laporan tutorial 1 5.1 kelompok 1b

Upload: yaumilkhalida

Post on 23-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    1/29

    LAPORAN TUTORIAL 1 BLOK 5.1

    MALARIA

    DOSEN PEMBIMBING: Dr. AMELIA DWI FITRI

    KELOMPOK 1B:

    FEBRIANO RAMADHANA N. G1A113055

    IQLIMA KHAIRIYAH PUTRI H. G1A113056

    YAUMIL KHALIDA PUTRI G1A113057

    RENANDA ADHA ANUGRAH G1A11305

    RAHADIAN GUNA PAMBUDI G1A113060

    EFANDIYA PUTRA G1A113061

    YUDHA NUGRAHA PRATAMA G1A11306!

    DESSY DASWAR G1A113063

    BELLA REYNALDI G1A11306"

    PRISKILA ANESTASIA SIANIPAR G1A113066

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    2/29

    UNI#ERSITAS $AMBI

    Skenario:

    Nn. Y, 20 tahun, setelah pulang dari tracking di hutan Sarolangun mengalami febris dan

    datang berobat ke RSUD Raden attaher dengan keluhan demam selama ! hari sifatn"a

    intermitten disertai menggigil, berkeringat, sakit kepala dan mual. #asil pemeriksaan dokter

    didapatkan: febris, anemis, lidah kotor dan tremor tidak ada, heparn"a teraba $ cm di ba%ah

    garis tepi tulang iga di pertengahan garis kla&ikula dan limpan"a teraba di Schuffner '. Nn. Y

    tidak melakukan kemoprofilaksis sebelum memasuki ka%asan tracking. Setelah dilakukan

    pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis pada Nn. Y tern"ata di(umpai adan"a gambaran

    plasmodium. Nn. Y kemudian diberikan terapi "ang adekuat serta konseling dari dokter agar

    terhindar dari komplikasi "ang tidak diinginkan.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    3/29

    I. K%&r'(')&*' I*+'%&,

    $. )ebris : *eningkatan suhu tubuh diatas normal +'!,2o-.$

    2. /ntermitten : #ilang timbul ditandai periode aktif dan tidak aktif.$

    '. enggigil : *erasaan dingin "ang disertai gerakan tubuh atau

    kontraksi otot rangka "ang in&olunter.$

    1. ual : Sensasi tidak men"enangkan pada epigastrium dan

    abdomen.$

    . 3nemis : 4eadaan tubuh "ang ditandai dengan penurunan

    eritrosit dan #b diba%ha normal.$

    5. 6remor : 7etaran atau menggigil secara in&olunter pada satu

    bagian tubuh. $

    !. Schuffner : 7aris "ang menghubungkan S/3S kanan ke arcus

    costae sinistra dengan mele%at umbilikus, untuk

    mengukur pembesaran limpa.$

    8. 4emoprofilaksis : 3gen kimia untuk mencegah penularan pen"akit

    infeksi dan non infeksi.$

    9. *lasmodium : *rotooa dengan genus sporooa parasit "ang dapat

    masuk ke tubuh manusia dan men"ebabkan malaria. $

    II. I-/+'(')&*' M&*&%&,

    $. 3pa sa(a pen"akit "ang ditandai dengan febris;2. 3pa sa(a pen"akit endemis "ang terdapat di Sarolangun;

    '. 3pa makna klinis demam ! hari intermitten "ang disertai menggigil,

    berkeringat, sakit kepala dan mual;

    1.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    4/29

    $$. 3pa makna klinis ditemukann"a plasmodium pada pemeriksaan apusan darah;

    $2. >agaimana prosedur melakukan pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis;

    $'. agaimana gambaran plasmodium di setiap stadium pada apusan darah;

    $. >agaimana alur penegakan diagnosis terhadap keluhan Nn. Y;

    $5. 3pa diagnosis banding terhadap keluhan Nn. Y;

    $!. 3pa diagnosa klnis "ang tepat untuk keluhan "ang dialami oleh Nn. Y;$8. 3pa definisi pen"akit "ang dialami Nn. Y;

    $9. >agaimana etiologi pen"akit Nn. Y;

    20. >agaimana epidemiologi pen"akit Nn. Y;

    2$.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    5/29

    '. 3pa makna klinis demam ! hari intermitten "ang disertai menggigil,

    berkeringat, sakit kepala dan mual;

    Demam intermitten: demam "ang ditandai oleh peiode aktif dan tidak

    aktif secara berselang@seling "ang ditimbulkan adan"a suaatu infeksi "ang

    bersiklus. Salah satu contohn"a "aitu malaria.1

    Demam, engigil, berkeringat merupakan 7e(ala klasik +secara umum

    "ang ter(adi (ika terserang malaria "aitu 6rias alaria, antara lain sebagai

    berikut,,5

    - *eriode dingin +$@50 menit menggigil, badan bergetar, gigi@gigi

    saling terantuk.

    - *eriode panasA demam muka merah, nadi cepat, panas badan tinggi

    beberapa (am.

