esya alhadi pentingnya peningkatan soft skill

11
Orasi Bisnis Edisi ke-2 PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 45 PENTINGNYA PENINGKATAN SOF T   SK I L L  DALAM LINGKUNGAN KERJA Esya Alhadi Administrasi Niaga - Politeknik Negeri Sriwijaya  Abs t rac t  Business world requires a person with good hard skill and soft skill. The skill is one of the skills which gained in educ ation world. Education w orld has a big responsibility for creating or traning the soft skill of th students, because someone’s success in business world in 80 % determined by the ability to manage self and others (soft skill). In working environme nt a person can not work by himself, a work relate s to another work forming a team work . The team w ill be operated pro perly if there is a responsibility among employess, respect others, able to communicate with others, honest, discipline, and willing to share the knowledge to co-worker. To create the student’s  soft skill  , a lecture’s roles is very important; such as designing learning process, so the students can train their soft skill indirectly. Also, the lectures’ attitude can be a good model for the ir  students. K e yw ords : soft s ki ll, har d ski lls, wor ki ng env i r ont m e nt PENDAHULUAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung kepada kemampuan dan keterampilan karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut, dengan  penge tahuan dan keterampilan yang dimiliki, karyawan akan menyerahkan seluruh kemampuannya untuk melaksanakan pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Sehingga rata-rata perusahaan yang akan menerima karyawan baru, selalu melakukan test mengenai kemampuan  penge tahuan atau keterampilan yang dimiliki pelamar. Hal ini jelas dilakukan karena tidak ada perusahaan yang mau menerima karyawan yang tidak memiliki keterampilan apapun. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan sangat diperlukan dalam  bidang kerja. Kete rampilan dan pengetahuan yang dimiliki dapat mem buat karyawan tersebut bekerja dengan cepat, kreatif, inovatif. Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki tidak saja yang bersifat hard   skill  tetapi juga yang bersifat soft   skill . Perpaduan hard   soft  dan soft   skill  yang dimiliki seseorang sangat diperlukan dalam dunia kerja. Soft   skill  yang dimilikinya dapat membantunya mudah bergaul dalam lingkungan kerja, karena kejujuran, rasa tanggung jawab, disiplin, percaya diri yang dimiliki seseorang dengan sendirinya akan me mudahkan orang tersebut diterima d i lingkungan kerja. Secara tidak langsungpun akan memudahkan orang tersebut mengembangkan hard   skill  yang dimilikinya, karena dia merasa lingkungan kerja sangat kondusif.

Upload: fikarnst

Post on 13-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 1/11

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN

ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA45

PENTINGNYA PENINGKATAN SOFT  SKILL  

DALAM LINGKUNGAN KERJA

Esya Alhadi

Administrasi Niaga - Politeknik Negeri Sriwijaya

Abstract

 Business world requires a person with good hard skill and soft skill. The skill is one ofthe skills which gained in education world. Education world has a big responsibility forcreating or traning the soft skill of th students, because someone’s success in businessworld in 80 % determined by the ability to manage self and others (soft skill). In workingenvironment a person can not work by himself, a work relates to another work forming a

team work. The team will be operated properly if there is a responsibility among

employess, respect others, able to communicate with others, honest, discipline, andwilling to share the knowledge to co-worker. To create the student’s soft skill  , a lecture’sroles is very important; such as designing learning process, so the students can traintheir soft skill indirectly. Also, the lectures’ attitude can be a good model for their

 students.

Keywords : soft ski ll , hard skil ls, worki ng environtment

PENDAHULUAN

Keberhasilan suatu perusahaan

sangat tergantung kepada kemampuandan keterampilan karyawan yang ada

dalam perusahaan tersebut, dengan pengetahuan dan keterampilan yangdimiliki, karyawan akan menyerahkanseluruh kemampuannya untukmelaksanakan pekerjaan dalam rangkamencapai tujuan perusahaan.Sehingga rata-rata perusahaan yang

akan menerima karyawan baru, selalumelakukan test mengenai kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pelamar. Hal ini jelas dilakukan karena

tidak ada perusahaan yang mau menerima karyawan yang tidak memiliki keterampilanapapun.Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan sangat diperlukan dalam

 bidang kerja. Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki dapat membuat karyawan

tersebut bekerja dengan cepat, kreatif, inovatif. Kemampuan dan keterampilan yangdimiliki tidak saja yang bersifat hard   skill  tetapi juga yang bersifat soft   skill . Perpaduan

hard   soft  dan soft   skill  yang dimiliki seseorang sangat diperlukan dalam dunia kerja. Soft   skill   yang dimilikinya dapat membantunya mudah bergaul dalam lingkungan kerja,karena kejujuran, rasa tanggung jawab, disiplin, percaya diri yang dimiliki seseorangdengan sendirinya akan memudahkan orang tersebut diterima di lingkungan kerja. Secaratidak langsungpun akan memudahkan orang tersebut mengembangkan hard   skill   yang

dimilikinya, karena dia merasa lingkungan kerja sangat kondusif.

