etika bisnis dan pertanggungjawaban sosial

Upload: dellodeel

Post on 04-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    1/32

    ETIKA BISNIS dan PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL

    BAB. 2

    ETIKA BISNIS dan PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL

    Etika menurut Velasquez (2005: 7) merupakan studi standar moral yang

    bertujuan menentukan sejauh mana dapat menentukan standar benar dan

    salah atau baik dan jahat.

    Sedangkan menurut Ebert dan Griffin, Etika merupakan keyakinan mengenai

    tindakan yang benar dan yang salah atau tindakan yang baik dan yang buruk,

    yang mempengaruhi hal lainnya.

    Perilaku Etis merupakan perilaku yang mencerminkan keyakinan perseorang-

    an dan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan

    tindakan-tindakan yang benar dan baik.Perilaku Tidak Etis, adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan

    dan norma-norma sosial dianggap salah atau buruk.

    A. ETIKA BISNIS

    Etika Individual

    Etika dapat bervariasi karena didasarkan atas konsep sosial dan keyakinan

    perseorangan, yang meliputi; satu orang ke satu orang lainnya, dari satusituasi ke situasi lainnya serta dari satu budaya ke budaya lainnya. Cakupan

    standar sosial, misalnya, cenderung cukup mendukung beberapa perbedaan

    keyakinan. Tanpa melanggar standar umum suatu budaya, individu dapat

    mengembangkan kode etik pribadi yang mencerminkan beragam sikap dan

    keyakinan.

    Dengan demikian perilaku etis dan tidak etis, ditentukan oleh individu dan

    sebagian ditentukan oleh budaya.

    Ambiguitas,HukumdanDuniaNyata,masyarakat umumnya menerapkan

    undang-undang formal yang mencerminkan standar etis atau norma sosialyang berlaku. Sebagai contoh, karena kebanyakan orang menganggap

    pencurian merupakan perilaku tidak etis, kita mempunyai undang-undang

    melawan perilaku tersebut dan cara menghukum orang yang mencuri. Kita

    berupaya membuat undang-undang yang tidak bersifat ambigu, namun

    penafsiran dan penerapannya dapat menyebabkan ambiguitas. Situasi dunia

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    2/32

    nyata sering dapat ditafsirkan berbeda dan menerapkan aturan baku ke dunia

    nyata tidak selalu mudah.

    Kode dan Nilai Individu,Bagaimana kita berhadapan dengan perilaku bisnis

    yang tidak etis, khususnya yang bersifat ambigu secara hukum ? Jelas kitaharus mulai dengan individu-individu dalam bisnis manajer, karyawan, agen

    dan perwakilan hukum lainnya. Kode etik pribadi masing-masing orang,

    ditentukan oleh kombinasi sejumlah faktor. Dimulai dengan terbentuknya

    standar etis sebagai seorang anak dan tanggapannya atas perilaku orang tua

    dan orang dewasa lainnya. Kemudian masuk sekolah, dimana kita dipengaruhi

    teman-teman sekolah dan ketika tumbuh dewasa, pengalaman hidup

    membentuk kita dan berkontribusi pada keyakinan etis dan perilaku kita. Kita

    juga mengembangkan nilai-nilai dan moral yang berkontribusi pada standar

    etis. Jika kita menempatkan standar pendapatan financial pada puncak daftar

    prioritas kita, maka kita bisa mengembangkan satu kode etik yang

    mendukung pengejaran kenikmatan material. Tetapi jika kita menempatkan

    keluarga dan teman sebagai prioritas, maka kita akan menganut standar yang

    berbeda.

    Etika Binis

    Etika Bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau

    tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi.

    Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam

    kebijakan institusi dan perilaku bisnis. Perusahaan bisnis merupakan

    institusi ekonomi yang utama yang digunakan orang dalam masyarakat

    modern untuk melaksanakan tugas memproduksi dan mendistribusikan

    barang dan jasa. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana

    standar itu diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi

    perusahaan tersebut. Studi ini tidak hanya mencakup analisis norma moral

    dan nilai moral, namun juga berusaha mengaplikasikan kesimpulan-

    kesimpulan analisis tersebut ke beragam institusi, teknologi, transaksi,

    aktivitas dan usaha-usaha yang disebut bisnis.

    Velasquez (2002) membedakan masalah yang dipelajari dalam etika bisnis

    menjadi 3 macam :

    Permasalahan Sistemik; dalam etika bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan etis

    yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum dan sistem sosial

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    3/32

    lainnya dimana bisnis beroperasi. Tingkatan ini mencakup pertanyaan

    mengenai moralitas kapitalisme atau hukum, regulasi, struktur industri dan

    praktek sosial dimana bisnis dijalankan.

    Permasalahan Perusahaan (Korporasi); dalam etika bisnis adalah pertanyaan-

    pertanyaan yang muncul dalam perusahaan tertentu. Permasalahan inimencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktek dan

    struktur organisasional perusahaan individual secara keseluruhan

    Permasalahan Individu; dalam etika bisnis adalah pertanyaan etis yang

    muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk

    pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

    Pada tahun 1997, sebuah perusahaan Amerika, bernama Tyco secara efektif

    menjual dirinya dalam merger dengan perusahaan yang bernama ADT Ltd.

    ADT lebih kecil dari Tyco, tetapi karena perusahaan induk barunya itu

    berbasis di wilayah tanpa pajak Bermuda. Tyco tidak lagi harus membayarpajak Amerika atas pendapatan non-AS. Pada tahun 2000 2001, jumlah

    cabang-cabang Tyco di negara-negara yang ramah pajak menjadi dua kali

    lipat yaitu dari 75 menjadi 150 dan perusahaan menghindari tagihan pajak

    Amerika Serikat tahun 2001 sebesar $.600 juta. Tyco keluh seorang aggota

    senat Amerika, telah melakukan seni menghindari pajak, namun seorang

    ahli pajak berpendapat bahwa skema Tyco, sangat konsisten dengan peraturan

    pajak (AS).

    Etika Manajerial

    Merupakan standar perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan

    mereka. Etika ini digolongkan dalam 3 kategori :

    Perilaku terhadap karyawan;kategori ini meliputi materi, seperti, merekrut

    dan memecat, menentukan kondisi upah dan kerja, serta memberikan privasi

    dan respek. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan

    perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan

    karyawan melakukan pekerjaan. Manajer yang mendiskriminasi orang dengan

    ras tertentu atau suku tertentu dalam perekrutan menunjukkan perilaku yangtidak etis dan melawan hukum (ilegal). Tetapi bagaimana dengan manajer yang

    merekrut teman atau sanak keluarga ketika masih ada orang lain yang lebih

    memenuhi syarat? Keputusan ini mungkin tidak melawan hukum, namun

    secara etis tidak dapat diterima.

    Upah dan kondisi kerja, walaupun diatur oleh undang-undang, juga

    merupakan bidang yang kontroversial. Bayangkan situasi di mana seorang

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    4/32

    manajer membayar seorang pekerja kurang dari selayaknya, karena ia tahu

    bahwa karyawan itu membutuhkan kerja atau tidak bisa mengeluh lantaran

    takut diberhentikan.

    Walaupun beberapa orang akan melihat perilaku itu tidak etis, yang lain akan

    melihatnya sebagai taktik bisnis yang cerdas. Kasus-kasus seperti ini cukupsulit dinilai.

    Perilaku terhadap organisasi;Isu etis juga muncul dari perilaku karyawan

    terhadap majikannya, khususnya dalam kasus seperti konflik kepentingan,

    kerahasiaan dan kejujuran.

    Konflik Kepentingan, terjadi ketika suatu aktivitas bisa menguntungkan

    individu dengan merugikan pihak majikannya. Contoh : banyak perusahaan

    memiliki kebijakan dengan melarang bagian pembelian menerima hadiah-

    hadiah dari pemasok. Industri-Industri yang bersaing ketat - perangkat lunakdan mode pakaian - mempunyai penjaga keamanan (safeguard) terhadap

    perancang yang menjual rahasia perusahaan ke pesaing.

    Masalah yang relatif umum di bidang kejujuran umumnya mencakup perilaku,

    seperti, mencuri pasokan, menggelembungkan laporan biaya, dan

    menggunakan telepon kantor untuk melakukan panggilan jarak jauh pribadi.

    Kebanyakan karyawan sebetulnya jujur, tetapi kebanyakan organisasi tidak

    pernah waspada. Enron merupakan contoh yang tepat dari perilaku karyawan

    yang tidak etis terhadap perusahaan. Para manajer puncak tidak hanya

    menyalahgunakan asset perusahaan, tetapi mereka sering kalimenjerumuskan perusahaan pada usaha-usaha yang berisiko dan

    kepentingan pribadi.

