklar kaki untuk untuk mengaktifkan elektroda

    aktif yang terdiri dari single foot switch dan double foot switch.

    9. Hand Switch adalah saklar tangan untuk untuk mengaktifkan elektroda

    aktif yang terdiri dari single hand switch dan double hand switch.

    3.

    Prinsip kerja electrosurgery

    Prinsip kerja electrosugery unit adalah adalah mengalirkan arus bolak-

    balik frekwensi tinggi melalui tubuh patient dengan besar arus atau daya

    tertentu. Arus bolak-balik frekwensi tinggi dibangkitkan pada bagian

    oscillator, dan dikuatkan pada penguat arus, setelah melalui pengontrolan

    dosis. Arus dari ESU dialirkan melalui elektroda aktif, ke tubuh patient,

    menuju elektroda netral dan kembali, sehingga pada kontak yang kecil yaitu

    antara ujung elektroda aktif dengan tubuh patient akan terjadi arus besar danterjadi pembakaran. Untuk lebih memahami prinsip kerja dari

    electrosurgery unit dapat diperhatikan pada blok diagram elektrosurgery

    berikut ini.

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    5/21

    Gambar 2. Diagram blok ESU

    Tabel 1. Tipe output karakteristik ESU

    4. BagianBagian Electrosurgery

    a) Unit electrosurgery

    Gambar 3. Electrosurgry tampak depan

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    6/21

    b) Aksesoris standar

    Gambar 4. Netral elektrode

    Gambar 5. NESSY

    Gambar 6. Foot switch

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    7/21

    Gambar 7. Elektroda aktif

    5. Prosedur Penggunaan Elektrosurgey Unit

    a)

    Sebelum menghidupkan ESU bersihkan ESU dan bagian-bagiannya dari

    debu dan kotoran lainnya. Pastikan bahwa tidak ada barang apapun diatas

    ESU terutama cairan.

    b) Pastikan bahwa semua accecories dalam kondisi baik dan telah terpasang

    dengan baik.

    c)

    Masukkan kabel power ESU ke stop kontak listrik di dinding. Pastikan

    kabel power telah tertancap dengan mantap di stop kontak, apabila stop

    kontak tidak ada arde, hubungkan ESU dengan arde tambahan.

    d)

    Hidupkan ESUe) Atur dosis/daya yang diinginkan dengan menekan tombol up/down,

    baik untuk cutting maupun coagulation. Lukukan juga pemilihan efek

    yang diinginkan untuk cutting dan mode yang diinginkan untuk

    coagulating, bila memang dibutuhkan.

    f) ESU siap untuk digunakan, setelah netral elektroda terpasang ke pasien

    dengan baik, pemasangan elektroda netral sebisa mungkin pada bagian

    tubuh pasien yang paling dekat dengan yang dibedah, hal ini untuk

    mencegah mengalirnya arus dari elektroda aktif ke elektroda netral agar

    tidak melalui jantung.

    g)

    Setelah selesai penggunaan ESU, bersihkan dan rapikan kembali unit

    beserta semua aksesoris yang digunakan.

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    8/21

    6. Pengamanan

    Aspek pengamanan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ESU

    meliputi pengamanan listrik dan pengamanan luka bakar :

    a.

    Pengaman listrik :

    1.

    Arus lebih

    Apabila terjadi beban lebih akibat hubungan singkat atua

    kerusakan komponen dalam rangkaian, maka sekering yang

    berfungsi sebagai pengaman akan putus. Sekering harus diganti

    dengan yang sesuai.

    2. Frekwensi rendah

    Pada pembangkitan frekwensi tinggi ada kemungkinan frekwensi

    rendah masuk, sehingga menimbulkan dampak negatif pada

    pasien. Untuk menghindari hal antara rangkaian penguat dan

    rangkaian out put dipasang filter frekwensi rendah, hal ini untuk

    mencegah efek faradik pada pasien.