Page 2: Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 2/11

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN

ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA46

Karyawan yang bekerja dalam

 perusahaan tidak bekerja sendiri, mereka

memerlukan bantuan teman kerja lainnya dalamistilah lain dalam bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan sangat diperlukan adanya tim kerja.Tim kerja ini dapat dimulai dari tim kerja yang

kecil yaitu bagian-bagian dalam perusahaan.Tim kerja yang kecil tersebut akan membentuk

suatu tim kerja besar untuk mencapai tujuan perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Apalagi bekerja dalam suatu tim,keberhasilan suatu tim kerja selain sangattergantung dari kesamaan persepsi mengenaitujuan yang akan dicapai, kemampuan dan keahlian yang dimiliki tim dan yang tidak

kalah pentingnya yaitu kemampuan kerja sama antar tim, kemampuan komunikasi, bertanggung jawab, percaya diri, kemampuan memimpin, disiplin dan lain-lain yang adadalam diri karyawan yang dikenal dengan istilah  soft   skill . Seperti yang diungkapkanoleh Admin (2008) dalam artikel dan opini dengan judul Antara Hard  Skill  dan Soft  Skill .

Dalam artikel tersebut diungkapkan bahwa” Berdasarkan penelitian di Harvard  UniversityAmerika Serikat menyatakan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata

oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard   skill ) saja, tetapi lebih oleh kemampuanmengelola diri dan orang lain ( soft   skill ). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan

hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard   skill   dan sisanya 80% oleh  soft   skill .” Sudahselayaknya setiap dunia pendidikan sekarang ini agar mempersiapkan anak didiknyauntuk bersaing di pasar tenaga kerja dengan bekal keterampilan  soft   skill .

Menurut Nofieiman (2006) bahwa yang mempengaruhi mutu lulusan adalah:

1. 

Kualitas input2.  Kualitas dan kuantitas dosen3.  Sistem penilaian4.  Teaching materials

5.  Kualitas sarana prasarana6.  Kerjasama

Suatu Perguruan Tinggi yangmemiliki unsur diatas, diharapkan dapatmembekali lulusannya dengan hard   skill  dan soft    skill , sehingga dapat menjawab

tantangan pasar kerja. Pada saat lulusantersebut benar-benar terjun didunia kerja,

 baik sebagai pekerja maupun berwirausaha,maka dengan bekal selama kuliah, merekaakan dapat mengembangkan/meningkatkan soft   skill   mereka dengan lebih baik. Padasaat bekerja inilah mungkin baru disadari bahwa kemampuan mengolah diri dan oranglain ( soft   skill ) sangat diperlukan.

Apabila kita tilik proses pengajaran yang ada sekarang ini terutama di JurusanAdministrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya, dalam proses belajar setiap matakuliahnya sudah dirancang untuk membekali mahasiswanya dengan keterampilan baik

hard   skill   maupun  soft   skill . Tetapi sangat disayangkan, mungkin tenaga pengajarnya

Page 3: Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 3/11

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN

ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA47

kurang fokus melatih soft   skill  mahasiswanya. Sebagian besar mahasiswa dituntut untuk

menunjukkan kemampuan hard    skill nya dibandingkan  soft    skill , padahal Jurusan

Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya setiap mata kuliahnya memilikilaboratorium untuk melatih  soft    skill   mahasiswa. Menurut laporan  ”WorldCompetitiveness Yearbook ”(2004), tingkat daya saing sumber daya manusia di Indonesiadi lingkungan regional ASEAN berada paling bawah. Salah satu alasannya, menurut

Suprayitno (2007), adalah karena model pendidikan pada perguruan tinggi umumnyamasih fokus pada keterampilan teknis, hard   skill s (90%) dibandingkan pengembangan

 soft   skill s (10%). Sementara itu, National Association of Colleges and Employers(NACE) pada 2005 melaporkan bahwa pada umumnya para pengguna lulusanmembutuhkan keahlian kerja berupa  soft   skill s 82 persen dan hard   skill s 18 persen”.(Abdurachman, 2007).

Seperti yang dikemukakan oleh Nofieiman (2006) bahwa masalah umum

yang terjadi adalah:1.  Komunikasi efektif, Kebanyakan

kegiatan perkuliahan cenderungdilakukan secara satu arah. Akibat

laten yang lebih parah, mahasiswa jadi minim dalam kemampuan

komunikasi karena tidak bisa bertanya, berinteraksi dengan dosen,

melakukan presentasi, diskusikelompok, atau adu argumen. 