    Perilaku terhadap Agen Ekonomi lainnya;Etika juga tampil dalam

    hubungan antara perusahaan dan karyawannya dengan apa yang disebut agen

    kepentingan primer (primary agents of interest) terutama pelanggan, pesaing,

    pemegang saham, pemasok, penyalur dan serikat pekerja.

    Dalam menghadapi agen-agen tersebut, ada peluang terjadinya ambiguitas etis

    dalam hampir setiap aktivitas advertising, laporan keuangan, pemesanandan pembelian, tawar menawar dan perundingan serta hubungan bisnis

    lainnya.

    Sebagai contoh, bisnis dalam industri farmasi mendapat kritik karena

    tingginya harga obat. Mereka berargumentasi bahwa harga obat tinggi karena

    harga itu harus menutup biaya riset dan pengembangan (research and

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    5/32

    development programme) untuk mengembangkan obat-obat baru. Jalan keluar

    masalah tersebut tampak jelas; menemukan kesimbangan yang tepat antara

    penetapan harga yang wajar dan manipulasi harga (menanggapi kenaikan

    permintaan dengan kenaikan harga yang melonjak). Tetapi halnya etika,

    banyak perbedaan pandangan tentang bagaimana keseimbangan yang tepat

    itu.

    Bidang lain yang dewasa ini menjadi perhatian adalah laporan keuangan,

    khususnya pada perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi. Beberapa

    perusahaan sangat agresif dalam menyajikan laporan posisi keuangan mereka

    secara positif dan di beberapa kasus terlalu menekankan proyeksi pendapatan

    untuk memikat lebih banyak investor.

    Kegiatan ini berperan penting dalam kasus Enron :

    Para pejabat senior terus membuat para investor mengira, perusahaan sanggup

    membayar hutang-hutangnya, sehingga lama setelahnya, baru merekamenyadari bahwa perusahaan sedang dililit masalah serius.

    Perusahaan tersebut melanggar sejumlah aturan negara selama krisis energi,

    yang menyebabkan penderitaan dan ketidaknyamanan jutaan konsumen.

    Kemitraannya dengan perusahaan lain banyak melanggar aturan keterbukaan

    dan kejujuran, mengakibatkan kerugian bagi perusahaan lain dan karyawan

    mereka.

    Masalah lainnya adalah variasi global dalam praktek bisnis. Di banyak negara,

    suap merupakan isu bisnis yang umum. Sebagai contoh, sebuah perusahaan

    penghasil daya listrik, kehilangan kontrak senilai $. 320 juta di Timur Tengah

    karena menolak membayar suap. Sebuah perusahaan Jepang melakukan itu

    dan mendapatkan kontrak tersebut.

    B. MENILAI PERILAKU ETIS

    Apa yang membedakan perilaku etis dari perilaku tidak etis, kadang kala

    bersifat subjektif dan mengundang perbedaan pendapat. Jadi bagaimana

    seseorang dapat memutuskan apakah suatu tindakan atau keputusan itu etis.Model tiga langkah yang disederhanakan untuk menerapkan penilaian etis :

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    6/32

    1. Mengumpulkan informasi faktual yang relevan,

    2. Menganalisa fakta-fakta untuk menentukan nilai moral yang paling tepat

    3. Melakukan penilaian etis berdasarka kebenaran atau kesalahan terhadap

    aktivitas atau kebijakan yang aka kita nilai tersebut.

    Proses ini tidak selalu mulus. Bagaimana bila, fakta-faktanya tidak jelas,

    Bagaimana jika tidak ada nilai moral yang telah disetujui bersama ?

    Apapun yang terjadi, penilaian dan keputusan tetap harus dibuat. Para ahli

    mengemukakan bahwa jika tidak, rasa percaya akan hilang, sementara rasa

    percaya sangat diperlukan dalam transaksi bisnis apapun.

    Agar dapat menilai suatu etika perilaku secara lebih mendalam, kita

    membutuhkan persfektif yang lebih kompleks. Untuk mengilustrasikan

    persfektif itu, mari kita tinjau dilema yang umum dihadapi para manajer

    mengenai laporan pengeluaran mereka. Perusahaan secara rutin menyediakan

    dana untuk pengeluaran yang berkaitan dengan kerja biaya hotel, makan,sewa mobil, atau taksi apabila mereka melakukan perjalanan bisnis atau

    menjamu klien untuk tujuan bisnis. Para karyawan diharapkan mengklaim

    hanya untuk pengeluaran yang akurat dan berkaitan dengan pekerjaannya.

    Contoh ; seorang manajer mengajak kliennya makan malam saat bepergian

    untuk tujuan bisnis dan mengeluarkan $.100 untuk makan malam itu, maka

    menyerahkan bon pada perusahaan agar dapat diganti (reimburse) sebesar

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    7/32

    $.100 merupakan tindakan yang jelas akurat dan tepat. Akan tetapi, jika

    manajer tersebut mengeluarkan $.100 untuk makan malam berikutnya pada

    kota yang sama dengan seorang sahabat semata-mata untuk tujuan sosial.

    Apabila ia menyerahkan bon tersebut untuk mendapatkan penggantian

    sepenuhnya, maka tindakannya itu tidak etis. Akan tetapi, beberapa manajer

    berfikir bahwa menyerahkan bon makan malam dengan teman adalah hal

    yang biasa atau barangkali mereka berpendapat bahwa gaji mereka kurang

    besar sehingga mereka dapat membatasi pengeluaran pribadi mereka dari hal-

    hal seperti itu.

    Norma-norma etis juga muncul dalam kasus seperti ini, perhatikanlah empat

    (4) norma dan persoalan yang ditimbulkannya.

    Kegunaan (utility): Apakah suatu tindakan mengoptimalkan keuntungan

    mereka yang dipengaruhi oleh tindakan tersebut ?

    Hak (rights): Apakah tindakan itu menghargai hak-hak orang yang terlibat ?

    Keadilan (justice): Apakah tindakan itu konsisten dengan apa yang kita

    anggap adil.

    Kepedulian (caring): Apakah tindakan itu konsisten dengan tanggungjawab

    masing-masing pihak kepada pihak lainnya.

    Memadukan Utilitas, Hak, Keadilan dan Kepedulian;Saat ini tidak ada teori

    moral komprehensif yang mampu menentukan dengan tepat, kapan

    pertimbangan utilitarian dianggap lebih penting dibandingkan atas hak,keadilan ataupun kepedulian atau perhatian. Demikian juga, tidak ada aturan

    universal yang mampu mengatakan, kapan pertimbangan-pertimbangan

    keadilan dianggap lebih penting dibandingkan pertimbangan hak ataupun

    kepedulian. Para ahli belum sependapat atas aturan-aturan absolut dalam

    membuat penilaian.

    Sejauh ini, pendekatan etika yang telah dibahas semuanya difokuskan pada

    tindakan sebagai pokok permasalahan etika dan mengabaikan karakter pelaku

    tindakan itu sendiri. Akan tetapi, masalah utama yang muncul dalam

    beberapa kasus bukanlah baik-buruknya suatu tindakan, namun sifatkarakter manusia yang tidak sempurna. Banyak ahli etika yang mengkritik

    asumsi bahwa tindakan merupakan pokok persoalan utama dalam etika.

    Etika, menurut mereka, tidak bisa hanya melihat jenis tindakan pelakunya

    (agen), namun juga harus memerhatikan jenis karakternya. Fokus pada

    pelaku (siapa dia), berbeda dengan fokus pada tindakan (apa yang dia

    lakukan) akan mampu menunjukkan dengan cermat karakter seseorang

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    8/32

    termasuk diantaranya, apakah karakter tersebut lebih mengarah pada

    kebaikan atau keburukan. Pendekatan etika lain yang lebih baik, menurut

    para ahli etika ini, haruslah mempertimbangkan aspek kebaikan (misalnya;

    kejujuran, keberanian, keteguhan, integritas, belas kasih, pengendalian diri)

    dan keburukan (misalnya; sikap tidak jujur, kejam, serakah, tidak punya

    integritas, pengecut) sebagai awalan penting dalam penalaran etika. Kebaikan

    dapat dilihat sebagai suatu perspektif yang bertujuan sama dengan ke-empat

    pendekatan sebelumnya, namun dari sudut pandang yang berbeda.

    Dalam hal ini, prinsip utilitas, hak, keadilan dan kepedulian memberikan

    kesimpulan dari perspektif evaluasi tindakan, sementara etika kebaikan

    memberikan kesimpulan dari perspektif evaluasi karakter.

    Sekarang kembalilah ke kasus laporan biaya yang melambung. Sementara

    norma kegunaan (utility) mengetahui bahwa manajer mendapat manfaat dari

    laporan penggelembungan laporan biaya, sedangkan pihak lainnya, sepertiteman sekerja dan pemilik perusahaan tidak mendapatkan manfaat apa-apa.

    Demikian pula, sebagian ahli akan setuju bahwa tindakan tersebut tidak

    menghargai hak orang lain. Selain itu hal tersebut jelas-jelas tidak adil dan

    bertentangan dengan tanggung jawab manajer tersebut kepada pihak lain.

