laporan pelaksanaan gcg (tahun 2014) - bank anda
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
1/49
PT. BANK ANTARDAERAH
BANK DEVISA
Laporan Pelaksanaan G C G(Good Corporate Governance)
Tahun 2014
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
2/49
DAFTAR ISI
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
I. Pendahuluan . 1
II. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance..... 2
III. Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) PelaksanaanGood Corporate Governance.. 31
IV. Action Plan dan Pelaksanaannya berikut waktupenyelesaian dan kendala/hambatan penyelesaiannya ......
45
V. Penutup . 47
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
3/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 1 dari 47
I. Pendahuluan
Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor
8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang disempurnakan dengan
PBI No. 8/14/PBI/2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No.
15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum, maka pelaksanaan Good
Corporate Governancepada Bank harus senantiasa berlandaskan pada
lima prinsip dasar. Pertama, transparansi (transparency), yaitu
keterbukaan dalam mengemukakan pengambilan keputusan. Kedua,
akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan
secara efektif. Ketiga, pertanggungjawaban (responsibility) yaitu
kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat.
Keempat, independensi (independency) yaitu pengelolaan Bank secara
profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Kelima,
kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhihak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka
menerapkan kelima prinsip dasar tersebut di atas, Bank telah
berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang terkait dengan pelaksanaan Good Corporate Governance.
Sebagai bentuk perwujudan pelaksanaan peraturan diatas makaBank menyusun Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada para Stakeholder
dan sebagai salah satu bentuk penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance.
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance ini, dibagi
menjadi 2 (dua) bagian yaitu Bagian pertama membahas mengenai
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
4/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 2 dari 47
Tranparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance dan bagian
kedua membahas mengenai Laporan Penilaian Sendiri (Self
Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance pada periode
penilaian 31 Desember 2014. Disamping itu, dalam upaya perbaikan
dan peningkatan kualitas pelaksanaan GCG, Laporan Pelaksanaan
Good Corporate Governance pada periode penilaian 31 Desember 2014
juga ditambahkan Action plan dan pelaksanaannya berikut waktu
penyelesaian dan kendala/hambatan penyelesaiannya.
II. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance
Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance akan
mengungkap seluruh aspek pelaksanaan prinsip-prinsip Good
Corporate Governancesebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (2)
dan (3) Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari
2006 sebagaimana telah disempurnakan dengan PBI No.
8/14/PBI/2006 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagiBank Umum dan berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.
15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum disusun dengan sistematika /
penyajian sebagai berikut :
a) Pengungkapan pelaksanaan Good Corporate Governancetersebut,
meliputi 8 (delapan) aspek pelaksanaan prinsip Good CorporateGovernanceyang meliputi :
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi.
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-Komite.
3. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern.
4. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian
intern.
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
5/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 3 dari 47
5. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan
penyediaan dana besar (large exposure).
6. Rencana strategis Bank, baik Rencana Jangka Pendek
(Business Plan) maupun Rencana Jangka Panjang (Corporate
Plan).
7. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank yang
belum di ungkap dalam laporan lainnya.
8. Informasi lain yang terkait dengan GCG Bank .
b) Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang
mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih dari modal disetor.
c) Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya,
Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank.
d) Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan
Komisaris dan Direksi.
e) Shares Option yang dimiliki Komisaris, Direksi, dan Pejabat
Eksekutif.f) Rasio gaji tertinggi dan terendah.
g) Frekuensi rapat Dewan Komisaris.
h) Jumlah penyimpangan internal (internal fraud).
i) Permasalahan hukum.
j) Transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
k) Buy back sharesdan/atau buy back obligasi Bank.
l)
Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan/atau kegiatan politikselama periode pelaporan.
Untuk mengungkap seluruh Aspek Transparansi Pelaksanaan Good
Corporate Governance secara rinci sebagai syarat utama dalam
Pelaporan Good Corporate Governancemaka Bank akan memberikan
penjelasan secara singkat dan jelas untuk setiap Aspek Transparansi
sebagaimana dimaksud diatas sebagai berikut :
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
6/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 4 dari 47
a)
Pengungkapan pelaksanaan
Good Corporate Governance
tersebut,
meliputi 8 (delapan) aspek pelaksanaan prinsip Good Corporate
Governance, antara lain :
1.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan
Direksi.
i. Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota
Dewan Komisaris dan Direksi
Jumlah anggota Dewan Komisaris pada tahun 2014
adalah 4 (empat) orang dengan 50% (lima puluh
persen) dari anggota Dewan Komisaris adalah
Komisaris Independen dengan komposisi sebagai
berikut :
Dewan Komisaris (Tahun 2014)
Jabatan Nama
Komisaris Utama Ahadiat Wargana
Komisaris Yudo Sutanto
Komisaris Independen Edy Prayitno
Komisaris Independen Imbang Setiamihardja
Semua anggota Dewan Komisaris berdomisili di
Indonesia dan telah memenuhi persyaratan dan lulus
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper
Test). Kriteria Independen anggota Komisaris secara
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham,
dan/atau hubungan keluarga, baik dengan anggota
Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan
Bank telah dipenuhi sebagaimana dijelaskan dalam
Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006 yang disempurnakan dengan
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
7/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 5 dari 47
PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governancebagi Bank Umum.
Jumlah anggota Direksi pada tahun 2014 adalah
berjumlah 4 (empat) orang dengan susunan anggota
Direksi sebagai berikut :
Direksi (Tahun 2014)
Jabatan Nama
Presiden Direktur Bujung R. Hanani
Direktur Tang Amir
Direktur Rachmat Otojo
Direktur Argo Budi Tjahjono
Semua anggota Direksi berdomisili di Indonesia yang
telah memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
Kriteria Independen secara keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Pemegang Saham Pengendali Bank
sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Bank
Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari
2006 yang disempurnakan dengan PBI No.
8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum telah dipenuhi oleh
anggota Direksi.
ii. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab,
Dewan Komisaris telah memastikan terselenggaranya
pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate
Governancedalam setiap kegiatan usaha Bank pada
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
8/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 6 dari 47
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi dan
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala
maupun sewaktu-waktu serta telah memberikan
nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris dapat
dipastikan tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan kegiatan operasional Bank dan telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara
independen. Dewan Komisaris juga telah memastikan
bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit
dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank,
auditor eksternal dan hasil pengawasan Bank
Indonesia yang dituangkan dalam Laporan Evaluasi
Kinerja. Dewan Komisaris juga telah membentuk
Komite-komite yang telah ditetapkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku secara lengkap, antara lain :
Komite Audit Komite Pemantau Risiko
Komite Remunerasi dan Nominasi
Dewan Komisaris juga telah memiliki pedoman dan
tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja,
waktu kerja, dan rapat serta telah menyediakan
waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dantanggung-jawabnya secara optimal.
Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dalam mengelola Bank sesuai kewenangan dan
tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta tidak pernah memberikan kuasa umum
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
9/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 7 dari 47
kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan
tugas dan fungsi Direksi. Dalam rangka
melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance Direksi juga telah membentuk, antara
lain :
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
Komite Manajemen Risiko (KMR)
Satuan Kerja Kepatuhan (SKK)
Direksi juga telah menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, dan hasil
pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil
pengawasan otoritas lain melalui Laporan hasil
tindak lanjut maupun komitmen (exit meeting).
Dalam menjalankan tugasnya Direksi tidak
menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa
profesional sebagai konsultan dan Setiap keputusan
rapat yang diambil Direksi dapat diimplementasikan
dan sesuai dengan kebijakan, pedoman serta tata
tertib kerja yang berlaku.