2.  Kepercayaan diri, Sudah banyak

dosen yang mengelukan rendahnya

kepercayaan diri mahasiswa, baik itukepercayaan diri secara umum, teknis, analisis, komunikasi, maupun kepercayaan diridalam bidang lainnya. Contoh: Mahasiswa malas untuk bertanya/ kontribusi padadiskusi kelas. Sementara ketika ditanya apa mereka sudah faham dengan materi

kuliahnya, lagi-lagi tidak ada yang menjawab, kalau sudah begini sulit sekalimembangkitkan kepercayaan diri ketika mereka berada didunia kerja. 

3.  Leadership, Mahasiswa yang pernah terlibat dalam organisasi kemahasiswaan sedikit beruntung karena memiliki tempat untuk mengembangkan kemampuan leadership tersebut. Dunia kerja kini tidak lagi menuntut kinerja individual yang superior, tetapilebih dari itu, kemampuan leadership dan team work  yang mumpuni. 

4.  Presentasi dan kemampuan meyakinkan orang lain, Dalam dunia kerja,

kemampuan presentasi, pitching , dan meyakinkan orang lain adalah Skill  yang mutlakdiperlukan. Sayangnya, tidak semua kegiatan perkuliahan memfasilitasi

mahasiswanya untuk melakukan presentasi, Sebagian mahasiswa memang terlatihdengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Namun jumlahnya tentu tidak seberapadibandingkan jumlah seluruh mahasiswa yang ada. 

5. 

Keberanian dan etika, Sudah jadi rahasia umum kalau lulusan kita sering sungkandalam mengambil keputusan berdasar sound business practice, coprorate goverment,regulasi yang berlaku, cost-benefit analysis, project  management , dan variabel lainya. Namun ada juga sebagian lulusan yang terlalu ”berani” menembus batas etika bisnis

maupun etika profesi yang seharusnya menjadi pegangan. Etika mutlak diperlukanagar kemampuan yang dimiliki tidak digunakan untuk hal-hal yang bertentangandengan moral dan hukum. 

Page 4: Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 4/11

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN

ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA48

Begitu juga menurut Irma (2009) bahwa ”Ada kecenderungan apa yang diberikan

di bangku kuliah tidak sepenuhnya serasi dengan kebutuhan di lapangan kerja. Sebagian

 besar menu yang disajikan, boleh dibilang berupa keterampilan keras (hard    skill ).Padahal bukti-bukti menunjukkan penentu kesuksesan justru kebanyakan adalah keahlianyang tergolong lunak ( soft   skill )”. Pada tulisan ini, penulis ingin mengangkat uraianmengenai mengapa soft   skill  sangat diperlukan di dunia kerja dan bagaimana membentuk

 soft   skill  dalam diri seorang mahasiswa.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Soft  Skill  Soft    skill   merupakan kesadaran

yang membuat seseorang termotivasi dan pantang menyerah sehingga bisa

menempatkan diri ditengah orang lainsecara proporsional (Duta masyarakat,2009)

Pengertian lain dari  soft    skill  

menurut Gardner dalam Ikhsan (2009)adalah ”kemampuan di luar kemampuan

teknis dan akademis, yang lebihmengutamakan kemampuan intra dan

interpersonal. Kecerdasan intrapersonal(intrapersonal intelligence) adalahkemampuan memahami diri dan bertindak adaptif berdasarkan pengetahuan tentang

diri”.  Kemampuan berefleksi dan keseimbangan diri, kesadaran diri tinggi, inisiatif dan

 berani.Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence) adalah kemampuan untuk

mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak dan temperamenorang lain. Kepekaan dan ekspresi wajah, suara dan gerak tubuh orang lain (isyarat), dan

kemampuan untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang lain .

Penggolongan Soft  Skill  

Pada dasarnya soft   skill  terbagi menjadi 2 jenis yaitu: (Putri, 2007)Kualitas Personal:

  Dapat bertanggung jawab

  Kepercayaan diri

  Mampu bersosialisasi 

Mampu mengatur diri sendiri (Self-management )

  Integritas/kejujuranInterpersonal Skill: 

  Leadership (kepemimpinan)

  Kemampuan bernegosiasi

  Mampu bekerja sama dalam tim  Mau berbagi ilmu dengan orang lain

  Dapat melayani klien/pelanggan

Menurut Ikhsan dalam Wiratna (2008) mengatakan bahwa  soft   skill   yang perludiasah dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori, yaitu:

1. 

Keterampilan komunikasi lisan dan tulisan (Communication skills)

Page 5: Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 5/11

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN

ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA49

2.  Keterampilan berorganisasi (Organizational skills)

3.  Kepemimpinan ( Leadership)

4. 