    Jadi, tindakan itu jelas-jelas tidak etis.

    Pengumpulan Data

    Gambar 3.2

    Mengumpulkan fakta yang berkaitan

    dengan suatu tindakan atau kebijakan

    Perluasan Model

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    9/32

    Analisa

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    10/32

    Tindakan atau Kebijakan tersebut

    etis

    Tindakan atau kebijakan tersebut

    tidak etis

    Penilaian

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    11/32

    Gambar di atas, memberikan mekanisme untuk mempertimbangkan kondisi

    unik kondisi yang diterapkan hanya pada situasi tertentu saja.

    Contoh : andaikan seorang manajer kehilangan bon makan malam bisnis

    tetapi menyimpan bon lain dari makan malam dengan temannya. Beberapa

    orang akan berpendapat bahwa boleh-boleh saja menyerahkan bon yang tidaksah itu, karena sang manajer hanya melakukannya untuk mendapatkan

    penggantian (defensif). Akan tetapi, ada orang yang berpendapat bahwa

    menyerahkan bon yang salah tetap termasuk tindakan yang dalam situasi

    apapun juga.

    Kita tidak akan membuat keputusan untuk kasus itu. Untuk tujuan kita, kita

    hanya membuat poin perubahan situasi dapat membuat persoalan menjadi

    lebih atau kurang jelas.

    C. PRAKTEK-PRAKTEK PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS

    1. Perusahaan Multinasional dan Etika Bisnis

    Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang menjalankan proses

    manufaktur, pemasaran, jasa dan operasi administratif di banyak negara.

    Dengan kehadirannya di banyak negara, perusahaan multinasional cenderung

    menjadi sangat besar dalam mengambil modal, bahan mentah dan tenaga

    kerja dari mana pun di negara-negara di dunia ini yang biayanya lebih murah,

    lebih ahli dan mencukupi; serta menggabungkan dan memasarkan produk

    mereka di negara mana pun yang menawarkan keuntungan usaha dan

    pasarnya masih terbuka luas.

    Fakta menunjukkan bahwa manajer perusahaan multinasional mengalami

    dilema etika yang tidak dihadapi oleh manajer peusahaan non multinasional.

    Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti; karena kekuatan perusahaan

    multinasional maka perusahaan dapat memindahkan operasinya ke negara-

    negara yang menawarkan tenaga kerja yang lebih murah, mempunyai hukum

    yang lebih longgar dan mempunyai perlakuan yang lebih menyenangkan.

    Kemampuan ini seringkali memungkinkan perusahaan multi nasional lolos

    dari kontrol sosial yang diterapkan oleh negara dan memungkinkan

    perusahaan multinasional mempermainkan negara-negara. Misalnya; Hukum

    lingkungan atau Peraturan serikat kerja, yang mampu menekan perusahaan

    domestik tetapi tidak merupakan hambatan dan dapat menjadi tidak

    efektif bagi perusahaan multinasional yang dapat mengancam akan

    memindahkan operasinya ke negara lain.

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    12/32

    Pada akhirnya, karena perusahaan multinasional beroperasi di berbagai

    negara yang berbeda dan karena negara-negara tersebut tidak mempunyai

    standar nasional, maka perusahaan multinasional sering dihadapkan pada

    keraguan untuk memutuskan norma dan standar seperti apa yang harus

    diimplementasikan di dalam operasinya. Kehadirannya di negara berbeda akan

    memberikan mereka kesempatan untuk bebas dari pajak dan kewajiban legal

    dan sosial lainnya yang digunakan oleh pemerintah lokal untuk mengontrol

    aktifitas mereka. Karena beroperasi di negara-negara yang tingkat perkem-

    bangannya, norma serta standar yang berbeda-beda, mereka harus

    menentukan risiko dan standar manakah yang etis layak untuk negara

    tertentu. Dengan demikian, manajer perusahaan multinasional kadang

    berhadapan dengan dilema antara memilih kebutuhan dan kepentingan

    ekonomi bisnis mereka atau kebutuhan dan kepentingan ekonomi negara

    setempat.

    2. Penggunaan Teknologi dan Etika Bisnis

    Teknologi terdiri atas metode, proses dan alat yang ditemukan manusia untuk

    memanipulasi lingkungan mereka. Perkembangan dunia bisnis, tidak bisa

    lepas dari perkembangan teknologi.

    Sebelum Revolusi Industri (abad 18), sebagian besar bisnis adalah organisasi

    kecil yang beroperasi pada pasar lokal yang dipimpin oleh pemilik yang

    mengawasi pekerja yang relatif kecil yang membuat barang dengan tangan.

    Revolusi Industri membawa bentuk baru, yaitu mesin produksi, yang

    memungkinkan bisnis untuk membuat barang dalam jumlah besar untukdikirim dan dijual di pasar nasional. Perubahan seperti ini, memerlukan

    organisasi besar yang mengatur banyak orang yang dimobilisasi untuk proses

    output mesin dalam rangkaian yang panjang di pabrik-pabrik raksasa.

    Akibatnya adalah korporasi yang besar yang mendominasi ekonomi yang

    memunculkan persoalan-persoalan etis bisnis, termasuk kemungkinan

    eksploitasi pekerja yang bekerja dengan mesin yang baru dan menghasilkan

    kerusakan lingkungan.

    Teknologi yang berkembang di akhir abad ke-20 mentransformasi masyarakat

    dan bisnis dan menciptakan potensi problem etis baru. Yang paling mencolok

    dalam perkembangan ini adalah revolusi dalam bioteknologi dan apa yang

    disebut teknologi informasi, bukan hanya perkembangan komputer yang

    sangat pesat, namun juga perkembangan internet, komunikasi nirkabel,

    digitalisasi dan banyak teknologi lainnya yang memungkinkan semua orang

    untuk menangkap, memanipulasi dan menggerakkan informasi dengan cara

    baru yang kreatif. Banyak isu etis, yang diciptakan oleh teknologi informasi,

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    13/32

    seperti komputer, terkait dengan privasi. Komputer memungkinkan semua

    orang untuk mengumpulkan informasi mendetail tentang individu pada skala

    yang sebelumnya tidak mungkin (dengan melacak pengguna internet, daftar

    pelanggan, mengumpulkan informasi transaksi kartu kredit, melacak

    informasi aplikasi lisensi, catatan bank, kartu kredit, e-mail, memonitor

    pekerja yang bekerja pada komputer dan sebagainya). Komputer mempunyai

    kekuatan secara cepat untuk menghubungkan informasi tersebut ke data base

    lain (yang berisi informasi finansial, sejarah pembelian, alamat, nomor telepon,

    catatan mengemudi, catatan kejahatan, sejarah kredit, catatan medis dan

    akademik dan keanggotaan) serta dapat dengan cepat memisahkan, memilih

    atau melacak bagian informasi itu untuk seseorang yang mempunyai akses ke

    komputer tersebut. Karena teknologi ini memungkinkan seseorang untuk

    mengumpulkan informasi tentang orang lain secara detail dan secara potensial

    membahayakan, banyak orang berpendapat bahwa hal itu melanggar hak akan

    privasi: hak untuk melarang orang lain mengetahui hal-hal yang bersifatpribadi.

    Teknologi informasi juga memunculkan isu etis yang sulit tentang hakikat hak

    atas properti; seperti perangkat lunak komputer, kode komputer atau jenis

    data yang lain teks, angka, gambar, suara yang telah diterjemahkan ke

    dalam file komputer atau jasa komputer (akses ke komputer atau sistem

    komputer). Informasi yang dikomputerisasikan (seperti; program perangkat

    lunak atau gambar yang di digitalisasikan) dapat disalin berkali-kali dengan

    sempurna tanpa mengubah yang asli. Hak properti macam apakah yang

    dimiliki seseorang ketika seseorang memiliki salinan ini ? Hak properti macamapakah yang dimiliki pencipta asli informasi itu dan bagaimana hak itu

    berbeda dari hak properti seseorang yang membeli salinannya ? Apakah salah,

    jika seseorang membuat salinan tanpa izin pencipta aslinya ketika tidak

    mengubah apapun dari yang asli seperti misalnya masuk ke website yang

    tidak ada kaitannya dengan pekerjaan seseorang ? Apakah salah, jika secara

    elektonik seseorang masuk ke sistem komputer organisasi lain jika orang

    tersebut tidak merubah apapun pada sistem itu, namun sekedar melihat-

    lihat saja.