    3.

    Elektroda netral

    Apabila kabel penghubung netral elektroda putus, maka aktif

    elektroda akan berfungsi sebagai pemancar frekwensi tinggi ke

    ground, sehingga bagian tubuh pasien yang terhubung ke ground

    akan mengakibatkan terjadinya luka bakar. Untuk menghindari hal

    ini, pada salah satu penghubung elektroda dipasang rangkaian

    alarm yang dapat mendeteksi terhubung atau tidaknya netral

    elektroda.

    4. Arus bocor (Leakage Current)

    Apabila terjadi kegagalan isolasi akan mengakibatkan timbulnyaarus bocor, besarnya arus bocor ditentukan oleh tingkat kebocoran

    isolasi. Untuk menghindari dampak negatif yang diakibatkan oleh

    arus bocor perlu diperhatikan hubungan pentanahan (titik

    pembumian) yang baik.

    5. Kodefikasi warna dan simbol (IEC Standart)

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    9/21

    Kodefikasi warna dan simbol dimaksudkan untuk menghindari

    terjadinya salah pemilihan tindakan dalam pengoperasian

    Elektrosurgery.

    Warna kuning untuk cutting

    Warna biru untuk coagulating

    Simbol pinset untuk bipolar

    b.

    Pengamanan terhadap luka bakar pada bagian yang tidak diinginkan.

    Selama pemakaian pesawat Elektrosurgery dapat

    mengakibatkan luka bakar pada bagian yang tidak diinginkan, tetapi

    luka bakar ini dapat dicegah dengan jalan mengetahui penyebabnya.

    Ada tiga penyebab luka bakar, yaitu :

    1) Luka bakar endogenous

    Disebabkan oleh banyaknya densitas arus didalam jaringan

    pasien. Pada aktif elektroda memerlukan densitas arus yang

    sangat tinggi untuk cutting atau coagulating, dan hubungan

    pasien dengan elektroda netral tidak baik. Luka bakar

    endogenous pada permukaan antara elektroda netral dan

    jaringan pasien dapat terjadi karena penggunaan elektroda

    netral yang terlalu kecil dibandingkan dengan pemakaian

    daya frekwensi tinggi yang digunakan, atau karena elektroda

    netral tidak terpasang secara sempurna atau hanya sebagian

    kecil elektroda netral yang menempel.

    2) Luka bakar endigenous

    Luka bakar endigenous karena ada sebagian tubuh pasienyang menyentuh bagian konduktif area yang lain. Jika ada

    bagian tubuh pasien yang terkena bahan konduktif yang lain

    selama pembedahan, seperti aksesoris metal meja operasi,

    tiang infus, penyangga tangan/kaki yang tidak terisolasi dsb.,

    dapat mengakibatkan luka bakar, terutama sekali saat

    elektroda netral tidak terpasang secara sempurna atau hanya

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    10/21

    sebagian kecil elektroda netral yang menempel. Sebagai

    catatan, selama pembedahan dengan menggunakan ESU,

    pasien harus terisolasi terhadap seluruh barang konduktif,

    bahan isolasi yang elektrik yang kering dan tebal

    ditempatkan diantara pasien dan meja operasi.

    3)

    Luka bakar exogenous.

    Disebabkan dari panas yang ditimbulkan oleh bahan yang

    mudah terbakar, diantaranya cairan pembersih kulit,

    desinfectan, juga zat anastetic yang mudah terbakar dan akan

    tersulut akibat adanya percikan bunga api dari elektroda aktif

    dengan permukaan tubuh pasien yang dibedah.