Direksi telah menetapkan kebijakan dan keputusan
strategis melalui mekanisme rapat Direksi. Frekwensi
rapat Direksi selama Tahun 2014 telah
diselenggarakan sekurang-kurangnya sebanyak 11
(sebelas) kali dengan rincian sebagaimana tercantum
dalam tabel berikut :
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
10/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 8 dari 47
Berdasarkan data Notulen Rapat Direksi selama
Tahun 2014 maka dapat diketahui bahwa
pengambilan keputusan pada Rapat Direksi diambil
berdasarkan musyawarah mufakat. Setiap keputusan
rapat yang diambil Direksi dapat diimplementasikandan sesuai dengan kebijakan, pedoman serta tata
tertib kerja yang berlaku.
iii. Rekomendasi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi
dan/atau nasihat kepada Direksi, dalam melaksanakantugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan porsinya dan
ketentuan Good Corporate Governance sebagaimana
tertuang dalam Risalah rapat kerja maupun dalam
Laporan Hasil Evaluasi/Pengawasan oleh Dewan
Komisaris.
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
11/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 9 dari 47
2.
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-Komite.
i. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi
anggota Komite
Dewan Komisaris telah membentuk Komite-komite secara
lengkap yang terdiri dari :
Komite Audit
Komite Pemantau Risiko
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Audit (Tahun 2014)
Jabatan Nama
Ketua (Komisaris Independen) Imbang Setiamihardja
Anggota (Pihak Independen) Agus Subyantara
Anggota (Pihak Independen) Anggraeni
Komite Pemantau Risiko (Tahun 2014)
Jabatan Nama
Ketua (Komisaris Independen) Edy Prayitno
Anggota (Pihak Independen) Anggraeni
Anggota (Pihak Independen) Agus Subyantara
Komite Remunerasi dan Nominasi (Tahun 2014)
Jabatan Nama
Ketua (Komisaris Independen) Imbang Setiamihardja
Anggota (Komisaris) Yudo Sutanto
Anggota (Kepala Divisi SDM) Fauzi
Masing-masing Komite yang dibentuk diketuai oleh
Komisaris Independen. Semua anggota Komite yang ada
dapat dipastikan telah memenuhi Kriteria Independen
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
12/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 10 dari 47
secara keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris,
Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau
hubungan dengan Bank. Struktur anggota Komite serta
syarat keahlian yang harus dimiliki oleh masing-masing
anggota Komite dapat dipastikan telah memenuhi
persyaratan sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan
Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari
2006 yang disempurnakan dengan PBI No. 8/14/PBI/2006
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
Bank Umum.
ii. Tugas dan tanggung jawab Komite
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
Komite Audit telah melakukan pemantauan dan evaluasi
atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangkamenilai kecukupan pengendalian intern termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan, guna memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
Komite Pemantau Risiko telah memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris mengenai evaluasi tentang
kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan
pelaksanaan kebijakan tersebut serta pemantauan danevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko
dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang
dilakukan melalui Rapat Komite Pemantau Risiko.
Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan
evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi dan
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
13/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 11 dari 47
mengenai kebijakan Remunerasi dan Nominasi dengan
mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain :
Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
Prestasi dan kemampuan kerja individual
Kewajaran denganpeer group
Pertimbangan sasaran dan strategi jangka
panjang Bank
Hasil rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasidituangkan dalam risalah rapat komite.
iii.
Frekuensi Rapat Komite
Rapat kerja Komite telah diselenggarakan sesuai dengan
kebutuhan Bank sebanyak 17 (tujuh belas) kali dalam
periode satu tahun yang dihadiri oleh paling kurang 51%
(lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota
termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak
Independen dan/atau Pejabat Eksekutif Bank.
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
14/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 12 dari 47
Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah
mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi
musyawarah mufakat dan telah dituangkan dalam
risalah rapat serta didokumentasikan dengan baik.
iv. Program kerja Komite dan realisasinya
Komite memiliki Program Kerja yang efektif beserta
evaluasi realisasinya sebagaimana telah dituangkan
dalam Laporan Evaluasi Kinerja Tahunan yang
disampaikan kepada Dewan Komisaris.
3.
Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern.
i. Fungsi Kepatuhan
Dalam penerapan Fungsi Kepatuhan, Direktur
Kepatuhan telah menetapkan langkah-langkah yang
diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian,
memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak
menyimpang dari ketentuan serta memantau dan
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
15/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 13 dari 47
menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian
dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank
Indonesia dan/atau lembaga otoritas yang berwenang
sebagaimana dituangkan dalam Laporan Pelaksanaan
Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Kepatuhan. Bank
juga telah menunjuk Direktur Kepatuhan yang telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bank juga telah
membentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang dapat
dipastikan Independen terhadap satuan kerja operasional
dan bertanggung jawab terhadap ketersediaan dan
kesesuaian pedoman, sistem dan prosedur seluruh Satuan
Kerja dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, di seluruh jenjang organisasi dengan cara
menguji Sistem dan Prosedur tersebut sebelum
diimplementasikan.
ii.
Fungsi Audit InternDalam penerapan Fungsi Audit Intern, Direksi dapat
dipastikan telah menerapkan fungsi audit intern sesuai
dengan cakupannya dan selalu berupaya untuk
menindaklanjuti temuan audit intern Bank sesuai dengan
kebijakan dan arahan Dewan Komisaris. Laporan
pelaksanaan hasil audit intern Bank juga disampaikan
secara berkala kepada Direksi dan Komisaris.Pelaksanaan fungsi audit intern ini juga diwujudkan
secara konkret dengan telah dibentuknya SKAI (Satuan
Kerja Audit Intern) dengan Sumber Daya Manusia yang
disesuaikan dengan kebutuhan Bank dan dapat bekerja
secara independen terhadap Satuan Kerja Operasional
sehingga dapat melaksanakan seluruh tugas-tugasnya
yang meliputi Pemeriksaan, Pelaporan, dan Pemantauan
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
16/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 14 dari 47
perkembangan tindaklanjut perbaikan yang dilakukan
auditee. Semua pekerjaan yang dilakukan SKAI telah
didukung oleh pedoman kerja yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Berdasarkan hasil Audit Intern
yang dilaksanakan pada Tahun 2014 dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat temuan yang secara signifikan
dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank. Temuan
yang ada lebih banyak bersifat administratif dan temuan
hasil audit intern telah ditindaklanjuti. Untuk
mengoptimalkan agar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern
Bank dapat berjalan secara efektif dan
mempertimbangkan faktor Risiko, SKAI melakukan
pengkinian terhadap Internal Audit Charter pada tahun
2014.
iii. Fungsi Audit Ekstern
Untuk Penerapan Audit Ekstern, Bank telah menunjukAkuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Grant
Thornton Gani Sigiro & Handayani yang terdaftar di
Bank Indonesia. Penugasan audit kepada Akuntan Publik
dan Kantor Akuntan Publik (KAP) telah memenuhi
aspek-aspek yang telah dipersyaratkan dan telah
memperoleh persetujuan RUPS serta telah
mempertimbangkan Rekomendasi dari Komite Auditmelalui Dewan Komisaris. Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk telah
menyampaikan hasil audit dan management letter
kepada bank dengan tepat waktu dan mampu bekerja
secara independen, memenuhi standard profesional
akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup
audit yang ditetapkan. Menurut pendapat Auditor
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
17/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 15 dari 47
Independen, Laporan Keuangan Bank telah menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan PT. Bank Antardaerah tanggal 31 Desember
2014, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
4.
Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian
intern.