    Organisasi berusaha mendorong perilaku etis dan melarang perilaku tidak etisdengan berbagai cara. Karena manajer dan karyawannya semakin sering

    melakukan aktivitas yang tidak etis dan bahkan ilegal di berbagai perusahaan,

    maka banyak perusahaan yang mengambil langkah tambahan untuk

    mendorong perilaku etis di lingkungan kerja. Banyak diantaranya,

    menetapkan aturan main dalam mengembangkan posisi etis yang jelas

    mengenai cara perusahaan dan karyawan menjalankan bisnisnya. Bidang

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    14/32

    yang semakin menjadi kontroversi yang berkaitan dengan etika bisnis dan

    praktek-pratek perusahaan mencakup privasi e-mail dan komunikasi lain yang

    terjadi di dalam suatu organisasi perusahaan.

    Langkah tunggal yang paling efektif yang dapat diambil perusahaan adalah

    memperlihatkan dukungan manjemen puncak terhadap tindakan yang etis.Dengan adanya kode etik yang terinci dan seorang pejabat senior yang

    memberdayakannya, perusahaan berharap akan tindakan etis dari para

    karyawannya. Jadi, dua pendekatan paling umum untuk komitmen

    manajemen puncak terhadap praktek bisnis yang etis adalah membuat

    peraturan tertulis dan memberlakukan program etika.

    Menerapkan Kode Etik Tertulis;Banyak perusahaan menuliskan kode etik

    tertulis yang secara formal menyatakan keinginan mereka melakukan bisnis

    secara etis. Jumlah perusahaan seperti ini, meningkat pesat dalam kurun

    waktu tiga dasawarsa terakhir ini dan kini hampir semua korporasi besar telahmemiliki kode etik tertulis.

    Gambar 3.3

    Prinsip-prinsip

    Inti dan nilai-nilai

    Organisasi

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    15/32

    S

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    16/32

    Gambar di atas mengilustrasikan peranan penting etika dan nilai (values) yang

    harus digunakan dalam kebijakan korporasi. Kita dapat menggunakannya

    untuk mengetahui cara menyusun pernyataan etika yang bagus.

    Pada dasarnya gambar itu menyarankan bahwa walaupun strategi dan praktek

    bisnis bisa sering berubah, bahkan tujuan bisnis pun kadang-kadang

    berubah, tetapi prinsip inti dan nilai organisasi harus tetap bertahan.

    Hewlett-Packard, misalnya, memiliki kode etik tertulis, yang mereka sebut The

    HP Way, sejak 1957.

    Unsur-unsur pentingnya adalah sebagai berikut :

    Kami mempercayai dan menghargai individu.

    Kami fokus pada tingkat pencapaian prestasi dan kontribusi yang tinggi.

    Kami menjalankan bisnis kami dengan integritas tanpa kompromi.Kami meraih tujuan umum kami melalui kerja kelompok.

    Kami mendorong fleksibilitas dan inovasi.

    Memberlakukan Program Etika;Banyak contoh mengemukakan bahwa

    tanggapan etis dapat dipelajari berdasarkan pengalaman. Misalnya, dalam

    satu contoh klasik beberapa tahun lalu, penyabot perusahaan meracuni

    kapsul Tylenol, yang mengakibatkan kematian beberapa konsumen. Karyawan

    pada Johnson & Johnson, pembuat Tylenol, mengetahui bahwa tanpa

    memerlukan instruksi atau pengarahan dari perusahaan, mereka harus pergi

    ke rak-rak pengecer dan menarik produk tersebut secepat mungkin. Dalamretrospeksi, ternyata karyawan tahu bahwa inilah yang ingin dilakukan

    perusahaan.

    Akan tetapi, dapatkah etika bisnis diajarkan, baik dalam lingkungan kerja

    maupun di bangku sekolah ? Tidak mengherankan, sekolah-sekolah bisnis

    telah memegang peranan penting dalam perdebatan mengenai pendidikan

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    17/32

    etika. Sebagian besar analis setuju bahwa walaupun sekolah-sekolah bisnis

    harus tetap mengajarkan masalah-masalah etika di lingkungan kerja,

    perusahaanlah yang harus bertanggung jawab penuh dalam mendidik

    karyawannya. Etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja dan

    kini semakin banyak perusahaan melakukan hal tersebut.

    D.TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CSR)

    Jika etika mempengaruhi perilaku individu di tempat kerja, maka Tanggung

    jawab sosial mengacu pada cara menyeluruh di mana upaya bisnis untuk

    menyeimbangkan komitmen-komitmennya kepada individu-individu dan

    kelompok-kelompok yang relevan dalam lingkungan sosialnya.

    Kelompok-kelompok dan individu-individu yang secara langsung dipengaruhi

    oleh praktek-praktek organisasi perusahaan dan mempunyai kepentingan

    terhadap kinerja perusahaan adalah para pemangku kepentinganorganisasional (organizational stakeholders). Sedangkan Corporate Social

    Responsibility (CSR) atau Tanggung jawab sosial adalah sebuah konsep yang

    berhubungan, namun merujuk pada seluruh cara bisnis yang berupaya

    menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan pribadi (organizational

    stakeholders) dalam lingkungan sosialnya.

    Pride (1996) mendefinisikan social responsibility sebagai perhatian entitas

    bisnis bahwa aktivitasnya berdampak pada masyarakat dan dapat memenuhi

    pertimbangan dalam pengembilan keputusan bisnis.

    Ebert dan Griffin (2011) mendefinisikan social responsibility sebagai usahasuatu bisnis menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu

    dalam lingkungannya, yang meliputi konsumen, bisnis lain, karyawan, investor

    dan komunitas lokal.

    Model Tanggung Jawab terhadap Stakeholders

    Sebagian besar korporasi berusaha bertanggung jawab kepada pihak yang

    berkepentingan atas mereka (stakeholders), pertama-tama berfokus pada lima

    kelompok utama; pelanggan, karyawan, investor, pemasok dan komunitas

    lokal tempat mereka menjalankan bisnisnya. Kemudian mereka dapat memilih

    pihak berkepentingan lainnya yang relevan atau penting bagi organisasinya

    dan mencoba memenuhi kebutuhan dan pengharapan mereka.

    Pelanggan,Bisnis yang bertanggung jawab terhadap pelanggan mereka

    berusaha melayani pelanggannya secara wajar dan jujur. Mereka juga mencari

    cara untuk menetapkan harga secara wajar, menghargai garansi, memenuhi

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    18/32

    komitmen pengiriman pesanan dan mempertahankan kualitas produk yang

    mereka jual serta jika memungkinkan memberikan pelayanan ekstra atau

    lebih dalam usaha menambah serta mempertahankan pelanggan.

    Karyawan,Bisnis yang bertanggung jawab secara sosial terhadap pekerjanya

    memperlakukan karyawan dengan adil, menganggap pekerja sebagai bagiandari tim dan menghormati harga diri dan kebutuhan dasar manusiawi mereka.

    Lebih dari itu, banyak perusahaan berupaya keras mencari, memperkerjakan,

    melatih dan mempromosikan kelompok minoritas yang memenuhi kualifikasi

    kerja.

    Investor,Untuk mempertahankan sikap mental dan tanggung jawabsosial

    terhadap para investor, para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi

    yang pantas, memberikan informasi yang tepat kepada pihak yang

    berkepentingan mengenai kinerja keuangan perusahaan dan mengelola

    perusahaan untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham.Mereka harus akurat dan terus terang dalam menilai pertumbuhan dan

    profitabilitas masa depan serta bahkan menghindari tindakan tidak layak

    dalam bidang-bidang yang sensitif, seperti, insider trading, manipulasi harga

    saham dan menyembunyikan data keuangan.

    Pemasok,Hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati.

    Sebagai contoh, mungkin mudah bagi korporasi besar untuk memanfaatkan

    pemasok dengan menentukan jadwal pengantaran yang tidak realistis dan

    mengurangi margin laba dengan cara terus menerus menekan harga serendah

    mungkin. Banyak perusahaan kini mengakui pentingnya perjanjianpersekutuan yang saling menguntungkan dengan pemasoknya. Jadi, mereka

    memberikan informasi mengenai rencana masa depan, negosiasi jadwal

    pengantaran dan harga yang dapat diterima kedua belah pihak.

    Komunitas Lokal,Terakhir, sebagian besar bisnis berusaha untuk

    bertanggung jawab secara sosial kepada komunitas lokal mereka. Mereka

    dapat memberi sumbangan program-program lokal, secara aktif terlibat dalam

    program-program amal, atau sekedar berusaha menjadi warga korporasi yang

    baik dengan meminimalkan damapk negatif mereka terhadap komunitas.

    Model pihak yang berkepentingan dapat pula memberikan pandangan bergunamengenai perilaku para manajer dalam bisnis internasional. Khususnya,

    mereka harus pula mengakui bahwa mereka memiliki bermacam-macam

    kelompokkepentingan dalam tiap negara dimana mereka berbisnis.