Kemampuan berpikir kreatif dan logis ( Logic and creative)5.  Ketahanan menghadapi tekanan ( Effort )6.  Kerja sama tim dan interpersonal ( group skills) dan etika kerja (ethics)

Menurut Murphy dan Peck dalam Dinata (2008) bahwa ada 8 anak tangga yang harusdilewati dalam mengantarkan seseorang menuju puncak kesuksesan, yaitu:

1.  Kemauan kerja keras (Capacity for hand work ), Sikap kerja keras ini harusdimiliki oleh setiap wirausahawan. Dalam hal ini, unsur disiplin memainkan peranan penting. Karena bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidakada.

2.  Mampu bekerjasama dengan orang lain (Getting things done with and through

 people), Setiap wirausahawan, hendaknya mampu memanfaatkan potensi orang

lain yang ada disekitarnya. Untuk itu, perbanyak teman dengan orang-orangdibawah kita (mungkin sebagai anak buah) atau orang diatas kita (mungkinsebagai majikan).

3.  Penampilan yang baik (Good appearance), Seorang wirausahawan bukan semata-

mata berarti penampilann body face. Akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur dan disiplin.

4.  Keyakinan diri (Self confidence) , Hidup berwirausaha haru memiliki keyakinandiri bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha, jangan ragu lagi bimbang.

5.  Pandai membuat keputusan ( Making sound decision), Dalam berwirausaha, kitatentu akan dihadapkan pada berbagai alternatif, harus memilih, maka langkahyang dapat anda lakukan adalah membuat pertimbangan yang matang.

6.  Pendidikan (College education), Untuk menjadi wirausahawan sukses ialah

kegemaran untuk selalu menambah ilmu pengetahuan.7.  Ambisi untuk maju ( Ambition drive), Ambisi yang proporsional merupakan

sesuatu sikap positif yanhg perlu dimiliki bagi para wirausahawan yang inginsukses. Roh ambisi ini akan melahirkan orang-orang yang gigih dalam mengeluti

 pekerjaan dan tantangan.8.  Pandai berkomunikasi ( Ambility to communicate), Seorang wirausahawan harus

selalu membangun kepandaian dalam bekomunikasi. Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasikan buah pikiran ke dalam bentuk ucapan yang jelas, tutur kata yang enak, dan mampu menarik perhatian orang lain.

Berdasarkan penjelasan diatas, ternyata bahwa peran  soft   skill s sangat penting

untuk kesuksesan seseorang diantaranya: kemauan kerja keras, mampu bekerja sama, penampilan yang baik, keyakinan diri, ambisi untuk maju, pandai berkomunikasi.

PEMBAHASAN

Manusia dalam kehidupannya tidak pernah berhenti dari usaha untuk memenuhikebutuhannya. Jika suatu kebutuhan sudah terpenuhi, maka akan timbul kebutuhanlainnya. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh A.H. Maslow, bahwa padadasarnya kebutuhan manusia itu digolongkan atas lima macam kebutuhan yaitu: (Zainun,1989)

1.  Kebutuhan-kebutuhan dasar manusia sehari-hari untuk makan, minum, berpakaian, bertempat tinggal, bercampur dan kebutuhan-kebutuhan yang

tergolong kebutuhan fisik lainnya ( physical needs);

Page 6: Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 6/11

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN

ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA50

2.  Kebutuhan-kebutuhan untuk memperoleh keselamatan, keamanan, jaminan atau

 perlindungan diri ancaman-ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup

dan kehidupannya dengan segala aspeknya ( safety needs);3.  Kebutuhan-kebutuhan untuk disukai dan menyukai, disenangi dan menyenangi,dicintai dan mencintai, kebutuhan untuk bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menjadi anggota dari kelompok pergaulan yang lebih

 besar ( social needs);4.  Kebutuhan-kebutuhan untuk memeperoleh kehormatan, penghormatan, pujian,

 penghargaan dan pengakuan (the needs for esteems);5.  Kebutuhan-kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan, keagungan, kekaguman

dan kemasyhuran sebagai seorang yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya dengan hasil prestasi yang luar biasa (the needs for self actualizatiosin).

Kebutuhan sosial dapat

terpenuhi, jika karyawan mampumeningkatkan  soft   skill   dalam dirinyadi lingkungan kerja. Kebutuhan akanditerimanya diri dalam lingkungan

misalnya lingkungan kerja tidaklahmudah semudah membalikkan telapak

tangan. Tetapi apabila seseorang itumampu meleburkan diri dalam

lingkungannya akan memudahkanorang tersebut diterima di lingkungankerjanya, untuk itu seseorang

karyawan haruslah memiliki

keterampilan terutama yaitu  soft   skill  disamping hard   skill . Dengan  soft   skill , seseorang dalam bergaul dengan rekan kerja,dalam urusan kerja dilakukan dengan pendekatan hati nurani (kekeluargaan) dalam arti,saling menghargai hak-hak orang lain, saling memberikan masukan atas kekurangan