Dalam menerapkan Manajemen Risiko sesuai dengan
ketentuan Peraturan Bank Indonesia nomor 11/25/PBI/2009
tanggal 1 Juli 2009 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bank Indonesia nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1
Juli 2009 perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank
Umum, maka Bank telah membentuk Komite Manajemen
Risiko (KMR) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional baiksecara struktural maupun operasional (Risk Taking Unit)
sebagai sarana untuk mendukung kelancaran dalam
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank. Direksi juga telah
menyusun Pedoman Umum Manajemen Risiko yang telah
dievaluasi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Bank juga
telah memiliki kebijakan dan prosedur dalam penetapan limit
risiko yang secara periodik dikaji oleh Direksi dan dievaluasioleh Dewan Komisaris. Untuk meningkatkan kualitas
Penerapan Manajemen dan Sistem Pengendalian Risiko pada
setiap lini bisnis dan kantor cabang, maka Bank telah
menyusun Pedoman Manajemen Risiko untuk setiap lini bisnis
dan kantor cabang yang telah dikinikan dan disetujui oleh
Dewan Komisaris. Bank juga telah melakukan proses
manajemen risiko mulai dari identifikasi risiko sampai dengan
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
18/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 16 dari 47
pemantauan dan pelaporan Profil Risiko kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Untuk menunjang proses manajemen risiko
yang handal, Bank telah berupaya untuk menjaga kualitas
Sumber Daya Manusia dengan cara memberikan pelatihan
baik intern maupun yang diselenggarakan oleh pihak
eksternal serta mengikutkan Pengurus dan Pejabat Bank
dalam Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Bank juga telah memiliki Sistem Informasi
Profil Risiko untuk menghasilkan Profil Risiko sebagai sarana
untuk memantau eksposur risiko yang cukup akurat dan tepat
waktu yang terdiri dari 2 (dua) jenis Laporan, antara lain :
Laporan Profil Risiko Triwulanan
Laporan Profil Risiko Bulanan
Dalam rangka menyesuaikan ketentuan pada Peraturan Bank
Indonesia nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan Surat
Edaran Bank Indonesia nomor 13/23/DPNP tanggal 25
Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum, maka pada Triwulan IV tahun 2011 Bank telah
melakukan Revisi pada Pedoman Standar Manajemen Risiko
dan mulai menerapkan penyusunan Laporan Profil Risiko
berdasarkan Risk Based Bank Rating mulai Triwulan IV
tahun 2011.
5.
Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan
penyediaan dana besar (large exposure).
Jumlah Total
No. Penyediaan Dana
Debitur
Nominal
(Jutaan Rupiah)
1. Kepada Pihak
Terkait
19 4.859
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
19/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 17 dari 47
Jumlah Total
No. Penyediaan Dana
Debitur
Nominal
(Jutaan Rupiah)
2. Kepada DebiturInti :
a. individu 12 168.645
b. group 9 135.548
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui jumlah total dana
yang disediakan oleh Bank baik kepada Pihak Terkait maupun
Penyediaan Dana Besar. Dalam memberikan Penyediaan
Dana baik pada Pihak Terkait maupun Debitur Inti dapat
dipastikan bahwa limit penyediaan dana kepada masing-
masing Individu maupun group tersebut tidak ada yang
melanggar/melampaui batas/limit penyediaan dana
sebagaimana dijelaskan dalam ketentuan mengenai Batas
Maksimum Pemberian Kredit Bank (BMPK). Dalam hal ini
Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur yang
tertulis dan jelas untuk penyediaan dana kepada pihak terkait
dan penyediaan dana besar. Bank telah melakukan evaluasi
terhadap kebijakan penyediaan dana kepada pihak terkait
(related party) dan penyediaan dana besar (large exposure)
yang terakhir dikinikan sesuai dengan ketentuan dan
perundang undangan yang berlaku serta disesuaikan
kompleksitas usaha Bank pada tahun 2014. Bank dalam
pelaksanaan penyediaan dana kepada pihak terkait dan/atau
penyediaan dana besar juga berpedoman pada ketentuan Bank
Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank
(BMPK) dan telah memperhatikan prinsip kehati-hatian
maupun perundang undangan yang berlaku. Hal ini dapat
terbukti dari laporan secara berkala kepada Bank Indonesia
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
20/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 18 dari 47
dan/atau Otoritas berwenang perihal dimaksud dapat
menunjukkan bahwa tidak pernah terjadi pelanggaran
maupun pelampauan penyediaan dana baik pada Pihak
Terkait maupun Pihak Tidak Terkait selama periode Laporan
Tahun 2014.
6. Rencana strategis Bank, baik Rencana Jangka Pendek
(
Business Plan
) maupun Rencana Jangka Panjang (
Corporate
Plan).
i. Rencana Korporasi (Corporate Plan)
Bank telah memiliki Rencana Strategis yang telah
disusun dalam bentuk Rencana Korporasi (Corporate Plan)
sesuai dengan visi dan misi Bank. Rencana Korporasi
(Corporate Plan)secara periodik disusun oleh Direksi dan
mendapat persetujuan oleh Komisaris. Rencana Korporasi
(Corporate Plan) yang terkini disusun pada tahun 2011
untuk perencanaan jangka panjang dalam periode 7(tujuh) tahun mendatang yang dituangkan dalam
Corporate Plan 20122018. Inti perencanaan jangka
panjang yang dituangkan dalam Corporate Plan 2012
2018 Bank Antardaerah (Bank ANDA) adalah menjadi
Bank yang mempunyai kontribusi besar pada Stakeholder
dengan landasan SDM yang berkualitas dan pemanfaatan
Teknologi Informasi pada Produk dan Jasa Bank secaratepat. Direksi juga telah melaksanakan dan
mengkomunikasikan Rencana Korporasi (Corporate Plan)
kepada Pemegang Saham Pengendali dan ke seluruh
jenjang organisasi yang ada pada Bank. Dalam menyusun
Rencana Korporasi (Corporate Plan), Bank telah
memperhatikan seluruh faktor eksternal dan faktor
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
21/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 19 dari 47
internal, prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang
sehat.
ii. Rencana Bisnis (Business Plan)
Bank telah memiliki Rencana Strategis dalam bentuk
Rencana Bisnis (Business Plan)yang telah disusun secara
periodik yang sesuai dengan visi dan misi Bank. Rencana
Bisnis Bank (Business Plan)telah disusun secara realistis,
komprehensif, terukur (achieable), serta memperhatikan
prinsip kehati-hatian dan cukup responsif terhadap
perubahan internal dan eksternal. Direksi juga selalu
mengkomunikasikan Rencana Bisnis Bank (Business Plan)
kepada Pemegang Saham Pengendali dan ke jenjang
organisasi pada Bank dan berupaya untuk melaksanakan
Rencana Bisnis Bank (Business Plan) secara efektif.
Dalam menyusun dan menyampaikan Rencana Bisnis
Bank (Business Plan), Bank selalu Berpedoman padaketentuan Bank Indonesia tentang Rencana Bisnis Bank
Umum.Penyusunan Rencana Bisnis Bank business plan)
periode 2015-2017 yang disusun pada tahun 2014 juga
telah memperhatikan Faktor Risiko dengan
mempertimbangkan Kebijakan Risiko dalam
melaksanakan Rencana Bisnis Bank. Dalam hal ini
Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadappelaksanaan Rencana Bisnis Bank (Business Plan)secara
periodik.
7.
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank yang
belum di ungkap dalam laporan lainnya.
Bank telah menerapkan transparansi kondisi keuangan
kepada stakeholders dan pihak terkait lainnya dengan
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
22/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 20 dari 47
menyampaikan laporan publikasi, laporan keuangan audited
dan laporan terkait lainnya sesuai dengan tata cara, jenis dan
cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia
dan/atau Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang
Transparansi Kondisi Keuangan Bank secara tepat waktu.