    DaimlerChrysler, misalnya, memiliki pemegang saham tidak hanya di Jerman

    tetapi juga Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara lain di mana saham-

    sahamnya diperdagangkan secara bebas. Perusahaan itu juga mempunyai

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    19/32

    pemasok, karyawan dan pelanggan di berbagai negara. Sama halnya, bisnis

    internasional harus juga menunjukkan tanggung jawab mereka dalam area,

    seperti, upah, kondisi kerja dan perlindungan lingkungan di negara yang

    memiliki hukum dan norma yang berbeda untuk mengatur tanggung jawab

    tersebut.

    Kesadaran Sosial Masa Kini

    Kesadaran sosial dan pandangan terhadap tanggung jawab sosial terus

    berkembang. Praktek-praktek bisnis dari para wirausahawan, seperti; John D.

    Rockefeller, J.P. Morgan dan Cornelius Vanderbilt menimbulkan kekhawatiran

    akan penyalahgunaan kekuasaan dan mengakibatkan dibuatnya undang-

    undang pertama Amerika Serikat yang mengatur dasar-dasar praktek bisnis.

    Pada tahun 1930-an, banyak orang menuduh iklim kerakusan bisnis dan

    kurangnya kendali, sebagai penyebab depresi besar. Dari kekacauanperekonomian ini muncullah undang-undang baru yang menjabarkan

    perluasan peranan bisnis dalam melindungi dan meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat umum. Dari sinilah muncul konsep akuntabilitas.

    Bidang Tanggung Jawab Sosial

    Sewaktu mendefinisikan rasa tanggung jawab sosialnya, perusahaan biasanya

    menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan: tanggung jawab terhadap

    lingkungan, pelanggan, karyawan dan investornya.

    Tanggung Jawab terhadap Lingkungan,mengendalikan polusi masuknya

    zat-zat berbahaya merupakan tantangan besar dalam bisnis kontemporer.

    Walaupun polusi suara saat ini semakin menarik kepedulian masyarakat,

    polusi udara, air dan tanah tetap menjadi masalah terbesar yang perlu dicari

    penyelesaiannya baik oleh pemerintah maupun dunia usaha.

    Polusi Udara, terjadi apabila beberapa faktor bergabung bersama sehingga

    menurunkan kualitas udara. Karbon monoksida yang dikeluarkan mobil-mobil

    menimbulkan polusi udara, seperti juga, asap dan bahan kimiawi lainnya daripabrik. Peraturan berupaya mengatur polusi udara. Di bawah hukum yang

    baru, banyak perusahaan saat ini diharuskan memasang alat-alat khusus

    untuk membatasi polutan yang mereka keluarkan ke udara. Namun demikian,

    usaha seperti itu sangat mahal. Polusi udara juga dikombinasikan dengan

    masalah, seperti, hujan asam; yang terjadi apabila sulfur dipompakan ke

    atmosfer, bergabung dengan zat-zat alami dan jatuh menjadi hujan.

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    20/32

    Polusi Air, Air terkena polusi terutama akibat pembuangan bahan-bahan

    kimia dan sampah. Selama bertahun-tahun, bisnis maupun kota membuang

    sampahnya ke dalam sungai, hulu sungai dan danau, tanpa mempertimbang-

    kan konsekuensinya.

    Polusi Tanah, Ada dua masalah :

    a. Bagaimana mengembalikan kualitas tanah yang telah rusak. Tanah dan Air

    yang telah dirusak oleh limbah beracun, misalnya, harus dibersihkan dulu

    karena kita tetap perlu menggunakannya.

    b. Bagaimana cara mencegah terjadinya kontaminasi di masa mendatang.

    Bentuk-bentuk limbah padat baru merupakan penyelesaian terhadap masalah

    itu. Limbah yang mudah terbakar, misalnya, dapat dipisahkan dan digunakan

    sebagai bahan bakar di alat pemanas industri, serta dekomposisi dapat

    dipercepat dengan cara menaruh samapah di tempat yang mengandung mikro-organisme tertentu.

    Pembuangan Limbah Beracun,masalah kontroversial yang utama dalam

    polusi tanah adalah pembuangan limbah beracun. Limbah beracun

    merupakan produk sampingan berbahaya dari proses menufaktur yang

    mengandung zat-zat kimia dan/atau radioaktif.

    Daur Ulang,- Pengubahan sampah menjadi produk-produk yang berguna

    telah menjadi masalah, tidak hanya bagi pemerintah daerah, tetapi juga bagi

    perusahaan-perusahaan yang kegiatannya banyak menghasilkan limbah.

    Beberapa produk tertentu, seperti, kaleng dan gelas minuman alumunium,dapat di daur ualang secara efisien. Produk lainnya, seperti plastik

    menimbulkan masalah. Sebagai contoh; plastik berwarna terang, bungkus

    detergen dan botol jus harus di daur ulang secara terpisah dari plastik bening

    seperti kemasan susu. Sementara itu, sebagian besar tutup botol plastik

    mengandung vinyl yang dapat merusak paket daur ulang normal. Meskipun

    demikian, banyak komunitas lokal secara aktif mendukung berbagai program

    daur ulang termasuk membedakan pembuangan sampah alumunium, plastik,

    gelas dan kertas pulp.

    Tanggung Jawab terhadap Pelanggan

    Perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan

    kehilangan kepercayaan dan akhirnya akan kehilangan bisnis. Pemerintah

    secara aktif mengawasi apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat

    dilakukan oleh bisnis-bisnis sehubungan dengan konsumennya. Praktek

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    21/32

    bisnis yang tidak etis dan tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya,

    dapat dikenakan denda dan hukuman dari pemerintah.

    Tanggung jawab sosial terhadap konsumen pada umumnya terbagi dua

    kategori : menyediakan produk-produk berkualitas dan menetapkan harga-

    harga secara adil. Tentu saja, tingkat kepedulian perusahaan terhadaptanggung jawab sosial berbeda-beda, seperti juga pendekatan mereka terhadap

    tanggung jawab lingkungan. Tetapi, tidak seperti masalah lingkungan,

    kebanyakan permasalahan pelanggan tidak memerlukan solusi yang mahal.

    Sesungguhnya, sebagian besar masalah dapat dihindari apabila perusahaan

    mengikuti praktek-praktek yang telah di atur dan memperhatikan hukum yang

    berkenaan dengan hak-hak konsumen.

    Hak Konsumen,Banyaknya perhatian bisnis terhadap tanggung jawab kepada

    konsumen saat ini dapat ditelusuri dari peningkatan konsumerisme (yaitu

    aktivitas sosial yang ditujukan untuk melindungi hak-hak konsumen dalampersetujuan jual beli dengan dunia bisnis).

    Hak-Hak konsumen, menurut undang-undang federal AS :

    Konsumen memiliki hak atas produk yang aman, Bisnis tidak dapat sengaja

    menjual produk-produk yang mereka curigai sudah rusak. Contoh: Pabrik Ban

    yang menjual Ban yang rusak.

    Konsumen mempunyai hak mengetahui seluruh aspek yang berkaitan dengan

    suatu produk. Contoh: pabrik pakaian saat ini dituntut untuk secara terbuka

    memberi tahu semua kain yang digunakan (kapas, sutera, polyester dan lain-

    lain) dan instruksi untuk merawat pakaian tersebut (dicuci dengan dry clean,

    mesin cuci atau tangan).

    Konsumen mempunyai hak untuk di dengar, Label pada kebanyakan produk

    yang dijual dewasa ini mencantumkan nomor telepon, amupun alamat

    sehingga pelanggan dapat mengajukan pengaduan atau melakukan

    penyelidikan.

    Konsumen mempunyai hak untuk memilih apa yang mereka beli, Pelanggan

    yang mendapat layanan perbaikan mobil diizinkan untuk mengetahui dan

    memilih soal penetapan harga dan garansi pada suku cadang baru versussuku cadang bekas. Sama halnya, dengan persetujuan dokter mereka, orang

    memiliki hak untuk memilih obat bermerek versus produk-produk generik

    yang mungkin lebih murah.

    Konsumen mempunyai hak untuk mendapatkan informasi dalam hal

    pembelian. Semua obat-obar resep saat ini tampil dengan informasi yang rinci

    dan kemungkinan interaksi dengan obat-obatan lain.

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    22/32

    Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan layanan yang ramah. Hak ini

    tentu saja sulit untuk diatur dalam undang-undang. Tetapi ketika konsumen

    menjadi semakin berpengetahuan, mereka ingin mengadukan layanan yang

    buruk. Hotline konsumen dapat juga digunakan untuk menyuarakan isu yang

    berkaitan dengan layanan.