    - *eriode berkeringat keringat ban"ak, temperatur turun, merasa sehat

    Sakit kepala dikarenakan tersensitisasin"a reseptor n"eri di kepala oleh

    mediator mediator inflamasi "ang ditimbulkan untuk men"erang toksin "ang

    masuk ke dalam tubuh, serta (uga dikarenakan kurangn"a suplai oksigen ke

    kepala disebabkan penurunan kadar #b darah.2

    ual ter(adi dikarenakan mediator mediator inflamasi "ang ditimbulkan

    (uga mesensitisasi reseptor mual pada 7/ track, sehingga ter(adilah mual. 2

    1.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    6/29

    lain sakit kepala bagian depan, n"eri otot, bercak@bercak pada lidah kotor,

    dan gangguan pada perut.

    b. Demam remiten

    *ada (enis demam ini suhu tubuh (ustru turun setiap hari dan tidak dapat

    kembali mencapai suhu normal kembali. Demam ini ban"ak ter(adi pada

    anak@anak +pediatrik, a%aln"a pen"ebab demam belum mengarah pada

    suatu pen"akit atau infeksi tertentu. Diagnosa pen"akit biasan"a baru dapat

    diketahui pada hari ke@'. *en"akit@pen"akit infeksi "ang timbul akibat

    demam ini antara lain adalah infeksi saluran nafas atas +flu, batuk, otitis

    media +n"eri pada telinga, tonsilitis faringitis dan lar"ngitis +n"eri pangkal

    kerongkongan, suara serak, stomatitis herpetika +radang rongga mulut,dan demam pasca imunisasi.

    c. Demam intermiten

    *ada (enis demam ini suhu tubuh dapat turun beberapa (am dalam satu hari,

    contohn"a malaria, limfoma +kelainan pada kelen(ar getah bening,

    endokarditis +peradangan pada otot (antung.

    Demam 4ontin"u

    *ada (enis demam ini suhu tubuh akan ber&ariasi atau terus berubah@ubah

    sepan(ang hari, contohn"a malaria falciparum malignan +tipe malaria "ang

    ban"ak di(umpai di daerah endemis.

    d. Demam Siklik

    *ada (enis demam ini suhu tubuh akan mengalami kenaikan selama

    beberapa hari dan kemudian turun men(adi normal. Namun, beberapa hari

    kemudian suhu akan mengalami peningkatan kembali. -ontoh dari demam

    ini adalah demam berdarah +demam dengue,demam kuning, poliomielitis

    +lumpuh la"u, cikungun"a +n"eri pada sendi, dan leptospirosis +kencing

    tikus "ang dapat men"erang saraf manusia.

    .

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    7/29

    - Bidah kotor dan 6remor tidak ada : dapat men"ingkirkan diagnosis

    banding pada pasien, "aitu Demam 6ifoid.

    - 3da n"a pembesaran hepar +hepatomegali

    - Bimfa teraba pada schuffner ' : adan"a pembesaran limfa

    Dari ke lima hal diatas ini memperkuat untuk penegakan diagnosismalaria, karna pada pen"akit malaria didapatkan kondisi seperti diatas "aitu

    febris, anemis, hepatomegali, splenomegali.2

    5. 3pa makna klinis teraban"a limpa di Schuffner ' pada pemeriksaan fisik;

    *embesaran limpa diukur dengan menggunakan garis Schuffner

    +disingkat dengan CSC, "aitu garis "ang dimulai dari titik lengkung iga kiri

    menu(u ke umbilikus dan diteruskan sampai ke spina iliaka anterior superior

    +S/3S kanan. 7aris tersebut dibagi men(adi 8 bagian "ang sama "aitu S$

    sampai dengan S8. *alpasi limpa dapat dipermudah dengan cara memiringkan

    penderita 10 ke arah kanan +ke arah pemeriksa. Setelah tepi ba%ah limpa

    teraba, kemudian dilakukan deskripsi pembesarann"a.2

    6eraban"a limpa di schuffner ' menun(ukkan bah%a limpa telah

    mengalami pembesaran sampai sebelum umbilikus.2

    !. 3pa hubungan tracking di hutan Sarolangun dengan keluhan "ang dialami oleh

    Nn. Y;

    /ndonesia adalah negara beriklim tropis dengan ban"ak hutan tropis

    karena dilalui oleh garis khatulisti%a. Negara tropis memiliki berbagai

    pen"akit tropis endemis seperti alaria, D>D, filariasis, dll dengan ge(ala

    klinis "ang berbeda.1

    8. 3pa hubungan tidak dilakukann"a kemoprofilaksis dengan keluhan "ang

    dialami oleh Nn. Y;

    4emoprofilaksis bertu(uan untuk mengurangi resiko infeksi sehingga

    bila terinfeksi maka ge(ala klinisn"a tidak berat. *ada kasus Nn. Y "ang

    melakukan per(alanan ke daerah endemis malaria tanpa melakukan

    kemoprofilaksis sebelumn"a men"ebabkann"a beresiko tinggi terinfeksi

    +plasmodium.1

    9. 3pa sa(a kemprofilaksis "ang dapat diberikan;

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    8/29

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    9/29

    a. Untuk melihat ada atau tidakn"a parasit malaria

    b. Untuk menetapkan spesies dan stadium plasmodium

    c. Untuk melihat kepadatan parasit

    $$. 3pa makna klinis ditemukann"a plasmodium pada pemeriksaan apusan darah;

    #al ini merupakan diagnosis pasti bah%a pasien terkena pen"akit

    malaria, karna malaria adalah pen"akit infeksi "ang diakibatkan oleh protooa

    "ang berasal dari genus plasmodium. >elum bisa dipastikan (enis malaria "ang

    ter(adi pada Nn.Y karena harus mengetahui (enis plasmodium apa "ang

    terdapat dalam apusan darah, "aitu P.Falciparum, P.Vivax, P.Malariae, dan

    P.Ovaledimana ke empat (enis plasmodium ini men"ebabkan pen"akit malaria

    "ang berbeda.,5

    $2. >agaimana prosedur melakukan pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis;

    -ara embuat 3pusan darah 6ebal +slide:1,5

    $ >ersihkan u(ung (ari dengan kapas alkohol !0? biarkan kering

    2 6usuk (ari dengan blood lanckep, darah pertama dihapus dengan tisu

    ' 4emudian ambil tetes darah dengan cara memutar ob(ek glass pada (ari

    kemudian dilebarkan bentuk bulat sampai darah kering, diameter $ G $

    $A2 cm. . 4etebalan "ang baik "aitu masih bisa terlihat huruf "ang

    diletakkan di ba%ah apus tebal tersebut.