Selain itu Bank juga telah memiliki homepage yang dapat
diakses oleh publik untuk mengetahui produk, jasa dan
informasi lainnya tentang Bank. Bank juga telah
melaksanakan transparansi informasi mengenai produk Bank
dengan cara mencetak beberapa brosur untuk informasi
produk Bank secara singkat dan jelas dengan berpedoman
pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia dan/atau Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) tentang Transparansi Informasi Produk
Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah. Bank juga telah
mengungkapkan kondisi keuangan dan non keuangan Bank
yang belum diungkap dalam laporan lainnya pada LaporanPelaksanaan Good Corporate Governance ini, sebagaimana
diatur dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006 yang disempurnakan dengan PBI No.
8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governancebagi Bank Umum.
8.
Informasi lain yang terkait dengan GCG Bank.
Bank selalu berusaha untuk menerapkan pinsip-prinsip Good
Corporate Governance sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal
30 Januari 2006 yang disempurnakan dengan PBI No.
8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum. Sehingga dari hasil penilaian
sendiri (Self Assessment) selama periode 2014 tidak
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
23/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 21 dari 47
ditemukan intervensi pemilik, perselisihan internal, atau
permasalahan yang timbul sebagai dampak kebijakan
remunerasi pada Bank.
Pada akhir Triwulan IV 2014 Bank mengalami permasalahan
yang signifikan terkait transaksi reverse repo dengan PT.
Andalan Artha Advisindo Sekuritas yang sekarang berubah
menjadi PT. Inti Kapital Sekuritas. Namun demikian,
permasalahan dimaksud telah diselesaikan oleh Pemegang
Saham sehingga tidak mengakibatkan kerugian pada Bank.
b) Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang
mencapai 5 (lima perseratus) atau lebih dari modal disetor yang
berkedudukan di dalam maupun di luar negeri.
i. Kepemilikan Saham anggota Direksi
Dalam memenuhi ketentuan transparansi terhadap
kepemilikan saham anggota Direksi yang mencapai 5%(lima perseratus) atau lebih pada Bank yang
bersangkutan maupun pada Bank dan perusahaan lain
(di dalam dan di luar negeri), Bank telah mengungkapkan
secara transparan mengenai 1 (satu) orang anggota
Direksi yang memiliki Saham mencapai 5% (lima
perseratus) dari modal disetor pada Bank lain di dalam
negeri sesuai dengan ketentuan Good CorporateGovernancesebagaimana disajikan pada Tabel berikut :
Jumlah Saham yang dimiliki
No. Nama Jabatan
Bank
tersebut
Bank Lain
Lembaga
Keuangan
bukan Bank
Perusahaan
lainnya
1. Bujung R.
Hanani
Presiden
Direktur
- - - -
2. Tang Amir Direktur - 5 %
(BPR Joyo
- -
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
24/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 22 dari 47
Mandiri Raya)
3. Rachmat
Otojo
Direktur - - - -
4. Argo BudiTjahjono
Direktur - - - -
Meskipun terdapat 1 (satu) anggota Direksi yang
memiliki Saham mencapai 5% (lima perseratus) dari
modal disetor pada satu Bank Perkreditan rakyat yang
berkedudukan di dalam negeri, namun dapat dipastikan
bahwa anggota Direksi dimaksud hanya bertindak
sebagai Pemegang Saham dan tidak mengakibatkan yang
bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank serta dapat
dipastikan tidak melanggar ketentuan rangkap jabatan
anggota Direksi sebagaimana telah diatur pada pasal 22
Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30
Januari 2006 yang disempurnakan oleh PBI No.8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governancebagi Bank Umum. Sehingga bersama anggota
Direksi lainnya masih dapat fokus dalam menjalankan
Bisnis Bank secara Profesional
ii. Kepemilikan Saham anggota Dewan Komisaris
Sampai dengan akhir tahun 2014 dapat dipastikan bahwasemua Komisaris Independen Bank tidak memiliki Saham
yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih dari modal
disetor baik pada Bank sendiri maupun pada Bank lain,
pada Lembaga Keuangan bukan Bank dan Perusahaan
lainnya baik yang berkedudukan di dalam maupun di luar
negeri. Sedangkan untuk anggota komisaris Non
Independen telah mengungkapkan kepemilikan Saham
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
25/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 23 dari 47
yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih dari modal
disetor baik pada Bank sendiri maupun pada Perusahaan
lain yang berkedudukan di dalam negeri sesuai dengan
ketentuan Good Corporate Governance sebagaimana
disajikan pada Tabel berikut :
Jumlah Saham yang dimiliki
No. Nama Jabatan
Bank
tersebut
Bank
Lain
Lembaga
Keuangan
bukan Bank
Perusahaan
lainnya
1. Ahadiat
Wargana
Presiden
Komisaris
(Non
Independen)
50 - - 80,10
(PT. Gistex,
Perusahaan
Tekstil)
2. Yudo Sutanto Komisaris
(Non
Independen)
12,98 - - 25
(PT. Trio
Indah
Sentausa,
Perhotelan)
25
(PT. Trijaya
Abadi
Sentausa,
Distributor
Elpiji)
3. Edy Prayitno Komisaris
(Independen)
- - - -
4. Imbang
Setiamiharja
Komisaris
(Independen)
- - - -
Meskipun terdapat anggota Komisaris Non Independen yang
memiliki Saham mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih dari
Modal Disetor pada lebih dari satu Perusahaan lain yang
berkedudukan di dalam negeri, namun dapat dipastikan bahwa
Komisaris Non Independen dimaksud tidak mengabaikan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan
Komisaris Bank dan tidak melanggar ketentuan rangkap jabatan
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
26/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 24 dari 47
anggota Dewan Komisaris sebagaimana telah diatur pada pasal 7
(tujuh) dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006 yang disempurnakan oleh PBI No.
8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum.
c) Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya,
Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Bank terhadap Daftar
Pihak Terkait Bank (termasuk didalamnya adalah Pemegang
Saham Pengendali) posisi Desember tahun 2014 dapat dipastikan
bahwa diantara masing-masing Anggota Dewan Komisaris,
Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank tidak saling
mempunyai hubungan keuangan maupun hubungan keluarga
sampai dengan derajat kedua sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari2006 yang disempurnakan dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 serta
Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April
2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governancebagi Bank
Umum. Sehingga hal ini menjadi kekuatan tersendiri bagi Bank
dalam melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
d)
Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan
Komisaris dan Direksi.
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
27/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 25 dari 47
Tabel Paket/kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain serta
Pengelompokkan dalam kisaran Tingkat Penghasilan Dewan
Komisaris dan Direksi yang menerima Paket Remunerasi dalam
satu tahun diatas disajikan oleh Bank dalam nilai sebagaimana
yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
memenuhi salah satu aspek transparansi yang harus diungkap
kepada publik dalam rangka melaksanakan ketentuan Good
Corporate Governance.
e) Shares Option yang dimiliki Komisaris, Direksi, dan Pejabat
Eksekutif.
Sampai dengan akhir tahun 2014, baik Rapat Umum Pemegang
Saham dan/atau Anggaran Dasar Bank masih belum
memutuskan adanya opsi untuk membeli saham oleh anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan
melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam
rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank.
f)
Rasio gaji tertinggi dan terendah.
Untuk memenuhi salah satu aspek Transparansi dalam
melaksanakan Good Corporate Governance sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, berikut ini akan diungkapkan mengenai
rasio Gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan
dalam table di bawah ini :
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
28/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 26 dari 47
Parameter perbandingan Rasio
Rasio Gaji pegawai yang tertinggi dan terendah14
,
41
: 1
Rasio Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,29 : 1
Rasio Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 2,63 : 1
Rasio Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi1
,
83
: 1
Gaji yang diperbandingkan dalam Rasio Gaji di atas adalah
imbalan yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi
dan Pegawai per bulan, dengan ketentuan bahwa Pegawai yang
dimaksud adalah Pegawai Tetap Bank sampai batas Pelaksana.
g) Frekwensi Rapat Dewan Komisaris.