    Contoh :

    American Home Products memberikan contoh pelajaran yang dapat dipetik

    sebagai akibat terjadinya pelanggaran atas satu atau lebih hak-hak

    konsumennya. Selama tahun 1990-an, perusahaan secara agresif

    memasarkan obat yang disebut Pondimin, suatu merek pil diet yang

    mengandung fenfluramin. Di tahun 1996 saja, para dokter menuliskan 18 jutaresep Pondimin dan obat-obatan lain yang mengandung fenfluramin. Akan

    tetapi pada tahun 1997, FDA melaporkan hubungan antara pil tersebut

    dengan penyakit jantung. Gugatan class action diajukan kepada perusahaan

    itu, bahwa obat tersebut tidak aman dan bahwa penggunanya tidak diberi

    informasi yang lengkap mengenai efek sampingan yang mungkin

    ditimbulkannya. American Home Products akhirnya diharuskan membayar

    $.3,75 miliar kepada orang-orang yang telah menggunakan obat tersebut.

    Penetapan Harga yang Tidak Wajar,Mencampuri persaingan dapat jugamenjadi bentuk praktek penetapan harga yang ilegal. Seperti,Kolusi ;yaitu

    kesepakatan ilegal antara dua perusahaan atau lebih untuk bekerja sama

    dalam tindakan yang salah dan Kolusi dapat juga terjadi apabila dua atau

    lebih perusahaan setuju untuk bekerja sama dalam tindakan yang salah,

    seperti, kolaborasi penetapan harga (price fixing). Departemen Kehakiman

    Amerika Serikat menuntut tiga perusahaan farmasi dengan tuduhan secara

    ilegal mengontrol pasokan dan harga vitamin di seluruh dunia. Rhone-Poulenc

    dari Perancis akhirnya mau bekerja sama dalam penyelidikan tersebut,

    membantu memecahkan masalah tersebut, membantu memecahkan kausutersebut beberapa bula lebih cepat daripada yang diharapkan dan tidak

    dikenai denda. Tetapi, F. Hoffman-LaRoche dari Swiss dikenai denda $.500

    juta dan BASF dari Jerman dikenai denda $. 225 juta.

    Pada beberapa kondisi, perusahaan juga bisa dituntut karena melakukan

    eksploitasi harga (price gouging), yaitu menaikkan harga sangat tinggi (dan

    kadang tidak beralasan) untuk mengikuti meningkatnya permintaan. Sebagai

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    23/32

    contoh, ketika penduduk yang tinggal di daerah pinggir pantai mendapat

    peringatan mengenai akan terjadinya angin puting beliung, mereka

    mengumpulkan air mineral botolan serta baterai dan para pedagang

    memanfaatkan hal ini dengan menaikkan harga setinggi mungkin.

    Etika dalam Periklanan,dalam tahun-tahun terakhir ini terdapat

    peningkatan perhatian pada etika dalam periklanan maupun dalam informasi

    produk. Karena adanya potensi salah interpretasi dalam kata dan ungkapan,

    seperti ringan (light), pengurangan kalori (reduced calorie), diet dan rendah

    lemak (low fat), maka produsen makanan saat ini diminta menggunakan

    format standar dalam memberikan informasi bahan-bahan yang terkandung

    dalam kemasan produk. Demikian pula, kontroversi muncul pada tahun 2001ketika terungkap bahwa Sony secara harfiah menciptakan kritik film yang

    sangat positif terhadap film-film yang diluncurkan oleh unit Columbia Pictures

    milik Sony Studio tersebut secara rutin telah menggunakan kutipan-kutipan

    bersemangat dari seorang kritikus fiktif dalam mengiklankan film terbarunya.

    Setelah majalah Newsweek melaporkan apa yang terjadi, Sony cepat-cepat

    menghentikan praktek itu dan meminta maaf.

    Persoalan lain berkaitan dengan iklan yang menurut beberapa konsumen

    dianggap tidak dapat diterima secara moral. Contoh-contohnya, mencakup

    iklan untuk produk, seperti, pakaian dalam, kondom, alkohol, produktembakau dan senjata api. Undang-undang mengatur beberapa iklan ini

    (misalnya, tembakau tidak lagi dipromosikan dalam iklan televisi tetapi dapat

    ditonjolkan dalam iklan cetak di majalah) dan banyak pemasang iklan hadir

    secara bijak dan dengan akal sehat dalam promosi mereka. Namun beberapa

    perusahaan, seperti Calvin Klein dan Victorias Secret, diserang karena terlalu

    eksplisit dalam beriklan. Selain itu, para pelindung konsumen mengawasi

    secara ketat iklan-iklan mengenai disfungsi ereksi yang dikeluarkan oleh

    Viagra dan Levitra.

    Tanggung Jawab terhadap Karyawan

    Aktivitas-aktivitas, seperti, Proses Perekrutan, Penerimaan, Pelatihan, Promosi

    dan Pemberian Kompensasi, juga merupakan dasar bagi tanggung jawab sosial

    korporasi terhadap karyawan.

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    24/32

    Komitmen Hukum dan Sosial,Perilaku tanggung jawab secara sosial

    terhadap para karyawan memiliki komponen hukum dan sosial. Menurut

    peraturan, bisnis tidak dapat mempraktekan berbagai bentuk diskriminasi

    secara ilegal terhadap orang-orang dalam setiap segi hubungan pekerjaan.

    Sebagai contoh, perusahaan tidak dapat menolak mempekerjakan seseoranghanya karena masalah etnis atau membayar orang lebih rendah dibanding

    dengan orang lain berdasarkan alasan jenis kelamin. Tindakan-tindakan

    seperti itu hanya dapat dilakukan untuk tuntutan pekerjaan saja. Perusahaan

    dikatakan memenuhi tanggung jawab hukum dan sosialnya, apabila

    karyawannya diberi kesempatan yang sama tanpa memandang faktor-faktor

    suku, jenis kelamin atau faktor lainnya yang tidak relevan. Perusahaan yang

    mengabaikan tanggung jawab itu menghadapi risiko kehilangan karyawan

    yang produktif dan bermotivasi tinggi. Perusahaan tersebut juga menghadapi

    risiko tuntutan hukum.

    Akan tetapi menurut pandangan banyak orang, tanggung jawab sosial

    terhadap karyawan tidak hanya kesetaraan kesempatan saja. Menurut

    pandangan populer, korporasi harus berusaha keras untuk memastikan

    bahwa mereka menyediakan lingkungan kerja yang aman, secara fisik maupun

    sosial. Perusahaan juga wajib melindungi kesehatan para karyawannya

    dengan cara memberikan kesempatan untuk menyeimbangkan pekerjaan

    dengan tekanan kehidupan dan preferensi hidup. Dari sudut pandang itu,

    tanggung jawab sosial terhadap para pekerja dapat juga mencakup usaha

    membantu mereka mempertahankan keahlian kerja yang sesuai dan ketika

    pemecatan atau penghentian perlu dilakukan, memperlakukan mereka denganrasa hormat dan belas kasih.

    Komitmen Etis : Kasus Khusus Para Pengadu (Whistle-Blower),menghargai

    karyawan sebagai manusia juga berarti menghargai perilaku mereka sebagai

    individu yang bertanggung jawab etis. Sebagai contoh : anggaplah seorang

    karyawan menemukan bahwa perusahaanterlibat dalam praktek-praktek yang

    ilegal, tidak etis atau tidak bertanggung jawab secara sosial. Idealnya,

    karyawan itu dapat melaporkan masalahnya kepada level manajemen yang

    lebih tinggi, dengan keyakinan bahwa manajernya akan menghentikan praktekkotor itu.

    Sering kali orang yang berusaha bertindak secara etis dalam pekerjaannya

    berselisih pendapat dengan para atasannya. Jika tidak ada seorang pun dalam

    organisasi tersebut yang mau bertindak, maka karyawan tersebut dapat

    memilih untuk membiarkan masalah tersebut. Akan tetapi, kadang-kadang

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    25/32

    ada individu yang memberi tahu badan hukum atau media massa. Di sini,

    orang tersebut menjadi apa yang dikenal sebagai pengungkap praktek tidak

    etis(whistle-blower)- seorang karyawan yang mendeteksi dan berusaha

    mengakhiri tindakan perusahaan yang tidak etis, tidak legal atau tidak

    memiliki tanggung jawab sosial dengan cara mempublikasikannya.Sayangnya, whistle-blower kadang kala diturunkan dari jabatan dan bahkan

    dipecat, ketika mereka mempublikasikan tuduhannya. Bahkan apabila mereka

    mempertahankan pekerjaannya, mereka tetap diperlakukan sebagai orang luar

    dan menerima kemarahan serta permusuhan dari teman-teman sekerjanya.

    Banyak rekan kerja menganggap whistle-blower sebagai orang yang tidak

    dapat dipercaya. Satu studi terbaru mengemukakan bahwa kira-kira separuh

    dari semua whistle-blower khirnya dipecat dan kira-kira separuh yang dipecat

    itu akhirnya kehilangan rumah dan/atau keluarga mereka.