rekan kerja, mampu menerima kritikan dari rekan kerja. Sehingga suasana kerja diraskansangat meyenangkan. Suasana yang menyenangkan dalam lingkungan kerja akan

 berdampak positif bagi karyawan. Karyawan akan mudah dan leluasa untuk menuangkanide/pemikirannya. Suasana ini hendaknya juga terus diciptakan oleh pemimpinb perusahaan yang ada. Pemimpin bisa menciptakan suasana seperti ini, jika pimpinantersebut dapat menerapkan gaya kepemimpinan transformasional. Gaya kepemimpinantransformasional adalah ” Pemimpin yang memberikan pertimbangan dan rangsangan

intelektual yang diindividukan dan yang memiliki kharisma (Robbins, 2002). Pada gayakepemimpinan ini, seorang pemimpin haruslah mampu melakukan pendekatan kepada

karyawan, sehingga karyawan menjadikan pimpinannya sebagai sumber inspirasi, dapatmembangkitkan rangsangan intelektual (menggalakkan kercerdasan, rasionalitas, dan pemecahan masalah yang teliti).  Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan olehZainun (1989) bahwa ”terpenuhinya kebutuhan tingkat ke tiga ini (kebutuhan sosial) akan berpengaruh terhadap hubungan manusia dalam pekerjaan. Seseorang pekerja akandisiplin bekerja dan merasa senang pergi ke tempat kerja.” 

Tidak bisa dipungkiri bahwa kita dalam dunia kerja akan bekerja dengan banyak

orang, tidak mungkin bisa bekerja sendiri. Tujuan, visi, misi perusahaan tidak bisadicapai sendiri tanpa bantuan teman kerja. Untuk bisa bekerja sama inilah sangatdibutuhkan fungsi  soft   skill   yang besar. Seandainya seseorang tersebut memiliki ide

tertentu tentang pekerjaannya karena kemampuan hard   skill  yang dimilikinya, akan sia-

Page 7: Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 7/11

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN

ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA51

sia jika dia tidak mampu untuk

mengkomunikasikan, berbagi idenya

kepada rekan kerja ataupun percayadiri dengan apa yang dikerjakannya.Mengkomunikasikan sesuatu

 berarti kita ingin menyampaikan

informasi kepada pihak lain. Suatukomunikasi akan berhasil jika

 pemberi informasi dapatmenyampaikan informasinya secara baik, sehingga penerima informasidapat memahami dan mempunyai pemahaman yang sama dengan pemberi informasi.Keterampilan komunikasi yang dimiliki seseorang akan sangat membantunya untukmenyampaikan ide yang dimilikinya dalam menyelesaikan pekerjaan, jika tidak memiliki

keterampilan tersebut, maka ide-ide yang dimiliki akan terbuang sia-sia. Seperti yangdikemukakan oleh Mangkuprawira (2008) bahwa ” berbagai hasil studi tentang kebutuhan perusahaan akan karyawan profesional adalah pentingnya segi kemampuan dalam berkomunikasi. Alasannya, kemampuan komunikasi sangat penting ketika seorang

karyawan harus mampu menterjemahkan apa yang dikehendaki pimpinan, mampumenyampaikan gagasan-gagasannya dengan gamblang, mampu membuat surat bisnis,

dan mampu membangun komunikasi positif dengan atasan dan sesama karyawan.Bahkan perusahaan yang sangat aktif membangun jejaring bisnisnya, kemampuan

karyawan profesional dalam berkomunikasi (negosiasi) bisnis dengan pihak rekanansangat dibutuhkan.” 

Begitu juga jika kedudukan seseorang sudah berada pada tingkat yang lebih

tinggi (top management   atau middle management ), maka keterampilan ini lebih besar

diperlukan.Seorang pemimpin mempunyai tugas untuk mengkoordinir karyawan,

memotivasi karyawan, mensosialisasikan rencana-rencana yang akan dijalankan dan lain-lain. Untuk itu pimpinan haruslah mampu mengkomunikasikan rencana yang akan

dijalankan, agar semua pihak paham akan persiapan yang akan dilakukan untukmerealisasikan rencana tersebut. Kemampuan komunikasi juga dituntut untuk seorang

 pimpinan dalam memotivasi karyawan. Salah satu cara memotivasi karyawan adalahdengan melakukan pendekatan kepada karyawan misalnya memberikan nasehat,memberikan masukan-masukan berupa cara terbaik dalam melaksanakan pekerjaan,melibatkan karyawan mengambil keputusan, berdiskusi dengan karyawan untukmembangkitkan rasa intelektualitas karyawan, dan lain-lain. Pendekatan yang dilakukan