Frekwensi Rapat Dewan Komisaris selama Tahun 2014 telah
diselenggarakan sebanyak 4 (empat) kali dalam setahun. 3 (tiga)
dari 4 (empat) kali Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan
telah dihadiri secara fisik oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
Meskipun hanya diselenggarakan selama 4 (empat) kali dalam
setahun, namun Rapat tersebut berlangsung secara efektif dan
telah sesuai dengan kebutuhan Bank dalam melakukan
evaluasi/penetapan kebijakan strategis dan evaluasi realisasirencana bisnis Bank. Berdasarkan Notulen Rapat Dewan
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
29/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 27 dari 47
Komisaris selama Tahun 2014 maka dapat diketahui bahwa
pengambilan keputusan pada Rapat Dewan Komisaris selalu
diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Hasil rapat Dewan
Komisaris juga telah dituangkan dalam Notulen Rapat dan
didokumentasikan dengan baik. Dokumen hasil Rapat Dewan
Komisaris juga selalu dibagikan kepada seluruh anggota Dewan
Komisaris dan pihak yang terkait.
h) Jumlah penyimpangan internal (internal fraud).
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan Bank dantelah dituangkan dalam Tabel diatas dapat diketahui bahwa
selama periode Laporan tahun 2014 jumlah penyimpangan
internal (internal fraud) yang terjadi pada Bank adalah nihil atau
dapat diartikan bahwa penyimpangan/kecurangan yang
dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer
dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan
operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Banksecara signifikan tidak pernah terjadi dalam periode tahun 2014.
Prestasi ini dapat diraih karena Bank selalu berusaha untuk
memberikan kesejahteraan yang cukup kepada seluruh tingkatan
karyawan dan selalu menjaga kualitasnya melalui pelatihan, baik
secara intern maupun yang diselenggarakan oleh pihak eksternal.
Disamping hal tersebut, Kebijakan, Sistem dan Prosedur serta
penetapan limit sampai dengan Sistem Pengendalian Intern
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
30/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 28 dari 47
diupayakan untuk selalu dievaluasi secara periodik untuk
menghindari timbulnya potensi fraud. Strategi Anti Fraud juga
mulai diterapkan mulai tahun 2012 yang disesuaikan dengan
lingkungan internal dan eksternal, kompleksitas kegiatan usaha,
potensi, jenis, dan risiko Fraud yang mengacu pada Surat Edaran
Bank Indonesia No.13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal
Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum.
i) Permasalahan hukum.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Bank sebagaimana
dapat dilihat pada Tabel diatas, Jumlah total permasalahanhukum yang dihadapi oleh Bank selama periode laporan tahun
2014 adalah 4 (empat) kasus perdata yang terdiri dari 2 (dua)
kasus perdata yang telah selesai (telah mendapatkan keputusan
tetap dari Pengadilan) dan 2 (dua) kasus perdata yang sedang
dalam proses penyelesaian. 2 (dua) kasus perdata yang sedang
dalam proses penyelesaian sebenarnya terdiri dari 1 (satu) kasus
perdata dimana Bank menjadi turut tergugat pada kasusNasabah dan 1 (satu) kasus perdata dalam bentuk gugatan yang
diajukan oleh pihak lain kepada Bank.
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
31/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 29 dari 47
j)
Transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
Berdasarkan hasil evaluasi Bank, pada tahun 2014 terdapat 5
(lima) jenis transaksi yang berpotensi mengandung benturankepentingan. Dalam hal ini, transaksi yang berpotensi terjadi
benturan kepentingan dimaksud telah diproses sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Sehingga keputusan yang diambil dapat
dipastikan tidak merugikan atau mengurangi keuntungan Bank
dan telah diadministrasikan dan terdokumentasi dengan baik
sesuai dengan ketentuan Good Corporate Governance.Disamping
itu, sebagai bentuk rencana tindak yang merupakanpenyempurnaan terhadap penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance maka semua keputusan yang berpotensi
benturan kepentingan berupa pemberian fasilitas kredit dan
pemberian suku bunga deposito di atas counter rate(bunga wajar)
kepada pihak terkait juga sudah diungkap sebagaimana dalam
tabel diatas.
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
32/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 30 dari 47
k)
Buy back shares
dan
buy back
obligasi Bank.
Mengingat Bank tidak menerbitkan Shares Option maka Buy
back shares dan buy back obligasi Bank secara otomatis juga
tidak ada.
l)
Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik
selama periode pelaporan.
Sebagai wujud kepedulian Bank terhadap lingkungan sekitar dan
dalam rangka menjalankan program Corporate Social
Responsibility (CSR), terakhir pada tahun 2013 Bank telah
melakukan aktivitas kegiatan sosial terutama bagi masyarakat
umum yang kurang mampu di sekitar wilayah kantor Bank
melalui acara pembagian daging hewan kurban yang bertepatan
dengan peringatan hari Idul Adha 1434 H. Sedangkan untuk
tahun 2014 Bank belum memanfaatkan dana Program CSR yang
tersedia. Namun untuk periode selanjutnya Bank akan berusaha
untuk mengoptimalkan dana CSR untuk Program CorporateSocial Responsibility(CSR) yang ada.
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
33/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 31 dari 47
III. Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good
Corporate Governance
1. Peringkat Faktor GCG dan Definisi Peringkat
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG
Peringkat Definisi Peringkat
Individual 3 Mencerminkan Manajemen Bank telahmelakukan penerapan Good CorporateGovernance yang secara umum cukupbaik. Hal ini tercermin dari pemenuhanyang cukup memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Apabila terdapat kelemahan dalampenerapan prinsip Good CorporateGovernance, maka secara umumkelemahan tersebut cukup signifikandan memerlukan perhatian yang cukupdari manajemen Bank.
Konsolidasi - -
2. Analisis faktor GCG :
Berdasarkan uraian mengenai kesimpulan atas penilaian
pelaksanaan GCG Bank dengan mempertimbangkan faktor-faktor
penilaian GCG secara komprehensif dan terstruktur, mencakup
baik governance structure, governance process dan governanceoutcome Bank menetapkan Peringkat Faktor GCG dengan
mengacu pada Matriks Peringkat Faktor GCG sebagaimana
dimaksud pada Lampiran III SE BI No. 15/15/DPNP tanggal 29
April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate GovernanceBagi
Bank Umum untuk posisi 31 Desember 2014 adalah Peringkat 3.
Penetapan peringkat ini didasarkan pada hasil penilaian pada 11
Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG dan kesimpulan umum yang
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
34/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 32 dari 47
menunjukkan bahwa masih ada Faktor-faktor positif dari aspek
governance structure dan governance process yang dapat
mendukung tercapainya governance outcomeBank yang baik pada
aspek kualitatif dan kuantitatif seperti kemampuan Bank dalam
mempertahankan kinerja dan menjaga risiko dalam kondisi
perekonomian yang masih belum stabil. Meskipun masih terdapat
faktor-faktor negatif pada beberapa penilaian governance structure
dan governance process Bank, Namun demikian, permasalahan
Bank yang signifikan terkait transaksi reverse repo dengan PT.
Andalan Artha Advisindo Sekuritas yang sekarang berubah
menjadi PT. Inti Kapital Sekuritas telah diselesaikan oleh
Pemegang Saham pada Triwulan IV tahun 2014 sehingga tidak
mengakibatkan kerugian pada Bank.
Dalam analisa faktor GCG ini, dijelaskan pula mengenai
identifikasi permasalahan berupa kelemahan dan penyebabnya
(root caused) dan kekuatan pelaksanaan GCG sebagai berikut :
a. Identifikasi permasalahan berupa kelemahan dan
penyebabnya root caused)
Berdasarkan kesimpulan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
terhadap Pelaksanaan GCG posisi 31 Desember 2014 masih
ditemukan adanya kelemahan yang memerlukan perhatian
yang cukup dari manajemen Bank. Berikut ini akan dijelaskanmengenai identifikasi permasalahan berupa kelemahan dan
penyebabnya (root caused) pada beberapa Faktor Penilaian
Pelaksanaan Good Corporate Governanceyang masih terdapat
kelemahan :
1)
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
35/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 33 dari 47
Masih terdapat kelemahan pada Faktor Pelaksanaan Tugas
dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris yang terdapat pada
aspek governance process dan governance outcome.
Kelemahan pada aspek governance processdangovernance
outcome tercermin dari upaya Bank dalam memenuhi
permodalan sesuai BUKU 2, optimalisasi budaya
kepatuhan, pertumbuhan dana CASA dan evaluasi
efektifitas internal control pada aktivitas treasury yang
memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris. Namun
demikian, permasalahan Bank yang signifikan terkait
transaksi reverse repo telah diselesaikan oleh Pemegang
Saham pada Triwulan IV tahun 2014 sehingga tidak
mengakibatkan kerugian pada Bank.
2) Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi
Masih terdapat kelemahan pada Faktor Pelaksanaan Tugas
dan Tanggung Jawab Direksi yang terdapat pada aspekgovernance process dan governance outcome. Kelemahan
pada aspek governance process dan governance outcome
terletak pada hasil rapat yang tidak semua dituangkan
dalam risalah rapat, meskipun ada yang langsung
dituangkan dalam surat edaran intern. Sehingga masih
diperlukan penyempurnaan administrasi terhadap
dokumentasi risalah rapat Direksi, terutama pencatatandissenting opinion (jika ada) di dalam risalah rapat.
Disamping itu, masih terdapat permasalahan pada akhir
Triwulan IV tahun 2014 khususnya terkait dengan upaya
Bank dalam memenuhi permodalan sesuai BUKU 2,
optimalisasi budaya kepatuhan, pertumbuhan dana CASA
dan evaluasi efektifitas internal control pada aktivitas
treasury yang perlu mendapat perhatian dari Direksi.
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
36/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 34 dari 47
Namun demikian, permasalahan Bank yang signifikan
terkait transaksi reverse repo telah diselesaikan oleh
Pemegang Saham pada Triwulan IV tahun 2014 sehingga
tidak mengakibatkan kerugian pada Bank.
3)
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Kelemahan pada Faktor Pelaksanaan Kelengkapan dan
Pelaksanaan Tugas komite terdapat pada semua aspek
governance. Kelemahan pada aspek governance structure
tercermin dari kebijakan nominasi, dimana masih perlu
menyusun kebijakan dan prosedur pemilihan dan/atau
penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Sedangkan kelemahan pada aspek governance processdan
governance outcome tercermin dari efektifitas pemantauan
dan evaluasi terutama terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsi SKAI dan SKMR yang masih memerlukan perhatian
yang cukup dari Komite Audit dan Komite PemantauRisiko.
4) Penanganan Benturan Kepentingan
Kelemahan pada Faktor Penanganan Benturan
Kepentingan terdapat pada aspek governance outcome.
Kelemahan dimaksud disebabkan oleh adanya beberapa
transaksi yang berpotensi mengandung benturankepentingan. Akar permasalahannya disebabkan oleh
masih adanya proses sewa menyewa antara Bank sebagai
pihak penyewa dan Pemegang Saham Bank sebagai pihak
yang menyewakan, yakni sewa menyewa pada gedung
Kantor Cabang Bandung, Kantor Kas Malang Plasa dan
Lokasi salah satu ATM milik Cabang Malang. Sehingga
masih terdapat potensi benturan kepentingan pada
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
37/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 35 dari 47
transaksi sewa menyewa dimaksud. Namun demikian,
permasalahan tersebut tidak memberikan dampak negatif
kepada governance outcome, mengingat transaksi yang
berpotensi terjadi benturan kepentingan dimaksud telah
ditangani sesuai prosedur benturan kepentingan dan
keputusan yang diambil dapat dipastikan tidak merugikan
atau mengurangi keuntungan Bank dan bukti transaksi
telah diadministrasikan dan terdokumentasi dengan baik
sesuai dengan ketentuan Good Corporate Governance.
5)
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Kelemahan pada Faktor Penerapan Fungsi Kepatuhan
Bank terdapat pada aspek governance structure.
Kelemahan pada aspek governance structure disebabkan
oleh masih adanya kekosongan pada Jabatan Kepala
Satuan Kerja Kepatuhan. Pengisian kekosongan Jabatan
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan dilakukan untukmenunjang efektifitas fungsi kepatuhan yang disesuaikan
dengan perkembangan bisnis Bank. Disamping itu,
pengisian Jabatan dimaksud juga bertujuan untuk
meminimalisir potensi kelemahan baik pada aspek
governance process maupun pada aspek governance
outcome pada Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank di masa
mendatang. Sehingga pada akhirnya dapatmengoptimalkan pembentukan budaya kepatuhan.
6)
Penerapan Fungsi Audit Intern
Kelemahan pada Faktor Penerapan Fungsi Audit Intern
terdapat pada semua aspek governance. Pada aspek
governance structure, kelemahan disebabkan oleh masih
diperlukan peningkatan SDM pada SKAI, baik secara
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
38/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 36 dari 47
kuantitas maupun kualitas untuk mengimbangi
perkembangan aktivitas Bank dan pelaksanaan fungsi
audit secara efektif serta pedoman untuk melakukan audit
intern yang berbasis risiko yang masih dalam proses
pengkinian. Sedangkan pada aspek governance process,
kelemahan disebabkan oleh masih terdapat
penyimpangan dalam realisasi atas rencana pemeriksaan
SKAI. Disamping itu, pada aspek governance outcome,
kelemahan terlihat pada masih adanya temuan-temuan
pemeriksaan SKAI yang berulang dan pelaksanaan fungsi
audit khususnya pada aktivitas treasury dan investasi
perlu mendapatkan perhatian yang cukup dari Direksi
maupun Komite Audit.
7) Fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian
Intern
Kelemahan pada Faktor Fungsi Manajemen Risikotermasuk Sistem Pengendalian Intern terdapat pada semua
aspek governancekhususnya yang terkait dengan aktivitas
Treasury dan Investasi. Kelemahan pada aspek governance
structure tercermin dari masih perlunya disusun
counterparty limitterutama untuk penyediaan dana berupa
surat berharga. Sedangkan kelemahan pada aspek
governance processkhususnya pada aktivitas treasury daninvestasi tercermin dari aspek governance outcomedengan
adanya permasalahan pada aktivitas treasury dan investasi
pada Triwulan IV tahun 2014. adanya permasalahan pada
aktivitas treasury dan investasi pada Triwulan IV tahun
2014 mengindikasikan bahwa aktivitas treasury dan
investasi masih perlu mendapat perhatian dari pengawasan
aktif Direksi dan Komisaris.
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
39/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 37 dari 47
b.