    Tanggung Jawab terhadap Penanam Modal

    Karena pemegang saham merupakan pemilik perusahaan, terdengar sangat

    jangggal apabila perusahaan mengabaikan para investornya. Para manajer

    dapat menghindari tanggung jawab mereka kepada investor dengan beberapa

    cara. Namun demikian, perilaku tidak bertanggung jawab terhadap para

    pemegang saham sama artinya dengan merusak sumber daya keuangan

    perusahaan. Pada kasus seperti itu, pihak yang pasti dirugikan adalah para

    pemilik saham yang tidak menerima pendapatan atau dividen mereka.

    Perusahaan dapat pula bertindak tidak bertanggung jawab terhadap parainvestor dengan cara memberikan keterangan yang menyimpang mengenai

    sumber daya perusahaan.

    Manajemen Finansial yang Tidak Wajar,Kadang kala, organisasi atau para

    pimpinan mereka dinyatakan bersalah akibat penyimpangan manajemen

    keuangan yang dilakukan secara terang-terangan pelanggaran yang tidak etis

    tetapi tidak seluruhnya ilegal. Sebagai contoh, beberapa perusahaan dituduh

    membayar gaji yang terlalu besar bagi para manajer senior dan mengirim

    mereka ke tempat peristirahatan di resor-resor yang eksotis dan mahal dan

    memberikan bonus seenaknya, termasuk akses langsung pemakaian jetkorporasi, uang jalan yang berlebihan dan keanggotaan klub-klub mewah.

    Pada situasi seperti ini, kreditor tidak dapat banyak bertindak dan para

    pemegang saham hanya memiliki sedikit pilihan. Mencoba memaksakan

    perubahan manajemen, misalnya, merupakan proses sulit yang dapat

    menurunkan harga saham Akibat buruk yang biasanya dihindari oleh para

    pemegang saham.

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    26/32

    Praktek-Praktek yang merupakan tindakan ilegal :

    Cek Kosong,menuliskan cek yang uangnya belum dikreditkan pada bank

    sewaktu cek tersebut dicairka. Skema yang biasa terjadi, para manajer

    menaruh deposit cek sebanyak jumlah tertentu, ke dalam tabungan

    perusahaan. Mengetahui kalau bank tidak akan mengambil seluruh totaldeposit selama beberapa hari, mereka menulis cek sebesar jumlah total yang

    didepositkan, mengetahui bahwa rekening mereka begitu penting bagi bank

    sehingga cek ditalangi dulu hingga seluruh deposit terkumpul.

    Insider Trading,Apabila seseorang menggunakan informasi rahasia untuk

    mendapat keuntungan dari pembelian atau penjualan saham, maka orang

    tersebut melakukaninsider trading.Andaikan, misalnya, saham suatu

    perusahaan saat inidiperdagangkan $50 per saham. Apabila perusahaan yang

    lebih besar akan membeli perusahaan yang lebih kecil, maka perusahaan

    tersebut harus membayar paling tidak $.75 per saham pihak mengontrol(saham biasa). Dengan demikian, orang-orang yang sadar akan adanya

    akuisisi sebelum IPO dapat mencari untung dengan cara membeli saham pada

    $.50 untuk mengantisipasinya sebesar $.75 setelah proposal akuisisi

    diumumkan. Orang-orang yang mengambil manfaat dari situasi tersebut

    umumnya meliputi para manajer di kedua perusahaandan orang-orang inti

    pada perusahaan perbankan yang bekerja di bidang pengaturan finansial.

    Pada kasus yang lebih ekstrem lain, para eksekutif yang diber informasi

    rahasia dapat mencegah kerugian finansial dengan menjual saham yang

    nilainya mulai merosot. Tentu saja, menjual saham itu tidak melanggarhukum, namun secara legal, anda dapat menjual hanya berdasarkan informasi

    publik yang tersedia pada semua investor.

    Penyimpangan Laporan Keuangan,Perilkau tertentu yang berkaitan dengan

    laporan keuangan juga ilegal. Dalam mempertahankan dan melaporkan status

    keuangannya, setiap korporasi harus tunduk pada praktek akuntansi yang

    diterima secara umum (Generally Accepted Accounting Pratices GAAP).

    Namun demikian, kadang kala manajer memproyeksikan laba jauh melebihi

    penghasilan yang sebenarnya mereka mungkin dapatkan; yang lain bahkan

    menyembunyikan kerugian dan/atau biaya untuk menaikkan laba dalampembukuan. Akan tetapi, bila kebenaran muncul, kehancuran tak

    terhindarkan.

    Mengimplementasikan Program Tanggung Jawab Sosial

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    27/32

    Sejauh ini kita telah membahas tanggung jawab sosial, seakan-akan terdapat

    kesepakatan mengenai cara organisasi harus berperilaku. Sesungguhnya,

    terdapat perbedaan pendapat yang sengit sehubungan peran tanggung jawab

    sosial sebagai tujuan bisnis. Beberapa orang, misalnya, menentang setiap

    aktivitas bisnis yang mengancam laba. Sebaliknya, ada pula yang berpendapat

    bahwa tanggung jawab sosial harus lebih diutamakan dibandingkan laba.

    Bahkan usahawan yang menyetujui pentingnya tanggung jawab sosial akan

    mengutarakan alasan yang berbeda. Beberapa orang yang skeptis terhadap

    proyek sosial yang disponsori ole bisnis, takut apabila bisnis berkembang

    menjadi terlalu aktif, mereka akan memperoleh terlalu banyak kontrol atas

    cara menjalankan proyek yang ditujukan untuk masyarakat umum tersebut.

    Para pengkritik menunjukkan bahwa banyak bisnis telah berhasil menekan

    badan-badan pemerintah yang seharusnya mengatur industri mereka. Kritik

    lain mengatakan bahwa organisasi bisnis kurang memiliki pakar yang

    diperlukan untuk menjawab permasalahan sosial. Mereka berpendapat,

    misalnya, seharusnya pakar teknik, bukan pakar bisnis yang harus

    memutuskan cara membersihkan sungai-sungai yang terpolusi.

    Pendukung tanggung jawab sosial yakin bahwa korporasi juga merupakan

    warga negara dan dengan demikian harus membantu memperbaiki hidup

    warga lain. Yang lainnya menegaskan sumber daya besar yang dikontrol oleh

    bisnis-bisnis dan mengingatkan bahwa mereka sebenarnya berperan

    menciptakan banyak masalah, yang kemudian di rancang untuk dihilangkan

    lewat program-program sosial tersebut.

    Pendekatan Tanggung Jawab Sosial

    Mengingat adanya perbedaan pendapat, tidaklah mengherankan jika korporasi

    menerapkan pendekatan tanggung jawab sosial yang berbeda-beda. Tidak

    mengejutkan juga jika korporasi menerapkan berbagai posisi dalam tanggung

    jawab sosial.

    Gambar 3.6

    Spektrum Pendekatan Tanggung Jawab Sosial Korporasi

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    28/32

    Tingkatan Terendah Tingkatan

    Tertinggi Tanggung Jawab Sosial Tanggung

    Jawab Sosial

    Sikap

    Akomodatif

    Sikap

    defensif

    Mengidentifikasikan empat pendekatan umum tanggung jawab sosial dan

    menjelaskan empat tahap yang harus diambil perusahaan untuk

    mengimplementasikan program tanggung jawab sosial.

    Sikap Obstruktif,adalah pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yangmelibatkan tindakan seminimal mungkin dan mungkin melibatkan usaha-

    usaha menolak atau menutupi pelanggaran yang dilakukan.

    Sejumlah organisasi yang mengambil sikap obstruktif terhadap tanggung

    jawab sosial biasanya melakukan usaha seminimal mungkin untuk

    memecahkan masalah-masalah sosial atau lingkungan. Apabila mereka

    menghadapi batasan etis atau legal yang memisahkan praktek yang dapat

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    29/32

    diterima dan praktek yang tidak dapat diterima, tanggapan mereka biasanya

    menolak atau menyembunyikan tindakan mereka. Perusahaan yang menganut

    pendapat ini tidak terlalu peduli dengan perilaku etis dan umumnya sedapat

    mungkin akan menyembunyikan tindakannya yang salah.

    Sikap Defensif,adalah pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandaidengan perusahaan hanya memenuhi persyaratan hukum secara minimum

    atas komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan

    sosialnya. Jadi pendekatan ini, organisasi perusahaan akan melakukan apa

    saja yang disyaratkan oleh peraturan hukum tetapi tidak lebih dari itu.

    Pendekatan ini merupakan yang paling konsisten dengan tanggung jawab

    sosial korporasi. Para manajer yang mengambil sikap defensif biasanya merasa

    bahwa pekerjaan mereka adalah menghasilkan laba. Perusahaan seperti itu,

    misalnya, akan memasang peralatan pengontrol polusi sesuai dengan yang

    disyaratkan peraturan, tetapi tidak akan memasang peralatan dengan kualitas

    lebih tinggi walaupun alat itu dapat lebih membatasi polusi.