    1 >iarkan preparat hingga kering kurang lebih '0 menit sAd 2 (am +kering

    >uat larutan pe%arnaan dari campuran giemsa stack ' tetes dengan $ ml

    larutan *h !,2

    5 Setelah preparat kering,teteskan giemsa hingga menutupi semua

    darah,biarkan '0@1 menit. 3ir larutan 7iemsa otomatis men"ebabkan

    dehemoglobinisasi eritrosit, sehingga tidak men"erap %arna, sedangkan

    leukosit dan parasit men"erap %arna. >ila dgn pe%arnaan Hright, apus

    tebal harus dihemoglobinisasi dulu dengan akuades sebelum di%arnai

    ! >ilas dengan air sulingan

    8 Betakkan sediaan dalam sikap &ertikal dan biarkan mengering

    9 >aca preparat dengan mikroskop, "ang preparatn"a ditetesi min"ak

    emersi

    #asil : +F (ika ditemukan fase aseksual plasmodium

    + @ (ika tidak ditemukan fase aseksual plasmodium

    -ara embuat 3pusan 6ipis +slide I *e%arnaan 7iemsa1,5

    $ >ersihkan u(ung (ari dengan kapas alkohol !0? biarkan kering

    2 6usuk (ari dengan blood lanckep, darah pertama dihapus dengan tisu

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    10/29

    ' 6eteskan darah pada ob(ek glass

    1 Dengan ob(ek glass lain darah tadi dihapus kearah kiri. kemudian gesek

    pd ob"ek glass dengan sudut '0 kedepan dan tarik ke belakang,

    membentuk apusan darah tepi "ang bagus

    >iarkan sediaan kering

    5 )iksasi dengan methanol selama E @ $ menit pakai Stop%atch, biarkan

    kering sendiri

    ! Setelah kering %arnai dengan giemsa. >iarkan '0@1 menit

    8 -uci dengan air sulingan, keringkan &ertikal

    9 3mati dengan mikroskop, "ang sliden"a ditetesi min"ak emersi

    #asil : +F (ika ditemukan fase aseksual plasmodium

    + @ (ika tidak ditemukan fase aseksual plasmodium

    $'.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    11/29

    4husus *. Ki&aL dan *. M&ale pada siklus parasitn"a di (aringan hati

    +sion (aringan, sebagian parasit "ang berada dalam sel hati tidak melan(utkan

    siklusn"a ke sel eritrosit tetapi tertanam di (aringan hati disebut #ipnosoit

    +lihat bagan siklus, bentuk hipnosoit inilah "ang men"ebabkan malaria

    relapse. *ada penderita "ang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat dalam

    keadaan da"a tahan tubuh menurun misaln"a akibat terlalu lelahAsibukAstres

    atau perobahan iklim +musim hu(an, maka hipnosoit akan terangsang untuk

    melan(utkan siklus parasit dari dalam sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit "ang

    berparasit pecah akan timbul ge(ala pen"akitn"a kembali. 5

    *ada *. )alciparum dapat men"erang ke organ tubuh dan menimbulkan

    kerusakan seperti pada otak, gin(al, paru, hati dan (antung, "ang

    mengakibatkan ter(adin"a malaria beratAkomplikasi, sedangkan *. Ki&aL, *.

    M&ale dan *. alariae tidak merusak organ tersebut. *. falciparum dalam

    (aringan "ang mengandung parasit tua di dalam otak, peristi%a ini "ang disebut

    sekuestrasi. *ada penderita malaria berat, sering tidak ditemukan plasmodium

    dalam darah tepi karena telah mengalami sekuestrasi.5

    b. 4lasifikasi *lasmodium5

    - *lasmodium &i&aL

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    12/29

    - *lasmodium falcifarum

    - *lasmodium o&ale

    - *lasmodium malariae

    . orfologi5

    p.

    falciparum

    p.&i&aL p.malariae p.o&ale

    6ropooit Young >erbentuk

    cincin

    >erbentuk cincin

    besarn"a $A'

    eritrosit,

    6ampak titik

    iemann,

    gambaran mirip

    Ukuran 2 mikron.

    6itik schuffner +titik

    (ames terbentuk sangat

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    13/29

    sitoplasma biru,

    inti merah, &akuol

    "ang besar.

    6itik schuffner

    &i&aL dengan

    sitoplasma tebal,

    eritrosit tidak

    membesar

    dini dan (elas

    Mld Sitoplasm

    a

    mengandu

    ng $ atau

    2 butir

    pigmen

    Sitoplasma

    ameboid

    embulat

    besarn"a kira@kira

    setengah eritrosit

    >erbentuk bulat dan

    kompak dengan granula

    pigmen "ang lebih kasar

    Scion /mmatu

    re

    Skion

    berukuran

    '0 mikron

    >erukuran 1

    mikron

    engandung 8

    buah merooit

    >erukuran !0 mikron

    mature erooit

    mature

    10.000

    Skion

    mempun"

    ai titik

    maurer

    tersebar

    2A' bagian

    eritrosit

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    14/29

    Sitoplasm

    a biru inti

    kecil dan

    padat

    $1. >agaimana gambaran plasmodium di setiap stadium pada apusan darah;

    Didalam sel parenkim hati, plasmodium didapatkan dalam bentuk skion

    preeitrosit "ang untuk setiap (enis plasmodium "ang berbeda ukuran dan

    (umlah merooit didalamn"a. >entuk skion preeritrosit belum pernah di

    temukan pada p.malariae.!

    morfologi p.&i&aL p.malariae * falciparum *. o&ale

    tropooit >erbentuk cincin dan

    mengandung

    bintik basophil.