Kekuatan pelaksanaan GCG
Berdasarkan kesimpulan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
terhadap Pelaksanaan GCG posisi 31 Desember 2014 banyak
ditemukan factor-faktor positif, baik pada aspek governance
structure, governance process dan governance outcome yang
dapat menjadi kekuatan dalam Pelaksanaan GCG. Berikut ini
akan dijelaskan mengenai kekuatan dalam pelaksanaan Good
Corporate Governance terhadap masing-masing Faktor yang
menurut Bank dapat memberikan kekuatan dalam
pelaksanaan Good Corporate Governance:
1) Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dimulai dari aspek governance structure, jumlah dan
komposisi Dewan Komisaris sudah sesuai dengan skala
usaha Bank dan memenuhi persyaratan Good Corporate
Governance. Dewan Komisaris juga telah memiliki
pedoman dan tata tertib kerja. Dari sisi governance process,Dewan Komisaris mampu melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara memadai. Sehingga dengan
kekuatan pelaksanaan GCG, baik dari sisi governance
structure dan governance process pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris maka dapat memberikan
dampak positif pada governance outcome baik secara
kualitatif maupun secara kuantitatif yang tercermin darikemampuan Bank untuk mempertahankan kinerja dan
menjaga risiko dalam kondisi perekonomian yang masih
belum stabil.
2) Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Dimulai dari aspek governance structure, jumlah dan
komposisi Direksi sudah sangat sesuai dengan skala usaha
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
40/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 38 dari 47
Bank dan memenuhi persyaratan Good Corporate
Governance. Struktur anggota Direksi juga dipastikan
independen baik dari sisi hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga baik
dengan sesama anggota Direksi maupun dengan anggota
Dewan Komisaris. Dari sisi governance process, Direksi
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik. Sehingga dengan kekuatan pelaksanaan GCG,
baik dari sisi governance structuredan governance process
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi maka dapat
memberikan dampak positif pada governance outcomebaik
secara kualitatif maupun secara kuantitatif yang tercermin
dari kemampuan Bank untuk mempertahankan kinerja
dan menjaga risiko dalam kondisi perekonomian yang
masih belum stabil.
3)
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Dimulai dari aspek governance structure, komposisi dan
kompetensi anggota Komite sudah sesuai dengan skala
usaha Bank dan memenuhi persyaratan Good Corporate
Governance. Seluruh Pihak Independen anggota Komite
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang SahamPengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen. Dari sisi governance process, Komite mampu
melaksanakan tugas-tugasnya secara memadai. Sehingga
dengan kekuatan pelaksanaan GCG, baik dari sisi
governance structure dan governance processkelengkapan
dan pelaksanaan tugas Komite maka dapat memberikan
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
41/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 39 dari 47
dampak positif pada governance outcome yang tercermin
dari beberapa hasil rapat dan rekomendasi Komite
merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara
optimal oleh Dewan Komisaris.
4)
Penanganan Benturan Kepentingan
Dimulai dari aspek governance structure, Bank telah
memiliki kebijakan dan prosedur penyelesaian benturan
kepentingan yang mengikat bagi setiap pengurus dan
pegawai. Dari sisi governance process, transaksi yang
berpotensi mengandung Benturan Kepentingan telah
diproses sesuai dengan kebijakan dan prosedur, selain itu
bukti transaksinya telah didokumentasikan dengan baik.
Sehingga dengan kekuatan pelaksanaan GCG, baik dari
sisi governance structure dan governance process
penanganan Benturan Kepentingan maka dapat
memberikan dampak positif pada governance outcomeyangtercermin dari transaksi yang berpotensi mengandung
Benturan Kepentingan dapat diputuskan tanpa merugikan
Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan telah
diungkapkan dalam transparansi Pelaksanaan GCG.
5) Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Dimulai dari aspek governance structure, Bank telahmemiliki Direktur Kepatuhan dan Satuan Kerja
Kepatuhan independen terhadap satuan kerja operasional.
Dari sisi governance process, Direktur Kepatuhan dan
satuan Kerja Kepatuhan sudah melaksanakan tugas dan
tanggung jawab secara memadai. Sehingga dengan
kekuatan pelaksanaan GCG, baik dari sisi governance
structure dan governance process penerapan fungsi
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
42/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 40 dari 47
Kepatuhan Bank maka dapat memberikan dampak positif
pada governance outcome yang tercermin dari telah
disampaikannya Laporan pokok pelaksanaan tugas
Direktur Kepatuhan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan
pihak terkait dengan cakupan Laporan pelaksanaan tugas
Direktur Kepatuhan yang telah sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia yang berlaku. Disamping itu, Bank sudah
menurunkan tingkat pelanggaran terhadap ketentuan yang
berlaku dan membangun budaya kepatuhan dalam
pengambilan keputusan serta dalam kegiatan operasional
bank.
6) Penerapan Fungsi Audit Intern
Dimulai dari aspek governance structure, Struktur
organisasi SKAI telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, Kelembagaan SKAI independen terhadap satuan
kerja operasional Bank dan telah memiliki StandarPelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB). Dari sisi
governance process, SKAI telah melakukan fungsi dan
tugas pengawasan secara independen dengan cakupan
tugas yang memadai dan sesuai dengan rencana,
pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit. Sehingga
dengan kekuatan pelaksanaan GCG, baik dari sisi
governance structure dan governance process penerapanfungsi Audit Intern maka dapat memberikan dampak
positif pada governance outcome yang tercermin dari telah
dilaksanakan fungsi audit intern secara memadai dan
temuan-temuan pemeriksaan baik dari SKAI, audit
eksternal maupun Bank Indonesia telah ditindaklanjuti
dan tidak banyak terjadi temuan yang berulang.
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
43/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 41 dari 47
7)
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Dimulai dari aspek governance structure, Penugasan audit
kepada Akuntan Publik dan KAP sudah memenuhi aspek-
aspek yang dipersyaratkan dalam ketentuan yang berlaku.
Dari sisi governance process, Akuntan Publik telah
melaksanakan audit secara independen dan professional.
Sehingga dengan kekuatan pelaksanaan GCG, baik dari
sisi governance structure dan governance process
penerapan fungsi Audit Ekstern maka dapat memberikan
dampak positif pada governance outcome yang tercermin
dari Management letter yang telah menggambarkan
permasalahan Bank dan telah disampaikan secara tepat
waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh KAP yang
ditunjuk.
8) Fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian
Intern
Dimulai dari aspek governance structure, Bank telah
memiliki struktur organisasi yang memadai untuk
mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian
intern yang baik antara lain SKAI, SKMR dan Komite
Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Kepatuhan. Bank
juga telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan
limit risiko yang memadai. Dari sisi governance process,Bank telah menerapkan manajemen risiko dan sistem
pengendalian intern yang menyeluruh dan memadai.
Sehingga dengan kekuatan pelaksanaan GCG, baik dari
sisi governance structure dan governance process
penerapan fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem
Pengendalian Intern maka dapat memberikan dampak
positif pada governance outcomeyang tercermin dari Bank
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
44/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 42 dari 47
sudah menerapkan manajemen risiko secara memadai,
yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran
dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank dan Bank
tidak melakukan aktivitas bisnis yang melampaui
perhitungan kemampuan modal berbasis risiko (ICAAP)
untuk menyerap risiko kerugian.
9)
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (
Related Party
)
dan Debitur Besar (Large Exposures)
Dimulai dari aspek governance structure, Bank telah
memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang
memadai untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan
penyediaan dana besar, berikut monitoring dan
penyelesaian masalahnya. Dari sisi governance process,
Terdapat proses yang memadai untuk memastikan
penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan
dana dalam jumlah besar telah sesuai dengan prinsipkehati-hatian. Sehingga dengan kekuatan pelaksanaan
GCG, baik dari sisi governance structure dan governance
process penyediaan dana kepada Pihak Terkait (Related
Party) dan Debitur Besar (Large Exposures) dapat
memberikan dampak positif pada governance outcomeyang
tercermin dari penerapan penyediaan dana oleh Bank
kepada pihak terkait dan/atau penyediaan dana besar telahmemenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang BMPK dan
sudah memperhatikan kemampuan permodalan.
10)
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan,
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dan
Pelaporan Internal
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
45/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 43 dari 47
Dimulai dari aspek governance structure, Bank telah
memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara
pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan. Disamping itu, terdapat sistem informasi yang
memadai dan didukung oleh sumber daya manusia yang
kompeten. Dari sisi governance process, Bank telah
mentransparansikan kondisi keuangan dan non-keuangan,
informasi produk Bank dan tata cara pengaduan nasabah
sesuai ketentuan yang berlaku. Bank juga telah menyusun
dan menyajikan Laporan Tahunan dan Laporan
Pelaksanaan GCG dengan tata cara, jenis dan cakupan
sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.
Sehingga dengan kekuatan pelaksanaan GCG, baik dari
sisi governance structure dan governance process
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan,
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dan
Pelaporan Internal maka dapat memberikan dampakpositif pada governance outcome yang tercermin dari
Laporan Tahunan dan Laporan Pelaksanaan GCG telah
disampaikan Bank secara lengkap dan tepat waktu kepada
pemegang saham dan kepada beberapa instansi yang
disebutkan dalam ketentuan yang berlaku dan telah
disajikan dalam homepage Bank (www.bankanda.co.id)
secara tepat waktu.
11)
Rencana Strategis Bank
Dimulai dari aspek governance structure, Bank telah
menyusun Rencana strategis dalam bentuk Rencana
Korporasi (corporate plan) dan Rencana Bisnis (business
plan) sesuai dengan visi dan misi Bank. Dari sisi
governance process, Bank telah menyusun Rencana
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
46/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 44 dari 47
Bisnis Bank secara realistis, komprehensif, terukur
(achievable) dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian
dan responsive terhadap perubahan internal dan
eksternal. Sehingga dengan kekuatan pelaksanaan GCG,
baik dari sisi governance structuredan governance process
penyusunan Rencana Strategis Bank maka dapat
memberikan dampak positif pada governance outcomeyang
tercermin dari Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis
yang disusun oleh Direksi, disetujui oleh Komisaris.
Rencana Bisnis Bank menggambarkan pertumbuhan Bank
yang berkesinambungan dan pertumbuhan Bank telah
memberikan manfaat ekonomis dan non ekonomis bagi
stakeholders.
Demikian Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan
Good Corporate Governance(GCG) untuk posisi 31 Desember 2014 ini
disusun sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang tertuangdalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari
2006 yang disempurnakan dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 dan
dijelaskan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP
tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum.
PT. Bank Antardaerah
Bujung R. Hanani Argo Budi Tjahjono
Presiden Direktur Direktur
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
47/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 45 dari 47
IV. Action Plan dan Pelaksanaannya berikut waktu penyelesaian
dan kendala/hambatan penyelesaiannya
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal
30 Januari 2006 yang disempurnakan dengan PBI No. 8/14/PBI/2006
serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April
2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
Umum, maka dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas
pelaksanaan GCG, Bank wajib secara berkala melakukan penilaian
sendiri (self assessment) secara komprehensif terhadap kecukupan
pelaksanaan GCG, sehingga Bank dapat segera menetapkan rencanatindak (action plan) yang meliputi tindakan korektif (corrective action)
yang diperlukan apabila masih terdapat kekurangan dalam
pelaksanaan GCG. Sebagai bentuk perwujudan pelaksanaan peraturan
diatas maka Bank menyusun Laporan Action PlanPelaksanaan Good
Corporate Governance untuk posisi 31 Desember 2014 dengan tujuan
untuk memberikan informasi kepada para Stakeholder dan sebagai
salah satu bentuk penerapan prinsip-prinsip Good CorporateGovernance.
Action Planyang akan dilakukan oleh Bank
Menunjuk hasil prudential meeting pembahasan Profil Risiko dan
Tingkat Kesehatan Bank posisi 31 Desember 2014 sebagaimana
disampaikan oleh OJK melalui Surat OJK No. SR-71/KR.31/2015
tanggal 15 Mei 2015, Bank diwajibkan untuk menyusun dan
menyampaikan rencana tindak (action plan) sebagai berikut :
1. Action Plan I
Menyusun langkah-langkah dan target peningkatan modal
melalui pencarian investor strategis serta melakukan assessment
terhadap dampak penyesuaian aktivitas Bank sebagai BUKU 1
sebagai akibat tidak terpenuhinya ketentuan minimal modal inti
untuk menjadi BUKU 2.
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
48/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
Halaman 46 dari 47
2. Action Plan II
Perbaikan pada aktivitas treasury sesuai risalah pertemuan (exit
meeting) tanggal 5 Maret 2015.
3. Action Plan III
Perbaikan komposisi dana CASA (current account and saving
account) pada akhir tahun sesuai dengan rencana bisnis Bank.
Langkah-langkah Perbaikan (Corrective Action) yang sudah
dilakukan oleh Bank (beserta target waktu pelaksanaannya)
Meskipun Bank diwajibkan untuk menyusun dan menyampaikanrencana tindak (action plan) sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
OJK, namun Bank sudah melaksanakan/menyelesaikan beberapa
action planyang ditetapkan oleh OJK, antara lain :
1. Assessmentterhadap dampak penyesuaian aktivitas Bank sebagai
BUKU 1 sebagai akibat tidak terpenuhinya ketentuan minimal
modal inti untuk menjadi BUKU 2 (Januari 2013).
2.
Melakukan evaluasi terhadap Kebijakan Treasury (Maret 2015).3. Menyelesaikan penyusunan/revisi Kebijakan Treasury (Maret
2015).
4. Melakukan Revisi terhadap Job Description Dealer Fixed Income
(Maret 2015).
5. Melakukan transaksi dealing melalui telepon yang sudah
dilengkapi alat perekam (April 2015).
6.
Melengkapi Struktur Organisasi Bank dengan Biro Hukum yang
bertugas me-review semua perjanjian dengan pihak ketiga (April
2015).
Langkah-langkah Perbaikan (
Corrective Action
) yang akan
dilakukan oleh Bank (beserta target waktu penyelesaian)
Dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan GCG
berikut ini disampaikan secara rinci langkah-langkah Perbaikan
-
7/24/2019 Laporan Pelaksanaan GCG (Tahun 2014) - Bank ANDA
49/49
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance
Periode Laporan Tahun 2014
(corrective action) yang akan dilakukan oleh Bank beserta target
waktu penyelesaian dari langkah-langkah perbaikan yang akan
dilakukan oleh Bank untuk memenuhi kecukupan pelaksanaan GCG,
antara lain :
1. Melaksanakan langkah-langkah dan target peningkatan modal
melalui pencarian investor strategis (Desember 2015).
2. Perbaikan pada aktivitas treasury sesuai risalah pertemuan (exit
meeting) tanggal 5 Maret 2015 (September 2015).
3. Perbaikan komposisi dana CASA (current account and saving
account) pada akhir tahun sesuai dengan rencana bisnis Bank
(Desember 2015).
V.
Penutup
Demikian Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank
Antardaerah Tahun 2014 untuk periode penilaian 31 Desember 2014
disusun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006tanggal 30 Januari 2006 yang disempurnakan dengan PBI No.
8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank
Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum, yang telah
mengungkapkan Aspek Tranparansi Pelaksanaan Good Corporate
Governance dan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan
Good Corporate Governance sesuai dengan periode penilaian 31Desember 2014. Sehingga dengan disusunnya Laporan Pelaksanaan
Good Corporate Governance ini diharapkan dapat memberikan
informasi yang lebih jelas kepada Stakeholder sebagai bentuk
pelaksanaan prinsip transparansi, akuntabilitas, independensi,
pertangungjawaban dan kewajaran Bank.