    Sikap Akomodatif,adalah pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan

    suatu perusahaan, dengan melakukannya, apabila diminta, melebihi

    persyaratan hukum minimum dalam komitmennya terhadap kelompok dan

    individu dalam lingkungan sosialnya. Jadi perusahaan yang menerapkan

    sikap akomodatif, memenuhi persyaratan hukum dan etis tetapi juga mau

    bertindak lebih jauh pada saat-saat tertentu. Perusahaan seperti itu secara

    sukarela setuju untuk berpartisipasi dalam program-program sosial, tetapi

    para pencari sumbangan harus terlebih dahulu meyakinkan mereka bahwa

    program tersebut bermanfaat bagi mereka. Intinya adalah seseorang harus

    menemui mereka dan meminta: organisasi yang menerapkan sikap akomodatif

    ini tidak merasa perlu atau tidak secara proaktif mencari kesempatan untuk

    menyumbang.

    Sikap Proaktif,adalah pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan

    suatu perusahaan, yaitu secara aktif mencari peluang untuk memberikan

    sumbangan demi kesejahteraan kelompok dan individu dalam lingkungan

    sosialnya. Sikap ini adalah tingkatan tertinggi tanggung jawab sosial yang

    dapat diperlihatkan perusahaan, dimana perusahaan yang menerapkan

    pendekatan ini sungguh-sungguh melaksanakan tanggung jawab sosialnya.

    Mereka melihat dirinya sebagai warga masyarakat dan secara proaktif mencari

    kesempatan untuk memberikan sumbangan. Cara yang paling umum dan

    langsung untuk melaksanakan sikap ini adalah mendirikan yayasan yang

    dapat menyalurkan dukungan finansial langsung bagi berbagai program sosial.

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    30/32

    Mengelola Program Tanggung Jawab Sosial

    Agar perusahaan bertanggung jawab secara sosial sesuai dengan pendekatan

    di atas, diperlukan program yang diorganisir dan dikelola dengan cermat.

    Khususnya, para manajer harus melangkah tahap demi tahap demi

    mengembangkan tanggung jawab sosial secara keseluruhan dalamperusahaan.

    1.Tanggung jawab sosial harus dimulai dari atas dan dianggap sebagai satu

    faktor utama dalam perencanaan strategis.Tanpa dukungan manajemen

    puncak, tidak akan ada program yang berhasil. Jadi, manajemen puncak

    harus memperlihatkan dukungan yang kuat terhadap tanggung jawab sosial

    dan mengembangkan kebijakan yang memperlihatkan komitmen itu.

    2.Komite manajer puncak harus mengembangkan rencana yang merinci

    level dukungan manajemen.Beberapa perusahaan menetapkan besarnya

    persentase laba yang diperoleh untuk disumbangkan pada program-program

    persoalan. Contoh, Levi Strauss menetapkan 2,4 persen dari pendapatan

    sebelum pajak untuk proyek-proyek yang berguna. Para manajer juga harus

    menetapkan prioritas, misalnya; perlukah perusahaan melatih penganggur

    kelas berat atau mendukung kegiatan seni.

    3.Seorang eksekutif harus diberi tanggung jawab atas agenda

    perusahaan.Entah peranan itu diciptakan sebagai pekerjaan terpisah atau

    ditambahkan ke pekerjaan yang telah ada, eksekutif terpilih harus memonitor

    program itu dan menjamin agar implementasinya konsisten dengan kebijakandan rencana strategis perusahaan.

    4.Organisasi harus melaksanakan audit sosial: analisis sistematis mengenai

    keberhsilan perusahaan menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk

    tujuan tanggung jawab sosial.Tinjaulah kasus perusahaan yang di dalam

    rencana strategisnya menetapkan pengeluaran $.100,000 untuk melatih

    pengangguran kelas berat dan mempekerjakan 180 dari mereka. Jika pada

    akhir tahun perusahaan tersebut mengeluarkan $.98,000 melatih 210 orang

    dan mempekerjakan 175 orang, audit sosial akan menyatakan program

    tersebut berhasil. Tetapi, apabila program tersebut memerlukan $150,000,hanya melatih 90 orang dan hanya mempekerjakan 10 orang dri mereka, audit

    akan memperlihatkan kegagalan program tersebut. Kegagalan harus mengarah

    pada tinjauan ulang atas implementasi dan prioritas program tersebut.

    Tanggung Jawab Sosial dan Bisnis Kecil

  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    31/32

    Konteks ini adalah menjelaskan pengaruh masalah-masalah tanggung jawab

    sosial dan etika terhadap bisnis berskala kecil.

    Sebagai pemilik toko pemasok kebun, bagaimana tanggapan anda atas nasihat

    pemeriksa gedung bahwa pembayaran tunai akan mempercepat aplikasi izin

    membangun ? Sebagai manajer toko minuman keras, apakah anda akanmemanggil polisi, menolak untuk menjual atau menjual kepada seorang

    pelanggan yang kartu identitasnya palsu ? Sebagai pemilik laboratorium kecil,

    apakah anda akan memanggil dewan kesehatan wilayah untuk menjamin

    bahwa dewan tersebut telah memberikan izin kepada perusahaan yang akan

    anda kontrak untuk membuang sampah kesehatan ? Siapa sebenarnya yang

    akan dirugikan apabila suatu perusahaan kecil menambah neraca

    penghasilannya untuk membantu mendapatkan pinjaman dari bank ?

    Kebanyakan contoh dari bab ini menggambarkan tanggapan bisnis berskala

    besar terhadap permasalahan etika dan tanggung jawab sosial. Akan tetapi,contoh-contoh di atas, jelas memperlihatkan bahwa bisnis berskala kecil harus

    menjawab banyak pertanyaan serupa. Perbedaannya hanya ada pada skala.

    Pada saat yang bersamaan, hal-hal itu sebagaian besar merupakan isu etika

    individu. Bagaimana dengan isu tanggung jawab sosial ? dapatkah, sebagai

    contoh, bisnis berskala kecil membiayai agenda sosial ?

    Jelas bahwa etika dan tanggung jawab sosial merupakan keputusan yang

    dihadapi oleh semua manajer di seluruh organisasi, tidak peduli peringkat

    ukurannya. Satu kunci keberhasilan bisnis adalah memutuskan sejak awal

    cara menanggapi permasalahan yang mendasari pertanyaan-pertanyaan etikadan tanggung jawab sosial.Diposkan oleh Muhammad Aditama di 19.28Kirimkan Ini lewat EmailBlogThisBer!agi ke TwitterBer!agi ke "a#e!ookBagikan ke $interest

    Tidak ada komentar:

    Poskan Komentar

    $osting %e!ih Baru$osting %amaBeranda

    %angganan& $oskan Komentar 'Atom(

    Arsip Blog

    ) 2*1+'2(

    o , -kto!er'1(

    o ) anuari'1(

    ETIKA BI/0I/ dan $ETA030A4ABA0 /-/IA%

    , 2*12'1(

    https://plus.google.com/113481142004977442668http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2013/01/etika-bisnis-dan-pertanggungjawaban.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=pinteresthttp://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2013/10/prosedur-klaim-asuransi-yang-cepat.htmlhttp://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2012/12/perilaku-organisasi.htmlhttp://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/feeds/9172081645887959135/comments/defaulthttp://void%280%29/http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00-08:00&max-results=2http://void%280%29/http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2013_10_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2013_01_01_archive.htmlhttp://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2013_01_01_archive.htmlhttp://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2013/01/etika-bisnis-dan-pertanggungjawaban.htmlhttp://void%280%29/http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00-08:00&max-results=1http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2013/01/etika-bisnis-dan-pertanggungjawaban.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8760357780225436275&postID=9172081645887959135&target=pinteresthttp://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2013/10/prosedur-klaim-asuransi-yang-cepat.htmlhttp://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2012/12/perilaku-organisasi.htmlhttp://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/feeds/9172081645887959135/comments/defaulthttp://void%280%29/http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/search?updated-min=2013-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2014-01-01T00:00:00-08:00&max-results=2http://void%280%29/http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2013_10_01_archive.htmlhttp://void%280%29/http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2013_01_01_archive.htmlhttp://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/2013/01/etika-bisnis-dan-pertanggungjawaban.htmlhttp://void%280%29/http://muhammad-aditama-kaidati-setiawan.blogspot.com/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00-08:00&max-results=1https://plus.google.com/113481142004977442668
  • 7/21/2019 Etika Bisnis Dan Pertanggungjawaban Sosial

    32/32

    Mengenai Saya

    Muhammad Aditama%ihat pro5il lengkapku

    Template Ethereal. Di!erda6akan olehBlogger.

    https://plus.google.com/113481142004977442668https://plus.google.com/113481142004977442668https://plus.google.com/113481142004977442668http://www.blogger.com/http://www.blogger.com/https://plus.google.com/113481142004977442668https://plus.google.com/113481142004977442668http://www.blogger.com/