    Balu trofooit

    berbentuk

    amuboid "ang

    mengandung

    bintik@bintik

    schuffner

    + schuffner

    dots. *ada

    trofooid lan(ut

    tampak adan"a

    pigmen parasit

    6rofooit mudaberbentuk

    cincin dengan

    eritrosit "ang

    terinfrksi tidak

    membesar.

    6rofooit lan(ut

    berbentuk pita

    +band form dan

    tidak di(umpai

    bintik schuffner.

    6rofooid mudamengandung

    cincin tampak

    berinti dan

    sebagian

    sitoplasma

    berada di bagian

    tepi dari eritrosit

    + accole atau

    form appliOue.

    6rofooid lan(ut

    mengandung

    bintik maurer

    6erdapat bintikschuffner dan

    pigmen. Pritrosit

    "ang terinfeksi

    membesar

    ukurann"a dengan

    bentuk tidak teratur

    serta bergerigi

    Skion Ukuran skion

    9@$0 mikron

    dan mengisi

    penuh ertirosit

    "ang tampak

    membesar.

    Susunan

    merooit

    tampak tidak

    Ukuran skion

    ! mikron

    bentuk n"a

    teratur dan

    mengisi penuh

    eritrosit "ang

    terinfeksi.

    erooit

    ber(umlah 8

    Ukuran skion

    mikron

    mengandung

    merooit "ang

    tidak teratur

    susunannn"a.

    Pritrosit "ang

    terinfeksi

    plasmodium ini

    Skion berukuran 5

    mikron mengisi

    tiga perempat

    bagian eritrosit

    "ang agak

    membesar.merooit

    ber(umlah 8 buah

    dengan susunan

    tidak teratur

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    15/29

    teratur buah tersusun

    seperti bunga

    ma%ar

    tidak membesar

    ukurann"a

    gametosit >erbentuk

    lon(ong atau

    bulat, dengan

    eritrosit "ang

    membesar

    ukurann"a dan

    mengandung

    schuffner

    >erbentuk

    lon(ong atau

    bulat dengan

    eritrosit tidak

    membesar

    >entuk seperti

    pisang dengan

    ukuran pan(ang

    gametosit lebih

    besar dari

    diameter

    eritrosit

    >erbentuk lon(ong,

    bintik schuffner

    terdapat pada

    eritrosit "ang

    terinfeksi. Pritrosit

    berukuran

    normal,agak

    membesar atau

    sama besar dengan

    ukuran gametosit.

    $. >agaimana alur penegakan diagnosis terhadap keluhan Nn. Y;

    a. 3namnesis

    *ada kasus pen"akit malaria,anamnesis "ang perlu diperhatikan adalah:

    $. 4eluhan utama: Demam menggigil, berkeringat an dapat disertai sakit

    kepala, mual,muntah, diare dan n"eri otot atau pegal.

    2. Ri%a"at berkun(ung dan bermalam $@1 minggu "ang lalu ke daerah

    endemic malaria.

    '. Ri%a"at tinggal di daerah endemic malaria1. Ri%a"at sakit malaria

    . Ri%a"at minum obat malaria satu bulan terakhir

    5. Ri%a"at mendapatkan transfuse darah.

    Selain hal tersebut diatas 3namnesis malaria (uga harus memperhatikan

    ge(ala pada penderita malaria berat, dengan ge(ala:

    $. 7angguan kesadaran dalam berbagai dera(at

    2. 4eadaan umum "ang lemah +tidak bias dudukAberdiri

    '. 4e(ang@ke(ang

    1. *anas sangat tinggi. ata atau tubuh kuning

    5. *erdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan

    !. Nafas cepat dan atau sesak nafas

    8. untah terus menerus dan tidak dapat makan minum

    9. Harna air seni seperti teh tua dan dapat sampai kehitaman

    $0.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    16/29

    laboratorium"aitu pemeriksaan sediaan darah dengan mikroskop karena

    teknik pemeriksaan ini merupakangold standar pemeriksaan malaria.

    b. *emeriksaan )isik

    $. Demam + pengukuran dengan thermometer '!, celcius

    2. 4on(ungti&a atau telapak tangan pucat

    '. *embesaran limpa + splenomegali

    1. *embesaran hati + hepatomegali

    *ada penderita malaria berat ditemukan tanda G tanda klinis sebagai

    berikut :

    $. 6emperatur rectal 10 dera(at celcius

    2. Nadi cepat dan lemahAkecil

    '. 6ekanan darah sistolik Q !0 mm#g pada orang de%asa dan pada

    anak G anak Q 0 mm#g

    1. )rekuensi nafas ' L per menit pada orang de%asa, 10 L per

    menit pada balita, 0 L per menit pada anak diba%ah $ tahun

    . *enurunan dera(at kesadaran dengan Glasgow Coma Scale + 7S- Q

    $$

    5. anifestasi perdarahan + petekie, purpura, hematom

    !. 6anda dehidrasi + mata cekung, turgor dan elastisitas kulit berkurang,

    bibir kering, produki air seni berkurang

    8. 6anda G tanda anemia berat + kon(ungti&a pucat, telapak tangan

    pucat, lidah pucat, dll

    9. 6erlihat mata kuning A ikterik$0. 3dan"a ronki pada kedua paru

    $$. *embesaran limpa atau hepar

    $2. 7agal gin(al ditandai dengan oliguria samapai anuria

    $'. 7e(ala neurologi + kaku kuduk, reflek patologik

    c. *emeriksaan *enun(ang

    $. *emeriksaan Baboratorium

    a *emeriksaan tetes darah

    *emeriksaan mikroskopik darah tepi untuk menemukan adan"a

    parasit malaria sangat penting untuk menegakkan diagnosa.