seperti ini, akan membuat karyawan merasa diperhatikan, diakui sebagai bagian dariorganisasi, dihargai pendapatnya, sehingga apapun keputusan yang diambil akan diakui

sebagai keputusan bersama, karena mereka dilibatkan dalam mengambil keputusan danmereka jelas akan mendukung keputusan tersebut. Hal ini senada dengan pendapat yangdikemukakan oleh Zainun (1989) yang menyatakan bahwa ”kebanggaan seseorang untukdiakui sebagai anggota sesuatu perkumpulan yang mempunyai reputasi. Kebanggaan initerpenuhi pula kalau diikutsertakan dan dihargai keikutsertaan itu, umpanya dalam penyusunan rencana-rencana dan dalam menghadapi segala persoalan yang berhubungandengan kegiatan-kegiatan perkumpulan atau organisasi. Bilamana kebutuhan-kebutuhan

akan harga diri dapat dipenuhi, hasilnya akan menumbulkan gejala-gejala baik yaitu padaorang yang demikian akan timbul perasaan percaya pada diri sendiri, perasaan kuat, perasaan mampu dan sempurna , merasa berguna dan dibutuhkan dalam masyarakat.

Page 8: Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 8/11

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN

ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA52

Sebaliknya jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka timbul perasaan rendah diri, lemah,

 putus asa, takut dan pemalu”.

Pendekatan-pendekatan kepada karyawan semua ini bisa dilakukan pimpinan, jika pimpinan mempunyai rasa empati yang tinggi, pimpinan yang bisa merasakan perasaan orang lain akan lebih muda memotivasi karyawan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan bahwa ”Menjadi pemimpin, pada intinya mengharuskan

(baca mutlak) berpengaruh. Namun demikian, cara mempengaruhi yang dipimpin bukandengan pendekatan materi, tetapi memadukan jiwa iman dan kasih sayang. Target

kepemimpinan adalah membangun kasih, menebar kebajikan, dan penyalur rahmat Tuhandimuka bumi. Pendidikan bukan mesin penghasil hard   skill   yang pragmatis tetapi  soft   skill   outcomes  yang humanis, maka keterampilan berpikir logis, sistematis, kritis dankreatif tidak hanya dijiwai oleh nuansa intelektual saja, tetapi juga religiusitas, sertaartistik. Kapabel dalam bidang keilmuannya, konsisten dengan keyakinankeagamaannya, serta komitmen mengubah apapun disekitarnya menjadi ”indah” (Rektor,

2009).Selain komunikasi lisan dan tulisan yang perlu

dimiliki agar bisa melebur dalam lingkungan kerja.Kemampuan lain dari  soft    skill   yang juga perlu

ditanamkan dalam diri karyawan di lingkungan kerjaadalah kepercayaan diri, berbagi ilmu dengan sesama

rekan kerja, kejujuran serta etika dalam bergaul.Seseorang tidak dapat menunjukkan hard skill  

yang dimilikinya tanpa mempunyai kepercayaan padadiri sendiri. Bagaimana seseorang bisa meyakinkanorang lain atas hasil kerja/ide yang dimiliki, atau seorang

yang ingin menjual produknya, bagaimana bisa kalau dia

sendiri tidak mempunyai kepercayaan diri. Tetapikepercayaan diri yang ada janganlah melampui batas,sehingga kita akan meremehkan rekan kerja yang lain,saling menghargai antar rekan kerja adalah hal yang terbaik dalam membentuk tim kerja

yang solid.Selain kepercayaan diri yang dimiliki seseorang, kejujuran dan etika adalah hal

 penting juga yang perlu terus diasah dalam bekerja. Seseorang yang jujur, mempunyaisopan santun (beretika) dalam pergaulannya di dunia kerja, akan sangat mudah diterimadan dijadikan panutan apalagi kedudukannya sebagai seorang pemimpin. MenurutAbdurachman (2007) bahwa:  ”Sikap jujur mampu membuat seseorang beranimenyampaikan sesuatu sesuai dengan kenyataannya. Kejujuran memungkinkan

 seseorang untuk mengevaluasi diri dengan baik karena berani mengakui kekurangan dan siap untuk memperbaikinya. Di sisi lain, kejujuran akan menjadikan seseorang mampu

menyatakan kelebihannya. Semua perilaku tersebut sangat mendukung seseorang untuk percaya diri. Yaitu, keyakinan seseorang pada kemampuannya untuk menyelesaikantugas dan menghadapi tantangan”. 