    Semua arus bolak-balik frekwensi tinggi yang mengalir dari

    elektroda aktif monopolar melalui patient menuju ke elektroda netral

    (patient plate), hal ini agar terjadi arus balik ke ESU melalui patient

    plate. Jika peletakan patient plate ke patient, tidak benar atau mungkin

    tidak terpasang, maka arus akan mengalir melalui kontak yang tidak

    diinginkan dari patient, dengan obyek penghantar listrik, seperti meja

    operasi, atau operator yang bisa mengakibatkan pembakaran pada

    bagian tersebut. Dalam hal ini peletakan atau penggunaan elektroda

    netral yang benar adalah mutlak.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan

    elektroda netral :

    a.

    Patient plate termasuk kabel dan jack (connector) harus selalu

    dalam keadaan baik dan bersih.

    b.

    Seluruh area permukaan patient plate harus tepat menempel padabagian tubuh patient, pada lengan atau paha patient, yang paling

    dekat dengan bagian yang akan dibedah.

    c.

    Daya hantar listrik (conduktivitas elektrik) dari bagian tubuh

    yang dipasang patient plate sebaiknya ditingkatkan.

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    11/21

    d. Patient plate harus benar-benar menempel dengan baik dengan

    menggunakan gelang karet, untuk mencegah patient plate

    bergeser.

    e.

    Selama penggunaan ESU, patient tidak boleh berhubungan

    dengan benda-benda penghantar listrik, yang berhubungan

    dengan bumi.

    f. Jika patient dihubungkan dengan alat monitor selama

    pembedahan, seperti patient monitor, kabel netral harus

    dihubungkan langsung dengan patient plate.

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    12/21

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A.

    LANGKAH PRAKTIKUM

    Langkah utama yang harus diambil adalah pahami dan cermati manual

    book dari setiap alat yang mengalami masalah, termasuk wiring diagram, hasil

    dari measuring point (MP) standar yang telah ditentukan oleh vendor alat

    tersebut.

    Gambar 8. Rangkaian elektrik ESU

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    13/21

    Gambar 9. Wiring diagram ESU

    Dari wiring diagram di atas dapat kita pahami bahwa ESU bekerja

    ketika mendapat catu daya dari jala-jala listrik sehingga blok power suplai akan

    menghasilkan variasi tegangan sesuai kebutuhan tiap-tiap komponen pada alat

    tersebut. Pada rangkaian osilator terdapat R36 yang berfungsi mengatur

    pengisian dan pengosongan C9 sehingga R36 berperan untuk mengatur

    frekuensi yang dihasilkan, sedangkan pada rangkaian modulator terdapat R3

    dan R4 yang berfungsi untuk mengatur sinyal modulasi, R3 untuk mengatur

    modulasi cutting sedangkan R4 untuk mengatur modulasi koagulasi, setelah itu

    sinyal hasil osilasi dan modulasi akan dicampur oleh diver sehingga menjadi

    sinyal modulasi dengan frekuesi tinggi yang dapat kita atur, output dari driver

    akan dikuatkan oleh rangkaian trafo step up yang nilai penguatan outputnya

    dapat diatur melalui R1 dan R2, setelah itu output dari penguatan trafo dikirim

    ke penguatan utama dan setelah itu menuju rangkaian switch untuk memilih

    mode cutting maupun coagulation switch cut akan menyebabkan K1 bekerja

    dan switch coagulation akan menyebabkan K2 bekerja, pada penguatan utama

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    14/21

    ada sinyal umpan balik overload yang digunakan ketika terjadi overload

    sehingga otomatis alat akan berhenti beroperasi.

    Dan berikut adalah output masing-masing MP ketika ESU berfungsi

    dengan baik :

    Gambar 9. MP1 (Osilator)

    Gambar 10. MP2 (Coag)

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    15/21

    Gambar 11. MP2 (Cut)

    Gambar 12. MP3 (Coag)

    Gambar 13. MP3 (Cut)

    Gambar 14. MP4 (Coag)

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    16/21

    Gambar 15. MP4 (Cut)

    Gambar 16. MP6 (Coag)

    Gambar 17. MP6 (Cut)

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    17/21

    Gambar 18. MP7

    Gambar 19. MP8

    Langkah-langkah yang harus diambil secara umum ketika memecahkan

    masalah adalah ditunjukkan oleh diagram alur berikut :

    Gambar 8. Diagram alur pengambilan langkah troubleshoot

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    18/21

    Secara garis besar masalah-masalah pada ESU dapat terjadi pada bagian

    berikut :

    1.

    Power supply2. Osilator

    3.

    Modulator

    4. Driver (pencampur sinyal hasil osilasi dan modulasi)

    5. Filter frekuensi tinggi

    6. Kontrol

    7. Penguat

    8.

    Rangkaian proteksi overload

    B. HASIL PRAKTIKUM

    Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka masalah yang

    ditemukan beserta langkah trouble shoot yang harus dilakukan adalah sebagai

    berikut :

    1.

    Alat/unit mati total

    a.

    Analisa :

    Unit tidak mendapatkan catu daya sehingga unit sama sekali tidak

    dapat aktif.

    Catu daya yang didapat tidak sesuai dengan spesifikasi alat/unit.

    b. Langkah :

    Lakukan pengukuran tegangan dari jala-jala PLN

    Lakukan pengukuran pada MP10 karena itu adalah output power

    suplai

    Jika tegangan tidak keluar maka ukurlah F9, kemungkinan F9

    putus, jika putus maka gantilah dengan Fuse yang spesifikasinya

    sama

    c. Keterangan :

    F9 putus sehingga dilakukan penggantian fuse

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    19/21

    2. Indikator alarm elektroda netral berbunyi tidak semestinya

    a. Analisa :

    Terdapat masalah pada kabel sambungan elektroda netral

    Relai driver buzzer tidak mendapat tegangan

    b.

    Langkah :

    Periksa sambungan kabel elektroda netral, jika putus maka

    sambunglah/ ganti

    Jika relai tidak mendapat tegangan maka ukurlah output MP10

    c. Keterangan :

    Kabel elektroda netral (kabel 61) putus, sehingga dilakukan

    penyambungan

    3. Alat hidup namun tidak dapat melakukan Cut/Coag

    a. Analisa :

    Arus dan teganagan yang keluar tidak cukup kuat untuk

    melakukan cutting atau coagulation

    b.

    Langkah :

    Terdapat masalah pada rangkaian penguatan arus dan tegangan

    c.

    Keterangan :

    R7 (100) mengalami kerusakan, sehingga harus diganti, namun

    pada percobaan ini sementara hanya di jumper karena hambatan

    yang dibutuhkan tidak terlalu besar.

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    20/21

    BAB IV

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara

    garis besar langkah-langkah perbaikan pada ESU adalah :

    Masalah : Penentuan masalah yang kita temui, bisa kita tanyakan pada

    user mengenai keluhan-keluhan alat tersebut

    Analisa : Merupakan tindak lanjut dari penentuan masalah, dimana

    pada langkah ini kita harus mampu menentukan bagian-bagian yang

    mengalami kerusakan, seperti :

    1. Power supply

    2. Osilator

    3. Modulator

    4.

    Driver (pencampur sinyal hasil osilasi dan modulasi)

    5.

    Filter frekuensi tinggi

    6. Kontrol

    7. Penguat

    8. Rangkaian proteksi overload

    Namun agar dapat menganalisa kita dituntut :

    1.

    Memahami prinsip kerja alat tersebut

    2. Memahami cara kerja tiap-tiap komponen pada alat tersebut

    3. Memahami Manual Book yang telah disediakan vendor

    Langkah : Merupakan realisasi dari analisa yang telah kita lakukan.

  • 7/25/2019 Electrosurgery unit

    21/21

    B. PENUTUP

    Demikianlah laporan ini saya susun, apabila terdapat kesalahan baik

    penulisan maupun penyampaian, maka kritik dan saran yang membangun

    kami harapkan dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

    para pembaca umumnya dan penulis khususnya.