    *emeriksaan satu kali dengan hasil negatif tidak mengesampingkan

    diagnosa malaria. *emeriksaan darah tepi tiga kali dan hasil negatif

    maka diagnosa malaria dapat dikesampingkan. 3dapun pemeriksaan

    darah tepi dapat dilakukan melalui:

    $ 6etesan preparat darah tebal

    erupakan cara terbaik untuk menemukan parasit malaria.

    *emeriksaan ini dilakukan selama menit. #itung parasit

    dapat dilakukan pada tetes darah tebal dengan menghitung

    (umlah parasit per 200 leukosit. >ila leukosit $0.000Aul

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    17/29

    maka hitung parasitn"a ialah (umlah parasit dikalikan 0

    merupakan (umlah parasit per mikro@liter darah.

    2 6etesan preparat darah tipis

    Digunakan untuk identifikasi (enis plasmodium, bila dengan

    preparat darah tebal sulit ditentukan. 4epadatan parasit

    din"atakan sebagai hitung parasit, dapat dilakukan

    berdasarkan (umlah eritrosit "ang mengandung parasit per

    $000 sel darah merah. >ila (umlah parasit $00.000Aul darah

    menandakan infeksi "ang berat. #itung parasit penting

    untuk menentukan prognosa penderita malaria. *engecatan

    dilakukan dengan pe%arnaan 7iemsa, atau BeishmanCs, atau

    )ieldCs dan (uga Romano%sk".

    b 6es 3ntigen: p@fest

    Untuk mendeteksi antigen dari *.falciparum +#istidine Rich

    *rotein //

    $ 6es 3ntigen: Mptimal

    Untuk mendeteksi dari 0@200 parasitAul darah dan dapat

    membedakan apakah infeksi *.falciparum atau *.&i&aL

    c *emeriksaan serologis

    *emeriksaan ini menggunakan teknik indirect fluorescent antibod"

    test, untuk mendeteksi adan"a antibodi spesifik terhadap malaria

    atau pada keadaan dimana parasit sangat minimal. 6es ini kurang

    bermanfaat sebagai alat diagnostik sebab antibodi baru ter(adi

    setelah beberapa hari parasitemia. 6iter $:200 dianggap sebagai

    infeksi baru, dan test $:20 din"atakan positif.

    >eberapa tes serologi lain seperti:

    $ *-R +*ol"merase -hain Reaction

    2 PB/S3 +Pn"me Binked /mmunosorben 3ssa"

    ' R/3 +Radioimmuno 3ssa"

    2. *emeriksaan penun(ang untuk malaria berata. #b dan #t

    *ada keadaan akut ter(adi penurunan hemoglobin secara cepat.

    3nemia pada malaria disebabkan kerusakan eritrosit oleh parasit,

    penekanan eritropoesis dan ter(adin"a hemolisis oleh proses

    imunologis

    b. #itung (umlah leukosit dan trombosit

    Di(umpai trombositopenia "ang dapat mengganggu proses

    koagulasi. *ada malaria tropika "ang berat, plasma fibrinogen dapat

    menurun disebabkan peningkatan konsumsi fibringen karena

    ter(adin"a koagulasi intra&askular.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    18/29

    c. 4imia darah lain

    d. P47

    e. )oto toraks

    f. 3nalisa cairan serebrospinal

    g. >iakan darah dan u(i serologi

    h. Urinalisis

    i. Darah rutin

    $5. 3pa diagnosis banding terhadap keluhan Nn. Y;

    anifestasi klinis malaria sangat ber&ariasi dari ge(ala "ang ringan sampai

    berat.

    a. alaria tanpa komplikasi harus dapat dibedakan dengan pen"akit

    infeksi lain sebagai berikut:

    - Demam tifoid

    Demam lebih dari ! hari di tambah keluhan sakit kepala, sakit perut

    +diare,obstopasi, lidah kotor, bradikardia relatif, roseola,leukopenia, limfositosis relatif, aneosinofilia

    - Demam dengue

    Demam tinggi terus menerus selama 2@! hari, disertai keluhan sakit

    kepala, n"eri tulang, n"eri ulu hati, sering muntah

    - /nfeksi Saluran *ernafasan 3kut +/S*3

    >atuk, beringus, sakit menelan, sakit kepala, manifestasi kesukaran

    bernafas antara lain: nafas cepatAsesak nafas, tarikan dinding dada

    ke dalam dan adan"a stridor

    -Beptospirosis ringanDemam tinggi, n"eri kepala, mialgia, n"eri perut, mual, muntah,

    con(uncti&al in(ection +kemerahan pada kon(ungti&a bola mata, dan

    n"eri betis "ang men"olok.

    - /nfeksi &irus akut lainn"a

    b. alaria berat atau malaria dengan komplikasi dibedakan dengan

    pen"akit infeksi lain sebagai berikut:

    - Radang otak +meningitisAensefalitis

    -

    Stroke +gangguan serebro&askuler- 6ifoid ensefalopati

    - #epatitis

    - Beptospirosis berat

    - 7lomerulonefritis akut atau kronik

    - Sepsis

    - Demam berdarah dengue atau dengue shock s"ndrome

    $!. 3pa diagnosa klnis "ang tepat untuk keluhan "ang dialami oleh Nn. Y;

    Nn. Y mengalami malaria

    $8. 3pa definisi pen"akit "ang dialami Nn. Y;

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    19/29

    alaria adalah pen"akit infeksi parasit "ang disebabkan oleh

    *lasmodium "ang men"erang eritrosit dan ditandai dengan ditemukann"a

    bentuk aseksual didalam darah.