Soft   skill   ini sebaiknya dibangun dalam diri seseorang sejak dini, dimulai darilingkungan keluarga, dimana orang tua harus menanamkan rasa sopan santun, mampumenghargai orang lain, berani mengemukakan pendapat (bersifat terbuka/demokrasi)dalam keluarga, ditanamkan sikap kejujuran pada anak, disiplin, semua ini perlu

diciptakan dalam kehidupan keluarga sehari-hari.Selain dirumah untuk meningkatkan  soft   skill  seseorang dapat juga dilakukan di

dunia pendidikan. Pada proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang dosen

hendaklah dapat membangkitkan kepedulian mahasiswa terhadap teman-temannya dan

Page 9: Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 9/11

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN

ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA53

 juga melatih kemampuan

mengolah diri ( soft   skill ). Salah

satu caranya yaitu memberikantugas kelompok, atau presentasisetiap mahasiswa untuk materi pelajaran dan lain-lain. Salah satu

contoh yang konkrit untuk peningkatan  soft   skill   mahasiswa

adalah dalam pelajaraan simulasi bisnis yang ada di kurikulumJurusan Administrasi NiagaPoliteknik Negeri Sriwijaya. Pada pelajaran ini mahasiswa dilatihuntuk menguasai ilmu yang

didapat selama 5 semester kuliahdi Jurusan Administrasi NiagaPoliteknik Negeri Sriwijaya.Disamping itu mahasiswa juga

dituntut untuk mampu berkomunikasi antara mahasiswa atau bagian atau antar perusahaan, karena disini setiap mahasiswa memegang jabatan tertentu dalam

 perusahaannya. Pekerjaan disetiap jabatan harus terkoordinasi, saling keterkaitan, makakepedulian terhadap bagian lain sangat diperlukan. Begitu juga kerja sama kelompok

(tim) harus terjalin dengan baik agar semua pekerjaan selesai tepat waktu. Menurut Iman(2006) bahwa solusi yang dapat diberikan adalah:

1.  Kesempatan presentasi secara individual, Idealnya kegiatan perkuliahan bisa

memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan presentasi, berdiskusi, melatih

komunikasi, beradu argumentasi tanpa saling menjatuhkan. Lebih baik lagi jikakesempatan tersebut dilakukan dalam bahasa inggris.

2.  Praktik simulasi bisnis, Khususnya di bidang bisnis/keuangan, perkuliahan banyak berkutat pada sisi teori dengan mengabaikan kemampuan praktis.

Dengan praktik simulasi bisnis semacam itu, kemampuan teknis yang dimilikiakan lebih diarahkan untuk mengatasi persoalan ( problem solving ) dan membuat

keputusan (decision making ).3.  Integritas dan profesionalisme, Kemampuan untuk menegakkan integritas dan

 profesionalisme mutlak diperlukan karena seorang lulusan perguruan tingginantinya akan bertanggung jawab penuh pada perusahaan dan kepentingna publik( stakeholder ). Mereka juga dituntut untuk tunduk pada standar profesi. Sayang,

mata kuliah terkait dengan keagamaan, civics, etika, dan personalitydevelopment  seringkali dipandang sebelah mata oleh mahasiswa.

4.  Suasana ilmiah terkondisi, Kuliah seharusnya bisa menjaga terpeliharanyasuasana ilmiah. Dengan demikian, mahasiswa ”akrab” dengan perpustakaan,familiar dengan dosen, betah berjam-jam nongkrong   di lab., dan melakukankegiatan ilmiah lainnya. Sayangnya, banyak mahasiswa yang hanya kuliah, bikintugas, praktikum, lalu pulang.

5.  Jangan jadi kupu-kupu, Seperti disinggung diatas, banyak mahasiswa yang jadikupu-kupu: kuliah-pulang, kuliah-pulang. Padahal ada baiknya spend some time 

di kampus untuk melakukan kegiatan organisasi kemahasiswaan, terlibat dalamkegiatan olahraga, menjadi asisten/tutor, magang dan terlibat dalam proyek penelitian, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya.

Page 10: Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 10/11

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN

ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA54

6.  Sikap mental positisi, Dunia kerja penuh dengan tantangan dan tekanan yang

saling berbenturan antara pihak-pihak berkepentingan (conflict of interest ). Ada

 baiknya sejak dini disiapkan sikap mental positif seperti trust, image  positif,integritas, profesionalisme, dan kredibilitas. Integritas dan kredibilitas, terutama,sangat penting untuk mengatasi persepsi umum seperti tersebut diatas.

Disamping itu peran dosen sangat penting untuk membentuk  soft    skill smahasiswa. Menurut Prayudi (2008), bahwa ”attitude dosen juga menjadi living example

dari terbentuknya soft skill mahasiswa. Perilaku dosen dalam datang tepat waktu,koreksi tugas, komunikasi dalam dan luar kelas, dan sebagainya adalah salah satu yangakan berkontribusi bagi terbentuknya soft skill mahasiswa.”