    $9. >agaimana etiologi pen"akit Nn. Y;

    alaria adalah pen"akit infeksi "ang disebabkan oleh parasit

    Plasmodium. *lasmodium merupakan protooa obligat intraseluler. ph"llum

    apicomplexa,kelassporozoa, subkelas coccidiida, ordo eucoccidides, subordo

    haemosporidiidea, famil" plasmodidae, genus plasmodium. *en"akit ini

    secara alami ditularkan melalui gigitan n"amuknophelesbetina.

    Spesies *lasmodium pada manusia adalah:!

    !" Plasmodium falciparum #P. falciparum".

    $" Plasmodium vivax #P. vivax"

    %" Plasmodium ovale #P. ovale"

    &" Plasmodium malariae #P. malariae"

    '" Plasmodium (nowlesi #P. (nowlesi"

    20. >agaimana epidemiologi pen"akit Nn. Y;

    Diketahui bah%a pen"akit malaria tersebar di lebih dari $00 negara di

    benua 3frika, 3sia, 3merika +Selatan,Mceania dan 4epulauan -aribia.Bebih

    dari $,5 triliun manusia pernah terpapar malaria dengan morbiditas 200 (utasamai '00 (uta per tahun dan mortalitas lebih dari $ (uta per tahun. alaria

    merupakan pen"akit endemis atau hiperendemis di daerah tropis atau

    subtropics dan ban"ak ter(adi pada daerah dengan penduduk "ang padat.

    Secara tradisi endemisitas daerah dibagi men(adi:

    a. #ipoendemik: bila parasite rate atu spleen rate 0 G $0 ?

    b. esoendemik: bila parasite rate atau spleen rate $0 @0 ?

    c. #iperendemik: bila parasite rate atau spleen rate 0 G !?

    d. #oloendemik: bila parasite rate atau spleen rate !?

    Diperkirakan pre&alensi malaria diseluruh dunia adalah $50 (uta sampai 100

    (uta kasus dengan batas pen"ebaran 51 Bintang Utara +Rusia dan '2 Bintang

    Selatan +3rgentina.*arasit malaria dapat hidup pada ketinggian 100 meter di

    ba%ah permukaaan laut +laut mati dan 2500 di atas permukaan laut +>oli&ia.

    Untuk *lasmodium &i&aL distribusin"a tersebar luas.,5

    Di /ndonesia, malaria tesebar diseluruh pulau dengan dera(at endemitas "ang

    berbeda@beda. Diketahui bah%a di /ndonesia "ang paling ban"ak ditemukan

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    20/29

    *lasmodium falciparum dan *lasmodium &i&aL adalah pada daerah

    4alimantan, Sula%esi 6enggara, Sula%esi Utara, aluku, /rian lack Hater )e&er.

    . alaria 4%artana +*lasmodium alariae

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    21/29

    *lasmodium alariae mempun"ai tropooit "ang serupa dengan

    *lasmoduim &i&aL, lebih kecil dan sitoplasman"a lebih kompakA lebih biru.

    6ropooit matur mempun"ai granula coklat tua sampai hitam dan kadang@

    kadang mengumpul sampai membentuk pita. Skion *lasmodium malariae

    mempun"ai 8@$0 merooit "ang tersusun seperti kelopak bungaA rossete.

    >entuk gametosit sangat mirip dengan *lasmodium &i&aL tetapi lebih

    kecil.

    -iri@ciri demam tiga hari sekali setelah puncak 18 (am. 7e(ala lain n"eri

    pada kepala dan punggung, mual, pembesaran limpa, dan malaise umum.

    4omplikasi "ang (arang ter(adi namun dapat ter(adi seperti sindrom

    nefrotik dan komplikasi terhadap gin(al lainn"a. *ada pemeriksaan akan di

    temukan edema, asites, proteinuria, hipoproteinemia, tanpa uremia danhipertensi.

    c. alaria M&ale +*lasmodium M&ale

    alaria 6ersiana +*lasmodium M&ale bentukn"a mirip *lasmodium

    malariae, skionn"a han"a mempun"ai 8 merooit dengan masa pigmen

    hitam di tengah. 4arakteristik "ang dapat di pakai untuk identifikasi

    adalah bentuk eritrosit "ang terinfeksi *lasmodium M&ale biasan"a o&al

    atau ireguler dan fibriated. alaria o&ale merupakan bentuk "ang paling

    ringan dari semua malaria disebabkan oleh *lasmodium o&ale. asa

    inkubasi $$@$5 hari, %alaupun periode laten sampai 1 tahun. Serangan

    paroksismal '@1 hari dan (arang ter(adi lebih dari $0 kali %alaupun tanpa

    terapi dan ter(adi pada malam hari.

    d. alaria 6ersiana +*lasmodium Ki&aL

    alaria 6ersiana +*lasmodium Ki&aL biasan"a menginfeksi eritrosit muda

    "ang diametern"a lebih besar dari eritrosit normal. >entukn"a mirip

    dengan plasmodium )alcifarum, namun seiring dengan maturasi, tropooit

    &i&aL berubah men(adi amoeboid. 6erdiri dari $2@21 merooit o&ale dan

    pigmen kuning tengguli. 7ametosit berbentuk o&al hampir memenuhi

    seluruh eritrosit, kromatinin eksentris, pigmen kuning. 7e(ala malaria (enis

    ini secara periodik 18 (am dengan ge(ala klasik trias malaria dan

    mengakibatkan demam berkala 1 hari sekali dengan puncak demam setiap

    !2 (am.

    22.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    22/29

    *atogenesis malaria lebih ditekankan pada ter(adin"a peningkatan

    permeabilitas pembuluh darah, oleh karena skiogoni men"ebabkan kerusakan

    eritrosit maka dapat men"ebabkan ter(adin"a anemia. Diduga terdapat toksin

    malaria "ang men"ebabkan gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit

    pecah saat melalui limpa dan keluarlah parasit. 3dan"a pembesaran limpa

    akibat ban"akn"a sel eritrosit terinfeksi "ang dirombak (uga ditemukan ban"ak

    parasit didalam makrofag. *ada sindrom pembesaran limpa didaerah tropis

    atau pen"akit pembesaran limpa pada malaria kronis biasan"a di(umpai

    bersamaan dengan peningkatan kadar /g "ang dapat menimbulkan respon

    imunologis "ang tidak laim pada malaria kronis. *ada malaria (uga ter(adi

    hepatomegali karena sel 4upffer terlibat dalam sistem fagositosis.5,!

    Mrgan "ang sering diserang malaria adalah otak dan gin(al. *ada

    malaria serebral, otak ber%arna kelabu karena pigmen malaria, sering disertai

    edem dan hiperemis. *ada gin(al selain ter(adi perubahan %arna karena pigmen

    malaria (uga di(umpai salah satu atau dua proses patologis "aitu nekrosis

    tubulus akut danAatau mem)ranoprolivvera*ive glomerulonephiri*s. Nekrosis

    tubulus akut dapat ter(adi bersamaan dengan hemolisis masif dan

    hemoglobinuria pada )lac( wa*er fever tetapi dapat (uga ter(adi tanpa

    hemolisis, sebagai akibat dari berkurangn"a aliran darah karena hipo&olemia

    dan hiper&iskositas darah. Plasmodiun falciparum men"ebabkan nefritis

    sementara dengankan Plasmodium malariae men"ebabkan glomerulonefritis

    kronis dan sindrom nefrotik.5

    2'.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    23/29

    dan dapat ter(adi perembesan cairan bahkan perdarahan ke (aringan

    sekitarn"a.

    21. >agaimana gambaran klinis pen"akit Nn. Y;

    7e(ala klinis malaria adalah : demam menggigil disertai sakit kepala,

    kadang@kadang dapat ditemukan dengan ge(ala klinis lain sebagai berikut:,5

    @ >adan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan

    berkeringat.

    @ Nafsu makan menurun.

    @ ual@mual kadang@kadang diikuti muntah.

    @ Sakit kepala "ang berat, terus menerus, khususn"a pada infeksi

    dengan plasmodium )alciparum.

    @ Dalam keadaan menahun +kronis ge(ala diatas, disertai pembesaranlimpa.

    *ada kasus malaria berat, seperti ge(ala diatas disertai ke(ang@ke(ang

    dan penurunan. *ada anak, makin muda usia makin tidak (elas ge(ala klinisn"a

    tetapi "ang menon(ol adalah mencret +diare dan pusat karena kekurangan

    darah +anemia serta adan"a ri%a"at kun(ungan ke atau berasal dari daerah

    malaria. 7e(ala klasik malaria merupakan suatu paroksisme biasan"a terdiri

    atas ' stadium "ang berurutan "aitu : $. Stadium dingin +cold stage. 2.

    Stadium demam +#ot stage. '. Stadium berkeringat +s%eating stage. 4etiga

    ge(ala klinis tersebut diatas ditemukan pada penderita berasal dari daerah non

    endemis "ang mendapat penularan didaerah endemis atau "ang pertama kali

    menderita pen"akit malaria.

    Di daerah endemis malaria ketiga stadium ge(ala klinis di atas tidak

    berutan dan bahkan tidak semua stadium ditemukan pada penderita sehingga

    definisi malaria klinis seperti di(elaskan sebelumn"a dipakai untuk pedoman

    penemuan penderita di daerah endemisitas. 4hususn"a di daerah "ang tidak

    mempun"ai fasilitas laboratorium serangan demam "ang pertama didahului

    oleh masa inkubasi +intrisik. asa inkubasi ini ber&ariasi antara 9 @'0 hari

    tergantung pada species parasit, paling pendek pada plasmodium )alciparum

    dan paling pan(ang pada plasmodium malaria. asa inkubasi ini tergantung

    pada intensitas infeksi, pengobatan "ang pernah didapat sebelumn"a dan

    tingkat imunitas penderita. -ara penularan, apakah secara alamiah atau bukanalamiah, (uga mempengaruhi. *enularan bukan alamiah seperti penularan

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    24/29

    malalui transfusi darah, masa inkubasin"a tergantung pada (umlah parasit "ang

    turut masuk bersama darah dan tingkat imunitas penerima arah. Secara umum

    dapat dikatakan bah%a masa inkubasi bagi plasmodium falciparum adalah $0

    hari setelah transfusi, plasmodium &i&aL setelah $5 hari dan plasmodium

    maeberapa strain dari *lasmodium &i&aL mempun"ai masa inkubasi "ang

    (auh lebih pan(ang "akni sampai 9 bulan. Strain ini terutama di(umpai didaerah

    Utara dan Rusia nama "ang diusulkan untuk strain ini adalah plasmodium

    &i&aL hibernans.

    2.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    25/29

    arterekin atau darpleL atau artekin atau artep. Mbat ini merupakan )D- dengan

    tiap tablet terdiri dari dih"droartemisinin berisi 10 mg dan piperakuine berisi

    '20 mg. Untuk dosis de%asa dengan berat badan lebih dari 0 kg adalah 1

    tablet perhari selama ' hari. 3-6 "ang ke@' ialah )D- dimana tiap tablet

    terdiri dari artemeter 20 mg dan lumefantrine $20 mg. Nama dagang obat ini

    adalah coarterm. Dosis de%asa dengan berat badan lebih dari 0 kg adalah 1

    tablet 2 kali sehari selama ' hari.

    >erikut adalah tabel pengobatan lini pertama dengan 3rtesunate F

    3modiaOuine

    #ari ke Mbat

    >

    3rtesunat: 1 mgAkg>>

    *rimakuin: 0.! mgAkg>>

    >erikut adalah tabel pengobatan lini pertama dengan Dih"droartemisinin F *iperakuin

    +D#*

    #ari ke Mbat

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    26/29

    $ D#* E $ $, 2 ' G 1

    *rimakuin - @ $ E 2 2 G '

    2 G ' D#* E $ $, 2 ' G 1

    Dosis:

    Dih"droartemisinin: 2 G 1 mgAkg>>

    *iperaOuin: $5 G '2 mgAkg>>

    *rimakuin: 0.! mgAkg>>

    >erikut adalah tabel dosis penggunaan artemeter G lumefantrine +3 G B untuk malaria

    falciparum

    #ari ke Mbat

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    27/29

    - *enggunaan kemoprofilaksis dan pemilihann"a "ang tepat tergantung

    dari pola resistensi daerah kun(ungan, usia pelancong, lama kun(ungan,

    kehamilan, kondisi pen"akit tertentu penderita , toleransi obat dan factor

    ekonomi.

    - en(aga kesehatan tubuh, agar apabila telah terserang malaria

    sebelumn"a diharapkan tidak ter(adin"a relaps.

    2!. 3pa sa(a komplikasi pen"akit Nn. Y;

    *enderita dengan komplikasi umumn"a digolongkan sebagai malaria

    berat "ang menurut H#M di definisikan sebagai infeksi p. falciparum dengan

    salah satu atau lebih komplikasi sebagai berikut:

    a. alaria serebral +coma "ang tidak disebabkan oleh pen"akit lain atau lebihadri '0 menit setelah serangan ke(ang, dera(at penurunan kesadaran harus

    dilakukan penilaian berdasarkan 7lasgo% coma scale +7-S

    b. 3cidemia atau asidosis : *h D3R3# !,2 atau plasma bicarbonat Q$

    mmolAl, kadar laktat &ena Q mmolAl, klinis pernapasan dalam A

    respirator" distress

    c. 3nemia berat +#b Q gAdl atau hematocrit Q$? pada keadaan parasite

    $0.000Aul, bila anemia hipokromik dan atau miktostik harus

    dikesampingkan adan"a anemia atau difisiensi besi, talasemiaA

    hemoglobinopati lainn"a

    d. 7agal gin(al akut + urine kurang dari 100 mlA21 (am pada orang de%asa dan

    pada anak $2mlAkg>> setelah dilakukan rehidrasi, disertai keratin '

    mgAdl

    e. Pdema paru non kardiogenik

    f. #ipoglikemi : gula darah Q10 mgAdl

    g. 7agal sirkulasi atau s"ok

    h. *erdarahan spontan

    i. 4e(ang berulang lebih dari 2 kali A 21 (am(. #emoglobinuri

    k. *ost@mortem dengan di temukann"a parasite "ang padat pada pembuluh

    darah kapiler pada (aringan otak

    28. >agaimana prognosis terhadap pen"akit "ang dialami Nn. Y;

    *rognosis malaria "ang disebabkan oleh plasmodium &i&aL pada

    umumn"a baik tidak men"ebabkan kematian.

    *ada infeksi malaria han"a ter(adi mortalitas bila mengalami malaria

    berat.pada malaria berat, mortalitas tergantung pada kecepatan penderita tiba di

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    28/29

    rumah sakit,kecepatan diagnosa dan penanganan "ang tepat. Halaupun

    demikian mortalitas penderita malaria berat di dunia makin cukup tinggi

    ber&ariasi $ ? @ 50 ? tergantung fasilitas pemberi pela"anan.makin ban"ak

    (umlah komplikasi akan diikuti dengan peningkatan mortalitas, misaln"a

    penderita dengan malaria serebral dengan hipoglikemi,peningkatan kreatinin,

    dan peningkatan bilirubin mortalitasn"a lebih tinggi daripada malaria serebral

    sa(a.

    *rognosis malaria berat tergantung pada :

    $. 4ecepatan atau ketepatan diagnosis dan pengobatan

    akin cepat dan tepat dalam menegakkan diagnosis dan pengobatan

    akan memperbaiki prognosisn"a dan memperkecil angka kematiann"a.

    2. 4egagalan fungsi organ4egagalan fungsi organ dapat ter(adi pada malaria berat terutama

    organ@organ &ital.semakin kecil organ &ital "ang terganggu dan

    mengalami kegagalan dalam fungsin"a semakin baik prognosisn"a.

    '. 4epadatan parasit lebih

    *ada pemeriksaan hitung parasit semakin padat atau ban"ak (umlah

    parasitn"a "anmg didapatkan semakin buruk prognosisn"a, ter lebih

    lagi bila didapatkan bentuk schion dalam pemeriksaan darah tepi.

  • 7/24/2019 Laporan Tutorial 1 5.1 Kelompok 1B

    29/29

    D3)63R *US6343

    1. Dorland, H. 3. Ne%man, 20$0,+orlands -llus*ra*ed Medical +ic*ionar, '$th Pd,

    adan *enelitian dan *engembangan 4esehatan

    4ota