Pembenahan terhadap proses belajar kearah peningkatan  soft   skill  sangat diperlukan, karena lulusan

Perguruan Tinggi adalah mereka-mereka yang akan mewarisi untukmenjalankan negara ini dimasa yangakan datang. Jika generasinya adalah

generasi yang jujur, peduli antarsesama, mampunyai empati yang

tinggi, saling menghargai, maka sudahdapat dipastikan negara ini akan

menjadi negara besar. Pembenahandalam proses mengajar tersebut sangat penting karena berdasarkan artikel yang ditulisoleh Irma yang menyatakan bahwa ”Para pengguna tenaga kerja kerap mengeluhkan

lulusan Perguruan Tinggi yang berkualitas setengah hati. Bagaimana tidak kecewa,

kalau lulusan yang dicetak ternyata kurang tangguh, tidak jujur cepat bosan, tidak bisa bekerja teamwork , sampai minim kemampuan berkomunikasi lisan dan menulis laporandengan baik. Mengapa itu bisa terjadi?”  (Irma, 2009), dan juga menurut Harmoni (2009) bahwa”disinyalir telah terjadi kesenjangan antar dunia pendidikan tinggi dan industri.

 Perguruan Tinggi memandang lulusan yang mempunyai kompetensi tinggi adalahmereka yang lulus dengan IPK tinggi dan dalam waktu yang cepat. Sedangkan dunia

industri menganggap bahwa lulusan yang high competence adalah mereka yangmempunyai kemampuan teknis dan sikap yang baik”.

KESIMPULAN Suatu pekerjaan tidak dapat dikerjakan hanya oleh seorang pekerja saja, tetapi

dalam lingkungan kerja diperlukan adanya kerja sama antar pekerjaan dan antar bagian.Pekerjaan dapat selesai dengan baik, jika ada koordinasi, komunikasi, rasa tanggung

 jawab, disiplin, percaya diri dan lain-lain dari setiap karyawan. Suatu ide yang baik yangdimiliki akan menjadi sia-sia jika karyawan tersebut tidak mampu mengkomunikasikanide tersebut kepada atasan atau rekan kerjanya.

Kemampuan mengolah diri dan orang lain ( soft skill ) haruslah dipersiapkansedini mungkin, mulai dari lingkungan keluarga, dunia pendidikan sebagai bekal untukterjun kedunia kerja mendampingi keterampilan keras (hard skill ) yang didapat di bangkukuliah.

Pada aktivitas belajar, seorang dosen sebaiknya juga dapat menciptakan proses belajar yang kondusif, sehingga anak didik dalam belajar dapat merasa leluasa bertanya/berkomunikasi dengan dosen, dengan demikian akan tumbuh kepercayaan diri

anak didik tersebut.

Page 11: Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

7/25/2019 Esya Alhadi Pentingnya Peningkatan Soft Skill

http://slidepdf.com/reader/full/esya-alhadi-pentingnya-peningkatan-soft-skill 11/11

Orasi Bisnis Edisi ke-2

PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN

ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA55

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman, 2007, Kualitas PT, Kualitas Skill-nya. rumahpengetahuan.web.id.diakses 2009.Admin. 2008. Antara Hard skill dan Soft skill . http://www.Ubb.ac.id diakses 2009Dinata, Arda. 2008. Tangga-tangga Kesuksesan, Seorang Wirausaha. http://

ardanews.blogspot.co. diakses 2009 Skill  Jauh Lebih PentingDuta masyarakat. 2009. Soft Skill Jauh Lebih Penting. Hadapkan Siswa pada Masalah

 Nyata. http://dutamasyarakat.com. diakses 2009Harmoni, Ati. 2009. Soft    skill, Kegiatan Ekstrakulikuler dan Pilihan Karier .

Wartawarga.gunadarma.ac.id. diakses 2009Ikhsan, Amri. 2009. Soft Skill: Alternatif Pengajaran di Era Krisis Global .

http://www.jambiekspres.co.id. diakses 2009Irma, Dewi. 2009. Lulusan PT butuh ”Soft Skill ”, http://fe.elcom.uny.ac.id. diakses 2009

Mangkuprawira. 2008.  Komunikasi dan Soft Skills. http://indosdm.com. diakses 2009Iman, Nofie. 2006. Lulusan Jaman Sekarang . http://Nofieiman.com. diakses 2009Putri, Rinella. 2007. Pentingnya Soft Skill . http://Vibiznews.com. diakses 2009Prayudi, Yudi. 2008. Soft   skill  dan S3D. http://prayudi.staff.uii.ac.id. diakses 2009

Rektor. 2009.  Bangkitkan Soft skill  –   Holistik Mahasiswa  Unpak .http://www.unpak.ac.id. diakses 2009

Robbins, Stephen, P. 2002. Perilaku Organisasi, Jilid 2, Jakarta: PrenhalindoZainun, Buchari. 1989.  Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara.